tugas rad 2

download tugas rad 2

of 74

Transcript of tugas rad 2

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    1/74

    1. Kelainan dan gambaran radiologis hip joint

    2. Kelainan dan gambaran radiologis servikal

    3. Kelainan dan gambaran radiologis trauma kepala4. DD dan gambaran radiologis : hiperdens, hipodens pada CT !an kepala

    ". #ndikasi, kontraindikasi, persiapan, pelaksanaan !olon in loop dan #$%

    &. Kelainan dan gambaran radiologis pada pemeriksaan '(D pada ba)i dan de*asa

    1. pemeriksaan Hip Joint

    +% +ntero %osterior-

    %% %osisi %asien- %asien supine dengan kaki sedikit direnggangkan dan bila

    memungkinkan tungkai ba*ah diputar ke dalam 3/ derajat dan diimobilisasi pada

    posisi ini dengan mengganjal bagian lateral ankle dengan bantal pasir.

    %' %osisi 'bjek- %osisi %elvis harus simetris dengan kedua sisi berjarak sama

    terhadap meja pemeriksaan.

    0kuran kaset 243/!m $ertikal

    C Tegak lurus $ertikal

    C% %ada garis tengah tubuh kurang lebih 2," !m diatas s)mpisis pubisColumbemuris

    D 5/ !m

    6uas lapangan Dari )mphisis pubis sampai 13 Distal emur

    (arker 6 'rientasi +%

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    2/74

    Kriteria gambaran : Tampak tulang %ubis, Crista ilia!a, ilium, +!etabulum, emoral 7ead,

    8reater Tro!hanter, emoral 9e!k, 6esser Tro!hanter, dan od) ;emur.

    Kriteria

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    3/74

    6+T

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    4/74

    Kriteria

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    5/74

    %emeriksaan pada penderita dislokasi posterior hip joint akan menunjukkan tanda )ang

    abnormal. %aha pada bagian )ang mengalami dislokasi- diposisikan sedikit ;leksi,

    internal rotasi dan adduksi. #ni merupakan posisi men)ilang karena kaput ;emurterkun!i pada bagian posterior asetabulum. alah satu bagian pemeriksaan adalah

    memeriksa kemampuan sensorik dan motorik etremitas ba*ah dari bagian ba*ah

    hingga ke panggul )ang mengalami dislokasi, karena kurangn)a kepekaan sara; pada

    panggul merupakan suatu komplikasi masalah )ang tidak la>im pada kasus dislokasi

    hip joint.

    = 8ejala klinis

    %emeriksaan pada penderita dislokasi panggul posterior akan menunjukkan tanda )ang

    abnormal. %aha pada bagian )ang mengalami dislokasi- diposisikan sedikit ;leksi,

    internal rotasi dan adduksi. #ni merupakan posisi men)ilang karena kaput ;emur

    terkun!i pada bagian posterior asetabulum.

    Dislokasi %anggul %osterior

    (ekanisme trauma pada dislokasi posterior karena kaput ;emur dipaksa keluar ke

    belakang asetabulum melalui suatu trauma )ang dihantarkan pada dia;isis ;emur

    dimana sendi panggul dalam posisi ;leksi atau semi;leksi. Trauma biasan)a tejadi

    karena ke!elakaan lalu lintas dimana lutut penumpang dalam keadaan ;leksi dan

    menabrak dengan keras )ang berada di bagian depan lutut. Kelainan ini juga dapat

    juga terjadi se*aktu mengendarai motor. "/? dislokasi disertai ;raktur pada pinggir

    asetabulum dengan ;ragmen ke!il atau besar.

    http://2.bp.blogspot.com/-X-lnGf7EExU/UrK_S5674XI/AAAAAAAAAIM/XLP_OWfrOZc/s1600/dislokasi+panggul+posterior.JPG
  • 7/25/2019 tugas rad 2

    6/74

    Terdapat klasi;ikasi menurut Thompson im pada kasus dislokasi panggul. %emeriksaan penunjang

    dengan pembuatan A = ra) ;oto, umumn)a dengan pro)eksi +%.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    7/74

    A=a) oto Dislokasi %anggul %osterior

    = Komplikasi

    Komplikasi )ang mungkin terjadi dislokasi panggul posterior, )aitu :

    1. 6esi 9. #s!hiadi!us

    2. 9ekrosis avaskuler terjadi 1 =2 tahun pas!a trauma

    3. +rtrosis degenerati;

    Komplikasi dapat berupa komplikasi dini )aitu kerusakan nervus skiatik, kerusakan

    pada kaput ;emur, kerusakan pada pembuluh darah, dan ;raktur dia;isis ;emur.

    Komplikasi lanjut dapat berupa nekrosis avaskuler, miositis osi;ikans, osteoartritis.

    Dislokasi Panggul Anterior

    %ada !edera ini pederita biasan)a terjatuh dari suatu tempat tinggi dan

    menggeserkan kaput ;emur di depan asetabulum. %emeriksaan dislokasi anterior,

    kaki dibaringkan eksorotasi dan seringkali agak ;leksi. Dalam posisi adduksi tapi

    tidak dalam posisi men)ilang. %enderita tidak dapat bergerak ;leksi se!ara akti;

    ketika dalam keadaan dislokasi. Kaput ;emur jelas berada di depan triangle ;emur.

    = 8ejala klinis dan %emeriksaan

    %emeriksaan dislokasi panggul anterior, kaki dibaringkan eksorotasi dan seringkali

    agak ;leksi. Dalam posisi adduksi tapi tidak dalam posisi men)ilang. %enderita tidak

    dapat bergerak ;leksi se!ara akti; ketika dalam keadaan dislokasi. Kaput ;emur jelas

    berada di depan triangle ;emur.

    http://2.bp.blogspot.com/-vvPZ7uz21LY/UrLANGoByhI/AAAAAAAAAIU/O9slAhSqRao/s1600/X+ray+Hip+Dislocation+Posterior.png
  • 7/25/2019 tugas rad 2

    8/74

    A=a) oto Dislokasi %anggul +nterior

    Dislokasi Panggul Central / Obturator

    Dislokasi obturator ini sangat jarang ditemukan. Dislokasi obturator disebabkan

    karena gerakan abduksi )ang berlebih hiper=abduksi- dari panggul )ang normal

    )ang disebabkan karena trokantor ma)or bergerak berla*anan dengan pelvis untuk

    mengungkit kaput ;emur keluar dari asetabulum.

    = 8ejala Klinis dan pemeriksaan

    %anggul akan sangat terlihat dalam posisi abduksi dan tidak dapat diba*a ke posisi

    normal tanpa pen)esuaian dari pelvis. Kelainan sara; sangat jarang terlihat pada

    kasus seperti ini.

    Posisi Pasien Posisi Posterior Oblik

    Dengan pasien semisupine, dan kepala di berikan bantal dan diposisikanside

    up ataudown (oblik mendekati atau menjauhi obyek yang diperiksa), tergantung

    anatomi )ang akan diperlihatkan.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    9/74

    8ambar 1 6%' entrasi di sebelah kanan 0pside +!etabulum 'bturator $ie*-

    8ambar 2. %' entrasi di sebelah kanan Do*nside +!etabulum #lia! $ie*-

    Posisi pasien

    %asien diatur oblik posterior 4" , kedua pelvis dan thora diatur 4" dari meja

    pemeriksaan, diganjal dengan baji spon.spon berbentuk baji-.

    Head femurdanacetabulumdiatur pada tengah meja atau kaset.

    8aris Tengah kaset se!ara longitudinal atau C central ray) setinggihead femur

    Kolimasi Kolimasi pada keempat sisi anatomi )ang diperiksa

    !ksposi pada saat tahan na;as.

    http://1.bp.blogspot.com/-9Q-TXvo5iRM/TqWK0ArA6BI/AAAAAAAAAJQ/F0MPkkxI27M/s1600/upside+posisi.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-Y7JwAsC0pZQ/TqWKhzPX9zI/AAAAAAAAAJI/VsCRmbzR7Ro/s1600/downside+posisi.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-9Q-TXvo5iRM/TqWK0ArA6BI/AAAAAAAAAJQ/F0MPkkxI27M/s1600/upside+posisi.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-Y7JwAsC0pZQ/TqWKhzPX9zI/AAAAAAAAAJI/VsCRmbzR7Ro/s1600/downside+posisi.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-9Q-TXvo5iRM/TqWK0ArA6BI/AAAAAAAAAJQ/F0MPkkxI27M/s1600/upside+posisi.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-9Q-TXvo5iRM/TqWK0ArA6BI/AAAAAAAAAJQ/F0MPkkxI27M/s1600/upside+posisi.jpg
  • 7/25/2019 tugas rad 2

