RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

37
RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD - PG) DIY Tahun 2015 - 2019

Transcript of RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Page 1: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI(RAD-PG) DIY Tahun 2015-2019

Page 2: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Peraturan Gubernur DIY Nomor 80 Tahun 2016 tentang Rencana

Aksi Pangan dan Gizi Tahun 2015-2019

Sebagai arahan serta acuan dalam melaksanakan pembangunan

pangan dan gizi,

Ditetapkan 29 November 2016

Ruang lingkup:

Peran institusi pemerintah , organisasi non pemerintah , institusi

masyarakat dan pelaku lain baik di tingkat provinsi maupun

kabupaten/kota dalam mewujudkan ketahanan pangan dan gizi

di DIY

Kelembagaan RAD-PG

Tim RAD-PG DIY terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Teknis

dan berasal dari multisektor.

Tim berperan mulai dari penyusunan, pelaksanaan,

monitoring dan evaluasi

Page 3: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Tujuan disusunnya RAD-PG

a. Meningkatkan pemahaman seluruh stakeholder terkait dan masyarakatdalam peran sertanya untuk perbaikan dan pemantapan ketahanan pangandan gizi

b. Meningkatkan kemampuan menganalisis perkembangan situasi pangan dan gizi di setiap wilayah

c. Mengintegrasikan dan menyelaraskan program dan kegiatan terkait pangandan gizi secara terpadu untuk diimplementasikan dengan terinci dan jelasuntuk membangun sinergi, integrasi, dan koordinasi yang baik

d. Meningkatkan komitmen pemangku kepentingan mulai dari perencanaan, implementasi dan evaluasi atas pelaksanaan bidang tugas masing-masingdalam rangka mencapai tujuan yaitu mewujudkan ketahanan pangan dan giziyang berkelanjutan di DIY dan Kab/Kota

e. Membangun dan mengoptimalkan Lembaga pangan dan gizi di DIY

f. Sebagai panduan bagi kabupaten/kota dalam menyusun RAD-PG

Page 4: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

PERMASALAHAN & TANTANGAN

Permasalahan Tantangan

• Belum optimalnya penanggulangankemiskinan

• Beberapa bahan pangan masih bergantung pada persediaan nasional atau impor

• Peningkatan jumlah penderita stunting

sekaligus penderita gizi buruk yang masih dijumpai di DIY.

• Belum optimalnya penganekaragamanpangan. Kampanye penganekaragaman konsumsi tidak diimbangi dengan ketersediaan bahan pangan di DIY.

• Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih rendah dan belum mencapai target yang telah ditetapkan.

• Alih fungsi lahan

• Masih ada desa rawan pangan

• Akses Air bersih dan sanitasi

• Sinergi lintas sektor

• Perbaikan dan peningkatan kemampuan

masyarakat miskin

• Penerapan inovasi teknologi di tingkat

petani.

• Peningkatan kapasitas dan jumlah

kelembagaan dan kapasitas penyuluhan.

• Peningkatan jangkauan pendidikan

masyarakat

• Penguatan peran aktif institusi lokal

Page 5: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

PILAR DALAM RENCANA AKSI DAERAH ANGAN DAN GIZI (RAD-PG)

Pilar #2

AKSES PANGAN

Pilar #5

KELEMBAGAAN

PANGAN DAN GIZI

Pilar #1

GIZI MASYARAKAT Pilar #3

MUTU DAN

KEAMANAN PANGAN

RAD-PG Rencana aksi

daerah berisi program serta

kegiatan di bidang pangan

dan gizi guna mewujudkan

sumber daya manusia yang

berkualitas dan berdaya

saing,Pilar #4

PERILAKU HIDUP

BERSIH DAN SEHAT

Page 6: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Indikator Outcome RAD-PG DIY 2015-2019

Didukung dengan 53

Output lintas sektor

Page 7: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Pilar Indikator OutcomeSKPD

Status

Awal

(2014)

Target

2015 2016 2017 2018 2019

Gizi Masyarakat Balita Gizi Kurang (%) DINKES 9,1 7,34 6,31 6,02 6,02 6,02

Balita Gizi Buruk (%) DINKES 1 0,5 0,49 0,48 0,48 0,48

Balita Stunting (%) DINKES 20,9 17,2 17,1 17 17 17

KEK Ibu Hamil (%) DINKES 12,5 9,11 9 8,91 8,91 8,91

Akses Pangan Ketersediaan Energi

(Kkal/kap/hari)

