RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH …Musrenbang provinsi (RKPD PROV) Gambaran Daerah Gambar...

RKPD KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2020 BAB I -1

KATA PENGANTAR

Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan didorong semangat yang

tinggi untuk terus membenahi diri demi menjadi lebih baik, maka

penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Parigi

Moutong Tahun 2020 ini dapat disusun berdasarkan RPJMD Kabupaten

Parigi Moutong Tahun 2019-2023. Penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020 ini

merupakan salah satu amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Dengan segala keterbatasan yang ada, Pemerintah Kabupaten Parigi

Moutong menyadari bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Tahun Anggaran 2020 ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak

ditemui kekurangan-kekurangan, oleh karena itu sangat diharapkan

masukan yang positif dari semua pihak untuk penyempurnaannya lebih

lanjut.

Akhirnya kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam

penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Parigi

Moutong Tahun Anggaran 2020, kami ucapkan terima kasih. Mudah-

mudahan jerih payah saudara sekalian mendapat balasan dari Allah

SWT, dan kita diberikan kekuatan lahir batin dalam mengemban tugas-

tugas perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Parigi Moutong.

BUPATI PARIGI MOUTONG,

SAMSURIZAL TOMBOLOTUTU


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................ ii

DAFTAR TABEL .......................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ...................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................... I-1

1.1. Latar Belakang .......................................................... I-1 1.2. Dasar hukum Penyusunan ...................................... I-4

1.3. Hubungan Antar Dokumen ...................................... I-6 1.4. Maksud dan Tujuan .................................................. I-7 1.5. Sistimatika Dokumen Penyesuian RKPD .................. I-7

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ........................ II-1

2.1. Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah................. II-1 2.2. Evaluasi Pelaksanaan RKPD tahun 2018 dan

Realisasi RPJMD ........................................................ II-57 2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah ......................... II-85 2.3. Capaian Kinerja Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Moutong T

BAB III KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH III-1

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ............................. III-1 3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ........................... III-21

BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH .... IV-1

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan ......................... IV-2

4.2. Prioritas dan Sasaran Pembangunan ........................ IV-12

BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH ........... V-1

BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH .................................................................. VI-1

BAB VII PENUTUP .................................................................. VII-1

LAMPIRAN


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Primer, Sekunder

dan Tersier Kabupaten .................................................. II.7 Gambar 2.2. Distribusi PDRB Kabupaten Parigi Moutong Atas

Dasar Harga ........Berlaku Menurut Lapangan Usaha (%) Tahun 2014 .................................................................... II.8


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan untuk

melakukan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD); dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);

serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Amanat Undang-undang

tersebut telah dijabarkan ke dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan

Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah

Daerah.

RKPD Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020 ini merupakan

dokumen perencanaan tahun ke-2 (dua) dari RPJMD Kabupaten Parigi

Moutong Tahun 2019-2023, maka Rencangan Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020 sebagai

penyempurnan rancangan awal sebelumnya, telah disusun dengan

mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2004-2025 dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2025 serta Rencana

Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020, RKPD Provinsi Sulawesi Tengah

2020, yang selanjutnya akan diimplementasikan dalam kebijakan

program/kegiatan tahunan sebagaimana termuat dalam Rencangan

RKPD yang merupakan rencana kerja tahunan Kabupaten Parigi

Moutong. Bagi Perangkat Daerah (PD), RKPD merupakan pedoman untuk

menyempurnakan Rancangan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-

PD) dalam rangka mempersiapkan Rencana Kerja Anggaran (RKA-PD)

Tahun 2020.

Penyusunan RKPD Kabupaten Parigi Moutong dilaksanakan

melalui tahapan penyusunan rancangan awal RKPD, rancangan

RKPD, rancangan akhir RKPD dan penetapan RKPD. Pada orientasi

proses, penyusunan RKPD menggunakan pendekatan teknokratik,

partisipatif, politis, atas-bawah dan bawah-atas. Pendekatan

teknokratik dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka


berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan

Daerah. Pendekatan partisipatif dilakukan dengan melibatkan

berbagai pemangku kepentingan. Pendekatan politis dilaksanakan

dengan menerjemahkan visi dan misi Kepala Daerah terpilih

kedalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah

yang dibahas bersama dengan DPRD. Sementara pendekatan atas-

bawah dan bawah-atas merupakan hasil perencanaan yang

diselaraskan dalam musyawarah pembangunan yang dilaksanakan

mulai dari Desa, Kecamatan, Daerah kabupaten, Daerah provinsi,

hingga nasional.

Pada orientasi substansi, penyusunan RKPD menggunakan

pendekatan holistik-tematik, integratif dan spasial. Pendekatan

holistik-tematik dilaksanakan dengan mempertimbangkan

keseluruhan unsur/bagian/kegiatan pembangunan sebagai satu

kesatuan faktor potensi, tantangan, hambatan dan/atau

permasalahan yang saling berkaitan satu dengan lainnya.

Pendekatan integratif dilaksanakan dengan menyatukan beberapa

kewenangan ke dalam satu proses terpadu dan fokus yang jelas

dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan daerah. Sementara

pendekatan spasial dilaksanakan dengan mempertimbangkan

dimensi keruangan dalam perencanaan. Adapun alur penyusunan

RKPD dapat dilihat pada Gambar berikut:


Gambar 1.1 Alur Penyusunan RKPD Kabupaten Parigi Moutong

Musrenbang RKPD

Rancangan Akhir RKPD

Perumusan Kerangka

Ekonomi & Kebijakan

Keuda

VERIFIKASI Bappeda

Berita Acara Musrenbang kecamatan

Penyelarasan Rencana program prioritas

daerah beserta pagu indikatif

Fasilitasi Gubernur

Pengolahan data dan informasi

Telaahan kebijakan nasional (RKP) 2020 & provinsi (RKPD PROV)

Pokok-pokok pikiran DPRD Kab. PARIMO

Perumusan Permasalahan Pembangunan

Daerah

Perumusan prioritas dan

sasaran pembangunan

SE Penyusunan Renja-PD

Perumusan program

prioritas daerah beserta pagu

indikatif

Persiapan Penyusunan

RKPD PARIMO

1

Evaluasi Kinerja RKPD Tahun Lalu

Analisis Ekonomi &

keuda

Analisis Gambaran

Umum Kondisi Daerah

Penyusunan Rancangan

Renja PD kab PARIMO

Rancangan Awal RKPD

Forum Konsultasi

Publik

Dok RKPD kab/kota tahun berjalan

Rancangan RKPD

PENYUSUNAN KUA & PPAS

Penetapan PERBUP/PERWAL

ttg RKPD 3

2

RKPD KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2020 BAB II -1

Dalam penyusunan RKPD ini juga Pemerintah Daerah Kabupaten

Parigi Moutong berusaha untuk menerapkan money follow program

sebagaimana yang diamanatkan oleh Presiden Republik Indonesia.

Namun keterbatasan anggaran maupun ketidakpastian penerimaan

daerah membuat pemerintah daerah kesulitan dalam membiayai

program/kegiatan pembangunan yang diusulkan stakeholder. Hal ini

mendorong Pemerintah Daerah untuk membangun inovasi dalam bentuk

model yang mampu mengintegrasikan muatan kebijakan pembangunan

yang inovatif yang ditunjukkan oleh penerapan konsep holistik-tematik,

integratif, dan spasial dalam dokumen perencanaan pembangunan

daerah dalam menentukan program maupun kegiatan prioritas yang

dapat dibiayai melalui APBD.

Dokumen Rancangan Akhir RKPD Tahun 2020 menjadi acuan bagi

OPD dalam menyusun Renja OPD Tahun 2020 dan pedoman bagi

pemerintah daerah dalam menyusun RAPBD Tahun 2020, dengan

memperhatikan hasil kinerja pembangunan yang dicapai pada tahun

sebelumnya, ketersediaan sumber pembiayaan yang dimiliki, sehingga

dapat diketahui masalah dan tantangan pembangunan yang dinilai dapat

mengganggu dan menghambat pelaksanaan pembangunan tahun 2020.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2002 tentang

Pembentukan Kabupaten Parigi Moutong di Propinsi Sulawesi Tengah.

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor

4438);


5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tntang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 104, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

Ketiga atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2017 Nomor 1312);

9. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 8 Tahun 2013 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013-2033.

10. Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor ... Tahun 2017 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten.

11. Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor ... Tahun 2019 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Parigi

Moutong Tahun 2019-2023.

12. Peraturan Bupati Parigi Moutong Nomor ... Tahun 2019 tentang Rencana

Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Parigi Moutong Tahun

2020.


1.3. Hubungan Antar Dokumen

Penyesuaian RKPD Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020

memiliki hubungan dengan berbagai dokumen perencanaan lainnya

yaitu; dokumen ini disusun dengan mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2004-2025 dan

memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Propinsi Sulawesi Tengah (RPJMD) Tahun 2016-2021, serta dokumen

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020 terutama yang menyangkut

tujuan dan sasaran pembangunan, prioritas program dan kegiatan, serta

kerangka pendanaan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Nasional (Musrenbangnas).

RKPD Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020, menjadi rujukan

sekaligus landasan penyusunan rancangan Penyesuaian Kebijakan

Umum APBD (KUA) dan Penyesuaian Prioritas Plafon Anggaran

Sementara (PPAS), Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(RAPBD), dan Renja OPD serta Penyusunan Laporan Keterangan

Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kepala Daerah, sekaligus menjadi tolok

ukur kinerja Kepala Daerah.

Gambar 1.2 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan

1.4. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya RKPD Tahun 2020 adalah untuk mewujudkan

sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan

pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan

dan antar tingkat pemerintahan serta mengoptimalkan dan mewujudkan

efisiensi pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembangunan daerah

guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Adapun tujuan disusunnya RKPD tahun 2020 adalah untuk :

RPJPD

Poso

P-RPJMD

Poso

RENSTRA

OPD RENJA OPD RKA-

OPD


1. Menjadi pedoman dalam penyusunan rancangan Kebijakan Umum

APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2020

yang akan disampaikan kepada DPRD untuk dibahas, disepakati dan

dituangkan dalam Nota Kesepakatan Kebijakan Umum APBD serta

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2020 antara DPRD

Kabupaten Parigi Moutong dengan Bupati Parigi Moutong yang

selanjutnya akan dijabarkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2020;

2. Menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana operasional;

3. Memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis

jangka menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran

tahunan pembangunan daerah;

4. Menjadi pedoman bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk

menyusun Rencana Kerja (Renja) OPD;

5. Mengukur kinerja penyelenggaraan fungsi dan urusan wajib dan

pilihan pemerintahan daerah melalui capaian target kinerja program

dan kegiatan pembangunan;

6. Menjadi acuan dalam penyusunan Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada DPRD;

7. Menyediakan informasi bagi pemenuhan laporan evaluasi.

1.5. Sistimatika Dokumen RKPD

RKPD Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020 disusun dengan

sistematika sebagaimana diatur dalam Permendagri 86 tahun 2017,

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

1.3. Hubungan Antar Dokumen

1.4. Maksud dan Tujuan

1.5. Sistimatika Dokumen RKPD

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Analissi Gambaran Umum Kondisi Daerah


2.2. Evaluasi Pelaksanaan RKPD tahun 2018 dan Realisasi

RPJMD

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

BAB III KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN

KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

4.2. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun 2020

BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH

BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB VII PENUTUP


BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi

a. Karekateristik Wilayah

1) Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Parigi Moutong memiliki luas wilayah 6.231,85

km2, berada pada urutan keempat luas kabupaten/kota di

Selawesi Tengah setelah Kabupaten Morowali, Banggai dan

Poso. Wilayah ini terbentang dari Sausu (kecamatan paling

selatan) sampai di Moutong (kecamatan paling utara).

Secara administratif Kabupaten Parigi Moutong terdiri

atas 23 wilayah kecamatan, 278 desa dan 5 Kelurahan.

Kecamatan dengan wilayah paling luas adalah Palasa yaitu

613,16 km2, dan yang paling kecil adalah Kecamatan Parigi

dengan luas 23,50 km2, Kecamatan dengan Desa terbanyak

adalah Tinombo Selatan dan Moutong, masing-masing 20

Desa sedangkan kecamatan dengan Desa paling sedikit

adalah Parigi Utara hanya 5 Desa. Pembagian wilayah

administrasi Kabupaten Parigi Moutong dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 2.1 Pembagian Wilayah Administrasi

Kabupaten Parigi Moutong

No Kecamatan Luas

(km²) Desa Kelurahan Dusun RW RT

1 Sausu 410,32 10 - 52 - -

2 Torue 275,84 7 - 36 11 26

3 Balinggi 223,88 9 - 54 - 23

4 Parigi 23,50 6 5 22 28 92

5 Parigi Selatan 396,42 10 - 41 - 71

6 Parigi Barat 118,29 6 - 18 5 34

7 Parigi Utara 98,63 5 - 15 - 33

8 Parigi Tengah 75,10 6 - 24 14 14

9 Ampibabo 191,44 19 - 73 - 125

10 Kasimbar 280,78 18 - 93 - 186


No Kecamatan Luas (km²)

Desa Kelurahan Dusun RW RT

11 Toribulu 212,38 9 - 40 - 92

12 Siniu 118,96 9 - 32 - 28

13 Tinombo 285,59 15 - 68 - 16

14 Tinombo

Selatan 379,81 20 - 102 - 96

15 Sidoan 353,03 11 - 53 - -

16 Tomini 216,38 14 - 60 - -

17 Mepanga 207,10 18 - 81 - 211

18 Palasa 613,16 11 - 64 - -

19 Moutong 581,01 20 - 83 - -

20 Bolano Lambunu

382,47 14 - 78 - 168

21 Taopa 243,26 11 - 57 - 97

22 Bolano 164,26 13 - 59 - 22

23 Ongka Malino 380,24 17 - 75 - 130

JUMLAH 6.231,85 278 5 1.280 58 1.468

Sumber : Data BPS (Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka, 2018)

2) Letak dan Kondisi Geografis

Secara geografis wilayah Kabupaten Parigi Moutong

terletak diantara 2°22’ Lintang Utara dan 3°48' Lintang

Selatan serta antara 119°22’ dan 124°22’ Bujur Timur. Di

sebelah utara, wilayah Kabupaten Parigi Moutong berbatasan

dengan Kabupaten Buol, Kabupaten Toli-Toli dan Provinsi

Gorontalo, di sebelah selatan berbatasan dengan

Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi, di sebelah barat

berbatasan dengan Kabupaten Donggala dan Kota palu dan

sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Tomini.

3) Topografi

Kabupaten Parigi Moutong berada pada ketinggian 0 –

2900m dpl dan garis pantai yang memiliki bibir pantai

sepanjang 472 Km di Teluk Tomini membentang dari ujung

Kecamatan Sausu di bagian selatan hingga Kecamatan Moutong

yang berbatasan dengan Provinsi Gorontalo disisi utara. Bentuk

permukaan tanah di Kabupaten Parigi Moutong bervariasi dari

dataran sampai bergunung. Daerah yang mempunyai dataran


cukup luas adalah Kecamatan Bolano Lambunu, Kecamatan

sausu dan Kecamatan Tomini. Keadaaan topografi dengan luas

kemiringan lahan rata-rata :

Datar (0-8)% = 146.134 Ha

Bergelombang (8-15)% = 60.443 Ha

Curam (15-45) = 142.186 Ha

Sangat Curam (>45)% = 1.97 Ha

Landform wilayah Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari

dataran rendah dan perbukitan serta pegunungan yang

membentang sepanjang pantai dari utara sampai selatan

dengan ketinggian rata-rata diatas permukaan laut (15-375) m.

4) Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Parigi Moutong pada tahun

2017 mengalami pertumbuhan sebesar 1,81 persen. Rata-rata

kepadatan penduduk mencapai 76 jiwa/km2 . Seperti wilayah

Indonesia yang lainnya, kecamatan terpadat berada di ibukota

kabupaten dengan kepadatan mencapai 1.471jiwa/ km2 pada

tahun 2017. Sex ratio penduduk Parigi Moutong pada tahun

2017 adalah 105. Angka ini menunjukkan bahwa secara umum

penduduk laki-laki kebih banyak daripada penduduk

perempuan. Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 105

penduduk lak-laki.

Tabel 2.2

Komposisi Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Parigi Moutong 2013-2018

Tahun Penduduk

Jumlah Rasio Jenis

Kelamin Laki-laki Perempuan

2013 225876 230557 456433 105

2014 230489 218668 449157 105

2015 234.912 222.795 457.707 105

2016 238.772 227.111 465.883 105

2017 242.991 231.348 474.339 105

2018 229.788 217.057 446.845 105

Sumber : Data BPS (Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2018) dan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Parigi Moutong


Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka

tingkat kepadatan penduduk juga mengalami peningkatan. Luas

wilayah Kabupaten Parigi Moutong adalah 6.231,85 km² dengan

jumlah penduduk sebanyak 446.845 pada tahun 2018, yang

terdiri dari penduduk laki-laki 229.788 jiwa dan penduduk

perempuan 217.057 jiwa. Untuk lebih rinci data tersebut

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan

di Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2017

No. Kecamatan Luas (Km²) Jumlah Penduduk

Kepadatan (Km²)

1. Sausu 410,32 25.372 62

2. Torue 275,84 20.596 75

3. Balinggi 223,88 17.728 79

4. Parigi 23,50 34.569 1.471

5. Parigi Selatan 396,42 23.958 60

6. Parigi Barat 118,29 8.221 69

7. Parigi Utara 98,63 6.259 63

8. Parigi Tengah 75,10 8.822 117

9. Ampibabo 191,44 23.427 122

10. Kasimbar 280,78 23.896 85

11. Toribulu 212,38 19.588 92

12. Siniu 118,96 9.423 79

13. Tinombo 285,59 24.179 85

14. Tinombo Selatan

379,81 28.953 76

15. Sidoan 353,03 14.914 42

16. Tomini 207,10 21.274 98

17 Mepanga 613,16 32.187 155

18 Palasa 581,01 32.921 54

19 Moutong 382,47 23.517 40

20 Bolano Lambunu

243,26 22.031 58

21 Taopa 164,26 13.773 57

22 Bolano 380,24 17.003 104

23 Ongka Malino 410,32 21.728 57 Kab. Parigi Moutong 2017

6.231,85 474.339 76

Sumber : Data BPS (Kabupaten Parigi Moutong, 2018)

Jika dilihat penyebaran penduduk pada tingkat kecamatan

Tahun 2017 di Kabupaten Parigi Moutong, Parigi merupakan

kecamatan yang memiliki kepadatan tertinggi yaitu 1.471

jiwa/km², hal ini dimungkinkan karena Kecamatan Parigi

merupakan Ibukota Kabupaten Parigi Moutong, sedangkan


Kecamatan yang terjarang penduduknya adalah Parigi utara

yaitu sebanyak 6.259 jiwa.

Berdasarkan komposisi penduduk Parigi Moutong

tergolong usia muda, hal ini menunjukkan bahwa

fertilitas/kelahiran merupakan faktor yang memepengaruhi

struktur penduduk. Penurunan jumlah penduduk pada

kelompok usia 20-24 tahun disebabkan banyaknya penduduk

yang meninggalkan wilayah ini kedaerah lain untuk menuntut

ilmu. Angka ketergantungan (dependency ratio) menyatakan

bahwa setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) harus

menanggung 53 usia belum dan tidak produktif (0-15 tahun

dan 64 tahun ke atas).

