Ref.birok. Ind. (Lanj Kul-9)

41
1

description

birokrasi

Transcript of Ref.birok. Ind. (Lanj Kul-9)

  • *

  • Prakarsa uji cobaDepartemen Keuangan, BPK dan Mahkamah AgungReformasi Birokrasi Gelombang Pertama2007/2008 ketatalaksanaankelembagaan manajemen sumber daya manusiaInsentiftambahan anggaran kinerjaPermenpan Nomor: Per 15/M.PAN/07/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi BirokrasiPermenpan Nomor: Per 04/M/PAN/04/2009 tentang Pedoman Pengajuan Usulan Dokumen Reformasi Birokrasi.Tim Kerja Reformasi Birokrasi Nasional dengan Keputusan Menpan Nomor: Kep/186/M.PAN/05/2008 (berlaku sampai dengan 31 Desember 2008) dan Nomor : Kep/186/M.PAN/05/2009 (berlaku sampai dengan 31 Desember 2009)*

  • Reformasi Birokrasi Gelombang PertamaDampak perbaikan pada proses penyelenggaraan pemerintahanpeningkatan best practices pelayanan publik, peningkatan kualitas pengelolaan anggaran melalui kebijakan anggaran berbasis kinerja, penyempitan ruang gerak terjadinya penyimpangan/ penyalahgunaan wewenang/KKN, peningkatan kesadaran perlunya penerapan reward and punishment. Belum mampu mengangkat Indonesia pada posisi yang sejajar dengan negara-negara lain baik di Asia Tenggara maupun di Asia*

  • Reformasi Birokrasi Gelombang PertamaHasil evaluasi yang dilakukan terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi tahap pertamareformasi birokrasi mengalami disorientasi yaitu cenderung lebih kepada motivasi perbaikan remunerasi (tunjangan kinerja);reformasi birokrasi belum dapat mencapai sasaran pembenahan pada aspek kelembagaan, tatalaksana, manajemen SDM aparatur, akuntabilitas, pengawasan, pelayanan publik, reward and punishment, dan perubahan mind-set dan culture set;reformasi birokrasi lebih menyentuh pada aspek mikro yang berfokus pada pengembangan internal manajemen instansi pemerintah, belum menyentuh aspek makro yang menyangkut kerangka regulasi nasional di bidang aparatur negara; belum dikembangkannya sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara nasional;belum memiliki kerangka besar yang dapat dijadikan acuan *

  • Reformasi Birokrasi Gelombang KeduaPermasalahan Birokrasi *

  • Grand Design Reformasi BirokrasiReformasi birokrasi adalah sebuah proses panjang, memerlukan pengorbanan, yang harus dilakukan secara berkelanjutan, konsisten dan dengan penuh kesabaranSetiap tahapan reformasi harus dilakukan dengan terencana dan sistemik maupun sistematik, serta saling terkait dengan tahapan selanjutnyaGrand Design dan Road MapGrand Design memuat langkah umum penataan organisasi, tatalaksana, manajemen SDM aparatur, penguatan sistem pengawasan intern, akuntabilitas, peningkatan kualitas pelayanan publik dan pemberantasan praktek KKNRoad Map adalah bentuk operasionalisasi Grand Design yang merupakan rencana rinci reformasi birokrasi dari satu tahapan ke tahapan lain selama lima tahun dengan sasaran per tahun yang jelas dan terukur*

  • Grand Design Reformasi BirokrasiTerwujudnya birokrasi pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi, yang mampu menyelenggarakan pelayanan prima dan manajemen pemerintahan demokratis dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik pada tahun 2025.Membentuk/menyempurnakan peraturan per-undang-undangan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik; Melakukan penataan kelembagaan, tatalaksana, relokasi dan peningkatan kualitas SDM termasuk perbaikan sistem remunerasi Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi; Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif; Melakukan perubahan mind set dan culture set.*

  • Grand Design Reformasi BirokrasiMeningkatnya kinerja birokrasi yang berorientasi hasil melalui perubahan secara terencana, bertahap, dan terintegrasi dari berbagai komponen strategis birokrasi pemerintah berikut:landasan hukum dan regulasi; organisasi;tatalaksana;manajemen sumber daya manusia aparatur;pola pikir (mind-set), budaya organisasi (culture-set) dan nilai dasar aparatur;integritas aparatur;sistem pengawasan intern dan akuntabilitas kinerja;kualitas pelayanan publik;sistem monitoring dan evaluasi kinerja, dan pengelolaan pengetahuan reformasi birokrasi. *

