Ujian Tengah Semester (UTS) Semester II/2015 Rangkuman Manajemen Operasi
Rangkuman Meeting Sosialisasi Permen 01 Dan 02 Tahun 2015 Tanggal 5 Maret 2015
description
Transcript of Rangkuman Meeting Sosialisasi Permen 01 Dan 02 Tahun 2015 Tanggal 5 Maret 2015
1 of 2 EPE’s Business Development
Notulis: Harry Patria
RANGKUMAN MEETING
Agenda Coffee Morning & Sosialisasi Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 01 tahun 2015 dan Nomor 02 tahun 2015 tentang:
“Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik dan Pemanfaatan Bersama Jaringan Tenaga Listrik, serta Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik Sulawesi”
Tempat Ruang Samaun Samadikun Lt. 3 Gedung Utama Dirjen KetenagalistrikanJln. H.R.Rasuna said X‐2 Jakarta
Tanggal Kamis, 5 Maret 2015 Pukul 07.00 – 09.30 Diskripsi Sosialisasi Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 01 tahun 2015 tentang
Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik dan Pemanfaatan Bersama Jaringan Tenaga Listrik, dan Permen ESDM Nomor 02 tahun 2015 tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik Sulawesi
Latar Belakang 1. Untuk menopang pertumbuhan ekonomi rata‐rata sekitar 6,7% per tahun (sesuai asumsi RPJMN 2015‐2019) dan dalam rangka mengatasi krisis penyediaan tenaga listrik, Pemerintah telah mencanangkan program pembangunan pembangkit 35.000 MW (di luar proyek pembangkit yang saat ini sedang konstruksi dengan total kapasitas mencapai 7.968 MW) beserta infrastruktur ketenagalistrikan lainnya yang akan dilaksanakan selama tahun 2015‐2019.
2. Dalam rangka mendorong peningkatan kapasitas pembangkit tenaga listrik, selain melalui mekanisme IPP dapat juga dilakukan melalui mekanisme Private Power Utility (PPU) atau penetapan wilayah usaha.
Tujuan 1. Permen ESDM Nomor 01 Tahun 2015 bertujuan untuk untuk mendorong peningkatan penyediaan tenaga listrik melalui kerjasama pemegang wilayah usaha
2. Permen ESDM Nomor 02 Tahun 2015 bertujuan untuk mendukung kerja sama penyediaan tenaga listrik dan pemanfaatan bersama jaringan tenaga listrik yang andal dan terpada pada Jaringan Sistem Tenaga Listrik Sulawesi
Permen ESDM yang telah diterbitkan sebelumnya: a. Permen ESDM Nomor 03 Tahun 2007 tentang Aturan Jaringan Sistem
Tenaga Listrik Jawa‐Madura‐Bali b. Permen ESDM Nomor 37 Tahun 2008 tentang Aturan Jaringan Sistem
Tenaga Listrik Sumatera Rangkuman Materi
1. Target Penambahan Kapasitas Pembangkit 42,9 GW a. Pada tahun 2019, Pemerintah mengharapkan kapasitas mencapai 42,9 GW b. Komposisi pembangkit terdiri dari PT PLN (persero) sebesar 42% (18 GW) dan private sectors
melalui mekanisme Independent Power Producers (IPP) sebesar 58% (24,9 GW). 2. Mekanisme Private Power Utility (PPU) atau Penetapan Wilayah Usaha untuk melengkapi
Mekanisme IPP a. Dalam rangka mendorong peningkatan kapasitas pembangkit tenaga listrik, selain melalui
mekanisme IPP dapat juga dilakukan melalui mekanisme Private Power Utility (PPU) atau penetapan wilayah usaha.
b. Pemerintah telah menetapkan Permen ESDM Nomor 01 tahun 2015, antara lain mengatur kerjasama antar pemegang wilayah usaha, pemanfaatan bersama jaringan tenaga listrik (power wheeling), interkoneksi jaringan tenaga listrik, serta pembelian kelebihan tenaga listrik dari pemegang Izin Operasi (IO).
c. Dengan terbitnya peraturan ini, antar pemegang wilayah usaha dapat bekerja sama secara langsung untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di wilayah usahanya.
2 of 2 EPE’s Business Development
Notulis: Harry Patria
3. Pemanfaatan Bersama Jaringan Transmisi dan Distribusi a. Usaha Transmisi diwajibkan membuka kesempatan pemanfaatan bersama jaringan
transmisi. b. Harga sewa jaringan transmisi tenaga listrik memerlukan persetujuan Menteri atau
Gubernur. c. Usaha Distribusi dapat membuka kesempatan pemanfaatan bersama jaringan distribusi. d. Pemanfaatan bersama jaringan distribusi tenaga listrik disesuaikan dengan kemampuan
kapasitas jaringan distribusi dan aturan distribusi tenaga listrik. 4. Interkoneksi Jaringan Tenaga Listrik
a. Pemegang IO dapat melakukan interkoneksi jaringan tenaga listrik dengan Pemegang Izin Usaha Penyediaan Listrik (IUPL) yang memiliki wilayah usaha.
b. Biaya interkoneksi memerlukan persetujuan Menteri atau Gubernur. 5. Mekanisme Pembelian Excess Power
a. Pemegang IUPL yang memiliki wilayah usaha dapat membeli excess power dari pemegang IO.
b. Excess power dapat lebih besar dari owned used dengan mempertimbangkan kebutuhan sistem ketenagalistrikan setempat.
c. Jika harga melebihi harga patokan, pembelian tenaga listrik wajib mendapat persetujuan Dirjen a.n Menteri atau Gubernur.
6. Permen ESDM yang telah diterbitkan Untuk mendukung kerja sama penyediaan tenaga listrik dan pemanfaatan bersama jaringan tenaga listrik, Pemerintah juga telah menetapkan: a. Permen ESDM Nomor 03 Tahun 2007 tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik Jawa‐
Madura‐Bali b. Permen ESDM Nomor 37 Tahun 2008 tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik
Sumatera c. Permen ESDM Nomor 02 Tahun 2015 tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik
Sulawesi. Ketentuan‐ketentuan yang diatur dalam Aturan Jaringan tersebut antara lain mengenai manajemen jaringan, aturan penyambungan, aturan operasi, aturan perencanaan dan pelaksanaan operasi, aturan transaksi tenaga listrik, aturan metering, aturan kebutuhan data, serta aturan tambahan. Pada tahun ini direncanakan akan disusun Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik Kalimantan.
7. Lampiran Untuk melengkapi informasi, terlampir Permen ESDM Nomor 01 dan Nomor 02 Tahun 2015
Demikian rangkuman meeting ini disusun dan dilaporkan, semoga bermanfaat!