REFERAT ANAK JADI

download REFERAT ANAK JADI

of 16

Transcript of REFERAT ANAK JADI

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

      Herpes zoster atau shingles, dampa atau cacar ular telah dikenal sejak 

    zaman Yunani kuno. Herpes zoster disebabkan oleh infeksi virus yang sama

    dengan varisela, yaitu virus varisela zoster (VZV. !nfeksi ini merupakan

    reaktivasi virus varisela zoster dari infeksi endogen yang telah menetap dalam

     bentuk laten setelah infeksi primer oleh virus. Herpes zoster ditandai dengan

    adanya nyeri hebat unilateral serta timbulnya lesi vesikuler yang terbatas pada

    dermatom yang dipersarafi serabut saraf spinal maupun ganglion serabut saraf 

    sensorik dan nervus kranialis."

     

    !nsidensi herpes zooster sangat jarang ditemukan pada anak, namun dapat

     pula timbul sebagai akibat infeksi varisela pada a#al kehidupan anak yang

    didapat dari ibu.Vesikel yang timbul juga serupa dengan varisela yaitu berupa

    vesikel berisi cairan disertai rasa nyeri neurohepatik.

      $atogenesis herpes zoster belum seluruhnya diketahui. %elama terjadi

    varisela,virus varisela zoster berpindah tempat dari lesi kulit dan permukaan

    mukosa ke ujung saraf sensorik dan ditransportasikan secara sentripetal melalui

    serabut saraf sensoris ke ganglion sensoris. $ada ganglion terjadi infeksi laten,

    virus tersebut tidak lagi menular dan tidak bermultiplikasi, tetapi tetap

    mempunyai kemampuan untuk berubah menjadi infeksius. Herpes zoster pada

    umumnya terjadi pada dermatom sesuai dengan lokasi ruam varisela yang

    terpadat. &ktivasi virus varisela zoster laten diduga karena keadaan tertentu yang

     berhubungan dengan imunosupresi, dan imunitas selular merupakan faktor 

     penting untuk pertahanan pejamu terhadap infeksi endogen.' !nfeksi pada mata

    terjadi jika reaktivasi virus berada pada ganglion sensoris dari nervus trigeminus

    (.V, meskipun masuknya virus dari luar juga mungkin dapat terjadi.

     

    1

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    2/16

    )eaktivasi terjadi saat imunitas seluler terhadap virus menurun.

