Ref. Demam Thipoid
-
Upload
nanda-yonson -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Ref. Demam Thipoid
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
1/15
REFERAT
DEMAM THYPOID
Disusun untuk memenuhi sebagian syarat dalam mengikuti ujian
Program Pendidikan Profesi Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Diajukan kepada
dr. Rusdi, SpPD
Disusun oleh
SITI FARHATUN SHOIMAH
93310069
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD UNIT SWADANA KABUPATEN WONOSOBO
2004
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
2/15
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipresentasikan Referat dengan judul
DE! T"#P$%D
"ari&tanggal ' aret (00)
Te*pat ' +RSD nit S-adana onoso/o
Dosen Pe*/i*/ing&Penguji
dr Rusdi, SpPD
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
3/15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belaa!"
De*a* tifoid dan de*a* paratifoid adalah pen2akit infeksi akut usus
halus. De*a* paratifoid /iasan2a le/ih ringan dan *enunjukkan *anifestasi
klinis 2ang sa*a atau *en2e/a/kan enteritis akut. Sinoni* de*a* t2foid dan
de*a* parat2foid adalah typhoid dan paratyphoid fever, enteric fever, typhus
dan paratyphus abdominalis.
De*a* t2foid terdapat di seluruh dunia dan pen2e/arann2a tidak
tergantung pada keadaan ikli*, tetapi le/ih /an2ak diju*pai di negaranegara
sedang /erke*/ang di daerah tropis. "al ini dise/a/kan karena pen2ediaan
air /ersih, sanitasi lingkungan dan ke/ersihan indi4idu kurang /aik.
Di %ndonesia de*a* t2phoid dapat dite*ukan sepanjang tahun. Tidak
ada kesesuaian faha* *engenai hu/ungan antara *usi* dan peningkatan
ju*lah kasus de*a* t2foid. !da penelitian 2ang *endapatkan peningkatan
ju*lah kasus pada *usi* hujan, pada *usi* ke*arau dan ada pula 2ang
*endapatkan peningkatan ju*lah pada paralihan antara *usi* ke*arau dan
*usi* hujan.3
anusia *erupakan satusatun2a reser4oir ala*iah sal*onella t2phi,
kontak langsung atau tidak langsung dengan orang 2ang terinfeksi pengidap
sakit atau kronis diperlukan untuk infeksi. Penelanan *akanan atau air 2ang
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
4/15
terkonta*inasi dengan tinja *anusia *erupakan 5ara penularan 2ang paling
sering.
Penularan sal*onella t2phi 2aitu *elalui fe5aloral, *asukn2a
*akanan atau *inu*an 2ang terkonta*inasi sal*onella t2phi serta *anusia
pe*/a-a /akteri sal*onella t2phi 5arrier. 37
Di daerah ende*ik de*a* t2foid, insidensi tertinggi didapatkan pada
anakanak. $rang de-asa sering *engala*i infeksi ringan 2ang se*/uh
sendiri dan *enjadi ke/al. %nsidensi pada 2ang /eru*ur 1( tahun ke atas
adalah 080 . Pasien /eru*ur antara 1( dan 30 tahun, 10(0 antara 30
dan )0 tahun dan han2a :10 diatas )0 tahun.:
B. T#$#a! Pe!#l%&a!
Tujuan penulisan ini adalah untuk *engetahui definisi, etiologi,
epide*iologi, patologi, ko*plikasi dan penatalaksanaan dari de*a*.
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
5/15
BAB II
PEMBAHASAN
A. De'%!%&%
De*a* t2phoid adalah pen2akit infeksi akut 2ang /iasan2a terdapat
pada saluran pen5ernaan dengan gejala de*a* le/ih dari satu *inggu,
gangguan pen5ernaan dan gangguan kesadaran. Pen2akit ini dise/a/kan oleh
*ikro/a gra* negatif Salmonella SP. Sal*onella 2ang /an2ak dikenal di
klinis adalah Salmonella typhi, Salmonella paratyphi!,+dan ;.(,)
Sal*onella t2phi sangat resisten dan dapat hidup la*a di air keruh,
*akanan 2ang ter5e*ar atau terkonta*inasi dan pakaian 2ang ter5e*ar.
