Reaksi Bowen

19
REAKSI BOWEN Sebelum membahas tentang reaksi bowen, ada baiknya kita tahu tentang batuan beku. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari membekunya magma cair yang terdesak ke permukaan bumi dan mengalami pendinginan. Magma ialah materi kental, panas, berpijar dan merupakan senyawa silikat yang berada di bawah kondisi tekanan dan suhu yang tinggi di dalam tubuh bumi. Batuan beku terbentuk menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis batuan beku tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : 1. komposisi magma 2. kecepatan magma untuk mendingin. Bowen adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Kanada yang berhasil bereksperimen dan berhasil menjelaskan tentang hubungan antara kecepatan mendingin suatu magma dengan pembentukan macam-macam tipe batuan. Pada cairan magma yang mendingin dan membeku, ukuran kristal mineral berangsur-angsur membesar dan ada yang mengendap. Kristal yang tetap tinggal pada cairan magma bereaksi dengan

Transcript of Reaksi Bowen

REAKSI BOWEN

Sebelum membahas tentang reaksi bowen, ada baiknya kita tahu tentang batuan beku. Batuan

beku adalah batuan yang terbentuk dari membekunya magma cair yang terdesak ke permukaan

bumi dan mengalami pendinginan. Magma ialah materi kental, panas, berpijar dan merupakan

senyawa silikat yang berada di bawah kondisi tekanan dan suhu yang tinggi di dalam tubuh

bumi.

Batuan beku terbentuk menjadi beberapa jenis.

Jenis-jenis batuan beku tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

1. komposisi magma

2. kecepatan magma untuk mendingin.

Bowen adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Kanada yang berhasil bereksperimen dan

berhasil menjelaskan tentang hubungan antara kecepatan mendingin suatu magma dengan

pembentukan macam-macam tipe batuan. Pada cairan magma yang mendingin dan membeku,

ukuran kristal mineral berangsur-angsur membesar dan ada yang mengendap. Kristal yang tetap

tinggal pada cairan magma bereaksi dengan kristal yang lain kemudian membentuk suatu

mineral yang baru. Bermacam-macam tipe batuan beku dapat terbentuk sangat bergantung dari

mineral-mineral yang ada pada magma cair pada awalnya.

Bowen menggolongkan pembentukan batu tersebut ke dalam dua kelompok, yaitu reaksi

ferromagnesium yang tidak menerus (discontinuous) dan reaksi feldspar plagioclase yang terus

menerus (continuous). Reaksi feldspar plagioclase menerus (continuous) ialah reaksi dimana

mineral batuan yang terbentuk mempunyai komposisi yang berbeda tetapi mempunyai struktur

kimia yang sama. Sedangkan reaksi ferromagnesium yang tidak terus menerus (discontinuous)

ialah reaksi dimana mineral-mineral batuan yang terbentuk mempunyai komposisi kimia yang

berlainan dan struktur kristal yang berlainan.

Urutan reaksi Bowen untuk reaksi ferromagnesium yang tidak terus menerus yaitu : Mineral

yang paling awal dinyatakan dari magma yang berkomposisi basalt yaitu olivine dan kalsium-

rich plagioklas. Saat proses pendinginan, reaksi olivin dengan sisa cairan membentuk mineral

yang baru, yaitu piroksin. Reaksi piroksin berubah ke bentuk ampibole, dan ampibole

membentuk biotit. Dan dari sini terlihat bahwa dari mineral awal menuju mineral akhir

mempunyai struktur kristal yang berbeda.

Reaksi Bowen ini dapat membantu kita untuk memahami mengapa mineral tertentu cenderung

terjadi / muncul bersama-sama di dalam batuan beku gunung berapi. Sebagai contoh yaitu batu

karang yang mafic, batu basal dan gabbro yang cenderung berisi mineral olivine, pyroxene, dan

calcium-rich plagioclase feldspar. Mineral tersebut adalah mineral yang mengkristal pada

temperatur yang tinggi. Contoh lain yaitu batu karang sialic atau felsic seperti granit dan rhyolite

cenderung berisi kwarsa, kalium feldspar, sodium-rich plagioclase feldspar, dan kadang-kadang

muscovite. Mineral tersebut adalah mineral yang mengkristal pada temperatur yang lebih rendah.

