RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO UMUM 2015 - 2019 Aksi... · rencana aksi kegiatan (rak) biro umum...

37
RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO UMUM 2015 - 2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Transcript of RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO UMUM 2015 - 2019 Aksi... · rencana aksi kegiatan (rak) biro umum...

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK)BIRO UMUM 2015 - 2019

SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ....................................................................

B. Kondisi Umum .....................................................................

C. Dasar Hukum ......................................................................

D. Tujuan Penyusunan Rencana Aksi Program & Kegiatan ....

E. Organisasi dan Struktur Organisasi ....................................

F. Hubungan Kerja ..................................................................

1

2

3

4

5

6

BAB II TUJUAN, SASARAN STRATEGIS, TARGET KINERJA, DANKERANGKA PENDANAANA. Perkembangan dan Program Prioritas ...............................

B. Tujuan ................................................................................

C. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) ....

D. Kebutuhan Dana Indikatif ...................................................

8

11

12

15

BAB III KEGIATAN POKOK, DEFINISI DAN BATASAN INDIKATORKINERJA, PENILAIAN KEGIATAN SERTA POTENSIPERMASALAHAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIROUMUM 2015-2019A. Kegiatan Pokok ...................................................................

B. Definisi Operasional dan Batasan Indikator Kinerja

Kegiatan (IKK)/Capaian .......................................................

C. Penilaian Kegiatan ...............................................................

D. Potensi Permasalahan ........................................................

16

17

21

24

BAB IV PENUTUP 27

LAMPIRAN

PENANGGUNGJAWABdr. Embry Netty, M.Kes

PENGARAHdr. Dyah Armi Riana, MARS (Kepala Bagian TU Pimpinan dan Protokol);

Lilis Setyowati, SE (Kepala Bagian Kerasipan dan Administrasi);

Azis Sudarmo, BE, M.Si (Kepala Bagian Rumah Tangga);

Sumarjaya, SKM, MM (Kepala Bagian Gaji dan Tata Usaha)

KONTRIBUTORDwi Meilani, SKM; dr. Edi Hardjati, M.Si (HAN); Bambang Purwanto, SKM, MKM;

Susi Haryanti, S.Sos. M.AP; Rosa Jaya, SKM, MKM; Eva Erlita, SS, MKM;

Suhartono, S.Sos, M.AP; Muhamad Edwin Arafat, S.Kom; Agus Ruchiyatna, SE,

MARS; Maskuri, SE; Erna Ningsih, SKM, MKM; Anggriany Aprilia Sampe, ST;

Rahmat Kurniadi, S.Sos, M.Kes (Biro Perencanaan dan Anggaran);

Suyadi, SE, MM (DJA Kemenkeu); Dimas Adityo Kusumo, SE (DJA Kemenkeu);

Arief Yusriyanto (DJA Kemenkeu); Ika Susilowati (Balitbangkes); Putut Supawoto

(Badan PPSDM Kesehatan); Nursyifa F (Ditjen Kesmas); Rudi S (Inspektorat

Jenderal); Eko Sanova (Inspektorat Jenderal); Sukrisno (Biro Perencanaan dan

Anggaran); Djembar Wibowo (Biro Perencanaan dan Anggaran); Eri Gunawan

(Biro Kepegawaian); Hendrastuti P (Biro Keuangan dan BMN); Intan Zaleha M;

Heri Sugianto; Maulana Pratamakusumah; M. Chairil Anwar; Tri Novianty;

Fitriarni; Deri Hartanto; Gunawan; Suhendra; Ganis Kusuma Wardani; Yetrinaldi

Umar; Kenang Supriadi; Sukamto; Ilmi Nurfikri; Ririn Eka W; Cita Dewi Virgianti;

Sulaiha; Arief Surry; Anggrahini SN; Iman S; Dian Novita Lestari; Dewi Ayu

Maruti; Rahmadani; Slamet Subandi; Suharna; Ike Maya S; Sareviandi Eka

Hasta; Teguh Himawan; Ferdhy Firdausy; Burhanudin

Penyusun :Andri Moch. Ardianto

Resty Sapitri Liyan Sari

Puspa Indah Ramadhani

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPerencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 terdiri atas perencanaan

pembangunan yang disusun secara terpadu oleh

Kementerian/Lembaga. Perencanaan Pembangunan Nasional

menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP),

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan rencana

pembangunan tahunan.

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional di bidang

kesehatan, Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana

Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019

berdasarkan Arah Kebijakan dan Strategi Nasional sebagaimana

tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan telah ditetapkan

melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan

merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat

program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan

oleh Kementerian Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan

perencanaan tahunan. Renstra Kementerian Kesehatan berisi upaya-

upaya pembangunan kesehatan yang dijabarkan dalam bentuk

program/kegiatan, indikator, target, sampai dengan kerangka

pendanaan dan kerangka regulasinya. Renstra ini menjadi dasar

dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, maka dalam

2

pelaksanaannya perlu dijabarkan lebih lanjut ke dalam suatu Rencana

Aksi Program (RAP) pada Unit Organisasi setingkat Eselon I dan

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) pada Unit Organisasi setingkat

Eselon II.

Tugas dan Fungsi Biro Umum di bawah koordinasi Sekretariat

Jenderal yang menyelenggarakan Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya; sesuai dengan Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan adalah

melaksanakan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip dan

dokumentasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Dengan tersusunnya Rencana Aksi Kegiatan Biro Umum Tahun 2015-

2019, diharapkan pelaksanaan kegiatan dan anggaran yang menjadi

tugas dan tanggung jawab Biro Umum Sekretariat Jenderal, dapat

dilaksanakan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,

efektif dan efisien, transparan dan bertanggung jawab dengan

memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

B. Kondisi UmumDalam rangka pencapaian visi dan misi, tujuan, strategi dan sasaran

strategis di Kementerian Kesehatan, program kesehatan terbagi

menjadi dua yaitu program generik dan program teknis. Salah satu

program generik untuk mendukung program teknis/prioritas adalah

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya yang dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal. Rencana Aksi

Kegiatan untuk mendukung pelaksanaan Program Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya didukung secara

3

bertahap oleh seluruh komponen dalam suatu organisasi di tingkat

kementerian selama lima tahun yaitu 2015-2019.

Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan, Biro Umum mendukung

program generik yaitu program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dengan Kegiatan Pengelolaan

Urusan Tata Usaha, Keprotokolan, Rumah Tangga, Keuangan dan

Gaji.

C. Dasar Hukum1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga

Kesehatan;

6. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN

2015-2019;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2013

tentang Kriteria Fasilitas Pelayanan Kesehatan Terpencil,

Sangat Terpencil, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang

Tidak Diminati;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2014 tentang

Perencanaan dan Penganggaran Bidang Kesehatan;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun

2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

4

10.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

375/MENKES/SK/V/2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025;

11.Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.

