Referat Besar Abortus

42
7/23/2019 Referat Besar Abortus http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 1/42 BAB I PENDAHULUAN Kata abortion didapatkan dari bahasa Latin aboriri yang berarti keguguran. Abortus adalah terminasi kehamilan, secara spontan maupun buatan, sebelum janin viable. Berdasarkan WHO, abortus dinyatakan sebagai terminasi kehamilan sebelum ! minggu umur kehamilan atau janin lahir dengan berat " #!! g. Abortus merupakan salah satu  penyebab perdarahan yang terjadi pada kehamilan trimester pertama dan kedua. $erdarahan ini dapat menyebabkan berakhirnya kehamilan atau kehamilan terus berlanjut. %ecara klinis, &!'&#( kehamilan yang terdiagnosis berakhir dengan abortus )Wiknjosastro, !!*+. Kasus abortus sebenarnya angkanya lebih besar daripada yang disebutkan di atas, karena banyak kasus yang tidak dilaporkan, tidak tercatat, dan tidak diketahui. %eorang anita dapat mengalami abortus tanpa mengetahui baha ia hamil. Abortus bisa juga tidak diketahui karena hanya dianggap sebagai menstruasi yang terlambat )siklus memanjang+, dan insiden abortus kriminalis yang pada umumnya tidak dilaporkan. Abortus dapat menyebabkan perdarahan yang hebat dan dapat menimbulkan syok,  per-orasi, in-eksi, dan kerusakan -aal ginjal (renal failure) sehingga mengancam keselamatan ibu. Kematian dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan secara cepat dan tepat. isamping menimbulkan dampak -isik yang buruk sebagaimana disebutkan di atas, abortus juga menyebabkan e-ek psikologis bagi anita yang mengalaminya. alam beberapa tahun terakhir ini, sejumlah penelitian dilakukan untuk mengidenti-ikasi konsekuensi  psikologis anita yang mengalami abortus. $ada sejumlah besar abortus yang terjadi pada anita yang mengalaminya merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan atau mengeceakan, $engalaman ini unik bagi setiap individu dan intensitas pengalaman itu tidak  berhubungan dengan usia gestasi janin )%teart, et al. &// dalam Henderson dan 0ones, !!*+. Bagi beberapa anita, keguguran merupakan pengalaman yang tidak mengeceakan, tetapi melegakan karena tidak semua anita memandang keguguran sebagai suatu kehilangan )1oulder, &//! dalam Henderson dan Kathleen, !!*+. Kebanyakan anita yang mengalami abortus mengalami stres karena tidak mengetahui apa yang terjadi pada janinnya. %elain itu mereka diminta untuk beristirahat di tempat tidur tanpa penjelasan lebih lanjut. Lebih dari /!( memberikan reaksi berkabung, yang berlangsung sampai sebulan pada ! ( kasus 1

Transcript of Referat Besar Abortus

Page 1: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 1/42

BAB I

PENDAHULUAN

Kata abortion didapatkan dari bahasa Latin aboriri yang berarti keguguran. Abortus

adalah terminasi kehamilan, secara spontan maupun buatan, sebelum janin viable.

Berdasarkan WHO, abortus dinyatakan sebagai terminasi kehamilan sebelum ! minggu

umur kehamilan atau janin lahir dengan berat " #!! g. Abortus merupakan salah satu

 penyebab perdarahan yang terjadi pada kehamilan trimester pertama dan kedua. $erdarahan

ini dapat menyebabkan berakhirnya kehamilan atau kehamilan terus berlanjut. %ecara klinis,

&!'&#( kehamilan yang terdiagnosis berakhir dengan abortus )Wiknjosastro, !!*+.

Kasus abortus sebenarnya angkanya lebih besar daripada yang disebutkan di atas,

karena banyak kasus yang tidak dilaporkan, tidak tercatat, dan tidak diketahui. %eorang

anita dapat mengalami abortus tanpa mengetahui baha ia hamil. Abortus bisa juga tidak 

diketahui karena hanya dianggap sebagai menstruasi yang terlambat )siklus memanjang+, dan

insiden abortus kriminalis yang pada umumnya tidak dilaporkan.

Abortus dapat menyebabkan perdarahan yang hebat dan dapat menimbulkan syok,

 per-orasi, in-eksi, dan kerusakan -aal ginjal (renal failure) sehingga mengancam keselamatan

ibu. Kematian dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan secara cepat dan tepat.

isamping menimbulkan dampak -isik yang buruk sebagaimana disebutkan di atas,

abortus juga menyebabkan e-ek psikologis bagi anita yang mengalaminya. alam beberapa

tahun terakhir ini, sejumlah penelitian dilakukan untuk mengidenti-ikasi konsekuensi

 psikologis anita yang mengalami abortus. $ada sejumlah besar abortus yang terjadi pada

anita yang mengalaminya merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan atau

mengeceakan, $engalaman ini unik bagi setiap individu dan intensitas pengalaman itu tidak  berhubungan dengan usia gestasi janin )%teart, et al. &// dalam Henderson dan 0ones,

!!*+.

Bagi beberapa anita, keguguran merupakan pengalaman yang tidak mengeceakan,

tetapi melegakan karena tidak semua anita memandang keguguran sebagai suatu kehilangan

)1oulder, &//! dalam Henderson dan Kathleen, !!*+. Kebanyakan anita yang mengalami

abortus mengalami stres karena tidak mengetahui apa yang terjadi pada janinnya. %elain itu

mereka diminta untuk beristirahat di tempat tidur tanpa penjelasan lebih lanjut. Lebih dari

/!( memberikan reaksi berkabung, yang berlangsung sampai sebulan pada ! ( kasus

1

Page 2: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 2/42

abortus )Lleellyn'0ones, !!+. 2rost dan 3ondon )&//* dalam Ale4ander, et al !!5+

menyatakan baha setelah mengalami keguguran, anita cenderung menunjukkan gejala

yang merupakan reaksi dukanya. Berbagai karakteristik duka unik yang dirasakan anita

setelah keguguran meliputi rasa bersalah, perasaan kehilangan salah satu bagian tubuh dan

 perubahan identitas pribadi. Harker )&//6 dalam Henderson 7 0ones, !!*+, penelitiannya

 pada &&# anita yang mengalami abortus menunjukkan adanya reaksi depresi pada minggu

ke' dan ke'# setelah keguguran.

BAB II

2

Page 3: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 3/42

ABORTUS

Kata abortus berasal dari bahasa Latin aboriri  yang artinya keguguran. Abortusdide-inisikan sebagai terminasi kehamilan secara spontan maupun diinduksi, sebelum -etus

viabel. Keguguran dan abortus merupakan istilah dengan arti sama yang digunakan pada

konteks medis. 8etapi karena kata 9abortus: lebih sering dipahami oleh masyarakat sebagai

terminasi kehamilan yang disengaja, maka sebagian orang cenderung mengartikan keguguran

sebagai keluarnya -etus secara spontan. %eiring dengan meluasnya penggunaan sonogra-i dan

 pengukuran human chorionic gonadotropin dalam mengidenti-ikasi kehamilan dini, dibuat

istilah'istilah baru seperti keguguran kehamilan dini, pembuangan, atau kegagalan.

NOMENKLATUR 

8erminologi digunakan untuk menentukan viabilitas janin dan dengan demikian abortus

memiliki peran besar dalam bidang medis, hukum, dan sosial. ;iabilitas merupakan batas

yang memisahkan abortus dengan kelahiran prematur. Hal ini biasanya ditentukan oleh durasi

kehamilan dan berat lahir janin untuk keperluan statistik dan hukum.  National Center for 

 Health Statistics,  the Centers for Disease Control and Prevention, dan World   Health

Organiation mende-inisikan abortus sebagai penghentian kehamilan sebelum usia kehamilan

! minggu atau janin yang lahir dengan berat badan "#!! g. Kriteria ini, bagaimanapun, agak 

kontradikti- karena berat lahir rata'rata janin pada usia ! minggu adalah 6! g, sedangkan

#!! g adalah berat rata'rata untuk janin usia '6 minggu )1oore, &/55+.

%ebagaimana telah disebutkan sebelumnya, perkembangan teknologi telah merevolusi

terminologi abortus saat ini. %onogra-i transvaginal )8;%+ dan pengukuran yang tepat dari

konsentrasi serum human chorionic gonadotropin  )h3<+ digunakan untuk mengidenti-ikasi

kehamilan yang sangat dini serta untuk mengidenti-ikasi lokasi janin, apakah intrauterin

ataupun ektopik. Aplikasi praktek ini secara luas, memungkinkan untuk membedakan antara

kehamilan klinis dan kimiai. %ebuah kelompok konsensus ad hoc internasional telah

mengusulkan istilah 9kehamilan yang tidak diketahui lokasinya: ) Pregnanc! of "n#no$n

 %ocation'$=L+ dengan tujuan untuk identi-ikasi dan manajemen dini kehamilan ektopik 

3

Page 4: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 4/42

)Barnhart, !&&> oubilet, !&6+. Kehamilan rahim yang berakhir pada keguguran spontan

disebut juga keguguran dini atau kegagalan kehamilan dini.

?stilah yang telah digunakan secara klinis selama beberapa dekade umumnya digunakan

untuk menjelaskan keguguran pada kehamilan lanjut, termasuk di dalamnya@

&. Abortus spontan ' kategori ini mencakup abortus yang mengancam, tak terelakkan,

tidak lengkap, lengkap, dan missed abortion. Abortus septik digunakan untuk 

mengklasi-ikasikan abortus dengan komplikasi berupa in-eksi.

. Abortus berulang ' istilah ini memiliki de-inisi yang bervariasi, tetapi dimaksudkan

untuk mengidenti-ikasi anita dengan abortus spontan berulang sehingga -aktor yang

mendasari dapat ditangani untuk mendapatkan bayi yang viabel.

6. Abortus yang diinduksi ' istilah ini digunakan untuk menjelaskan terminasi janin hidupyang belum viabel secara bedah atau medis.

I. ABORTUS SPONTAN

8?1%8 $8A1A ABO8=% %$OC8AC

Patogenesis

Lebih dari D!( abortus spontan terjadi dalam & minggu pertama kehamilan. Abortus

 pada trimester pertama, kematian embrio atau janin hampir selalu mendasari ekspulsi

spontan. Kematian biasanya disertai dengan perdarahan ke dalam desidua basalis. Hal ini

diikuti oleh nekrosis jaringan yang berdekatan, yang merangsang kontraksi rahim dan

ekspulsi. Kantung kehamilan yang utuh biasanya terisi dengan cairan dan mungkin

mengandung ataupun tidak mengandung embrio atau janin. engan demikian, kunci untuk 

menentukan penyebab keguguran dini adalah dengan memastikan penyebab kematian janin.

 Camun, keguguran pada kehamilan lanjut, biasanya janin belum meninggal sebelum terjadi

ekspulsi, dan dengan demikian harus dipikirkan penyebab lainnya.

Insidens

4

Page 5: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 5/42

%tatistik tentang kejadian abortus spontan bervariasi bergantung pada pengakuan

 pasien. Wilco4 dan rekan )&/DD+ meneliti & anita sehat melalui 5!5 siklus menstruasi dan

menemukan baha 6&( dari kehamilan gugur setelah implantasi. 1ereka menggunakan tes

yang sangat spesi-ik untuk mendeteksi konsentrasi E'h3< maternal per menit dan

melaporkan baha duapertiga dari keguguran dini secara klinis tidak terdeteksi.

