Rang Kuman

27
TUGAS INDIVIDU PENJASKESREK “RANGKUMAN MATERI LARI DAN BOLA VOLI ” OLEH S . JAILANY DARWIS 1347141029 C.83 UPP PGSD PAREPARE FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2014

description

dsadsd

Transcript of Rang Kuman

Page 1: Rang Kuman

TUGAS INDIVIDU PENJASKESREK

“RANGKUMAN MATERI LARI DAN BOLA VOLI ”

OLEH

S . JAILANY DARWIS

1347141029

C.83

UPP PGSD PAREPARE

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2014

Page 2: Rang Kuman

LARI SPRINT

Pengertian Sprint

Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan

kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan jarak

400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004)

sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan

kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.

Nomor atletik lari jarak pendek biasa disebut sprint race. Karena itu pelari nomor

atketik lari jarak pendek sering disebut sprinter. Lari jarak pendek merupakan

salah satu nomor yang dilombakan pada Olimpiade Kuno di Yunani.

Cabang atletik lari jarak pendek bisa diselenggarakan di dalam ruangan (indoor)

atau di luar ruangan (outdoor). Di negara-negara yang memiliki empat musim,

perlombaan indoor biasa dilangsungkan pada musim dingin. Sementara

perlombaan outdoor biasanya diselenggarakan pada musim panas.

Bagi mereka yang kurang memahami tentang atletik, terutama cabang lari,

mungkin akan sedikit bingung dengan istilah lari jarak pendek. Selain ditentukan

jarak, lari ini dikenal dengan nama sprint. Dinamakan sprint karena olahraga ini

mengandalkan kecepatan otot, terutama pada otot tungkai untuk bisa bekerja

dengan tenaga penuh atau full speed.

Otot tungkai ini akan digunakan bekerja maksimal guna menghasilkan kecepatan

lari sang atlet. Hal ini karena lari jarak pendek ini menuntut seorang pelari untuk

bisa mencapai finis dengan cepat tanpa perlu mengatur ritme lari atau pernafasan.

Inilah yang membedakan dengan jenis lari lain seperti pada lari jarak menengah

dan lari jarak jauh atau marathon.

Pada kedua jenis lari tersebut, seorang pelari harus bisa menjaga ritme lari

mereka. Sang atlet harus tahu waktu kapan berlari dengan kecepatan sedang dan

juga saat berlari dengan kecepatan penuh. Di sisi lain, pelari harus pula mampu

Page 3: Rang Kuman

mengatur pernafasan mereka agar stamina yang ada bisa digunakan untuk

menyelesaikan seluruh perlombaan lari.

Untuk lari jarak pendek sendiri memiliki beberapa nomor yang biasa

dipertandingkan. Jarak yang biasa dilombakan terdiri menjadi lima jenis. Yaitu

untuk jarak 50 meter, 60 meter, 100 meter, 200 meter serta 400 meter. Namun

pada saat ini yang paling sering dilombakan pada berbagai ajang kejuaraan resmi

hanyalah tiga nomor terakhir saja. Sementara untuk nomor 50 dan 60 meter,

biasanya hanya digunakan untuk perlombaan amatir saja.

Lari 100 Meter (Sprint)

Lomba atletik lari jarak pendek 100 meter diselenggarakan di salah satu sisi

lintasan atletik outdoor. Nomor ini dianggap nomor paling bergengsi dalam

cabang olahraga atletik. Pemegang rekor dunia 100 meter sering disebut “manusia

tercepat”.

Nomor estafet 4 × 100 meter juga cukup prestisius. Kecepatan rata-rata dalam

nomor ini lebih cepat daripada nomor 100 meter karena pelari boleh mulai

bergerak sebelum menerima tongkat estafet. Rekor dunia 4 × 100 meter putra

dipegang tim Jamaika yang mencatat waktu 37,10 detik. Rekor tersebut diciptakan

pada Olimpiade Beijing 1988. Adapun rekor nomor estafet 4 × 100 meter putri

dipegang tim Jerman Timur yang mencatat waktu 41,37 detik pada 1985.

Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk perlombaan sprint 100m :

Lapangan

Alat-alat : · Pistol start

Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).

Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.

Pita finish dipasang setinggi 1,22m.

Page 4: Rang Kuman

Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).

Stopwatch 24 buah untuk pelari.

Camera finish (alat foto finish).

Teknik.

aba-aba start : 1 = Bersedia

2 = Siap

3 = Ya

a. Starting Position (posisi permulaan).

Sekarang hanya menggunakan medium start (permulaan yang sedang), yaitu pada

aba-aba “bersedia” maka :

× Jari kaki depan terletak 45cm dibelakang garis start.

× Jari kaki belakang mundur lagi 20cm.

× Kedua lengan tegak lurus dibelakang garis start, pandangan 5m didepan garis

start. Pada aba-aba siap lutut belakang naik, pantat lebih tinggi dari kepala, dan

kepala maju jauh.

b. Starting Action

Pada aba “Ya” gerakan meluncur maju harus meledak seperti pelurubukan seperti

mobil baru berangkat. Gerakan kaki secepat mungkin, tiap kali harus menekan

tanah sampai lutut lurus, kaki depan naik sampai maksimal. Badan condong sekali

kedepan, gerakan tangan secepat mungkin, sudut di siku tangan selalu sudut

lancip, meskipun pada saat tangan dibelakang.

c. Sprinting Action.

Gerakan kaki secepat mungkin, tiap kali harus menekan tanah sampai lutut lurus,

kaki depan naik sampai maksimal. Badan condong sekali kedepan, gerakan tangan

Page 5: Rang Kuman

secepat mungkin, sudut di siku tangan selalu sudut lancip, meskipun pada saat

tangan dibelakang, hanya disini badannya condong sedikit ke depan ±25º.

d. Finish Action

Ada tiga cara melewati finish, yaitu :

• Lari lurus terus tanpa perubahan.

• Ambyuk, dada maju, tangan kebelakang.

• Dada diputar hingga salah satu bahu maju kedepan.

Disqualified

• Start mendahului aba-aba sampai dua kali.

• Mengganggu pelari lain selama lari.

• Masuk lintasan lain hingga mendapat keuntungan.

• Tidak sampai masuk finish.

Page 6: Rang Kuman

LARI ESTAFET

1 Teknik Lari Estafet

Perlombaan dalam olahraga estafet adalah 4 x 100 m dan 4 x 400 m. Dalam

estafet yang diukur adalah waktu tongkat enelilingi lintasan, bukan waktu lari dari

atlet yang membawa tongkat estafet (Permana, 2008: 13). Pada 4 x 100 cara yang

biasa dalam memindahkan tongkat estafet adalah dimana pelari tidak perlu

memindahkan tongkat ke lain tangan sehingga pelari pertama membawa tongkat

pada tangan kanan, pelari kedua menerimanya dengan tangan kiri, diberikan

kepada pelari ketiga dan diterima dengan tangan kanan, dan kemudian

memberikannya ke tangan kiri pelari terakhir. Jadi, pelari estafet yang lari

ditikungan membawa tongkat itu di tangan kanannya, dan berlari mepet lintasan

dalam menempuh jalur yang radiusnya kecil. Sedangkan pelari yang lari dilintasan

luas membawa tongkatnya pada tangan kiri. Untuk lari 4 x 400 m dapat

dilakuakan permindahan tongkat dari tangan kiri ke tangan kanan atau sebaliknya.

Pada saat pelari yang menginjak check atau tanda yang dipasang (kurang lebih 9

m) maka pelari yang akan berangkat harus memulai bergerak dan pemberian serta

penerimaan tongkat harus terjadi dalam daerah pergantian tongkat dalam

kecepatan tinggi dari kedua pelari. Pergantian tongkat biasanya terjadi bila pelari

yang datang memberikan isyarat atau kata, tetapi juga dapat dikerjakan pada akhir

jumlahya langkah yang ditentukan sebelumnya dan tanpa suara.

