Rekayasapondasiiharidan 141203192859 Conversion Gate01

32
1. PENDAHULUAN 1. Dasar Teori Tentang Dinding Penahan Tanah Dinding penahan tanah adalah suatu bangunan yang diban mencegah keruntuhan tanah curam atau lereng yang dibangun dimana kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng dipengaruhi oleh kondisi gambaran fotografi tempat itu. Dinding penahan tanah merupakan struktur yang umumnya digunakan dalam banyak kontruksi bangunaan. Jenis-jenis di tanah yangumum digunakan dapat dikelompokkkan kedakan empat kelompok, yaitu : a. Dinding penahan tanah Grivitasi ( gravity retaining all b.Dinding penahan tanah semi gravitasi ( semi gravity reta c. Dinding penahan yang kontitener ( contibrer retaining "a d. Dinding penahan tanah cuontfort ( counterfort retaining 1. a.Dinding Penahan Tanah Gravitasi Dinding penahan tanah gravitasi tersebut dari beto pasangan batu. Didinding ini mengandalkan beratn tanah yang berada pada pasangan batu unruk ketahanan t tekanan tanah. #entuknya sederhana dan pelaksanannya mudah. Jenis din sering di gunakan bila dibutuhkan kotruksi panahan yan terlalu tinggi. #eton$pasangan batu

description

SS

Transcript of Rekayasapondasiiharidan 141203192859 Conversion Gate01

1

1. PENDAHULUAN

A. Dasar Teori Tentang Dinding Penahan Tanah

Dinding penahan tanah adalah suatu bangunan yang dibangun untuk mencegah keruntuhan tanah curam atau lereng yang dibangun ditempat dimana kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng itu sendiri dan dipengaruhi oleh kondisi gambaran fotografi tempat itu.

Dinding penahan tanah merupakan struktur yang umumnya digunakan dalam banyak kontruksi bangunaan. Jenis-jenis dinding penahan tanah yang umum digunakan dapat dikelompokkkan kedakan empat kelompok, yaitu :

a. Dinding penahan tanah Grivitasi ( gravity retaining Walls)

b. Dinding penahan tanah semi gravitasi ( semi gravity retaining walls )

c. Dinding penahan yang kontitener ( contibrer retaining walls )

d. Dinding penahan tanah cuontfort ( counterfort retaining walls )

1. a. Dinding Penahan Tanah Gravitasi

Dinding penahan tanah gravitasi tersebut dari beton biasa atau pasangan batu. Didinding ini mengandalkan beratnya sendiri dan tanah yang berada pada pasangan batu unruk ketahanan terhadap tekanan tanah.

Bentuknya sederhana dan pelaksanannya mudah. Jenis dinding ini sering di gunakan bila dibutuhkan kotruksi panahan yang tidak terlalu tinggi.

2.b. Dinding Penahan Tanah Semi Grafitasi

Sifat dinding grafitasi antara lain :

a. Digunakan sejumlah kecil baja tulangan untuk pembangunan didnding panahan grafitasi ini, yang akan mengurangi ukuran penampang dinding.

b. Mendapatkan kemantapan denagn dindingnya sendiri, tetapi dalam jenis ini batangan tulangan disusun karena adanya tengangan tarik pada bahan didinding.

3.c. Dinding Penahan Tanah Kontilever

Dinding panahan terdiri dari kontilever terbuat dari beton bertulang yang terdiri atas pondasi tipis dan subuh pelat dasar. Jenis dinding ini ekonomis bila digunakan untuk tembok yang tingginy alebih dari delapan meter.

4.d. Dinding Penahan Tanah Counterfort

Dinding jenis ini sam dengan panahan kontilever, akan tetapi pada jarak tertentu diberi pelat beton vertikal yang tipis. Dinding ini berfungsi untuk mengurangi geser momen yang terjadi.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan dinding panahan tanah adalah sebagai berikut:

1. Beban yang akan didukung oleh dinding panahan terdiri dari;

a. Berat sendiri dinding panahan serta berat tanah pada bagian atas plat lantai.

b. Tekanan tanah, baik tekanan tanah aktif maupun pasif yaitu tekanan tanah yang dalam keadaan batas dimana tanah isian dibagian belakang akan mulai runtuh mengelincir karena berat sendiri.

c. Beban pembebanan

Bila permukaan tanah dibelakng dinding digunakan untuk jalan raya, maka pembebanan harus dimaukkan dalam perhitungan.

d. Beban-beban lain

Seperti daya apung dan tekanan yang hatus dimasukkan daalm perhitungan.

