Rancangan Skenario PKP 2015-2019
-
Upload
jalaluddin-rumi-prasad -
Category
Documents
-
view
37 -
download
6
description
Transcript of Rancangan Skenario PKP 2015-2019
RANCANGAN SKENARIO PEMBANGUNAN
PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
TAHUN 2015-2019 SEKRETARIS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
“SETIAP ORANG MENGHUNI
TEMPAT TINGGAL YANG
LAYAK TAHUN 2030”
VISI KEMENPERA TAHUN 2015-2019
2
3
Definisi:
Bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat
tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga,
cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset
bagi pemiliknya (UU 1/2011)
Kelompok Sasaran:
KELUARGA
Definisi:
Bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat
tinggal yang layak huni, tidak dalam rangka
pembinaan keluarga, contoh: asrama; kos, rumah tamu
(guest house), dll
Kelompok Sasaran:
SETIAP ORANG
Sesuai dg UUD 1945 bahwa setiap orang berhak u/
bertempat tinggal yang layak
Adanya kebutuhan tempat tinggal yang layak bagi orang-
orang, khususnya angkatan kerja muda, namun belum
berkeluarga
Adanya kebutuhan tempat tinggal yang layak bagi orang-
orang yang bekerja di luar kota sehingga tinggal terpisah
dengan keluarganya
RUMAH TINGGAL HUNIAN
KONSEP TEMPAT TINGGAL
TEMPAT
TINGGAL
Adanya kebutuhan akan tempat tinggal baru, baik rumah maupun hunian, akibat adanya pertambahan
keluarga baru maupun kebutuhan dari tenaga kerja muda yang ingin hidup mandiri atau mencari tempat
tinggal yang dekat dengan tempat kerja
Banyaknya kebutuhan tersebut tidak seimbang dengan penyediaan, sehingga terjadi kekurangan tempat
tinggal (rumah maupun hunian) khususnya yang layak huni. Kekurangan tersebut sering diistilahkan dengan
‘backlog’.
Dampak dari kesenjangan tersebut adalah:
1.Adanya keluarga muda yang masih bergabung dengan orang tuanya yang dikenal dengan istilah extended
family.
2.Adanya keluarga dan/atau keluarga muda/orang yang bertempat tinggal seadanya di rumah atau hunian
yang tidak layak.
3.Adanya keluarga dan/atau orang yang bertempat tinggal jauh dari tempat kerja.
Faktor penyebab terjadinya Rumah Tangga Layak Huni (RTLH) dan/atau kumuh, antara lain yaitu:
1.Pembangunan rumah yang tidak memenuhi standar layak huni dan/atau tidak didukung dengan PSU
yang memadai.
2.Rumah dan/atau PSU pendukungnya yang mengalami penurunan kualitas sehingga menjadi tidak layak.
A. Kesenjangan antara kebutuhan dengan penyediaan rumah, khususnya bagi MBR
B. Adanya tempat tinggal yang tidak layak huni dan/atau kumuh
4
PERMASALAHAN POKOK PKP
Dukungan Kebijakan Bidang PKP Belum
Memadai UU 1/2011 dan UU 20/2011 belum implementatif karena
peraturan perundangan turunannya belum selesai
Belum tersedia kebijakan dan strategi nasional dalam
penyelenggaraan PKP yang terpadu dengan perencanaan
pembangunan nasional dan kebijakan lintas sektor
Lemahnya perencanaan kebijakan karena tidak didukung oleh
data yang memadai
Lemahnya Koordinasi dan Kelembagaan
Pembangunan PKP Ketidakjelasan pembagian peran dan kewenangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah
Lemahnya koordinasi dan sinkronisasi antar pelaku pembangunan
PKP
Belum optimalnya pemberdayaan dan peningkatan kapasitas bagi
pemangku kepentingan
Belum optimalnya dukungan kelembagaan dalam pembangunan PKP
Lemahnya Pengawasan
dan Pengendalian
dalam Penyelenggaraan
Pembangunan PKP
Belum Optimalnya Pemanfaatan Pendanaan
Pembangunan PKP serta Terbatasnya Akses
untuk Pembiayaan Pembangunan PKP
Khususnya Bagi MBR
Terbatasanya dan
Mahalnya Harga Lahan
untuk Pembangunan
PKP
Tidak Efisiennya
Proses dan Mahalnya
Biaya Perizinan untuk
Pembangunan PKP
Terbatasnya dan
Mahalnya Bahan
Bangunan untuk
Pembangunan PKP
Minimnya
Pengembangan dan
Pemanfaatan Teknologi
untuk Pembangunan
PKP
8
2
3
4
5 6
7
1
BACKLOG
R T L H
dan
KUMUH
FAKTOR PENYEBAB
5
Melaksanakan program-program strategis nasional dan percontohan untuk
mendukung penyediaan tempat tinggal yang layak terutama untuk MBR
Mengembangkan regulasi dan kebijakan pembangunan PKP yang implementatif dan pro MBR
sehingga tercipta iklim yang kondusif untuk mempercepat penyediaan PKP yang layak dan terjangkau
bagi MBR.
