Renang

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air . Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga . Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air . Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang . Manusia juga berenang di sungai , danau , dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah : 1. Bagaimana Sejarah Renang ? ii

Transcript of Renang

Page 1: Renang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang.

Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan

tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan

olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di

air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.

Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang.

Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga

renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu

berenang.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Bagaimana Sejarah Renang ?

2. Apa yang perlu di peresiapkan dalam olah raga renang ?

3. Bagaimanakah peraturan olah raga renang ?

1.3 Tujuan

 Adapun tujuan dari pembuatan makalah  ini adalah meliputi beberapa hal

diantaranya :

a. Memenuhi Salah satu tugas mata pelajaran Orkes Penjaskes

b. Mengetahui Seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan Olah raga Renang.

C. Semoga bermanfaat bagi para pembacanya sebagai tambahan pengetahuan.

ii

Page 2: Renang

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Renang

Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai

berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan

di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat

daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara

dokumen tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad,

Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya

25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain.[1] Pada 1538, Nikolaus Wynmann

seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama,

Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein

Zwiegespräch über die Schwimmkunst).

Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya

kolam-kolam renang. Saat itu, sebagian besar peserta berenang dengan gaya dada.

Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut

gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari

teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan salah

satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya

punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang

dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya

kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima

sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 195

ii

Page 3: Renang

2.2 Risiko

Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja maupun

tidak sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga kematian akibat

tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu

kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang ingin direnangi.

Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus deras atau

ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-

obatan dilarang untuk berenang.

Kaca mata renang dapat mencegah mata orang yang memakainya dari iritasi.

Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi mata. Di kolam

renang, bakteri penyebab penyakit dikendalikan dengan pemberian kaporit.

Pergantian air yang teratur akan meningkatkan kualitas air kolam yang sehat.

2.3 Perlengkapan

Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian

khusus. Manusia dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi apapun.

Berenang yang ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang membutuhkan

pakaian dan perlengkapan khusus untuk membantu memudahkan bergerak di air.

Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan

manusia bergerak di air. Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet yang

mengikuti bentuk tubuh untuk menghindari masuknya udara ke dalam pakaian.

Pakaian renang juga dirancang untuk mempercepat pergerakan manusia di air,

rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan berenang untuk kompetisi.

Selain pakaian yang dirancang khusus, dalam berenang terkadang membutuhkan

perlengkapan khusus seperti kaca mata renang, ban renang, penutup telinga dan

ii

Page 4: Renang

hidung, penutup kepala. Secara umum perlengkapan renang tersebut ditujukan untuk

memudahkan berenang dan menghindari risiko yang timbul akibat berenang.

2.4 Manfaat renang Bagi Kesehatan.

Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan

kesehatan seseorang yang jg merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non

weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang

seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu berenang merupakan

olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas),

ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang

memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara

benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain :

1. Membentuk otot

Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh,

mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang,

anggota gerak bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh

mengeluarkan energi lebih besar karena harus ‘melawan’ massa air yang mampu

menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.

2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru

Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama

tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-

paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.

3. Menambah tinggi badan

Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi

(bagi yang masih dalam pertumbuhan tentunya).

ii

Page 5: Renang

4. Melatih pernafasan

Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang

karena sistem crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita

menjadi lebih sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.

5. Membakar kalori lebih banyak Saat berenang,

Tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang

dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar

24% kalori tubuh.

6. Self safety

Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-

hal yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut

dll).

7. Menghilangkan stres.

Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih

relaks. Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu

meningkatkan hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih

adem, badan pun bebas gerah.

2.5 Lapangan

a. Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan

pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam

ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m.

ii

Page 6: Renang

Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan

hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start.

Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.

b. Lintasan

Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar

lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan

tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang

panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat

berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna:

hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk

lintasan 4 dan 5.

Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak

penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di

lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di

lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan catatan

waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

c. Pengukur waktu

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh

pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh

ini hanya 1 cm.

Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan

finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American

Games 1967 di Winnipeg, Kanada.

ii

Page 7: Renang

c. Balok Start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan

pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang

meloncat dari balok start.

Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok

start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok

start tidak melebihi 10°.

2.6 Peraturan Perlombaan Dalam Renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang

melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan

lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan

menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok

start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara

kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam

gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk

naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti

estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks

dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila

perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol

start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

ii

Page 8: Renang

2.7 Nomor perlombaan

Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh,

jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung,

dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam

Olimpiade:

Gaya bebas : 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)

Gaya kupu-kupu : 100 m, 200 m

Gaya punggung : 100 m, 200 m

Gaya dada : 100 m, 200 m.

Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m

Gaya ganti estafet: 4 x 100 m

Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m

Marathon 10 km.

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor

renang:

Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m

Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m

Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m

Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m

Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m

Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m

Gaya ganti estafet: 4×100 m.

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara

bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya

ii

Page 9: Renang

dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan

diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.

Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang

yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang

gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan

diakhiri oleh perenang gaya bebas.

 

2.8 Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional

Prestasi peneran Indonesia baik di tingkat Nasional maupung di tingkat

Internasional sangat kurang. Menurut pengamat olahraga nasional  mengenai

penyebab menurunnya prestasi renang, wartawan tabloid olahraga “Bola”, Ignatius

Sunito dan para pengamat olah raga lainnya  mengatakan kalau masalah dana adalah

penyebab utamanya. Terbatasnya dana membuat PRSI kesulitan untuk melaksanakan

kompetisi renang tingkat nasional seperti dulu lagi, kurangnya rasa nasionalisme

pemain, kurangnya manajemen dalam Official, kurangnya disiplin .

(http://www.indomedia.com.au). Atlet renang Indonesia pernah mencapai prestasi

yang membawa nama bangsa harum di dunia Internasional. Pada tahun 1977 sampai

tahun 2003, renang Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa, baik itu di

tingkat Asean maupun Asia. Setelah itu, tidak ada satupun medali dan juga prestasi

yang diperoleh dari olahraga air ini.

Sebenarnya ada banyak atlet renang Indonesia yang sudah berpengalaman di

ajang  pertadingan nasional, provinsi, maupun kabupaten. Seperti : Glenn Victor,

Priadi Fauzi, Guntur Pratama Putra, dan Nicko yang berhasil meraih medali emas

dengan catatan waktu 3 menit 47 detik.  Pada Kejuaraan Renang Hongkong Open,

Indonesia meraih tiga medali emas dan dua perak. Medali emas selain dari nomor 4

ii

Page 10: Renang

x 100 meter gaya ganti juga dari GlennVictor untuk nomor 50 meter gaya kupu, dan

Siman Sudartawan untuk nomor 50 meter gaya punggung. Medali perak diraih oleh

Guntur Pratama Putra nomor 59 meter gaya kupu dan Glenn Victor untuk nomor 100

meter gaya punggung.

Tim renang Indonesia kembali akan mengikuti kejuaraan dunia di Singapura

pada pertengahan Oktober 2010, sebelum tampil pada pesta olahraga multievent

antarnegara Asia di China mendatang.

Pada Asian Games mendatang, Indonesia menargetkan dua medali perunggu,

yaitu dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti dan 50 meter gaya dada atas nama Indra

Gunawan.

2.9 Induk Organisasi

         Federasi Renang Internasional (Fédération Internationale de       

Natation, disingkat FINA) adalah induk organisasi internasional olahraga renang.

Organisasi ini diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).[1] Selain renang,

FINA juga merupakan induk organisasi internasional polo air, selam, renang indah,

dan renang perairan terbuka. Markas besar FINA berada di Lausanne, Swiss. Induk

organisasi olahraga renang, renang perairan terbuka, selam, polo air, dan renang

indah di setiap negara dan teritori berhak menjadi anggota FINA.