Menurut Basuki (1979: 83) pergantian tongkat dilakukan dengan dua cara:

- Tanpa melihat (non-visual atau blind pass)

Pada cara ini penerima tongkat estafet tidak meneloh ke belakang (kepada

pemberi tongkat). Cara ini digunakan pada 4 x 100 m

- Dengan melihat (visual atau sight pass)

Page 7: Rang Kuman

Pada cara ini penerima tongkat estafet menoleh kebelakang, melihat pemberi

tongkat. Cara ini digunakan untuk 4 x 400 m.

Posisi tangan saat menerima tongkat, yaitu:

- Pergantian keatas, si penerima memasang tangannya dalam bentuk suatu

lengkungan dan telapak tangan menghadap ke tanah.

- Pergantian kebawah, telapak tangan si penerima menghadap ke atas (cara

yang disarankan).

1) Pergantian tongkat cara non visual untuk 4 x 100 m

Penerima membuat tanda pada lintasan sebagai pedoman saat yang tepat untuk

melakukan start bila pemberi tongkat telah datang. Tanda ini terletak pada tempat

kira-kira 15-20 panjang tapak kakinya sendiri dari tempat ia berdiri. Tempat

berdiri ini boleh pada garis awal daerah pergantian, boleh pada tempat 10 m

sebelumnya.

Penerima memperhatihan dengan sungguh tanda (checkmark), tepat pada saat

pemberi sampai pada tanda tersebut, secepatnya ia melakukan start dengan

kecepatan setinggi-tingginya tanpa menoleh kebelakang. Setelah mendengar

teriakan atau panggilan untuk menerima tongkat dari pemberi tongkat, ia

mengulurkan tangannya jauh kebelakang tanpa mengurangi kecepatan lari. Cara

pergantian tongkat estafet dapat dilihat pada gambar 2. Jika pemberi tongkat

memberikan dengan tangan kiri, maka penerima menggunakan tangan kanan dan

larinya disisi kiri dari lintasan, dan sebaliknya.

Pelari yang memberikan tongkat, menjatuhkan tangannya ke depan tanpa

mengganggu gerakan kecepatan larinya, sedangkan si penerima mengerakkan

tangannya ke belakang setengah bengkok dengan ibu jari menunjuk ke arah badan

dan jari-jari lainnya rapat jauh terlepas dari ibu jari. Lengan terpisah dari tubuh

sedangkan tangan tidak diangkat terlalu tinggi.

Page 8: Rang Kuman

Kedua pelari harus tidak berlari terlalu berdekatan. Pelari pertama berlari kurang

lebih 105m, pelari ke-dua kurang lebih 125m, pelari ke-tiga kurang lebih 125m

dan pelari terakhir kurang lebih 120m. Pergantian tongkat terakhir harus

dilakukan dekat dengan batas akhir daerah pergantian.

2) Pergantian tongkat estafet cara visual

Penerima melihat kedatangan pelari yang akan memberikan tongkat dengan

memperhatikan kecepatan dengan sebaik-baiknya. Cara pergantian tongkat dapat

dilihat pada gambar 4. Pada saat pemberi datang segera melakukan start dengan

kecepatan yang disesuaikan dengan kecepatan pemberi sambil mengulurkan

tanggannya kebelakang untuk menerima tongkat. Penerima tongkat berlangsung

sebelum pelari melampaui jarak 10 m sesudah garis permulaan daerah pergantian.

Pelari pertama lari pada pada lintasannya masing-masing. Pelari kedua masih lari

pada lintasannya sendiri melewati tikungan sampai tanda pada bagian lurus, lalu

pelari dibebaskan untuk menempati lintasan paling dalam. Pelari ketiga dan

keempat bebas (sebaiknya lari pada lintasan paling dalam)

3) Latihan teknik

- Empat atlet berdiri berbanjar dan memberikan tongkat dari atlet yang

dibelakag kedepan, dengan cara yang benar (panggil, lihat, berikan) dalam urutan

ini.

- Lakukan kegiatan sebelumnya dengan di tambah berjalan dengan jarak

jangan terlalu dekat dengan yang lain serta lari kecil kemudian lebih cepat.

