RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI …lib.unnes.ac.id/23455/1/5302411129.pdf ·...
Transcript of RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI …lib.unnes.ac.id/23455/1/5302411129.pdf ·...
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN
RECIPROCAL TEACHING UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KKM
PEMROGRAMAN WEB KELAS X MULTIMEDIA
SMK PALEBON SEMARANG
Skripsi
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Oleh
Zeli Primalia
NIM.5302411129
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : Zeli Primalia
NIM : 5302411129
Program Studi : S-1 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Judul Skripsi : IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN
RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR DAN KKM PEMROGRAMAN
WEB KELAS X MULTIMEDIA SMK PALEBON
SEMARANG
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi Program Studi S-1 Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
FT.UNNES
Semarang, Agustus 2015
Pembimbing
Drs. Sutarno, M.T.
NIP. 195510051984031001
iii
iv
v
MOTO
1. Kalau bukan karena kesulitan, maka semua orang akan menjadi pahlawan
(Al-Mutanabbi)
2. Semangatlah dalam menuntut ilmu, barangsiapa berjalan dalam rangka
menuntut ilmu maka akan dimudahkan jalannya menuju surga
(HR.Muslim)
3. Bahagia tak hanya hadir karena kau mendapatkan sesuatu yang tak kau
miliki, tetapi juga karena kau menghargai apa yang kau miliki (Penulis)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk
1. Allah SWT, terimakasih atas semua yang telah Engkau berikan
sehingga aku dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan lancar.
2. Bapak, ibu dan keluarga besarku yang selalu mendoakan.
3. Dosen dan guruku
4. Almamaterku
vi
ABSTRAK
Primalia, Zeli. 2015. Implementasi Model Pembelajaran Reciprocal teaching
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan KKM Pemrograman Web Kelas X
Multimedia SMK Palebon Semarang. Pembimbing Drs. Sutarno, M.T.,Program
Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer.
Berdasarkan observasi pra penelitian ditemukan masih rendahnya motivasi
belajar siswa dan hasil belajar masih banyak yang kurang dari Kriteria Ketuntasan
Belajar (KKM) dalam pembelajaran pemrrograman web di kelas X Multimedia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi model pembelajaran
Reciprocal teaching untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan KKM
Pemrograman Web Kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Multimedia SMK Palebon
Semarang tahun ajaran 2014/2015, dengan menggunakan model penelitian
tindakan kelas (PTK) bersifat kolaboratif, dengan teknik analisis data kualitatif
dan kuantitatif. Model PTK ini berdasarkan model dari Kemmis & Mc Taggart.
Penelitian ini menggunakan II siklus dan tiap siklus dua kali pertemuan. Kegiatan
tiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara, angket, soal-soal evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa, dan
lembar observasi (untuk mengukur motivasi belajar siswa)
Berdasarkan hasil lembar observasi selama penelitian, menunjukan bahwa
rata-rata persentase motivasi belajar pada siklus I adalah 58% dalam kategori
baik, rata-rata persentase motivasi belajar pada siklus II 77% dalam kategori
sangat baik. Peningkatan hasil belajar siswa kelas X Multimedia SMK Palebon
Semarang dilihat dari ketuntasan klasikal pada tes siklus I dan tes siklus II
berturut-turut 41% dan 81%.Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi
model pembelajaran reciprocal teaching dapat meningkatkan motivasi belajar
dan KKM siswa.
Kata Kunci: Motivasi Belajar, KKM, Model Pembelajaran Reciprocal Teaching
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan mengharapkan
ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Implementasi Model Pembelajaran Reciprocal teaching Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar dan KKM Pemrograman Web Kelas X Multimedia
SMK Palebon Semarang. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih
gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi S-1 Pendidikan Teknik Informatika dan
Komputer Universitas Negeri Semarang. Sholawat dan slam disampaikan kepada
junjungan nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua mendapat syafaat
Nya di yaumil akhir nanti, Amin.
Penelitian ini diangkat sebagai upaya untuk alternatif model pembelajaran
Reciprocal teaching Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan KKM Pemrograman
Web Kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang.
Penyelesaian karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta
penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang atas
kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di Universitas
Negeri Semarang.
2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik,
3. Drs. Sutarno, M.T., pembimbing yang penuh perhatian dan atas perkenaan
memberibimbingan dan dapat dihubungi sewaktu-waktu disertai kemudaan dalam
memberikan bahan dan menunjukan sumber-sumber yang relevan sangat
membantu penulisan karya ini.
4. Semua dosen Teknik Elektro FT. Unnes yang telah memberi bekal pengetahuan
yang berharga.
5. Kepala Sekolah dan guru SMK Palebon Semarang yang telah memberi
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
6. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk karya tulis ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan
pembelajaran di SMK.
Semarang, November 2015
Penulis
viii
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................ iv
MOTO .................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 8
1.3. Rumusan Masalah .................................................................................... 9
1.4. Pembatasan Masalah ................................................................................ 9
1.5. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9
1.6. Manfaat Hasil Penelitian ........................................................................ 10
1.7. Pembatasan Istilah .................................................................................. 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 12
2.1. Kajian Teori ............................................................................................ 12
2.1.1. Belajar ....................................................................................................... 12
2.1.2. Pembelajaran ............................................................................................ 12
2.1.3. Tinjauan Motivasi Belajar ...................................................................... 13
2.1.3.1. Pengertian Motivasi Belajar................................................................... 13
2.1.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ........................ 15
2.1.3.3. Fungsi Motivasi Belajar ......................................................................... 17
ix
2.1.3.4. Ciri - Ciri Motivasi Belajar .................................................................... 18
2.1.3.5. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar ................................................ 19
2.1.3.6. Prinsip - Prinsip Motivasi Belajar ......................................................... 21
2.1.4. Hasil Belajar ............................................................................................... 23
2.1.5. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching .......................................... 25
2.1.5.1 Pengertian .................................................................................................. 25
2.1.5.2. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal
Teaching .................................................................................................................. 26
2.1.5.3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching .... 29
2.2. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 29
2.3. Kerangka Berfikir ................................................................................... 32
2.4. Hipotesis ................................................................................................. 33
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 34
3.1. Model Penelitian ..................................................................................... 34
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 38
3.3. Populasi dan Sampel .............................................................................. 38
3.4. Variabel Penelitian ................................................................................. 39
3.5. Instrumen Penelitian ............................................................................... 40
3.6. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 42
3.6.1 Validitas ......................................................................................................... 43
3.6.2. Reliabilitas .......................................................................................... 44
3.6.3. Indeks Kesukaran .................................................................................... 45
3.6.4. Daya Beda Soal ....................................................................................... 46
3.6.5. Analisis Lembar Observasi .................................................................... 47
3.6.6. Indikator Keberhasilan ........................................................................... 47
3.7. Teknik Analisa Data ............................................................................... 48
3.7.1 Perhitungan Nilai Rata-rata ................................................................... 49
3.7.2. Ketuntasan Belajar Klasikal................................................................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 51
4.1. Hasil Uji Coba ........................................................................................ 51
x
4.2. Hasil Penelitian ......................................................................................... 54
4.2.1. Pra Penelitian ........................................................................................... 54
4.2.2. Data Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II ......................................... 56
4.3. Hasil Pembahasan ................................................................................... 63
4.3.1. Motivasi Belajar ...................................................................................... 63
4.3.2. Hasil Belajar ............................................................................................ 66
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 70
5.1. Simpulan ................................................................................................. 70
5.2. Saran ....................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71
LAMPIRAN ......................................................................................................... 71
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Penjabaran Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II...... 35
Tabel 3.2 Instrumen dan Metode Penelitian ................................................. 35
Tabel 3.3 Kriteria Indeks Kesukaran Soal .................................................... 38
Tabel 3.4 Klasifikasi Motivasi Belajar.......................................................... 40
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba ................................................. 43
Tabel 4.2 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ............................................... 44
Tabel 4.3 Hasil Analisis Indeks Kesukaran Soal Uji Coba ........................... 44
Tabel 4.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba ............................... 45
Tabel 4.5 Hasil Kriteria Soal ......................................................................... 45
Tabel 4.6 Persentase Pra Penelitian Hasil Angket ........................................ 46
Tabel 4.7 Hasil Belajar Pra Penelitian Ranah Kognitif................................. 47
Tabel 4.8 Hasil Belajar Pra Penelitian Ranah Psikomotorik......................... 47
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Siklus I dan Siklus II ........... 48
Tabel 4.10 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ............... 48
Tabel 4.11 Nilai Tes Evaluasi Siklus I dan Siklus II .................................... 49
Tabel 4.12 Perbandingan Hasil Belajar Ranah Kognitif Pra Penelitian,
Siklus I, dan Siklus II ................................................................. 50
Tabel 4.13 Perbandingan KKM Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II ........ 51
Tabel 4.14 Hasil Nilai Praktik Siklus I dan Siklus II .................................... 52
Tabel 4.15 Perbandingan Nilai Praktik Pra Penelitian, Siklus I, dan
Siklus II ........................................................................................ 53
Tabel 4.16 Perbandingan KKM Nilai Praktik Pra Penelitian, Siklus I, dan
Siklus II ........................................................................................ 54
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Peneliti ........................................................ 27
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas .............................................. 31
Gambar 4.1 Persentase Perbandingan Motivasi Belajar Siklus I dan
Siklus II………… ...................................................................... 46
Gambar 4.2 Persentase Perbandingan Ketuntasan Belajar Tes Evaluasi Pra
Penelitian, Siklus I, dan Siklus II ............................................ 48
Gambar 4.3 Persentase Perbandingan Ketuntasan Belajar Praktik Pra
Penelitian, Siklus I, dan Siklus II ............................................. 50
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Hasil Wawancara .................................................................... 75
Lampiran 2 Daftar Pembagian Kelompok ................................................. 76
Lampiran 3 Perhitungan Angket ................................................................ 77
Lampiran 4 Analisis Perhitungan Angket .................................................. 78
Lampiran 5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Motivasi Belajar ....................... 80
Lampiran 6 Lembar Observasi Motivasi Belajar ........................................ 81
Lampiran 7 Rubrik Analisis Motivasi Belajar ........................................... 82
Lampiran 8 Analisis Motivasi Belajar Siklus I .......................................... 84
Lampiran 9 Analisis Motivasi Belajar Siklus II ......................................... 85
Lampiran 10 Daftar Nilai Harian Siswa Kelas X Multimedia ..................... 86
Lampiran 11 Daftar Nilai Harian Praktik Siswa Kelas X Multimedia ........ 87
Lampiran 12 Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba Kelas XI Multimedia .. 88
Lampiran 13 Daftar Nama Siswa Kelas Penelitian Kelas X Multimedia ... 89
Lampiran 14 Kisi-kisi Soal Uji Coba Instrumen Penelitian........................ 90
Lampiran 15 Soal Uji Coba......................................................................... 91
Lampiran 16 Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen Penelitian ..................... 100
Lampiran 17 Lembar Jawaban .................................................................... 101
Lampiran 18 Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Beda, Validitas, dan Reliabilitas
Soal Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................ 102
Lampiran 19 Silabus .................................................................................... 106
Lampiran 20 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I.......................... 108
Lampiran 21 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................ 116
Lampiran 22 Soal Tes Evaluasi.................................................................... 123
Lampiran 23 Hasil Tes Evaluasi Siklus I ..................................................... 129
Lampiran 24 Analisis Tes Evaluasi Siklus I ................................................ 130
Lampiran 25 Hasil Tes Evaluasi Siklus II.................................................... 132
Lampiran 26 Analisis Tes Evaluasi Siklus II ............................................... 134
Lampiran 27 Lembar Penilaian Tes Praktik................................................. 136
xiv
Lampiran 28 Analisis Nilai Praktik Siklus I ................................................ 137
Lampiran 29 Nilai Praktik Siklus I .............................................................. 138
Lampiran 30 Analisis Nilai Praktik Siklus II ............................................... 140
Lampiran 31 Nilai Praktik Siklus II .............................................................. 141
Lampiran 32 Dokumentasi Penelitian ........................................................... 143
Lampiran 33 Hasil Praktik ............................................................................ 145
Lampiran 34 Surat Penetapan Dosen Pembimbing ....................................... 146
Lampiran 34 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 147
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pendidikan merupakan wujud perkembangan zaman dalam era
globalisasi. Perubahan dan perkembangan pendidikan akan selalu mengalami
perubahan sejalan dengan berjalannya waktu mengenai sistem pendidikan,
kurikulum, media pembelajaran, model pembelajaran, serta aturan lainya. Dalam
proses pendidikan melibatkan siswa sebagai obyek yang dididik. Sedangkan
menurut Hasbullah (2008: 5). Pendidikan merupakan suatu proses bimbingan,
tuntunan, atau pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur pendidik,
anak didik, tujuan, dan sebagainya. Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun
2003 menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”. Menurut
Sardiman (2007: 13) Pendidikan memegang peranan dalam proses perkembangan
karakter peserta didik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang diinginkan
dalam hal perubahan pola pikir. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan
pembelajaran tersebut, maka dalam pelaksanaannya diperlukan adanya
kesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.
2
Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran. Perubahan tingkah laku melalui
kegiatan tersebut akan ada kecenderungan untuk menumbuhkan perubahan dalam
hal efektivitas belajar. Perubahan tingkah laku tersebut terlihat melalui proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru merupakan pelaksana terdepan
pendidikan anak-anak di sekolah. Oleh karena itu berhasil tidaknya upaya
peningkatan mutu pendidikan banyak ditentukan juga oleh kemampuan yang ada
pada guru dalam mengemban tugas pokok sehari-harinya yaitu pengelolaan
pembelajaran di sekolah (http://lpmpjateng.go.id//). Dalam Hamalik (2008:
123) yang dikemukakan oleh Adam dan Dickey bahwa peran guru sesungguhnya
sangat luas meliputi guru sebagai pengajar, pembimbing, guru juga sebagai
penghubung dan modernisator dan pembangun. Peran guru dalam menentukan
keberhasilan pembelajaran amat besar. Tugas guru adalah memberikan dan
mengembangkan motivasi siswa agar dapat melakukan kegiatan belajar secara
optimal. Apabila peran guru itu tidak dapat terlaksana dengan baik, pembelajaran
tidak memberikan motivasi yang kuat kepada siswa maka kualitas pembelajaran
tidak akan optimal.
Motivasi menurut Uno (2009: 3) merupakan dorongan yang terdapat
dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang
lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Menurut Harahap (2014) beberapa
cara menumbuhkan motivasi adalah melalui cara mengajar yang bervariasi,
memberikan stimulus baru misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan peserta didik,
memberi kesempatan peserta didik untuk menyalurkan keinginaan belajarnya, dan
3
menggunakan media dan alat bantu yang menarik perhatian siswa sehingga
peserta didik tidak jenuh. Dengan demikian peserta didik akan termotivasi untuk
belajar (terlibat aktif dalam pembelajaran) apabila sesuai dengan kebutuhan. Di
SMK Palebon Semarang dalam proses pembelajaran khususnya pelajaran
pemrograman web berdasarkan observasi tahun 2015, siswa hanya mendengarkan
penjelasan guru tanpa terlibat secara aktif, daya serap terhadap materi masih
rendah, siswa jarang mengerjakan tugas yang diberikan guru, kurangnya antusias
bertanya kepada guru dan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Akibatnya pembelajaran terpusat pada siswa untuk berprestasi secara individu
tanpa melihat teman yang berpengetahuan rendah, selain itu siswa kurang
termotivasi dalam belajar diihat dari siswa kurang antusias bertanya kepada guru
dan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga pembelajaran
kurang optimal.
Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran berbagai upaya
dilakukan terutama peningkatan motivasi belajar. Dalam hal belajar siswa akan
berhasil kalau dalam dirinya sendiri ada kemauan untuk belajar dan keinginan
atau dorongan untuk belajar, karena dengan peningkatan motivasi belajar maka
siswa akan tergerak, terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam belajar. Menurut
Catharina Tri Ani (2006: 157) motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor
penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar. Secara
historik, guru selalu mengetahui kapan siswa perlu diberi motivasi selama proses
belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan, arus
komunikasi lebih lancar, menurunkan kecemasan siswa, meningkatkan kreativitas
4
dana aktivitas belajar. Menurut Rochman Natawidjaya dan L.J. Moleong dalam
Setyowati (1979: 11) guru hendaknya membangkitkan motivasi belajar siswa
karena tanpa motivasi belajar, hasil belajar yang dicapai akan minimum sekali.
Agar hasil yang diajarkannya tercapai secara optimal maka seorang guru harus
mengganggap bahwa siswa yang dihadapinya tidak akan mudah menerima
pelajaran yang diberikannya itu.
Hasil belajar dapat dilihat dari terjadinya perubahan hasil masukan pribadi
berupa motivasi dan harapan untuk berhasil (Keller dalam H Nashar, 2004: 77).
Masukan itu berupa rancangan dan pengelolaan motivasional yang tidak
berpengaruh langsung terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk
mencapai tujuan belajar. Perubahan itu terjadi pada seseorang dalam disposisi
atau kecakapan manusia yang berupa penguasaan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh melalui usaha yang sungguh-sungguh dilakukan
dalam satu waktu tertentu atau dalam waktu yang relatif lama. Motivasi belajar
yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu (Nashar, 2004:
11).
Sekolah Menengah Kejuruan Palebon Semarang (SMK Palebon
Semarang) merupakan sekolah swasta pada jenjang menengah kejuruan. SMK
Palebon Semarang merupakan sekolah yang menyelenggarakan pendidikan
dengan penerapan kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 pada jenjang SMK
terdapat beberapa mata pelajaran yang mengalami perubahan struktur. Salah
satunya adalah mata pelajaran pemrograman web. Mata pelajaran produktif
5
pemrogaraman web merupakan mata pelajaran produktif sesuai penerapan
kurikulum 2013, di mana proses pembelajaran yang berpusat kepada guru
(teachers-centered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik
(students-centered), dari pembelajaran pasif (passive learning) ke cara belajar
peserta didik aktif (active learning) atau Student Active Learning-SAL
(Mohammad Nuh, 2013). Pemrograman web merupakan salah satu mata pelajaran
wajib dasar pada dasar program keahlian Teknik Komputer dan Informatika
(TKI). Dalam pelajaran ini peserta didik harus memiliki kompetensi dalam hal
pemanfaatan teknologi informasi, seperti mengoperasikan hardware komputer dan
mengoperasikan perangkat lunak aplikasi. Perangkat lunak aplikasi tersebut antar
lain ialah pengolah data untuk menganalisis data hasil eksperimen, pengolah kata
untuk membuat laporan dan aplikasi presentasi untuk mengkomunikasikan dan
mempresentasikan hasil laporan. Berdasarkan penerapan kurikulum 2013 bahwa
pembelajaran dilakukan dua arah antara siswa dan guru. SMK Palebon masih
menerapkan pembelajaran satu arah yaitu metode ceramah. Menurut Hayati
(2009) penggunaan metode ceramah dan tanya jawab ini dapat menimbulkan
permasalahan yakni siswa menjadi pasif karena selama pembelajaran siswa
cenderung hanya mendengarkan dan mencatat, sehingga dalam hal ini
mempengaruhi hasil belajar.
Berdasarkan hasil observasi di SMK Palebon Semarang khususnya kelas
X Multimedia dari sampel jumlah 37 siswa semester II tahun pelajaran 2014/2015
pada mata pelajaran pemrograman web, didapatkan presentase jumlah siswa yang
mencapai KKM sebesar 24% atau sekitar 9 orang, 76% jumlah siswa dibawah
6
KKM atau sekitar 28 orang. Perbedaan prestasi belajar siswa menurut keterangan
dari guru mata pelajaran berdasarkan hasil wawancara tahun 2015, hasil ini
disebabkan karena kemampuan anak yang bervariatif dan daya kemampuan siswa
menangkap materi yang rendah. Hal ini disebabkan karena faktor kesadaran akan
arti penting belajar masih rendah dan sekolah belum menjadi kebutuhan bagi
mereka.
Berdasarkan penelitian Harahap (2014) yang berjudul” Implementasi
Pendekatan Reciprocal Teaching dengan Strategi Pembelajaran Card Sort untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII BM SMK
Muhammadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Dari hasil
penelitiannya menunjukan bahwa hasil belajar siswa meningkat. Hal ini terbukti
dari hasil yang diperoleh pada siklus I nilai rata-rata 65 dengan persentase
ketuntasan belajar siswa sebesar 56,25% dan pada siklus II diperoleh nilai rata-
rata 76,71 dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 90,62%. Dimana
peningkatan nilai kemampuan siswa antar siklus I ke siklus II adalah 11,71 untuk
hasil belajar akuntansi dengan peningkatan persentase 34,37%. Sedangkan
berdasarkan penelitian Ade Gita Valentino (2010) yang berjudul “Penerapan
Pendekatan Strategi Pengajaran Timbal Balik (Reciprocal Teaching) untuk
Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi, Prestasi dan Motivasi Belajar pada
Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Siswa Kelas X di SMKN 6
Malang” dari hasil penelitan menunjukan hasil dari keadaan awal 55% siswa
sering mendapatkan remidi setelah di terapkan model pembelajaran Reciprocal
teaching meningkat pada siklus I adalah 73,5% dan pada siklus II sebesar 89%,
7
peningkatan hasil belajar sekitar 15,5%. Sedangkan motivasi belajar siswa
meningkat dari keadaan awal tidak semua siswa antusias dalam mengikuti
pembelajaran itu terbukti dengan banyaknya siswa yang kurang memperhatikan
pembelajaran dan kurangnya antusias bertanya pada guru mengalami peningkatan
sebesar 7,15 %.
Terkait dengan hasil penelitian yang relevan dan permasalahan-
permasalahan yang telah ditemukan di SMK Palebon maka untuk mengatasi
masalah-masalah terhadap motivasi dan nilai KKM, peneliti menawarkan strategi
model pembelajaran yaitu model pembelajaran Reciprocal Teaching. Allen (2003)
dalam elizabeth dan Becky) menerangkan bahwa model pembelajaran Reciprocal
Teaching merupakan suatu prosedur pembelajaran yang di desain untuk
meningkatkan pemahaman dan nalar siswa terhadap suatu materi. Reciprocal
Teaching atau pembelajaran timbal balik memusatkan perhatian pada proses
berfikir anak, selain itu pembelajaran ini mengutamakan peran siswa untuk
berinisiatif adan berperan aktif. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
menjadi aktif dengan melakukan pergantian peran. Siswa berperan sebagai guru di
dalam kelas, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator atau moderator. Model
pembelajaran reciprocal teaching menggunakan empat strategi yaitu: merangkum,
membuat pertanyaan, mengklarifikasi (menjelaskan), dan memprediksi. Masing-
masing strategi tersebut dapat membantu siswa membangun pemahaman terhadap
apa yang sedang dipelajari.
Berdasarkan pada permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan,
maka penulis ingin melakukan penelitian dengan menerapkan model
8
pembelajaran yang berbeda. Adapun penelitian ini berjudul ”Implementasi Model
Pembelajaran Reciprocal teaching Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan
KKM Pemrograman Web Kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang”. Dengan
menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching diharapkan bisa
memberikan perubahan siswa lebih antusias dan termotivasi belajar, pembelajaran
lebih menyenangakan, dan daya serap materi siswa menjadi tinggi sehingga hasil
belajar siswa meningkat.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang permasalahan yang ada, ditemukan beberapa
permasalahan, yaitu:
1. Motivasi belajar siswa masih rendah, dilihat dari siswa kurang antusias dalam
pembelajaran.
2. Kriteria Ketuntasan Minimum siswa masih jauh dari KKM, dilihat dari sampel
nilai ulangan harian semester II sekitar 76% siswa memperoleh nilai di bawah
KKM.
3. Siswa masih pasif dalam pembelajaran, dilihat dari kurang antusiasnya siswa
bertanya kepada guru.
4. Kemalasan siswa, dilihat dari siswa jarang mengerjakan tugas yang diberikan
guru.
9
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah model pembelajaran Reciprocal Teaching dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang?
2. Apakah model pembelajaran Reciprocal Teaching dapat meningkatkan Nilai
KKM siswa Kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang?
1.4. Pembatasan Masalah
Penulisan skripsi ini hanya membatasi beberapa permasalahan, yaitu :
1. Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang.
2. Pembelajaran Reciprocal Teaching untuk meningkatkan Nilai KKM siswa
kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui apakah implemetasi model pembelajaran Reciprocal teaching
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X Multimedia SMK
Palebon Semarang.
2. Mengetahui apakah implementasi model pembelajaran Reciprocal Teaching
dapat meningkatkan Nilai KKM siswa kelas X Multimedia SMK Palebon
Semarang.
10
1.6. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan yang
bermanfaat bagi pihak-pihak terkait. Manfaat yang ingin diperoleh dalam
penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa sumbangan saran
dan ilmu pengetahuan terutama tentang proses penerapan model
pembelajaran Reciprocal Teaching pada siswa.
2. Manfaat Praktis
1) Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan inovasi pembelajaran dalam
dunia pendidikan.
2) Bagi Guru
Guru diharapkan mampu menjadi alternatif dan inovasi untuk
perkembangan pembelajaran.
3) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan meningkatkan wawasan
dan pengetahuan tentang pemilihan model pembelajaran yang tepat
sesuai keadaan siswa, serta sebagai bekal sebagai calon pendidik (guru).
11
1.7. Pembatasan Istilah
1. Model pembelajaran Reciprocal Teaching
Menurut Foster dan Rotoloni (2005) Pengajaran timbal balik (Reciprocal
Teaching) adalah pembelajaan yang berpusat pada siswa dimana siswa dan
guru beralih peran dalam pelajaran dan termasuk dalam pembelajaran
kooperatif dimana dialog yang mengungkapkan peserta didik proses berpikir
tentang pengalaman belajar
2. Motivasi Belajar
Menurut Sardiman (2007: 75) Motivasi adalah serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha meniadakan
atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Peranannya yang khas adalah
dalam hal penumbuhan gairah,merasa senang dan semangat untuk belajar.
3. Kriteria Ketuntasan Minimum
Menurut Depdiknas (2013) Kriteria Ketuntasan Minimum merupakan standar
penilaian untuk setiap mata pelajaran yang didasarkan pada perhitungan setiap
kompetensi dasar yang memenuhi tiga kriteria yaitu kemampuan siswa, daya
dukung, dan kesullitan materi.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Belajar
Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru, dan lain sebagainya (Sardiman, 2007: 20), sedangkan menurut Oemar
Hamalik (2008: 154) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap
berkat latihan dan pengalaman. Belajar dalam hal ini harus dilakukan dengan
sengaja,direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu. Guru dengan sengaja
menciptakan kondisi dan lingkungan yang menyediakan kesempatan belajar
kepada para siswa untuk mencapai tujuan tertentu, dilakukan dengan cara tertentu,
dan diharapkan memberikan hasil tertentu pula kepada siswa (Oemar Hamalik,
2008: 154).
2.1.2. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan aktifitas untuk menciptakan kondisi yang
memungkinkan proses belajar siswa belangsung optimal di dalam lingkup
sekolah. Menurut Brunner dalam Anni (2012: 172) mendefinisikan pembelajaran
usaha sadar pendidik untuk mengkondisikan lingkungan sehingga peserta didik
memperoleh pengalaman optimal dalam proses belajar dan meningkatkan
kemauan belajar. Menurut Briggs dalam Anni (2012: 157) Pembelajaran
13
merupakan seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik
sehingga peserta didik memperoleh kemudahan. Untuk mencapai kemudahan
tersebut pembelajaran menuntut seseorang dalam memahami suatu konsep.
Pembelajaran dikatakan efektif apabila mampu menyerap informasi yang telah
diajarkan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukan oleh Glass dan Holyoak dalam
Miftahul Huda (2014: 2) bahwa dalam pembelajaran perlu, menggunakan
memorinya untuk melacak apa saja yang harus ia serap dan bagaimana ia menilai
informasi yang telah ia peroleh. Berdasarkan penjelasan tersebut pembelajaran
memang menjadi satu hal yang mutlak diperlukan untuk mencapai suatu tujuan
belajar. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan
yang diharapkan dapat di miliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses
pembelajaran tertentu (Wina Sanjaya ,2007: 86).
2.1.3. Tinjauan Motivasi Belajar
2.1.3.1. Pengertian Motivasi Belajar
Pada dasarnya motivasi merupakan suatu usaha yang disadari untuk
menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia
terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
tertentu. Motivasi merupakan salah satu faktor yang menentukan tujuan
keberhasilan dalam belajar. Istilah motivasi berawal dari kata”motif” itu, maka
motivasi dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan
di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu
14
tujuan (Sardiman, 2007: 73). Sebenarnya motivasi merupakan istilah yang lebih
umum untuk menunjuk pada seluruh proses gerakan,termasuk situasi yang
mendorong,dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang
ditimbulkannya,dan tujuan atau akhir dari perbuatan(Sardiman, 2007:73).
Menurut Mc.Donald dalam Sardiman (2007: 73), Motivasi merupakan
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut
ada tiga hal penting, yaitu:
1) Motivasi itu mengawali terjadinya energi pada setiap individu manusia,
2) Motivasi tersebut ditandai dengan munculnya rasa ”feeling” atau afeksi
seseorang.
3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.
Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukan Anni (2012: 134) motivasi
belajar menggambarkan proses yang dapat:
a) Memunculkan dan mendorong perilaku,
b) Memberikan arah atau tujuan perilaku,
c) Memberikan peluang terhadap perilaku yang sama, dan
d) Mengarahkan pada pilihan perilaku tertentu.
Menurut Sardiman (2007: 75) Motivasi dapat diartikan sebagai
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,sehingga
seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu,dan bila ia tidak suka,maka akan
berusaha meniadikan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Peranannya yang
khas adalah dalam hal penumbuhan gairah,merasa senang dan semangat untuk
belajar. Seseorang tidak memiliki motivasi,kecuali karena paksaan atau sekedar
seremonial.
15
Pada hakikatnya motivasi di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti siswa
yang memiliki intelegensia cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan
motivasi. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Maka dari itu,
kegagalan belajar siswa jangan begitu saja mempersalahkan pihak siswa, sebab
mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberi motivasi yang mampu
membangkitkan semangat dan kegiatan siswa untuk berbuat/belajar.
2.1.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Anni (2012:135) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar, yaitu:
1) Sikap
Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi, dan emosi yang
dihasilkan di dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan,
peristiwa, atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Sikap merupakan produk dari kegiatan belajar. Sikap diperoleh melalui proses
seperti pengalaman, pembelajaran, identifikasi, perilaku peran (guru-murid, orang
tua-anak, dan sebagainya).
2) Kebutuhan
Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai
kekuatan internal yang memandu siswa untuk mencapai tujuan. Semakin kuat
seseorang merasakan kebutuhan, semakin besar peluangnya untuk mengatasi
perasaan yang menekan di dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila siswa
16
membutuhkan atau menginginkan sesuatu untuk dipelajari, mereka cenderung
sangat termotivasi.
3) Rangsangan
Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman
dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif. Rangsangan secara
langsung membantu memenuhi kebutuhan belajar siswa. Apabila mereka tidak
menemukan proses pembelajaran yang merangsang mengakibatkan siswa yang
pada mulanya termotivasi untuk belajar pada akhirnya menjadi bosan dan
perhatiannya akan menurun.
4) Afeksi
Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional-kecemasan,
kepedulian, dan pemilikan-dari individu atau kelompok pada waktu belajar. Siswa
merasakan sesuatu saat belajar, dan emosi siswa tersebut dapat memotivasi
perilakunya kepada tujuan. Apabila emosi bersifat positif pada waktu kegiatan
belajar berlangsung, maka emosi mampu mendorong siswa untuk belajar keras.
Integritas emosi dan berpikir siswa itu dapat mempengaruhi motivasi belajar dan
menjadi kekuatan terpadu yang positif, sehingga akan menimbulkan kegiatan
belajar yang efektif.
5) Kompetensi
Manusia pada dasarnya memiliki keinginan untuk memperoleh
kompetensi dari lingkungannya. Teori kompetensi mengasumsikan bahwa siswa
secara alamiah berusaha keras berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif.
Siswa secara intrinsik termotivasi untuk menguasai lingkungan dan mengerjakan
17
tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas. Dalam situasi pembelajaran, rasa
kompetensi pada diri siswa itu akan timbul apabila menyadari bahwa pengetahuan
atau kompetensi yang diperoleh telah memenuhi standar yang telah ditentukan.
Apabila siswa mengetahui bahwa dia merasa mampu terhadap apa yang telah
dipelajari, dia akan merasa percaya diri. Perolehan kompeten dari belajar baru itu
selanjutnya menunjang kepercayaan diri, yang selanjutnya dapat menjadi faktor
pendukung dan motivasi belajar yang lebih luas.
6) Penguatan
Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau
meningkatkan kemungkinan respon. Penggunaan peristiwa penguatan yang
efektif, seperti penghargaan terhadap hasil karya siswa, pujian, penghargaan
sosial, dan perhatian, dinyatakan sebagai variabel penting di dalam perancangan
pembelajaran.
2.1.3.3. Fungsi Motivasi Belajar
Fungsi motivasi menurut Sardiman (2007:85) adalah sebagai berikut:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang
siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu
akan mellakukan kegiatan beljar dan tidak akan menghabiskan waktunya
untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan
tujuan.
18
Sedangkan Purwanto (2007: 70) menyebutkan fungsi motif adalah:
1. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat / bertindak. Motif itu
berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi
(kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.
2. Motif itu menentukan arah perbuatan. Yakni kearah perwujudan suatu
tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang
harus ditempuh untk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin
jelas pula terbentang jalan yang haruus ditempuh.
3. Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan-
perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan
itu degan mengenyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan
itu. Seorang yang benar-benar ingin mencapai gelarnya sebagai sarjana,
tidak akan menghambur-hamburkan waktunya dengan berfoya-
foya/bermain kartu, sebab perbuatan itu tidak cocok dengan tujuan.
2.1.3.4. Ciri - Ciri Motivasi Belajar
Motivasi belajar, pada umumnya memiliki beberapa indikator atau unsur
yang mempunyai peranan dalam keberhasilan seseorang.
Indikator motivasi belajar menurut Uno (2009: 23) dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. adanya hasrat dan keinginan berhasil
2. adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. adanya harapan dan cita-cita masa depan
4. adanya penghargaan dalam belajar
5. adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6. adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Sedangkan Menurut Sardiman (2007: 83) beberapa ciri motivasi pada
diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama,tidak pernah berhenti sebelum selesai)
19
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapainya).
3. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah.
4. Lebih senang bekerja sendiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat rutin (hal-
hal yang bersifat mekanis,berulang-ulang begitu saja,sehingga kurang
kreatif).
6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti diatas,berarti orang itu selalu
memiliki motivasi yang cukup kuat. Dalam kegiatan belajar mengajar akan
berhasil baik,kalau siswa tekun mengerjakan tugas,ulet dalam memecahkan
berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Hasil belajar akan menjadi
optimal,kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan,akan makin
berhasil pula pelajaran. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha
belajar (Sardiman, 207: 83).
2.1.3.5. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Dalam kegiatan belajar peranan motivasi baik instrinsik maupun
ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan
segala aktivistas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan
dalam melakukan kegiatan belajar. Motivasi dalam belajar adalah faktor yang
penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa
untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah
bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam
20
kegiatan belajar mengajaran seorang anak didik akan berhasil jika mempunyai
motivasi untuk belajar.
Sardiman (2007: 92) menyatakan bahwa ada beberapa bentuk dan cara
untuk menumbuhkann motivasi dalam kegiatan belajar mengajar disekolah, antara
lain:
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Angka
yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Siswa
beranggapan angka yang baik merupakan pencapaian hasil belajaryang sejati.
Oleh karena itu, guur harus memberikan pengertian bagaimana cara memberikan
angka-angka dapat dikaitkan dengan value yang terkandung di dalam setiap
pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekadar kognitif
saja tetapi juga keterampilan dan afeksinya.
2. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu
demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi
seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.
Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak
akan menarik bagi seseorang yang tidak memiliki bakat menggambar.
3. Saingan/kompetensi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun
persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
21
4. Ego-involvement
Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi
yang baik denga menjaga harga dirinya.penyelesaian tugas dengan baik adalah
simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si subjek belajar. Para
siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya
5. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.
6. Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau tahu terjadi kemajuan,
akan terdorong siswa untuuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik
hasil belajar meningkat maka akan ada motivasi dalam diri siswa untuk terus
belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus menungkat.
Menurut De Dece dan Grawford (dalam Djamarah, 2002: 135) “Ada
empat fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara
pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar anak didik, yaitu guru
harus dapat menggairahkan anak didik, memberikan harapan yang
realistis, memberikan insentif, dan mengarahkan perilaku anak didik
kearah yang menunnjang tercapainya tujuan pengajaran.”
2.1.3.6. Prinsip - Prinsip Motivasi Belajar
Memotivasi belajar penting artinya dalam proses belajar siswa,karena
fungsinya yang mendorong, menggerakan, dan mengarahkan kegiatan belajar
(Oemar Hamalik, 2008: 156). Karena itu, prinsip-prinsip penggerakan motivasi
belajar itu sendiri. Adapun beberapa prinsip belajar dan motivasi belajar dalam
kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut :
22
1. Kebermaknaan
Siswa akan termotivasi belajar apabila hal-hal yang dipelajari
mengandung makna tertentu baginya. Ada kemungkinna pelajaran yang disajikan
oleh guru tidak dirasakan sebagai bermakna berusaha menjadikan pelajarannya
dengan makna bagi semua siswa. Caranya yaitu mengaitkan pelajarannya dengan
pengalaman masa lampau siswa, tujuan-tujuan masa mendatang, dan minat serta
nilai-nilai yang berarti bagi mereka.
2. Modelling
Siswa akan suka memperoleh tingkah laku baru bila disaksikan dan
ditirunya. Pelajaran akan lebih mudah dihayati dan diterapkan oleh siswa jika
guru mengajarkannya dalam bentuk tingkah laku model, bukan dengan hanya
menceramahkan/menceritakannya secara lisan.
3. Novelty
Siswa lebih senang belajar bila perhatiannya ditarik oleh penyajian-
penyajian yang baru (novelty) atau masih asing. Sesuatu gaya dan alat yang baru
atau masing-masing bagi siswa akan lebih menarik perhatian mereka untuk
belajar,misalnya yang belum pernah dilihat sebelumnya. Cara-cara tersebut
misalnya menggunakan berbagai metode mengajar secara bervariasi,berbagai alat
bantu,tugas macam-macam kegiatan yang mungkin asing bagi mereka.
4. Latihan/Praktik yang Aktif dan Bermanfaat
Siswa lebih senang belajar jika mengambil bagian yang aktif dalam
latihan/praktik untuk mencapai tujuan pengajaran. Praktik secara aktif berarti
23
siswa mengerjakan sendiri, bukan mendengarkan ceramah dan mencatat pada
buku tulis.
2.1.4. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa memang menjadi tolak ukur dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut dapat di ketahui melalui berbagai macam penilaian,
selain itu hasil belajar ditandai adanya perubahan aktivitas siswa. Sejalan dengan
hal tersebut, menurut Hamalik (2010: 155) hasil belajar tampak sebagai
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur
dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan
tersebut dapat diartikan terjdainya peningkatan dan pengembangan yang lebih
baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari yang tidak tahu, sikap
kurang sopan menjadi sopan, dan lainnya.
Menurut Anni (2012: 69) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan
perubahan peilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan
belajar. Sedangkan menurut Carl dalam (Sudjana, 2009: 39) menyatakan hasil
belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%
dipengaruhi lingkungan. Adanya pengaruh dalam siswa merupakan hal yang
wajar, sebab kemampuan siswa berbeda-beda dalam segi kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Pernyataan tersebut dikemukan juga oleh Benyamin S. Bloom
dalam Anni (2012: 70) hasil belajar yang hendak dicapai harus meliputi ranah
belajar, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
Penjabarannya sebagai berikut:
24
1. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan
kemahiran intelektual. Ranah kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sinesis, dan penilaian.
2. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Ranah afektif
meliputi penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, pembentukan
pola hidup.
3. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan
motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Ranah
psikomotorik meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, kemahiran
komunikasi verbal, dan kemahiran komunikasi nonverbal.
Hasil belajar sesuai dengan kurikulum 2013 di tetapkan dalam Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) merupakan Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB)
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Penentuan KKM ditetapkan oleh satuan
pendidikan dan KKM yang telah ditentukan oleh pemerintah. Menurut Wina
Sanjaya (2007: 70 ) dalam kurikulum, kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu
dideskripsikan secara eksplisit, sehingga dijadikan standar dalam pencapaian
tujuan kurikulum. Baik guru maupun siswa perlu memahami kompetensi yang
harus dicapai dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Pemahaman ini
diperlukan untuk memudahkan dalam merancang strategi dan indikator
keberhasilan dan ketuntasan belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan
perilaku yang positif pada diri peserta didik atau setidaknya kurang lebih 75 %
menurut Mulyasa dalam (Nisa, 2006: 102).
25
Berdasarkan beberapa pendapat menurut Anni, dkk (2012: 69), maka
hasil belajar merupakan proses perubahan tingkah laku peserta didik setelah
mengalami kegiatan belajar yang ditandai dengan perubahan aktivitas yang
meliputi beberapa penilaian pengetahuan, keterampilan,dan sikap.
2.1.5. Model Pembelajaran Reciprocal Teaching
2.1.5.1 Pengertian
Menurut Manohar (dalam Noriasih, 2008), model reciprocal teaching
tidak hanya membantu memahami bacaan tetapi juga memberikan kesempatan bagi
siswa untuk memantau sendiri proses belajar dan berpikir. Reciprocal Teaching
merupakan strategi belajar melalui kegiatan mengajarkan teman, di mana siswa
berperan sebagai “guru” menggantikan peran guru untuk mengajarkan teman-
temannya. Sementara itu guru lebih berperan sebagai model yang menjadi contoh,
fasilitator yang memberi kemudahan, pembimbing yang melakukan scaffolding
(bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang
tahu) (Muslimin Ibrahim, http://www.kpicenter.org/index).. Pendekatan reciprocal
teaching mengacu pada sekumpulan kondisi belajar di mana siswa melakukan
sekumpulan kegiatan kognitif tertentu dan perlahan-lahan baru melakukan kegiatan
secara mandiri (Muslimin Ibrahim, http://www.kpicenter.org/index).
Ann Brown (1982) dan Anne Marie Palinscar (1984) mengemukakan
bahwa dengan pengajaran timbal balik dimana guru mengajarkan siswa
keterampilan-keterampilan kognitif penting dengan menciptakan pengalaman
belajar, melalui pemodelan prilaku tertentu dan kemudian membantu siswa
26
mengembangkan keterampilan tersebut atas usaha mereka sendiri dengan
pemberian semangat, dukungan dan suatu sistem scaffolding.
Model Reciprocal Teaching (Pengajaran Timbal Balik) dalam (Nur dan
Prima 2004) merupakan model pengajaran yang diciptakan oleh Ann Brown dan
Anne Marie Pallinscar. Ada beberapa definisi mengenai pengajaran terbalik dan
semua definisi tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang sama. Reciprocal
Teaching adalah pendekatan konstruktivis didasarkan pada prinsip pengajuan
pertanyaan, mengajar ketrampilan metakognitif melalui pengajaran dan pemodelan
guru untuk memperbaiki kinerja siswa yang memiliki pemahaman rendah.
Menurut Foster dan Rotoloni (2005) Pengajaran timbal balik (Reciprocal
Teaching) adalah pembelajaan yang berpusat pada siswa dimana siswa dan guru
beralih peran dalam pelajaran dan termasuk dalam pembelajaran kooperatif dimana
dialog yang mengungkapkan peserta didik proses berpikir tentang pengalaman
belajar.
2.1.5.2. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal
Teaching
Menurut Miftahul Huda (2014: 216) strategi pembelajran reciprocal
teaching dapat dilihat sebagai berikut ini.
1. Langkah 1 – Peragaan Awal
Bimbinglah siswa untuk belajar dengan memperagakan,mengikuti,dan
menerapkan strategi-strategi pembaca efektif diatas selama proses membaca.
Bacalah salah satu bagian teks dengan teks dengan keras dan peragakan empat
27
langkah tersebut meringkas, mengklarifikasi, mempertanyakan, dan
memprediksi.(*prediksi bisa menjadi optional bergantung pada materi yang
dipelajari).
2. Langkah 2 – Pembagian Peran
Dalam kelompok-kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari empat
siswa,bebankan satu peran pada masing-masing anggota sebagai summarizer
(perangkum), questioner (penanya), clarifier (pengklarifikasi), dan predictor
(penduga).
3. Langkah 3 – Pembacaan dan Pencatatan
Mintalah siswa untuk membacakan beberapa paragraph dari teks terpilih.
Mintalah mereka untuk menggunakan strategi mencatat, seperti mengaris bawahi,
mengcoding, dan sebagainya.
4. Langkah 4 – Pelaksanaan Diskusi
Siswa yang berperan sebagai prediktor bertugas membantu kelompoknya
menghubungkan bagian-bagian teks dengan menyajikan prediksi-prediksi dari
bagian sebelumnya dan juga membantu kelompoknya untuk memprediksi apa
yang akan mereka baca selanjutnya dengan menggunakan isyarat-isyarat atau
kesimpulan-kesimpulan sementara dalam teks. Questioner bertugas membantu
kelompok untuk bertanya dan menjawab pertanyaan tentang teks tersebut dan
mengingatkan kelompok untuk menggunakan seluruh jenis pertanyaan (level
tinggi dan level rendah). Summariser bertugas menegaskan kembali gagasan
utama dalam teks dan membantu kelompok menegaskan gagasan utama dalam
teks tersebut dengan bahasa mereka sendiri. Clarifier membantu kelompok
28
menemukan bagian-bagian teks yang tidak jelas dan menemukan cara-cara untuk
memperjelas kesulitan-kesuliat ini.
5. Langkah 5 – Pertukaran Peran
Peran-peran dalam kelompok harus saling ditukar satu sama lain. Teks
yang berbeda juga perlu disajikan. Siswa mengulang proses ini dnegan peran yang
baru. Teruslah proses ini hingga topik /teks telah dipilih selesai dipelajari.
Sedangkan menurut Suratno (2008: 152) strategi pembelajaran reciprocal
teaching sebagai berikut:
1. Menyusun Pertanyaan
Strategi bertanya digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Dalam hal ini,
siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada dirinya sendiri.
2. Memprediksi Jawaban
Pada tahap ini siswa diajak untuk menghubungkan pengetahuan yang
dimiliki dengan informasi dari hasil membaca, kemudian digunakan untuk
memprediksi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sendiri oleh
siswa.
3. Mengklarifikasi Jawaban
Pada tahap ini siswa mengklarifikasi jawaban yang dibuat dengan
mengacu pada materi pelajaran yang disediakan oleh guru.
4. Membuat Rangkuman
Dalam membuat rangkuman dibutuhkan kemampuan untuk membedakan hal-
hal yang penting dan hal-hal yang tidak pentin
29
2.1.5.3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching
Menurut Inung (2012: 138) Model pembelajaran Reciprocal Teaching
memiliki kekuatan-kekuatan sebagai berikut:
1. Melatih kemampuan siswa belajar mandiri sehingga kemampuan dalam
belajar mandiri dapat ditingkatkan. Reciprocal Teaching juga melatih siswa
untuk menjelaskan kembali kepada pihak lain.
2. Melatih siswa untuk menjelaskan kembali materi yang dipelajari kepada pihak
lain.Penerapan pembelajaran ini memfasilitasi siswa dalam mempresentasikan
idenya.
3. Selama kegiatan pembelajaran,siswa membuat rangkuman. Jadi siswa terlatih
untuk menemukan hal-hal peting dari apa yang siswa pelajari dan ini
merupakan keterampilan penting untuk belajar, sehingga dapat dikatakan
bahwa reciprocal teaching dapat meningkatkan hasil belajar.
Menurut Nur Efendi (2013: 87) kelemahan-kelemahan model
pembelajaran Reciprocal Teaching :
1. Membutuhkan waktu yang lama.
2. Sangat sulit diterapkan jika pengetahuan siswa tentang materi prasyarat kurang
3. Adakalanya siswa tidak mampu akan semakin tidak suka dengan pembelajaran
tersebut
30
2.2. Penelitian Relevam
Hasil penelitian yang telah dilakukan Ade Gita Valentino (2010) dengan
judul penelitian ”Penerapan Pendekatan Strategi Pengajaran Timbal Balik
(Reciprocal Teaching) untuk Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi, Prestasi
dan Motivasi Belajar pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin
Siswa Kelas X di SMKN 6 Malang” telah melakukan penelitian dari hasil
penelitan menunjukan hasil dari keadaan awal 55% siswa sering mendapatkan
remidi setelah di terapkan model pembelajaran Reciprocal Teaching meningkat
pada siklus I adalah 73,5% dan pada siklus II sebesar 89%, peningkatan hasil
belajar sekitar 15,5%. Sedangkan motivasi belajar siswa meningkat dari keadaan
awal tidak semua siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran itu terbukti
dengan banyaknya siswa yang kurang memperhatikan pembelajaran dan
kurangnya antusias bertanya pada guru mengalami peningkatan sebesar 7,15%.
Hasil penelitian Rahma Seri Harahap (2014) dengan judul penelitian
“Implementasi Pendekatan Reciprocal Teaching dengan Strategi Pembelajaran
Card Sort untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa
Kelas XII BM SMK Muhammadiyah 8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”
menunjukan dari keadaan awal hasil belajar siswa masih banyak dari ketuntasan
belajar menunjukan peningkatan hasil belajar sebesar 34,37% dan peningkatan
aktivitas belajar meningkat sekitar 28,12% dengan kategori baik dari keadaan
awal siswa cenderung pasif dan kurang antusias.
31
Hasil penelitian Ching-Thing Huang dan Shu Ching Yang (2015) dengan
judul penelitian “Effects of Online Reciprocal Teaching on Reading Strategies,
Comprehension, Self-Efficacy, and Motivation” dari hasil penelitian menunjukan
pemahaman dalam membaca menjadi meningkat dengan diterapkannya model
Reciprocal teaching dengan tiga jenis strategi yaitu global, dukungan, dan
pemecahan masalah. Selain itu, dengan penggunaan model ini meningkatkan
konsisten peningkatan prestasi belajar siswa dan motivasi belajar.