D. Tujuan Penyusunan Rencana Aksi Program & KegiatanSecara umum, penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Biro Umum

tahun 2015-2019 bertujuan untuk menjabarkan Rencana Strategis

(Renstra) Kementerian Kesehatan pada Program Dukungan

Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya di kegiatan

pengelolaan urusan tata usaha, keprotokolan, rumah tangga, gaji dan

tata usaha dalam rangka meningkatkan lima hal yaitu :

1. Kualitas administrasi korespondensi, pengaturan acara dan

kegiatan pimpinan dengan baik dan lancar sesuai aturan

2. Kualitas pelayanan administrasi dokumen perjalanan dinas luar

negeri, tata naskah dinas dan pengelolaan kearsipan di lingkungan

Kementerian Kesehatan

3. Pengelolaan kantor Kementerian Kesehatan

4. Pengelolaan pembayaran gaji dan/atau insentif tenaga kesehatan

strategis tepat waktu

5. Pengelolaan pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan CPNS

tenaga kesehatan tepat waktu

6. Layanan pengelolaan ketatausahaan Biro Umum

Secara khusus, Rencana Aksi Kegiatan Biro Umum tahun 2015-2019

adalah sebagai pedoman bagi masing-masing penanggung jawab

kegiatan di lingkungan Biro Umum dalam melaksanakan tugas, fungsi,

dan tanggung jawabnya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan Stuktur Organisasi dan Tata Kerja yang baru pada

5

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya, yang disusun secara bertahap menurut kegiatan, output dan

indikator kinerja dalam kurun waktu 2015, 2016, 2017, 2018, dan

2019 sehingga target indikator kinerja kegiatan dapat tercapai.

E. Organisasi dan Struktur OrganisasiBerdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan, bahwa Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan

urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip dan dokumentasi

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugasnya Biro Umum menyelenggarakan fungsi

pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan dan protokol, pelaksanaan

urusan kerumahtanggaan, pelaksanaan urusan arsip dan

dokumentasi, pelaksanaan urusan gaji, pelaksanaan urusan tata

usaha dan rumah tangga biro.

Biro Umum terdiri dari atas :

1. Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol:

a. Subbagian Tata Usaha Menteri dan Staf Ahli Menteri;

b. Subbagian Tata Usaha Sekretariat Jenderal; dan

c. Subbagian Protokol.

2. Bagian Kearsipan dan Administrasi:

a. Subbagian Kearsipan;

b. Subbagian Persuratan; dan

c. Subbagian Administrasi Perjalanan Dinas

3. Bagian Rumah Tangga:

a. Subbagian Pemanfaatan Sarana dan Prasarana;

b. Subbagian Pemeliharaan; dan

c. Subbagian Pengamanan

6

4. Bagian Gaji dan Tata Usaha:

a. Subbagian Verifikasi Gaji;

b. Subbagian Penatausahaan Gaji; dan

c. Subbagian Tata Usaha

5. Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar Struktur Organisasi

F. Hubungan KerjaDalam melaksanakan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Aksi

Kegiatan Biro Umum, mempunyai hubungan kerja internal dengan

unit-unit di lingkungan Kementerian maupun hubungan kerja eksternal

KelompokJabatan

Fungsional

B I R OU M U M

BAGIANRUMAH TANGGA

SUBBAGIANPEMANFAATANSARANA DANPRASARANA

SUBBAGIANPEMELIHARAAN

SUBBAGIANPENGAMANAN

BAGIANGAJI DAN TATA

USAHA

SUBBAGIANVERIFIKASI GAJI

SUBBAGIANPENATAUSAHAAN

GAJI

SUBBAGIANTATA USAHA

BAGIANTATA USAHA

PIMPINAN DANPROTOKOL

SUBBAGIANTATA USAHA

MENTERI DAN STAFAHLI MENTERI

SUBBAGIANTATA USAHASEKRETARISJENDERAL

BAGIANKEARSIPAN DANADMINISTRASI

SUBBAGIANKEARSIPAN

SUBBAGIANPERSURATAN

SUBBAGIANPROTOKOL

SUBBAGIANADMINISTRASI

PERJALANAN DINAS

7

dengan instansi lainnya di luar Kementerian, tokoh masyarakat, LSM

secara lintas program maupun lintas sektor. Hubungan kerja tersebut

dalam rangka mencapai output kegiatan dan sasaran indikator kinerja

kegiatan.

Hubungan kerja internal, dilakukan dengan unit-unit eselon I dan II di

lingkungan Kementerian Kesehatan. Sedangkan hubungan kerja

eksternal, dilakukan dengan instansi lain baik secara lintas program

maupun lintas sektor seperti Kementerian PPN/Bappenas,

Kementerian Keuangan (Direktorat Jenderal Anggaran, Direktorat

Jenderal Perbendaharaan Negara, Direktorat Jenderal Kekayaan

Negara, Kanwil Provinsi DKI Jakarta XI, Kantor Pelayanan

Pembendaharaan Negara/KPPN, Kantor Pelayanan Pajak, dan lain-

lain), Dewan Perwakilan Rakyat, Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Dalam

Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Luar Negeri,

Kementerian Sekretariat Negara, Arsip Nasional RepubIik Indonesia

(ANRI), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

(LKPP), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik

Indonesia (Polri), Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamadya, Bank

Penyalur, Kedutaan Besar Negara Sahabat, dan lain-lain.

Hubungan kerja tersebut merupakan suatu tatanan yang harus

dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mempercepat dan

mempermudah dalam pelaksanaan program dan kegiatan mulai dari

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam mencapai indikator

kinerja.

8

BAB IITUJUAN, SASARAN STRATEGIS, TARGET KINERJA,

DAN KERANGKA PENDANAAN

A. Perkembangan dan Program PrioritasKesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan

UUD Negara RI Tahun 1945. Oleh karena itu, telah ditetapkan bahwa

pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi

bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial

dan ekonomis.

Dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 tidak terdapat visi

dan misi seperti pada Renstra sebelumnya, namun mengikuti visi dan

misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesiayang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian BerlandaskanGotong-royong” melalui 7 misi pembangunan. Selanjutnya terdapat 9

agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang diwujudkan

pada Kabinet Kerja. Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan

berkontribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama agenda

ke 5 yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

Program Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019

adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan

derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan

perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu

9

paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan

kesehatan nasional.

Salah satu upaya Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI

dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat diantaranya melalui

upaya kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna.

Pelaksanaan upaya kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan yang

merata dan terjangkau oleh masyarakat akan memerlukan

ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan serta ketersediaan tenaga

kesehatan dalam arti pendayagunaan dan penyebarannya harus

merata ke seluruh wilayah sampai ke daerah terpencil sehingga

memudahkan masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan

berkualitas.

Guna memenuhi ketersediaan tenaga kesehatan, Pemerintah telah

menetapkan kebijakan melalui pengangkatan dan penempatan dokter

dan bidan sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) sejak tahun 1992.

