RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
-
Upload
imnotactive -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
-
7/30/2019 RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
1/13
TUGAS RISET BISNIS TELEKOMUNIKASI
RESUME SKRIPSI ATAU JURNAL
FADLY MILDAN
108400196 / MBTI
-
7/30/2019 RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
2/13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Objek Penelitian
PT. Sinar Sosro dengan merek Teh Botol sosro merupakan leader produsen teh
siap minum dalam kemasan (TSMDK). Merek sosro yangsudah terkenal di masyarakat
tak lain diambil dari pengalaman namakeluarga Sosrodjojo, yang mulai merintis usaha
teh wangi melati pada 1940 di slawi, Jawa tengah. Teh merek Sosro diperkenalkan
pertama kalipada 1970 dengan merek teh Cap Botol soft Drink Sosrodjojo, baru pada
tahun 1974 menjadi Teh Botol Sosro dengan kemasan botol seperti sekarang. Merek
tersebut dipakai untuk mendompleng merek teh seduhcap botol yang sudah sudah lebih
dulu populer dan mengambil bagian dari nama belakang keluarga Sosrodjojo. Dibawah
kendali sinar Sosro, teh Botol Sosro tumbuh menjadi pemimpin pasar dengan penguasa75 % dan menjadi umbrella branduntuk merek fruit Tea sosro, Joy Tea Green Sosro
dan Teh celup Sosro.(SWA,2009). Pada tahun 2009 Top Brand Index dari Teh Botol
Sosro ini sebesar 62,5%. (MARKETING,2009).
PT. Sinar sosro bukan saja pabrik minuman teh botol siap saji pertama di
indonesia tetapi juga di dunia. Teh Botol sosro terus merangsek pasar tanpa tanding,
menjadi ikon teh dalam kemasan, menjadi kebutuhan banyak orang sehingga satu demi
satu pabrik pun terus dibuka agar Teh Botol Sosro makin dekat dengan mereka. Sampai
saat ini belum ada produk sejenis yang mampu menandingi Teh Botol Sosro, kendati
sejumlah pemain, tak terkecuali pemain asing, menggrogoti pasarnya. Namun hal itu
tidak berhasil, dominasi sosro begitu kuat. Tak salah kalu dibilang sebagai raja di raja
the siap saji dalam kemasan dengan omset pada 2004 saja diperkirakan mencapai
Rp.2triliun. (SWA,2009). Hal ini membuktikan Teh Botol Sosro sangat lekat di
masyarakat sebagai teh siap minum dalam kemasan. Oleh karena itu Teh Botol Sosro
telah berupaya melalui media televisi dengan menayangkan iklan-iklan unggulannya
seperti : iklan televisi dengan slogan Apa Pun Makananya, Minumnya Teh Botol
Sosro, begitulah slogan minuman Teh Botol Sosro yang begitu mendibenak konsumen.
Slogan yang dipopulerkan PT. Sinar Sinar Sosro sejak 2002 ini menggantikan slogan
sebelumnya Ahlinya Teh dirilis pada 1997.
4.2 Gambaran Umum Responden4.2.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang jenis kelamin pelanggan
kartu Teh Botol Sosro di kota Semarang dapat dilihat dalam tabel berikut :
-
7/30/2019 RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
3/13
Tabel 1.1. Distribusi Jenis
Kelamin Responden Penelitian
No
Jenis
Kelamin
Jumlah Persentase
(%)
1.
2.
Pria
Wanita
78
42
65,00
35,00
Jml 120 100
Berdasarkan data pada tabel 1.1 di atas bahwa pelanggan Teh Botol Sosro
ternyata yang terbanyak adalah pria sebesar 78 responden atau (65,00%),
sedangkan paling sedikit adalah wanita sebanyak 42 orang atau (35%).
4.2.2 Responden Berdasarkan UsiaBerdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang usia pelanggan Teh Botol
Sosro di kota Semarang dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 1.2. Distribusi Umur
Responden Penelitian No
Usia Jumlah Persentase
(%)
1.
2.
3.
4.
1525 tahun
2635 tahun
3645 tahun
4655 tahun
43
37
23
17
35,83
30,83
19,17
14,17
Jml 120 100
Berdasarkan data pada tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa pelanggan Teh
Botol Sosro di Kota Semarang yang terbesar adalah berusia 15-25 tahun yaitu
sebesar 43 orang atau (35,83%), sedangkan yang paling sedikit berusia 46-55
sebesar 17 responden atau (4,17%).
