HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN...

50
1 HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Transcript of HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN...

Page 1: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

1

HALAM AN JUDUL

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK)

BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG

TAHUN 2015– 2019

REVISI IV

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Page 2: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

2

KATA PENGANTAR

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Bapelkes Semarang merupakan dokumen perencanaan yang

mengimplementasikan Rencana Aksi Program (RAP) Badan Pengembangan dan

Pemberdayaan (PPSDM) Kesehatan untuk kegiatan program dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam hal pelaksanaan pelatihan kesehatan bagi Sumber

Daya Manusia (SDM) Kesehatan dan masyarakat. Rencana Aksi Kegiatan ini juga digunakan

sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Balai Pelatihan Kesehatan

(Bapelkes) Semarang dari tahun 2015 – 2019.

Dalam perjalanannya, RAK dievaluasi dan dimonitoring pencapaiannya oleh Tim Monitoring

yang diketuai oleh Ka. Sub. Bag. Tata Usaha. Pada akhir tahun anggaran, RAK juga direview

oleh tim independen internal Bapelkes Semarang. Hasil dari review tersebut memungkinkan

terjadinya revisi terhadap RAK yang telah dibuat.

Untuk tahun 2018, review terhadap RAK Bapelkes Semarang didasarkan pada hasil masukan

mid term review tahun 2018, perubahan kebijakan pusat tahun 2018, dan rasionalitas target

berdasarkan kebijakan tersebut. Dari hasil review internal direkomendasikan untuk

melakukan penyesuaian format RAK.. Penyesuaian juga dilakukan terhadap target setiap

strategi.

Revisi terhadap RAK melibatkan tim penyusun RAK dengan Ka. Sub. Bag. Tata Usaha sebagai

penanggung jawab. Revoew terhadap RAK ini terlaksana atas kerjasama, dukungan berbagai

pihak terkait. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga

bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi bahan perencanaan serta evaluasi untuk

masa mendatang.

Semarang, Oktober 2018 Kepala Bapelkes Semarang Emmilya Rosa, SKM, MKM NIP.

Page 3: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

3

DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY

A. LATAR BELAKANG ORGANISASI

a. Sejarah

b. Landasan Hukum Organisasi

c. Visi

d. Misi

e. Tujuan

B. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS

a. Arah Kebijakan dan Strategi BPPSDM

b. Arah Kebijakan dan Strategi Poltekkes

C. ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

A. Faktor Eksternal

1) Regulasi

2) Segmen Pasar (Pengguna)

3) Kompetitor

4) Supplier

5) Stakeholders lain

6) Produk Substitusi

7) Faktor Lingkungan Eksternal Lainnya

B. Faktor Internal

1) Aktivitas Utama

2) Aktivitas Pendukung

C. Analisis SWOT

1) Kekuatan

2) Kelemahan

3) Peluang

4) Ancaman

D. STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI

a. Strategi Pengembangan

b. Sasaran

c. Indikator Kinerja Sasaran

d. Target Tahunan

E. PROGRAM TAHUN 2015-2019

a. Proyeksi Kebutuhan SDM

b. Proyeksi Kebutuhan Peralatan

c. Proyeksi Kebutuhan Sarana dan Prasarana

d. Proyeksi Kebutuhan Pengembangan Sub Sistem Pendukung

e. Program Tahunan

f. Anggaran Program

F. PENUTUP: MONITORING DAN EVALUASI

Page 4: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

4

a. Definisi Monitoring dan Evaluasi

b. Merencanakan monitoring dan Evaluasi

c. Kerangka kerja Monitoring dan Evaluasi

d. Rencana Monitoring

e. Rencana Evaluasi

f. Sumber Daya untuk Melakukan Monitoring dan Evaluasi

g. Pelibatan Stakeholders untuk Monitoring dan Evaluasi

h. Instrumen untuk Melakukan Monitoring dan Evaluasi

LAMPIRAN

Page 5: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

5

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perkiraan Kebutuhan Biaya Bapelkes Semarang Tahun 2015-2019 ………………… 25

Page 6: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

6

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tujuan, Ukuran, dan Target Bapelkes Semarang Tahun 2015-2019………………… 17

Gambar 2 Sasaran Strategis & Indikator Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2015-2019…. 18

Gambar 3 Kegiatan, Indikator Kegiatan, dan Target Volume Bapelkes Semarang

Tahun 2015-2019. ………………………………………………………………………………………….. 18

Page 7: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

7

RINGKASAN EKSEKUTIF

Kesehatan adalah hak asazi manusia dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang

harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Kesehatan merupakan investasi

sumber daya manusia dan memiliki kontribusi besar untuk meningkatkan Indek

Pembangunan Manusia (IPM). Walaupun setiap tahunnya IPM meningkat, pada tahun 2014

Indonesia masih menempati urutan ke108 dari 187 negara dengan angka IPM 68,4. Hal ini

menunjukkan kualitas hidup manusia di berbagai negara lebih baik dari tahun-tahun

sebelumnya.

Pembangunan Indonesia saat ini mengacu pada sembilan program yang dinamakan Nawa

Cita. Pembangunan bidang kesehatan tecantum pada cita ke-lima yaitu meningkatkan

kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan,

serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – 2025 sebagaimana tertuang

dalam UU Nomor 17 Tahun 2007, mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan

nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan peri

kemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta mengutamakan

manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak,

kelompok usia lanjut dan keluarga miskin.

Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Sistem

Kesehatan Nasional (SKN), disebutkan bahwa pembangunan kesehatan dilaksanakan

dengan cara meningkatkan : 1) upaya kesehatan; 2) penelitian dan pengembangan

kesehatan; 3) pembiayaan kesehatan; 4) sumber daya manusia kesehatan; 5) sediaan

farmasi dan alat kesehatan dan makanan; 6) manajemen dan informasi kesehatan ; dan 7)

pemberdayaan masyarakat yang disertai peningkatan pengawasan dan manajemen

kesehatan.

Page 8: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

8

Program pembangunan kesehatan periode 2015 – 2019 adalah Program Indonesia Sehat,

yaitu upaya untuk mewujudkan masyarakat Indoesia yang berperilaku sehat, hidup dalam

lingkungan yang sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu untuk

mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Program ini terdirii dari : 1) Paradigma

Sehat; 2) Penguatan Pelayanan Primer; dan 3) Jaminan Kesehatan Nasional. Ketiganya

dilakukan dengan menerapkan pendekatan Continuum of Care dan intervensi berbasis

resiko (Health Risk) (www.depkes.go.id : Program Indonesia Sehat untuk atasi masalah

kesehatan, 3 Feruari 2015).

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019 merupakan dokumen

perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat: 1) meningkatkan status kesehatan dan

gizi ibu dan anak; 2) meningkatkan pengendalian penyakit; 3) meningkatkan akses dan mutu

pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama daerah terpencil, tertinggal dan

perbatasan; 4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu

Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan; 5) terpenuhinya kebutuan tenaga

kesehatan, obat dan vaksin; serta 6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Target Millenium Development Goals (MDGs) akan segera berakhir pada tahun 2015, namun

Angka Kematian Anak sebagai terget MDGs ke-4 belum mencapai target karena terjadinya

stagnasi selama 5 tahun terakhir pada angka kematian neonatal yaitu 19/1000 kelahiran

hidup. Demikian juga dengan Angka Kematian Ibu sebagai target MDGs nomor 5, walaupun

sudah mengalami penurunan selama satu dekade, tetapi masih jauh dari terget MDGs.

Tujuan pembangunan dalam MDGs sebagai momenklatur tidak akan terhenti pada tahun

2015. Agenda ke depan akan dikembangkan suatu konsepsi agenda pembangunan paska

2015 yang disebut Sustainability Development Goals (SDGs). Tiga pilar yang akan menjadi

indikator dalam konsep pembangunan SDGs salah satunya yaitu indikator dalam konsep

melekat pada pembangunan manusia diantaranya pendidikan dan kesehatan

(www.bappenas.go.id)

Fokus kebijakan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) untuk periode 2015 – 2019 adalah

penguatan Pelayanan Kesehatan Primer. Prioritas ini didasari oleh permasalahan kesehatan

Page 9: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

9

yang mendesak seperti angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, angka gizi buruk,

serta angka harapan hidup yang sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan primer.

Penguatan pelayanan kesehatan primer mencakup tiga hal yaitu fisik (pembangunan

infrastruktur), sarana (pembenahan fasilitas), dan sumber daya manusia (penguatan tenaga

kesehatan selain dokter).

Pada Rencana Stategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019 disebutkan bahwa

jumlah SDM kesehatan pada tahun 2012 sebanyak 707.234 orang dan meningkat menjadi

877.088 orang pada tahun 2013. Dari jumlah tersebut sekitar 40% bekerja di Puskesmas.

Hasil Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) mengungkap data persebaran SDM kesehatan

masih belum merata. Selain itu, komposisi jenis tenaganya pun masih sangat tidak

berimbang. Komposisi tenaga kesehatan tersebut antara lain : tenaga medis (9,37 orang per

puskesmas), perawat termasuk perawat gigi (13 orang per puskesmas), dan bidan (10,6

orang per puskesmas). Begitu pula dengan tenaga penyuluh kesehatan di puskesmas baru

mencapai 0,46 orang per puskesmas.

Pelayanan kesehatan di rumah sakit, masih terdapat kendala yaitu kekurangan jumlah

tenaga. Dokter umum yang memiliki STR berjumlah 88.309 orang, sehingga rasio dokter

umum sebesar 3,61 orang dokter per 10.000 penduduk. Padahal menurut rekomendasi

WHO seharusnya 10 orang dokter umum per 10.000 penduduk. Masalah kompetensi, mutu

lulusan tenaga kesehatan juga masih belum sesuai harapan, hasil dari uji kompetensi

prosentase tenaga kesehatan yang lulus uji kompetensi belum memadai, yaitu dokter 71,3%,

dokter gigi 76%, perawat 63%, D3 keperawatan 76,5%, dan D3 Kebidanan 53,5%.

