Referensi Tektonika

3
TEORI PENGAPUNGAN BENUA ALFRED WEGENER Sebenarnya teori tektonik lempeng sudah muncul ketika gagasan mengenai hipotesaPengapungan Benua (Continental Drift) diperkenalkan pertama kalinya oleh Alfred Wegener (1915) dalam bukunya “The Origins of Oceans and Continents”. Pada hakekatnya hipotesa pengapungan benua adalah suatu hipotesa yang menganggap bahwa benua-benua yang ada saat ini dahulunyabersatu yang dikenal sebagai super-kontinen yang bernama Pangaea. Super-kontinen Pangea inididuga terbentuk pada 200 juta tahun yang lalu yang kemudian terpecah-pecah menjadi bagian- bagianyang lebih kecil yang kemudian bermigrasi (drifted) ke posisi seperti saat ini. Bukti bukti tentang adanyasuper-kontinen Pangaea pada 200 juta tahun yang lalu didukung oleh fakta fakta sebagai berikutSelama Periode Permian sekitar 225 juta tahun yang lalu, daratn di bumi membentuksuperkontinen tunggal, Pangaea. Pangaea terdiri dari lebih dari 95 persen daratan dunia dan dikelilingioleh Samudera Panthalassa Selama periode Triassic, yang dimulai sekitar 200 juta tahun lalu, Pangaea mulai pecah danpotongan-potongan benua secara bertahap menjauh menciptakan dua benua baru: Gondwanalanddan LaurasiaSelama Periode Jurassic 135, pecahnya Pangaea menjadi lebih jelas. Laut Tethys terbukaantara Laurasia di utara dan Gondwanaland di selatan. Di daratan Gondwanaland, Amerika Selatanmasih bergabung ke Afrika dan AntartikaDi era Cretaceous awal, sekitar 95 juta tahun yang lalu, Gondwana dan Laurasiapaleocontinent utara telah benar-benar putus, dipisahkan

description

uts

Transcript of Referensi Tektonika

TEORI PENGAPUNGAN BENUA ALFRED WEGENERSebenarnya teori tektonik lempeng sudah muncul ketika gagasan mengenai hipotesaPengapungan Benua (Continental Drift) diperkenalkan pertama kalinya oleh Alfred Wegener (1915) dalam bukunya The Origins of Oceans and Continents.Pada hakekatnya hipotesa pengapungan benua adalah suatu hipotesa yang menganggap bahwa benua-benua yang ada saat ini dahulunyabersatu yang dikenal sebagai super-kontinen yang bernama Pangaea. Super-kontinen Pangea inididuga terbentuk pada 200 juta tahun yang lalu yang kemudian terpecah-pecah menjadi bagian-bagianyang lebih kecil yang kemudian bermigrasi (drifted) ke posisi seperti saat ini. Bukti bukti tentang adanyasuper-kontinen Pangaea pada 200 juta tahun yang lalu didukung oleh fakta fakta sebagai berikutSelama Periode Permian sekitar 225 jutatahun yang lalu, daratn dibumimembentuksuperkontinen tunggal, Pangaea. Pangaeaterdiri dari lebihdari 95persendaratan dunia dandikelilingioleh SamuderaPanthalassaSelama periode Triassic, yang dimulai sekitar 200 juta tahun lalu, Pangaea mulai pecah danpotongan-potongan benua secarabertahap menjauh menciptakan dua benuabaru: Gondwanalanddan LaurasiaSelama Periode Jurassic 135, pecahnya Pangaea menjadi lebih jelas. Laut Tethys terbukaantara Laurasia di utaradan Gondwanaland di selatan. Didaratan Gondwanaland, Amerika Selatanmasih bergabung ke Afrika dan AntartikaDi era Cretaceous awal, sekitar95 juta tahun yang lalu, Gondwana dan Laurasiapaleocontinent utara telah benar-benar putus, dipisahkan oleh LautTethys. Benua utara saatiniterbentuk selama Periode Cretaceous, ketika Greenland terpisah dariEropa dan Samudera Atlantikmulai terbentuk akibat pemekaran dasar samudera.Pada era Crestaceous akhir sekitar 65 juta tahun yang lalu,India terpisah dari Afrika danbergerak ke timur laut sebelum bertabrakan dengan Asia. Eropa memisahkan diri dari AmerikaUtara, dan dengan pemisahan akhir dari Amerika Selatan dari Afrika, samudera yang baru AtlantikSelatan terbentuk. Australia dan Antartikamasih terhubung.Sekarang Ini adalah bagaimana dunia terlihat hari ini, tapisusunan benua tersebut masihtetap akan berubah seiring berjalannya waktu. Pergeseranbenua adalah proses, terus menerusbertahap dengan rata-rata gerakan beberapa centimeter per tahun. Samudera Atlantiksecarabertahap meningkat dalam ukuran, sedangkan Samudera Pasifik semakin menyempit.

Gambar 1. Benua afrika dan Amerika Selatan pernah menyatu disertai persebaran fosil yang berbeda di tiap wilayah

Gambar 2. Peta penyatuan dan persebaran benua Wegener