Rangkuman Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya
-
Upload
megha-tunru -
Category
Documents
-
view
124 -
download
20
Transcript of Rangkuman Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya
Tugas Rangkuman
Bank & Lembaga Keuangan Lainnya
Disusun Oleh
Nama : Miftahul Huda
Nim : 2011210888
Kelas : MNP02/501
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NOBEL INDONESIA
2012/2013
BAB I
SISTEM MONETER
Dunia bisnis merupakan dunia yang paling ramai dibicarakan
pada saat ini. Ramainya pembicaraan masalah ini karena salah
satu tolak ukur kesejahteraan suatu negara adalah dari kemajuan
ekonominya dan tulang punggung dari kemajuan ekonomi adalah
dunia bisnis.
Namun berkecimpung didalam dunia bisnis tidak semudah
membalikkan telapak tangan, masalah pokok dan paling sering
dihadapi oleh setiapa perusahaan yang berkecimpung dalam
bidang bisnis adalah kebutuhan akan dana (modal) untuk
membiayai usahanya. Dan perusahaan yang bergerak dalam
bidang keuanganlah yang memegang peranan sangat penting
dalam memenuhi akan kebutuhan dana tersebut.
Defenisi secara umum yang dimaksud dengan lembaga
keuangan adalah “ setiap perusahaan yang bergerak dibidang
keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau kedua-
duanya”. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan
selalu berkaitan dengan bidang keuangan, apakah kegiatannya
hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau
kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan dana.
Dalam praktiknya lembaga keuangan di golongkan ke dalam
dua golongn besar, yaitu: partama lembaga keuangan bank dan
kedua lembaga keuangan lainnya (lembaga pembiayaan).
Lembaga keuangan bank atau bank merupakan lembaga
kuangan yang memberikan jasa keuangan paling lengkap. Usaha
keuangan yang dilakukan selain menyalurkan dana atau
memberikan pinjaman (kredit) juga melakukan usaha
menghimpun dana dari masyrakat luas dalam bentuk simpanan.
Dalam praktiknya lembaga keuangan terdiri dari:
Bank sentral
Bank Umum
Dan Bank Perkreditan rakyat
Bank Sentral di Indonesia dilaksanakan oleh bank Indonesia
dan memegang fungsi sebagai bank sirkulasi, bank to bank, dan
lender of the last resort. Tujuan utama bank indonesia sebagai
bank sentral adalah mencapai dan memelihara kesetabilan nilai
rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut bank sentral mempunyai
tugas menetapkan dan melaksanakan kewajiban moneter,
mengatur dan menjaga kelancaran sistem devisa serta mengatur
dan mengawasi bank.
Kemudian bank umum merupakan bank yang bertugas
melayani seluruh jasa-jasa perbankan dan melayani segenap
lapisan masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun
lembaga-lembaga lainnya. Bank umum juga dikenal dengan nama
bank komersil dan dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu bank
umum devisa dan bank umum non devisa. Bank umum yang
berstatus devisa memiliki produk yang lebih luas dari pada bank
yang berstatus bank non devisa, antara lain dapat melaksanakan
jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang asing atau jasa
uang luar negeri.
Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank
yang khusus melayani masyarakat kecil di kecamtan dan
pedesaan. Jenis produk yang ditawarkan oleh Bank Perkreditan
Rakyat relatif sempit jika dibandingkan dengan bank umum,
bahkan ada beberapa jenis pelayanan yang tidak boleh
diselenggarakan oleh bank perkreditan rakyat, seperti pembukuan
rekening giro dan kliring.
Berikutnya kita beralih ke jenis-jenis lembaga keuangan
lainnya yang ada di Indonesia saat ini antara lain sebagai berikut:
Pasar Modal
Pasar Uang dan Valas
Koperasi Simpan Pinjam
Perum Pegadaian
Perusahaan Sewa Guna Usaha
Perusahaan Asuransi
Perusaah Anjak Piutang
Modal Ventura
Dana Pensiun
Kartu Plastik
Pasar modal merupakan pasar tempat pertemuan dan
melakukan transaksi antara para pencari dana (emiten) dengan
para penanam modal (investor). Dalam pasar modal yang
diperjual belikan adalah efek-efek seperti saham dan obligasi
dimana jika diukur dari waktu modal yang diperjual belikan
merupakan modal jangka panjang.
Pasar uang (money market) sama seperti halnya pasar
modal, yaitu pasar tempat memperoleh dana dan investasi dana.
Hanya bedanya modal yang ditawarkan dipasar uang adalah
berjangka waktu pendek dan dipasar modal berjangka waktu
panjang. Dalam pasar uang transaksi lebih banyak dilakukan
dengan media elektronik sehingga nasabah tidak perlu datang
secara langsung.
Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang
menghimpun dana dari para anggotanya kemudian menyalurkan
kembali dana tersebut kepada para anggota koperasi dan
masyarakat umum.
Perusahan pegadaian merupakan lembaga keuangan yang
menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu. Jaminan
nasabah tersebut akan digadaikan dan kemudian ditaksir oleh
pihak pegadaian untuk menilai besarnya nilai jaminan.
Perusahaan sewa guna usaha (leasing) bidang usahanya lebih
ditekankan kepada pembiayaan barang-barang modal yang
diinginkan oleh nasabahnya. Sebagai contoh jika seseorang ingin
memperoleh barang-barang secara kredit , maka kebutuhan ini
pembayarannya ditutup oleh perusahaan leasing. Pembayaran
oleh nasabah diangsur sesuai dengan keputusan yang telah
dibuat.
Perusahaan Asuransi merupakan perusahaan yang bergerak
dalam usaha pertanggungan. Setiap nasabah dikenakan polis
asuransi yang harus dibayar sesuai dengan perjanjian dan
perusahaan asuransi akan menaggung kerugian dengan
menggantikannya apabila nasabah terkena musibah atau terkena
resiko sepertiyang telah diperjanjikan. Perusahaan asuransi dibagi
dalam beberapa jenis seperti, asuransi kredit, asuransi jiwa,
asuransi kebakaran, asuransi beasiswa, asuransi hari tua, asuransi
kecelakaan, asuransi kehilangan dan jenis lainnya.
Perusahaan anjak piutang (factoring), merupakan perusahaan
yang usahanya mengambil alih pembayaran kredit suatu
perusahaan dengan cara membali kredit bermasalah perusahaan
lain atau dapat pula mengelola penjualan kredit perusahaan yang
memebutuhkannya. Keuntungan yang diperolah dari usaha ini
adalah memperoleh fee yang telah disepakati bersama atau
keuntungan dari harga jual dengab hasil penagihan yang
dilakukan.
Perusahaan modal ventura merupakan pembiayaan oleh
perusahaan-perusahaan yang usahanya mengandung resiko
tinggi. Usahanya lebih banyak memberikan pembiayaan dalam
bentuk kredit tanpa jaminan yang umumnya tidak dilayani oleh
lembaga keuangan lainnya.
Dana pensiun merupakan perusahaan yang kegiatannya
mengelola dana pensiun suatu perusahaan pemberi kerja atau
perusahaan itu sendiri. Penghimpunan dana pensiun melalui iuran
yang dipotong dari gaji karyawan.
Terakhir perusahaan yang bergerak dalam bidang kartu
plastik atau lebih dikenal dengan nama uang plastik atau kartu
kredit. Kartu plastik digunakan sebagai pengganti uang tunai yang
dapat digunakan sebagai keperluan lainnya.
Dari uraian diatas jelaslah perbedan antara lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan lainnya. Perbedaan
utamanya adalah dari ragam produk yang ditawarkannya.
Kegiatan utama pihak perbankan disamping menyalurkan dana
juga menghimpun dana, sedangkan lembaga keuangan lainnya
lebih diarahkan kepada penyaluran dananya saja.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fungsi dan
peranan lembaga keuangan (terutama bank) adalah sebagai
perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan
masyarakat yang kekurangan dana. Bagi masyarakat yang
kelebihan dana dapat manyimpan uangnya dalam bentuk
simpanan giro, tabungan, deposito atau dalam bentuk lainnya.
Begitu pula masyarakat yang kekurangan dana dapat meminjam
uang di lembaga-lembaga keuangan dalam bentuk kredit.
BAB II
UANG
A. Pengertian Uang
Pengertian uang secara luas adalah sesuatu yang dapat
diterima secara umum sebagia alat pembayaran dalam suatu
wilayah tertentu atua sebagai alat pembayaran utang atau
sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa. Denga
kata lain, bahwa uang merupakan alat yang dapat digunakan
dalam melakukan pertukaran baik barang maupun jasa dalam
suatu wilayah tertentu saja.
Untuk memenuhi kebutuhan akan uang, pemerintah negara
yang bersangkutan melalui bank sentral berhak menciptakan
uang, terutama uang kartal. Begitu pula dengan jumlah uang
beredar perlu dijaga agar nilai uang selalu stabil. Kemudian
kebutuhan akan uang giral biasanya di cetak oleh bank umum
yang jumlahnya jauh melebihi jumlah uang kartal yang beredar.