ikro/a Sal*onella 2ang ikut *akanan sa*pai di usus *ene*/us *ukosa
usus halus, *elalui pe*/uluh li*fe *asuk ke peredaran darah, ke organ
organ teruta*a hati dan li*pa, *engadakan replikasi dan ke*udian ke*/ali
ke darah dan *en2e/ar ke kelenjar li*foid %leu* Pla
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
6/15
antigen (#I!2ang terdiri dari polisakarida. Dala* seru* penderita terdapat =at
anti aglutinin terhadap ketiga *a5a* antigen terse/ut. e*pun2ai *akro
*olekul liposakarida ko*pleks 2ang *e*/entuk lapis luar dari dinding sel
dan dise/ut endotoksin. Sal*onella Thiphi juga dapat *e*peroleh plas*id
faktorR 2ang /erkaitan dengan resistensi terhadap *ultiple anti/iotik.3
). E*%+e,%(l("%
De*a* T2foid dan parat2foid ende*ik di %ndonesia, pen2akit ini
ter*asuk pen2akit *enular 2ang ter5antu* dala* undangundang no*or 6
tahun 196( tentang -a/ah. Di %ndonesia de*a* t2foid jarang diju*pai se5ara
epide*ik, tetapi le/ih sering /ersifat Sporadis, terpen5arpen5ar di suatu
daerah dan jarang *eni*/ulkan le/ih dari satu kasus pada orangorang
seru*ah. Su*/er penularan /iasan2a tidak dapat dite*ukan. !da dua su*/er
penularan Sal*onella t2phi 2aitu pasien dengan de*a* t2foid dan 2ang le/ih
sering 5arrier. $rangorang terse/ut *ensekresi 109 sa*pai 1011 ku*an
pergra* tinja. Di daerah ende*ik trans*isi terjadi *elalui air 2ang ter5e*ar.
akanan 2ang ter5e*ar oleh 5arrier *erupakan su*/er penularan 2ang
paling sering di daerah ende*ik. ;arrier adalah orang 2ang se*/uh dari
de*a* t2foid dan *asih terus *ensekresi S. T2phi dala* tinja dan air ke*ih
sela*a le/ih dari satu tahun. Disfungsi kandung e*pedu *erupakan
predisposisi untuk terjadin2a 5arrier. >u*anku*an S. T2phi /erada dala*
kandung e*pedu atau dala* dinding kandung e*pedu 2ang *engandung
jaringan ikat, aki/at radang 2ang *enahun.3
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
7/15
D. Pat('%&%(l("%
>u*an Sal*onellathipi *asuk tu/uh *anusia *elalui *ulut dengan
*akanan dan air 2ang ter5e*ar. Se/agian ku*an di*usnahkan oleh asa*
la*/ung, se/agian lagi *asuk ke usus halus dan *en5apai jaringan ?i*foid
Plau*an
Sal*onella t2phi ke*udian *ene*/us ke la*ina propia, *asuk aliran li*fe
dan *en5apai kelenjar li*fe *esenterial 2ang juga *engala*i hipertrofi.
Setelah *ele-ati kelenjarkelenjar li*fe ini Sal*onella t2phi *asuk aliran
darah *elalui du5tus thora5i5us. >u*anku*an sal*onella t2phi lain
*en5apai hati *elalui sirkulasi portal dari usus. Sal*onella t2phi /ersarang di
pla
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
8/15
E. Ma!%'e&ta&% Kl%!%&
asa tunas de*a* tifoid /erlangsung 10 sa*pai 1) hari, gejalagejala
2ang ti*/ul a*at /er4ariasi. Per/edaan ini tidak saja antara /er/agai /agian
dunia tetapi di daerah 2ang sa*a dari -aktu ke -aktu. Selain itu ga*/aran
pen2akit /er4ariasi dari pen2akit ringan 2ang tidak terdiagnosis sa*pai
ga*/aran pen2akit 2ang khas dengan ko*plikasi dan ke*atian. "al ini
*en2e/a/kan /ah-a seorang ahli 2ang sudah sangat /erpengala*anpun dapat
*engala*i kesulitan untuk *e*/uat diagnosa klinis de*a* tifoid.
