Rangkuman Perkuliahan Agama Dan Etika Buddha
-
Upload
viktorosakrum -
Category
Documents
-
view
97 -
download
2
Transcript of Rangkuman Perkuliahan Agama Dan Etika Buddha
Rangkuman perkuliahan agama Click to etika buddha dan edit Master subtitle style
5/27/12
Silabus perkuliahan1.
Riwayat Hidup Buddha Gotama, Sejarah Perkembangan Agama Buddha di Indonesia, Ketuhanan Yang Maha Esa dalam agama buddha, Nibbana Kitab Suci Agama Buddha, Kesunyataan dan Ehipassiko, Saddha, Pancasila Empat Kesunyataan mulia, meditasi dan tingkat-tingkat kesucian, hukum tilakkhana Pancakhandha, paticca samuppada, tumimbal lahir Hukum Karma, hiri dan otappa, dasa5/27/12
2.
3.
4.
5.
Riwayat hidup buddha gautama
Sidharta lahir tahun 623 SM, bulan waisak, bulan purnama di taman lumbini lahir langsung berjalan 7 langkah dan setiap langkahnya muncul bunga teratai, bunga-bunga disekitarnya bermekaran akan menjadi raja dunia atau buddha suddhodana (ayahnya) ingin Ia menjadi raja besar, sehingga memberikannya segala kemudahan di istana menikah dan punya anak, sang calon buddha melihat 4 peristiwa orang tua,5/27/12
Ketika
Diramal Raja
Setelah
Dia
menyiksa diri selama 6 tahun hingga tinggal tulang terbungkus kulit dewi menyadarkannya tentang perumpamaan senar gitar, bilamana terlalu kencang akan putus bila dipetik, dan bilamana terlalu renggang, suaranya akan sember. pun sadar dan tidak lagi menyiksa diri hingga akhirnya mencapai penerangan Ia bingung dan tidak tahu kepada siapa ia harus mengajarkan ajaran-Nya, tapi ada yang mengingatkan bahwa ada orang yang kekotoran batinnya tipis memerlukan ajaran Buddha5/27/12
Dewa
Ia
Awalnya
Perkembangan agama buddha di indonesia Peran Lebih
sangha (persaudaraan para bhikkhu), murid-murid sang budddha kurang 400thn setelah sang buddha mahaparinibbana (pada sidang sangha ke-4) tipitaka ditulis didaun dalam bahasa pali sriwijaya (abad ke-7 s/d thn1377: pusat ilmu dan kebudayaan buddha di Asia, univ nalanda. Pujangga terkenal : dhammaphala, sakyakimi Syai Lendra Mataram (775-850) di Jateng : Candi Kalasan, candi sewu, candi borobudur, candi pawon, candi mendut 5/27/12
Zaman
Zaman
Kebangkitan agama buddha kembali Kedatangan Penanaman Mendirikan
bhikkhu narada dari srilanka (maret 1934) pohon bodhi di candi borobudur java buddhist association di bogor upasaka atau upasika
dan jakarta Mentahbiskan Diteruskan
oleh bhikkhu Ashin Jinnarakhita
5/27/12
Ketuhanan yang maha esa dalam agama buddha dan sifat-sifat ketuhanan (brahma vihara) Sifat-sifat Sanghyang
adi
ketuhanan:-
buddha (kebijaksanaan atau kebenaran tunggal) Bukan Diluar
Metta (cinta kasih universal) x dosa (kebencian) Karuna (belas kasihan) x lobha (keserakahan) Mudita (simpati) x irsia (iri hati)
suatu makhluk jangkauan pemikiran manusia biasa
-
-
- 5/27/12 Upekkha
Kitab suci agama buddha Tipitaka
/ tripitaka (pali, sanskerta, kawi) Vinaya pitaka : Tiga keranjang : sutta pitaka, vinaya pitaka, abidhamma pitaka (pitaka Sutta vibhanga : 1. : keranjang) patimokkha sila Sutta pitaka: khotbah-khotbah dan ajaran(227 dan 311) ajaran sang buddha 2. Khandaka : maha Vinaya pitaka: peraturan-peraturan untuk vagga (aturan anggota sangha utama)dan cula Abidhamma pitaka : filsafat dan metafisika, vagga (aturan buddha dhamma tambahan)3.
Parivara (ringkasan dan 5/27/12 penggolongan
1.
Sutta pitaka : Digha Nikaya (khotbahkhotbah panjang), e.g sigalovadda sutta Majjhima nikaya (khotbah-khotbah sedang) Samyutta nikaya(khotbah-khotbah yang dikaitkan dengan doktrin-doktrin),e.g Nidana vagga yang berisi paticca samupada Angutara nikaya Khuddaka nikaya (e.g dhammapada dan udana) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Abidhamma pitaka : Dhammasangani Vibhanga Katha vatthu Puggala pannati Dathu katha Yamaka Patthana
2.