Berdasarkan penelitian Akinsola (2013) dengan judul penelitian
“Effectiveness Of Reflective - Reciprocal Teaching On Pre-Service Teachers’
Achievement And Science Process Skills In Integrated Science” menunjukan guru
berperan sebagai teaching learning yang mampu mempersiapkan bahan ajar,
rencana pelajaran, memberikan pelajaran, dan umpan balik yang mampu berperan
sebagai fasilitator dalam memecahkan masalah. Sedangkan keterampilan sosial,
komunikasi, dan menngkatkan kerjasama sehingga tercapai peningkatan prestasi
belajar.
32
2.3. Kerangka Berfikir
Gambar 2.1 Kerangka berfikir
(dalam LPMP Jateng, 2008)
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, kondisi awal guru masih
menerapkan pembelajaran ceramah yang menyebabkan siswa mengalami motivasi
yang rendah, pemahaman materi siswa rendah, dan hasil belajar jauh di bawah
KKM. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut perlu adanya action
atau tindakan yang dilakukan yaitu menggunakan model pembelajaran Reciprocal
Teaching. Tindakan yang dilakukan terdiri dari 2 siklus. Dari siklus 1 dan siklus 2
diharapkan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat kondisi awal dapat
Kondisi awal Guru menggunakan model ceramah
Siswa :
- Motivasi rendah
- Pemahaman materi rendah
- Hasil belajar jauh dibawah KKM
Menerapkan model Reciprocal Teaching
Siklus I Siklus II
Tindakan
Kondisi Akhir Motivasi dan KKM siswa Meningkat
33
teratasi. Kondisi akhir melalui pemberian tindakan pada siklus 1 dan siklus 2
dapat meningkatkan motivasi belajar dan KKM siswa.
2.4. Hipotesis
1. Ada peningkatan motivasi belajar menggunakan model pembelajaran
Reciprocal Teaching.
2. Ada peningkatan Nilai KKM menggunakan model pembelajaran Reciprocal
Teaching
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Model Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan sebuah metode agar hasil yang
diharapakan sesuai dengan rencana. Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yaitu
ingin meningkatkan motivasi belajar dan KKM maka penelitian ini termasuk jenis
penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian yang akan
dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Kolaboratif artinya peneliti
berkolaborasi atau bekerja sama dengan guru kelas X Multimedia. Sedangkan
partisipatif artinya peneliti berpartisipasi dalam proses pembelajaran
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru, menurut Suharsimi
Arikunto (2006: 93) perlu berkolaborasi dengan seorang atau tim peneliti. Baik
peneliti maupun guru bersama-sama membuat rancangan penelitiannya,
selanjutnya guru itulah yang melaksanakan di kelas, dan peneliti yang
mengadakan pengamatan. Setelah proses pengamatan selesai, guru dan tim
peneliti mengadakan refleksi dalam bentuk diskusi bersama.
Desain penelitian yang akan peneliti gunakan adalah model Kemmis dan
Mc Taggart. Adapun tahapan dalam penelitian tindakan ini sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
2. Tindakan atau aksi (Acting)
3. Pengamatan (Observing)
4. Refleksi (Reflecting)
35
Adapun model Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan Mc Taggart
untuk menggambarkan adanya empat langkah, yang disajikan dalam bagan seperti
pada gambar 3.1 di bawah ini.
SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Mc Taggart
(dalam Suharsimi Arikunto, 2010: 137)
Penelitian ini sebagaimana diacu dalam teks dilaksanakan dalam dua siklus.
Berikut perbandingan perlakuan siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel
berikut:
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Pelaksanaan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pelaksanaan
?
Refleksi
Refleksi
36
Tabel 3.1. Penjabaran Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
1. Perencanaan siklus I
Kegiatan perencanaan dimulai dengan
konsultasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), instrumen untuk
mengukur motivasi belajar siswa, dan
alat evaluasi berupa test untuk mengukur
aspek kognitif siswa. Guru membentuk
kelompok belajar yang terdiri dari 3-4
orang setiap kelompok secara heterogen
berdasarkan kemampuan akademis siswa
dengan melihat penilian guru baik nilai
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
1. Perencanaan siklus II
Kegiatan perencanaan dilakukan
dengan mengadakan koordinasi terkait
kendala-kendala yaitu diskusi yang
belum maksimal, nilai tes evaluasi yang
jauh dari KKM, serta siswa masih
belum termotivasi belajar. Guru
membentuk kelompok belajar yang
terdiri dari 3-4 orang setiap kelompok
secara heterogen berdasarkan
kemampuan akademis siswa dengan
melihat penilian guru baik nilai
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
2. Pelaksanaan siklus I
Kegiatan yang dilakukan pada siklus I
terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
1) Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan
salam dan memeriksa kehadiran siswa,
menyampaikan tujuan pembelajaran,
serta memberikan motivasi kepada siswa
untuk belajar.
2. Pelaksanaan siklus II
Kegiatan yang dilakukan pada siklus
II terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
1) Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan
salam kepada peserta didik, tujuan
pembelajaran dan sebagai apersepsi
untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis guru mengajukan
pertanyaan terkait materi yang telah
diterangkan sebelumnya. Sebelum
proses pembelajaran dimulai guru
memberikan video tentang motivasi
belajar agar siswa tertarik mengikuti
proses pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti guru menjelaskan
kepada siswa tentang penggunaan model
pembelajaran Reciprocal teaching.
Untuk tahapan model pembelajaran
Reciprocal teaching adalah sebagai
berikut:
2) Kegiatan inti
Berdasarkan Kegiatan ini dimulai
dari guru mulai menerangkan materi
terlebih dahulu dengan pelan-pelan
sesuai koordinasi dengan siswa, setelah
itu mulai mempraktikan contoh yang
diberikan kemudian siswa mengikuti
perintah yang dilakukan guru. Setelah
siswa mengikuti perintah guru maka
guru menanyakan hal-hal apa saja yang
belum dipahami. Kegiatan dilanjutkan
dengan tahapan pembelajaran
Reciprocal teaching. Untuk tahapan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
37
a. Merangkum
Kegiatan ini dilakukan untuk
merangkum materi yang telah ditugaskan
secara kelompok. Pada siklus pertama
siswa merangkum materi dasar-dasar
HTML. Setelah semua kelompok selesai
merangkum, setiap kelompok di tuntut
untuk menemukan terkait materi yang
belum di pahami. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk menggali tingkat
pemahaman materi dan tingkat kesulitan
yang dialami oleh siswa.
a. Merangkum
Siswa merangkum dan melanjutkan
desain rancangan produk untuk
mengimplementasikan pembuatan tabel
menggunakan HTML.
b. Membuat pertanyaan
Siswa membuat pertanyaan terkait
materi yang sudah di pelajari.
b. Membuat pertanyaan
Pada tahapan ini siswa membuat
pertanyaan terhadap bahan rangkuman
yang telah dibuat.
c. Memprediksi
Setelah siswa membuat pertanyaan,
selanjutnya siswa membuat prediksi
jawaban terhadap soal yang sudah dibuat.
c. Memprediksi
Tahapan ini siswa dituntut
memprediksi jawaban terhadap
permasalahan yang di buat.
d. Presentasi
Siswa mempresentasikan contoh
soal dan penyelesaiannya. Dengan
penerapan pembelajaran ini sebagai
latihan siswa dalam mengembangkan
kemampuan menjelaskan ide-ide yang
telah dirancang siswa. Selain itu, melalui
presentasi untuk lebih mengetahui
pemahaman siswa terkait materi.
d. Presentasi
Tahapan presentasi ini siswa
mempresentasikan hasil ide mereka
yang telah diselesaikan.
3) Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru
beserta siswa melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan. Guru beserta peserta didik
menyampaikan kesimpulan hasil
pembelajaran dan memberikan penugasan
untuk pertemuan selanjutnya. Setelah
proses pembelajaran selesai dilanjutkan
pemberian soal tes evaluasi.
3) Penutup
Kegiatan penutup guru beserta
siswa melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan.
Guru beserta peserta didik
menyampaikan kesimpulan hasil
pembelajaran. Setelah proses
pembelajaran selesai dilanjutkan
pemberian soal tes evaluasi.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama proses
pembelajaran di kelas. dalam pengamatan
ini, peneliti menilai siswa berdasarkan
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama
proses pembelajaran, peneliti menilai
siswa berdasarkan penilaian motivasi
38
penilaian motivasi belajar siswa
berdasarkan lembar observasi yang telah
dibuat.
belajar siswa berdasarkan lembar
observasi yang telah dibuat.
4. Refleksi
Kegiatan refleksi tindakan pada siklus
I difokuskan pada permasalahan yang
belum bisa teratasi. Masalah yang terjadi
pada siklus I adalah siswa masih belum
serius dalam memahami materi yang
belum mereka kuasai terlihat ketika
diskusi kelompok. Selain itu,
permasalahan yang terlihat adalah siswa
tidak memiliki motivasi belajar dalam
menyelesaikan permasalahan yang
diberikan guru. Siswa cenderung ramai
ketika proses diskusi. Dari hasil tes
evaluasi hanya 41% siswa yang
mendapatkan nilai diatas KKM. Hasil
tersebut belum mencapai indikator
keberhasilan.
4. Refleksi
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan pada siklus-II, kendala-
kendala yang dihadapi guru pada siklus-
I telah dilakukan tindakan perbaika
yaitu diskusi lebih terarah dengan
menerapkan punishment kepada
kelompok yangmasih ramai . Untuk itu,
peneliti merasa tidak perlu lagi
melanjutkan ke siklus selanjutnya.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Palebon Semarang yang beralamat di
Jalan Palebon Raya No.30 Semarang. Penelitian dimulai pada semester genap
tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 27 April 2015 sampai dengan 14 Mei 2015.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto,
2006:130). Menurut Sugiyono (2012: 17), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
39
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi
Arikunto, 2006:13). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 118). Secara prinsip dalam
penelitian tindakan kelas, populasi dan sampel tidak ada. Karena kelas yang
menjadi objek penelitian sudah ditentukan sejak awal sebagai kelas yang
bermasalah, dimana populasi dan sampelnya adalah dengan jumlah 1 kelas
berjumlah 37 siswa yaitu kelas X Multimedia SMK Palebon.
3.4. Variabel Penelitian
Variabel menurut Suharsimi Arikunto (2010: 161) merupakan objek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel sebagai
objek penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006: 119) variabel dibedakan
menjadi 2 berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain,
yaitu:
1. Variabel Independent (Variabel Bebas)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau variabel
yang menjadi penyebab. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
model pembelajaran Reciprocal teaching.
2. Variabel Dependent (Variabel Terikat)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu:
motivasi dan KKM kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang.
40
3.5. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 192), instrumen adalah alat pada
waktu penelitian menggunakan suatu metode. Instrumen dalam penelitian sama
halnya dengan alat evaluasi. Alat evaluasi secara garis besar digolongkan menjadi
dua macam, yaitu Tes dan Non-test (bukan tes). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu:
a. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik (Sukmadinata, 2009: 221). Adapun data-data yang
diperoleh oleh penulis yaitu daftar nama, jumlah siswa, nilai ulangan harian
pemrograman web kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang tahun ajaran
2014/2015, lembar penilaian sikap, dan foto dokumentasi penelitian.
b. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2010
:193). Alat yang digunakan untuk metode tes ini yaitu tes evaluasi, yaitu alat ukur
yang mampu menentukan kemampuan seseorang setelah mengikuti proses
pembelajaran. Tes ini akan dilaksanakan pada tiap siklusnya. Sebuah tes
dikatakan valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur
(Suharsimi Arikunto, 2013: 73).
41
Tes yang digunakan adalah tes tertulis menggunakan soal tes obyektif
(pilihan ganda). Tes pilihan ganda hasilnya dapat dikoreksi secara cepat dengan
hasil yang dapat dipercaya menurut Nurgiyantoro (dalam Wuri, 2010: 123).
Untuk pensekoran tes pilihan ganda menggunakan pensekoran dengan cara setiap
butir soal dijawab benar mendapat nilai satu.
c. Observasi
Observasi (observation) merupakan metode atau cara-cara menganalisis
dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan
melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Ngalim
Purwanto, 2009: 149). Sedangkan menurut Suharsimi (2006: 156) dalam
pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan,
meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan
alat indra. Jenis observasi ada dua cara:
1. Observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak
menggunakan instrumen pengamatan.
2. Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan
pedoman sebagai instrumen pengamatan.
Pada penelitian ini menggunakan obsevasi sistematis. Peneliti bersama
pengamat mengamati proses pembelajaran selama penelitian. Lembar observasi
digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa pada setiap siklusnya.
d. Angket
42
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006: 151).
Penelitian ini menggunakan metode dan instrument berupa angket dengan bentuk
skala bertingkat. Skala bertingkat ini merupakan sebuah pertanyaan yang diikuti
oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari
sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju (Suharsimi Arikunto, 2006: 152).
3.6.Teknik Pengumpulan Data
Peneliti melakukan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 203) metode penelitian merupakan cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Variasi metode
yang dimaksud adalah: tes dan pengamatan atau observasi. Berikut adalah tabel
mengenai metode dan instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.2
Metode dan Instrumen Penelitian
Metode Instrument
1. Tertulis Soal tes
2. Observasi/Pengamatan Check list
3. Dokumentasi Kerangka, sistematika dan
data hasil analisis
Dikutip dari: Suharsimi Arikunto (2010: 204).
Untuk mendapatkan keberhasilan dalam penelitian, diperlukan adanya
instrumen yang bisa dipercaya dan valid. Dalam pengumpulan data, metode yang
digunakan perlu diuji (Validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, daya beda, dan
lain-lain)
43
3.6.1 Validitas
Validitas merupakan suatu alat ukur yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Instrument yang valid mempunyai
validitas yang tinggi (Suharsimi, 2010: 211). Validitas secara garis besar ada dua
macam, yaitu validitas logis dan validitas empiris. Dalam penelitian ini yang akan
dipaparkan hanya validitas logis. Validitas logis sebuah instrumen menunjuk pada
kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan
hasil penalaran (Suharsimi, 2009: 65). Ada dua macam validitas logis yang dapat
dicapai oleh sebuah instrumen, salah satunya validitas isi (content validity).
Validitas isi mengukur tujuan khusus sebuah tes yang sejajar dengan materi atau
isi pelajaran yang diberikan (Suharsimi, 2009: 67). Validitas isi dapat dilakukan
dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah
diajarkan (Sugiyono 2013: 177). Rumus yang digunakan untuk menentukan
validitas butir soal adalah rumus korelasi moment angka kasar (Suharsimi
Arikunto, 2006: 170):
rxy = ∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ( ∑ ( ∑ ) ) .......................................................... 1)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi product moment
N = banyaknya subyek
∑X = jumlah skor tiap item soal
∑Y = jumlah skor total
44
Harga r yang diperoleh dibandingkan dengan r table product moment
dengan taraf signifikan 5% karena untuk pendidikan. Jika harga r hitung > r table
product moment, maka item soal yang diuji bersifat valid.
3.6.2. Reliabilitas
Menurut Suharsimi (2010: 221), reliabel artinya dapat dipercaya dan
dapat diandalkan. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya dan dapat diandalkan. Artinya, berapa kali pun data diambil, tetap akan
sama. Dalam penelitian ini reliabilitas tes diuji dengan rumus K-R 20 (Suharsimi
Arikunto, 2006: 188) yang di rumuskan sebagai berikut:
r11 = (
)(
∑
............….……….….……………………… 2)
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir item
vt = varian total
p = jumlah siswa yang menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan
q = jumlah siswa yang menjawab dengan salah butir item yang bersangkutan, atau
q=1-p
∑pq = jumlah dari hasil perkalian p dengan q
Untuk menentukan nilai varian total, menggunakan rumus:
45
∑ (
∑
)
.........….……….….………………………3)
Keterangan:
Vt = Varian total
Y = Skor Siswa
N = jumlah siswa
Pengujian reliabilitas soal tes uji coba dilakukan hanya pada soal-soal
yang telah valid, dan dianalisis tingkat kesukaran soal serta daya pembeda butir
soal. Harga r yang diperoleh dibandingkan dengan r table product moment dengan
taraf signifikan 5%. Jika harga r hitung > r tabel product moment, maka item soal
yang diuji bersifat reliabel.
3.6.3. Indeks Kesukaran
Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 207), indeks kesukaran merupakan
bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya sesuatu soal. Soal yang baik
adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Untuk menghitung
taraf kesukaran soal dari suatu tes (Suharsimi Arikunto, 2009: 208) dipergunakan
rumus sebagai berikut:
...........................................................................4)
Keterangan:
P = Indeks Kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS= jumlah seluruh siswa peserta tes
46
Kriteria indeks kesukaran soal (P) disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.3
Kriteria Indeks Kesukaran Soal
Interval Kriteria
P > 0,70 Mudah
0,30 ≤ P ≤ 0,70 Sedang
P < 0,03 Sukar
3.6.4. Daya Beda Soal
Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 211) daya pembeda soal adalah
kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan
tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Daya pembeda tes dapat dicari
dengan menggunakan persamaan:
......................................................5)
Keterangan:
D = indeks daya pembeda
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Suharsimi(2009:218) mengemukakan klasifikasi daya beda D, yaitu:
D : 0,00 – 0,20 : jelek(poor)
D : 0,21 – 0,40 : cukup(satisfactory)
47
D : 0,41 – 0,70 : baik (good)
D : 0,71 – 1,00 : sangat baik (excellent)
D : negatif, semuanya tidak baik semua butir soal yang mempunyai nilai negatif
sebaiknya di buang saja.
3.6.5. Analisis Lembar Observasi
Analisis lembar observasi digunakan untuk menilai motivasi belajar
siswa. Adapun perhitungannya mengguanakan skala penilaian yang indikatornya
dipaparkan berdasarkan aspek-aspek tertentu dalam bentuk rubric penilaian.
Jumlah skala penilaian kemudian ditafsirkan dengan rentang kuantitatif dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
........................................................6)
Keterangan :
NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh siswa
SM = Skor Maksimum
100 = Bilangan tetap
(Purwanto,2010 :102)
3.6.6. Indikator Keberhasilan
Berdasarkan ketetapan kurikulum 2013 penentuan ketuntasan belajar
ditentukan sendiri oleh pihak sekolah. Penentuan ketuntasan oleh satuan
pendidikan dengan memperhatikan kemampuan rata-rata peserta didik,
48
mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar, dan
kemampuan daya dukung. Untuk keberhasilan penelitian, bisa dilihat dari hasil tes
kognitif, tes ketrampilan, dan lembar observasi motivasi belajar siswa.
Peningkatan hasil belajar ditandai dengan tercapainya nilai KKM > 75 secara
individual dan kurang lebih mencapai 75% secara klasikal baik penilaian praktik
dan juga observasi motivasi belajar siswa.
3.7. Teknik Analisa Data
Data hasil penelitian yang sudah terkumpul selanjutnya dilakukan
analisa. Data hasil observasi dianalisa secara deskriptif kualitatif, sedangkan data
hasil tes evaluasi dianalisa secara kuantitatif. Analisa data hasil observasi
mengenai motivasi belajar hasilnya diklasifikasikan dengan rentang kualitatif
sebagai berikut:
Tabel 3.4
Klasifikasi Motivasi Belajar
Interval Kriteria
75% < rata-rata ≤ 100% Sangat Baik
50% < rata-rata ≤ 75% Baik
25% < rata-rata ≤ 50 % Cukup Baik
0% ≤ rata-rata ≤ 25% Kurang Baik
Sumber: Safari, 2005:103
Sedangkan untuk analisa hasil belajar untuk mengetahui ketuntasan
belajar siswa. Ketuntasan hasil belajar siswa atau biasa disebut KKM yang telah
ditetapkan yaitu 75, maka siswa yang mendapatkan nilai kurang 75 dinyatakan
belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang mendapat nilai > 75 telah tuntas
belajar. Untuk menghitung hasil belajar setiap siswa aspek kogntif menggunakan
49
rumus percentages correction (hasil yang dicapai setiap siswa dihitung dari
persentase jawaban yang benar), yaitu :
……………………………………………7)
Keterangan :
S = nilai yang diharapkan (dicari)
R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar
N = skor maksimum dari tes tersebut
100 = bilangan tetap
(Purwanto,Ngalim. 2010 :112)
3.7.1 Perhitungan Nilai Rata-rata
Untuk mendapatkan nilai rata-rata dari hasil evaluasi pada setiap
pertemuan digunakan rumus :
∑
……………………………………………8)
Keterangan :
: Mean (rata-rata)
∑ : Jumlah nilai
N : Jumlah yang akan dirata-rata
(Arikunto, 2009 : 264 )
3.7.2. Ketuntasan Belajar Klasikal
Untuk menghitung ketuntasan belajar klasikal menggunakan rumus
sebagai berikut:
KB=
...........................................................9)
50
Keterangan :
KB = Ketuntasan Belajar Klasikal
n = Jumlah siswa yang tuntas
N = Jumlah seluruh siswa
( Trianto, 2010: 241)
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Uji Coba
Sebelum diguankan sebagai alat evaluasi, 40 butir soal diuji terlebih
dahulu untuk diketahui tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembeda soal. Berikut hasil analisisnya:
a. Uji Validitas
Validitas butir soal dicari dengan rumus korelasi product moment angka
kasar, dengan menggunakan taraf signifikan sebesar 5% karena penelitian ini
termasuk penelitian pendidikan. Taraf signifikan 5% artinya kebenaran/
validitasnya mencapai 95%. Dari hasil perhitungan, harga r yang diperoleh
dibandingkan dengan r table product moment dengan taraf signifikan 5%. Jika
Jika harga r hitung > r table product moment (nilainya sebesar 0.444), maka item
soal yang diuji bersifat valid. Rumus korelasi moment angka kasar (Arikunto,
2006: 170), yaitu:
= ∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) ( ∑ (∑ ) )
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba
No. Soal Keterangan
1,2,5,6,9,10,11,12,13,14,16,19,
20,21,22,23,24,25,26,27,28,30,
33,34,35,36,37,39,40
0.445 – 0.703
Valid
( > 0.445)
3,4,7,8,15,17,18,29,31,32,38 (-0.216)-0.369 Tidak Valid
( < 0.444)
Catatan: Selengkapnya hasil uji validitas ada di lampiran
52
b. Uji Reliabilitas
Analisis reliabilitas dengan menggunakan teknik K , rumus uji
reliabilitas dapat dijabarkan sebagai berikut:
= (∑ ) (∑ )(∑ )
√ (∑ ) (∑ ) (∑ ) (∑ )
= ( ) ( )( )
√ ( ) ( ) ( ( ) ( )
=
√( ) ( )
=
√ =
= 0,68057
Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus tersebut, diperoleh nilai
reliabilitas sebesar 0,68057. Harga r yang diperoleh dibandingkan dengan r table
product moment dengan taraf signifikan 5%. Harga r hitung > r tabel product
moment, sehingga kesimpulan pada perhitungan manual diatas adalah r hitung
(0,68057) > r tabel ( 0,444) item soal yang diuji bersifat reliable dengan tingkat
reliabilitas yang tinggi.
c. Indeks Kesukaran Soal
Berdasarkan hasil perhitungan indeks kesukaran soal, hasilnya dapat
dijabarkan sebagai berikut: Diperoleh 3 kriteria soal yang sesuai dengan tabel
klasifikasi indeks kesukaran soal di bawah ini:
Tabel. 4.2
Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal
Interval Kriteria
P > 0,70 Mudah
0,30 ≤ P ≤ 0,70 Sedang
P < 0,30 Sukar
53
Adapun hasil analisis indeks kesukaran soal uji coba adalah sebagai berikut:
Tabel. 4.3
Hasil Analisis Indeks Kesukaran Soal Uji Coba
Nomor Soal Kriteria Jumlah soal
2,3,4,6,7,8,11,12,15,17,18,27,
28,31,38,39
Mudah
(0.75-0.95) 16
1,5,9,10,13,14,16,21,25,29,30,
32,34,35,36,
Sedang
(0.3-0.75) 15
19,20,22,23,24,26,33,37,40 Sukar
(0.05-0.2) 9
d. Daya Pembeda Soal
Dari hasil analisis diperoleh kriteria soal uji coba dengan daya pembeda:
sangat baik (0.71 ≤ D ≤ 1.00), baik (0.41 ≤ D ≤ 0.70), cukup (0.21 ≤ D ≤ 0.40),
dan jelek (0.00 ≤ D ≤ 0.20). Namun dalam perhitungan analisis, ditemukan nilai
yang tidak memenuhi keempat kriteria tersebut, jadi 2 soal yang memperoleh daya
pembeda di bawah 0.00 masuk ke dalam kriteria “Sangat Jelek”. Hasil analisis
daya pembeda disajikan dalam tabel berikut:
Tabel. 4.4
Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba
Nomor Soal Interval Kriteria Jumlah
Soal
1 0.71-1.00 Sangat Baik 1
5,9,12,14,25,35,36 0.41-0.60 Baik 7
2,6,10,11,16,18,20,21,
22,26,27,28,30,34,39 0.21-0.40 Cukup 15
3,4,7,8,12,17,19,23,24,29,
31,33,37,38,40 0-0.13 Jelek 15
15,32 (-0.2)-(-0.1) Sangat Jelek 2
54
Dari hasil analisis soal uji coba berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran dan daya beda, maka diperoleh dua kriteria soal yaitu: soal dipakai dan
soal dibuang. Jumlah soal yang dipakai sejumlah 29, namun pada penelitian ini
hanya menggunakan 25 butir soal sebagai alat evaluasi pembelajaran.
