Referat Dasar Hukum VeR

10
BAB I PENDAHULUAN Istilah huku m identik dengan istilah law dal am bahas a Inggri s, droit  dalam bahasa Perancis,  Recht  dalam bahasa Jerman  , recht  dalam bahasa Belanda, atau dirito dalam bahasa Italia. Hukum dalam arti luas dapat disamakan dengan aturan, kaidah, norma, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, yang pada dasarnya berlaku dan diakui orang sebagai  peraturan yang harus ditaati dalam kehidupan bermasyarakat dan apa bila dilanggar akan dikenakan sanksi. Sedangkan menurut Ensiklopedi Indonesia, Hukum merupakan rangkaian kai dah, per atu ran- per atur an, tata atur an bai k tert uli s maupun ya ng tidak ter tulis, yan g menetukan atau mengatur hubungan-hubungan antara para anggota masyarakat.  Hukum tanpa kekuasaan adalah angan-angan, kekuasaan tanpa hukum adalah kelaliman. Slogan ini timbul akibat adanya hubungan yang erat antara hukum dan kekuasaan dimana hukum memerlukan keku asaan bagi pelak sanaany a sedan gkan kekuasaan itu sendi ri ditent ukan batas batasny a ole h huk um. i dal am neg ara huk um semua ora ng dip andang sama di had apa n huk um !equality before the law". #,$  Hampir seti ap dok ter disa mpi ng ke%a&i ban utamany a men gob ati pasi en, per nah diminta oleh penegak hukum untuk membuat 'isum et (epertum. Sedangkan nama 'isum et (epertum sebenarnya tidak pernah disebut di dalam )*H+P maupun hukum acara pidana sebelumnya !(IB(eglemen Indonesia yang diBaharui". ,,/ 1

Transcript of Referat Dasar Hukum VeR

7/23/2019 Referat Dasar Hukum VeR

http://slidepdf.com/reader/full/referat-dasar-hukum-ver 1/10

BAB I

PENDAHULUAN

Istilah hukum identik dengan istilah law  dalam bahasa Inggris, droit  dalam bahasa

Perancis, Recht  dalam bahasa Jerman , recht  dalam bahasa Belanda, atau dirito dalam bahasa

Italia. Hukum dalam arti luas dapat disamakan dengan aturan, kaidah, norma, baik yang

tertulis maupun yang tidak tertulis, yang pada dasarnya berlaku dan diakui orang sebagai

 peraturan yang harus ditaati dalam kehidupan bermasyarakat dan apa bila dilanggar akan

dikenakan sanksi. Sedangkan menurut Ensiklopedi Indonesia, Hukum merupakan rangkaian

kaidah, peraturan-peraturan, tata aturan baik tertulis maupun yang tidak tertulis, yang

menetukan atau mengatur hubungan-hubungan antara para anggota masyarakat.  Hukum tanpa

kekuasaan adalah angan-angan, kekuasaan tanpa hukum adalah kelaliman. Slogan ini timbul

akibat adanya hubungan yang erat antara hukum dan kekuasaan dimana hukum memerlukan

kekuasaan bagi pelaksanaanya sedangkan kekuasaan itu sendiri ditentukan batas – batasnya

oleh hukum. i dalam negara hukum semua orang dipandang sama di hadapan hukum

!equality before the law".#,$ 

Hampir setiap dokter disamping ke%a&iban utamanya mengobati pasien, pernah

diminta oleh penegak hukum untuk membuat 'isum et (epertum. Sedangkan nama 'isum et

(epertum sebenarnya tidak pernah disebut di dalam )*H+P maupun hukum acara pidana

sebelumnya !(IB(eglemen Indonesia yang diBaharui".,,/

1

7/23/2019 Referat Dasar Hukum VeR

http://slidepdf.com/reader/full/referat-dasar-hukum-ver 2/10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

'isum et (epertum adalah keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan

 penyidik yang ber%enang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik hidup

atau mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuh manusia, berdasarkan keilmu%annya

dan di ba%ah sumpah, untuk kepentingan peradilan.

