refrat AV

download refrat AV

of 7

Transcript of refrat AV

  • 7/24/2019 refrat AV

    1/7

    AKNE VULGARIS

    Gina Sonia Fensilia Yolanda, S.KedPembimbing Dr. Fitriyani, SPKK

    Bagian/Departemen Dermatologi dan Venereologi

    Fakultas Kedokteran Uniersitas Sri!i"aya/#uma$ Sakit Dr. %o$ammad &oesinPalembang

    Pendahuluan

    'kne Vulgaris ('V) adala$ penyakit peradangan kronik *olikel pilosebasea, yang ditandai

    dengan komedo, papul, pustul, nodul, dan tidak "arang ter"adi skar. Komedo merupakan lesi

    primer ter"adinya 'V. Klasi*ikasi kelompok penyakit ini pada umumnya dibagi berdasarkan

    tipe lesi (komedonal/papular, pustular/noduokistik) dan atau berdasarkan beratnya penyakit

    (ringan/sedang/berat).endre! Klasi*ikai berdasarkan berat penyakit dapat digunakan sebagai

    panduan pengobatan 'V dimana dokter umum $anya berkompeten dalam mengobati 'V

    ringan.

    +PD+%--G

    Komedo merupakan lesi primer pada 'V. Komedo dapat terli$at sebagai papul yang datar

    atau sedikit lebi$ tinggi dengan dilatasi penu$ dan keratin yang meng$itam (komedo terbuka

    atau blak$ead) komedo tertutup (!$ite$eads) biasanya berupa papul kekuningan berukuran 0

    mm. %akrokomedo "arang ter"adi, ukuran 123 mm. Papul dan pustul pada 'V berukuran 024

    mm se$ingga terbentu eritem dan edema. 'V bisa men"adi lebi$ besar yang berbentuk nodul

    kemudian menyatu men"adi plak yang indurasi atau ber*luktuasi, terdapat saluran sinus dan

    debit serosanguinus atau pus kekuningan.endre!

    #e*erat ini memba$as tentang etiopatogensis, epidemiologi, klasi*ikai, mani*estasi klinis,

    pemeriksaan penun"ang, diagnosis, penatalaksana, komplikasi dan prognosis 'V, yang

    bertu"uan untuk menamba$ k$asana$ pengeta$uan mengenai 'V.

    Etiopatogenesis

    Patogenesis dari akne ulgaris sangat kompleks dan dipengaru$i ole$ banyak *aktor.

    Faktor tersebut berupa $iperproli*erasi epidermis *olikular, produksi sebum yang berlebi$,

    in*lamasi dan aktiitasPropionibacterium acnes (Gambar 1)*it5

    1

  • 7/24/2019 refrat AV

    2/7

    !iperproli"erasi Epidermis #oli$ular

    Produ$si Sebum %erlebih

    'kne biasanya mulai timbul pada masa pubertas, saat kelen"ar sebasea

    membesar dan mengeluarkan sebum lebi$ banyak. Pertumbu$an kelen"ar

    sebasea dan produksi sebum di ba!a$ pengaru$ $ormon androgen. Pada

    penderita akne terdapat peningkatan konersi $ormon androgen yang berada

    dalam dara$ (testosteron) men"adi bentuk yang lebi$ akti* (42al*a

    di$idrotestosteron). &ormon ini mengikat reseptor androgen di sitoplasma dan

    ak$irnya menyebabkan poli*erasi sel peng$asil sebum.

    %eningkatnya produksi sebum pada penderita akne disebabkan ole$

    respon organ ak$ir yang berlebi$an pada kelen"ar sebasea ter$adap kadar

    normal androgen dalam dara$. Pada kebanyakan penderita terbukti ba$!a lesi

    akne $anya ditemukan pada beberapa tempat yang kaya akan kelen"ar sebasea.

    'kne mungkin "uga ber$ubungan denga komposisi lemak. Sebum

    bersi*at komedogenik, tersusun dari ampuran skualen, lilin (!a6), ester dari

    sterol, k$olesterol, lipid polar, dan trigliserida. Pada penderita akne terdapat

    keenderungan mempunyai kadar skualen dan ester lilin (!a6) yang$ tinggi,

    sedangkan kadar asam lemak terutama asam lenoleik renda$. %ungkin $al ini

    ada $ubungan ter"adinya $iperkeratinisasi pada kelen"ar sebasea. *it5

    2

  • 7/24/2019 refrat AV

    3/7

    Im"lamasi

    Faktor yang menyebabkan peradangan pada akne belum diketa$ui

    dengan pasti. Penetus kemotaksis adala$ dinding sel dan produk yangdi$asilkan ole$ P. acne seperti lipase, hialuronidase, protease, lesitinase dan

    nioradinase, memegang penan penting dalam proses peradangan. #espon

    im*lamasi "uga dapat timbul akibat rupturnya mikrokomedo yang berisi keratin,

    sebum dan bakteri, akan tetapi terdapat bukti ba$!a im*lamasi dermis tela$

    ter"adi menda$ului pembentukan komedo.

    A$ti&itas %a$teri

    7iga maam mikroba yang terlibat dalam patogenesis akne adala$

    Propionibacterium acne, Staphylococcus epidermidis, danPityrosporum ovale

    (Malazzea furfur). 'danya sebore pada pubertas biasanya disertai dengan

    kenaikan "umla$ Corynebacterium acne. 7idak ada $ubungan antara "umla$

    bakteri pada permukaan kulit atau dalam saluran polisebasea dengan berat

    dera"at akne. Ketiga bakteri ini bukanla$ penyebab primer pada proses

    patologis akne. Beberapa lesi mungkin timbul tanpa ada mikroorganisme $idup,

    sedangkan pada lesi lain mikroorganisme mungkin memegang peranan penting.