    $enyakit ini jarang ditemukan pada anak*anak, tetapi terjadi konstan pada usia

    +*- tahun dan lebih tinggi pada usia / tahun. 0aktor risiko lainnya

    adalah pengobatan dengan kortikosteroid, terapi radiasi, imunosupresi,

    transplantasi organ dan penyakit sistemik,seperti %12, &!3%, leukemia, atau

    lymphoma. 4omplikasi herpes zoster dapat terjadi pada 5*5-6 kasus,

    komplikasi yang terbanyak adalah neuralgia paska herpetik yaitu berupa

    rasa nyeri yang persisten setelah krusta terlepas. 7

    %ecara umum pengobatan herpes zoster mempunyai 8 tujuan

    utama yaitu9 mengatasi infeksi virus akut, mengatasi nyeri akut yang

    ditimbulkan oleh virus herpes zoster dan mencegah timbulnya neuralgia

     paska herpetik. $rognosis umumnya baik tergantung pada factor 

     predisposisi yang mendasari. $ada herpes zoster oftalmikus prognosis

    tergantung pada pera#atan dan pengobatan secara dini.:,-,/ 

    2

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    3/16

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. DEFINISI

    Varicella zoster virus (VZV merupakan famili human (alpha herpes

    virus. Virus terdiri atas genome 3& double*stranded, tertutup inti yang

    mengandung protein dan dibungkus oleh glikoprotein. Virus ini dapat

    menyebabkan dua jenis penyakit yaitu varicella (chickenpo; dan herpeszoster 

    (shingles.5,+ 

    $ada tahun 5 yang maksudnya penyakit gatal ataupun berasal dari bahasa

    $erancis yaitu =chiche*pois>, yang menggambarkan ukuran dari vesikel. $ada

    tahun 5???, Von @okay menemukan hubungan antara varicella dan herpes zoster,

    menemukan bah#a varicella dicurigai berkembang dari anak*anak yang

    terpapapar dengan seseorang yang menderita herpes zoster akut. $ada tahun

    5A:8, Barland mengetahui terjadinya herpes zoster akibat reaktivasi virus yang

    laten. $ada tahun 5A-+, Celler dan %toddard melakukan penelitian secara invitro,

    mereka menemukan varicella dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama.

     B. EPIDEMIOLOGI

    !nsiden terjadinya herpes zoster meningkat sesuai dengan pertambahan

    umur dan biasanya jarang mengenai anak*anak. !nsiden herpes zoster berdasarkan

    usia yaitu sejak lahir * A tahun 9 ,

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    4/16

    Calaupun herpes zoster merupakan penyakit yang sering dijumpai pada

    orang de#asa, namun herpes zoster dapat juga terjadi pada bayi yang baru lahir 

    apabila ibunya menderita herpes zooster pada masa kehamilan. 3ari hasil

     penelitian, ditemukan sekitar 86 herpes zoster pada anak, biasanya ditemukan

     pada anak * anak yang imunokompromis dan menderita penyakit keganasan. :,-,<

    &ngka kejadian herpes zoster tergantung pada prevalensi varisela dan

     belum ada bukti yang menyebutkan bah#a herpes zoster dapat ditularkan dengan

    kontak langsung dengan orang yang menderita varisela atau herpes zoster. !nsiden herpes

    zoster ditentukan oleh faktor yang mempengaruhi hubungan antara host dan virus./

    &nak yang mengalami penekanan sistem imun memiliki resiko +*

    5 kali lebih besar dibandingkan pasien dengan imunokompeten dengan

    umur yang sama. 4ondisi imuno supresi yang berhubungan dengan

    tingginya resiko herpes zoster adalah infeksi human immunodefi iency

    vir us  (H!V, transplantasi sumsum tulang, leukimia dan limfoma, penggunaan

    kemoterapi, dan penggunaan kortikosteroid. Herpes zoster adalah

    infeksioportunistik pada orang yang terinfeksi H!V, dan pada indi idu lain,

    herpes zoster merupakan pertanda a#al adanya defisiensi imun.

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    5/16

     

    Bambar +. Varicella zoster virus ( @urns, +:

    D. PATOGENESIS

    $ada herpes zoster, patogenesisnya belum seluruhnya diketahui. %elama

    terjadinya varicella, VZV berpindah tempat dari lesi kulit dan permukaan mukosa

    ke ujung syaraf sensoris dan ditransportasikan secara centripetal melalui serabut

    syaraf sensoris ke ganglion sensoris.

    Herpes Zoster umumnya bermanifestasi pada satu atau lebih ganglion

    spinalis posterior atau ganglion saraf kranial, hal ini agaknya terjadi karena partikel

    virus bersembunyi di dalam ganglia dalam fase dorman sejak episode a#al

    varisela. Hal ini menyebabkan timbulnya nyeri di sepanjang dermatom

    sensoris yang berhubungan dengan ganglion tersebut.A,5

    $ada ganglion tersebut terjadi infeksi laten (dorman, dimana virus

    tersebut tidak lagi menular dan tidak bermultiplikasi, tetapi tetap mempunyai

    kemampuanuntuk berubah menjadi infeksius apabila terjadi reaktivasi virus.

    )eaktivasi virus tersebut dapat diakibatkan oleh keadaan yang menurunkan

    imunitas seluler seperti pada penderita karsinoma, penderita yang mendapat

     pengobatan immunosuppressive termasuk kortikosteroid dan pada orang penerima

    organ transplantasi.