3.
4. 5.
5/27/12
Kesunyataan dan ehipassiko Kebenaran Tidak
Mutlak (Kesunyataan) Relatif Pada Waktu, Tempat, & Keadaan
Bergantung Waktu, Tempat, & Keadaan
Kebenaran
Bergantung Ehipassiko Jangan
Percaya Sesuatu Hanya Karena: Mendengar, Dikatakan Demikian, Tradisi, Tertulis Praktekkan Bagi Semua 5/27/12 Sutta) (Kalama
Tetapi
Bermanfaat
Saddha (Keyakinan) Umat Buddha Terhadap
Sanghyang Adi Buddha TerhadapTarget Keyakinan Adanya Hukum Kesunyataan
Buddha Terhadap Terhadap Terhadap
Adanya Kitab Suci Adanya Nibbana
- Ditumbuhkan - Dikembangkan
5/27/12
Pancasila Buddhis Panatipata
Veramani Sikkhapadang Samadiyami Adinnadana
Veramani Sikkhapadang Samadiyami Kamesumicchacara
Dipahami Melalui Praktek
Veramani Sikkhapadang Samadiyami
5/27/12
Empat Kesunyataan Mulia (Catur Arya Saccani) Dhamma Dukkha Tentang Dukkha
Chakka Pavattana Sutta
Sacca Dukkha Samudaya Sacca Dukkha Nirodha Sacca Dukkha Nirodha Gaminipatipada Sacca
Sebab-Sebabnya Dukkha
Lenyapnya Dukkha Jalan
Untuk Melenyapkan Dukkha 5/27/12
Dukkha
Samudaya
Dukkha Sacca:
Sacca 1. Tanha (Keinginan) - Kama Tanha (Kehausan Akan Kesenangan Indria): * Bentuk-Bentuk Indah * Suara-Suara Merdu * Wangi-Wangian * Rasa-Rasa Nikmat * Sentuhan-Sentuhan Lembut 5/27/12
1. Dukkha-Dukkha Penderitaan Yang Nyata, Yang Dirasakan Jasmani & Batin Contoh: Sakit Gigi, Sakit Kepala, Sedih 2. Viparinama-
Dukkha
Nirodha Sacca : Keadaan Dimana Dukkha Lenyap: Nibbana
Nibbana: * Sa-Upadisesa Nibbana (Nibbana Beserta Sis, Masih Ada Panca Khanda) * An-Upadisrsa Nibbana (Nibbana Tanpa Sisa Disebut Juga Parinibbana)
5/27/12
Dukkha Nirodha Gaminipatipada Sacca : Jalan Beruas Delapan (Atthangika Magga) Pengertian Benar (Samma Ditthi) Pikiran Benar (Samma Sankappa) Ucapan Benar
Panna
1.
Sila
2.
Samadhi
3.
5/27/12
Pengertian
Benar:
Pikiran
Telah Mengerti / Memahami Hukum-Hukum Kesunyataan: Catur Arya Saccani,
Benar: Pikiran Yang Bebas Dari: Nafsu-Nafsu Duniawi (Nekkhama Sankappa)
1.
5/27/12
Ucapan
Benar :
Perbuatan
Benar: * Ucapan Itu Benar * Ucapan Itu Beralasan * Ucapan Itu Bermanfaat * Ucapan Itu Tepat Pada Waktunya - Menghindari Pembunuhan - Menghindari Pencurian - Menghindari Perbuatan Asusila - Menghindari Makan/Minum 5/27/12
Mata
Pencaharian Benar :
Daya
Upaya Benar :
Menghindari: Penipuan Peramalan Ketidaksetiaan Kecurangan Memungut
- Mencegah Munculnya UnsurUnsur Jahat Dalam Bathin - Memusnahkan Unsur-Unsur Jahat Yang Ada Dalam Bathin - Membangkitkan Unsur-Unsur Baik Dalam Bathin - 5/27/12 Meningkatkan /
Bunga Yang Tinggi Senjata, Makhluk
Perdagangan
Perhatian
Benar :
Benar : - Melalui Vipassana Bhavana (Meditasi Pandangan Terang): Untuk Mencapai TingkatLatihan Meditasi Tingkat Kesucian - Perenungan Bathin (Jhana) Terhadap Tubuh - Perenungan Terhadap Perasaan - Perenungan Terhadap Kesadaran - Perenungan Terhadap Bentuk5/27/12
Konsentrasi
Hasil
Dari Penerapan Atthangika Magga:
1. Kesucian Sila (Sila Visuddhi) Sila 2. Kesucian Bathin (Citta Visuddhi) Samadhi 3. Kesucian Pandangan (Ditthivisuddhi) Panna5/27/12
LAPAR
Click icon to add picture
Rumah
Makan
5/27/12
Kekotoran Bathin (Asava):Kilesa
: Yang Kasar, Bisa Dilihat / Didengar : Agak Halus, Agak Sukar Diketahui (Nafsu Keinginan, Malas, Lesu, Gelisah, Ragu-Ragu) : Halus Sekali, Sangat Sukar Diketahui5/27/12
Niravana
Anusaya
Meditasi & Tingkat-Tingkat Kesucian Tingkat-Tingkat
1. Samatha Bhavana :
