REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

17
e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99 Terakreditasi Sinta 4 83 REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM DONGENG AJI DAN KILIP BERSAUDARA (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA AUGUSTE COMTE) Ambrosius Juan, Mursalim, Dahri Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman * E-mail: [email protected] Abstrak Dongeng Aji dan Kilip Bersaudara adalah cerita rakyat yang lahir dan berkembang di masyarakat Dayak Tunjung Kalimantan Timur. Diceritakan bahwa kaum lelaki Dayak Tunjung yang berburu di dalam hutan dan di usik mahkluk gaib yang bernama Wok Lemo Bawo. Makhluk gaib tersebut tewas lalu tumbuhlah padi dan palawija. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan dongeng Aji dan Kilip Bersaudara dengan menggunakan teori struktur faktual dan mendeskripsikan hokum tiga tahap menurut Auguste Comte dalam dongeng Aji dan Kilip Bersaudara. Penelitian ini menerapkan analisis pendekatan deskriptif kualitatif. Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa yang menggambarkan perkembangan masyarakat dengan analisis berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan hasil penelitian. Analisis awalmenggunakan teori struktur factual untuk mendapatkan struktur cerita. Teori selanjutnya adalah hokum tiga tahap menurut Comte. Teori tersebut digunakan untuk mendeskripsikan perkembangan masyarakat yang dialami tokoh dalam dongeng Aji dan Kilip Bersaudara. Hasil penelitian menunjukan struktur factual dalam dongeng Aji dan Kilip Bersaudara terdapat alur, karakter, dan latar. Dongeng ini menggunakan alur maju, karakater yang terdapat dalam dongeng ini ialah karakter pemberani, penakut, dan rakus. Gambaran latar dalam dongeng yaitu di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Permasalahan yang terjadi di dalam dongeng menunjukkan refleksi masyarakat Dayak Tunjung pada tahap teologis masyarakat yakin dengan hal supernatural serta kemunculan benih tanaman dari muntahan makhluk gaib. Tahap metafisik mulai mendapat kesadaran akan sebab akibat tetapi masih tanpa verifikasi, tokoh Kilip penasaran mengapa tidak satu pun jerat-jerat tersebut membuahkan hasil. Tahap positif masyarakat berhasil membuat jalur perangkap diprediksi akan dilewati hewan darat, kejadian tersebut menandai pemikiran masyarakat di tahap positif. Kata kunci: auguste comte, dongeng aji dan kilip bersaudara, refleksi suku dayak tunjung

Transcript of REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

Page 1: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

83

REFLEKSIMASYARAKATDAYAKTUNJUNGDALAMDONGENGAJIDANKILIPBERSAUDARA(KAJIANSOSIOLOGISASTRAAUGUSTECOMTE)

AmbrosiusJuan,Mursalim,Dahri

ProgramStudiSastraIndonesia,FakultasIlmuBudaya,UniversitasMulawarman

*E-mail:[email protected]

AbstrakDongeng Aji dan Kilip Bersaudara adalah cerita rakyat yang lahir danberkembang di masyarakat Dayak Tunjung Kalimantan Timur. DiceritakanbahwakaumlelakiDayakTunjungyangberburudidalamhutandandiusikmahklukgaibyangbernamaWokLemoBawo.Makhlukgaibtersebuttewaslalu tumbuhlah padi dan palawija. Tujuan penelitian ini mendeskripsikandongeng Aji dan Kilip Bersaudara dengan menggunakan teori strukturfaktual dan mendeskripsikan hokum tiga tahap menurut Auguste ComtedalamdongengAjidanKilipBersaudara.Penelitian inimenerapkananalisispendekatan deskriptif kualitatif. Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa yangmenggambarkanperkembanganmasyarakatdengananalisisberupareduksidata, penyajian data, dan penarikan simpulan hasil penelitian. Analisisawalmenggunakanteoristrukturfactualuntukmendapatkanstrukturcerita.Teori selanjutnya adalah hokum tiga tahapmenurut Comte. Teori tersebutdigunakanuntukmendeskripsikanperkembanganmasyarakatyangdialamitokohdalamdongengAjidanKilipBersaudara.Hasilpenelitianmenunjukanstruktur factual dalam dongeng Aji dan Kilip Bersaudara terdapat alur,karakter, dan latar. Dongeng ini menggunakan alur maju, karakater yangterdapat dalam dongeng ini ialah karakter pemberani, penakut, dan rakus.Gambaran latardalamdongengyaitudiKabupatenKutaiBarat,KalimantanTimur. Permasalahan yang terjadi di dalam dongengmenunjukkan refleksimasyarakatDayakTunjungpadatahapteologismasyarakatyakindenganhalsupernaturalsertakemunculanbenihtanamandarimuntahanmakhlukgaib.Tahapmetafisikmulaimendapatkesadaranakansebabakibat tetapimasihtanpa verifikasi, tokoh Kilip penasaran mengapa tidak satu pun jerat-jerattersebut membuahkan hasil. Tahap positif masyarakat berhasil membuatjalur perangkap diprediksi akan dilewati hewan darat, kejadian tersebutmenandaipemikiranmasyarakatditahappositif.

Katakunci:auguste comte,dongengajidankilipbersaudara, refleksi sukudayaktunjung

Page 2: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

84

ABSTRACT

AjiandKilipBrothers'fairytalesarefolktalesthatwerebornanddevelopedin theDayakTunjungEastKalimantancommunity. It issaid that theDayakTunjung men who hunt in the forest and are harassed by a supernaturalbeingnamedWokLemoBawo.Thesupernaturalbeingdiedandthenthericeandcropsgrew.ThepurposeofthisresearchistodescribethetaleofAjiandKilipBersaudara using factual structure theory and to describe the three-stagelawaccordingtoAugusteComteinthetalesofAjiandKilipBersaudara.This study applies a qualitative descriptive analysis approach. Describingeventsthatdescribethedevelopmentofsocietywithanalysisintheformofdata reduction, data presentation, and drawing conclusions on researchresults.Theinitialanalysisusesfactualstructuretheorytogetthestructureofthestory.Thenexttheoryisthethree-stagelawaccordingtoComte.Thistheory is used to describe the development of society experienced by thecharactersinthetalesofAjiandKilipBrothers.TheresultsshowedthatthefactualstructureinAjiandKilipBrotherstalescontainedplot,character,andsetting. This fairy tale uses a forwardplot, the characters contained in thisfairytalearebrave,timid,andgreedycharacters.ThebackgroundimageinafairytaleisinWestKutaiRegency,EastKalimantan.TheproblemsthatoccurinthefairytaleshowthereflectionoftheDayakTunjungcommunityatthetheological stage, the community believes in supernatural things and theemergence of plant seeds from the vomit of supernatural beings. Themetaphysical stage begins to gain awareness of cause and effect but stillwithout verification, the character Kilip is curious as towhy none of thesetrapsbearfruit.Thepositivestageofthecommunitysucceededinmakingthetrap paths predicted to be passed by land animals, this incident markedpeople'sthinkingatapositivestage.Keywords:augustecomte,ajiandkilipsiblingsfairytales,areflectionofthe

dayaktunjung.

