Referat Gangguan Panik.doc

download Referat Gangguan Panik.doc

of 12

Transcript of Referat Gangguan Panik.doc

  • 7/30/2019 Referat Gangguan Panik.doc

    1/12

    Referat

    GANGGUAN PANIK

    Oleh:

    Moh. Habib

    NIM. 04061001076

    Pembimbing:

    Dr. Laila Sari, Sp.KJ

    BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA

    RUMAH SAKIT JIWA DAERAH JAMBI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

  • 7/30/2019 Referat Gangguan Panik.doc

    2/12

    2010

    HALAMAN PENGESAHAN

    Referat yang berjudul:

    Gangguan Panik

    Oleh:

    Moh. Habib, S.Ked.

    NIM. 04061001076

    Telah diterima sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian Kepaniteraan Klinik Senior

    (KKS) Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/Rumah Sakit

    Jiwa Daerah Jambi.

    Jambi, Oktober 2010

    Pembimbing,

    dr. Laila Sari, Sp.KJ

    2

  • 7/30/2019 Referat Gangguan Panik.doc

    3/12

    DAFTAR ISI

    HALAMAN PENGESAHAN.2

    DAFTAR ISI3

    GANNGUAN PANIK.4

    1. DEFINISI.4

    2. EPIDEMIOLOGI.4

    3. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS.5

    4. GEJALA KLINIK6

    5. DIAGNOSIS7

    6. DIAGNOSIS BANDING8

    7. PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS.9

    8. PENATALAKSANAAN...10

    9. KESIMPULAN..11

    DAFTAR PUSTAKA12

    3

  • 7/30/2019 Referat Gangguan Panik.doc

    4/12

  • 7/30/2019 Referat Gangguan Panik.doc

    5/12

    serangan panik, dan 2,2 % untuk serangan panik dengan gejala yang terbatas yang tidak

    memenuhi kriteria diagnostik lengkap.1

    Jenis kelamin wanita 2-3 kali lebih sering terkena dari pada laki-laki, walaupun

    kurangnya diagnosis gangguan panik pada laki-laki mungkin berperan dalam distribusi yang

    tidak sama tersebut. Perbedaan antara kelompok Hispanik, kulit putih non-Hispanik, dan kulit

    hitam adalah sangat kecil. Faktor sosial satu-satunya yang dikenali berperan dalam

    perkembangan gangguan panik adalah riwayat perceraian atau perpisahan yang belum lama.

    Gangguan paling sering berkembang pada dewasa muda - usia rata-rata timbulnya adalah kira-

    kira 25 tahun. Tetapi baik gangguan panik maupun agorafobia dapat berkembang pada setiap

    usia. Sebagai contohnya. gangguan panik telah dilaporkan terjadi pada anak-anak dan remaja.

    dan kemungkinan kurang diagnosis pada mereka.

    1

    3. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

    a. Faktor Biologis

    Penelitian tentang dasar biologis untuk gangguan panik telah menghasilkan berbagai

    temuan; satu interpretasi adalah bahwa gejala gangguan panik dapat disebabkan oleh berbagai

    kelainan biologis di dalam struktur otak dan fungsi otak. penelitian tersebut dan penelitian

    lainnya telah menghasilkan hipotesis yang melibatkan disregulasi sistem saraf perifer dan pusat

    di dalam patofisiologi gangguan panik. Sistem saraf otonomik pada beberapa pasien gangguan

    panik telah dilaporkan menunjukkan peningkatan tonus simpatik, beradaptasi secara lambat

    terhadap stimuli yang berulang dan berespon secara berlebihan terhadap stimuli yang sedang.

    Sistem neurotransmiter utama yang terlibat adalah norepinefrin, serotonin, dan gamma-

    aminobutyric acid (GABA).1,2

    b. Faktor Genetika

    Gangguan panik memiliki keterlibatan komponen genetika yang jelas. Angka prevalensi

    tinggi pada anak dengan orang tua yang menderita gangguan panik. Berbagai penelitian telah

    5

  • 7/30/2019 Referat Gangguan Panik.doc

    6/12

    menemukan adanya peningkatan resiko gangguan panik sebesar 4-8 kali lipat pada sanak saudara

    derajat pertama pasien dengan gangguan panik dibandingkan dengan sanak saudara derajat

    pertama dari pasien dengan gangguan psikiatrik lainnya. Demikian juga pada kembar

    monozigot.1,2

    c. Faktor Psikososial

    Baik teori kognitif perilaku dan psikoanalitik telah dikembangkan untuk menjelaskan

    patogenesis gangguan panik dan agoraphobia. Teori kognitif perilaku menyatakan bahwa

    kecemasan adalah suatu respon yang dipelajari baik dari perilaku modeling orang tua atau

    melalui proses pembiasan klasik.1,2

    Teori psikoanalitik memandang serangan panik sebagai akibat dari pertahanan yang tidak

    berhasil dalam melawan impuls yang menyebabkan kecemasan. Apa yang sebelumnya

    merupakan suatu sinyal kecemasan ringan menjadi suatu perasaan ketakutan yang melanda,

    lengkap dengan gejala somatik.1

    Peneliti menyatakan bahwa penyebab serangan panik kemungkinan melibatkan arti

    bawah sadar peristiwa yang menegangkan dan bahwa patogenesis serangan panik mungkin

    berhubungan dengan faktor neurofisiologis yang dipicu oleh reaksi psikologis.1

    4. GEJALA KLINIK

    Serangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relatif singkat

    dan disertai gejala somatik. Suatu serangan panik secara tiba-tiba akan menyebabkan minimal 4

    dari gejala-gejala somatik berikut:

    - Palpitasi

    - Berkeringat

    - Gemetar

    6

  • 7/30/2019 Referat Gangguan Panik.doc

    7/12

    - Sesak napas

    - Perasaan tercekik

    - Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman

    - Mual dan gangguan perut

    - Pusing, bergoyang. melayang. atau pingsan

    - Derealisasi atau depersonalisasi

    - Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila

    - Rasa takut mati

    - Parastesi atau mati rasa

    - Menggigil atau perasaan panas. Serangan panik pertama seringkali sama sekali spontan,

    walaupun serangan panik kadang-kadang terjadi setelah luapan kegembiraan, kelelahan

    fisik, aktivitas seksual, atau trauma emosional sedang. DSM-IV menekankan bahwa

    sekurangnya serangan pertama harus tidak diperkirakan (tidak memiliki tanda) untuk

    memenuhi kriteria diagnosis untuk gangguan panik.

    Serangan sering dimulai dengan periode gejala yang meningkat dengan cepat selama 10

    menit. Gejala mental utama adalah ketakutan yang kuat dan suatu perasaan ancaman kematian

    dan kiamat. Pasien biasanya tidak mampu untuk menyebutkan sumber ketakutannya. Pasien

    mungkin merasa kebingungan dan mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian. Tanda

    fisik adalah takikardia. palpitasi, sesak nafas, dan berkeringat.1,2

    Gejala depresif seringkali ditemukan pada serangan panik dan agoraphobia. Pada

    beberapa pasien suatu gangguan depresif ditemukan bersama-sama dengan gangguan panik.

    Penelitian telah menemukan bahwa risiko bunuh diri selama hidup pada orang dengan gangguan

    panik adalah lebih tinggi dibandingkan pada orang tanpa gangguan mental.1

    5. DIAGNOSIS

    7

  • 7/30/2019 Referat Gangguan Panik.doc

    8/12

    Kriteria diagnosis untuk gangguan panik termuat dalam DSM-IV, Diagnostic and Statistical

    Manual of Mental Disorders, ed 4. Suatu periode tertentu adanya rasa takut atau tidak nyaman,

    di mana empat (atau lebih) gejala berikut ini terjadi secara tiba-tiba dan mencapai puncaknya

    dalam 10 menit:1

    - Palpitasi, jantung berdebar kuat, atau kecepatan jantung bertambah cepat.

    - Berkeringat.

    - Gemetar atau berguncang

    - Rasa nafas sesak atau tertahan

    - Perasaan tercekik

    - Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman

    - Mual atau gangguan perut

    - Perasaan pusing, bergoyang, melayang, atau pingsang.

    - Derealisasi (perasaan tidak realitas) atau depersonalisasi (bukan merasa diri sendiri).

    - Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila

    - Rasa takut mati.

    - Parestesia (mati rasa atau sensasi geli)

    - Menggigil atau perasaan panas.

    Menurut PPDGJ-III gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak

    ditemukan adanya gangguan ansietas fobik. Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya

    beberapa kali serangan ansietas berat dalam masa kira-kira satu bulan:2

    - Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya.

    - Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya

    (unpredictable situation)

    8

  • 7/30/2019 Referat Gangguan Panik.doc

    9/12

    - Dengan keadaan yang relatif dari gejala-gejala ansietas pada periode diantara serangan-

    serangan panik (meskipun demikian umumnya dapat terjadi juga ansietasantipsikotik

    yaitu ansietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan

    terjadi.

    6. DIAGNOSIS BANDING

    Diagnosis banding untuk seorang pasien dengan gangguan panik adalah sejumlah

    gangguan medis dan juga gangguan mental. Untuk gangguan medis misalnya infark miokard,

    hipertiroid, hipoglikemi, dan feokromositoma. Sementara itu, diagnosis banding gangguan

    mental untuk gangguan panik adalah pura-pura, gangguan buatan, fobia sosial dan spesifik,

    gangguan stress pasca traumatik, dan gangguan depresi.1

    7. PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

    Gangguan panik biasanya memiliki onsetnya selama masa remaja akhir atau masa

    dewasa awal, walaupun onset selama masa anak-anak, remaja awal, dan usia pertengahan dapat

    terjadi. Biasanya kronik dan bervariasi tiap individu. Frekuensi dan kepasrahan serangan panik

    mungkin berfluktuasi. Serangan panik dapat terjadi beberapa kali sehari atau kurang dari satu

    kali dalam sebulan. Penelitian follow up jangka panjang gangguan panik sulit diinterpretasikan.

