Lapsus GMP Ira

32
Laporan Kasus Skizofrenia Oleh Ira Damayanti 0910015019 Pembimbing dr. H. Jaya Mualimin, Sp. KJ., M.Kes.

description

ira keracunan ganja

Transcript of Lapsus GMP Ira

Page 1: Lapsus GMP Ira

Laporan Kasus

Skizofrenia 

Oleh

Ira Damayanti0910015019

 Pembimbing

dr. H. Jaya Mualimin, Sp. KJ., M.Kes.

Page 2: Lapsus GMP Ira

KASUS

Pemeriksaan dilakukan pada hari Rabu, 11 November 2015 Pukul 12.20 WITA, di Poli Umum RSJD Atma Husada Samarinda

RIWAYAT PSIKIATRIIdentitas Nama : Tn. SA Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 20 tahun Status Perkawinan : Belum Menikah Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan : D3 Pekerjaan : - Alamat : Jl. M. Said Gg. 6 No. 47A Blok G RT 32

Samarinda 

Page 3: Lapsus GMP Ira

Resume IGD

Keluhan UtamaMeriang setelah memakai ganja

• AutoanamnesisPasien mengaku menghisap ganja sejak ±2 bulan yang lalu. Setelah menghisap ganja 2 hari yang lalu pasien merasa sekujur tubuh nyeri, meriang,

gelisah dan merasa takut ketahuan menggunakan

ganja oleh orang disekitarya. Pasien mengaku mendengar bisikan-bisikan.

Bisikan tersebut adalah suara laki-laki yang terus-

terusan memanggil namanya

• HeteroanamnesisMenurut ibu pasien, pasien cenderung tertutup dan tidak mau menceritakan masalahnya. Kepribadian ini memang sudah ada sejak masa remaja hingga saat ini sehingga orang tua pasien tidak menyadari bahwa pasien menggunakan ganja. Namun sejak 2 hari yang lalu pasien mulai gelisah dan tidak bisa tidur serta mengaku mendengar bisikan-bisikan.

Page 4: Lapsus GMP Ira

Riwayat Medis dan Psikiatrik yang lainGangguan mental dan emosi

Tidak ditemukannya riwayat gangguan mental dan emosi sebelumnya.

Gangguan psikosomatikTidak ditemukannya riwayat gangguan psikosomatik sebelumnya.

Kondisi medisPernah mengalami kecelakaan saat kelas 2 SMP, kaki pasien patah, tetapi pasien tidak mengalami cedera kepala.

•Gangguan neurologiTidak ditemukannnya riwayat gangguan neurologis sebelumnya.

 Riwayat Keluarga.Riwayat keluarga.

Tidak ditemukannya anggota keluarga yang memiliki gejala atau gangguan yang sama dengan pasien

Page 5: Lapsus GMP Ira

Genogram

Keterangan gambar :: Anggota keluarga laki-laki: Anggota keluarga perempuan: Pasien

 

Page 6: Lapsus GMP Ira

Riwayat Pribadi

Masa anak-anak awal (0-3 tahun)Hamil selama 9 bulan, persalinan pervaginam, tidak ada riwayat penyakit dalam kehamilan. ASI selama 7 bulan. Dapat berjalan pada usia 1 tahun. Sudah mulai diajarkan toilet training

Masa kanak-kanak pertengahan (3-11 tahun)Anak yang taat dan patuh, lebih dekat kepada ibu. Tidak ada kelainan kognitif dan perilaku

Page 7: Lapsus GMP Ira

Masa kanak-kanak akhir (pubertas sampai remaja)Anak yang pandai bergaul, baik, dan taat. Tidak ada masalah pada prestasi sekolah. Rajin solat dan mengaji.

Masa dewasaSetelah lulus SMA, pasien melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi. Semenjak kuliah pasien memang mempunyai banyak teman, pasien menjadi jarang di rumah, pasien selalu pergi pagi dan pulang malam hari, tetapi 2 bulan terakhir pasien tidak pulang kalau tidak dicari oleh ibu nya. Saat dirumah pasien langsung masuk kamar, dan sibuk dengan hp nya saja, jadi jarang sekali berkomunikasi dengan keluarga.