A. PENDAHULUANSastratidakhanyadinikmatiolehmasyarakattertentu,melainkansemua

masyarakat baik di pedesaanmaupunmasyarakat diperkotaan. Sifat sastrayang demikian menyebabkan siapa saja dapat menciptakan atau hanyamenikmati. Sastrawan atau penutur cerita merupakan bagian anggotamasyarakat.Olehkarena itu,sastradianggapcerminanataurefleksi tempatmasyarakatberada.

Hal ini berkaitan dengan salah satu ciri sastra lisan menurut Taum(melaluiSulistyorinidkk.2017:12),sastralisanhadirdalamberbagaibahasadaerah. Sastra pada umumnya masih dituturkan dalam berbagai bahasadaerahdinusantara, kelompokbahasadaerahdenganadat istiadat, tradisi,dankesenian yang beragam, diperkirakan terdapat 731 di nusantara.

Page 3: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

85

Perekaman,pencetakan,danpenerjemahankedalambahasaIndonesiaperludilakukan agar sastra daerah terdokumentasikan dan dapat dipahami olehmasyarakatluas.

SukuDayakTunjung adalahbagiandari kesekianbanyak subetnis SukuDayak yang menetap di Indonesia di Kalimantan Timur khususnyaKabupatenKutaiBarat.DemikiandongengAjidanKilipBersaudara,lahirdanberkembang tidak hanya sebagai sarana hiburan tetapi juga bentukkeseriusanmasyarakatdalammengupayakanagarmasyarakatyanghidupdisaatinidapathidupberdampingandengantanahmoyangmerekadantetapmenjaga kelestarian seperti bercocok tanam. Kisah dongeng Aji dan KilipBersaudaramunculsebagaigambaranawalpenemuanbibittanamansepertibuah-buahan, terong, padi, bayam, dan segala jenis palawija. Menurutdongeng dari masyarakat Dayak Tunjung menceritakan bahwa dua orangbersaudarayangbernamaAjidanKilipyangberhasilmembunuhWokLemobawo,Wok LemoBawomerupakan sosok yang disebutmakhluk gaib yangtinggal dalam hutan. Peristiwa tersebut terjadi ketika Aji dan Kilip sedangberada dalam hutan dan Wok Lemo Bawo datang mengusik, bahkanmemakan hasil perburuan mereka. Timbulnya rasa untuk melawan, tokohKilip pada akhirnya mampu membunuh makhluk gaib tersebut. Sebelummati,tubuhWokLemoBawosempatmemuntahkanmakananyangsudahdimakannya. Darimuntahan tersebut tumbuhlah tanaman yang padi, terong,bayamdanpalawija.

Kepercayaan akan makhluk gaib dan mengganggap bahwa segala jenistanaman yang tumbuh dari muntahan Wok Lemo Bawo adalah tahappemikiranteoloigisyangberkembangdalamdongeng.Pada tahapmetafisikmasyarakatmulaimemiliki rasa kekhawatiran dan berusahamendapatkanpenilaian terhadap akibat yang menimpa Aji, sementara di dalam hutanmerekamempunyai ratusan jerat jadimustahil tidaksatupunmembuahkanhasil. Pada tahap Positif pencarian absolut telah ditinggalkan. Masyarakatberalihpadapenemuanmasalahyang terjadiberdasarkanpengamatandannalar. Tahap positif ini telah berkembang di dalam dongeng yaitu ketikatokoh Kilip dan Aji telahmampumembuat jerat dan jalur perangkap yangtelahdiprediksiakandilaluibinatangdaratberkakiempat.

Fokuspenelitianiniadalahmenguraikangambaran-gambarankehidupanmasyarakat Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timurmelalui segi pemikiran kelompok dan individu masyarakat dayak tunjung.Teks dari cerita dongengAji dan Kilip Bersaudara yang di perolehmelaluipengumpulan data di lapangan di kaji dengan tahap pendekatan strukturfaktual agarmenemukan alur, karakter, dan latar cerita di dalam dongeng.Tahap berikutnya ialah menggunakan pendekatan teori hukum tiga tahapmenurut Comte yang telah berkembang di dalam cerita dongeng, adapuntahap-tahaptersebutadalahtahapteologis,tahapmetafisikdantahappositif.

Penelitian inibertujuanuntukmendeskripsikan:(1)bagaimanastrukturfaktualdongengAjidanKilipBersaudara(2)bagaimanarefleksimasyarakat

Page 4: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

86

Dayak Tunjung dalam dongeng Aji dan Kilip Bersaudaramenurut AugusteComte.

B. KERANGKATEORIPenelitian yang serupa dengan penelitian dongeng Aji dan Kilip

Bersaudaramenggunakan teori hukum tiga tahapmenurut Auguste Comtebelumditemukan.AdapunpenelitianyangmenggunakanpendekatanhukumtigatahapadalahpenelitianpenelitianMoh.Pribadi(2017)dariUniversitasIslam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.Pribadi melakukan penelitiantentang Tahapan Pemikiran Masyarakat dalam Pandangan Ibn Khaldun,dengan analisa terhadap perkembangan masyarakat melalui akal budinyamelaluitahapteologi,metafisik,danpositifmenurutComte.Penelitiankeduayang serupa dengan penelitian ini adalah penelitian Juwaeni (2016) dariUniversitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.Juwaeni melakukanpenelitian Perubahan Sosial Kehidupan Masyarakat Samin di Desa JepangKab.Bojonogoro.Tujuan penelitian tersebut adalahmendeskripsikan sebuahperubahan kehidupan masyarakat Samin menggunakan teori evolusionerhukum tiga tahap Auguste Comte. Dari kedua penelitian di atas, terdapatpersamaandanperbedaan terhadappenelitianyang telahdilakukan.Keduapenelitin terdahulu sama-samamenggunakan teori pendekatan hukum tigatahap Auguste Comte. Perbedaan penelitian ini dengan penelitiansebelumnyayaituobjekyangdikajidanberbedawilayahpengambildata.

