TUBERKULOSIS PARU

TUBERKULOSIS PARU

DEFINISITuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh basil Mycrobacterium tuberculosis.

ETIOLOGIMycrobacterium tuberculosis merupakan penyebab dari tuberkulosis. Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu pada pewarnaan tahan terhadap asam. Kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat bersifat dormant ( tertidur lama ) selama beberapa tahun

EPIDEMIOLOGIWHO melaporkan bahwa tiap tahunya ada 3.000.000 orang meninggal akibat TB dan diperkirakan tiap harinya 5000 orang. Setiap tahunnya ada 4.000.000 penderita TB baru yang menular dan dalam jumlah sama penderita TB yang tidak menular.Pada hari TB sedunia yang jatuh pada 24 Maret 2006, menkes mengatakan setiap tahun di Indonesia terjadi 485.000 kasus penderita TB baru. Hasil survei prevalens TB oleh litbangkes memperlihatkan sekitar 250.000 kasus , diantara jumlah kasus TB tersebut di atas adalah TB menular dengan BTA positif. Setiap tahunnya ada sekitar 500.000 penderita TB baru di Indonesia, dari jumlah itu 425 penderita meninggal setiap harinyaPATOFISIOLOGI Infeksi PrimerInfeksi primer terjadi saat seseorang terpajan pertama kali dengan kuman TB. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati system pertahanan mukosilier bronkus hingga sampai di alveolus dan menetap di sana. Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di paru yang mengakibatkan peradangan di dalam paru. Saluran limfe akan membawa kuman TB ke kelenjar limfe di sekitar hilus, dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukkan kompleks primer adalah 4 sampai 6 minggu. Masa inkubasi yaitu waktu yang diperlukan mulai terinfeksi sampai menjadi sakit diperkirakan sekitar 6 bulan. lanjutAdanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif. Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh ( imunitas seluler ). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman TB. Meskipun demikian, ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau dormant ( tidur ). Kadang-kadang daya tahan tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan yang bersangkutan akan menjadi penderita TB.

lanjutTuberculosis Pasca Primer ( post primary TB )Tuberculosis pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi yang buruk.

GAMBARAN KLINIS a. Gejala Umum Batuk terus menerus dan berdahak selama tiga minggu atau lebih.

b. Gejala lain yang sering dijumpaiDahak bercampur darahBatuk darahSesak napas dan rasa nyeri dadaNafsu makan berkurangBerat badan menurunBerkeringat di malam hariDemam yang tidak tinggi di sore hariRasa kurang enak badan ( malaise )PEMERIKSAAN PENUNJANGa. Pemeriksaan Laboratoriumdiagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung. Diagnosis pasti TB melalui pemeriksaan kultur atau biakan dahak. Pemeriksaan kultur memerlukan waktu lebih lama ( paling cepat sekitar 6 minggu ) dan mahal.Pemeriksaan dahak secara mikroskopis merupakan pemeriksaan yang paling efisien, mudah dan murah, dan hampir semua unit laboratorium dapat melaksanakannya. Pemeriksaan dahak secara mokroskopis bersifat spesifik dan cukup sensitif.lanjutPada pemeriksaan laboratorium darah ditemukan peningkatan laju endap darah ( LED ) yang menunjukkan proses yang sedang aktif, tetapi LED yang normal bukan berarti menyingkirkan adanya proses TBlanjutb. Uji Tuberkulin ( mantoux )Uji tuberkulin dilakukan dengan cara mantoux ( penyuntikan intra kutan ). tuberkulin yang dipakai adalah tuberkulin PPD RT 23. Pembacaan dilakukan 48 sampai 72 jam setelah penyuntikkanUji tuberkulin dinyatakan positif ( + ) bila indurasi lebih dari 10 mm pada gizi baik atau lebih dari 5 mm pada gizi buruklanjut c. Pemeriksaan Radiologipada foto toraks adanya infiltrat pada apeks paru. Interpretasi rontgen amat luas dan perlu dinilai apakah ada tanda tanda yang mengarah ke TB atau tidak, dan apakah tanda tanda itu menjurus ke arah TB yang masih aktif atau hanya sekedar bekas proses yang dahulu pernah ada.PENATALAKSANAANPengobatan harus tuntas dilakukan minimal 6 bulan, bahkan bisa mencapai 8 bulan. Hal ini tergantung dari luasnya penyakit, ada tidaknya penyakit penyerta, serta tingkat resistensi kuman terhadap obatPRINSIP PENGOBATANPengobatan TB diberikan dalam 2 tahap1. Tahap IntensifPada tahap awal ( intensif ) penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung untuk mencegah terjadinya kekebalan terhadap rifamfisin dan isoniazid. Bila tahap intensif tersebut diberikan secara tepat, penderita menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar penderita TB BTA positif menjadi BTA negatif ( konversi ) pada akhir pengobatab intensif.lanjutTahap LanjutanPada tahap lanjutan penderita mendapat obat dalam jangka waktu yang lebih lama dan jenis obat lebih sedikit untuk mencegah terjadinya kekambuhan lanjutPanduan Obat Anti Tuberkulosis di IndonesiaWHO dan IUATLD ( International Union Against Tuberculosis and Lung Disease ) merekomendasikan panduan OAT standar, yaitu : 7kategori 1 :2 HRZE / 4H3R32 HRZE / 4 HR2HRZE / 6 HEKategori 2 :2 HRZES / HRZE / 5H3R3E32 HRZES / HRZE / 5 HREKategori 3 :2 HRZ / 4H3R32 HRZ / 4 HR2 HRZ / 6 HE

