Refer At

15
REFERAT LIMFOMA MALIGNA Disusun Oleh : Diskta Winza Ronica H2A010013 Pembimbing: dr.Irwan, Sp.B

description

referat bedah

Transcript of Refer At

Page 1: Refer At

REFERAT

LIMFOMA MALIGNA

Disusun Oleh :Diskta Winza Ronica

H2A010013

Pembimbing:dr.Irwan, Sp.B

Page 2: Refer At

BAB IPENDAHULUAN

Limfoma jaringan limfoid mencakup sistem limfatik dan imunitas tubuh Intranodul dan ekstranodul

yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin histopatologis

ditemukan pada stadium lanjut yang merupakan penyulit dalam terapi kuratif angka harapan hidup 5 tahun meningkat dan bahkan sembuh berkat manajemen tumor yang tepat dan tersedianya kemoterapi dan radioterapi

Page 3: Refer At

• Bagaimana penjelasan dari Limfoma Maligna ?• Bagaimana penjelasan dari gejala limfoma ?• Bagaimana penjelasan dari penatalaksanaan

limfoma ?

Rumusan Masalah

• Tujuan khusus penulis membuat makalah ini adalah supaya penulis lebih mengetahui dan memahami

• Tujuan umum penulis adalah mengetahui definisi dari reaksi Limfoma Maligna. Tentang gejala, penatalaksaan

Tujuan Penulisan

• Menambah pengetahuan mahasiswa terutama mahasiswa kesehatan.

• Mengerti atau mengaplikasikannya dengan baik.

Manfaat Penulisan

Page 4: Refer At

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Limfoma atau limfoma maligna adalah sekelompok kanker di mana sel-sel limfatik menjadi abnormal dan mulai tumbuh secara tidak terkontrol. Karena jaringan limfe terdapat di sebagian besar tubuh manusia, maka pertumbuhan limfoma dapat dimulai dari organ apapun.

Page 5: Refer At

Epidemiologi

2002. Terdapat 62.000 kasus LH diseluruh dunia. Limfoma hodgkin lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, dengan distribusi usia antara 15-34 tahun dan di atas 55 tahun.

Berbeda dengan LH, LBH 5 x lebih lipat dan menempati urutan ke-7 dari seluruh kasus penyakit kanker di seluruh dunia. Rata-rata untuk semua tipe LNH terjadi pada usia di atas 50 tahun.

Di Indonesia sendiri, LNH bersama-sama dengan LH dan leukemia menduduki urutan keenam tersering.

Page 6: Refer At

Etiologi

Infeksi (EBV, HTLV-1, HCV, KSHV, dan Helicobacter pylori)

Faktor lingkungan seperti pajanan bahan kimia (pestisida, herbisida, bahan kimia organik, dan lain-lain), kemoterapi, dan radiasi.

Inflamasi kronis karena penyakit autoimun

Faktor genetik

Page 7: Refer At

Anatomi

Sistem limfatik terdapat di seluruh bagian tubuh manusia, kecuali sistem saraf pusat. Bagian terbesarnya terdapat di sumsum tulang, lien, kelenjar timus, limfonodi dan tonsil. Organ-organ lain termasuk hepar, paru-paru, usus, jantung, dan kulit juga mengandung jaringan limfatik

Page 8: Refer At
Page 9: Refer At

Gejala Klinis

  Limfoma Hodgkin Limfoma Non-Hodgkin

Anamnesis 1. Asimtomatik limfadenopati

2. Gejala sistemik (demam

intermitten, keringat malam, BB

turun)

3. Nyeri dada, batuk, napas pendek

4. Pruritus

5. Nyeri tulang atau nyeri punggung

1. Asimtomatik limfadenopati

2. Gejala sistemik (demam

intermitten, keringat malam, BB

turun)

3. Mudah lelah

4. Gejala obstruksi GI tract dan

Urinary tract.