  • Grand Design Reformasi BirokrasiAparatur negara yang profesional, dengan karakteristik: adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, a-politis, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. *

  • Kondisi yang ingin diwujudkan

    Organisasi

    Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran(right sizing)Budaya Kerja Aparatur (culture set dan mind set)Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggiTatalaksanaSistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif,efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsipgood governancePeraturan Perundang-undanganRegulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindihdan kondusifSumber daya manusia aparaturSDM apatur yang berintegritas, netral , kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahteraArea PerubahanPengawasanMeningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKNPelayanan publikPelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakatAkuntabilitasMeningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasiHasil Yang Ingin DicapaiArea Perubahan*

  • Berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik Berorientasi pada peningkatan kinerja Prinsip-prinsipIntegritasAkuntabelTransparanPenegakkan HukumDesentralisasi AntisipatifInovatif*

  • 2014Jumlah PNS yang proporsional Pemerintahan bersih dan bebas KKNPeningkatan kualitas pelayanan publikPeningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasiPeningkatan profesionalime SDM aparaturPeningkatan mobilitas aparatur antar daerah, antar pusat dan daerah, serta peningkatan gaji dan jaminan kesejahteraan2025Telah terwujud tata pemerintahan yang baik dengan birokrasi pemerintah yang profesional, berintegritas tinggi, menjadi pelayan masyarakat dan abdi negara*Kondisi yang ingin diwujudkan*

  • 2014Jumlah PNS yang proporsional Pemerintahan bersih dan bebas KKNPeningkatan kualitas pelayanan publikPeningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasiPeningkatan profesionalime SDM aparaturPeningkatan mobilitas aparatur antar daerah, antar pusat dan daerah, serta peningkatan gaji dan jaminan kesejahteraan2025Telah terwujud tata pemerintahan yang baik dengan birokrasi pemerintah yang profesional, berintegritas tinggi, menjadi pelayan masyarakat dan abdi negaraHasil reformasi birokrasi diharapkan secara bertahap mampu memberikan dampak terhadap:Peningkatan daya saing negaraPeningkatan Iklim InvestasiPenurunan angka kemiskinanPeningkatan pendapatan per kapitaPenurunan tingkat korupsiPeningkatan kualitas pelayanan publikPeningkatan pertumbuhan ekonomiPeningkatan kualitas SDMdll*

  • Problematika Perizinan di Indonesia Perizinan sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi rendahnya daya saing perekonomianPraktek perizinan telah menyebabkan ekonomi biaya tinggi dan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakatPerizinan yang semakin kompleks sejak big bang desentralisasi 2001 (keluhan pengusaha)Koordinasi yang sulit secara horizontal dan vertikal antar lembaga pemerintahan dalam pelaksanaan perizinan (koordinasi kewenangan yang lemah)Mekanisme konvensional, inefisiensi prosedural dan moral hazard dalam proses perizinan*

  • Fakta untuk IndonesiaInternational Finance Cooperation (IFC), 2010:Rangking Doing Business: ke 122 dari 183 negaraStarting a Business: ke 161 dari 183 negara (atau 60 hari kerja), dari rata-rata 40 hari kerja di AsiaPolitical Economic Risk Consultancy (PERC) di HongkongMenempatkan Indonesia dalam urutan paling bawah di negara-negara Asia untuk tingkat korupsi dalam investasiPosisi ini di bawah Vietnam, Philipina dan Thailand*

  • KERANGKA PEMIKIRAN REFORMASI PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN(R)UU Administrasi Pemerintahan*

  • Dasar PertimbanganPraktek perizinan dan non perizinan yang terjadi dalam pemerintahan telah menyebabkan ekonomi biaya tinggi pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sehingga diperlukan upaya pembinaan, pengawasan, pengendalian dan standar pengaturan Deregulasi Perizinan merupakan faktor penting dalam penciptaan iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi *

  • TujuanMewujudkan tatalaksana perizinan dan non perizinan yang mudah, murah, terbuka, cepat, tepat, pasti, efisien, efektif dan partisipatif sesuai dengan prinsip kepemerintahan yang baik.*

  • SasaranPeningkatan kualitas pelayananMencegah KKNMendorong tumbuhnya investasiMenghindarkan penyalahgunaan wewenangMensinkronkan dan mengharmonisasi berbagai peraturan perundang-undangan terkait perizinan*

  • Ruang Lingkup Penyelenggara perizinan dan non perizinan yang menyelenggarakan perizinan dan non perizinan berdasarkan kewenangan yang dimiliki untuk menetapkan keputusan perizinan dan non perizinan *

