referat diabet neuropati

6
2.3 Klasifikasi Neuropati Diabetika 1. Simetris 1a. Distal sensory polineuropati Bentuk ini paling banyak dijumpai dengan gejala-gejala yang sifatnya simetris dan berlangsung kronis. Pada permulaan biasanya gangguan pada serabut-serabut halus (small fiber) ditemukan gejala sensibilitas, dapat berupa parestesi, rasa tebal, rasa nyeri, rasa panas seperti terbakar dan rasa keram pada bagian distal tungkai. Hipalgesia/analgesia dapat berupa sarung tangan atau kaos kaki (glove and stocking) dan kondisi seperti ini memudahkan terjadinya trauma/ulkus pada kaki, keluhan ini menjalar ke bagian tungkai dan jari kaki dan makin buruk saat malam hari. 2 Degenerasi serabut-serabut kasar (large fiber) menyebabkan gangguan proprioseptif seperti berkurangnya rasa vibrasi/gangguan rasa posisi dapat pula ditemukan, kadang-kadang ataksia dapat 1

description

referrat otonom diabetik

Transcript of referat diabet neuropati

Page 1: referat diabet neuropati

2.3 Klasifikasi Neuropati Diabetika

1. Simetris

1a. Distal sensory polineuropati

Bentuk ini paling banyak dijumpai dengan gejala-gejala yang

sifatnya simetris dan berlangsung kronis. Pada permulaan biasanya

gangguan pada serabut-serabut halus (small fiber) ditemukan gejala

sensibilitas, dapat berupa parestesi, rasa tebal, rasa nyeri, rasa panas

seperti terbakar dan rasa keram pada bagian distal tungkai.

Hipalgesia/analgesia dapat berupa sarung tangan atau kaos kaki

(glove and stocking) dan kondisi seperti ini memudahkan terjadinya 

trauma/ulkus pada kaki, keluhan ini menjalar ke bagian tungkai dan jari

kaki dan makin buruk saat malam hari.2

Degenerasi serabut-serabut kasar (large fiber) menyebabkan

gangguan proprioseptif seperti berkurangnya rasa vibrasi/gangguan

rasa posisi dapat pula ditemukan, kadang-kadang ataksia dapat

dijumpai. Lebih jauh bisa pula timbul kelainan motorik seperti atrofi,

refleks tendo menurun sampai menghilang pada bagian distal dari

ekstremitas.3

Refleks Achilles tidak ada dan kadang-kadang refleks patella

juga tidak terdapat refleks. Hilangnya refleks tersebut dapat

menyebabkan perubahan cara berjalan dan dapat terjadi deformitas

pada kaki seperti hammertoes. Terdapat kelemahan otot, tetapi pada

beberapa pasien distal sensory neuropathy dikombinasi dengan

1

Page 2: referat diabet neuropati

kelemahan pada bagian proximal. Selain itu, juga ditemukan ataksia

dan atoni dari kandung kemih.3

Gambar 2. Neuropati10

Sumber : Vinik I, Casellini C, Nevoret MV. Diabetic Neuropathies. Edisi

December 2011. Diunduh dari

http://www.endotext.org/diabetes/diabetes31/diabetes31.htm, 03 Mei 2015

1b. Neuropati otonom

Pada neuropati otonom, meliputi kombinasi dari disfungsi pupil

dan lakrimal, reflex vascular, diare nocturnal yang disebabkan

kerusakan pada esophagus dapat menyebabkan kesukaran menelan

2

Page 3: referat diabet neuropati

sedangkan kerusakan pada usus menyebabkan konstipasi bergantian

dengan diare yang sering dan tak terkontrol terutama pada malam hari

dan karena hal ini dapat menyebabkan turunnya berat badan., atonik

pada traktus gastrointestinal (gastroparesis), dan dilatasi kandung

kemih, impotensi seksual, dan hipotensi postural.3 Hipotensi postural

disebabkan karena kerusakan saraf di system kardiovaskuler sehingga

menganggu kemampuan badan untuk mengatur tekanan darah dan

denyut jantung sehingga tekanan darah dapat turun dengan mendadak

setelah duduk atau berdiri dan dapat menyebabkan penderita

pingsan.1,2

Jenis neuropati ini mengenai saraf yang mengontrol jantung,

mengurus tekanan darah dan mengatur gula darah. Juga mengenai

organ dalam yang menyebabkan gangguan pada pencernaan,

pernapasan, miksi, respons seksual dan penglihatan. Manifestasi

gangguan saraf otonom berupa hiperhidrosis, diare noktural, atoni

kandung kemih.1,2

1c. Simetric proximal lower limb motor neuropathy (amyotrophy)

Menurut Asbury, proximal neuropati merupakan variasi diabetik

radikulopati, yakni kelemahan pada otot dari pelvic girdle yang terjadi

secara pelan-pelan dalam beberapa hari atau minggu. Gejala awal

berupa timbulnya rasa nyeri seakan-akan ditusuk pisau di daerah

lumbosakral dan meluas ke paha secara simetris bilateral. Lebih jauh

bisa timbul kelemahan otot femoral sampai atrofi sehingga penderita

kalau jalan sering jatuh.2

3

Page 4: referat diabet neuropati

Bisa pula gejala-gejala timbul asimetri yang dikenal dengan

asimetrik / “focal peripheral neuropathy”. Adanya atrofi ini

menyebabkan keadaan ini disebut pula sebagai “diabetic amyotrophy”

oleh karena ada anggapan bahwa lesi terdapat pada kornu anterior.

Ada pula yang menyebut sebagai femoral neuropathy atau sacral

plexopathy.2

Biasanya proximal neuropathy dijumpai pada penderita diabetes

yang berumur 50 tahun ke atas, dimana terdapat penurunan berat

badan yang menyolok dan gangguan metabolik yang hebat. Otot yang

sering diserang ialah kuadriceps femoris, ileopsoas dan abduktur paha.

Laki-laki lebih banyak dijumpai daripada perempuan dan dijumpai pada

penderita dengan kontrol gula yang jelek. Prognosa baik bila gangguan

metabolik dikoreksi pada waktunya.

1. National Diabetes Information Clearinghouse. Diabetic Neuropathies: The

Nerve Damage of Diabetes. Diunduh dari

http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/neuropathies/neuropathies.pdf, 03 Mei

2015

2. Adams and Victors. Principles of Neurology. United States of America :

Palatino; 2009.p.1277-9,1319

3. Vinik I, Casellini C, Nevoret MV. Diabetic Neuropathies. Edisi December

2011. Diunduh dari

http://www.endotext.org/diabetes/diabetes31/diabetes31.htm, 03 Mei 2015

4