    Namun demikian kira-kira 30-40% pasien tampaknya bebas dari gejala follow up jangka

    panjang, kira-kira 50% memiliki gejala yang cukup ringan yang tidak mempengaruhi

    kehidupannya secara bermakna dan kira-kira 10-21 % terus memiliki gejala yang bermakna.1,2

    Depresi dapat mempersulit gambaran gejala pada kira-kira 40-80 % dari semua pasien.

    Pasien dengan fungsi premorbid yang baik dan lama gejala singkat cenderung memiliki

    prognosis yang baik.1

    8. PENATALAKSANAAN

    9

  • 7/30/2019 Referat Gangguan Panik.doc

    10/12

    Respon yang lebih baik terhadap pengobatan akan terjadi jika penderita memahami

    bahwa penyakit panik melibatkan proses biologis dan psikis. Obat-obatan dan terapi perilaku

    biasanya bisa mengendalikan gejala-gejalanya. Selain itu, psikoterapi bisa membantu

    menyelesaikan berbagai pertentangan psikis yang mungkin melatarbelakangi perasaan dan

    perilaku cemas.

    a. Farmakoterapi

    Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati gangguan panik adalah obat antidepresi

    dan anticemas:1,3

    - Golongan Trisiklik

    Di antara obat trisiklik, data yang paling kuat menyatakan bahwa clorpromazin dan

    imipramin adalah efelktif dalam pengobatan panik. Pengalam klinis menyatakan bahwa

    clorpromazin dan imipramin harus dimulai dari dosis rendah, 10 mg per hari, dan dititrasi

    perlahan-lahan pada awalnya dengan 10 mg sehari tiap dua sampai tiga hari, selanjutnya

    lebih cepat, dengan 25 mg sehari setiap dua sampai tiga hari, jika dosis rendah ditoleransi

    dengan baik. Lama pemakaian obat untuk menunjukkan respon adalah 8 sampai 12

    minggu.

    - Monoamin Oxidase Inhibitors

    Obat yang biasa digunakan adalah fenelzin. Beberapa penelitian menyatakan bahwa obat

    ini lebih efektif dibandingkan dengan obat golongan trisiklik. Dosis MAOIs harus

    mencapai dosis untuk pengobatan depresi, dan uji coba terapeutik harus berlangsung 8

    sampai 12 minggu.

    -Selective Seratonin Reuptake Inhibitors/SSRIs ( Misalnya fluoksetin).

    Digunakan terutama pada pasien gangguan panik yang disertai dengan depresi. Obat yang

    biasa digunakan adalah fluoksetin. Dosis awal dapat serendah 2 atau 4 mg perhari dan

    harus dinaikkan dalam 2 sampai 4 mg interval sehari tiap dua sampai empat hari.

    Tujuannya adalah untuk mencapai dosis terapeutik sebesar 20 mg sehari. SSRIs lebih

    10

  • 7/30/2019 Referat Gangguan Panik.doc

    11/12

    disukai karena efek sampingnya lebih sedikit dan tidak terlalu menyebabkan

    ketergantungan fisik.

    - Benzodiazepin

    Bekerja lebih cepat daripada antidepresi, tetapi bisa menyebabkan ketergantungan fisik

    dan menimbulkan beberapa efek samping, misalnya rasa mengantuk. gangguan

    koordinasi dan perlambatan waktu reaksi.

    b. Terapi Kognitif dan Perilaku

    Terapi kognitif dan perilaku merupakan terapi yang efektif untuk gangguan panik. Dua

    pusat utama terapi kogmitif untuk gangguan panik adalah instruksi tentang kepercayaan salah

    dari pasien dan informasi tentang serangan panic. Instruksi tentang kepercayaan yang salah

    berpusat pada kecenderungan pasien untuk keliru menginterpretasikan sensasi tubuh yang ringan

    sebagai tanda untuk ancaman serangan panic, kiamat atau kematian. Informasi tentang serangan

    panik adalah termasuk penjelasan bahwa serangan panik jika terjadi tidak mengancam

    kehidupan.

    9. KESIMPULAN

    a. Gangguan panik adalah gangguan yang ditandai dengan serangan panik yang spontan dan

    tidak diperkirakan, atau periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relative singkat

    ( biasanya kurang dari 1 tahun). yang disertai dengan gejala somatik.

    b. Wanita 2-3 kali lebih sering terkena daripada laki-laki, gangguan paling sering

    berkembang pada dewasa muda.

    c. Faktor yang berperan dalam etiologi dan patofisiologi terjadinya gangguan panik,

    diantaranya faktor biologi, faktor genetik dan faktor psikososial.

    11

  • 7/30/2019 Referat Gangguan Panik.doc

    12/12

    d. Beberapa golongan obat yang efektif untuk gangguan panic adalah obat trisiklik dan

    tetrasiklik, Mono Amine Oksidase Inhibitor (MAOIs), Serotonin Spesific Inhibitors

    (RSSI) dan Benzodeazepine.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Kaplan.

    2. Mansjoer, Arif, dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I Edisi Ketiga. Media Aesculapius.

    Jakarta. 2007.

    3. Maslim, Rusdi. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi Ketiga. PT. Nuh Jaya. Jakarta.

    2007.

    12