4.2.3
Responden Berdasarkan Uang Saku
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang uang saku pelanggan Teh
Botol Sosro di kota Semarang dapat dilihat dalam tabel berikut :
-
7/30/2019 RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
4/13
Tabel 1.3. Distribusi
Umur Responden
Penelitian No
Uang Saku per bulan Jumlah Persentase
(%)
1.
2.
3.
4.
Rp 200.000Rp 500.000
Rp 500.000Rp 800.000
Rp 800.000Rp 1.500.000
> Rp 1.500.000
33
47
23
17
27,5 %
39,1 %
19,2 %
14,2 %
Jml 120 100 %
Berdasarkan data pada tabel 1.3 di atas menunjukkan bahwa pelanggan Teh
Botol Sosro di Kota Semarang yang terbesar adalah yang memilki uang saku sekitar
Rp 500.000 Rp 800.000 yaitu sebesar 47 orang atau (39,1%), sedangkan yang
paling sedikit yang memiliki uang saku > Rp 1.500.000 sebesar 17 responden atau
(14,2%).
4.3 Analisis Data4.3.1 Analisis Data Deskriptif
Gambaran dari masing-masing variabel dalam penelitian ini yaitu harga (X1),
pelayanan (X2) dan kepuasan pelanggan Teh Botol Sosro (Y) di Kota Semarang dapat
dilakukan dengan analisis deskriptif persentase berikut ini:
a. Deskriptif Variabel HargaDalam rangka mengungkap variabel harga digunakan 8 butir pertanyaan dan
diperoleh rata-rata skor sebesar 26,2 atau 81,8% dan termasuk kategori sangat murah.
Ditinjau dari pernyataan masing-masing responden tentang harga Teh Botol Sosro di
kota Semarang diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 1.4 Distribusi Kategori Harga
Skor Jawaban Kriteria f Persentase
26,132,0 Sangat murah 84 70.00%
20,126,0 Murah 36 30.00%
14,120,0 Agak mahal 0 0.00%
8,114,0 Sangat mahal 0 0.00%
Jumlah 120 100%
-
7/30/2019 RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
5/13
Berdasarkan tabel 1.4 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar
responden pelanggan Teh Botol Sosro menyatakan bahwa harga termasuk kategori
sangat murah yaitu sebesar 70,00%. Sedangkan paling sedikit responden
menyatakan bahawa harga Teh Botol Sosro murah yaitu sebesar 30,00%.
b. Deskriptif Variabel PromosiDalam rangka mengungkap variabel pelayanan digunakan 12 butir
pertanyaan. Berdasarkan jawaban responden terhadap keduabelas pertanyaan tersebut
diperoleh rata-rata skor sebesar 38,4 atau (80,05%) dan termasuk kategori baik.
Ditinjau dari pernyataan masing-masing responden tentang pelayanan Teh Botol
Sosro di kota Semarang diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel berikut ini :
T
a
b
Tabel 1.5 Distribusi Kategori Promosi
Berdasarkan gambar 1.5 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa promosi Teh Botol Sosro termasuk kategori sangat
baik yaitu 76 orang atau (63,33%). Sedangkan paling sedikit dari reponden yang
menyatakan bahwa promosi tidak baik sebesar 1 orang atau (0,83%).
c. Deskriptif Variabel Keputusan PembelianBerdasarkan hasil penskoran angket pada indikator keandalan diperoleh rata-
rata skor sebesar 6,3 atau (78,85%) dan termasuk kategori baik. Ditinjau dari
pernyataan masing-masing responden diperoleh hasil seperti disajikan pada diagram
batang berikut ini :
T
a
Tabel 1.5 Distribusi Kategori Promosi
Skor jawaban Kriteria f Persentase
39,148,0 Sangat baik 76 63.33%
30,139,0 Baik 35 29.17%
21,130,0 Kurang baik 8 6.67%
12,021,0 Tidak baik 1 0.83%
Jumlah 120 100%
Skor jawaban Kriteria f Persentase
39,148,0 Sangat baik 76 63.33%
30,139,0 Baik 35 29.17%
21,130,0 Kurang baik 8 6.67%
12,021,0 Tidak baik 1 0.83%
Jumlah 120 100%
-
7/30/2019 RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
6/13
-
7/30/2019 RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
7/13
Sesuai dengan Arikunto (1998:136) bahwa apabila r hitung > r tabel, maka
dapat dikatakan bahwa suatu instrumen adalah valid. Dari hasil pengujian
validitas pada tabel 9 dapat dilihat bahwa keseluruhan item variabel penelitianmempunyai r hitung > r table yaitu pada taraf signifikan 95% ( a =0,05) dan n =
40 diperoleh r tabel = 0,312, maka dapat diketahui r hasil tiap-tiap item > 0,312
sehingga dapat dikatakan bahwa keseluruhan item variable penelitian adalah valid
untuk digunakan sebagai instrument dalam penelitian atau pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.