Dongeng menurut Danandjaja (2002:83) adalah cerita pendek kolektifkesusasteraanlisandongengdiceritakanterutamauntukhiburan.Walaupunbiasanya melukiskan kebenaran, berisikan pelajaran (moral), atau bahkansindiran.Danandjajamelanjutkanbahwadalamfikiranorang,dongengseringdianggapceritamengenaiperi,padahalterdapatbanyakdongengyangtidakmengenai peri, melainkan isi cerita atau plotnya mengenai sesuatu yangwajar.Istilah-istilahyangsinonimdengandongengdalamberbagaibahasadiduniaadalahfairytales(ceritaperi),nurserytales(ceritakanak-kanak),atauwonder tales (cerita ajaib). Dongeng merupakan bagian dari cerita rakyatyang bersifat universal dapat ditemukan di pelosok masyarakat. MenurutNurgiyantoro(2013:198-200),dongengadalahceritayangtidakbenar-benarterjadidandalambanyakhalseringtidakmasukakal.Dongengsebagaisalahsatu genre cerita anak tampaknya dapat dikategorikan sebagai salah satucerita fantasi dan dilihat dari segi panjang cerita biasanya relatif pendek.Tokoh-tokoh dongeng yang pada umumnya terbagi menjadi dua macam,yaitu tokoh berkarakter baik dan buruk. Biasanya dongeng mengandungpelajaranmoral.

Prosesanalisisawalobjekberupaprosadiperlukanteoristruktural.Teoritersebutuntukbertujuanmemilah strukturprosa itu sendiri tanpa campurtangan atau pengalaman subjektif dari yangmelakukan penelitian. Adapunteori struktural yang digunakan adalah struktur faktual Robert Stanton,terdapattigaaspekdalamteoristrukturfaktual,yaitu:

Page 5: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

87

1. Secara umum, alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalamsebuah cerita.Istilah alur biasanya terbatas pada peristiwa-peristiwayang terhubung secara sederhana saja. Peristiwa kausal merupakanperistiwa yang menyebabkan atau menjadi dampak dari berbagaiperistiwalaindantidakdapatdiabaikankarenaakanberpengaruhpadakeseluruhan karya. Alur merupakan tulang punggung cerita yangberbeda dengan elemen-elemen lain, alur dapat membuktikan dirinyasendirimeskipunjarangdiulaspanjanglebardalamsebuahanalisis.Alurmemiliki hukum-hukumsendiri sepertimisalnyamemiliki bagian awal,tengah dan akhir yang nyata, meyakinkakan maupun logis, dapatmenciptakanbermacamkejutandanmemunculkansekaligusmengakhiriketegangan-ketegangan (Stanton, 2007: 26-28). Aminuddin (2004: 83)menyatakan alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapanperistiwasehinggamenjalinsuatucerita yangdihadirkanolehparapelakudalamsuatucerita.Tahapanperistiwayangmenjalinsuatucerita terbentuk. Istilah alur dalam hal ini sama dengan istilah plotmaupun struktur cerita. Tahapan peristiwa yangmenjalin suatu ceritabiasaterbentukdalamrangkaianperistiwayangberbagaimacam.

2. Stanton (2007: 33) mengatakan karakter biasanya dipakai dalam duakonteks.Pertama,karaktermerujukpadaindividu-individuyangmunculdalamcerita.Kedua,karaktermerujukpadapercampurandariberbagaikepentingan,keinginan,emosi,danprinsipmoraldari individu-individutersebut yang tampak implisit. Penokohan dan karakterisasi-karaktersiasi sering juga disamakan artinya dengan karakter danperwatakan-menunjukan pada penempatan tokoh –tokoh tertentudengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita. Jones (melaluiNurgiyantoro, 2010:165) mengatakan penokohan adalah pelukisangambaranyang jelastentangseseorangyangditampilkandalamsebuahcerita.

3. Latar adalah lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa-peristiwadalamcerita,semestayangberinteraksidenganperistiwa-peristiwayangsedang berlangsung. Latar juga dapat berwujud waktu-waktu tertentu(hari, bulan, dan tahun) atau satu periode sejarah. Abrams (melaluiNurgiyantoro,2010) lataratausettingyangdisebut jugasebagai landastumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, danlingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yangdiceritakan. Nurgiyantoro (2010:224)mengartikan latar adalah sebuahkarya yang sekedar berupa penyebutan tempat, waktu dan hubungansosialtertentusecaraumum,artinyabersifatnetral,padaumumnyatakbanyakberperandalampengembanganceritasecarakeseluruhan.

Adapun teori hukum tiga tahap menurut Auguste Comte masing-masingtahapanyaitu:1. Tahap ini menandai dunia sebelum tahun 1300.Selama periode itu,

sistem ide utamamenekankankepercayaanbahwa akar segala sesuatu

Page 6: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

88

adalah kekuatan-kekuatan supernatural dan tokoh-tokoh agamis yangditeladani olehmanusia.Secara khusus, dunia sosial dan fisik dianggapdihasilkanolehTuhan(melaluiRitzer,2014:25).Sejalandengantahapini,Comte (melalui Syarbaini dkk, 2016 :13) juga mengatakan tingkatpemikiranmanusia bahwa semuabendadi duniamempunyai jiwa danitu disebabkan oleh sesuatu kekuatan yang berada di atas manusia.(Haryanto, 2016:13)Semua gejala alam dipandang sebagai hasilberoperasinya kekuatan-kekuatan gaib yang termanifestasikan dalamkepercayaanbahwakekuatan-kekuatantersebutmenjelmapadabenda-bendakeramat,sepertibatu,pohondanlain-lain.