Manfaat uang:
1. Mempermudah untuk memperoleh dan memilih barang dan
jasa yang diinginkan secara cepat;
2. Mempermudah dalam menentukan nilai (harga) dari barang
dan jasa;
3. Memperlancar proses perdagangan secara luas dan
4. Digunakan sebagai tempat menimbun kekayaan
B. Kriteria Uang
Sesuatu agar dapat dikatakan sebagai uang haruslah
memenuhi persyaratan sebagia berikut :
1. Ada Jaminan
Setiap uang yang diterbitkan di jamin oleh pemerintah
negara tertentu. Dengan adanya jaminan dari pemerintah
tertentu, maka kepercayaan untuk menggunakan uang untuk
berbagai keperluan mendapat kepercayaan dari masyarakat
luas.
2. Disukai Umum
Artinya uang harus dapat diterima secara umum
penggunaannya apakah sebagai alat tukar, penimbun
kekayaan atau sebagai standar pencicilan utang.
3. Nilai yang Stabi
Nilai uang harus memiliki nilai kesetabilan dan ketetapan
serta di usahakan fluktuasinya sekecil mungkin. Apabila nilai
mata uang sering mengalami ketidakstabilan, maka akan sulit
di percaya oleh pihak yang mengunakannya.
4. Mudah Disimpan
Uang harus mudah di simpan di berbagai tempat termasuk
dalam tempat yang kecil namun dalam jumlah yang besar.
Maksudnya uang harus mempunyai fleksibilitas, seperti
bentuk fisiknya yang tidak terlalu besar, mudah di lipat dan
memiliki nominal.
5. Mudah Dibawa
Uang harus mudah dibawa kemanapun dengan kata lain
mudah untuk dipindahkan dalam satu tempat ke tempat lain
atau dari satu tangan ke tangan lainnnya. Uang juga harus
mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari.
6. Tidak Mudah Rusa
Uang hendaknya tidak mudah rusak dalam berbagai kondisi,
baik robek atau luntur terutama kondisi fisiknya, mengingat
pemindahan frekuensi pemindahan tangan dari satu tangan
satu ke tangan lainnya demikian besar.
7. Mudah Dibagi
Uang mudah di bagi kedalam satuan unit tertentu dengan
berbagai nominal yang ada guna kelancaran melakukan
transaksi.
8. Suplai Harus Elastis
Agar perdagangan dan usaha menjadi lancar jumlah uang
yang bererdar di masyarakat haruslah mencukupi.
Tersedianya uang dalam jumlah yang cukup disesuaikan
dengan kondisi usaha atau perekonomian suatu wilayah. Oleh
karena itu jumlah uang harus sesuai dengan kondisi yang ada.
C.Fungsi Uang
Fungsi-fungsi dari uang secara umum adalah sebagai berikut :
1. Alat Tukar Menukar
Dalam hal ini uang digunakan sebagai alat untuk membeli atau
menjual suatu barang maupun jasa.
2. Satuan Hitung
Fungsi uang sebagai satuan hitung menunjukkan nilai dari
barang atau jasa yang dibeli.
3. Penimbun kekayaan
Dengan menimbun uang berarrti kita menyimpan atau
menimbun kekayaan sejumlah uang yang disimpan. Uang yang
disimpan dapat berupa uang tunai atau uang yang disimpan di
bank dalam bentuk tabungan.
4. Standar Pencicilan Uang
Dengan adanya uang akan mempermudah menentukan standar
pencicilan utang piutang, secara tepat dan cepat, baik secara
tunai maupun angsuran.
C. Jenis-jenis Uang
Adapun jenis-jenis uang yang dapat dilihat dari berbagai sisi
adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan Bahan
Jika dilihat berdasarkan bahan untuk membuat uang maka jenis
uang terdiri dari dua macam, yaitu:
a. Uang logam, yaitu merupakan uang dalam bentuk koin yang
terbuat dari logam, baik dari alumunium, kupronikel, bronze,
emas, perak, perunggu dan bahan yang lainnnya.
b. Uang Kertas, yaitu uang yang bahanya terbuat dari kertas
atau yang bahan lainnya.
2. Berdasarkan Nilai
Jenis uang ini dilihat dari nilai yang terkandung pada uang
tersebut, apakah nilai instrinsiknya (bahan uang) atau nilai
nominalnya (nilai yang tertera dalam uang tersebut). Uang jenis
ini terbagi ke dalam dua jenis, yaitu :
a. Bernilai Penuh (full bodied money), merupakan uang yang
bernilai instrinsiknya sama dengan nilai nominalnya.
b. Tidak Bernilai Penuh (representatif full bodied money),
merupakan uang yang nilai instrinsiknya lebih kecil dari nilai
nominalnya.