2. Stabilitas Dinding Penahan

Untuk memeriksa stanilitas dinding penahan dilakukan dengan perhitungan terhadap :

a. Stabilitas terhadap guling ( over turning )

b. Stabilitas terhadap geser ( sliding )

c. Stabilitas terhadap daya dukung ( Bearing capasity )

d. Stabilitas seluruh sistem termasuk penanggulangan atau pengisian pada bagian belakang dan tanah pondasi sebagai satu kesatuan.

Dalam melaksanakan perencanan dinding penahan tanah :

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Memperkirakan ukuran / dimensi dari pada dinding penahan tanah.

2. Mencari besarnya tanah, baik secaar analisis, maupun grafis sesuai dengan tiope dinding panahan tanah yaitu colume atau renkine.

3. Lebar dasar dinding panahan tanah harus cukup memobilisasi daya dukung tanahnya dimana tekanan yang terjadi bekerja akibat konstruksi dan gaya lain tidak melebihi daya dukung yang diizinkan.

4. Perhitungan kekuatan struktur dari kontruksi dinding panahan tanah. Dilakukan pemeriksaan terhadap tegangan geser dan tekanan dari struktur dinding panahan tanah.

5. Dinding panahan tanah harus aman terhadap stabilitas guling ( sliding )

6. Dinding penahan tanah harus aman terhadap stabilitas geser ( sliding )

7. Menetukan lokasi penempatan dinding penahan tersebut :

Dinding penahan harus terletak pada suatu daerah dimana stabilitas dari kemiringan lerengnya memenuhi nilai faktor keamanan ( faktor of safety ) or. Fs tertentu, yaitu :

Fs > 1,5 untuk pelebaran tetap

Fs > 1,3 untuk pembebanan sementara

Teori Perencanaan Stabilitas dan Kekuatan

Struktur Dinding Penahan Tanah

a. Teori Rankine

Gambar di samping menunjukkan gaya-gaya yang bekerja pada dinding penahan kontilever

Bedasarkan gambar :

Pr = Pa sin (0Pr = Pa cos (0Keterangan :

Pp : tekanan tanah pasif

Pa : tekanan tanah aktif

Jadi, Wtotal termasuk berat tanah diatas tumit (toe) dan (heel) dari dinding penahan tanah :

b. Teori Coulomb

Mencari titik tangkap resultan gaya.

Pada tahap pekerjaan ini. Pp dianggap = 0

Rv . = w . x1 + Pv . x2 + Ph .

=

=

Dimana : (M = Jumlah momen

(V = Total gaya vertikal

Gaya Rv ((V) bekerja ( dasar

Diagran tegangan yang mungkin adalah :

Keterangan :

Gambar a : Menunjjukkan rasultan gaya R pada titik berjamak e < b/g menimbulkan teganagn V pada kedua ujung dasar dinding.

Gambar b : Menunjukkan gaya R bekerja paad titik berjarak e = b/G masih menimbulkan diagram tegangan tekan : F1 = ; F2 = 0

Apabila e > b/g, maka tegangan titik terhadap di B, kita ketahui tanah pada umumunya hanya tahap bertahap terhadap tekan, maka tegangan akan didistribusikan kembali sepanjang 3 bi, dimana bi adaalh dari jark titik bekerjanya R ketikan ujung C.

Lihat gambar C

F1 = ; dimana b1 b/2 e, maka F1 =

Tegangan pada ujung-ujung dasar dinding panahan tanah diberikan sebagai berikut :

F1 = (1+be/b)

F1 = (1-be/b)

Keterangan : b = lebar dasar

E = eksentrisitas / jarak dari tengah-tengan dasar keempat gaya bekerja

e = b/2 -

Pemeriksaan Terhadap Stabilitas Guling (over turning stability)Disini tekanan tanah pasif (Pp) dianggap = O < Pp = O>

Ambil (M pada ujung tumit (toe) dinding = (MR

Dimana Fs (cover turing) = Fs (over turning) = > 1,5 ~ 2

Kontrol Terhadap Stabilitas Geser / Gelincir (sliding stability)Fs (sliding ) = > 1,5

Diman : k1 = k2= 2/3

Pp = 1/2 . Kp. J2. D2 + 2. C2. D.