Tabel 2.4 Banyaknya Penduduk Laki-laki Menurut Kelompok Umur di

Kabupaten Parigi Moutong, 2012-2018

Kelompok

Umur 2013 2014 2015 2016 2017 2018

0-4 25,958 25,331 25.818 25.496 25.562 9.285

5-9 28,102 22,863 23.305 23.733 24.262 18.630

10-14 24,321 22,546 22.980 22.466 22.624 24.979

15-19 18,552 20,536 20.932 20.553 20.584 25.788

20-24 16,308 17,417 17.751 18.154 18.567 20.609

25-29 19,582 18,773 19.131 18.702 18.871 18.520

30-34 194,547 19,601 19.974 19.487 19.546 17.577

35-39 18,405 19,269 19.637 19.598 19.747 19.391

40-44 14,824 16,343 16.657 17.427 17.807 17.371

45-49 11,664 13,274 13.525 14.658 15.216 16.118

50-54 9,651 10,745 10.952 11.915 12.418 12.238

55-59 6,613 7,953 8.106 8.895 9.265 9.628

60-64 5,017 6,033 6.148 6.935 7.303 7.145

65-69 3,331 3,997 4.076 4.591 4.840 5.203

70-74 2,305 2,847 2.903 3.059 3.193 3.432

75± 2,231 2,961 3.017 3.103 3.186 3.874

Jumlah 401,411 230,489 234.912 238.772 242.991 229.788

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Parigi Moutong


Tabel 2.5

Banyaknya Penduduk Perempuan Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Parigi Moutong, 2012-2018

Kelompok

Umur 2013 2014 2015 2016 2017 2018

0-4 24,625 24,292 24.749 24.604 24.673 8.578

5-9 26,660 21,491 21.897 22.562 23.206 17.720

10-14 23,072 21,200 21.604 21.072 21.214 23.845

15-19 17,599 19,740 20.116 19.583 19.599 24.376

20-24 15,470 17,471 17.798 18.123 18.462 19.669

25-29 18,577 18,596 18.947 18.439 18.624 18.175

30-34 18,457 19,308 19.671 19.149 19.131 17.450

35-39 17,460 18,130 18.475 18.737 18.969 18.842

40-44 14,063 15,169 15.456 16.266 16.670 17.038

45-49 11,065 12,264 12.499 13.690 14.235 15.145

50-54 9,155 9,475 9.653 10.629 11.125 11.292

55-59 6,273 6,888 7.018 7.899 8.286 8.527

60-64 4,760 5,145 5.243 5.946 6.307 6.210

65-69 3,160 3,651 3.717 4.125 4.315 4.298

70-74 2,186 2,608 2.658 2.802 2.940 2.801

75± 2,117 3,240 3.294 3.485 3.592 3.091

Jumlah 214,699 218,668 222.795 227.111 231.348 217.057

Sumber : Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2018 dan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Parigi Moutong

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dari

aspek kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari capaian

indikator kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan

sosial, serta seni budaya dan olahraga.

2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan ekonomi

a. Pertumbuhan Ekonomi

Indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur

keberhasilan program dan kegiatan pembangunan yang

dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dapat

dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), PDRB per

Kapita dan Laju Pertumbuhan Ekonomi yang dihasilkan.

Jumlah PDRB dapat dihitung berdasarkan harga berlaku


(current price) maupun berdasarkan harga konstan (constant

price).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Parigi

Moutong Tahun 2017 yang diukur berdasarkan harga berlaku

mencapai 15.921.846,91 juta rupiah, capaian ini meningkat

lebih dari satu triliyun rupiah apabila dibandingkan dengan

capaian Tahun 2016 yang hanya 14.307.388,26 juta rupiah.

Demikian pula terjadi peningkatan PDRB harga konstan yang

mencapai 11.239.501,95 juta rupiah jika dibanding tahun

sebelumnya 10.639.008,80 juta rupiah. Penghitungan nilaii

tambah bruto dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun

bersangkutan dan juga pada tahun dasar agar dapat digunakan

untuk melihat perkembangan nilai tambah bruto secara riil

tanpa memperhitungkan kenaiakan harga.

Laju pertumbuhan PDRB riil Kabupaten Parigi Moutong

tahun 2017 mencapai 5,64 persen, artinya penambahan nilai

PDRB riil tahun 2016 dari nilai PDRB riil tahun sebelumnya

adalah 5,64 persen (dihitung dari nilai PDRB riil tahun 2016).

Pertumbuhan positif terjadi pada semua sektor ekonomi,

dengan percepatan yang fluktuatif. Peningkatan nilai tambah

sektoral ditentukan oleh perkembangan masing-masing sub

sektor, yang berasal dari komoditi- komoditi yang termasuk

dalam klasifikasi sektor tersebut, dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 2.6 Laju Pertumbuhan Ekonomi Parigi Moutong Tahun 2012-2017

Berdasarkan PDRB Harga Konstan (2010=100)

No. Sektor Laju Pertumbuhan (%)

2013 2014 2015 2016 2017*

1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

5,67 5,60 6,30 5,96 4,83

2 Pertambangan dan

penggalian 10,93 13,21 7,80 7,08 8,81

3 Industri Pengolahan 6,80 6,81 7,66 9,09 7,17

4 Pengadaan Listrik dan

Gas 8,64 9,72 10,88 2,83 5,82

5 Pengadaan Air, 5,66 8,50 9,01 6,18 6,55


No. Sektor Laju Pertumbuhan (%)

2013 2014 2015 2016 2017*

Pengolahan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 6 Konstruksi 5,56 5,64 9,35 0,79 6,52

7 Perdagangan Besar dan

Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

9,62 7,69 6,38 6,82 4,84

8 Transportasi dan

Pergudangan 8,33 7,24 8,30 3,31 4,11

9 Penyediaan Akomodasi,

Makan dan Minum 9,14 8,04 13,15 1,88 8,67

10 Informasi dan Komunikasi 11,47 10,94 11,09 10,09 9,09

11 Jasa Keuangan dan

Asuransi 7,67 4,34 7,35 20,66 7,07

12 Real Estate 7,97 9,82 10,30 3,71 8,87

13 Jasa Perusahaan 7,43 5,99 9,97 5,54 7,18

14 Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Sosial

9,00 8,52 8,55 8,07 8,53

15 Jasa Pendidikan 11,03 8,33 7,75 4,92 6,48

16 Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 7,98 8,36 8,41 1,28 6,51

17 Jasa Lainnya 1,58 10,06 12,61 4,03 8,03

Pertumbuhan Ekonomi 7,01 7,15 6,47 7,08 5,57

Sumber : Data BPS (Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Parigi Moutong Tahun 2018)

b. Struktur Ekonomi

Struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Parigi

Moutong telah mulai bergeser dari lapangan usaha pertanian,

kehuntanan dan perikanan ke lapangan usaha ekonomi lainnya

yang terlihat dari besarnya peranan masing-masing lapangan

usaha ini terhadap pembentukan PDRB Parigi Moutong.

Walaupun kategori pertanian masih memegang peranan paling

besar dan relatif stabil, namun jika diperhatikan selama kurun

waktu sejak PDRB Kabupaten Parigi Moutong dihitung, terlihat

adanya kecenderungan penurunan pada kategori ini.

Sumbangan terbesar pada tahun 2017 dihasilkan oleh

lapangan usaha pertanian, Kehutanan, Perikanan sebesar 42,69

persen, dan lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Motor sebesar 16,98 persen, lapangan

usaha Konstruksi sebesar 12,57 persen dan lapangan usaha

Transportasi dan Pergudangan.


c. Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha

Distribusi presentase PDRB sektoral atas dasar harga

berlaku dapat digunakan untuk melihat peran sektor-sektor

dominan yang menopang kegiatan perekonomian, atau dengan

kata lain menunjukkan struktur ekonomi suatu daerah.

Struktur distribusi PDRB sektoral menurut harga berlaku

masih relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya, dengan

peningkatan peranan pada sektor Industri Pengolahan, sektor

perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa. Gambar

2 berikut menyajikan sumbangan 9 lapangan usaha yang

menyusun struktur perekonomian di Kabupaten Parigi

Moutong :

Gambar 2.2.

Distribusi PDRB Kabupaten Parigi Moutong

Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (%) Tahun 2017

Sumber : PDRB Kabupaten Parigi Moutong Menurut Lapangan Usaha 2013-2017

Berdasarkan Gambar diatas, sumbangan terbesar secara

berturut-turut dihasilkan oleh lapangan usaha Pertanian ,

Kehutanan dan Perikanan sebesar 42,69 persen, lapangan

usaha Konstruksi sebesar 12,57 persen.


Tabel 2.7

Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha tahun 2013 – 2017 (Persen)

No Sektor Tahun

2013 2014 2015 2016* 2017**


45,18 44,21 43,03 43,14 42,69

2 Pertambangan dan

penggalian 4,15 4,58 5,01 4,99 5,11

3 Industri Pengolahan 2,27 2,29 2,34 2,42 2,43

4 Pengadaan Listrik dan

Gas

0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

5 Pengadaan Air, Pengolahan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

0,05 0,05 0,06 0,06 0,06

6 Konstruksi 12,38 12,75 12,97 12,48 12,57

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor

16,58 16,44 16,49 16,94 16,98

8 Transportasi dan Pergudangan

5,91 6,03 6,15 5,94 5,92


Makan dan Minum 0,66 0,68 0,74 0,70 0,72

10 Informasi dan Komunikasi 1,94 1,94 1,94 1,99 2,01

11 Jasa Keuangan dan

Asuransi 0,69 0,68 0,70 0,81 0,80

12 Real Estate 1,01 1,04 1,03 1,02 1,04

13 Jasa Perusahaan 0,16 0,15 0,16 0,16 0,16

14

Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

3,90 3,93 3,96 4,06 4,18

15 Jasa Pendidikan 3,19 3,23 3,30 3,24 3,26

16 Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 1,07 1,09 1,14 1,07 1,06

17 Jasa Lainnya 0,85 0,90 0,98 0,99 1,01

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00



Tabel 2.8

Produk Domestik Regional Bruto Tahun 2013 – 2017 Atas Dasar Harga Berlaku (Jutaan Rupiah)

No. Sektor Tahun

2013 2014 2015 2016* 2017**


4.716.209,55 5.202.681,77 5.707.195,67 6.171.622,48 6.796506,51

2 Pertambangan dan

penggalian 433.453,09 539.290,21 664.465,68 713.493,08 813.853,68

3 Industri Pengolahan 236.728,90 269.947,08 312.254,78 346.314.38 386.542,57

4 Pengadaan Listrik dan Gas

1.143,74 1.258,88 1.174,97 1.316,63 1.581,40

5 Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

5.497,24 6.346,30 7.431,35 7.944,28 8.935,60

6 Konstruksi 1.291.873,95 1.500.518,97 1.729.798,38 1.784,876,41 2.001.726,83

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

1.731.163,06 1.944.440,80 2.207.237,41 2.423.765,69 2.703.700,08

8 Transportasi dan

Pergudangan 617.150,07 710.107,39 815.652,36 849.318,67 942.706,16


Makan dan Minum 68.467,69 80.348,26 98.919,92 100.166,51 114.588,53

10 Informasi dan Komunikasi

202.661,11 227.924,59 257.875,43 284.112,28 319.238,13

11 Jasa Keuangan dan Asuransi

72.398,59 79.607,61 92.591,16 115.299,62 127.191,53

12 Real Estate

105.547,05 121.996,01 136.987,45 145.615,19 165.391,31

13 Jasa Perusahaan

16.199,13 18.224,02 21.397,99 23.575,24 26.093,30

14

Administrasi

Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

406.956,98 466.963,80 539.803,73 580.914,57 665.861,63

15 Jasa Pendidikan 332.515,47 380.122,31 437.313,83 464.200,74 518.345,45

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

111.647,43 127.790,65 150.612,07 153.302,45 168.051,31

17 Jasa Lainnya 89.252,09 105.362,63 129.442,17 141.550,05 161.527,90

PDRB 9.241.945 10.438.865 11.782.931 14.307.388,26 15.921.846,91


Tabel 2.9 Produk Domestik Regional Bruto

Tahun 2013 – 2017 Atas Dasar Harga Konstan (Jutaan Rupiah)

No Sektor Tahun

2013 2014 2015 2016* 2017**

1 Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 4.038.590,59 4.244.296,96 4.511.468,31 4.780.471,03 5.011.429,09

2 Pertambangan dan penggalian

368.289,60 416.931,91 449.457,83 481.301,48 523.704,14

3 Industri Pengolahan 198.142,95 211.644,34 225.900,66 264.445,61 264.110,59

4 Pengadaan Listrik dan Gas 1.132,21 1.298,29 1.505,51 1.548,07 1.683,19

5 Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

4.613,49 5.005,86 5.456,96 5.794,44 6.173,98

6 Konstruksi 1.034.083,79 1.092.402,22 1.184.593,98 1.193.929,10 1.271.809,54

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

1.484.017,93 1.592.109,26 1.690.091,60 1.805.302,63 1.892.725,45

8 Transportasi dan Pergudangan

538.420,31 577.396,92 625.341,77 646.014,12 672.577,76

9 Penyediaan Akomodasi, Makan dan Minum

55.656,88 60.130,15 68.036,58 69.318,53 75.330,51


No Sektor Tahun

2013 2014 2015 2016* 2017**

10 Informasi dan Komunikasi

183.908,21 204.035,16 226.658,79 249.532,53 272.219,31

11 Jasa Keuangan dan Asuransi

58.476,23 61.015,92 65.498,40 79.032,43 84.621,94

12 Real Estate

89.718,40 98.530,03 108.680,65 112.709,12 122.706,42

13 Jasa Perusahaan

14.188,52 15.037,90 16.537,90 17.453,29 18.706,43

14

Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

335.491,55 359.060,47 385.191,25 416.269,09 451.769,21

15 Jasa Pendidikan 266.711,12 288.934,06 311.313,43 326.624,60 347.776,35

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

94.109,11 101.976,89 110.550,23 111.969,30 119.255,49

17 Jasa Lainnya 73.908,72 81.341,10 91.599,97 95.293,43 102.947,55

PDRB 8.249,944.39 8.839,459,61 9.411.147,44 10.077.883,81 11.239.501,95


d. PDRB Perkapita

Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah

penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan

suatu PDRB Perkapita. PDRB perkapita atas dasar harga

berlaku menujukkan nilai PDRB per kepala atau per satu

orang penduduk. Pada tahun 2017, PDRB Perkapita Parigi

Moutong mencapai 33,56 juta Rupiah dengan pertumbuhan

sebesar 30,76 persen.

Tabel 2.10

PDRB Perkapita Kabupaten Parigi Moutong Menurut Lapangan

Usaha (Ribu Rupiah) Tahun 2013-2017

PDRB 2013 2014 2015 2016

2017

Atas Dasar Harga

Berlaku 23.670 26.199 28.973 30.710 33.566

Atas Dasar Harga

Konstan 20.043 20.953 22.018 22.836 23.695

Pertumbuhan PDRB

per Kapita ADHK/2010 4,07 4,54 5,08 3,72 3,76


2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial

Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan masyarakat dilakukan

terhadap beberapa indikator pendidikan, kesehatan, pertanahan

dan ketenagakerjaan.


a. Pendidikaan

Bidang pendidikan merupakan salah satu variabel penting dari

beberapa variabel untuk mencapai masyarakat yang maju, cerdas,

dan mandiri. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan kerjasama

yang baik antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Olehnya itu

upaya peningkatan kecerdasan kehidupan bangsa, terus dilakukan

guna setiap warga negara berhak mendapatkan layanan

pendidikan. Sebagai konsekuensi dari komitmen tersebut, setiap

warga negara tanpa mengenal latar belakang, baik yang normal

maupun yang berkelainan, yang berkemampuan cerdas maupun

rendah, berstatus sosial ekonomi tinggi, menengah maupun

rendah, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

yang bermutu dan fungsional setidak-tidaknya selama 9 Tahun.

Berkaitan dengan hal tersebut, penyelenggaraan pendidikan dapat

dilakukan melalui pendidikan di sekolah dan di luar sekolah.

Saat ini masih terjadi kesenjangan yang masih cukup besar pada

tingkat lulusan pendidikan sejumlah wilayah Kecamatan di

Kabupaten Parigi Moutong, di mana hanya Kecamatan yang berada

dekat dengan wilayah perkotaan atau wilayah pemerintahan yang

spesifikasi pendidikan yang lebih baik, sedangkan sejumlah

Kecamatan yang berada jauh dipelosok, relatif tingkat

pendidikannya masih tergolong rendah. Kondisi ini tentunya

membutuhkan strategi program pendidikan yang lebih menyentuh

hingga ke daerah terpencil dan daerah terisolasi.

Untuk Tahun 2015 jumlah sekolah Taman Kanak-kanak (TK)

/ PAUD sebanyak 563 buah dengan murid sebanyak 15.839 orang,

sedangkan jumlah guru sebanyak 1.961 orang dan rasio antara

murid dan guru sebesar 8. Artinya setiap 8 orang siswa Taman

Kanak-kanak dilayani oleh 1 orang guru. Sedangkan pada Tahun

2016 jumlah sekolah Taman Kanak-kanak (TK) / PAUD sebanyak

654 buah dengan murid sebanyak 10.514 orang, sedangkan

jumlah guru sebanyak 770 orang dan rasio antara murid dan guru


sebesar 16. Artinya setiap 16 orang siswa Taman Kanak-kanak

dilayani oleh 1 orang guru. Untuk Tahun 2017 jumlah sekolah

Taman Kanak-kanak (TK) / PAUD sebanyak 299 buah dengan

murid sebanyak 13.409 orang, sedangkan jumlah guru sebanyak

1.654 orang dan rasio antara murid dan guru sebesar 8. Artinya

setiap 8 orang siswa Taman Kanak-kanak dilayani oleh 1 orang

guru.

Untuk tingkat SD/MI Jumlah murid yang tercatat pada

Tahun 2015 terdapat 396 unit sekolah dengan Jumlah murid

adalah 61.634 orang dan jumlah guru 3.655 orang sehingga rasio

murid terhadap guru adalah sebesar 16 Sedangkan Pada tahun

2016 terdapat 461 unit sekolah. Jumlah murid SD/MII yang

tercatat adalah 55.254 orang dengan jumlah guru 3.982 orang

sehingga rasio murid terhadap guru adalah sebesar 14. Pada Tahun

2017 Sekolah Dasar (SD) terdapat 460 unit. Jumlah murid SD/MI

yang tercatat adalah 59.628 orang dengan jumlah guru 4.040 orang

sehingga rasio murid terhadap guru adalah sebesar 15.

Untuk tingkat SMP/MTs Pada Tahun 2015 terdapat 103 unit

sekolah. Jumlah murid SMP/MTs yang tercatat pada Tahun 2015

adalah 15.739 orang dengan jumlah guru 1.203 orang sehingga

rasio murid terhadap guru adalah sebesar 13. Sedangkan Pada

tahun 2016 terdapat 148 unit sekolah. Jumlah murid SMP/MTs

yang tercatat adalah 24.603 orang dengan jumlah guru 1.755 orang

sehingga rasio murid terhadap guru adalah sebesar 14. Pada Tahun

2017 terdapat 149 unit sekolah. Jumlah murid SMP/MTs yang

tercatat adalah 24.614 orang dengan jumlah guru 1.980 orang

sehingga rasio murid terhadap guru adalah sebesar 12.