Perbaikan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan perlu dilakukan berkaitan dengan

diterapkannya sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan peluncuran Kartu Indonesia

Sehat (KIS) pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai komitmen

terhadap perbaikan derajat kesehatan masyarakat.

Hal ini perlu diikuti dengan penguatan sistem layanan kesehatan primer, dimana penguatan

layanan primer menjadi vital dalam perannya sebagai garda terdepan menjaga kesehatan

Page 10: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

10

masyarakat dalam melakukan upaya preventif atau pencegahan peyakit secara luas

termasuk melalui edukasi kesehatan, konseling serta skrining/penapisan. Kuatnya sistem

pelayanan kesehatan hingga ke akar rumput dan meminimalisir ketidakadilan akses

terhadap kesehatan antar kelompok masyarakat.

Rencana Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan tahun 2015 – 2019 merupakan dokumen

implementasi Renstra Kementerian Kesehtan RI di Bidang Pengembangan dan

Pemberdayaan SDM Kesehatan. Semua kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan mutu

SDM Kesehatan haruslah mengacu pada Rencana Aksi Program Badan Badan PPSDM

Kesehatan.

Kepmenkes RI Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan Tahun 2015 – 2019 merupakan acuan bagi Kemenkes RI dalam

menyelenggarakan program pembangunan kesehatan termasuk peningkatan kualitas SDM

Kesehatan. Institusi yang berperan diantaranya Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes)

Semarang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan dan

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM). Bapelkes Semarang merencanakan

kegiatan pengembangan program pendidikan dan pelatihan yang diwujudkan dalam bentuk

Rencana Aksi Kegiatan (RAK).

RAK Bapelkes Semarang merupakan Dokumen perencanaan lima tahunan (tahun 2015 –

2019) sebagai pedoman implementasi Rencana Kerja Tahunan untuk mendukung program

pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan.

Page 11: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

11

BAB I

LATAR BELAKANG ORGANISASI

A. Sejarah

Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Semarang merupakan salah satu Bapelkes di

Indonesia yang cukup tua keberadaannya. Sejarah panjang yang mengantar Bapelkes

Semarang menjadi salah satu Bapelkes tingkat Nasional. Sebelum menjadi Bapelkes

Semarang bernama Pusat Pelatihan Kesehatan Masyarakat (PLKM) Salaman yang

terkenal dikalangan mahasiswa kedokteran yang telah memasuki kepaniteraan klinik

khususnya kesehatan masyarakat. Sesuai dengan tugas dan fungsinya kemudian

berubah menjadi Balai Latihan Kesehatan Masyarakat (BLKM) yang tugas dan fungsi

pelatihan kesehatannya melekat pada balai ini.

Semenjak tahun 1991, BLKM berganti nama menjadi Balai Pelatihan Kesehatan

(Bapelkes). Tidak hanya masalah kesehatan masyarakat saja yang menjadi prioritas d

ibalai pelatihan ini, tetapi berkembang dengan pesat sebagi tempat berbagai pelatihan

sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan tanpa meninggakan cirri khasnya

yaitu masalah kesehatan masyarakat.

Selanjutnya sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :

2361/Menkes/Per/XI/2011 tanggal 22 November 2011 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Pelatihan Kesehatan, maka sejak peraturan

menteri tersebut disahkan, nama UPT Bapelkes Salaman berganti menjadi Bapelkes

Semarang, dengan kantor pusat yang sebelumnya berkedudukan di Kecamatan

Salaman Kabupaten Magelang berpindah kedudukan di Kota Semarang, dikarenakan

Bapelkes Semarang juga mempunya kantor yang sangat representatif di kota

Semarang.

Permenkes tersebut kemudian direvisi dengan menerbitkan Permenkes baru bernomor

39 tahun 2018, tentang Organisasi dan Tata kerja unit pelaksana teknis di bidang

pelatihan kesehatan. Berdasarkan permenkes tersebut, Bapelkes memiliki tugas

Page 12: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

12

melakukan pengelolaan pelatihan sumber daya manusia kesehatan. Program

pendidikan dan pelatihan (diklat) yang ditanda tangani oleh Bapelkes Semarang bukan

hanya berorientasi pada kebutuhan institusi kesehatan dan pelatihan berorientasi

masyarakat saja, namun Bapelkes Semarang juga digunakan sebagai sarana

pelaksanaan diklat non kesehatan, baik dari pemerintah maupun swasta.

B. Landasan Hukum Organisasi

1. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional

2. Undang-undang Republik Indonesia No 36 tentang Kesehatan

3. Undang undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

4. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan

Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

5. Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah

6. Peraturan Pemerintah No 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementrian/Lembaga

7. Instruksi Presiden No 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

8. Peraturan Menteri Kesehatan No 144/MENKES/PER/VII/2010 tanggal 19 Agustus

2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Kesehatan RI

9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 725/Menkes/SK/V/2003 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan.

Keputusan Menteri Kesehatan No 375/MENKES/SK/V/2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025

10. Keputusan Menteri Kesehatan No HK 03.01/160/2010 tentang Rencana Strategis

Kementrian Kesehatan

11. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 39 Tahun 2018 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan Kesehatan

12. Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan No HK 02.03/1.1/008232/2015

tentang Rencana Aksi Program BPPSDM Kesehatan tahun 2015 2019

Page 13: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

13

C. Visi dan Misi

1. Visi

“Menjadi lembaga diklat percontohan, berstandar nasional, terpercaya dan

pilihan utama”.

2. Misi

a) Meningkatkan kompetensi SDM kesehatan, calon tenaga kesehatan dan

kemampuan memberdayakan masyarakat

b) Merencanakan diklat sesuai kebutuhan

c) Menyelenggarakan diklat yang bekualitas dan bergaransi sesuai standart

d) Meningkatkan sarana prasarana dan pemberdayaan sumber daya bapelkes

secara optimal

e) Memperluas jaringan kemitraan dengan lembaga pemerintah maupun

swasta.

D. Tujuan

Dalam menetapkan tujuan strategis Balai Pelatihan Kesehatan Semarang, perlu lebih

dulu memperhatikan tujuan strategis Kementrian Kesehatan RI dan Badan PPSDM

Kesehatan sebagai eselon satu pembina. Dalam renstra Kemenkes RI dinyatakan

bahwa tujuan strategis Kemenkes RI pada tahun 2015-2019 adalah: 1) meningkatnya

status kesehatan masyarakat serta 2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness)

dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

Tujuan strategis Kementrian Kesehatan tersebut memiliki 12 (dua belas) sasaran

strategis yang salah satunya adalah “meningkatnya jumlah, jenis, kualitas, dan

pemerataan tenaga kesehatan”.

Sasaran strategis Kemenkes “meningkatnya jumlah, jenis kualitas, dan pemerataan

tenaga kesehatan” merupakan tanggung jawab PPSDM Kesehatan dalam pencapaian.

Karena itu tujuan rencana aksi program PPSDM adalah tercapainya arah kebijakan

Kemenkes berkaitan dengan peningkatan jumlah, jenis, kualitas, dan pemerataan

tenaga kesehatan. Sasaran strategis PPSDM Kesehatan terdiri dari tiga hal:

Page 14: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

14

1. Jumlah Puskesmas yang minimal dimiliki minimal 5 jenis tenaga kesehatan

sebanyak 5.600 Puskesmas.

2. Prosentase RS Kab/Kota Kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3

dokter spesialis penunjang mencapai 60%.

3. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya.

Dari ketiga indikator tujuan tersebut, indikator ketiga merupakan tujuan yang menjadi

tanggung jawab BBPK dan Bapelkes dalam pencapaian. Adapun sasaran Badan PPSDM

Kesehatan yang terkait dengan pencapaian tujuan tersebut adalah jumlah SDM

kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56.910 orang. Dengan merujuk

pada pada sasaran strategus tersebut, maka tujuan Rencana Aksi Bapelkes Semarang

tahun 2015-2019 adalah meningkatnya kompetensi SDM kesehatan yang dilatih di

Bapelkes Semarang. Tujuan tersebut memiliki ukuran keberhasilan dan target sebagai

berikut:

Gambar 1. Tujuan, Ukuran, dan target Bapelkes Semarang Tahun 2015-2019

Tujuan Bapelkes Semarang Tahun 2015-2019:

Meningkatnya kompetensi SDM kesehatan yang dilatih di Bapelkes Semarang

Ukuran Keberhasilan 1:

Jumlah SDM yang ditingkatkan kompetensi

target : 11.555 orang

Ukuran keberhasilan 2:

Jumlah dan jenis pelatihan yang

diselenggarakan sesuai amanah Kemenkes RI

target: 100%

Ukuran keberhasilan 3:

Jumlah sertifikat pelatihan yang diberikan pada peserta pelatihan

target: 11.555 lembar

Page 15: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

15

BAB II

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS

A. Arah Kebijakan dan Strategi BPPSDM Kesehatan

1. Arah Kebijakan

Arah kebijakan program pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan adalah

meningkatkan jumlah, jenis, kualitas, dan pemerataan tenaga kesehatan.

2. Strategi

Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56.910 orang.

