refrat faringitis baru
Transcript of refrat faringitis baru
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
1/18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Faring berfungsi dalam hal respiratorik dan memungkinkan terjadinya
vokalisasi serta laring untuk melindungi jalan napas bawah dari obstruksi
benda asing.1
Faringitis dapat terjadi pada semua umur dan tidak dipengaruhi jenis
Kelamin2, dengan frekuensi yang lebih tinggi terjadi pada populasi anak-
anak2. Faringitis akut jarang ditemukan pada usia di bawah 1 tahun.
nsidensinya meningkat dan men!apai pun!aknya pada usia "-# tahun, tetapi
tetap berlanjut sepanjang akhir masa anak-anak dan kehidupan dewasa$.
Kematian yang diakibatkan faringitis jarang, tetapi dapat terjadi sebagai hasil
dari komplikasi penyakit ini".
Faringitis akut baik disertai demam atau tidak, pada umumnya
disebabkan oleh virus%, seperti &hinovirus, 'denovirus, (arainfluen)avirus,
*oksakievirus, *oronavirus, +!hovirus, +pstein-ar virus mononukleosisdan *ytomegalovirus. /ari golongan bakteri seperti 0treptokokus beta
hemolitikus kelompok ', merupakan kelompok bakteri yang sering
ditemukan$,%, sedangkan jenis bakteri yang lain seperti eisseria gonorrhoeae,
*orynoba!terium diphtheriae, *hlamydia pneumonia, grup * dan
0treptokokus2.
(enyebab faringitis yang lain seperti *andida albi!ans 3onilia
sering didapatkan pada bayi dan orang dewasa yang dalam keadaan lemahatau terimunosupresi$,%. 4al-hal seperti udara kering, rokok, neoplasia,
intubasi endotrakeal, alergi, dan luka akibat )at kimia dapat juga
menyebabkan faringitis2,".
1
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
2/18
5alaupun faringitis jarang menimbulkan kematian, namun banyak
komplikasi yang di akibatkan jika penanganan tidak dilakukan dengan segera
atau se!ara benar dan tepat, maka penulis tertarik mengangkat topik faringitis
ini sebagai judul penulisan makalah.
1.2 atasan masalah
3akalah ini hanya terbatas pada anatomi, definisi, etiologi,
patofisiologis, klasifikasi, gejala klinis, diagnosis, pemeriksaan penunjang ,
dan penatalaksanaan faringitis.
1.$ 6ujuan penulisan
6ujuan penulisan referat ini adalah untuk menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang faringitis
1." 3etode penulisan
(enulisan makalah ini berdasarkan tinjauan kepustakaan dengan
merujuk ke beberapa literatur yang ada.
2
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
3/18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 'natomi faring 7,#
Faring adalah suatu kantong fibromuskular yang bentuknya seperti
!orong, yang besar dibagian atas dan sempit di bagian bawah. Kantong ini
mulai dari dasar tengkorak terus menyambung ke esofagus setinggi vertebra
ke-7. Ke atas, faring berhubungan dengan rongga hidung melalui koana, ke
depan berhubungan dengan rongga mulut melalui isthmus orofaring,
sedangkan dengan laring di bawahberhubungan melalui auditus laring dan ke
bawah berhubungan dengan esofagus. (anjang dinding posterior faring pada
orang dewasa lebih kurang 1" !m, bagian ini merupakan bagian dinding
faring yang terpanjang.
/inding faring dibentuk oleh dari dalam ke luar mukosa, fasia
faringobasiler, fasia otot dan sebagian fasia bukofaringeal. erdasarkan
letaknya faring terdiri dari nasofaring, orofaring laringofaringeal.
1. asofaring
atas nasofaring di bagian atas adalah dasar tengkorak, di bagian
bawah adalah palatum mole, ke depan adalah rongga hidung sedangkan ke
belakang adalah vertebra servikal.
asofaring relatif ke!il, berhubungan erat dengan beberapa struktur
penting, seperti adenoid, jaringan limfoid pada dinding lateral faring dengan
resesus faring yang disebut fossa rosenmuller, kantong ratke, yang
merupakan invaginasi struktur embrional hipofisis serebri, torus tubarius,
suatu refleksi mukosa faring di atas penonjolan kartilago tuba eusta!hius,
koana, foramen jugulare yang dilalui oleh n. glosofaring, n. vagus dan n.