Dala* *inggu perta*a pen2akit, keluhan dan gejala serupa dengan
pen2akit infeksi akut pada u*u*n2a 2aitu de*a*, n2eri kepala, pusing, n2eri
otot, anoreksia, *ual, *untah, o/stipasi atau diare, perasaan tidak enak di
perut, /atuk dan epistaksis. Pada pe*eriksaan fisik han2a didapatkan suhu
/adan *eningkat. Dala* *inggu kedua gejalagejala *enjadi le/ih jelas
/erupa de*a*, /radikardi relatif, lidah 2ang khas kotor di tengah, tepi dan
ujung *erah dan tre*or hepato*egali, spleno*egali, *eteoris*us,
gangguan *ental /erupa so*nolen, stupor, ko*a, deliriu*, atau psikosis,
roseolaejarang dite*ukan pada orang %ndonesia. )7:
F. K(,*l%a&%
>o*plikasi de*a* tifoid dapat di/agi dala* '
1. K(,*l%a&% %!te&t%!al
a. Perdarahan usus. @ika sedikit han2a dite*ukan /ila dilakukan
pe*eriksaan tinja dengan /ensidin. +ila perdarahan /an2ak terjadi
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
9/15
*elena dan jika /erat dapat disertai perasaan n2eri perut dengan
tandatanda renjatan.
/. Perforasi usus. Ti*/ul /iasan2a pada *inggu ketiga atau setelah itu
dan terjadi pada /agian ileu*. Perforasi 2ang disertai peritonitis
han2a dapat dite*ukan /ila terdapat udara di rongga peritoniu*,
2aitu pekak hati *enghilang dan terdapat terdapat udara diantara hati
dan diafrag*a pada rontgen a/do*en 2ang di/uat dala* keadaan
tegak.
5. Peritonitis. +iasan2a *en2ertai perforasi tetapi dapat terjadi tanpa
perforasi usus. Dite*ukan gejala a/do*en akut 2aitu n2eri perut
he/at, dinding a/do*en tegang defense *us5ular dan n2eri pada
tekanan.
(. K(,*l%a&% e&tra - %!te&t%!al
a. >o*plikasi kardio4askulerA >egagalan sirkulasi perifer renjatan
sepsis, *iokarditis, tro*/osis dan tro*/ofle/itis.
/. >o*plikasi darahA ane*ia he*olitik, tro*/ositopenia dan atau
disseminated intavaskular coagulation D%; dan sindro* ure*ia
he*olitik.
5. >o*plikasi Paru ' pne*onia, e*pie*a dan pleuritis.
d. >o*plikasi "epar dan >andung e*pedu' hepatitis dan kolesistitis.
e. >o*plikasi Binjal ' glo*erulonefritis, pielonefritis dan perinefritis.
f. >o*plikasi tulang ' osteo*ielitis, peiostitis, spondilitis dan artritis.
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
10/15
g. >o*plikasi Ceuropsikiatrik' deliriu*, *eningis*us, *eningitis,
polineuritis perifer, sindro* guilain/arre, psikosis dan sindro*
katatonia.
G. U$% W%+al
ji -idal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antara antigen dan
anti/odi aglutinin. !glutinin 2ang spesifik terhadap Sal*onella terdapat
dala* seru* pasien de*a* tifoid, juga pada orang 2ang pernah ketularan
sal*onella dan para orang 2ang pernah di4aksinasi terhadap de*a* tifoid.
!ntigen 2ang digunakan pada uji -idal adalah suspensi sal*onella
2ang sudah di*atikan dan diolah di la/oratoriu*. aksud uji -idal adalah
untuk *enentukan adan2a aglutinin dala* seru* pasien 2ang disangka
*enderita de*a* t2foid.