Soal yang dipakai yang memenuhi kriteria “valid” (interval nilai validitas
pada perhitungannya antara 0.444-0.703), sedangkan soal yang dibuang yang
memenuhi kriteria “tidak valid” (interval nilai pada perhitungannya antara
(-0.216) – 0.369). Adapun hasilnya sebagai berikut:
Tabel. 4.5
Hasil Kriteria Soal
Nomor Soal Jumlah Soal Kriteria Soal
1,2,5,6,9,10,11,12,13,14,16,19,
20,21,22,23,24,25,26,27,28,30,
33,34,35,36,37,39,40
29 Soal yang dipakai
( > 0.444)
3,4,7,8,15,17,18,29,31,32,38 11 Soal yang dibuang
( < 0.444)
4.2.Hasil Penelitian
4.2.1. Pra Penelitian
a. Motivasi Belajar
Data yang peneliti peroleh untuk mengetahui motivasi belajar siswa adalah
melalui wawancara dengan guru mata pelajaran. Hasil wawancara dengan guru
mata pelajaran pada tahun 2015 didapatkan keterangan motivasi belajar siswa
tergolong masih rendah (hasil wawancara terlampir). Selain dari hasil
wawancara, peneliti juga melakukan observasi selama PPL (Praktik Pengalaman
Lapangan) tahun 2014 dan observasi kegiatan belajar mengajar di sekolah tahun
55
2015. Dari hasil observasi dalam kegiatan belajar siswa cenderung kurang
memperhatikan penjelasan guru dan keadaan kelas yang ribut serta siswa jarang
mengerjakan. Sebelum kegiatan penelitian dilakukan, untuk mengukur motivasi
belajar siswa peneliti menggunakan angket untuk mengetahui tingkat motivasi
belajar siswa. Data dapat disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.6 Persentase Pra Penelitian Hasil Angket
No Interval Kriteria Jumlah Persentase (%)
1 25% - 40% Sangat Rendah 2 5,4
2 41% - 55% Rendah 17 45,94
3 56% - 70% Sedang 13 35,13
4 71% - 85% Tinggi 4 10,81
5 86% - 100% Sangat Tinggi 1 2,70
Rata-rata 52,09%
Kriteria Rendah
(Sumber: data observasi peneliti tahun 2015)
b. Hasil Belajar Ranah Kognitif
Hasil belajar penilaian ranah kognitif pada saat pra penelitian peneliti
dapat selama proses observasi sehingga didapatkan data nilai ulangan harian siswa
Data dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Belajar Kognitif Siswa
No. Hasil Tes Pencapaian
1. Nilai Tertinggi 81
2. Nilai Terendah 29
3. Rata – rata 53,10
4. Jumlah siswa tuntas 9
5 Jumlah siswa tidak tuntas 28
6 Persentase ketuntasan KBM 24 %
(Sumber : daftar nilai ulangan harian Semester II)
56
c. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik
Dalam penelitian yang peneliti lakukan, penilaian hasil belajar siswa
tidak hanya diukur dengan penilaian ranah koginitif. Nilai praktik juga masuk
dalam penilaian ranah Psikomotorik. Hasil nilai kompetensi keterampilan
observasi disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.8 Hasil Observasi Pra Penelitian Ranah Psikomotorik
No. Hasil Tes Pencapaian
1. Nilai Tertinggi 80
2. Nilai Terendah 55
3. Rata – rata 66,57
4. Jumlah siswa tuntas 20
5 Jumlah siswa tidak tuntas 17
6 Persentase ketuntasan KBM 54%
(Sumber: daftar nilai praktik semester II tahun 2015)
4.2.2. Data Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II
a. Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil observasi pada saat pra penelitian, hal ini menunjukan
perlu adanya tindakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Tindakan
yang dilakukan adalah meningkatakan motivasi belajar melalui model
pembelajaran Reciprocal teaching. Berikut disajikan tabel perbandingan
motivasi belajar siklus I dan siklus II berdasarkan indikator motivasi belajar.
57
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Siklus I dan Siklus II
Indikator Siklus I Siklus II Peningkatan
(%) Frekuensi % Frekuensi %
Tekun menghadapi
tugas
25 67% 30 80% 27%
Ulet menghadapi
kesulitan
20 55% 25 75% 20%
Minat terhadap
masalah
24 64% 28 78% 14%
Senang bekerja
mandiri dalam
kelompok
20 54% 27 76% 22%
Senang mencari dan
memecahkan masalah
19 50% 28 77% 27%
Rata-rata keseluruhan - 58% - 77% 22%
(Sumber: data penelitian 2015)
Dari tabel motivasi belajar di atas, dapat digolongkan dalam tabel kriteria
motivasi belajar siswa. Berikut tabel kriteria motivasi belajar siswa:
Tabel 4.10 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
No Rentang Kriteria Frekuensi Persentase
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
1 75% < rata-rata ≤ 100% Sangat Baik 3 21 8 % 57%
2 50% < rata-rata ≤ 75% Baik 24 9 65% 24%
3 25% < rata-rata ≤ 50 % Cukup Baik 8 7 22% 19%
4 0% ≤ rata-rata ≤ 25% Kurang Baik 2 0 5% 0%
Jumlah 37 37 100% 100%
Berdasarkan tabel 4.11 diatas, dapat disajikan dalam bentuk diagram berikut:
58
Gambar 3. Persentase Perbandingan Motivasi Belajar Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan data diagram diatas menunjukan, perbandingan yang
signifikan antara siklus I dan siklus II. Hasil pada siklus II mengalami
peningkatan dari keadaan pada siklus I dengan rata-rata persentase peningkatan
sebesar 22%.
67%
55%
64%
54% 50%
80%
75% 78%
76% 77%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Tekunmenghadapi
tugas
Uletmenghadapi
kesulitan
Minatterhadapmasalah
Senangbekerjamandiridalam
kelompok
Senangmencari danmemecahkan
masalah
persentase
Perbandingan Motivasi Belajar
Siklus I
Siklus II
59
b. Hasil Tes Evaluasi
Tes evaluasi digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
memahami materi pembelajaran yang telah diajarkan. Hasil tes evaluasi siswa
siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Hasil Nilai Tes Evaluasi Siklus I dan Siklus II
(Sumber: data penelitian 2015)
Berdasarkan hasil belajar pada siklus I dan siklus II, maka hasil tersebut
dibandingkan dengan keadaan pada saat pra penelitian. Perbandingan hasil
belajar kognitif siswa pra penelitian, siklus I, dan siklus II dapat disajikan pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Belajar Ranah Kognitif Pra Penelitian, Siklus I,
dan Siklus II
No
Pra Penelitian Siklus I Siklus II
Objek Nilai Frek % Objek Nilai Frek % Objek Nilai Frek %
1 NTT 81 1 3 NTT 84 2 5 NTT 92 3 8
2 NTR 29 4 11 NTR 32 2 5 NTR 48 1 3
3 NRT 53,10 - - NRT 65,6 - - NRT 76,6 - -
4 K - - 24 - K - 41 K - - 81
(Sumber: data penelitian 2015)
Keterangan : NTT = Nilai Tertinggi
NTR = Nilai Terendah
NRT = Nilai Rata-rata
K = Ketuntasan Belajar
No Hasil Tes Siklus I Siklus II
1. Nilai tertinggi 84 92
2. Nilai terendah 32 48
3. Rata-rata 65,6 76,6
4. Jumlah siswa tuntas 15 30
5. Jumlah siswa tidak tuntas 22 7
6. Persentase ketuntasan KBM 41 % 81%
60
Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui bahwa adanya suatu
peningkatan hasil evaluasi belajar siswa dari pra penelitian, siklus I, dan siklus II.
Adanya peningkaan pada evaluasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata
siswa dan persentase ketuntasan klasikal yang terus meningkat dari pra penelitian,
siklus I, dan siklus II. Perbandingan kenaikan tersebut hasilnya dapat disajikan
dalam grafik berikut:
Gambar 4.Persentase Perbandingan Ketuntasan Belajar Ranah Kognitif Pra
Penelitian, Siklus I, dan Siklus II
Dari hasil diatas, maka dapat disimpulkan ketuntasan belajar yang
memenuhi KKM maupun belum memenuhi KKM. Data dapat disajikan dalam
tabel berikut:
24%
41%
81%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
pra penelitian siklus I Siklus II
persentase
perbandingan ketuntasan klasikal belajar
pra penelitian
siklus I
Siklus II
61
Tabel 4.14 Perbandingan KKM pra penelitian, siklus I, dan siklus II
No
Krietria
Pra Penelitian Siklus I Siklus II
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1 ≥ KKM 9 24% 15 41% 31 84%
2 ≤ KKM 28 76% 22 59% 6 16%
Jumlah 37 100% 37 100% 37 100%
c. Hasil Tes Ranah Psikomotorik
Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan pada saat proses
pembelajaran dilakukan diperoleh data nilai praktik siswa. Nilai praktik siklus I
dan siklus II dapat dilihat dalam tabel 11. sebagai berikut:
Tabel 4.15 Hasil Nilai Praktik Siklus I dan Siklus II
No Hasil Tes Siklus I Siklus II
1. Nilai Tertinggi 85 90
2. Nilai Terendah 60 65
3. Nilai rata-rata 72,13 78,66
4. Jumlah siswa tuntas 26 35
5. Jumlah siswa tidak tuntas 11 2
6. Persentase ketuntasan KBM 70% 95%
(Sumber: data penelitian 2015)
Hasil nilai keterampilan pada siklus I dan siklus II kemudian dibandingkan
dengan nilai praktik pra penelitian. Data disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.16 Perbandingan Nilai Praktik Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II
No
Pra Penelitian Siklus I Siklus II
Objek Nilai Frek % Objek Nilai Frek % Objek Nilai Frek %
1 NTT 80 2 5 NTT 85 3 8 NTT 90 5 14
2 NTR 55 5 14 NTR 60 4 11 NTR 65 2 5
3 NRT 66,57 - - NRT 72,13 - - NRT 78,66 - -
4 K - - 54 K - - 70 K - - 95
(Sumber: data penelitian 2015)
62
Keterangan : NTT = Nilai Tertinggi
NTR = Nilai Terendah
NRT = Nilai Rata-rata
K = Ketuntasan Belajar
Dari tabel diatas, dapat diketahui ada peningkatan hasil tes nilai
keterampilan siswa. Peningkatan nilai praktik dapat dilihat dari nilai rata-rata
siswa dan persentase ketuntasan klasikal yang meningkat. Hasil kenaikan tersebut
disajikan pada grafik berikut:
Gambar 5. Persentase Perbandingan Ketuntasan Klasikal Nilai Praktik Pra
Penelitian, Siklus I, dan Siklus II
Dari hasil diatas, maka dapat disimpulkan ketuntasan belajar baik diatas
KKM maupun dibawah KKM. Data dapat disajikan dalam tabel berikut:
54%
70%
95%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
siklus I Siklus II
persentase
Perbandingan Ketuntasan Belajar Nilai Praktik
pra penelitian
siklus I
Siklus II
63
Tabel 4.17 Perbandingan KKM Nilai Praktik Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II
No
Krietria
Pra Penelitian Siklus I Siklus II
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1 ≥ KKM 20 54% 26 70% 35 95%
2 ≤ KKM 17 46% 11 30% 2 5%
Jumlah 37 100% 37 100% 37 100%
4.3.Hasil Pembahasan
4.3.1. Motivasi Belajar
Kondisi pra penelitian motivasi belajar siswa peneliti dapat dengan
melakukan observasi dan angket untuk mengetahui keadaan awal siswa sebelum
dilakukan tindakan. Berdasarkan hasil observasi awal, dapat disimpulkan
menunjukan rendahnya motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa bisa dilihat
dari kurang antusiasnya siswa mengikuti pembelajaran, siswa kurang aktif
bertanya kepada guru ketika proses pembelajaran, daya serap terhadap materi
masih rendah, dan siswa jarang mengerjakan tugas yang diberikan guru. Hasil
tersebut diperkuat denga hasil angket yang diisi oleh siswa. Berdasarkan hasil
angket rata-rata motivasi belajar siswa masuk dalam interval 41% - 55% sehingga
motivasi belajar siswa termasuk dalam kriteria rendah dengan persentase 52,09%.
Sedangkan penjabaran skor angket motivasi belajar dengan kriteria sangat rendah
sebesar 5,4% atau sekitar 2 siswa, motivasi belajar dengan kriteria rendah sebesar
45,94% atau sekitar 17 siswa, motivasi belajar dengan kriteria sedang sebesar
35,13% atau sekitar 13 siswa, motivasi belajar dengan kriteria tinggi sebesar
10,81% atau sekitar 4 siswa, dan motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi
sebesar 2,70% atau sekitar 1 siswa.
64
Berdasarkan penelitian pada siklus I menunjukan rata-rata tingkat
motivasi belajar siswa 58% termasuk dalam kriteria baik menurut pendapat Safari
(2005: 103). Dengan skor tertinggi pada aspek tekun menghadapi tugas sebesar
67% atau sekitar 25 siswa dari 37 siswa tekun mengerjakan tugas atau proyek
yang diberikan guru dan juga aktif hadir dalam kelas. Sedangkan pada aspek ulet
menghadapi kesulitan yaitu sebesar 55% atau sekitar 20 siswa dari 37 siswa yang
mempunyai sikap sabar terhadap tugas yang sulit dan berusaha mengadapi
kesulitan. Selanjutnya aspek minat terhadap masalah sebesar 64% atau sekitar 24
siswa dari 37 siswa menunjukan siswa terbiasa dalam mengikuti pelajaran dan
semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Kemudian pada aspek senang
bekerja mandiri dalam kelompok sebesar 54% atau sekitar 20 siswa dari 37 siswa
lebih mandiri dalam penyelesaian tugas-tugas/PR dengan kelompoknya dan
menggunakan kesempatan belajra diluar jam pelejaran bersama kelompoknya.
Serta aspek senang mencari dan memecahkan masalah dengan skor terendah
sebesar 50% atau sekitar 19 siswa dari 37 siswa antusias menemukan pemecahan
masalah dalam kelompoknya dan tanggap dalam menyelesaikan permasalahn
dalam kelompok. Untuk skor rakapitulasi motivasi belajar dapat dilihat di
lampiran.
Berdasarkan hasil pengamatan tingkat motivasi belajar siswa pada siklus
II, diketahui bahwa rata-rata tingkat motivasi belajar siswa semakin naik dari
rata-rata sebelumnya yang hanya 58% dan tergolong kriteria baik meningkat
sebesar 19% menjadi 77% sehingga tergolong kriteria sangat baik menurut Safari
(2005: 103).
65
Pada gambar 3. sebelumnya, dapat terlihat dengan jelas adanya
peningkatan skor rata-rata dari masing-masing aspek dari siklus I menuju siklus
II. Peningkatan rata-rata keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 19% dari siklus
I sebesar 58% naik menjadi 77% pada siklus II. Seperti pada tekun menghadapi
tugas naik sebesar 27% dari siklus I menjadi 80% yang berarti siswa tekun
mengerjakan tugas atau proyek yang diberikan guru dan juga aktif hadir dalam
kelas semakin baik, kemudian aspek ulet menghadapi kesulitan naik sebesar 20%
dari sebelumnya siklus I 55% naik menjadi 75% pada siklus II menunjukan siswa
yang mempunyai sikap sabar terhadap tugas yang sulit dan berusaha mengadapi
kesulitan semakin baik, selanjutnya aspek minat terhadap masalah naik sebesar
14% dari siklus I 64% naik menjadi 78% pada siklus II menunjukan siswa
terbiasa dalam mengikuti pelajaran dan semangat dalam mengikuti proses
pembelajaran semakin baik. Peningkatan juga terjadi pada aspek senang bekerja
mandiri dalam kelompok yang naik sebesar 22% dari siklus I 54% naik menjadi
76% pada siklus II yang menunjukan siswa lebih mandiri dalam penyelesaian
tugas-tugas/PR dengan kelompoknya dan menggunakan kesempatan belajra diluar
jam pelejaran bersama kelompoknya sangat baik, kemudian yang terakhir yaitu
aspek senang mencari dan memecahkan masalah naik sebesar 27% dari
sebelumnya siklus I 50% naik menjadi 77% pada siklus II yang artinya siswa
siswa antusias menemukan pemecahan masalah dalam kelompoknya dan tanggap
dalam menyelesaikan permasalahn dalam kelompoknya., sehingga dapat
dikatakan bahwa tingkat motivasi belajar siswa pada siklus II mengalami
kenaikan dari siklus I.
66
4.3.2. Hasil Belajar
Sebelum memulai penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan
observasi untuk mengetahui kondisi awal sebelum pemberian tindakan dilakukan.
Observasi dilakukan pada kelas yang akan diteliti yaitu kelas X Multimedia SMK
Palebon Semarang. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian menunjukan hasil
belajar masih rendah. Hali ini ditunjukan dari sejumlah 37 siswa, hanya 9 siswa
yang nilainya mencapai ketuntasan belajar dan 28 siswa tidak tuntas belajar.
Rata-rata nilai siswa sebelum tindakan adalah 53,10 dengan persentase ketuntasan
klasikal sebesar 24%. Padahal ketuntasan belajar dikatakan berhasil apabila terjadi
perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik atau setidaknya kurang
lebih 75 % menurut Mulyasa dalam (Nisa, 2006: 102).
Analisis hasil tes evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I menggunakan
model pembelajaran Reciprocal teaching dalam mata pelajaran pemrograman web
mengalami peningkatan dibandingkan pada saat kondisi pra penelitian. Hal ini
ditunjukan dari hasil nilai rata-rata siswa sebesar 65,6 dibandingkan keadaan pra
penelitian dengan rata-rata 53,10. Nilai tertinggi sebesar 84 dengan frekuensi
perolehan sebanyak 2 siswa dan persentase sebesar 5%, sebaliknya nilai terendah
sebesar 32 menunjukan perolehan yang sama dengan nilai tertinggi. Dengan
ketuntasan klasikal yang dicapai siklus I naik 17% dari sebelumnya 24% saat pra
penelitian menjadi 41% pada siklus I dari jumlah siswa 37 siswa. Pada saat siklus
I peningkatan hasil belajar masih belum mengalami peningkatan yang signifikan.
Selain dari pencapaian ketuntasan klasikal yang belum mencapai indikator
67
keberhasilan kurang lebih sebesar 75%. Jumlah siswa yang ≥ KKM sebanyak 15
siswa atau sekitar 41% dan yang ≤ KKM 22 siswa atau sekitar 59%.
Analisis hasil tes evaluasi siklus II, menunjukan bahwa nilai rata-rata
yang dicapai siswa kelas X Multimedia naik sebesar 11,00 dari siklus I 65,6 naik
menjadi 76,6 pada siklus II. Nilai tertinggi sebesar 92 dengan frekuensi perolehan
sebanyak 3 siswa dan persentase sebesar 8%, sedangkan nilai terendah sebesar 48
dengan frekuensi perolehan sebanyak 1 siswa dan persentase sebesar 3%.Dengan
ketuntasan klasikal pada siklus II naik 40% dari sebelumnya 41% saat siklus I
naik menjadi 81% saat siklus II dari total siswa sejumlah 37 siswa. Jumlah siswa
yang ≥ KKM sebanyak 30 siswa atau sekitar 84% dan yang ≤ KKM sebanyak 7
siswa atau sekitar 16%.
Penilaian hasil belajar tidak hanya pada tes evaluasi tetapi juga pada tes
keterampilan atau praktik. Hasil tes praktik diperoleh peneliti saat observasi.
Berdasarkan hasil nilai praktik, rata-rata nilai praktik pada saat kondisi pra
penelitian 66,57. Dengan persentase ketuntasan klasikal 54%. Jumlah siswa yang
≥ KKM sebanyak 20 siswa atau sekitar 54% dan yang ≤ KKM sebanyak 17 siswa
atau sekitar 46%.
Analisis hasil evaluasi tes praktik menggunakan model pembelajaran
Reciprocal teaching saat pelaksanaan siklus I menunjukan rata-rata meningkat
menjadi 72,13 dibandingkan keadaan pra penelitian dengan rata-rata 66,57. Nilai
tertinggi sebesar 85 dengan frekuensi perolehan sebanyak 3 siswa dan persentase
sebesar 8%, sedangkan nilai terendah sebesar 60 dengan frekuensi perolehan
sebanyak 8 siswa dan persentase sebesar 22%. Dengan ketuntasan klasikal yang
68
dicapai siklus I naik 24% dari sebelumnya 54% saat pra siklus menjadi 70% pada
siklus I dari jumlah siswa 37 siswa. Akan tetapi, ketuntasan klasikal belum
mencapai indikator kurang lebih 75%. Jumlah siswa yang ≥ KKM sebanyak 26
siswa atau sekitar 70% dan yang ≤ KKM sebanyak 11 siswa atau sekitar 30%.
Nilai rata-rata praktik yang dicapai siswa kelas X Multimedia pada siklus
II naik sebesar 6,53 dari siklus I sebesar 72,13 naik menjadi 78,66 pada siklus II.
Nilai tertinggi sebesar 90 dengan frekuensi perolehan sebanyak 5 siswa dan
persentase sebesar 14%, sedangkan nilai terendah sebesar 65 dengan frekuensi
perolehan sebanyak 2 siswa dan persentase sebesar 5%. Dengan ketuntasan
klasikal yang dicapai pada siklus II naik 22% dari sebelumnya yaitu sebesar 70%
saat siklus I naik menjadi sebesar 95% saat siklus II dari total siswa berjumlah 37
siswa. Jumlah siswa yang ≥ KKM sebanyak 35 siswa atau sekitar 70% siswa dan
yang ≤ KKM sebanyak 2 siswa atau sekitar 5%. Dengan begitu penelitian tindakan
kelas ini dapat diakhiri karena kedua nilai sudah mencapai indikator keberhasilan
yang telah ditentukan yaitu 75%.
Selama pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Repirocal
Teaching ada beberapa kendala yang dihadapi dalam penelitian. Sebagai upaya
mengatasi kendala tersebut dilakukan refleksi. Refleksi merupakan kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi (Suharsimi Arikunto, 2010: 140).
Pada saat pelaksanaan tindakan siklus I kendala yang terjadi pada saat proses
diskusi siswa masih ramai dan proses diskusi kurang terarah sehingga proses
berbagi pengetahuan menjadi kurang optimal. Padahal prinsip pembelajaran lebih
menekankan siswa yang berpengetahuan lebih untuk mengajari siswa yang
69
berpengetahuan rendah. Hal tersebut dikarenakan siswa kurang sabar dalam
menghadapi siswa yang berpengetahuan rendah.
Berdasarkan kekurangan pada siklus I tersebut, maka perlu dilakukan
refleksi pada pelaksanaan siklus II. Hal yang dilakukan pada siklus II adalah
proses diskusi lebih teratur dengan menggunakan prinsip memberikan pertanyaan
pada setiap kelompok dengan pertanyaan yang berbeda pada setiap individu
kemudian individu tersebut wajib menjawab pertanyaan dengan benar dan pada
saat proses pengerjaan tes evaluasi siswa lebih bersungguh-sungguh dengan
menerapkan pengawasan ynag lebih ketat agar siswa tidak mencontek. Model
pembelajaran Reciprocal teaching memiliki kelebihan maupun kekurangan.
Kelebihan model pembelajaran Reciprocal teaching adalah siswa yang
berkemampuan lebih bisa membantu siswa yang berkemampuan rendah dalam
proses pembelajaran dengan sistem pembagian kelompok yang heterogen
berdasarkan kemampuan siswa. Kekurangan dari model pembelajaran Reciprocal
teaching adalah kurangnya waktu siswa dalam berdiskusi maupun
mempresentasikan sehingga kurang maksimal dalam menilai kemampuan siswa
memahami materi.
70
BAB V
PENUTUP
5.1.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran reciprocal teaching pada mata pelajaran
pemrograman web dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X
Multimedia SMK Palebon Semarang.
2. Model pembelajaran reciprocal teaching dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang pada materi memahami
dasar HTML, CSS, dan PHP serta menyajikan dasar HTML, CSS, dan PHP
dalam bentuk tabel.
5.2. Saran
Model pembelajaran reciprocal teaching terbukti meningkatkan motivasi
belajar dan hasil belajar siswa kelas X Multimedia SMK Palebon Semarang pada
mata pelajaran pemrograman web, maka dapat disarankan sebagai berikut:
1. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya meneliti aspek psikomotorik siswa.
2. Bagi pihak calon peneliti, pengelolaan waktu dalam reciprocal teaching harus
dimanfaatkan sebaik mungkin agar semua tahapan dalam pembelajaran
tercapai sesuai dengan skenario pembelajaran.