Page 8: Lapsus GMP Ira

Status Mental Gambaran Umum Kesan umum : cukup rapi, tidak kooperatif, gelisah Kontak: verbal (+), visual (+) Kesadaran : compos mentis, atensi(-↓, orientasi tempat,

waktu dan ruang (baik) Emosi / afek : labil, afek datar Proses berpikir : lambat, waham (-) Intelegensi : cukup Persepsi : halusinasi auditori (+), visual (-) Psikomotor : menurun Kemauan : ADL dalam batas normal

Page 9: Lapsus GMP Ira

PEMERIKSAAN DIAGNOSIS LEBIH LANJUT

Keadaan Umum : cukup rapi, tidak kooperatif, gelisah Kesadaran : compos mentis, GCS (15) E4 V5 M6 Sistem kardiovaskuler : tidak didapatkan kelainan Sistem respiratorik : tidak didapatkan kelainan Sistem gastrointestinal : tidak didapatkan kelainan Sistem urogenital : tidak didapatkan kelainan Kelainan khusus : tidak didapatkan kelainanStatus Neurologikus Panca indera : tidak didapatkan kelainan Tanda meningeal : tidak dilakukan pemeriksaan Tekanan intrakranial : tidak dilakukan pemeriksaanMata Gerakan : normal Pupil : isokor Diplopia : tidak ditemukan Visus : tidak dilakukan pemeriksaan

Page 10: Lapsus GMP Ira

FORMULASI DIAGNOSISSeorang laki-laki usia 20 tahun, beragama Islam,

status belum menikah, tinggal di M. Said Gg. 6 No. 47A Blok G RT 32 Samarinda. Datang ke Poli Umum RSJD Atma Husada Samarinda pada hari Rabu 11 November 2015 pukul 12.20 WITA.

Pada proses autoanamnesis, pasien susah untuk diajak berkomunikasi karena pasien gelisah dan menangis. Namun pada akhirnya pasien dapat menceritakan keluhannya setelah disuruh tenang.

Pada pemeriksaan psikiatri, didapatkan penampilan cukup rapi, kurang kooperatif, gelisah,kontak verbal dan visual (+), emosi labil, afek datar, orientasi (baik), proses pikir lambat, didapatkan halusinasi auditori , intelegensia cukup, ADL dalam batas normal, psikomotor menurun.

Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan pada pasien.

Page 11: Lapsus GMP Ira

Diagnosis MultiaksialAksis I : Gangguan mental perilaku

akibat penggunaan kanabinoidaAksis II : Tidak ditemukan diagnosis pada

axis iniAksis III : Tidak ditemukan diagnosis pada

axis iniAksis IV : Tidak ditemukan diagnosis pada

axis iniAksis V : GAF 70-61 beberapa gejala

ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik

Page 12: Lapsus GMP Ira

Diagnosa Kerja Gangguan mental perilaku akibat penggunaan kanabinoida

Tindakan Pengobatan :• Risperidone 2 x 2 mg

Page 13: Lapsus GMP Ira

Prognosa Dubia ad bonam jika:Jika rutin dalam melakukan terapi dan dukungan keluarga untuk sering memperhatikan dan memberikan perhatian kepada pasien

Page 14: Lapsus GMP Ira

TINJAUAN PUSTAKA

Page 15: Lapsus GMP Ira

Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan ganja adalah suatu gangguan jiwa berupa penyimpangan perilaku yang berhubungan dengan pemakaian zat (dalam hal ini adalah ganja) yang dapat mempengaruhi sususan saraf pusat secara kurang lebih teratur sehingga menimbulkan gangguan fungsi sosial. 

Page 16: Lapsus GMP Ira

Ganja atau kanabis adalah singkatan untuk tanaman Cannabis sativa. Tanaman ini rata-rata akan tumbuh 5-12 kaki tingginya tapi bahkan bisa juga mencapai 20 kaki. Seluruh bagian tanaman ini mengandung kabinoid psikoaktif, yaitu delta 9 tetrahidrocannabinol (THC). Istilah kanabis umumnya mengacu pada pucuk daun, bunga dan batang dari tanaman yang dipotong, dikeringkan dan dicacah dan biasanya dibentuk menjadi rokok.

Page 17: Lapsus GMP Ira

EPIDEMIOLOGI

di Indonesia penggunaan zat psikoaktif sebagian besar berusia 25 tahun, kebanyakan tergolong poly drug-user, masih berstatus sebagai pelajar, sedangkan usia mulai menggunakan semakin muda. Seratus pasiem pertama yang dirawat di rumah sakit ketergantungan obat sejak tahun 1972 berusia 11-21 tahun

Di Indonesia, terdapat antara 2-3 juta orang yang pernah mengisap ganja. Pengguna pemula ganja, terutama dikalangan anak usia muda, meningkat tajam selama 4-5 tahun terakhir, karena ganja mudah diperoleh dimana – mana.

Page 18: Lapsus GMP Ira

JENIS-JENIS GANJA

3 jenis tanaman ganja yaitu Cannabis Sativa, Cannabis Indica, dan Cannabis Ruderalis. Ketiga jenis tanaman ganja itu semuanya memiliki kandungan THC (Tetra Hydro Cannabinol) yang berbeda

Jenis Cannabis Indica mengandung THC paling banyak, disusul jenis Cannabis Sativa, dan jenis Cannabis Ruderalis mengandung THC paling sedikit

THC adalah zat psikoaktif yang berefek halusinasi dan ini terdapat dalam keseluruhan pada bagian tanaman ganja, baik daunnya, rantingnya, ataupun bijinya.