Selain tenaga kesehatan PTT, Pemerintah melalui Kementerian

Kesehatan juga memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di daerah

melalui penugasan khusus tenaga kesehatan Diploma III dan Residen

di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah

Bermasalah Kesehatan (DBK). Akan tetapi sampai saat ini untuk

daerah tertentu terutama di DTPK/DBK masih banyak yang belum

terpenuhi tenaga kesehatannya serta capaian program pelayanan

kesehatannya masih rendah. Untuk itu pemerintah membuat program

baru yaitu melalui penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim

(team based) dan individual dalam rangka mendukung program

Nusantara Sehat.

Program Nusantara Sehat merupakan salah satu bentuk kegiatan

yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan dalam upaya

10

mewujudkan fokus kebijakan tersebut. Program ini dirancang untuk

mendukung pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diutamakan oleh Pemerintah

guna menciptakan masyarakat sehat yang mandiri dan

berkeadilan. Penguatan pelayanan kesehatan primer adalah garda

terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat yang berfungsi

memberikan pelayanan kesehatan dan melakukan upaya preventif

atau pencegahan penyakit secara luas termasuk melalui pendidikan

kesehatan, konseling serta screening (penapisan).

Program Nusantara Sehat bertujuan untuk menguatkan layanan

kesehatan primer melalui peningkatan jumlah, sebaran,

komposisi dan mutu tenaga kesehatan dengan berbasis pada tim

(team based) dan melibatkan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan

lainnya. Program ini merupakan program lintas Kemenkes yang fokus

tidak hanya pada kegiatan kuratif tetapi juga promotif dan preventif

untuk mengamankan kesehatan masyarakat (public health) dari

daerah yang paling membutuhkan sesuai dengan Nawa Cita

Presiden ke-3, “membangun dari pinggiran”. Prioritas ini didasari oleh

permasalahan kesehatan yang mendesak seperti angka kematian ibu

dan bayi yang masih tinggi, angka gizi buruk, serta angka harapan

hidup yang sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan primer.

Penguatan yankes primer mencakup tiga hal : Fisik (pembenahan

infrastruktur), Sarana (pembenahan fasilitas), dan Sumber Daya

Manusia (penguatan tenaga kesehatan selain dokter).

Sesuai tugas dan fungsinya, Biro Umum mendukung pembangunan

kesehatan melalui peningkatan akses dan mutu Pelayanan Kesehatan

(Yankes) Primer dari segi SDM Kesehatan (penguatan tenaga

kesehatan selain dokter) dan menjadi salah satu unit organisasi

Kemenkes dalam program Nusantara Sehat.

11

Dalam mendukung pendayagunaan dan penyebaran tenaga

kesehatan secara merata di seluruh Indonesia, Biro umum berperan

dalam pengelolaan pembayaran gaji dan/ atau insentif tenaga

kesehatan baik PTT, penugasan khusus tenaga kesehatan di

DTPK/DBK, penugasan khusus Residen Senior, dan penugasan

khusus tenaga kesehatan berbasis tim (team based) dan individual

dalam rangka mendukung program Nusantara Sehat.

B. TujuanSecara umum tujuan Kementerian Kesehatan yang akan dicapai pada

tahun 2015-2019, yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan

masyarakat dan 2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan

perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang

kesehatan.

Sedangkan secara khusus tujuan Biro Umum pada tahun 2015-2019,

yaitu terselenggaranya peningkatan :

1. Kualitas administrasi korespondensi, pengaturan acara dan

kegiatan pimpinan dengan baik dan lancar sesuai aturan;

2. Kualitas pelayanan administrasi dokumen perjalanan dinas luar

negeri, tata naskah dinas dan pengelolaan kearsipan di lingkungan

Kementerian Kesehatan;

3. Pengelolaan kantor Kementerian Kesehatan;

4. Pengelolaan pembayaran gaji dan/atau insentif tenaga kesehatan

strategis tepat waktu;

5. Pengelolaan pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan CPNS

tenaga kesehatan tepat waktu;

6. Pengelolaan layanan ketatausahaan Biro Umum

12

C. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)Sasaran hasil program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya adalah meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas,

pembinaan dan pemberian dukungan manajemen Kementerian

Kesehatan, adapun indikator tercapainya sasaran hasil adalah:

1. Jumlah Kebijakan publik yang berwawasan kesehatan sebanyak

15 kebijakan;

2. Persentase harmonisasi dukungan manajemen dan pelaksanaan

tugas teknis lainnya sebesar 98%.

Dalam mencapai sasaran hasil tersebut, salah satu kegiatan yang

dilakukan adalah Pengelolaan Urusan Tata Usaha, Keprotokolan,

Rumah Tangga, Keuangan, dan Gaji yang diselenggarakan oleh Biro

Umum.

Sasaran dan indikator yang telah yang telah ditetapkan Biro Umum

adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya kualitas administrasi korespondensi, pengaturan

acara dan kegiatan pimpinan dengan baik dan lancar sesuai

aturan dengan indikator pencapaian sasaran pada tahun 2019

adalah persentase terselenggaranya administrasi, korespondensi,

pengaturan acara dan kegiatan pimpinan dengan baik dan lancar

sesuai peraturan sebesar 95%

2. Meningkatnya kualitas administrasi pelayanan dokumen

perjalanan dinas luar negeri, tata naskah dinas dan pengelolaan

kearsipan di lingkungan Kementerian Kesehatan dengan indikator

pencapaian sasaran pada tahun 2019 adalah :

a. persentase pelayanan administrasi dokumen perjalanan dinas

luar negeri tepat waktu sebesar 95%

13

b. persentase pembinaan kearsipan dan tata naskah dinas terdiri

dari persentase Satker Pusat yang terbina kearsipannya

sebesar 90% dan persentase Satker UPT daerah yang terbina

kearsipan dan tata naskah dinasnya sebesar 80%

3. Meningkatnya pengelolaan kantor Kementerian Kesehatan

dengan indikator pencapaian sasaran pada tahun 2019 adalah

persentase tersedianya sarana dan prasarana kantor sebesar

100%

4. Meningkatnya pengelolaan pembayaran gaji dan/atau insentif

tenaga kesehatan strategis tepat waktu dengan indikator

pencapaian sasaran pada tahun 2019 adalah persentase

pembayaran gaji dan/atau insentif tenaga kesehatan strategis

tepat waktu sebesar 96%

5. Meningkatnya pengelolaan pembayaran gaji dan tunjangan PNS

dan CPNS tenaga kesehatan tepat waktu dengan indikator

pencapaian sasaran pada tahun 2019 adalah persentase

pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan CPNS tenaga

kesehatan tepat waktu sebesar 100%

6. Meningkatnya pengelolaan ketatausahaan Biro Umum dengan

indikator pencapaian sasaran pada tahun 2019 adalah persentase

layanan ketatausahaan Biro Umum sebesar 90%

14

Matrik rincian indikator kinerja Biro Umum tahun 2015-2019

sebagai berikut :

2015 2016 2017 2018 2019

1 Persentase terselenggaranyaadministrasi korespondensi,pengaturan acara dan kegiatanpimpinan dengan baik danlancar sesuai aturan