3. Berdasarkan lembaga
Berdasarkan lembaga maksudnya ialah berdasarkan badan atau
lembaga yang menerbitkan atau mengeluarkan uang. Jenis uang
yang diterbitkan berdasarkan lembaga terdiri:
a. Uang Kartal, merupakan uang yang diterbitkan oleh bank
sentral baik uang logam maupun uang kertas;
b. Uang giral, merupakan uang yang diterbitkan oleh bank
umum seperti cek, bilyet giro, traveller cheque, dan credit
card.
Perbedaan nyata dari kedua jenis uang ini adalah sebagai
berikut:
1. Uang kartal barlaku dan digunakan diseluruh lapisan
masyarakat, sedangkan uang giral hanya digunakan dan
berlaku dikalangan masyarakat tertentu saja.
2. Nominal dalam uang kartal sudah tertera dan terbatas,
sedangkan dalam uang giral harus ditulis terlebih dahulu
sesuai dengan kebutuhan dan nominalnya tidak terbatas.
3. Uang kartal dijamin oleh pemerintah tertentu, sedangkan
uang giral hanya dijamin oleh bank yang mengeluarkannya
saja.
4. Uang kartal ada kepastian pembayaran seperti yang tertera
dalam nominal uang, sedangkan uang giral belum ada
kepastian pembayaran, hal ini tergatungdari beberapa hal
termasuk lembaga yang mengeluarkannya.
4. Berdasarkan Kawasan
Jenis uang berdasarkan kawasan adalah sebagai berikut:
a. Uang lokal, merupakan uang yang berlaku disuatu negara
tertentu, seperti Rupaih di Indonesia atau Ringgit di Malaysia
b. Uang regional, merupakan uang yang berlaku dikawasan
tertentu yang lebih luas dari uang lokal seperti untuk kawasan
benua Eropa berlaku mata uang tunggal, yaitu UERO.
c. Uang internasional, merupakan uang yang berlaku antar
negara seperti US Dollar dan menjadi standar pembayaran
internasianal.
BAB III
RUANG LINGKUP LEMBAGA KEUANGAN BANK
A.Pengertian Bank
Pengertian secara umum, bank dikenal sebagai lembaga
keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro,
tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai
tempat meminjam uang (kredit ) bagi masyarakat yang
membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal sebagai
tempat untuk menukar uang, memindahkan uang, atau menerima
segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti
pembayaran listrik, air, telepone, pajak, uang kuliah dan
pembyaran lainnya.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal
10November 1998 tentang parbankan, yang dimaksud dengan
BANK adalah : “ badan uasaha yang menghimpun dsns dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakayat banyak.”
Aktifitas bank yang pertama adalah menghimpun dana dari
masyarakat luas yang dikenal di dunia perbankan adalah adalah
kegiatan funding . pengertian menghimpun dana maksudnya
adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli
dari masyarakat luas.
Setelah memperoleh dana dalam bentuk sampanan dari
masyarakat, maka oleh perbankan dana tersebut di
putarkankembali atua dijual kembali kepada masyarakatdalam
bentuk pinjaman atu lebih dikenal dengan pinjaman dalam bentuk
kredit (lending). Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan
menghimpun dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) ini
merupakab kegiatan utama bank.
Disamping itu, perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa
pendukung lainnya. Jasa perbankan lainnya antara lain meliputi:
Jasa pamindahan uang (transfer)
Jasa penagihan (inkaso)
Jasa kliring (clering)
Jasa penjualn mata uang asing (valas)
Jasa safe deposit box
Travellers cheque
Bank card
Bank draf
Letter of credit (l/c)
Bank garansi dan referensi bank
Serta jasa bank lainnya
B.Sejarah Perbankan
1. Asal Mula Kegiatan Perbankan
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan
adalah pada saat kerajaan tempo dulu di daratan eropa.
Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia barat oleh
para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika, dan
Amerika dibawa oleh bangsa eropa pada saat melakukan
penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika, maupun
benua Amerika.
Jika kita telusuri sejarah dikenalnya kegiatan perbankan
dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah
perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat menukarakan
uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan kuno tempo dulu
mungkin penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu
dengan yang lain. Kegiatan penukaran uang ini sekarang dikenal
nama dengan pedagang asing (money changer).
Kemudian dalam perkembangan selanjutnya kegiatan
operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan
uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan.
Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan
peminjaman uang.
2. Sejarah Perbankan
Usaha perbankan itu sendiri baru dimulai dari zaman
Babylonia kemudian di lanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan
Romawi. Namun, pada saat itu tugas utama bank adalah sebagai
tempat tukar menukar uang.