Dalam upaya mencapai sasaran pokok dan sasaran strategis Badan PPSDM Kesehatan

pada tahun 2019, ditempuh berbagai strategi sebagai berikut :

a) Penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis Tim Team Based), individu maupun

calon dokter spesialis (residen).

b) Wajib kerja sarjana bagi lulusan pendidikan dokter spesialis..

c) Peningkatan distribusi tenaga yang terintegrasi, mengikat dan lokal spesifik

d) Pengembangan insentif baik material dan non material untuk tenaga kesehatan

dan SDM Kesehatan

e) Peningkatan produksi SDM Kesehatan yang bermutu

f) Penerapan mekanisme registrasi dan lisensi tenaga dengan uji kompetensi pada

seluruh tenaga kesehatan

g) Peningkatan mutu pelatihan melalui akreditasi pelatihan

h) Pengendalian peserta pendidikan dan hasil pendidikan

i) Peningkatan pendidikan dan pelatihan jarak jauh

j) Pengembangan sistem kinerja.

B. Arah Kebijakan dan Strategi Bapelkes Semarang

1. Arah Kebijakan

Arah kebijakan Bapelkes Semarang didasarkan pada arah kebijakan Kementerian

Kesehatan dan arah kebijakan Badan PPSDM Kesehatan. Arah kebijakan Kementerian

Kesehatan adalah meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga

kesehatan. Arah kebijakan Badan PPSDM Kesehatan yaitu peningkatan mutu pelatihan

Page 16: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

16

melalui akreditasi pelatihan dan peningkatan pelatihan yang berbasis kompetensi dan

persyaratan jabatan.

Adapun arah dan kebijakan Bapelkes Semarang adalah :

a. Pencapaian kuantitas tenaga kesehatan yang ditargetkan.

b. Pencapaian kuantitas jumlah dan jenis diklat seperti yang diamanatkan Badan

PPSDM Kesehatan

c. Peningkatan kualitas diklat tenaga kesehatan

2. Strategi

Strategi Bapelkes Semarang mengarah pada pencapaian:

a. Pencapaian target aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional,

dan penjenjangan.

b. Ketersediaan layanan internal (overhead):

c. ketersediaan sarana prasarana pendukung pelatihan:

d. Ketersediaan gedung layanan pendidikan/pelatihan:

Page 17: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

17

BAB III

ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

A. Faktor Eksternal

Analisis lingkungan eksternal dilakukan dengan penapisan berdasarkan data-data

kuantitatif dan kualitatif organisasi, didapat :

1. PELUANG

a. Pelayanan

1) Mempunyai jejaring lintas sektor dan lintas program

2) Adanya MOU dengan stakeholder

3) Variasi Jenis pelatihan yang beragam

4) Komitmen pemerintah untuk pengembangan SDM aparatur dan masyarakat

5) Kuatnya jejaring dengan dan perguruan tinggi

6) Perkembangan teknologi dan metodologi kediklatan

7) Kebijakan otonomi daerah untuk diversifikasi kerjasama kediklatan

b. Organisasi dan Sumber Daya Manusia

1) Kesempatan untuk tugas belajar dan pelatihan

2) Pengajuan formasi rekruitmen SDM sesuai kebutuhan organisasi

3) Bapelkes Semarang berada strategis wisata

4) Terakreditasi institusi oleh LAN dan Pusdiklat

5) Kebutuhan aparatur dan tenaga kesehatan yang kompeten dan profesional

c. Keuangan

1) Adanya kebijakan tunjangan kinerja

2) Adanya system akuntansi instansi (SAI), system akuntansi keuangan (SAK) dan

SABMN

d. Sarana dan Prasarana

1) Berkembangnya teknologi kediklatan berbasis internet

2. ANCAMAN

a. Pelayanan

1) Tingginya tuntunan masyarakat terhadap pelayanan kediklatan yang berkualitas

2) Adanya competitor dari lembaga diklat swasta

Page 18: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

18

b. Organisasi dan Sumber Daya Manusia

1) Penyediaan formasi PNS terbatas

2) Tuntutan terhadap profesionalisme dan kompetensi SDM kesehatan

c. Keuangan

1) Realisasi pendapatan PNBP melebihi target tidak bisa digunakan pada tahun

anggaran berikutnya.

2) Regulasi keuangan dan penggunaannya berubah ubah.

d. Sarana dan Prasarana

1) Perubahan teknologi fasilitas pelayanan kediklatan yang lebih cepat

B. Faktor Internal

Analisis lingkungan internal dilakukan dengan penapisan berdasarkan data-data

kuantitatif dan kualitatif organisasi, didapat :

1. Kekuatan (Strenghts) :

a. Pelayanan

1) Institusi sudah terakreditasi baik sandar nasional LAN dan Kementerian

kesehatan

2) Mempunyai visi dan misi organisasi

3) Adanya paket-paket pelatihan unggulan :

a) Diklat bagi Nakes

b) Diklat bagi Masyarakat

c) Kinerja Puskesmas

d) Akreditasi Puskesmas

e) Building Learning Organization

4) Mempunyai sarana dan prasarana Out Bond

5) Mempunyai system informasi diklat dan pusat informasi online

6) Tersedianya sistem informasi organisasi online (website)

b. Organisasi Dan Sumber Daya Manusia

1) Permenkes No. 39 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan Kesehatan.

2) Keberadaan lembaga diklat seja 1968 dalam mengelola kediklatan

3) Memiliki tenaga Kediklatan dan non Kediklatan yang kompeten di bidangnya

Page 19: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

19

4) Sebagai Pusat Pembelajaran dan pengembangan Primary Health care di bawah

naungan kementerian kesehatan.

c. Keuangan

1) Masih tersedianya anggaran bersumber APBN

2) Adanya dana penerimaan PNBP

3) Sistem keuangan terpadu dan transparan

4) Adanya potensi pasar mengembangkan unit layanan

d. Sarana dan Prasarana

1) Lokasi mudah terjangkau dan strategis

2) Mempunyai laboratorium & workshop lingkungan yang lengkap menunjang

bisnis utama (core bisnis)

3) Luas lahan yang memadai dan memiliki desa desa yang unggulan Primary Health

Care.

4) Mempunyai kurikulum dan modul pelatihan inovatif

5) Tersedianya asrama/penginapan di lingkungan Bapelkes bertaraf hotel bintang

3

6) Tersedianya hotspot

2. Kelemahan (Weaknesses) :

a. Pelayanan

1) Belum optimalnya penggunaan teknologi informasi pelayanan kediklatan

2) Pelayanan belum mengacu SOP secara optimal

b. Organisasi dan Sumber Daya Manusia

1) Belum tersedianya kualifikasi dan spesifikasi tenaga kediklatan yang dibutuhkan

pasar.

2) Strategi pengembangan institusi belum didukung grand strategi

3) Belum adanya penjaminan mutu bersifat internasional ISO 12.000

4) Belum adanya spesialisasi SDM yang menunjang core bisnis

5) Sistem marketing secara online belum optimal

c. Keuangan

1) Sistem akuntansi belum sepenuhnya sesuai standar

2) Belum terbentuk Sistem pengawasan internal

Page 20: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

20

3) Budaya hemat belum berkembang

4) Birokrasi keuangan terkunci dengan aturan yang sering berubah

5) Perhitungan tarif berdasarkan unit cost

d. Sarana dan Prasarana

1) Pemanfaatan laboratorium kelas belum optimal

2) Jumlah dan jenis referensi dan modul masih terbatas

3) Jumlah dan jenis sarana dan prasarana kediklatan belum sesuai tuntutan

pelanggan.

C. Analisis SWOT

1. Kekuatan

URAIAN

Faktor Sub

Faktor Rating Nilai

A B C a x b x

c

a. PELAYANAN 0.35

1) Institusi sudah terakreditasi baik sandar nasional LAN dan Kementerian kesehatan

0.35 0.4 4 0.56

2) Mempunyai visi dan misi organisasi 0.35 0.15 3 0.16

3) Adanya paket-paket pelatihan unggulan 0.35 0.2 2 0.14

4) Mempunyai sarana dan prasarana Out Bond 0.35 0.1 2 0.07

5) Mempunyai system informasi diklat dan pusat informasi online 0.35 0.15 2 0.11

6) Tersedianya sistem informasi organisasi online (website)

7) Mempunyai sarana dan prasarana Out Bond

Sub Jumlah 1 1.03

b. ORGANISASI DAN SDM 0.25

1) Permenkes No. 39 tahun 2018 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang

Pelatihan Kesehatan

0.25 0.25 4 0.25

2) Keberadaan lembaga diklat seja 1968 dalam

mengelola kediklatan 0.25 0.2 3 0.15

3) Memiliki tenaga Kediklatan dan non Kediklatan

yang kompeten di bidangnya 0.25 0.25 4 0.25

Page 21: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

21

4) Sebagai Pusat Pembelajaran dan pengembangan

Primary Health Care di bawah naungan

kementerian kesehatan.

