Rangkuman Strategi Belajar Mengajar

9
RANGKUMAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR Pengarang:- Drs. Syaiful Bahri Djamarah - Drs. Aswan Zain Oleh: Wahyu Wardani 106351400649 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN GEOGRAFI Nopember 2007

description

KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Transcript of Rangkuman Strategi Belajar Mengajar

RANGKUMAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Pengarang:- Drs. Syaiful Bahri Djamarah - Drs. Aswan Zain

Oleh: Wahyu Wardani 106351400649

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN GEOGRAFI Nopember 2007

I. KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

A. Pengertian Strategi Belajar Mengajar

Strategi belajar mengajar merupakan pola-pola umum kegiatan guru serta anak didik

dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang digariskan.

Strategi belajar mengajar meliputi hal-hal berikut, antara lain:

1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku

dan kepribadian anak didik.

2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar.

3. Memilih dan menetapka prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap

efektif.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria yang dijadikan

standar.

B. Klasifikasi Belajar Mengajar

Dalam belajar mengajar sering terdapat masalah yang behubungan dengan belajar

mengajar, masalah tersebut dapat diklasifikasikan menjadi seperti berikut:

1. Konsep dasar strategi belajar mengajar.

2. Sasaran kegiatan belajar mengajar.

3. Belajar mengajar sebagai suatu sistem, karena bergantung pada komponen lain untuk

mencapai tujuan.

4. Hakikat proses belajar mengajar, belajar adalaha proses perubahan perilaku berkat

pengalaman dan latihan.

5. Entering behavior siswa, merupakan tingkat dan jenis karakteristik perilaku anak didik

yang telah dimilikinya ketika mau mengikuti kegiatan belajar mengajar.

6. Pola-pola belajar siswa, pola belajar siswa ini dibagi menjadi beberapa tipe yaitu:

a. Signal Learning ( Belajar Isyarat)

b. Stimulus-Respons Learning (Belajar Stimulus-Respons)

c. Chaining (Rantai atau Rangkaian)

d. Verbal Association (Asosiasi Verbal)

e. Discrimination Learning (Belajar Diskriminasi)

f. Concept Learning (Belajar Konsep)

g. Rule Learning (Belajar Aturan)

h. Problem Solving (Pemacahan Masalah)

7. Memilih sistem belajar mengajar

a. Enquiry-Discovery Learning adalah belajar mencari dan menemukan sendiri.

b. Ekspositary Learning, guru menyajikan bahan dan siswa menyimak dan

mencernanya.

c. Mastery Learning, guru mengusahakan upaya-upaya yang dapat mengantarkan

kegiatan anak didik kearah tercapainya penguasaan penuh terhadap bahan pelajaran

yang diberikan.

C. Implementasi Belajar Mengajar

Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang merangsang siswa untuk belajar,

memberikan rasa aman dan kepuasan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sehingga

dalam implementasi belajar mengajar guru harus memiliki Job Deskription yang

meliputi pererncanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta pengawasan.

II. HAKIKAT, CIRI, DAN KOMPONEN BALAJAR MENGAJAR

A. Hakikat Belajar Mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa adalah sebagai subjek dan objek dari

pembelajaran, dan tujuan proses pengajaran adalah pencapaian tujuan. Sehingga dari sini

dapat disimpulkan bahwa hakikat kegiatan belajar adalah "perubahan", maka hakikat

belajar mengajar adalah proses "pengaturan" yang dilakukan oleh guru.

B. Ciri-ciri Belajar Mengajar

1. Belajar mengajar memiliki tujuan.

2. Adanya prosedur untuk mencapai tujuan.

3. Adanya penggarapan materi yang khusus.

4. Adanya aktifitas anak didik.

5. Guru berperan sebagai pembimbing.

6. Adanya disiplin.

7. Ada batas waktu.

8. Ada evaluasi.

C. Komponen-komponen Belajar Mengajar

Komponen belajar mengajar meliputi hal-hal seperti tujuan, bahan pelajaran, kegiatan

belajar mengajar, metode, alat, sumber pelajaran, evaluasi.

III. BERBAGAI PENDEKATAN DALAM BELAJAR MENGAJAR

A. Pendekatan Individual

B. Pendekatan Kelompok

C. Pendekatan Bervariasi

D. Pendekatan Edukatif

E. Pendekatan Keagamaan

F. Pendekatan Kebermaknaan

IV. KEDUDUKAN PEMILIHAN DAN PENENTUAN METODE DALAM

PENGAJARAN

A. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar

1. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik.

2. Sebagai strategi pengajaran.

3. Sebagai alat untuk mencapai tujuan

B. Pemilihan dan Penentuan Metode

1. Nilai strategis suatu metode.

2. Efektifitas penggunaan metode.

3. Pentingnya pemilihan dan penentuan metode.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode, seperti anak didik, tujuan,

situasi, fasilitas, dan guru sendiri.