Perkembangan perbankan tidak terlepas dari perkembangan
perdagangan. Perkembangan perdagangan semula hanya di
daratan Eropa akhirnya menyebar ke Asia Barat. Bank-bank yang
sudah terkenal pada saat itu di benua Eropa adalah bank Venesia
taahun 1171, kemudian menyusul Bank of Genoa dan Bank of
Barcelona tahun 1320. Sebaliknya perkembangan kegiatan di
Inggris di mulai pada abad ke-16. Namun kerena Inggris begitu
aktif mencari daerah perdagangan yang kemudian dijajah, maka
perkembangan perbankan pun ikut dibawa ke negara jajahannya.
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari penjajahan
hindia belanda. Pada saat itu terdapat beberapa bank yang
memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang
ada antara lain, yaitu:
a. De Javasche NV
b. De Post Paar Bank
c. De Algemenevolks Crediet Bank
d. Nederland Handles Maatscappij (NHM)
e. Nationale Handles Bank (NHB)
f. De Escompto Bank NV
Disamping itu, terdapat pula bank-bank milik Pribumi, China,
Jepang, dan Eropa lainnya. Bank-bank tersebut antara lain:
a. Bank Nasioanl Indonesia
b. Bank Abuan Saudagar
c. NV Bank Boemi
d. The Charteredbank of Hindia
e. The Yokohama Species Bank
f. The Matsui Bank
g. The Bank of China
h. Batavia Bank
Sedangakan Bank-bank yang ada di Awal Kemerdekaan
anatara lain:
a. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari
1946. Bank ini berasal dari DE ALGEMENE VOLK CREDIET
bank atau Syomin Ginko.
b. Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 Juli 1946
kemudian menjadi BNI 1946.
c. Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di
solo.
d. Bank Indonesia di palembang tahun 1946.
e. Bank Dagang Naisional Indonesia tahun 1946 di Medan
f. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta,
kemudian menjadi Bank Amerta.
g. NV Bank Sulawesi Manado tahun 1946.
h. Bank Dagang Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1949.
i. Kalimantan Corporation Trading di Samarinda tahun 1950
kemudian merger dengan Bank pasifik.
j. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank
Gemari, kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA)
tahun 1949.
3. Sejarah Bank Pemerintah
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat sejarah bank-bank
milik pemerintah, yaitu sebagai berikut:
a. Bank sentral di indonesia adalah bank Indonesia (BI)
berdasarkan UU NO. 13 Tahun 1968. Kemudian ditegaskan
lagi dengan Undang- Undang No 23 Tahun 1999. Bank ini
sebelumnya berasal dari bank De Javasche bank yang
dinasionalisasi tahun 1951.
b. Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor
Bank ini berasal dari De Algemene Volkcrediet Bank,
kemudian dilebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama
Bank Nasioanl Indonesia (BNI)
c. Bank Nega Indonesia 1946 (BNI)
Bank ini menjalankan fungsi BNI unit III dengan UU Nomor 17
Tahun 1968 menjadi Bank Negara Indonesia1946.
d. Bank Dagang Indonesia (BDN)
BDN berasal dari Escompto yang di nasionalisasi dengan PP
No 13 Tahun 1960, namum PP ini di cabut dan diganti dengan
UU No. 18 Tahun1968 menjadi Bank Dagang Negara
e. Bank Bumi Daya (BDD)
BDD semula berasal dari Nedharland Indischa Handles Bank
kemudian menjadi Nationale Handlesbank
f. Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO)
BAPINDO didirikan dengan UU No.21 Tahun 1960 yang
merupakan lanjutan dari Bank Indusrti Negara (BIN) tahun
1951
g. Bank Pembangunan Daerah (BPD)
Bank ini didirikan di daerah tingkat I. Dasar hukum
pendiriannya adalah UU No. 13 Tahun 1962
h. Bank Tabungan Negara (BPN)
BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi
Bank Tabungan post tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank
Negara Indonesia unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan
Negara denan UU No. 20 Thun 1968.
i. Bank Mandiri
Bank ini merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya
(BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan
Indonesia (BAPINDO) dan Bank Ekspor Impor (Bank Eksim).
Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun
1999.
C. Jenis-jenis Bank
Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari
berbagai segi antara lain:
1. Dilihat dari Segi Fungsinya
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun
1967 jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari:
a. Bank Umum
b. Bank Pembangunan
c. Bank Tabungan
d. Bank Pasar
e. Bank Desa
f. Lumbung Desa
g. Bank Pegawai
h. Dan bank lainnya
Namun setelah keluar UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun
1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya undang-Undang RI
Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari:
a. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensioanal dan atau berdasarakan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam
arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.
Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan
diseluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil
(commercial Bank)
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran . artinya disini kegiatan BPR
jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan bank umum.
