RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak...

25
0 RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN TERJADINYA PERUBAHAN TARIF IMAM PRAKOSO Mahasiswa Program S-1 Akuntansi FEUI DWI MARTANI Dosen Departemen Akuntansi FEUI ABSTRACT The debate on value relevance of deferred taxes has gone so long. The older research which conducted using tax reform year found the positive result, whereas the younger research found the opposite because the changes of investor valuation. This research wants to conclude that debate by using the characteristic of each result. This research uses tax reform year and conducted at the timewhere investors became increasingly adept at using the forward-looking information in deferred taxes. This research uses Fetham & Ohlson's price model to measure the value relevance of deferred taxes of listing companies. This research uses multiple regression models to test the relationship between dependent and independent variable. This research conclude that investors do not consider deferred taxes on decision making except it has huge potential to reduce the value of their investment. In the cross sectional analysis, this research found that investor did not react quickly to revaluate their investment. Deferred tax assets and liablilities only have value relevance in 2009 when tax tariff changed. Investors prefer to have negative tax rate adjustment because they want to minimize the gap between current tax and income tax expense. Keywords : Deferred Taxes, Tax Rate Adjustment, Tax Reform, Value Relevance.

Transcript of RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak...

Page 1: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

0

RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN TERJADINYA

PERUBAHAN TARIF

IMAM PRAKOSO

Mahasiswa Program S-1 Akuntansi FEUI

DWI MARTANI

Dosen Departemen Akuntansi FEUI

ABSTRACT

The debate on value relevance of deferred taxes has gone so long. The older research

which conducted using tax reform year found the positive result, whereas the younger

research found the opposite because the changes of investor valuation. This research wants

to conclude that debate by using the characteristic of each result. This research uses tax

reform year and conducted at the timewhere investors became increasingly adept at using the

forward-looking information in deferred taxes.

This research uses Fetham & Ohlson's price model to measure the value relevance of

deferred taxes of listing companies. This research uses multiple regression models to test the

relationship between dependent and independent variable. This research conclude that

investors do not consider deferred taxes on decision making except it has huge potential to

reduce the value of their investment. In the cross sectional analysis, this research found that

investor did not react quickly to revaluate their investment. Deferred tax assets and

liablilities only have value relevance in 2009 when tax tariff changed. Investors prefer to

have negative tax rate adjustment because they want to minimize the gap between current tax

and income tax expense.

Keywords : Deferred Taxes, Tax Rate Adjustment, Tax Reform, Value Relevance.

Page 2: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

1

1. Pendahuluan

Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang

dimana penelitian sebelumnya yang dilakukan saat terjadi perubahan undang-undang

perpajakan berkesimpulan bahwa informasi pajak tangguhan memiliki relevansi nilai (Ayers,

1998; Amir et al, 1997; Chandra dan Ro, 1997).Sebaliknya penelitian yang lebih muda

berkesimpulan bahwa informasi pajak tangguhan tidak memiliki relevansi nilai (Chang et al,

2009; Chludek, 2011).Hal ini dapat dikarenakan investor telah memiliki pandangan kedepan

yang lebih baik semenjak tahun 1990an (Lev dan Nissim, 2004). Kesimpulan mengenai

penelitian sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Informasi dapat dikatakan memiliki relevansi nilai jika dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi investor dalam pengambilan keputusan.Penelitian ini memiliki

karakteristik yang tidak dimiliki oleh penelitian sebelumnya karena menggunakan waktu

observasi saat terjadinya perubahan tarif pajak, dan dilakukan saat investor telah memiliki

pandangan kedepan.Sehingga penelitian ini dapat menjebatani perdebatan mengenai relevansi

nilai pajak tangguhan tersebut.

Penelitian ini menggunakan model yang serupa dengan penelitian yang dilakukan

Chludek (2011) dengan beberapa tambahan model penelitian lainnya.Dengan menggunakan

berbagai bentuk aset dan liabilitas pajak tangguhan, penelitian ini dapat memberikan

gambaran yang lebih spesifik mengenai relevansi nilai informasi pajak tangguhan beserta

hubungannya dengan variabel dependen.Penelitian ini merupakan penelitian yang baru

mengenai relevansi nilai pajak tangguhan.

2. Tinjauan Literatur dan Hipotesis Penelitian

2.1 Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan

Page 3: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

2

Relevansi nilai aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat dipengaruhi kejadian-

kejadian pada dunia perpajakan.Ayers (1998) membuktikan bahwa aset dan liabilitas pajak

tangguhan memiliki relevansi nilai pada saat terjadi perubahan tarif pajak.Sedangkan

penelitian yang dilakukan tidak saat terjadi perubahan tarif pajak (Chludek, 2011; Chang et

al, 2009) menemukan bahwa keduanya tidak memiliki relevansi nilai.

Di Indonesia, aset pajak tangguhan lebih banyak dibentuk oleh perbedaan perhitungan

depresiasi, sedangkan liabilitas pajak tangguhan terbentuk dari pembentukan dana pensiun.

Penilaian depresiasi yang dilakukan perusahaan sering kali terlalu rendah sehingga memiliki

waktu yang lebih panjang. Pencairan dana cadangan juga tidak memiliki waktu yang pasti

dimasa depan. Hal tersebut dapat menyebabkan relevansi nilai aset dan liabilitas pajak

tangguhan di Indonesia menjadi rendah.Untuk memudahkan intepretasi hasil, hipotesis

pertama penelitian ini dibuat berhubungan positif terhadap variabel dependen.

H1A: Aset pajak tangguhan memiliki relevansi nilai positif.

H1B: Liabilitas pajak tangguhan memiliki relevansi nilai negatif.