4.3.3 Analisis RegresiHipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Ada pengaruh kualitas
produk,harga,promosi, dan cuaca terhadap kepuasan pembelian pelanggan Teh Botol
Sosro di kota Semarang. Guna pengujian secara statistik maka dirumuskan hipotesis
nihil (Ho) Tidak ada pengaruh kualitas produk,harga,promosi, dan cuaca terhadap
keputusan pembelian pelanggan Teh Botol Sosro di kota Semarang.
Dalam rangka menguji hipotesis tersubut digunakan analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi berganda dengan menggunakan program
-
7/30/2019 RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
8/13
komputasi SPSS for windows release 11.0 diperoleh hasil seperti terangkum pada table
berikut ini :
a. Pengujian Secara Simultan (Uji F)Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan perhitungan analisis
regresi berganda menggunakan program komputasi SPSS for Windows
release 11.0 yang terangkum pada tabel 4.8. diperoleh nilai Fhitung
= 57,373
dengan harga signifikansi sebesar 0,000. Karena harga signifikansi kurang
dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung
yang diperoleh tersebut
signifikan (terangkum pada lampiran 19), sehingga hipotesis nihil (Ho) yang
diuji dalam penelitian ini yaitu Tidak ada pengaruh kualitas
produk,harga,promosi, dan cuaca terhadap kepuasan pelanggan Teh Botol
Sosro di kota Semarang ditolak. Sehingga hipotesis kerja (Ha) yang
berbunyi Ada pengaruh kualitas produk,harga,promosi, dan cuaca terhadap
kepuasan pelanggan Teh Botol Sosro di kota Semarang diterima.
Derajat hubungan antara harga dan pelayanan secara bersama-sama
atau secara simultan dengan kepuasaan pelanggan dapat diketahui dari harga
korelasi secara simultan atau R. Berdasarkan hasil analisis dengan
menggunakan program komputasi SPSS for Windows release 11.0 yang
terangkum pada tabel 4.8 diperoleh harga koefisien korelasi secara simultan
sebesar 0,704. Keberartian dari korelasi secara simultan ini diuji dengan uji F
seperti pada uji keberartian persamaan regresi. Berdasarkan hasil pengujian
Tabel 1.6. Ringkasan Analisis Regresi antara kualitas
produk,harga,promosi, dan cuaca
Nilai
Konstanta
Harga
Pelayanan
Fhitung
R
R2
thitung
variabel harga
thitung
variabel pelayanan
r parsial harga
r parsial pelayanan
0,179
0,202
0,112
57,373
0,704
0,495
5,079
5,881
0,425
0,478
-
7/30/2019 RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
9/13
tersebut di mana menunjukkan bahwa Fhitung
signifikan, maka dapat diartikan
bahwa hubungan antara harga dan pelayanan dengan kepuasan pelanggan
Teh Botol Sosro di Kota Semarang adalah signifikan.
Besarnya pengaruh kualitas produk,harga,promosi, dan cuaca terhadapkepuasan pelanggan dapat diketahui dari harga koefisien determinasi
simultan (R2
). Berdasarkan hasil analisis pada lampiran dan terangkum pada
tabel 4.8. diperoleh koefisien determinasi atau R2
sebesar 0,495. Dengan
demikian menunjukkan bahwa harga dan pelayanan secara bersama-sama
mempengaruhi dengan kepuasan pelanggan sebesar 49,5% dan sisanya yaitu
50,5% dari kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dikaji dalam penelitian ini.
b.
Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji keberartian
pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu harga (X1), dan pelayanan
(X2) terhadap variabel terikat kepuasan pelanggan (Y).
1) Pengaruh harga terhadap kepuasan pelanggan
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 19 dan terangkum pada tabel
4.8 di atas menunjukkan bahwa untuk variabel harga diperoleh koefisien
regresi sebesar 0,202. Uji keberartian koefisien regresi dengan uji t diperoleh
thitung = 5,079 dengan signifikansi 0,000. Karena harga signifikansi yangdiperoleh kurang dari 0,05 menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh
tersebut signifikan, hal ini berarti bahwa variabel harga (X1) berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y).
2) Pengaruh pelayanan terhadap kepuasan pelanggan
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 19 dan terangkum pada tabel
4.8 di atas menunjukkan bahwa untuk variabel pelayanan diperoleh koefisien
regresi sebesar 0,112.