Selanjutnya Untuk tingkat SMU/MA dan SMK Pada Tahun

2015 terdapat 31 unit sekolah. Jumlah murid SMU/MA dan SMK

yang tercatat pada Tahun 2015 adalah 11.349 orang dengan jumlah

guru 1.111 orang sehingga rasio murid terhadap guru adalah

sebesar 10. Sedangkan Pada tahun 2016 terdapat 67 unit sekolah.

Jumlah murid SMU/MA dan SMK yang tercatat adalah 18.359

orang dengan jumlah guru 1.357 orang sehingga rasio murid


terhadap guru adalah sebesar 14. Pada Tahun 2017 terdapat 69

unit sekolah. Jumlah murid SMU/MA dan SMK yang tercatat

adalah 17.123 orang dengan jumlah guru 1.346 orang sehingga

rasio murid terhadap guru adalah sebesar 13. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.11 Perkembangan Sekolah, Murid, Guru danRasio Murid/Guru

menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013-2017

Tahun Ajaran

Perkembangan

Rasio Murid/Guru

Sekolah Murid Guru

TK SD/ MI

SMP/ MTS

SMU/MA

& SMK

PAUD SD/ MI

SMP/MTS

SMU/

MA& SMK

PAUD SD/ MI

SMP/ MTS

SMU/

MA& SMK

PAUD SD/ MI

SMP/ MTS

SMU/

MA& SMK

2013 210 384 103 19 14.832 62.222 21.050 7.504 1.961 3.133 1.687 663 8 20 12 11

2014 582 389 103 20 15.173 61.819 16.129 8.456 1.987 3.134 947 484 8 20 17 17

2015 563 396 103 31 15.839 61.634 15.739 11.349 1.961 3.655 1.203 1.111 8 16 13 10

2016 654 461 148 67 10.514 55.254 24.603 18.359 770 3982 1.755 1.357 16 14 14 14

2017 299 460 149 69 13.409 59.628 24.614 17.123 1.654 4.040 1.980 1346

8 15 12 13

Sumber : Data BPS (Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2018) dan Disdik Kab.Parigi

Moutong

Angka Melek Huruf digunakan untuk mengetahui

atau mengukur keberhasilan program-program pemberantasan

buta huruf terutama di daerah pedesaan, selain itu juga untuk

menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam

menyerap informasi dari berbagai media.

Angka Melek Huruf juga dapat menunjukkan

kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis,

sehingga AMH dapat dipakai sebagai dasar kabupaten

untuk melihat potensi perkembangan intelektual

sekaligus kontribusi terhadap pembangunan daerah.

Tabel 2.12

Angka Melek Huruf Usia 15-24 Tahun Berdasarkan jenis Kelamin Tahun 2016-2018 (%)

No. Tahun Angka Melek Huruf

1 2016 97,72 (Usia 15-24 Tahun)


2 2017 95,12 (Usia 15 tahun ke atas)

3 2018 95,98 (Usia 15 tahun ke atas)

Sumber : Statistisik Kesejahteraan Rakyat

Kab. Parigi Moutong 2018

Pada sisi lain peningkatan partisipasi pendidikan juga

mengalami perbaikan. Hal ini ditunjukkan meningkatnya angka

melek huruf usia 15 Tahun ke Atas. Pada tahun 2017

perhitungan angka melek huruf diliahat dari usia 15 tahun ke

atas sebanyak 95,12% menjadi 95,98% pada tahun 2018.

Partisipasi pendidikan pada semua jenjang juga

mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 Angka Partisipasi

Kasar (APK) pada jenjang SD realisasinya mencapai 98,47%.

kemudian 100,45% di Tahun 2017 dan pada Tahun 2018 APK

tingkat SD mencapai 102,74%. APK pada jenjang pendidikan

SMP realisasinya mencapai 96,89% pada Tahun 2016, menjadi

92,03 % di Tahun 2017 dan menjadi 87,12 % tahun 2018.

Selanjutnya APK pada Jenjang SMA sederajat pada tahun 2016

realisasinya mencapai 82,41%, tahun 2017 meningkat menjadi

89,12%, angka ini menjadi 81,60% pada tahun 2018.

Sedangkan untuk Angka Partisipasi Murni (APM) untuk

jenjang SD pada tahun 2016 telah mencapai 88,36% angka ini

meningkat menjadi 90,80% pada tahun 2017 kemudian

menurun menjadi 90,75% pada Tahun 2018; Angka Partisipasi

Murni (APM) untuk jenjang SMP pada tahun 2016 telah

mencapai 70,49% terjadi penurunan di Tahun 2017 yang

mencapai 68,37%, angka ini meningkat menjadi 72,57% pada

Tahun 2018; Angka Partisipasi Murni (APM) untuk jenjang

SMA/MA pada tahun 2016 mencapai 64,93% terjadi

peningkatan pada tahun 2017 menjadi 65,23%, angka ini

mengalami peningkatan menjadi 65,60% pada tahun 2018.

Angka Partisipasi Sekolah pada Tahun 2016 sebesar 97,94%

untuk jenjang SD terjadi penurunan pada tahun 2017 menjadi

96,87% kemudian menurun menjadi 96,84% pada tahun 2018.

pada Tahun 2016 Angka Partisipasi Sekolah untuk jenjang SMP


mencapai 93,32% tahun 2017 menjadi 91,16% kemudian

meningkat di Tahun 2018 mencapai 91,23%. Pada Tahun 2016

Angka Partisipasi Sekolah untuk jenjang SMA/MA mencapai

77,48% tahun 2017 menjadi 74,06% kemudian menurun di

Tahun 2018 mencapai 65,60%, Untuk jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 2.13 Perkembangan APK, APM dan APS menurut

Jenjang Pendidikan Tahun 2014-2018

Tahun

Ajaran

PERKEMBANGAN

APK APM APS (Angka Partisipasi

Sekolah)

SD/MI

SMP/

MTs

SMA/

MA SD/MI

SMP/

MTs

SMA/

MA

SD/

MI

SMP/

MTs

SMA/

MA

2014 107,49 88,05 66,62 94,12 62,14 51,44 95,42 81,63 66,58

2015 102,13 89,86 80,45 87,77 60,86 53,38 94,58 86,61 68,83

2016 98,47 96,89 82,41 88,36 70,49 64,93 97,94 93,32 77,48

2017 100,45 92,03 89,12 90,80 68,37 65,23 96,87 91,16 74,06

2018 102,74 87,12 81,12 90,75 72,57 65,60 96,84 91,23 65,60

Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Parigi Moutong 2018

Berbagai kegiatan telah dilakukan guna meningkatkan

daya jangkau dan daya tampung sekolah seperti pembangunan

sekolah baru dan penambahan ruang kelas baru. Selain itu

tersedia Bantuan Operasional Sekolah untuk semua sekolah

yang ditujukan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi

siswa yang tidak mampu dan meringankan beban biaya bagi

siswa lain. Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

miskin menyekolahkan anaknya disediakan pula beasiswa bagi

siswa miskin untuk semua jenjang pendidikan.

Demikian pula dengan perkembangan ruang kelas semua

jenjang pendidikan yang kondisinya dalam kategori baik, rusak

ringan, rusak sedang dan rusak berat yang terdapat di

Kabupaten Parigi Moutong. Untuk jelasnya dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :


Tabel 2.14

Kondisi Ruang Kelas Sekolah Tahun 2017 di Kabupaten Parigi Moutong

KONDISI 2017

SD/MI SMP/MTS SMA/MA

BAIK 862 151 292

RUSAK

RINGAN 1.050 431 34

RUSAK BERAT

584 79 11

Sumber : Dinas Pendidikan Tahun 2017

b. Kesehatan

Pembangunan di bidang kesehatan diarahkan pada

upaya agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan

kesehatan secara mudah, murah dan merata. Upaya-upaya

yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat telah banyak dilakukan oleh pemerintah Kabupaten

Parigi Moutong.

Pada tahun 2016 Angka Harapan hidup di Kabupaten

Parigi Moutong adalah 63.18 Tahun lebih rendah dari Provinsi

Sulawesi Tengah yang mencapai 67.31 tahun. Pada tahun 2017

usia harapan hidup, menjadi 63.19 tahun, lebih rendah 67,32

tahun dari Provinsi Sulawesi Tengah.

Tabel 2.15

Angka Harapan Hidup Kabupaten Parigi Moutong Dan Provinsi Sulawesi Tengah 2016-2017

Daerah 2016 2017

Kabupaten Parigi Moutong 63,18 63,19

Provinsi Sulawesi Tengah 67,31 67,32

Sumber : Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Tengah 2017

Selanjutnya Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi

indikator mortalitas, morbiditas dan status gizi. Mortalitas

dilihat dari indikator Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000

Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000


Kelahiran Hidup, Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000

Kelahiran Hidup dan Angka Harapan Hidup waktu lahir (Eo).

Morbiditas dilihat dari indikator-indikator Angka Kesakitan

Malaria per 1.000 Penduduk, Angka Kesembuhan TB Paru

BTA+, Prevalensi HIV (Persentase Kasus Terhadap Penduduk

Berisiko), Angka Acute Flacid Paralysis (AFP) pada anak usia <

15 Tahun per 100.000 anak dan Angka Kesakitan Demam

Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk. Sedangkan

status gizi dilihat dari indikator Persentase Balita dengan Status

Gizi di Bawah Garis Merah pada KMS dan Persentase

Kecamatan Bebas Rawan Gizi.

Untuk jelasnya Angka Kematian Ibu dan Bayi serta

status gizi sebagai indikator yang menentukan derajat

Kesehatan Masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.16

Kasus Kematian Ibu dan Bayi dan Status Gizi

INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018

AKI 15 Kasus

(203.30/100.000)

KH

13 Kasus (172/100.000)

KH

18 Kasus (231/100.000)

KH

17 Kasus (120/100.000)

KH

7 kasus (155/100.000)

KH

AKB 8 Kasus

(1,08/1000) KH

62 Kasus

(8/1000)KH

87 Kasus

(12/1000) KH

93 Kasus

(19/1000) KH

64 Kasus

(8/1000)KH

Jumlah

Prevalensi

Balita Kurang

Gizi

2.829

(5,64%)

2.639

(5,26%)

2.755

(5,49%)

2.384

(4,75%)

2.143

(8,9%)

Jumlah

Prevalensi

Balita Gizi Buruk

441 (0,88%)

81(0,16%)

64 (0,13 %)

53 (0,11%)

28 (0,12%)

Sumber : Dinas Kesehatan Tahun 2018

Mencermati data tersebut diatas dapat di uraikan

bahwa: Angka Kematian Ibu (AKI) Tahun 2017 sebanyak 17

Kasus (120/100.000) Kelahiran Hidup (KH), menjadi 7 Kasus

(155/100.000) Kelahiran Hidup (KH) Tahun 2018. Tahun 2017

Untuk Angka Kematian Bayi (AKB) 93 Kasus 19/1000 Kelahiran

Hidup (KH) , mengalami penurunan menjadi 64 Kasus (8/1000)


kelahiran Hidup (KH) di Tahun 2018. Menurunnya AKB dalam

beberapa waktu terakhir memberi gambaran adanya

peningkatan mutu dan cakupan pelayanan kesehatan serta

penempatan bidan di desa yang sudah cukup memadai.

Selanjutnya status gizi balita terus mengalami kenaikan

yang ditunjukkan oleh capaian status Kekurangan Gizi sebesar

2.384 orang atau (4,75%) pada Tahun 2017, turun menjadi

2.143 pada tahun 2018, untuk capaian status gizi buruk

sebesar 53 (0,11%) orang pada Tahun 2017, menurun menjadi

28 orang pada Tahun 2018. Selanjutnya untuk lebih

mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah

diadakan Sarana dan Prasarana Kesehatan sebagaimana

diuraikan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.17

Sarana Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013-2017

Sarana

Kesehatan 2013 2014 2015 2016 2017

Rumah Sakit 2 2 2 3 3

Puskesmas 21 21 21 22 22

Pustu 80 80 81 81 80

Polindes 201 204 263 190 173

Posyandu 440 446 435 433 449

Sumber : Data BPS (Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2018)

Tabel 2.18

Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja dan Sarana Pelayanan di Kabupaten Parigi Moutong

Tenaga Kesehatan

2013 2014 2015 2016 2017

Dokter 13 44 49 64 69

Perawat 257 444 426 424 753

Bidan 219 423 434 540 659

Ahli Gizi 10 6 6 24 31

Farmasi 39 58 30 59 104

Sumber : Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2008

Berdasarkan Tabel 2.17 dan Tabel 2.18 jumlah sarana

Kesehatan dan Tenaga kesehatan pada tahun 2016 ke tahun

2017 mengalami peningkatan. Pada sisi lain rasio kebutuhan


Tenaga Kesehatan sesuai dengan Target Nasional Kabupaten

Parigi Moutong.

Upaya kesehatan terus mengalami perbaikan yang

ditandai dengan meningkatnya pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan dan mencanangkan program Pencegahan

Komplikasi Persalinan dan Kelas Ibu Hamil.

c. Pengangguran dan Tenaga Kerja

Masalah ketenagakerjaan adalah masalah nasional yang

timbul karena tidak adanya perimbangan antara pertumbuhan

jumlah tenaga kerja dari tahun ke tahun dengan perkembangan

jumlah lapangan usaha yang menampung tenaga kerja tersebut.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja pada tahun 2018 mengalami

peningkatan menjadi 72,05 persen. Sedangkan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Parigi Moutong pada

tahun 2018 mengalami peningkatan dibanding dengan tahun

2017 dari sebelumnya sebesar 2,66 menjadi sebesar 2,70

persen. Hal tersebut berarti terjadi peningkatan angkatan kerja

yang tidak terserap (pengangguran). Namun lapangan kerja

yang tersedia mayoritas pada sektor primer, mengingat produk

terbesar yang dihasilkan di Kabupaten Parigi Moutong adalah

hasil pertanian (mencakup tanaman pangan, perkebunan,

peternakan, kehutanan dan perikanan).

Tabel 2.19

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2017-2018

Uraian Tahun 2017 Tahun 2018

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

67,30 72,05

Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) 2,66 2,70

Sumber : Indikator Makro Sosial Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah 2018

Pada tahun 2018 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) Kabupaten Parigi Moutong tercatat sebesar 72,05 persen.

Ini berarti bahwa setiap 1.000 orang penduduk berumur 15

tahun ke atas di Kabupaten Parigi Moutong, terdapat sebanyak


225.029 penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja.

Sedangkan tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten

Parigi Moutong pada tahun 2018 mencapai 2,70 persen,

meningkat dibandingkan tahun 2017 (2,66).

Dengan melihat kondisi ketenagakerjaan saat ini

ditandai dengan tingginya jumlah pengangguran dan atau

setengah pengangguran yang tersebar dikota, kecamatan dan

desa, sehingga perlu penanganan melaluii Pemerintah

Daerah Kabupaten Parigi Moutong dengan berpedoman pada

data-data dari 23 kecamatan di wilayah Kabupaten Parigi

Moutong.

2.1.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga

Analisis atas kinerja Seni Budaya dan Olahraga dilakukan

terhadap indikator kebudayaan dan pemuda dan olahraga.

a. Kebudayaan

Pembangunan bidang seni budaya sangat terkait erat

dengan kualitas hidup manusia dan masyarakat, yaitu untuk

mewujudkan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia,

bermoral, beretika, berbudaya dan beradab. Kabupaten Parigi

Moutong yang terdiri dari 23 kecamatan dan 278 desa,

memiliki adat-istiadat serta berbagai kesenian yang

menggambarkan dinamika yang ada dalam masyarakat,

sekaligus sebagai potensi yang dimiliki masyarakat.

Di bawah ini disampaikan data tentang

penyelenggaraan festifal seni dan budaya beserta sarana yang

tersedia di Kabupaten Parigi Moutong, sebagaimana tabel

berikut ini :


Tabel 2.20 Perkembangan Seni, Budaya Tahun 2014-2018


No. Capaian Pembangunan 2014 2015 2016 2017 2018

1

Penyelenggaraan

festifal seni dan

Budaya

3 kali 2 Kali 7 Kali 8 Kali 8 Kali

2

Sarana

penyelenggaraan seni dan Budaya

28

Buah 2 Unit 2 Buah 2 Unit 3 Unit

3

Benda, Situs dan

Kawasan Cagar Budaya

yang diLestarikan

20

Buah

44

Buah

45

Buah

45

Buah

45

Buah

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

b. Pemuda dan Olahraga

Dalam rangka mewujudkan bangsa yang berdaya saing

untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan

sejahtera serta berkualitas, maka sangat dibutuhkan generasi

muda yang benar-benar tangguh, berbobot dan sehat. Untuk

mencukupi kebutuhan tersebut maka salah satu indikator

terpenuhinya generasi muda yang berkualitas adalah tersedianya

fasilitas olahraga. Di bawah ini data tentang jumlah klub

olahraga serta data gedung olahraga yang ada di Kabupaten Parigi

Moutong sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 2.21

Perkembangan Olahraga Tahun 2013-2018 di Kabupaten Parigi Moutong

No. Capaian Pembangunan

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Jumlah klub

olahraga 85 93 98 100 110 115

2 Jumlah kegiatan

olahraga 8 8 7 10 12 15

Sumber: Dinas Pemuda dan Olahraga

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

Aspek pelayanan umum menjelaskan kondisi pelayanan

urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi jangkauan

pelayanan dari SKPD Kabupaten Parigi Moutong.


2.1.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib

a. Urusan Wajib Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu bidang penting dalam

pembangunan nasional maupun daerah. Sumber daya

manusia (SDM) yang berkualitas merupakan modal yang sangat

berharga bagi pembangunan, baik pembangunan manusia itu

sendiri maupun pembangunan ekonomi. SDM yang

berkualitas akan membawa dampak pada kemajuan dibidang

teknologi, kesehatan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat

secara umum. Hal ini dikarenakan penduduk yang

memil ik i pendidikan yang cukup akan mempengaruhi

kemampuan mereka dalam menghasilkan barang dan jasa,

melakukan inovasi teknologi, merancang dan merekayasa

lingkungan hidup, menjaga keteraturan sosial,

mengembangkan perekonomian dan pada akhirnya

bermuara pada peningkatan kualitas hidup manusia secara

keseluruhan.

Data mengenai pendidikan merupakan salah satu

komponen yang sangat penting untuk melihat kualitas

penduduk. Tinggi rendahnya tingkat pendidikan di suatu

daerah dikaitkan oleh beberapa indikator pendidikan sebagai

berikut :

1) Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap

sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka

tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk

terutama usia muda. Ukuran yang banyak digunakan di

sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah murid lebih

menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu

ditampung di setiap jenjang sekolah, sehingga naiknya

persentase jumlah murid tidak dapat diartikan sebagai

semakin meningkatnya partisipasi sekolah. Bisa jadi

kenaikan tersebut karena dipengaruhi oleh semakin


besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang tidak

diimbangi dengan ditambahnya infrastruktur sekolah.