Kontrol terhadap daya dukung (bearing capacity)Fs (bearing capacity) = > 3,0

Dimana : qmax/min = (1 ( be/B)

qv = c2 . Nc . Fcd . Fa + q . Nq . Fqd . Fqi + . (2 . N( . F(d . F(I . B

Rumus-rumus yang berkaitan dengan q di atas

(qult dan qmax) :

e = B/2 -

q = (2 . D

B = B 2e

Fcd= 1 + 0,4 D/B

Fqd= 1 + 2 tan (2 (1 sin (2)2 D/B

F(d= 1

Fci= Fqi = (1 w/900)2 ; dimana w = tan-1

Nc, Nq, N( merupakan faktor-faktor daya dukung yang tergantung pada besar (2 Harga Nc, Nq, N( dapat diisi (dicari) menggunakan tabel 3.2

Pemeriksaan Terhadap Kekuatan Konstruktur

Untuk menghitung kekuatan struktur maka perlu diperiksa terhadap beberapa potongan, misalnya pada potonga 1-1

Pa = . ( . H2 . ka

Keterangan : w = Konstruksi (kg) diatas potongan 1-1 pada satuan panjang

Im = 100 Cm

B = Lebar dinding pada potongan 1-1

Pemeriksaan terhadap tegangan Geser dan Tekan

Tegangan Geser

Tegangan Tekan

dimana =

M = R . e

W = ( sehingga ;

B.1. Teori tekanan tanah Lateral

Tekanan tanah lateral sebuah plameter perencanaan (design parameter) yang paling penting didaalm sejumlah persoalan teknik pondasi.

Tekanan tanah dalam istilah yang sangat luas adalah tekanan atau gaya resultan yang dihasilkan oleh tanah terhadap struktur atau yang bekerja dekat permukaan atau oleh suatu massa tanah.

Tekanan Tanah Diam (kg)

Apabila tembok pada gambar 2.1 tidak diperkenankan untuk bergerak baik masuk maupun keluar massa tanah ; (regangan horizontal = 0) daapt kita lihat tekanan tanah dalam keadaan diam (at rest) tekanan lateral pada keadaan-keadaan adalah :

Dimana ; (h = ko . (v + u

Dimaan ; ko = Koef. Tekanan tanah diam

u = Tekanan air pori

Gambar. Tekanan tanah diam

Perbandingan tekanan arah horizontal dan vertikal dinamakan koefensi tekanan n tanah diam. ko :

k0 =

k0 =

Penentuan k0 di lapangan dengan mengukur (h hampir tidak mungkin dilakukan, karena selamanya akan hilang apabila lubang digali sepanjang elemen tersebut.

Dalam banyak kasus k0 < 1, tetapi biasanya sebagai berikut

Ko1 : untuk tanah berkonsolidasi berlebihan (arc > 3)

Beberapa pendekatan yang pernah dilakukan untuk mengetahui nilai k0, seperti

1. Jaki (1948) dan Brooker & Ireland (1965)

k0 =1 - sin (Dimana, untuk tanah kohesif dan nonkohesif yang berkonsilidasi secara normal, juga pada tanah berbutir M =1

k0 = 1-sin (

Keterangan : ( = sudut geser efektif

Untuk tanah lempung yang terkonsolidasi berlebihan (arc > 2) m = 0,95, sehingga k0 = 0.95 - sin (2. Brooker dan Ireland (1965)

Hubungan antara k0 dan Ip untuk lempung normally consolidation :

k0 = 0,40 + 0,007 (Ip) = 0,0 sampai dengan 40

k0 = 0,64 + 0.001 (ip) untuk Ip= 40 sampai dengan 80

3. Alpon (1967)

Hubungan antara Ko dan Ip untuk lempung normaly

Consolidation :

k0 = 0,19+ 0,223 log (Ip)

4. Sherf dan ishigasi (1981)

Hubungan antara k0 dan ll dengan menggunakan faktor ( dan (k0 = ( + ( (OCR 1)

( = 0,54 + 0,0044 (ll 20)

( = 1,0 untuk ll > 10%

5. Sherif, Fang dan Sherif (1981)

Menggunakan suatu rumusan dalam memperkirakan k0

k0 = (1 sin () = (3,5)

Keterangan: = beret isi pasir

min= berat isi pasir minuman

2. TEKANAN

a. Tekanan Tanah Aktif

Teori tekanan tanah literal, rankine, ikemukakan pertama kali hanya diterapkan pada tanah nan kohesif yang seragam, dengan asumsi sebagai beriktut :

01. Massa tanah adalah semi tak terbatas, homogen kering, dan non kohesif

02. Permukaan tanah adalah sebuah dinding yang berbentuk datar ataupun berinklinasi

03. Belakang tembok adalah tegas dan lurus, dengan kata lain dimana tidak terjadi tegangan geser antara tembok dan tanah serta hubungan tegangan setiap elemen yang berdekatan denagn tembok adalah sama dengan yang jauh dari tembok.