%aat ini, terdapat -aktor'-aktor yang diketahui mempengaruhi abortus spontan yang

tampak secara klinis, bagaimanapun, tidak diketahui apakah -aktor'-aktor yang sama

mempengaruhi keguguran yang secara klinis tidak terdeteksi. %ebagai contoh, tingkat

keguguran klinis hampir dua kali lipat bila salah satu orang tua berusia lebih dari F! tahun

)<racia, !!#> Kleinhaus, !!*+. 8api tidak diketahui apakah keguguran yang tidak terdeteksi

secara klinis juga dipengaruhi oleh usia parental.

Faktor Fetal

%ekitar setengah dari abortus merupakan anembrionik, yaitu abortus tanpa ditemukan

embrio. ?stilah blighted ovum dapat digunakan meskipun kurang akurat )%ilver, !&&+. #!(

abortus lainnya adalah keguguran embrionik, yang biasanya menampilkan kelainan

 perkembangan Gigot, embrio, janin, atau seringkali pada plasenta. %etengah dari keguguran

embrionik ' # persen dari semua kasus abortus 'memiliki anomali kromosom dan dengan

demikian disebut sebagai abortus aneuploid. Kasus'kasus lainnya merupakan abortus euploid,

yang memiliki komplemen kromosom normal.

Aort!s Ane!"loid

Angka abortus dan anomali kromosom menurun dengan bertambahnya usia kehamilan.

$ada #!( abortus embrio yang aneuploid, kelainan kromosom hanya ditemukan pada

sepertiga dari keguguran janin pada trimester kedua dan hanya #( dari bayi lahir mati pada

trimester ketiga. Abortus aneuploid terjadi pada usia kehamilan dini. Kajii dan rekan )&/D!+

mencatat baha 5# persen abortus aneuploid terjadi dalam minggu ke'D. ari jumlah

tersebut, /# persen dari kelainan kromosom disebabkan oleh kelainan gametogenesis

maternal, dan # persen oleh kelainan paternal )0acobs, &/D!+.

5

Page 6: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 6/42

$ada keguguran trimester pertama, trisomi autosomal merupakan anomali kromosom

yang paling sering ditemukan. 1eskipun sebagian besar trisomi adalah hasil dari

nondisjunction terisolasi, penyusunan ulang kromosom struktural yang seimbang ditemukan

 pada satu pasangan dari sampai F persen pasangan dengan keguguran berulang. 8risomi

telah diidenti-ikasi dalam kasus abortus, kecuali kromosom nomor &, dan nomor &6, &*, &D,

&, dan merupakan yang paling sering.

Keguguran pada kehamilan sebelumnya meningkatkan risiko &,F'&,5 persen untuk 

terjadinya aneuploidi pada janin selanjutnya )Bianco, !!*+. engan dua atau tiga kali

keguguran sebelumnya, risiko meningkat menjadi &,D dan , persen.

1onosomi )F#, + adalah kelainan kromosom tunggal yang spesi-ik, yang paling

sering ditemukan. ?ni adalah sindrom 8urner, yang biasanya mengakibatkan abortus.

%ebaliknya, monosomi autosomal jarang terjadi dan tidak kompatibel dengan kehidupan.

 8riploidi sering dikaitkan dengan degenerasi plasenta hidropik atau molar. 0anin dalam

mola hidatidosa parsial sering terjadi abortus dini, dan pada beberapa janin yang

dipertahankan lebih lama terjadi de-ormitas yang nyata. ?bu dan ayah yang usianya sudah

lanjut tidak meningkatkan kejadian triploidi. 0anin tetraploid biasanya gugur pada aal

kehamilan, dan jarang lahir hidup. 8erakhir, kelainan struktural kromosom jarangmenyebabkan abortus.

Aort!s E!"loid

0anin dengan kromosom yang normal gugur pada usia kehamilan yang lebih tua

daripada janin yang aneuploid. 8ingkat abortus euploid memuncak pada sekitar minggu ke'&6

)Kajii, &/D!+. %elain itu, kejadian abortus euploid meningkat secara dramatis setelah usia ibu

melebihi 6# tahun )%tein, &/D!+.

Faktor Maternal

$enyebab abortus euploid belum diketahui dengan jelas, namun berbagai gangguankesehatan, kondisi lingkungan, dan kelainan perkembangan telah disangkut'pautkan. %alah

6

Page 7: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 7/42

satu contoh yang telah diketahui adalah pengaruh usia maternal yang telah dijelaskan

sebelumnya.

A. In#eksi

Beberapa virus, bakteri, dan agen in-eksi lainnya yang menyerang manusia normal

dapat menyebabkan keguguran. Banyak in-eksi yang bersi-at sistemik dan mengin-eksi unit

-etoplasenta oleh organisme yang ditularkan melalui darah. Orang lain mungkin terin-eksi

secara lokal melalui in-eksi atau kolonisasi pada genitourinaria. Camun, meskipun banyak 

in-eksi yang dapat terjadi pada kehamilan, hal ini jarang menjadi penyebab abortus dini.

 &rucella abortus, Camp!lobacter fetus, dan 'ooplasma gondii menyebabkan in-eksi abortus

 pada ternak, tetapi peran mereka dalam kehamilan manusia belum jelas )2eldman, !&!>

%embunyikan, !!/> 1ohammad, !&&, ;ilcheG, !&F+. 8ampaknya tidak ada kaitan antara

in-eksi aborti-acient dengan in-eksi oleh  %isteria monoc!togenes, parvovirus,

c!tomegalovirus,  atau virus herpes simple  )Bron, &//5> 2eldman, !&!+. %atu

 pengecualian yang mungkin adalah in-eksi Chlam!dia trachomatis, yang ditemukan dalam F

 persen kasus abortus dibandingkan dengan "& persen kontrol )Baud, !&&+. ?n-eksi

 polimikroba lainnya adalah in-eksi dari penyakit periodontal yang telah dikaitkan dengan duahingga empat kali lipat peningkatan risiko )Holbrook, !!F> 1oore, !!F> iong, !!5+.

ata mengenai hubungan antara beberapa in-eksi lainnya dengan peningkatan abortus

saling bertentangan. 3ontohnya adalah  !coplasma  dan "reaplasma  )Iuinn, &/D6a, b>

8emmerman, &//+. 3ontoh lainnya adalah hubungan dengan human immunodeficienc! virus

)H?;+ )Iuinn, &/D6a, b> van Benthem, !!!+. Oakeshott dan rekan kerja )!!+ melaporkan

adanya hubungan antara keguguran pada trimester kedua ' bukan trimester pertama J dengan

vaginosis bakterialis.

B. Kelainan Medis

%ecara umum, abortus dini jarang disebabkan oleh penyakit kronis seperti 8B3 atau

carcinomatosis. Ada beberapa kelainan tertentu yang mungkin berkaitan dengan peningkatankeguguran dini. ang berhubungan dengan diabetes mellitus dan penyakit tiroid akan dibahas

7

Page 8: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 8/42

selanjutnya. 3ontoh lain adalah penyakit celiac, yang telah dilaporkan menyebabkan abortus

 berulang serta menyebabkan in-ertilitas pada laki'laki dan perempuan )%harshiner, !&6>

%her, &//F+. $enyakit jantung sianotik memiliki kemungkinan risiko untuk abortus

)3anobbio, &//*+. <angguan makan'anoreia nervosa  dan bulimia nervosa'telah dikaitkan

dengan sub-ertilitas, kelahiran prematur, dan restriksi pertumbuhan janin. Bagaimanapun,

hubungan mereka dengan keguguran belum diketahui secara jelas )Andersen, !!/> %ollid,

!!F+.  *nflammator! bo$el disease  dan lupus eritematosus sistemik dapat meningkatkan

risiko )Al Ar-aj, !&!> Khashan, !&+. Hipertensi kronis tidak terbukti meningkatkan risiko

yang signi-ikan )Ankumah, !&6+. 8erdapat peningkatan risiko terjadinya restriksi

 pertumbuhan janin pada anita dengan riayat keguguran berulang )3atov, !!D+. Kaitan

lainnya dengan penyakit vaskular adalah pada anita yang berulang kali mengalami

keguguran, terdapat risiko untuk kemudian mengalami in-ark miokard )KharaGmi, !&&+.

1edikasi. Hanya beberapa obat telah dievaluasi mengenai perannya dalam keguguran

dini. Kontrasepsi oral atau agen spermisida yang digunakan dalam krim kontrasepsi dan jeli

yang tidak terkait dengan peningkatan tingkat keguguran. emikian pula, penggunaan obat

antiin-lamasi nonsteroid atau ondansetron tidak berkaitan dengan keguguran )dards, !&>

$asternak, !&6+. Kehamilan yang terjadi dengan alat kontrasepsi )?=+ in situ memiliki

 peningkatan risiko abortus dan khususnya abortus septik. engan ?= yang lebih baru,1oschos dan 8ickler )!&&+ melaporkan baha hanya * dari * kehamilan intak yang

gugur sebelum ! minggu. $enelitian telah menunjukkan tidak ada peningkatan tingkat

keguguran dengan konjugat meningokokus atau trivalent inactivated influena vaccines

)?rving, !&6> heteyeva, !&6+.

Kanker. osis terapi radiasi tak dapat disangkal aborti-acient, tetapi dosis yang

menyebabkan abortus yang tidak diketahui secara tepat. 1enurut Brent )!!/+, paparan "#

rad tidak meningkatkan risiko. $enderita kanker yang sebelumnya diobati dengan radioterapi

abdominopelvik mungkin terdapat peningkatan risiko untuk keguguran. Wo dan ;isanathan

)!!/+ melaporkan terdapat kaitan antara peningkatan risiko dua hingga delapan kali lipat

terjadinya keguguran, berat bayi lahir rendah dan restriksi pertumbuhan bayi, kelahiran

 prematur, serta kematian perinatal pada anita yang sebelumnya diobati dengan radioterapi.

-ek dari kemoterapi dalam menyebabkan abortus tidak dide-inisikan dengan jelas. Kasus

yang mengkhaatirkan adalah perempuan dengan kehamilan yang normal, keliru diobati

dengan methotre4ate untuk kehamilan ektopik. alam sebuah laporan dari delapan kasus

tersebut, terdapat beberapa mal-ormasi pada dua janin yang viabel. alam enam kasus yang

8

Page 9: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 9/42

tersisa, masing'masing tiga kasus terjadi abortus spontan maupun diinduksi )Curmohamed,

!&&+.

$. Diaetes Mellit!s

8elah diketahui baha diabetes yang tidak terkontrol dapat menjadi -aktor risiko

abortus. Kontrol glukosa yang optimal dapat menurunkan risiko tersebut. Angka abortus

spontan dan mal-ormasi kongenital mayor meningkat pada anita diabetes yang bergantung

 pada insulin. Hal ini berkaitan dengan derajat pengontrolan glukosa dan metabolik selama

masa konsepsi.