Hasil analisis perkembangan Angka Partisipasi Sekolah

(APS) di lingkup kabupaten dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 2.22 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2014-2018 Kabupaten Parigi Moutong

No Jenjang

Pendidikan 2014 2015 2016 2017 2018

1 APS SD/MI 107,0 94,58 97,94 96,87 96,84

2 APS SMP/MTs 880,5 86,61 93,32 91,16 91,23

3 APS

SMA/MA/SMK 666,2 68,83 77,48 74,06 65,60

Sumbe : Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Parigi Moutong 2018

Dari tabel secara garis besar dapat dilihat bahwa

Tingkat partisipasi Sekolah di kabupaten parigi

Moutong meningkat setiap tahunnya. Walaupun sudah

bekerja keras meningkatkan jumlah sekolah dan guru,

APS untuk setiap kelompok umur masih tertinggal. APS

pendidikan dasar 9 tahun masih jauh dari harapan,

terbukti dengan rata-rata lama sekolah masih berada

pada angka 6,98 tahun.

2) Rasio Ketersediaan Gedung Sekolah/Penduduk Usia

Sekolah

Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah

jenjang tertentu per 10.000 penduduk usia

sekolah. Rasio ini mengindikasikan kemampuan untuk

menampung semua penduduk usia sekolah. Untuk melihat

ketersediaan fasilitas gedung sekolah bagi penduduk

untuk memenuhi pelayanan pendidikan, maka dapat dilihat

pada tabel berikut ini :


Tabel 2.23

Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah

Tahun 2011-2017 Kabupaten Parigi Moutong

NO JENJANG

PENDIDIKAN

TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 SD/MI 77.08 75.68 71 72 63,5 177 117

2 SMP/MTs 47.59 47.51 56 58 40,1 177 171

3 SMA/SMK/MA 25.74 30.42 30.54 32 14,4 335 349

Sumber: Dinas Pendidikan, 2018

Berdasarkan data di atas menggambarkan bahwa pada

tahun 2017 rasio ketersediaan gedung sekolah SD/MI terhadap

penduduk usia sekolah SD/MI mengalami penurunan dari 177

menjadi 117pada tahun 2017.

Perkembangan dan hasil penyelenggaraan pendidikan

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.24

Perkembangan dan Hasil Penyelenggaraan Pendidikan


NO URAIAN DATA TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 SD/MI

a Jumlah Sekolah

-Negeri 378 384 389 396 399 401

-Swasta 55 54 59 60 57 65

b Jumlah Guru

-Negeri 3.116 3.133 3.134 3.655 3.859 4.321

-Swasta 23 26 24 444 183 487

c Jumlah Siswa

-Negeri 61.236 62.222 61.819 62.466 65.633 52.861

-Swasta 5.083 5.386 5.520 5.479 5.884 8.261

2 SMP/MTs

a Jumlah Sekolah

-Negeri 49 103 103 103 88 91

-Swasta 50 51 53 52 51 59

b Jumlah Guru

-Negeri 25 28 35 1.203 1.374 985

-Swasta 452 722 701 924 222 730

c Jumlah Siswa

-Negeri 9.779 21.050 16.129 15.739 21.813 16.989

-Swasta 4.547 6.454 6.803 7.690 7.442 7.922

3 SMA/MA/SMK


NO URAIAN DATA TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016 2017

a Jumlah Sekolah

-Negeri 34 29 32 31 22 33

-Swasta 31 34 32 34 27 37

b Jumlah Guru

-Negeri 412 892 728 1.111 561 822

-Swasta 538 570 521 650 481 419

c Jumlah Siswa

-Negeri 8.817 9.478 10.545 11.349 13.188 12.976

-Swasta 3.386 4.235 3.540 4.055 2.762 5.058

Sumber : Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka 2018

b. Urusan Wajib Kesehatan

Pembangunan bidang kesehatan antara lain bertujuan

agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan

kesehatan secara mudah, murah dan merata. Melalui upaya

tersebut diharapkan akan tercapai derajad kesehatan yang lebih

baik.

Gambaran indikator capaian urusan kesehatan dapat dilihat

seperti tabel berikut :

Tabel 2.25

Capaian Indikator Kesehatan Tahun 2013-2018 Kabupaten Parigi Moutong

No. Indikator TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Rasio Puskesmas per satuan penduduk 0.05 0.05 0,05 1,4 1,4 1,4

2 Rasio Pustu per satuan penduduk 0.19 0.18 0,18 4 3 3

3 Rasio Polindes per satuan penduduk 0.47 0.56 0,58 9 9 9

4 Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 0.0023 0.0047 0.0045 0,6 0,6 0,6

5 Rasio Dokter per satuan penduduk 0.08 0.1 0.09 5,6 7,9 10,8

6 Rasio Tenaga Medis per satuan penduduk 1.22 1.48 2.06 66,0 69,1 323

7 Rasio Posyandu terhadap Balita 109 10.93 10.

65 116 112 0,9

8

Cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan (%)

87.08 95.18 75.37 67,1 69,9 72,1

9 CakupanDesa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (%)

77.3 84 87.9 79,2 80,2 81,9


No. Indikator TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017 2018

10 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat

perawatan (%) 1.05 100 100 100 100 100

11 Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit TBC BTA (%) 56 20.7 20.76 79,1 97,5 100

12 Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit DBD (%) 100 100 100 100 100 100

13 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan

pasien masyarakat miskin (%) 50,7 41.37 25.83 56,6 65,4 76,4

14 Cakupan kunjungan bayi (%) 89.05 88.9 66.48 79,2 87,8 91,7

15 Jumlah Puskesmas (bh) 21 21 21 22 23 23

16 Jumlah pembantu Puskesmas (buah) 81 80 80 80 80 80

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong 2018

Kesehatan merupakan faktor yang berpengaruh

dalam pembangunan manusia. Derajat kesehatan

masyarakat yang baik akan merefleksikan kinerja yang baik

pula pada masyarakatnya. Oleh karena itu keberadaan

fasilitas kesehatan juga sangat memegang peran penting

dalam meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.

Semakin mudah masyarakat menjangkau fasilitas

kesehatan yang tersedia, maka diharapkan semakin berkurang

pula tingkat kesakitannya.

c. Urusan Wajib Pekerjaan Umum

Indikator bidang pekerjaan umum di Kabupaten Parigi

Moutong dapat dilihat dari beberapa aspek. Indikator

pertama adalah proporsi panjang jaringan jalan dalam

kondisi baik di Kabupaten Parigi Moutong yang berubah pada

tiap tahunnya sesuai dengan keadaan di lapangan. Pada

tahun 2016 proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

adalah 0,33 dan pada tahun 2017 mencapai 0,29.

Indikator kedua adalah persentase luas jaringan

irigasi dalam kondisi baik. Angka persentase luas

jaringan irigasi dalam kondisi baik pada tahun 2018

menunjukan jumlah angka 86 %. angka tersebut didapat dari


hasil perhitungan luas irigasi kabupaten dalam kondisi

baik di bagi luas irigasi kabupaten.

Indikator ketiga adalah rasio tempat ibadah per

satuan penduduk. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk

di Kabupaten Parigi Moutong tercatat 2,87% pada tahun 2016

dan mengalami penurunan ditahun 2018 menjadi 2,43%.

Hasil tersebut dicapai dengan perhitungan jumlah rumah

ibadah dibagi jumlah penduduk, dikali 1.000.

Indikator keempat adalah rasio tempat pembuangan

sampah (TPS) per satuan penduduk. Pada tahun 2016 didapat

angka sebesar 29.39 dari hasil penghitungan daya tampung

TPS dengan kapasitas 13.200 m3 dibagi jumlah penduduk

eksisting dikalikan 1.000.

Indikator kelima adalah panjang jalan yang dilalui

roda empat, dimana angka tersebut mencapai 0,0026 km

pada tahun 2017 untuk jalan nasional, jalan propinsi, jalan

kabupaten, dan jalan desa. Angka tersebut menunjukkan

kesamaan dengan tahun sebelumnya.

Indikator keenam adalah panjang jalan kabupaten

dalam kondisi baik (>40 Km/jam) dimana pada tahun

2017 mencapai prosentase sebesar 29% didapat dari hasil

panjang jalan dalam kondisi baik dibagi seluruh panjang jalan

kabupaten yang ada dikalikan 100%.

Indikator selanjutnya adalah presentase rumah layak

huni di Kabupaten Parigi Moutong pada tahun 2016

sebesar 83,65%, dan pada tahun 2017 menjadi 0,039%.

Angka ini diperoleh dari perhitungan jumlah rumah layak huni

dibagi jumlah penduduk. Berikut tabel yang

menggambarkan indikator bidang pekerjaan umum.


Tabel 2.26 Indikator Bidang Pekerjaan Umum


No Indikator Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

0,22 0,24 0,26 0,29 0,33 0,29

2 Rasio tempat ibadah per

satuan penduduk 2,76 2,77 2,79 2,73 2,87 2,43

3 Rasio rumah layak huni 0,12 0,15 0,15 0,15 83,65 0,039

4 Panjang jalan dilalui Roda

empat (km) 0,002 0,0023 0,0023 0,0023 0,0023 0,0026

5

Panjang jalan kabupaten

dalam kondisi baik (>40

Km/jam)

0,55% 0,55% 0,56% 0,056%

0,33%

29%

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, 2017

d. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan

Dokumen Perencanaan Daerah yang menjadi pedoman

dalam perencanaan pembangunan terdiri dari Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah sebagaimana tertuang

dalam Perda Nomor 15 Tahun 2008 tentang RPJPD Kabupaten

parigi Moutong tahun 2005-2025 dan perencanaan jangka

menengah yang berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 3

Tahun 2014 tentang RPJMD Kabupaten Parigi Moutong

Tahun 2013-2018. Pelaksanaan perencanaan tahunan

RPJMD dijabarkan dalam RKPD yang ditetapkan dengan

Peraturan Bupati setiap tahunnya. RKPD dimaksud merupakan

implementasi target tahunan RPJMD. Ketersediaan dokumen

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini


Tabel 2.26

Dokumen Perencanaan Pembangunan


No Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1

Tersedianya dokumen

perencanaan RPJPD yang telah

ditetapkan dengan PERDA

ada ada ada ada ada ada

2

Tersedianya Dokumen

Perencanaan : RPJMD yang

telah ditetapkan dengan

PERDA/PERKADA

ada ada ada ada Ada Ada

3

Tersedianya Dokumen

Perencanaan : RKPD yang telah

ditetapkan dengan PERKADA

ada ada ada ada Ada Ada

4 Penjabaran Program RPJMD

kedalam RKPD (%) 100 100 Ada Ada Ada Ada

Sumber : Bappelitbangda

e. Urusan Wajib Perhubungan

Peningkatan jumlah sarana angkutan publik, kendaraan

roda 2 maupun roda 4 serta angkutan umum menuntut

ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan yang

memadai. ijin trayek selama dua tahun terakhir tidak

mengalami peningkatan maupun penurunan dari 50 pada

tahun 2017, tetap menjadi 50 pada tahun 2018.

Dengan semakin bertambahnya kendaraan dan

meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya uji

kendaraan bermotor maka jumlah uji kir angkutan umum

dan angkutan barang selama periode empat tahun terakhir

mengalami peningkatan. Jumlah angkutan umum dan

angkutan barang yang diuji kir di Dinas Perhubungan

Kabupaten Parigi Moutong tahun 2017 sebanyak 1.823 buah

kendaraan meningkat menjadi 1.877 buah kendaraan pada

tahun 2018.

Tarif biaya pengujian kelayakan angkutan umum

mengalami perubahan untuk Jumlah Berat yang

diperbolehkan (JBB) JBB 5.200 s/d 7.000 Rp 41.500 untuk JBB


14.000 keatas Rp 56.000 Dalam kondisi normal, waktu

pengerjaan uji kir rata-rata 30 menit per kendaraan.

Adapun Indikator urusan perhubungan tahun 2015-

2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.27 Indikator Urusan Perhubungan


No Indikator Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

1 Rasio ijin trayek 0.0001124 0,0001136 0.000109 0,000107 0,000106

3

Jumlah uji kir

angkutan umum

(bh)

2.539 3.267 1.770 1.823 1.877

4 Jumlah Terminal Bis (bh) 9 9 9 9 9

5 Presentase Angkutan

Umum yang tidak

memiliki KIR

25.04 16,4 29,03 29,05 29,04

7

Lama pengujian

kelayakan angkutan

umum (KIR)

30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit

8

Biaya

pengujian

kelayakan

angkutan umum

49.500 31.500 31.500 31.500 31.500 31.500

49.500 41.500 41.500 41.500 41.500 41.500

49.500 56.000 56.000 56.000 56.000 56.000

9 Presentase Pemasangan

Rambu-rambu (unit) 0.89 0,09 8,68 9,42 10,15

Sumber : Dinas Perhubungan 2018

g. Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Sumber daya alam yang diperlukan mempunyai

keterbatasan dalam banyak hal, yaitu keterbatasan tentang

ketersediaan menurut kuantitas, kualitas, ruang dan waktu.

Oleh sebab itu diperlukan pengelolaan lingkungan dan

sumberdaya alam yang baik dan bijaksana. Pengelolaan

tersebut yang berupa pencegahan, penanggulangan

kerusakan dan pencemaran serta pemulihan kualitas

lingkungan adalah menjadi tanggung jawab bersama antara

masyarakat dan peran pemerintahan.

Dalam hal ini melestarikan lingkungan hidup merupakan

tujuan Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yakni

mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang

berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan program serta


mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan, serta pada

tahun 2015 diharapkan dapat mengurangi setengah dari

jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum yang

sehat.

Pengelolaan sumber daya alam memiliki tujuan yang

sama yaitu agar terus tersedianya sumber daya alam yang

dapat diperbaharui, menghemat dan meminimalkan

penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

serta mencari subtitusi dari sumber daya alam yang tidak

dapat diperbaharui. Sebagai contoh, kita dapat memiliki

kualitas tanah yang baik sehingga kualitas air juga

membaik. Berbagai langkah dan pendekatan dilakukan untuk

penanganan dan penyelesaian masalah lingkungan yang

dilakukan. Dari tahun 2010 sampai dengan 2014, dari jumlah

kasus yang masuk semuanya ditindaklanjuti.

Tabel 2.28 Indikator Urusan Lingkungan Hidup


No Indikator Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

1 Persentase penanganan sampah

6,80 % 7,94 % 10,21% 13,61% 16,97%

2 Presentase Penanganan RTH 3,76 % 5,23 % 8,04% 11,26% 14,47%

3 Cakupan pengawasan

terhadap pelaksanaan dokumen lingkungan

9,02 % 13,11 % 17,21% 21,31% 25,41%

4

Presentase luas lahan dan/atau tanah untuk

produksi bimassa yang

ditetapkan dan informasikan status kerusakannya

0,068 % 0,197 % 0,381% 2,17% 3,21%

5

Persentase

pengendalian/penanganan kerusakan sumber daya

alam dan ekosistem laut

0,11 % 0,68 % 1,43% 2,00% 2,57%

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup


h. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil

Pelayanan dokumen administrasi kependudukan dari

tahun 2017 ke tahun 2018 mengalami peningkatan,

khususnya untuk pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP)

hal ini terlihat dari kepemilikan KTP atau rasio penduduk ber

KTP per satuan penduduk tahun 2017 sebesar 1,17% menjadi

1,25% pada tahun 2018.

Hal ini disebabkan oleh implementasi UU No 23 Tahun

2006, yaitu penerapan KTP berbasis NIK secara nasional,

yakni dengan adanya perekaman KTP elektronik yang mulai

dilaksanakan pada akhir tahun 2011, dimana semua wajib KTP

diundang ke kecamatan untuk melakukan perekaman KTP

elektronik.

Pada tahun 2015-2018 kepemilikan akta kelahiran

per 1000 penduduk mengalami peningkatan yaitu dari

0.33% tahun 2015 menjadi 24,06% pada tahun

2018. Angka rasio kependudukan tahun 2014-2018 dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.29 Angka Rasio Kependudukan


No Indikator Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

1 Rasio penduduk berKTP

per satuan penduduk 0,33 0,33 1,09 1,17 1,25

2

Rasio bayi berakte

kelahiran 0,28 0,28 0,47 0,80 0,94

3

Rasio pasangan berakte nikah

0.01 0,01 0,01 0,05 0,09

4 Rasio Kepemilikan KTP

0,50 0,50 72 75 81

5 Kepemilikan akta kelahiran per 1000

penduduk

0,33 0,33 4,40 22,16 24,06

Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil, 2018


i. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana

Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong terus berupaya

meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan serta

kesejahteraan dan perlindungan anak. Rasio KDRT semakin

menurun hal ini disebabkan adanya peningkatan kesadaran

masyarakat terhadap permasalahan KDRT dan telah adanya

jejaring dalam penanganan KDRT. Gambaran pelaksanaan

urusan wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di

Kabupaten Parigi Moutong sampai dengan tahun 2015 dapat

dilihat dari capaian indikator Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera. Partisipasi PUS dalam program KB akan

terus ditingkatkan sehingga diharapkan angka kelahiran

dapat diturunkan. Selain itu keikutsertaan keluarga Pra

Sejahtera dalam kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan

Keluarga Sejahtera (UPPKS) dengan belajar berusaha

memperoleh tambahan penghasilan melalui ekonomi pro

duktif di wilayah masing-masing. Perkembangan capaian

indikator Keluarga Berencana dan Keluarga

Tabel 2.30 Indikator Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tahun 2014-2018 Kabupaten Parigi Moutong

No Indikator Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

1

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan (kasus)

30 30 36 31 43

2 Rasio KDRT 0,03 0,03 0,4 0,22 0,01

3 Rasio akseptor KB 0,29 0,29 76,32 75,90 75,38

4 Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21

5 Cakupan peserta KB aktif

1,76 1,76 75810 73084 68459

Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian

Penduduk dan KB Kab. Parigi Moutong


Cakupan peserta KB aktif atau prevalensi mengalami

kenaikan. Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat untuk

ber KB semakin meningkat. KB pria juga mengalami

kenaikan. Ini menunjukkan bahwa kesadaran kaum pria

untuk ber KB semakin meningkat

j. Urusan Wajib Sosial

Pelaksanaan urusan sosial diarahkan pada upaya

meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, penyandang

masalah kesejahteraan sosial, perlindungan anak terlantar,

korban kekerasan dalam rumah tangga, karang taruna, korban

bencana, lansia, dan anak sekolah. Upaya yang telah

dilakukan adalah dengan pemberian bantuan, subsidi,

pembinaan, pendampingan terhadap anak panti asuhan,

penyandang cacat, korban bencana, korban kekerasan, dan

lansia rawan sosial. Upaya-upaya yang telah dilakukan

tersebut seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 2.31

Indikator Urusan Sosial Tahun 2013-2018 Kabupaten Parigi Moutong

No. Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Sarana sosial:

- Panti Asuhan 7 7 7 7 7 7

- Panti Jompo - - - - - -

- Panti Rehabilitasi - - - 1 1 1

2 PMKS yang memperoleh

bantuan sosial (%) 0,38% 0,38% 0,38% 0,38 % 0,25 0,25

3 Penanganan penyandang masalah

kesejahteraan social

0,77% 0,7% 0,7% 0,77% 0,49 0,49

Sumber: Dinas Sosial Kab. Parigi Moutong

Kebersamaan dari semua pihak untuk mengurangi angka

PMKS, khususnya peran pemerintah daerah, keterlibatan

masyarakat, baik secara langsung maupun melalui kelompok-

kelompok masyarakat akan membuahkan hasil yang maksimal.


k. Urusan Wajib Ketenagakerjaan

Pembangunan bidang ketenagakerjaan dewasa ini

masih menghadapi berbagai permasalahan antara lain

tingginya pencari kerja (penganggur), terbatasnya

penciptaan dan perluasan kesempatan kerja, serta

rendahnya produktivitas kerja.