0.25 0.3 4 0.30

Sub Jumlah 1 0.95

c. KEUANGAN 0.2

1) Masih tersedianya anggaran bersumber APBN 0.2 0.25 2 0.1

2) Adanya dana penerimaan PNBP 0.2 0.3 3 0.18

3) Sistem keuangan terpadu dan transparan 0.2 0.25 2 0.1

4) Adanya potensi pasar mengembangkan unit

layanan 0.2 2 0.08

Sub Jumlah 1 0.46

d. SARANA DAN PRASARANA 0.2

1) Lokasi mudah terjangkau dan strategis 0.2 0.2 3 0.12

2) Mempunyai laboratorium & workshop lingkungan

yang lengkap menunjang bisnis utama (core bisnis) 0.2 0.25 3 0.15

3) Luas lahan yang memadai dan memiliki desa desa

yang unggulan Primary Health Care. 0.2 0.2 3 0.12

4) Mempunyai kurikulum dan modul pelatihan

inovatif 0.2 0.1 2 0.04

5) Tersedianya asrama/penginapan di lingkungan

Bapelkes bertaraf hotel bintang 3 0.2 0.05 0

6) Tersedianya hotspot 0.2 0.2 3 0.12

Sub Jumlah 1 0.57

TOTAL JUMLAH 3.01

2. Kelemahan

URAIAN

Faktor Sub

Faktor Rating Nilai

A B c a x b x

c

a. PELAYANAN 0.35

1) Belum optimalnya penggunaan teknologi

informasi pelayanan kediklatan 0.35 0.35 3 0.37

2) Pelayanan belum mengacu SOP secara optimal 0.35 0.25 3 0.26

Page 22: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

22

Sub Jumlah 1 0.63

b. ORGANISASI DAN SDM 0.25

1) Belum tersedianya kualifikasi dan spesifikasi tenaga

kediklatan yang dibutuhkan pasar. 0.25 0.25 5 0.31

2) Strategi pengembangan institusi belum didukung

grand strategi 0.25 0.15 2 0.075

3) Belum adanya penjaminan mutu bersifat

internasional ISO 12.000 0.25 0.2 3 0.15

4) Belum adanya spesialisasi SDM yang menunjang

core bisnis 0.25 0.2 3 0.15

5) Sistem marketing secara online belum optimal 0.25 0.1 3 0.075

Sub Jumlah 1 0.96

c. KEUANGAN 0.2

1) Sistem akuntansi belum sepenuhnya sesuai standar 0.2 0.35 4 0.28

2) Belum terbentuk Sistem pengawasan internal 0.2 0.3 2 0.12

3) Budaya hemat belum berkembang 0.2 0.2 3 0.12

4) Birokrasi keuangan terkunci dengan aturan yang

sering berubah 0.2 0.05 3 0.03

5) Perhitungan tarif berdasarkan unit cost 0.2 0.1 2 0.04

Sub Jumlah 1 0.59

d. SARANA DAN PRASARANA 0.2

1) Pemanfaatan laboratorium kelas belum optimal 0.2 0.3 4 0.24

2) Jumlah dan jenis referensi dan modul masih

terbatas 0.2 0.4 2 0.16

3) Jumlah dan jenis sarana dan prasarana kediklatan

belum sesuai tuntutan pelanggan. 0.2 0.3 2 0.12

Sub Jumlah 1 0.52

TOTAL JUMLAH 2.70

3. Peluang

URAIAN

Faktor Sub

Faktor Rating Nilai

A B c a x b x

c

a. PELAYANAN 0.35

1) Mempunyai jejaring lintas sector dan lintas

program 0.35 0.3 5 0.53

2) Adanya MOU dengan stakeholder 0.35 0.2 4 0.28

Page 23: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

23

3) Variasi Jenis pelatihan yang beragam 0.35 0.1 3 0.11

4) Komitmen pemerintah untuk pengembangan

SDM aparatur dan masyarakat 0.35 0.1 5 0.18

5) Kuatnya jejaring dengan dan perguruan tinggi 0.35 0.2 4 0.28

6) Perkembangan teknologi dan metodologi

kediklatan 0.35 0.1 2 0.07

7) Kebijakan otonomi daerah untuk diversifikasi

kerjasama kediklatan

Sub Jumlah 1 1.44

b. ORGANISASI DAN SDM 0.25

1) Kesempatan untuk tugas belajar dan pelatihan 0.25 0.4 5 0.50

2) Pengajuan formasi rekruitmen SDM sesuai

kebutuhan organisasi 0.25 0.2 4 0.20

3) Bapelkes Semarang berada strategis wisata 0.25 0.1 3 0.08

4) Terakreditasi institusi oleh LAN dan Pusdiklat 0.25 0.1 4 0.1

5) Kebutuhan aparatur dan tenaga kesehatan yang

kompeten dan professional 0.25 0.2 4 0.2

Sub Jumlah 1 1.08

c. KEUANGAN 0.2

1) Adanya kebijakan tunjangan kinerja 0.2 0.35 4 0.28

2) Adanya system akuntansi instansi (SAI), system

akuntansi keuangan (SAK) dan SABMN 0.2 0.3 3 0.18

Sub Jumlah 1 0.74

d. SARANA DAN PRASARANA 0.2

1) Berkembangnya teknologi kediklatan berbasis

internet 0.2 0.6 4 0.48

Sub Jumlah 1 0.88

TOTAL JUMLAH 4.13

4. Ancaman

URAIAN

Faktor Sub

Faktor Ratin

g Nilai

a B c a x b x

c

a. PELAYANAN 0.35

1) Tingginya tuntunan masyarakat terhadap pelayanan

kediklatan yang berkualitas 0.35 0.4 4 0.56

2) Adanya competitor dari lembaga diklat swasta 0.35 0.6 3 0.63

Page 24: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

24

Sub Jumlah 1 1.19

b. ORGANISASI DAN SDM 0.25

1. Penyediaan formasi PNS terbatas 0.25 0.3 4 0.3

2. Tuntutan terhadap profesionalisme dan kompetensi SDM kesehatan

0.25 0.7 3 0.525

Sub Jumlah 1 0.83

c. KEUANGAN 0.2

1) Realisasi pendapatan PNBP melebihi target tidak

bisa digunakan pada tahun anggaran berikutnya. 0.2 0.4 4 0.32

2) Regulasi keuangan dan penggunaannya berubah

ubah. 0.2 0.6 3 0.36

Sub Jumlah 1 0.68

d. SARANA DAN PRASARANA 0.2

1) Perubahan teknologi fasilitas pelayanan kediklatan

yang lebih cepat 0.2 1 4 0.8

Sub Jumlah 2.8 1 0.8

TOTAL JUMLAH 3.50

5. Rekapitulasi Perhitungan SWOT

NO. S W O T

Pelayanan 1.03 0.63 1.44 1.19

Organisasi dan SDM 0.95 0.96 1.08 0.83

Keuangan 0.46 0.59 0.74 0.68

Sarana dan Prasarana 0.57 0.52 0.88 0.8

3.01 2.7 4.14 3.5

Berdasarkan hasil rekapitulasi diatas maka didapatkan posisi sumbu sebagai berikut :

Sumbu X = S – W = 3.01 - 2.7 = 0.31

Sumbu Y = O – T = 4.14 – 3.5 = 0.64

6. Gambaran Posisi Kuadran

Page 25: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

25

D. Identifikasi Isu

Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Semarang berperan aktif dalam pengembangan

kompetensi SDM Kesehatan, melalui pendidikan dan pelatihan yang diarahkan untuk

menghasilkan tenaga kesehatan profesional sesuai standar pelayanan dan standar

kompetensi dan pengembangan pola karir, serta peningkatan kemandirian dan

pemberdayaan profesi kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masih dijumpai isu-isu internal maupun isu

eksternal organisasi yang antara lain berkaitan dengan implementasi Rencana Aksi

Kegiatan Bapelkes Semarang 2015 – 2019 antara lain :

1. Bahwa setiap warga negara berhak atas pelayanan kesehatan, yaitu pelayanan

kesehatan yang bermutu (Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan).

2. Bahwa setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) wajib mengikuti peningkatan kompetensi (

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN);

3. Bahwa kesehatan harus mengikuti peningkatan kompetensi di institusi diklat yang

terakreditasi (Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan);

4. Bahwa unit diklat harus terakreditasi (Peraturan Kepala Lembaga Adminstrasi Negara

Nomor 16 Tahun 2013 tentang Pedoman Akreditasi Lembaga Pendidikan dan

Pelatihan Pemerintah Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan

Kepemimpinan);

Page 26: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

26

5. Bahwa Penyelenggara Diklat Teknis mengacu pada pedoman atau juknis yang

dikeluarkan oleh Lembaga Administrasi Negara (Keputusan Kepala Lembaga

Administrasi Negara Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pembinaan

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis);

6. Bahwa pembiayaan pendidikan dan pelatihan diatur dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 21 Tahun 2013 tentang Jenis dan Fasilitas, Jenis Penerimaan Negara Bukan

Pajak yang berlaku pada Kementerian Kesehatan) dan :

7. Untuk meningkatkan pelayanan diklat kepada pengguna, maka diperlukan mekanisme

koordinasi antar setiap unit dan sektor terkait, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi.

E. Isu Strategis

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi sebagaimana tersebut di atas dan

memperhatikan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini, maka isu

strategis yang diangkat dalam Rencana Aksi Kegiatan Bapelkes Semarang tahun 2015 –

2019 adalah sebagai berikut :

1. Negara wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu.

2. Aparatur Sipil Negara (ASN) wajib mengikuti peningkatan kompetensi.

3. Tenaga kesehatan harus mengikuti peningkatan kompetensi di istitusi diklat yang

terakreditasi.

4. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan atau unit diklat harus terakreditasi.

Isu-isu strategis tersebut menuntut kesigapan dan kesiapan yang prima dari seluruh

komponen Bapelkes Semarang. Mengantisipasi isu tersebut, maka fokus kegiatan yang

harus ditangani berkaitan dengan tugas dan fungsi. Untuk menerjemahkan isu strategis

di atas, dipersiapkan perencanaan yang cermat dan akurat.

BAB IV

STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI

Page 27: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

27

A. Sasaran Strategis

Sasaran strategis Balai Pelatihan Kesehatan Semarang telah ditetapkan oleh Badan

PPSDM Kesehatan. Sasaran strategis dan indikator kinerja Bapelkes Semarang tersebut

merupakan turunan dari dari indikator kinerja utama ketiga Badan PPSDM Kesehatan,

yaitu “Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya (kumulatif)”. Untuk

tahun 2015-2019, sasaran strategis dan indikator kinerja sasaran Bapelkes Semarang

adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Bapelkes Semarang

Tahun 2015-2019

B. Indikator Kinerja Sasaran

Indikator Kinerja Kegiatan Bapelkes Semarang pada tahun 2014-2018 terdiri dari satu

indikator, yaitu:

“Jumlah sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang mendapat sertifikat pada

pelatihan terakreditasi”.