D. %angg!an Tiroid

<angguan tiroid telah sejak lama dicurigai menyebabkan keguguran pada kehamilan

dini dan masalah lainnya pada kehamilan. e-isiensi iodin yang berat, yang jarang terjadi

 pada negara berkembang, telah dikaitkan dengan peningkatan angka keguguran )3astaneda,

!!+. ?nsu-isiensi hormon tiroid dalam derajat yang bervariasi, sering ditemukan pada

anita. 1eskipun hal terburuk J hipotiroidisme yang nyata J merupakan kasus yang jarang

terjadi pada kehamilan, hipotiroidisme subklinis memiliki insidens sampai 6 persen )3asey,

!!#> <arber, !&+. Keduanya seringkali disebabkan oleh tiroiditis Hashimoto autoimun,

dimana insidens dan derajat keparahan dari keduanya meningkat seiring dengan peningkatan

usia. Camun, peningkatan risiko keguguran akibat hipotiroidisme masih belum jelas

)Krassas, !&!> Cegro, !&!+. e ;ivo )!&!+ melaporkan baha de-isiensi hormon tiroid

subklinis mungkin berkaitan dengan keguguran pada kehamilan yang sangat dini.

$revalensi kadar tinggi yang abnormal dari serum antibodi terhadap tiroid peroksidase

atau tiroglobulin mencapai &#( pada anita hamil )Abbassi'<hanavati, !&!> Haddo,

!&&+. 1eskipun sebagian besar dari anita ini eutiroid, mereka yang mengalami

hipotiroidisme klinis cenderung memiliki konsentrasi antibodi yang lebih tinggi. Bahkan

 pada anita eutiroid, antibodi merupakan sebuah marker dalam peningkatan angka

keguguran )Benhadi, !!/> 3hen, !&&> 8hangaratinam, !&&+. Hal ini dikon-irmasi oleh dua

 penelitian prospekti- baha suplementasi dengan tiroksin dapat menurunkan risiko

keguguran )1annisto, !!/> Cegro, !!*+.

E. Prosed!r Pe&eda'an

isiko keguguran yang disebabkan oleh operasi belum diketahui dengan jelas. 8erdapat

 perhatian khusus pada kehamilan pada ibu yang melakukan operasi bariatrik, karena

dikatakan baha obesitas merupakan -aktor risiko yang tidak disangkal menjadi penyebab

9

Page 10: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 10/42

keguguran. Bagaimanapun, saat ini belum diketahui apakah risiko ini dapat diturunkan

dengan operasi penurunan berat badan )<uelinck4, !!/+.

Kemungkinan besar, prosedur pembedahan tanpa komplikasi yang dilakukan selama

kehamilan dini tidak meningkatkan risiko abortus )1aGGe, &/D/+. 8umor ovari dapat

direseksi tanpa menyebabkan keguguran. $engecualian yang penting adalah pembuangan dini

dari korpus luteum atau ovari. 0ika dilakukan sebelum usia gestasi &! minggu, suplementasi

dengan progesteron harus diberikan. Antara minggu ke'D sampai ke'&!, injeksi intramuskular 

&5'hidroksiprogesteron kaproat &#! mg dalam dosis tunggal dapat diberikan pada saat

 pembedahan. 0ika diantara minggu ke'* sampai D, injeksi yang sama dapat diberikan dengan

tambahan dua dosis, yaitu pada minggu pertama dan minggu ke' setelah injeksi pertama.

egimen progesteron lainnya seperti progesteron mikron oral )$rometrium+ !! atau 6!! mg

satu hari sekali, atau D( progesteron gel vagina )3rinone+ diberikan intravaginal

menggunakan aplikator ditambah dengan $rometrium &!! atau !! mg peroral satu hari

sekali dapat dilanjutkan sampai usia kehamilan &! minggu. 8rauma jarang menyebabkan

keguguran pada trimester pertama. 8rauma berat, terutama pada abdomen, dapat

menyebabkan keguguran.

F. N!trisi

Kekurangan nutrisi yang ekstrim J de-isiensi giGi yang berat dan obesitas ' berhubungan dengan peningkatan risiko keguguran. Kualitas makanan juga penting, karena

risiko ini dapat dikurangi pada anita yang mengonsumsi buah dan sayuran segar setiap hari

)1aconochie, !!5+. Kekurangan asupan dari satu nutrisi tidak meningkatkan risiko untuk 

abortus. Bahkan dalam kasus yang ekstrim'misalnya, hiperemesis gravidarum'abortus jarang

terjadi )1aconochie, !!5+.

Obesitas dikaitkan dengan serangkaian masalah pada kehamilan. ?ni termasuk 

sub-ertilitas dan peningkatan risiko keguguran serta abortus berulang )0arvie, !&!> Lashen,

!!F> %atpathy, !!D+. alam sebuah studi dari *#!! anita yang hamil dengan -ertilisasi in

vitro )?;2+, tingkat kelahiran hidup berkurang secara progresi- untuk setiap unit kenaikan

indeks massa tubuh )B1?+ )Bellver, !&!a+.

Faktor Sosial dan Perilak!

10

Page 11: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 11/42

$ilihan gaya hidup dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran, yang paling sering

dikaitkan adalah konsumsi Gat'Gat legal secara berlebihan. ang paling umum digunakan

adalah alkohol, dengan e-ek teratogenik kuat. ikatakan baha risiko keguguran meningkat

hanya pada konsumsi rutin atau berlebih )2loyd, &///> 1aconochie, !!5+. 2aktanya,

konsumsi alkohol dengan kadar rendah tidak secara signi-ikan meningkatkan risiko abortus

)3avallo, &//#> Kesmodel, !!+.

%etidaknya &# persen dari anita hamil mengaku merokok )3enters -or isease 3ontrol

and $revention, !&6+. 8ampaknya intuiti-, tetapi belum terbukti, baha rokok dapat

menyebabkan keguguran dini dengan sejumlah mekanisme yang menyebabkan masalah pada

kehamilan lanjut )3atov, !!D+.

Konsumsi ka-ein berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko abortus. Ada

laporan baha asupan sekitar lima cangkir kopi per hari, atau sekitar #!! mg ka-ein, sedikit

meningkatkan risiko abortus )Armstrong, &//> 3nattingus, !!!> Klebano--, &///+. %tudi

dari pengguna MmoderatM ' kurang dari !! mg sehari ' tidak meningkatkan risiko )%avitG,

!!D> Weng, !!D+. %aat ini, American 3ollege o- Obstetricians dan <ynecologists )!&6b+

telah menyimpulkan baha konsumsi moderat mungkin bukan merupakan risiko abortus

utama dan baha risiko yang terkait dengan asupan tinggi belum dapat dipastikan.

Faktor Ok!"asional dan Lingk!ngan

1erupakan suatu intuisi untuk membatasi paparan ibu hamil toksin apapun. ikatakan

 baha meskipun beberapa racun lingkungan seperti benGena terlibat dalam mal-ormasi janin,

data yang berkaitan dengan risiko keguguran kurang jelas )Lupo, !&&+. Alasan utama adalah

 baha tidak mungkin untuk menilai paparan lingkungan secara akurat. Laporan sebelumnya

mengaitkan beberapa bahan kimia dengan peningkatan risiko keguguran, termasuk arsenik,

timah, -ormaldehida, benGena, dan etilen oksida )Barlo, &/D+. Baru'baru ini, ada bukti

 baha 8'dichlorodiphenyltrichloroethane' dapat menyebabkan tingkat keguguran yang

tinggi )skenaGi, !!/+. Bahkan, penggunaan insektisida yang mengandung 8 telah

11

Page 12: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 12/42

ditangguhkan. Camun pada tahun !!*, penggunaan 8 masih didukung oleh Organisasi

Kesehatan unia )!&&+ untuk pengendalian nyamuk dalam pencegahan malaria.

Hanya terdapat sedikit penelitian mengenai kaitan paparan pada pekerjaan dengan

risiko abortus. Lason dan rekan )!&+ melaporkan sedikit peningkatan risiko keguguran

 pada peraat yang terpapar dengan obat antineoplastik, agen sterilisasi, dan 4'ray. Beberapa

di antaranya menemukan baha paparan terminal tampilan video atau =%< tidak 

meningkatkan tingkat keguguran )%chnorr, &//&> 8askinen, &//!+. $eningkatan risiko

keguguran ditemukan pada asisten dokter gigi yang terpapar nitrous o4ide lebih dari 6 jam

setiap hari jika tidak ada  gas+scavenging euipment   )Boivin, &//5> oland, &//#+.

Kesimpulan dari sebuah metaanalisis adalah terdapat sedikit risiko untuk abortus spontan

 pada anita yang bekerja dengan agen kemoterapi antineoplastik sitotoksik )ranitsaris,

!!#+.

Faktor I&!nologis

8oleransi kekebalan dari ibu terhadap kombinasi haploid paternal dan janin masih

misterius )3alleja'Agius, !&&> Williams, !&+. 8erdapat peningkatan risiko keguguran dini

 pada beberapa gangguan imun. ang paling poten adalah antibodi anti-os-olipid yang

diarahkan terhadap ikatan protein dalam plasma )rkan, !&&+. engan temuan klinis dan

laboratorium, telah ditetapkan kriteria untuk mendiagnosis sindrom antibodi anti-os-olipid'

A$% )American 3ollege o- Obstetricians dan <ynecologists, !&+.

Tro&o#ilia (ang Dit!r!nkan

1eskipun thrombo-ilia aalnya dikaitkan dengan berbagai hasil kehamilan, berbagai

asosiasi telah membantahnya. %aat ini, American 3ollege o- Obstetricians dan <ynecologists

)!&6a+ berpendapat baha tidak ada hubungan sebab akibat yang de-initi- antara

thrombophilias dengan hasil kehamilan yang merugikan dan abortus pada khususnya.

Faktor Paternal

12

Page 13: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 13/42

2aktor ini dalam asal'usul keguguran tidak dipahami seutuhnya. Kelainan kromosom

dalam sperma dilaporkan meningkatkan risiko abortus )3arrell, !!6+. $eningkatan usia ayah

secara bermakna dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk abortus di erusalem $erinatal

%tudy )Kleinhaus, !!*+. isiko terendah adalah sebelum usia # tahun, setelah itu semakin

meningkat pada interval # tahun.

Klasi#ikasi Klinis Aort!s S"ontan

Abortus ?mminens

iagnosis klinis dari abortus imminens ditegakan saat darah keluar dari vagina atau

 pendarahan yang keluar dari serviks yan tertutup saat ! minngu pertama )Hasan, !!/+.

$endarahan pada aal kehamilan perlu dibedakan dari pendarahan akibat implantasi, yang

 beberapa anita mungkin dapatkan saat aktu perkiraan datangnya haid. Hampir N anita

mengalami pendarahan yang signi-ikan secara klinis, yang dapat bertahan selama beberapa

hari atau minggu. $ada keguguran, pendarahan biasanya timbul pertama kali, lalu diikuti oleh

nyeri perut beberapa jam hingga beberapa hari kemudian. 1ungkin akan didapatkan kram

yang ritmik derajat rendah hingga menengah> nyeri panggul belakang yang persisten dengan

 penekanan pada pelvis> atau nyeri tumpul pada daerah suprapubis. %ejauh ini, pendarahan

merupakan -actor resiko yang paling dapat memprediksikan terjadinya keguguran )ddleman,

!!*+. %ecara menyeluruh, sekitar dari pasien ini akan mengalami aborsi, namun resiko ini

menurun secara signi-ikan bila sudah terdapat aktivitas jantung janin.

Walaupun keguguran tidak diikuti oleh pendarahan sebelumnya, resiko dari e-ek 

samping kehamilan selanjutnya meningkat )&D.+. $ada penelitian yang mengikutsertakan

hampir &.D juta kehamilan dari anish Cational $atient estry, terdapat peningkatan resiko

64 kali lipat untuk terjadinya komplikasi kehamilan tersebut.

