Reaksi Khusus Senyawa, C, H, Dan O

24
REAKSI – REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG C, H, O A. Tujuan Tujuan dari percobaan ini adalah agar dapat memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung unsur C, H dan O. B. Landasan teori Analisis kualitatif mengacu pada seperangkat prosedur ion yang dapat digunakan untuk memisahkan dan menguji adanya ion dalam larutan. Analisis kualitatif hanya menentukan jenis ion yang ada dalam campuran dan menggambarkan keseluruhan konsep kesetimbangan dalam larutan. Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisis kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif,

description

Kimia analisis I

Transcript of Reaksi Khusus Senyawa, C, H, Dan O

REAKSI REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG C, H, OA. TujuanTujuan dari percobaan ini adalah agar dapat memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung unsur C, H dan O.B. Landasan teoriAnalisis kualitatif mengacu pada seperangkat prosedur ion yang dapat digunakan untuk memisahkan dan menguji adanya ion dalam larutan. Analisis kualitatif hanya menentukan jenis ion yang ada dalam campuran dan menggambarkan keseluruhan konsep kesetimbangan dalam larutan. Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisis kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif, kita menggunakan beberapa pereaksi, diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik (Sudjadi, 2007).Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur. Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Analisis kualitatif diperuntukkan untuk analisa komponen atau jenis zat yang ada dalam suatu larutan (Mustofa dan Yunasfi, 2007).Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur dengan pembentuknya. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih melalui reaksi pembentukan. Senyawa organik atau senyawa karbon adala suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunya terdiri dari atom karbon dan atom-atom hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor Senyawa anorganik adalah senyawa yang terdiri dari unsure logam. Pembeda senyawa organik dan non organik terletak pada ada tidaknya ikatan karbon-hidrogen. Sehingga asam karbonat termasuk anorganik dan asam format dan asam lemak pertama masuk dalam organik (Riswiyanto, 2009).Suatu reaksi terjadi karena satu molekul atau lebih memiliki energi yang cukup (energi aktivasi) untuk memutuskan Ikatan. Reaksi senyawa karbon pada umumnya merupakan pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen. Ada beberapa jenis reaksi senyawa karbon, diantaranya yaitu reaksi substitusi, adisi, dan eliminasi. Sifat kimia fisika suatu senyawa dapat mengalami perubahan dengan adanya ikatan hidrogen, dan pada kasus tertentu, ikatan hidrogen mempunyai peran penting terhadap aktivitas biologis obat (Djazuli, 2009). Asetosal

Asam asetilsalisilat mempunyai nama sinonim asetosal, asam salisilat asetat dan yang paling terkenal adalah aspirin (brandname produk dari Bayer). Serbuk asam asetil salisilat dari tidak berwarna atau kristal putih atau serbuk granul kristal yang berwarna putih. Asam asetilsalisilat stabil dalam udara kering tapi terdegradasi perlahan jika terkena uap air menjadi asam asetat dan asam salisilat. Nilai titik lebur dari asam asetil salisilat adalah 1350 (Anonim, 1995).

Asetosal merupakan ester fenolik dari asam salisilat sehingga tidak dapat bereaksi dengan Fe3+. Gugus ester tersebut harus dipecah melalui hidrolisis terlebih dahulu dengan NaOH sehingga terbentuk Na salisilat dan Na asetat. Setelah diasamkan dengan HCl, asam salisilat hasil hidrolisis asetosal dapat membentuk kompleks dengan pereaksi Fe3+ yang berwarna ungu yang dapat diukur serapannya pada panjang gelombang sinar tampak (525 nm) (Darsono, 2002).Nipagin (Methyl parahydroxybenzoate) adalah bahan pengawet makanan yang dipakai di berbagai jenis makanan. Nipagin memiliki nama lain, yakni methylparaben dengan rumus kimia CH3(C6H4(OH)COO) atau C8H8O4 dengan berat nolekul 152,15. Nipagin merupakan metil ester dari asam p-hydroxybenzoat. Sifat fisika nipagin yaitu berbentuk serbuk hablur halus, berwarna putih, tidak memiliki rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal, dan hampir tidak berbau. Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol 95% dan dalam 3 bagian aseton, mudah larut dalam eter dandalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol panas dandalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetapjernih. Suhu leburnya 1250sampai 1280 (Anonim, 1979).Salisilamida