Sejalan dengan perubahan pada struktur organisasi dan tata kerja Bapelkes Semarang

pada tahun 2018 dan hasil tindak lanjut mid term review atas indikator kinerja pada unit

kerja PPSDM Kesehatan, tahun 2019 indikator kinerja kegiatan menjadi sebagai berikut:

No Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja

(1) (2) (3)

Page 28: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

28

1 Pelaksanaan Pelatihan Sumber

Daya Manusia (SDM) Kesehatan

1. Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan

yang mendapat sertifikat pada pelatihan

terakreditasi

2. Jumlah peserta TOT dengan nilai akhir ≥ 80,1

3. Persentase peserta pelatihan ( latsar dan

kepemimpinan ) dengan nilai akhir ≥ 80,1

4. Persentase Peserta pelatihan teknis dan

fungsional dengan nilai akhir ≥ 75

5. Jumlah Sumber Daya Manusia ( SDM ) Non

kesehatan yang mendapat sertifikat pada

pelatihan terakreditasi

6. Persentase widyaiswara yang judul karya

tulisnya dipublikasikan

7. Persentase widyaiswara yang melakukan kajian

proses pembelajaran

8. Nilai Akreditasi Institusi

Kegiatan yang diselenggarakan Bapelkes Semarang merupakan cara untuk mencapai

tujuan Bapelkes Semarang yaitu meningkatnya kompetensi SDM Kesehatan melalui

kegiatan diklat. Untuk meningkatkan kompetensi SDM Kesehatan tersebut, maka ada

dua kegiatan yang dilakukan, yaitu: 1) penyelenggaraan diklat dan 2) pelaksanaan

kegiatan manajemen dan teknis yang mendukung pelaksanaan diklat yang lebih

bermutu. Penjabaran dari pencapaian tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Salah satu cara meningkatkan kompetensi SDM Kesehatan adalah melalui pelatihan.

Karena itu, Bapelkes Semarang berkewajiban untuk melaksanakan kegiatan

pelatihan di setiap tahun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Agar pelatihan efektif meningkatkan kompetensi peserta (SDM Kesehatan), maka

perlu didukung oleh manajemen dan pemenuhan kebutuhan teknis lainnya seperti

gedung diklat yang represenstatif, fasilitas yang memadai, dan dukungan anggaran

yang cukup.

C. Target Tahunan

Page 29: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

29

Kegiatan yang diselenggarakan Bapelkes Semarang merupakan cara untuk mencapai

tujuan Bapelkes Semarang yaitu meningkatnya kompetensi SDM Kesehatan melalui

kegiatan diklat. Untuk meningkatkan kompetensi SDM Kesehatan tersebut, maka ada dua

kegiatan yang dilakukan, yaitu: 1) penyelenggaraan diklat dan 2) pelaksanaan kegiatan

manajemen dan teknis yang mendukung pelaksanaan diklat yang lebih bermutu.

Penjabaran dari pencapaian tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Salah satu cara meningkatkan kompetensi SDM Kesehatan adalah melalui pelatihan.

Karena itu, Bapelkes Semarang berkewajiban untuk melaksanakan kegiatan

pelatihan di setiap tahun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2. Agar pelatihan efektif meningkatkan kompetensi peserta (SDM Kesehatan), maka

perlu didukung oleh manajemen dan pemenuhan kebutuhan teknis lainnya seperti

gedung diklat yang represenstatif, fasilitas yang memadai, dan dukungan anggaran

yang cukup.

Berikut adalah target volume kegiatan Bapelkes Semarang tahun 2015-2019:

Gambar 3. Target Volume Kegiatan Bapelkes Semarang

Tahun 2015-2019

D. Strategi Pengembangan

Pelatihan SDM Kesehatan

Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan

teknis, fungsional, dan penjenjangan

Target: 11.555 orang

Jumlah layanan internal (overhead)

Target: 6 layanan, 5 dokumen, 1 layanan per

tahun

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya

Pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia Kesehatan

Tersedianya sarana prasarana pendukung diklat Target: 150 unit per tahun

Tersedianya gedung layanan diklat

Target: 1 paket per tahun

Tersedianya layanan perkantoran

Target: 12 bulan per tahun

Page 30: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

30

Untuk dapat mencapai target tersebut, strategi yang akan dilaksanakan adalah:

1. Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional, dan

penjenjangan:

a. Melakukan kajian kebutuhan pelatihan (Training Need Assessment) agar pelatihan

yang diselenggarakan berkualitas, sesuai kebutuhan, dan sasaran tercapai. Kegiatan

TNA minimal dilakukan satu tahun sekali.

b. Menyusun/mengembangkan kurikulum dan modul pelatihan sesuai hasil TNA atau

merevisi kurikulum dan modul sebelumnya agar up to date. Target

penyusunan/pengembangan/revisi kurikulum modul adalah satu kurmod setiap

tahun.

c. Mengajukan akreditasi pelatihan untuk setiap jenis pelatihan yang akan

diselenggarakan Bapelkes Semarang, kecuali untuk pelatihan-pelatihan yang

merupakan program langsung dari Kemenkes RI.

d. Melaksanakan diklat sesuai standar yang ditetapkan Puslat Aparatur dan standar

mutu internal. Target peserta yang dilatih tahun 2015-2019 adalah 11.555 orang.

e. Melaksanakan seluruh jenis pelatihan yang diamanatkan Kementrian Kesehatan

untuk dilakukan dan yang dianggarkan dalam POK.

f. Memberikan sertifikat seluruh peserta yang lulus pelatihan.

g. Melakukan evaluasi paska pelatihan terhadap minimal satu jenis pelatihan setiap

tahunnya.

h. Mengajukan akreditasi institusi dan ISO serta pemeliharaannya untuk menjamin

kualitas pelatihan.

2. Jumlah layanan internal (overhead):

a. Menyusun rencana program dan anggaran yang dibutuhkan dalam

memyelenggarakan pelatihan dan kegiatan pendukung lainnya. Output yang

dihasilkan adalah 1 (satu) dokumen rkakl setiap tahunnya.

b. Mengelola urusan kepegawaian, umum, dan pengadaan setiap tahun. Termssuk

dalam urusan kepegawaian adalah seminar, workshop, peningkatan kapasitas SDM,

dan pembinaan pegawai. Setiap tahun, masing-masing pegawai ditargetkan

mengikuti kegiatan peningkatan kemampuan mereka minimal 1 (satu) kali.

Page 31: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

31

c. Menyusun laporan keuangan dan barang milk Negara. Termasuk dalam kegiatan ini

adalah pengelolaan sistem akuntansi keuangan dan pembinaan serta pengelolaan

PNBP.

d. Menyusun laporan evaluasi akuntabilitas kinerja. Termasuk dalam kegiatan ini

adalah penyusunan RAK, RKT, LAKIP, Laptah, evaluasi dan monitoringnya. Target

yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah dokumen SAKIP setiap tahun.

e. Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program untuk menjalin kerjasama

dalam kegiatan pelatihan dan mendukung program Kemenkes yang diamanatkan

pada Bapelkes Semarang. Kegiatan ini dilakukan minimal satu tahun satu kali.

3. Tersedianya sarana prasarana pendukung pelatihan:

a. Pengadaan peralatan kantor sesuai analisis kebutuhan dari BMN

b. Pengadaan meubelair kelas sesuai analisis kebutuhan dari BMN

4. Tersedianya gedung layanan pendidikan/pelatihan:

a. Pembangunan gedung pendidikan dan pelatihan antara lain:

b. Pembangunan gedung asrama

c. Pembangunan prasarana penunjang diklat

d. Pembangunan sumur artesis

e. Pembangunan tempat parkir

f. Pembangunan rumah genset dan gensetnya

g. Rehabilitasi gedung pendidikan dan pelatihan terdiri dari renovasi gedung yang

kondisinya perlu perbaikan dan peningkatan, dapat berupa gedung asrama, kelas,

prasarana penunjang diklat, dan sebagainya. Target output dalam tiap tahun ada

renovasi bergiliran terhadap gedung

5. Tersedianya layanan perkantoran:

a. Menjamin ketercukupan pembayaran gaji dan tunjangan untuk seluruh pegawai

sesuai aturan PMK yang berlaku

b. Memberikan kompensasi uang lembur bagi seluruh pegawai yang bekerja di luar

jam kerja.

c. Menjamin kecukupan anggaran bagi :

1) Pengadaan pakaian dinas seluruh pegawai minimal 1 stel setiap tahun.

2) Pemeliharaan rutin gedung dan bangunan minimal 1 tahun sekali.

Page 32: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

32

3) Perawatan gedung sarana kantor seperti komputer, genset, instalasi air listrik

dan telepon, alat bantu pembelajaran, alat pertamanan, dan lift.

4) Pemeliharaan kendaraan roda 2/4/6 berupa pembayaran pajak, pemeliharaan

rutin seperti ganti oli, dan pemeliharaan non rutin selama 12 bulan.

5) Pembayaran langganan daya listrik, telepon, dan air sesuai target tahun-tahun

sebelumnya

6) Penyediaan perlengkapan kantor selama 12 bulan.

7) Operasional perkantoran dan pimpinan selama 12 bulan.

8) Adminstrasi kegiatan perkantoran dan keuangan selama 12 bulan.