    $ada saat terjadi reaktivasi, virus akan kembali bermultiplikasi sehingga

    terjadi reaksi radang dan merusak ganglion sensoris.4emudian virus akan

    menyebar ke sumsum tulang serta batang otak danmelalui syaraf sensoris akan

    sampai kekulit dan kemudian akan timbul gejala klinis. :,-,

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    6/16

    )eaktivasi VZV berhubungan dengan keadaan imuno supresi, stres

    emosional, tumor yang menyerang ganglion dorsal, trauma lokal atau

    manipulasi pada pembedahan spinal dan sinusitis frontal.

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    7/16

      Herpes zoster pada anak*anak jarang didahului gejala prodormal. Bejala

     prodormal yang dapat dijumpai yaitu nyeri radikuler, parestesia,malese, nyeri

    kepala dan demam, biasanya terjadi 5*8 minggu sebelum timbulruam

    dikulit.:,-1esi kulit yang khas dari herpes zoster yaitu lokalisasinya biasanya

    unilateral dan jarang mele#atii garis tengah tubuh. 1okasi yang sering dijumpai

    yaitu pada dermatom G8 hingga 1+ dan nervus ke V dan V!!. :,-,<

    %etelah timbulnya onset gejala prodormal, gejala dan tanda yang akan

    terjadi selanjutnya meliputi9 $atch eritem yang disertai indurasi, yang mengenai

    area dermatom yang terlibat, limfadenopati regional bisa terjadi pada stadium ini

    atau sesudahnya, lesi yang timbul pada kulit biasanya bersifat unilateral dan

    alasannya belum diketahui. ?,5

    &rea yang diinervasi oleh saraf trigeminal, khususnya divisi optalmik 

    dan trunkus dari G8*1+ adalah area yang paling sering terkena, lesi jarang terjadi

     pada area distal dari siku dan lutut. Ieskipun lesi individual antara varisela

    dengan herpes zoster sulit dibedakan, dimana herpes zoster cenderung

     berkembang lebih lambat dan biasanya terdiri dari vesikel dengan dasar eritem.

    1esi herpes zoster dia#ali dengan makula dan papul eritem yang pertama kali

    muncul di cabang supervisial dari saraf sensoris yang terkena.

    Vesikel terbentuk dalam 5+*+: jam dan berubah menjadi pustul

    setelah 8 hari. 3an kemudian mengering dan menjadi krusta dalam

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    8/16

    anak*anak.

    3. $ada daerah ophthalmic dapat terjadi keratitis, episcleritis, iritis, papillitis dan

    kerusakan syaraf.

    4. Herpes zoster yang desiminata yang dapat mengenai organ tubuh seperti otak,

     paru dan organ lain dan dapat berakibat fatal

    5. Ieningoencephalitis.

    6. Iotor paresis.

    7.Gerbentuk scar. :,

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    9/16

    3. P,*-$%&a#% !0a' &%a!(', PCR/

    $emeriksaan dengan metode ini sangat cepat dan sangat sensitif. 3engan

    metode ini dapat digunakan berbagai jenis preparat seperti scraping dasar vesikel

    dan apabila sudah berbentuk krusta dapat juga digunakan sebagai preparat, dan

    %0.%ensitifitasnya berkisar A< * 56. Gest ini dapat menemukan nucleic acid

    dari virus varicella zoster.

    4. B',#' "+*'(

    Hasil pemeriksaan histopatologis 9 tampak vesikel intraepidermal dengan

    degenerasi sel epidermal dan acantholysis. $ada dermis bagian atas dijumpai adanya

    lymphocytic infiltrate. 5,+, :,/

    H. DIAGNOSIS BANDING

    5. Herpes simpleks virus.

    +. 3ermatitis kontak.

    8. $oison ivy.:,-

    I. PENATALAKSANAAN

    $ada anak imunokompeten, biasanya tidak diperlukan pengobatan yang

    spesifik dan pengobatan yang diberikan bersifat simtomatis yaitu 9

    * 1esi masih berbentuk vesikel, dapat diberikan bedak agar tidak mudah pecah.

    * Vesikel yang sudah pecah atau sudah terbentuk krusta, dapat diberikan salep

    antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder.