Pelaksanaan urusan ketenagakerjaan diarahkan sebagai

upaya pengurangan pengangguran dan melindungi tenaga

kerja maupun perusahaan. Angka pengangguran adalah

salah satu indikator penting untuk kesejahteraan ekonomi

masyarakat, sehingga menjadi ukuran kinerja pemerintah.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan

rasio antara banyaknya Angkatan Kerja dengan banyaknya

Penduduk Usia Kerja. TPAK pada tahun 2017 sebesar 67,30%

meningkat menjadi sebesar 72,05% pada tahun 2018.

Pengangguran merupakan indikator bahwa terjadi

kesenjangan antara pertambahan kesempatan kerja

dengan pertambahan angkatan kerja. Untuk angka tingkat

pengangguran terbuka masih menunjukan angka yang cukup

tinggi yaitu 2,66% di tahun 2017 dan 2,27% di tahun 2018.

Perkembangan capaian indikator ketenagakerjaan dari tahun

2012-2018 secara jelasnya dapat diamati pada tabel berikut :

Tabel 2.32 Indikator Ketenagakerjaan Tahun 2012-2018


No Indikator Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Tingkat partisipasi angkatan kerja (%)

68,00 67,11 68,58 70,21 - 67,30 72,05

2 Tingkat pengangguran terbuka (%)

3,43 3,00 3,56 2,27 - 2,66 2,70

Sumber : Indikator Makro Sosial Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah 2018

l. Urusan Wajib Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

Salah satu usaha pengembangan ekonomi di Kabupaten Parigi

Moutong adalah koperasi. Manfaat koperasi bisa dirasakan sampai


lapisan bawah dan dapat dijadikan sebagai wahana paguyuban

maupun kelompok usaha masyarakat.

Jumlah koperasi pada tahun 2018 sebanyak 232 buah.

Jumlah koperasi aktif tahun 2018 yaitu 224 sedangkan pada

tahun 2017 yaitu 222. Perkembangan perkoperasian di

Kabupaten Parigi Moutong tahun 2013-2018 dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 2.33 Perkembangan Koperasi Tahun 2013-2018

di Kabupaten Parigi Moutong

KOPERASI USAHA MIKRO DAN KECIL

Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Jumlah Koprasi 250 250 213 253 234 232

2 - Koperasi aktif 158 158 180 221 222 224

- Koperasi Tidak aktif

92 92 33 32 9 8

Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kab. Parigi Moutong

m. Urusan Wajib Penanaman Modal

Aktivitas penanaman modal atau investasi

memperlihatkan peran yang sangat penting sebagai penggerak

pertumbuhan ekonomi daerah. Dampak/ efek pengganda

(mulitiplier effect) yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut

memungkinkan terjadinya dorongan pertumbuhan ekonomi

dalam suatu sistem perekonomian. Aktivitas investasi pada

berbagai sektor memungkinan perekonomian menghasilkan

output yang banyak, pemanfaatan sumberdaya lokal secara

optimal dan terjadinya dinamika dalam proses pertukaran

produksi antar daerah maupun lintas sektor. Penanaman

modal di Kabupaten Parigi Moutong dalam kurun waktu 2012

hingga 2018 terus menunjukkan perkembangan, baik dilihat

dari nilai investasi maupun jumlah unit usahanya. Hal ini

menunjukkan bahwa iklim investasi di Kabupaten Parigi Moutong

cenderung kondusif.

Pertumbuhan penanaman modal baru di Kabupaten

Parigi Moutong pada tahun 2018 meliputi investasi PMA 4 unit


Perusahaan dengan nilai investasi US$ 3092.50 investasi total

nilai investasi penanaman modal berdampak pada kenaikan

penyerapan tenaga kerja faktor penting lain yang juga

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah adalah

penanaman modal atau investasi. Penanaman modal

tidak bisa dilepaskan dari sektor industri, semakin besar

dan berkembang industri di suatu daerah semakin besar

investasi yang ditanamkan dalam daerah tersebut. Untuk

perkembangan penanaman modal Kabupaten Parigi Moutong

tahun 2013-2018 lebih jelasnya terlihat pada tabel berikut :

Tabel 2.34 Perkembangan Penanaman Modal


No Indikatr Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Jumlah Investor

berskala

Nasional

PMA 5 4 9 4 1 6

PMDN 1 1 1 - 1 2

2 Nilai Investasi

PMA (US$ ribu) 64,875 373,2 145,29 3092.50 12.105 15.458,5

PMDN (Rp) 27.655 30.633 23.688 - 28,58 619,72

Sumber : Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab. Parigi Moutong

n. Urusan Wajib Kebudayaan

Untuk melihat bagaimana kebudayaan menjadi salah

satu faktor penting dalam kehidupan manusia, maka hal ini

dapat terlihat dari peran pemerintah daerah dalam

mengelola kekayaan seni budaya dan sarana prasarana

yang mendukungnya. Salah satu indikator pengelolaan

produk budaya sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini.


Tabel 2.35 Perkembangan Seni Budaya


No Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Penyelenggaraan festifal seni dan budaya (kali) 2 3 2 2 2 2

2 Sarana penyelenggaraan seni dan

budaya (buah/unit) 28 28 2 2 2 3

3 Benda, Situs dan Kawasan Cagar

Budaya yang dilestarikan (buah) 20 20 45 45 45 45

Sumber: Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Parigi Moutong

o. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olahraga

Pemuda merupakan asset pembangunan terutama di

bidang SDM, sebagai pemersatu langkah-langkah

pendukung dalam pembangunan. Kegiatan kepemudaan

adalah kegiatan kepemudaan yang diselenggarakan dalam

bentuk pertandingan dan perlombaan.

Organisasi pemuda adalah sekelompok pemuda yang

bekerja sama dengan suatu perencanaan-perencanaan kerja

dan peraturan-peraturan untuk mencapai tujuan tertentu.

Kegiatan kepemudaan dan olahraga adalah kegiatan yang

dilakukan oleh Dinas Pemuda Olahraga , Kebudayaan dan

Pariwisata untuk memfasilitasi kegiatan di masyarakat

maupun di sekolah. Kegiatan olahraga pada tahun 2018

ada sejumlah 15 kegiatan.

Data lapangan olahraga yang tercantum dalam tabel

adalah lapangan olahraga yang ada di sekolah maupun

yang ada di masyarakat yang sifatnya out door, khususnya

untuk lapangan sepak bola, bulutangkis, lapangan voli,

tenis meja, sepak takraw, basket, dan lapangan futsal. Pada

tahun 2017 tersedia 451 lapangan dan pada tahun 2018

terdapat 460 lapangan. Data tentang perkembangan

pemuda dan olahraga tahun 2013-2018 dapat dilihat pada tabel

berikut :


Tabel 2.44 Perkembangan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Parigi Moutong

Tahun 2013-2018

No Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Jumlah organisasi

pemuda 22 22 22 22 23 23

2 Jumlah lapangan

olahraga 393 360 400 447 451 460

Sumber: Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayan dan Pariwisata Kab. Parigi Moutong

s. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Stabilitas keamanan adalah prasyarat terhadap

tumbuh kembang investasi, infrastruktur, teknologi maupun

tenaga kerja. Untuk meningkatkan antisipasi terhadap

ancaman stabilitas keamanan Pemerintah Kabupaten

Kabupaten Parigi Moutong juga koordinasi dengan Kodim,

Polres. Peran aktif kerjasama ini untuk menciptakan

stabilitas keamanan.

Konflik berbau SARA, aksi terorisme dan separatisme

berpotensi menjadi komoditas politik. Deteksi dini atas

potensi kerawanan harus dilakukan. Sesuai dengan UU

32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yang

menyebutkan peran Kominda melalui otonomi daerah

berkewajiban melindungi masyarakat, menjaga persatuan,

kesatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan Negara

Republik Indonesia.

Iklim daerah yang kondusif perlu diciptakan salah

satunya melalui pembinaan politik daerah dan pembinaan

terhadap LSM, Ormas dan OKP. Fungsi deteksi dini, cegah dini

dan lapor cepat perlu dibangun tidak hanya di komunitas

intelejen tetapi juga tiap individu masyarakat. Sehingga

kepercayaan publik terhadap jaminan keamanan

pemerintah meningkat. Pencapaian upaya yang telah dilakukan

tersebut seperti pada tabel berikut ini:


Tabel 2.36 Kegiatan Pembinaan Organisasi dan Politik


No Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

1 Kegiatan pembinaan

terhadap LSM,

Ormas dan

OKP(kali)

1 1 1 1 1

2 Kegiatan pembinaan

politik daerah (kali)

2 1 1 2 1

Sumber : Badan Kesbanglinmas Kab. Parigi Moutong

t. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

Berbagai upaya dalam urusan ketahanan pangan tidak

hanya berfokus pada peningkatan ketersediaan pangan,

pemerataan distribusi pangan dengan harga terjangkau dan

tercapainya pola konsumsi pangan yang aman beragam,

bergizi dan imbang, namun juga meningkatkan peran

masyarakat dan pihak swasta dalam mendukung

ketahanan pangan.

Ketersediaan pangan pada tahun tahun 2018 mengalami

penurunan dari 284.203 ton pada tahun 2017 menjadi

229.459 ton di tahun 2018. Perkembangannya dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 2.37 Perkembangan Ketersediaan Pangan


No Indikator Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

1

Ketersediaan

Pangan utama

(beras) (ton) 155.224 165.881 185.018 284.203 229.459

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan Kab. Parigi Moutong


u. Urusan Wajib Statistik

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004

Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

disebutkan bahwa perencanaan pembangunan daerah harus

didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu pemerintah

wajib menyediakan data dan informasi statistik yang

berkualitas, akurat, mutakhir dan dapat

dipertanggungjawabkan. Selain untuk kebutuhan

perencanaan pembangunan pemerintah data dan informasi

juga dibutuhkan oleh kalangan swasta, perguruan tinggi

dan masyarakat untuk pengembangan usaha, penelitian

dan kebutuhan lainnya.

Masyarakat menuntut ketersediaan data dan

informasi yang beragam, rinci, akurat dan mutakhir.

Tuntutan kebutuhan data dan informasi tersebut belum

terpenuhi seluruhnya, namun secara bertahap terus

diupayakan ketersediaannya. Data produk-produk statistik

diantaranya adalah; buku Parigi Moutong Dalam Angka, buku

PDRB kabupaten, buku indikator kesejahteraan rakyat,

buku indeks pembangunan gender, buku inflasi, buku

penduduk pertengahan, buku statistik harga bangunan,

buku IPM, Buku Statistik Industri, Buku Kecamatan Dalam

Angka, Buku Indeks Harga konsumen dan Inflasi serta

Buku Nilai Tukar Petani.

v. Urusan Wajib Kearsipan

Penyelenggaraan urusan kearsipan mempunyai fungsi

strategis bagi perkembangan daerah karena menangani arsip-

arsip aktif, arsip inaktif dan dokumentasi daerah. Upaya

yang dilakukan untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan

kearsipan diantaranya melalui pemberian bimbingan teknis

pada pengelola kearsipan serta penerapan Sistim

Kearsipan Pola Baru (SKPB) melalui kegiatankegiatan


antara lain monitoring, lomba dan pendampingan

pengelolaan arsip.

Untuk itu perlu ada upaya bersama dari para

pejabat struktural untuk memulai dan melaksanakan

secara optimal dalam penyelamatan arsip-arsip penting.

Hasil-hasil yang dicapai selama lima tahun terakhir seperti

terlihat pada tabel berikut :

Tabel 2.38 Pengelolaan Kearsipan Tahun 2013-2017


No

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

1

Kegiatan Peningkatan

SDM pengelola

kearsipan

2 kegiatan

2 kegiatan

3 kegiatan

3 kegiatan

2 Kegiatan

2

Persentase SKPD

menerapkan arsip secara baik (%)

23,3% 33,3% 38,23%

50% 32,5%

Sumber : Badan Perpustakaan Kearsipan dan Dokumentasi, Kab. Parigi Moutong

Persentase SKPD yang mengelola arsip kategori baik

mengalami penurunan dari 50% pada tahun 2016 menjadi

32,5% pada tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa SKPD

sudah makin peduli tentang pengelolaan arsip.

w. Urusan Wajib Perpustakaan

Perpustakaan merupakan sumber informasi dan

sarana strategis dalam peningkatan sumberdaya manusia.

Keberadaan perpustakaan diharapkan dapat meningkatkan

minat baca di masyarakat. Guna menunjang peningkatan

minat baca masyarakat, Pemerintah Kabupaten Parigi

Moutong menambah jumlah perpustakaan maupun

menambah jumlah koleksi pustaka.

Banyaknya unit perpustakaan ini memberi kemudahan

pada masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas

perpustakaan. Jumlah perpustakaan sampai dengan tahun

2017 sebanyak 338 unit dan dilengkapi dengan 4 armada


perpustakaan keliling. Peningkatan pelayanan

perpustakaan dilakukan dengan menambah jumlah

jam/hari buka perpustakaan (hari sabtu tetap buka)

dan mengikutkan petugas dalam kursus/bintek terkait

dengan pustaka untuk meningkatkan profesionalisme dalam

pelayanan. Peningkatan jumlah pengunjung perpustakaan

dan koleksi buku seperti terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.39

Jumlah Pengunjung dan Koleksi Perpustakaan Tahun 2014-2017 Kabupaten Parigi Moutong

No Indikator Tahun

2014 2015 2016 2017

1

Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun (orang)

26.111 20.216 28.228 1,48

2

Jumlah Koleksi judul buku

yang tersedia di perpustakaan daerah 13.769 13.865 14.615 15.143

3

Jumlah Koleksi buku yang

tersedia di perpustakaan daerah

48.458 48.562 50.062 50,184

4

Jumlah mobil unit perpustakaan

keliling

4 unit 4 Unit 4 unit 4

Sumber : Badan perpustakaan kearsipan dan Dokumentasi, Kab. Parigi Moutong

2.1.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan

a. Urusan Pilihan Pertanian

Pembangunan pertanian diarahkan untuk

mewujudkan masyarakat pertanian, perikanan dan

kehutanan yang man diri, berdaya saing dan sejahtera,

dengan mewujudkan peningkatan produksi pertanian dan

peternakan untuk memantapkan ketahanan pangan,

meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan peternakan

dan juga meningkatkan kelas kemampuan kelompok tani


serta pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang

lestari.

Produktivitas pada sektor pertanian dipengaruhi faktor

pola tanam, penggunaan bibit yang berkualitas dan

penggunaan pupuk organik serta kesadaran pengembangan

pangan non padi. Perkembangan indikator sektor pertanian

Kabupaten Parigi Moutong tahun 2013-2017 dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 2.40 Produktivitas Sektor Pertanian Terhadap PDRB Tahun 2013-

2017 Kabupaten Parigi Moutong (ADHB)

NO INDIKATOR TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017

1 Produktivitas sektor pertanian per hektar

(kw/ha)

- Padi 50.78 53.62 54,45 52,44 54,45

- Jagung 38.03 38.99 44,52 56,61 44,52

- Kedelai 16.08 18 22,23 20,07 22,23

- Kacang Tanah 23.7 21.38 17,37 15,44 17,37

- Kacang Hijau 9.07 9.25 8,90 8,25 8,90

- Ubi Kayu 215.54 201.87 191,68 156,01 191,68

- Ubi Jalar 127.3 125.41 119,68 145.82 119,68

- Tanaman Bahan Makanan 12,75 12,38 11,48 11,51 10,90

- Peternakan 1,50 1,52 1,64 1,77 1,78

Sumber : PDRB Kab. Parigi Moutong 2013-2017

Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka 2018

b. Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan

Perkembangan luas lahan usaha perikanan darat

khususnya yang dilakukan di kolam selama lima tahun

terakhir cenderung meningkat. Namun peningkatan luas lahan ini

tidak mempengaruhi hasil produksi perikanan tangkap di

Kabupaten Parigi Moutong.

Jumlah produksi perikanan tangkap di Kabupaten Parigi

Moutong pada tahun 2015 sebesar 24.548,60 ton, sedangkan

pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 23.630,5 ton.


Luas lahan budidaya perikanan menurut kecamatan di

Kabupaten Parigi Moutong dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.43

Luas Lahan Perikanan Budidaya di Kabupaten Parigi Moutong 2014-2018

NO Indikator Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

1 Luas Lahan Budidaya

Perikanan (M²):

- tambak 3.569 3.569 4.580 5.680 6.866

- kolam 175,40 167,80 176,50 150,50 165,70

- Laut 338,90 450,50 462,50 485,00 495,50

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Parigi Moutong

c. Urusan Pilihan Perdagangan

Jika dibandingkan dengan tahun 2016 kontribusi

sektor perdagangan terhadap PDRB atas dasar harga berlaku

mengalami kenaikan dari 2.423.765,69 menjadi 2.703.700,08

pada tahun 2017. Jumlah PDRB atas dasar harga berlaku

pada tahun 2017 sebesar 15.921.846,91 Kontribusi dan nilai

ekspor sektor perdagangan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.44 Sektor Pertambangan dan Energi 2015-2017


No Indikator Tahun

2015 2016 2017

1

Kontribusi sektor

Perdagangan

Atas Dasar Berlaku : Atas Dasar konstan :

2.207.237,4 1.700.091,60

2.423.765,69 1.805.302,63

2.703.700,08 1.892.725,45

2

Jumlah PDRB

Atas Dasar Berlaku :

Atas Dasar konstan :

13.310.154,4

10.131.717,8

14.318.048,26

10.639.008,80

15.921846,91

11.239.501,95

3

Kontribusi sektor

Perdagangan terhadap PDRB

16,58 16,93 16,98


d. Urusan Pilihan Perindustrian

Selama tahun 2017, sektor industri memberikan

kontribusi terhadap PDRB atas dasar harga berlaku sebesar


2,43%. Jika dibanding dengan tahun 2017, kontribusi sektor

industri pada tahun 2016 2,42% sedangkan pada tahun

2017 menjadi 2,43%.

Tabel 2.45

Indikator Sektor Perindustrian Tahun 2013-2017 Kabupaten Parigi Moutong

NO INDIKATOR TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017

1 Kontribusi sektor industri

terhadap PDRB (%) 7.17 7.24 2,35 2,42 2,43

2 Jumlah perusahaan industri formal

894 894 110 42 23

Sumber : BPS (Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2018)

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Sejalan

dengan paradigma baru di era globalisasi, iptek menjadi faktor

yang memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan

kualitas hidup suatu bangsa. Implikasi paradigma ini adalah

terjadinya proses transisi perekonomian dunia yang semula

berbasiskan pada sumber daya alam menjadi perekonomian

yang berbasiskan pengetahuan (Knowledge Based

Economy/KBE). Pada KBE, kekuatan bangsa diukur

dari kemampuan iptek sebagai faktor primer ekonomi

menggantikan modal, lahan dan energi untuk peningkatan daya

saing. Bagi suatu daerah, kemampuan inovasi merupakan faktor

daya saing yang sangat penting, terutama dalam menghadapi

beberapa kecenderungan sebagai berikut :

1. Tekanan per saingan global yang terus meningkat

2. Produk semakin kompleks dan memiliki siklus hidup

yang semakin pendek karena cepatnya kemajuan

teknologi dan perubahan tuntutan konsumen; dan


3. Perubahan persaingan pasar yang semakin cepat dan

kompleks.