Page 19: Lapsus GMP Ira

DIAGNOSIS

Gambaran KlinisSetiap batang rokok ganja mengandung THC

sebanyak 5 – 20 mg. Jika ganja digunakan sebagai rokok, efek euforia tampak dalam beberapa menit, mencapai puncak dalam kira-kira 30 menit, dan berlangsung 2 sampai 4 jam

Page 20: Lapsus GMP Ira

perubahan-perubahan mental dan perilakua. Jantung berdebar-debar.b. Euforia, yaitu rasa gembira tanpa sebab dan

tidak wajar.c. Halusinasi dan delusi.d. Perasaan waktu berlalu dengan lambat,e. Apatis.f. Mata merah.g. Nafsu makan bertambah,h. Mulut kering,i. Perilaku maladaptifj. Pemakaian ganja dalam waktu lama akan

mengganggu fungsi paru-paru

Page 21: Lapsus GMP Ira

PPDGJ – III – Berdasarkan zatF10 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol

F11 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan opioid

F12 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kanabinoida

F13Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan sedativa atau

hipnotika

F14 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan kokain

F15Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain

termasuk kafein

F16 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan halusinogen

F17 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan tembakau

F18Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan pelarut yang mudah

menguap

F19Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat multipel dan

penggunaan zat psikoaktif lainnya.

Page 22: Lapsus GMP Ira

PPDGJ-III – Berdasarkan keadan klinisF1x.0 Intoksikasi akut

.00 Tanpa komplikasi

.01 Dengan trauma atau cedera tubuh lainnya

.02 Dengan komplikasi medis lainnya.

.03 Dengan delirium

.04 Dengan distorsi persepsi

.05 Dengan koma

.06 Dengan konvulsi

.07 Intoksikasi patologis

F1x.1 Penggunaan yang merugikan (harmful use)

F1x.2 Sindrom ketergantungan

.20 Kini abstinen

.21 Kini abstinen tetapi dalam lingkungan terlindung

.22 Kini dalam pengawasan klinis dengan terapi pemeliharaan atau dengan

pengobatan zat pengganti

.23Kini abstinen, tetapi sedang dalam terapi dengan obat aversif atau penyekat

.24 Kini sedang menggunakan zat

.25 Penggunaan berkelanjutan

.26 Penggunaan episodik

Page 23: Lapsus GMP Ira

F1x.3 Keadaan putus zat

.30 Tanpa komplikasi

.31 Dengan konvulsi

F1x.4 Keadaan putus zat dengan delirium

.40 Dengan konvulsi

.41 Tanpa konvulsi

F1x.5 Gangguan psikotik.50 Lir-skizofrenia (schizophrenia like).51 predominan waham.52 Predominan halusinasi.53 Predominan polimorfik.54 Predominan gejala depresi.55 Predominan gejala manik.56 Campuran

F1x.6 Sindrom amnesik

Page 24: Lapsus GMP Ira

F1x.7 Gangguan psikotik residual atau onset lambat.70 Kilas balik.71 Gangguan kepribadian atau perilaku.72 Gangguan afektif residual.73 Demensia.74 Hendaya kognitif menetap lainnya.75 Gangguan psikotik onset lambat

F1x.8 Gangguan mental dan perilaku lainnya

F1x.9 Gangguan mental dan perilaku YTT

Page 25: Lapsus GMP Ira

Menurut DSM-IV

Ketergantungan Kanabis dan Penyalahgunaan Kanabis

Intoksikasi KanabisDelirium Intoksikasi Kanabis Gangguan Psikotik Akibat Kanabis Gangguan Kecemasan Akibat Kanabis Gangguan Berhubungan Kanabis yang

Tidak Ditentukan

Page 26: Lapsus GMP Ira

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan urin untuk kanabis dan zat lainnya pemeriksaan umum.

Kebanyakan lab Enzym-Multiplied Immunoassay Technique (EMIT),

Radio Immunoassay (RIA) paling sering digunakan.

Kedua tes diatas relatif sensitif dan tidak mahal. Chromatography-Mas Spectroscopy (GC-MS)

u/ mengkonfirmasi testUji saring

Page 27: Lapsus GMP Ira

Penatalaksanaan

Pengobatan pemakaian kanabis terletak pada prinsip yang sama dengan pengobatan penyalahgunaan substansi lain abstinensia dan dukungan.