3
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
4/18
asesorius spinal saraf kranial dan v. jugularis interna, bagian petrosus os
temporalis dan foramen laserum dan muara tuba eusta!hius.
2. 8rofaring
8rafaring disebut juga mesofaring dengan batas atasnya adalah
palatum mole, batas bawah aalah tepi atas epiglotis, ke depan adalah rongga
mulut, sedangkan ke belakang adalah dinding podterior faring, tonsil
palatina, fossa tonsil serta arkus faring anterior dan postrior, uvula tonsil,
tonsi lingual dan foramen sekum.
$. laringofaring
atas laringofaring disebelah superior adalah tepi atas epiglotis, batas
anterior ialah laring, batas inferior ialah esofagus, serta batas posterior ialah
vertebra servikal. ila laringofaring diperiksa dengan ka!a tenggorok pada
pemeriksaan laring tidak langsung atau dengan laringoskop pada
pemeriksaan langsung, maka struktur pertama yang tampak di bawah dasar
lidah ialah valekula.
/i bawah valekula terdapat epiglotis. +piglotis berfungsi untukmelindungi glotis ketika menelan minuman atau bolus makanan, pada saat
bolus tersebut menuju sinus piriformis dan ke esofagus.
ervus laring superior berjalan di bawah dasar sinus piriformis pada
tiap sisi laringofaring. 4al ini penting untuk diketahui pada pemberian
anestesi lokal di faring dan laring pada tindakan laringoskopi langsung.
2.2 /efisini
Faringitis dalam bahasa Latin9 pharyngitis, adalah infeksi pada
faring, yang ditandai oleh adanya nyeri tenggorokan, eksudat pada faring,
faring hiperemis, demam, pembesaran limfonodi leher dan malaise1. &adang
ini dapat disebabkan oleh virus ":-7:;, bakteri %-":;, alergi, trauma,
4
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
5/18
toksin dan lain-lain. (ada umumnya, penyebab paling sering dari faringitis
yaitu infeksi oleh virus misal +
2.$ ('68F08L8
akteri penyebab faringitis pada umumnya memiliki sifat penularan
yang tinggi melalui droplet udara yang berasal dari pasien faringitis. /roplet
ini dapat dikeluarkan melalui batuk dan bersin. ?ika bakteri hinggap pada sel
yang sehat, bakteri ini akan bermultiplikasi dan mensekresikan toksin. 6oksin
ini menyebabkan kerusakan pada sel hidup dan inflamasi pada orofaring dan
tonsil. Kerusakan jaringan ini ditandai dengan adanya kemerahan pada faring.@
2." Klasifikasi faringitis
2.".1 Faringitis akuta. Faringitis viral
&inovirus menimbulkan gejala rinitis dan beberapa hari
kemudian akan menimbulkan faringitis./emam disertai rinorea,
mual, nyeri tenggorok, sulit menelan. (ada pemeriksaan tampak
faring dan tonsil hiperemis. Virus influenza, coxsachievirus dan
cytomegalovirus tidak menghasilkan eksudat. Coxsachievirus
dapat menimbulkan lesi vesikular diorofaring dan lesi kulit berupa
maculopapular rash.'denitis selain menimbulkan gejala faringitis
juga menimbulkan gejala konjungtivitis terutama pada
anak.Epstein Barr Virus (EB
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
6/18
dan hepatosplenomegali.Faringitis yang disebabkan oleh 4,1:,11
ambar 1. Faringitis virus
b. Faringitis bakterialnfeksi grup ' 0treptokokus hemolitikus merupakan
penyebab faringitis akut pada orang dewasa 1%; dan pada anak
$:;.yeri kepala yang hebat, muntah, kadang disertai demam
dengan suhu yang tinggi, jarang disertai batuk. (ada pemeriksaan
tampak tonsil membesar, faring dan tonsil hiperemis dan terdapat
eksudat dipermukaannya. eberapa hari kemudian timbul ber!ak
petekie pada palatum dan faring. Kelenjer limfe leher anterior
membesar, kenyal, dan nyeri pada penekanan.>,1:,11
6
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
7/18
ambar 2. Faringitis Streptococcus
ambar $. (erbedaan faringitis bakteri dan virus
!. Faringitis fungal
(enyebab dari fungal yang tersering adalah Caniayang
dapat tumbuh dimukosa rongga mulut dan faring.Keluhan nyeri
tenggorok dan nyeri menelan. (ada pemeriksaan tampak plak
putih diorofaring dan mukosa faring lainnya hiperemis.(embiakan
jamur dilakukan dalam agar sabouroud deAtrosa.>,1:,11
7
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
8/18
d. Faringits gonorea
Faringitis ini disebabkan oleh bakteri eisseria gonorrheae.
