Rangkuman Rakerkesnas Regional Timur-Manado
-
Upload
muhammad-ichsan-mustari -
Category
Documents
-
view
23 -
download
0
Transcript of Rangkuman Rakerkesnas Regional Timur-Manado
1
RANGKUMAN
RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL
REGIONAL TIMUR TAHUN 2014
Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Regional Timur yang
dilaksanakan di Manado pada 23-26 Maret 2014, bertujuan untuk meningkatkan
koordinasi dan sinergi antara pusat dan daerah dalam rangka percepatan
pelaksanaan pembangunan nasional di bidang kesehatan. Peserta Rakerkesnas ini
terdiri dari: para Eselon I, Eselon II serta Kepala UPT di lingkungan Kemenkes,
Kepala BPOM, Perwakilan Kemen PPN/Bappenas, Perwakilan BPJS Kesehatan,
Perwakilan BKKBN, Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur Rumah Sakit
Provinsi/Kabupaten/Kota dari 10 Provinsi di Regional Timur, serta Perwakilan BPJS
Regional Timur.
Rakerkesnas Regional Timur menghasilkan rangkuman dengan mengacu pada:
a) Arahan Menteri Kesehatan dalam strategi percepatan sasaran pembangunan
kesehatan nasional yang memberikan penekanan pada peningkatan akses
masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif, efisien dan bermutu
serta interkonektivitas sarana pelayanan kesehatan, b) Arahan Gubernur Sulawesi
Utara yang menawarkan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan di
wilayah gugus pulau, c) Paparan Best Practices upaya-upaya pembangunan
kesehatan, d) Rekomendasi Rakerkesnas 2013 dan Pra-Rakerkesnas 2014, serta e)
Hasil Sidang Komisi (uraian rinci dilampirkan dalam Rangkuman dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan).
Seluruh Peserta Rakerkesnas Regional Timur menyepakati rangkuman, sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi (MDG 1, 4 dan 5) yang diupayakan melalui:
2
a. Peningkatan peran kader dengan melakukan pendampingan minum tablet
Fe untuk ibu hamil.
b. Penguatan penanggulangan gizi buruk dan mengintegrasikannya dengan
peningkatan ekonomi keluarga dan ketahanan pangan.
c. Pemberian akte kelahiran gratis bagi anak yang dilahirkan di fasyankes
difasilitasi oleh forum masyarakat desa.
d. Penguatan kerjasama Dinas Kesehatan dengan Fakultas Kedokteran dan
Akademi Kebidanan dalam program 1000 hari kehidupan, utamanya
pendampingan ibu hamil.
e. Pemantapan sistem rujukan untuk menjamin interkonektivitas Puskesmas
PONED dan Rumah Sakit PONEK.
2. Pelaksanaan percepatan pencapaian sasaran MDG 6, 7 dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular, yang diupayakan melalui:
a. Peningkatan pengetahuan komprehensif dengan meningkatkan keterlibatan
populasi kunci dan masyarakat serta peningkatan cakupan layanan
pengendalian HIV-AIDS
b. Peningkatan pengendalian penyakit malaria di wilayah dengan endemisitas
tinggi, intensifikasi pengendalian di daerah fokus, dan sertifikasi eliminasi bagi
kabupaten/kota yang mencapai eliminasi.
c. Penguatan program pengendalian penyakit TB yang terintegrasi dengan
pengendalian HIV-AIDS.
d. Tercapainya segera cakupan air minum yang berkualitas dan sanitasi yang
layak melalui ketersediaan peralatan sanitasi yang terjangkau dan penguatan
kerjasama lintas sektor terkait yang didukung dengan regulasi daerah.
e. Integrasi Posbindu dengan UKBM aktif untuk mendukung deteksi dini,
pengendalian faktor-faktor risiko, dan kegiatan KIE penyakit tidak menular.
3
3. Langkah-langkah pada butir 1 - 2 perlu diperkuat dengan upaya sebagai berikut:
a. Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
komprehensif dan bermutu, melalui:
1) Penetapan kriteria RS Rujukan Regional yang didasarkan pada
pertimbangan geografis dan kebutuhan pasien untuk mendukung
pelaksanaan Regionalisasi Sistem Rujukan.