13

Page 14: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 14/42

&D. tingkat penurunan kadar h3< serum pada anita dengan keguguran.

Abortus ?mminens vs Kehamilan ktopik 

%etiap anita dengan kehamilan aal, pendarahan dari vagina dan nyeri merupakan

hal yang perlu dievaluasi lebih lanjut. 8ujuan utamanya adalah diagnosis aal kehamilan

ektopik secara tepat. =ntuk memastikan adanya janin intrauterine yang hidup, pemeriksaankuantitati- E'h3< serial dan tingkat progesterone diperlukan. Karena tidak terdapat

 pemeriksaan yang &!!( akurat untuk memastikan kematian janin aal ataupun posisi janin,

 pemeriksaan berulang sering dibutuhkan. 8ingkat serum h3< pada anita dengan

 pendarahan pada aal kehamilan namun memiliki kehamilan yang normal dapat dilihat pada

kurva )&D.6+. $ada kehamilan intrauterine yang sehat, serum h3< harus meningkat sedikitnya

#6 J **( setiap FD jam )Banhart, !!F> Kadar, &/D+. Konsentrasi serum progesteron " #

ngPml memberikan kesan kematian dari kehamilan, sedangkan nilai Q ! ngPdL mendukung

diagnosis kehamilan yang sehat.

14

Page 15: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 15/42

&D.6 J kurva peningkatan konsentrasi serum h3< pada anita dengan pendarahan dan diikuti

oleh kehamilan yang normal

8;=% digunakan untuk mengetahui lokasi kehamilan dan memastikan kehidupan

 janin. Bila hal ini tidak bisa dilakukan, diagnosis  pregnanc! of un#no$n location ditegakan.

<estational sacP kantong janin dapat dilihat pada umur kehamilan F.# minggu. $ada saat ini,

tingkat E'h3< umumnya bernilai antara &#!! J !!! m?=PmL )Bamhart, &//F> 8imor'

8ritsch, &/DD+. Camun, kumpulan cairan di intrauterine juga dapat terlihat seperti kantong

 janin, hal ini disebut pseudo'gestational sac. $seudosac ini dapat terlihat pada kehamilan

ektopik dan lebih mudah untuk menyingkirkanny saat indung telur telah terlihat. Biasanya,

yolk akan terlihat pada umur kehamilan #.# minggu dan dengan mean gestational+ sac

diameter   &! mm. Oleh karena itu diagnosis dari kehamilan intrauterine harus ditegakan

secara berhati'hati bila indung telurnya belum terlihat.

$ada kehamilan # J * minggu, embrio berukuran & J mm, yang berhubungan

dengan indung telur dapat dilihat. 8idak tampaknya embrio pada kantong janin dengan mean

 sac diameter  mencapai &* J ! mm memberikan kesan janin yang mati. $ada akhirnya,

aktivitas jantung janin dapat terdeteksi pada usia * J *.# minggu kehamilan dengan panjang

embrio sebesar &'# mm dan mean sac diameter  &6'&D mm. mbrio sebesar # mm tanpa

disertai aktivitas jantung menandang kematian janin. Karena itu, diagnosis anembryonic

gestation ditegakan bila mean gestational sac diameter R ! mm dan tidak terlihat embrio.

15

Page 16: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 16/42

Kematian embrio juga dikatakan bila ukuran embrio mencapai R &! mm tanpa disertai

aktivitas jantung.

1anagement

Analgetik acetaminophen akan membantu untuk meredakan ketidaknyamanan akibat

kram. Bila tidak terdapat indikasi pengakhiran umur kehamilan, bed rest   biasanya dapat

disarankan alaupun tidak memperbaiki hasil akhir. $ada pasien dengan pendarahan

 persisten atau berat perlu dilakukan pemeriksaan hematocrit. Bila terdapat anemia yang

signi-ikan atau hypovolemia biasanya merupakan indikasi pengakhiran masa kehamilan. $ada

kasus ini, bila terdapat janin yang hidup, beberapa memilih trans-use dan observasi lebih

lanjut.

?mmunoglobulin Anti'

$ada keguguran spontan, ( anita dengan h 'negati- akan mengalami

alloimunisasi bila tidak diberikan isoimunisasi pasi-. $ada aborsi yang dibuat, angka ini dapat

mencapai #(. American 3ollege o- Obstetricians and <ynecologists )!&6+

merekomendasikan pemberian h! )+ immunoglobulin sebanyak 6!! Sg secara ?1 pada

semua umur kehamilan, atau #! Sg ?1 pada kehamilan " & minggu dan 6!! Sg pada umur Q

&6 minggu.

Abortus ?nsipien

$ada trimester pertama, ruptur yang besar pada membrane disertai pembukaan serviks

hampir selalu disertai oleh kontraksi uterus ataupun in-eksi. $ancaran cairan vagina saat

sebahagian pertama kehamilan biasanya memiliki konsekuensi yang serius. $ada beberapa

kasus tidak disertai nyeri, demam, ataupun pendarahan, cairan mungkin berasal dari antara

amnion dan korion. Bila hal ini didapatkan, pengistirahatan disertai observasi merupakan hal

yang cukup layak dilakukan. %etelah FD jam, bila tidak terdapat cairan amnion lainnya yang

keluar, dan tidak terdapat pendarahan, nyeri, maupun demam, maka anita tersebut dapat

melanjutkan aktivitas disertai pelvic rest. Bila terdapat pendarahan, nyeri, ataupun demam,

aborsi dianggap merupakan hal yang tidak dapat dihindari, dan pengakhiran kehamilan perludilakukan.

16

Page 17: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 17/42

Abortus ?ncomplet

$endarahan yang disertai terlepasnya plasenta secara parsial ataupun komplet dan

dilatasi serviks disebut abortus inkomplet. %eluruh janin dan plasenta mungkin masih terdapat

di dalam uterus atau telah keluar sebahagian melalui ostium uteri. %ebelum &! minggu,

 biasanya janin dan plasenta lahir bersamaan, namun bila keluar setelah aktu tersebut,

 plasenta dan janin lahir secara terpisah. $ilihan tatalaksana untuk abortus inkomplet meliputi

kuretasi, obat'obatan, maupun pengaasan saja pada anita dengan keadaan stabil. ilatasi

serviks lebih lanjut sebelum dilakukannya kuretasi mungkin dibutuhkan. $ada kasus lainnya,

 jaringan plasenta yang masih menempel secara longgar pada canalis servikalis dapat

dikeluarkan dengan mudah menggunakan -orcep.

Abortus komplet

8erkadang lahirnya seluruh kehamilan dapat terjadi sebelum pasien datang ke rumah

sakit. iayat pendarahan yang berat, nyeri, dan keluarnya jaringan ataupun janin merupakan

hal yang sering terjadi. Lebih penting lagi, saat pemeriksaan, serviks telah mengalami penutupan. $asien dianjurkan untuk membaa jaringan yang telah dikeluarkan yang mungkin

merupakan seluruh bagian dari kehamilan, bekuan darah, ataupun decidual cast . Lapisan

terakhir adalah lapisan endometrium dengan bentuk seperti rongga uterus yang bila

terkelupas akan tampak seperti kantung yang kolaps.

Bila lahirnya kantung janin dilahirkan secara komplet tidak dapat ditemukan,

 pemeriksaan =%< perlu dilakukan untuk membedakan antara abortus komplet, abortus

imminens, maupun kehamilan ektopik. $enemuan karakteristik dari abortus komplet meliputi

 penebalan minimal endometrium tanpa disertai kantung janin. Walaupun demikian, hal ini

tidak memastikan terjadinya kehamilan intrauterin sebelumnya. 3ondous et al )!!#+

menemukan pada &# anita dengan pendarahan berat, uterus yang kosong dengan tebal

endometrium " &# mm dengan diagnosis abortus komplet didapatkan *( dari mereka

terbukti memiliki kehamilan ektopik. Oleh karena itu, bila tidak ditemukan produk konsepsi

atau pemeriksaan =%< yang menyatakan kehamilan intrauterine dan pemeriksaan berikutnya

yang menyatakan kosongnya rahim, diagnosis abortus komplet belum dapat dipastikan. $ada

17

Page 18: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 18/42

kasus yang tidak pasti, pemeriksaan serum h3< serial dibutuhkan sebagai klari-ikasi. $ada

abortus komplet, jumlah serum ini akan menurun dengan cepat.

 issed -bortion

isebut juga kegagalan atau hilangnya kehamilan, missed abortion, berdasarkan arti

yang sebenarnya, telah digunakan dengan salah dibandingkan dengan artinya beberapa

decade yang lalu. ahulu, istilah tersebut digunakan untuk menjelaskan produk konsepsi

yang mati dan bertahan selama beberapa hari, minggu, ataupun beberapa bulan di uterus

dengan serviks yang tertutup. Kehamilan aal tampak sebagai hal yang normal dengan

amenorrhea, nausea dan muntah, perubahan buah dada, dan pertumbuhan uterus. Karena

suspek kematian janit tidak dapat dikon-irmasi, manajemen pengaasan merupakan pilihan

satu'satunya., dan keguguran secara spontan biasanya akan terjadi. an karena aktu

kematian janin tidak dapat ditentukan secara klinis, durasi kehamilan J dan seterusnya umur 

 janin J dengan tak menentu dihitung dari menstruasi terakhir.

Septic -bortion

?n-eksi yang parah dan kematian maternal akibat abortus kriminalis septik merupakan

hal yang jarang teradi sejak aborsi menjadi hal yang legal. Walaupun demikian, sekitar &' (

anita dengan abortus insipien atau inkomplet terkena in-eksi pelvis dan sindrom sepsis.

Aborsi yang direncanakan, dengan metode bedah maupun obat'obatan, juga terkadang

disertai komplikasi in-eksi berat bahkan mematikan )Barret, !!> Ho, !!/+. Bakteri

mendapat akses masuk ke uterus dan berkoloni pada produk konsepsi yang telah mati.

Organisme ini juga bisa menginvasi jaringan myometrium dan menyebar menyebabkan

 parametritis, peritonitis, septicemia, dan terkadang endocarditis );artian, &//&+. ang lebih

meresahkan lagi adalah necrotiing infection  yang berat dan toic shoc# s!ndrome  yang

disebabkan oleh streptococcus group A J S p!ogenes )ai-, !!/+.

%elama beberapa tahun terakhir, in-eksi berat yang disebabkan oleh organime dengan

virulensi yang rendah jarang terjadi. Kematian telah dilaporkan akibat to4ic shock yangdisebabkan oleh 3lostridium per-ringens )33, !!#+. ?n-eksi yang serupa disebabkan oleh

18

Page 19: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 19/42

3lostridium sordellii dan memiliki mani-estasi klinis yang dimulai sejak beberapa hari

setelah terjadinya aborsi. $asien mungkin tidak demam saat pertama kali dengan cedera

endotel berat, kebocoran kapiler, hemokonsentrasi, hipotensi, dan leukositosis )3ohen, !!5>

2ischer, !!#> Ho, !!/+. Kematian maternal dari spesies clostridium mencapai !.#D per 

&!!.!!! abortus medicinalis.

1anajemen dari in-eksi meliputi pemberian antibiotik spectrum luas yang tepat.