BKPP 3701 3.511 3.511 3.511 3.521 3.525

Ketersediaan Protein

(Gr/kap/hari)

BKPP 111,71 55,1 55,8 56,5 56,65 56,7

Jumlah Desa Rawan Pangan

(desa)

BKPP 26 53 18 14 13 12

Pola Pangan Harapan BKPP 85,3 83,7 84 85 86 87

Mutu dan Keamanan Pangan Frekuensi Keracunan Pangan

(kali/tahun)

Dinkes,

BPOM

5 5 4 4 4 4

Cakupan Jajanan Anak sekolah

yang memenuhi syarat (%)

Dinkes,

BPOM

73,4 38 40 42 44 44

Jumlah Kelompok penerima

sertifikat mutu dan keamanan

asal tanaman segar

BKPP 10 10 10 10 10 10

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS)

Persentase rumah tangga yang

telah menerapkan PHBS (%)

DINKES 37,74 38 39 40 41 42

Kelembagaan Pangan dan Gizi Frekuensi pertemuan dewan

ketahanan pangan dalam

setahun (kali)

BKPP,

Bappeda

12 12 12 12 12 12

Frekuensi pertemuan dan

pelaporan SKPG kabupaten/kota

(kali)

BKPP,

Dinkes

20 20 20 20 20 20

Page 8: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Pilar Outcome Output

Instansi

Penanggung

Jawab

Gizi Masyarakat Balita Gizi Kurang (%) 1. Peningkatan puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan DINKES

Balita Gizi Buruk (%) 2. Peningkatan puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil DINKES

Balita Stunting (%) 3. Peningkatan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal (K4) DINKES

KEK Ibu Hamil (%) 4. Peningkatan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan DINKES

5. Peningkatan bayi baru lahir yang melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) DINKES

6. Peningkatan remaja putri yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) DINKES

7. Peningkatan ibu hamil KEK yang mendapat Pemberian Makanan Tambahan DINKES

8. Peningkatan ibu hamil yang mendapatkan TTD 90 tablet selama kehamilan DINKES

9. Peningkatan balita kurus yang mendapat makanan tambahan DINKES

10. Peningkatan Puskesmas yang melakukan Program Perencanaan Persalinan

dan Pencegahan Komplikasi

DINKES

11. Peningkatan anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap DINKES

12. Peningkatan Pasangan Usia Subur (PUS) anggota kelompok kegiatan BKB

yang ber-KB

BKKBN

13. Penurunan pernikahan usia di bawah 20 tahun BPPM

14. Peningkatan cakupan peserta KB aktif BPPM

15. Peningkatan tahapan keluarga sejahtera BPPM

16. Peningkatan perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi anak yang mengalami

permasalahan sosial

DINSOS

Output dalam Rangka Pencapaian Outcome per Pilar

Page 9: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Pilar Outcome Output

Instansi

Penanggung

Jawab

Akses Pangan Ketersediaan Energi (Kkal/kap/hari) 1. Peningkatan Produksi Tanaman Pangan DISTAN