Meningkatkan peran Pemda, Swasta, dan Masyarakat dalam Pembangunan PKP
Meningkatkan kualitas perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan PKP
Membenahi tata laksana dan penguatan dukungan kelembagaan pembangunan PKP
Meningkatkan kapasitas pelaku pembangunan PKP
Meningkatkan pemanfaatan & pendayagunaan sumber-sumber pendanaan dalam rangka
penyediaan dana murah jangka panjang untuk pembangunan PKP
1
2
3
4
5
7
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengawasan dan pengendalian pembangunan PKP 6
Memperluas akses pembiayaan pembangunan PKP sehingga dapat melayani seluruh kelompok
masyarakat baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, baik dari sisi permintaan
maupun pasokan
8
9
RANCANGAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PKP 2015 – 2019
6
INDIKATOR KONDISI PKP TAHUN 2014 [1]
Catatan:
Jumlah Unit Rumah diperoleh dari data Rumah Tangga BPS yang diolah (berdasarkan data Rumah
Tangga Milik Sendiri, Kontrak, Sewa, dan Rumah Dinas).
Data kebutuhan hunian tidak tersedia.
( ∑ KK - ∑ UNIT RUMAH) + ( JUMLAH KEKURANGAN HUNIAN)
BACKLOG
Backlog adalah jumlah kekurangan tempat tinggal yaitu
jumlah keluarga yang belum menghuni rumah yang layak,
termasuk gelandangan.
Sampai saat ini belum terdapat data yang valid tentang
berapa jumlah kekurangan rumah di Indonesia.
BPS pernah mempublikasikan angka sebesar 13,6 juta unit
yang sempat dianggap sebagai backlog, namun sebenarnya
jumlah tersebut adalah data jumlah RT yang tidak menempati
rumah milik sendiri.
Jumlah Kekurangan Tempat
Tinggal (Backlog)
7,6 JUTA Rumah
+ Jumlah Kekurangan Hunian
ASUMSI: KEKURANGAN HUNIAN = 10% DARI KEKURANGAN RUMAH
7
8
Merupakan jumlah Rumah Tangga yang menempati RTLH berdasarkan data BPS.
Catatan:
Berdasarkan data BPS, RTLH merupakan bagian dari kumuh.
Penanganan RTLH seharusnya merupakan bagian dari penanganan kumuh.
Tidak tersedia data fisik PSU.
Tidak tersedia data fisik yang menunjukkan berapa banyak rumah yang aladin-nya rusak.
(1) Luas Lantai Perkapita < 7,2 M;
(2) Atap dari Daun/Lainnya;
(3) Dinding dari Bambu/Lainnya;
(4) Jenis Lantai Tanah;
(5) Sumber Penerangan Bukan Listrik;
(6) Jarak Sumber Air Minum Utama ke Tempat
Pembuangan Tinja < 10 M;
(7) Tidak Ada Fasilitas BAB;
(8) Tidak Ada Tempat Pembuangan Akhir Tinja
Berupa Tangki Septik.
R T L H
3,4 JUTA UNIT
Kriteria RTLH:
Adalah Jumlah Rumah Tangga Kumuh berdasarkan data dari BPS.
‘X’ = (air minum tidak layak dengan bobot 15%) + (sanitasi tidak layak dengan bobot
15%) + (sufficient living area ≤ 7,2 m2 dengan bobot 35%) + (durability of
Housing ≥ 2 kriteria dengan bobot 35%)
Catatan: (1) Tidak tersedia data luas permukiman kumuh.
(2) Tidak tersedia data fisik PSU (jalan, drainase, dan persampahan).