91% 92% 93% 94% 95%

2 Persentase pelayanandokumen perjalanan dinas luarnegeri tepat waktu, Persentasepembinaan kearsipan dan tatanaskah dinas

80% 82% 85% 88% 91%

3 Persentase tersedianya saranadan prasarana kantor

100% 100% 100% 100% 100%

4 Persentase pembayaran gajidan/atau insentif tenagakesehatan strategis tepatwaktu

92% 93% 94% 95% 96%

5 Persentase pembayaran gajidan tunjangan PNS dan CPNStenaga kesehatan tepat waktu

100% 100% 100% 100% 100%

6 Persentase layananketatausahaan Biro Umum - 82% 85% 88% 90%

NO URAIAN INDIKATOR KINERJATARGET

15

D. Kebutuhan Dana IndikatifKebutuhan alokasi anggaran pada kegiatan Pengelolaan Urusan Tata

Usaha, Keprotokolan, Rumah Tangga, Keuangan, dan Gaji lebih

kepada belanja mengikat atau layanan perkantoran yaitu untuk

pembayaran gaji dan tunjangan serta operasional perkantoran. Berikut

perkiraan kebutuhan alokasi anggaran untuk kegiatan tersebut selama

periode tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

2015 2016 2017 2018 2019

1 Biro Umum 3.008.954.7 3.449.619.9 3.159.370.0 3.228.710.3 3.308.615.4

SATUAN KERJANOALOKASI ANGGARAN (Rp JUTA)

16

BAB IIIKEGIATAN POKOK, DEFINISI DAN BATASAN INDIKATOR KINERJA,

PENILAIAN KEGIATAN SERTA POTENSI PERMASALAHANPELAKSANAAN KEGIATAN BIRO UMUM 2015-2019

A. Kegiatan PokokPencapaian tujuan dan sasaran program dan kegiatan Biro Umum

didasarkan pada tingkat pencapaian target dan sasaran dari masing-

masing indikator yang telah ditetapkan oleh Renstra Kementerian

Kesehatan 2015-2019. Kegiatan-kegiatan pokok Biro Umum, sebagai

berikut:

1. Penguatan pengelolaan pembayaran gaji dan/ atau tenaga

kesehatan strategis untuk mendukung terselenggaranya program

Pembangunan Kesehatan melalui tenaga kesehatan PTT,

penugasan khusus (Nusantara Sehat dan Residen);

2. Pelayanan strategis pimpinan;

3. Pembinaan dan Pengawasan Tata Naskah Dinas dan Tata

Persuratan (Electronic Filling System/EFS) Kementerian

Kesehatan;

4. Pembinaan Kearsipan (Tata Kearsipan Dinamis, Jadwal Retensi

Arsip dan Pola Klasifikasi Arsip) Kementerian Kesehatan;

5. Pelayanan administrasi dokumen perjalanan dinas luar negeri;

6. Penyediaan sarana prasarana Kantor Pusat Kementerian

Kesehatan;

7. Pelaksanaan program hemat energi, green office Kantor Pusat

Kementerian Kesehatan;

8. Pembinaan kerumahtanggaan Kementerian Kesehatan;

9. Pelayanan ketatausahaan Biro Umum.

17

B. DefinisI Operasional dan Batasan Indikator Kinerja Kegiatan(IKK)/Capaian

Berdasarkan kegiatan dan capaian indikator kinerja Biro Umum tahun

2015-2019 yang telah dijelaskan pada BAB II, definisi operasional dan

batasan IKK/Capaian Satker Biro Umum tahun 2015-2019 adalah

sebagai berikut :

1. Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 64 Tahun 2015, Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol

mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha Menteri, Staf

Ahli Menteri, Sekretaris Jenderal, dan Protokol yang

menyelenggarakan fungsi pelaksanaan urusan tata usaha Menteri,

Staf Ahli Menteri, dan Sekretaris Jenderal. Dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya tersebut, indikator kinerja yang akan diukur

adalah persentase terselenggaranya administrasi, korespondensi,

pengaturan acara dan kegiatan pimpinan dengan baik dan lancar

sesuai peraturan dengan definisi operasional dan batasan sebagai

berikut :

a. Korespondensi adalah surat masuk yang ditujukan ke Menteri

Kesehatan dan Sekretaris Jenderal dan telah diberikan arahan

atau disposisi untuk ditindaklanjut selesai maksimal 2 x 24 jam

kerja, konsep verbal yang ditandatangani oleh pimpinan 1 x 24

jam sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)

b. Pengaturan acara harian secara baik dan benar adalah acara

pimpinan yang diselenggarakan sesuai dengan jadwal/rundown

acara resmi yang telah ditetapkan oleh Kepala Bagian TU

Pimpinan dan Protokol sesuai dengan Standar Operasional

Prosedur (SOP)

18

2. Bagian Kearsipan dan Administrasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 64 Tahun 2015, Bagian Kearsipan dan Administrasi

mempunyai tugas melaksanakan urusan kearsipan dan administrasi

perjalanan dinas luar negeri yang menyelenggarakan fungsi

pelaksanaan urusan kearsipan dan dokumentasi Kementerian,

pelaksanaan urusan tata persuratan Kementerian, dan pelaksanaan

urusan administrasi perjalanan dinas luar negeri. Dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, indikator kinerja yang

akan diukur adalah persentase pelayanan dokumen perjalanan

dinas luar negeri tepat waktu dan persentase pembinaan kearsipan

dan tata naskah dinas dengan definisi operasional dan batasan

sebagai berikut :

a. Dokumen permohonan ijin perjalanan dinas luar negeri yang

diproses dan disampaikan ke Kementerian Sekretariat Negara

maksimal selesai 10 hari kalender setelah tanggal usulan

diterima

b. Peningkatan kualitas pengelolaan arsip yang dilakukan secara

sistematis meliputi pengelompokkan, penataan, pemeliharaan,

perawatan, dan penyusutan yang dilakukan oleh Satuan Kerja

dan UPT sesuai standar dan pedoman kearsipan

c. Pelaksanaan Tata Naskah Dinas persuratan yang dilakukan oleh

Satuan Kerja dan UPT sesuai dengan pedoman Tata Naskah

Dinas

3. Bagian Rumah Tangga

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 64 Tahun 2015, Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga yang

menyelenggarakan fungsi perencanaan kebutuhan dan

pemanfaatan sarana dan prasarana di lingkungan Kantor Pusat,

19

pemeliharaan sarana dan prasarana serta pelaksanaan kesehatan

di lingkungan Kantor Pusat, dan pengamanan sarana dan prasarana

dan pencegahan bencana di lingkungan Kantor Pusat. Dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, indikator kinerja yang

akan diukur adalah persentase tersedianya sarana dan prasarana

kantor dengan definisi operasional dan batasan sebagai berikut :

a. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat

dalam mencapai maksud dan tujuan

b. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang

utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan,

proyek)

c. Antara sarana dan prasarana tidak terlalu jauh berbeda, karena

keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Untuk

membedakannya, sarana lebih ditujukan kepada benda-benda

yang bergerak, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk

benda-benda yang tidak bergerak

d. Batasan sarana dan prasarana dalam indikator kinerja Bagian

Rumah Tangga adalah sarana dan prasarana di Kantor Pusat

yang berlokasi di jalan H.R. Rasuna Said, Gudang dan Gedung

Arsip Percetakan Negara, Wisma Sukajadi, dan Rumah Dinas

yang tercatat dalam Barang Milik Negara (BMN) sebagai Aset

Biro Umum

e. Sarana dan Prasarana yang diukur adalah pembangunan,

renovasi, dan rehabilitasi gedung (M2), jumlah pengadaan

peralatan kantor yang diadakan (Unit), perawatan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana kantor (Unit+M2)