Ketersediaan Protein (Gr/kap/hari) 2. Peningkatan Produksi Buah dan Sayur DISTAN

Jumlah Desa Rawan Pangan (desa) 3. Peningkatan Produksi Daging Sapi DISTAN

Pola Pangan Harapan 4. Peningkatan Produksi Telur DISTAN

5. Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya DISLAUTKAN

6. Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap DISLAUTKAN

7. Peningkatan ketersediaan ikan per tahun DISLAUTKAN

8. Peningkatan Volume produk olahan hasil perikanan DISLAUTKAN

9. Peningkatan Cadangan pangan pemerintah BKPP

10. Peningkatan pemantauan perkembangan data distribusi dan

harga pangan

BKPP

11. Peningkatan penyediaan informasi pasokan dan akses pangan BKPP

12. Peningkatan Fasilitasi terhadap pengembangan produk pangan

bersertifikat

BKPP

13. Peningkatan Pemantauan, pengadaan, penyaluran stok dan

harga pokok strategis

DISPERINDAG

14. Peningkatan Operasi Pasar Bahan Pokok DISPERINDAG

15. Peningkatan Pelayanan Panti Asuhan/jompo Sesuai Standar

Pelayanan

DINSOS

16. Peningkatan penerimaan Jaminan, Perlindungan, Rehabilitasi

dan Pemberdayaan Sosial bagi penyandang disabilitas dan trauma

DINSOS

17. Peningkatan perlindungan dan jaminan sosial bagi lanjut usia

terlantar

DINSOS

Page 10: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Pilar Outcome OutputInstansi

Penanggung Jawab

Mutu dan Keamanan

Pangan

Frekuensi Keracunan Pangan

(kali/tahun)

1. Peningkatan Cakupan Pengawasan Sarana Produksi Obat dan Makanan BBPOM

Cakupan Jajanan Anak sekolah

yang memenuhi syarat (%)

2. Peningkatan Jumlah Desa Pangan Aman (PAMAN) BBPOM

Jumlah Kelompok penerima

sertifikat mutu dan keamanan asal

tanaman segar

3. Peningkatan Jumlah pasar yang diintervensi menjadi pasar aman bahan berbahaya BBPOM

4. Penerapan Peraturan Kepala Badan POM tentang IRTP di Kabupaten/Kota BBPOM

5. Peningkatan kapasitas petugas pembinaan dan pengawasan keamanan pangan BKPP

Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS)

Persentase rumah tangga yang

telah menerapkan PHBS (%)

1.Peningkatan Kabupaten/ Kota Sehat dengan Predikat Wistara DINKES

2. Peningkatan fasilitasi SPAMDES DINAS PU

3. Terbangunnya prasarana dan sarana persampahan DINAS PU

4. Pembangunan saluran drainase DINAS PU

5. Penataan kawasan kumuh DINAS PU

6. Fasilitasi pembangunan prasarana sarana dasar pemukiman berbasis masyarakat DINAS PU

7. Pendayagunaan air tanah secara optimal DINAS PU

8. Terpeliharanya Penyediaan sumur bor air tanah dalam di daerah sulit air DINAS PU

9. Peningkatan Jumlah masyarakat yang mendapatkan layanan atau pembinaan olahraga DISDIKPORA

10. Terbinanya Sekolah Sehat DISDIKPORA

Kelembagaan Pangan

dan Gizi

Frekuensi pertemuan dewan

ketahanan pangan dalam setahun

(kali)

1. Peningkatan kapasitas kelembagaan sertifikasi pangan segar BKPP

Frekuensi pertemuan dan

pelaporan SKPG kabupaten/kota

(kali)

2. Peningkatan jumlah penyuluh yang meningkat kapasitasnya BKPP

3. Pembinaan kelembagaan OKKPD BKPP

4. Peningkatan kapasitas Gapoktan akses pangan di daerah rawan pangan BKPP

5. Fasilitasi pengelolaan LDPM produktif BKPP

Page 11: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

Monev dilakukan dan dilaporkan ke

Bappenas secara berkala tiap semester,

yaitu pada tengah tahun dan akhir tahun

Page 12: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Alur Pelaporan

Page 13: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

CAPAIAN KINERJA S/D TAHUN 2019Pilar Indikator Outcome

2019 Ket

Target Realisasi % Realisasi

Gizi Masyarakat Balita Gizi Kurang (%) 6,02 8,4* 60,47 Tidak Tercapai

Balita Gizi Buruk (%) 0,48 0,13* 172,92 Tercapai

Balita Stunting (%) 17 10,60 137,65 Tercapai

KEK Ibu Hamil (%) 8,91 11,75 68,13 Tidak Tercapai

Akses Pangan Ketersediaan Energi

(Kkal/kap/hari)

3,525 3,731 105,84 Tercapai

Ketersediaan Protein (Gr/kap/hari) 56,7 106,06 187,05 Tercapai

Jumlah Desa Rawan Pangan (desa) 12 4 166,67 Tercapai

Pola Pangan Harapan 87 95,5 109,77 Tercapai

Mutu dan Keamanan Pangan Frekuensi Keracunan Pangan

(kali/tahun)