2.1 Neto Pajak Tangguhan

Dalam melihat relevansi nilai pajak tangguhan secara keseluruhan, penggunaan aset

dan liabilitas pajak tangguhan sebagai variabel independen kurang tepat.Hal ini dikarenakan

PSAK 46 mewajibkan perusahaan untuk menggunakan nilai neto pajak tangguhan pada

neraca, sehingga terdapat perbedaan relevansi nilai antara perusahaan yang memiliki anak

dengan perusahaan yang tidak memiliki anak.

Penelitan-penelitian sebelumnya memiliki kesimpulan berbeda karena waktu

penelitiannya. Amir et al, 1997; Chandra dan Ro, 1997; Ayers, 1998 berkesimpulan positif,

sedangkan Lev dan Nissim, 2004; dan Chludek, 2011 berkesimpulan negatif. Nilai neto pajak

tangguhan yang positif akan mengurangi beban pajak atau meningkatkan laba bersih

perusahaan dimasa depan. Investor jangka panjang akan melihat informasi neto pajak

Page 4: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

3

tangguhan sebelum berinvestasi. Nilai pajak tangguhan yang positif disebabkan oleh nilai

aset pajak tangguhan yang lebih besar dibandingkan liabilitas pajak tangguhan. Aset pajak

tangguhan akan meningkatkan manfaat pajak tangguhan, sedangkan liabilitas pajak

tangguhan akan meningkatkan beban pajak tangguhan.

H2: Informasi mengenai pajak tangguhan secara keseluruhan memiliki relevansi nilai positif.

2.2 Neto Pajak Tangguhan dalam Distribusi Kuintil

Chludek (2011) mengemukakan bahwa hanya nilai neto pajak tangguhan yang sangat

besar yang memiliki relevansi nilai. Hal ini dikarenakan nilai neto pajak tangguhan yang

sangat besar memberikan garansi bahwa kedepannya perusahaan akan memiliki beban pajak

yang lebih rendah. Semakin besar nilai neto pajak tangguhan atau berada pada distribusi

kuintil keempat atau kelimaakan berhubungan positif. Untuk menguji pengaruh besaran

tersebut, hipotesis ketiga menggunakan nilai neto pajak tangguhan yang didistribusikan

dalam kuintil. Sehingga hipotesis ketiga bertujuan untuk melihat apakah besaran pajak

tangguhan akan memiliki tingkat relevansi nilai yang berbeda.

H3: Besaran pajak tangguhan memiliki tingkat relevansi nilai positif.

2.3 Nilai Neto Positif Pajak Tangguhan

Hipotesis keempat diajukan untuk melihat relevansi nilai informasi pajak tangguhan

yang lebih superior.Superioritas yang dimaksud adalah apabila nilai aset (liabilitas) pajak

tangguhan lebih besar dibandingkan liabilitas (aset) pajak tangguhan. Hal ini dapat

memberikan bukti yang lebih spesifik yaitu tidak hanya mengenai perhatian investor terhadap

aset atau liabilitas pajak tangguhan, melainkan konsekuensi yang akan muncul dari aset atau

liabilitas pajak tangguhan yang tidak selalu dipertimbangkan investor.

H4A: Aset pajak tangguhan yang lebih besar dibandingkan liabilitas pajak tangguhan akan

memiliki relevansi nilai positif.

Page 5: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

4

H4B: Liabilitas pajak tangguhan yang lebih besar dibandingkan aset pajak tangguhan akan

memiliki relevansi nilai negatif.

2.4Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan Saat Perubahan Tarif

Hipotesis kelima serupa dengan hipotesis pertama, hanya saja hipotesis tersebut

menggunakan observasi yang terbagi-bagi setiap tahunnya.Hal ini dapat menunjukan apakah

relevansi nilai aset dan liabilitas pajak tangguhan hanya relevan pada saat perubahan undang-

undang perpajakan yang signifikan.

Perbedaan hasil penelitian yang dilakukan Ayers (1998) dan Chludek (2011)

memberikan dugaan bahwa ada pengaruh diluar laporan keuangan yang mempengaruhi

relevansi nilai pajak tangguhan.Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perubahan yang

signifikan atas undang-undang perpajakan yang memaksa investor untuk menilai kembali

investasinya.Penelitian ini berada pada saat pengesahan undang-undang perpajakan tahun

2008, dan implementasi perubahan tarif tersebut (28% pada tahun 2009, dan 25% pada tahun

2010). Perusahaan diwajibkan menghitung pajak dengan tarif yang telah disahkan meskipun

belum diberlakukan, sehingga pada tahun 2008 investor akan tertarik untuk menilai kembali

investasinya. Hal tersebut akan membuat relevansi pajak tangguhan pada tahun 2008 lebih

baik daripada tahun sesudahnya.

H5: Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan akan memiliki relevansi nilai yang

lebih tinggi ketika terjadi perubahan undang-undang perpajakan.

2.5 Manfaat dan Beban Penyesuaian Pajak Tangguhan

Penurunan tarif PPh badan dapat berpengaruh padaseluruh aktivitas perusahaan tidak

terbatas pada aktivitas yang mempengaruhi pajak tangguhan.Perubahan tarif pajak tersebut

membuat perusahaan melakukan penyesuaian atas pajak tangguhan yang diakumulasi dalam

akun penyesuaian pajak tangguhan akibat perubahan tarif pada catatan atas laporan

Page 6: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

5

keuangan.Hal ini akanmembuat investor menilai kembali investasinya sehingga informasi

penyesuaian pajak tangguhan akan memiliki relevansi nilai.