Uji keberartian koefisien regresi dengan uji t diperoleh thitung = 5,881 dengansignifikansi 0,000. Karena harga signifikansi yang diperoleh kurang dari
0,05 menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut signifikan, hal ini
berarti bahwa variabel pelayanan (X2) berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan pelanggan (Y).
-
7/30/2019 RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
10/13
Hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat
dalam penelitian ini dapat diketahui dari harga koefisien korelasi secara parsial.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program komputasi SPSS for
Windows release 11 seperti terangkum pada tabel 4.8. diperoleh kofisien korelasi
parsial antara harga dengan kepuasan pelanggan sebesar 0,425 dan kofisien
korelasi parsial antara pelayanan dengan kepuasan pelanggan sebesar 0,478.
Besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dapat
diketahui dari besarnya koefisien determinasi secara parsial (r2
) dari masing-
masing variabel tersebut. Dengan demikian besarnya pengaruh harga terhadap
kepuasan pelanggan adalah 18,6% dan besarnya pengaruh promosi terhadap
kepuasan pelanggan adalah 8,8%., kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan
adalah 10,5 %, sedangkan cuaca terhadap kepuasan pelanggan adalah 23,8%
.Hal ini berarti bahwa variabel cuaca memberikan pengaruh lebih besar terhadap
kepuasan pelanggan dibandingkan variabel lainnya.
4.3.4 Uji Asumsi KlasikUji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah penaksir dalam regresi
merupakan penaksir kolinear tak bias terbaik. Untuk memperoleh persamaan yang
paling tepat digunakan parameter regresi yang dicari dengan metode kuadrat terkecil
atau Ordinary Least Square (OLS). Metode regresi OLS akan dapat dijadikan alat
estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan Best Linear Unbiased
Estimation (BLUE). Oleh karena itu diperlukan adanya uji asumsi klasik terhadap model
yang telah diformulasikan, yang mencakup pengujian normalitas, multikolinieritas, dan
heteroskedastisitas.
a. Uji NormalitasUji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel dependen dan variabel independen, keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal
atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogram dari residualnya.Hasil perhitungan normalitas data pada lampiran menunjukkan bahwa
penyebaran plot berada di sekitar dan sepanjang garis 45o
,dengan demikian
menunjukkan bahwa data-data pada variabel penelitian berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
-
7/30/2019 RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
11/13
Uji multikolinieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah
antara variabel independentyang terdapat dalam model memiliki hubungan yang
sempurna. Menurut Algifari (2000:84), apabila hal ini terjadi berarti antara variabel
bebas itu sendiri saling berkorelasi, sehingga dalam hal ini sulit diketahui variabel
bebas mana yang mempengaruhi variabel terikat. Salah satu cara untuk mendeteksi
multikolinieritas dilakukan dengan mengorelasikan antar variabel bebas dan apabilakorelasinya tinggi yaitu lebih besar dari 0,8 maka antar variabel bebas tersebut
terjadi multikolinieritas.
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas dengan melihat korelasi antara variabel
bebas yaitu variabel harga dan pelayanan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,588.
Dengan demikian koefisen korelasi antar variabel bebas dalam penelitian ini kurang
dari 0,8, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak mengandung
multikolinieritas.
c. Uji HeteroskedastisitasPengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan
terhadap pola scatter plotyang dihasilkan melalui SPSS. Apabila pola scatter plot
membentuk pola tertentu, maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas.
Munculnya gejala heteroskedastisitas menunjukkan bahwa penaksir dalam model
regresi tidak efisien dalam sampel besar maupun kecil (Algifari, 2000: 85-88)
Berdasarkan hasil analisis dengan program komputasi SPSS for Windows
release 11.0 diperoleh scatter plotyang tidak membentuk pola tertentu, maka model
regresi tidak memiliki gejala heteroskedastisitas.
4.3.5 PembahasanKepuasan atau ketidakpuasan pelanggan sangat tergantung dari kinerja aktual produk
yang dirasakan oleh pelanggan setelah menggunakan produknya. Pada dasarnya kepuasan
pelanggan merupakan evaluasi purnabeli di mana alternatif yang dipilih sekurang-
kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan pelanggan,
sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan
pelanggan.