    10/74

    8ambar 3. %' Do*nside +!etabulum #lia! $ie*-Kriteria "a#iogra$i

    Struktur %ang #iperli&atkan pada saat downside acetabulum, Iliac View(oblik

    mendekati obyek yang difoto), tampak sisi anterior a!etabulum dan !olumna

    posterior ilioischial .Iliac wingjuga tampak dengan baik.gambar.3- %ada

    saat upside acetabulum, Obturator Viewoblik menjauhi ob)ek )ang di;oto- tampak

    sisi posterior a!etabulum dan !olumna anterior iliopubic .foramen

    obturatorjugatampak .gambar .4-

    8ambar 4. 6%' 0pside +!etabulum 'bturator $ie*-

    Posisi derajat oblik sebenarn)a dibuktikan oleh terbukan)a dan keseragaman hip

    joint spacepada sisiacetabulum danhead femoral.oramen obturatorseharusn)a

    terbuka jika obliknya betul pada upside oblik.Dan tampak tertutup pada downside

    oblik.

    http://3.bp.blogspot.com/-9DD4jfROQ-s/TqWNe11gRZI/AAAAAAAAAJY/9TDjSxLjntI/s1600/Copy+of+downside.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-ZmPeP2_k4d4/TqWNmBA54cI/AAAAAAAAAJg/ZgSNHn9LOAk/s1600/Copy+of+upside.jpg
  • 7/25/2019 tugas rad 2

    11/74

    !ambar . " #$O %ownside &cetabulum (Iliac View)

    !ambar.' $O pside &cetabulumn (Obturator View)

    Kolimasi #an C" +!etabulum harus diatur ditengah padaI# kaset- dan pada

    lapangan pen)inaran. %ada keempat sisi kolimasi harus diatur pada ob)ek )ang

    di;oto sehingga dapat mengurangi dosis radiasi terhadap pasien dan radiasi hamburdan dapat mengoptimalkan kontras.

    Kriteria !ksposi 'ptimal eksposi harus dapat memperlihatkan batas tulang

    dan trabekular markingdaerah head ;emoral dan a!etabulum.*arking harus terlihat

    tajam dan tanpa ada indikasi pergerakan ob)ek.

    http://3.bp.blogspot.com/-gzucWSmNQ_0/TqWPS9wV5uI/AAAAAAAAAJw/h1MoticEN0Y/s1600/LPO+upside.sketsa+.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-J6YZ1DB1yrw/TqWO5QZye_I/AAAAAAAAAJo/n7gsNP4GC6U/s1600/RPO+Downside+sketsa.jpg
  • 7/25/2019 tugas rad 2

    12/74

    Dislokasi Hip 'a(aan

    eberapa anak lahir dengan masalah )ang disebut dislokasi pinggul ba*aan pinggul

    displasia-. Kondisi ini biasan)a didiagnosis segera setelah ba)i lahir. ebagian

    besar *aktu, hal itu mempengaruhi hip kiri dalam kelahiran anak pertama,

    perempuan, dan ba)i )ang lahir dalam posisi sungsang.

    =

    Dislokasi 7ip Kongenital

    +natomi

    Dalam dislokasi pinggul, bola pada bagian atas tulang paha ;emoralis kepala- tidak

    duduk aman di soket a!etabulum- dari sendi pinggul. ekitarn)a ligamen juga

    dapat lepas dan meregang. ola dapat lepas dalam soket atau benar=benar luar itu.

    = %en)ebab

    %en)ebab masalah ini masih belum diketahui.

    = 8ejala

    %ada dislokasi ba*aan, tanda a*al mungkin EmengklikE suara saat kaki ba)i )ang

    baru lahir didorong terpisah. Fika kondisi itu terus terdeteksi pada tahap ba)i,

    akhirn)a kaki )ang terkena akan tampak lebih pendek dari )ang lain, kulit di lipatan

    paha akan mun!ul tidak merata, dan anak akan memiliki ;leksibilitas lebih pada sisi

    )ang terkena. Ketika ia mulai berjalan, ia mungkin akan lemas, berjalan kaki, atau

    Ego)anganE seperti bebek.

    http://2.bp.blogspot.com/-QjcE-aX3xog/UrLCbpHvMBI/AAAAAAAAAIs/QJy2HYy1N9c/s1600/Congenital+Dislocation+Of+The+Hip.jpg
  • 7/25/2019 tugas rad 2

    13/74

    = Diagnosa

    Diagnosis dapat ditegakkan bila terdapat gambaran :1. +simetri lipatan paha

    2. 0ji 'rtolaini, arlo* dan 8alea>>i positi;

    3. +setabuler indeks 4// atau lebih besar

    4. Disposisi lateral !aput ;emoris pada radiogram

    ". 6imitasi )ang menetap pada gerakan sendi panggul dengan atau tanpa gambaran

    radiologi! )ang abnormal

    &. Kombinasi dari hal=hal )ang disebutkan diatas

    = %engobatan

    %ada dislokasi sendi panggul ba*aan diperlukan penanganan )ang lebih dini dan

    untuk itu diagnosis pen)akit ini harus sedini mungkin, sehingga pemeriksaan

    ortopedi )ang lengkap dap teliti pada ba)i baru lahir perlu dilakukan.

    %engobatan umumn)a han)a dengan memasang bidai untuk mempertahankan sendi

    panggul pada posisin)a.

    eban)ak G/=5/? sendi panggul pada ba)i baru lahir tidak stabil sampai usia 3

    bulan dan biasan)a dalam jangka *aktu 23 minggu panggul akan menjadi stabil

    se!ara spontan. ila sendi panggul tetap tidak stabil setelah jangka *aktu tersebut,

    sebaikn)a dilakukan penga*asan )ang lebih lanjut. Dislokasi panggul pada

    penderita 3=1G bulan, dapat di!oba reduksi tertutup dan tindakan operasi

    dipertimbangkan bila reduksi ini tidak berhasil. ila penderita berusia 1G bulan

    sampai " tahun maka kelainan telah bersi;at irreversible sehingga tindakan operasi

    merupakan satu=satun)a alternative pengobatan untuk mengoreksi kelainan )ang

    ada.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    14/74

    ). Kelainan*kelainan pa#a +ertebrae ,er+i,ale #an gambaran ra#iologisn%a

    a. -rauma

    raktur vertebra servikal merupakan suatu keadaan darurat medis )ang membutuhkan

    pera*atan segera. Trauma vertebra mungkin terkait !edera sara; tulang belakang dan

    dapat mengakibatkan kelumpuhan, sehingga sangat penting untuk menjaga leher.

    raktur ini sering terjadi pada anak karena kondisi tulang masih sangat ra*an untuk

    tumbuh dan berkembang. raktur servikal paling sering disebabkan oleh benturan kuat,

    atau trauma pukulan di kepala. %ada anak ;raktur tulang leher sering terjadi karena

    anak terjatuh. (ungin juga !edera tersebut diakibatkan karena kekerasan )ang dialami

    anak.

    Klasi;ikasi

    1- raktur Fe;;erson: raktur )ang keras di lateral C1 akibat !edera kompersi pada

    verteks tengkorak, mengakibatkan hilangn)a integritas struktur !in!in. truktur

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    15/74

    !in!in meluas dan menghilangkan kesejajaran dengan tulang oksipital )ang

    berdekatan di atasn)a serta C2 di ba*ahn)a.

    Open mouth +iew:

    uang antara pasak odontoid C2 dan massa C1 melebar pada kedua sisi tanda

    panah-. Kedua massa lateral C1 mengalami displa!e ke lateral dan tidak lagi sejajar

    dengan massa lateral C2 !in!in merah-

    2- raktur pasak 'dontoid

    eteral +iew Cin!in tulang C2 inkomplit karena ;raktur. %asak odontoid mengalami displa!e ke

    posterior.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    16/74

    3- raktur 7angman: !edera hiperekstensi pada C2 )ang men)ebabkan ;raktur

    pedikel.

    ateral +iew

    7ilangn)a alignment pada C2C3 dengan displa!e anterior C2 tanda panah besar-.

    (engikuti garis luar kortikal C2 garis putih- menggambarkan diskontinuitas

    karena ;raktur.