2. Tahapmetafisik berpusat pada sebuah tantangan yang bersifat kritis,negatif, dan filosofis terhadap teologi tradisional atas namapertimbangan akal. Tahap ini terjadi kira-kira antara tahun 1300 dan1800(Ritzer,2014:25)padasaatitumensyaratkandengankepercayaanbahwa daya-daya abstrak seperti alam, bukannya dewa-dewa yangberpribadi,yangmenjelaskanhampirsegalasesuatu.Comtemengatakanpada tahap ini manusia menganggap bahwa di dalam setiap gejalaterdapatkekuatan-kekuatanatau inti tertentuyangpadaakhirnyaakandapatdiungkapkan.Manusiamasihterikatolehcita-citatanpaverifikasikarena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suaturealitastertentudantidakadausahauntukmenemukanhukum-hukumalam yang seragam (Soekanto 2013 : 30). Comte melalui Faruk (2013:24) juga memaparkan bahwa tahap metafisik ini, yang dicari jugapengetahuan absolut mengenai hal yang sama, tetapi yang tidakdikembalikan kepada kekuatan-kekuatan supernatural, melainkankekuatan-kekuatan abstrak yang dianggap melekat pada semua bendadan dipersonalisasikan.Akhirnya, pada 1800 dunia memasuki tahapselanjutnya(positivistik).

3. Dasar pada tahapan ini adalah sebuah tahapan menjadikanpertimbangan akal sebagai sebuah kekuatan positif dalam ekspansiindustri dan rekonstruksi sosial. Comte melalui Scott (2012: 43)memandang sosiologi dari dirinya menyumbang pada konsolidasi daritahapanpositifinimelaluipenuangandanpembentukankembaliagamapada sebuah landasan yang positif.Tahap positif, Comte melaluiFaruk(2013:24) menyatakan bahwa pencarian akan pengetahuanabsolut sudah ditinggalkan, beralih pada apa yang disebut denganhukum-hukumalamyangdiperolehmelaluipenalarandanpengamatan.Senada dengan tahap positif menurut Faruk di atas, Comte melaluiHaryanto (2016 :16) juga menyebutkan bahwa tahap ini merupakantahap kematangan ilmu pengetahuan karena kemampuan manusiamenjelaskan seluruh fenomena terminologi beroperasinya hukum-hukum. Serta, Comte juga mengatakan pada tahap iniorang cenderungmembuang pencarian sebab-sebab absolute (Tuhan atau alam) dansebagai gantinyamemusatkanperhatianpadapengamatandunia sosialdanfisikuntukmencarihukum-hukumyangmengaturnya(Ritzer,2014

Page 7: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

89

:25). Comte percaya bahwa hukum-hukum alam dapat dikenal melaluipenelitian ilmiah dengan menggunakan metode Positivisme.Alamsemesta pada dasarnya memiliki hukum-hukum yang relatif tetap.Dengan demikian, masyarakat sebagai bagian dari alam semestamempunyai tatanan yang menentukan realitas sosial (Haryanto,2016:14).

C. METODEPENELITIANJenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu pengumpulan data

secaralangsungpadasuatuwilayahyangmenjadiobjekdengandataberupahasil cerita lisan dari tuturan informan. Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif yang bersifat deskripstif. Menurut Sugiono (2012:8)pendekatankualitatif seringdisebutmetodepenelitiannaturalistik (naturalsetting) karena penelitiannya dilakukan pada kondisi alamiah. Pendekatanini digunakan untukmendapatkan data, atau suatu data yangmengandungmakna.Penelitiandenganmetodedeskriptifadalahpenelitianyangberusahauntuk menjelaskan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkandata-data kemudian diuraikan secara rinci. Dalam penelitian ini informasiyangbersifat kualitatif dideskripsikan secara teliti dan analitis. Pendekatankualitatif bersifat deskriptif merupakan pendekatan yang mengolah data-datayangbukanangka.Denganmenggunakanpendekatanjenisini,data-datayang terkumpuldan tersortirdideskripsikan secaradetail. Sedangkandatadalampenelitian ini adalahkutipan-kutipandari teksdongengAji danKilipBersaudara versi masyarakat Kutai Barat yang telah ditranskripsi. SumberdataadalahtigatokohmasyarakatyanglahirdiKabupatenKutaiBarat,yaituFreddy Halidin (42 tahun), Yohanes Liku S.Sos (51 Tahun), dan StefanusResip (71 Tahun). Pada penelitian ini pengambilan data awal sudahdilakukan sejak April 2019. Pengambilan data tambahan serta pengelolaandata selanjutnya dilakukan setelah penelitian ini disetujui, yaitu Januari2020.TempatpenelitianiniberlokasidiKabupatenKutaiBarat,KalimantanTimur.Lokasi ini dipilih sebagai tempat penyebaran dongengAji dan KilipBersaudara.Teknikpengumpulandatadalampenelitianiniyaituwawancara,dokumentasi, transkripsi, dan penerjemahan. Teknik analisis data dalampenelitianiniyaitureduksidata,displaidata,danpenarikansimpulan.

D. HASILDANPEMBAHASANPenelitian terhadap cerita dongeng Aji dan Kilip Bersaudara ini

menggunakanstruktur faktualuntukmenganalisisstrukturdanhukumtigatahap menurut Auguste Comte untuk menganalisis tahapan yang dialamitokohdalamdongengAKB.Berikutanalisisdenganmenggunakankeduateoritersebut.

1. AnalisisStrukturFaktual

Page 8: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

90

Agarmempermudah penelitian terhadap dongengAji dan KilipBersaudara akanmengguna struktur faktual dalammenganalisis alur,tokoh,danlatar.

a. AlurAlur dalam Dongeng Aji dan Kilip Bersaudara alur maju.

Adapuntahapanalurdapatdijelaskansebagaiberikut:a) Tahappengenalan

Tahap pengenalan adalah tahapan pertama dalam alurcerita. unsur-unsur dasar cerita seperti tokoh, latar tempat,waktu,dansuasanadihadirkanditahapini.DalamceritadongengAjidanKilipBersaudarapenuturmeletakkantahapperkenalandiawalceritayangditandaidenganpenejelasansebagaiberikut:

Dahulu kala hiduplah dua orang bersaudara bernamaAji danKilip,merekatinggaldisebuahdesayangberdampingandenganalamdantanahmoyangmereka.

b) TahapPemunculanKonflikKonflik dalam cerita dongeng ini diawali dengan konflik

yang dilakukan tokohWok LemoBawo kepada Aji, pada saatmalampertamaAjisedangberadadihutan.Berikutpenjelasanmengenaipemunculankonflik.

Wok Lemo Bawo merupakan makhluk gaib yang bisamemakanmanusia dan tinggal di dalamhutan tersebutmulaimenghampiriAji.