4 2 150,00 Tercapai

Cakupan Jajanan Anak sekolah

yang memenuhi syarat (%)

44 87 197,73 Tercapai

Jumlah Kelompok penerima

sertifikat mutu dan keamanan asal

tanaman segar

10 30 300,00 Tercapai

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS)

Persentase rumah tangga yang

telah menerapkan PHBS (%)

42 46 109,52 Tercapai

Kelembagaan Pangan dan Gizi Frekuensi pertemuan dewan

ketahanan pangan dalam setahun

(kali)

12 12 100,00 Tercapai

Frekuensi pertemuan dan

pelaporan SKPG kabupaten/kota

(kali)

20 20 100,00 Tercapai

85,71%

Page 14: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

1001

968

219

245

0

200

400

600

800

1000

1200

2016 2017 2018 2019

Jumlah Balita Penderita Gizi Buruk

balita

1198

13532

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

2018 2019

Jumlah Balita Penderita Gizi Kurangbalita

Su

mb

er:

htt

p:/

/ba

pp

ed

a.j

og

jap

rov.

go

.id

/da

taku

/da

ta_

da

sar/

ind

ex/

24

4-k

ese

ha

tan

-ma

sya

raka

t

Balita gizi kurang dan stunting :

kesulitan untuk mengakses bahan makanan dikarenakan daya beli yang rendah akibat

kemiskinan

Pola pengasuhan yang kurang baik, disebabkan oleh antara lain kurangnya pengetahuan

ibu mengenai pangan bergizi, kesibukan ibu yang menyebabkan sehingga balita diasuh

pembantu rumah tangga yang kurang perhatian terhadap gizi, dan lain-lain.

Sanitasi lingkungan yang buruk dan keterbatasan ketersediaan air bersih sehingga

menyebabkan gangguan kesehatan jangka pendek, seperti diare maupun jangka

panjang seperti ISPA dan Tuberkulosis

Page 15: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Status Gizi DIY Target RPJMN tahun

2018 sebesar 17%,

capaian 2018 17,7%

Tahun 2018:

Gizi Buruk DIY sebesar

2,5, nasional 3,9

Gizi kurang DIY

sebesar 13, nasional

13,8

Page 16: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY
Page 17: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Prevalensi Underweight (BB/U) Pada Balita, 2018

Page 18: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Perubahan Prevalensi Underweight (BB/U) pada Balita di DIY, 2013 dan 2018

Yang mengalami

kenaikan: Kota

Yogyakarta, Kulon

Progo, Gunungkidul

Page 19: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

27,3

21,4

Page 20: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Prevalensi Stunting (TB/U) pada Balita, 2018

Page 21: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Kerangka Penyebab Stunting

Page 22: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Faktor Rumah tangga dan keluarga:

- Ada hubungan antara ibu yang pendek dengan kejadian stunting pada

anak

- Hubungan cukup erat ibu yang berusia lebih muda dan stunting pada

anak

- IUGR dan kelahiran premature

Faktor Lingkungan:

- RT dengan fasilitas jamban, resiko stunting pada anak lebih kecil

- Air minum tidak layak berhubungan dengan peningkatan stunting

- Tingkat kerawanan pangan RT

- Tingkat Pendidikan

- Kemampuan daya beli

- Ayah perokok

Faktor MP ASI dan Infeksi

- Disapih sebelum usia 6 bulan

- RT di kuintil tertinggi untuk pengeluaran makanan sumber hewan,

berhubungan dengan penurunan kemungkinan kejadian stunting

- RT tanpa menyediakan makanan sesuai umur

- Kejadian diare dalam tujuh hari terakhir

Faktor Masyarakat dan Sosial

- Pelayanan kesehatan yang tidak

memadai

- Sanitasi dan lingkungan

(urbanisasi)

Page 23: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

3446

5152

5741

6099

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

2016 2017 2018 2019

Jumlah Ibu Hamil Kekurangan Energi Kaloriorang

Sumber:

http://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/data_da

sar/index/244-kesehatan-masyarakat

10,7

4,27

11,75

0

2

4

6

8

10

12

14

2017 2018 2019

Prevalensi Ibu Hamil KEK

%

KEK Ibu Hamil :