    %enurut $ipotesis Saint2eger skualen yang di$asilkan ole$ kelen"ar palit

    dioksidasi dalam kelen"ar *olikel dan $asil oksidasi ini dapat menyebabkan

    ter"adinya komedo. Kadar oksigen dalam *olikel berkurang dan ak$irnya

    men"adiP. acne. Bakteri ini memproduksipor*irin yang bila dilepaskan dalam

    *olikel akan men"adi katalisator untuk ter"adinya oksidasi skualen, se$ingga

    oksigen dan tingginya "umla$ bakteri ini dapat menyebabkan peradangan

    *olikel.*it5

    'iagnosisangka$ pertama mendiagnosis +B dimulai dari anamnesis dan pemeriksaan *isik. Pada

    anamnesis, ri!ayat a!itan dan tempat lepu$ munul pada keluarga dapat membantu

    diagnosis. #i!ayat gangguan sistem gastrointestinal, respirasi, mata, gigi, tulang dan

    genitourinaria merupakan ealuasi penting dalam per"alanan penyakit. Pada pemeriksaan

    *isik, pemeriksaan status dermatologikus sa"a tidak ukup, perlu dilakukan ealuasi seara

    menyeluru$ baik pada "aringan mukosa, rambut, kuku, dan gigi. Pada pemeriksaan

    3

  • 7/24/2019 refrat AV

    4/7

    laboratorium, ealuasi ter$adap anemia dan kadar albumin untuk mengukur tingkat malnutrisi

    perlu dilakukan.3

    Biopsi kulit merupakan langka$ penting dalam mendiagnosis. 'nalisis $istologis dapat

    menyingkirkan penyebab lain lepu$ !alaupun tidak dapat mendiagnosis +B. Perlu dilakukan

    transmission electron microscopy (TEM) atau indirect immnofluorescent microscopy (!")

    untuk meli$at pemisa$an pada B%8.3

    Pemeriksaan 7+% digunakan untuk menentukan tempat ela$ lepu$ pada subtipe +B. 3

    De*ek molekuler menyebabkan terbentuknya ela$ intraepidermal pada +B simpleks. Pada

    9+B ditemukan ela$ di lamina lusida, sedangkan pada D+B ela$ terdapat di lamina densa.

    Gambaran ultrastruktural lain dapat terli$at pada pemeriksaan ini se$ingga dapat membantu

    diagnosis. Gambaran anchorin# fibrils yang berkurang atau $ilang merupakan sala$ satu

    gambaran k$as distro*ik +B.:

    Pemeriksaan DF digunakan untuk meli$at antigen yang terlokalisasi pada lepu$ dan

    memperli$atkan ela$ pada B%8. Komponen intraseluler $emidesmosom seperti BP:1; dan

    protein lamina densa seperti kolagen tipe V yang terlokalisir pada dasar ela$ lepu$

    ditemukan pada +B simpleks. Pada 9+B, BP:1; terlokalisir pada atap lepu$ dan kolagen tipe

    V terlokalisir pada dasar lepu$. Pada D+B, BP:1; dan kolagen tipe V terlokalisir pada atap

    lepu$. Pemeriksaan ini dapat meli$at antibodi yang membantu diagnosis. 'ntibodi laminin2

    11: ditemukan pada 9+B, antibodi BP:1;/BP'G0 dan BP0 Pera!atan luka steril meliputi penggunaannon$

    adhesive dressin# setela$ penggunaan antibiotik topikal pada kulit yang mengalami erosi.

    ?utrisi yang baik dengan suplemen 5ink dan 5at besi dapat memperbaiki anemia. Penderita

    +B dapat diberikan airan dan makanan tinggi kalori dan protein untuk mengatasi malnutrisi. g/d atau ketika pasien

    mengalami sesak napas dan lebi$ epat lela$.

    :

    7erapi sistemik tidak e*ekti* untuk mengurangi tendensi lepu$ pada penderita +B.

    7etrasiklin dan *enitoin sering digunakan untuk penderita +B namun bukan merupakan

    indikasi. Penggunaan kortikosteroid sistemik dan topikal tidak memiliki e*ek baik "ika

    digunakan dalam "angka pan"ang pada penderita +B.3

    Kesimpulan

    +pidermolisis bulosa (+B) merupakan suatu kelainan genetik kulit ditandai timbulnya

    lepu$ akibat trauma ringan. +pidermolisis bulosa dapat bersi*at autosomal resesi* ataupun

    autosomal dominan tergantung pada subtipe. +pidermolisis bulosa dibedakan men"adi +B

    6

  • 7/24/2019 refrat AV

    7/7

    diturunkan dan +B didapat. +pidermolisis bulosa diturunkan dibagi men"adi tiga tipe

    berdasarkan letak de*ek pada B%8, yaitu +B simpleks (+BS), unctional E (9+B), dan

    distro*ik +B (D+B) yang masing2masing memiliki subtipe. Diagnosis dini +B sangat penting

    untuk menega$ progresi*itas dan komplikasi. 'namnesis dan pemeriksaan yang baik dapat

    mendiagnosis +B, !alaupun pemeriksaan mikroskop elektron (7+%) merupakan #old

    standard untuk mendiagnosis "enis +B. 7atalaksana +B diturunkan sampai saat ini masi$

    dalam perkembangan. 7atalaksana seperti pera!atan kulit, penega$an in*eksi, terapi beda$,

    dan pera!atan ekstrakutan dilakukan untuk menega$ komplikasi.

    7