Rangkuman ANDAL

7
RANGKUMAN ANDAL ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP BANDAR UDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT KECAMATAN KERTAJATI KABUPATEN MAJALENGKA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pada hal. 1-9 Tabel 1.3 tentang Rincian Bangunan yang Terkena Proyek BIJB, pada jumlah fasilitas kesehatan, tertulis sebagai berikut : No. Nama Desa Fasilitas Kesehatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Babakan Kertajati Kertasari Sukamulya Bantarjati Sukakerta 1 8 2 0 2 0 Jumlah 13 1.2. Pada hal. 1-20 dan 1-25 8) Komplek Bangunan Operasi dan Administrasi (i) Bangunan Operasional bandara (ii) Bangunan menara Pengawas (iii) Stasiun Meteriologi (bangunan Meteo dan Taman Meteo) (vi) Bangunan Administrasi (v) Poliklinik, berfungsi dalam memberikan pelayanan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) dan kesehatan bagi karyawan dan penumpang. Poliklinik ini akan

Transcript of Rangkuman ANDAL

RANGKUMAN ANDALANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPBANDAR UDARA INTERNASIONAL JAWA BARATKECAMATAN KERTAJATI KABUPATEN MAJALENGKA

BAB 1 PENDAHULUAN1.1. Pada hal. 1-9 Tabel 1.3 tentang Rincian Bangunan yang Terkena Proyek BIJB, pada jumlah fasilitas kesehatan, tertulis sebagai berikut :No.Nama DesaFasilitas Kesehatan

1.2.3.4.5.6.BabakanKertajatiKertasariSukamulyaBantarjatiSukakerta182020

Jumlah13

1.2. Pada hal. 1-20 dan 1-258) Komplek Bangunan Operasi dan Administrasi(i) Bangunan Operasional bandara(ii) Bangunan menara Pengawas(iii) Stasiun Meteriologi (bangunan Meteo dan Taman Meteo)(vi) Bangunan Administrasi(v) Poliklinik, berfungsi dalam memberikan pelayanan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) dan kesehatan bagi karyawan dan penumpang. Poliklinik ini akan diisi oleh tenaga medis dari Depertemen/ Dinas Kesehatan setempat.Dengan Luas bangunan Poliklinik 200 m2.

1.3. Pada hal. 1-26Rincian fasilitas utilitas dan areal komersil adalah sebagai berikut :1. Hanggar dan fasilitas Perbengkelan Pesawat2. Plaza3. Daerah komersil4. Bangunan Perawatan Medis (Medical Center/ Poliklinik)Bangunan ini berada di antara areal terminal penumpang, terminal haji, terminal VVIP dan parkir kendaraan, sehingga dapat mencapai fungsinya dalam memberikan pelayanan P3K dan kesehatan bagi para penumpang, calon penumpang, maupun pengguna layanan bandara lainnya. Poliklinik ini akan diisi oleh tenaga medis dari Departemen/ Dinas Kesehatan setempat.

1.4. Pada hal. 1-48 tentang Evaluasi Dampak PotensialEvaluasi dampak potensial ini dilakukan untuk memperoleh dampak penting hipotetik, yakni melalui mekanisme evaluasi terhadap dampak potensial pada setiap tahapan kegiatan yang dihasilkan dari matrik. Dampak potensial dievaluasi dalam forum diskusi para ahli yang terkabung dalam tim AMDAL melalui brainstorming (intteraksi kelompok).Pertimbangan yang dilakukan dalam evaluasi dampak potensial adalah : Daya dukung lingkungan Pengelolaan yang sudah direncanakan Isu berdasarkan konsultasi publicPada tabel 1.19 Dampak Penting Hipotetik, pada tiap tahapan mulai dari Tahap Prakonstruksi, Tahap Konstruksi dan Tahap Operasional tidak mencantumkan dampak penting Hipotetik dari sisi kesehatan masyarakat.