Sedangkan menurut Pro0. Subekti SH dalam kamus hukum tahun #12$, 'isum et

(epertum adalah suatu surat keterangan seorang dokter yang memuat kesimpulan suatu

 pemeriksaan yang telah dilakukannya, misalnya atas mayat seorang untuk menetukan sebab

kematian dan lain sebagainya, keterangan mana diperlukan oleh hakim dalam suatu perkara./

2.2 Jenis dan Bentuk Visum et Ree!tum,/,3,2,4

Sesuai de0inisinya 'isum et (epertum, berlaku baik untuk manusia yang hidup

ataupun yang sudah meninggal, sehingga dikenal beberapa &enis 'isum et (epertum, antara

lain 5

#. 'isum et (epertum Perlukaan !termasuk keracunan".

i dalam bagian pemberitaan 'isum et (epertum biasanya disebutkan keadaan umum

korban se%aktu datang, luka – luka atau cedera atau penyakit yang ditemukan pada

 pemeriksaan 0isik berikut uraian tentang letak, &enis dan si0at luka serta ukurannya,

 pemeriksaan khusus6penun&ang, tindakan medik yang dilakukan, ri%ayat per&alanan

 penyakit selama pera%atan, dan keadaan akhir saat pengobatan6pera%atan selesai.

7e&ala6keluhan yang dapat dibuktikan secara obyekti0 dapat dimasukkan ke dalam bagian

 pemberitaan, misalnya sesak na0as, nyeri tekan, nyeri lepas, nyeri sumbu dan sebagainya.

Sedangkan keluhan subyekti0 yang tidak dapat dibuktikan tidak dimasukkan dalam 'isum

et (epertum, misalnya keluhan sakit kepala, pusing, mual dan sebagainya.

2

7/23/2019 Referat Dasar Hukum VeR

http://slidepdf.com/reader/full/referat-dasar-hukum-ver 3/10

$. 'isum et (epertum )e&ahatan Susila

Bantuan ilmu kedokteran dalam ke&ahatan seksual dalam kaitannya dengan 0ungsi

 penyelidikan ditu&ukan kepada 5

a. 8enentukan adanya tanda – tanda persetubuhan. i mana kesimpulan yang nanti

 persetubuhan akan tetapi bila tidak didapatkan sperma hal ini tidak oleh diartikan

 bah%a tidak ter&adi persetubuhan pada korban.

 b. 8enentukan adanya tanda – tanda kekerasan. )ekerasan tidak selamanya

meninggalkan bekas6luka tergantung antara lain dari penampang benda, daerah

yang terkena kekerasan serta kekuatan dari kekerasan itu sendiri. 9ermasuk 0aktor 

%aktu yang amat berperan penting, karena dengan berlalunya %aktu, tanda – tanda

kekerasan bisa tidak ditemukan lagi.

c. 8emperkirakan umur. Perkiraaan umur diperlukan antara lain untuk kasus – kasus

dimana pasal $42 )*HP dapat dikenakan pada pelaku ke&ahatan.

d. 8enentukan pantas tidaknya korban untuk dika%in

 :antinya dalam membuat kesimpulan 'isum et (epertum, dokter tidak akan dan tidak 

 boleh mencantumkan kata pemerkosaan oleh karena kata tersebut mempunyai arti yuridis

dalam hal ;paksaan<, hal mana di luar &angkauan ilmu kedokteran.

. 'isum et (epertum Jena=ah

i dalam 'isum et (epertum terkandung beberapa in0ormasi penting mengenai &ena=ah

 penting &ena=ah yang diperiksa serta peristi%a yang ter&adi meliputi 5

a. Identi0ikasi &ena=ah berdasarkan administrasi, kebendaan, biologi

 b. Saat kematian berdasarkan suhu &ena=ah, bercak &ena=ah, kaku &ena=ah,

 pembusukan, lar>a.

c. Perubahan sikap &ena=ah berdasarkan bercak &ena=ah, kaku &ena=ah.

d. )elainan tubuh akibat penyakit, ba%aan atau peristi%a perkara.

e. Benda6alat penyebab kelainan peristi%a perkara5 kekerasan tumpl, ta&am, sen&ataapi, bahan kimia, gas, panas racun.

0. Petun&uk ke arah sebab kematian 5 kelainan 0atal.

g. Sebab kematian 5 berdasarkan ditemukannya kelainan tubuh bagian luar, kelainan

organ dan &aringan !makroskopis6mikroskopis", ada tidaknya racun.

h. 8ati ter&adi secara %a&ar6tidak.

i. Pembuktian tanda intra>ital pada trauma yang ada.

