referensi jurnal

10
Syarif Hidayat. 2004. Desentralisasi: Tinjauan Literatur Tentang Konsep Dasar, Pengalaman Negara Lain, dan Dinamika Kebijakan di Indonesia, dalam Hari Susanto (penyunting), Otonomi Daerah: Teori dan Kenyataan Empiris. PPE-LIPI, Jakarta. Hal. 6 Machfud Sidik. 2002. Kebijakan, Implementasi, dan Pandangan ke Depan Perimbangan euangan Pusat dan Daerah, dalam seminar nasional Menciptakan Good Governance demi Mendukung Otonomi Daerah dan Desentralisasi Fiskal. Yogyakarta. 20 April 2002. Hal. 1. Boediono. 2002. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Negara dalam Rangka Pelaksanaan Azas Desentralisasi Fiskal, disampaikan pada Rapat Koordinasi Pendayagunaan Aparatur Negara Tingkat Nasional Tahun 2002, Jakarta. 11 Februari 2002. Hal. 5. Siddik, Machfud, 2009. “Kebijakan Awal Desentralisasi Fiskal 1999- 2004” Dalam Abimanyu, Anggito dan Megantara, Andie, Era Baru Kebijakan Fiskal; Pemikiran, Konsep dan Implementasi, Jakarta, Penerbit Kompas. Rahmawati, Farida. “Desentralisasi Fiskal, Konsep, Hambatan, dan Prospek” dalam Yustika, Ahmad Erani, 2008, Desentralisasi Ekonomi di Indonesia (kajian Teorits dan Realitis empiris), Malang, Banyumedia. Fadjar A. D dan Britany Alasen Sembirin, 2007. Efektifitas faktor input dan

Transcript of referensi jurnal

Page 1: referensi jurnal

Syarif Hidayat. 2004. Desentralisasi: Tinjauan Literatur Tentang Konsep Dasar, Pengalaman

Negara Lain, dan Dinamika Kebijakan di Indonesia, dalam Hari Susanto (penyunting), Otonomi

Daerah: Teori dan Kenyataan Empiris. PPE-LIPI, Jakarta. Hal. 6

Machfud Sidik. 2002. Kebijakan, Implementasi, dan Pandangan ke Depan Perimbangan

euangan Pusat dan Daerah, dalam seminar nasional Menciptakan Good Governance demi

Mendukung Otonomi Daerah dan Desentralisasi Fiskal. Yogyakarta. 20 April 2002. Hal. 1.

Boediono. 2002. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Negara dalam Rangka Pelaksanaan Azas

Desentralisasi Fiskal, disampaikan pada Rapat Koordinasi Pendayagunaan Aparatur Negara

Tingkat Nasional Tahun 2002, Jakarta. 11 Februari 2002. Hal. 5.

Siddik, Machfud, 2009. “Kebijakan Awal Desentralisasi Fiskal 1999-2004”

Dalam Abimanyu, Anggito dan Megantara, Andie, Era Baru Kebijakan

Fiskal; Pemikiran, Konsep dan Implementasi, Jakarta, Penerbit

Kompas.

Rahmawati, Farida. “Desentralisasi Fiskal, Konsep, Hambatan, dan Prospek”

dalam Yustika, Ahmad Erani, 2008, Desentralisasi Ekonomi di

Indonesia (kajian Teorits dan Realitis empiris), Malang, Banyumedia.

Fadjar A. D dan Britany Alasen Sembirin, 2007. Efektifitas faktor input dan

ketimpangan pendapatan daerah di Indonesia setelah desentralisasi

fiskal, Wibiz Economic Research Centre.

Hirawan, Susiyati Bambang, 2007. Desentralisasi Fiskal Sebagai Suatu Upaya

Meningkatkan Penyediaan Layanan Publik (Bagi Orang Miskin) di

Indonesia, Pidato pada Upacara Pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap

dalam bidang Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, Jakarta, 24 Pebruari 2007

Iimi, Atsushi, 2005. Decentralization and economic growth revisited: an empirical

Page 2: referensi jurnal

note, Journal of Urban economics 57.

Pemberian otonomi daerah melalui desentralisasi fiskal terkandung tiga misi utama, yaitu

(Baezely, 1991 dalam) :

a. Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah

b. Meningkatkan kualitas pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat.

c. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk ikut serta

(berpartisipasi) dalam proses pembangunan.