lanjutProgram nasional penanggulangan TB di Indonesia menggunakan panduan OAT :Kategori 1 : 2 HRZE / 4 H3R3Kategori 2 : 2 HRZES / HRZE / 5 H3R3E3Kategori 3 : 2 HRZ / 4 H3R3

Panduan Pemakaian Obat Anti Tuberculosis1. Kategori 1 ( 2 RHZE / 4 HR )Obat ini diberikan untuk :- Penderita baru TB paru BTA positif.- Penderita TB paru BTA negatif rontgen positif. - Penderita TB ekstra paru.

lanjut2. Kategori 2 ( 2 HRZES / HRZE / 5 H3R3E3 )Obat ini diberikan untuk :Penderita kambuh ( relaps ).Penderita gagal ( failure ).Penderita dengan pengobatan setelah lalai ( after default ).

lanjut3. Kategori 3 ( 2 ( HRZ / 4 H3R3 )Obat ini berikan untuk :Penderita baru BTA negatif dan hasil roentgen positif.Penderita ekstra paru ringan, yaitu TB kelenjar limfe ( limfadenitis ), pleuritis eksudativa unilateral, TB kulit, TB tulang ( kecuali tulang belakang ), sendi dan kelenjar adrenal.

lanjutObat SisipanBila pada akhir tahap intensif dari pengobatan dengan kategori 1 atau kategori 2, hasil pemeriksaan dahak masih BTA positif , diberikan obat sisipan ( HRZE ) setiap hari selama satu bulan.

TIPE PENDERITAa. Penderita TB Paru BaruAdalah penderita yang belum pernah diobati dengan obat anti tuberculosis ( OAT ) atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulanb. Penderita TB Paru Kambuh ( relaps )Adalah penderita TB yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan TB dan telah dinyatakan sembuh. Namun, kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak bakteri tahan asam ( BTA ) positif.lanjutc. Penderita TB Putus ObatAdalah penderita TB yang sudah berobat paling kurang satu bulan dan berhenti 2 bulan atau lebih kemudian datang kembali berobat. Umumnya penderita tersebut kembali datang hasil pemeriksaan dahak BTA positif.lanjutd. Penderita TB GagalAdalah penderita TB dengan dahak BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan kelima atau lebih dalam masa pengobatan. Atau penderita TB dengan dahak BTA negatif tetapi hasil foto rontgen positif yang menjadi BTA positif pada akhir bulan kedua pengobatanlanjute. Penderita TB ResistenJenis TB yang resisten terhadap dua obat yang paling penting yaitu isoniazid dan rifampisin. Hal ini disebabkan pengobatan yang tidak tepat atau tidak komplet, bila pasien tidak memakai semua obatnya secara teratur selama waktu yang dibutuhkan. Alasannya antara lain pasien sudah merasa lebih baik, dokter dan pelayan kesehatan memberikan resep obat yang salah atau kombinasi yang salah, ataupun obat tidak tersedia