Penyesuaian pajak tangguhan terbagi menjadi dua yaitu manfaat pajak tangguhan

akibat perubahan tarif dan beban pajak tangguhan akibat perubahan tarif.Secara matematis

manfaat tersebut akanmembuat beban pajak menjadi lebih kecil sehingga akan berhubungan

positif dengan nilai perusahaan. Namun, bukan tidak mungkin investor lebih menginginkan

beban pajak tangguhan dibandingkan manfaat pajak tangguhan.Hal ini dikarenakan manfaat

pajak tangguhan memiliki nilai sekarang yang sangat rendah karena ketidakpastian

reaslisasinya. Investor tersebut menginginkan nilai beban pajak yang tidak terlalu jauh

berbeda dengan nilai pajak kini sehingga beban penyesuaian pajak tangguhan

akanberhubungan positif dengan nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan Ayers (1998), dan Chen dan Schoderbek (2000)

berkesimpulan bahwa informasi penyesuaian pajak tangguhan akibat perubahan tarif

memiliki relevansi nilai.Hal ini disebabkan dampaknya yang lebih luas dibandingkan

dampaknya pada pajak tangguhan membuat penyesuaian pajak tangguhan tersebut menjadi

relevan (Ayers, 1998).Penelitian sebelumnya tidak membagi penyesuaian pajak tangguhan

menjadi beban dan manfaat.Untuk memudahkan intepretasi hasil, hipotesis keenam penelitian

ini dibuat berhubungan positif terhadap variabel dependen.

H6A: Manfaat penyesuaian pajak tangguhan akibat perubahan tarif meningkatkanrelevansi.

H6B: Beban penyesuaian pajak tangguhan akibat perubahan tarif menurunkan relevansi.

3. Metode Penelitian

3.1 Pemilihan Sampel

Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada BEI saat

perubahan tarif pajak (2008-2010) dengan pengecualian-pengecualian tertentu seperti tidak

Page 7: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

6

dimasukannya perusahaan yang mengalami kerugian dalam lima tahun terakhir dan memiliki

net operating assets yang negatif (Tabel3.2). Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah

data sekunder yang diperoleh langsung dalam laporan keuangan dan Thomson Reuter's

Worldscope(Tabel 3.1.).

Page 8: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

7

3.2 Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan merupakan ekstensi dari Fetham & Ohlson's Price

Model (selanjutnya disingkat F&O). Penelitian ini menggunakan enam model penelitian yang

konsisten dengan F&O. Berikut adalah perluasan model Ohlon menjadi model penelitian.

P = BV + AOE

dimana, BV = NOAo + NFA + edanNOAo = NOA + netDT + e

sehinggaP = NOA + DTA− DTL + NFA + AOE + e

Model penelitan pertama bertujuan untuk melihat apakah aset pajak tangguhan dan

liabilitas pajak tangguhan memiliki relevansi nilai.Aset pajak tangguhan menggambarkan

pembayaran yang lebih kecil dimasa mendatang, sedangkan liabilitas pajak tangguhan

sebaliknya. Meskipun aset pajak tangguhan akan menguntungkan investor dimasa yang akan

datang, namun tidak seluruh investor menanggapinya karena tingkat realisasi yang rendah.

Model Penelitian Pertama

Pit = β0 + β1NOAit + β2NFAit + β3AOEit + β4DTAit + β5DTLit + eit

Penggunaan variabel independen neto pajak tangguhan lebih dapat menggambarkan

relevansi nilai informasi pajak tangguha secara keseluruhan karena tidak seluruh perusahaan

memiliki anak perusahaan.Sehingga model penelitian kedua dapat melihat secara keseluruhan

relevansi nilai informasi pajak tangguhan.

Model Penelitian Kedua

Pit = β0 + β1NOAit + β2NFAit + β3AOEit + β4netDTit + eit

Tabel 2 Definisi Variabel

P harga saham pada saat perusahaan i mempublikasikan laporan keuangan

dalam pangkalan dataBEI.

NFA net financial assets dari perusahaan i pada tahun fiskal yang berakhir pada t

= kas, setara kas, dan investasi jangka pendekit (item 02001) - total utang

dan saham preferenit (item 03255).

NOA net operating assets before deferred tax dari perusahaan i pada tahun fiskal

yang berakhir pada t. nilai buku ekuitas pemegang sahamit (item 03501)-

Page 9: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

8

net financial assetsit - aset pajak tangguhanit + liabilitas pajak tangguhanit.

AOE abnormal operating earnings dari perusahaan i pada tahun fiskal yang

berakhir pada t =EBTit(item 01401) - rata-rata required return IHSG sejak

tahun 1990 * (nilai buku ekuitas pemegang sahamit-1(item 03501) - net

financial assetsit-1. Required return IHSG 2008 = 15%, 2009 = 19%, 2010 =

20%.

DTA aset pajak tangguhan dari perusahaan i pada tahun fiskal yang berakhir pada

t.

DTL liabilitas pajak tangguhan dari perusahaan i pada tahun fiskal yang berakhir

pada t.

netDT neto pajak tangguhan dari perusahaan i pada tahun fiskal yang berakhir

pada t.

netDTA neto positif aset pajak tangguhan dari perusahaan i pada tahun fiskal yang

berakhir pada t. (jika DTL>DTA maka netDTA = 0)

netDTL neto positif liabilitas pajak tangguhandari perusahaan i pada tahun fiskal

yang berakhir pada t. (jika DTA>DTL maka netDTL = 0)

netDT1-5 nilainetDT dalam kuintil pertama (0 - 20 persen), ….., nilai netDT dalam

kuintil kelima (80 - 100 persen) dari distribusi netDT.

netDTo net deferred tax before tax rate adjustment dari perusahaan i pada tahun

fiskal yang berakhir pada t =neto pajak tangguhanit - manfaat pajak

tangguhan akibat dampak perubahan tarif pajakit.