  • Fungsi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan mengatur tindakan penerima perizinan dan non perizinan sesuai tujuan dan syarat-syarat pemberian perizinan dan non perizinan; memberikan insentif dan efek berganda untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi;membina dan memberdayakan masyarakat;membina, mengawasi, memberikan perlindungan dan kepastian hukum dalam penyelenggaraan perizinan dan non perizinan.*

  • KelembagaanPelayanan secara fungsional diberikan oleh penyelenggara pelayanan sesuai tugas, fungsi dan kewenangannya. Pelayanan perizinan terpadu satu pintu memiliki kewenangan penuh untuk menerima, memproses dan mengeluarkan keputusan perizinan dan non perizinan yang ditetapkan oleh penyelenggara perizinan dan non perizinan yang memiliki kewenangan berdasarkan peraturan perundang-undangan *

  • Pentahapan dan Koordinasi KelembagaanPenyelenggara perizinan dan non perizinan secara bertahap wajib menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (e-government) dalam proses pemberian perizinan dan non perizinan paling lambat 3 tahunPemerintah, Pemerintah Daerah dan Penyelenggara Kawasan Khusus melakukan koordinasi dan pengaturan kelembagaan Pelayanan Perizinan yang terpadu satu atap atau dan/atau satu pintu sesuai peraturan perundang-undangan *

  • Sistem Informasi PelayananSistem informasi organisasi pelayanan administratif diintegrasikan secara nasional dalam Indonesia National Single Window (INSW).Sistem tersebut meliputi sub sistem antara lain:Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE), National Single Window (NSW); dan Sistem informasi lainnya*

  • Kewajiban PenyelenggaraPenyelenggara pelayanan wajib memberikan informasi mengenai prosedur, proses, syarat-syarat, kepastian waktu, besarnya biaya dan prosedur memperoleh keputusan perizinan dan non perizinan.Dilakukan dengan memberikan informasi dalam bentuk peragaan visual dan media elektronik perkantoran.*

  • Akses atas InformasiPenyelenggara perizinan dan non perizinan sesuai kewenangannya wajib memberikan akses informasi kepada pihak pemohon perizinan dan non perizinan mengenai data, dokumen, dan dasar hukum yang dijadikan landasan dalam menetapkan keputusan perizinan dan non perizinan. *

  • SDM Aparatur Penyelenggara Pejabat Pemerintah yang menyelenggarakan pelayanan perizinan dan non perizinan menetapkan dan melaksanakan penyusunan standar kompetensi dan pelatihan pegawai, tunjangan kinerja, pemberian sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan *

  • Metode PembaharuanModernisasi, memperbaiki cara dan proses sesuai standar modern, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.Minimalisasi, dengan menyederhanakan struktur vertikal dan horizontal, persyaratan perizinan dan menetapkan standar prosedur, serta menghilangkan tumpang tindih pengaturan. Marketisasi, dengan cara melibatkan sektor swasta dalam pelayanan publik dan transfer nilai serta mengurangi beban kerja birokrasi Efisiensi pengeluaran dengan mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses Desentralisasi manajemen kepada unit yang terkait langsung dengan pembuatan dan penetapan perizinan dan non perizinan.*

  • Keabsahan KeputusanSyarat sahnya keputusan perizinan dan non perizinan meliputi:dibuat oleh pejabat/pimpinan yang berwenang;sesuai prosedur yang berlaku;substansi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Setiap penyelenggara perizinan dan non perizinan wajib memberikan alasan yang menjadi dasar pembuatan keputusan perizinan dan non perizinan yang dibuatnya. Kewenangan pelayanan administratif perizinan dan non perizinan yang melibatkan lintas penyelenggara dilaksanakan melalui kerjasama antar penyelenggara.*

  • Syarat-syarat lainKeputusan perizinan dan non perizinan ditetapkan dan dicabut oleh penyelenggara perizinan dan non perizinan berdasarkan kewenangan yang dimiliki Penyelenggara perizinan dan non perizinan wajib mencantumkan dalam keputusan perizinan dan non perizinan:hak dan kewajiban dari pemberi dan penerima perizinan dan non perizinan;memuat batas waktu keberlakuan izin dan non perizinan;informasi mengenai hak-hak pengajuan upaya administratif yang dapat dilakukan oleh penerima pelayanan perizinan dan non perizinan alasan yang bersifat faktual dan alasan hukum dalam keputusan penolakan terhadap permohonan perizinan dan non perizinan.*