- Pergantian tongkat antara kedua pelari, satu badan lintasan lurus yang lain

di tikungan, pelari penerima menunggu di tempat yang betul, pelari yang datang

start dari tempat kurang lebih 40m di belakang.

Page 9: Rang Kuman

- Lakukan yang sebelumnya tetapi di atur seperti suatu perlombaan.

(1) Cara memegang tongkat

Berbaris berbanjar menjadi beberapa kelompok, secara bergantian memegang

tongkat, dimulai dari depan sampai belakang, tongat dipegang pada ujung bawah.

(2) Posisi tangan ketika menerima dan memberi tongkat

Berbaris berbanjar yang dibagi menjadi beberapa kelompok melatih posisi tangan

pada saat memberi dan menerima tongkat estafet, pertama dilakukan secara visual

yaitu posisi melihat tongkat saat menerima tongkat, dan yang kedua dilakukan

secara non visual yaitu posisi tidak melihat tongkat saat menerima tongkat.

(3) Cara memberi dan menerima tongkat

- Berbaris berbanjar dibagi menjadi beberapa kelompok berada dalam satu

lintasan. Posisi tetap pada lintasan (diam), berjarak kira-kira setengah meter.

- Pelari pertama berada di sisi kiri lintasan, pelari kedua di sisi kanan lintasan,

pelari ketiga di sisi kiri, dan pelari ke empat di sisi kanan (zig zag).

- Pelari dibelakang adalah pelari pertama yang memegang tongkat berada di

sebelah kanan, di berikan kepada pelari kedua yang menerima dengan tangan kiri,

pelari kedua memberikan pada pelari ketiga yang menerima dengan tangan kanan,

dan pelari ketiga memberikan pada pelari keempat yang menerima dengan tangan

kiri.

- Dilakukan secara visual dan non visual.

- Setelah dilakukan dengan jarak setengah meter, kemudain di tingkatkan

menjadi 1 meter, 2 meter, dan seterusnya

(4) Cara menerima dan memberi tongkat dengan berjalan secara bersama-sama

- Berbaris berbanjar yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Pelari berada

dalam satu lintasan.

Page 10: Rang Kuman

- Pelari pertama berada di sisi kiri lintasan, pelari kedua di sisi kanan lintasan,

pelari ketiga di sisi kiri, dan pelari ke empat di sisi kanan (zig zag).

- Pelari dibelakang adalah pelari pertama yang memegang tongkat berada di

sebelah kanan, di berikan kepada pelari kedua yang menerima dengan tangan kiri,

pelari kedua memberikan pada pelari ketiga yang menerima dengan tangan kanan,

dan pelari ketiga memberikan pada pelari keempat yang menerima dengan tangan

kiri.

- Pelari berjalan secara bersama-sama.

- Dengan posisi berjalan kedepan, pelari pertama (pelari paling belakang)

memberikan aba-aba (isyarat) kepada pelari didepannya untuk menerima tongkat.

- Setelah pelari keempat (pelari paling depan) menerima tongkat, tongkat

tersebut diletakkan di lintasan, kemudian diambil oleh pelari paling belakang

untuk melanjutkan lagi.

- Dilakukan secara visual dan non visual

(5) Cara menerima dan memberi tongkat dengan jogging bersama-sama

- Setelah melakukan tahap diatas dapat dilakukan, maka langkah selanjutnya

dapat dilaksanakan dengan jogging.

2 Latihan Permainan Lari Estafet

Disamping mengunakan teknik dan taktik yang di butuhkan oleh seorang atlet,

keadaan kondisi fisik dalam permainan estafet ini juga sangat di butuhkan untuk

daya tahan, kecepatan dan kelincahan. Maka dari itu di bawah ini akan di jelaskan

beberapa pola latihan untuk membangun dan menunjang atlet dalam cabang

olahraga estafet. Kami membagi lima pos untuk masing-masing latihan estafet.