Remaja putri kurang asupan gizi

Kehamilan pada usia remaja

Page 24: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

24

,11

19

,08

Page 25: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY
Page 26: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Ketersediaan, Konsumsi Energi dan Protein, 2014-2019

3.701 3.666 3.727 3.670 3.731 3.731

1.946,4 2.133,8

2.299,5 2.192,7 2.224

2.216,3

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

2014 2015 2016 2017 2018 2019*

Ketersediaan energi (kkal/kap/hari)

Konsumsi energi (kkal/kap/hari)

111,71 111,09101,47 103,34

106,06106,06

6063,9

68 67,27 70,1368,7

0

20

40

60

80

100

120

2014 2015 2016 2017 2018 2019*

Ketersediaan protein (gr/kap/hari)

Konsumsi protein (gr/kap/hari)

Page 27: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Jumlah Desa Rawan Pangan, 2012-2019

80

60

26

2016

107

4

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Page 28: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Pola Pangan Harapan (PPH), 2015-2019

Page 29: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Rumah Tangga yang Menerapkan PHBS (%)

40,2

43,24

45

46

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

2016 2017 2018 2019

Page 30: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY
Page 31: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY
Page 32: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Catatan Pelaksanaan RAD-PG 2015-2019

1. Pada level output, terjadi perubahan baik indikator maupun target setelah

ditetapkannya Perda RPJMD 2018-2022 yang ditetapkan pada 10 April 2018.

Beberapa indikator yang berubah ataupun perubahan target diantaranya:a) Indikator Persentase penurunan pernikahan usia di bawah 20 tahun diganti menjadi indikator Umur menikah pertama perempuan

b) Indikator Persentase perlindungan dan rehabilitasi sosial anak yang mengalami permasalahan sosial diganti menjadi Persentase anak balita

terlantar, anak terlantar, anak yang berhadapan dengan hukum, anak jalanan, anak dengan kedisabilitasan, penyandang disabilitas, gelandangan,

pengemis, pemulung, ODHA, dan korban tindak kekerasan yang terpenuhi kebutuhan dasarnya, memperoleh bimbingan keterampilan, mandiri dan

mampu berinteraksi dengan keluarga dan masyarakatc) Indikator Produksi Tanaman Pangan berubah dari 2.213.657 ton menjadi 2.312.780 ton2

2. Ketersediaan Data

3. Perlunya dukungan multi stakeholder (termasuk dunia usaha dan akademisi) dalam

mengakselerasi pencapaian sasaran yang belum tercapai

4. Fokus pada daerah tertinggal di DIY (Gunungkidul & Kulon Progo), terutama dalam

rangka penanganan kemiskinan dan stunting (khususnya di Kulon Progo)

5. Perlunya advokasi dan sosialisasi RAD-PG kepada pihak-pihak terkait

6. Intensifikasi koordinasi pelaksanaan, termasuk dalam rangka pemantauan dan

evaluasi

Page 33: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Identifikasi Masalah dan Rencana TindakLanjut