    4- raktur teardrop ekstensi: hiperekstensi dapat men)ebabkan avulsi dari sudut

    anterior dari badan vertebrae, paling sering C2. 6igamen longitudinal anterior tetap

    melekat pada ;ragmen tulang )ang terpisah dari badan vertebrae.

    ateral +iew

    ragmen ;raktur terlihat di sudut anteriorin;erior C2 men)erupai tear drop

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    17/74

    "- raktur teardrop ;leksi C=pine

    raktur ini dapat mun!ul di mana saja di antara C3 dan C@. raktur ini merupakaninjuri )ang tidak stabil dengan insidensi tinggi berkaitan dengan injuri sumsum

    tulang belakang.

    ateral +iew

    (engikuti outline dari badan vertebrae menunjukkan ;ragmen ;raktur tear drop

    pada sudut anterior=in;erior vertebra C&. %ermukaan sendi C&C@ melebar

    bandingkan dengan tingkat atasn)a-

    b. In$eksiTuberkulosis vertebra servikal%ada tuberkulosis vertebra servikal, pasien bermani;estasi dengan gejala kompresi !ord

    atau root. Tanda=tanda a*al adalah n)eri, lemah, dan kebas pada ekstremitas atas dan

    ba*ah, kemudian berkembang menjadi tetraplegia. %ada tuberkulosis vertebra servikal,

    pus berakumulasi di belakang ;as!ia prevertebral untuk membentuk abses

    retro;aringeal. +bses dapat turun ke mediastinum memasuki trakea, eso;agus, dan

    kavitas pleura. +bses retro;aringeal dapat mempro;uksi e;ek tekanan seperti dis;agia,

    distres pernapasan, atau suara serak.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    18/74

    +bses retro;aringeal pada penderita tuberkulosis vertebra servikal

    umsum tulang belakang pada sambungan vertebra servikal teran!am oleh tuberkulosis

    melalui 3 !ara, )aitu : sublukasi atlanto=aial atau translokasi dens ke atas, kompresi

    oleh abses tuberkulosis, dan invasi direk tuberkulosis.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    19/74

    ublukasi atlanto=aial anterior tuberkulosis

    ,. In$lamasi

    heumatoid arthritis +-

    + adalah pen)akit sistemik )ang ditandai dengan peradangan dan penghan!uran padasendi sinovial. $ertebra servikal mempun)ai 22 sendi sinovialdan proses in;lamasi

    dapat menjadi !erminan tentang apa )ang terjadi pada sendisinovial di selurruh tubuh.

    + pada vertebra servikal dapat men)ebabkanketidakstabilan, subluksasi dan kompresi

    tulang belakang. Terdapat tiga polaketidakstabilan )ang dijelaskan. Hang paling umum

    adalah keterlibatan atlantoaksialatau setingkat C1=C2. inovitis menghasilkan

    penghan!uran ligamentumtransversal. ubluksasi atlanto=aksial terjadi pada lebih dari

    45? pasien.ubluksasi sub=aksial adalah jenis kedua )ang paling umum

    dikarenakankerusakan sendi ;a!et di ba*ah tingkat C2. Terjadi de;ormitas pada sekitar

    3/?pasien. Fenis ketiga )ang umun)a ditemukan adalah impaksi atlanto=aksial

    dengansubluksasi vertikal pada aksis. %ada 12=3/? pasien dapat terjadi kompresi

    batangotak karena odontoid )ang memasuki ;oramen magnum

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    20/74

    #ndikasi pemeriksaan radiogra;i servikal untuk pasien + :

    1. 8ejala leher )ang berkepanjangan lebih dari & bulan.

    2. Tanda atau gejala neurologis.

    3. Dijad*alkan prosedur operasi )ang membutuhkan intubasi endotrakeal.

    4. Kerusakan !epat dan progresi; dari tulang karpal atau tarsal.

    ". Kerusakan ;ungsional !epat se!ara keseluruhan.

    oto servikal pada penderita +

    #. Degenerasi

    Spon#ilosis Ser+ikalis

    De$inisi Spon#ilosis Ser+ikalis

    Tulang belakang berisi sekumpulan sara; )ang memberikan kekuatan dan sensasi

    pada lengan dan kaki, dan memberikan kontrol usus serta kandung kemih. eiring

    dengan bertambahn)a usia, diskus intervertebralis menjadi kurang lunak dan mulai

    kehilangan kadar air. 7al ini dapat men)ebabkan penonjolan bagian keras diskus ke

    kanalis spinal. Tulang dan ligamen dari sendi tulang belakang menebal dan

    bertambah besar. iasan)a disebut juga sebagai spondilosis servikal atau stenosis

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    21/74

    servikal. Dapat terjadi sangat lambat atau sangat !epat. %erubahan ini men)ebabkan

    pen)empitan dari kanalis spinalis dan menjepit serabut dan akar sara;.

    pondilosis terdiri atas 3 tipe sindrom )aitu: servikal radikulopati sindrom tipe #-,

    servikal mielopati sindrom tipe ##-, dan aial joint pain sindrom tipe ###-. ervikal

    radikulopati adalah sindrom dengan mani;estasi klinis n)eri leher dengan n)eri )ang

    menjalar di ekstermitas atas, kelemahan, atau mati rasa. ervikal mielopati adalah

    mani;estasi )ang dihasilkan dari penurunan ruang )ang tersedia dari kanalis

    servikalis medulla spinalis. ejumlah ;aktor )ang berkontribusi terhadap tekanan

    ekstrinsik, termasuk diameter dari korda spinalis, osteo;it, penonjolan diskus,

    perubahan dinamik dari diameter kanal, serta vaskularisasi.

    9)eri leher aksial +ial 9e!k %ain- dikenal juga sebagai uncomplicated neck pain

    dan ketegangan ligamen leher. (erupakan interaksi )ang kompleks antara ligamen

    serta ;aktor )ang berhubungan dengan postur, kebiasaan tidur, posisi duduk di depan

    komputer, stres, kelelahan kronis, adaptasi postural dari sumber n)eri lain bahu,

    sendi temporomandibular,dan kranioservikal-, atau perubahan degenerati; dari diskus

    servikal atau sendi ;a!et.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    22/74

    (ekanisme )ang mendasari n)eri radikuler masih kurang dipahami. Kompresi akar

    sara; tidak selalu men)ebabkan rasa sakit ke!uali ganglion akar dorsal juga ikut

    terkompresi. 7ipoksia dari akar sara; dan ganglion dorsal dapat memperburuk keadaan

    kompresi. ukti terakhir menunjukkan bah*a mediator in;lamasi termasuk matriks

    metalloproteinase, prostaglandin

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    23/74

    e. eoplasma

    eoplasma ertebra

    De$inisi eoplasma ertebra

    (assa pada tulang belakang dapat jinak ataupun ganas )ang dapat berasal dari tulang

    belakang sendiri primer- atau dari proses metastase sekunder-.

    ampai saat ini, pen)ebab dari terjadin)a neoplasma masih berupa hipotesis. el=sel

    kanker dapat mengakti;kan protein komponen dari telomerase )ang men)ebabkan sel=

    sel tersebut membelah tanpa batas dan tidak terjadi apoptosis.

    Patogenesis

    etiap kali sel membelah, telomer akan sampai pada point of return dan mengalami

    kematian. el=sel kanker mempun)ai kemampuan mengakti;kan protein komponen

    telomerase )ang memungkinkan sel=sel tersebut membelah tanpa batas tanpa adan)a

    apoptosis. Kemudian sel=sel itu mengakti;kan proses angiogenik dengan merekrut sel

    endotel, tumbuh, membelah, dan membentuk pembuluh darah untuk neoplasma

    tersebut. Kemudian sel=sel tersebut men)ebar melalui matriks ekstraseluler ke dalam

    pembuluh darah atau saluran lim;atik )ang men)ebabkan kekambuhan dan metastase .

    0ani$estasi Klinis eoplasma ertebra

    0mumn)a ditemukan keluhan n)eri pada vertebra )ang terkena, de;ormitas tulang

    belakang, dan de;isit neurologis. 9)eri tulang belakang juga biasan)a ditemukan

    bersi;at persisten, tidak terkait aktivitas, memburuk selama istirahat dan malam hari.

    raktur patologis pada korpus vertebra dapat meningkatkan n)eri. Kompresi pada akar

    serabut sara; spinal dapat menghasilkan n)eri lokal, n)eri radikuler dan mielopati.

    8ejala lain seperti penurunan berat badan, demam, kelelahanjuga dapat ditemukan.

    Diagnosis eoplasma ertebra

    8ejala )ang ditemukan pada anamnesis dapat ditemukan seperti di atas. %ada

    pemeriksaan ;isik dapat ditemukan massa )ang terpalpasi. Dapat menimbulkan gejala

    saluran !erna dan ken!ing apabila tumor berada di anterior. koliosis, spasme otot

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    24/74

    paraspinal serta kekakuan dapat ditemukan. %ada pemeriksaan neurologis juga dapat

    ditemukan kelainan. %enunjang )ang biasa dilakukan adalah ;oto polos A=ra)-, bone

    s!an, CT=s!an, (#, angiogra;i, biops), dll .