MADJ manfaat pajak tangguhan akibat dampak penyesuaian atas perubahan tarif

pajak dari sampel i pada tahun fiskal yang berakhir pada t.

BADJ beban pajak tangguhan akibat dampak penyesuaian atas perubahan tarif

pajak dari sampel i pada tahun fiskal yang berakhir pada t.

y dummy tahun dari sampel i pada tahun fiskal yang berakhir pada t. Pada

penelitian tahun 2008, nilai y tahun 2008 adalah 1, tahun 2009 adalah 0,

dan tahun 2010 adalah 0. dst.

Seluruh variabel diatas dinyatakan dalam perlembar saham, dibagi dengan jumlah saham

beredar pada akhir tahun fiskal.

Data diatas diambil dari Thompson Reuters' Worldscope.

Relevansi nilai pajak tangguhan bisa disebabkan oleh besaran nilai tersebut.Semakin

besar nilai neto pajak tangguhan maka nilai aset pajak tangguhan perusahaan selalu

meningkat dari waktu ke waktu.Peningkatan yang konsisten tersebut bisa mengakibatkan

informasi pajak tangguhan memiliki relevansi nilai karena memiliki tingkat kepastian yang

lebih besar.Model penelitian ketiga bertujuan untuk melihat apakah relevansi informasi pajak

tangguhan tersebut berbeda setiap besarannya. Model penelitian ketiga membagi nilai neto

pajak tangguhan kedalam lima bagian atau distribusi kuintil.

Page 10: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

9

Model Penelitian Ketiga

Pit = β0 + β1NOAit + β2NFAit + β3AOEit + β4netDT1it

+ β5netDT2it + β6netDT3it + β7netDT4it + β8netDT5it + eit

Model penelitian keempat digunakan untuk menjawab hipotesis keempat mengenai

apakah sampel yang memiliki nilai DTA (DTL) yang lebih superior dibandingkan dengan

DTL (DTA) akan memiliki relevansi nilai dibandingkan sebaliknya. Model penelitian

keempat membagi dua variabel netDT menjadi nilai neto positif aset (liabilitas) pajak.

Model Penelitian Keempat

Pit = β0 + β1NOAit + β2NFAit + β3AOEit + β4netDTAit + β5netDTLit + eit

Informasi pajak tangguhan akanmemiliki relevansi nilai pada saat perubahan undang-

undang perpajakan yang signifikan (Ayers, 1998; Amir et al, 1997; Givoly dan Hayn, 1992).

Penelitian ini menggunakan waktu (tiga tahun) terjadinya perubahan undang-undang

perpajakan yang signifikan.Model penelitian kelima digunakan untuk melihat apakah

informasi mengenai pajak tangguhan kehilangan relevansinya seiring menjauhnya dari tahun

terjadinya perubahan undang-undang pajak yang signifikan.Nilai pajak tangguhan pada tahun

tertentu tidak dipengaruhi oleh nilai pajak tangguhan tahun sebelumnya, dengan demikian

perubahan model data panel menjadi cross section data untuk tujuan spesifik dapat

memberikan hasil yang sesuai.

Model penelitian kelima serupa dengan model penelitian pertama yaitu mengubahnya

menjadi cross section dengan menggunakan variabel moderasi dummy tahun.Model kelima

bertujuan untuk melihat apakah relevansi nilai DTA dan DTL secara terpisah semakin tidak

relevan seiring semakin jauhnya dari tahun terjadinya perubahan tarif pajak.

Model Penelitian Kelima

Pit = β0 + β1NOAit + β2NFAit + β3AOEit + β4y ∗ DTAit + β5y ∗ DTLit + eit

Page 11: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

10

Selanjutnya, model penelitian keenam menggunakan dua variabel independen yaitu

manfaat dan beban penyesuaian pajak tangguhan akibat perubahan tarif.Manfaat (beban)

pajak tangguhan akibat dampak penyesuaian atas perubahan tarif pajak diakibatkan oleh

peningkatan nilai aset (liabilitas) pajak tangguhan atau penurunan liabilitas (aset) pajak

tangguhan. Dengan demikian, peneliti mengoffset nilai aset dan liabilitas pajak tangguhan

yang kemudian dikurangkan dengan nilai penyesuaian perubahan tarif pajak yang akan

menghasilkan nilai pajak tangguhan sebelum penyesuaian perubahan tarif pajak. Nilai

tersebut kemudian digunakan sebagai variabel pengendali tambahan dalam menguji relevansi

nilai manfaat dan beban penyesuaian pajak tangguhan akibat perubahan tarif agar tetap

konsisten dengan F&O. Berikut adalah perluasan model Ohlon menjadi model penelitian.

P = NOA + netDTo + ADJ + NFA + AOE

dimana, netDTo = netDT − ADJ

dan,ADJ = MADJ + BADJ

Model Penelitian Keenam

Pi = β0 + β1NOAi + β2NFAi + β3AOEi + β4netDToi + β5MADJi + β6BADJi + ei

4. Hasil Penelitian

4.1 Pengujian Hipotesis Utama

Tabel 4.1 menggambarkan statistik deskriptif dari sampel yang digunakan sebagai

penelitian ini. Variabel P memiliki nilai tengah sebesar 390 atau lebih mendekati nilai

minimum yang menggambarkan bahwa kepercayaan investor terhadap perusahaan pada BEI

masih berada pada perusahaan-perusahaan tertentu. Hal ini menyebabkan harga saham

perusahaan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan perusahaan lainnya.Tabel koefisien

korelasi penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Page 12: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

11

Dibandingkan dengan NOA, nilai median NFA jauh lebih rendah atau memiliki nilai

negatif yang menggambarkan bahwa nilai buku perusahaan banyak dibentuk dari kegiatan

operasional.Perusahaan telah berhasil menggunakan modalnya untuk menghasilkan

pendapatan dari operasional.Nilai AOE memiliki rata-rata negatif sebesar 28,20atau sekitar

1% dari rata-rata harga saham menggambarkan penilaian buruk investor kepada perusahaan

secara rata-rata.Hal ini mungkin disebabkan oleh trauma krisis yang belum dapat

mengembalikan sentimen pasar.