C. Macam-macam Metode Mengajar

Metode Proyek

Metode Eksperimen

Metode Tugas dan Resitasi

Metode Dikusi

Metode Sosiodrama

Metode Demonstrasi

Metode Problem Solving

Metode Karya Wisata

Metode Tanaya Jawab

Metode Latihan

Metode ceramah

V. KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR

Kegiatan belajar dapat dikatakan berhasil apabila hasil dari kegiatan belajar tersebut

memenuhi tujuan instruksional khusus dari bahan belajar tersebut. Indikator suatu

kegiatan belaja mengajar berhasil adalah sebagai berikut:

1. Daya serap siswa terhadap bahan pelajaran mencapai prestasi yang tinggi.

2. TIK yang dirumuskan telah tercapai.

Dalam penilaian suatu keberhasilan dapat dilakukan melalui cara-cara berikut, antara

lain:

a. Tes Formatif

b. Tes Subsumatif

c. Tes Sumatif

Dalam setiap kegiatan belajar mengajar tingkat keberhasilan siswa yang satu dengan

siswa yang lain berbeda-beda, karena ada yang prestasinya memuaskan ada juga yang

tidak. Sehingga untuk ini perlu adanya perbaikan bagi siswa-siswa dan guru dalam

menyampaikan materi pelajaran.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan adalah antara lain tujuan,

guru, anak didik, kegiatan pengajaran, bahan dan alat evaluasi, serta suasana

evaluasinya.

VI. PENGGUNAAN MEDIA SUMBER BELAJAR DALAM PROSES

BELAJAR MENGAJAR

Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna

mencapai tujuan pengajaran. Media merupakan alat bantu dalam proses belajar

mengajar, karena dengan adanya media maka proses belajarpun dapat lebih mudah

khususnya dalam mencapai TIK. Sehingga dalam penggunaan media inipun tidak bisa

sembarangan, karena harus memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan yang

sudah ditentukan. Media juga merupakan salah satu dari sumber belajar karena ikut

membantu memperkaya wawasan anak didik. Media juga berperan sebagai alat bantu

auditif, visual, dan audiovisual.

Macam-macam Media:

a. Media Auditif

b. Media Visual

c. Media Audiovisual : -Audiovisual Murni

-Audiovisual Tidak Murni

Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media

Dalam pemilihan media ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan

dipertimbangkan, antara lain:

a. Tujuan pemilihan

b. Karakteristik media pengajaran

c. Alternatif pilihan

Dasar Pertimbangan Pemilihan Media:

a. Memperhatikan faktor pemilihan media: -Objektivitas

-Program pengajaran

-Sasaran program

-Situasi dan kondisi

-Kualitas teknik

-Keefektifan dan efisiensi penggunaan

b. Memperhatikan kriteria media pengajaran

VII. BEBERAPA TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN BALIK

a. Memancing apersepsi anak didik

b. Memanfatkan taktik alat bantu yang akseptabel

c. Memilih bentuk motivasi yang kuat, seperti: -Memberi nilai

-Hadiah

-Pujian

-Hukuman

d. Menggunakan metode yang bevariasi

VIII. PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR

Variasi dalam kegiatan sangat perlu dilakukan, karena variasi mengajar juga

mempengaruhi tercapainya TIK. Variasi dalam belajar mengajar meliputi tiga aspek,

yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan

pengajaran, dan variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.

A. Tujuan Variasi Mengajar

1. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar

mengajar.

2. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi.

3. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.

4. Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual.

5. Mendorong anak didik untuk belajar.

B. Prinsip Penggunaan Variasi Belajar

1. Menggunakan semua jenis variasi dalam keterampilan variasi mengajar dan variasi

komponennya.

2. Menggunakan variasi mengajar secara lancar dan berkesinambungan.

3. Penggunaan komponen variasi mengajar harus terstruktur dan direncanakan oleh

guru.

C. Komponen-komponen Variasi mengajar

1. Variasi gaya mengajar, seperti variasi suara, variasi gerakan anggota badan, posisi

guru dalam kelas, penekanan, pemberian waktu, dan kontak pandang.

2. Variasi media dan bahan ajar, seperti variasi media pandang, variasi media dengar,

dan variasi media taktil.

3. Variasi interaksi

IX. PENGELOLAAN KELAS

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara

kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam

proses belajar mengajar. Tujuan dari pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas

bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional,

dan intelektual dalam kelas. Selain itu pengelolaan kelas juga bertujuan agar setiap

anak dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran

secara efektif dan efisien

Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas:

a. Pendekatan kekuasaan

b. Pendekatan ancaman

c. Pendekatan kebebasan

d. Pendekatan resep

e. Pendekatan pengajaran

f. Pendekatan perubahan tingkah laku

g. Pendekatan suasana emosi dan hubungan sosial

h. Pendekatan proses kelompok

i. Pendekatan elektis atau pluralistik

Prinsip-prinsip Pengelolan Kelas:

a. Hangat dan antusias

b. Tantangan

c. Bevariasi

d. Keluwesan

e. Penekanan pada hal-hal yang positif

f. Penanaman disiplin diri

Komponen Keterampilan Pengelolaan kelas:

a. Sikap tanggap

b. Membagi perhatian

c. Pemusatan perhatian kelompok

d. Modifikasi tingkah laku

e. Pendekatan pemecahan masalah kelompok.

f. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah

Masalah-masalah dalam Pengelolaan Kelas:

a. Kurang kesatuan

b. Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok

c. Reaksi negatif terhadap anggota kelompok

d. Kelas mentoleransi kekeliruan temannya

e. Mudah mereaksi negatif

f. Moral rendah

g. Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah

Penataan Ruang Kelas:

a. Pengaturan tempat duduk

b. Penagturan alat-alat pengajaran

c. Penataan keindahan dan kebersihan kelas

d. Ventilasi dan tata cahaya