Peningkatkan daya ungkit (leverage) peran iptek yang sesuai

dan spesifik bagi daerah, serta meningkatkan kemampuan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengakses dan

memanfaatkan i p t ek ( d a l a m a r t i l ua s ) da n h a s i l

l i t ba n g s e r t a mengembangkannya. Hal ini sesuai dengan

Nawa Cita nomor 6 meningkatkan produktivitas rakyat dan

daya saing di pasar internasional dan Nomor 7 yaitu

mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

2.1.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Analisis fokus kemampuan ekonomi daerah dilihat

dari indikator kemampuan daerah dalam meningkatkan

pendapatan masyarakatnya. Tingkat pendapatan penduduk

sebenarnya sangat bervariasi Pengelompokan pengeluaran

makanan perkapita sebulan dibagi dalam 8 golongan. Pada tahun

2017, pengeluaran per kapita untuk konsumsi makanan rata-

rata di Kabupaten Parigi Moutong sebesar Rp 398.801.

sedangkan pengeluaran kelompok non makanan mencapai Rp.

297.970 Jika penduduk sudah dapat memenuhi kebutuhan

makanannya maka cenderung membelanjakan sisanya untuk

pengeluaran lainnya. Dengan asumsi tersebut jika pengeluaran

non makanaan semakin besar maka semakin tinggi pula tingkat

kesejahteraan penduduk. Demikian sebaliknya jika pendapatan

semakin rendah maka presentase pengeluaran untuk konsumsi

makanan semakin tinggi dan pengeluaran untuk non makanan

semakin rendah. Persentase penduduk menurut golongan per

kapita tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :


Tabel 2.46

Persentase Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan Di Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2017

Golongan Makanan Persentase Penduduk

<150 000 0,00

150 000 - 199 999 0,00

200 000 – 299 999 5,30

300 000 – 499 999 34,39

500 000 – 749 999 28,30

750 000 – 999 999 14,46

1 000 000 – 1 499 999 13,32

1 500 000 + 4,22

Jumlah 100,00 Sumber : Data BPS (Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2018)

2.1.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur

Pembangunan sarana dan prasarana wilayah atau

infrastruktur direncanakan untuk mendukung terwujudnya visi

dan misi pembangunan di Kabupaten Parigi Moutong. Sarana dan

prasarana wilayah pada dasarnya merupakan elemen pendukung

bagi berlangsungnya kehidupan suatu wilayah karena

masyarakat yang tinggal di suatu wi layah akan

membutuhkan sarana prasarana untuk

melangsungkan kegiatan. Fasilitas sarana prasarana

wilayah tersebut diantaranya :

1. Sarana Perhubungan

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan dari tahun

ke tahun semakin menurun, artinya bahwa dengan panjang

jalan tetap jumlah kendaraan semakin bertambah sehingga

kepadatan kendaraan semakin bertambah.

Pertumbuhan jumlah orang/barang yang melalui

terminal dari tahun ke tahun cenderung mengalami

penurunan. Kondisi ini disebabkan oleh tingginya

kepemilikan kendaraan pribadi. Rasio penjang jalan dan

jumlah orang yang melalui terminal tahun 2014- 2018 dapat

dilihat tabel berikut:


Tabel 2.47 Rasio Panjang Jalan dan Jumlah Barang Melalui Dermaga


No Indikator

Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

1

Rasio panjang jalan per

jumlah

Kendaraan

(km/kend)

0,44

km/kend

0,75

km/kend

57,12

km/kend

56,04

km/kend

55,01

km/kend

2

Jumlah arus pnumpang

angkutan

umum

69,720 72,120 74,284 76,512 78,807

Sumber : Dinas Perhubungan Kab. Parigi Moutong

2. Sarana Perekonomian

Jumlah restoran di Kabupaten Parigi Moutong

lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah rumah

makan. Pada tahun 2017 jumlah restoran/rumah makan

sebesar 273. Sementara itu hotel non bintang meningkat dari

58 pada tahun 2016 menjadi 80 pada tahun 2017.

Persentase jumlah restoran dan hotel tersebut dapat dilihat

pada tabel.

Tabel 2.48

Jumlah Restoran dan Hotel Tahun 2013-2017 Kabupaten Parigi Moutong

N

o Indikator

Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

1 Jenis dan jumlah

restoran

- Restoran / Rumah

makan

200 221 268 273 273

2 Jenis dan Jumlah

hotel

- hotel Non bintang 40 48 60 58 80 Sumber : Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2018


3. Jaringan Listrik

Energi listrik sudah menjadi kebutuhan setiap orang

dan pemenuhan kebutuhan listrik menjadi salah satu

faktor penting dalam menentukan keberhasilan

pembangunan di Kabupaten Parigi Moutong. Data

banyaknya pelanggan listrik di Kabupaten Parigi moutong

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.49 Jumlah Pelanggan Listrik Tahun 2013-2017

Di Kabupaten Parigi Moutong

No Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

1 Banyaknya pelanggan

listrik PLN dan non PLN 68.632 74.238 76.887 77.987 45.346

Sumber :Data BPS (Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Angka 2018)

2.1.4.2. Fokus Iklim Berinvestasi

Kondisi yang kondusif (aman dan tertib) suatu

wilayah merupakan salah satu syarat untuk menarik

investasi disamping prosedur dan proses perijinan yang tepat

waktu. Menurunnya angka kriminalitas dan jumlah demo

serta lebih singkatnya waktu penyelesaian perijinan

diharapkan dapat mendukung iklim investasi di Kabupaten

Parigi Moutong. Jika dibandingkan dengan tahun 2014,

pada tahun 2015 di Kabupaten Parigi Moutong tercatat

naiknya angka kriminalitas dan jumlahnya demo, namun

hal tersebut tidak sampai mengganggu stabilitas politik dan

keamanan di Kabupaten Parigi Moutong, sehingga para investor

tidak perlu takut untuk tetap menanamkan modalnya di

Kabupaten Parigi Moutong.

Upaya untuk menciptakan iklim investasi yang lebih

kondusif merupakan tantangan yang cukup berat bagi

Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, karena menyangkut

beberapa peraturan baik di tingkat pusat maupun daerah.

Perbaikan iklim, investasi perlu dilakukan pemerintah daerah

untuk menyikapi perbaikan di bidang peraturan perundang-


undangan di daerah, perbaikan pelayanan, dan

penyederhanaan birokrasi. Kondisi iklim investasi dapat dilihat

pada tabel :

Tabel 2.50

Indikator Iklim Investasi Tahun 2013-2017 Kabupaten Parigi Moutong

No Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

1 Jumlah perkara yang diselesaikan (perdana

dan pidata)

111 135 198 665 330

2 Jumlah dan macam

pajak dan retribusi daerah

26 26 26 23 23

Sumber : data diolah dari berbagai sumber, dan BPS 2018

2.1.4.3. Fokus Sumber Daya Manusia

Masalah angkatan kerja adalah masalah yang perlu

mendapat perhatian besar dalam melakukan perencanaan

pembangunan karena di dalam kelompok angkatan kerja

terdapat kelompok penduduk yang bertindak sebagai pelaku

ekonomi. Semakin besar jumlah tenaga kerja di dalam suatu

daerah, semakin besar penawaran tenaga kerjanya. Apabila

hal ini tidak diikuti dengan peningkatan permintaan tenaga kerja

(kesempatan kerja) maka akan jadi pengangguran. Disamping

itu, semakin besar jumlah tenaga kerja maka semakin besar

kapasitas penduduk usia kerja untuk menopang penduduk

usia tidak produktif, sebagai nilai rasio ketergantungan akan

cenderung menurun, namun ini memerlukan jumlah kesempatan

kerja yang mencukupi.

Indikator yang menggambarkan ketergantungan penduduk

non produktif terhadap kelompok usia produktif adalah

rasio

ketergantungan. Kondisi yang timpang dengan

kecenderungan besarnya kelompok usia non produktif akan

menyebabkan tekanan di bidang ekonomi dan sosial.

Rasio ketergantungan atau angka beban tanggungan

penduduk Kabupaten Parigi Moutong tahun 2016 mencapai angka


55, ini berarti bahwa setiap 100 orang yang berusia produktif

menanggung 55 orang usia belum produktif (usia 0-14 tahun)

dan usia tidak produktif (65 keatas) demikian juga di Tahun

2017 total rasio ketergantungan masih berkisar pada angka 52

berarti setiap 100 orang berusia produktif menanggung 52

usia belum produktif dan usia tidak produktif. Kondisi ini

dapat dilihat pada tabel:

Tabel 2.51 Angka Beban Tanggungan Penduduk Tahun 2013-2017


Tahun

Jumlah

penduduk usia 15-64 tahun

Jumlah

penduduk bekerja

Rasio Ketergantungan

2013 448,042 188.142 61,57

2014 292,130 210.312 53,78

2015 297.689 219.920 53,75

2016 321.579 219.920 55,24

2017 310.732 219.044 52,65 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, 2017,

dan Data BPS (Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2018)

a. Indeks Pembangunan Manusia

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sejak

munculnya isu persaingan global, seiring dengan era reformasi

di bidang pembangunan, tampak bahwa konsep pemikiran

tentang pembangunan (paradigma) telah bergeser. Pergeseran

paradigma ini bertolak dari kenyataan bahwa pembangunan

tidak cukup hanya berorientasi pada peningkatan hasil

produksi dengan laju pertumbuhan yang tinggi, karena hal

tersebut belum dapat menjamin peningkatan mutu kehidupan

dan kesejahteraan masyarakat banyak. Untuk mengukur

Keberhasilan dan kegagalan terhadap hasil Pembangunan

Manusia terlihat pada hasil Perhitungan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) Humen Development Indeks (HDI), nilai Indeks

Pembangunan Manusia sangat ditentukan oleh capaian tiga


dimensi dasar pembangunan manusia yaitu angka harapan

hidup, pendidikan dan daya beli. Berikut klasifikasi masing-

masing komponen pembentuk IPM.

Tabel 2.52

Pencapaian Komponen Pembentuk Indeks

Pembangunan Manusia Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2015-2017

UU rr aa ii aa nn


2015 2016 2017

Kab.

Parigi Moutong

Propinsi

Sulawesi Tengah

Kab.

Parigi Moutong

Propinsi

Sulawesi Tengah

Kab.

Parigi Moutong

Propinsi

Sulawesi Tengah

AAnnggkkaa HHaarraappaann

HHiidduupp

HHaarraappaann LLaammaa

SSeekkoollaahh

RRaattaa--rraattaa LLaammaa

SSeekkoollaahh

PPeennggeelluuaarraann

IIPPMM

63,17

11,84

6,72

9,150

62,79

67,26

12,72

7,97

8.768

66,79

63,18

12,23

6,87

9.351

63,60

67,31

12,92

8,12

9.034

67,47

63,19

12,44

6,98

9.488

64,09

67,32

13,04

8,29

9.311

68,11

Sumber : Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Tengah 2017

Nilai IPM Kabupaten Parigi Moutong telah mengalami

kenaikan dan berada pada klasifikasi kesejahteraan menengah

ke atas. Indikator (indeks) tersebut diatas menjelaskan telah

terjadii perbaikan pada aspek ekonomi dan kesehatan di

Kabupaten Parigi Moutong, dan dalam jangka panjang

berdampak pula pada peningkatan angka pendidikan.

Keberhasilan ini didukung dengan capaian kinerja

pembangunan kesehatan dan bidang ekonomi yang tercermin

melalui peningkatan usia harapan hidup, melek huruf dan daya

beli masyarakat semakin membaik.

Keberhasilan ini didukung dengan capaian kinerja

pembangunan kesehatan, pendidkan dan bidang ekonomi yang

tercermin melalui peningkatan usia harapan hidup, melek huruf

dan daya beli masyarakat semakin membaik. Capaian IPM

tahun 2017 tidak lepas dari kontribusi capaian ketiga

komponen, yaitu indeks pendidikan, indeks kesehatan dan

indeks daya beli. Peningkatan IPM dapat dilakukan dengan cara


meningkatkan derajat pendidikan melalui peningkatan angka

partisipasi sekolah penduduk usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun,

derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan dan

pemerataan pelayanan kesehatan, serta peningkatan daya beli

masyarakat melalui perluasan kesempatan kerja bagi penduduk,

peningkatan kompetensi kerja dan peningkatan daya saing.

Daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok sangat

berkaitan dengan tingkat pendapatan. Oleh karena itu untuk

meningkatkan daya beli masyarakat, selain perlu diciptakan iklim

usaha yang kompetitif, juga perlu ditopang dengan upaya untuk

menciptakan lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha,

sehingga daya beli masyarakat akan meningkat serta angka

pengangguran dan jumlah masyarakat yang berkategori miskin

pun secara bertahap akan berkurang.

2.2. Evaluasi Pelaksanaan RKPD tahun 2018 dan Realisasi RPJMD

2.2.1 Evaluasi Kinerja Program Prioritas dan Anggaran

Salah satu pengendalian dan evaluasi yang wajib untuk dilaksanakan

oleh daerah adalah pengendalian dan evaluasi terhadap hasil dari pelaksanaan

RPJMD. Hal ini dilaksanakan untuk melihat sejauh mana capaian dari

pelaksanaan RPJMD tersebut dibandingkan dengan target yang telah

ditetapkan. Untuk hasil evaluasi RPJMD, bahwa pelaksanaan tahun 2018, dari

39 sasaran strategis, terdapat 4 sasaran dengan capaian kinerja termasuk

dalam kategori rendah sampai sangat rendah. Secara ringkas statistik jumlah

sasaran menurut capaian kinerja dapat dilihat dalam grafik berikut ini.

-

5

10

15

20

25

30

35

20142015

20162017

2018

7 10

13 13

18

4 7 6

99 2

9 8

7 8 4

7 10

6

2

31

15

11

4

2

STATISTIK JUMLAH SASARANMENURUT KRITERIA CAPAIAN KINERJA

TAHUN 2014-2018

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah


Beberapa kendala yang dihadapi dalam proses evaluasi sehingga

menyebabkan masih rendahnya capaian kinerja sasaran diantaranya masih

terdapat kegiatan yang tidak sertai dengan tolok ukur kinerja yang cukup jelas

baik indikator maupun target kinerja. Selain itu faktor lain yang turut

berpengaruh adalah masih sulitnya pengumpulan data kinerja yang tersebar di

seluruh satuan kerja perangkat daerah. Hal ini ditunjukkan dari 1550 kegiatan,

yang terlaporkan sebanyak 1391 kegiatan atau mencapai 88,99%. Status ini

meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 88,82%. Secara

ringkas hasil pemantauan pelaporan kegiatan dapat dilihat dalam grafik berikut

ini.

Jumlah anggaran belanja langsung APBD Perubahan tahun 2018 yang

digunakan untuk melaksanakan 8 prioritas pembangunan mencapai Rp

654.833.187.905 dengan serapan anggaran oleh seluruh SKPD hingga Bulan

Desember (triwulan IV) mencapai Rp 555.675.516.835 atau sekitar 92,36%

terhadap APBD. Capaian ini tergolong tinggi karena berada di kisaran 76% s/d

90%. Sedangkan untuk rata-rata realisasi kinerja kegiatan masuk ke dalam

kategori tinggi yaitu mencapai 81,42%.

Jumlah program dan kegiatan dalam APBD Perubahan tahun 2018 yang

dilaksanakan oleh seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Parigi

Moutong untuk mendukung 8 prioritas pembangunan adalah sejumlah 490

program dan 1550 kegiatan, termasuk kegiatan yang tidak dianggarkan di dalam

DPA untuk dilaksanakan. Ringkasan hasil evaluasi RKPD tahun 2018 dapat

dilihat secara lengkap pada tabel berikut ini.

89,74%

10,26%

STATUS PELAPORAN KEGIATANTAHUN 2018

Laporan Masuk Tidak Ada Laporan


RATA-RATA CAPAIAN KINERJA OUTPUT

MENURUT PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

DALAM RKPD TAHUN 2018

NO PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN PAGU

BELANJA LANGSUNG

REALISASI BELANJA

LANGSUNG

RATA-RATA CAPAIAN JUMLAH PROGRAM

KATEGORI CAPAIAN KINERJA KINERJA ANGGARAN

1 Mewujudkan pemerintahaan yang bersih dan berwibawa.

156.456.599.884 146.799.463.457 83,84 93,83 310

1 Meningkatnya kualitas SDM aparatur mencapai 60%

6.599.911.198 6.394.944.608 79,79 96,89 50 Tinggi

2 Meningkatnya kedisiplinan SDM aparatur hingga mencapai 75%

3.930.363.750 3.884.395.600 80,96 98,83 47 Tinggi

3 Terwujudnya peningkatan pelayanan publik mencapai level "memuaskan"

109.947.113.580 102.273.893.784 78,70 93,02 121 Tinggi

4 Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah mencapai level "rata-rata baik" untuk seluruh SKPD, dan LAKIP/SAKIP daerah dengan nilai B.

24.694.027.520 23.334.368.181 84,20 94,49 65 Tinggi

5 Mempertahankan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah dengan opini "Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)"

11.285.183.836 10.911.861.284 95,57 96,69 27 Sangat Tinggi

2 Peningkatan kualitas SDM melalui penyelenggaraan pendidikan, kesehatan terjangkau dan keagamaan

340.780.784.145 256.604.946.718 94,37 75,30 58

1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 72-73

112.740.548.929 77.766.067.084 92,88 68,98 2 Sangat Tinggi

2 Meningkatnya rata-rata lama sekolah mencapai 9-10 tahun

2.478.374.675 2.463.367.587 76,65 99,39 2 Tinggi

3 Meningkatnya angka partisipasi kasar: 3.857.659.800 3.852.321.589 125,08 99,86 1 Sangat Tinggi

4 Meningkatnya angka pendidikan yang ditamatkan

6.736.881.500 6.537.748.300 94,80 97,04 1 Sangat Tinggi

5 Meningkatnya angka partisipasi murni: 1.656.572.450 1.564.326.013 91,26 94,43 1 Sangat Tinggi

6 Meningkatnya usia harapan hidup mencapai 67-68 tahun

177.279.979.940 132.078.557.238 74,32 74,50 15 Sedang

7 Meningkatnya kelangsungan hidup bayi 32.158.224.151 29.617.364.571 102,46 92,10 7 Sangat Tinggi



BELANJA LANGSUNG

REALISASI BELANJA

LANGSUNG



8 Menurunnya balita gizi buruk menjadi 1-0% 2.854.836.200 1.722.389.986 94,09 60,33 3 Sangat Tinggi

9 Meningkatnya kompetensi dan produktivitas tenaga kerja

1.017.706.500 1.002.804.350 97,76 98,54 26 Sangat Tinggi

3 Pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan

31.530.702.208 31.098.646.795 82,24 98,63 16

1 Menurunnya persentase penduduk miskin menjadi 10-11%

28.282.540.868 27.855.860.600 89,48 98,49 10 Tinggi

2 Menurunnya indeks kedalaman kemiskinan 1.111.558.340 1.109.422.840 100,00 99,81 4 Sangat Tinggi

3 Menurunnya indeks keparahan kemiskinan 2.136.603.000 2.133.363.355 75,00 99,85 2 Sedang

4 Memajukan Daerah Melalui Pengembangan Destinasi Prioritas dan Atraksi Sektor Pariwisata Serta Industri UMKM yang Mendukung Pariwisata.