“Diluar perkiraan Aji bahwa apa yang akan datangmenganggunya entah itu binatang buas atau makhluk gaib,tiba-tibaAji berhenti sejenak lalumendengar dengusannafasyang begitu nyaring. Bersahutanmampu menghentikanpercakapan jangkrik dan tiling di dalam hutan itu, AjiterheranapakahiniWokLemoBawoyangramaiorang-orangceritakan. Jenishantu raksasa rakus yang bisa memakanmanusiaataubinatangdananehnyadapatberbicaralayaknyamanusia,bahkandapatmenghilang”

Peristiwa di atas menceritakan Aji mulai merasakansituasi yang berbeda ketika sedang dalam hutan menjadiberubah.Ajimencurigakanbahwaakanterjadisesuatu.

c) TahapKonflikMemuncakKonflikmemuncakdenganditandaiketikaKilipmelihatAji

pulang ke rumah dan tak satupun binatang. Perasaan heranKilipterterapadakutipanberikut:

“Tiba di rumah, maka Kilip terheran-heran melihat Ajipulang dengan tidak membawa apa-apa. Padahal merekaberduamempunyairatusanjeratdanbelantik.Jadimustahiltidaksatupunbinatangyangterperangkap”.

Page 9: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

91

Kutipandi atasmenggambarkankonflikmulaimemuncakdenganditandaikeresahanKilipsetelahmenerimakabaryangmenimpaAji.

d) TahapKlimaksPeningkatan konflik atau klimaks yang ditandai oleh

KilipdanWokLemoBawo.Peristiwadapatdijelaskansebagaiberikut.

Wok Lemo Bawo menyerang Kilip di pondok dalamhutan dan Kilip melakukan perlawan. Kilip lalu mengelabuihantuituagardapatdigosokkanracunsumpitdibagianmuluthantuitu.“Lalu hantu itu menuruti saja perintah Kilip, maka Kilipmenggosok-gosokanracunsumpityangmemangmiriparangitudigigiWokLemoBawo.NamunbeberapamenitkemudianWokLemoBawomengatakanbahwakepalanyapusing, lalupamit minta pulang. Ia pulang dengan langkah yangterhuyung-huyung karena mabuk racun sumpit yangdigosokkan pada giginya. Tidak jauh dari pondok itu, iamuntahterusmenerushingga rebahdanmatilahWokLemoBawo!”

Maka kutipan di atas menerangkan Wok Lemo Bawodapat diakali oleh Kilip dengan iming-iming menghiasi gigiWokLemoBawo.KemudianKilipmenggosok-gosokkanracunsumpititudigigi-gigiWokLemoBawo,yangdikiraWokLemoBaworacunsumpitituhanyalahbendaserupaarang.

Padapuncakkonflik iniKilip berhasilmembunuhhantuyang bernama Wok Lemo Bawo yang telah mengganggu danmemakandagingbinatangtangkapanAji.

e) TahapanPenyelesaianKonflikTahapan penyelesaian konflik merupakan akhir dari

permasalahan-permasalahan yang telah dihadapi oleh paratokoh yang terdapat dalam cerita dongeng. Maka tahapanpenyelesaian konflik dalam dongeng ini dijelaskan sebagaiberikut.“Demikianlah Kilip esok paginya pulang ke rumah denganmengangkut semuababi yang digoreng dan disalai itu.Dantak lupa ia meminta bantuan Aji untuk membantumengangkat daging-daging itu untuk dibawa pulang kerumahmereka.”Demikian narasi di atas menggambarkan tahapan

penyelesaian konflik, Kilip telahmembunuhWok Lemobawodanpulangmembawahasiltangkapanjeratmereka.

a. TokohdanPenokohana) Kilip

Page 10: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

92

Kilip adalah sosok seorang laki-laki yang waspada.Makadalam cerita dongeng SifatwaspadaKilip tergambarkanpadapenjelasanberikut:“Amankoqjaniq,kongenjijiq,amankotakutkomengkikut,”bentak hantu itu. Dengan berani Kilip lalu ngenjijiq,memperlihatkan gigi-giginya yang hitam bekas makan sirih.TernyataWokLemoBawobegitumelihatgigiKilipyanghitamitu,lalutidakmeneruskanancamannya”kutipan di atas secara keseluruhan mengandung karakterpemberani pada tokoh Kilip. Kilip menunjukkan gigi-gigi nyamelambangkaniatidaktakutakanancamanWokLemoBawo.OlehkeberaniannyaKiliplalumengelabuisiWokLemoBawo.

b) AjiTokoh Aji di gambarkan sebagai tokoh pembantu atau

tokoh pelengkap untuk mendukung rangkaian cerita dankesinambungandramatik,jenispenokohaninidisebututility.Kegagalan Aji menyelamatkan hewan buruannyamenggambarkanAji sebagaikarakterpenakut,karenareaksipenakut itulah Aji seperti tertutup tidak memiliki ideperlawanan, penjelasan mengenai penokohan Aji juga bisadilihatdarikutipandibawahini.“Aji sangatketakutan lalumeringkukdanmemeluk lututnyadisudutpondok.MelihatAjihanyadiamsajaWokLemoBawolangsungmemakan semua babi hutan yang disalai maupunyang telah digoreng yang diletakkan di atas para-para olehAji.SemuanyaLudes!”

Melalui narasi di atas menggambarkan peristiwakegagalanyangmenimpaAjiketikaWokLemoBawodatangmerebut daging-daging binatang hasil tangkapan Aji, dankarenatakutAjihanyameringkuk.

c) WokLemobawoWok Lemo Bawo adalah sosok mahkluk gaib yang di

dalam cerita dongeng disebut sebagai hantu raksasa karenamemiliki tubuh yang tinggi dan besar.Mengenai penokohanWokLemoBawoakandijelaskansebagaiberikut.“Bersahutan mampu menghentikan percakapan jangkrik dantiling di dalam hutan itu, Aji terheran apakah iniWok LemoBawo yang ramai orang-orang ceritakan. Jenishantu raksasarakusyangbisamemakanmanusiaataubinatangdananehnyadapatberbicaralayaknyamanusia,bahkandapatmenghilang”.Pada narasi di atas menceritakan penokohan Wok Lemo

bawoyangrakusyangbisamemakanmanusia.Karenamemilikitubuh yang tidak normal seperti ukuran tubuhmanusia padaumumnya serta tinggaldanhidupdidalamhutan,makaWok