BANYAKNYA RUMAH TANGGA DENGAN KATEGORI ‘X’
BANYAKNYA RUMAH TANGGA
RUMAH TANGGA KUMUH
K U M U H
9,6 JUTA UNIT
X 100%
INDIKATOR KONDISI PKP TAHUN 2014 [1]
9
R T L H
3,4 JUTA UNIT
K U M U H
9,6 JUTA UNIT
B A C K L O G
7,6 JUTA Rumah
TUNTAS
2030
KEBUTUHAN PENANGANAN
Per Tahun Total 5 Tahun
900 – 1 Juta
Unit
300 Ribu
Unit
5.000
Ha
5 Juta
Unit
1,5 Juta
Unit
25.000
Ha
RASIONALISASI TARGET PENANGANAN TAHUN 2015 – 2019
9
KEBUTUHAN
INTERVENSI
PEMERINTAH
1 JUTA /
tahun
300 RIBU
/ tahun
5 000 Ha
/ tahun
BACKLOG
R T L H
KUMUH
Formal
30%
300 ribu
unit
Rumah Milik
60%
Hunian Sewa
40%
180 Ribu
Unit/Thn = =
= 120 Ribu
Unit/Thn
Swadaya
70%
700 ribu
unit =
Peningkatan kualitas melalui pemugaran rumah
secara swadaya
300 Ribu
Unit/ Thn
Pemerintah Pusat
50%
2500 Ha/
tahun =
Pemerintah Daerah
50% = 2500 Ha/
tahun
=
900 Ribu
Unit/5 Thn
600 Ribu
Unit/ 5Thn
700 Ribu
Unit/ 5 Thn
1,5 Juta
Unit/5 Thn
12.500 Ha/
5 Thn
KPR
Swadaya
Bantuan
Sosial
90 Ribu
Unit/Thn =
= 50 Ribu
Unit/Thn
Intervensi
Pemerintah
20%
140 Ribu
Unit/Thn =
10
PENJABARAN TARGET PENANGANAN
PEMBENAHAN TATA LAKSANA PEMBANGUNAN PKP
Peningkatan Kapasitas Pemda dalam Perencanaan Pembangunan PKP melalui Dekon
Penguatan Kelembagaan memalui Pembentukan Badan Pelaksana
• Kajian Pembentukan Badan Pelaksana PKP
Pengembangan Pusdatin
• Kajian Penyiapan Pusdatin
Pengembangan dan Pengelolaan Data Bidang PKP
• Penyiapan Konsep Survey/Sensus Perumahan
PEMBERDAYAAN PELAKU PEMBANGUNAN PKP
Pengembangan Pusdiklat
• Kajian Penyajian Pusdiklat
Kajian Peningkatan Kapasitas Pelaku melalui Pendidikan & Pelatihan
Sertifikasi, Kualifikasi & Klasifikasi Pelaku Pembangunan PKP
• Kajian Penyiapan Sertifikasi, Kualifikasi & Klasifikasi Pelaku Pembangunan PKP
Pembentukan Housing Information Center
• Penyiapan Penyelenggaraan Housing Information Center
Peningkatan Pengawasan dan Pengendalian
PRIORITAS KEGIATAN NON-FISIK TAHUN 2015 [1] 10
11
PENCADANGAN TANAH
Pencadangan Tanah Oleh Pemerintah
• Kajian Pemetaan dan Skenario Pencadangan Tanah oleh Pemerintah
Fasilitasi Pencadangan Tanah oleh Pemda
• Kajian Fasilitasi Pencadangan Tanah oleh Pemda
PENYEDIAAN HUNIAN SEWA
Kajian Penyediaan dan/atau Peningkatan Kualitas Rumah/Hunian Sewa Berbasis Partisipasi
Masyarakat
EFISIENSI INDUSTRI PERUMAHAN BAGI MBR
Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Bahan Bangunan
• Kajian Penyiapan Puslitbang
PENCEGAHAN & PENINGKATAN KUALITAS RTLH SERTA KUMUH
Penyiapan Pedoman Peningkatan Kualitas Kumuh Melalui:
Pemugaran
Peremajaan
Permukiman Kembali
Bimtek Penyusunan Rencana Peningkatan Kualitas Kumuh Daerah
12
PRIORITAS KEGIATAN NON-FISIK TAHUN 2015 [2] 10
PENDANAAN DAN SISTEM PEMBIAYAAN PKP
Optimalisasi Pendanaan Melalui Penyiapan Tapera
• Kredit Konstruksi
• Skim Pembiayaan Perumahan Swadaya & Skim Pembiayaan bagi MBR Berpenghasilan Tidak
Tetap
SINERGITAS PEMBANGUNAN PKP PUSAT-DAERAH MELALUI RP3KP
Penyusunan RP3KP Nasional
• Penyusunan Permen RP3KP Nasional
• Bimtek Penyusunan RP3KP Daerah
13
PRIORITAS KEGIATAN NON-FISIK TAHUN 2015 [3] 10
15
BACKLOG
RTLH
KUMUH
PSU
PENJABARAN TARGET PENANGANAN
Program Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Total
Peningkatan Kualitas RTLH