Salisilamida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C7H7NO2, dihitung terhadap zat anhidrat. Berbentuk serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau. Sukar larut dalam air dan dalam kloroform, larut dalam etanol dan dalam propilen glikol, mudah larut dalam eter dan dalam larutan basa (Anonim, 1995). Salisilamida merupakan golongan obat anti inflamasi nonsteroid yang berkhasiat sebagai analgetik-antipiretik, senyawa ini memiliki efek samping terhadap saluran cerna antara lain dispepsia, iritasi mukosa lambung dan diare (Rivai, 2006). C. D. Alat dan Bahan1. Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :1) Mortal dan fester2) Tabung reaksi 3) Pipet Tetes4) Pipet ukur 10 ml5) Gelas Kimia 500 ml6) Filler7) Gelas ukur8) Hot plate2. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :1) 2) Alkohol3) Methanol4) FeCl35) Nipagin6) Natrium Salisilat7) Asetosal8) HCl pekat9) H2SO4 pekat10) Aquades

E. F. Prosedur kerja1. Ester Asam Karbosilata. Nipagin Nipagin

Dimasukkan dalam tabung reaksi Dipanaskan Ditambahkan FeCl3 Warna ungu dan berubah menjadi coklatb. AsetosalAsetosal

Dimasukkan dalam tabung reaksi Ditambahkan FeCl3 DipanaskanWarna Ungu Asetosal

Dimasukkan dalam tabung reaksi Ditambahkan metanol Ditambahkan H2SO4Bau metil salisilatAsetosal

Dimasukkan dalam tabung reaksi Ditambahkan H2SO4Bau etil salisilat2. Turunan salisilat a. Natrium SalisilatNatrium salisilat

Dimasukkan dalam tabung reaksi Ditambahkan FeCl3Warna merah bata Ditambahkan alkoholWarna merah bataNatrium salisilat

Dimasukkan dalam tabung raksi Ditambahkan metanol Ditambahkan H2SO4 Diencerkan dengan airBau metil salisilat (bau gandapura)Natrium salisilat

Dimasukkan dalam tabung reaksi Ditambahkan HCl pekat Terjadi endapan putih

b. SalisilamidaSalisilamida

Digerus Dimasukkan dalam tabung reaksi Diencerkan dengan aquades Ditambahkan FeCl3Berwarna ungu Ditambahkan alkoholWarna ungu

G. H. Hasil pengamatana. Tabel Hasil PengamatanBahanPerlakuanHasil

AsetosalDitambahkan FeCl3Dipanaskan Warna Ungu

AsetosalDitambahkan etanolDitambahkan H2SO4Bau etil salisilat (bau karet balon)

AsetosalDitambahkan metanolDitambahkan H2SO4Bau miyak gandapura (metil salisilat)

Natrium SalisilatDitambahkan FeCl3Ditambahkan alkoholWarnanya tetap (merah bata)

Natrium SalisilatDitambahkan HCl pekatTerjadi endapan putih

Natrium SalisilatDitambahkan metanolDitambahkan H2SO4Diencerkan dengan aquadesBau metil salisilat (bau gandapura)

NipaginDipanaskanDitambahkan FeCl3warna ungu kemerahan dan berubah menjadi coklat

SalisilamidaDigerusDiencerkanDitambahkan FeCl3Ditambahkan alkoholTerjadi perubahan warna ungu, dan warnanya tetap setelah ditambahkan alkohol