    $. Konge

    nital

    Kista

    Duktus

    -%roglossus

    Kista duktus tiroglosus adalah salah satu massa kogenital tersering )ang ditemukan

    pada midline leher. Kista ini terbentuk akibat kegagalan involusi dari duktus

    tiroglossus.1 %ada proses perkembangann)a, kelenjar tiroid turun ke tempatn)a )ang

    seharusn)a melalui suatu duktus bernama tiroglossus. 9ormaln)a, duktus ini akan

    berinvolusi.1,2 %atensi dari duktus ini menimbulkan potensi besar terbentukn)a kista

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    25/74

    duktus tiroglossus. (un!uln)a kista di leher pada pen)akit ini baru terbentuk bertahun=

    tahun setelahn)a biasan)a usia kurang dari 3/ tahun-. iasan)a kemun!ulann)a

    diasosiasikan dengan in;eksi saluran pernapasan atas.1 (assa )ang mun!ul dapat

    berlokasi mulai dari batas ba*ah tulang h)oid sampai setinggi tiroid. Kista )ang

    mun!ul biasan)a tidak menimbulkan gejala apapun selain pembesarann)a namun pada

    beberapa kasus dapat menimbulkan gangguan tiroid. Kista ini juga dapat terin;eksi dan

    menimbulkan abses dan reaksi radang. Tatalaksana pen)akit kongenital ini adalah

    reseksi bedah.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    26/74

    . Kelainan #an gambaran ra#iologis pa#a trauma kepala

    Fraktur Kranium

    raktur kranium dapat terjadi pada atap atau dasar tengkorak, dan dapat terbentuk garis

    atau bintang dan dapat pula terbuka atau tertutup. raktur dasar tengkorak biasan)a

    merupakan pemeriksaan 1 /can untuk memperjelas garis ;rakturn)a. +dan)a tanda=

    tanda klinis ;raktur dasar tengkorak menjadikan petunjuk ke!urigaan untuk melakukan

    pemeriksaan lebih rin!i.

    Tanda=tanda tersebut antara lain :

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    27/74

    7ematoma epidural terletak diantara dura dan !alvaria. 0mumn)a terjadi pada regon

    temporal atau temporopariental akibat pe!ahn)a arteri meningea media udiharto,

    155G-. (ani;estasi klinik berupa gangguan kesadaran sebentar dan dengan bekas gejala

    inter+al lucid- beberapa jam. Keadaan ini disusul oleh gangguan kesadaran progresi;

    disertai kelainan neurologist unilateral )ang diikuti oleh timbuln)a gejala neurologi )ang

    se!ara progresi; berupa pupil anisokor, hemiparese, papil edema dan gejala herniasi

    trans!entorial.

    %erdarahan epidural di;ossa posterior dengan perdarahan berasal dari sinus lateral, jika

    terjadi dioksiput akan menimbulkan gangguan kesadaran, n)eri kepala, muntah ataksia

    serebral dan paresis nervus kranialis. Ciri perdarahan epidural berbentuk bikonveks atau

    men)erupai lensa !embung

    8ambar

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    28/74

    %erdarahan subdural lebih sering terjadi daripada perdarahan epidural kira=kira 3/?

    dari !edera kepala berat-.%erdarahan ini sering terjadi akibat robekn)a vena=vena

    jembatan )ang terletak antara kortek !erebri dan sinus venous tempat vena tadi

    bermuara, namun dapat terjadi juga akibat laserasi pembuluh arteri pada permukaan

    otak. %erdarahan subdural biasan)a menutupi seluruh permukaan hemis;er otak dan

    kerusakan otak diba*ahn)a lebih berat dan prognosisn)a jauh lebih buruk daripada

    perdarahan epidural.

    8ambar ubural 7ematom umber: The tudent Do!tor 9et*ork-

    Kontusio #an Per#ara&an Intraserebral

    Kontusio !erebral sangat sering terjadi di ;rontal dan lobus temporal, *alau terjadi juga

    pada setiap bagian otak, termasuk batang otak dan !erebellum. Kontusio !erebri dapat

    saja terjadi dalam *aktu beberapa hari atau jam mengalami evolusi membentuk

    perdarahan intra!erebral.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    29/74

    8ambar #ntraserebral 7ematom umber: The tudent Do!tor 9et*ork-

    Ce#era Di$us

    Cedera otak di;us merupakan kelanjutan kerusakan otak akibat akselerasi dan

    deselerasi.Cedera ini merupakan bentuk )ang lebih sering terjadi pada !edera kepala.

    Komosio Cerebro ringan akibat !edera dimana kesadaran tetap tidak terganggu, namun

    terjadi dis;ungsi neurologist )ang bersi;at sementara dalam berbagai derajat. Cedera ini

    sering terjadi, namun karena ringan sering kali tidak diperhatikan, bentuk )ang palingringan dari kontusio ini adalah keadaan bingung dan disorientasi tanpa amnesia

    retrograd, amnesia integrad keadaan amnesia pada peristi*a sebelum dan sesudah

    !edera-. Komusio !edera klasik adalah !edera )ang mengakibatkan menurun)a atau

    hilangn)a kesadaran.Keadaan ini selalu disertai dengan amnesia pas!a trauma dan

    laman)a amnesia ini merupakan ukuran beratn)a !edera. 7ilangn)a kesadaran biasan)a

    berlangsung beberapa *aktu laman)a dan reversible. %enderita akan sadar kembali

    dalam *aktu kurang dari & jam. an)ak penderita dengan komosio !erebri klasik pulih

    kembali tanpa !a!at neurologist, namun pada beberapa penderita dapat timbul de;i!it

    neurogis untuk beberapa *aktu.

    De;isit neurologist itu misaln)a : kesulitan mengingat, pusing, mual, amnesia dan

    depresi serta gejala lainn)a. 8ejala=gejala ini dikenal sebagai sindroma pas!a komosio

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    30/74

    )ang dapat !ukup berat. Cedera +ksonal Di;us C+D- adalah dimana penderita

    mengalami !oma pas!a !edera )ang berlangsung lama dan tidak diakibatkan oleh suatu

    lesi masa atau serangan iskemi. %enderita akan dalam keadaan koma )ang dalam dan

    tetap koma selama beberapa *aktu, penderita sering menunjukkan gejala dekortikasi

    atau deserebasi dan bila pulih sering tetap dalam keadaan !a!at berat, itupun bila

    bertahan hidup. %enderita sering menunjukkan gejala dis;ungsi otonom seperti hipotensi,

    hiperhidrosis dan hiperpireksia dan dulu diduga akibat !edera batang otak primer.

    2. A. DIA3OSIS 'ADI3 3A0'A"A H4POD!S! DA H4P!"D!S!

    PADA C- SCA K!PALA

    7asil CT s!an akan menunjukkan gambaran radiologik:

    7)podense : hitam, biasan)a daerah )ang berisi !airan

    #sodense : jaringan parenkim otak sendiri 7)perdense : padat, kalsi;ikasi, pendarahan.

    3ambran H%po#ense Pa#a Ct S,an Kepala

    2. +denoma Dituitari+denoma 7ipo;ise

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    31/74

    7ampir semua tumor hipo;ise berasal dari sel endokrin hipo;ise, sehingga tumor

    hipo;ise dikenal sebagai adenoma hipo;ise . #nsidenn)a diperkirakan "=1/? dari

    tumor otak )ang berupa masa intraseler dengan sekresi, masa intraseler non

    sekresi atau masa dengan pembesaran ekstra seler. Kharakteristik dari adenoma

    hipo;ise adan)a endokrinopati dan penekanan tumor pada jaringan sekitarn)a,

    men)ebabkan penekanan khiasma optikus .%revalensi )ang sering terjadi pada

    usia 3/=4/ tahun. Tumor biasan)a solid, dan bila terdapat pembentukan kista,

    nekrosis atau perdarahan menunjukkan degenerasi keganasan.

    8ambaran CT !an:

    Terdapat gambaran hipodens )ang berlokasi sekitar sella tursika, )ang

    melebar dalam lingkungan konveks keatas dari kelenjar hipo;isis

    %ada makroadenoma, terlokasi se!ara sentral dan simetris pada sisterna

    supraseller dengan gambaran agak hiperdens, dengan kontras menunjukkan

    en!han!hement

    ila adenoma kistik memperlihatkan gambaran hipoden dengan

    en!han!ement !in!in sekitarn)a

    +dan)a perdarahan pada adenoma menunjukkan gambaran hiperdens )ang

    bulat dan ireguler

    3. %ilo!)ti! +strositoma(erupakan jenis astrositoma dengan grade rendah grade 1-. Tumor tersebut

    sering didapat pada usia muda 5=1/ tahun-, dan sering diketemukan di daerah

    ventrikel atau serebelum dan jarang pada sereberum. #nsidenn)a diperkirakan

    4? dari tumor intrakranial dan G? dari glioma ,8ambaran CT !an:

    (enunjukkan gambaran hipodens bentuk tak teratur dan tepi tak rata. %ada jenis

    lain mungkin diketemukan kista. Kalsi;ikasi didapat G=1/? dan e;ek dari masa

    "/? kasus.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    32/74

    adventisia dari pembuluh darah dan mengelilingi daerah nekrosis in;eksi.

    %eradangan perivaskular ini disebut !erebritis. aat ini terjadi edema di sekita

    otak dan peningkatan e;ek massa karena pembesaran abses.

    8ambaran CT !an :

    %ada hari pertama terlihat daerah )ang hipodens dengan sebagian

    gambaran seperti !in!in.

