Refleksi Kasus Forensik Ira

6
Akmal Falah UMY 20060310152 stase Forensik Refleksi Kasus 1. Pengalaman / Deskripsi ± 1 jam SMRS, OS mengendarai sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal menabrak pagar tembok pada pukul 19.30 WIB di jalan GSB sayap barat. OS memakai helm terkunci dengan kaca helm berwarna sehingga pandangan sedikit gelap. OS menggunakan motor supraX 125 dengan plat H. Saat itu OS dalam perjalanan pulang dari perpustakaan Fakultas Ilmu Komputer UGM dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. OS merupakan mahasiswa UGM Semester II ekstensi fakultas Ilmu Komputer. Pasien sempat pingsan selama 5 menit, tidak mengingat kejadian. Mual/muntah (-), kejang (-), amnesia (+) Vital Sign KU : Compos mentis, sedang TD : 110/80 mmHg rr : 20x/mnt n : 80x/mnt t : 36,8 C Pemeriksaan Fisik a. Kepala : Rambut pendek, lurus, berwarna hitam CA (-/-) ; SI (-/-) ; hematome pada labial inferior dan superior ;

Transcript of Refleksi Kasus Forensik Ira

Page 1: Refleksi Kasus Forensik Ira

Akmal Falah UMY 20060310152 stase Forensik

Refleksi Kasus

1. Pengalaman / Deskripsi ± 1 jam SMRS, OS mengendarai sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal

menabrak pagar tembok pada pukul 19.30 WIB di jalan GSB sayap barat. OS

memakai helm terkunci dengan kaca helm berwarna sehingga pandangan sedikit

gelap. OS menggunakan motor supraX 125 dengan plat H. Saat itu OS dalam

perjalanan pulang dari perpustakaan Fakultas Ilmu Komputer UGM dengan kecepatan

rata-rata 60 km/jam. OS merupakan mahasiswa UGM Semester II ekstensi fakultas

Ilmu Komputer.

Pasien sempat pingsan selama 5 menit, tidak mengingat kejadian.

Mual/muntah (-), kejang (-), amnesia (+)

Vital Sign

KU : Compos mentis, sedang

TD : 110/80 mmHg rr : 20x/mnt

n : 80x/mnt t : 36,8 C

Pemeriksaan Fisik

a. Kepala :

Rambut pendek, lurus, berwarna hitam CA (-/-) ; SI (-/-) ; hematome pada labial

inferior dan superior ;

b. Leher :

Tidak nampak adanya luka, memar

c. Thorax :

Tidak nampak adanya luka, memar atau derik tulang

d. Abdomen :

Tidak nampak adanya luka, memar atau derik tulang

Page 2: Refleksi Kasus Forensik Ira

Akmal Falah UMY 20060310152 stase Forensik

e. Ekstremitas

Atas : Deformitas (-/-), akral hangat (+/+)

Terdapat luka lecet pada telapak tangan kiri bagian bawah yang multipel,

berwarna kemerahan dengan diameter rata-rata 5mm.

Pada pangkal jari tengah tangan kiri bagian belakang terdapat luka lecet

dengan bagian atas tertutup keropeng berwarna hitam kemerahan.

Bawah : Deformitas (-/-). Akral hangat (+/+)

Terdapat luka lecet pada paha kanan bawah bagian luar dan lutut kiri.

Page 3: Refleksi Kasus Forensik Ira

Akmal Falah UMY 20060310152 stase Forensik

2. Masalah yang diangkat / dikaji

Pemeriksaan penunjang untuk mencari kemungkinan penyebab kejadian

3. Analisis

Pada kasus ini berdasarkan anamnesis mengarah bahwa kejadiannya adalah

murni kecelakaan tunggal. Pasien mendapatkan penatalaksanaan sesuai dengan

diagnosis dari bagian bedah saraf. Namun untuk memastikan kondisi penyebab

terjadinya kecelakaan tunggal ini perlu konfirmasi ulang pemeriksaan penunjangnya

yaitu mengenai kondisi jasmani pasien itu sendiri saat mengendarai kendaraan

bermotor saat kejadian berlangsung apakah dalam kondisi sadar penuh ataukah dalam

kondisi setengah sadar dibawah pengaruh zat – zat yang bisa menurunkan kesadaran.

Seperti yang telah kita ketahui pada dasarnya alkohol dan narkoba terbukti

sering menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Keracunan akut karbon monoksida juga

terbukti dapat memicu terjadinya kecelakaan. Pada semua kecelakaan kendaraan

bermotor yang fatal harus dilakukan :

Screening komplit alkohol dan obat – obatan pada pengemudi dan penumpang

; uji alkohol saja tidak cukup, lengkapi dengan uji karbon monoksida, obat –

obatan netral, asam dan basa.

Pemeriksaan toksikologis marijuana dan opiat (merupakan pemeriksaan

pilihan, tidak wajib).

Pelayanan kesehatan di rumah sakit terhadap publik bukan hanya

menyembuhkan namun mencakup pelayanan untuk kepentingan hukum (Kedokteran

Forensik, Medikolegal, Bio-Etik, Human Right). Dengan adanya Profesi kedokteran

forensik dan medikolegal dapat mensosialisasi aspek-aspek hukum dalam pelayanan

kesehatan sehingga pelayanan buruk, malpraktik dan tuntutan pasien dapat dihindari.

Peran dokter umum dalam pelayanan kedokteran forensik diberi wewenang

oleh undang-undang yaitu tercantum dalam pasal 133 KUHAP. Sesuai standar

pendidikan profesi dokter, dokter umum selama pendidikan sudah mempelajari

forensik klinik dan patologi forensik, maka dokter umum berwenang memberikan

pelayanan forensik berupa pemeriksaan korban hidup karena kecelakaan lalu lintas,

kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kasus penganiayaan, dan pemeriksaan luar

Page 4: Refleksi Kasus Forensik Ira

Akmal Falah UMY 20060310152 stase Forensik

korban meninggal meliputi pemeriksaan label, benda di samping mayat, pakaian, ciri

identitas fisik, ciri tanatologis, perlukaan dan patah tulang.

4. Kesimpulan

Perlu dilaksanakan manajemen holistic dalam menangani suatu kasus dan

dengan adanya Profesi kedokteran forensik dan medikolegal dapat mensosialisasi

aspek-aspek hukum dalam pelayanan kesehatan sehingga pelayanan buruk,

malpraktik dan tuntutan pasien dapat dihindari.

5. Referensi

Sampurna,Budi.2009.Kedokteran Forensik Ilmu dan Profesi.Universitas Indonesia.

Amir,Amri.2007.Ilmu Kedokteran Forensik.Medan:Bagian Ilmu Kedokteran Forensik

dan Medikolegal Fakultas Kedokteran USU.

Konsil Kedokteran Indonesia.2006.Standar Kompetensi Dokter.Jakarta.