Tekanan / tegangan aktif yang terjadi adalah :

ka = tan2 (450 - (/2)

Distribusi tekanan tersebut mwnunjukkan bahwa z = 0, tekanan aktif adalah Ta = -2c , hal ini menunjukkan sebagai tekanan tarik. Tekanan tarik menurun terhadap kedalam dan menjadi nol pada z = zc atau zc = ; sehingga besarnya gaya aktif persatuan panjang tembok adalah :

Ra =

b. Tekanan Tanah Pasif

Gambar dibawah menunjukkan sebuah tembok vertikal tanpa gerakan dengan urugan horizontal, pada kedalaman z, tegangan vertikal pada elemen tanah (v = (z, sebenarnya apabila tembok tidak bergerak sama sekali, tekanan lateral pada kedalaman z adalah (h = k0 - (vApabila tembok tersebut terdorong 4x, maka vertikal pada kedalaman akan tetap sama tetapi tegangan horozontal meningkat, apabila tembok brgerak lebih jauh lagi kedalaman, tagangan pada kedalaman akan mencaapi batas yang ditunjukkan oleh lingkaran Mohr. Kondisi ini akan mencaapi keruntuhan Mohr Coulomb, sehingga akan menyebabkan tanah dibelakang tembok akan runtuh akibat terdorong ketas. Tegangan horizontal pada titik ini dinyatakan sebagai tegangan Rankine, atau (h = (0, dimana :

(p = (v . kp + 2c

kp = tan2

Sehingga besarnya resultan pasif persatuan panjang tembok adalah :

kp = . kp . H2 + 2c . H .

Tekanan Tanah Akibat Beban Luar

Pada beberapa kasus, teori elastisitas digunakan untuk menentukan tekanan tanah lateral pada tembok panahan yang disebabkan sebaagi jenis beban luar, seperti beban titik, bebab gratis dan beban luasan (strip)

Penurunan (Settlement)Suatu koordinasi tanah yang mengalami penampatan akibat adanya suatu pembebanan diebut penurunan segera.

Penurunan terbagi dua yaitu :

Penurunan segara

Penurunan Konsolidasi (primer dan sekunder)

Dinding dengan dasr pada tanah-tanah butiran halus banyak penurunan, yang diharapkan terjadi setelah selesainya kontruksi dinding dan urugan balik. Dinding pada tanah kohesif dimana teori konsilidasi dipakai akan berfungsi (to settle) selama beberapa waktu setelah kontruksi selesai.

Gaya resultan harus dipegang dekat tengah-tengah dasar untuk tanah ini, agar dapat mempertahankan penurunan yang seragam secara relatif dan mengurangu gulingan. Intensitas tekanan tanah pada tapat-tapt lebih besar pada ekentrisitas resultan L/G dibandingkan bila eksentrisitasnya nol.

Kegagalan-Kegagalan Penurunana. Sudut penampang simpang vertikal yang berlebihan yang disebabkan oleh tekanan tapak yang tinggi.

b. Penurunan berlebihan dan sudut pandang vertikal yang disebabkan oleh urugan balik.

Bila telapak sampai di atas batuan, maka ada dua hal yang harus dipertimbangkan, pertama, harus terdapat rotasi dasar dan dinding yang cukup agar tekanan aktif dapat berkembang. Hal ini dapat dicapai denagn menempatkan sebuah bantalan (pad) dibawah dasar yang besarnya 150 s/d 300 mm, atau dengan mengkronstruksi badan denagn fleksibelitas yang cukup agar dapat menahan tekanan darah. Kedua, untuk menghindari tekanan-tekanan yang tapak tang tinggi, yang dapat memisahkan tapak dari sisa bagian yang lain. Hal ini dapat dihindari denganj membut tapak menjadi beberapa bagian agar resultan jatuh di dekat pusat.

Penurunan diferensial dapat menimbulkan sebuah masalah dalam arah longitudinal jika dinding tersebut panjang, walupun ada usaha untuk menjebatani deposit bahan yang jelek (poor material ) setempat. Tetapi jika kualitas dukung bahan tersebut berbeda dengan suatu jarak yang besar, hal ini harus diperhitungkan kalau tidak dinding dapat retak dalam arah vertikal. Tanah tersebut, boleh diganti, dimempukan atau distabilkan, atau tekanan dukung tanah dapat dikurangi dalam menambahkan lebar tepak. Bila penurunan yang dihitung, elastis maupun konsolidasi, terlalu besar maka pondasi tiang pancang.

Jaring AliranPersamaan Laplace = = 0, dalam tanah isotropis menggambarkan dua kurva ortogonal yaitu : garis aliran dan garis ekopotensial, garis aliran ialah garis sepanjang aliran air yang mengalir dari hulu ke hilir melalui tanah yang tembus air, sedangakn gaaris ekipotensial ialah garis yang mempunyai tinggi yang sama sepanjang garis tersebut.

Gabungan / kombinasi, jumlah gari-garis aliran ekipotensial disebut jaring-jaring aliran (flow nets).

Jaringan-jaringan aliran dapat digunakan untuk menentukan tekanan air ke atas (uplift pressure) di bawah konstruksi bangunan air.

2. PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN

Menghitung Tekanan Tanah Aktif Dan Pasif Teori Renkine Tekanan tanah aktif Untuk 1 = 200 dan ( = 150Ka1 = . cos (= . cos 15= 0,602Ka2 = . cos (= . cos 15

= 0,3405

Dari tanah lapisan atasUntuk z = 0, Ka1 = 0,602 ( (a1 = q .Ka1 = 4 kN/m2 . 0,602

= 2,41 kN/m2Untuk z = h1 = 2 m, Ka1 = 0,602

( (v = (1 . h1 = 12 . 2 = 24 kN/m2 (a2 = Ka1.(v = 0,602. (24) = 14,45 kN/m2 Bagian atas dari tanah lapisan bawah

Untuk z = h1= 2 m, h2= 3,4 m, Ka1 = 0,602( (v = (1 . h1 = 12 . 2 = 24 kN/m2 (a3 = Ka1.(v = 0,602. (24) = 14,45 kN/m2( (a4 = ( (1sat - (w ) . h2 Ka1 = (15-9,81) . 3,4. 0,602 = 6,01kN/m2 Akibat tekanan airU = (w. h2 = 9,81 . 3,4 = 33,35 kN/m2 Akibat tanah berkohesiUntuk tanah lapisan atas(5 = 2c. = 2.1,5 . = 2,32 kN/m2

Pa2Pa = h1.q. + .(1 h12 ( (1sat - (w ) . h2 Ka1 Gaya aktif rangkin persatuan panjang tembok

Noh . q (m2)P = luas (kN/m2)

1. . 1,45 . (4,494)3,258

2.4,35 . (4,494)19,549

3. . 4,35. (7,501)16,315

4. . 4,35 .(4,35)9,461

Pa =48,583

Pav = Pa sin ( = 48,583 sin 18= 15,013 kN/mPah = Pa cos ( = 48,583 cos 18= 46,205 kN/m Sehingga besarnya lokasi resultan aktif :

Pa . za = P1 (h1(1/3) + h2) + P2 (h2/2) + P3 (h2/3) + P4 (h2/3)

= 3,258((1,45/3) + 2,05) + 19,549(2,05/2) + 16,315(2,05/3) + 9,461 (2,05/3)

48,583 za= 8,254 + 20,038 + 11,149 + 6,465 za = 0,944 m Untuk tanah pasif

kp = tan2 (45 + (2/2)

= tan2 (45 + 12/2) = 1,525Gaya pasif persatuan panjang tembok adalah

Pp= P1 + P2 + P3= (((sat - (w) . D2 . kp + 2c2 . D . + ((w . h22)

= (19,5 1) (1,1)2 . 1,525 + 2 . 21 . 1,1 . + (1 .2,1)

= 76,294 kN/mSehingga besarnya lokasi resultan pasif :

Pp . zp = P1 (1/3) . D + P2 (1/2) . D + P3 (1/3) h276,294. zp = 8,940 (1/3) . 1,1 + 57,053 (1/2) . 1,1 + 10,301 (1/3) . 2,05 zp = 0,547 mA.1. Stabilitas terhadap overturning

Penentuan Momen Penahan

BagLuas (m2)(1)Berat (kN/m2) (2)Lengan(m)(3)Momen(kN.m2)

(2) x (3)

13,5 (0,85)=2,975(tbk (2,975)=70,152,225156,084

2 (0,6) 3,5=1,05(tbk (1,05)=24,761,60039,616

3 (0,6) 3,5=1,05(tbk (1,05)=24,762,62564,995

44,45 (0,85)=3,783(tbk (3,783)=89,202,225198,47

5 (0,351) 2,05=0,36( (0,36)=6,522,85918,641

61,2 (2,05)=2,46( (2,46)=44,533,459154,029

70,351 (1,45)=0,509( (0,509)=9,212,85926,331

81,2 (1,45)=1,74( (1,74)=31,493,459108,924

9 (1,8) tan 180 . 1,8=0,526( (0,526)=9,522,61524,895

10 (0,249) 1,45=0,181( (0,181)=3,282,3917,842

Pav =15,0134,4550,485

(v=324,765(MR850,312

(Ma = za . Pah= 0,944 . 46,583= 43,974 kN.m(Mp = zp . Pp= 0,547 . 76,294= 41,733 kN.mFk (over turning)=

=

= 9,921 > 1,5 (aman)

A.2. Stabilitas terhadap sliding

Fk (sliding) =

=

= 5,277 > 1,5 (aman)

A.3. Stabilitas terhadap bearing capacityMnett = (MR + (Mp - (Ma

= 850,312 + 41,733 43,974= 859,469 kN.mx = = = 2,646e = B/2 x ( 4,45/2 2,646 = 0,421e = 0,421 < B/6 = 4,45/6 = 0,742 (aman)

