Rangkaian R-C Paralel

3
Rangkaian R-C paralel , sifat dari rangkaian paralel adalah terjadi percabangan arus dari sumber (i) menjadi dua, yaitu arus yang menuju kapasitor (iC) dan arus yang menuju resistor (iR). Sedangkan tegangan jatuh pada kapasitor (vC) dan resistor (vR) sama besar dengan sumber tegangan (v). Gambar dibawah memperlihatkan hubungan arus secara vektoris pada rangkaian R-C paralel. Rangkaian R-C Paralel Hubungan paralel dua resistor yang terdiri dari resistor murni (R) dan reaktansi kapasitif (XC), dimana pada kedua ujung resistor terdapat tegangan yang sama besar, yaitu v = vm sin ω t. Arus efektif yang melalui resistor (R) adalah (i.R) = v/R berada sefasa dengan tegangan (v). Arus yang mengalir pada reaktansi kapasitif (iC) = v/XC mendahului tegangan sejauh 900. Sedangkan arus gabungan (i) diperoleh dari jumlah nilai sesaat arus (iR) dan (IC). Arus tersebut mendahului tegangan (v) sebesar sudut (φ). Dalam diagram fasor, tegangan (v) sebagai besaran bersama untuk kedua resistansi diletakkan pada garis ωt = 0. Fasor arus efektif (iR) berada sefasa dengan tegangan (v), sedangkan fasor dari arus reaktansi kapasitif (iC) mendahului sejauh 900. Arus gabungan (i) merupakan jumlah geometris dari arus efektif (iR) dan arus reaktansi kapasitif (iC), atau diagonal dalam persegi panjang (iR) dan (iC). Sudut antara tegangan (v) dan arus (i) adalah sudut beda fasa φ .

description

rlc

Transcript of Rangkaian R-C Paralel

Rangkaian R-C paralel , sifat dari rangkaian paralel adalah terjadi percabangan arus dari sumber (i) menjadi dua, yaitu arus yang menuju kapasitor (iC) dan arus yang menuju resistor (iR). Sedangkan tegangan jatuh pada kapasitor (vC) dan resistor (vR) sama besar dengan sumber tegangan (v). Gambar dibawah memperlihatkan hubungan arus secara vektoris pada rangkaian R-C paralel.

Rangkaian R-C Paralel

Hubungan paralel dua resistor yang terdiri dari resistor murni (R) dan reaktansi kapasitif (XC), dimana pada kedua ujung resistor terdapat tegangan yang sama besar, yaitu v = vm sin t. Arus efektif yang melalui resistor (R) adalah (i.R) = v/R berada sefasa dengan tegangan (v). Arus yang mengalir pada reaktansi kapasitif (iC) = v/XC mendahului tegangan sejauh 900. Sedangkan arus gabungan (i) diperoleh dari jumlah nilai sesaat arus (iR) dan (IC). Arus tersebut mendahului tegangan (v) sebesar sudut ().

Dalam diagram fasor, tegangan (v) sebagai besaran bersama untuk kedua resistansi diletakkan pada garis t = 0. Fasor arus efektif (iR) berada sefasa dengan tegangan (v), sedangkan fasor dari arus reaktansi kapasitif (iC) mendahului sejauh 900. Arus gabungan (i) merupakan jumlah geometris dari arus efektif (iR) dan arus reaktansi kapasitif (iC), atau diagonal dalam persegi panjang (iR) dan (iC). Sudut antara tegangan (v) dan arus (i) adalah sudut beda fasa .

Berbeda dengan rangkaian seri, oleh karena arus yang mengalir melalui resistor dan kapasitor terjadi perbedaan fasa, untuk itu hubungan arus (i) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan kuadrat berikut;

Sehingga

Oleh karena itu, besarnya arus percabangan yang mengalir menuju resistor dan kapasitor menentukan besarnya impedansi (Z) secara keseluruhan dari rangkaian

dimana

Bila pada hubungan paralel antara nilai resistansi resistor (R) dan kapasitansi dari kapasitor (C) diketahui, maka arus (i), tegangan (v), sudut fasa () dan reaktansi kapasitif (XC). Langkah pertama dengan menetapkan daya hantar semu (Y) dari rangkaian paralel.

Selanjutnya dari persamaan Z diatas diperoleh daya hantar tunggal efektif (G) dari resistor (R) dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut:

Oleh karena resistansi efektif (R) dinyatakan seperti persamaan R diatas maka daya hantar (G) dapat dituliskan kedalam persamaan berikut:

Daya hantar dari reaktansi kapasitif (BC) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:

Besarnya perbedaan sudut () antara reaktansi kapasitif (XC) terhadap resistansi (R) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan,

atau