REFERAT THT HAFNI

download REFERAT THT HAFNI

of 15

Transcript of REFERAT THT HAFNI

REFERAT

ANATOMI TELINGA

DISUSUN OLEH

:

Noerhafni 110.2007.193

PEMBIMBING

:

Dr. Hari Purnama, Sp.THT

1

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan referat berjudul Anatomi Telinga. Referat ini disusun sebagai salah satu tugas kepaniteraan bagian THT di RSUD Bekasi. Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Dr. Hari Purnama, Sp.THT, sebagai konsulen di bagian THT atas bimbingannya dalam menjalani kepaniteraan. Dalam pembuatan referat ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis menerima saran dan kritik untuk perbaikan lebih lanjut. Semoga referat ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

(Penulis)

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. 2 DAFTAR ISI . 3 BAB I.PENDAHULUAN. 4 BAB II. TINJUAN PUSTAKA 5 II. 1. Anatomi Telinga Luar . 5 II. 2. Anatomi Telinga Tengah II. 3. Anatomi Telinga Dalam DAFTAR PUSTAKA 7 ... 10

... 15

3

BAB I PENDAHULUAN

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies. Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).

4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II. 1. ANATOMI TELINGA LUAR

Gambar 1. Anatomi Telinga Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu :2 1) Telinga Luar 2) Telinga Tengah 3) Telinga Dalam

5

Telinga luar terdiri dari daun telinga, kelenjar minyak (berfungsi menghasilkan serumen untuk melindungi memberan timpani), liang telinga sampai membran timpani. Daun telinga terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran timpani. Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Liang telinga berbentuk huruf S, dengan rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang. Panjangnya kira-kira 2,5 3 cm.2

Gambar 2. Anatomi Telinga Luar

6

Gambar 3. Anatomi Auricula Pada sepertiga bagian luar kulit telinga terdapat banyak kelenjar serumen dan rambut. Kelenjar keringat terdapat pada seluruh liang telinga.Pada duapertiga bagian dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen.2

II. 2. ANATOMI TELINGA TENGAH Telinga tengah berbentuk kubus yang terdiri dari:2 1) Membran timpani yaitu membran fibrosa tipis yang berwarna kelabu mutiara. Berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Membran timpani dibagi atas 2 bagian yaitu bagian atas disebut pars flasida (membrane sharpnell) dimana lapisan luar merupakan lanjutan epitel kulit liang telinga sedangkan lapisan dalam dilapisi oleh sel kubus bersilia, dan pars tensa merupakan bagian yang tegang dan memiliki satu lapis lagi ditengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastin.

7

Gambar 4. Anatomi Membran Tympani

2) Cavum tympani Telinga tengah berbentuk kubus dengan batas-batas : 2 y batas luar : membrane timpani y batas depan : tuba eustachius y batas bawah : vena jugularis y batas belakang : aditus ad antrum y batas atas : tegmen timpani y batas dalam : berturut-turut dari atas ke bawah kanalis semi sirkularis horizontal, kanalis fasialis, tingkap lonjong (oval window), tingkap bundar (round window) dan promontorium.

8

Gambar 5. Bangunan pada cavum tympani

3) Tulang pendengaran (Ossicula auditoria) yang terdiri dari maleus, incus dan stapes. Tulang pendengaran ini dalam telinga tengah saling berhubungan.

Gambar 6. Ossicula Audotoria9

4) Tuba eustachius, yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan nasofaring.

II. 3. ANATOMI TELINGA DALAM Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran dan vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis. Ujung atau puncak koklea disebut helikotrema, menghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala vestibuli.1

Gambar 7. Anatomi Telinga Dalam Kanalis semisirkularis saling berhubungan secara tidak lengkap dan membentuk lingkaran yang tidak lengkap. Pada irisan melintang koklea tampak skala vestibule sebelah atas, skala timpani sebelah bawah dan skala media (duktus koklearis) diantaranya. Skala vestibule dan skala timpani berisi perilimfa sedangkan skala media berisi endolimfa. Ion dan garam yang terdapat di perilimfa berbeda dengan endolimfa. Dimana cairan perilimfe tinggi akan natrium dan rendah kalum, sedangkan endolimfe tinggi akan kalium dan rendah natrium. Hal ini penting untuk pendengaran.10

Dasar skala vestibuli disebut sebagai membran vestibuli (Reissners Membrane) sedangkan skala media adalah membran basalis. Pada membran ini terletak organ corti yang mengandung organel-organel penting untuk mekanisme saraf perifer pendengaran. Organ corti terdiri dari satu baris sel rambut dalam (3000) dan tiga baris sel rambut luar (12000). Sel-sel ini menggantung lewat lubang-lubang lengan horizontal dari suatu jungkat jangkit yang dibentuk oleh sel-sel penyokong. Ujung saraf aferen dan eferen menempel pada ujung bawah sel rambut. Pada permukaan sel-sel rambut terdapat stereosilia yang melekat pada suatu selubung di atasnya yang cenderung datar, bersifat gelatinosa dan aselular, dikenal sebagai membrane tektoria. Membran tektoria disekresi dan disokong oleh suatu panggung yang terletak di medial disebut sebagai limbus.2 Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang diebut membran tektoria, dan pada membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, sel rambut luar dan kanalis Corti, yang membentuk organ Corti.2

PENDENGARAN

Gambar 8. Perambatan gelombang suara11

Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin membranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe. 2

Gambar 9. Anatomi cochlea

Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput. Penampang melintang koklea terdiri atas tiga bagian yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebut tingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bulat. 2

12

Gambar 10. Anatomi cochlea potongan sagital Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran basilaris terdapat organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri dari gelatin yang lentur, sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan saraf vestibulokoklearis. 2

ORGAN KESEIMBANGAN

Selain bagian pendengaran, bagian telinga dalam terdapat Indra Pengatur Keseimbangan atau organ Vestibular. Bagian ini secara struktural terletak di belakang labirin yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus serta tiga saluran setengah lingkaran atau Saluran Gelung atau semisirkular. Kelima bagian ini berfungsi mengatur keseimbangan Tubuh dan memiliki sel rambut yang akan dihubungkan dengan bagian keseimbangan dari saraf Pendengaran.213

Gambar 11. Labyrinth vestibularis

Gambar 12. Canalis semicircularis potongan melintang

14

DAFTAR PUSTAKA

1.

Adams G, Boies L, Higler P. Boies Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta: EGC. 1997.

2.

Soepardie EA, Iskandar N, Bashirudin J, Restuti RD, editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.

3.

Virtual Medical Centre. 2010; http://www.vestibular.org (diakses 1 Desember 2010)

15