=

qmax= 114,303 kN/mqmin= 31,525 kN/mFaktor daya dukung (2 = 120 (lihat table)

Nc = 9,28Nq = 2,97N( = 1,69q = D . (2= (1,1) ( 19,5 9,81) = 10,659 kN/mB = B 2e

= 4,45 2 (0,421) = 3,608 mFaktor kedalaman

Fcd= 1 + 0,4 (D/B)

= 1 + 0,4 (1,1/3,608) = 1,122fqd= 1 + 2 tan (2 (1 sin (2)2 . (D/B)

= 1 + 2 tan 24 (1 sin 24)2 . (1,1/3,608) = 1,096 f(d = 1,096Faktor inklinasi

Fct = fqt = (1 w/90)2(2= tan-1

= tan-1

= tan-1

= 6,1420

fc= fqi=

= = 0,868f(1=

= = 0,238Persamaan daya dukung umum yang disarankan oleh Mayerhoff (1963)

qult= C2.Nc.fci.fcd + q.Nq.fqi.fqd + (2.B .N(.f(1.f(d

= (21).(9,28) .(0,868) .(1,122) + (10,659). (2,97). (0,868). (1,096) + (19,5). (3,608). (1,69). (0,238). (1,096)

= 189,793 + 15,593 + 15,508

= 220,894 kN/mFk = = = 1,933 < 2,5 (tidak aman)

Saran : perlu diperbesar atau diperdalam lagi dfnya dan dalam

pengerjaannya menggunakan cerucuk agar menjadi aman

B. Penurunan (Settlement)

Untuk perhitungan peningkatan tegangan vertikal bisa kita asumsikan bahwa kenaikan tegangan disebabkan oleh beban lajur (lebar terbatas dengan panjang tak terhingga) q =

= = 72,914 kN/m Po = ( L + D) . ((2 sat - (w)

= ( .15 + 1,1) (19,5 9,81)

= 83,334 kN/m2 x = 0 m z = L ( . 15 = 7,5 mB = 4,45 mDari grafik variasi, nilai pengaruh (p terhadap dan (Jurgenson, 1934) didapat (tabel) = = 3,371(p/q = 0,4927 (p/q = 0,4927 . q

(p = 0,4927 . 72,914

= 35,924Sehingga besarnya penurunan konsolidasi adalah

Sc =

=

= 2,083 log 1,431

= 0,324 meter

C. Kontrol Terhadap Uplift

Nd= 3,5Nf= 2,1(H= hw1 hw2

= 2,05 2,1 = 0,05Kehilangan tinggi energi untuk tiap-tiap penurunan energi potensial adalah

he= (hw1 1 ((H/Nd) (w= (2,05 1 (0,014) . 9,81 = 1,913 kN/m2hd= (hw1 - 2 ((H/Nd) . (w= (2,05 2 (0,014) . 9,81 = 1,775 kN/m2hc= (hw1 3 ((H/Nd) . (w= (2,05 3 (0,014) . 9,81 = 1,638 kN/m2hb= (hw1 4 (((H/Nd) . (w= (2,05 4 (0,014) . 9,81 = 1,501 kN/m2ha= (hw2 5 ((H/Nd) . (w= (2,05 5 (0,014) . 9,81 = 1,363 kN/m2Tekanan keatas yang telah dihitung tersebut kemudian digambarkan seperti gambar di bawah ini

Gaya angkat ke atas (uplift force) persatuan panjang yang diukur sepanjang sumbu tembok dapat dihitung dengan menggunakan luas diagram tegangan yang tergambar.

A1= (he-hd) (b/4) + (hd(b/4))

= (1,913 1,775) (4,45/4) + (1,775 (4,45/4)

= 2,051 kN/mA2= (hd-hc) (b/4) + (hc(b/4))

= (1,775 1,638) (4,45/4) + (1,638 (4,45/4))

= 1,898 kN/mA3= (hc-hb) (b/4) + (hb(b/4))

= (1,638 1,501) (4,45/4) + (1,501 (4,45/4))

= 1,746 kN/mA4= (hb-ha) (b/4) + (ha(b/4))

= (1,501 1,363) (4,45/4) + (1,363(4,45/4))

= 1,593 kN/mSehingga keamanan terhadap uplift force

Sf =

Atot = A1 + A2 + A3 + A4= 2,051 + 1,898 + 1,746 + 1,593

= 7,738 kN/mJadi, Sf = = 41,970 > 4 (sangat aman)

D. Kontrol Terhadap Piping

Df

(1,1) = 0,55a = 15 0,55 = 14,45b = 14,45 0,55 = 13,9c = 13,9 0,55 = 13,35ha = (hw1 hw2)