(asien yang menderita faringitis tipe ini selalu punya riwayat
pernah melakukan riwayat seks oral atau kontak orogenital. ?ika
didapatkan pasien dengan faringtis tipe ini wajib ditanyakan kepada
pasien apakah pernah melakukan kontak orogenital
sebelumnya.>,1:,11
ambar %. Faringitis gonorea
8
Gambar 4. Faringits disebabkan
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
9/18
2.".2 Faringitis Kronik
6erdapat 2 bentuk yaitu faringitis kronik hiperplastik dan
faringits kronik atrofi. Faktor predisposisi proses radang kronik
difaring ini ialah rinitis kronik, sinusitis, iritasi kronik oleh rokok,
minum alkohol, inhalasi uap yang meransang mukosa faring dan
debu.Faktor lain penyebab terjadinya faringitis kronik adalah pasien
yang biasa bernapas melauli mulut kareana hidungnya tersumbat.>,1:,11
a. Faringitis kronik hiperplastik
(ada faringitis kronik hiperplastik terjadi perubahan mukosa
dinding posterior faring. 6ampak kelenjer limfa dibawah mukosa
faring dan lataeral band hiperplasi. (ada pemeriksaan tampak
mukosa dinding posterior tidak rata, bergranul.(asien mengeluh
mula-mula tenggorokan kering gatal dan akhirnya batuk yang
berdahak.>,1:,11
b. Faringitis kronik atrofi
Faringits kronik atrofi sering timbul bersamaan dengan rinitis
atrofi. (ada rinitis atrofi, udara pernapasan tidak diatur suhu serta
kelembapannya, sehingga menimbulkan ransangan serta infeksi
pada faring.
(asien mengeluh tenggorok kering dan tebal serta mulut berbau.
(ada pemeriksaan tampak mukosa faring ditutupi oleh lendir yang
kental dan bila diangkat tampak mukosa kering.>,1:,11
2.".$ Faringitis spesifika. Faringitis luetika
6reponema palidum dapat menimbulkan infeksi di daerah
faring seperti juga penyakit lues diorgan lain. ambaran klinisnya
tergantung stadium penyakit primer, sekunder, dan tersier.
- 0tadium primer
Kelainan pada stadium primer terdapat pada lidah, palatum
mole, tonsil, dan dinding posterior faring berbentuk ber!ak
9
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
10/18
keputihan. ila infeksi teru berlangsung maka timbul ulkus pada
daerah faring seperti ulkus pada genitalia yaitu tidak nyeri. ?uga
didapatkan pembesaran kelenjer mandibula yang tidak nyeri tekan.
- 0tadium sekunder
0tadium ini jarang ditemukan. 6erdapat eritema pada
dinding faring yang menjalar ke arah laring.
- 0tadium tersier
(ada stadium ini terdapat guma. (redileksinya pada tonsil
dan palatum. ?arang pada dinding posterior faring. uma pada
dinding posterior faring dapat meluas ke vertebre servikal dan bila
pe!ah dapat menyebabkan kematian. uma yang terdapatdipalatum mole, bila sembuh akan terbentuk jaringan parut yang
dapat menimbulkan gangguan fungsi palatum se!ar
permanen./iagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan serologik. $-%
10
Gambar 6. Faringitis
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
11/18
b. Faringitis tuberkulosis
Faringitis tuberkulosis merupakan proses sekunder dari
tuberkulosis paru. (ada infeksi kuman tahan asam jenis bovinum
dapat timbul tuberkulosis faring primer. *ara infeksi eksogen
yaitu kontak dengan sputum yang mengandung kuman atau
inhalasi kuman melalui udara. *ara infeksi endogen yaitu
penyebaran melalui darah pada tuberkulosis miliaris. ila infeksi
timbul se!ara hematogen maka tonsil dapat terkena pada kedua
sisi dan lesi ditemukan didinding posterior faring, arkus faring
anterior, dinding lateral hipofaring, palatum mole dan palatum
durum. Kelenjer regional leher membengkak. (enyebaran se!ara
limfogen.1:,11
Keadaan umum pasien buruk karena anoreksia dan
odinofagia. (asien mengeluh nyeri yang hebat pada tenggorok,
nyeri ditelinga atau otalgia serta pembesaran kelenjer limfa
servikal.