 

Pemeriksaan

Fisik

1. Teraba pembesaran limonodi pada

satu kelompok kelenjar (cervix,

axilla, inguinal)

2. Cincin Waldeyer & kelenjar

mesenterik jarang terkena

3. Hepatomegali & Splenomegali

4. Sindrom Vena Cava Superior

5. Gejala susunan saraf pusat

(degenerasi serebral dan

neuropati)

1. Melibatkan banyak kelenjar perifer

2. Cincin Waldeyer dan kelenjar

mesenterik sering terkena

3. Hepatomegali & Splenomegali

4. Massa di abdomen dan testis

Page 10: Refer At
Page 11: Refer At

1. Anamnesis lengkap yang mencakup pajanan, infeksi, demam, keringat malam, berat badan turun lebih dari 10 % dalam waktu kurang dari 6 bulan.

2. Pemeriksaan fisik dengan perhatian khusus pada sistem limfatik (kelenjar getah bening, hati, dan lien dengan dokumentasi ukuran), infiltrasi kulit atau infeksi.

3. Hitung sel darah rutin, pemeriksaan differensiasi sel darah putih, dan hitung trombosit.

4. Pemeriksaan kimia darah, mencakup tes faal hati dan ginjal, asam urat, laktat dehidrogenase (LDH), serta alkali fosfatase.

5. Pembuatan radiogram dada untuk melihat adanya adenopati di hilus (pembesaran kelenjar getah bening bronkus, efusi pleura, dan penebalan dinding dada.

6. CT scan atau MRI dada, abdomen, dan pelvis.

7. Scan tulang jika ada nyeri tekan pada tulang.

8. Scan galium, dilakukan sebelum dan sesudah terapi, dapat menunjukkan area penyakit atau penyakit residual pada mediastinum.

9. Biopsi dan aspirasi sumsum tulang pada limfoma stadium III dan IV.

10.Evaluasi sitogenetik dan sitometri aliran.

Page 12: Refer At

Diagnosis Banding

Citomegalovirus

Mononukleosis infeksiosa

Ca Paru

Artritis rheumatoid

Sarkoidosis

Serum Sickness

Sifilis

Lupus Eritematosus Sistemik

Toxoplasmosis

Tuberculosis

Page 13: Refer At

Penatalaksanaan

Pembedahan

Radioterapi

Kemoterapi

Imunoterapi

Transplantasi sumsum tulang

Page 14: Refer At

BAB IIIKESIMPULAN

Limfoma (kanker kelenjar getah bening) merupakan bentuk keganasan dari sistem limfatik yaitu sel-sel limforetikular seperti sel B, sel T dan histiosit

Berdasarkan gambaran histopatologisnya, limfoma dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : Limfoma Hodgkin (LH) dan Limfoma Non-Hodgkin (LNH). FormulasiKerja (Working Formulation) membagi limfoma non-hodgkin menjadi tiga kelompok utama, antara lain : Limfoma Derajat Rendah, Limfoma Derajat Menengah, dan Limfoma Derajat Tinggi

Di Indonesia sendiri, LNH bersama-sama dengan LH dan leukemia mendudukiurutan ke-6 tersering

Ada 4 kemungkinan penyebabnya, yaitu : faktor keturunan, kelainan sistem kekebalan, infeksi virus seperti (HIV) atau bakteria (Helicobacter Pilori), virushuman T-cell leukemia/lymphoma (HTLV), Epstein-Barr virus (EBV), dan toksin lingkungan (herbisida, pengawet dan pewarna kimia)

Penyebaran Limfoma dapat dikelompokkan dalam 4 stadium

Tanda dan gejala dari limfoma dapat dibedakan berdasarkan klasifikasi dari limfoma

Untuk mendeteksi Limfoma memerlukan pemeriksaan seperti sinar-X, CT scan,PET scan, biopsi sumsum tulang dan pemeriksaan darah

Penatalaksanaan limfoma maligna dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu sebagai berikut : Pembedahan, Radioterapi, Kemoterapi, Transplantasi sumsum tulang, dan Imunoterapi

Adapun asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien penderita limfomaadalah Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Intervensi Keperawatan

Page 15: Refer At

SEKIAN DAN TERIMAKASIH