Reaksi Bowen juga membantu kita dalam memahami mengapa mineral tertentu tidak terjadi

bersama-sama di dalam batuan beku gunung berapi. Sebagai contoh, olivine dan kwarsa tidak

mungkin untuk terjadi di dalam batuan beku gunung berapi yang sama, sebab olivine adalah

suatu mineral temperatur tinggi, dan kwarsa adalah suatu mineral temperatur rendah.

JENIS-JENIS BATUAN

Semua batuan pada mulanya berasal dari magma. Magma merupakan batu-batuan cair yang

terletak di bawah permukaan bumi. Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui

puncak gunung berapi, misalnya saat terjadi letusan. Magma yang sudah mencapai permukaan

bumi disebut lava. Di atas permukaan bumi lava akan membeku. Lava yang telah membeku

kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku yang berada di muka bumi selama beribu-ribu

tahun lamanya dapat hancur terurai akibat terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan

hewan.

Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk

diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan dapat kembali membatu yang disebut batuan

endapan atau batuan sedimen. Batuan sedimen atau beku tersebut dapat berubah bentuk karena

adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan

atau batuan metamorf.

Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:

1. BATUAN BEKU

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku.

Batuan yang termasuk jenis batuan beku diantaranya adalah :

a. Basal

 

Basal adalah batuan beku yang berwarna gelap, kristalnya halus. Batu Basal terbentuk dari

pendinginan lava yang mengandung gelembung gas tetapi gasnya telah menguap. Ciri-ciri utama

batu basal terdiri dari atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau ke abu-abuan dan

berlubang-lubang.

Penggunaan batu basal

Batu basal digunakan untuk berbagai tujuan. Biasanya batu basal dihancurkan untuk digunakan

sebagai bahan bangunan. Basal yang telah dihancurkan digunakan untuk dasar jalan, bahan

campuran beton, pemberat kereta api, batu filter dalam bidang pembuangan. Basal juga dapat

dipotong menjadi lembaran tipis basal dipotong dan kadang-kadang dipoles untuk digunakan

sebagai ubin lantai, bangunan veneer, monumen dan objek batu lain.

/

 b. Batu Apung

Batu Apung

Batu apung terbentuk dari pendinginan magma yang mengandung gelembung gas. Ciri-ciri

utama batu apung adalah warna ke abu-abuan berpori-pori, bergelembung, ringan hingga dapat

terapung di air. Batua apung dimanfaatkan sebagai alat penggosok.

c. Batu Kaca atau Obsidian

Pisau dari batu obsidian

Batu obsidian terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat. Ciri- ciri utama batu

ini adalah mengkilap seperti kaca dan tidak ada kristal. Warnanya bervariasi dari hitam pekat,

hitam dengan motif kecoklatan atau  kemerahan, juga ada yang berbintik-bintik putih.

Perhiasan perak dengan hiasan batu obsidian

Jaman dahulu batu obsidian digunakan untuk membuat pisau, kepala panah, mata tombak, dan

senjata lainnya. Dewasa ini karena keindahannya batu obsidian dimanfaatkan dalam pembuatan

perhiasan.

d. Batu Granit

Batu granit terbentuk dari pendinginan magma yang terjadi dengan lambat dibawah permukaan

bumi. Ciri-ciri utama batu granit yakni warna nya putih sampai abu-abu, kadang-kadang terdiri

atas kristal-kristal kasar.

Meja dapur dari batu granit

Granit telah digunakan selama ribuan tahun. Granit yang  dipotong dan dipoles kasar digunakan

dalam bangunan, jembatan, paving, monumen dan lain sebagainya. Dalam ruangan, granit

dibentuk lembaran dan dipoles untuk digunakan sebagai ubin, anak tangga bahkan meja.