1) Pos 1

Page 11: Rang Kuman

Dalam latihan ini menempatkan banyak orang, menggunakan roket mainan dan

tongkat estafet. Pertama, kita menempatkan lima orang yang berada di tengah

menjadi titik pusat dari permainan dan sisanya menjadi pagar yang membentuk

lingkaran untuk di datangi oleh lima orang tersebut untuk mencari roket dan

tongkat estafet. Yang menjadi pagar menghadap belakang dari titik pusat. Di

tengah permainan ada instruksi yang akan memberi aba-aba mengambil antara

roket atau estafet dari teman yang menjadi pagar. Yang berada di tengah akan

menghampiri teman yang membawa roket atau estafet sesuai yang di intruksikan

dan kembali ke tengah

Tujuan:

a. Melatih kecepatan reaksi.

b. Melatih kecepatan berlari.

c. Melatih kelincahan.

d. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat.

Manfaat:

a. Untuk melatih kecepatan reaksi pemain.

b. Untuk melatih kecepatan.

c. Untuk melatih kelincahan dalam berlari.

d. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dengan benar.

2) Pos 2

Pos ini di bagi menjadi tiga kelompok atau regu. Dalam masing-masing kelompok

membutuhkan kekompakan untuk menyelesaikan permainan ini. Masing-masing

kelompok berbaris menjadi satu barisan berbanjar, orang pertama yang terdepan

membawa tongkat estafet. Setelah di beri aba-aba mulai, pelari pertama berlari

menuju kun didepan dan berputar balik, kemudian berlari menuju kun dibelakang

Page 12: Rang Kuman

dan berputar balik. Lalu tongkat diberikan pada pelari kedua. Dan seterusnya

sampai pelari terakhir. Ketiga regu di jalankan secara bersama-sama dan yang

tercepat adalah pemenang dari permainan ini.

Tujuan:

a. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat pada area pergantian

yang telah ditentukan.

b. Latihan kekompakan tim.

Manfaat:

a. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet pada daerah

pergatian yang telah ditentukan.

b. Untuk melatih kekompakan tim.

3) Pos 3

Pada pos ini dibagi menjadi 2 kelompok, pelari dari tiap team dibagi dan

ditempatkan memanjang kedua sisi jalur lari. Kardus-kardus diletakkan pada suatu

jalur lari yang slalom atau kelak kelok. Tugasnya adalah pelari pertama

memberikan tongkat pada pelari kedua setelah melewati jalur kotak kardus yang

kelak kelok.

Tujuan:

a. Melatih kelincahan berlari.

b. Melatih kecepatan berlari.

c. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat.

Manfaat:

a. Untuk melatih kelincahan dalam berlari.

b. Untuk melatih keccepatan berlari.

Page 13: Rang Kuman

c. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dengan

benar.

4) Pos 4

Pada pos ini dibagi menjadi 2 kelompok. Satu kotak kardus diletakkan sepertiga

jalur, sedangkan yang lain satu kotak kardus diletakkan pada dua pertiga jalur lari.

Pelari dari tiap team dibagi dan ditempatkan memanjang kedua sisi jalur lari.

Tugasnya adalah berlari ke kotak kardus yang terjauh, mengetukkan tongkat pada

tanda di tengah kardus, kemudian berlari kembali ke tempat kotak kardus yang

terdekat, mengetukkan tongkat pada tanda di tengah kardus. Lalu berlari ke sisi

yang berlawanan dengan memberikan tongkat tersebut kepada pelari berikutnya.

Tujuan:

a. Melatih kelincahan.

b. Melatih kecepatan berlari.

c. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat.

d. Melatih kekompakan tim.

Manfaat:

a. Untuk melatih kelincahan.

b. Untuk melatih kecepatan berlari.

c. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dengan

benar.

d. Untuk melatih kekompakan pemain dalam tim.

5) Pos 5

Page 14: Rang Kuman

Pos ini membagi menjadi 2 kelompok. Pada lintasan lari, bola ditempatkan

dengan jarak teratur satu sama lain. Tugasnya adalah berlari mengelilingi bola

sedemikian rupa sehingga pelari pertama berlari mengelilingi bola pertama, pelari

kedua mengelilingi bola kedua, dan seterusnya. Sesudah berlari mengelilingi bola

terjauh, jarak lintasan lari dikurangi dengan cara yang sama seperti waktu

menambah sebelumnya.

