Revisi aksi interaksi

38
Oleh: Dodik Virgantoro, S.Pd Bahan Ajar Biologi Kelas X Semester Genap SMAN 1 Jember Tahun Ajaran 2008/2009

Transcript of Revisi aksi interaksi

Page 1: Revisi aksi interaksi

Oleh: Dodik Virgantoro, S.Pd

Bahan Ajar Biologi Kelas X

Semester Genap

SMAN 1 Jember

Tahun Ajaran 2008/2009

Page 2: Revisi aksi interaksi

INTERAKSIANTAR

KOMPONEN

RANTAIMAKANAN

PIRAMIDAEKOLOGI

PRODUKTIVITASEKOSISTEM

SUKSESI

Page 3: Revisi aksi interaksi

INTERAKSI ANTAR ORGANISME Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut. a. Netral

Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.

b. PredasiPredasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.

c. ParasitismeParasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bila salah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.

Contoh : Plasmodium dengan manusia, Taenia saginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.

Page 4: Revisi aksi interaksi

d. KomensalismeKomensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya t idak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.

e. MutualismeMutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada binti l akar kacang-kacangan. f. Simbiosis Protokooperasi.

Merupakan bentuk interaksi yang dapat menghasilkan keuntungan secara bersama-sama, kedua pihak mahluk hidup yang terlibat secara lengkap saling bergantung. Contohnya adalah protokooperasi antara jamur dan ganggang dalam bentuk lumut kerak (liken). Jamur memperoleh makanan yang dihasilkan oleh ganggang, sedangkan ganggang memperoleh habitat, air, dan mineral – mineral yang diabsorpsi oleh jamur. Jamur dan ganggang dapat memperoleh keuntungan dari cara hidup bersama tersebut. Akan tetapi, perlu kalian ingat bahwa interaksi ini hanya bersifat fakultatif karena keduanya mampu melangsungkan kehidupannya masing – masing meski tanpa harus melakukan protokooperasi.

Page 5: Revisi aksi interaksi

INTERAKSI ANTAR POPULASI

Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.

Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.

Page 6: Revisi aksi interaksi

INTERAKSI ANTAR KOMUNITAS

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi.

Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma.

Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.

Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon.

Page 7: Revisi aksi interaksi

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK

Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.

Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.

Page 8: Revisi aksi interaksi

RANTAI MAKANAN

Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.

Page 9: Revisi aksi interaksi

TIPE­TIPE RANTAI MAKANAN

1. Rantai PemangsaRantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.

2. Rantai ParasitRantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.

3. Rantai SaprofitRantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk jaring-jaring makanan.

Page 10: Revisi aksi interaksi

Grazing Food Chain

Page 11: Revisi aksi interaksi

Simple Food Chain with Energy Flow in Ecosystem

Page 12: Revisi aksi interaksi

Comparison of Grazing Food Chain/Web and Detrital Food Chain/Web

Page 13: Revisi aksi interaksi

RANTAI MAKANAN DAN TINGKAT

TROFIK

Organisme dalam kelompok ekologis yang terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama dalam tingkat memakanTumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya memakai energi matahari dan C02 dari udara. Oleh karena itu, tumbuhan tersebut digolongkan dalam tingkat trofik pertama. Hewan herbivora atau organisme yang memakan tumbuhan termasuk anggota tingkat trofik kedua. Karnivora yang secara langsung memakan herbivora termasuk tingkat trofik ketiga, sedangkan karnivora yang memakan karnivora di tingkat trofik tiga termasuk dalam anggota tingkat trofik keempat.

Page 14: Revisi aksi interaksi

ALIRAN ENERGI

Aliran energi yang masuk ke tubuh hewan bermula dari produsen dimakan konsumen tingkat I, kemudian dimakan konsumen tingkat II dan seterusnya. Tumbuhan sebagai produsen memiliki energi paling banyak, karena dapat melakukan proses fotosintesis langsung dengan matahari. Selanjutnya, energi pada tingkatan trofik selanjutnya akan semakin berkurang. Energi tersebut hanya 10% yang diserap oleh tubuh dan hanya 90% dilepaskan ke lingkungan dalam bentuk panas.Energi matahari yang mencapai bumi sebenarnya merupakan kisaran sempit dalam spektrum radiasi elektromagnetik. Jadi, energi yang masuk ke dalam tumbuhan tidak secara langsung jadi, tetapi secara perlahan-lahan.