71
DAFTAR PUSTAKA
Akinsola. 2013. Effectiveness of Reflective- Reciprocal Teaching on Pre Service
Teachers’ Achievement and Science Process Skills In Integrated
Science. Dalam International Journal of Education and Research.
University Ibadan. Volume 1 No. 8 August 2013.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta; PT Asdi Mahasatya
Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem, Jakarta : Bumi Aksara
Harahap, Rahma Seri. 2014. Implementasi Pendekatan Reciprocal teaching
Dengan Strategi Pembelajaran Card Sort Untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII BM SMK
Muhammadiyah-8 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.Skripsi.
Medan: Universitas Negeri Medan
Haryati, Indri Nur. 2009. Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan
Reciprocal teaching Sebagai Upaya Meningkatkan Kemandirian
Belajar Matematika dan Hasil Belajar Matematika Untuk Pokok
Bahasan Kesebangunan Pada Siswa Kelas IX-I SMP Negeri 1 Pacitan.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Hasbullah. 2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada
http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf diakses pada tanggal 27
Januari 2015
Huang, Ching Thing dan Yang, Shu Ching. 2015. Effects of Online Reciprocal
Teaching on Reading Strategies, Comprehension, Self-Efficacy, and
Motivation. Dalam International Journal of Educational Computing.
National Sun Yat-sen University.Volume 52(3) 381-407 2015.
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Inung Pratiwi dan Ani Widayati. (2012). ” Pembelajaran Akuntansi Melalui
Reciprocal teaching Model Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
dan Kemandirian Belajar Dalam Materi Mengelola Administrasi Surat
Berharga Jangka Pendek Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 7
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.” Jurnal Pendidikan Akuntansi
Indonesia.Vol.X ,N0.2 ,tahun 2012
72
Nashar, Drs. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan
Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
Nisa, Khairun Nurul Fitri. (2014).” Peningkatan Kompetensi Menggunakan
Program Aplikasi Microsoft Word Melalui Penerapan Model Student
Facilitator And Explaining Di SMA Negeri 2 Ungaran.”Skripsi.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Nur Efendi. (2013). ”Pendekatan Pengajaran Reciprocal teaching Berpotensi
Mengingkatkan Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA” Jurnal
Pedagogia.Vol.2 , No. 1, Februari 2013 : halaman 84-97.
Nur, Indri Hayati. 2009. Implementasi Pembelajaran Dengan Pendekatan
Reciprocal teaching Sebagai Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar
Matematika Dan Hasil Belajar Matematika Untuk Pokok Bahasan
Kesebangunan Pada Siswa Kelas IX-I SMP Negeri 1 Pacitan. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Remaja Rosdakarya: Bandung
________ . 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakrya
Republik Indonesia. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Pusat
Pengembangan MKU/MKDK-LP3: Universitas Negeri Semarang.
Sanjaya, Wina.2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
73
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Alfabeta: Bandung.
Suharsimi Arikunto.2009. Prosedur Penelitian. Rieka Cipta: Jakarta
________. 2010. Prosedur Penelitian. Rieka Cipta: Jakarta.
________. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. PT Bumi Aksara: Jakarta
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan
Penelitian (KTSP). Kencana Prenada Media Group: Jakarta.
Uno, Hamzah B. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara
Valentino, Ade Gita. 2010. Penerapan Pendekatan Strategi Pengajaran Timbal
Balik (Reciprocal teaching) Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berkomunikasi, Prestasi, dan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran
Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Siswa Kelas X SMKN 6 Malang.
Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang
Wuri, Dita Andari. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator
and Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika
Kelas VII SMP Nurul Islam. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
74
LAMPIRAN
75
LAMPIRAN 1
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan
1. Peneliti : Apakah kurikulum yang digunakan dalam proses pembelajaran ?
Guru : Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI
Kurikulum KTSP untuk kelas XII
2. Peneliti : Jenis model pembelajaran apa yang diterapkan sebelumnya ?
Guru : Model pembelajaran ceramah dan model pembelajaran praktik
3. Peneliti : Bagaimana nilai harian siswa?
Guru : Masih banyak siswa nilainya belum mencapai KKM dari 37 siswa hanya 9
siswa yang mencapai KKM pada nilai ulangan harian.
4. Peneliti : Bagaimana nilai tugas siswa?
Guru : nilai siswa terdiri dari nilai tugas, nilai praktik membuat postingan di blog
5. Peneliti : Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran?
Guru : Laboratorium Komputer dan Laboratorium Multimedia
6. Peneliti : Materi yang telah di sampaikan sejauh mana?
Guru : Pembuatan blog dan aplikasinya untuk tugas
7. Peneliti : Kendala-kendala apa saja yang di rasakan dalam proses pembelajaran baik
Oleh guru atau siswa?
Guru : Komputer yang terbatas dengan jumlah 26 PC, 24 untuk komputer bersama 2
untuk komputer server, koneksi internet yang terbatas sehingga menghambat
proses pembelajaran, AC yang sering mati sehingga kondisi laboratorium
panas sehingga siswa kurang berkonsentrasi, siswa yang cenderung kurang
motivasi untuk belajar dan jarang mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Selain itu, siswa hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa terlibat secara
aktif, daya serap terhadap materi masih rendah, dan kurangnya antusias
bertanya kepada guru dan siswa kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran
76
LAMPIRAN 2
DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK
SISWA KELAS X MULTIMEDIA
NO KELOMPOK NAMA JENIS KELAMIN
1
I
AHMAD TOFIK S L
2 AHMAD SAHERTIAN L
3 ELYSIA NUR ULA FIRDAUS P
4 KURNIAWAN L
5 DITA FITRI PURNAMASARI P
6
II
CHIQUITITA TRI AGUSTIN P
7 WAIS INTAN SARI P
8 CHANDRA DWI YOGA K L
9 ASRUL RAHMAD L
10 FEBRI NUGROHO L
11
III
DANDY SUNAJI TRI ATMOJO L
12 AJI BAGAS PRAKOSO L
13 FELISA FATIKHANI P
14 MAYANG DWI ARYANTI P
15 NISA ZAHROTUL FIRDAUS P
16
IV
ISTIQOMAH P
17 RIZAL MAULANA AQBAR L
18 NOR SHOBAH P
19 MICHELL BEFITRA L
20
V
NUR MAHARANI P
21 ALFIN KRISNA L
22 ILHAM AJI SAPUTRA L
23 RAHMADIKA LUTHFI MANAFI L
24 ROCHMANSAH L
25
VI
RENA RIZKY SEPTIANA P
26 ANDREAS DEDDY WIJAYA L
27 WIDIYANTI P
28 RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH L
29 ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR L
30
VII
VARELLIA GITA PRAMESWARI P
31 ANGGI SAFITRI P
32 ILHAM HARTANTO L
33 RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI L
34
VIII
SALSABILLA DISA WAHYUDI P
35 DAFFA SURYA PANGESTU L
36 MUHAMMAD RIDWAN L
37 YASHINTA NADILA AGUSTINA P
77
LAMPIRAN 3
PERHITUNGAN ANGKET
Membuat tabel rujukan dengan cara:
1) Menetapkan persentase tertinggi = (4:4) x 100%=100%
2) Menetapkan persentase terendah = (1:4) x 100%= 25%
3) Range = 100% -25%= 75%
4) Menetapkan kelas interval = 5
5) Panjang kelas interval (positif) = 75:5=15%
6) Kriteria penentuan interval
Interval Kriteria
86% -100% Sangat Tinggi
71% - 85% Tinggi
56% - 70% Sedang
41% - 55% Rendah
25% - 40% Sangat Rendah
78
ANALISIS PERHITUNGAN ANGKET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 R-01 2 4 3 2 3 3 2 1 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 102 64% Sedang
2 R-02 3 3 3 4 3 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 111 69% Sedang
3 R-03 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 3 1 1 3 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 1 2 2 2 1 2 3 3 81 51% rendah
4 R-04 2 3 3 1 2 3 2 2 3 3 4 4 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 84 53% rendah
5 R-05 3 3 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 85 53% rendah
6 R-06 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 85 53% rendah
7 R-07 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 87 54% rendah
8 R-08 3 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 1 3 2 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 112 70% Sedang
9 R-09 2 3 2 3 2 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 80 50% rendah
10 R-10 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 108 68% Sedang
11 R-11 4 3 1 4 3 3 2 2 2 2 3 3 1 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 1 3 3 3 4 3 4 4 4 1 3 3 118 74% tinggi
12 R-12 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 2 2 2 2 2 4 3 2 3 1 2 2 2 3 1 2 2 1 3 85 53% rendah
13 R-13 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 4 2 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 111 69% Sedang
14 R-14 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 64 40% sangat rendah
15 R-15 3 3 4 4 3 4 2 2 4 3 4 1 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 129 81% tinggi
16 R-16 2 4 1 3 3 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 88 55% rendah
17 R-17 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 85 53% rendah
18 R-18 2 3 3 3 1 3 1 3 2 3 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 3 3 2 88 55% rendah
19 R-19 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 112 70% Sedang
20 R-20 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 63 39% sangat rendah
21 R-21 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 4 2 2 3 4 3 3 2 2 2 4 4 4 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 116 73% tinggi
22 R-22 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 3 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 82 51% rendah
23 R-23 4 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 110 69% Sedang
24 R-24 2 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 1 2 1 2 3 1 2 2 2 2 3 2 87 54% rendah
25 R-25 2 3 3 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 4 3 3 2 3 2 3 2 4 4 4 2 2 4 2 4 2 3 3 2 3 2 2 2 4 4 4 111 69% Sedang
26 R-26 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 110 69% Sedang
27 R-27 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 84 53% rendah
28 R-28 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 110 69% Sedang
29 R-29 3 3 2 3 2 3 2 1 1 2 4 3 2 2 2 1 1 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 1 1 3 3 88 55% rendah
30 R-30 2 4 3 3 2 3 2 2 3 1 2 2 1 4 3 1 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 1 2 3 2 2 3 88 55% rendah
31 R-31 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 4 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 104 65% Sedang
32 R-32 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 87 54% rendah
33 R-33 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 107 67% Sedang
34 R-34 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 136 85% tinggi
35 R-35 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 4 1 1 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 140 88% sangat tinggi
36 R-36 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 1 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 111 69% Sedang
37 R-37 3 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 1 68 43% rendah
skor persentase kriteria item pertanyaan
no kode
LA
MP
IRA
N 4
79
Kriteria Frekuensi Persentase
sangat rendah 2 5,4
rendah 17 45,94
sedang 13 35,13
tinggi 4 10,81
sangat tinggi 1 2,70
80
LAMPIRAN 5
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR
Sekolah : SMK Palebon Semarang
Mata Pelajaran : Pemrograman Web
Kelas/Semester : X/II (Dua)
No Indikator Sub Indikator Alat Penilaian
1 Tekun menghadapi tugas 1. Kehadiran di kelas
2. Rajin mengerjakan tugas
Lembar
Observasi
2 Ulet menghadapi
kesulitan
1. Sikap sabar terhadap tugas
yang sulit
2. Berusaha menghadapi
kesulitan
3 Minat terhadap masalah 1. Kebiasaan dalam
menghadapi masalah
2. Semangat dalam mengikuti
proses pembelajaran dan
minat terhadap soal-soal
yang sulit.
4 Senang bekerja mandiri
dalam kelompok
1. Penyelesaian tugas-tugas/
PR dengan kelompoknya.
2. Menggunakan kesempatan
belajar diluar jam pelajaran
bersama kelompoknya.
5 Senang mencari dan
memecahkan masalah
dalam kelompok
1. Antusias menemukan
pemecahan masalah dalam
kelompoknya.
2. Tanggap dalam
menyelesaikan
permasalahan dalam
kelompok
81
LAMPIRAN 6
LEMBAR OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR
No Nama
Siswa klmpk
tekun
menghadapi
tugas
Ulet
menghadapi
kesulitan
Minat
terhadap
masalah
Senang
bekerja
mandiri dalam
kelompok
Senang
mencari dan
memecahkan
masalah
1
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tofik I 2 Sahertian 3 Elysia 4 Kurniawan 5 Dita 6 Agustin II 7 Wais 8 Chandra 9 Asrul 10 Febri 11 Dandy III 12 Aji bagas 13 Felisia 14 Mayang 15 Nisa 16 Istiqomah IV 17 Rizal 18 Shobah 19 Michell 20 Rani V 21 Alfin 22 Ilham aji 23 Luthfi 24 Rochmansah 25 Rena VI 26 Andreas 27 Widiyanti 28 Rizki
29 Ilham alif 30 Varellia VII 31 Anggi 32 Ilham 33 Rizki muda 34 Disa VIII 35 Daffa 36 Ridwan 37 Yashinta
Keterangan : 1 = Tidak Baik 2 = Cukup baik 3 = Baik 4 = Sangat Baik
82
LAMPIRAN 7
RUBRIK PENILAIAN MOTIVASI BELAJAR
Aspek yang dinilai Skor Deskripsi
Tekun menghadapi
tugas
4 Jika siswa aktif hadir di kelas dan sangat rajin
mengerjakan tugas
3 Jika siswa aktif hadir di kelas dan rajin mengerjakan
tugas
2 Jika siswa cukup aktif hadir di kelas dan cukup rajin
mengerjakan tugas
1 Jika siswa tidak hadir di kelas dan tidak rajin
mengerjakan tugas
Ulet menghadapi
kesulitan
4 Jika siswa dapat bersikap sabar terhadap tugas yang sulit
dan sangat berusaha menghadapi kesulitan
3 Jika siswa dapat bersikap sabar terhadap tugas yang sulit
dan dapat berusaha menghadapi kesulitan
2 Jika siswa cukup bersikap sabar terhadap tugas yang sulit
dan cukup berusaha menghadapi kesulitan
1 Jika siswa tidak bersikap sabar terhdap tugas yang sulit
dan tidak berusaha menghadapi kesuliatn
Minat terhadap masalah 4 Jika siswa aktif terbiasa dalam menghadapi masalah dan
sangat semangat dalam mengikuti proses pembelajaran
serta minat terhadap soal-soal yang sulit
3 Jika siswa aktif terbiasa dalam menghadapi masalah dan
semangat dalam mengikuti pembelajaran serta minat
terhadap soal-soal yang sulit
2 Jika siswa cukup aktif terbiasa dalam menghadapi
masalah dan cukup semangat dalam mengikuti
pembelajaran minat terhadap soal-soal yang sulit
1 Jika siswa tidak aktif dalam menghadapi masalah dan
tidak semangat dalam mengikuti pembelajaran minat
terhadap soal-soal yang sulit
Senang bekerja mandiri
dalam kelompok
4 Jika siswa mandiri menyelesaikan tugas-tugas/PR dalam
kelompoknya dan sangat rajin menggunakan kesempatan
belajar diluar jam pelajaran bersama kelompoknya.
3 Jika siswa mandiri menyelesaikan tugas-tugas/PR dalam
kelompoknya dan rajin menggunakan kesempatan belajar
diluar jam pelajaran bersama kelompoknya
2 Jika siswa cukup mandiri menyelesaikan tugas-tugas/PR
dalam kelompoknya dan cukup rajin menggunakan
kesempatan belajar diluar jam pelajaran bersama
kelompoknya
83
1 Jika siswa tidak mandiri menyelesaikan tugas-tugas/PR
dalam kelompoknya dan tidak rajin menggunakan
kesempatan belajar diluar jam pelajaran bersama
kelompoknya
Senang mencari dan
memecahkan masalah
4 Jika siswa sangat antusias menemukan pemecahan
masalah dalam kelompoknya dan sangat tanggap dalam
menyelesaikan permasalahan dalam kelompok
3 Jika siswa antusias menemukan pemecahan masalah
dalam kelompoknya dan sangat tanggap dalam
menyelesaikan permasalahan dalam kelompok
2 Jika siswa cukup antusias menemukan pemecahan
masalah dalam kelompoknya dan cukup tanggap dalam
menyelesaikan permasalahan dalam kelompok
1 Jika siswa tidak antusias menemukan pemecahan
masalah dalam kelompoknya dan tidak tanggap dalam
menyelesaikan permasalahan dalam kelompok
84
LAMPIRAN 8 ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SIKLUS I
tekun ulet minat mandiri senang tekun ulet minat mandiri senang1 R-01 3 3 3 3 2 14 70 baik 20 1 R-01 3 3 3 3 2 14 70 baik 20 R-01 14 70 baik2 R-02 3 3 3 4 2 15 75 baik 2 R-02 4 3 4 3 3 17 85 sangat baik R-02 16 80 sangat baik3 R-03 2 2 2 1 1 8 40 cukup 3 R-03 2 2 2 1 1 8 40 cukup R-03 8 40 cukup4 R-04 2 2 2 1 1 8 40 cukup 4 R-04 2 1 2 2 1 8 40 cukup R-04 8 40 cukup5 R-05 2 1 2 2 1 8 40 cukup 5 R-05 2 2 2 1 1 8 40 cukup R-05 8 40 cukup6 R-06 3 2 3 2 2 12 60 baik 6 R-06 2 3 3 2 2 12 60 baik R-06 12 60 baik7 R-07 2 2 2 2 2 10 50 cukup 7 R-07 2 3 3 2 2 12 60 baik R-07 11 55 baik8 R-08 2 1 3 2 2 10 50 cukup 8 R-08 2 3 3 2 2 12 60 baik R-08 11 55 baik9 R-09 4 2 3 2 2 13 65 baik 9 R-09 4 3 3 3 2 15 75 baik R-09 14 70 baik
10 R-10 3 3 3 2 2 13 65 baik 10 R-10 4 3 3 3 2 15 75 baik R-10 14 70 baik11 R-11 4 2 3 3 3 15 75 baik 11 R-11 4 3 3 3 2 15 75 baik R-11 15 75 baik12 R-12 2 2 2 2 1 9 45 cukup 12 R-12 2 1 2 2 2 9 45 cukup R-12 9 45 cukup13 R-13 3 2 3 2 3 13 65 baik 13 R-13 2 2 3 2 2 11 55 baik R-13 12 60 baik14 R-14 3 1 2 2 1 9 45 cukup 14 R-14 2 1 2 2 2 9 45 cukup R-14 9 45 cukup15 R-15 3 1 2 2 2 10 50 cukup 15 R-15 3 2 3 2 2 12 60 baik R-15 11 55 baik16 R-16 1 1 1 1 1 5 25 kurang baik 16 R-16 1 1 1 1 1 5 25 kurang baik R-16 5 25 kurang baik17 R-17 2 2 2 2 2 10 50 cukup 17 R-17 2 2 2 2 2 10 50 cukup R-17 10 50 cukup18 R-18 3 2 3 2 1 11 55 baik 18 R-18 2 2 3 2 2 11 55 baik R-18 11 55 baik19 R-19 3 3 3 2 2 13 65 baik 19 R-19 4 3 4 2 2 15 75 baik R-19 14 70 baik20 R-20 2 3 2 1 1 9 45 cukup 20 R-20 2 1 2 1 1 7 35 cukup R-20 8 40 cukup21 R-21 2 2 2 1 2 9 45 cukup 21 R-21 3 2 3 2 2 12 60 baik R-21 10.5 52.5 baik22 R-22 1 1 1 1 1 5 25 kurang baik 22 R-22 1 1 1 1 1 5 25 kurang baik R-22 5 25 kurang baik23 R-23 3 2 1 2 3 11 55 baik 23 R-23 4 2 4 2 3 15 75 baik R-23 13 65 baik24 R-24 3 2 3 3 2 13 65 baik 24 R-24 3 2 2 3 3 13 65 baik R-24 13 65 baik25 R-25 3 2 3 2 3 13 65 baik 25 R-25 3 3 2 3 2 13 65 baik R-25 13 65 baik26 R-26 3 4 3 3 3 16 80 sangat baik 26 R-26 4 3 3 3 3 16 80 sangat baik R-26 16 80 sangat baik27 R-27 3 2 2 1 3 11 55 baik 27 R-27 2 2 3 2 2 11 55 baik R-27 11 55 baik28 R-28 3 4 3 3 3 16 80 sangat baik 28 R-28 4 3 4 2 3 16 80 sangat baik R-28 16 80 sangat baik29 R-29 2 1 2 2 2 9 45 cukup 29 R-29 2 1 2 2 2 9 45 cukup R-29 9 45 cukup30 R-30 3 3 3 3 3 15 75 baik 30 R-30 2 2 3 2 2 11 55 baik R-30 13 65 baik
31 R-31 3 2 3 3 2 13 65 baik 31 R-31 2 2 3 2 2 11 55 baik R-31 12 60 baik
32 R-32 3 2 4 3 3 15 75 baik 32 R-32 3 2 2 2 2 11 55 baik R-32 13 65 baik
33 R-33 3 3 4 3 2 15 75 baik 33 R-33 3 3 2 3 2 13 65 baik R-33 14 70 baik
34 R-34 3 3 4 3 2 15 75 baik 34 R-34 3 3 2 3 3 14 70 baik R-34 14.5 72.5 baik
35 R-35 3 3 3 2 2 13 65 baik 35 R-35 3 3 2 3 2 13 65 baik R-35 13 65 baik36 R-36 2 3 2 2 2 11 55 baik 36 R-36 3 2 2 2 2 11 55 baik R-36 11 55 baik37 R-37 3 3 2 3 2 13 65 baik 37 R-37 3 2 2 2 2 11 55 baik R-37 12 60 baik
No no Kode SiswaKode
Siswa
Indikatorskor NP Kriteria Kriteriakode siswa skor
observer 1 observer 2
skor max
Rekapitulasi
skor NP kriteriaSkor Max NPIndikator
85
LAMPIRAN 9
ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SIKLUS II