Kesucian Bathin (Jhana-Jhana):
1. Jhana Pertama: Meditasi Untuk Ketenangan Bathin - Vitakkha (Usaha Dalam Jhana-Jhana Tingkat Permulaan Untuk 2. Vipassana Bhavana: Memegang Objek) Meditasi Untuk Pandangan Terang Tentang Hidup & Hakekat Sesungguhnya Dari Benda-Benda. - Vicara (Pikiran Yang Berhasil Memegang Objek Dengan Kuat) - Piti (Kegiuran) - Sukha (Kebahagiaan)5/27/12
2. Jhana Kedua:
Vicara Piti Sukha Ekagata
Samatha Bhavana Yang Sering Dilatihkan : Brahma Vihara Bhavana:
3. Jhana Ketiga:
Piti Sukha Ekagata
1. Metta Bhavana : Meditasi Cinta Kasih Kepada Semua Makhluk Secara Menyeluruh
4. Jhana Keempat:
Sukha Ekagata
2. Karuna Bhavana : Meditasi Welas Asih5/27/12
5. Jhana Kelima:
Vipassana Bhavana - Pandangan Terang - Melihat Segala Sesuatu Dengan Sewajarnya Untuk Kemudian Menghancurkan NafsuNafsu Duniawi Dengan Samadhi Yang Paling Sering Dilatihkan. - Perenungan Terhadap Tubuh (Jasmani) - Perenungan Terhadap
Tingkat-Tingkat Kesucian Ada Dua Golongan Berdasarkan Tingkat Kesucian:
Puthujjana (Belum Mencapai Tingkat Kesucian) Puggala (Minimal Mencapai Tingkat Kesucian Pertama, Sotapana)
Ariya
5/27/12
Sepuluh Belenggu Kehidupan (Samyojana)1.
Sakkaya Ditthi (Pandangan Salah Tentang Aku) Keragu-Raguan (Vicikiccha) Kepercayaan Bahwa Upacara & Doa Dapat Membebaskan Diri Dari Penderitaan (Silabata Paramasa) Keinginan Indria (Kamaraga) Itikad Jahat (Patigha) Keinginan Akan Kelahiran Kembali Dalam Alam Berbentuk (Rupa Raga)5/27/12
2. 3.
4. 5. 6.
Belenggu\ Kesucian Sotapana
1 x
2 x x x x
3 x x x x
4
5
6
7
8
9
10
Sakadagam x i Anagami x Arahat x
v x x
v X x x x x x x
Sotapana : 7x tumimbal lahir Sakadagami : 1x tumimbal lahir Anagami : tumimbal lahir di alam brahma Arahat : Nibbana NB : V = dilemahkan
5/27/12
Hukum tilakkhana (3 corak umum) Anicca
(ketidak kekalan)
Kehidupan selalu berubah, semua yang bersyarat tidak kekal Dukkha
(penderitaan)
Segala bentuk kesenangan hanyalah pendahulun dari penderitaan yang tidak kekal, tidak memuaskan Anatta
(tanpa aku / ego)
Karena terdapat perubahan dan penderitaan, tidak ada aku atau ego yang abadi 5/27/12
Pancakhanda (bathin dan jasmani)Lima kelompok kehidupan : Rupa
khanda (jasmani : lima indera : penglihatan, penciuman, pengecapan, pendengaran, perasaan) khanda (perasaan) khanda (bentuk-bentuk pikiran atau faktor mental) khanda (pencerapan atau kesan-kesan) khanda (kesadaran)5/27/12
Vedana
Sankhara Sanna
Vinnana
Tipe-tipe orang atau makhluk yang memiliki
Paticca samupadaHukum sebab akibat yang saling bergantungan Kebodohan
(Avijja) pikiran atau kehendak
Bentuk-bentuk
(sankhara) Kesadaran Bathin Enam
(vinnana)
dan jasmani (nama rupa) (phassa) (vedana)5/27/12
landasan indera (salayatana)
Kontak
Perasaan
Tumimbal lahir (punarbhava) Kelahiran Dalam
kembali berulang-ulang akibat sebab akibat yang saling bergantungan tumimbal lahir ini tidak dikenal roh atau jiwa yang kekal (bukan perpindahan roh) lahir hanya meneruskan kesadaran dari satu kehidupan ke kehidupan yang lain, dengan dorongan karma-karma dari makhluk tersebut tingkat bathin yang tinggi (e.g sang buddha) tumimbal lahir bisa diamati5/27/12
Tumimbal
Dengan
Dengan memahami tumimbal lahir : Tidak Akan
terlalu bersedih atau bersenang di kehidupan sekarang mengendalikan diri kebajikan untuk dipetik di kehidupan mendatang 6 kelompok alam kehidupan :
Menanam
Terdapat 1. 2. 3. 4.