Nilai median DTA adalah 2,91 sedangkan nilai median DTL adalah 0,00. Hal ini

menunjukan bahwa lebih banyak perusahaan yang memiliki nilai DTA pada neraca

dibandingkan dengan nilai DTL.Nilai rata-rata DTA yang lebih besar dari pada DTL

menggambarkan bahwa secara keseluruhan nilai DTA yang dimiliki perusahaan lebih besar

dibandingkan dengan nilai DTL.

Pada Tabel 4.3, terlihat bahwa aset pajak tangguhan (DTA) dan liabilitas pajak

tangguhan (DTL) tidak signifikan mempengaruhi nilai perusahaan (yang diproksi oleh harga

saham / P). Penelitian ini berada pada tahun terjadinya perubahan undang-undang perpajakan

dan perubahan tarif pajak yang seharusnya membuat investor akan memperhatikan informasi

perpajakan. Hal ini berkebalikan dengan kesimpulan penelitian yang dilakukan Ayers (1998)

bahwa seluruh informasi pajak tangguhan akan memiliki relevansi nilai saat terjadinya

perubahan undang-undang perpajakan yang signifikan.

Hasil pengujian DTA dan DTL ini serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan

Chang et al (2009), dan Chludek (2011). Namun penelitian mereka tidak berada pada saat

terjadinya perubahan undang-undang perpajakan yang signifikan. Menurut Lev dan Nissim

(2004) semenjak tahun 1990 investor semakin memiliki pandangan kedepan mengenai

informasi pajak tangguhan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan memiliki nilai sekarang yang

Page 13: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

12

mendekati nol (Chludek, 2011), sehingga pajak tangguhan akan tidak memiliki relevansi

nilai bagi investor.

Perubahan undang-undang perpajakan yang signifikan tidak membuat investor

menilai kembali investasinya karena mengetahui bahwa pajak tangguhan memiliki tingkat

ketidakpastian yang cukup tinggi. Hal ini memberikan gambaran bahwa penelitian serupa

kedepannya akan memberikan hasil yang sama kecuali terjadi perubahan-perubahan lainnya

yang membuat investor dapat mengetahui nilai sekarang dari pajak tangguhan dengan pasti.

Selanjutnya penelitian ini ingin melihat lebih jauh mengenai relevansi nilai dari

informasi mengenai pajak tangguhan dengan mengubah bentuk DTA dan DTL kebentuk

lainnya. Bentuk lain dari DTA dan DTL yang digunakan adalah adalah netDT, netDT1-5, dan

netDTA & netDTL. Bentuk-bentuk tersebut kemudian diolah dengan menggunakan model

yang sama agar seluruh penelitian ini tetap konsisten.

Pada Tabel 4.3, terlihat bahwa netDT tidak memiliki relevansi nilai. Namun, variabel

netDT lebih signifikan daripada variabel DTA dan DTL karena memiliki z-value yang lebih

besar. Hal ini memberikan gambaran bahwa nilai pajak tangguhan akan relevan pada kondisi

tertentu, sehingga penggunaan bentuk lain dari DTA dan DTL akan memberikan kesimpulan

yang lebih spesifik. Seperti kesimpulan model pertama, netDT tidak memiliki relevansi nilai

karena investor telah memiliki pandangan kedepan mengenai informasi pajak tangguhan. Hal

ini dibuktikan dengan penelitian yang menggunakan tahun observasi mendekati tahun 1990

(Chandra dan Ro, 1997; Amir et al, 1997; Ayers, 1998) memiliki hasil yang positif

dibandingkan penelitian pada tahun 2000an (Chludek, 2011). Amir et al (1997)

berkesimpulan bahwa relevansi nilai netDT bergantung kepada kapan nilai tersebut

terealisasi. Sehingga, penelitian serupa kedepannya juga memiliki kemungkinan besar untuk

memiliki kesimpulan yang sama kecuali terjadi suatu hal yang mengakibatkantingkat

kepastian pemulihan atau penyelesaian pajak tangguhan menjadi lebih tinggi.

Page 14: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

13

Perusahaan yang memiliki nilai pajak tangguhan yang sangat kecil (netDT1 dan

netDT2) lebih relevan dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki nilai pajak tangguhan

yang lebih besar (netDT3-5). Hal ini berkebalikan dengan penelitian yang dilakukan Chludek

(2011) di Jerman bahwa hanya perusahaan yang memiliki pajak tangguhan yang sangat besar

(netDT5) yang akan memiliki relevansi nilai. Dengan demikian, kesimpulan model keempat

adalah semakin kecil besaran nilai pajak tangguhan maka semakin memiliki relevansi.

Nilai yang kecil (negatif) dari neto pajak tangguhan yang memiliki relevansi nilai

dapat memberikan gambaran bahwa investor memiliki kekhawatiran akan nilai DTL yang

lebih besar daripada DTA. Hal ini dibuktikan dengan nilai netDT2 yang juga signifikan. Nilai

netDT2 adalah nilai netDT yang negatif atau memiliki nilai DTL yang sedikit lebih besar

daripada DTA. Sehingga nilai DTL yang akan sedikit lebih besar dari pada nilai DTA akan

menyebabkan investor bereaksi.