Berdasarkan hasil analisis data uji simultan, dapat diketahui bahwa variabel kualitas
produk,harga,promosi, dan cuaca secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif yang
signifikan terhadap tingkat kepuasan pelanggan Teh Botol Sosro di kota Semarang, hal
tersebut dibuktikan dari uji pengaruh dengan menggunakan analisis regresi. Bentuk
pengaruh kualitas produk,harga,promosi, dan cuaca kepuasan pelanggan tersebut dapat
digambarkan dengan persamaan regresi yang diperoleh nilai koefisien regresi yang
-
7/30/2019 RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
12/13
bertanda positif, hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh antara kualitas
produk,harga,promosi, dan cuaca terhadap kepuasan pelanggan tersebut adalah pengaruh
positif. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa jika variabel kualitas
produk,harga,promosi, dan cuaca ditingkatkan masing-masing satu point, maka akan
diikuti dengan meningkatnya kepuasan pelanggan dan sebaliknya jika variabel kualitas
produk,harga,promosi, dan cuaca menurun masing-masing satu point, maka akan diikuti
dengan menurunnya kepuasan pelanggan. Dengan demikian untuk menjamin kepuasan
pelanggan, salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan jasa komunikasi
proXL melalui kartu prabayarnya tersebut adalah dengan menjamin harga agar tetap
terjangkau oleh pelanggan dari seluruh kalangan konsumen dan menjamin kualitas
pelayanan untuk tetap baik. Sebab kontribusi atau pengaruh harga dan pelayanan
terhadap kepuasan pelanggan ini cukup besar. Hal tersebut sejalan dengan poendapat
Rangkuti (2003:30) yang menyatakan bahwa kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh
persepsi kualitas jasa, kualitas produk, harga dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta
bersifat situasi sesaat.Penetapan harga Teh Botol Sosro prabayar di kota Semarang termasuk dalam
kategori murah. Hal ini dilihat dari keterjangkauan oleh para pelanggan Teh Botol Sosro
dan Teh Botol Sosro sering memberikan promosi kepada pelanggan sehingga dengan
demikian pelanggan akan merasa puas dengan Harga yang ditetapkan oleh proXL. Hal
tersebut sejalan dengan pendapat Lupiyoadi (2001:88), para ekonom harus memberikan
terminology consumer surplus untuk mengartikan perbedaan harga yang dibayar oleh
konsumen dengan jumlah lebih dari yang tadinya akan dibayar oleh konsumen tersebut
untuk mendapatkan manfaat (benefits) yang ditawarkan produk tersebut. Bila perceived
costyang dimiliki suatu produk melebihi perceived benefits yang ada, maka yang terjadi
adalah bahwa produk tersebut memiliki negative value. Sebaliknya jika perceivedbenefits yang lebih berat maka yang terjadi produk tersebut adalah positive value Jadi
apabila perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan manfaat produk yang baik
maka pelanggan akan merasa puas.
-
7/30/2019 RBT Hasil Dan Pembahasan Teh Botol Sosro
13/13
BAB V
PENUTUP
5.1KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan berikut disampaikan kesimpulan:
1. Dari hasil analisis didapatkan bahwa variabel faktor kualitas produk,harga,promosi dan
cuaca secara simultan/bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan (bermakna)terhadap keputusan pembelian produk Teh Botol Sosro.
2. Variabelpsikologis mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk
Teh Botol Sosro
5.2 Saran
Dari hasil penelitian, analisis dan kesimpulan di atas, berikut beberapa saran yang dapat
disampaikan:
1. Mengingat keberadaan Teh Botol Sosro mudah didapat, harga terjangkau, iklan, dan
kandungan gizi hendaknya kondisi tetap terjaga agar konsumen tidak berpindah ke merek
lain. Dengan demikian saluran distribusi perlu di jaga.
2. Karena pengaruh faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi dan pengetahuanmenjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian pada produk
mie instant merek Sedaap, maka perusahaan (produsen mie instan merek Sedaap) lebih
hati-hati karena dari konsumen yang diteliti yaitu mahasiswa terlihat keputusan beli
mereka tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain, daya beli sedang dan kebanyakan
belum berpenghasilan sehingga faktor perimbangan harga dan kualitas menjadi
pertimbangan tersendiri
3. Dari besarnya nilai koefisien determinasi maupun kontribusi yang diberikan oleh faktor
perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian menunjukkan bahwa masih diperlukan
adanya penelitian lanjutan bagi peneliti lain untuk meneliti variabel lain yang tidakdimasukkan dalam penelitian ini, karena munculnya sebuah perilaku pembelian
konsumen merupakan akibat dari banyak faktor antara lain marketing mix (produk, harga,
promosi dan distribusi), situasional (lingkungan sosial, lingkungan fisik, dampak
sementara, dan keadaan sebelumnya).