    * 3apat diberikan antipiretik dan analgetik, tetapi tidak boleh golongan salisilat

    (aspirin untuk menghindari terjadinya terjadi sindroma )eye.

    * 4uku jari tangan harus dipotong untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder 

    akibat garukan.5,:,/

    Lbat antivirus

    * $emberian antivirus dapat mengurangi lama sakit, keparahan dan #aktu

     penyembuhan akan lebih singkat.

    9

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    10/16

    * $emberian antivirus sebaiknya dalam jangka #aktu kurang dari :? *

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    11/16

    hari sebelum atau :? jam setelah melahirkan.

    * @ayi premature dan bayi usiaO 5: hari yang ibunya belum pernah menderita

    varicella atau herpes zoster.

    * &nak * anak yang menderita leukaemia atau lymphoma yang belum pernah

    menderita varicella.

    M 3osis 9 5+- J D 5 kg @@.

     * 3osis minimum 9 5+- J dan dosis ma;imal 9 /+- J.

    M $emberian secara !I tidak diberikan !V

    M $erlindungan yang didapat bersifat sementara. 5,8,-

    2. I$+'#a#' a"(') 

    M Vaksinasinya menggunakan vaksin varicella virus (Lka strain dan kekebalan

    yang didapat dapat bertahan hingga 5 tahun.

    M 3igunakan di &merika sejak tahun 5AA-.

    M 3aya proteksi mela#an varicella berkisar antara

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    12/16

    morbiditas dan mortalitasnya

    12

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    13/16

      BAB III

      KESIMPULAN

    Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi

    virus varisela*zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan

    reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer. @erdasarkan lokasi lesi, herpes

    zoster dibagi atas9 herpes zoster oftalmikus, fasialis, brakialis, torakalis, lumbalis

    dan sakralis. Ianifestasi klinis herpes zoster dapat berupa kelompok*kelompok 

    vesikel sampai bula di atas daerah yang eritematosa. 1esi yang khas

     bersifat unilateral pada dermatom yang sesuai dengan letak syaraf yang

    terinfeksi virus.

    3iagnosa herpes zoster dapat ditegakkan dengan mudah melalui anamnesis dan

     pemeriksaan fisik. Qika diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium

    sederhana, yaitu tes Gzanck dengan menemukan sel datia berinti banyak.

    $ada

    umumnya penyakit herpes zoster dapat sembuh sendiri (self limiting disease, tetapi pada

     beberapa kasus seperti herpes zoster ophtalmicus dan )amsay Hunt %indrom dapat

    timbul komplikasi sehingga butuh pengobatan yang agresif. %emakin lanjut usia, semakin

    tinggi frekuensi timbulnya komplikasi.

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    14/16

    DAFTAR PUSTAKA

    5. Ielton 3. Herpes Zoster. eIedicine Corld Iedical 1ibrary9

    http9DD###.emedicine.comD2I2)BDtopic?+8.htm Rdiakses pada tanggal +:

    %eptember +S.

    +. %ta#iski I&. !nfeksi 4ulit. $atofisiologi 4onsep 4linis $roses*$roses

    $enyakit.Qakarta9 2B, 5AA-E 5+A5.

    8. %iregar )%. $enyakit Virus. &tlas @er#arna %aripati $enyakit 4ulit. 2disi 4e*+.

    Qakarta9 2B, +- E ?:*

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    15/16

    $enyakit kulit dan 4elamin. %urabaya9 &irlangga Jniversity $ress, +5.

    5+. &ndre#s. Viral 3iseases. 3iseases of the %kin. linical 3ermatology. Ath

    2dition. $hiladelphia9 C@ %aunders ompany, +E :?/*:A5.

    58. Cilmana $0. &ntivirus dan !nterferon. 0armakologi dan Gerapi. 2disi 4e*:.

    Qakarta9 @agian 0armakologi 0akultas 4edokteran Jniversitas !ndonesia, 5AA-E

    /5

  • 8/16/2019 REFERAT ANAK JADI

    16/16

    16