Hasil pengolahan data pada model keempat memberikan gambaran bahwa informasi

mengenai pajak tangguhan hanya akan memiliki relevansi nilai apabila nilai liabilitas pajak

tangguhan (DTL) lebih besar atau lebih superior dibandingkan aset pajak tangguhan (DTA).

Investor lebih memperhatikan informasi pajak tangguhan apabila memiliki potensi merugikan

atau memiliki nilai DTL yang besar, selanjutnya investor akan menggunakan informasi pajak

tangguhan apabila hal tersebut telah dipastikan akan merugikan investasinya atau memiliki

nilai DTA yang kecil. Dengan demikian, investor memandang liabilitas pajak tangguhan

sama seperti investor memandang liabilitas lainnya (Givoly dan Hayn, 1992).

Model kelima digunakan untuk melihat relevansi nilai DTA dan DTL setiap tahunnya

selama terjadinya perubahan tarif pajak. Hasil regresi pada Tabel 4.4. membuktikan bahwa

variabel DTA dan DTL signifikan secara tidak konsisten setiap tahunnya. Pada tahun 2008

hanya variabel DTL yang signifikan, sedangkan pada tahun 2009 variabel DTA dan DTL

sama-sama signifikan, dan pada tahun 2010 variabel keduanya tidak signifikan. Pada tahun

Page 15: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

14

2008 terdapat79 perusahaan tidak menginformasikan bahwa perubahan undang-undang

perpajakan telah disahkan (Gambar 1). Akibatnya peningkatan relevansi tersebut baru terjadi

pada tahun 2009, tahun dimana undang-undang yang baru mulai implementasikan. Pada

tahun 2010 investor yang telah memiliki pandangan kedepan atas informasi pajak tangguhan

telah memperhitungkan dampak perubahan tarif tersebut sehingga tidak lagi memiliki

relevansi nilai.

Gambar 1 Perusahaan dan Pengungkapan Informasi Perpajakan tahun 2008

Model keenam tidak memiliki hubungan dengan model-model sebelumnya. Model ini

bertujuan untuk melihat apakah informasi manfaat dan beban penyesuaian pajak tangguhan

akibat perubahan tarif pajak (MADJ dan BADJ) memiliki relevansi nilai. Pada Tabel 4,

MADJ tidak memiliki hubungan yang signifikan (berhubungan negatif) sedangkan BADJ

memiliki hubungan yang signifikan namun berhubungan positif. Secara matematis MADJ

memberikan dampak positif bagi investor karena merupakan pengurang beban pajak,

sedangkan BADJ memberikan dampak sebaliknya. Hasil penelitian model keenam

memberikan bukti bahwa investor tidak menyukai pajak tangguhan yang besar pada laporan

laba rugi karena memiliki tingkat realisasi yang rendah. BADJ merupakan pengurang akun

manfaat pajak tangguhan pada laporan keuangan. Investor ingin selisih antara pajak kini dan

beban pajak tidak jauh berbeda sehingga BADJ memiliki hubungan positif dengan signifikan.

308

772

Jumlah perusahaan

Perubahan undang-

undang perpajakan

Catatan atas perpajakan

Page 16: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

15

4.2 Analisis Sensitivitas

Penelitian ini menggunakan dua analisis sensitivitas yaitu dengan hanya

menggunakan sampel seimbang seperti yang dilakukan Chludek (2011), dan memasukan

kembali sampel yang mengalami kerugian. Penggunaan sampel seimbang memiliki

kesimpulan yang tidak jauh berbeda dengan pengujian hipotesis utama.

Nilai DTA menjadi lebih besar ketika pengujian memasukan kembali sampel yang

mengalami kerugian.Hal ini membuat seluruh nilai DTA menjadi memiliki relevansi nilai

dan berhubungan positif.Pengecualian sampel yang merugi dapat mempengaruhi hasil

penelitian ini.

5.Simpulan, Implikasi dan Saran

5.1 Kesimpulan

Pada umumnya investor tidak menjadikan informasi pajak tangguhan sebagai bahan

pengambilan keputusan meskipun terjadi perubahan undang-undang perpajakan yang

signifikan. Investor hanya akan menggunakan informasi pajak tangguhan jika berpotensi

merugikan investasinya. Hasil penelitian ini berkebalikan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan pada saat perubahan undang-undang perpajakan (Amir et al, 1997; Chandra dan

Ro, 1997; Ayers, 1998), dan juga berkebalikan dengan penelitian yang terbaru (Chang et al,

2009; dan Chludek, 2011). Penelitian ini memberikan gambaran baru atas relevansi nilai

pajak tangguhan bahwa pada saat terjadi perubahan tarif pajak yang signifikan, dan investor

yang telah memiliki pandangan kedepan mengenai informasi pajak tangguhan maka investor

akan lebih memperhatikan hal-hal yang dapat merugikan investasinya dimasa yang akan

datang. Nilai signifikansi netDT1 dan netDT2 (α=1%) yang lebih besar dibandingkan

Page 17: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

16

netDTL (α=5%) menunjukan bahwa sedikit saja nilai neto pajak tangguhan negatif, investor

akan bereaksi.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan terlihat lebih memiliki relevansi nilai bila dilihat

setiap tahunnya dibandingkan dilihat secara keseluruhan selama perubahan tarif pajak. Pada

tahun 2009, relevansi nilai pajak tangguhan berada pada titik maksimal karena berhubungan

dengan variabel dependen dengan sangat signifikan (α=1%). Sewajarnya pada tahun 2008

informasi pajak tangguhan memiliki relevansi tertinggi karena pada tahun tersebut

perusahaan telah melakukan perhitungan dampak perubahan tarif pajak. Keterlambatan

tersebut diakibatkan sedikit perusahaan yang menginformasikan perubahan undang-undang

perpajakan dan dampaknya pada catatan atas laporan keuangan. Pada tahun 2010 investor

yang telah memiliki pandangan kedepan atas informasi pajak tangguhan telah

memperhitungkan dampak perubahan tarif sehingga tidak lagi memiliki relevansi nilai.