  • Keberatan PemohonPemohon dapat melakukan upaya keberatan atau upaya hukum berkaitan dengan penolakan permohonan perizinan dan non perizinan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya keputusan penolakan Pemohon dapat mengajukan keberatan atas tanggapan keputusan penolakan akibat adanya keberatan dari pihak lain.*

  • Batas WaktuBatas waktu proses penyelesaian perizinan dan non perizinan ditetapkan dalam standar hari kerja paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permohonan secara lengkap dan benar.Batas waktu yang bersifat khusus dikecualikan sepanjang diperintahkan dalam peraturan perundang-undangan Batas waktu proses penyelesaian seluruh/semua perizinan dan non perizinan yang terkait dengan mulai usaha ditetapkan paling lambat 17 (tujuh belas) hari kerja *

  • BiayaKeputusan perizinan dan non perizinan tidak dikenakan biaya kecuali diperintahkan oleh peraturan perundang-undanganKeputusan perizinan dan non perizinan yang dikecualikan wajib memperhatikan: nilai/harga yang berlaku atas perizinan dan non perizinan;efek berganda yang ditimbulkan oleh perizinan dan non perizinan;dampak negatif yang dapat mengakibatkan distorsi ekonomi;standar biaya ditingkat nasional;meningkatkan daya saing ekonomi;tingkat kemampuan daya beli masyarakat Pengenaan biaya) tidak boleh lebih dari sekali untuk satu obyek tertentu dan tidak diperbolehkan adanya biaya tambahan lainnya*

  • SOPPenyelenggara perizinan dan non perizinan wajib menyusun standar prosedur pelaksanaan penyelenggaraan perizinan dan non perizinan. Standar Prosedur dimaksud harus sederhana, mudah dilaksanakan dan dipahami, serta mengurangi keterlibatan banyak instansi pemerintah dalam proses penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan*

  • Larangan Konflik KepentinganPenyelenggara perizinan dan non perizinan dilarang mengambil keputusan berdasarkan kepentingan pribadi atau kepentingan lain di luar maksud dan tujuan pemberian perizinan;Penyelenggara perizinan dan non perizinan tidak diperbolehkan mengambil keputusan jika merupakan: pihak yang berkepentingan;wakil pihak yang terlibat;pihak yang bekerja dan mendapat gaji dari pihak yang terlibat;pihak yang memberikan rekomendasi terhadap pihak yang terlibat; dan/atau pihak-pihak lain yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan.Dalam hal Pejabat Pemerintah memiliki konflik kepentingan maka pengambilan keputusan dilaksanakan oleh pejabat atasan atau pejabat lain yang memiliki kewenangan sesuai peraturan perundang-undangan. *

  • Pengukuran KinerjaPimpinan penyelenggara perizinan dan non perizinan wajib secara berkala mengadakan evaluasi kinerja kepada pejabat penyelenggara pelayanan perizinan dan non perizinan *

  • PengaduanPenyelenggara perizinan dan non perizinan wajib menyediakan akses dan media bagi masyarakat untuk menyampaikan pengaduan berupa saran, pendapat, tanggapan dalam bentuk kotak pengaduan, kotak pos atau satuan tugas penerima pengaduan Hasil penyelesaian dan tanggapan dalam bentuk tertulis terhadap pengaduan wajib disampaikan kepada pihak yang melakukan pengaduan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya pengaduan oleh penyelenggara pelayanan perizinan dan non perizinan *

  • KeberatanBadan hukum, bukan badan hukum atau perorangan yang menerima perizinan dan non perizinan dapat mengajukan keberatan atas keputusan perizinan dan non perizinan Keberatan dilakukan melalui upaya administratif, kepada pejabat atasan dari pejabat yang mengeluarkan keputusan perizinan dan non perizinan Atasan pejabat pembuat keputusan harus telah memutuskan upaya administratif paling lambat 10 hari sejak diterimanya upaya administratif dari pemohon disertai bukti tanda terima Keputusan terhadap Upaya Administratif dapat berupa penolakan terhadap keberatan atau penerimaan terhadap keberatan. *

  • GugatanPihak pemohon perizinan dan non perizinan dapat mengajukan gugatan terhadap keputusan upaya administratif sesuai dengan peraturan perundang-undangan*

  • Pembinaan dan EvaluasiPembinaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Dalam Negeri, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri/Kepala LPNK dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian melaksanakan koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi terhadap pelaksanaan dan evaluasi kebijakan pelayanan perizinan dan non perizinan serta fasilitasi permasalahan lintas sektor*

  • *