Page 33: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

33

BAB V

PROGRAM TAHUN 2015-2019

A. Proyeksi Kebutuhan SDM

Tabel

Proyeksi Kebutuhan Pegawai

Bapelkes Semarang tahun 2014-2019

STRUKTUR ORGANISASI (SESUAI PETA JABATAN) ket: berisi nama

ABK KEBERADAAN/ EKSISTING

RIIL KEKURANGAN

RENC

ANA PEMENUHA

N

PNS PPPK CPNS TENAGA

BLU

TENAGA

KONTRAK/

HONORER

2015 2016 2017 2018 2019 TUBEL/ IBEL

DIKLAT

(FUNGSIONAL/ TEKNI

S)

REKRUT

BARU

Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Semarang

Kepala Bapelkes 1 1 1 0 0 0 0 0

Jabatan Fungsional Tertentu :

1 Widyaiswara Madya 8 4 4 4 4 4 4 4

2 Widyaiswara Muda 4 2 2 2 2 2 2 2

Sub Bagian Tata Usaha

Kepala Sub Bagian Tata Usaha 1 1 1 0 0 0 0 0

a.

Jabatan Fungsional Tertentu :

1

Pengelola Pengadaan Barang / Jasa Muda 1 1 1 0 0 0 -1 -1

2

Pengelola Pengadaan Barang / Jasa Pertama 1 1 1 0 0 0 0 0

b. Jabatan Fungsional Umum :

1 Pengadministrasi Umum

8 8 8 -1 -2 -2 -3 -6

2

Pengelola Barang Milik Negara

2 2

2 0 -1 -1 -1 -1

3 Penyusun Laporan

1 1 1 0 0 0 0 0

4 Pengolah Data 1 1 1 0 0 0 0 0

5

Pengevaluasi 1 1 1 0 0 0 0 0

6

Operator Mesin (Lift, Genset, Air) 2 1 1 1 1 1 0 0 1

7

Teknisi Jaringan (air, listrik, Telp) 2 0 2 2 2 2 2 1

8

Analis Kepegawaian 1 1 1 0 0 0 0 0

9

Analis Kepegawaian Pemula 1 2 2 -1 -1 -1 -1 -1

10

Pranata Komputer 1 1 1 1 1 1 1

11

Pranata Komputer Pemula 1 1 1 1 1 1 1

12 Sekretaris 1 1 1 1 1 1 1

13 Agendaris 2 1 1 0 0 0 0 0 1

14 Arsiparis Pemula 2 2 2 0 0 0 -1 -1

15

Pembuat Daftar Gaji 1 1 1 0 0 0 0 0

16

Pengelola Pengadaan Barang / Jasa 0 0 0 0 0 0

17

Bendahara 2 1 1 1 1 1 1 1

18

Pengadministrasi Keuangan 2 1 1 1 1 1 1 1

19

Penata Laporan Keuangan 2 2 2 2 2 2

20

Perencana 2 1 1 1 1 1 1 1 1

21 Petugas Gudang 1 1 1 1 1 1

22

Petugas Keamanan 10 10 10 0 0 -1 -1 -1

23 Pramu 15 15 15 -1 -3 -3 -4 -4

Page 34: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

34

24

Pengemudi 3 3 3 0 0 0 0 0

25

Pustakawan Pemula 1 1 1 0 0 0 0 0

26 Pranata Humas 1 1 1 1 1 1

Seksi Pengkajian dan Pengembangan

Kepala Seksi Pengkajian dan Pengembangan 1 1 1 0 0 0 0 0

a.

Jabatan Fungsional Tertentu :

1

Widyaiswara Pertama 1 1 1 0 0 0 0 0

b.

Jabatan Fungsional Umum :

1 Analis Data 2 2 2 0 0 0 0 0

2

Penyusun

Laporan 1 1 1 0 0 0 0 0

3 Pengolah Data 1 0 1 1 1 1 1

4 Widyaiswara (JFU) 1 1 1 0 0 0 0 0

Seksi Pengendalian Mutu

Kepala Seksi Pengendalian Mutu 1 1 1 0 0 0 0 0

a.

Jabatan Fungsional Tertentu :

1

Widyaiswara Pertama 1 1 1 1 1 1

b.

Jabatan Fungsional Umum :

1 Analis Data 2 1 1 1 1 1 1 1

2 Penyusun Laporan 1 2 2 -1 -1 -1 -1 -1

3 Pengolah Data 1 1 1 1 1 1

4 Widyaiswara (JFU) 1 1 1 0 0 0 0 0

Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

Kepala Seksi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan 1 1 1 0 0 0 0 0

a.

Jabatan Fungsional Tertentu :

1

Widyaiswara Pertama 2 1 1 1 1 1 1 1

b.

Jabatan Fungsional Umum :

1 Penyusun Laporan 6 4 4 2 2 2 2 2 1

2 Pengolah Data 2 1 1 1 1 1 1 1

3 Analis Data 2 2 2 2 2 2

4 Widyaiswara (JFU) 1 1 1 0 0 0 0 0

Jumlah 110 79 0 0 0 3 82 25 21 20 15 12 1 0 7

B. Proyeksi Kebutuhan Peralatan

Tabel Proyeksi Kebutuhan Peralatan

Bapelkes Semarang Tahun 2014-2019

2015 2016 2017 2018 2019

Uraian Jumlah Uraian Jumlah Uraian Jumlah Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Kelas: Kelas 225 Unit Kelas: Kelas: Kelas:

Kamera CCTV

Kamera CCTV

Indoor 20 UNIT Kursi Aula 100 UNIT

Komputer Desktop All in

One 2 UNIT Amplifier 2 UNIT

DVR CCTV 15 UNIT Kamera CCTV Outdoor 6 UNIT Kursi Ruang Makan 100 UNIT LCD Proyektor 10 UNIT Speaker 4 UNIT

Monitor 1 UNIT DVR CCTV 2 UNIT Kursi Kelas 120 UNIT Layar Proyektor 2 UNIT Mic Wireless 2 SET

VGA Splitter 7 UNIT

Instalasi/pemasang

an CCTV 1 PT Meja Kelas 2 UNIT

Unit Power

Supply (UPS) 15 UNIT Papan Nama Akrilik 3 UNIT

LED Proyektor 7 UNIT LCD 6.500 Lumens 2 UNIT Kursi Kelas 4 UNIT Kamera 2 UNIT Wireless Access Point 8 UNIT

Layar Proyektor Otomatis 2 UNIT

Instalasi/Pemasang

an LCD 6.500 Lumens 2 PT

Meja Tempat Pendaftaran 2 UNIT Printer Laserjet 4 UNIT Paket Sound System 2 PT

Page 35: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

35

Mic Wireless 2 UNIT LCD 4.500 Lumens 7 UNIT Kursi Tempat Pendaftaran 8 UNIT Printer Inkjet 10 UNIT

5 UNIT Layar LCD Proyektor 4 UNIT

Almari Besi 2 Pintu 13 UNIT Alat Kesehatan:

Asrama: Printer 4 UNIT Kantor: Meja Belajar 80 UNIT

Body Phantom Airway

Management Trainir 8 UNIT

Televisi 32" Scanner 2 UNIT Scanner 4 UNIT Kursi Hadap 4 UNIT Body Phantom Resusitasi Full Body 8 UNIT

Antena Parabola 32 UNIT Mic Wireless 2 SET AC Floor Standing 2 UNIT Body Phantom Infus 8 UNIT

LNB 1 UNIT Vacuum Cleaner 2 UNIT

Automatic External

Defibrilator 4 UNIT

Receiver Digital 3 UNIT Ruang Makan High Pressure Cleaner 2 UNIT Kantor: ECG 12 Channel 4 UNIT

Kabel dan Instalasi 16 UNIT

Meja dan Kursi

Makan (1 meja 4 Kursi) 25 SET Facsimile 2 UNIT Tempat Tidur 68 UNIT DC Shock Biphasic 4 UNIT

Bed Atas (Asrama

Nusa Indah dan Mess) 1 PT Televisi 32 Inch 18 UNIT

Matras/Spring Bed 68 UNIT Emergency Troley 4 UNIT

Kasur Matras 25 UNIT Alat Kesehatan: Carpet Extractor 1 UNIT Almari Pakaian 18 UNIT TRaction Splint Set Adult 4 UNIT

Sice 25 UNIT Tensi Digital 4 UNIT Dispenser 20 UNIT Meja Belajar 18 UNIT

Kendrick Extrication

Device 4 UNIT

Solar Water Heater (Kapasitas 300 Liter) 6 UNIT Tensi Pegas 2 UNIT

Telephone PABX dan Instalasi 1 PT Nakas 18 UNIT Air Splint 6 Size 4 UNIT

Solar Water Heater (Kapasitas 150 Liter) 12 UNIT Stetoscope 4 UNIT AC Split 1,5 PK 36 UNIT Rak 18 UNIT Vacuum Splint 4 UNIT

Electric Water

Heater 4 UNIT Termometer Digital 4 UNIT

Upgrade CCTV dan

instalasi 1 PT Sice 1 UNIT Scoop Stretcher 4 UNIT

Pipa Solar Water Heater 12 UNIT

Set Tabung Oksigen Kecil 2 UNIT Meja Kerja 2 UNIT Head Immobilizer Spinal 4 UNIT

Pipa Electric Water Heater 160 M Pinset Cirurgis 4 UNIT Tas Kamera 1 BUAH Long Spine Board 4 UNIT

Instalasi Solar Water

Heater 48 M Pinset Anatomis 4 UNIT Printer 20 UNIT Kulkas 2 UNIT

Instalasi Electric Water Heater 16 UNIT Gunting Perban 4 UNIT Laptop 3 UNIT

Pompa 12 UNIT Kom Kecil 4 UNIT Kamera 1 UNIT Kantor:

AC Split 1 PK (Asrama Lily dan Kenanga) 10 UNIT Bengkok 4 UNIT Laptop Hybrid 13 UNIT Televisi 20 UNIT