Pada umumnya, intoksikasi pada penggunaan kanabis tidak memerlukan farmakoterapi tetapi cukup dengan terapi suportif. Namun, jika muncul gejala anxietas berat, maka dapat diberikan :

Lorazepam 1-2 mg oralAlprazolam 0,5-1 mg oralChlordiazepoxide 10-50 mg oralBila terdapat gejala psikotik yang menonjol, maka dapat

diberikan Haloperidol 1-2 mg oral, atau i.m ulangi selama 20-30 menit.

Page 28: Lapsus GMP Ira

PEMBAHASAN

Pasien ini didiagnosa menggunakan diagnosa multiaxial. Pada pasien ini terdapat diagnosa pada axis I, dan V. Pada axis I, pasien ini didiagnosa dengan Gangguan mental perilaku akibat penggunaan kanabinoida.

Page 29: Lapsus GMP Ira

Teori Fakta

Gangguan mental dan perilaku

akibat penggunaan ganja adalah suatu

gangguan jiwa berupa penyimpangan

perilaku yang berhubungan dengan

pemakaian zat (dalam hal ini adalah

ganja) yang dapat mempengaruhi

sususan saraf pusat secara kurang lebih

teratur sehingga menimbulkan

gangguan fungsi sosial. 

Penelitian epidemiologi yang

dilakukan beberapa kali di Indonesia

menunjukkan hasil yang konsisten, yaitu

penggunaan zat psikoaktif sebagian

besar berusia 25 tahun, kebanyakan

tergolong poly drug-user, masih

berstatus sebagai pelajar, sedangkan

usia mulai menggunakan semakin muda

 

Pasien adalah seorang laki-laki usia 20

tahun, beragama Islam, status belum

menikah

Pasien mengaku menghisap ganja sejak

±2 bulan yang lalu. Setelah menghisap

ganja 2 hari yang lalu pasien merasa

sekujur tubuh nyeri, meriang, gelisah

dan merasa takut ketahuan

menggunakan ganja oleh orang

disekitarya. Pasien mengaku mendengar

bisikan-bisikan dan ada melihat suatu

sosok. Bisikan tersebut. Saat datang

pasien awalnya menangis, gelisah dan

tidak berani menceritakan mengenai

keluhannya.

Menurut ibu pasien, pasien cenderung

tertutup dan tidak mau menceritakan

masalahnya. Kepribadian ini memang

sudah ada sejak masa remaja hingga

saat ini sehingga orang tua pasien tidak

menyadari bahwa pasien menggunakan

ganja. Namun sejak 2 hari yang lalu

pasien mulai gelisah dan tidak bisa tidur

serta mengaku melihat sosok dan

mendengar bisikan-bisikan.

Page 30: Lapsus GMP Ira

Teori Fakta

perubahan-perubahan mental dan perilaku

a. Jantung berdebar-debar.

b. Euforia, yaitu rasa gembira tanpa sebab dan tidak

wajar.

c. Halusinasi dan delusi.

d. Perasaan waktu berlalu dengan lambat,

e. Apatis.

f. Mata merah.

g. Nafsu makan bertambah,

h. Mulut kering,

i. Perilaku maladaptif

j. Pemakaian ganja dalam waktu lama akan

mengganggu fungsi paru-paru

Uji saring untuk kanabinoid pada individu yang

menggunakan kanabis secara ringan dapat

memberikan hasil positif untuk 7-10 hari dan pada

pengguna kanabis berat dapat memberikan nilai positif

2-4 minggu.

Pada pemeriksaan psikiatri,

didapatkan penampilan cukup

rapi, kurang kooperatif,

gelisah,kontak verbal dan visual

(+), emosi labil, afek datar,

orientasi (-), proses pikir lambat,

waham curiga (+), didapatkan

halusinasi auditori dan ilusi,

intelegensia cukup, ADL dalam

batas normal, psikomotor

menurun.

Pada pemeriksaan fisik tidak

ditemukan adanya kelainan pada

pasien.

 

Page 31: Lapsus GMP Ira

Teori Fakta

• Pengobatan pemakaian kanabis

terletak pada prinsip yang sama

dengan pengobatan penyalahgunaan

substansi lain abstinensia dan

dukungan.

• Pada umumnya, intoksikasi pada

penggunaan kanabis tidak

memerlukan farmakoterapi tetapi

cukup dengan terapi suportif. Namun,

jika muncul gejala anxietas berat,

maka dapat diberikan :

- Lorazepam 1-2 mg oral

- Alprazolam 0,5-1 mg oral

- Chlordiazepoxide 10-50 mg oral

Bila terdapat gejala psikotik yang

menonjol, maka dapat diberikan

Haloperidol 1-2 mg oral, atau i.m ulangi

selama 20-30 menit.

Psikofarmakologi:

Risperidone 2 x 2 mg

Page 32: Lapsus GMP Ira

TERIMA KASIH