13.837.726.020 10.667.121.083 72,50 77,09 17

1 Menurunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) 2%-3%

2.005.323.000 1.998.248.677 72,50 99,65 8 Sedang

2 Meningkatnya penyelenggaraan festival seni dan budaya

2.417.492.250 2.381.442.454 100,00 98,51 2 Sangat Tinggi

3 Meningkatnya destinasi pariwisata 1.418.504.500 1.405.191.876 100,00 99,06 2 Sangat Tinggi

4 Meningkatnya industri mikro dan kecil 7.996.406.270 4.882.238.076 63,80 61,06 5 Rendah

5 Mendorong Produktifitas Agribisnis Yang Mandiri Dan Berdaya Saing

31.795.300.420 30.857.980.859 79,16 97,05 29

1 Pertumbuhan ekonomi mencapai 8-9% 1.085.228.800 1.062.126.098 95,83 97,87 7 Sangat Tinggi

2 Meningkatnya PDRB ADH Konstan menjadi 8-9 %

8.855.945.253 8.689.194.472 70,15 98,12 4 Sedang

3 Meningkatnya PDRB per kapita 19 juta - 20 juta

19.295.406.915 19.060.528.089 66,08 98,78 11 Sedang

4 Menurunnya tingkat inflasi mencapai 5%-6%

2.558.719.452 2.046.132.200 84,60 79,97 7 Tinggi

6 Percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan energi

58.604.926.377 58.064.871.384 64,85 99,08 11

1 Meningkatnya proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik menjadi 34%-35%

52.921.587.043 52.544.660.425 73,28 99,29 5 Sedang



BELANJA LANGSUNG

REALISASI BELANJA

LANGSUNG



2 Meningkatnya rasio panjang jalan yang dapat dilalui kendaraan

2.564.053.000 2.561.546.350 70,94 99,90 2 Sedang

3 Meningkatnya akses telekomunikasi 1.095.781.334 965.802.709 47,84 88,14 1 Sangat Rendah

4 Meningkatnya Rumah Layak Huni 2.023.505.000 1.992.861.900 67,33 98,49 3 Sedang

7 Memantapkan stabilitas keamanan dan ketertiban.

3.095.128.550 3.064.508.505 95,21 99,01 30

1 Menurunnya konflik komunal dan konflik SARA

405.195.000 381.783.955 97,50 94,22 22 Sangat Tinggi

2 Meningkatnya kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas, dan OKP (organisasi kepemudaan)

808.392.850 806.538.850 100,00 99,77 3 Sangat Tinggi

3 Menurunnya tingkat kriminalitas 1.826.340.700 1.825.505.700 83,33 99,95 4 Tinggi

4 Menurunnya tingkat pelanggaran PERDA 55.200.000 50.680.000 100,00 91,81 1 Sangat Tinggi

8 Pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan

18.732.020.301 18.517.978.034 79,19 98,86 20

1 Meningkatnya luas kawasan yang tertutup pepohonan

4.505.938.972 4.453.890.859 98,68 98,84 4 Sangat Tinggi

2 Meningkatnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) 8.722.213.891 8.683.621.451 82,78 99,56 3 Tinggi

3 Meningkatnya luas taman kota 369.488.401 368.340.363 100,00 99,69 1 Sangat Tinggi

4 Menurunnya kawasan kumuh di daerah pesisir dan pedalaman

2.106.793.716 2.067.162.983 58,27 98,12 7 Rendah

5 Meningkatnya akses air bersih layak 1.748.296.621 1.697.460.161 100,00 97,09 2 Sangat Tinggi

6 Meningkatnya sanitasi layak 1.279.288.700 1.247.502.217 35,42 97,52 3 Sangat Rendah

654.833.187.905 555.675.516.835 81,42 92,36 445 Tinggi

RKPD KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2020 66

Pelaksanaan evaluasi kinerja RKPD Kabupaten Parigi Moutong tahun

2018 antara lain dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengetahui program

dan kegiatan yang terlaksana dengan capaian maksimal dan yang realisasi

capaiannya belum secara maksimal. Hal ini penting menjadi perhatian dalam

pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat adalah

mengidentifikasi dan menetapkan serangkaian manfaat dari kegiatan yang

dilaksanakan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat yang

berkeadilan secara proporsional.

Hasil evaluasi pelaksanaan RKPD dapat memberikan gambaran tentang

sejauh mana pencapaian tujuan pelaksanaan program dan kegiatan serta

memberikan gambaran tentang faktor-faktor penghambat atau pendorong dalam

usaha pencapaian tujuan dan sasaran yang diinginkan dari pelaksanaan

program dan kegiatan dimaksud. Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan

RKPD Tahun 2018 bila ditinjau dari segi penggunaan dana atau input yang

disediakan maka penilaiannya secara umum mendekati atau bahkan mencapai

100% (hal itu hanya disebut orientasi pada input). Kemudian apabila ditinjau

dari segi tingkat kesesuaian cara pelaksanaan kegiatan-kegiatan telah sesuai

dengan ketentuan (hal itu disebut orientasi pada aktivitas), atau program dan

kegiatan pembangunan yang dilaksanakan telah menghasilkan produk sesuai

dengan rencana (hal itu disebut orientasi pada output).

Evaluasi RKPD tahun 2018 dilaksanakan dengan berorientasi pada

pencapaian target kinerja keluaran (output) kegiatan. Hal ini dilakukan karena

untuk mengukur tingkat keberhasilan program, maka dibutuhkan kajian lebih

lanjut apakah output dari setiap kegiatan berkontribusi secara langsung pada

pencapaian indikator hasil. Sejak ditetapkannya Undang-undang Nomor 23

tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18

tahun 2016 tentang Perangkat Daerah sebagai pelaksana undang-undang

tersebut, terjadi beberapa perubahan kewenangan dalam penyelenggaraan

urusan pemerintahan di daerah. Untuk menindaklanjuti ketentuan perundang-

undangan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong telah

melakukan penyesuaian termasuk perubahan struktur organisasi perangkat

daerah. Hal ini secara otomatis berpengaruh pada perencanaan jangka

menengah yang sedang dilaksanakan khususnya tahun 2017 dan 2018.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

tahun 2013 - 2018 Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong yang

ditetapkan pada tahun 2017 selanjutnya menjadi dasar penetapan prioritas

pembangunan tahunan. Dalam Perubahan RPJMD periode 2013 – 2018,


berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka arah

kebijakan pembangunan Kabupaten Parigi Moutong difokuskan pada

pencapaian prioritas pembangunan yaitu :

Prioritas 1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

Prioritas 2. Meningkatkan Kualitas SDM penyelenggaraan pendidikan,

kesehatan terjangkau dan keagamaan

Prioritas 3. Pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi

kerakyatan

Prioritas 4. Memajukan Daerah Melalui Pengembangan Destinasi

Prioritas dan Atraksi Sektor Pariwisata Serta Industri

UMKM yang Mendukung Pariwisata

Prioritas 5. Mendorong Produktifitas Agribisnis Yang Mandiri Dan

Berdaya Saing

Prioritas 6. Percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan energi

Prioritas 7. Memantapkan stabilitas keamanan dan ketertiban

Prioritas 8. Pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan

Berdasarkan prioritas pembangunan diatas, maka kebijakan dan strategi

pelaksanaan pembangunan dirumuskan ke dalam tujuan, sasaran, indikator

sasaran, serta program dan kegiatan. Sampai dengan akhir triwulan IV, seluruh

program dan kegiatan telah dilaksanakan dengan hasil evaluasi menurut

prioritas pembangunan sebagai berikut.

NO PRIORITAS URUSAN PROGRAM

1 Mewujudkan pemerintahaan yang bersih dan berwibawa.

INSPEKTORAT

1 Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa Dan Aparatur Pengawasan dianggarkan sebesar Rp. 21.000.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata

kinerja mencapai 100,00 %.

INSPEKTORAT

2 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH dianggarkan sebesar Rp. 714.106.700. Sampai dengan akhir tahun

2018, penyerapan anggaran mencapai 99,03 %, dan rata-rata kinerja mencapai 78,67 %.

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

3 Program kerjasama informasi dan media massa dianggarkan sebesar Rp. 149.243.666. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 96,93 %, dan rata-rata kinerja mencapai 90,00 %.

KEPEGAWAIAN

4 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur dianggarkan sebesar Rp. 318.202.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,38 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.



KEPEGAWAIAN

5 Program peningkatan kapasitas sumberdaya

aparatur dianggarkan sebesar Rp. 1.216.912.400. Sampai dengan akhir tahun


KEPEGAWAIAN

6 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur dianggarkan sebesar Rp.

1.897.695.250. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 97,83 %, dan rata-rata kinerja mencapai 87,50 %.

KEUANGAN

7 Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah dianggarkan sebesar Rp. 25.950.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,89 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

KEUANGAN

8 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa dianggarkan sebesar Rp. 72.400.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

KEUANGAN

9 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan

keuangan desa dianggarkan sebesar Rp. 51.000.000. Sampai dengan akhir tahun 2018,

penyerapan anggaran mencapai 99,82 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

KEUANGAN


KEUANGAN

11 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa dianggarkan sebesar Rp.

50.000.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

KEUANGAN


KEUANGAN

13 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa dianggarkan sebesar Rp. 60.637.900. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 97,69 %, dan

rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

KEUANGAN



KEUANGAN

15 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa dianggarkan sebesar Rp. 79.400.000. Sampai dengan akhir tahun 2018,


KEUANGAN


KEUANGAN


KEUANGAN





KEUANGAN


keuangan desa dianggarkan sebesar Rp. 114.000.000. Sampai dengan akhir tahun


KEUANGAN



KEUANGAN


KEUANGAN


KEUANGAN


keuangan desa dianggarkan sebesar Rp. 25.500.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,76 %, dan


KEUANGAN


KEUANGAN

25 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa dianggarkan sebesar Rp. 24.700.000. Sampai dengan akhir tahun 2018,


KEUANGAN


KEUANGAN


KEUANGAN


KEUANGAN



KEUANGAN


keuangan desa dianggarkan sebesar Rp. 63.495.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,81 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

KEUANGAN

31 Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah dianggarkan sebesar Rp. 5.808.895.666. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 97,99 %, dan rata-rata kinerja mencapai 95,00 %.

KEUANGAN





KEUANGAN

33 Program peningkatan dan Pengembangan

pengelolaan keuangan daerah dianggarkan sebesar Rp. 2.611.983.070. Sampai dengan

akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 96,18 %, dan rata-rata kinerja mencapai 97,89 %.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

34 Program Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa

dianggarkan sebesar Rp. 501.937.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,88 %, dan rata-rata


PERENCANAAN

35 Program Peningkatan Riset, Pengembangan Iptek dan Sumberdaya dianggarkan sebesar Rp. 545.000.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,24 %, dan rata-rata kinerja mencapai 86,96 %.

PERENCANAAN

36 Program perencanaan pembangunan daerah dianggarkan sebesar Rp. 357.346.500. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,59 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

PERENCANAAN

37 Program peningkatan kapasitas kelembagaan

perencanaan pembangunan daerah dianggarkan sebesar Rp. 893.110.000. Sampai

dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 98,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

PERENCANAAN

38 Program perencanaan pembangunan daerah dianggarkan sebesar Rp. 2.884.244.000.

Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 76,96 %, dan rata-rata kinerja mencapai 76,51 %.

PERENCANAAN

39 Program Perencanaan, Pengendalian dan

Pengawasan Pembangunan Derah dianggarkan sebesar Rp. 634.533.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 97,79 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

PERPUSTAKAAN

40 Program perbaikan sistem administrasi kearsipan dianggarkan sebesar Rp. 208.693.750. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,88 %, dan rata-rata kinerja mencapai 26,53 %.

PERPUSTAKAAN

41 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah dianggarkan sebesar

Rp. 127.838.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 0,00 %.

PERPUSTAKAAN

42 Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kerasipan dianggarkan sebesar Rp. 4.311.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 0,00 %.

PERPUSTAKAAN

43 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi dianggarkan sebesar Rp. 22.300.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 0,00 %.

SEKRETARIAT DAERAH

44 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan dianggarkan sebesar Rp. 535.202.500. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 98,55 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

SEKRETARIAT DAERAH

45 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah dianggarkan sebesar Rp. 4.691.246.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 95,67 %, dan rata-rata




SEKRETARIAT DAERAH

46 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi

informasi dianggarkan sebesar Rp. 182.030.000. Sampai dengan akhir tahun


SEKRETARIAT DAERAH

47 Program Penataan Daerah Otonomi Baru dianggarkan sebesar Rp. 1.008.315.000.


SEKRETARIAT DAERAH 48 #DIV/0!

SEKRETARIAT DAERAH

49 Program Informasi dan Media Massa dianggarkan sebesar Rp. 493.100.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,95 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

SEKRETARIAT DAERAH

50 Program Pengembangan Keserasian Kebijakan Pemuda dianggarkan sebesar Rp. 1.088.550.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,14 %, dan rata-rata kinerja mencapai 94,44 %.

SEKRETARIAT DAERAH

51 Program Pelayanan Pemilihan Penyedia Barang

dan Jasa dianggarkan sebesar Rp. 839.624.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,69

%, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

SEKRETARIAT DAERAH

52 Program Peningkatan System Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH dianggarkan sebesar Rp.


SEKRETARIAT DAERAH

53 Program Pengembangan data dan informasi dianggarkan sebesar Rp. 480.045.425. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 92,04 %, dan rata-rata kinerja mencapai 91,67 %.

SEKRETARIAT DAERAH

54 Program Kerja sama Pembangunan dianggarkan sebesar Rp. 80.012.500. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 96,75 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

SEKRETARIAT DAERAH

55 Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Data Pengadaan

dianggarkan sebesar Rp. 237.646.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan

anggaran mencapai 99,26 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

SEKRETARIAT DEWAN

56 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dianggarkan

sebesar Rp. 10.894.543.756. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 97,82 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

SEKRETARIAT DEWAN

57 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan dianggarkan sebesar Rp.


STATISTIK

58 Program pengembangan data/informasi/statistik daerah dianggarkan sebesar Rp. 131.210.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,73 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

2 Peningkatan kualitas SDM melalui penyelenggaraan pendidikan, kesehatan terjangkau dan

keagamaan

KESEHATAN

59 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan dianggarkan sebesar Rp. 12.031.056.016. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 71,31 %, dan rata-rata kinerja mencapai 91,38 %.



KESEHATAN

60 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

dianggarkan sebesar Rp. 14.002.814.665. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan


KESEHATAN

61 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia dianggarkan sebesar Rp. 25.000.000. Sampai


KESEHATAN

62 Program Pengembangan Lingkungan Sehat dianggarkan sebesar Rp. 206.445.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 77,07 %, dan rata-rata kinerja mencapai 42,86 %.

KESEHATAN

63 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit menular dianggarkan sebesar Rp. 4.511.080.397. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 87,31 %, dan rata-rata kinerja mencapai 83,68 %.

KESEHATAN

64 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

dianggarkan sebesar Rp. 1.069.191.420. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,36 %, dan rata-rata


KESEHATAN

65 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dianggarkan sebesar Rp. 18.182.324.548. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 33,75 %, dan rata-rata kinerja mencapai 99,78 %.

KESEHATAN

66 Program Peningkatan dan Pengembangan Kapasitas Sumberdaya Manusia Kesehatan dianggarkan sebesar Rp. 1.184.255.200.


KESEHATAN

67 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata dianggarkan sebesar Rp. 40.855.830.491. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 84,38 %, dan rata-rata kinerja mencapai 37,41 %.

KESEHATAN

68 Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

dianggarkan sebesar Rp. 60.365.690.848. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 66,64 %, dan rata-rata kinerja mencapai 0,00 %.

KESEHATAN

69 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan dianggarkan sebesar Rp. 602.207.647. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 78,20 %, dan rata-rata kinerja mencapai 97,83 %.

KESEHATAN

70 Program Upaya Kesehatan Masyarakat dianggarkan sebesar Rp. 5.264.400.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 98,62 %, dan rata-rata kinerja mencapai 50,00 %.

KESEHATAN


KESEHATAN

72 Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata dianggarkan

sebesar Rp. 864.560.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 92,90 %, dan rata-rata kinerja mencapai 9,72 %.



KESEHATAN

73 Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan masyarakat dianggarkan sebesar Rp. 2.150.651.345. Sampai dengan


KESEHATAN

74 Program pengadaan, peningkatan dan

perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya dianggarkan sebesar Rp.

4.254.436.645. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 93,61 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

KESEHATAN


KESEHATAN

76 Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit

paru-paru/rumah sakit mata dianggarkan

sebesar Rp. 95.650.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai

99,14 %, dan rata-rata kinerja mencapai 140,00 %.

KESEHATAN

77 Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan dianggarkan sebesar Rp. 30.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 0,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 0,00 %.

KESEHATAN

78 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia dianggarkan sebesar Rp. 672.510.000.


KESEHATAN

79 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak dianggarkan sebesar Rp. 7.225.697.405. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 84,47 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

KESEHATAN

80 Program Upaya Kesehatan Masyarakat dianggarkan sebesar Rp. 3.012.085.650. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan


KESEHATAN

81 Program Perbaikan Gizi Masyarakat dianggarkan sebesar Rp. 1.446.523.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 29,06 %, dan rata-rata kinerja mencapai 98,93 %.

KESEHATAN

82 Program peningkatan pelayanan kesehatan

anak balita dianggarkan sebesar Rp. 72.330.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,35 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

KESEHATAN

83 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dianggarkan sebesar Rp. 1.335.983.200. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 92,08 %, dan rata-rata kinerja mencapai 83,33 %.

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

84 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dianggarkan sebesar Rp. 280.000.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,96 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.


85 Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan dianggarkan





86 Program Penguatan Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender dan Anak dianggarkan sebesar Rp. 386.927.500. Sampai


PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK

87 Program Peningkatan peran serta dan

kesetaraan jender dalam pembangunan dianggarkan sebesar Rp. 292.072.500. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan



88 Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan dianggarkan sebesar Rp. 10.000.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.


89 Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan dianggarkan sebesar Rp. 10.000.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan

anggaran mencapai 98,38 %, dan rata-rata



90 Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan dianggarkan sebesar Rp. 10.000.000. Sampai


PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK






PERLINDUNGAN ANAK




94 Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan

dianggarkan sebesar Rp. 10.000.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.


PERLINDUNGAN ANAK






PERLINDUNGAN ANAK







kesetaraan jender dalam pembangunan dianggarkan sebesar Rp. 10.000.000. Sampai


PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK


kesetaraan jender dalam pembangunan dianggarkan sebesar Rp. 10.000.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan






anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata






PERLINDUNGAN ANAK






PERLINDUNGAN ANAK




106 Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan



PERLINDUNGAN ANAK






PERLINDUNGAN ANAK







kesetaraan jender dalam pembangunan dianggarkan sebesar Rp. 14.995.000. Sampai


PENDIDIKAN

111 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar

Sembilan Tahun dianggarkan sebesar Rp. 111.891.254.929. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 68,75


PENDIDIKAN

112 Program Pendidikan Non Formal dianggarkan sebesar Rp. 1.916.990.050. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,28 %, dan rata-rata kinerja mencapai 120,00 %.

PENDIDIKAN

113 Program Pendidikan Anak Usia Dini dianggarkan sebesar Rp. 3.857.659.800. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,86 %, dan rata-rata kinerja mencapai 125,08 %.

PENDIDIKAN

114 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan dianggarkan sebesar Rp. 6.736.881.500. Sampai dengan akhir tahun


PENDIDIKAN

115 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan dianggarkan sebesar Rp. 1.656.572.450. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 94,43 %, dan rata-rata kinerja mencapai 91,26 %.