    %ada hari ketiga gambaran !in!in lebih jelas, sesuai derngan diameter

    !erebritisn)a, didapati mengelilingi pusat nekrosis.

    5. troke #skemik pada0arly Ischaemic hangeCT !an kepala non kontras -on6ontrast omputed 1omography 9CCT-.

    (odalitas ini baik digunakan untuk membedakan stroke hemoragik dan strokenon hemoragik se!ara !epat. elain itu, pemeriksaan ini juga berguna untuk

    menentukan distribusi anatomi dari stroke dan mengeliminasi kemungkinan

    adan)a kelainan lain )ang gejalan)a mirip dengan stroke hematoma,

    neoplasma, abses, artero+enous malformation-. +da beberapa perubahan )ang

    spesi;ik )ang hampir pasti menggambarkan proses=proses patologis pada

    iskemia, dikenal dengan 0arly Ischaemic hange

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    33/74

    Tanda a*al in;ark. 9CTT menunjukkan hipodensitas nukleus lenti;orm panah di

    +-, hilangn)agray6white matter interfacepanah di -, hipodensitas di nukleus

    lentikular panah di C-,middle cerebral7basilar artery sign panah di D-, dan

    hilangn)a insular ribbonpanah di

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    34/74

    dijumpai sepanjang durameter . #nsidenn)a sekitar 1"? dari seluruh tumor otak.

    6okasin)a ektra aksial dan berkapsul.

    8ambaran CT !an: Tanpa kontras gambaran meninioma @"? hiperdens dan 14,4? isodens

    8ambaran spesi;ik dari meninioma berupa en!han!ement dari tumor

    dengan pemberian kontras. (eninioma tampak sebagai masa )ang

    homogen dengan densitas tinggi, tepi bulat dan tegas.

    Dapat terlihat juga adan)a hiperostosis kranialis, destruksi tulang, udem

    otak )ang terjadi sekitar tumor, dan adan)a dilatasi ventrikel.

    ". 9odul subependimal

    Kalsi;ikasi nodul subependimal merupakan karakteristik tuberous sclerosis

    comple8

    terlihat sangat baik dengan pemeriksaan CT s!an. 9odul subependimal mun!ul

    dari sekitar dinding ventrikel, menonjol ke lumen ventrikel.

    '. ahr9s %iseaseD-

    ahr9s disease atau sindrom ahr merupakan suatu kelainan neurologis )ang

    jarang, ditandai dengan penumpukan kalsi;ikasi abnormal di ganglia basalis dan

    korteks !erebri. Deposit kalsium teridiri atas kalsium karbonat dan kalsium

    pos;at dengan lokasi )ang paling sering di ganglia basalis, thalamus,

    hippo!ampus, korteks !erebri, substansi putih subkortikal !erebellum dan

    nukelus dentata.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    35/74

    :. Kalsi;ikasi #ntra!erebri 'leh Karena #n;eksi KongenitalKalsi;ikasi intra!erebri sering dijumpai pada penderita in;eksi kongenital, tetapi

    penampilann)a tidak khas, karena proses kalsi;ikasi )ang terjadi mirip dengan

    penampilan trauma otak kronik. Kalsi;ikasi di ganglia basalis dan di korteks

    !erebri kahas untuk in;eksi sindrom T'C7 tooplasmosis, rubella, C($, dan

    7$-. #n;eksi C($ dan tooplasmosis men)ebabkan kalsi;ikasi di

    periventrikuler dan kalsi;ikasi di subependimal. +kan tetapi, kalsi;ikasi )ang

    taerjadi pada penderita tooplasmosis bisa hilang setelah pengobatan. #n;eksi

    kongenital 7#$ berhubungan dengan kalsi;ikasi periventrikuler ;rontal dan

    kalsi;ikasi susbtansi putih dan !erebelar. #n;eksi kongenital 7$=2 berhubungan

    dengan kalsi;ikasi di tahalamus, periventirkuler, kortikal atau kalsi;ikasi girus

    )ang luas.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    36/74

    ;. troke 7emoragik intraserebral

    %enggambaran perdarahan pada CT s!an tampak kontras ditentukan oleh derajat

    atenuasi pan!aran sinar A, )ang mana proporsional untuk densitas protein

    hemoglobin relative konsentrasi plasma- dalam hematom. 7ematoma

    mengandung kumpulan eritrosit, leukosit, trombosit, dan protein serum )angmemiliki penampilan )ang berbeda masing=masingn)a pada CT dengan atenuasi

    di antara 3/ J &/ Hounsfield units 70-, tergantung pada derajat tekanan

    plasma. %ada ;ase hiperakut, perdarahan mungkin sulit dibedakan dari korteks

    normal karena atenuasi )ang sama. 7ingga beberapa menit sampai beberapa

    jam, terbentuk bekuan darah dan meningkatkan atenuasi hingga &/ J G/ 70.

    gambar 12-. Tarikan bekuan dan tekanan serum dapat lebih lanjut

    meningkatkan atenuasi hingga G/ J 1// 70 di pusat hematom, sehingga pada

    gambaran CT tampak sebagai lesi hiperdens.(engikuti hari=hari berikutn)a, sel=sel dan protein pe!ah dan dihilangkan oleh

    makro;ag, men)ebabkan penurunan atenuasi )ang terjadi se!ara perlahan,

    dengan penurunan )ang paling ban)ak di peri;er hematom dan berkembang

    berangsur=angsur ke arah pusat gambar 12 dan 12C-. Dalam 4 hingga 5 hari,

    atenuasi hematoma menurun hingga sama dengan atenuasi korteks, dan antara 2

    hingga 3 minggu sama dengan white matter.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    37/74

    %enggambaran CT pada pendarahan. erial CT s!ans pada hematoma thalamus

    dekstra. +- +kut #C7 Iintra erebral Hemorrhage- di thalamus kanan

    ditunjukkan oleh adan)a daerah hiperdens di daerah thalamus kanan dengan

    atenuasi rata=rata &" 70 - CT )ang diambil G hari setelah +-B disekeliling

    hematom menjadi isodens dengan otak sedangkan pusat hematom memiliki

    atenuasi rata=rata 4" 70. C- CT )ang diambil 13 hari setelah +- menunjukkan

    evolusi hematoma dengan penurunan atenuasi. D- CT )ang diambil " bulankemudian setelah +- menunjukkan arena ke!il ensephalomalasia di lokasi

    hematom sebelumn)a.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    38/74

    basal cisterndan =uadrigeminal cistern. elain itu, dapat pula mengisi ventrikel

    )ang dapat dilihat di kornu posterior ventrikel lateral.

    8ambaran CT !an pada stroke hemoragik subaraknoid ditunjukkan oleh

    gambar di ba*ah.

    +!ute subaraknoid hemorrhage +7- akibat ruptur

    aneurisma di arteri komunikan anterior pada pasien

    laki=laki usia 4/ tahun. CT !an dilakukan 2 harisetelah onset hemorragik. 8ambar menunjukkan

    pada level ;isura s)lvian dan ventrikel lateral: C-s,an menun5ukkan SAH sebagai area #engan

    atenuasi %ang tinggi pa#a $isura inter&emis$er6

    ambient cistern kiri6 #an $isura s%l+ian kiri

    7pana&8.

    2>.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    39/74

    CT !an %erdarahan

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    40/74

    CT !an kepala %olos : ubdural hematom akut

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    41/74

    5. A. COLO I LOOP

    In#ikasi

    %emeriksaan Colon #n 6oop diperlukan pada kasus=kasus )ang se!ara klinis diduga

    terdapat kelainan pada kolon, )aitu pasien dengan:

    1. Diare kronis

    2. 7ematoke>ia3. 0mum: obstipasi kronis, perubahan pola de;ekasi.

    #ndikasi menurut klinis )aitu untuk mendiagnosis pen)akit pada kolon baik itu

    karena in;eksi, kongenital, trauma, neoplasia, maupun metaboli!, )ang meliputi

    kolitis, neoplasma benigna adenoma, lipoma-, neoplasma maligna karsinoma-,

    divertikel, polip, invaginasi, ileus obstruksi letak rendah,misaln)a volvulus-, tumor

    intraabdominal di luar kolon tumor ekstralumen-, dll.

    Kontrain#ikasi

    Kontra=indikasi, tidak boleh dilakukan saat:

    1. %er;orasi2. Kolitis berat dimana dinding kolon menjadi sangat tipis dan ditakutkan dapat

    terjadi per;orasi, 9

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    42/74

    Persiapan Alat

    = %esa*at sinar J )ang dilengkapi ;luoros!op)= Kaset dan ;ilm sesuai kebutuhan

    = (arker

    = tandart irigator dan irigator set lengkap dengan kanula dan re!tal tube= arung tangan

    = %enjepit atau klem

    = puit= Kain pembersih

    = +pron

    = Tempat mengaduk media kontras= Kantong barium disposable

    Persiapan 'a&an

    ahan kontras )ang digunakan dalam pemeriksaan !olon ini menggunakan

    barium sul;at dan air sebagai pelarut, dengan perbandingan antara barium

    sul;at )ang digunakan adalah 1 : G dengan jumlah larutan seban)ak G// ml.