32 UNIT Bak Instrumen 4 UNIT Printer Laserjet 15 UNIT Bed Set 85 UNIT

Tromol Kasa Kecil 2 UNIT Peralatan Dapur 14 UNIT

Kantor Kursi Roda 2 UNIT Asrama: Kulkas 1 Pintu 5 UNIT

Laptop (Struktural

dan Staf) 6 UNIT

Set Alat Tes Gula

Darah 3 UNIT Electric Kettle 60 UNIT Penerangan Jalan Umum 12 UNIT

Komputer PC (Staf) 10 UNIT Set Alat Test Asam Urat 2 UNIT

Telephone PABX dan instalasi 1 PT PC All In One 2 UNIT

UPS 10 UNIT Set Alat Tes Kolesterol 2 UNIT

AC Split 1 PK dan instalasi 18 UNIT Kamera DSLR 3 UNIT

Printer 10 UNIT Tiang Infus 4 UNIT

Solar Water Heater dan Instalasi 3 UNIT Drone 1 UNIT

Laptop 15 UNIT Spalk Tangan, Tali 4 UNIT

AC Split 1,5 PK

dan Instalasi 7 UNIT

Unallocated 1 PT Spalk Kaki, Tali 4 UNIT Perpustakaan:

Mesin Genset 400 KVA 1 UNIT Hammer Reflex 4 UNIT Buku-buku perpustakaan 1 PT

Instalasi Jaringan

Listrik dan Genset 1 PKT Oxymeter 3 UNIT

Transformator 1000 KVA 1 UNIT

Freezer Obat dan ASI 2 UNIT

Panel/Cubicle 1 UNIT Pen Light 4 UNIT

Dryer 18 Kg Putaran

Bolak Balik 2 UNIT Lampu Tindakan 4 UNIT

Mesin Cuci 22 Kg 2 UNIT Tas P3K 4 UNIT

Instalasi Loundry 1 PKT Timbangan Badan 2 UNIT

Almari 4 UNIT Almari Obat Alkes 2 UNIT

Filling Cabinet 4 Laci 2 UNIT Tandu Strecher 2 UNIT

Trolly 5 UNIT

Almari Buku 1 UNIT Asrama:

Mesin Penghancur Kertas 3 UNIT AC 1,5 PK 42 UNIT

Hand Dryer (R Makan) 1 UNIT

AC Split 1 PK 24 UNIT Kantor:

Almari Buku (R Akreditasi) 2 UNIT Laptop 2 UNIT

Almari buku (Perpustakaan) 2 UNIT Mobile Scanner 2 UNIT

Almari Buku Dinding 1 UNIT

Mesin Penghancur

Kertas 4 UNIT

Peralatan Musik 1 PT Mesin Laundry 22 Kg 2 UNIT

Meja Rapat 13 UNIT Dryer 18 Kg 1 UNIT

Kursi Rapat 13 UNIT

Mesin Laundry 22

Kg 1 PT

Sound System (Kantor Salaman dan Semarang) 2 PT

Tangki Penampungan Solar

10.000 liter dan instalasi pemasangan 1 UNIT

Page 36: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

36

C. Proyeksi Kebutuhan Sarana dan Prasarana

Tabel

Proyeksi Kebutuhan Sarana dan Prasasana

Bapelkes Semarang

Tahun 2014-2019

2015 2016 2017 2018 2019

Uraian Jumlah Uraian Jumlah Uraian Jumlah Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Rumah Genset dan Rumah Laundry 1 PKT

Tangki Penampungan Solar 10.000 liter dan instalasi pemasangan 1 UNIT Asrama Pendidikan 1 PT

Pembangunan Gudang 1 PT

Kendaraan Roda 4 1 UNIT

Pembangunan Pagar Keliling Rumah Dinas Kantor 1 PKT

Tempat Parkir Kendaraan 1 PT

Renovasi Gedung Dapur 1 PT

Pembangunan Jalan Parkir Kendaraan Roda 2 1 PKT

Prasarana Penunjang Diklat 1 PT

Renovasi Gedung Kantor 1 PT

Tempat Parkir Kendaraan Roda 2 Karyawan 1 PKT Sumur Artesis 1 PT

Rehabilitasi Dinding ACP Gedung Kantor 1 PT

Renovasi Gedung Asrama dan Kelas 1 PT

Rehabilitasi Selasar Kantor 1 PT

Renovasi Selasar Kantor 1 PT

Rehabilitasi Pagar Kantor 1 PT

Renovasi Rumah Dinas 1 PT

Rehabilitasi Dapur Kantor 1 Semarang 1 PT

D. Proyeksi Kebutuhan Pengembangan Sub Sistem Pendukung

Tabel Proyeksi Kebutuhan Pengembangan Sub Sistem Pendukung

Bapelkes Semarang Tahun 2014-2019

2015 2016 2017 2018 2019

Uraian Jumlah Uraian Jumlah Uraian Jumlah Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Perangkat SMS Gateway 1 UNIT Pengembangan Aplikasi Data PHC 1 PT

Maintenance Aplikasi Data PHC 1 PT

Penyusunan Buletin 1 PT

Aplikasi Android Sipelatdu dan Maintenance 1 PT

Sistem Informasi Pendaftaran Peserta Terpadu 1 UNIT

E. Rencana Kerja Tahunan

Balai Pelatihan Kesehatan Semarang dalam merancang dan menyusun Rencana Kerja

Tahunan (RKT) berdasarkan pada indikator kinerja 2015 – 2019. Pada Rencana Kerja

Tahunan ini disajikan secara rinci paket-paket kegiatan yang akan dilaksanakan dalam

kurun waktu 5 tahun (2015 – 2019) yang berisikan komponen, indikator dan target

tahunan. Rincian kegiatan setiap komponen pertahun disajikan dalam matrik komponen

dan kegiatan terlampir.

Page 37: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

37

Tabel

Program Tahunan Bapelkes Semarang Tahun 2015-2018

Indikator Target 2015

Target 2016

Target 2017

Target 2018

Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi 1086 1077 1897 1128

Tersusunnya dokumen pemetaan kompetensi/TNA 1 1 1 1

Tersusunnya panduan/bahan ajar/kurmod 1 1 1 1

Tersusunnya dokumen EPP 1 1 2 1

Tersusunnya dokumen akreditasi pelatihan 8 9 61 16

Tabel

Program Tahun 2019

Bapelkes Semarang

No Sasaran Program /

Kegiatan

Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1 Pelaksanaan Pelatihan

Sumber Daya Manusia

(SDM) Kesehatan

1. Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)

Kesehatan yang mendapat sertifikat pada

pelatihan terakreditasi

1487 orang

2. Jumlah peserta TOT dengan nilai akhir ≥

80,1

-

3. Persentase peserta pelatihan ( latsar

dan kepemimpinan ) dengan nilai akhir ≥

80,1

100%

4. Persentase Peserta pelatihan teknis dan

fungsional dengan nilai akhir ≥ 75

85%

Page 38: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

38

5. Jumlah Sumber Daya Manusia ( SDM ) Non

kesehatan yang mendapat sertifikat pada

pelatihan terakreditasi

10%

6. Persentase widyaiswara yang judul karya

tulisnya dipublikasikan

25%

7. Persentase widyaiswara yang melakukan

kajian proses pembelajaran

50%

8. Nilai Akreditasi Institusi A

F. Anggaran Program

Dalam memperkirakan kebutuhan biaya setiap program indikatif, digunakan minimal

asumsi kenaikan linier inflasi yang terjasi pada tahun berjalan. Selanjutnya penyesuaian

anggaran dapat dilakukan apabila terjadi kenaikan pembiayaan karena:

1. Diterapkannya amanah undang-undang kesehatan minimal 5% dari APBN untuk

sektor kesehatan.

2. Adanya peningkatan PNBP yang signifikan.

Pemenuhan kebutuhan pembiayaan ini diperoleh dari sumber APBN dan PNBP. Perkiraan

kebutuhan biaya program indikatif sebagimana tabel berikut :

Tabel 1

Perkiraan Kebutuhan Biaya Bapelkes Semarang Tahun 2015-2019

No Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019

1 Pelatihan SDM

Kesehatan 21.394.087 22.463.800 23.586.990 24.766.340 26.004.700

2 Dukungan manajemen

dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya

4.433.520 4.655.190 4.888.000 5.132.400 5.389.000

Jumlah 25.827.607 26.118.990 27.474.990 29.898.740 31.433.720

Page 39: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

39

BAB VI

MONITORING DAN EVALUASI

A. Definisi Monitoring dan Evaluasi

B. Merencanakan monitoring dan Evaluasi

C. Kerangka kerja Monitoring dan Evaluasi

D. Rencana Monitoring

E. Rencana Evaluasi

F. Sumber Daya untuk Melakukan Monitoring dan Evaluasi

G. Pelibatan Stakeholders untuk Monitoring dan Evaluasi

H. Instrumen untuk Melakukan Monitoring dan Evaluasi

Page 40: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

40

BAB V

PENUTUP

Dengan ridho dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Balai Pelatihan

Kesehatan Semarang tahun 2015 – 2019 dapat disusun. RAK Bapelkes Semarang diharapkan

dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian

penyelenggaraan kediklatan dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Penyusunan RAK ini

mengacu pada Rencana Aksi Badan Pengembangan dan Pembedayaan Sumber Daya

Manusia (PPSDM) Kesehatan, sehingga hasil pencapaiannya dapat mendukung kinerja

Badan PPSDM Kesehatan

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan RAK ini kami sampaikan penghargaan

setinggi-tingginya. Tentunya RAK Bapelkes Semarang Tahun 2015 – 2019 ini dapat

dilaksanakan dan mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja

keras dari segenap aparatur kesehatan dan lingkungan Bapelkes Semarang.