Kuretase perlu dilakukan bila terdapat produk atau -ragmen konsepsi yang tertinggal di dalam

uterus. Hampir seluruh anita memberikan respon pada terapi ini dalam &' hari, dan boleh

dipulangkan setelah tidak demam. 2olloTup dari antibiotik oral mungkin tidak diperlukan

)%avaris, !&&+. $ada sebahgian kecil anita, sindrom sepsis yang berat menyebabkan

A%, cedera ginjal akut, atau ?3. $ada kasus'kasus ini, peraatan suporti- secara intensi- 

merupakan hal yang sangat diperlukan.

=ntuk mencegah sepsis post'abortus, pro-ilaksis antibiotik diberikan pada saat

terjadinya abortus, baik provokatus maupun spontan, dan membutuhkan penanganan dengan

obat'obatan maupun dengan pembedahan. American 3ollege o- Obstetricians and

<ynecologists )!&&+ merekomendasikan doksisiklin, &!! secara oral & jam sebelum

 pembedahan, dan dilanjutkan dengan !! mg oral setelah pembedahan.

1anajemen Abortus %pontan

engan semakin mudahnya veri-ikasi kematian embryo'-etal menggunakan teknologi

=%<, manajemen yang perlu dilakukan dapat lebih disesuaikan berdasarkan keadaan masing'

masing individu. Bila tidak terdapat pendarahan yang serius ataupun in-eksi pada abortus

inkomplet, terdapat tiga pilihan yang dapat diambil J observasi, obat'obatan, maupun

 penanganan bedah. 1asing'masing memiliki kerugian maupun keuntungan tersendiri J 

sebagai contoh, kedua pilihan pertama dapat menyebabkan pendarahan yang tidak dapat

diperkirakan, dan beberapa anita akan melalui kuretase. an juga, keberhasilan dari metode

manapun bergantung pada apakah anita tersebut memiliki abortus inkomplet atau missed 

abortion. Beberapa kerugian dan keuntungan dapat disimpulkan sebagai berikut@

&. 1anajemen dengan observasi dari abrtus inkomplet spontan memiliki rasio kegagalan

mencapai #!(

19

Page 20: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 20/42

. 8erapi dengan obat'obatan denga prostaglandin & )$<&+ memiliki angka kegagalan

dari #'F!(. $ada &&!! anita dengan suspek abrosi pada trimester pertama

didapatkan D& ( sembuh secara spontan

6. Kuretase biasanya menyebabkan kesembuhan secara cepat yang /#'&!!( berhasil.

Hal ini merupakan suatu hal yang invasive dan tidak dibutuhkan pada seluruh anita.

II. ABORTUS BERULAN%

Kata lain yang sering digunakan untuk keguguran kehamilan spontan repetiti- yaitu

recurrent spontaneus abortion, recurrent pregnanc! loss, dan habitual abortion. ipercaya

 baha kurang lebih & persen pasangan -ertil memiliki aborsi berulang> keguguran berturut'turut 64 atau lebih saat usia kehamilan dibaah ! minggu atau berat janin "#!!gram.

Kebanyakan keguguran ini saat masih embrio atau terjadi di aal kehamilan, sisanya

 biasanya anembrionik atau terjadi setelah &F minggu. $enelitian sulit dilakukan karena tidak

adanya de-inisi yang terstandarisasi. 3ontohnya, seorang ibu yang keguguran 4, bukan 64,

dan ibu yang keguguran 64 namun tidak berturut'turut. okumentasi kehamilan tentang

kadar B'h3<, sonogra-i, dan pemereiksaan patologis juga bervariasi.

Abortus berulang harus dibedakan dengan keguguran yang berhubungan dengan

intervensi kehamilan dengan janin yang dapat hidup. Walaupun anita dengan kategori yang

kedua memiliki resiko yang lebih rendah untuk aborsi berulang, namun asumsi ini masih

 patut dipertanyakan. 1enurut dua penelitian, resiko aborsi berulang mirip setelah terjadinya

dua atau tiga kali keguguran. Camun kemungkinan untuk kehamilan yang sukses masih

Q#!( alaupun telah terjadi keguguran # kali. )Brigham, &///+.

8he American %ociety -or eproductive 1edcine )!!D+ menyatakan baha abortus

 berulang dapat di de-inisikan sebagai dua atau lebih keguguran secara klinis setelah

dikon-irmasi dengan sonogra-i atau pemeriksaan histopatologi. valuasi yang lebih lanjut

dibutuhkan setelah keguguran yang ketiga, dan pengobatan dilaksanakan lebih aal pada

 pasangan dengan sub-ertilitas )0aslo, !&!> eddy, !!5+.

Etiologi

20

Page 21: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 21/42

Banyak hal yang dipertimbangkan sebagai penyebab abortus berulang, namun hanya

6 yang diterima secara umum@ abnormalitas kromosom orangtua, sindrom antibodi

anti-os-olipid, dan abnormalitas dari uterus. $enyebab lain yang dicurigai namun belum

terbukti adalah alloimunitas, endokrinopati, toksin dari lingkungan, dan in-eksi. ?n-eksi

 jarang menimbulkan keguguran. %ehingga jarang sekali menyebabkan abortus berulang,

terutama karena antibodi maternal telah terbentuk. %elama bertahun'tahun mutasi trombo-ilia

yang termasuk de-isiensi -aktor ; Leiden, protrombin <!&!A, protein 3 dan %, dan

de-isiensi antitrombin, juga dicurigai sebagai penyebabnya. Camun penelitian telah

membuktikan baha hubungan trombo-ilia dengan meningkatnya jumlah keguguran tidak

 bermakna )American 3ollege o- Obstetricians and <ynecologists, !&6a+.

itemukan beberapa bukti yang menunjukan adanya ekspresi gen polimor-isme

dalam abortus. 3ontohnya yaitu polimor-isme yang menganggu ekspresi ;<2'A, yang

mengganggu agregasi platelet, dan dengan tipe maternal spesi-ik respon imun 8h& dan 8h

)3alleja Agius, !&&> 3orardetti, !&6>ller, !&&> 2lood, !&!+.

Waktu dari abortus berulang mungkin dapat memberikan petunjuk, dan pada beberapa

anita, setiap keguguran biasanya terjadi pada usia gestasi yang serupa )Heuser !&!+.

2aktor genetik biasanya menyebabkan hilangnya embrionik saat aal kehamilan, sedangkan

autoimun atau kelainan anatomi uterus lebih sering terjadi pada abortus trimester kedua

)%chust, !!+. %eperti yang disebutkan sebelumnya, keguguran pada trimester pertama

memiliki insidensi gen abnormal yang lebih rendah daripada abortus yang intermiten

)sullivan, !!F+. 1ereka menyatakan, evaluasi kromosom rutin untuk abortus mahal dan

tidak akurat untuk menentukan kariotipe -etus.

Anor&alitas Kro&oso& Orangt!a

Walaupun penyebab ini hanya terjadi 'F persen dari abortus berulang, evaluasi

karyotipik dari kedua orang tua dapat dianggap penting oleh kebanyakan. $ada penelitian

sebelumnya, ditemukan balanced reciprocal translocations lebih dari setengah kelainan

kromosom, translokasi robertsonian sebanyak seperempat, dan kromosom mosaikisme'

F5, atau sindrom Kline-elter J sebanyak &( )8herapel, &/D#+. Kelainan kromosom ini

repetiti- untuk keguguran yang berturut'turut )van den boogard, !&!+.

21

Page 22: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 22/42

%etelah konseling genetik yang mendalam, pasangan dengan karyotipe yang abnormal

dapat di bantu dengan ?;2 dilanjutkan dengan diagnosis genetik preimplantasi.

2aktor Anatomi

Beberapa abnormalitas dari alat genital dapat menyebabkan abortus berulang dan

kelainan pada kehamilan lainnya, namun bukan in-ertilitas. 1enurut evi World dan kolega,

&# persen anita dengan 6 atau lebih aborsi berturut dapat ditemukan adanya kelainan uterus

secara kongenital atau didapat.

Abnormalitas yang didapat, sinekia uteri' sindrom Asherman' biasanya terjadi karena

adanya destruksi dari sebagian luas endometrium. Hal ini dapat diikuti dengan tindakan

kuretase uteri dan prosedur ablati-. 1ultipel -illing'de-ects dapat dilihat dengan

histerosal-ingogra-i atau sonogra-i in-us'saline. $engobatan dilakukan dengan directed

hysteroscopic lysis o- adhesions. $ada banyak anita, angka keguguran dapat diturunkan

dengan cara ini.

Leiomyoma =teri dapat ditemukan pada sebagian besar anita deasa dan

menyebabkan abortus, terutama apabila terletak didekat tempat implantasi plasenta. Camundata tentang hal ini masih kurang meyakinkan. istorsi kavitas uteri kemungkinan tidak

menyebabkan hasil yang buruk. Camun pada anita yang menjalani ?;2, kehamilannya

sangat terpengaruh dengan submucous atau intramural leiomyoma. Kebanyakan ahli setuju

submukosa dan intrakavitas leiomyoma harus di eksisi pada anita dengan abortus berulang.

?ronisnya, anita yang menjalani embolisasi arteri uterus karena myoma memiliki resiko

keguguran untuk kehamilan selanjutnya.

Kelainan traktus genitalia biasanya berasal dari abnormalitas -ormasi duktus muller

atau -usi abnormal. ?nsidensinya terjadi pada & banding !! anita. 8ergantung anatominya,

 beberapa mungkin memiliki peningkatan resiko untuk keguguran aal, sedangkan yang lain

mungkin aborsi midtrimester atau melahirkan secara preterm. =nicornuate, bicornuate, dan

septate uteri berhubungan dengan ketiga kemungkinan tersebut. Kelainan pada uterus

ditemukan kurang lebih ! persen pada anita dengan abortus berulang dibandingkan 5

 persen pada subjek kontrol.

22

Page 23: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 23/42

%ulit dibuktikan koreksi terhadap anomali uterus dapat memperbaiki hasil kehamilan

aal.

2aktor imunologi

$ada analisis yang dibuat oleh erman dan Kutteh )&//*+ &# persen lebih dari &!!!

anita dengan abortus berulang memiliki -aktor autoimun. ua pato-isiologi primer adalah

teori autoimun J imunitas terhadap diri sendiri, dan teori alloimun J imunitas terhadap orang

lain.

Abortus sering terjadi pada anita dengan %L, penyakit autoimun. Banyak dari

anita ini ditemukan memiliki antibodi anti-os-olipid, -amili dari auto'antibodi yang terikat

 pada -os-olipid'binding plasma proteins. Wanita dengan abortus berulang memiliki -rekuensi

yang lebih sering terhadap antibodi ini dibandingkan dengan orang normal J #'&#(

 berbanding '#(. e-inisi dari Antiphospholipid antibody syndrome )A$%+ adalah

ditemukannya antibodi ini bersama dengan berbagai bentuk abortus disertai dengan

 peningkatan resiko tromboembolisme vena.

1engenai alloimunitas, teori yang provokati- mengatakan baha kehamilan normalmemerlukan -ormasi -aktor pertahanan dari rejeksi maternal terhadap antigen -etal asing.

2aktor untuk mencegah hal ini termasuk Human Leukocyte Antigen )HLA+ yang mirip

dengan ayah, aktivitas natural killer cell, regulasi stimulasi sel 8, dan 1utasi gen HLA'< .

Beberapa tes dan pengobatan terhadap hal ini masih dalam penyelidikan. $enggunaan

 paternal atau imunisasi imunoglobulin intravena pihak ketiga terbukti tidak bermakna pada

anita dengan abortus idiopatik.