Page 15: Revisi aksi interaksi

Energy Flow on Ecosystem

Page 16: Revisi aksi interaksi
Page 17: Revisi aksi interaksi

JARING-JARING MAKANAN

Terjadinya aliran energi di dalam ekosistem akan terjadi jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan merupakan gabungan dari beberapa rantai makanan. Semakin kompleks jaring-jaring makanan, maka semakin kompleks pula aliran energi dalam aliran rantai makanan tersebut, sehingga mempengaruhi kestabilan ekosistem. Artinya, jika salah satu spesies hilang maka jaring-jaring makanan masih dapat berjalan. Tetapi, jika jaring-jaring makanannya lebih sederhana dan spesiesnya hilang maka ekosistemnya akan terganggu.

Page 18: Revisi aksi interaksi

Simple Food Web

Page 19: Revisi aksi interaksi

PIRAMIDA EKOLOGI

Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Ada 3 jenis piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.

a. Piramida jumlahOrganisme dengan tingkat trofik masing - masing dapat disajikan dalam piramida jumlah, seperti kita Organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang. Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan komunitas normal, jumlah tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme herbivora. Demikian pula jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada jumlah karnivora tingkat 1. Kamivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada karnivora tingkat 2. Piramida jumlah ini di dasarkan atas jumlah organisme di tiap tingkat trofik.

b. Piramida biomassaSeringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu dalam memperagakan aliran energi dalam ekosistem. Penggambaran yang lebih realistik dapat disajikan dengan piramida biomassa. Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu. Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian barulah jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan.Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu, dan diukur dalam gram.Untuk menghindari kerusakan habitat maka biasanya hanya diambil sedikit sampel dan diukur, kemudian total seluruh biomassa dihitung. Dengan pengukuran seperti ini akan didapat informasi yang lebih akurat tentang apa yang terjadi pada ekosistem.

Page 20: Revisi aksi interaksi

Pyramid of Numbers

Page 21: Revisi aksi interaksi

Pyramid of Biomass

Page 22: Revisi aksi interaksi

c. Piramida energiSeringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan tentang ekosistem tertentu. Lain dengan Piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem.

Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurangnya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut.

Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.

Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicemakan dan dikeluarkan sebagai sampah.

Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi

Page 23: Revisi aksi interaksi

Pyramid of Energy

Page 24: Revisi aksi interaksi

PRODUKTIVITAS EKOSISTEM

Produktivitasdaya produksi bahan organik

Produktivitas primer daya produksi dari organisme yang dapat berfotosintesis (tumbuhan –fitoplankton)- awal dari rantai makanan gC/m2/hari atau gC/m3/hari

Produksi primerasimilasi (gross production) atau akumulasi (net production) energi dan nutrien oleh tumbuhan hijau dan organisme autotrof lainnya

Produksi sekunderproduksi (bahan organik) dari organisme konsumer (herbivore, omnivore, karnivore, detritrivore)-zooplankton, zoobenthos, nekton

Page 25: Revisi aksi interaksi

Productivity of Ecosystem

Page 26: Revisi aksi interaksi

Energi yang masuk ke dalam tubuh tumbuhan disimpan dalam bentuk energi kimia atau bahan organik melalui proses fotosintesis. Energi kimia ini kemudian digunakan untuk proses metabolisme.

Metabolisme yaitu reaksi penyusunan dan penguraian dalam tubuh. Reaksi tersebut harus berlangsung lebih cepat. Kecepatan produsen menyimpan energi cahaya matahari menjadi bahan organik per satuan luas per satuan waktu, dikenal sebagai Produksi Primer Kotor (PPK). Sedangkan energi yang disimpan dalam tubuh makhluk hidup dikenal sebagai Produksi Primer Bersih (PPB).