 &. ?ara kematian 5 sedapat mungkin memperkirakan karena kecelakaan, bunuh diri

atau pembunuhan.

3

7/23/2019 Referat Dasar Hukum VeR

http://slidepdf.com/reader/full/referat-dasar-hukum-ver 4/10

k. (ekonstruksi peristi%a 5 menganalisis ter&adinya kelainan yang ada dengan

laporan 9)P.

. 'isum et (epertum Psikiatrik.

+danya pasal !#" )*HP yang berbunyi ;Barangsiapa melakukan perbuatan yang tidak 

dapat dipertanggungkan kepadanya karena &i%anya cacat dalam pertumbuhan atau

terganggu karena penyakit, tidak dipidana<, membuat 'isum et (epertum Psikiatrik perlu

untuk dibuat.

2." Dasa! Hukum Visum et Ree!tum,,/,1,#@

 :ama 'isum et (epertum sendiri hanya disebut di dalam Statsblad 6Aembaran :egara

9ahun #12 :omor /@ yang menyatakan 5

;'isa (eperta adalah laporan tertulis untuk yustisi yang dibuat oleh dokter berdasarkan

sumpah, tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada benda yang diperiksa menurut

 pengetahuan sebaik-baiknya<. Bunyi sumpah yang dimaksud adalah la0al sumpah pada

Statsblad  #44$ :o 12, pasal 4 yang berbunyi 5

;Saya bersumpah !ber&an&i" bah%a saya akan melakukan peker&aan ilmu kedokteran, bedah

dan kebidanan menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh undang-undang sebaik-

 baiknya menurut kemampuan saya dan bah%a saya tidak akan mengumumkan kepada

siapapun &uga, segala sesuatu yang dipercayakan kepada saya, atau yang saya ketahui karena

 peker&aan saya, kecuali kalau saya dituntut untuk memberikan keterangan sebagai saksi atau

ahli di muka pengadilan atau selain itu saya berdasarkan undang-undang di%a&ibkan untuk 

memberikan keterangan.<

Peraturan perundang-undangan dari &aman Hindia Belanda tersebut, yang oleh karena

Peraturan Peralihan pasal II *ndang-*ndang asar #1/ hingga kini masih berlaku, istilah

'isa (eperta dikenal dalam ayat # dan $ pasal 4$ Reglement op de Strafvordering  !Peraturan

tentang 9untutan Hukuman".

ari Statsblad  /@ tahun #12 terlihat bah%a

4

7/23/2019 Referat Dasar Hukum VeR

http://slidepdf.com/reader/full/referat-dasar-hukum-ver 5/10

#. :ilai daya bukti >isum et repertum hanya sebatas mengenai hal yang dilihat atau

ditemukannya sa&a pada korban. alam hal demikian, dokter hanya dianggap

memberikan kesaksian !mata" sa&a.

$. 'isum et repertum hanya sah bila dibuat oleh dokter yang sudah mengucapkan

sumpah se%aktu mulai men&abat sebagai dokter, dengan la0al sumpah dokter seperti

yang disebutkan dihalaman sebelumnya. Aa0al sumpah dokter tersebut memang tepat

 bila digunakan sebagai landasan pi&ak pembuatan >isum et repertum.

i dalam )*H+P terdapat pasal-pasal yang berkaitan dengan ke%a&iban dokter, untuk 

membantu peradilan, yaitu dalam bentuk, keterangan ahli, pendapat orang ahli, ahlikedokteran kehakiman, dokter dan surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat

 berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara

resmi dari padanya.

Pasa# 1"" KUHAP menyebutkan

#. alam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka,

keracunan ataupun mati yang diduga karena peristi%a yang merupakan tindak pidana,

ia ber%enang menga&ukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran

kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.

$. Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat # dilakukan secara

tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau

 pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.

Pen&elasan terhadap pasal # )*H+P

5

7/23/2019 Referat Dasar Hukum VeR

http://slidepdf.com/reader/full/referat-dasar-hukum-ver 6/10

)eterangan yang diberikan oleh ahli kedokteran kehakiman disebut keterangan ahli,

sedangkan keterangan yang diberikan oleh dokter bukan ahli kedokteran kehakiman disebut

keterangan.