Tujuan:

a. Melatih konsentrasi.

b. Melatih kelincahan.

c. Pembelajaran teknik memberi dan menerima tongkat.

d. Melatih kekompakan tim.

Manfaat:

a. Untuk melatih konsentrasi.

b. Untuk melatih kelincahan.

c. Untuk melatih teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dengan

benar.

d. Untuk melatih kekompakan pemain dalam tim.

2.3 Peraturan-peraturan dalam lari estafet

Sebagai salah satu cabang olahraga atletik, lari estafet memiliki peraturan

tersendiri yang harus ditaati.

Page 15: Rang Kuman

Berikut ini peraturan perlombaan atletik untuk nomor lari estafet.

1) Tongkat estafet

(1) Memiliki rongga dengan panjang 28–30 cm, berat 50 gram, dan bergaris

tengah 38 mm.

(2) Tongkat estafet harus dibuat dari pipa halus berlubang di tengah,terbuat

dari kayu atau metal atau bahan lainnya.

(3) Tongkat estafet harus berwarna agar mudah dilihat dari kejauhan selama

dibawa lari.

(4) Tongkat harus dibawa ditangan selama lomba.

(5) Dalam semua lari estafet, tongkat estafet harus diberikan dari tangan ke

tangan didalam zona pergantian tongkat.

2) Panjang lintasan pergantian tongkat estafet adalah 20 meter dengan lebar

1,20 meter.

3) Pada lomba lari estafet 4 × 100 meter

(1) Pelari pertama menggunakan start jongkok, pelari kedua, ketiga, dan

keempat menggunakan start melayang.

(2) Panjang lintasan ditambah 10 meter. Lintasan ini disebut prazona, yaitu

suatu lintasan di mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya,

tetapi tidak terjadi pergantian tongkat.

(3) Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing walaupun

tongkat sudah diberikan kepada pelari berikutnya.

(4) Cara menempatkan pelari sebagai berikut.

a. Pelari ke-1 ditempatkan di daerah start pertama dengan lintasan di

tikungan.

b. Pelari ke-2 ditempatkan di daerah start kedua dengan lintasan lurus.

Page 16: Rang Kuman

c. Pelari ke-3 ditempatkan di daerah start ketiga dengan lintasan di tikungan.

d. Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan

berakhir di garis finish.

4) Pada lomba lari estafet 4 x 400 meter

(1) Garis selebar 5 cm harus ditarik melintang lintasan guna memberi tanda

jarak tahapan lari dan menunjukan suatu batas.

(2) Garis 5 cm yang harus dibuat melintang pada 10 m sebelum garis lari

tersebut guna menunjukkan lokasi zona pergantian tongkat dimana harus

dimasukkan dalam pengukuran zona pergantian tersebut.

(3) Lari putaran pertama hingga ke empat, harus pada lintasan terpisah atau

masing-masing sepanjang 100 m dari batas start.

(4) Pada pergantian tongkat pertama yang dilakukan oleh si atlet pelari tetap

ada pada lintasan masing-masing sesuai dengan urutan yang ditentukan saat di

lapangan dengan melihat siapa yang terlebih dahulu melewati jarak 200 m saat

akan masuk tikungan kedua dalam lintasan. Pelari kedua tidak diizinkan mulai

berlari di luar daerah zona pergantian tongkatnya dan harus mulai start dari dalam

zona ini. Begitu juga bagi pelari ke tiga dan ke empat harus mulai berlari dari

dalam zonanya sendiri.

(5) Pelari kedua boleh meinggalkan lintasan segera setelah mereka melewati

tanda keluar tikungan pertama 100 m dari garis start yang diberi tanda dengan

garis 5 cm lebar melintang lintasan dan dengan sebuah bendera setinggi 1,5 m

ditempatkan di setiap sisi lintasan.

(6) Pelari pertama menggunakan start jogkok, pelari kedua, ketiga, dan

keempat menggunakan start melayang.