= (2,05 2,1) = 0,156hb = (hw1 hw2)

= (2,05 2,1) = 0,149hc = (hw1 hw2)

= (2,05 2,1) = 0,141hrata-rata =

=

= 0,149 mSehingga keamanan terhadap piping :

= 28,016 > 4 (aman)Slice Panjang Tinggi (0(ww sin (u C2 . b tan ( Cos (w tg (2 cos (

B h

11,41,44-589,6919,535-16,56714,12629,4000,2130,5302,200

21,43,08-419,6941,783-27,41230,21529,4000,2130,7556,703

31,44,04-289,6954,807-25,73039,63229,4000,2130,88310,286

41,44,61-169,6962,539-17,23845,22429,4000,2130,96112,778

51,44,88-59,6966,202-5,77047,87329,4000,2130,99614,018

61,44,8769,6966,0666,90647,77529,4000,2130,99513,966

71,44,6179,6962,40418,24545,12629,4000,2130,95612,685

81,44,02289,6954,53525,60339,43629,4000,2130,88310,235

91,43,04429,6941,24127,59529,82229,4000,2130,7436,514

101,41,36599,6918,45015,81513,34229,4000,2130,5152,020

1,446352,571294,0002,1268,21791,405

E. Over Stability

KONDISI 1

Dimana : w= b . h . (

u= (w . h

(= ((sat (wDiketahui Pa= 36,712 kN/m

= 2,5 m

= 7,41 m a = = = 17,821 kN/mFs =

=

= 2,374 > 1,5 (OK)

KONDISI 2

Slice Panjang Tinggi (0(ww sin (u C2 . b tan ( Cos (w tg (2 cos (

B h

11,41,39-549,6918,857-15,25513,63629,4000,2130,5882,356

21,42,84-399,6938,527-24,24627,86029,4000,2130,7776,364

31,43,73-269,6950,601-22,18236,59129,4000,2130,8999,667

41,44,27-159,6957,927-14,99341,88929,4000,2130,96611,893

51,44,52-59,6961,318-5,34444,34129,4000,2130,99612,984

61,44,5259,6961,3185,34444,34129,4000,2130,99612,984

71,44,26169,6957,79115,92941,79129,4000,2130,96111,808

81,43,71279,6950,33022,84936,39529,4000,2130,8919,532

91,42,8399,6937,98523,90527,46829,4000,2130,7776,275

101,41,32549,6917,90714,48712,94929,4000,2130,5882,237

0,494327,262294,0002,1268,43986,100

Dimana : w= b . h . (

u= (w . h

(= ((sat (wDiketahui Pa= 36,712 kN/m

= 3,25 m

= 7,80 m a = = = 15,297 kN/mFs =

=

= 3,346 > 1,5 (OK)

KONDISI 3Slice Panjang Tinggi (0(ww sin (u C2 . b tan ( Cos (w tg (2 cos (

B h

11,41,35-509,6918,314-14,02913,24429,4000,2130,6432,502

21,42,65-369,6935,950-21,13125,99729,4000,2130,8096,182

31,43,47-259,6947,074-19,89434,04129,4000,2130,9069,068

41,43,98-159,6953,993-13,97439,04429,4000,2130,96611,085

51,44,22-59,6957,249-4,99041,39829,4000,2130,99612,122

61,44,2159,6957,1134,97841,30029,4000,2130,99612,094

71,43,96159,6953,72113,90438,84829,4000,2130,96611,030

81,43,45259,6946,80319,78033,84529,4000,2130,9069,016

91,42,61379,6935,40721,30925,60429,4000,2130,7996,011

101,41,29509,6917,50013,40612,65529,4000,2130,6432,391

-0,642305,974294,0002,1268,63081,501

Dimana : w= b . h . (

u= (w . h

(= ((sat (wDiketahui Pa= 36,712 kN/m

= 4,00 m

= 8,24 m a = = = 17,821 kN/mFs =

=

= 4,047 > 1,5 (OK)

Rein for cemen

Rein for cemen

Beton/pasangan batu

Counterfort

Pp

W3

W4

W2

W1

Ph

Z

Ph

Pv

Pa

W

R

a

Pv

W

Pp

b/2

b/2

No

X1

X2

b/3

b/3

b/3

f1

f2

f2

f1

b/3

b/3

b/3

C

B

EMBED Equation.3

Gb. a

Gb. b

B

W

I

I

H

Pv

Ph

Pa

h

v

h

e

Z

P1

P0

Z

Ph

Co

Tembok menjauhi gedung (X)