4. Bagian Gaji dan Tata Usaha

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 64 Tahun 2015, Bagian Gaji dan Tata Usaha mempunyai

tugas melaksanakan urusan gaji dan urusan tata usaha dan rumah

20

tangga Biro yang menyelenggarakan fungsi pelaksanaan verifikasi

dan evaluasi gaji pegawai negeri sipil Sekretariat Jenderal dan calon

pegawai negeri sipil Kementerian, serta gaji dan insentif pegawai

dengan penugasan khusus, perencanaan kebutuhan dan

pengelolaan urusan gaji pegawai negeri sipil Sekretariat Jenderal,

calon pegawai negeri sipil Kementerian, dan pegawai dengan

penugasan khusus, pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah

tangga Biro. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut,

indikator kinerja yang akan diukur adalah :

a. persentase pembayaran gaji dan/atau insentif tenaga kesehatan

strategis tepat waktu dengan definisi operasional dan batasan

sebagai berikut :

1) Tenaga kesehatan strategis adalah dokter, dokter gigi, dokter

spesialis, bidan, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya yang

berstatus non PNS/ CPNS yang ditugaskan sebagai Pegawai

Tidak Tetap (PTT) dan Penugasan Khusus (untuk saat ini :

residen, tenaga kesehatan berbasis tim dan individual dalam

rangka mendukung program Nusantara Sehat). Jumlah

tenaga kesehatan strategis berdasarkan data dari Biro

Kepegawaian Sekretariat Jenderal dan Pusat Perencanaan

dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM

Kesehatan;

2) Tepat waktu adalah jumlah tenaga kesehatan strategis yang

dibayar berdasarkan jenis dan lokasi penempatan tiap tanggal

10 (hari kerja) bulan berjalan (setelah bertugas) dengan

besaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. persentase pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan CPNS

tenaga kesehatan tepat waktu dengan definisi operasional dan

batasan sebagai berikut :

21

1) Tenaga kesehatan strategis adalah dokter, dokter gigi, bidan,

perawat, dan tenaga kesehatan lainnya yang berstatus non

PNS/ CPNS yang ditugaskan sebagai Pegawai Tidak Tetap

(PTT) dan Penugasan Khusus (untuk saat ini : residen, tenaga

kesehatan berbasis tim dan individual dalam rangka

mendukung program Nusantara Sehat). Jumlah tenaga

kesehatan strategis berdasarkan data dari Biro Kepegawaian

Sekretariat Jenderal dan Pusat Perencanaan dan

Pendayagunaan SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan;

2) Tepat waktu adalah jumlah PNS dan CPNS tenaga kesehatan

yang dibayar berdasarkan pangkat dan golongan serta hak

lainnya yang melekat tiap tanggal 1 (hari kerja) bulan berjalan

dengan besaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku

c. Persentase layanan ketatausahaan Biro Umum dengan definisi

operasional dan batasan sebagai berikut :

1) Pengelolaan keuangan yang dikeluarkan pada setiap kegiatan

merupakan dokumen pertanggungjawaban penggunaan

keuangan. Batasan indikator penilaian yaitu dalam hal

dokumen pembayaran atas biaya-biaya yang terdapat dalam

kontrak melalui mekanisme transfer secara langsung (LS)

yang telah disetujui oleh pihak Kantor Pelayanan

Perbendaharan Negara (KPPN) Jakarta VII.

2) Tata kelola Barang Milik Negara (BMN) melalui usulan

Penetapan Status Penggunaan (PSP) dengan nilai kurang

dari Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

C. Penilaian KegiatanPenilaian Rencana Aksi Kegiatan Biro Umum tahun 2015-2019

ditujukan untuk mengetahui pelaksanaan kebijakan, program, serta

22

x 100%

keberhasilan pelaksanaan kegiatan Biro Umum. Lokus penilaian

dilakukan dengan menilai capaian target yang telah ditetapkan baik

terhadap Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, Rencana Aksi

Program Sekretariat Jenderal maupun Rencana Aksi Kegiatan Biro

Umum.

Penilaian terhadap capaian Rencana Aksi Kegiatan Biro Umum

dilakukan dengan sebagai berikut :

1. Penilaian tahunan dilakukan pada akhir tahun anggaran yang

dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Biro Umum;

2. Penilaian pertengahan periode yang akan dilakukan pada tahun

2017;

3. Penilaian akhir yang dilakukan pada akhir tahun 2019 atau awal

tahun 2020.

Penilaian juga dilakukan setiap tahun terhadap pencapaian hasil

keluaran (output) dari setiap kegiatan dan realisasi anggaran terhadap

anggaran yang telah ditetapkan. Untuk itu perlu upaya penguatan tidak

hanya dalam pelaporan, melainkan evaluasi dan pengendalian program

serta kegiatan. Hasil dari penilaian yang dilakukan harus terdokumentasi

dengan baik untuk dijadikan sebagai masukan/bahan dalam penetapan

kebijakan strategis dan pengambilan keputusan di lingkungan Biro

Umum di masa yang akan datang.

Berikut cara perhitungan capaian indikator kinerja :

a. Indikator Pertama (Bagian TU Pimpinan dan Protokol) yaitu

Persentase terselenggaranya admnistrasi korespondensi,

pengaturan acara dan kegiatan pimpinan dengan baik dan lancar

sesuai aturan :

I.

23

, ,( , , ) x 100%

( ) x 100%

x 100%

x 100%

x 100%

& x 100%

x 100%

x 100%

II.

Capaian Indikator Pertama = x 100%

b. Indikator Kedua (Bagian Kearsipan dan Administrasi) yaitu

Persentase pelayanan dokumen perjalanan dinas luar negeri tepat

waktu, Persentase pembinaan kearsipan dan tata naskah dinas:

I.

II.

III.

Capaian Indikator Kedua = x 100%

c. Indikator Ketiga (Bagian Rumah Tangga) yaitu Persentase

tersedianya sarana dan prasarana kantor :

I.

II.

III.