11
Gambar 7. Contoh guma stadium
Gambar 8. Contoh arasit
!reonema alidum "ang
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
12/18
2.% ejala klinis
ejala dan tanda yang ditimbulkan faringitis tergantung pada
mikroorganisme yang menginfeksi. 0e!ara garis besar faringitis menunjukan
tanda dan gejala lemas, anoreAia, suhu tubuh naik, suara serak, kaku dan
sakit pada oto leher, faring yang hiperemis, tonsil membesar, pinggir
palatum mole yang hiperemis, kelenjer limfe pada rahang bawah teraba dan
nyeri bila ditekan dan bila dilakukan pemeriksaan darah mungkin dijumpai
peningkatan laju endap darah dan leukosit.1:,11
2.7 /iagnosis
Bntuk menegakan diagnosis faringitis dimulai dari anamnesis yang
!ermat dan dilakukan pemeriksaan temperatur tubuh dan evaluasi tenggorok,
sinus, telinga, hidung, dan leher.pada faringitis dapat dijumpai faring yang
hiperemis, eksudat, tonsil yang membesar dan hiperemis, pembesaran
kelenjer getah bening dileher.1:,11
2.# (emeriksaan penunjang
(emeriksaan yang dapat dilakakuan dalam menegakan diagnosis antaralainC
(emeriksaan darah lengkap '40 rapid antigen dete!tion test bila di!urigai faringitis akibat
infeksi bakteri strepto!o!!us grup ' Kultur swab tenggorok1:,11
2.> (enatalaksanaan
(ada faringitis virus pasien dianjurkan untuk stirahat, minum yang
!ukupdan kumur dengan air hangat. 'nalgetika jika perlu. 'ntivirus
metisoprinol isoprenosine diberikan pada infeksi herpes simpleks dengan
dosis 7:-1:: mg=kgbb dibagi dalam "-7 kali pemberian=hari pada orang
12
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
13/18
dewaasa dan pada anak D % tahun diberikan %: mg=kgbb dibagi dalam "-7
kali pemberian=hari.
(ada faringtis akibat bakteri terutama bila diduga penyebabnya
adalah 0trepto!o!!us grup ' diberikan antibiotika yaitu peni!ilin ben)atin
%:.::: B=kgbb, im dosis tunggal, atau amoksisilin %: mg=kgbb dosis
diberikan $ kali=hari selama 1: hari dan pada dewasa $A%::mg selama 7-1:
hari atau eritromisin "A%:: mg=hari. 0elain antibiotik juga dapat diberikan
kortikosteroid yang akan meberikan perbaikan klinis karena menekan reaksi
inflamasi. 0teroid yang diberikan adalah deksametason >-17 mg, 3, 1 kali.
(ada anak :,:>-:,$mg=kgbb, im, 1 kali. /apat juga diberikan analgetik,
antipiretik, dan dianjurkan pasien untuk berkumur-kumur dengan
menggunakan air hangat atau antiseptik.
(ada faringitis yang disebabkan oleh !eisseria gonorea obat yang
selalu diberikan adalah golongan sefalosporin generasi ketiga. /apat
diberikan !eftriakson 2%: mg, 3, single dose. Faringtis yang disebabkan
oleh fungal dapat diberikan nystasin 1::.:::E "::.::: 2 kali=hari dan
analgetika.
6atalaksana untuk faringitis kronik hiperplastik dilakukan terapi lokal
dengan melakukan kaustik faring dengan memakai )at kimia larutan nitras
argenti atau dengan listrik electro cauter. (engobatan simtomatis diberikan
obat kumur atau tablet isap. ?ika diperlukan dapat diberikan obat batuk
antitusif atau ekspektoran. (enyakit dihidung dan sinus paranasal harus
diobati. (ada faringtis kronik atrofi pengobatannya ditujukan rinitis
atropinya dan ditambahkan obat kumur dan menjaga kebersihan mulut.