Pasa# 1$% KUHAP  5 )eterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatatakan di sidang

 pengadilan.

Pen&elasan pasal #43 )*H+P 5 )eterangan ahli ini dapat &uga sudah diberikan pada %aktu

 pemeriksaan oleh penyidik atau penuntut umum yang dituangkan dalam suatu bentuk laporan

dan dibuat dengan mengingat sumpah di %aktu ia menerima &abatan atau peker&aan.

Pasa# 1$& KUHAP  5 !c" Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat

 berdasarkan keahliannya mengenai mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta

secara resmi dari padanya.

Pasa# 1$' KUHAP 5 !#" +lat bukti yang sah adalah 5

a. )eterangan saksi

 b. )eterangan ahli

c. Surat

d. Petun&uk 

e. )eterangan terdak%a

Pasa# 12( KUHAP 5 !#" alam hal penyidik menganggap perlu, ia dapat meminta pendapat

orang ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus.

  !$" +hli tersebut mengangkat sumpah atau mengucapkan &an&i di muka penyidik 

 bah%a ia akan memberikan keterangan menurut pengetahuannya yang sebaik – baiknya

kecuali bila disebabkan karena harkat serta martabat, peker&aan atau &abatannya yang

me%a&ibkan ia menyimpan rahasia dapat menolak untuk memberikan keterangan yang

diminta.

Pasa# 1&) KUHAP  !#" Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran

kehakiman atau dokter atau ahli lainnya %a&ib memberikan keterangan ahli demi keadilan.

6

7/23/2019 Referat Dasar Hukum VeR

http://slidepdf.com/reader/full/referat-dasar-hukum-ver 7/10

  !$" Semua keterangan tersebut di atas untuk saksi berlaku &uga bagi saksi

yang memberikan keterangan ahli, dengan ketentuan bah%a mereka mengucapkan sumpah

atau &an&i akan memberikan keterangan yang sebaik - baiknya dan yang sebenar – benarnya

menurut pengetahuan dalam bidang keahliannya.

Pasa# 1$( KUHAP !#" alam hal diperlukan untuk men&ernihkan duduknya persoalan yang

timbul di sidang pengadilan, hakim ketua sidang dapat meminta keterangan ahli dan dapat

 pula minta agar dia&ukan bahan baru oleh yang berkepentingan.

  !$" alam hal timbul keberatan yang beralasan dari terdak%a atau penasihat hukum terhadap hasil keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat !#" hakim

memerintahkan agar hal itu dilakukan penelitian ulang.

  !" Hakim karena &abatannya dapat memerintahkan untuk dilakukan

 penelitian ulang sebagaimana tersebut pada ayat !$".

  !" Penelitian ulang sebagaimana tersebut pada ayat !$" dan ayat !"

dilakukan oleh instansi semula dengan komposisi personil yang berbeda dan instansi lain

yang mempunyai %e%enang untuk itu.

Pasa# 1%$ KUHAP  5 )ecuali ditentukan lain dalam undang-undang ini, maka tidak dapat

didengar keterangannya dan dapat mengundurkan diri sebagai saksi 5

a. )eluarga sedarah atau semenda dalam garis lurus ke atas atau ke ba%ah sampai dera&at

ketiga dari terdak%a atau yang bersama-sama sebagai terdak%a

 b. Saudara dari terdak%a atau yang bersama-sama sebagai terdak%a, saudara ibu atausaudara bapak, &uga mereka mempunyai hubungan karena perka%inan dan anak-anak 

saudara terdak%a sampai dera&at ketiga

c. Suami atau isteri terdak%a meskipun sudah bercerai atau yang bersama-sama sebagai

terdak%a.

7

7/23/2019 Referat Dasar Hukum VeR

http://slidepdf.com/reader/full/referat-dasar-hukum-ver 8/10

Pasa# %* KUHAP  5 9ersangka atau terdak%a berhak untuk mengusahakan dan menga&ukan

saksi dan atau seseorang yang memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang

menguntungkan bagi dirinya.