Page 11: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

93

LemoBawodikategorikankedalammahkluksupernaturalyangbisamenghilangdandapatberbicarasepertimanusia.

b. Latara) LatarWaktu

AdapunpenggambaranlatarwaktudidalamceritadongengAji dan Kilip Bersaudaraadalah di zaman dahulu kala, malamhari,dansaatmatahariterbit.“Dahulu kala hiduplah dua orang bersaudara bernamaAjidan Kilip,mereka tinggal di sebuah desa yang berdampingandenganalamdantanahmoyangmereka.”“Pada saat itu hari mulai berganti malam, malam punsemakin larut dan Aji masih sibuk menyalai daging-dagingtersebut.”“Tiada terasa malampun semakin larut, Kilipbelum maumemejamkan matanya sedikitpun, ia sadar bahwahutanbelantaraitupenuhdengansegalamarabahayabaikdaribinatang,ular,singa,beruangsampaisegalamacamhantu”Penggalan-penggalan cerita di atas menggambarkan awalmulaitokohdiperkenalkansertakejadianpadasaatWokLemoBawo menghampiri Aji dan Kilip di pondok darurat waktudidirikanketika berada dalam hutan. Peristwia tersebutmenggambarkan latar waktu yang terjadi ialah pada saatmalamhari.

b) LatarTempat“Tiada terasa malampun semakin larut, Kilipbelum maumemejamkan matanya sedikitpun, ia sadar bahwahutanbelantara itu penuh dengan segala marabahaya baikdari binatang, ular, singa, beruang sampai segala macamhantu”“Kuranglebihempathariakhirnyaperangkaptelahselesaidipasang,merekaakhirnyapulangkerumah”narasidiatasmenggambarkanhutandanrumahsebagai latartempatyangterdapatdidalamdongeng.

c) LatarSosialInformasilatarbelakangsuasanaadalahsuasanadidalamdongeng yang berkembang kemudian merefleksikankehidupanmasyarakatsecaranyata.“PadasuatuhariberangkatlahAjidanKilipkehutanuntukmemasang jerat dan belantik. Tiba di hutan mereka lekasmerakit belantik dan jerat, hingga hutan itu hampir gelap.Daundanrantingdaripohon-pohonyangbesarnyasepuluhkalilipat dari tubuh Aji dan Kilip,sinar matahari rasanya sulitmenjangkau permukaan, hinggamereka tidak bisamenyelesaikanperangkapdalamwaktu singkat. Kurang lebihempathariakhirnyaperangkaptelahselesaidipasang,mereka

Page 12: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

94

akhirnya pulang ke rumah.Setelahtiga hari berlalu maka Ajiyang bertugas untuk ketaq atau mendatangi kembaliperangkap.”Mengenai latar sosialmasyarakatDayakTunjungataupunSukuDayaklainnyayangberadadiKutaiBarathinggasaatinikegiatan itumasihberkembang.Kegiatantersebutdilakukanoleh seluruh kalangan, tidak hanya masyarakat petanimelainkan juga masyarakat menengah keatas. Kegiatantersebut cukup jelas tergambarkanmisalnyaberburuhinggamenetapdidalamhutan.

2. RefleksiPerkembanganMasyarakatMenurutAugusteComteSecara keseluruhan berdasarkan analisa melalui alur danpenokohan dalam cerita dongeng Aji dan Kilip Bersaudaramenjadipola dasar untuk melangkah ke tahap berikutnya atau penemuanperkembanganmasyarakatmenurutComte.Adapunteorihukumtigatahapmenurut Comte yang berkembang padamasing-masing tokohatau plot dalam cerita dongeng tersebut antaralain; tahap teologismenggambarkan penokohanWok lemo Bawo sebagaimakhluk gaib.WokLemoBawodi sebut sebagaimaklukgaibkarenabentuk tubuhyangberukuranlebihbesardaritubuhmanusiatetapidapatberbicaradengan manusia, serta perbuatan ajaib yang timbul dari kekuatanWoklemoBawo.KekuatanajaibdariWokLemoBawodipercayaiolehmasyarakat Dayak Tunjung ketika mati, tubuh Wok Lemo bawomenghasilkanbahantanaman.MengenaihalgaibyangdihasilkanWokLemo Bawo tersebut, maka pada tahap ini pemikiran masyarakatDayak Tunjung mengarahkan tokoh Wok Lemo Bawo pada tahapteologis. Mengenai keterangan Wok Lemo Bawo sebagai teologisterdapat pada tahap alur penyelesaian konflik di dalam ceritadongeng.

Pada tahap metafisik dalam dongeng di atas terdapat padabagian alur pemunculan konflik. Pemunculan konflik tersebutmenceritakan cerita dongeng yang menggambarkan pemikiranmasyarakat yang mulai mendapatkan keraguan. Cerita dongengtersebut menceritakan ketika Aji pulang tidak membawa hasiltangkapan sementara Aji dan Kilip memiliki jerat yang banyak.Mengetahui bahwa Aji tidak mendapatkan apapun dari hasil jerat,maka Kilip masih meragukan konsekuensi apa yang telah menimpaAji. Demikian gambaran masyarakat Dayak Tunjung yang berusahamenggunakan pemikiran metafisik. Sifat metafisik jikadisederhanakan adalah ketika pemikiran manusia mulai berusahaberfikir realitas namun belum menemukan kebenaran seutuhnya,sehingga terkadang harus kembali ke sifat pertama atau teologis.Mengenai tahap metafisik, jika diperhatikan tokoh Aji tergolongrelevan dengan pemikiran metafisik. Gambaran Aji dan tahap

Page 13: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

95

metafisik dapat di lihat pada alur kemunculan konflik, disana datadalam cerita dongeng menceritakan keberadaan Aji dengankegagalannyayangtidakmampumemperolehhasiltangkapanjerat.

Tahap positif yang berkembangdalam dongeng Aji dan KilipBersaudarayang terdapatpadaalurpengenalan, ketikaAjidanKilipyang ternyata telah mampu membuat jerat. Jerat ini kemudiandiperkirakan akan dilalui binatang darat. Pada tahap positif, tokohKilip dianggap relevan dengan pemikiran positif. Pemikiranmasyarakat Dayak Tunjung pada tahap ini disebut sebagai tahappositif, oleh karena penokohan Kilip secara sadar mampu melabuiWokLemoBawodenganakalbudidandisertairacunsumpitsebagaialatyangtelahdisiapkanuntukmembunuhWokLemoBawo.