Page 41: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

41

Lampiran 1 : Matrik Kegiatan Bapelkes Semarang Tahun 2015 – 2019

NO

Sasaran Strategis

Kegiatan

INDIKATOR

Strategi

BASE

LINE

2014

TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019

A Pelaksanaan pelatihan

teknis, jabatan

fungsional,

penjenjangan, dan

prajabatan bagi aparatur

kesehatan

Pelatihan SDM

Kesehatan

Jumlah aparatur

kesehatan yang mengikuti

pelatihan

Memenuhi target peserta pelatihan

sesuai perencanaan

677

orang

1086

orang

4722

orang

1747

orang

1128

orang

1487

orang

Melaksanakan TNA 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok

Mengembangkan kurikulum dan

modul pelatihan sesuai hasil TNA atau

merevisi kurikulum dan modul

sebelumnya

1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok

Mengajukan akreditasi pelatihan 3 dok 8 dok 6 dok 1 dok 1 dok 1 dok

Melaksanakan jenis diklat sesuai

amanat Kemenkes

10 jenis 10 jenis 10 jenis 10 jenis 10 jenis 10 jenis

Menerbitkan sertifikat sejumlah

peserta diklat

677 lb 1086 lb 4722 lb 1747 lb 1128 lb 1487 lb

Mengajukan akreditasi institusi dan

surveillance atas sertifikasi ISO

2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg 2 keg

Page 42: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

42

Jumlah layanan internal Menyusun rencana program dan

anggaran

1

layanan

1

layanan

1

layanan

1

layanan

1

layanan

1

layanan

Mengelola urusan kepegawaian,

umum, dan pengadaan.

5

layanan

5

layanan

5

layanan

5

layanan

5

layanan

5

layanan

Menyusun laporan keuangan dan

barang milik negara

4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok

Menyusun laporan evaluasi

akuntabilitas kinerja

1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok

Melakukan koordinasi lintas sektor dan

lintas program

1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg

Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya pada

Program

Pengembangan

dan

Pemberdayaan

Sumber Daya

Manusia

Kesehatan

Tersedianya sarana

prasarana pendukung

pelatihan

Melakukan pengadaan peralatan

kantor sesuai analisis kebutuhan BMN

50 unit 50 unit 50 unit 50 unit 50 unit 50 unit

Melakukan pengadaan mebeulair 100 unit 100

unit

100

unit

100

unit

100

unit

100

unit

Tersedianya gedung

layanan

pendidikan/pelatihan

Membangun gedung pendidikan dan

pelatihan

1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt

Page 43: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

43

Merehabilitasi gedung pendidikan dan

pelatihan

1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt

Tersedianya layanan

perkantoran

Memenuhi pembayaran gaji dan

tunjangan

12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln

Memenuhi pembayaran uang lembur 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln

Menjamin ketercukupan anggaran

operasional dan pemeliharaan

perkantoran:

Pengadaan pakaian dinas

Pemeliharaan gedung sarana dan

bangunan

Pemeliharaan kendaraan

Pembayaran daya listrik, telepon, air

dan internet

Penyediaan perlengkapan kantor

Operasional perkantoran dan

pimpinan

Adminstrasi kegiatan perkantoran dan

keuangan

1

16.310

m2

18 unit

12

bulan

12

bulan

12

bulan

12

bulan

1

16.310

m2

18 unit

12

bulan

12

bulan

12

bulan

12

bulan

1

16.310

m2

18 unit

12

bulan

12

bulan

12

bulan

12

bulan

1

16.310

m2

18 unit

12

bulan

12

bulan

12

bulan

12

bulan

1

16.310

m2

18 unit

12

bulan

12

bulan

12

bulan

12

bulan

1

16.310

m2

18 unit

12

bulan

12

bulan

12

bulan

12

bulan

Page 44: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

44

Page 45: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

45

Lampiran 2. Ilustrasi Keterkaitan Tujuan Pembangunan Kesehatan; Sasaran Strategis

Kemenkes; Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Badan PPSDM Kesehatan,; Tujuan dan

Sasaran Strategis Bapelkes Semarang

Tujuan Pembangunan Kesehatan Tahun 2015-2019

•meningkatnya status kesehatan masyarakat

•meningkatnya daya tanggap

•Perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial bidang kesehatan

Sasaran Strategis Kemenkes Tahun 2015-2019

• meningkatnya kesehatan masyarakat

• meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit

• meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan

• meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan

• meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan

• meningkatnya sinergitas antar kementrian/lembaga

• meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri

• meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan/evaluasi

• meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan

• meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur kementrian kesehatan

• meinggkatnya sistem informasi kesehatan terintegrasi

Sasaran Sasaran Strategis Program Pengembangan dan

Pemberdayaan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

•Meningkatnya jumlah, jenis, kualitas, dan pemerataan tenaga kesehatan

Indikator Kinerja Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM

Kesehatan Tahun 2015-2019

•Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan

•Persentase RS Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang

•Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya

Tujuan Bapelkes Semarang Tahun 2015-2019

•Meningkatnya kompetensi SDM Kesehatan yang dilatih di Bapelkes Semarang

Sasaran Strategis Bapelkes Semarang Tahun 2015-2019

•Pelaksanaan pelatihan sumber daya manusia (SDM) kesehatan

Page 46: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

46

Lampiran 3. Ilustrasi Keterkaitan Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, Kegiatan, Indikator

Kegiatan, dan Strategi Pencapaian Sasaran

Page 47: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

47

Sasaran Strategis:

Pelaksanaan pelatihan sumber daya manusia (SDM) kesehatan

Indikator Kinerja:

Jumlah sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi

Kegiatan:

Pelatihan SDM Kesehatan

Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknislainnya pada program pengembangan danpemberdayaan sumber daya manusia (SDM)kesehatan

Indikator Kegiatan:

Pelatihan SDM Kesehatan: Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, fungsional, dan penjenjangan; jumlah layanan internal (overhead)

Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan: tersedianya sarana prasarana pendukung diklat; tersedianya gedung layanan diklat; tersedianya layanan perkantoran

Strategi pencapaian sasaran:

Melakukan kajian kebutuhan pelatihan; mengembangkan kurmod,mengajukan akreditasi pelatihan; melaksanakan diklat sesuai standar;melaksanakan diklat sesuai amanat kemenkes; memberikan sertifikat padapeserta diklat; melakukan EPP; mengajukan akreditasi institusi dan ISO;menyusun rencana program dan anggaran; mengelola urusan kepegawaian,umum, dan pengadaan; menyusun laporan keuangan dan BMN; menyusunLKj; melakukan koordinasi lintas sektor; mengadakan peralatan kantor danmeubelair; membangun dan merehabilitasi gedung diklat; menjaminketercukupan pembayaran gaji, tunjangan, dan uang lembur; menjaminkecukupan anggaran atas pemeliharaan rutin, pengadaan pakaian dinas,perawatan gedung sarana kantor, pemeliharaan kendaraan, pembayaranlayanan daya, penyediaan perlengkapan kantor, operasional perkantoran,dan administrasi kegiatan perkantoran.

Page 48: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

48

KEPUTUSAN KUASA PENGUNA ANGGARAN/PENGGUNA BARANG BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG

NOMOR : HK.02.05/1/146.1/2015 TENTANG

RENCANA AKSI KEGIATAN BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015 – 2019

KUASA PENGGUNA ANGGARAN/PENGGUNA BARANG BALAI PELATIHAN KEEHATAN SEMARANG

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mencapai tujuan Pembangunan

Nasional di bidang kesehatan sesuai amanat Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, dan untuk mewujudkan Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun

2015 – 2019, perlu disusun Rencana Aksi Kegiatan;

b. Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya, maka diperlukan tujuan,

sasaran, strategi, tugas dan fungsi, dalam Rencana Aksi

Kegiatan;

c. Bahwa Rencana Aksi Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan huruf b telah disusun satu dokumen

perencanaan indikatif yang memuat kegiatan-kegiatan yang

akan dilaksanakan oleh Balai Pelatihan Kesehatan Semarang

selama 5 tahun mendatang.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014

Tentang Tenaga Kesehatan;

3. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem

Kesehatan Nasional;

4. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 –

2019;

Page 49: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

49

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1144/Menkes/Per/VIII/2010 tantang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Kesehatan;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

2361/Menkes/Per/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis di Pelatihan Bidang Kesehatan;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indinesia Nomor

725/Menkes/SK/V/2003 tantang Pedoman Penyelenggaraan

Pelatihan di Bidang Kesehatan;

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.01/Mekes/52/2015 tentang Rencana Strategis

Kementarian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.

Memperhatikan 1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran

2015 Nomor 024.12.2.4.416233/2015 tanggal 14 November

2014 Satuan Kerja Balai Pelatihan Kesehatan Semarang;

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.03?I/000141/2015 tentang Penetapan Pejabat Kuasa

Pengguna Anggaran/Barang, Bendahara Pengeluaran dan

Bendahara Penerima pada Balai Pelatihan Kesehatan

Semarang.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Balai

Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Semarang tantang Rencana Aksi

Kegiatan Tahun 2015 – 2019;

Kedua : Rencana Aksi Kegiatan Balai Pelatihan Kesehatan SemarangTahun

2015 – 2019 tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Balai Pelatihan Kesehatan

Semarang;

Ketiga : Rencana Aksi Kegiatan Balai Pelatihan Kesehatan Semarang Tahun

2015 – 2019 sebagimana dimaksud dalam Diktum kesatu

digunakan sebagai acuan bagi Balai Pelatihan Kesehatan Semarang

dalam perencanaan tahunan dan pelenggaraan kegiatan;

Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Semarang

Page 50: HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN … HALAM AN JUDUL RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2015– 2019 REVISI IV BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

50

Pada tanggal : 12 Februari 2015 Kepala Taufik Hidayat NIP. 19671020 199403 1 012