Capaian Indikator Ketiga = x 100%

d. Indikator Keempat (Bagian Gaji dan Tata Usaha) yaitu Persentase

pembayaran gaji dan/ atau insentif tenaga kesehatan strategis tepat

waktu :

24

x 100%

( ) x 100%

x 100%

e. Indikator Kelima (Bagian Gaji dan Tata Usaha) yaitu Persentase

pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan CPNS tenaga kesehatan

tepat waktu :

f. Indikator Keenam (Bagian Gaji dan Tata Usaha) yaitu Persentase

layanan ketatausahaan Biro Umum :

I.

II.

Capaian Indikator Keenam = x 100%

D. Potensi PermasalahanDalam melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan tentunya tidak

terlepas dari permasalahan dan probabilitas masalah/potensi masalah

yang akan terjadi selama kurun waktu lima tahun ke depan dalam

mencapai target sasaran indikator kinerja. Potensi masalah tersebut

bisa terjadi dari beberapa faktor yaitu :

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

keberhasilan pelaksanaan kegiatan sangat tergantung akan Sumber

daya manusia sebagai pelaksana, hal tersebut dikarenakan untuk

melaksanakan rincian kegiatan membutuhkan tenaga atau SDM

yang berkompeten, handal, dan sesuai dengan keterampilan yang

harus dimiliki. Selain itu, secara kuantitas juga terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan organisasi. Keberhasilan suatu kegiatan tidak

terlepas dari SDM yang dimiliki oleh suatu organisasi atau lembaga,

untuk itu dukungan SDM yang memadai menjadi pertimbangan

25

dalam timbulnya potensi masalah dalam melaksanakan suatu

kegiatan program.

2. Sistem Informasi

Tujuan suatu organisasi dapat tercapai jika sistem informasi

manajemen berjalan dengan baik. Sistem informasi haruslah

dibangun dengan baik dalam mencapai target sasaran kinerja yang

telah ditetapkan. Jika sistem informasi yang dijalankan terjadi

penyimpangan, maka sasaran kinerja tersebut kemungkingan besar

akan tidak tercapai. Untuk itu perlu menjadi perhatian kita dalam

membangun dan menjaganya sehingga potensi masalah dapat

dihindari.

3. Koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program

Dalam melaksanakan program dan kegiatan harus ada koordinasi

yang baik lintas program maupun lintas sektor agar keberhasilan dan

pelaksanaan tugas dan fungsi menjadi lebih mudah. Memang mudah

mengatakan koordinasi, namun kenyataannya sulit dalam

pelaksanaan. Banyak program yang gagal akibat kurangnya

koordinasi dengan lintas sektor maupun lintas program. Potensi

masalah tidak tercapainya target indikator sasaran bisa terjadi

karena kurangnya koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan baik lintas

sektor maupun lintas program. Untuk itu penting kita membangun

dan menjaga kerjasama atau koordinasi tersebut dalam rangka

pelaksanaan kegiatan dilapangan sehingga harapan untuk mencapai

indikator target sasaran dapat terwujud.

4. Evaluasi

Evaluasi merupakan faktor penentu semua keberhasilan dari

kegiatan yang telah ditentukan. Evaluasi merupakan suatu kegiatan

pemantauan, pengendalian serta pelaporan suatu kegiatan yang

26

akan dan atau sedang dilaksanakan. Evaluasi tidak hanya pada

aspek pelaporan saja namun yang paling penting adalah bagaimana

pemantauan dan pengendalian selama pelaksanaan kegiatan

berlangsung. Lemahnya evaluasi akan berpengaruh terhadap

pencapaian target indikator kinerja.

Potensi permasalahan serta solusi dan strategi pelaksanaan kegiatan

secara rinci per bagian sebagaimana matrik terlampir.

27

BAB IVPENUTUP

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Biro Umum Tahun 2015-2019 ini

diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman semua Bagian di lingkungan

Biro umum dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

kinerja dalam kurun waktu lima tahun (2015-2019).

Penyusunan RAK ini dilakukan sedemikian rupa sehingga hasil

pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan

laporan kinerja tahunan Biro Umum Sekretariat Jenderal.

Kepada semua Bagian yang terlibat dalam penyusunan RAK Biro

Umum, ini disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya. Rencana Aksi

Kegiatan Biro Umum dapat mewujudkan visi, misi dan strategi yang telah

ditentukan apabila dilakukan dengan penuh dedikasi, kerja keras, koordinasi,

kerja sama yang baik dari segenap staf Biro Umum dengan seluruh

komponen penyelenggaraan indikator kinerja di lingkungan Sekretariat

Jenderal, serta kerjasama lintas program dan lintas sektor dengan instansi

lainnya.

Dalam rangka penyempurnaan, tidak tertutup kemungkinan untuk

dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan terhadap substansi dari

Rencana Aksi Kegiatan Biro Umum ini sesuai dengan perkembangan,

perubahan dan dinamika perkembangan pembangunan kesehatan.

NO SASARAN INDIKATOR

Meningkatnya kualitas administrasi korespondensi,pengaturan acara dan kegiatan pimpinan dengan baik danlancar sesuai aturan

Persentase terselenggaranya administrasi korespondensi,pengaturan acara dan kegiatan pimpinan dengan baik dan lancarsesuai aturan

Persentase pelayanan dokumen perjalanan dinas luar negeri tepatwaktuPersentase pembinaan kearsipan dan tata naskah dinas

Meningkatnya pengelolaan kantor Kementerian Kesehatan Persentase tersedianya sarana dan prasarana kantor

Meningkatnya pengelolaan pembayaran gaji dan/atauinsentif tenaga kesehatan strategis tepat waktu

Persentase pembayaran gaji dan/atau insentif tenaga kesehatanstrategis tepat waktu

POTENSI PERMASALAHAN SERTA SOLUSI DAN STRATEGI PELAKSANAAN KEGIATAN

1

POTENSI PERMASALAHAN :1. Mobilitas pimpinan yang tinggi2. Kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Bagian TU Pimpinan dan Protokol3. Sistem Informasi Manajemen4. Determinasi pejabat negara dan pejabat tinggi lainnya

SOLUSI / STRATEGI PELAKSANAAN KEGIATAN :1. Meningkatkan pemanfaatan IT dalam rangka terselenggaranya administrasi korespondensi2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM di Bagian TU Pimpinan dan Protokol melalui pendidikan, pelatihan, rotasi staf3. Penguatan SIM di Bagian TUPP baik lintas sektor maupun lintas program4. Meningkatkan koordinasi lintas Kementerian/Lembaga

SATKER BIRO UMUM TAHUN 2015-2019

2 Meningkatnya kualitas pelayanan dokumen perjalanan dinasluar negeri, tata naskah dinas dan pengelolaan kearsipan dilingkungan Kementerian KesehatanPOTENSI PERMASALAHAN :1. Kelengkapan persyaratan dokumen PDLN dari pemohon2. Mobilisasi kegiatan pimpinan3. Anggaran Pembinaan Kearsipan dan TND4. SDM Kearsipan/JFT, Pengelolaan Electronic Filling System (EFS)SOLUSI / STRATEGI PELAKSANAAN KEGIATAN :1. Koordinasi dengan Biro KLN untuk memperoleh agenda kegiatan di LN2. Sosialisasi administrasi perjalanan dinas luar negeri kepada Unit Utama ataupun Unit Pengelola Teknis (UPT) dilingkunganKemenkes3. Pengembangan SIM administrasi PDLN melalui Registrasi KiosK Online4. Perencanaan anggaran secara bertahap baik melalui unit utama maupun Biro Umum