    %ada pemeriksaan ini menggunakan metode kontras ganda dua tahap."

    Cara Pemeriksaan

    +. (etode pemasukan media kontras

    1-. (etode kontras tunggal

    arium dimasukkan le*at anus sampai mengisi daerah !ae!um.

    %engisian diikuti dengan ;luoroskopi. 0ntuk keperluan in;ormasi )ang

    lebih jelas pasien dirotasikan ke kanan dan ke kiri serta dibuat radiogra;

    ;ull ;illing untuk melihat keseluruhan bagian usus dengan pro)eksi

    antero posterior. %asien diminta untuk buang air besar, kemudian dibuatradiogra; post evakuasi posisi antero posterior.

    2-. (etode kontras ganda

    b. %emasukan media kontras dengan metode satu tingkat.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    43/74

    (erupakan pemeriksaan Colon in 6oop dengan menggunakan media

    kontras berupa !ampuran antara a'4dan udara. arium dimasukkan

    kira=kira men!apai ;leksura lienalis kemudian kanula diganti dengan

    pompa. 0dara dipompakan dan posisi pasien diubah dari posisi miring

    ke kiri menjadi miring ke kanan setelah udara sampai ke ;leksura

    lienalis. Tujuann)a agar media kontras merata di dalam usus. etelah itu

    pasien diposisikan supine dan dibuat radiogra;.

    !. %emasukan media kontras dengan metode dua tingkat.

    1-. Tahap pengisian

    %ada tahap ini dilakukan pengisian larutan a'4 ke dalam

    lumen !olon, sampai men!apai pertengahan kolon transversum.

    agian )ang belum terisi dapat diisi dengan mengubah posisi

    penderita.

    2-. Tahap pelapisan

    Dengan menunggu kurang lebih 1=2 menit agar larutan ao4

    mengisi mukosa !olon.

    3-. Tahap pengosonganetelah di)akini mukosa terlapisi maka larutan perlu dibuang

    seban)ak )ang dapat dikeluarkan kembali.

    4-. Tahap pengembangan

    %ada tahap ini dilakukan pemompaan udara ke lumen kolon.

    %emompaan udara tidak boleh berlebihan 1G//= 2/// ml-

    karena dapat menimbulkan kompikasi lain, misaln)a re;leks

    vagal )ang ditandai dengan *ajah pu!at, pandangan gelap,

    bradikardi, keringat dingin dan pusing.

    "-. Tahap pemotretan

    %emotretan dilakukan bila seluruh !olon telah mengembang

    sempurna.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    44/74

    . %ro)eksi adiogra;

    1-. %ro)eksi +ntero posterior +%-postero in;erior %+-

    %osisi pasien : %asien diposisikan supineprone di atas meja

    pemeriksaan dengan (% (id agital %lane-

    tubuh berada tepat pada garis tengah meja

    pemeriksaan. Kedua tangan lurus di samping tubuh

    dan kedua kaki lurus ke ba*ah.

    %osisi objek : 'bjek diatur dengan menentukan batas atas

    pro!essus )poideus dan batas ba*ah adalah

    s)mphisis pubis.

    Central point : Titik bidik pada pertengahan kedua crista illiaca .

    Central ra) : $ertikal tegak lurus terhadap kaset.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    45/74

    8ambar 2. %osisi pasien +% dan %+ dan hasil radiogra; pada pemeriksaan Colon #n 6oop

    2-. %ro)eksi ight +nterior 'bli +'-

    %osisi pasien : %osisi pasien telungkup di atas meja pemeriksaan

    kemudian dirotasikan ke kanan kurang lebih 3"L=

    4"L terhadap meja pemeriksaan. Tangan kanan lurus

    di samping tubuh dan tangan kiri men)ilang di

    depan tubuh berpegangan pada tepi meja. Kaki

    kanan lurus ke ba*ah dan kaki kiri sedikit di tekuk

    untuk ;iksasi.

    %osisi objek : (% pada petengahan meja.

    Cenral %oint : Titik bidik pada 1=2 in!hi ke arah lateral kiri dari

    titik tengah keduacrista illiaca.

    Central ra) : $ertikal tegak lurus terhadap kaset.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    46/74

    8ambar 3. %osisi pasien +' dan hasil radiogra; pada pemeriksaan Colon

    #n 6oop

    3-. %ro)eksi 6+'

    %osisi pasien : %asien ditidurkan telungkup di atas meja

    pemeriksaan kemudian dirotasikan kurang lebih 3"L

    = 4"L terhadap meja pemeriksaan. Tangan kiri di

    samping tubuh dan tangan di depan tubuh

    berpegangan pada meja pemeriksaan, kaki kanan

    ditekuk sebagai ;iksasi, sedangkan kaki kiri lurus.

    %osisi objek : (% pada petengahan meja, lutut ;leksi.

    Central point : Titik bidik 1=2 in!hi ke arah lateral kanan dari titik

    tengah kedua crista illiaca.

    Central ra) : sinar vertikal tegak lurus terhadap kaset.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    47/74

    8ambar 4. %osisi pasien 6+' dan hasil radiogra; pada pemeriksaan Colon #n 6oop

    4-. %ro)eksi 6%'

    %osisi pasien : %asien diposisikan supine kemudian dirotasikan

    kurang lebih 3"= 4"terhadap meja pemeriksaan.

    Tangan kiri digunakan untuk bantalan dan tangan

    kanan di depan tubuh berpegangan pada tepi meja

    pemeriksaan. Kaki kiri lurus sedangkan kaki kanan

    ditekuk untuk ;iksasi.

    %osisi objek : (% pada petengahan meja, lutut ;leksi.

    Central ra) : Titik bidik 1=2 in!hi ke arah lateral kanan dari titik

    tengah kedua crista illiaca.

    Central point : sinar vertikal tegak lurus terhadap kaset.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    48/74

    "-. %ro)eksi %'

    %osisi pasien : %osisi pasien supine di atas meja pemeriksaan

    kemudian dirotasikan ke kanan kurang lebih 3" =

    4"terhadap meja pemeriksaan.Tangan kanan lurus

    di samping tubuh dan tangan kiri men)ilang di

    depan tubuh berpegangan pada tepi meja. Kaki

    kanan lurus ke ba*ah dan kaki kiri sedikit ditekuk

    untuk ;iksasi.

    %osisi objek : (% pada petengahan meja, lutut ;leksi.

    Central point : Titik bidik pada 1=2 in!hi ke arah lateral kiri dari

    titik tengah kedua crista illiaca.

    Central ra) : inar vertikal tegak lurus terhadap kaset.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    49/74

    %osisi pasien : %asien diposisikan lateral atau tidur miring.

    %osisi 'bjek : (id Coronal %lane (C%- diatur pada pertengahan

    grid, genu sedikit ;leksi untuk ;iksasi.

    Cenral a) : +rah sinar tegak lurus terhadap ;ilm.

    Central %oint : %ada (id Coronal %lane setinggi spina illia!a

    anterior superior #+-.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    50/74

    Central ra) : Titik bidik diarahkan pada pertengahan kedua

    crista illiaka.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    51/74

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    52/74

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    53/74

    #$% atauIntra Venous $yelographymerupakan pemeriksaan radiogra;i pada sistem

    urinaria dari ginjal hingga blass- dengan men)untikkan >at kontras melalui

    pembuluh darah vena. Tujuan pemeriksaan untuk menggambarkan anatomi dari

    pelvis renalis dan sistem !al)ses serta seluruh tra!tus urinarius dengan pen)untikan

    kontras media positi; se!ara intra vena. %emeriksaan ini dapat diketahui

    kemampuan ginjal mengkonsentrasikan bahan kontras tersebut .

    Anatomi #an $isiologi

    8injal

    isi lateraln)a berbentuk !embung, sisi medial !ekung, sedikir pada permukaan

    anterior, sedikit !embung pada permukaan porterior. 0kuran ginjal 11!m &!m

    2," !m. 8injal kiri sedikit lebih panjang dari pada ginjal kanan. 6etak ginjal

    )ang normal setinggi !olumna vertebralis thora!alis A## s.d !olumna vertebralis

    lumbalis ### dibelakang peritonium bersinggungan dengan dinding abdomen

    posterior. 8injal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri. %ada bagian )ang

    !ekung memiliki hilus tempat transmisi dari pembuluh=pembuluh darah, lim;e,

    s)ara; dan ureter. 7ilus berlanjut membentuk !avitas pusat )ang disebut sinus

    renalis. 6apisan luar dinjal disebut substansi !orti!al dan lapisan dalam disebut

    substansi medular, permukaan luar ginjal ditutupi oleh lapisan tipis jaringan

    ;ibrosus. ubstansi medular terdiri dari sekumpulan tubuli membentuk G sampai

    dengan 1" segmen !onus )ang disebut p)ramid )ang masing=masing pun!akn)a

    membentuk sistem !al)ses.