(Pemugaran berbasis swadaya masyarakat) Unit 200.000 250.000 300.000 350.000 400.000 1.500.000
Program Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Total
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
(Peremajaan dan Permukiman Kembali) Ha 1.000 1.700 2.550 3.000 4.250
12.500
Program Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Total
PSU (PSU Primer dan akses ke perumahan) Unit 35.000 60.000 90.000 115.000 300.000 600.000
Peningkatan Kualitas PSU berbasis swadaya Unit 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 750.000
Program Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Total
Penanganan Backlog Unit 181.500 319.500 452.000 564.500 682.500 2.200.000
Perumahan Formal Unit 156.500 229.500 302.000 369.500 442.500 1.500.000
Penyediaan Rumah Milik mll KPR FLPP Rumah
Tapak, Rusun dan Sewa Beli Unit 135.000 161.000 182.000 199.500 222.500 900.000
Penyediaan Hunian Sewa Unit 21.500 68.500 120.000 170.000 220.000 600.000
Perumahan Swadaya Unit 25.000 90.000 150.000 195.000 240.000 700.000
KPR Swadaya Unit - 50.000 100.000 135.000 165.000 450.000
Pembangunan Baru secara swadaya Unit 25.000 40.000 50.000 60.000 75.000 250.000
16
KUMUH
BACKLOG
RTLH
PSU
LAIN-LAIN
NON FISIK
NON APBN Pemda, CSR, dll - 150,00 600,00 1.650,00 2.170,00 4.570,00
KEBUTUHAN ANGGARAN OPERASIONALISASI KEBIJAKAN [dalam Rp. Miliar]
PENINGKATAN KUALITAS RTLH
(PEMUGARAN BERBASIS SWADAYA MASYARAKAT) 2.700,00 3.375,00 4.050,00 4.725,00 5.400,00 20.250,00
PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
(PEREMAJAAN DAN PERMUKIMAN KEMBALI) 1.500,00 2.550,00 3.825,00 4.500,00 6.375,00 18.750,00
DUKUNGAN PSU 750 1.050 1.200 1.425 1.575 6.000
1. PSU (PSU Primer dan akses ke perumahan) - 300 450 675 825 2.250
2. Peningkatan Kualitas PSU berbasis swadaya 750 750 750 750 750 3.750
PENANGANAN BACKLOG 14,717 29,865 43,121 60,167 72,690 220,560
1. Perumahan Formal 13,842 25,282 35,003 47,751 57,455 179,333
Penyediaan Rumah Milik mll KPR FLPP Rumah Tapak,
Rusun dan Sewa Beli 10,617 15,007 17,003 22,251 24,455 89,333
Penyediaan Hunian Sewa 3,225 10,275 18,000 25,500 33,000 90,000
2. Perumahan Swadaya 875 4,583 8,118 12,416 15,235 41,227
KPR Swadaya - 3,183 6,368 10,316 12,610 32,477
Pembangunan Baru secara Swadaya 875 1,400 1,750 2,100 2,625 8,750
TOTAL A 19,667 36,840 52,196 70,817 86,040 265,560
Program 2015 2016 2017 2018 2019 Total
Pencadangan Tanah 1.257 3.500 6.000 8.500 11.000 30.257
Pembangunan Rumah Khusus (Perbatasan, Bencana, dll.) 3.500 4.125 4.750 5.375 6.000 23.750
Penyediaan Bahan Bangunan Murah 1 1 5.000 7.500 10.000 22.502
Penyediaan Kredit Konstruksi - 64 82 131 165 441
PSO Tarif Sewa 1 9 171 360 540 1.081
Fasilitasi penyediaan dan/atau peningkatan kualitas
rumah/hunian sewa berbasis partisipasi masyarakat 25 50 75 100 125 375
TOTAL B 4.784 7.749 16.078 21.966 27.830 78.406
KOORDINASI & PENGEMB. KEBIJAKAN (C) 1.493 1.642 2.839 3.686 4.507 14.167
TOTAL APBN (A+B+C) 25,943 46,230 71,113 96,469 118,377 358,133
Pemda/APBD - 150,00 600,00 1.650,00 2.170,00 4.570,00
PENINGKATAN KUALITAS RTLH
(PEMUGARAN BERBASIS SWADAYA MASYARAKAT) 2.700,00 3.375,00 4.050,00 4.725,00 5.400,00 20.250,00
TOTAL APBN + NON APBN 25,943 46,380 71,713 98,119 120,547 362,703