                 Untuk Indonesia adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI )

ii

Page 11: Renang

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Indonesia adalah Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas

daripada daratan. Oleh sebab itu sudah seharunya  banyak muncul atlet renang

yang lahir untuk mendapat prestasi di kancah internasional.

2. Untuk meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang perlu

diupayakan adalah : meningkatkan manajemen di official, membangkitkan rasa

nasionalisme, meningkatkan disiplin, dan mengadakan sosialisasi/motifasi di

tingkat sekolah bahwa Indonesia memiliki peluang dalam merah prestasi di

kancah internasional.

3.      Olahraga renang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

B.     Saran – saran

1. Dalam meraih prestasi, hal yang utama yang perlu diperhatikan adalah

disiplin

2. Keberhasilan dicapai bukan hanya dengan bekerja di kantoran atau

perusahaan tetapi juga mampu kita capai di dunia olah raga termasuk renang.

ii

Page 12: Renang

DAFTAR PUSTAKA

1.     http://wahw33d.blogspot.com/2010/04/manfaat-olahraga-                

renang.html#ixzz109sdIj6m

2.     http://www.indonesiaindonesia.com/f/88742-%5Bsejarah%5D-olahraga-renang/

3.      Arsip PB PRSI dan http://www.indoswim.org/

4.      http://www.indomedia.com.au/innerpage.php?page=seputar&ArticleID=794

5.      http://www.google.com

ii

Page 13: Renang

M A K A L A HOLAHRAGA  RENANG

Disusun Oleh :

Nama            : Siti Yuliani

Kelas             : X.4

SMA PGRI BALARAJA

TAHUN AJARAN

2013 / 2014

ii

Page 14: Renang

ii

Page 15: Renang

KATA PENGANTAR

                  

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmmatNya  saya

bisa menyelesaikan makalah  Pembelajaran  Pembahasan, “Olahraga Renang”.

            Penyusunan makalah ini, dilakukan dengan bahasa yang sederhana dan

mudah dimengerti, diharapkan semua yang membacanya dapat memahami tentang

topik tersebut. makalah ini jauh dari sempurna . Penyusun berharap kritik dan saran

yang bersifat membangun.

            Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada dosen pegasuh, sehingga dapat

terselesaikannya makalah ini dengan baik. Bagi teman-teman yang membacanya,

semoga memberi manfaat dan menambah ilmu dan wawasan.

                       

                                                                        Tangerang,   Oktober 2013

                                                                                    Penyusun

ii

Page 16: Renang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang .............................................................................................. 1

B.     Rumusan Masalah.......................................................................................... 1

C.     Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah ………………………………….…………………………………… 3

B. Definisi ……………………………………………………………………. 4

C. Ukuran……………………………………………………………………… 5

D. Teknik Dasar Futsal ……………………………………………………….. 5

E. Teknik Bermain Futsal ……………………………………………………... 6

F. Pola Bermain Dalam Futsal ………………………………………………… 8

G. Jumlah Pemain (Satu Tim) ………………………………………………….. 9

H. Tips Bermain Futsal Dengan Baik ………………………………………….. 10

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................. .. 12

B. Saran ……………………………………………………………………….. 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii

Page 17: Renang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………

1

1.3 Tujuan ……………………………………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Berenang ……………………………………………………………… 2

2.2 Risiko ………………………………………………………………………… 3

2.3 Perlengkapan ………………………………………………………………….. 3

2.4 Manfaat Renang Bagi Kesehatan ………………………………………..…… 4

2.5 Lapangan ……………………………………………………………………… 5

2.6 Peraturan Perlombaan Dalam Renang ………………………………………… 7

2.7 Nomor Perlombaan ………………………………………………………….. 8

2.8 Prsetasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional ……………. 9

2.9 Induk Organisasi ………………………………………………………………. 10

BAB III PENUTUP

A. Kesipulan ……………………………………………………………………. 11

B. Saran ………………………………………………………………………… .11

ii

Page 18: Renang

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….……… 12

ii