2aktor ndokrin.

1enurut Arredondo dan Coble )!!*+, D'&( abortus berulang disebabkan karena

-aktor endokrin. $enelitian untuk mengevaluasi hal ini masih inkosisten dan kurang memiliki

makna. 3ontohnya, keduanya kontroversial, progesteron de-isiensi yang disebabkan oleh

de-ek -ase luteal dan sindrom ovarian polikistik )BukulmeG, !!F> 3ocksedge, !!D> CaaG,

!&!+.

23

Page 24: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 24/42

%ebaliknya ada pula e-ek aborsi yang sudah diketahui seperti diabetes yang tidak

terkontrol. $erikonsepsi yang optimal dalam mengkontrol kadar glikemik dapat memperbaiki

hal ini.

Begitupula dengan e-ek dari hipotiroidisme dan de-isiensi iodine berat terhadap

abortus aal kehamilan. Koreksi dengan suplementasi akan memperbaiki e-ek tersebut.

 Camun e-ek subklinis dari hipotiroidisme dan antibodi antitiroid masih hilang timbul,

sehingga e-ek terhadap abortus berulang masih dalam perdebatan.

24

Page 25: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 25/42

Aort!s &idtri&ester

Waktu yang mendasari midtrimester -etal loss yaitu dari trimester pertama sampai-etus mencapai berat Q#!! gram atau usia gestasi mencapai ! minggu.ang paling penting,

dalam hal abortus ini, etiologi dapat ditemukan bila evaluasi secara teliti dilakukan.

Insidensi dan etiologi

Aborsi menjadi lebih jarang pada akhir trimester pertama, dan kejadiannya semakin

 berkurang. %ecara garis besar abortus spontan pada trimester kedua diperkirakan &,#'6(, dan

setelah &* minggu, hanya &(. $erdarahan pada trimester pertama menggandakan insidensi

abortus pada trimester dua. Berbeda dengan abortus sebelumnya yg disebabkan kromosomal

aneuploidies, abortus lebih lanjut biasanya disebabkan oleh kausa yang multi-aktor dan lebih

mirip dengan recurrent miscarriage. 8idak ada data yang secara akurat menentukan insidensi

dari penyebab yang bermacam'macam, namun beberapa etiologi yang umum tetap ada. %alah

satu -aktor yang sering diperhatikan adalah banyak dari abortus trimester kedua di induksi

secara medis karena adanya abnormalitas dari -etus yang terdeteksi dari program skrining

 prenatal untuk kromosom trisomi dan de-ek struktural.

2aktor resiko untuk aborsi trimester kedua termasuk ras, etnis, riayat obstetri yang

 buruk, dan umur maternal yang ekstrim. $erdarahan trimester pertama dianggap sebagai

resiko paling berbahaya karena 5( anita abortus biasa akan mengalami abortus trimester

kedua pada kehamilan berikutnya. 8erlebih lagi, sepertiga perempuan ini biasanya

melahirkan secara preterm.

E)al!asi #etal dan "lasental

Karena etiologi dihubungkan dengan resiko berulang, evaluasi secara mendalam tentang

temuan perinatal dan obstetri diajibkan. $emeriksaan patologis dari -etus dan plasenta

adalah esesnsial. $ada anita lebih dari 6# tahun, abnormalitas kromosom menjelaskan D!

 persen dari berulangnya abortus. $ada studi terhadap FD* anita dari semua umur dengan

aborsi trimester kedua, maltrans-ormasi -etus ditemukan sebanyak &6 persen. $ada sepertiga

25

Page 26: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 26/42

-etus normal dapat ditemukan korioamnionitis yang diduga akan mengalami persalinan dini.

/#( plasenta dalam abortus midtrimester ditemukan abnormal. Abnormalitas lainnya yaitu

trombosis vaskular dan in-arksi.

Mana*e&en

Aborsi midtrimester diklasi-ikasikan seperti trimester pertama. 1enejemen yang

dilakukan juga serupa dan biasanya berhasil dilakukan pada kehamilan dengan -etus mati

atau aborsi inkomplit midtrimester. $engecualian disini adalah pada umur gestasi yang lebih

lanjut, oksitosin pada dosis konsentrat sangat e-ekti- untuk induksi persalinan atau

augmentasi. $embedahan untuk mengeluarkan sisa -etus pada abortus midtrimester lebih sulit

dilakukan. ipercaya adanya morbiditas yang signi-ikan dari sisi medis ataupun pembedahan

terminasi. Camun, untuk persalinan secara elekti-, data menunjukan baha terminasi dengan

dilatasi dan evakuasi lebih sedikit terjadi komplikasi dibandingkan induksi persalinan.

Ins!#isiensi ser)ikal

ikenal juga sebagai serviks inkompeten, merupakan kelainan obstetri yang ditandai

dengan dilatasi serviks tanpa rasa sakit pada trimester kedua. Hal ini dapat diikuti dengan

 prolapse dan ballooning dari membran ke vagina dan terutama, ekspulsi -etus imatur. Kecuali

di tangani secara e-ekti- kejadian ini akan berulang pada kehamilan berikutnya. Banyak dari

 pasien yang memiliki riayat dan temuan klinis yang membuat sulit untuk menentukan

inkompetensi servikal.

Karena banyaknya kesulitan dalam mengidenti-ikasi insu-isiensi serviks klasik,

 perhatian banyak ditujukan kepada sonogra-i transvaginal. Beberapa temuan dinilai termasuk

 panjang serviks dan bentuknya, yang dimana membran dapat membalon kedalam bagian

internal yang terdilatasi, namun dengan bagianluar yang tertutup. $ada anita dengan

masalah seperti ini, penelitian masih inkonklusi- dalam membuktikan relevansi cerclage

dalam mencegah kelahiran preterm. $enelitian dengan 6! anita resiko tingii dengan

 panjang serviks "#mm dilaporkan cerclage memperpanjang kehamilan hingga dapat hidup

diluar rahim, namun bukan kelahiran sebelum 6F minggu.lebih lanjut, Berghella melakukan #

 penelitian dalam metaanalisis dan menunjukan baha cerclage untuk anita resiko tinggi ini

26

Page 27: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 27/42

secara signi-ikan mengurangi kelahiran pretem sebelum F, D, 6, 6#, dan 65 minggu. %atu

analisis retrospekti- tidak menemukan adanya perbaikan pada pregnansi kembar pada anita

dengan panjang serviks "#mm.

Faktor Resiko

Walaupun penyebab inkompetensi tidak jelas, riayat trauma servikal seperti kuretase dan

dilatasi, konisasi, kauterisasi atau amputasi berpengaruh. Kohort studi di noregia dengan

&#!!! anita dengan riayat konisasi serviks menunjukan resiko F 4 lipat abortus sebelum

F minggu. Walaupun dilatasi dan evakuasi memiliki insidensi melukai serviks sebanyak

#( , keduanya tidak menyebabkan serviks inkompeten setelah ! minggu. $ada kasus lain,

 pembentukan serviks inkompeten, termasuk pajanan uterus terhadap diethylstilbestrol )%+,

dapat terjadi.

E)al!asi dan Pengoatan

%onogra-i dilakukan untuk emastikan adanya -etus yang hidup tanpa anomali mayor.

%ekret serviks diperiksa untuk in-eksi klamidia dan gonorea. %etelah masalah lain diobati,

setidaknya & minggu sebelum dan setelah operasi, tidak diperkenankan untuk melakukan

se4ual intercourse.

?nkompetensi serviks klasik disembuhkan secara bedah dengan cerclage, yang

menguatkan serviks lemah dengan jahitan purse'string. Kontraindikasi cerclage biasanya

termasuk perdarahan, kontraksi uterus, atau pecahnya ketuban. engan adanya hal'hal

kontraindikasi tersebut, kemungkinan gagal meningkat. %ehingga, cerclage pro-ilaksis

sebelum dilatasi lebih dianjurkan. %aat ini masih belum dapat dilakukan, dan rescue cerclage

masih dilakukan setelah serviks ditemui terdilatasi. $ada beberapa kasus cerclage digunakan

secara tidak benar untuk mencegah persalinan dengan dilatasi serviks, bukan inkompetensi

serviks.

Lamanya bedah tergantung dari keadaan klinis. $ada anita dengan insu-isiensi

servikal sebelumnya, cerclage elekti- biasanya dilakukan sekitar usia gestasi &'&F minggu.

Bila diagnosis dibuat pada anita dengan resiko tinggi menggunakan sonogra-i transvaginaluntuk mendokumentasi pemendekan serviks "#mm, maka cerclage digunakan pada saat itu

27

Page 28: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 28/42

 juga. =ntuk penggunaan rescue cerclage, ada perdebatan tentang bagaimana sebaiknya hGl ini

dilakukan. asarnya adalah semakin besar kehamilan, semakin besar pula resiko intervensi

 bedah menstimulasi persalinan preterm ataupun ruptur ketuban. Walaupun tidak ada

 penelitian namun biasanya cerclage tidak dilakukan diatas 6 minggu.

%aat hasil dari cerclage dievaluasi, anita dengan gejala yang sama sebaiknya

dibandingkan. 3ontohnya pada studi Oen lebih kurang sepertiga anita melahirkan

dibaah 6# minggu dan sedikit komplikasi terhadap pembedahan. %ebaliknya, pada revie

setelah &! tahun terhadap 5# anita yang menjalani cerclage emergency, 3hasen dan

%ilverman melaporkan hanya setengah yang melahirkan lebih dari 6* minggu. ang paling

 penting, hanya FF persen terjadi bulging membran saat cerclage mencapai usia D minggu.

3aruso menjelaskan cerclage dilakukan pada 6 anita usia &5'5 minggu yang memiliki

dilatasi serviks dan ketuban yang menonjol. && bayi dilahirkan dengan selamat, dan peneliti

mengakui tidak menyangka akan sukses.

Bila indikasi cerclage dipertanyakan, sebaiknya anita dengan inkompetensi

mengurangi aktivitas -isik dan berhenti berhubungan badan. $emeriksaan serviks setiap &

atau minggu untuk melihat ada tidaknya dilatasi dan penonjolan. %ayangnya, dilatasi dan

 penonjolan dapat terjadi secara cepat alaupun dengan pemeriksaan teratur sekalipun.

Prosed!r +erlage

Ada prosedur cerclage, yang paling simpel dikembangkan oleh 1conald )&/*6+.

Operasi yang lebih rumit merupakan modi-ikasi dari prosedur sebelumnya diperkenalkan

oleh %hirodkar )&/##+. %aat kedua teknik digunakan sebagai pro-ilaksis, anita dengan

inkompetensi serviks akan mendapatkan hasil yang baik. $enting untuk menjahit setinggi

mungkin dan kedalam stroma servikal. Ada kejadian dua jahitan cerclage tidak lebih e-ekti-

dari satu jahitan. $ro-ilaksis antibiotik perioperati- untuk vaginal ataupun abdominal cerclage

masih butuh penelitian lebih lanjut.

escue cerclage, tentu saja, lebih sulit dilkukan. $engembalian kantung ketuban

kembali ke uterus akan mempengaruhi lokasi jahitan. Kadang hal ini dapat dipermudah

dengan merendahkan meja operasi dengan kepala dibaah sembari mengisi vesica urinaria

dengan *!!ml saline dengan 2oley cathether. Walaupun hal ini dapat mengurangi prolaps dariketuban, namun dapat juga menarik bagian atas cervi4 sehingga menjauh dari lapangan

28

Page 29: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 29/42

operasi. Beberapa menyarankan memasukan 2oley catheter ke cervi4 dan mengembangkan

6!ml baloon untuk mende-leksikan kantung empedu. Baloon di de-lasikan bertahap seusai

 jahitan dikencangkan di sekitar kateter. $ada anita dengan membran yang menonjol,

aspirasi cairan transabdominal dapat membantu. Bila hal ini dilakukan, kultur bakteri harus

dilakukan.