tekun ulet minat mandiri senang tekun ulet minat mandiri senang1 R-01 4 3 4 3 3 17 85 SANGAT BAIK 20 1 R-01 3 4 4 4 2 17 85 SANGAT BAIK 20 R-01 17 85 SANGAT BAIK2 R-02 4 3 4 3 4 18 90 SANGAT BAIK 2 R-02 4 4 4 4 2 18 90 SANGAT BAIK R-02 18 90 SANGAT BAIK3 R-03 2 2 2 2 2 10 50 CUKUP 3 R-03 2 2 2 1 3 10 50 CUKUP R-03 10 50 CUKUP4 R-04 2 2 2 2 2 10 50 CUKUP 4 R-04 2 2 2 1 3 10 50 CUKUP R-04 10 50 CUKUP5 R-05 2 2 2 2 2 10 50 CUKUP 5 R-05 2 1 2 2 3 10 50 CUKUP R-05 10 50 CUKUP6 R-06 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK 6 R-06 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK R-06 20 100 SANGAT BAIK7 R-07 3 3 3 3 3 15 75 BAIK 7 R-07 2 3 4 2 4 15 75 BAIK R-07 15 75 BAIK8 R-08 4 3 3 3 2 15 75 BAIK 8 R-08 2 2 3 3 3 13 65 BAIK R-08 14 70 BAIK9 R-09 4 4 4 4 3 19 95 SANGAT BAIK 9 R-09 4 4 4 4 3 19 95 SANGAT BAIK R-09 19 95 SANGAT BAIK
10 R-10 3 3 3 3 4 16 80 SANGAT BAIK 10 R-10 4 4 4 3 3 18 90 SANGAT BAIK R-10 17 85 SANGAT BAIK11 R-11 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK 11 R-11 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK R-11 20 100 SANGAT BAIK12 R-12 3 3 4 3 2 15 75 BAIK 12 R-12 4 2 3 2 2 13 65 BAIK R-12 14 70 BAIK13 R-13 3 3 4 3 3 16 80 SANGAT BAIK 13 R-13 3 3 3 3 4 16 80 SANGAT BAIK R-13 16 80 SANGAT BAIK14 R-14 3 3 2 2 3 13 65 BAIK 14 R-14 3 1 2 3 2 11 55 BAIK R-14 12 60 BAIK15 R-15 3 3 2 3 3 14 70 BAIK 15 R-15 3 2 2 2 3 12 60 BAIK R-15 13 65 BAIK16 R-16 2 2 2 2 2 10 50 CUKUP 16 R-16 1 1 1 2 3 8 40 CUKUP R-16 9 45 CUKUP17 R-17 3 3 3 3 3 15 75 BAIK 17 R-17 2 2 2 2 3 11 55 BAIK R-17 13 65 BAIK18 R-18 3 3 3 4 3 16 80 SANGAT BAIK 18 R-18 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK R-18 18 90 SANGAT BAIK19 R-19 4 3 3 4 3 17 85 SANGAT BAIK 19 R-19 4 3 3 3 2 15 75 BAIK R-19 16 80 SANGAT BAIK20 R-20 2 2 2 2 2 10 50 CUKUP 20 R-20 2 3 2 2 1 10 50 CUKUP R-20 10 50 CUKUP21 R-21 3 3 2 3 3 14 70 BAIK 21 R-21 2 2 2 1 3 10 50 CUKUP R-21 12 60 BAIK22 R-22 2 2 2 2 2 10 50 CUKUP 22 R-22 1 1 2 1 3 8 40 CUKUP R-22 9 45 CUKUP23 R-23 4 4 4 3 4 19 95 SANGAT BAIK 23 R-23 4 4 4 4 3 19 95 SANGAT BAIK R-23 19 95 SANGAT BAIK24 R-24 3 3 4 4 3 17 85 SANGAT BAIK 24 R-24 4 3 3 4 3 17 85 SANGAT BAIK R-24 17 85 SANGAT BAIK25 R-25 4 3 4 3 3 17 85 SANGAT BAIK 25 R-25 4 4 4 4 3 19 95 SANGAT BAIK R-25 18 90 SANGAT BAIK26 R-26 4 4 4 3 4 19 95 SANGAT BAIK 26 R-26 4 4 4 4 3 19 95 SANGAT BAIK R-26 19 95 SANGAT BAIK27 R-27 3 3 3 4 3 16 80 SANGAT BAIK 27 R-27 3 4 4 3 3 17 85 SANGAT BAIK R-27 16.5 82.5 SANGAT BAIK28 R-28 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK 28 R-28 4 4 3 4 4 19 95 SANGAT BAIK R-28 19.5 97.5 SANGAT BAIK29 R-29 2 2 2 2 2 10 50 CUKUP 29 R-29 2 1 2 2 3 10 50 CUKUP R-29 10 50 CUKUP30 R-30 3 3 3 4 3 16 80 SANGAT BAIK 30 R-30 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK R-30 18 90 SANGAT BAIK31 R-31 3 3 3 2 3 14 70 BAIK 31 R-31 4 3 2 4 2 15 75 BAIK R-31 14.5 72.5 BAIK32 R-32 3 3 3 4 4 17 85 SANGAT BAIK 32 R-32 4 4 3 4 4 19 95 SANGAT BAIK R-32 18 90 SANGAT BAIK33 R-33 4 3 3 3 4 17 85 SANGAT BAIK 33 R-33 4 4 3 4 4 19 95 SANGAT BAIK R-33 18 90 SANGAT BAIK34 R-34 4 3 4 4 4 19 95 SANGAT BAIK 34 R-34 4 4 4 4 3 19 95 SANGAT BAIK R-34 19 95 SANGAT BAIK35 R-35 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK 35 R-35 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK R-35 20 100 SANGAT BAIK36 R-36 3 3 3 3 4 16 80 SANGAT BAIK 36 R-36 4 4 4 4 4 20 100 SANGAT BAIK R-36 18 90 SANGAT BAIK37 R-37 3 3 3 2 3 14 70 BAIK 37 R-37 3 2 4 3 2 14 70 BAIK R-37 14 70 BAIK
Rekapitulasi Observer 1 observer 2
Kriteria Skor max NoKode
Siswa
IndikatorNo
Kode
Siswa
Indikatorskor NP kode siswa skor NP Kriteriaskor NP Kriteria skor max
86
LAMPIRAN 10
DAFTAR NILAI HARIAN SISWA
SMK PALEBON SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Kelas : X Multimedia
Semester : Genap
No NAMA L/P NILAI KETERANGAN
1 AHMAD SAHERTIAN L 56 TIDAK TUNTAS
2 AHMAD TOFIK S L 75 TUNTAS
3 AJI BAGAS PRAKOSO L 46 TIDAK TUNTAS
4 ALFIN KRISNA L 29 TIDAK TUNTAS
5 ANDREAS DEDDY WIJAYA L 29 TIDAK TUNTAS
6 ANGGI SAFITRI P 81 TUNTAS
7 ASRUL RAHMAD L 47 TIDAK TUNTAS
8 CHANDRA DWI YOGA K L 66 TIDAK TUNTAS
9 CHIQUITITA TRI AGUSTIN P 76 TUNTAS
10 DAFFA SURYA PANGESTU L 58 TIDAK TUNTAS
11 DANDY SUNAJI TRI ATMOJO L 76 TUNTAS
12 DITA FITRI PURNAMASARI P 29 TIDAK TUNTAS
13 ELYSIA NUR ULA FIRDAUS P 53 TIDAK TUNTAS
14 FEBRI NUGROHO L 45 TIDAK TUNTAS
15 FELISA FATIKHANI P 63 TIDAK TUNTAS
16 ILHAM AJI SAPUTRA L 29 TIDAK TUNTAS
17 ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR L 45 TIDAK TUNTAS
18 ILHAM HARTANTO L 50 TIDAK TUNTAS
19 ISTIQOMAH P 66 TIDAK TUNTAS
20 KURNIAWAN L 52 TIDAK TUNTAS
21 MAYANG DWI ARYANTI P 64 TIDAK TUNTAS
22 MICHELL BEFITRA L 51 TIDAK TUNTAS
23 MUHAMMAD RIDWAN L 54 TIDAK TUNTAS
24 NISA ZAHROTUL FIRDAUS P 75 TUNTAS
25 NOR SHOBAH P 69 TIDAK TUNTAS
26 NUR MAHARANI P 75 TUNTAS
27 RAHMADIKA LUTHFI MANAFI L 75 TUNTAS
28 RENA RIZKY SEPTIANA P 56 TIDAK TUNTAS
29 RIZAL MAULANA AQBAR L 64 TIDAK TUNTAS
30 RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI L 54 TIDAK TUNTAS
31 RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH L 64 TIDAK TUNTAS
32 ROCHMANSAH L 54 TIDAK TUNTAS
33 SALSABILLA DISA WAHYUDI P 64 TIDAK TUNTAS
34 VARELLIA GITA PRAMESWARI P 75 TUNTAS
35 WAIS INTAN SARI P 75 TUNTAS
36 WIDIYANTI P 55 TIDAK TUNTAS
37 YASHINTA NADILA AGUSTINA P 59 TIDAK TUNTAS
87
LAMPIRAN 11
DAFTAR NILAI HARIAN PRAKTIK
SMK PALEBON SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Kelas : X Multimedia
Semester : Genap
No NAMA L/P NILAI KETERANGAN
1 AHMAD SAHERTIAN L 75 TIDAK TUNTAS
2 AHMAD TOFIK S L 78 TUNTAS
3 AJI BAGAS PRAKOSO L 60 TIDAK TUNTAS
4 ALFIN KRISNA L 55 TIDAK TUNTAS
5 ANDREAS DEDDY WIJAYA L 55 TIDAK TUNTAS
6 ANGGI SAFITRI P 60 TUNTAS
7 ASRUL RAHMAD L 75 TIDAK TUNTAS
8 CHANDRA DWI YOGA K L 60 TIDAK TUNTAS
9 CHIQUITITA TRI AGUSTIN P 60 TUNTAS
10 DAFFA SURYA PANGESTU L 75 TIDAK TUNTAS
11 DANDY SUNAJI TRI ATMOJO L 80 TUNTAS
12 DITA FITRI PURNAMASARI P 60 TIDAK TUNTAS
13 ELYSIA NUR ULA FIRDAUS P 60 TIDAK TUNTAS
14 FEBRI NUGROHO L 60 TIDAK TUNTAS
15 FELISA FATIKHANI P 75 TIDAK TUNTAS
16 ILHAM AJI SAPUTRA L 55 TIDAK TUNTAS
17 ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR L 60 TIDAK TUNTAS
18 ILHAM HARTANTO L 60 TIDAK TUNTAS
19 ISTIQOMAH P 80 TIDAK TUNTAS
20 KURNIAWAN L 60 TIDAK TUNTAS
21 MAYANG DWI ARYANTI P 60 TIDAK TUNTAS
22 MICHELL BEFITRA L 55 TIDAK TUNTAS
23 MUHAMMAD RIDWAN L 75 TIDAK TUNTAS
24 NISA ZAHROTUL FIRDAUS P 75 TUNTAS
25 NOR SHOBAH P 75 TIDAK TUNTAS
26 NUR MAHARANI P 75 TUNTAS
27 RAHMADIKA LUTHFI MANAFI L 75 TUNTAS
28 RENA RIZKY SEPTIANA P 60 TIDAK TUNTAS
29 RIZAL MAULANA AQBAR L 55 TIDAK TUNTAS
30 RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI L 60 TIDAK TUNTAS
31 RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH L 75 TIDAK TUNTAS
32 ROCHMANSAH L 75 TIDAK TUNTAS
33 SALSABILLA DISA WAHYUDI P 75 TIDAK TUNTAS
34 VARELLIA GITA PRAMESWARI P 75 TUNTAS
35 WAIS INTAN SARI P 75 TUNTAS
36 WIDIYANTI P 75 TIDAK TUNTAS
37 YASHINTA NADILA AGUSTINA P 75 TIDAK TUNTAS
88
LAMPIRAN 12
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA
KELAS XI MULTIMEDIA
No NAMA L/P KODE SISWA
1 ADE PRATAMA L M-01
2 BELA SUKMA P M-02
3 DESY NUR ALIYAH P M-03
4 DEVI APRILIANI P M-04
5 DIANA BUDI PRAMESTI P M-05
6 DIFTA ALINKA RIZKI P M-06
7 FITRIYANTO NADI PRASETYO L M-07
8 FRIDA MEGANINGRUM P M-08
9 INDANA ZULFA P M-09
10 ISMAK PRIYANTIN P M-10
11 MADHITYA GUSTA P M-11
12 MARINDA ARDIYANA P M-12
13 M.ADITYA PRASETYA L M-13
14 M.DANANG NOVIANTO L M-14
15 NOVIA NUR LUTHFIANISA P M-15
16 PUJI LESTARI P M-16
17 RISMA YULIANA P M-17
18 ROHMATUL INAYAH P M-18
19 UTAMI NOOR AZIZAH P M-19
20 YUSUF ADE TIAR L M-20
89
DAFTAR NAMA SISWA KELAS PENELITIAN
KELAS X MULTIMEDIA
No NAMA L/P KODE SISWA
1 AHMAD SAHERTIAN L R-01
2 AHMAD TOFIK S L R-02
3 AJI BAGAS PRAKOSO L R-03
4 ALFIN KRISNA L R-04
5 ANDREAS DEDDY WIJAYA L R-05
6 ANGGI SAFITRI P R-06
7 ASRUL RAHMAD L R-07
8 CHANDRA DWI YOGA K L R-08
9 CHIQUITITA TRI AGUSTIN P R-09
10 DAFFA SURYA PANGESTU L R-10
11 DANDY SUNAJI TRI ATMOJO L R-11
12 DITA FITRI PURNAMASARI P R-12
13 ELYSIA NUR ULA FIRDAUS P R-13
14 FEBRI NUGROHO L R-14
15 FELISA FATIKHANI P R-15
16 ILHAM AJI SAPUTRA L R-16
17 ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR L R-17
18 ILHAM HARTANTO L R-18
19 ISTIQOMAH P R-19
20 KURNIAWAN L R-20
21 MAYANG DWI ARYANTI P R-21
22 MICHELL BEFITRA L R-22
23 MUHAMMAD RIDWAN L R-23
24 NISA ZAHROTUL FIRDAUS P R-24
25 NOR SHOBAH P R-25
26 NUR MAHARANI P R-26
27 RAHMADIKA LUTHFI MANAFI L R-27
28 RENA RIZKY SEPTIANA P R-28
29 RIZAL MAULANA AQBAR L R-29
30 RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI L R-30
31 RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH L R-31
32 ROCHMANSAH L R-32
33 SALSABILLA DISA WAHYUDI P R-33
34 VARELLIA GITA PRAMESWARI P R-34
35 WAIS INTAN SARI P R-35
36 WIDIYANTI P R-36
37 YASHINTA NADILA AGUSTINA P R-37
LA
MP
IRA
N 1
3
90
LAMPIRAN 14
KISI-KISI SOAL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
Indikator No. butir
soal
Aspek Tingkat kesukaran soal
C1
(Mengingat)
C2
(Memahami
)
C3
(Mengaplikas
ikan)
C4
(Menganalisis)
C5
(Mengevalu
asi)
C6
(Mencipta) Mudah Sedang Sulit
1. Mengetahui
dasar
pemrograman
HTML, CSS,
dan PHP
2. Mempraktikkan
pembuatan tabel
dengan HTML
P.1 √ √
P.2 √ √
P.3 √ √
P.4 √ √
P.5 √ √
P.6 √ √
P.7 √ √
P.8 √ √
P.9 √ √
P.10 √ √
P.11 √ √
P.12 √ √
P.13 √ √
P.14 √ √
P.15 √ √
P.16 √
P.17 √ √
P.18 √ √
P.19 √ √
P.20 √ √
P.21 √ √
P.22 √ √
P.23 √ √
P.24 √ √
91
Indikator
No.
butir
soal
Aspek Tingkat kesukaran soal
C1
(Mengingat)
C2
(Memahami
)
C3
(Mengaplikas
ikan)
C4
(Menganalisis)
C5
(Mengevalu
asi)
C6
(Mencipta) Mudah Sedang Sulit
1. Mengetahui dasar
pemrograman
HTM, CSS, dan
PHP
2. Mempraktikkan
pembuatan tabel
dengan HTML
P.25 √ √
P.26 √ √
P.27 √ √
P.28 √ √
P.29 √ √
P.30 √ √
P.31 √ √
P.32 √ √
P.33 √ √
P.34 √ √
P.35 √ √
P.36 √ √
P.37 √ √
P.38 √ √
P.39 √ √
P.40 √
92
LAMPIRAN 15
SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : Pemrograman Web
Kelas : X
Sekolah : SMK Palebon
Waktu : 1 X 45 menit
PETUNJUK UMUM
1. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan soal.
2. Isikan identitas Anda pada lembar jawaban yang tersedia.
3. Jumlah soal sebanyak 40 soal pilihan ganda
4. Bacalah petunjuk soal sebelum menjawab
5. Pilih salah satu jawaban yang Anda anggap benar dengan tanda silang (X) pada pilihan A,
B, C, D, atau E
6. Kerjakan terlebih dahulu soal yang Anda anggap mudah.
1. Editor untuk membuat file HTML banyak tersedia, diantaranya,kecuali…
A. Fronfage
B. Notepad
C. Dreamwaver
D. Crimson Editor
E. Aphace
2. Web terdiri dari 4 (empat) hal yaitu,kecuali…
A. Hypertext
B. Resource identifier
C. Client-server
D. Markup language
E. Repeater
3. Kepanjangan dari HTML adalah …
A. Hyper text mail language
B. Hyper team master language
C. HyperText Markup Language
D. Hyper team mode language
E. Hyper tuts mark up language
4. Di bawah ini yang merupakan dokumen web adalah ….
A. *.doc D. *.html
B. *.xls E. *.gif
C. *.swf
5. Tag pasangan sebagai penutup suatu elemen dari HTML biasanya diawali dengan tanda ,,,
A. ” D. /
B. : E. ?
C. &
6. Penulisan tag HTML yang benar adalah ....
A. <Tittle>............... <Tittle>
B. <Head>.............<Head>
93
C. <Html>................ <Head>
D. <Body>............ <Body>
E. <Html> ............. </Html>
7. Dalam penulisan file HTML, teks yang akan muncul pada title bar didefinisikan di antara
tag ....
A. <head> dan </head>
B. <title> dan </title>
C. <bar> dan </bar>
D. <title bar> dan </title bar>
E. <body> dan </body>
8. Tag HTML yang digunakan untuk menandai sebuah paragraf dari dokumen HTML yang
dibuat adalah ....
A. <paragraf> D. <pg>
B. <paragraph> E. <prg>
C. <p>
9. Tag HTML yang digunakan untuk memisahkan teks menjadi baris baru adalah ....
A. <hr> D. <break
B. <bb> E. <br>
C. <teks>
10. Atribut colspan digunakan untuk ....
A. Melebarkan baris D. Membuat border kolom
B. Melebarkan kolom E. Membuat border baris
C. Melebarkan baris dan kolom
11. Atribut rowspan digunakan untuk ....
A. Melebarkan baris D. Membuat border kolom
B. Melebarkan kolom E. Membuat border baris
C. Melebarkan baris dan kolom
12. Tag heading yang terkecil dalam HTML adalah ....
A. <h6>heading</h6> D. <h2>heading</h2>
B. <h5>heading</h5> E. <h1>heading</h1>
C. <h4>heading</h4>
13. Tag HR memiliki atribut ....
A. Size D. size dan width
B. Width E. size dan height
C. Height
14. Tag HTML yang digunakan untuk menampilkan sebuah gambar dalam halaman web
adalah…
A. <img> D. <bmp>
B. <image> E. <gambar>
C. <jpg>
15. Perintah HTML dalam form yang digunakan untuk menerima masukan dari pengguna berupa
beberapa baris teks, seperti komentar dalam guestbook adalah ....
A. <input type=”text”> masukan </input>
B. <input type=”radio”>masukan</input>
C. <form> masukan </form>
D. <select> masukan </select>
E. <textarea> masukan </textarea>
16. Contoh penulisan perintah HTML untuk menjadikan beberapa baris dalam tabel menjadi satu
adalah ....
A. <table colspan=”3”>
B. <tr colspan=”3”>
C. <td colspan=”3”>
D. <tr rowspan=”3”>
E. <td rowspan=”3”>
17. Code HTML yang benar untuk merubah ukuran tulisan adalah ......
A. <marquee> ….. </marquee>
B. <font size = 12 px> ........ </font>
D. <html> ….... </html>
E. <br> ….... </br>
94
C. <font color=FF0000> .......</font>
18. Code HTML yang benar untuk membuat tulisan berjalan dari kanan ke kiri adalah …...
A. <marquee> ….. </marquee>
B. <marquee> ….. <marquee>
C. </marquee> ….. </marquee>
D. <html> ….... </html>
E. <br> …......... </br>
19. Penulisan untuk pembuatan tampilan tabel yang yang salah adalah…
A. </table>
<p>
<table border=1> <tr>
<td>Ini contoh tabel sederhana dengan border</td> </tr>
</table>
B. <table border="1">
<tr> <td>baris 1, kolom 1</td>
<td>baris 1, kolom 2</td>
</tr></table>
C. <table border="1">
<tr><td>baris 1, kolom 1</td>
<td>baris 1, kolom 2</td>
</tr><tr><td>baris 2, kolom 1</td>
<td>baris 2, kolom 2</td></tr></table>
D. <table border="1">
<tr>
<td>Row 1, cell 1</td>
<td>Row 1, cell 2</td>
</tr>
</table>
</table>
E. <p>
< border=1> <tr>
<td>Ini contoh tabel sederhana dengan border</td> </tr>
</table>
20. Pada scriptor di bawah adalah contoh pembuatan…
<html>
<head>
<title>Belajar menggunakan frame</title>
</head>
<frameset cols="20%, 80%">
<frame src="links.html" name="links">
<frame src="display.html" name="display">
<noframes>
<body>
<p> File ini menggunakan frame. Ikuti link <a href="noframes.html">tanpa frame</a>
untuk menuju versi
dari file ini tanpa frame </p>
</body>
</noframes>
<frameset><html>
95
A. Profil
B. Input data
C. Tampilan data
D. Coneksi Data Base
E. Tampilan Menu Utama
21. Manakah di bawah ini sintak link html yang benar…
A. <a href=”url”>home</a>
B. <a herf=”url”>profile</a>
C. <a href:=”url”>galeri</a>
D. <a href="url">contact<a>
E. <a href:\"url">about us</a>
22. Pelajari program tag HTML berikut ini!
<table>
<tr><td colspan=3> </td></tr>
<tr><td> </td><td> </td><td> </td></tr>
<tr><td colspan=3> </td></tr>
</table>
Dari program berikut akan menghasilkan bentuk tabel seperti gambar….
23. Kode HTML, untuk pembuatan daftar tak berurut digunakan tag …
A. <hr> D. <br>
B. <ul> E. <list>
C. <ol>
24. Elemen form pada dokumen HTML yang digunakan untuk menerima input teks multibaris
adalah …
A. <input type=”text” …>
B. <input type=”radio” …>
C. <input type=”checkbox” …>
D. <select>
E. <textarea>
25. Tag HTML untuk menampilkan gambar adalah…
A. <src img=”file.jpg”> D. <img src=”file.jpg”>
B. <scr img=”file.jpg”> E. <include img.jpg>
C. <img scr=”file.jpg”>
26. Untuk membuat judul tabel digunakan tag…
A. <table>
B. <td>
C. <th>
D. <tr>
E. <judul>
27. Perintah untuk membuat teks menjadi berwarna yaitu …
A. <font color=”color”>
B. <bgcolor=”color”>
C. <img src=”url”>
D. <td bacground=”url”>
E. <p align=”center”>
28. Perintah untuk mengatur huruf agar menjadi miring pada HTML adalah …
A. <u>
B. <b>
C. <p>
96
D. <i>
29. Tag <div> </div> digunakan untuk…
A. Membuat hyperlink
B. Membuat tabel
C. Memformat teks menjadi tercetak miring
D. Memformat teks menjadi tercetak tebal
E. Membuat blok paragraph dengan baris baru akhir paragraph
30. Dalam form, isi atribut dari type untuk menerima masukan berupa pilihan dengan hanya satu
pilihan dalam satu waktu adalah ....
A. text
B. password
C. checkbox
D. radio
E. checkbox dan radio
31. Dalam form, isi atribut dari type untuk menyembunyikan karakter yang sudah di ketik adalah
....
A. text
B. password
C. checkbox
D. radio
E. checkbox dan radio
32. Tag <script></script> di dalam file HTML biasanya merupakan client-side script. Bahasa
pemrograman yang ditulis di antara tag <script> adalah ....
A. VBA
B. VB Script
C. Java
D. JavaScript
E. VB.Net
33. Perintah untuk mengakhiri pemprograman dengan PHP adalah dengan tanda ....
A. [ ]
B. <?
C. ?>
D. { }
E. /
34. Perhatikan hasil screen shoot beikut!
Untuk menampilkan hasil tersebut,script CSS yang benar adalah…
97
A.
B.
C.
D
<html>
<head>
<title>css</title>
</head>
<body>
<div style=”font-size:10pt”>ukuran huruf 10 point</div>
<div style=”font-size:16pt”>ukuran huruf 16 point</div>
<div style=”font-size:12px”>ukuran huruf 12 pixel</div>
</html>
<html>
<head>
<title>css</title>
</head>
<body>
<div style=”font-size:10pt”>ukuran huruf 10 point</div>
<div style=”font-size:16pt”>ukuran huruf 16 point</div>
<div style=”font-size:12px”>ukuran huruf 12 pixel</div>
</body>
<html>
<head>
<title>css</title>
</head>
<body>
<div style=”font-size:10pt”>ukuran huruf 10 point</div>
<div style=”font-size:16pt”>ukuran huruf 16 point</div>
<div style=”font-size:12pt”>ukuran huruf 12 point</div>
</body>
</html>
<html>
<head>
<title>css</title>
</head>
<body>
<div style=”font-size:10pt”>ukuran huruf 10 point</div>
<div style=”font-size:16pt”>ukuran huruf 16 point</div>
<div style=”font-size:12px”>ukuran huruf 12 pixel</div>
</body>
</html>
98
E.
35. Penulisan kode javascript dalam dokumen HTML yang benar di bawah ini adalah…
A. <script language=”javascript”>
….
</script>
B. <script language=’javascript’>
…
</script>
C. <script language = javascript>
…
<script/>
D. <script language =”javascript”>
……
<script/>
E. <script language=’javascript’>
…
<script/>
36. Cara menuliskan kode program javascript dalam suatu file teks dan kemudian file teks
yang berisi kode javascript yang dipanggil dari dalam dokumen HTML adalah…
A. <script language=”javascript” src=”lokasi/file.js”></script>
B. <script language=”javascript” src=”lokasi/file.js”><script/>
C. <script language=’javascript’ src=’lokasi/file.js”></script>
D. <script language=’javascript’ src=’lokasi/file.js’><script/>
E. <script language=”javascript” src=”lokasi/file.js”>
<html>
<head>
<title>css</title>
<body>
<div style=”font-size:10pt”>ukuran huruf 10 point</div>
<div style=”font-size:16pt”>ukuran huruf 16 point</div>
<div style=”font-size:12px”>ukuran huruf 12 pixel</div>
</body>
</html>
99
37. <html>
<php?
Print ("Contoh text yang menggunakan kode PHP");
?>
</html>
Dari kode di atas perintah Print dapat juga seperti ……
A. Help
B. script language
C. head
D. include
E. echo
38. Penulisan komentar dalam satu satu baris di javascript menggunakan tanda….
A. //
B. /*
C. /
D. */
E. ?
39. Perintah untuk memanggil file dalam PHP,misalnya akan memanggil file config.php yang
ada pada folder common ….