2) Sosialisasi Permenkes No 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktek
Klinis bagi dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
3) Segera ditetapkannya Pedoman Pelaksanaan JKN dan didalamnya
memuat Juknis INA-CBG.
b. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, melalui upaya-upaya :
1) Penguatan pelaksanaan regulasi/kebijakan termasuk penerapan sanksi
2) Penguatan koordinasi lintas kementerian dan daerah dalam distribusi
dan retensi tenaga kesehatan.
3) Advokasi penyusunan dan implementasi Regulasi Daerah untuk
sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah serta antar daerah.
4) Penyusunan dan penetapan rancangan standarisasi/regionalisasi
insentif bagi tenaga kesehatan.
5) Penguatan Bapelkesda/Bapelkes di bidang diklat untuk mendukung
pengembangan pola karier dan peningkatan kemampuan teknis.
c. Penguatan pelayanan kesehatan di DTPK khususnya di gugus pulau
1) Penyusunan NSPK fasilitas kesehatan gugus pulau dan mandiri,
terutama standar pelayanan kesehatan, tenaga, sarana dan prasarana
untuk segera ditetapkan.
2) Pengadaan sarana prasarana kesehatan dan penyediaan SDM
kesehatan di gugus pulau sesuai standar.
4
3) Memasukkan kriteria luas dan jarak wilayah yang berbentuk pulau
dalam penetapan besaran alokasi anggaran kesehatan.
4. Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Promotif-preventif dan
Pemberdayaan Masyarakat, melalui:
a. Penguatan UKM melalui pengembangan inovasi UKBM, dengan
penekanan pada intervensi di setiap tahapan kehidupan termasuk
kesehatan ibu dan anak di Puskesmas.
b. Penguatan UKM dalam pelaksanaan JKN, dengan penekanan pada
intervensi di setiap tahapan kehidupan termasuk kesehatan ibu dan anak
di Puskesmas.
c. Penguatan kemitraan dengan langkah-langkah:
Peningkatan kemampuan Puskesmas dalam melakukan identifikasi
dan mobilisasi pontensi kemitraan di masyarakat.
Pemanfaatan fasilitas umum untuk fasyankes promotif dan preventif.
Pengembangan SDM kesehatan sebagai role model PHBS.
Sosialisasi dan advokasi oleh jajaran Pusat, Provinsi dan Kab/Kota
untuk pengembangan kemitraan dengan Puskesmas
5. Pemantapan penyusunan RPJMN 2015-2019 dan Rencana Strategis Kemenkes
2015-2019, dengan memperhatikan isu-isu strategis, sebagai berikut:
a. Peningkatan status kesehatan masyarakat.
b. Peningkatan status gizi masyarakat.
c. Pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular (PTM) & Penyehatan
lingkungan.
d. Penguatan implementasi Sistem Kesehatan.
e. Peningkatan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang berkualitas.
5
6. Reformasi Birokrasi
Implementasi reformasi birokrasi yang dilakukan melalui:
a. Penguatan komitmen-integritas pimpinan, para pengelola dan para pelaksana
kegiatan
b. Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)
c. Penguatan perencanaan dan penganggaran
d. Peningkatan kualitas laporan keuangan dan peningkatan kualitas proses
pengadaan barang/jasa
e. Pembenahan penatausahaan barang milik negara
f. Penguatan monitoring-evaluasi, peningkatan kualitas pengawasan dan review
laporan keuangan
g. Percepatan penyelesaian tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan (LHP).
Demikian hasil Rakerkesnas Regional Timur di Manado, dan dengan ini kami
mohon Ibu Menteri Kesehatan berkenan mempertimbangkan hasil ini untuk menjadi
bagian Rangkuman dan Rekomendasi dari Rakerkesnas 2014.
Manado, 25 Maret 2014
Atas Nama Peserta Rakerkesnas 2014
Regional Timur
dr. L. Grace Punuh, M.Kes