'ransabdominal cerclage dengan jahitan pada ishtmus uteribila ditemukan de-ek

anatomi serviks yang parah atau bila didapatkan kegagalan transvaginal cerclage sebelumnya.

averi merevie &F penelitian tentang kegagalan transvaginal cerclage untuk mencegah

kelahiran preterm. esiko kematian perinatal atau kelahiran sebelum F minguu hanya

 berbeda sedikit antara trans abdominal dibanding transcervical *(@&6( . yang paling

 penting, operasi transabdominal lebih banyak komplikasi dan 6( terjadi komplikasi berat,

dimana tidak ada komplikasi yang ditemukan pada grup transcervical.

Ko&"likasi

Komplikasi paling sering adalah pecahnya ketuban, persalinan preterm, perdarahan,

in-eksi, atau kombinasinya. Camun jarang ditemukan pada cerclage pro-ilactic. $ada studi

oleh Oen terhadap &6D prosedur, hanya ada &4 ruptur ketuban dan perdarahan. 1enurut

1acCAughton komplikasi ruptur membran hanya & @*!! . 8homason menemukan

 perioperative antimicrobial gagal untuk mencegah kebanyakan in-eksi dan tokolitik gagal

menahan persalinan. %ebaiknya bila terjadi in-eksi jahitan harus segera dibuka dengan

 persalinan di induksi. Begitu pula dengan aborsi iminens, jahitan harus dilepas karena

kontraksi uterus dapat merobek uterus atau serviks.

uptur membran saat penjahitan atau dalam FD jam setelah operasi merupakan

indikasi pengangkatan cerclage karena kemungkinan in-eksi -etal dan maternal yang tinggi.

Opsi menejemen yang dilakukan mencakup observasi, pengangkatan cerclage dan observasi,

atau pengangkatan cerclage dan induksi persalinan.

Bila penipisan serviks ditemukan saat dilakukan sonogra-i, maka pertimbangkan

reinforcement cerlage. $ada satu studi retrospekti-, menguatkan jahitan cerlage tidak

signi-ikan dalam memperpanjang kehamilan.

29

Page 30: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 30/42

III. ABORSI ,AN% DIINDUKSI

?stilah tersebut diartikan sebagai terminasi kehamilan yang bersi-at medis atau secara bedah sebelum aktunya janin untuk dapat hidup di luar kandungan.

e-inisi aborsi yang diinduksi untuk menggambarkan -rekuensinya mencakup

&. atio Aborsi @ jumlah aborsi per &!!! kelahiran

. Cilai Aborsi @ jumlah aborsi per &!!! anita usia &#'FF tahun

pidemiologi aborsi yang diinduksi pada tahun !&& ) 1enurut <uttmatcher ?nstitute +

terdapat &, juta prosedur yang telah dilakukan, tapi pada tahun !&! , hanya 5*#.*#! aborsielekti- yang dilaporkan ke 3enter -or isease 3ontrol and $revention ) $aGol,!&6+. atio

aborsi adalah 5 dari &!!! kelahiran dan nilai aborsi adalah &#,& per &!!!! anita usia &#'

FF tahun. i tahun !&! juga, anita usia !'/ tahun sebanyak #D( menjalani aborsi dan

memiliki nilai rata rata aborsi yang tinggi. 0umlah aborsi yang terjadi pada @ anita kulit

hitam @ F55 per &!!! kelahiran, anita kulit putih @ &F! P &!!! kelahiran, dan anita Hispanik 

@ &/# per &!!! kelahiran. $ada tahun !!/ , terjadinya aborsi @ *F( pada usia gestasi "UD

minggu, /( pada "U&6 minggu, 5( pada gestasi &F'! minggu, dan &,6( pada gestasi

QU& minggu.

Klasi#ikasi

&. Aborsi terapeutik 

' ?ndikasi dilakukannya @

o ekompensasi kardiak persisten

o Kelainan vascular hipertensi berat P 1o Keganasan

o $ada kasus pemerkosaan

o $ada janin dengan kelainan anatomic, metabolik P de-ormitas mental

. Aborsi volunterP elekti- 

' e-inisi @ interupsi kehamilan sebelum janin viable atas permintaan pasien, tapi

 bukan dengan alasan medis

' Aborsi elekti- merupakan aborsi yang paling sering dilakukan

Konseling seel!& Aorsi elekti# 

30

Page 31: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 31/42

Ada 6 pilihan dasar untuk anita dalam mempertimbangkan aborsi @

&. 1elanjutkan kehamilan dengan apapun risikonya dan tanggung jaab orang tua

. 1elanjutkan kehamilan dengan perencanaan adopsi

6. 8erminasi kehamilan dengan apapun risikonya

$engetahuan dan belas kasihan konselor harus secara objekti- memberikandan

menyediakan in-ormasi berdasarkan pilihan yang dibuat sehingga anita atau pasangan

dapat membuat keputusan yang telah disetujui

Teknik Aorsi

0ika tidak terdapat masalah serius kelainan medis pada maternal, prosedur operasi

tidak perlu raat inap. $ada pasien yang raat jalan, harus tersedia -asilitas resusitasikardiopulmoner dan rujukan segera ke rumah sakit.

Ada beberapa teknik aborsi yang dapat dilakukan pada trimester &

engan prosedur Bedah $rosedur 1edis

' ilatasi dan kuretase

' Aspirasi vakum

' Aspirasi menstrual

a. $rostaglanin , 2, &, dan

analognya

' ?nsersi vaginal

' ?njeksi parental

' ?ngesti oral

' %ublingual

 b. Anti progesterone ='FD*

)mi-epristone+ 7 epostane

c. 1ethotre4ateTintramuscular and oral

d. Kombinasi terapi di atas

$erbandingan teknik aborsi dengan prosedur medis dan bedah

2aktor 1edis Bedah

&. invasi- 

. nyeri

6. perdarahan vaginal

F. aborsi inkomplit

#. nilai kegagalannya

*. perdarahan berat

5. jumlah in-eksi

D. anestesi

/. aktunya

Biasanya tidak 

Lebih terasa nyeri

Lebih lama, tidak dapat

diprediksi

Biasa terjadi

'#(

!,&(

?ya

Kurang terasa nyeri

%ebentar, dapat diprediksi

8idak biasa

&(

!,&(

31

Page 32: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 32/42

&!. tingkat keberhasilan

endah

Biasanya tidak 

Kunjungan multiple, perlu

 pemeriksaan rutin

/#(

endah

?ya

Hanya &4 kunjungan dan

tidak perlu pemeriksaan rutin

//(

Persia"an ser)ikal

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melunakkan dan mendilatasi

serviks dengan trauma minimal dari penggunaan dilatasi mekanik yaitu dengan higroskopik 

dilator dan pematangan serviks secara medikasi.

Keduanya memiliki man-aat yang sama dalam menurunkan panjangnya prosedur pada

trimester &. $ada Higroskopik dilator, merupakan alat untuk menarik air dari jaringan serviks

dan memperbesar dilatasi serviks secara gradual. %edangkan pada pematangan serviks secara

medikasi, obat yang digunakan berupa

&. 1isoprostol ) 3ytotec+  dosis @ F!! J *!! Vg $O, %L, pervaginam ) di -orniks

 posterior vagina +

. Antagonis progesteron 1i-epristone ) 1i-epre4+ dosis @ !! '*!! Vg $O.

6. $rostaglandin dan 2F tapi e-ek sampingnya tidak menyenangkan

 32

Page 33: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 33/42

A B C

FIGURE 18-7 Insertion of laminaria before dilatation and curettage. A. Laminaria immediatelyafter being aroriately laced !it" its uer end #ust t"roug" t"e internal os. B. $e%eral "ourslater t"e laminaria is no! s!ollen& and t"e cer%i' is dilated and softened. C. Laminaria inserted toofar t"roug" t"e internal os( t"e laminaria may ruture t"e membranes

 

FIGURE 18-8 )ygroscoic dilators. *it" eac" tye& t"e dry unit +left , e'ands e'onentially !"ene'osed to !ater +right , as in t"e endocer%ical canal. A. Laminaria. B. -ilaan$.

A. Aort!s dengan "rosed!r "e&eda'an

8erminasi kehamilan dengan prosedur bedah mencakup pendekatan transvaginal

dengan dilatasi serviks P dengan laparotomi , baik dengan histerektomi maupun dengan

histerotomi.

engan evakuasi transvaginal, metode preoperasi pematangan serviks lebih dipilih

karena nyerinya lebih sedikit, teknik prosedur yang lebih mudah dan aktu yang dibutuhkan

lebih pendek.

$ada kuretase, biasanya dibutuhkan sedasi P analgesic secara iv P per oral, dan juga

dapat menggunakan blockade paraserviks dengan lidokain.

-. Dilatasi dan k!retase

' $endekatan transervikal pada aborsi dengan prosedur bedah , pertama tama butuh

dilatasi serviks dulu, baru evakuasi kehamilan dengan cara

o 1engeluarkan janin  sharp curettage

33

Page 34: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 34/42

o 1enyedot keluar janin  suction curettage

o Keduanya

' Aspirasi vakum merupakan bentuk paling sering dari suction curettage , butuh canulyang menempel pada vakum dengan sumber tenaga listrik > dan pada handheld 

 s!ringe , sebagai sumber vakumnya.

' Kuretase dengan sharp curettage ataupun suction curettage , direkomendasikan pada

usia gestasi "U&# minggu.

' 8erjadinya komplikasi meningkat pada trimester &. Komplikasinya meliputi @

 per-orasi, laserasi serviks, hemoragik, pengeluaran -etusP plasenta yang inkomplit, dan

in-eksi post operasi

' Teknik

o %etelah pemeriksaan bimanual dilakukan untuk menentukan ukuran dan

orientasi uterus, masukkan speculum dan serviks dioles dengan povidone'

iodine P sejenisnya. Bibir serviks anterior dijepit dengan tenakulum. %erviks,

vagina, dan uterus dipersara-i oleh nervus dari ple4us -rankenhauser , yang

terletak di dalam jaringan penghubung lateral terhadap uterosakral dan

ligament cardinal, sehingga blockade paraservikal e-ekti- untuk 

menghilangkan nyeri. Anestesi lokal seperti # mL & atau ( lidokain, paling

e-ekti- jika ditempatkan lateral terhadap insersi ligamentum uterosakral ke

uterus pada arah jam F dan D. Blokade intraservikal dengan # mL & ( lidokain

yang diinjeksikan pada arah jam &,6,*, dan / juga memiliki e-ektivitas yang

sama. ;asopressin encer juga dapat ditambahkan pada anestesi lokal unutk 

menurunkan kehilangan darah.

o %ondase untuk mengukur kedalaman uterus dan cavitas uteri sebelum

dimasukkan instrument lain. 0ika dibutuhkan, dilatasi serviks dilakukan

dengan Hegar, HankP $ratt dilator sampai  suction canulla dengan diameter 

yang sesuai dapat dimasukkan. Kanula kecil memiliki risiko masih

tertinggalnya sisa jaringan di intrauterine pasca operasi, sedangkan kanula

 besar memiliki risiko terjadinya luka serviks dan terasa tidak nyaman. 0ari ke'

F dan ke'# -iksasi pada perineum dan bokong, sedang sisa jarinya memegang

34

Page 35: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 35/42

dilator dan mendorong dilator masuk melalui os. ?nternal. 8eknik ini

meminimalisasi dilatasi paksa dan lebih aman terhadap risiko terjadinya

 per-orasi uterus. %uction 3anulla didorong maju menuju -undus dan ditarik 

mundur ke os. untuk menutup seluruh permukaan cavitas uteri.

o Karena per-orasi uterus biasa terjadi ketika ada insersi instrument,

 pemegangan alat dilakukan hanya dengan jempol dan jari telunjuk. =ntuk 

kehamilan Q &* minggu, -etus diekstraksi, biasanya perbagian menggunakan

2orseps %opher dan instrument destrukti- lainnya.isiko yang dapat terjadi

adalah per-orasi uterus, laserasi serviks, perdarahan uterus karena -etus dan

 plasenta besar, dan juga karena dinding uterus yang tipis.