3

POTENSI PERMASALAHAN :1. Perencanaan pengadaan yang belum optimal;2. Proses pelelangan;3. Tidak ada standar harga;4. Kompetensi SDM perencana kegiatan;

SOLUSI / STRATEGI PELAKSANAAN KEGIATAN :1. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan K/L terkait perencanaan, pengadaan sarana dan prasarana kantor2. Meningkatkan koordinasi dengan unit layanan pengadaan di lingkungan kemenkes serta memperhitungkan waktu pelaksanaanlelang3. Mengikutsertakan staf/pejabat dalam pelatihan perencanaan kegiatan terkait sarana dan prasarana kantor

4

POTENSI PERMASALAHAN :1. Belum optimalnya perencanaan kebutuhan nakes strategis2. Lokasi penempatan tidak sesuai dengan rencana3. Keterlambatan usulan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota4. Data informasi pembayaran gaji dan insentif nakes strategis belum optimalSOLUSI / STRATEGI PELAKSANAAN KEGIATAN :1. Melakukan perencanaan kebutuhan gaji/insentif nakes strategis sesuai kebutuhan daerah berdasarkan kategori penempatan2. Melakukan koordinasi dengan daerah dalam perhitungan kebutuhan alokasi anggaran belanja pegawai nakes strategis melaluipertemuan koordinasi pusat dan daerah3. Pemutakhiran data secara berkala

NO SASARAN INDIKATOR

1 Meningkatnya pengelolaan pembayaran gaji dan tunjanganPNS dan CPNS tenaga kesehatan tepat waktu

Persentase pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan CPNS tenagakesehatan tepat waktu

Meningkatnya layanan ketatausahaan Biro Umum Persentase tersedianya layanan ketatausahaan Biro Umum6

POTENSI PERMASALAHAN :1. Kompleksitas dan besarnya anggaran dan aset BMN yang dikelola2. Harmonisasi pada empat bagian yang berbeda jenis pelaksanaan tugasnya

SOLUSI / STRATEGI PELAKSANAAN KEGIATAN :1. Melakukan koordinasi antar pengelola ketatausahaan di Subbagian Tata Usaha dengan seluruh bagian dan unit kerja lainnyadalam mengelola ketatausahaan2. Meningkatkan kompetensi dan kualitas pegawai melalui pendidikan, pelatihan dan rotasi staf3. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pengelola anggaran dan BMN

5

POTENSI PERMASALAHAN :1. Ketidaksesuaian data dasar penggajian (SK, KGB, dll) dengan data kepegawaian2. Ketidaksesuaian waktu penerimaan dokumen dasar penggajian (SK, KGB, dll)

SOLUSI / STRATEGI PELAKSANAAN KEGIATAN :1. Melakukan rekonsiliasi data secara berkala terkait dengan gaji dan tunjangan CPNS dan PNS yang akan dibayarkan dengan unitterkait2. Melakukan koordinasi dan diseminasi informasi pengelolaan pembayaran gaji dan tunjangan CPNS dan PNS

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

024.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya Kementerian Kesehatan

2037 Pengelolaan Urusan Tata Usaha, Keprotokolan, RumahTangga, Keuangan, dan Gaji

3,008,954.3 3,443,119.8 3,150,870.0 3,220,210.3 3,300,115.4 16,123,269.9

2037.002 Laporan Kegiatan dan Pembinaan 187 0 0 0 0 Laporan 250,526.9 0 0 0 0 250,526.9011 Kegiatan dan Pembinaan TU Pimpinan dan Protokol 5,191.0011 Kegiatan dan Pembinaan TU Kementerian 9,832.8011 Kegiatan dan Pembinaan Keuangan dan Gaji 5,736.6011 Kegiatan dan Pembinaan Rumah Tangga 229,766.52037.003 Pelayanan Publik 12 0 0 0 0 Bulan layanan 5,584.5 0 0 0 0 5,584.5011 Bantuan Pelayanan Masyarakat 5,000.0012 Monitoring Banpelmas 238.0013 Honor Tim Banpelmas 148.4014 Penyusunan Laporan Tahunan Banpelmas 60.4015 Rapat Pembahasan Banpelmas 137.7

2037.004 Dokumen Perencanaan dan Anggaran 6 0 0 0 0 Dokumen 745.6 0 0 0 0 745.6011 Penyusunan RPK/RPD 121.6012 Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Biro Umum 2015-2019 56.1013 Penyusunan Renja­KL/RKP Tahun 2016 66.0014 Pertemuan Koordinasi dan Sinkronisasi PerencanaanPenganggaran Belanja Operasional Tahun 2016

63.3015 Pemantapan Target PNBP Biro Umum 18.5016 Penyusunan RKA-K/L 420.1

2037.005 Dokumen Laporan dan Evaluasi 8 0 0 0 0 Dokumen 772.3 0 0 0 0 772.3011 Evaluasi Laporan Keuangan Biro Umum Tahun 2014 89.1012 Penyusunan Laporan Keuangan Biro Umum (SAI Semester I danTahunan)

157.8013 Penyusunan Laporan Dan Evaluasi Kinerja Triwulanan 261.6014 Monitoring dan Evaluasi Pembayaran Gaji PTT di Kab/Kota danUnit Terkait

263.8

2037.006 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 168 0 0 0 0 Unit 2,321.9 0 0 0 0 2,321.9011 Pengadaan Alat Pengolah Data Biro Umum 1,524.5012 Pengadaan CCTV dan Pemasangan 287.0013 Pengadaan Peralatan Rumah Tangga 363.9014 Pengembangan Electronic Filling Sistem 80.5015 Pengembangan Sistem Perjalanan Dinas Luar Negeri MelaluiRegistrasion KIOSK

66.0

2037.007 Peralatan Fasilitas Perkantoran 230 0 0 0 0 Unit 29,260.1 0 0 0 0 29,260.1011 Pengadaan Lift Menteri Blok A Gedung Adhyatma dan PrasaranaGedung

18,124.7012 Pengadaan Perlengkapan/Peralatan/Penunjang Soundsystem 342.0013 Pengadaan Perlengkapan/Peralatan/Penunjang BLK Sukajadi 414.8014 Pengadaan Perlengkapan/Peralatan/Penunjang Sistem Kearsipan 828.6015 Pengadaan Pintu Gerbang BLK Cimacan 50.0016 Resetting Ulang Perlengkapan Ruang Rapat Siwabessy 200.0017 Penyediaan Perlengkapan/Peralatan/PenunjangRuangan/Rumah/Kediaman