BAB 2 RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL2.1. Pada hal 2-61 dan hal. 2-622.1.4. Kesehatan Masyarakat2.1.4.1. Sanitasi LingkunganKondisi kesehatan masyarakat di wilayah kecamatan Kertajati dapat dilihat dari pola penyakit, angka kematian bayi, status gizi, kondisi sanitasi lingkungan dan sarana kesehatan.Di Kecamatan Kertajati sebagai wilayah studi terdapat 2 (dua) buah puskesmas yaitu Puskesmas Kertajati dan Puskesmas Sukamulya, dengan masing-masing wilayah kerja sebagai berikut :Wilayah kerja Puskesmas Kertajati Desa Pakubereum Desa Kertawinangun Desa Sukawana Desa Babakan Desa Palasah Desa Bantarjati Desa KertajatiSedangkan wilayah kerja Puskesmas Sukamulya, meliputti : Desa Sahbandar Desa Mekarjaya Desa Kertasari Desa Mekarmulya Desa Sukamulya Desa Sukakerta Desa Pasiripis

Tabel 2.48 Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas KertajatiNo.Jenis saranaJumlah

1.Puskesmas2 buah

2.Puskesmas Pembantu (PUSTU)6 buah

3.Klinik Swasta3 buah

4.Praktek Dokter umum2 buah

5.Praktek Bidan2 buah

6.Poliklinik desa (Polindes)8 buah

7.Toko obat1 buah

Pada tabel 2.48 Sarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kertajati (tidak termasuk Puskesmas Sukamulya) atau data tersebut sudah termasuk data puskesmas Sukamulya.Tabel 2.49 Jumlah dan Jenis Tenaga Kesehatan (di wilayah kerja Puskesmas Kertajati)No.Jenis tenagaJumlah (orang)

1.Dokter umum3

2.Perawat15

3.Perawat gigi2

4.Bidan17

5.Sanitarian2

6.Ahli gizi2

7.Petugas laboratorium

8.Petugas obat

9.Kesehatan masyarakat2

Pada tabel 2.49 hanya mencantumkan data Jumlah dan jenis tenaga kesehatan hanya wilayah Puskesmas Kertajati saja, sedangkan Puskesmas Sukamulya tidak dicantumkan.

Rasio sarana dan tenaga kesehatan terhadap penduduk adalah sebagai berikut :1) Puskesmas: Penduduk= 1 : 24.501 jiwa2) PUSTU:Penduduk= 1 : 6.125 jiwa3) PUSLING:Penduduk= 1 : 24.501 jiwa4) Posyandu: Penduduk= 1 : 863 jiwa5) Dokter Umum:Penduduk= 1 : 12.250 jiwa6) Bidan:Penduduk= 1 : 2.722 jiwa

2.2. Pada hal. 2-632.1.4.2. Prevalensi PenyakitPenyakit terbanyak yang diderita oleh penduduk Kecamatan Kertajati selama satu tahun 2012 adalah ISPA berjumlah 58 pasien (28,9 %). Kemudian penyakit terbanyak kedua yaitu Diare 53 pasien (26,4 %), data selengkapnya pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.50. Pola Penyakit Terbesar di Puskesmas KertajatiNo.Nama penyakitJumlah%

1.Diare5326.4

2.DBD20.9

3.TB Paru178.5

4.Pneumonia2210.9

5.Filariasis126.0

6.ISPA--

7.Keracunan Makanan5828.9

8.Penyakit kulit--

9.Keracunan Bahan kimia3718.4

10.Penyakit Lain berbasis lingkungan--

Jumlah201100

BAB 3 PRAKIRAAN DAMPAK PENTINGPada hal. 3-1 s.d 3-68Setiap Tahapan kegiatan baik pada Tahap Prakonstuksi, Tahap Konstruksi dan Tahap Operasional tidak menampilkan dampak penting yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat setempat, terutama berhubungan dengan meningkatnya angka kejadian penyakit menular yang berbasis lingkungan.

BAB 4 EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGANPada hal. 4-1 s.d hal. 4-14Evaluasi dampak penting merupakan telaahan secara holistic atas berbagai komponen lingkungan yang diperkirakan mengalami perubahan mendasar. Dampak penting dapat bersifat positif dan negatif serta terjadi pada tahap pra konstruksi, konstruksi dan operasional.Berdasarkan hasil prakiraan terhadap dampak penting diketahui rencana kegiatan pembangunan BIJB diperkirakan akan menyebabkan dampak penting baik positif maupun negative terhadap 5 (lima) komponen lingkungan, antara lain : 1. Penurunan kualias udara dan peningkatan kebisingan, 2. Kualitas air permukaan, 3. Aspek Biologi, 4. Aspek Sosial Ekonomi Budaya dan 5. Aspek Transportasi.