2. Dilihat dari Segi Kepemilikannya
Ditinjau dari segi kepemilikannya maksudnya adalah siapa saja
yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari
akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang
bersangkutan.
Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Bank Milik Pemerintah
Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki
oleh pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah antara
lain:
Bank Negara Indonesia 46 (BNI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank Tabungan Negara (BTN)
Sedangkan bank milik pemerintah daerah (pemda) terdapat
di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing Provinsi.
Contohnya:
BPD DKI Jakarta
BPD Jawa Barat
BPD Jawa Tengah
BPD Jawa Timur
BPD Sumatra Utara
BPD Sumatra Selatan
BPD Sulawesi Selatan
Dan BPD lainnya
b. Bank milik swasta nasional
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh
swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh
swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk
keuntungan swasta pula. Contoh bank milik swasta nasional
adalah:
Bank Muamalat
Bank Central Asia
Bank Bumi Putra
Bank Danamon
Bank Duta
Bank Lippo
Bank Nusa Internasional
Bank Niaga
Bank Universal
Bank Internasional Indonesia
c. Bank Milik Koperasi
Kepemilikan saham-saham ini dimiliki oleh perusahaan yang
berbadan hukum koperasi. Sebagai contoh adalah
Bank Umum Koperasi Indonesia
d. Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar
negeri, baik milik pemerintah asing atau swasta asing. Jelas
kepemilikannya pun dimiliki oleh pihak luar negeri. Contoh
bank asing antara lain:
ABN AMRO Bank
Duetsche Bank
American Expres Bank
Bank of Amerika
Bank of Tokyo
Bangkok Bank
City Bank
European Asia Bank
Hongkong Bank
Standartd Chartered Bank
Chase Manhattan Bank
e. Bank Milik Campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing
dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara
mayoritas dipegang oleh warga negara indonesia. Contoh
bank campuran antara lain:
Sumutomo Niaga Bank
Bank Merincorp
Bank Sakuara Swadarma
Bank Finconesia
Mitsubishi Buana Bank
Inter Pacifik Bank
Paribas BBD Bank
Ing Bank
Sanwa Indonesia Bank
Bank PDFCI
3. Dilihat Dari Segi Status
Status bank yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Bank Devisa
Bank yang bisa melakukan transaksi ke luar negeri atau yang
berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan,
misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri,
traveller cheque, pembukauan dan pembayaran letter of
credit dan transaksi lainnya.
b. Bank Non Devisa
Bank ini merupakan kebalikan dari bank devisa, dimana
transaksi dilakukan masih dalam batas-batas negara.
4. Dilihat Dari Segi Cara Menentukan Harga
a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada
para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip
konvensional menggunakan dua metode, yaitu:
1. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk
simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito.
Demikian pula untuk produk pinjamannya (kredit) juga
ditentukan berdasarkan suku bunga tertentu. Penentuan
harga ini dikenal dengan istilah spread based. Apabila
suku bungan simpanan lebih tinggi dari suku bungan
pinjaman maka dikenal dengan nama negative spread.
2. Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat
menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya
dalam nominal atau persentase tertentu. Sisitem
pengenaan biaya inidikenal dengan istilah fee based.
b. Bank yang berdasakan prinsip syariah
Dalam menentukan harga dan mencari keuntungan bagi bank
yang berdsarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)
2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal
(musharakah)
3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah)
4. Pembiayaan barang modal berdasarakan sewa murni
tanpa pilihan (ijarah)
5. Atau dengan adanya pemindahan kepemilikan atas
barang yang disewa dari pihak bank kepada pihak lain
(ijarah wa iqtina)
D. Kegiatan-kegiatan Bank
Adapun kegiatan-kegiatan bank yang ada di indonesia dewasa
ini adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan-kegiatan bank umum
a. Menghimpun dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk:
1. Simpanan giro (demand deposit)
2. Simpana tabungan (saving deposit)
3. Simpanan deposito (time deposit)
b. Memyalurkan dana ke masyarakat (lending) dalam bentuk:
1. Kredit investasi
2. Kredit modal kerja
3. Kredit perdagangan
c. Memberikan jasa-jasa bank lainya (servis) seperti:
1. Transfer (kiriman uang)
2. Inkaso (collection)
3. Kliring (clearing)
4. Safe Deposit Box
5. Bank Card
6. Bank Notes (valas)
7. Bank Garansi
8. Referensi Bank
9. Bank Draft
10. Lettter of Credit (L/C)
11. Cek Wisata (traveller cheque)
12. Jual beli surat-surat berharga
13. Menerima setoran-satoran seperti: Pembayaran pajak,
telephone, air, listrik dan uang kuliah.