    0reter%anjang ureter 2/=3/ !m, terletak pada posterior dari peritoneum dan didepan

    dari mus!ulus psoas dan pro!essus transversum !olumna vertebralis lumbalis.

    agian distal berhubungan dengan vesi!a urinaria pada tepi lateral bagian

    superior.

    $esi!a 0rinaria

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    54/74

    %enampungan urine, letakn)a postero=superior terhadap s)mpisis pubis. entuk

    dan ukurann)a bervariasi sesuai ban)akn)a urine )ang ditampung. Kapasitasn)a

    sekitar @//=1/// ml.

    0retra

    (erupakan traktus urinarius paling distal, tempat ekskresi urine. %anjangn)a

    kira=kira 2," !m=4 !m pada *anita dan 2/!m pada pria.

    Patologi #an in#ikasi klinis

    H%#roneprosis

    7)droneprosis adalah distensi dan dilatasi dari renal pelvi!, biasan)a

    disebabkan oleh terhalangn)a aliran urin dari ginjal 'bstruksi-,

    7)droneprosis biasa disebut pembesaran ginjal.

    P%elonepritis

    %)elonepritis adalah in;lamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal )ang

    disebabkan karena adan)a in;eksi oleh bakteri in;eksi bakteri pada jaringan

    ginjal )ang dimulai dari saluran kemih bagian ba*ah terus naik ke ginjal.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    55/74

    "enal H%pertension

    enal 7)pertension adalah indrom )ang terdiri dari tekanan darah tinggi

    )ang disebabkan oleh pen)empitan arteri men)uplai ginjal stenosis arteri

    ginjal-

    Pol%uria

    %ol)uria adalah ;isiologis normal dalam beberapa keadaan, seperti diuresis

    dingin, diuresis ketinggian, dan setelah minum !airan dalam jumlah besar.

    eprolit&iasis

    9eprolithiasis adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam

    %elvis atau Cal)!es dari ginjal.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    56/74

    9rolit&iasis

    0rolithiasis adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu didalam

    saluran ureter.

    'PH

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    57/74

    %7 enigna %rostat 7)perplasi- adalah pembesaran progresi; dari

    kelenjar prostat )ang dapat men)ebabkan obstruksi dan ristriksi pada jalan

    urine urethra-.

    Kontra In#ikasi

    a. +lergi terhadap media kontras

    b. %asien )ang mempun)ai kelainan atau pen)akit jantung!. %asien dengan ri*a)at atau dalam serangan jantungd. (ulti m)eloma

    e. 9eonatus

    ;. Diabetes mellitus tidak terkontrolparahg. %asien )ang sedang dalam keadaan kolik

    h. 7asil laboratorium ureum M&/mg? dan !reatinin M2mg?

    !$ek samping

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    58/74

    %en!egahan alergi pada pasien sebelum dimasukan kontras dapat dilakukan sebagai

    berikut:

    (elakukan skin test. kin test adalah tes kepekaan kulit terhadap bahan kontras

    )ang disuntikkan sedikit dipermukaan kulit subkutan-. ila terjadi reaksi merah

    atau bentol diarea itu, segera laporkan radiologdokter )ang jaga.

    (elakukan #ntra$ena test setelah skin test din)atakan aman. #$ test )aitu dengan

    men)untikan bahan kontras kurang lebih 3="!! kedalam vena. egera laporkan

    dokter jika terjadi reaksi.

    (emberikan obat pen!egahan alergi seperti antihistamin sebelum pemasukan

    bahan kontras !ontohn)a : diphenh)dramine-.

    Tindakan pen)embuhan )ang dilakukan setelah bahan kontras itu masuk tubuh dan

    menimbulkan alergi-

    eaksi ringan seperti rasa mual dapat diatasi dengan menginstruksikan pasien

    untuk tarik na;as dalam lalu keluarkan melalui mulut.

    eaksi berat diperlukan pengobatan atau pertolongan lainn)a atau bila perlu

    menghentikan pemeriksaan sesuai arahan radiolog-.

    1. Persiapan pemeriksaan

    a. Persiapan pasien ehari sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien diminta untuk makan=

    makanan lunak )ang tanpa serat seperti bubur ke!ap- maksudn)a supa)a

    makanan tersebut mudah di!erna oleh usus sehingga ;ae!es tidak keras.

    (akan terakhir pukul 15.// malam sebelum pemeriksaan- supa)a tidak ada

    lagi sisa makanan diusus, selanjutn)a puasa sampai pemeriksaan berakhir.

    (alam hari pukul 21.//, pasien diminta untuk minum laksati; dul!ola-

    seban)ak 4 tablet.

    G Fam sebelum pemeriksaan dimulai, pasien tidak diperkenankan minum

    untuk menjaga kadar !airan.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    59/74

    %agi hari sekitar pukul /&.// hari pemeriksaan-, pasien diminta untuk

    memasukkan dul!ola supossitoria melalui anus, supa)a usus benar=benar

    bersih dari sisa makanan ;ae!es.

    elama menjalani persiapan, pasien diminta untuk tidak ban)ak bi!ara dan

    tidak merokok supa)a tidak ada intestinal gas gas disaluran pen!ernaan-

    Tujuan prosedur persiapan pasien tersebut adalah untuk membersihkan usus

    gastro intestinal- dari udara dan ;ae!es )ang dapat mengganggu visualisasi dari

    ;oto #$% atau menutupi gambaran ginjal dan saluran=salurann)a. %emeriksaan

    )ang tidak baik terlihat dari ba)angan lu!ent di usus karena udara dan ;ae!es.

    Persiapan ba&an kontras

    (edia kontras )ang digunakan adalah )ang berbahan iodium, dimana

    jumlahn)a disesuaikan dengan berat badan pasien, )akni 1=2 !!kg berat

    badan.

    ahan kontras )ang disuntikkan melalui vena ;ossa !ubiti akan mengalir ke

    vena !apilaris, vena sub!lavia, kemudian ke vena !ava superior. Dari $C

    bahan kontras akan masuk ke atrium kanan dari jantung, kemudian ke

    ventrikel kanan dan mengalir ke arteri pulmo. Kemudian mengalir ke vena

    pulmo menuju atrium kiri kemudian ventrikel kiri dan mengalir ke aorta,

    serta terus mengalir menuju aorta desendens kemudian kedalam aorta

    abdominalis dan masuk kedalam arteri renalis dan mulai memasuki korteks

    ginjal.

    Persiapan alat

    18 Peralatan Steril

    o Nings needle 9o. 21 8 1 buah-

    o

    puit 2/ !! 2 buah-o Kapas al!ohol atau *ipes

    )8 Peralatan 9n*Steril

    o %lester

    o (arker 6 dan marker *aktu

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    60/74

    o (edia kontras #opamiro O 4/ J "/ !!-

    o 'bat=obatan emergen!) antisipasi alergi media kontras-

    o aju pasien

    o Tourniuet

    Prose#ur pemeriksaan

    'erikut a#ala& prose#ur pemeriksaan 'O IP

    a. %asien di*a*an!arai untuk mengetahui sejarah klinis dan ri*a)at alergi.

    b. %asien diminta untuk mengisi in;ormed !onsent surat persetujuan tindakan

    medis setelah pasien dijelaskan semua prosedur pemeriksaan-.

    !. uat plain photo 9' terlebih dahulu dengan tujuan 0ntuk menilai persiapan)ang dilakukan pasien, untuk melihat keadaan rongga abdomen khususn)a

    tra!tus urinaria se!ara umum.,untuk menentukan ;aktor eksposi )ang tepat

    untuk pemotretan berikutn)a sehingga tidak terjadi pengulangan ;oto karena

    kesalahan ;aktor eksposi.

    d. Fika hasil ;oto 9' baik, lanjutkan dengan melakukan skin test dan #$ test

    sebelum dimasukkan bahan kontras melalui vena ;ossa !ubiti

    e. ebelum melakukan pen)untikan, pasien ditensi terlebih dahulu.

    ;. (en)untikkan bahan kontras se!ara perlahan=lahan dan menginstruksikan

    pasien untuk tarik na;as dalam lalu keluarkan dari mulut guna menminialkan

    rasa mual )ang mungkin dirasakan pasien

    g. (embuat ;oto " menit post injeksi

    h. (embuat ;oto 1" menit post injeksi

    i. (embuat ;oto 3/ menit post injeksi

    j. %asien diminta untuk turun dari meja pemeriksaan untuk buang air ke!il

    pengosongan blass- kemudian di;oto lagi post mii.

    k. oto #$% bisa saja dibuat sampai interval *aktu berjam=jam jika kontras belum

    turun

    Kriteria teknik pemeriksaan 'O IP

    a. Plain $oto 'O AP 7sebelum in5eksi8

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    61/74

    (enggunakan kaset 3/ 4/ disesuaikan dengan tubuh pasien- )ang

    diletakkan memanjang

    %asien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar

    dengan garis tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan

    kedua tangan lurus disamping tubuh.