!ki/at infeksi dari S.typhi, pasien *e*/uat anti/odi aglutinin, 2aitu'
a !glutinin $, 2ang di/uat oleh rangsangan antigen $ /erasal dari tu/uh
ku*an
/ !glutinin ", karena rangsangan antigen " /erasal dari flagela ku*an
5 !glutinin i, karena rangsangan antigen i /erasal dari si*pai ku*an
Dari ketiga aglutinin terse/ut han2a aglutinin $ dan " 2ang
ditentukan titern2a untuk diagnosis. akin tinggi titern2a, *akin /esar
ke*ungkinan pasien *enderita de*a* tifoid. Pada infeksi 2ang aktif, titer uji
-idal akan *eningkat pada pe*eriksaan ulang 2ang dilakukan selang paling
sedikit : hari.
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
11/15
H. D%a"!(&%&
+iakan darah positif *e*astikan de*a* tifoid, tetapi /iakan darah
pada negatif tidak *en2ingkirkan de*a* tifoid. +iakan tinja positif
*en2okong diagnosis klinis de*a* t2foid. Peningkatan titer uji -idal e*pat
kali lipat sela*a ( sa*pai 3 *inggu *e*astikan diagnosis de*a* t2foid.
Reaksi -idal tunggal dengan titer anti /odi $1 ' 3(0 atau titer anti /odi
"
1 ' 6)0 *en2okong diagnosis de*a* t2foid pada pasien dengan
ga*/aran klinis 2ang khas. Pada /e/erapa pasien uji -idal tetap negatif pada
pe*eriksaan ulang, -alaupun /iakan darah positif.
Diagnosis juga dapat didukung dari gejalagejala klinis, antara lain '
a Panas le/ih dari hari, /iasan2a *ulai dengan panas ngle*eng 2ang
*akin hari *akin *eninggi sehingga pada *inggu kedua panas tinggi
terus *enerus, teruta*a *ala* hari, siang hari panas agak turun, tidak
pernah *en5apai nor*al fe/ris inter*iten
/ Bejala gastro intestinal seperti o/stipasi sangat sering *un5ul, kadang
kadang diare, *ual *untah dan ken/ung jarang.
5 Bejala saraf sentral, seperti apatis, kesadaran *enurun, *engigau,
deliriu*.
d "epato*egali ringan
e Spleno*egali
f +radikardi relatif
g ?idah kotor, tepi hipere*is, tre*or roseolatifosa
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
12/15
I. D%a"!(&%& Ba!+%!"
Sela*a stadiu* a-al de*a* enterik atau de*a* t2phoid, diagnosis
klinis dapat terkelirukan dengan Bastroenteritis, Sindro* 4irus, +ronkhitis
atau +ronkopne*onia.
Selanjutn2a diagnosis /anding *eliputi sepsis dengan /akteri patogen
lain, infeksi 2ang dise/a/kan *ikroorganis*e intraselular seperti
tu/erkulosis, /ru5ellosis, tulare*ia, leptospirosis dan pen2akit ri5etsia, infeksi
4irus seperti *ononukleosis infeksiosa dan hepatitis anikterik serta keganasan
seperti leuke*ia dan li*fo*a.
. Pe!atala&a!aa!
Sa*pai saat ini *asih dianut trilogi penatalaksanaan de*a* t2foid, 2aitu '
1. Pe*/erian anti/iotikA untuk *enghentikan dan *e*usnahkan pen2e/aran
ku*an.
!nti/iotik 2ang digunakan
a. >lora*fenikolA dosis hari perta*a )(:0*g, hari kedua ) :00*g,
di/erikan sela*a de*a* dilanjutkan sa*pai ( hari /e/as de*a*,
ke*udian dosis diturunkan *enjadi )(:0*g sela*a : hari
ke*udian. Penelitian terakhir Cel-an, dkk. Di RSP. Persaha/atan,
penggunakan klora*fenikol *asih *e*perlihatkan hasil penurunan
suhu sela*a ) hari, sa*a seperti o/ato/at ter/aru dari jenis kuinolon.
/. !*pisilin& !*oksisilinA dosis :01:0*g&kg //, di/erikan sela*a (
*inggu.
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
13/15
5. >otri*oksa=olA (( ta/let 1 ta/let *engandung )00*g
sulfa*etoksa=ol80*g tri*etropi*, di/erikan sela*a dua *inggu
pula.
d. Sefalosporin generasi %% dan %%%. Di Su//agian Pen2akit Tropik dan
%nfeksi F>% RS;, pe*/erian sefalosporin /erhasil *engatasi
de*a* tifoid dengan /aik. De*a* pada u*u*n2a *engala*i
*ereda pada hari ke3 atau *enjelang hari ke). Regi*en 2ang
dipakai adalah '
Seftriaakson )g&hari.