14. Melayani pembayaran-pembayaran seperti :
gaji/pensiun/ horarium, pembayaran deviden,
pembayaran kupon dan pembayaran bonus/hadiah.
15. Didalam pasar modal pelanggan dapat memberikan
atau menjadi: penjamin emisi (underwriter),
penjamin(guarantor), wali amanat (trustee), perantara
perdagangan efek (broker), pedagang efek (dealer) dan
perusahaan pengelola dana (invesment company).
16. Dan jasa-jasa lainnya.
2. Kegiatan-Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
a. Meghimpun dana dalam bentuk:
1. Simpanan tabungan
2. Simpanan deposito
b. Menyalurkan dana dalam bentuk:
1. Kredit investasi
2. Kredit Modal Kerja
3. Kredit Perdagangan
c. Larangan-larangan bagi bank perkreditan rakyat adalah
sebagai berikut:
1. Menerima Simpanan Giro
2. Mengikuti Kliring
3. Malakukan Kegiatan Valuta Asing
4. Melakukan Kegiatan Peransuransian
3. Kegiatan-kegiatan Bank Campuran Dan Bank Asing
Kegiatan-kegiatan bank umum campuran dan bank asingdi
Indonesia dewasa ini adalah sebagai berikut:
a. Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran dilarang
menerima simpanan dalam bentuk simpanan tabungan.
b. Kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang
tertentu seperti:
Perdagangan Internasional
Bidang Industri dan Produksi
Penanaman Modal Asing/Campuran
Kredit yang tidak dapat dipenuhi dipenuhi oleh bank
swasta nasional.
c. Untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh bank
umum campuran dan asing sebagaimana layaknya bank
umum yang ada di Indonesia.
E. Izin Pendirian dan Bentuk Hukum Bank
Izin pendirian bank umum dan BPR biasanya diberikan sesuai
dengan persyaratan yang berlaku. Untuk memperoleh izin uasha
bank, persyaratan yuang wajib dipenuhi menurut Undang-Undang
No 10 Tahun 1998 sekurang-kurangnya adalah:
1. Susunan Organisasi dan Permodalan
2. Permodalan
3. Kepemilikan
4. Keahlian di Bidang Perbankan
5. Kelayakan Rencana Kerja
Ada beberapa bentuk bentuk hukum bank yang dapat dipilih
jika ingin mendirikan bank sesuai dengan Undang-Undang
Nomor10 Tahun 1998. Bentuk bank umum dapat berupa salah
satu alternatif dibawah ini :
Perseroan Terbatas
Koperasi atau
Perseroan Daerah
Sedangkan bentuk badan hukum Bank Perkreditan Rakyat
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 dapat
berupa:
Perusahaan Daerah
Koperasi
Perseroan Terbatas
Atau bentu bank yang telah ditetapakan oleh pemerintah
F. Jenis-jenis Kantor Bank
Jenis kantor yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Kantor Pusat
Merupakan kantor dimana semua kegiatan perencanaan
sampai kepada pengawasan terdapat dikantor ini. Dan kantor
pusat ini tidak melakukan kegiatan operasional sebagaimana
kantor bank lainnya, akan tetapi mengendalikan jalanya
kebijaksanaan kantir pusat terhadap cabang-cabangnya.
2. Kantor Cabang Penuh
Merupakan salah satu kantor cabang yang memberikan jasa
bank paling lengkap, dengan kata lain, semua kegiatan
perbankan ada di kantor cabang penuh dan biasanya kantor
cabang penuh membawahi kantor cabang pembantu.
3. Kantor Cabang Pembantu
Merupakan kantor cabang yang berada dibawah kantor cabang
penuh dimana kegiatan jasa bank yang dilayani hanya
sebagian saja.
4. Kantor Kas
Merupakan kantor bank yang paling kecil dimana kegiatannya
hanya meliputi teller/kasir saja.
G. Penilaian Kesehatan Bank
Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya
menggunakan analisis CAMELS
1. Aspek permodalan
2. Aspek kualitas aset.
3. Aspek Kualitas Manajemen
4. Aspek likuiditas
5. Aspek Rentabilitas
6. Aspek Sensitivitas (sensitivity)
.