Tekanan pada Z berapapun akan menurun

450+/2

450+/2

X

0

'

e

Z

Shear Stres

a

b

c

a

b

c

Normal Stress

EMBED Equation.3

S = C + tan

-

=

H

o. ko

2c. EMBED Equation.3

Q

H

Z=b-h

H

Z=n-h

S = C + tan

k

Normal Stress

h - p

o

h = ko o

c

b

a

Shear Stres

Z

e

1

B

450+/2

a. tekanan lateral akibat beban titik

R

X=m-h

b. tekanan lateral akibat beban grafis

H

Z

X

P

a/Z

a. Penurunan tapak yang berlebihan

b. strara bahan termampatkan yang mendasarai seperti lempung/gambut

Irugan balik

W

EMBED Equation.3 1

1

0,5

1

0,5

1

0,5

= 2,5

1

h

= 1,5

z

x1= 0,5m= 150

x2= 1mH= 6 m

x3= 0,5m1= 1,2 kN/m3

x4= 1m(1= 200

x5= 0,5mc1= 1,5 kN/m2

x6= 1m1sat= 1,5 kN/m3

D= 2m2sat= 2,6 kN/m3

h1= 1,2 m(2= 320

h2= 2,5 mc2= 1,8 kN/m2

e0= 0,80Cc= 0,20

tembok = 23,58 kN/m3

= 4

B = 3,5

1

2

= 180

1,45 m

2,05 m

8

10

0,85 m

0,85 m

0,6 m

0,6 m

1,2 m

1,2 m

1,1 m

1 m

3

4

7

5

6

9

H=15m

Df=1,1m

q =

sat2= 19,5 kN/m3

2= 120

C2= 21 kN/m2

Cc= 0,25

eo= 0,80

K= 2,1 x 10-3 cm/dt

9

6

5

7

8

10

4

3

1

2

= 180

1,45 m

2,05 m

0,85 m

0,85 m

0,6 m

0,6 m

1,2 m

1,2 m

1,1 m

1 m

a

b

c

d

e

1

2

3

4

5

ha

hb

hc

hd

he

4

3

2

1

EMBED Equation.3

Df= 1,1 m

a

b

c

kohesi

U

Pa4

Pa3

Akibat beban q (Pa1)

H

EMBED Equation.3

= 2

D

= 1,2

2

h

_1175320484.unknown

_1176531833.unknown

_1180676562.unknown

_1389021994.unknown

_1477514689.unknown

_1477545091.unknown

_1477545941.unknown

_1477544973.unknown

_1477158794.unknown

_1180676581.unknown

_1180965119.unknown

_1320316647.unknown

_1320316752.unknown

_1180965163.unknown

_1180964910.unknown

_1180965073.unknown

_1180676569.unknown

_1180676578.unknown

_1180676572.unknown

_1180676565.unknown

_1176741057.unknown

_1180555629.unknown

_1180559484.unknown

_1180676554.unknown

_1180676559.unknown

_1180676542.unknown

_1180556284.unknown

_1180556334.unknown

_1180556342.unknown

_1180556280.unknown

_1180553670.unknown

_1180553678.unknown

_1176741368.unknown

_1180553666.unknown

_1176741287.unknown

_1176532391.unknown

_1176741024.unknown

_1176532102.unknown

_1176532106.unknown

_1176532295.unknown

_1176531984.unknown

_1176488133.unknown

_1176529583.unknown

_1176531377.unknown

_1176531766.unknown

_1176530542.unknown

_1176530929.unknown

_1176495270.unknown

_1176529569.unknown

_1176529572.unknown

_1176493933.unknown

_1175327132.unknown

_1175344796.unknown

_1175349695.unknown

_1175349985.unknown

_1176468835.unknown

_1176469201.unknown

_1176466661.unknown

_1175349738.unknown

_1175344831.unknown

_1175344416.unknown

_1175344779.unknown

_1175329293.unknown

_1175320973.unknown

_1175321614.unknown

_1175324587.unknown

_1175321044.unknown

_1175320683.unknown

_1175320945.unknown

_1175320549.unknown

_1175315663.unknown

_1175317705.unknown

_1175319627.unknown

_1175319719.unknown

_1175320363.unknown

_1175319697.unknown

_1175318160.unknown

_1175318411.unknown

_1175317752.unknown

_1175317440.unknown

_1175317625.unknown

_1175317665.unknown

_1175317616.unknown

_1175315951.unknown

_1175316191.unknown

_1175315734.unknown

_1175313442.unknown

_1175313809.unknown

_1175314816.unknown

_1175315026.unknown

_1175313863.unknown

_1175313586.unknown

_1175313715.unknown

_1175313575.unknown

_1175311936.unknown

_1175312130.unknown

_1175312326.unknown

_1175311952.unknown

_1175311747.unknown

_1175311778.unknown

_1175311718.unknown