Hal tersebut berkaitan dengan pandangan yang dikemukakanComte.Secarasederhana,bahwapadaintinyamasyarakatberkembangmelalui tiga tahapan berdasarkan tingkat rasionalitas pemikiranmasyarakatnya, yakni dengan tahap teologis, tahap metafisik, dantahap positif.Berikutpenjelasan pada setiap kutipan-kuitpan akan diuraikan sesuai indikator pada tahap teologis, metafisik, dan positifyang berkembang di dalam cerita dongengAji dan Kilip Bersaudaramelaluitigatahapperkembanganmasyarakat.a. Teologis

Berikut analisis yang dilakukan pada potongan teks-teks daridongengsesuaitahapteologis:“DiluarperkiraanAjibahwaapayangakandatangmenganggunyaentahitubinatangbuasataumakhlukgaib.”

Kutipan di atas memaparkan peristiwa dalam ceritadongeng yang terkait dengan konsep teologis. Hal tersebutterbukti dengan fakta bahwa kejadian saat Aji tengah sibukmenyalai daging daging dan tanpa Aji menyadari kemunculanmakhlukgaibyangakanmemakan semuahewan tangkapanAji.Kutipan di dalam cerita dongeng Aji dan Kilip Bersaudaramenunjukkan masyarakat meyakini keberadaan sosok mahklukgaib yangmemiliki kekuatan-kekuatan supernatural dan tinggaldidalamhutan.Dalamtahapaninikeberadaanmasyarakatmasihditahappemikiranteologis.

b. MetafisikBerikut analisis yang dilakukan pada potongan teks-teks daridongengsesuaitahapmetafisik:

“Padahal mereka berdua mempunyai ratusan jerat danbelantik. Jadimustahil tidak satupun binatang yangterperangkap.”

Penggalan narasi diatasmerupakan gambaran peristiwayang menimpa Aji di dalam hutan, setelah Wok Lemo bawodatangdanmemakanseluruhbinatangtangkapanAji.Lantaran

Page 14: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

96

takut Aji tidak melakukan perlawanan sehingga tidak adahewanyang terselamatkan, Aji pada akhirnya pulang tidakmembawa hasil. Tiba di rumah maka Kilip terheran-heran.Sementaramerekamemilikiratusanjeratdanbelantikdidalamhutan.

“Tiada terasamalampun semakin larut,Kilipbelummaumemejamkan matanya sedikitpun, ia sadar bahwahutanbelantara itu penuh dengan segalamarabahaya baik daribinatang,ular,singa,beruangsampaisegalamacamhantu.”

Kutipan diatasmenceritakan tokoh Kilipsedang beradadi tengahhutandanpadasaat itusedangmalamhari.Kejadianini terdapat di dalam cerita dongeng pada bagian latar saatsedangmalam hari di dalam hutan.Karena situasi larutmalamtidakmembuattokohKiliplalai,Kilipyangmerasapekadenganlingkungan sekitarnya maka iapun waspada dan tidak inginsegera tidur. Makapada tahap ini yang disebut metafisik, ialahmengenai intelektual bahwa masyarakat yang mulai berpusatpadasebuahtantanganyangbersifatkritis,negatif,danfilosofisterhadapteologitradisionalatasnamapertimbanganakal.

c. PositifPada tahap positif masyarakat diarahkan oleh kenyataan yangdidukungolehprinsip-prinsiptentangilmupengetahuan.Dimanaakal budi telah meninggalkan pencarian yang sia-sia terhadappengertian-pengertian absolut. Berikut analisis pada tahapPositif:“Biasanya mereka berburu dan menangkap binatangdihutan,dalamperburuanmerekabiasanya terdapat senjatadantrik menangkap binatang liar, seperti belantik dan jerat yangdipasang pada suatu jalur yang disebutotakng dalam bahasaDayakTunjungyangartinyamerupakansebuahjalansempityangdibuat menyerupai jalur lintasan binatang darat. Jalurinidiprediksiakuratakandilewatibinatangsepertikijang,pelanduk,payau, babi hutan, rusa dan binatang lainnya yang berkakiempat.”Kutipan tersebut menerangkan Aji dan Kilip membuat

perangkapbinatangliarsepertijeratdanbelantikyangdipasangpada suatu jalur yang disebut otakng dalam bahasa DayakTunjung yang artinya sebuah jalan sempit yang diaturmenyerupaijalurlintasanbinatangdarat.Biasanyasatuotakngberisi ratusan jerat, laludiantara jalurperangkapyang telahdipasangdiperidiksiakanmenjeratbinatangliar.Mengenaibentukkreativitas masyarakat (Koentjaraningrat, 2011:80-81)mengatakan bahwa sistem peralatan hidup dan teknologimerupakan unsur kebudayaan yang dapat ditemukan padasemuabangsadidunia,yangdimaksuddenganteknologiadalah

Page 15: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

97

sejumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para anggotasuatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak danberbuat dalam hubungannya dengan pengumpulan bahanmentah, proses pembentukan bahan bahan itu untuk dibuatmenjadi alat kerja, penyimpanan pakaian perumahan alattransportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda material.Demikian ini disebut teologis, yakni masyarakat telah dapatmeringkas dan memperjelaskan sejumlah gejala moderndemikian ini mensyaratkan perubahan fikiran emosional yangtelahmeninggalkansifat-sifatabsolut.

E. PENUTUPBerdasarkan hasil penelitian di atas mengenai tiga tahapperkembangan masyarakat dalam dongengAji dan Kilip Bersaudaramilik masyarakat Kutai Barat maka dapat disimpulkan sebagaiberikut.

Bagian pertama ialah simpulan terhadap analisa yangdilakukan pada objek dongeng Aji dan Kilip Bersaudara denganmenggunakan teori struktur faktual. Adapun simpulannya sebagaiberikut:

1. AlurdalamDongengAjidanKilipBersaudaraalurmaju.Haldemikianberkaitan dengan sifat cerita rakyat yang sederhana dan umumnyaceritarakyatmemilikialuryanglogis.Ceritarakyatmemilikialuryangsederhana sehingga dalam penceritannya mudah dipahami olehsemuakalangan.