Pilar

Identifikasi MasalahRencana Tindak

Lanjut

Instansi

Penanggung

-jawabKategori Deskripsi Masalah

Pilar I

Perbaikan

gizi

masyarakat

Regulasi belum semua

stakeholder memahami

dan melaksanakan

regulasi yang ada

Advokasi dan

Sosialisasi

Bappeda

Provinsi dan

Kab/Kota

Operasional konvergensi integrasi

belum dapat

diwujudkan secara

optimal dalam

pelaksanaan di

lapangan

Komitmen

Pimpinan dan

komitmen bersama

Bappeda

Page 34: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Pilar

Identifikasi Masalah

Rencana Tindak Lanjut

Instansi

Penanggung-

jawabKategori Deskripsi Masalah

Pilar II

Peningkatan

Aksesibilitas Pangan

yang Beragam

Regulasi Saat ini kewenangan dari pengawasan mutu

berada di pusat yaitu badan karantina ikan dan

pengendalian mutu (BKIPM) yang dalam hal ini di

Yogyakarta ada kantor karantina Adisucipto yang

daerah kerjanya meliputi Jogja sampai Cilacap

Sehingga dalam tataran operasional belum bisa

menjangkau pasar-pasar dan sumber distribusi

ikan yang ada, akibatnya Banyak pedagang yang

tidak terpantau

berkoordinasi lebih intensif dengan

karantina Adisucipto sehingga lebih

intensif mengawasi peredaran produk

perikanan di Yogyakarta selain itu kita

juga tetap menganggarkan untuk

pengawasan mutu di pasar-pasar

tradisional

Dinas Kelautan

dan Perikanan

Operasional Kurangnya penanganan ikan untuk menjaga

kualitas tangkapan ikan dan rantai pasok yang

masih panjang

dengan pengadaan sistem logistik ikan

yang berupa COLD STORAGE, mesin

pembeku dan sarana distribusi berupa

mobil berinsulasi atau sepeda motor

roda tiga berinsulasi sehingga dapat

menjangkau tempat-tempat yang jauh

Dinas Kelautan

dan Perikanan

Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah Daerah

(CPPD) belum memenuhi taget sesuai amanat

dalam SK Gub DIY No. 201/KEP/2019

Pengusulan pengadaan CPPD anggaran

melalui alternatif pembiayaan non

APBD

DPKP

Gapoktan kekurangan SDM untuk mengembangkan

usaha

Peningkatan kapasitas SDM gapoktan DPKP, Dinas

Pertanian

Page 35: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Pilar

Identifikasi Masalah

Rencana Tindak Lanjut

Instansi

Penanggung-

jawabKategori Deskripsi Masalah

Pilar III

Mutu dan Keamanan Pangan

Regulasi Belum ada peraturan yang mengatur

pemberian sangsi kepada pedagang

yang menjual pangan mengandung

bahan berbahaya

Sinkronisasi dalam perencanaan program dan

kegiatan dengan Kab/Kota (termasuk

dukungan dalam menyusun Perbub/Perwal)

Bupati / Walikota

Organisasi Kader desa yang dibentuk tahun-

tahun sebelumnya sudah tidak aktif

kembali

Penambahan jumlah Kader agar dapat

mempertahanan kondisi pangan aman di

wilayahnya

BBPOM

Keuangan Belum ada penganggaran secara

mandiri dari pihak desa, dinas

pengelola pasar, sehingga kegiatan

pasca intervensi belum berjalan

dengan lancar

Sosialisasi berkelanjutan terhadap

stakeholder terkait

Pemda

Kab/Kota/Desa

Operasional Belum ada SOP / prosedur terkait

pemasukan pangan di pasar yang

berasal dari wilayah luar DIY.

Produk ini berpotensi mengandung

bahan berbahaya

Melakukan kerjasama dengan instansi yang

terkait / pengelola pasar untuk merumuskan

pembuatan SOP/prosedur pemasukan barang

BBPOM,

Disperindag

Masih ditemukan beberapa Produk

Pangan Asal Tumbuhan yang

diusulkan untuk sertifikasi/registrasi

belum memenuhi standar BMR

pestisida dan logam berat

Pembinaan yang lebih intensif Dinas teknis

(pembina)

Page 36: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

Pilar

Identifikasi Masalah

Rencana Tindak Lanjut

Instansi

Penanggung-

jawabKategori Deskripsi Masalah

Pilar IV

Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat

Operasional PHBS secara umum sudah mencapai

target, tetapi perilaku merokok yang

masih perlu diperhatikan dan

ditinggalkan

Sosialisasi Gerakan

Masyarakat untuk Hidup

Sehat (Germas) dan

Publikasi Germas

Dinas

Kesehatan DIY

Pilar V

Kelembagaan Pangan dan

Gizi

Organisasi dan

operasional

Keterbatasan anggaran membuat

pengumpulan, pengolahan, dan

analisis data SKPG dilaksanakan secara

minimalis

Mencari alternatif

pembiayaan lain

DPKP, BKKBN,

Dinas

Kesehatan Prov

& Kab/Kota

Ketersediaan data yang tidak tepat

waktu dan pergantian personil yang

relatif sering terjadi sehingga

menghambat proses analisis SKPG

Peningkatan kapasitas

bagi personil SKPG

Page 37: RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI (RAD-PG) DIY

BAPPEDA DIY

37

Semoga Bermanfaat,