Secara matematis, manfaat (beban) pajak tangguhan merupakan pengurang beban

pajak sehingga meningkatkan (menurunkan) laba bersih. Pada penelitian ini, manfaat pajak

tangguhan tidak memiliki relevansi nilai karena investor tidak mengharapkan nilai

penyesuaian tersebut terealisasi. Hal ini disebabkan nilai manfaat pajak tangguhan yang

sangat kecil untuk dijadikan pertimbangan, dan waktu pemulihan yang panjang. Beban

penyesuaian pajak tangguhan memiliki relevansi nilai, namun memiliki hubungan positif. Hal

ini membuktikan bahwa investor tidak menyukai pajak tangguhan yang besar pada laporan

laba rugi karena memiliki tidak memiliki tingkat kepastian yang cukup besar. Penelitian ini

juga membuktikan bahwa investor menginginkan nilai beban pajak tidak jauh berbeda

dengan nilai pajak kini.

5.2 Keterbatasan dan Implikasi

Kesimpulan mengenai relevansi nilai aset dan liabilitas pajak tangguhan akan lebih

bervariasi jika dibagi menjadi menurut aktivitas perusahaan seperti depresiasi, dana pensiun,

Page 18: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

17

kompensasi kerugian, dll. Hal ini dapat memberikan hasil yang lebih baik karena setiap

aktivitas tersebut memiliki tingkat realisasi dan jangka waktu yang berbeda-beda.Selain itu

perubahan tarif pajak tidak hanya berdampak pada pajak tangguhan melainkan aktifitas

perusahaan.Salah satu contohnya adalah ketika tarif pajak diturunkan ada kemungkinan

perushaan lebih ingin memberikan insentif berupa jaminan pensiun kepada jajaran eksekutif

dibandingkan kenikmatan karena tarif PPh badan yang lebih rendah dibandingkan tarif

pribadi.

Penelitian kedepannya sebaiknya memodifikasi NFA (Net Financing Activity) dan

AOE (abnormal operating earnings) menjadi berbeda pada setiap industri agar dapat

mengkontrol perbedaan sistematik dalam cost of capital dan abnormal earnings yang sangat

bergantung pada preferensi dan sifat investor.

Model kelima pada penelitian ini hanya menggunakan waktu saat terjadi perubahan

tarif pajak. Hasil penelitian selanjutnya akan lebih baik jika membandingkan tiga waktu yang

berbeda yaitu sebelum, saat, dan sesudah perubahan tarif pajak seperti penelitian yang

dilakukan Lev dan Nissim (2004) dengan model cross section dengan rentang waktu yang

cukup panjang. Dengan membandingkan ketiganya akan memberikan gambaran akurat

mengenai pengaruh perubahan undang-undang perpajakan terhadap relevansi nilai pajak

tangguhan. Apakah investor akan lebih mempertimbangkan informasi pajak tangguhan saat

terjadi perubahan undang-undang perpajakan yang signifikan.

Pengukuran relevansi nilai sebaiknya juga menggunakan model yang berbeda selain

menggunakan F&O model, sehingga dapat dibandingkan apakah relevansi nilai pajak

tangguhan tersebut bergantung pada model penelitian yang digunakan.

Page 19: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

18

Daftar Referensi

Amir, E., M. Kirschenheiter, dan K. Willard. 1997. The Valuation of Deferred Taxes.

Contemporary Accounting Research 14 (4): 579-622.

Ayers, B. C. 1998.Deferred Tax Accounting under SFAS No. 109: An Empirical

Investigation of Its Incremental Value-Relevance Relative to APB No. 11. The

Accounting Review 73 (2): 195-212.

Chandra, U., dan B. T. Ro. 1997. The Association between Deferred Taxes and Common

Stock Risk.Journal of Accounting and Public Policy 16: 311-333.

Chang, C., K. Herbohn, dan I. Tuttici. 2009. Market's perception of deferred tax accruals.

Accounting and Finance 49 (4): 645-673. dalamChludek, A. K. 2011. Perceived

versus Actual Cash Flow Implication of Deffered Taxes - An Analysis of Value

Relevance and Reversal under IFRS.Journal of International Accounting Research 10

(1): 1-25.

Chen, K. C. W., dan M. P. Schoderbek. 2000. The 1993 Tax Rate Increase and Deferred Tax

Adjustments: A Test of Functional Fixation. Journal of Accounting Research 38 (1):

23-44.

Chludek, A. K. 2011. Perceived versus Actual Cash Flow Implication of Deffered Taxes - An

Analysis of Value Relevance and Reversal under IFRS.Journal of International

Accounting Research 10 (1): 1-25.

Givoly, D., dan C. Hayn. 1992. The Valuation of the Deferred Tax Liability: Evidence from

the Stock Market. The Accounting Review 67 (2): 394-410.

Guenther, D. A., dan R. C. Sansing. 2000. Valuation of the Firm in the Presence of

Temporary Book-Tax Differences: The Role of Deferred Tax Assets and Liabilities.

The Accounting Review 75 (1): 1-12.

Lev, B., dan D. Nissim. 2004. Taxable Income, Future Earnings, and Equity Values. The

Accounting Review79 (4): 1039–1074.