2 Didalamceritadongeng inihanya terdapat tiga tokoh,namuntokohyang menonjol adalah tokoh Aji dan Kilip yang cukup layak untukmengungkapkancerminanmasyarakatSukuDayakTunjung.Adapunciri-cirianggotamasyarakatSukuDayakTunjungyangtergambarkandalamceritadiatas,yakniberburu,pekerjakeras,bertanggungjawab,seringberpergiankedalamhutandanbercocoktanamdiladang.

3 Latar cerita dalam dongeng Aji dan Kilip bersaudara tidak jelasdigambarkan.Latartempatyangditampilkanhanyasesaatseperti“Ajidan Kilip berangkat ke hutan” atau “Aji dan Kilip pulang ke rumah”menjadilatartujuanaksi.Namunlatarsosialyangditampilkansepertikebiasaan berburu dan tinggal di dalam hutan,menjadi gambarankebiasaanyangmasihdilakukan.

Bagiankeduaialahsimpulananalisayangdilakukanpadaobjekdongeng Aji dan Kilip Bersaudara dengan menggunakan tiga tahapperkembangan masyarakat menurut Auguste Comte, sejak dongengAjidanKilipBersaudaradiciptakan,masyarakatDayakTunjungtelahberkembang karena mempunyai indikasi cara berfikir teologis,metafisikdanpositif.Adapunkesimpulannyasebagaiberikut:

Page 16: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

98

1 Pada tahap teologis kronologi pemikiran masyarakat DayakTunjungmenganggap kehadiran tokoh jahat bernama Wok LemoBawo yaitu sebagai mahkluk gaib, serta meyakini munculnya padi,terong,dantanamanpalawijadarimuntahanhantuWokLemoBawo.

2 Pada tahap metafisik secara tidak sadar masyarakat mulai inginmendapatkan semacam kebebasan dari magis dengan sebab-akibatyang terjadi, kritis dengan ketidakmustahilan. Di dalam ceritadongengAji dan Kilip Bersaudara terjadi kekhawatiran Kilip denganapa yang telah menimpa Aji di dalam hutan. Kilip pada akhirnyaberfikir akan cara agar dapat mengalahkan hantuWok Lemo Bawodenganmenggunakanhasilgetahpohonipuh.

3 TahappositifyangtergambarkandiceritadalamdongengAjidanKilipBersaudara yaitu pada saat ingin menangkap binatang di hutan. Ajidan Kilip menggunakan perangkap seperti jerat dan belantik yangdipasangpadasuatu jaluryangdi sebutotakngdalambahasaDayakTunjung yang artinya merupakan sebuah jalan sempit yang di buatmenyerupai jalur lintasan binatang darat. Biasanya satu otakngberisiratusanjerat,laludiantarajalurperangkapyangtelahdipasangdiperidiksi akan menjerat binatang liar. Kejadian ini yang di sebutsebagaitahappositif,bahwakinimanusiakinicenderungmembuangpencarian sebab-sebab absolut (Tuhan atau alam) dan sebagaigantinyamemusatkanperhatianpadapengamatandannalar.

DAFTARPUSTAKAAminuddin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.BPSKabupatenKutaiBarat.2019.KutaiBaratDalamAngka.KutaiBarat:BPS

KabupatenKutaiBaratBPS Kabupaten Kutai Barat.2018. Statistik Daerah Kabupaten Kutai Barat.

KutaiBarat:BPSKabupatenKutaiBarat.Danandjaja,James.2002.FolklorIndonesia:ilmugosip,dongeng,danlain-lain.

Jakarta:Graffiti.Faruk.2013.PengantarSosiologiSastra.Yogyakarta:PustakaPelajar.Faruk.2015. Metode Penelitian Sastra (Sebuah Penjelajahan Awal).

Yogyakarta:Pustakapelajar.Haryanto,sindung.2016.SpektrumTeoriSosial.Jogjakarta:Ar-ruzzMedia.Hutomo, S.S. 1991.Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan:

SurabayaHISKIKomisariatJawaTimur.Juwaeni, Anang. 2016. “Perubahan Sosial Kehidupan Masyarakat Samin”.

Skripsi.Surabaya:ProgramStudiFakultasIlmuSosialdanIlmuPolitikUIN Sunan Ampel. http://digilib.uninsby.ac.id (diunduh pada 3 juli2019).

Nurgiyantoro,Burhan.2010.TeoriPengkajianFiksi.Yogyakarta:GadjahMadaUniversityPress

Page 17: REFLEKSI MASYARAKAT DAYAK TUNJUNG DALAM …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 83—99

Terakreditasi Sinta 4

99

Nurgiyantoro,Burhan.2013.SastraAnak.GadjahMadaUniversityPress.Pribadi,Moh. 2017. “TahapanPemikiranMasyarakatDalamPandangan Ibn

Khaldun”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UINSunan Kalijaga. http://journal.uin-suka.ac.id (diunduh pada 08 mei2019)

Ratna,NyomanKutha.2011.Teori,Metode,danTeknikPenelitianPastradariStrukturalisme Hingga Poststrukturalisme PerspektifWacana Naratif.Yogyakarta:PustakaPelajar.

Ritzer,GeorgedanDouglasJ.Goodman.2005.TeoriSosiologiModern.Jakarta:PrenadaMedia.

Scott, Jhon. 2012. Teori Sosial: Masalah-Masalah Pokok Dalam Sosiologi.Yogyakarta:PustakaPelajar.

Soekanto, Soerjono. 2013.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: RajagrafindoPersada.

Soyomukti,Nurani.2016.PengantarSosiologi.Jogjakarta:Ar-ruzzMedia.Stanton,Robert.2012.TeoriFiksi.Yogyakarta:PustakaPelajar.Sugiyono.2010.MetodePenelitianKuantitatifKualitatifDanR&D.Bandung:

Alfabeta.Sugiyono.2014MetodePenelitianManajemen.Bandung:Alfabeta.Sulistyorini, Dwi, dan Andalas, Fajar, Eggy. 2017. Sastra Lisan. Malang:

Madani.Syuhada, Akhmad Murtadlo, dan Alfian Rokhmansyah. 2018. “Nilai Dalam

CeritaRakyat SukuDayakTunjungTulurAji JangkatDi Kutai Barat:KajianFolklor”dalam Jurnal IlmuBudaya, Vol. 2,No. 2,hal. 188-195. http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JBSSB/article/download/1093/991