Selanjutnya masing-masing aspek diatas diberikan nilai,
kemudian dijumlahkan secara keseluruhan dari komponen yang
dinilai, hasil dari penilaian ini ditetapkan kedalam empat golongan
predikat kesehatan bank sebagai berikut:
Nilai Kredit Predikat
81 - 100
66 - < 81
51 - < 66
0 - < 51
Sehat
Cukup Sehat
Kurang Sehat
Tidak Sehat
H. Penggabungan Usaha Bank
Adapun penggabungan yang dapat dipilih atau yang biasa
dilakukan di indonesia adalah sebagai berikut:
1. Merger
2. Konsolidasi
3. Akuisisi
BAB IV
SUMBER-SUMBER DANA BANK
A. Pengertian Sumber-sumber Dana Bank
Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah
usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai
operasinya. Adapun sumber-sumber dana tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri
Maksudnya dalah modal setoran dari para pemegang
sahamnya. Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian
dana bank sendiri terdiri dari:
a. Setoran modal dari pemegang saham
b. Cadangan-cadangan bank
c. Laba bank yang belum dibagi
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas
Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan
dalam bentuk:
a. Simpanan giro
b. Simpanan tabungan
c. Simpanan deposito
3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya
Perolehan dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
a. Kredit likuiditas dari dari bank Indonesia.
b. Pinjaman antar bank (call money) biasanya pinjaman ini
diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring
di dalam lembaga kliring.
c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri.
d. Surat Berharga Pasar Uang.
Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini di bagi
kedalam tiga jenis, yaitu:
Simpanan giro (demand deposit)
Simpanan tabungan (saving deposit)
Simpanan deposito (time deposit)
B. Simpanan Giro
Undang-Undang perbankan No 10 Tahun 1998 tanggal 10
November 1998 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan giro
adalah “simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah lainnya
atau dengan cara pemindahbukuan”.
Jenis-jenis sarana penarikan untuk menarik dana yang
tertanam di rekening giro adalah sebagai berikut:
1. Cek (cheque)
Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah
kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut,
untuk memebayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan
di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut.
Syarat hukum dan penggunan cek sebagai alat pembayaran
giral seperti yang diatur dalam KUH dagang pasal 178 dengan
syarat yaitu:
Pada cek tertulis perkataan “CEK”;
Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar
sejumlah uang tertentu;
Nama bank yang harus membayar (tertarik);
Penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan;
Tanda tangan penarik.
Adapun jenis- jenis cek adalah sebagai berikut:
1. Cek atas nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan
tertentu yang tertulis jelas didalam cek tersebut.
2. Cek atas unjuk
Yaitu cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan
tertentu didalam cek tersebut.
3. Cek silang
Jika suatu cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang
sehingga cek tersebut berfungsi sebagai pemindahbukuan
bukan tunai.
4. Cek mundur
Yang merupakan cek yang diberi tanda mundur dari tanggal
sekarang.
5. Cek kosong
Yaitu cek yang dananya tidak tersedia.
B. Bilyet Giro
Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada
bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk
memindahbukuan sejumlah uang dari rekening yang
bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya
pada pihak bank yang sama atau bank lainnya.
Syart-syarat yang berlaku untuk Bilyet Giro agar
pemindahbukuan dapat dilakukan antara lain:
Ada nama bilyet giro dan nomor serinya.
Perintah tanpa syarat untuk memindahbukuan sejumlah uang
atas beban rekening yang bersangkutan.
Nama dan tempat bank tertarik
Memiliki nominal
Tanda tangan penarik
Tanggal dan tempat penarikan
Nama bank penerima pemindahbukuan
Adapun perbedaan antara cek dan bilyet giro adalah sebagai
berikut:
N
o
Keterangan Cek Bilyet Giro
1
2
3
Identitas
Sifat
Tanggal
Atas nama
Atas unjuk
Tunai & non tunai
Hanya ada satu
tamggal
Atas nama
Non tunai
Ada dua tanggal
C. Simpanan Tabungan
Pengertian tabungan menurut Undang-Undang perbankan
Nomor 10 Tahun 1998 adalah simpanan yng penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan tanpa alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Berikut ini adalah alat-alat yang digunakan untuk penarikan
tabungan.
1. Buku Tabungan
Yaitu buku yang dipegang oleh nasabah, dimana berisi buku
cacatan sakdo tabungan, penarikan, penyetoran dan
pembebanan yang mungkin terjadi.
2. Slip penarikan
Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis
nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan
nasabah.
3. Kwitansi
Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang
fungsinya sama dengan fungsi penarikan.
4. Kartu yang terbuat dari plastik
Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastikyang dapat
dugunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya.
D. Simpanan Deposito
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud
dengan deposito adalah simpanan yang penariaknnya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian
nasabah penyimpan dengan bank.
Adapun jenis-jenis Deposito adalah :
1. Deposito Berjangka
Merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu
tertentu.
2. Sertifikat Deposito
Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2,
3, 6, 12 dan 12 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk
dalam bentuk sertifikat dan dapat di perjualbelikan atau
pindah tangankan kepada orang lain.
3. Deposito On Call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal tujuh hari
dan paling lama kurang dari satu bulan.