A. <a href = "/common/config'.ph">; D. calling("/common/config.php");
B. include("/common/config.php"); E. <a href = "config.php">
C. class = "/common/config.php";
40. Dalam PHP penulisan nama variabel di awali dengan tanda….
A. $
B. @
C. #
D. *
E. %
100
LAMPIRAN 16
KUNCI JAWABAN
UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
1. A
2. E
3. C
4. D
5. D
6. E
7. B
8. C
9. E
10. B
11. A
12. A
13. D
14. A
15. A
16. E
17. B
18. A
19. E
20. E
21. A
22. E
23. B
24. E
25. D
26. C
27. A
28. E
29. E
30. D
31. B
32. D
33. C
34. D
35. A
36. A
37. E
38. A
39. B
40. A
101
LAMPIRAN 17
LEMBAR JAWABAN
Nama :
No. Absen :
Kelas :
1. A B C D E
2. A B C D E
3. A B C D E
4. A B C D E
5. A B C D E
6. A B C D E
7. A B C D E
8. A B C D E
9. A B C D E
10. A B C D E
11. A B C D E
12. A B C D E
13. A B C D E
14. A B C D E
15. A B C D E
16. A B C D E
17. A B C D E
18. A B C D E
19. A B C D E
20. A B C D E
21 A B C D E
22. A B C D E
23. A B C D E
24. A B C D E
25. A B C D E
26. A B C D E
27. A B C D E
28. A B C D E
29. A B C D E
30. A B C D E
31. A B C D E
32. A B C D E
33. A B C D E
34. A B C D E
35. A B C D E
36. A B C D E
37. A B C D E
38. A B C D E
39. A B C D E
40. A B C D E
102
Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Beda, Validitas, dan Reliabilitas Soal Uji Coba Instrumen Penelitian
Jumlah Siswa 20 Taraf Signifikansi 5 %
jumlah soal 40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 M-01 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 39 1521
2 M-02 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37 1369
3 M-03 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 21 441
4 M-04 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 28 784
5 M-05 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 27 729
6 M-06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 28 784
7 M-07 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 25 625
8 M-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 26 676
9 M-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 25 625
10 M-10 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 12 144
11 M-11 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 13 169
12 M-12 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 18 324
13 M-13 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 17 289
14 M-14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 23 529
15 M-15 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 15 225
16 M-16 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 23 529
17 M-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 22 484
18 M-18 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 12 144
19 M-19 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 17 289
20 M-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 26 676
B 14 16 18 18 10 16 16 17 13 12 17 15 6 10 19 6 18 17 3 4 13 4 1 2 10 4 17 16 12 9 18 12 3 8 13 11 4 15 15 2
S 6 4 2 2 10 4 4 3 7 8 3 5 14 10 1 14 2 3 17 16 7 16 19 18 10 16 3 4 8 11 2 8 17 12 7 9 16 5 5 18
Uji Validitas
rxy(hitung) 0.68 0.45 0.24 0.1 0.7 0.7 -0 0.2 0.5 0.6 0.4 0.5 0.6 0.5 -0 0.6 0 0.4 0.6 0.6 0.5 0.6 0.5 0.7 0.6 1 1 0 0 0.6 -0 -0 0.5 0.5 0.5 0.6 0.6 0.3 0.5 0.7
r tabel 0.44
simpulan Valid ValidTidak ValidTidak ValidValidValidTidak ValidTidak ValidValidValidValidValidValidValidTidak ValidValidTidak ValidTidak ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidTidak ValidValidTidak ValidTidak ValidValidValidValidValidValidTidak ValidValidValid
Jumlah Valid 29
Jumlah Tidak Valid 11
Uji Reliabilitas
Varian Item 0.22 0.17 0.09 0.1 0.3 0.2 0.2 0.1 0.2 0.3 0.1 0.2 0.2 0.3 0.1 0.2 0 0.1 0.1 0.2 0.2 0.2 0.1 0.1 0.3 0 0 0 0 0.3 0.1 0.3 0.1 0.3 0.2 0.3 0.2 0.2 0.2 0.1
Jumlah Varian Item7.12
Varian Total 55.3
Reliabilitas(r11) 0.89
BUTIR SOALY2Skor total(X)
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
KODE SISWANO
LA
MP
IRA
N 1
8
103
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 Ade 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 39 1521
2 Bela 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37 1369
4 devi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 28 784
6 difta 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 28 784
5 diana 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 27 729
8 frida 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 26 676
20 yusuf 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 26 676
7 fitriyanto 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 25 625
9 indana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 25 625
14 m.danang 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 23 529
16 puji 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 23 529
17 risma 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 22 484
3 desy 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 21 441
12 marinda 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 18 324
13 m.aditya 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 17 289
19 utami 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 17 289
15 noura 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 15 225
11 madhitya 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 13 169
18 rohmatul 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 12 144
10 ismak 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 12 144
Tingkat Kesukaran 0.7 0.8 0.9 0.9 0.5 0.8 0.9 0.9 0.65 0.6 0.85 0.75 0.3 0.5 0.95 0.3 0.9 0.85 0.15 0.2 0.65 0.2 0.05 0.1 0.5 0.2 0.85 0.8 0.6 0.45 0.9 0.6 0.15 0.4 0.65 0.55 0.2 0.75 0.75 0.1
Kategori Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Sukar Sukar Sedang Sukar Sukar Sukar Sedang Sukar Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Mudah Mudah Sukar
∑ Batas Atas 10 10 10 10 8 10 8 9 9 8 10 10 4 8 9 5 9 10 2 4 8 4 1 2 8 4 10 10 6 6 9 5 2 6 9 9 3 8 9 2
∑ Batas bawah 4 6 8 8 2 6 8 8 4 4 7 5 2 2 10 1 9 7 1 0 5 0 0 0 2 0 7 6 6 3 9 7 1 2 4 2 1 7 6 0
Daya Beda 0.6 0.4 0.2 0.2 0.6 0.4 0 0.1 0.5 0.4 0.3 0.5 0.2 0.6 -0.1 0.4 0 0.3 0.1 0.4 0.3 0.4 0.1 0.2 0.6 0.4 0.3 0.4 0 0.3 0 -0.2 0.1 0.4 0.5 0.7 0.2 0.1 0.3 0.2
Kategori Sangat Baik Cukup Jelek Jelek Baik Cukup Jelek Jelek Baik Cukup Cukup Baik Jelek Baik Sangat Jelek Cukup Jelek Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Baik Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Jelek Sangat Jelek Jelek Cukup Baik Baik Jelek Jelek Cukup Jelek
no NamaNo soal
Skor total(X) Y2
104
Perhitungan uji validitas item soal nomor 1 dengan
korelasi produc moment.
No. X y y2
xy
1 1 39 1 1521 39
2 1 37 1 1369 37
3 0 21 0 441 0
4 1 28 1 784 28
5 1 27 1 729 27
6 1 28 1 784 28
7 1 25 1 625 25
8 1 26 1 676 26
9 1 25 1 625 25
10 0 12 0 144 0
11 0 13 0 169 0
12 0 18 0 324 0
13 1 17 1 289 17
14 1 23 1 529 23
15 0 15 0 225 0
16 1 23 1 529 23
17 1 22 1 484 22
18 0 12 0 144 0
19 1 17 1 289 17
20 1 26 1 676 26
∑ 14 454 14 11356 363
= (∑ ) (∑ )(∑ )
√ (∑ ) (∑ ) (∑ ) (∑ )
= ( ) ( )( )
√ ( ) ( ) ( ( ) ( )
=
√( ) ( )
=
√ =
= 0,68057
105
Pada uji coba dengan jumlah responden 20 orang. Taraf signifikan 95%
(diperoleh r tabel 0,444), sehingga kesimpulan pada perhitungan manual di atas
yaitu: item soal no. 1 rhitung ( 0,68057) > rtabel (0,444), maka soal no. 1 “Valid”
106
LAMPIRAN 19
SILABUS
NAMA SEKOLAH : SMK Palebon Semarang
MATA PELAJARAN : Pemrograman Web
KELAS/SEMESTER : X/Genap
STANDAR KOMPETENSI : Memahami dasar HTML, CSS, dan PHP
ALOKASI WAKTU : 4 X 45 Menit
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Pembelajaran Indikator Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3.6. Memahami dasar
pemrograman HTML,
CSS, dan PHP dalam
bentuk tabel
4.7. Menyajikan formulir
pada halaman web
dengan HTML dan
PHP
Dasar HTML dan PHP
Dasar struktur HTML
Tabel dengan HTML
Cara kerja form
Dasar CSS
Dasar PHP
Mengamati
Pelbagai jenis format
tabel dengan HTML
dan tampilannya
terhadap halaman web
Menanya
Mendiskusikan
pelbagai tampilan
format tabel, formulir
dan komponen-
komponennya pada
halaman web
Tugas
Menyelesaikan masalah
tentang format formulir
pada halaman web
Observasi
Mengamati
kegiatan/aktivitas siswa
secara individu dan
dalam diskusi dengan
checklist lembar
pengamatan atau dalam
bentuk lain
8 JP Buku Teks Pelajaran
Buku Panduan Guru
Pemrograman Web
Dengan HTML Revisi
Keempat, Betha sidik,
Ir., Husni I. Pohan, Ir.,
M.Eng., Penerbit
Informatika Bandung,
Juni 2012
Learning Web Design
4th Edition, Jennifer
Niederst Robbins,
Penerbit O'Reilly Media,
Inc.: Kanada, 2012
Buku-buku dan referensi
107
Mengeksplorasi
Eksplorasi pelbagai
jenis format formulir
dengan tabel
Eksplorasi pelbagai
komponen-komponen
pada formulir
Mengasosiasi
Menyimpulkan tentang
format formulir dengan
tabel dan pelbagai
komponen pada
halaman web
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil
percobaan dan
pengamatan pelbagai
format tabel dan
komponen-komponen
formulir pada halaman
web
Portofolio
Laporan percobaan
Tes
pilihan ganda
lain yang relevan
Media cetak/elektronik
Lingkungan sekitar
108
LAMPIRAN 20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1
MATA PELAJARAN : Pemrograman Web
STANDAR KOMPETENSI : Memahami dasar HTML, CSS, dan PHP
KELAS/SEMESTER : X / Genap
ALOKASI WAKTU : 4 x 45 Menit (4 JP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar:
1. Memahami dasar pemrograman HTML, CSS, dan PHP.
2. Menyajikan teknik-teknik dalam pemrograman HTML, CSS, dan PHP.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengetahui pembuatan tabel dengan HTML.
109
2. Mengetahui desain halaman web dengan konsep tabel dengan HTML.
3. Mengetahui anatomi dan cara kerja form.
4. Memahami dasar pemrograman CSS
5. Memahami dasar pemrograman PHP (Struktur Penulisan PHP dalam HTML,
pengenalan variabel di PHP)
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah selesai pembelajaran,peserta didik dapat :
1. Memahami dan mempraktikan pembuatan tabel dengan HTML
2. Memahami desain halaman web dengan konsep tabel
3. Memahami anatomi dan cara kerja form
4. Memahami dasar CSS
5. Memahami dasar PHP (struktur penulisan PHP dalam HTML ,pengenalan variabel di
PHP)
E. Materi Ajar
1. Pembuatan tabel dengan HTML
2. Desain halaman web dengan konsep tabel
3. Anatomi dan cara kerja form
4. Struktur dasar CSS
5. Struktur penulisan PHP dalam HTML
F. Metode Pembelajaran
- Pendekatan : Saintifik
- Model : Reciprocal Teaching
- Metode : Simulasi/praktek, diskusi kelompok, penugasan
G. Sumber Belajar
1. Buku teks pelajaran
2. Buku panduan Guru
3. Pemrograman Web Dengan HTML Revisi Keempat, Betha sidik, Ir., Husni I. Pohan,
Ir., M.Eng., Penerbit Informatika Bandung, Juni 2012
4. Learning Web Design 4th Edition, Jennifer Niederst Robbins, Penerbit O'Reilly
Media, Inc.: Kanada, 2012
110
5. Buku-buku dan referensi lain yang relevan.
6. Media cetak/elektronik
H. Media Pembelajaran
1. Media : Powerpoint,internet
2. Alat dan bahan : LCD
I. Kegiatan Pembelajaran
a. Pertemuan ke 1 (2x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda
kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan
alat serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberi salam kepada peserta didik.
3. Guru memberikan penjelasan mengenai model
pembelajaran Reciprocal Teaching serta
memberikan motivasi siswa untuk belajar.
4. Siswa menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
5. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu
dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan
tentang materi yang telah di terangkan sebelumnya.
15 menit
Inti 1. Guru menjelaskan poin-poin penting dari materi
yang akan di pelajari
2. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5
orang setiap kelompok secara heterogen.
3. Peserta didik melakukan diskusi kelompok.
4. Guru menunjuk kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi.
5. Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain
untuk di kritisi.
6. Guru melakukan penilaian motivasi belajar sesuai
dengan lembar observasi.
65 menit
Penutup 1. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan
refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
2. Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
3. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
10 menit
111
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT bahwa
pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik
dan lancar.
b. Pertemuan 2 (2x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda
kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan
alat serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberi salam kepada peserta didik.
3. Siswa menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu
dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan
tentang materi yang telah di terangkan sebelumnya.
10 menit
Inti 1. Guru memberikan motivasi sebelum pembelajaran
2. Guru mengulas kembali materi yang telah dijelaskan
sebelumnya.
3. Guru menunjuk kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi pada pertemuan sebelumnya.
4. Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain
untuk di kritisi.
5. Guru memberikan penguatan terkait jawaban yang
disampaikan siswa.
6. Guru melakukan penilaian motivasi belajar sesuai
dengan lembar observasi.
55 menit
Penutup 1. Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2. Siswa mulai mengerjakan tes evaluasi
3. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT,
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah
berlangsung dengan baik dan lancar.
25 menit
112
Materi
1. HTML merupakan Standard bahasa yang di gunakan untuk menampilkan dokumen web.
Yang biasa anda lakukan dengan HTML yaitu:
a. Mengontrol tampilan dari web page dan contentnya.
b. Mempublikasikan document secara online sehingga bisa diakses dari seluruh dunia.
c. Membuat online form yang bisa digunakan untuk menangani pendaftaran, transaksi
secara online.
d. Menambahkan object-object seperti image, audio, video, dan juga java applet dalam
dokumen HTML
2. Program yang di gunakan untuk membuat dokumen HTML, ada banyak HTML editor
yang bisa anda gunakan diantaranya: Ms FrontPage, Dreamweaver, Notepad.
3. Dokumen HTML bisa dibagi menjadi 3 bagian utama:
a. HTML
Setiap document HTML harus di awali dan di tutup dengan tag HTML
<HTML> </HTML>
b. HEAD
Bagian header dari document HTML di apit oleh tag <HEAD></HEAD> di dalam
bagian ini biasanya dimuat tag TITLE yang menampilkan judul dari halaman pada
titlenya browser.
c. BODY
Document body di gunakan untuk menampilkan text, image link dan semua yang akan
ditampilkan pada web page.
Berikut merupakan struktur dasar HTML:
<html>
<head>
<title>Disini judul dokumen web</title>
</head>
<body>
Disini isi konten halaman web yang akan
ditampilkan oleh browser
</body>
4. Tag yang digunakan dalam HTML dapat di sajikan dalam tabel berikut:
Tag Atribut/Contoh penulisan Fungsi
113
<body> <body bgcolor=”red”>
<body bgcolor=”#FF0000”>
text=” ... “
link=” ...”
vlink=”...”
alink=”...”
<body
background=”D:\Gambar.jpg”>
Backgorund halaman
berwarna
merah
Memberi warna pada
teks
Warna link
Warna link yang
sudah dikunjungi
Warna link yang aktif
Memberi background
gambar
pada halaman
<a> ... </a> <a href=”D:\home.html”>Home</a>
Membuat
hyperlink/link
<img> <img src="person.jpg" width="50"
height="50" border="0" alt="Person"
align="left">
<img src=”C:\Documents and Settings\All
Users\Documents\My Pictures\Sample
Pictures\Sunset.jpg>
Memasukkan gambar
dengan nama file
gambar person.jpg,
lebar 50px, tinggi
50px, border 0,
rata kiri, dan jika
gambar tidak muncul
akan keluar teks
Person
<font>... /font> <FONT size="2" color="#FFFF00"
face="arial">...</font>
Mengatur font dengan
ukuran 2,warna
kuning, jenis huruf
Arial
<BIG>...</BIG> <BIG>Contoh </BIG> Membuat teks Contoh
menjadi lebih besar
<SMALL>...</SMALL> <SMALL> Contoh</SMALL> Membuat teks Contoh
menjadi lebih kecil
<b>...</b> Teks bold/dicetak lebih tebal
<i>…</i> Teks italic/miring
<strike>...</strike> Teks tercoret
<u>...</u> Teks underlined
<h1>...</h1> Teks heading 1. Tingkat heading bisa sampai
tingkat 6. Semakin besar tingkar heading,
maka teks akan dicetak semakin kecil
<hr> <hr width=”600”>
<hr align=”center” size=”5”
width=”80%”
Garis dengan lebar
600. Tag <hr>
tidak perlu ditutup
Garis dengan tinggi 5,
lebar 80%
dari lebar layar
browser dan rata
tengah
<p align=”center’> ...
</p>
Paragraf rata tengah. Perintah ini
juga dapat ditulis dengan tag
114
<center>...</center>
<br> Tag untuk ganti baris Tag <br> tidak perlu
ditutup
<marquee> ....
</marquee>
Teks berjalan. Memiliki atribut
direction, behavior dan lain-lain.
Contoh:
<marquee direction=”right”>
....</marquee>
<marquee behavior=”alternate”>
... </marquee>
5. Beberapa perintah penting untuk membuat tabel:
a. <table border=”1”> .... </table> merupakan perintah utama dalam pembuatan tabel,
tabel dengan ketebalan 1px
b. <tr> ... </tr> tag untuk membuat baris
c. <td> ... </td> tag untuk membuat kolom/cell
d. <th> … </th> mendefiniskan table heading atau judul tiap kolom
e. colspan merge/melebarkan kolom/cell
f. rowspan merge/melebarkan baris
Atribut-atribut yang digunakan dalam HTML sebagai berikut:
Tag Fungsi
<div> ... </div> Sebuah wilayah teks yang akan
diformat
<dl> ... </dl> Sebuah daftar definisi
<dt> ... </dt> Sebuah istilah definisi, sebagai bagian
dari daftar definisi.
<dd> ... </dd> Sesuai untuk istilah definisi, sebagai
bagian dari daftar definisi
<ol> ... </ol> Ordered List atau daftar berurutan
<ul> ... </ul> Un-Ordered List atau daftar tidak
berurutan
<li> ... </li> Sebuah daftar item untuk digunakan
dengan <ol> atau <ul>.
pembuatan tabel :
untuk menampilkan data dalam bentuk tabel pada HTML, digunakan tag <Table>
struktur pembuatan tabel dapat disajikan seperti berikut:
<table>
<tr>
<td>data baris 1 kolom 1</td>
<td>data baris 1 kolom 2</td>
</tr>
</table>
115
6. Menyajikan bentuk tabel
Berikut contoh pembuatan tabel , disimpan dengan tabel 1.html
<html>
<head>
<title>tabel</title>
</head>
<body>
berikut contoh tabel dengan rowspan dan colspan
<table width=80% border=2 cellspacing=0 cellpadding=0>
<tr>
<td>baris 1 kolom 1</td>
<td>baris 1 kolom 2</td>
</tr>
J. Penilaian
a. Teknik penilaian
Aspek Teknik Bentuk Instrumen
Kognitif Tes Tertulis Tes
Motivasi Belajar Observasi Pedoman Observasi dan Rubrik
Penilaian
b. Kisi- Kisi Penilaian.
Dilampirkan
c. Instrumen Penilaian
Dilampirkan
Semarang, April 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah Peneliti
Drs. Joko Raharjo Zeli Primalia
NIM. 5302411129
116
LAMPIRAN 21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
MATA PELAJARAN : Pemrograman Web
STANDAR KOMPETENSI : Memahami dasar HTML, CSS, dan PHP
KELAS/SEMESTER : X / Genap
ALOKASI WAKTU : 4 x 45 Menit (4 JP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar:
a. Memahami dasar pemrograman HTML, CSS, dan PHP.
b. Menyajikan teknik-teknik dalam pemrograman HTML, CSS, dan PHP.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
a. Mengetahui pembuatan tabel dengan HTML.
b. Mengetahui desain halaman web dengan konsep tabel dengan HTML.
c. Mengetahui anatomi dan cara kerja form.
117
d. Mengetahui dasar pemrograman CSS
e. Memahami dasar pemrograman PHP(Struktur Penulisan PHP dalam HTML,
pengenalan variabel di PHP)
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah selesai pembelajaran,peserta didik dapat :
a. Memahami dan mempraktikan pembuatan tabel dengan HTML
b. Memahami desain halaman web dengan konsep tabel
c. Memahami anatomi dan cara kerja form
d. Memahami dasar CSS
e. Memahami dasar PHP (struktur penulisan PHP dalam HTML,pengenalan variabel di
PHP)
E. Materi Ajar
a. Pembuatan tabel dengan HTML
b. Desain halaman web dengan konsep tabel
c. Anatomi dan cara kerja form
d. Struktur dasar CSS
e. Struktur penulisan PHP dalam HTML
F. Metode Pembelajaran
- Pendekatan : Saintifik
- Model : Reciprocal Teaching
- Metode : Simulasi/praktek, diskusi kelompok, penugasan
G. Sumber Belajar
a. Buku teks pelajaran
b. Buku panduan Guru
c. Pemrograman Web Dengan HTML Revisi Keempat, Betha sidik, Ir., Husni I. Pohan,
Ir., M.Eng., Penerbit Informatika Bandung, Juni 2012
d. Learning Web Design 4th Edition, Jennifer Niederst Robbins, Penerbit O'Reilly
Media, Inc.: Kanada, 2012
e. Buku-buku dan referensi lain yang relevan.
118
f. Media cetak/elektronik
H. Media Pembelajaran
a. Media : Powerpoint,internet
b. Alat dan bahan : LCD
I. Kegiatan Pembelajaran
a. Pertemuan ke 1 (2x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahulu
an
1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi
(kehadiran, agenda kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan
media dan alat serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberi salam kepada peserta didik.
3. Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup
materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode
yang akan dilaksanakan.
4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir
kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah di
terangkan sebelumnya.
10 menit
Inti 1. Guru menjelaskan poin-poin penting dari materi yang akan di
pelajari
2. Guru mempraktikan cara pembuatan tabel biodata dengan
HTML
3. Siswa mulai mempraktikan pembuatan tabel biodata dengan
kelompoknya masing-masing.
4. Guru menilai motivasi belajar siswa.
70 menit
Penutup 1. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
2. Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
3. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa
syukur kepada Allah SWT bahwa pertemuan kali ini telah
berlangsung dengan baik dan lancar.
10 menit
b. Pertemuan 2 (2x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran, agenda
10 menit
119
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
waktu
kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan
alat serta buku yang diperlukan).
2. Guru memberi salam kepada peserta didik.
3. Siswa menerima informasi tentang kompetensi,
ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu
dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan
tentang materi yang telah di terangkan sebelumnya.
Inti 1. Guru memberikan motivasi sebelum pembelajaran
2. Guru mengulas kembali materi yang telah dijelaskan
sebelumnya.
3. Guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
4. Guru menjelaskan materi yang menjadi
permasalahan siswa.
5. Siswa melakukan diskusi atau tanya jawab terkait
materi yang belum dipahami.
50 menit
Penutup 1. Guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
2. Siswa mulai mengerjakan tes evaluasi
3. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi
pada pertemuan berikutnya
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT,
Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah
berlangsung dengan baik dan lancar.
30 m
e
n
i
t
Materi
a. Menggabungkan baris atau kolom pada tabel digunakan atribut berikut:
- Rowspan : untuk baris
- Colspan : untuk kolom
Contohnya sebagai berikut :
<html
<head>
<title>Tabel Dengan Rowspan</title>
</head>
<body>
<table width="500" border="1">
<tr>
<th scope="col">Nama Perumahan </th>
<th scope="col">Tipe / Luas tanah (m<sup>2</sup>) </th>
120
</tr>
<tr>
<td rowspan="4">Griya Indah Permai </td>
<td>21 / 60 </td>
</tr>
<tr>
<td>36 / 90 </td>
</tr>
<tr>
<td>45 / 120 </td>
</tr>
<tr>
<td>54 / 120 </td>
</tr>
</table>
</body>
</html>
b. CSS merupakan standard pembuatan dan pemakaian style untuk dokumen terstruktur,
CSS digunakan untuk mempersingkat penulisan tag HTML seperti font,color,text, dan
table menjadi lebih ringkas sehingga tidak terjadi pengulangan tulisan.
Aturan penulisan CSS
Selector
Terdiri dari tag,class,ID
Declaration
Mendeskripsikan property dan value
Contoh
H1
{
Color : #0000FF
}
Keterangan :
Selector : H1
Properti : Color
Value : #0000FF
Macam-macam Selector
Tag/Elemen
Setiap tag yang ada pada HTML bisa dijadikan selector
Class
121
Diawal penulisan menggunakan tanda titik,pada HTML ditambahkan class
stlye1.css
ID
Diawali dengan tanda #, dapat digunakan untuk mendefinisikan header,content, dan
footer dalam desain web krn didefiniskan denga ID berbeda.
Misal.
Style1.css
c. Dasar-dasar PHP
PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman web bersifat
serverside, artinya bahasa berbentuk script yang disimpan dan dijalankan di komputer
server (WebServer) sedang hasilnya yang dikirimkan ke komputer client
(WebBrowser) dalam bentuk script HTML (Hypertext Mark up Language).