Page 27: Revisi aksi interaksi
Page 28: Revisi aksi interaksi

Produktivitas Primer ialah laju pembentukan senyawa-senyawa organik yang kaya energi dari senyawa-senyawa anorganik. Jumlah seluruh bahan organik (biomassa) yang terbentuk dalam proses produktivitas dinamakan produktivitas primer kotor, atau produksi total.

Page 29: Revisi aksi interaksi

Jumlah seluruh bahan organik yang terbentuk dalam proses produksivitas dinamakan produksi primer kotor, atau produksi total. Karena sebagian dari produksi total ini digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses-proses hidup, respirasi.

Produksi primer bersih adalah istilah yang digunakan bagi jumlah sisa produksi primer kotor setelah sebagian digunakan untuk respirasi.

Page 30: Revisi aksi interaksi
Page 31: Revisi aksi interaksi

Gross Production: banyaknya bahan organik yang difotosintesis oleh tumbuhan selama jangka waktu dan dalam area atau volume tertentu (=produksi total)

Net production: kelebihan produksi setelah produksi total (gross production) dikurangi/digunakan untuk proses (respirasi & mineralisasi)

NP = GP-R Respirasi: oksidasi bahan organik oleh tumbuhan &

hewan yang dikonversi menjadi energi, merupakan metabolisme aerobik dalam sel

Mineralisasi: dekomposisi aerobik atau pemecahan/ penguraian algae yang telah mati (bahan organik mati) secara oksidasi

Page 32: Revisi aksi interaksi

SUKSESI

Komuni t as yang t er di r i dar i ber bagai popul asi ber si f at di nami s dal am i nt er aksi nya yang ber ar t i dal am ekosi st em mengal ami per ubahan sepanj ang masa. Per kembangan ekosi st em menuj u kedewasaan dan kesei mbangan di kenal sebagai suksesi ekologis at au suksesi.

Suksesi t er j adi sebagai aki bat dar i modi f i kasi l i ngkungan f i si k dal am komuni t as at au ekosi st em. Pr oses suksesi ber akhi r dengan sebuah komuni t as at au ekosistem klimaks at au t el ah t er capai keadaan sei mbang (homeostatis).

Di al am i ni t er dapat dua macam suksesi , yai t u suksesi pr i mer dan suksesi sekunder .

Page 33: Revisi aksi interaksi

SUKSESI PRIMER

Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi.

Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai. Zat yang terbentuk karma aktivitas penguraian bercampur dengan hasil pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks susunannya. Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.

Page 34: Revisi aksi interaksi

Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terus mengadakan pelapukan lahan.Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput dan belukar maka terjadilah kompetisi. Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu.

Page 35: Revisi aksi interaksi

Komunitas klimaks merupakan akhir dari serangkaian proses seksesi. Artinya, komunitas demikian dapat dicapai setelah melalui beberapa tahap suksesi. Tiap-tiap tahap suksesi tersebut disebut tahap suksesional, sedangkan seluruh rangkaian tahapan suksesi dikenal dengan istilah sere. Beberapa ciri komunitas klimaks antara lain adalah sebagai berikut:

a) Mampu menyokong kehidupan seluruh spesies yang hidup di dalamnya.

b) Mengandung lebih banyak makhluk hidup dan macam – macam bentuk interaksi dibandingkan dengan komunitas suksesional.

Page 36: Revisi aksi interaksi

SUKSESI SEKUNDER

Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, baik secara alami maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang laut, kebakaran, angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan sengaja.

Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi di Indonesia antara lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus

Page 37: Revisi aksi interaksi

Gangguan yang menyebabkan terjadinya suksesi sekunder dapat berasal dari peristiwa alami misalnya angin topan, erosi, banjir, kebakaran hutan. Gangguan yang disebabkan oleh kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan. Laju proses suksesi sangat beragam, tergantung kondisi lingkungan. Proses suksesi pada daerah hangat, lembab dan subur dapat berlangsung selama seratus tahun.Proses suksesi tidak hanya terjadi didaratan. Proses tersebut juga terjadi di perairan sehingga ada tumbuhan, proses seksusi juga terjadi pada mahkluk hidup lainnya. Suksesi pada hewan terjadi beriringan dengan proses suksesi pada tumbuhan.

Page 38: Revisi aksi interaksi