Faringitis spesifik akibat lues, obat pilihan pertama yang diberikan
sebagai terapi adalah penisilin dengan dosis tinggi. 0ementara untuk
faringitis yang disebabkan oleh my!oba!terium tuber!ulosis, obat yang harus
13
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
14/18
diberikan adalah obat antituber!ulosis 8'6 sama seperti terapi tuber!ulosis
paru.1:,11
2.@ (rognosis
Bmumnya prognosis pasien dengan faringitis adalah baik. (asien
dengan faringitis biasanya sembuh dalam waktu 1-2- minggu.1:,11
2.1: Komplikasi
'dapun komplikasi dari faringitis yaitu dapat terbagi dua, yaitu
komplikasi lokal dan general. (ada komplikasi lokal dapat terjadi
penyebaran langsung kelaring dibagian inferior dimana terjadi edema glotis
sehingga bisa menyebabkan obstruksi pernapasan. (ada komplikasi general
penyakit ini dapat menyebabkan toksemia, bakterimia, septikemia, dan
piema.1:,1
BAB III
PENUTUP
Faringitis adalah infeksi pada faring, yang ditandai oleh adanya nyeri
tenggorokan, eksudat pada faring, faring hiperemis, demam, pembesaran
limfonodi leher dan malaise1
. &adang ini dapat disebabkan oleh virus ":-7:;, bakteri %-":;,
alergi, trauma, toksin dan lain-lain. (ada umumnya, penyebab paling seringdari faringitis yaitu infeksi oleh virus misal +
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
15/18
ini dapat dikeluarkan melalui batuk dan bersin. ?ika bakteri hinggap pada sel
yang sehat, bakteri ini akan bermultiplikasi dan mensekresikan toksin. 6oksin
ini menyebabkan kerusakan pada sel hidup dan inflamasi pada orofaring dan
tonsil. Kerusakan jaringan ini ditandai dengan adanya kemerahan pada faring.
ejala dan tanda yang ditimbulkan faringitis tergantung pada
mikroorganisme yang menginfeksi. 0e!ara garis besar faringitis menunjukkan
tanda dan gejala-gejala seperti lemas, anoreAia, suhu tubuh naik, suara serak,
kaku dan sakit pada otot leher, faring yang hiperemis, tonsil membesar,
pinggir palatum molle yang hiperemis, kelenjar limfe pada rahang bawah
teraba dan nyeri bila ditekan dan bila dilakukan pemeriksaan darah mungkin
dijumpai peningkatan laju endap darah dan leukosit.
Bntuk menegakkan diagnosis faringitis dapat dimulai dari anamnesa
yang !ermat dan dilakukan pemeriksaan temperature tubuh dan evaluasi
tenggorokan, sinus, telinga, hidung dan leher.
(ada faringitis dapat dijumpai faring yang hiperemis, eksudat, tonsil
yang membesar dan hiperemis, pembesaran kelenjar getah bening di leher.
6erapi faringitis tergantung pada penyebabnya. ila penyebabnya
adalah bakteri maka diberikan antibiotik dan bila penyebabnya adalah virusmaka !ukup diberikan analgetik dan pasien !ukup dianjurkan beristirahat dan
mengurangi aktivitasnya. /engan pengobatan yang adekuat umumnya
prognosis pasien dengan faringitis adalah baik dan umumnya pasien biasanya
sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Komplikasi dari faringitis yaitu sinusitis,
otitis media, epiglotitis, mastoiditis, pneumonia, abses peritonsilar, abses
retrofaringeal. 0elain itu juga dapat terjadi komplikasi lain berupa septikemia,
meningitis, glomerulonefritis, demam rematik akut. 4al ini terjadi se!ara
perkontuinatum, limfogenik maupun hematogenik.
15
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
16/18
DAFTAR PUSTAKA
1. 0oepardi, efiaty dkk. 2::#. uku 'jar lmu KesehatanC 6elinga 4idung6enggorok Kepala dan Leher. +d ke-7. ?akartaC alai (enerbit FKB. 4alC
172-2%@
2. 0imon, 4K. (ediatri!s, (haryngitis. httpC==www.e
medi!ine.*om=emerg=topi!.$@%.htm. 2::%
$. erhman, +. &i!hard dan
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
17/18
7. 'dam L, oeis, 4ilger (', oeis Fundamentals of 8tolaryngology, edisi 7,5 0ounders, (hiladelphia, 1@@>C $2:-$7.
#. 0oepardi +', uku 'jar lmu (enyakit 6elinga, 4idung, 6enggorokkan,
Kepala, Leher, +disi
-
8/10/2019 refrat faringitis baru
18/18
18