Struktur PHP :
<?php…………… ?> atau <?..................?>
Menyisipkan file PHP dalam HTML :
<html>
<head>
<title>Halaman PHP pertamaku</title>
</head>
<body>
122
<h1>Script PHP dalam (X)HTML</h1>
<?php
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
echo "Hello World!";
?>
</body> </html>
Penggunaan Variabel
Dalam PHP, nama suatu variabel ditandai dengan tanda dollar ($)
Nama variabel harus diawali dengan huruf atau underscore ( _ )
Nama variabel hanya boleh dituliskan dengan alpha numeric a-z, A-Z, 0-9 dan
underscore
Nama variabel yang terdiri lebih dari satu kata, dapat dipisahkan dengan
underscore
Contoh : $teks = "Hello World!";
$sebuah_bilangan = 4;
J.Penilaian
a. Teknik penilaian
Aspek Teknik Bentuk Instrumen
Kognitif Tes Tertulis Tes
Motivasi Belajar Observasi Pedoman Observasi dan Rubrik Penilaian
b. Kisi- Kisi Penilaian.
Dilampirkan
c. Instrumen Penilaian
Dilampirkan
Semarang, April 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah Peneliti
Drs. Joko Raharjo Zeli Primalia
NIM. 5302411129
123
LAMPIRAN 22
SOAL TES EVALUASI
Mata Pelajaran : Pemrograman Web
Kelas : X
Sekolah : SMK Palebon
Waktu : 1 X 20 menit
PETUNJUK UMUM
1. Berdoalah sebelum Anda mengerjakan soal.
2. Isikan identitas Anda pada lembar jawaban yang tersedia.
3. Jumlah soal sebanyak 25 soal pilihan ganda
4. Bacalah petunjuk soal sebelum menjawab
5. Pilih salah satu jawaban yang Anda anggap benar dengan tanda silang (X) pada pilihan A,
B, C, D, atau E
6. Kerjakan terlebih dahulu soal yang Anda anggap mudah.
1. Editor untuk membuat file HTML banyak tersedia, diantaranya,kecuali…
A. Fronfage
B. Notepad
C. Dreamwaver
D. Crimson Editor
E. Aphace
2. Web terdiri dari 4 (empat) hal yaitu,kecuali…
A. Hypertext
B. Resource identifier
C. Client-server
D. Markup language
E. Repeater
3. Tag pasangan sebagai penutup suatu elemen dari HTML biasanya diawali dengan tanda...
A. ” D. /
B. : E. ?
C. &
4. Penulisan tag HTML yang benar adalah ....
A. <Tittle>............... <Tittle>
B. <Head>.............<Head>
C. <Html>................ <Head>
D. <Body>............ <Body>
E. <Html> ............. </Html>
5. Tag HTML yang digunakan untuk memisahkan teks menjadi baris baru adalah ....
A. <hr> D. <break
B. <bb> E. <br>
124
C. <teks>
6. Atribut colspan digunakan untuk ....
A. Melebarkan baris D. Membuat border kolom
B. Melebarkan kolom E. Membuat border baris
C. Melebarkan baris dan kolom
7. Atribut rowspan digunakan untuk ....
A. Melebarkan baris D. Membuat border kolom
B. Melebarkan kolom E. Membuat border baris
C. Melebarkan baris dan kolom
8. Tag heading yang terkecil dalam HTML adalah ....
A. <h6>heading</h6> D. <h2>heading</h2>
B. <h5>heading</h5> E. <h1>heading</h1>
C. <h4>heading</h4>
9. Tag HR memiliki atribut ....
A. Size D. size dan width
B. Width E. size dan height
C. Height
10. Tag HTML yang digunakan untuk menampilkan sebuah gambar dalam halaman web
adalah…
A. <img> D. <bmp>
B. <image> E. <gambar>
C. <jpg>
11. Contoh penulisan perintah HTML untuk menjadikan beberapa baris dalam tabel menjadi
satu adalah ....
A. <table colspan=”3”>
B. <tr colspan=”3”>
C. <td colspan=”3”>
D. <tr rowspan=”3”>
E. <td rowspan=”3”>
12. Penulisan untuk pembuatan tampilan tabel yang yang salah adalah…
A. </table>
<p>
<table border=1> <tr>
<td>Ini contoh tabel sederhana dengan border</td> </tr>
</table>
B. <table border="1">
<tr> <td>baris 1, kolom 1</td>
<td>baris 1, kolom 2</td>
</tr></table>
C. <table border="1">
<tr><td>baris 1, kolom 1</td>
<td>baris 1, kolom 2</td>
</tr><tr><td>baris 2, kolom 1</td>
<td>baris 2, kolom 2</td></tr></table>
125
<table border="1">
<tr>
D. <table border="1">
<tr>
<td>Row 1, cell 1</td>
<td>Row 1, cell 2</td>
</tr>
</table>
E. </table>
<p>
< border=1> <tr>
<td>Ini contoh tabel sederhana dengan border</td> </tr>
</table>
13. Manakah di bawah ini sintak link html yang benar…
A. <a href=”url”>home</a>
B. <a herf=”url”>profile</a>
C. <a href:=”url”>galeri</a>
D. <a href="url">contact<a>
E. <a href:\"url">about us</a>
14. Pelajari program tag HTML berikut ini!
<table>
<tr><td colspan=3> </td></tr>
<tr><td> </td><td> </td><td> </td></tr>
<tr><td colspan=3> </td></tr>
</table>
Dari program berikut akan menghasilkan bentuk tabel seperti gambar….
15. Kode HTML, untuk pembuatan daftar tak berurut digunakan tag …
A. <hr> D. <br>
B. <ul> E. <list>
C. <ol>
16. Elemen form pada dokumen HTML yang digunakan untuk menerima input teks
multibaris adalah …
A. <input type=”text” …>
B. <input type=”radio” …>
C. <input type=”checkbox” …>
D. <select>
E. <textarea>
126
17. Untuk membuat judul tabel digunakan tag…
A. <table>
B. <td>
C. <th>
D. <tr>
E. <judul>
18. Tag HTML untuk menampilkan gambar adalah…
A. <src img=”file.jpg”> D. <img src=”file.jpg”>
B. <scr img=”file.jpg”> E. <include img.jpg>
C. <img scr=”file.jpg”>
19. Perintah untuk membuat teks menjadi berwarna yaitu …
A. <font color=”color”>
B. <bgcolor=”color”>
C. <img src=”url”>
D. <td bacground=”url”>
E. <p align=”center”>
20. Perintah untuk mengatur huruf agar menjadi miring pada HTML adalah …
A. <u>
B. <b>
C. <a>
D. <p>
E. <i>
21. Dalam form, isi atribut dari type untuk menerima masukan berupa pilihan dengan hanya
satu pilihan dalam satu waktu adalah ....
A. text
B. password
C. checkbox
D. radio
E. checkbox dan radio
22. Perintah untuk mengakhiri pemprograman dengan PHP adalah dengan tanda ....
A. [ ]
B. <?
C. ?>
D. { }
E. /
23. Penulisan kode javascript dalam dokumen HTML yang benar di bawah ini adalah…
A. <script language=”javascript”>
….
</script>
B. <script language=’javascript’>
…
</script>
C. <script language = javascript>
…
<script/>
127
D. <script language =”javascript”>
……
<script/>
E. <script language=’javascript’>
…
<script/>
24. <html>
<php?
Print ("Contoh text yang menggunakan kode PHP");
?>
</html>
Dari kode di atas perintah Print dapat juga seperti ……
A. Help
B. script language
C. head
D. include
E. echo
25. Dalam PHP penulisan nama variabel di awali dengan tanda….
A. $
B. @
C. #
D. *
E. %
128
HASIL TES EVALUASI SIKLUS I
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 AHMAD SAHERTIAN 76 TUNTAS
2 AHMAD TOFIK S 56 TIDAK TUNTAS
3 AJI BAGAS PRAKOSO 68 TIDAK TUNTAS
4 ALFIN KRISNA 40 TUNTAS
5 ANDREAS DEDDY WIJAYA 76 TUNTAS
6 ANGGI SAFITRI 56 TIDAK TUNTAS
7 ASRUL RAHMAD 56 TIDAK TUNTAS
8 CHANDRA DWI YOGA K 52 TIDAK TUNTAS
9 CHIQUITITA TRI AGUSTIN 32 TIDAK TUNTAS
10 DAFFA SURYA PANGESTU 40 TUNTAS
11 DANDY SUNAJI TRI ATMOJO 84 TUNTAS
12 DITA FITRI PURNAMASARI 32 TIDAK TUNTAS
13 ELYSIA NUR ULA FIRDAUS 76 TUNTAS
14 FEBRI NUGROHO 64 TIDAK TUNTAS
15 FELISA FATIKHANI 80 TUNTAS
16 ILHAM AJI SAPUTRA 64 TIDAK TUNTAS
17 ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR 48 TIDAK TUNTAS
18 ILHAM HARTANTO 44 TIDAK TUNTAS
19 ISTIQOMAH 76 TUNTAS
20 KURNIAWAN 56 TIDAK TUNTAS
21 MAYANG DWI ARYANTI 80 TUNTAS
22 MICHELL BEFITRA 56 TIDAK TUNTAS
23 MUHAMMAD RIDWAN 76 TUNTAS
24 NISA ZAHROTUL FIRDAUS 44 TIDAK TUNTAS
25 NOR SHOBAH 48 TIDAK TUNTAS
26 NUR MAHARANI 80 TUNTAS
27 RAHMADIKA LUTHFI MANAFI 64 TIDAK TUNTAS
28 RENA RIZKY SEPTIANA 84 TUNTAS
29 RIZAL MAULANA AQBAR 60 TIDAK TUNTAS
30 RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI 76 TUNTAS
31 RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH 60 TIDAK TUNTAS
32 ROCHMANSAH 76 TUNTAS
33 SALSABILLA DISA WAHYUDI 76 TUNTAS
34 VARELLIA GITA PRAMESWARI 76 TUNTAS
35 WAIS INTAN SARI 76 TUNTAS
36 WIDIYANTI 44 TIDAK TUNTAS
37 YASHINTA NADILA AGUSTINA 44 TIDAK TUNTAS
TUNTAS 15
TIDAK TUNTAS 32
LA
MP
IRA
N 2
3
130
ANALISIS TES EVALUASI SIKLUS I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
R-01 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 76 tuntas
R-02 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 14 56 tidak tuntas
R-03 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 68 tidak tuntas
R-04 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 10 40 tidak tuntas
R-05 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-06 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14 56 tidak tuntas
R-07 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 14 56 tidak tuntas
R-08 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 13 52 tidak tuntas
R-09 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 8 32 tidak tuntas
R-10 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 10 40 tidak tuntas
R-11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-12 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 8 32 tidak tuntas
R-13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-14 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 64 tidak tuntas
R-15 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20 80 tuntas
R-16 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 16 64 tidak tuntas
R-17 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 48 tidak tuntas
R-18 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 11 44 tidak tuntas
R-19 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 19 76 tuntas
R-20 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 14 56 tidak tuntas
R-21 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20 80 tuntas
R-22 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 14 56 tidak tuntas
R-23 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 19 76 tuntas
R-24 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 11 44 tidak tuntas
R-25 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 12 48 tidak tuntas
R-26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 20 80 tuntas
R-27 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 16 64 tidak tuntas
R-28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-29 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15 60 tidak tuntas
R-30 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-31 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15 60 tidak tuntas
R-32 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-33 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-34 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-35 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 19 76 tuntas
R-36 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 11 44 tidak tuntas
R-37 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 11 44 tidak tuntas
ketKODE SISWABUTIR SOAL
SkorB
LA
MP
IRA
N 2
4
131
Jumlah siswa tuntas = 15
Jumlah siswa tidak tuntas = 32
Rata-rata = 65,6
Ketuntasan klasikal = 41 %
132
HASIL TES EVALUASI SIKLUS II
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 AHMAD SAHERTIAN 80 TUNTAS
2 AHMAD TOFIK S 80 TUNTAS
3 AJI BAGAS PRAKOSO 76 TUNTAS
4 ALFIN KRISNA 56 TIDAK TUNTAS
5 ANDREAS DEDDY WIJAYA 80 TUNTAS
6 ANGGI SAFITRI 76 TUNTAS
7 ASRUL RAHMAD 84 TUNTAS
8 CHANDRA DWI YOGA K 76 TUNTAS
9 CHIQUITITA TRI AGUSTIN 92 TUNTAS
10 DAFFA SURYA PANGESTU 80 TUNTAS
11 DANDY SUNAJI TRI ATMOJO 84 TUNTAS
12 DITA FITRI PURNAMASARI 60 TIDAK TUNTAS
13 ELYSIA NUR ULA FIRDAUS 76 TUNTAS
14 FEBRI NUGROHO 84 TUNTAS
15 FELISA FATIKHANI 80 TUNTAS
16 ILHAM AJI SAPUTRA 80 TUNTAS
17 ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR 84 TUNTAS
18 ILHAM HARTANTO 84 TUNTAS
19 ISTIQOMAH 80 TUNTAS
20 KURNIAWAN 48 TIDAK TUNTAS
21 MAYANG DWI ARYANTI 80 TUNTAS
22 MICHELL BEFITRA 84 TUNTAS
23 MUHAMMAD RIDWAN 52 TIDAK TUNTAS
24 NISA ZAHROTUL FIRDAUS 52 TIDAK TUNTAS
25 NOR SHOBAH 76 TUNTAS
26 NUR MAHARANI 92 TUNTAS
27 RAHMADIKA LUTHFI MANAFI 76 TUNTAS
28 RENA RIZKY SEPTIANA 92 TUNTAS
29 RIZAL MAULANA AQBAR 76 TUNTAS
30 RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI 84 TUNTAS
LA
MP
IRA
N 2
5
133
31 RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH 76 TUNTAS
32 ROCHMANSAH 76 TUNTAS
33 SALSABILLA DISA WAHYUDI 80 TUNTAS
34 VARELLIA GITA PRAMESWARI 84 TUNTAS
35 WAIS INTAN SARI 84 TUNTAS
36 WIDIYANTI 56 TIDAK TUNTAS
37 YASHINTA NADILA AGUSTINA 76 TUNTAS
TUNTAS 31
TIDAK TUNTAS 6
134
ANALISIS TES EVALUASI SIKLUS II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
R-01 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80 tuntas
R-02 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80 tuntas
R-03 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-04 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 14 56 tidak tuntas
R-05 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20 80 tuntas
R-06 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-07 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21 84 tuntas
R-08 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-09 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 23 92 tuntas
R-10 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 80 tuntas
R-11 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-12 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 15 60 tidak tuntas
R-13 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 21 84 tuntas
R-15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80 tuntas
R-16 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 13 52 tidak tuntas
R-17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80 tuntas
R-20 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 12 48 tidak tuntas
R-21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80 tuntas
R-22 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 13 52 tidak tuntas
R-23 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 21 84 tuntas
R-24 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20 80 tuntas
R-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 19 76 tuntas
R-26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 tuntas
R-27 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 76 tuntas
R-28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92 tuntas
R-29 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19 76 tuntas
R-30 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 76 tuntas
R-32 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76 tuntas
R-33 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80 tuntas
R-34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-35 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84 tuntas
R-36 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 14 56 tidak tuntas
R-37 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 19 76 tuntas
ketSkorKODE SISWABUTIR SOAL
B
LA
MP
IRA
N 2
6
135
Jumlah siswa tuntas = 30
Jumlah siswa tidak tuntas = 7
Rata-rata = 76,6
Ketuntasan klasikal = 81%
136
LAMPIRAN 27
LEMBAR PENILAIAN
TES PRAKTIK/PROYEK
Kode Komponen Nilai Praktik
A Persiapan Kerja
B Proses atau cara kerja
C Hasil Kerja
D Waktu
E Presentasi
Skor Total
137
ANALLISIS NILAI PRAKTIK SIKLUS I
Kode Siswa
Komponen Praktik Skor Keterangan
A B C D E
R-01 78 78 78 80 76 78 tuntas
R-02 85 85 85 85 85 85 tuntas
R-03 70 65 60 65 65 65 tidak tuntas
R-04 60 60 60 60 60 60 tidak tuntas
R-05 60 60 60 60 60 60 tidak tuntas
R-06 75 80 70 75 75 75 tuntas
R-07 74 76 78 76 76 76 tuntas
R-08 75 72 75 75 78 75 tuntas
R-09 78 75 75 72 75 75 tuntas
R-10 76 78 80 78 78 78 tuntas
R-11 83 85 86 86 85 85 tuntas
R-12 65 70 60 65 65 65 tidak tuntas
R-13 75 75 75 75 75 75 tuntas
R-14 70 60 65 65 65 65 tidak tuntas
R-15 78 78 80 78 76 78 tuntas
R-16 60 56 60 64 60 60 tidak tuntas
R-17 65 65 60 70 65 65 tidak tuntas
R-18 65 60 70 65 65 65 tidak tuntas
R-19 85 85 85 85 85 85 tuntas
R-20 67 68 62 62 66 65 tidak tuntas
R-21 78 75 72 75 75 75 tuntas
R-22 60 56 60 64 60 60 tidak tuntas
R-23 76 80 82 76 86 80 tuntas
R-24 74 76 78 76 76 76 tuntas
R-25 76 74 76 78 76 76 tuntas
R-26 78 72 78 76 76 76 tuntas
R-27 75 75 75 75 75 75 tuntas
R-28 75 73 75 72 80 75 tuntas
R-29 65 60 70 65 65 65 tidak tuntas
R-30 70 78 75 75 77 75 tuntas
R-31 76 78 74 76 76 76 tuntas
R-32 74 76 78 74 78 76 tuntas
R-33 72 76 78 76 78 76 tuntas
R-34 78 78 82 76 76 78 tuntas
R-35 76 76 80 76 82 78 tuntas
R-36 78 76 76 76 74 76 tuntas
R-37 78 78 76 72 76 76 tuntas
LA
MP
IRA
N 2
8
138
LAMPIRAN 29
NILAI PRAKTIK SIKLUS I
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 AHMAD SAHERTIAN 78 TUNTAS
2 AHMAD TOFIK S 85 TUNTAS
3 AJI BAGAS PRAKOSO
65 TIDAK TUNTAS
4 ALFIN KRISNA
60 TIDAK TUNTAS
5 ANDREAS DEDDY WIJAYA
60 TIDAK TUNTAS
6 ANGGI SAFITRI
75 TUNTAS
7 ASRUL RAHMAD
76 TUNTAS
8 CHANDRA DWI YOGA K
75 TUNTAS
9 CHIQUITITA TRI AGUSTIN
75 TUNTAS
10 DAFFA SURYA PANGESTU
78 TUNTAS
11 DANDY SUNAJI TRI ATMOJO
85 TUNTAS
12 DITA FITRI PURNAMASARI
65 TIDAK TUNTAS
13 ELYSIA NUR ULA FIRDAUS
75 TUNTAS
14 FEBRI NUGROHO
65 TIDAK TUNTAS
15 FELISA FATIKHANI
78 TUNTAS
16 ILHAM AJI SAPUTRA
60 TIDAK TUNTAS
17 ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR
65 TIDAK TUNTAS
18 ILHAM HARTANTO
65 TIDAK TUNTAS
19 ISTIQOMAH
85 TUNTAS
20 KURNIAWAN
65 TIDAK TUNTAS
139
21 MAYANG DWI ARYANTI
75 TUNTAS
22 MICHELL BEFITRA
60 TIDAK TUNTAS
23 MUHAMMAD RIDWAN
80 TUNTAS
24 NISA ZAHROTUL FIRDAUS
76 TUNTAS
25 NOR SHOBAH
76 TUNTAS
26 NUR MAHARANI
76 TUNTAS
27 RAHMADIKA LUTHFI MANAFI
75 TUNTAS
28 RENA RIZKY SEPTIANA
75 TUNTAS
29 RIZAL MAULANA AQBAR
65 TIDAK TUNTAS
30 RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI
75 TUNTAS
31 RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH
76 TUNTAS
32 ROCHMANSAH
76 TUNTAS
33 SALSABILLA DISA WAHYUDI
76 TUNTAS
34 VARELLIA GITA PRAMESWARI
78 TUNTAS
35 WAIS INTAN SARI
78 TUNTAS
36 WIDIYANTI
76 TUNTAS
37 YASHINTA NADILA AGUSTINA
76 TUNTAS
TUNTAS 26
TIDAK TUNTAS 11
140
ANALLISIS NILAI PRAKTIK SIKLUS II
Kode Siswa
Komponen Praktik skor keterangan
A B C D E
R-01 76 80 82 76 86 80 tuntas
R-02 88 92 92 90 88 90 tuntas
R-03 75 75 72 75 78 75 tuntas
R-04 70 65 62 63 65 65 tidak tuntas
R-05 75 75 75 75 75 75 tuntas
R-06 76 86 76 78 84 80 tuntas
R-07 76 80 78 78 78 78 tuntas
R-08 72 72 78 75 78 75 tuntas
R-09 78 80 80 78 84 80 tuntas
R-10 76 82 82 80 80 80 tuntas
R-11 88 92 92 88 90 90 tuntas
R-12 75 75 75 75 75 75 tuntas
R-13 78 80 78 78 76 78 tuntas
R-14 70 84 80 76 65 75 tuntas
R-15 78 80 84 78 80 80 tuntas
R-16 72 78 80 70 75 75 tuntas
R-17 74 76 75 74 76 75 tuntas
R-18 70 78 77 72 78 75 tuntas
R-19 90 92 94 86 88 90 tuntas
R-20 73 75 77 75 75 75 tuntas
R-21 78 78 80 78 76 78 tuntas
R-22 62 68 65 65 65 65 tidak tuntas
R-23 90 90 90 88 92 90 tuntas
R-24 76 80 82 74 78 78 tuntas
R-25 76 80 80 78 76 78 tuntas
R-26 76 85 85 78 76 80 tuntas
R-27 78 86 80 80 76 80 tuntas
R-28 88 92 92 88 90 90 tuntas
R-29 70 84 82 74 65 75 tuntas
R-30 74 80 82 76 78 78 tuntas
R-31 76 80 82 72 80 78 tuntas
R-32 78 82 84 76 80 80 tuntas
R-33 78 80 82 70 80 78 tuntas
R-34 78 80 84 78 80 80 tuntas
R-35 78 80 82 76 84 80 tuntas
R-36 78 78 80 78 76 78 tuntas
R-37 78 80 78 76 78 78 tuntas
LA
MP
IRA
N 30
141
LAMPIRAN 31
NILAI PRAKTIK SIKLUS II
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 AHMAD SAHERTIAN
80 TUNTAS
2 AHMAD TOFIK S
90 TUNTAS
3 AJI BAGAS PRAKOSO
75 TUNTAS
4 ALFIN KRISNA
65 TIDAK TUNTAS
5 ANDREAS DEDDY WIJAYA
75 TUNTAS
6 ANGGI SAFITRI
80 TUNTAS
7 ASRUL RAHMAD
78 TUNTAS
8 CHANDRA DWI YOGA K
75 TUNTAS
9 CHIQUITITA TRI AGUSTIN
80 TUNTAS
10 DAFFA SURYA PANGESTU
80 TUNTAS
11 DANDY SUNAJI TRI ATMOJO
90 TUNTAS
12 DITA FITRI PURNAMASARI
75 TUNTAS
13 ELYSIA NUR ULA FIRDAUS
78 TUNTAS
14 FEBRI NUGROHO
75 TUNTAS
15 FELISA FATIKHANI
80 TUNTAS
16 ILHAM AJI SAPUTRA
75 TUNTAS
17 ILHAM ALIF RIZKI GUMILAR
75 TUNTAS
18 ILHAM HARTANTO
75 TUNTAS
19 ISTIQOMAH
90 TUNTAS
20 KURNIAWAN
75 TUNTAS
142
21 MAYANG DWI ARYANTI
78 TUNTAS
22 MICHELL BEFITRA
65 TIDAK TUNTAS
23 MUHAMMAD RIDWAN
90 TUNTAS
24 NISA ZAHROTUL FIRDAUS
78 TUNTAS
25 NOR SHOBAH
78 TUNTAS
26 NUR MAHARANI
80 TUNTAS
27 RAHMADIKA LUTHFI MANAFI
80 TUNTAS
28 RENA RIZKY SEPTIANA
90 TUNTAS
29 RIZAL MAULANA AQBAR
75 TUNTAS
30 RIZKI MUDA NUR IHWAN FAUZI
78 TUNTAS
31 RIZKI PRATAMA FERDINANSYAH
78 TUNTAS
32 ROCHMANSAH
80 TUNTAS
33 SALSABILLA DISA WAHYUDI
78 TUNTAS
34 VARELLIA GITA PRAMESWARI
80 TUNTAS
35 WAIS INTAN SARI
80 TUNTAS
36 WIDIYANTI
78 TUNTAS
37 YASHINTA NADILA AGUSTINA
78 TUNTAS
TUNTAS 35
TIDAK TUNTAS 2
143
LAMPIRAN 32
DOKUMENTASI PENELITIAN
Foto Tes Soal Uji Coba Foto Tes Soal Uji Coba
KBM Siklus I Diskusi Kelompok Siklus I
Presentasi Hasil Diskusi Siklus I KBM Siklus II
144
Diskusi Kelompok Siklus II Presentasi Hasil Diskusi Siklus II
Presentasi Hasil Diskusi Siklus II KBM Praktik Siklus
KBM Praktik Siklus II
145
LAMPIRAN 33
HASIL PRAKTIK
146
147
LAMPIRAN 34
148
LAMPIRAN 35
149