No Studi Set Data Variabel

Dependent

Tujuan Model Persamaan Metode analisis

1 Amin

Pujiati

Eks

Karisidena

n

Semarang

yaitu 6

kabupaten

Pertumbuhan

Ekonomi

diproksi

dengan

Pendapatan

Regional

Bruto(PDRB)

Untuk

mengetahui

pertumbuhan

ekonomi di era

desentralisasi

fiskal.

LY = Produk Domestik Bruto

LPAD = Pendapatan Asli

Daerah

LDBH = Dana Bagi Hasil

LDAU = Dana Alokasi

Umum

LTK = Tenaga Kerja

Ekonometrika :

teknik penaksiran

menggunakan

fixed effects.

Sedangkan metode

yang duginakan

yaitu

GLS(Generailzed

Least Squared).

Page 3: referensi jurnal

2 Aan

Zulyant

o

(2010)

Provinsi

Bengkulu

dengan 8

kabupaten

dan 1 kota

periode

waktu

tahun

2003-2008.

Pertumbuhan

Ekonomi(PD

RB perkapita)

Untuk

mengetahui

pengaruh

desentralisasi

fiskal terhadap

pertumbuhan

ekonomi di

Provinsi

Bengkulu.

Growth = Pertumbuhan

PDRB per kapita

DF = Desemtralisasi Fiskal

IL_PDRB = Level awal

pertumbuhan (Initial Level of

PDRB)

POP = Pertumbuhan

penduduk

INV = Investasi

HC = Human Capital

i = Cross Section

t = Time Series

e = eroro term

Ekonometrika :Fix

ed Effects

Page 4: referensi jurnal

3 Altito

R.

Siagian

(2010)

Provinsi

Jawa Barat

yang terdiri

dari 25

kabupaten/

kota

Pertumbuhan

ekonomi(PDR

B per kapita)

Untuk

mengetahui

pengaruh

desentralisasi

fiskal terhadap

pertumbuhan

ekonomi dan

ketimpangan

wilayah

Menggunakan

metode OLS

(ordinary least

square)

Page 5: referensi jurnal

4 Siti

Parhah

Data

Cross-

Section

Tahun

2002

PDRB per

kapita

Untuk

mengetahui

kontribusi

desentralisasi

fiskal terhadap

pertumbuhan

ekonomi

Indonesia.

i=I,….30

Dimana i menunjukkan

provinsi

= rata-rat tingkat

pertumbuhan PDRB perkapita

tahun 2002-2003

Decentralization=desentralisa

si fiskal di propinsi i

Metode ordinary

least square (OLS)

dengan

menggunakan data

cross-section

Page 6: referensi jurnal

= Kontrol variabel.

= scalar

= parameter vektor

= error term

5 Priyo

Hari

Adi

Kabupaten/

Kota se

Jawa-Bali

tahun

1998-2003

Pertumbuhan

ekonomi

(Produk

Domestik

Regional

Bruto atas

dasar harga

konstan

Untuk

mengetahui

dampak

desentralisasi

fiskal terhadap

pertumbuhan

ekonomi

Kabupaten dan

Kota se Jawa-

Bali

=Produk Domestik

Regional Bruto pada tahun t

=Produk Domestik

Regional Bruto satu tahun

sebelum tahun t

-

6 Joko

Waluyo

Data panel

yang terdiri

dari 33

propinsi

dan dalam

waktu 5

tahun

(tahun

2001-2005)

PDRB Untuk

mengetahu

dampak

desntralisasi

fiskal terhadap

pertumbuhan

ekonomi dan

ketimpangan

antar daerah di

Indonesia.

Model ekonometrika

persamaan simultan :

K=I

L=f(POP)

PDRBCAP=PDRB/POP

PDRB=PDRB terjadi

K=Kapital diproksi dengan

Investasi

L=Tenaga kerja

DPDRB=pertumbuhan

ekonomi pada tahun t

Metode analisis

menggunakan

Stage Least Square

(TSLS), data yang

digunakan bersifat

data panel.

Page 7: referensi jurnal

Model deterministik :

=Koefisien Variasi

Williamson

P=Jumlah penduduk secara

nasional

=Penduduk daerah ke- i

=Pendapatan per-kapita

daerah ke- i

=Pendapatan perkapita

nasional

n= Banyak daerah.