5) Check mark

Apabila estafet dilarikan pada jalur yang terpisah, pelari boleh memasang tanda

pada lintasan pada jalurnya sendiri, dengan menempelkan pita rekat pada

Page 17: Rang Kuman

lintasannya sendiri, tetapi bukan dengan kapur atau bahan lain. Untuk lintasan

gravel atau rumput, pelari boleh membuat tanda dengan menggores lintasan pada

jalurnya sendiri. Tidak boleh menggunakan tanda-tanda yang lain.

6) Peserta

(1) Peserta wajib mengenakan pakaian dan sepatu yang sesuai dalam mengikuti

pertandingan (Celana training/pendek diperbolehkan).

(2) Peserta diberikan dua buah nomor peserta yang dikenakan di dada dan di

punggung dengan jelas.(Nomor punggung dan dada disediakan panitia)

(3) Saat pertandingan dilakukan pada lintasan yang telah ditentukan diatas.

4.Menggunakan peralatan yang telah disediakan oleh panitia.Seperti start block

dan tongkat estafet.5.Tidak ada pergantian pemain dalam hingga final (Hanya 4

pemain utama).

(4) Ketika pelari sesudah memberikan tongkat harus tetap berada di

lintasannya lintasan aman untuk menghindari gangguan terhadap pelari lain. Bila

seseorang pelari dengan sengaja menghalangi pelari dari regu lain yang berlari di

luar posisi atau lintasan ini, dan dapatdikenakan diskualifikasi bagi regunya.

(5) Memberi bantuan dengan jalan mendorong pelari atau dengan jalan lainnya

akan berakibat diskualifikasi.

(6) Sekali perlombaan estafet dimulai, hanya ada dua orang tambahan atlet

yang dapat digunakan sebagai pengganti dalam susunan regu untuk babak

berikutnya.

(7) Penggantian pelari dalam nomor estafet beregu dapat dilakukan dari daftar

atlet yang telah didaftarkan untuk perlombaan ini.

(8) Susunan suatu regu dan urutan lari harus diumumkan secara resmi sebelum

start dari tiap babak. Sekali seorang altet yang telah start dalam babak terdahulu,

telah diganti oleh pengganti, dia tidak boleh kembali masuk ke dalam regunya.

7) Official perlombaan internasional

Page 18: Rang Kuman

(1) Wasit

Peringatan kepada atlet peserta dapat ditunjukkan dengan mengeluarkankartu

kuning, dan pengusiran atau pemberhentian dari perlombaan dengankartu merah.

(2) Juri

Para juri harus menempatkan diri pada sisi yang sama dari lintasan,minimal 5m

dari dan segaris dengan garis finis sehingga dapat melihatgaris dengan jelas dan

harus menentukan urutan peserta terhadap waktu

(3) Pengawas lintasan

Memiliki tugas untuk mengawasi peserta dari dekat dan dalam hal terjadisuatu

kesalahan atau pelanggaran peraturan oleh seorang peserta , pengawas lintasan

wajib memberi isyarat atau laporan kepada wasitdengan mengangkat bendera

merah sebagai tanda.

(4) Pencatat Waktu

Para pencatat waktu harus duduk segaris dengan garis finis. Pencatatan dilakukan

dengan bantuan stopwatch.

(5) Penilaian

Dalam suatu pelombaan hasilnya ditentukan dengan suatu penilaian yangharus

disetujui oleh semua pihak sebelum pertandingan dimulai.

(6) Diskualifikasi

Jika seorang atlet didiskualifikasi dalam suatu perlombaan, surat keterangan harus

dibuat pada hasil resmi yang menjelaskan pelanggarannya terhadap peraturan.

Page 19: Rang Kuman

BOLA VOLI

Teknik passing dapat dibedakan menjadi dua jenis, antara lain:

1. Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)

a) Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk

b) Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan

c) Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.

Teknik Passing Bawah

2. Passing Atas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)

a) Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.

b) Badan sedikit condong ke depan, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk

lengkungan setengah bola

c) Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga

d) Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan

e) Menggunakan gerakan kaki untuk menambah kekuatan