' Ko&"likasi

o Komplikasinya mencakup per-orasi uterus, kerusakan intraabdominal, injuri

usus yang dapat menyebabkan peritonitis berat dan sepsis, dan koagulopati,

in-eksi seperti bacterial endokarditis.

o ?nsidensi terjadinya per-orasi uterus bervariasi dan ditentukan oleh

kemampuan klinisi dan posisi uterus.

o $er-orasi lebih sering terjadi pada uterus yang retroverted dan baru disadari

ketika instrument masuk ke dalam pelvis tanpa adanya resistensi

o $ro-ilaksisnya dengan pemberian antimikroba   dapat menurunkan sepsis

 pelvis sebesar F! '/!(.

35

FIGURE 18-9 -ilatation of cer%i' !it" a)egar dilator. /ote t"att"e fourt" and ft" ngers rest against

t"e erineum and buttocs&lateral to t"e %agina. "is maneu%er isan imortant safetymeasure because if t"e cer%i' rela'esabrutly& t"ese ngers re%enta sudden and uncontrolled t"rust of t"edilator& a commoncause of uterine erforation.

Page 36: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 36/42

/. Dilatasi dan E)ak!asi

8eknik ini digunakan ketika janin berusia &* minggu. %erviks didilatasi

dengan cara, yaitu metal atau higroskopik. 8indakan tersebut selain untuk

mengeluarkan bagian dari janin, juga untuk menghindari trauma mekanik pada

serviks.setelah janin dikeluarkan secara keseluruhan, plasenta dan jaringan

yang tersisa disuction dengan vacuum curette yang berukuran besar.

0. Dilatasi dan Ekstraksi

3ara ini hampir sama dengan teknik dilatasi dan evakuasi, tetapi peralatan

yang digunakan adalah kanul suction yang berguna untuk mengeluarkan isi

intracranial setelah melahirkan bagian tubuh janin. kstraksi ini berguna untuk 

mengurangi trauma pada uterus dan serviks dari instrument atau tulang'tulang janin.

36

FIGURE 18-10 suction curette"as been laced t"roug" t"ecer%i' into t"e uterus. "e gures"o!s t"e rotary motion used toasirate t"e contents. +rom *ord&

2012& !it" ermission.,

FIGURE 18-11 s"ar curette isad%anced into t"e uterine ca%ity!"ile t"e instrument is "eld !it"t"e t"umb and forenger ass"o!n in igure 189. In t"emo%ement of t"e curette& only t"estrengt" of t"ese t!o ngers s"ouldbe used. +rom *ord& 2012&!it" ermission.,

Page 37: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 37/42

1. As"irasi Menstr!asi

8indakan ini dilakukan pada &'6 minggu setelah siklus menstruasi yang

terlambat. Alat yang digunakan adalah kanul Karman berukuran # atau * mm

yang disambungkan dengan spuit. ?stilah lain untuk Aspirasi 1enstruasi

adalah kstraksi 1enstruasi, ?nduksi 1enstruasi atau mini aborsi. =ntuk

mengidenti-ikasi adanya plasenta, isi pada spuit disaring dan dibersihkan dari

darah. Kemudian dimasukkan kedalam kantong plastic yang berisi Ca3l dan

diteliti dibalik lampu. $ada gambaran makroskopik akan tampak halus, lembut

dan berbulu.

2. As"irasi 3ak!& Man!al

8indakan terserbut mirip dengan aspirasi menstruasi tetapi digunakan pada keguguran

kehamilan muda atau terminasi elekti- sampai pada usia kehamilan & minggu.

Beberapa rekomendasi mengatakan baha terminasi kehamilan dengan teknik ini

yang dilakukan diklinik harus pada usia kehamilan " &! minggu. Karena resiko

kehilangan darah sangat tinggi pada usia kehamilan &!'& minggu. =ntuk usia

kehamilan " D minggu, preprosedur seperti pematangan serviks biasanya tidak 

dibutuhkan

B. Aort!s dengan Oat4oatan.

Hingga saat ini, hanya terdapat 6 obat'obatan yang dapat digunakan untuk

tindakan aborsi pada usia dini. )&+ Antiprogestin mifepristone, )+ Antimetabolit

methotreate, dan )6+ $rostaglandin misoprostol . 1i-epristone dan 1ethotre4ate

meningkatkan kontraktilitas uterus dengan melaan e-ek inhibisi yang ditimbulkanoleh progesterone sedangkan misoprostol menstimulasi secara langsung pada

miometrium. 1ethotre4ate dan 1isoprostol bersi-at teratogen.

Kontraindikasi@ anemia berat, koagulopati atau pada penggunaan

antikoagulan, dan kondisi medis yang signi-ikan seperti penyakit hepar yang masih

akti-, penyakit kardiovaskular, atau kejang yang tidak terkontrol. $ada pasien yang

membutuhkan terapi glukokortikoid tidak dianjurkan karena misoprostol menghambat

aktivitas glukokortikoid. $ada pasien insu-isiensi ginjal, dosis methotre4ate harus

diperhatikan. Kadang lebih sering menggunakan regimen lain.

37

Page 38: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 38/42

$ara "engg!naan

Aort!s "ada Tri&ester Ked!a

38

Page 39: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 39/42

&. Oksitosin

iberikan terapi tunggal dengan dosis tinggi, akan menghasilkan e-ek abortus

 pada trimester kedua dalam D!'/! persen kasus. iberikan bersamaan dengan

larutan isotonik.

. $rostaglandin )$<+ dan & )$<&+

$< ! mg yang diberikan pada -orniks posterior vagina e-ektik untukmenginduksi abortus trimester kedua. ?ni lebih e-ekti- pada oksitosin dosis tinggi

namun menimbulkan e-ek samping dengan -rekuensi lebih sering. %eperti mual,

muntah, demam dan diare. -ek samping dapat diobati secara simptomatik dengan

antiemetic seperti metoklopramide, antipiretik seperti asetamino-en, dan antidiare

seperti di-enoksilatePatropine.

1isoprostol )3ytotec+ pada penggunaan tunggal juga e-ekti- dan simple untuk

menimbulkan e-ek terminasi pada kehamilan trimester kedua. -ek abortusnya

lebih cepat dibandingkan oksitosin$<. alam F jam, /#( anita yang

diberikan misoprostol mengalami abortus, dibandingkan oksitosin$< yang

hanya D#(.$ada anita dengan riayat %3 sebelumnya, tidak dianjurkan abortus dengan

induksi obat'obatan pada trimester kedua.

Konsek!ensi Aort!s Elekti# &. Kematian ?bu

39

Page 40: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 40/42

Abortus yang berkaitan dengan kematian ibu tidak banyak dilaporkan. Abortus

 pada trimester aal lebih aman, dan abortus pada usia kehamilan Q D minggu,

setiap minggunya meningkatkan resiko kematian ibu kali lipat.

. Kesehatan dan Kehamilan Berikutnya

ata yang menghubungkan abortus dengan kesehatan maternal sangat terbatas.

Berdasarkan studi, tidak ada bukti peningkatan kelainan mental. ata yang lain

menyatakan baha banyak kehamilan yang kurang baik pada anita yang

mengalami abortus dengan induksi sebelumnya. $rosedur kuretase meningkatkan

resiko plasenta previa, dimana prosedur aspirasi dengan vakum tidak demikian.

Kontrase"si setela' Aort!sOvulasi dapat terjadi minggu setelah terminasi kehamilan pada usia dini.

Lahteemaki dan Luukkainen )&/5D+ mendeteksi lonjakan LH pada hari ke &*'

setelah abortus pada &# dari &D anita yang diteliti. Level plasma progesterone yang

telah menurun setelah abortus, meningkat seketika setelah lonjakan LH.

Hal penting lainnya, jika belum ada kehamilan yang diinginkan, kontrasepsi yang

e-ekti- harus diberikan sesegera mungkin setelah abortus.

BAB III

KESIMPULAN

40

Page 41: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 41/42

Kata abortus berasal dari bahasa Latin aboriri  yang artinya keguguran. Abortus

dide-inisikan sebagai terminasi kehamilan secara spontan maupun diinduksi, sebelum

-etus viabel. Berdasarkan WHO, abortus dinyatakan sebagai terminasi kehamilan sebelum

! minggu umur kehamilan atau janin lahir dengan berat " #!! g.

?stilah yang telah digunakan secara klinis selama beberapa dekade umumnya

digunakan untuk menjelaskan keguguran pada kehamilan lanjut, termasuk di dalamnya@

&. Abortus spontan ' kategori ini mencakup abortus yang mengancam, tak terelakkan,

tidak lengkap, lengkap, dan missed abortion. Abortus septik digunakan untuk 

mengklasi-ikasikan abortus dengan komplikasi berupa in-eksi.

. Abortus berulang ' istilah ini memiliki de-inisi yang bervariasi, tetapi dimaksudkan

untuk mengidenti-ikasi anita dengan abortus spontan berulang sehingga -aktor 

yang mendasari dapat ditangani untuk mendapatkan bayi yang viabel.

6. Abortus yang diinduksi ' istilah ini digunakan untuk menjelaskan terminasi janin

hidup yang belum viabel secara bedah atau medis.

Abortus dapat menyebabkan perdarahan yang hebat dan dapat menimbulkan syok,

 per-orasi, in-eksi, dan kerusakan -aal ginjal (renal failure) sehingga mengancam keselamatan

ibu. Kematian dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan secara cepat dan tepat.

BAB I3.

DAFTAR PUSTAKA

&. Klauser 3had K and %altGman aniel H. 3urrent iagnosis and 8reatment

Obstetric and <ynecology .&&th edition. =%A@ 8he 1c<ra'Hill > !&6.

41

Page 42: Referat Besar Abortus

7/23/2019 Referat Besar Abortus

http://slidepdf.com/reader/full/referat-besar-abortus 42/42

. 3unningham, 2. <ary .Leveno Kenneth 0, et al. William Obstetric . Fth edition.

=%A@ 8he 1c<ra'Hill > !&F. $age 6#!'65&.

6. 3allahan ,8amara and 3aughey, Aaron B. Blueprints Obstetric and <ynecology .

*th edition . $hiladelphia @ Lippincott Williams 7 Wilkins > !&F.