    +turlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasiB +tur long ais

    tubuh sejajar dengan long ais ;ilmB+turlah kaset dengan batas atas pada

    dia;ragma, dan batas ba*ah pada s)mpisis pubis.

    C% : pertengahan ;ilm

    C : $ertikal tegak lurus ;ilm

    b. Foto : menit post in5eksi

    (enggunakan kaset 24 3/ )ang diletakkan melintang.

    %asien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar

    dengan garis tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan

    kedua tangan lurus disamping tubuh.

    +turlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasiB +tur long ais

    tubuh sejajar dengan long ais ;ilmB +turlah kaset dengan batas atas pada

    pro!essus )poideus dan batas ba*ah pada !rista ilia!a#+

    C% : pertengahan ;ilm C : $ertikal tegak lurus ;ilm

    8ambaran :

    P Densitas baik

    P Tidak ada bagian 9e;ron )ang terpotongP Kontras mengisi ginjal Cal) sampai ureter proimal

    P 'pasitas mampu menampilkan organ

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    62/74

    ase dimana kontras media memperlihatkan ne;ron pada ginjal terisi

    minimal-

    ,. Foto 1: menit post in5eksi

    (enggunakan kaset 3/ 4/ disesuaikan dengan tubuh pasien- )ang

    diletakkan memanjang.

    %asien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar

    dengan garis tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan

    kedua tangan lurus disamping tubuh. +turlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasiB +tur long ais

    tubuh sejajar dengan long ais ;ilmB +turlah kaset dengan batas atas pada

    dia;ragma, dan batas ba*ah pada s)mpisis pubis.

    C% : 0mbilikus

    C : $ertikal tegak lurus ;ilm

    Kontras media memperlihatkan ne;ron , %elvis renalis dan ureter proksimal

    terisi maksimal ungsi

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    63/74

    #. Foto ; menit post in5eksi

    (enggunakan kaset 3/ 4/ disesuaikan dengan tubuh pasien- )angdiletakkan memanjang.

    %asien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar

    dengan garis tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan

    kedua tangan lurus disamping tubuh.

    +turlah pundak dan pinggul pasien agar tidak terjadi rotasiB +tur long ais

    tubuh sejajar dengan long ais ;ilmB +turlah kaset dengan batas atas pada

    dia;ragma, dan batas ba*ah pada s)mpisis pubis.

    C% : 0mbilikus

    C : $ertikal tegak lurus ;ilm

    8ambaran:

    P Densitas baik

    P Tidak ada bagian ginjal )ang terpotong

    P Kontras mengisi ginjal Cal) sampai ureter distal dan sedikit mengisi

    kandung kemih

    P 'pasitas mampu menampilkan organ Tra!tus 0rinarius

    http://2.bp.blogspot.com/-pVd_dXFHE_w/UAevu3hUlKI/AAAAAAAABgo/bZc2n7bxdaw/s1600/Foto+BNO-IVP+15+menit.JPG
  • 7/25/2019 tugas rad 2

    64/74

    Kontras media memperlihatkan ne;ron , %elvis renalis dan ureter proksimalterisi maksimal dan ureter distal mulai mengisi kandung kemih ungsi

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    65/74

    o ersi;at invasi;.

    o #$% memberikan gambaran dan in;ormasi )ang jelas, sehingga dokter dapat

    mendiagnosa dan memberikan pengobatan )ang tepat mulai dari adan)a batu

    ginjal hingga kanker tanpa harus melakukan pembedahan

    b. Diagnosa kelainan tentang kerusakan dan adan)a batu pada ginjal dapat

    dilakukan.

    o adiasi relative rendah

    o elative aman

    b. Kekurangan

    o elalu ada kemungkinan terjadin)a kanker akibat paparan radiasi )ang

    diperoleh.

    o Dosis e;ekti; pemeriksaan #$% adalah 3 mv, sama dengan rata=rata radiasi

    )ang diterima dari alam dalam satu tahun.

    o %enggunaan media kontras dalam #$% dapat men)ebabkan e;ek alergi pada

    pasien, )ang men)ebabkan pasien harus mendapatkan pengobatan lanjut.

    o Tidak dapat dilakukan pada *anita hamil.

    =. Kelainan #an gambaran ra#iologis pa#a pemeriksaan O0D pa#a ba%i #an

    #e(asa'a%i

    Kelainan 3ambaran Foto

    http://www.radiologyinfo.org/en/glossary/glossary1.cfm?gid=369http://www.radiologyinfo.org/en/glossary/glossary1.cfm?gid=369http://www.radiologyinfo.org/en/glossary/glossary1.cfm?gid=369
  • 7/25/2019 tugas rad 2

    66/74

    +tresia

    eso;agus tanpa

    ;istula

    8ambaran abdomen

    bebas udara, kontras

    pada selang orogastrik

    +tresia

    eso;agus

    dengan ;istula

    aluran !erna tampak

    terisi udara

    +kalasia

    eso;agus

    %en)empitan dan

    stenosis pada kardia

    eso;agus dengan dilatasi

    eso;agus bagian

    proksimal

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    67/74

    e>oar a)angan terlihat

    sebagai ;illing de;e!t

    dengan kontras

    mengelilingi massa

    mengikuti kontur

    lambung & trichobe@oar in a mentally disturbed 25 year6old girlwho was eating her own hair. -ote the large filling defect

    occupying most of the stomachwith barium mi8ed in within the interstices of the mass.

    & delayed film would show the barium remaining in the

    be@oar while e8iting the rest of the stomach

    7iatus hernia (ukosa gaster di atas

    dinding dia;ragma,

    re;luks gastro=eso;agus

    dan kadang eso;agitis

    tenosis

    pilorus

    hipertro;ik

    Terdapat gambaran

    string sign, railroad tra!k

    di daerah pilorus

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    68/74

    tenosis

    duodenum

    %ada duodenal *eb

    terlihat gambaran

    *indso!k appearan!e

    +tresia

    duodeni

    %araesophagea

    l hernia

    6ipatan mukosa gaster

    masuk ke bagian thoraks

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    69/74

    $olvulus gaster

    De(asa

    Kelainan 3ambaran Foto

    0lkus peptik ila ulkus dalam dinding

    terisi suspensi barium

    sul;at maka seolah

    terlihat sebuah ba)angan

    di luar gambaran normal

    additinal shado*-.

    0lkusn)a )ang tergambar

    disebut

    9isseni!hejunud.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    70/74

    Tumor

    lambung

    Terdapat ;illing de;e!t

    Divertikel

    Qenker

    (enunjukkan koleksi

    dengan garis tengah

    posterior tepat di atas

    !ri!ophar)ngeus

    menonjol ke lateral,

    biasan)a ke kiri, dan

    bagian kaudal denganpembesaran.

    Divertikel

    epine;rik

    6okasi divertikula dekat

    dengan dia;ragma

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    71/74

    %rolaps

    mukosa

    gaster

    Kelainan pengisian pada

    dasar bulbus duodeni

    )ang men)erupai jamur,

    pa)ung atau bunga kol.

    8astroesophageal prolapse in gastroesophageal re;lu disease

    arretRs

    eso;agus

    Tumor

    duodeni

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    72/74

    pasme

    eso;agus

    di;us

    8ambaran radiologisn)a

    disebut Bcorkscrew

    esophagusC eso;agus

    pembuka botol-, Brosary

    bead esophagusC

    eso;agus tasbih-, Bcurl6

    ingC keriting- dan

    berbagai sebutan lain

    )ang biasan)a tidak

    ban)ak memiliki arti

    klinis.

    kleroderma Dilatasi eso;agus dan

    retensi udara, >at kontras

    barium turun ke lambung

    tanpa tahanan di daerah

    batas eso;agus=kardia.

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    73/74

    (ari>ka %utri +;tria, .Ked

    11G/11/@4

    %er!eptor :

    dr. Kar)anto, p.ad

    K!PAI-!"AA KLIIK "ADIOLO3I

    "90AH SAKI- 9090 A'D9L 0O!LO!K

    FAK9L-AS K!DOK-!"A 9I!"SI-AS LA0P93

    'ADA" LA0P93

    );1>

    -93AS FIL0 -!ACHI3

    ): Januari );1>

  • 7/25/2019 tugas rad 2

    74/74

    i>un 9isa +;r)anti, .Ked

    11G/11113

    %er!eptor :

    dr. Kar)anto, p.ad

    K!PAI-!"AA KLIIK "ADIOLO3I

    "90AH SAKI- 9090 A'D9L 0O!LO!K

    FAK9L-AS K!DOK-!"A 9I!"SI-AS LA0P93

    'ADA" LA0P93

    );1>