Pasa# 22) KUHAP 5 !#" Saksi atau ahli yang telah hadir memenuhi panggilan dalam rangka

memberikan keterangan di semua tingkat pemeriksaan, berhak mendapatkan penggantian

 biaya menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  !$" Pe&abat yang melakukan pemanggilan %a&ib memberitahukan

kepada saksi atau ahli tentang haknya sebagaimana dimaksud dalam ayat !#".

Pasa# '' KUHP !#" Barangsiapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungkan

kepadanya karena &i%anya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karena penyakit, tidak 

dipidana.

Inst!uksi Ka+#!i N+. P+#. INS,E,2(,I-,&* tanggal #1 September #12/ yang mengatakan

 bah%a 5 ;dengan 'isum et (epertum atas mayat, berarti mayat harus dibedah. Sama sekali

tidak dibenarkan menga&ukan permintaan 'isum et (epertum atas mayat berdasarkan

 pemeriksaan luar sa&a<.

BAB III

8

7/23/2019 Referat Dasar Hukum VeR

http://slidepdf.com/reader/full/referat-dasar-hukum-ver 9/10

KESIPULAN

#. 'isum et (epertum adalah keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan

 penyidik yang ber%enang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik 

hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuh manusia, berdasarkan

keilmu%annya dan di ba%ah sumpah, untuk kepentingan peradilan.

$. Berdasarkan &enis dan bentuknya, 'isum et repertum dapat dibagi atas, 'e( 

Perlukaan, 'e( )e&ahatan Susila, 'e( Jena=ah dan 'e( Psikiatrik 

. asar hukum 'e( berasal dari hukum =aman Hindia Belanda yang masih berlaku

sampai sekarang, yaitu Statsblad6Aembaran :egara 9ahun #12 :omor /@, yang

kemudian dilengkapi dengan beberapa pasal )*H+P seperti pasal #, #43, #42, #4,

#$@, #21 dan #4@, #34, 3/, $$1 serta Instruksi )apolri :o. Pol. I:S6E6$@6IC62/.

. Pasal )*HP digunakan karena adanya 'isum et (epertum Psikiatrik yang

diperuntukkan bagi tersangka atau pelaku tindak pidana.

DA/TAR PUSTAKA

9

7/23/2019 Referat Dasar Hukum VeR

http://slidepdf.com/reader/full/referat-dasar-hukum-ver 10/10

#. 8achmudin , Pengantar Ilmu Hukum !Sebuah Sketsa", edisi pertama, cetakan

 pertama, (e0ika +ditama, $@@#, hal 2

$. Dinarta H, Pencapaian Supremasi Hukum yang Beretika dan Bermoral, J Hukum

Pro Justitia. $@@ Jan!#"5 -4.

. Budianto +, dkk, Ilmu )edokteran orensik, edisi pertama, cetakan kedua, Jakarta 5

Bagian orensik akultas )edokteran *ni>ersitas Indonesia5 #112. Hal -#3

. Hadi H8, Pengadaan 'isum et (epertum Harus Sesuai dengan Pasal – Pasal dalam

)*H+P, J Hukum Pro Justitia. $@@ Jan!#"5 $3-/.

/. Idries +8, Pedoman Ilmu )edokteran orensik, edisi pertama, cetakan pertama,

Binarupa +ksara, #112, hal

3. 9im )edokteran orensik dan 8edikolegal, Pedoman Penyusunan 'isum et(epertum, edisi pertama, cetakan kedua, akultas )edokteran *ni>ersitas 7ad&ah

8ada Fogyakarta, $@#@, hal $$

2. Idries +8, 9&iptomartono +A, Penerapan Ilmu )edokteran orensik dalam Proses

Penyidikan, edisi re>isi cetakan kedua, Sagung Seto, $@##, hal ##-##3

4. Sugandhi (, )*HP dan Pen&elasannya, edisi pertama, cetakan pertama, *saha

 :asional, Surabaya, #14#, hal /@.

1. Soerodibroto S, )*HP G )*H+P ilengkapi Furisprudensi 8ahkamah +gung dan

Hoge (aad, edisi keempat, cetakan ketu&uh, (a&a7ra0indo Persada, Jakarta, $@@$, hal

@3

#@. (anoemihard&a (+, Ilmu )edokteran )ehakiman !orensic Science", edisi ketiga,

9arsito, Bandung, #11#, hal #-/

10