Corfloksasin ()00 *g&hari sela*a 1) hari.
Siprofloksasin (:00 *g&hari sela*a 6 hari.
$floksasin 600*g&hari sela*a hari.
Pefloksasin )00*g&hari sela*a hari.
Fleroksasin )00*g&hari sela*a hari.
(. %stirahat dan pera-atan profesionalA /ertujuan *en5egah ko*plikasi dan
*e*per5epat pen2e*/uhan. Pasien harus tirah /aring a/solut sa*pai
*ini*al hari /e/as de*a* atau kurang le/ih sela*a 1) hari. o/ilitas
dilakukan /ertahap, sesuai dengan pulihn2a kekuatan pasien. Dala*
pera-atan perlu sekali dijaga higiene perseorangan, ke/ersihan te*pat
tidur, pakaian, dan peralatan 2ang dipakai oleh pasien. Pasien dengan
kesadaran *enurun, posisin2a perlu diu/ahu/ah untuk *en5egah
deku/itus dan pne*onia hipostatik. Defekasi dan /uang air ke5il perlu
diperhatikan, karena kadangkadang terjadi o/stipasi dan retensi urin.
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
14/15
3. Diet dan terpi penunjang si*to*atis dan suporting
Perta*a pasien di/eri diet /u/ur saring, ke*udian /u/ur kasar, dan
akhirn2a nasi sesuai tingkat kese*/uhan pasien. Ca*un /e/erapa
penelitian *enunjukkan /ah-a pe*/erian *akanan padat dini, 2aitu nasi
dengan lauk pauk rendah selulosa Pantang sa2uran dengan serat kasar
dapat di/erikan dengan a*an. @uga diperlukan pe*/erian 4ita*in dan
*ineral 2ang 5ukup untuk *endukung keadaan u*u* pasien. Diharapkan
dengan *enjaga kesei*/angan dan ho*eostatis, siste* i*un akan tetap
/erfungsi dengan opti*al. :
K. Pr("!(&%&
Prognosis de*a* tifoid tergantung dari u*ur, keadaan u*u*, derajat
keke/alan tu/uh, ju*lah dan 4irulensi sal*onella serta 5epat dan tepatn2a
pengo/atan. !ngka ke*atian pada anakanak (,6 dan pada orang de-asa
,), ratarata:,. :
Prognosis t2pus a/do*inalis pada anak u*u*n2a /aik asal penderita
5epat /ero/at. ortalitas pada penderita 2ang dira-at adalah 6. 1,(,3
Prognosis *enjadi kurang /aik atau /uruk /ila terdapat gejala klinis 2ang
/erat seperti'
1. Panas tinggi hiperpireksia atau fe/ris 5ontinual.
(. >esadaran *enurun sekali 2aitu sopor, ko*a atau deliriu*.
3. Terdapat ko*plikasi 2ang /erat *isaln2a dehidrasi dan asidosis,
peritonitis, /ronkopne*onia dan lainlain.
). >eadaan gi=i penderita /uruk *alnutrisi protein
-
7/26/2019 Ref. Demam Thipoid
15/15
BAB III
KESIMPULAN
De*a* t2phoid dan de*a* parat2phoid adalah pen2akit akut usus halus
De*a* t2foid terdapat di seluruh dunia dan pen2e/arann2a tidak tergantung
pada keadaan ikli* dan /an2ak diju*pai di negara /erke*/ang di daerah
tropis.
De*a* t2phoid adalah pen2akit infeksi akut 2ang /iasan2a terdapat pada
saluran pen5ernaan dengan gejala de*a* le/ih dari satu *inggu.
>u*an sal*onella t2phi *asuk ke tu/uh *elalui *ulut dengan *akanan dan
air 2ang ter5e*ar. Se/agian ku*an di*usnahkan oleh asa* la*/ung
se/agian lagi *asuk ke usus halus dan *en5apai jaringan ?i*foid Pla