b. Reaksi yang Terjadi1. Nipagin + FeCl3

2. Asetosal + FeCl3

3. Asetosal + etanol

4. Asetosal + metanol

5. Natrium Salisilat + metanol

6. Natrium Salisilat +HCl

7. Natrium Salisilat +FeCl3

8. Salisilamida + H2O

I. Pembahasan Pada percobaan ini, dilakukan analisis reaksi senyawa yang mengandung unsur C, H, O dengan menggunakan bahan obat yang berasal dari golongan ester asam karboksilat dan turunan salisilat. Bahan obat yang berasal dari golongan ester asam karboksilat yaitu nipagin dan asetosal, sedangkan bahan obat yang berasal dari turunan salisilat yaitu natrium salisilat dan salisilamida. Pertama dilakukan analisis pada golongan ester asam karboksilat dengan menggunakan nipagin cair. Obat tersebut dimasukan kedalam tabung reaksi lalu dipanaskan pada suhu tertentu dengan tujuan untuk mempercepat proses penguraian zat aktif obat. Setelah dipanaskan beberapa menit, larutan nipagin didinginkan untuk menghentikan proses dekomposisi dan penguraian. Selanjutnya dimasukan FeCl3 beberapa tetes kedalam tabung dan nampak perubahan warna larutan menjadi ungu kemerahan dan beberapa menit kemudian menjadi cokelat. Percobaan selanjutnya dilakukan analisis pada golongan ester asam karboksilat lain yakni pada asetosal. Analisis asetosal dilakukan dengan tiga cara yang berbeda. Pertama, asetosal dimasukan kedalam tabung lalu ditetesi FeCl3 sebanyak 1-2 tetes dan dipanaskan selama beberapa menit. Hasil yang diperoleh adalah warna larutan berubah menjadi ungu. Analisis asetosal yang kedua yaitu asetosal dimasukan kedalam tabung lainnya dan ditambahkan etanol pekat dan asam sulfat pekat. Larutan tersebut dididihkan selama beberapa menit. Penambahan etanol pekat berfungsi sebagai pelarut orgnaik yang dapat melarutkan asetosal dan asam sulfat pekat berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi. Hasil reaksi yang diperoleh adalah tercium bau etil asetat. Analisis asetosal yang lain dilakukan dengan mencampurkan asetosal dengan methanol dan asam sulfat pekat Hasil dari reaksi kimia yang timbul memberikan bau khas yang hampir sama dengan ketika asetosal dicampurkan dengan etanol namun bau yang ditimbulkan cenderung berbau seperti bau metil asetat atau bau gandapuro. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap senyawa golongan turunan salisilat. Seperti halnya asetosal, analisis natrium salisilat juga menggunakan tiga cara yang berbeda dimana hasil yang ditimbukan juga berbeda pada masing-masing cara. Pertama natrium salisilat dicampurkan dengan methanol dan asam sulfat pekat. Perlakuan tersebut menghasilkan bau metil salisilat yaitu bau gandapuro, yang merupakan bau khas dari campuran methanol dan salisilat. Analisis natrium salisilat yang kedua menghasilkan endapan ketika natrium salisilat dicampurkan dengan HCl pekat. Endapan berupa Kristal ini merupakan natrium salisilat yang tidak larut lagi kedalam pelarut HCl. Analisis natrium salisilat yang lain dilakukan dengan menambahkan natrium salisilat dengan FeCl3 yang menghasilkan perubahan warna menjadi merah bata/kecokelatanmeskipun ditambahkan dengan alcohol.Golongan turunan salisilat selanjutnya adalah salisilamida. Ke dalam salisilamida, diberikan beberapa tetes FeCl3. Hasil yang diperoleh adalah larutan berubah warna menjadi ungu dan tidak berubah lagi ketika ditambahkan alkohol. Warna larutan tetap ini dikarenakan, gugus OH pada salisilamida telah diganti dengan Fe dan ikatan Fe tidak mampu diputuskan lagi oleh alkohol untuk membentuk ikatan.

J. Kesimpulan Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa senyawa yang mengandung C, H, O dapat ditentukan dengan menggunakan analisis kualitatif melalui terjadinya perubahan warna, bau, dan terbentuknya endapan bila senyawa yang akan ditentukan direaksikan dengan beberapa senyawa kompleks tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Departemen Kesehatan Republik Indonesia; Jakarta.

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi Keempat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia; Jakarta.

Darsono, Lusiana, 2002, Diagnosis dan Terapi Intoksikasi Salisilat dan parasetamol, JKM, Vol. 2 (1), Hal. 30-38.

Djazulli, Muh. 2009. Pengaruh Jenis Dan Taraf Pupuk Organik Terhadap Produksi Dan Mutu Purwoceng. Jurnal Littri. Vol. 15 (01).

Mustofa, Salim dan Yunasfi, 2007, Pembuatan Karbon Berstruktur Nano dengan Metode High Energy Milling, Jurnal Sains Materi Indonesia, Vol. 10(3). Hal: 288-291.

Riswiyanto, 2009. Kimia Organik. Erlangga; Jakarta.

Rivai, Harrizul. 2006. Asas Pemeriksaan Kimia. UI Press; Jakarta.

Sudjadi. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar; Yogyakarta.