Alam Brahma (jhana) Alam Dewa (surga) Alam manusia Alam setan5/27/12
karma Karma Suatu
(sanskerta), kamma (pali) berarti action / perbuatan perbuatan dikategorikan sebagai karma jika ada cetana (kehendak untuk berbuat) yang dilakukan dalam keadaan tidur tidak dapat digolongkan sebagai karma, karena dilakukan tanpa sadar jenis karma : kusala karma (karma baik), akusala karma (karma buruk) karma buruk jika mengakibatkan penderitaan baik untuk diri sendiri maupun orang lain 5/27/12
Perbuatan
2
Dikategorikan
Prinsip kebenaran hukum karma Prinsipnya Sesuai
jelas, tegas, dan tidak bersifat mendua prinsip sebab akibat dengan benih yang ditabur, demikianlah buah yang akan dipetik,
Pembuat kebaikan akan mendapatkan kebaikan, Pembuat kejahatan akan mendapatkan kejahatan pula. Taburlah benih-benih, maka engkau pulalah yang akan memperoleh buah-buah yang sesuai dengan benih yang kau tabur(Samyutta Nikaya I)5/27/12
Sifat hukum karma : Universal, Berlaku
adil, kokoh, abadi
bagi siapa saja (setiap makhluk) dimana saja dan kapan saja
Saluran Karma Tiga
saluran : pikiran, ucapan, badan jasmani
Faktor
paling dominan adalah pikiran, jika seseorang berbuat dengan pikiran yang baik, maka kebahagiaan akan mengikutinya dapat melakukan karma baik dengan ucapan dan jasmani, seseorang harus memurnikan pikirannya terlebih dahulu5/27/12
Untuk
Pewaris karma Akibat
karma tidak dapat ditransfer / diturunkan ke orang lain makhluk memiliki karmanya sendiri, mewarisi karmanya sendiri, lahir dari karmanya sendiri, berhubungan dengan karmanya sendiri, terlindung oleh karmanya sendiri, apapun yang diperbuat oleh suatu makhluk, baik atau buruk, itulah yang akan diwarisinya
Setiap
5/27/12
Hukum kebenaran yang abadi
Dalam kehidupan nyata, banyak kejadian yang membuat orang meragukan hukum kebenaran ini ada seorang jahat dan kejam, tapi hidupnya selalu diliputi kesenangan dan kenikmatan, dan berlangsung lama. Begitu juga kejadian yang sebaliknya sebenarnya karena orang jahat itu sedang menikmati karma baiknya sekarang para bhikkhu, suatu perbuatan tidak akan berhenti selama belum mendatangkan akibat, entah dalam5/27/12
Misalnya
Ini
oh,
Menentukan nasib sendiri Tidak
ada peristiwa yang terjadi secara kebetulan, semuanya pasti ada sebab tiap orang bisa menjadi arsitek bagi masa depan dirinya sendiri sebab-sebab yang baik untuk mendapatkan masa depan yang bahagia
Sehingga
Menciptakan
Manfaat memahami hukum karma Pemahaman Memotivasi
benar perkembangan batin
seseorang untuk berbuat5/27/12
kebaikan
10 MACAM PERBUATAN BURUK YANG HARUS DIHINDARI1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Membunuh Mencuri Perbuatan seks yang keliru (berzinah) Berbohong Bergunjing / bergosip Berkata kasar / menyakiti hati orang lain Berbicara yang tidak berfaedah Serakah Sifat pemberang / judes5/27/12
Perbuatan
buruk yang paling tinggi kadarnya adalah panca garuka karma (lima karma buruk terberat), yaitu : Membunuh ibu kandung Membunuh ayah kandung Membunuh seorang arahat Melukai tubuh seorang samma sambuddha Memecah belah sangha
1. 2. 3. 4. 5.
Orang yang melakukan salah satu dari lima diatas akan masuk neraka avicci, neraka yang paling menyedihkan5/27/12
10 macam perbuatan baik yang perlu dilakukan:1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kemurahan hati Pengendalian hawa nafsu Meditasi Rendah hati Berbakti Pelimpahan jasa Simpati terhadap kebahagiaan makhluk lain (muditacitta) Mendengarkan dharma Membabarkan dharma 5/27/12
8. 9.