2. BATUAN SEDIMEN

Batuan sedimen/endapan terbentuk oleh batuan beku yang terkikis, kemudian mengalami proses

pengangkutan lalu diendapkan di tempat lain. Batuan sedimen dibedakan oleh jenis zat

pengangkutnya, yaitu :

1. Batu sedimen aeolis : batuan hasil proses pengangkutan oleh angin

2. Batu sedimen aluvial : batuan hasil proses pengangkutan dan pembentukan oleh air yang

mengalir. Contoh : delta di muara sungai

3. Batu sedimen marin : batuan hasil proses pengangkutan dan dibentuk oleh air laut.

Contoh : sand-dune di pantai

4. Batu sedimen glasial : batuan hasil proses pengangkutan dan pembentukan oleh gletser

atau es yang mengalir

Jenis-jenis batuan endapan diantaranya:

a. Konglomerat

Konlomerat adalah jenis batuan beku yang butiran penyusunnya membulat.

Konglomerat

b. Breksi

Batu breksi tersusun atas batuan yang kristalnya tajam

Breksi

c. Batu Pasir

Sandstone atau batu pasir terbentuk dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai,

angin, dan ombak dan akhirnya terkumpul pada suatu tempat.

Batu Pasir

d. Batu kapur/batu gamping

Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, yakni berasal dari

pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari

kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua,

coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya.

Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan campuran bangunan, industri

karet dan ban, kertas, dan lain-lain. 

e. Gipsum

Gipsum umumnya berwarna putih, kelabu, cokelat, kuning, dan transparan. Endapan gipsum

biasanya terdapat di danau, laut, mata air panas, dan jalur endapan belerang yang berasal dari

gunung api.

Gipsum memiliki banyak kegunaan sejak zaman prasejarah hingga sekarang. Beberapa kegunaan

gipsum yaitu:

Bahan perekat.

Penyaring dan sebagai pupuk tanah

Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan

Untuk bahan baku kapur tulis

f. Coal/Batu bara

 Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil, merupakan batuan sedimen yang dapat terbakar,

terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui

proses pembatubaraan.

 Batu bara umumnya dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Namun dewasa ini penggunaan batu

bara semakin dikurangi, di samping merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui,

penggunaan batu bara juga menimbulkan pencemaran.

3. BATUAN MALIHAN (METAMORF)

Batuan malihan bersal dari batuan beku dan batuan endapan yang berubah karena pengaruh suhu

dan tekanan tinggi dalam kerak bumi.

Macam-macam batuan malihan atau metamorf adalah :

 

a. Marmer atau batu Pualam

Batu marmer

Marmer adalah batu gamping yang berubah karena tekanan dan suhu tinggi di dalam kerak bumi.

Marmer atau batu pualam mempunyai permukaan yang mengkilap dengan garis-garis warna

lembut melintang banyak digunakan batu hiasan karena indah dipandang.

Barang kerajinan dari batu marmer

 Batu pualam sering digunakan untuk membut berbagai barang kerajinan seperti meja, asbak,

guci dan berbagai hiasan lainnya.

b. Batu Sabak

Batu sabak adalah batuan metamorf yang berasal dari batuan sedimen berbutir halus, misalnya

serpih yang berubah karena tekanan dan suhu tinggi. 

Jaman dahulu lembaran tipis batu sabak digunakan sebagai alat tulis sebagai pengganti buku.

c. Batu Kuarsa

Batu kuarsa berasal dari batu pasir yang berubah karena suhu dan tekanan yang tingi. Batu

kuarsa kristalnya berbentuk prisma segi enam, transparan dengan warna yang amat beragam.

Sejak jaman dahulu kuarsa dimanfaatkan untuk pembuatan kaca dan keramik dan sebagian

dijadikan batu perhiasan.

REAKSI BOWEN DAN JENIS-JENIS BATUAN

I GUSTI NGURAH SANDY YULIARTHA

410012134

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS)

YOGYAKARTA