600.0

Kode Program/Kegiatan/Output /Komponen Satuan Volume

MATRIK RENCANA AKSI KEGIATAN DAN PENDANAANSATKER BIRO UMUM 2015-2019

Alokasi Anggaran (Rp juta)Volume Total Alokasi2015-2019

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019Kode Program/Kegiatan/Output /Komponen Satuan Volume

Alokasi Anggaran (Rp juta)Volume Total Alokasi2015-2019018 Pengadaan Penangkal Petir/Prasarana Bangunan 200.0019 Pengadaan Sarana/Peralatan Kearsipan di Gedung Arsip

Percetakan Negara8,500.0

2037.010 Gedung 5000 0 0 0 0 M2 11,900.0 0 0 0 0 11,900.0

Renovasi Gedung 7,850.0011 Renovasi Ruangan Penyimpanan BMN BLK Cimacan 200.0012 Kekurangan Pekerjaan Renovasi Gedung Arsip 1,500.0013 Ruangan Situasi Menteri Kesehatan 200.0014 Rehab Rumah/Kediaman Pimpinan/Pejabat 200.0015 Rehab Ruang ULT Puskomlik 1,800.0016 Rehab Lantai 11 Biro Umum 1,700.0017 Renovasi Lantai 5 Bagian Keuangan dan Gaji Gd Adhyatma 1,500.0018 Renovasi Ruang Biro Hukor Lantai 15 750.0

Tanah 250.0011 Pengadaaan Tanah di Cimacan 250.0

Fasilitas Umum 3,000.0011 Renovasi Fasilitas Umum (Kantin Sehat Kemenkes 2 Lantai) 3,000.0

Sarana Gedung 800.0011 Dukungan Sistem Plumbing BLK Cimacan 200.0012 Pembetonan/Pengaspalan Tanah Gudang Percetakan Negara 600.02037.011 Kendaraan Bermotor 10 0 0 0 0 Unit 3,651.3 0 0 0 0 3,651.3011 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 3,651.32037.040 Gaji dan/atau Insentif Tenaga Kesehatan Strategis Tepat

Sasaran0 77 0 0 0 Laporan 0 5,957.7 0 0 0 5,957.7051 Pengelolaan Penggajian 4,847.2053 Verifikasi Penggajian 1,110.5

2037.040 Layanan Pembayaran Gaji dan/ atau Insentif TenagaKesehatan Strategis

0 0 77 77 77 Laporan 0 0 14,457.7 5,957.7 5,957.7 26,373.0051 Pelaksanaan Penatausahaan Penggajian 4,847.2 4,847.2 4,847.2052 Verifikasi Penggajian 9,610.5 1,110.5 1,110.52037.041 Administrasi dan Korespondensi, Pengaturan Acara dan

Kegiatan Pimpinan dengan Baik dan Lancar Sesuai Aturan0 27 0 0 0 Laporan 0 14,909.1 0 0 0 14,909.1

051 Koordinasi Penyelenggaraan Kegiatan Pimpinan 1,687.8052 Penyelenggaraan Pertemuan Koordinasi Keprotokolan Pimpinan,Forum Pertemuan Lintas Sektor Lintas Program

13,221.3

2037.041 Layanan Administrasi, Korespondensi, dan Acara Pimpinan 0 0 27 27 27 Laporan 0 0 14,909.1 14,909.1 14,909.1 44,727.4

051 Koordinasi Penyelenggaraan Kegiatan Pimpinan 1,687.8 1,687.8 1,687.8052 Penyelenggaraan Pertemuan Koordinasi Keprotokolan Pimpinan,Forum Pertemuan Lintas Sektor Lintas Program

13,221.3 13,221.3 13,221.3

2037.042 Pengelolaan dan Pengembangan Kearsipan, Tata Persuratandan Administrasi Perjalanan Dinas Luar Negeri yangBerkualitas

0 27 0 0 0 Laporan 0 15,006.8 0 0 0 15,006.8

051 Pengadministrasian Perjalanan Dinas Luar Negeri Pimpinan 8,988.1052 Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Kearsipan dan PembinaanKearsipan di Lingkungan Kemenkes

6,018.7

2037.042 Layanan Kearsipan dan Tata Persuratan Kementerian sertaAdministrasi Perjalanan Dinas Luar Negeri Pimpinan

0 0 27 27 27 Laporan 0 0 15,006.8 15,006.8 15,006.8 45,020.5051 Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Kearsipan diLingkungan Kemenkes

3,009.0 3,009.0 3,009.0

052 Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan TataPersuratan di Lingkungan Kemenkes

3,009.7 3,009.7 3,009.7

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019Kode Program/Kegiatan/Output /Komponen Satuan Volume

Alokasi Anggaran (Rp juta)Volume Total Alokasi2015-2019053 Pengadministrasian Perjalanan Dinas Luar Negeri 8,988.1 8,988.1 8,988.1

2037.043 Kantor Kementerian Kesehatan yang Terkelola Dengan Baik 0 41 0 0 0 Laporan 0 43,803.1 0 0 0 43,803.1051 Pengelolaan Urusan Kerumahtanggaan 6,570.2052 Pengadaan Fasilitas/ Sarana dan Prasaranan Perkantoran 35,735.2053 Pemeliharaan Sarana Prasarana Perkantoran danKerumahtanggan

1,497.7

2037.043 Dukungan Sarana dan Prasarana Kementerian 0 0 41 41 41 Laporan 0 0 43,803.1 43,803.1 43,803.1 131,409.4051 Pengelolaan Urusan dan Pembinaan Kerumahtanggaan 8,067.9 8,067.9 8,067.9052 Pengadaan Fasilitas/ Sarana dan Prasaranan Perkantoran 35,735.2 35,735.2 35,735.2

2037.044 Layanan Perkantoran 0 12 0 0 0 Bulan Layanan 0 44,112.5 0 0 0 44,112.5011 Pengelolaan Kegiatan Urusan Ketatausahaan 44,112.5

2037.044 Dukungan Layanan Manajemen 0 0 12 12 12 Bulan Layanan 0 0 44,112.5 44,112.5 44,112.5 132,337.4011 Pengelolaan Kegiatan Urusan Ketatausahaan 44,112.5 44,112.5 44,112.5

2037.994 994 Layanan Perkantoran 12 12 12 12 12 Bulan Layanan 2,704,191.7 3,319,330.6 3,018,580.8 3,096,421.1 3,176,326.2 15,314,850.4001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 2,616,761.9 3,224,299.2 2,923,549.5 2,996,638.2 3,071,554.2002 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 87,429.8 95,031.3 95,031.3 99,782.9 104,772.0

Catatan :1 Mulai tahun 2016, terjadi perubahan dan perbaikan output dan komponen disesuaikan dengan Struktur Organisasi dan Tata Kerja baru, penataan arsitektur dan informasi kinerja (ADIK), dan indikator kinerja2 Alokasi perencanaan pengganggaran 2015-2019 tidak termasuk dana dekonsentrasi

Jakarta,Kepala Biro Umum