Page 20: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

19

Lampiran

Tabel 1.1. Penelitian Sebelumnya

Informasi pajak tangguhan memiliki relevansi nilai

Hubungan

Variabel digunakan

Penelitian

Positif

Negatif

Dependen

Independen

Chang et al (2009)

P DTA & DTL

Chen dan Schoderbek

(2000)*

CAR ADJ

Lev dan Nissim (2004)*

Earning

growth

netDT

Amir et al (1997)*

P netDT depre.,

netDT loss., dll

(komponen def.

tax)

Chandra dan Ro (1997)*

Beta netDT

Givoly and Hayn (1992)*

CAR DTL

Guenther dan Sansing

(2000)

Model analitis

Ayers (1998)*

P netDT, DTA &

DTL, ADJ

Chludek (2011)

P DTA & DTL,

netDT, netDT1-5,

netDTA &

netDTL,

DTA_aset lancar,

dll (def. tax dari

akun neraca)

Penelitian yang diberi bintang adalah penelitian yang dilakukan pada periode sekitar

perubahan undang-undang perpajakan.

Page 21: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

20

Tabel 3.1.Sumber Data

Datastream

Saham beredar

hand-collected

Kas, setara kas, dan investasi jangka pendek

WC02001

Total utang dan saham preferen

WC03255

Nilai buku ekuitas pemegang saham

WC03501

EBIT

WC18191

Beban pajak penghasilan

WC01451

EBT

WC01401

DTA

hand-collected

DTL

hand-collected

Harga saham

hand-collected

Tax rate adjustment

hand-collected

Tabel 3.2 Seleksi Sampel

2008

2009

2010

Tercatat di BEI tahun

396

398

419

Pengecualian :

LK tidak berakhir pada 31 Desember

3

3

1

Industri jasa keuangan (JASICA 81-89)

67

69

70

LK tidak tersedia di BEI

18

8

6

Data keuangan yang tidak lengkap

87

24

20

Rugi selama lima tahun terakhir

12

14

7

NOA negative

5

8

10

Total (H1)

204

272

305

Sampel yang digunakan pada H1 tahun

2008

204

Pengecualian :

Tidak menyertakan penyesuaian perubahan

tarif pajak pada tahun 2008

50

Total (H2)

154

Page 22: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

21

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif

Mean

Std.

Dev Median

Max.

Min.

Obs.

P

2.451,59

7.708,9

0 390,00

66.912,00

43,00

781

NOA

1.642,55

3.460,0

4 462,33

19.890,66

3,69

781

NFA

-462,99

2.184,2

6 -71,00

11.904,71

-

15.827,07 781

AOE

-28,20

795,36

-16,83

6.049,13

-6.257,48

781

DTA

26,49

86,54

2,91

1.087,84

0,00

781

DTL

20,89

59,33

0,00

359,94

0,00

781

netDT

5,60

100,20

1,21

1.087,84

-359,94

781

netDT1

-16,00

51,49

0,00

0,00

-359,94

781

netDT2

-0,20

0,85

0,00

0,40

-7,71

781

netDT3

0,31

0,75

0,00

3,78

0,00

781

netDT4

1,81

3,99

0,00

20,74

0,00

781

netDT5

19,67

82,20

0,00

1.087,84

0,00

781

netDTA

21,80

81,78

1,21

1.087,84

0,00

781

netDTL

16,20

51,43

0,00

359,94

0,00

781

netDTo

-9,02

84,33

2,00

393,13

-405,05

154

ADJ

1,93

18,78

0,00

113,40

-110,53

154

P

harga saham

NFA

net financial assets

NOA

net operating assets

AOE

abnormal operating earnings

DTA

aset pajak tangguhan

DTL

liabilitas pajak tangguhan

netDT

net deferred tax

netDT1

s/d

netDT5

nilai netDT dalam kuintil pertama (0 - 20 persen) distribusi netDT, …,

nilai netDT dalam kuintil pertama (80 - 100 persen) distribusi netDT.

netDTA

net deferred tax assets (jika DTL>DTA maka netDTA = 0)

netDTL

net deferred tax liabilities (jika DTA>DTL maka netDTL = 0)

netDTo

net deferred tax before tax rate adjustment

MADJ

manfaat pajak tangguhan akibat dampak penyesuaian atas perubahan tarif

pajak

BADJ

beban pajak tangguhan akibat dampak penyesuaian atas perubahan tarif

pajak

Page 23: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

22

Tabel 4.2. Koefisien Korelasi

Tabel 4.3. Hasil Regresi Model 1-4

Page 24: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

23

Tabel 4.4. Hasil Regresi Model 5-6

Page 25: RELEVANSI NILAI PAJAK TANGGUHAN PADA TAHUN · PDF file1 1. Pendahuluan Relevansi nilai pajak tangguhan telah menjadi perdebatan yang cukup panjang dimana penelitian sebelumnya yang

24

Curriculum Vitae

Imam Prakoso Place of Birth Jakarta

Date of Birth 15 August 1990

Address Taman ManggisPermai T/18 Depok, Jawa Barat 16415

Status/Marital Single

Phone/Fax +6281908244410 / +622177828727

E-Mail [email protected]

Education

University of Indonesia 2008-2012

Majoring in Accounting - Financial Accounting

Graduating in 2012

SMA Negeri 3 Depok 2006-2008

Organizational Experience A Member of SPA FEUI 2008-2009 BEM FEUI DivisiPengabdianMasyarakat 2008-2009

Computer Literate & Language Ability

Language Ability Bahasa Native

English Good

Computer Literate Operating System Microsoft Windows and Mac OSX

Microsoft Office Microsoft Word, Power Point, Excel,

Access, Visio

Adobe Photoshop, Acrobat

Accounting and Statistic MYOB, Stata

Interest

I am very interested in research on accounting study, especially taxation, public sector, and capital market.