PENGENDALIAN

PENDUDUK DAN

KELUARGA BERENCANA

116 Program Keluarga Berencana dianggarkan sebesar Rp. 8.073.356.384. Sampai dengan


PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

117 Program pelayanan kontrasepsi dianggarkan sebesar Rp. 38.900.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

BERENCANA

118 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang madiri dianggarkan sebesar Rp. 420.650.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan



119 Program pengembangan pusat pelayanan

informasi dan konseling KRR dianggarkan sebesar Rp. 56.550.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.


120 Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS dianggarkan sebesar Rp. 21.850.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.


121 Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU dianggarkan sebesar Rp. 33.850.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

PERENCANAAN

122 Program perencanaan sosial budaya dianggarkan sebesar Rp. 849.294.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,28 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.



PERPUSTAKAAN

123 Program Pengembangan Budaya Baca dan

Pembinaan Perpustakaan dianggarkan sebesar Rp. 561.384.625. Sampai dengan akhir tahun


3 Pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN

PENCATATAN SIPIL

124 Program Penataan Administrasi

Kependudukan dianggarkan sebesar Rp. 3.375.485.000. Sampai dengan akhir tahun


PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

125 Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh dianggarkan sebesar Rp. 1.600.252.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,03 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.


126 Program pembangunan infrastruktur perdesaaan dianggarkan sebesar Rp. 20.259.951.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 98,15 %, dan rata-rata kinerja mencapai 96,62 %.

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DESA

127 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan dianggarkan sebesar Rp. 500.000.000. Sampai dengan akhir tahun



128 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa dianggarkan sebesar Rp. 225.709.000. Sampai dengan akhir tahun



129 Program pengembangan lembaga ekonomi

pedesaan dianggarkan sebesar Rp. 267.700.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 50,00 %.


130 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa dianggarkan sebesar Rp. 1.868.903.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,83 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

PERENCANAAN

131 Program Kerjasama Pembangunan dianggarkan sebesar Rp. 91.820.000. Sampai


PERENCANAAN

132 Program Pengembangan data/informasi


PERENCANAAN

133 Program perencanaan pembangunan ekonomi dianggarkan sebesar Rp. 882.463.800. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,65 %, dan rata-rata


SOSIAL

134 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya dianggarkan sebesar Rp. 926.807.268. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 98,21 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

SOSIAL

135 Program pembinaan anak terlantar dianggarkan sebesar Rp. 000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran

mencapai 0,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 0,00 %.



SOSIAL

136 Program pembinaan eks penyandang penyakit

sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) dianggarkan sebesar

Rp. 48.878.500. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

SOSIAL

137 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dianggarkan sebesar Rp.

197.180.490. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,78


SOSIAL

138 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma dianggarkan sebesar Rp. 107.812.850. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 98,44 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

SOSIAL

139 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dianggarkan sebesar Rp. 580.856.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

TRANSMIGRASI

140 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi dianggarkan sebesar Rp. 329.045.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 98,88 %, dan rata-rata


4 Memajukan Daerah Melalui Pengembangan Destinasi Prioritas dan Atraksi Sektor Pariwisata Serta Industri UMKM yang Mendukung Pariwisata.

KEBUDAYAAN

141 Program Pengembangan Nilai Budaya dianggarkan sebesar Rp. 818.954.750. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,50 %, dan rata-rata


KEBUDAYAAN

142 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya dianggarkan sebesar Rp. 787.483.750. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,13 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

KEBUDAYAAN

143 Program Pengelolaan Keragaman Budaya dianggarkan sebesar Rp. 811.053.750. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 96,90 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

144 Program peningkatan peran serta kepemudaan dianggarkan sebesar Rp. 422.783.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,82 %, dan rata-rata kinerja mencapai 37,50 %.

KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

145 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga dianggarkan sebesar Rp. 674.470.000. Sampai dengan akhir tahun


KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

146 Program Pengembangan Kewirausahaan dan

Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah dianggarkan sebesar Rp. 710.097.100. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,41 %, dan rata-rata kinerja mencapai 35,71 %.


147 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dianggarkan sebesar Rp. 69.659.200. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 95,60 %, dan rata-rata kinerja mencapai 50,00 %.


148 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan

Koperasi dianggarkan sebesar Rp. 377.608.250. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 96,11 %, dan rata-rata kinerja mencapai 38,76 %.




149 Program penciptaan iklim Usaha Kecil

Menengah yang kondusif dianggarkan sebesar Rp. 199.309.250. Sampai dengan akhir tahun


PARIWISATA

150 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata dianggarkan sebesar Rp. 1.264.504.500.


PARIWISATA

151 Program Pengembangan Kemitraan dianggarkan sebesar Rp. 154.000.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,94 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

PERINDUSTRIAN

152 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah dianggarkan sebesar Rp. 489.380.470. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 90,49 %, dan rata-rata kinerja mencapai 75,00 %.

PERINDUSTRIAN

153 Program Penataan Struktur Industri



TENAGA KERJA

154 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dianggarkan sebesar Rp. 199.070.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,69 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

TENAGA KERJA

155 Program Peningkatan Kesempatan Kerja dianggarkan sebesar Rp. 531.500.000. Sampai


TENAGA KERJA

156 Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan dianggarkan sebesar Rp. 177.500.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 75,00 %.

5 Mendorong Produktifitas Agribisnis Yang Mandiri Dan Berdaya Saing

KELAUTAN DAN PERIKANAN

157 Program pengembangan budidaya perikanan

dianggarkan sebesar Rp. 1.537.536.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan



158 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan dianggarkan sebesar Rp. 585.660.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran



159 Program Pengembangan Perikanan Tangkap dianggarkan sebesar Rp. 4.760.522.065.


PANGAN

160 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan dianggarkan sebesar Rp. 634.841.900. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,65 %, dan rata-rata kinerja mencapai 89,29 %.

PANGAN

161 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan dianggarkan sebesar Rp. 373.425.000. Sampai dengan akhir tahun




PANGAN

162 Program Peningkatan Ketahanan Pangan

pertanian/perkebunan dianggarkan sebesar Rp. 330.622.500. Sampai dengan akhir tahun



163 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan

lainnya dianggarkan sebesar Rp. 7.517.055.853. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 98,00


PENANAMAN MODAL

164 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi dianggarkan sebesar Rp. 174.200.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,67 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

PENANAMAN MODAL

165 Program Peningkatan dan Pengembangan Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dianggarkan sebesar Rp. 252.945.250. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,36 %, dan rata-rata


PENANAMAN MODAL

166 Program Penyediaan Informasi Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (PTSP) dianggarkan sebesar Rp. 186.080.550. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran


PERDAGANGAN

167 Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan dianggarkan sebesar Rp. 314.565.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran


PERDAGANGAN

168 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor dianggarkan sebesar Rp. 57.407.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 87,11 %, dan rata-rata kinerja mencapai 77,50 %.

PERDAGANGAN

169 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri dianggarkan sebesar Rp. 1.590.209.820. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 70,39 %, dan rata-rata kinerja mencapai 50,00 %.

PERDAGANGAN

170 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan dianggarkan sebesar Rp. 164.643.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 98,19 %, dan rata-rata kinerja mencapai 96,67 %.

PERDAGANGAN

171 Program Perlindungan Konsumen dan

pengamanan perdagangan dianggarkan sebesar Rp. 205.644.632. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,75 %, dan rata-rata kinerja mencapai 86,96 %.

PERENCANAAN

172 Program Kerjasama Pembangunan


PERINDUSTRIAN

173 Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi dianggarkan sebesar Rp. 74.040.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 94,17 %, dan rata-rata kinerja mencapai 82,50 %.

PERINDUSTRIAN

174 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri dianggarkan sebesar Rp. 152.210.000. Sampai dengan akhir tahun




PERTANIAN

175 Program peningkatan pemasaran hasil

produksi pertanian/perkebunan dianggarkan sebesar Rp. 335.355.000. Sampai dengan


PERTANIAN

176 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani



PERTANIAN

177 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan dianggarkan sebesar Rp. 1.008.297.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,87 %, dan rata-rata kinerja mencapai 16,67 %.

PERTANIAN

178 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan dianggarkan sebesar Rp. 842.422.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 96,74 %, dan rata-rata kinerja mencapai 0,46 %.

PERTANIAN

179 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan dianggarkan sebesar

Rp. 7.911.627.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 97,56 %, dan rata-rata kinerja mencapai 18,06 %.

PERTANIAN

180 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan dianggarkan sebesar Rp. 466.555.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 98,77 %, dan rata-rata kinerja mencapai 66,67 %.

PERTANIAN

181 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak dianggarkan sebesar Rp. 227.634.150. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,88 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

PERTANIAN

182 Program peningkatan produksi hasil peternakan dianggarkan sebesar Rp. 1.126.603.700. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,83 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

6 Percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan energi

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

183 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa dianggarkan sebesar Rp. 455.906.334. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 96,84 %, dan rata-rata kinerja mencapai 77,50 %.


184 Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan dianggarkan sebesar Rp. 1.223.401.887. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 97,80 %, dan rata-rata kinerja mencapai 96,55 %.


185 Program Pemberdayaan Jasa Konstruksi dianggarkan sebesar Rp. 241.245.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 62,76 %, dan rata-rata kinerja mencapai 50,00 %.


186 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan dianggarkan sebesar Rp. 2.707.630.500. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 94,21 %, dan rata-rata kinerja mencapai 78,57 %.


187 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong dianggarkan sebesar

Rp. 4.433.465.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,46 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.




188 Program Peningkatan

rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan dianggarkan sebesar Rp. 44.315.844.656.


PERHUBUNGAN

189 Program peningkatan pelayanan angkutan



PERHUBUNGAN

190 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan dianggarkan sebesar Rp. 639.875.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 81,94 %, dan rata-rata kinerja mencapai 18,18 %.

PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

191 Program Pengembangan Perumahan dianggarkan sebesar Rp. 1.190.194.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 98,62 %, dan rata-rata kinerja mencapai 67,02 %.


192 Program Pemberdayaan komunitas Perumahan




193 Program Lingkungan Sehat Perumahan dianggarkan sebesar Rp. 410.405.500. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 50,00 %.

7 Memantapkan stabilitas keamanan dan ketertiban.

KETENTERAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

194 Program pengembangan wawasan kebangsaan dianggarkan sebesar Rp. 19.800.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.



KETENTERAMAN,

KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

196 Program pengembangan wawasan kebangsaan dianggarkan sebesar Rp. 25.500.000. Sampai


KETENTERAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN

MASYARAKAT

197 Program pengembangan wawasan kebangsaan


KETENTERAMAN, KETERTIBAN UMUM

DAN PERLINDUNGAN

MASYARAKAT

198 Program pengembangan wawasan kebangsaan dianggarkan sebesar Rp. 40.200.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan











MASYARAKAT





203 Program pengembangan wawasan kebangsaan dianggarkan sebesar Rp. 33.400.000. Sampai






KETENTERAMAN,

KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN

MASYARAKAT





DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT



MASYARAKAT

208 Program pengembangan wawasan kebangsaan dianggarkan sebesar Rp. 7.500.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan










212 Program pengembangan wawasan kebangsaan dianggarkan sebesar Rp. 8.000.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 100,00 %, dan rata-rata


KETENTERAMAN,

KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT







215 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan dianggarkan sebesar Rp. 64.597.850. Sampai dengan akhir tahun 2018,






216 Program peningkatan kesiagaan dan

pencegahan bahaya kebakaran dianggarkan sebesar Rp. 672.350.000. Sampai dengan



MASYARAKAT

217 Program pemeliharaan kantrantibmas dan

pencegahan tindak kriminal dianggarkan sebesar Rp. 151.707.500. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran



218 Program pendidikan politik masyarakat dianggarkan sebesar Rp. 209.193.200. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,99 %, dan rata-rata kinerja mencapai 50,00 %.


219 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal dianggarkan sebesar Rp. 1.465.440.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,98 %, dan rata-rata kinerja

mencapai 100,00 %.


220 Program Peningkatan Kompetensi Polisi

Pamong Praja dianggarkan sebesar Rp. 55.200.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 91,81 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

8 Pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan


MASYARAKAT

221 Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam dianggarkan sebesar Rp. 650.950.000. Sampai dengan akhir tahun

2018, penyerapan anggaran mencapai 99,58



222 Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial dianggarkan sebesar Rp. 514.100.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,84 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.


223 Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana dianggarkan sebesar Rp. 000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 0,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 0,00 %.

LINGKUNGAN HIDUP

224 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam dianggarkan sebesar Rp. 000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 0,00 %, dan rata-rata kinerja mencapai 0,00 %.

LINGKUNGAN HIDUP

225 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dianggarkan sebesar Rp. 551.503.716. Sampai dengan akhir tahun


LINGKUNGAN HIDUP

226 Program Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut dianggarkan


LINGKUNGAN HIDUP

227 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dianggarkan sebesar Rp. 561.151.200. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 98,44 %, dan rata-rata kinerja mencapai 0,00 %.

LINGKUNGAN HIDUP

228 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup dianggarkan sebesar Rp. 635.137.500. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 96,37 %, dan rata-rata kinerja mencapai 6,25 %.



LINGKUNGAN HIDUP

229 Program Peningkatan Kebersihan Kota




230 Program Perencanaan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp. 1.034.611.962. Sampai dengan



231 Program pengendalian banjir dianggarkan sebesar Rp. 3.761.050.455. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,25 %, dan rata-rata kinerja mencapai 58,21 %.


232 Program Pemanfaatan Ruang dianggarkan sebesar Rp. 4.777.773.436. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,93 %, dan rata-rata kinerja mencapai 90,15 %.


233 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang




234 Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah dianggarkan sebesar Rp. 1.558.416.621. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 97,12 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

PERENCANAAN

235 Program Perencanaan Pengembangan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp. 183.390.000.


PERENCANAAN

236 Pembinaan Perkuatan Kelembagaan Sumber Daya Air dianggarkan sebesar Rp. 189.880.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 96,86 %, dan rata-rata kinerja mencapai 100,00 %.

PERTANAHAN

237 Program pembangunan sistem pendaftaran tanah dianggarkan sebesar Rp. 147.427.030. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 99,12 %, dan rata-rata


PERTANAHAN

238 Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dianggarkan sebesar Rp. 3.220.514.980. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan


PERTANAHAN

239 Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan dianggarkan sebesar Rp.



240 Program Lingkungan Sehat Perumahan dianggarkan sebesar Rp. 231.125.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 94,89 %, dan rata-rata kinerja mencapai 86,67 %.

SEKRETARIAT DAERAH

241 Program Perlindungan dan konservasi sumber daya alam dianggarkan sebesar Rp. 71.055.000. Sampai dengan akhir tahun 2018, penyerapan anggaran mencapai 68,67 %, dan rata-rata kinerja mencapai 0,00 %.

2.2.2 Realisasi RPJMD Sampai dengan Tahun 2017


Selanjutnya, pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan menilai capaian

kinerja sasaran sasaran strategis dalam dokumen RPJMD Kabupaten Parigi

Moutong sampai dengan tahun 2016. Secara makro, beberapa indikator dapat

tercapai bahkan melampaui target yang ditetapkan pada tahun berkenan.

Namun secara keseluruhan masih belum dapat mencapai target sesuai yang

diharapkan. Secara ringkas capaian tersebut ditunjukan dalam tabel dibawah

ini.

No Indikator 2014 2015 2016 *) 2017 *)

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Pertumbuhan PDRB

8,5% - 9%

6,79 9-9,5%

7,3 7% 5,17% 5,64

2 Laju Inflasi 5-6% 7,18 5,60% 7,13 6% 2,97% 6,00% 3,27%

3 PDRB

PerKapita

19-20 23,8 20-21 24,3* 28 jt 30,733

jt

29 Jt 33,57 Jt

4 Persentase

Penduduk

Miskin

15-16 16,60% 14-15 18,05 17% 17,80% 15% 17,55%

5 Indeks

Pembangunan

Manusia

70-71 62,2 71-72 62,79 64 63,6 65 64,09

6 Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

2 - 3

%

2,17 1 - 2

%

2,17 2,20% 2,27% 2% 2,66%

Misi pertama didukung oleh 310 program dengan lima sasaran yang

telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Parigi Moutong, memiliki

rata-rata capaian kinerjanya sebesar 32,89% pada tahun 2014, menjadi 67,05%

pada tahun 2015, tahun 2016 mencapai 72,80% dan tahun 2017 mencapai

78,00% terkategori “sedang”. Misi kedua didukung oleh 58 program dengan 9

sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD Perubahan Kabupaten

Parigi Moutong memiliki rata-rata capaian kinerjanya sebesar 36,53% pada

tahun pertama, naik menjadi 71,78% pada tahun kedua, tahun 2016 mencapai

63,68% dan tahun 2017 mencapai 81,02% dengan predikat kinerja terkategori

“rendah”.

Misi ketiga didukung 62 program dengan 11 sasaran. Pada tahun 2014

rata-rata capaian kinerja sebesar 38,80%, tahun 2015 mencapai 57,01%, tahun

2016 capaian kinerja mencapai 72,37% dan tahun 2017 mencapai 54,75%

dengan kriteria kinerja terkategori “rendah”. Misi keempat dengan empat


sasaran didukung oleh 11 program, memiliki rata-rata capaian kinerja sebesar

44,15% pada tahun pertama, meningkat menjadi 83,35% pada tahun kedua,

pada tahun 2016 rata-rata kinerja menjadi 81,56%, dan tahun 2017 mencapai

83,50% dengan predikat kinerja “tinggi”.

Misi kelima dengan empat sasaran memiliki rata-rata capaian kinerja

sebesar 13,24% pada tahun pertama, meningkat menjadi 63,97% pada tahun

kedua, namun pada tahun 2016 rata-rata capaian kinerja turun menjadi

40,47%. Pada tahun 2017 capaian kinerja misi yang didukung oleh 17 program

ini mencapai 87,64% dengan predikat kinerja “tinggi”. Misi keenam dengan

enam sasaran memiliki rata-rata capaian kinerja sebesar 50,38% pada tahun

pertama, mengalami penurunan menjadi 42,50% pada tahun kedua, pada tahun

2016 naik menjadi 70,97%, dan pada tahun 2017 naik menjadi 75,85%

meskipun masih pada kategori yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu

“sedang”.

Meskipun evaluasi pelaksanaan RPJMD masih pada tahap pencapaian

output kegiatan, namun setidaknya hal ini dapat menjadi indikasi awal tingkat

capaian outcome yang diharapkan. Penilaian kinerja penyelenggaraan

pemerintah daerah yang diimplementasikan dalam RKPD dilakukan melalui

proses evaluasi kinerja pembangunan daerah. Melalui evaluasi kinerja

pelaksanaan pembangunan akan dihasilkan informasi kinerja yang dapat

menjadi masukan bagi proses perencanaan dan penganggaran yang didukung

oleh ketersediaan informasi dan data yang lebih akurat. Dengan demikian,

program pembangunan menjadi lebih efisien dan efektif disertai dengan

akuntabilitas pelaksanaannya yang jelas.

Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi terhadap RKPD 2018

dilaksanakan setiap triwulan. Hasil pengendalian dan evaluasi terhadap hasil

RKPD pada triwulan IV akan menjadi umpan balik bagi bagian perencanaan

serta Keuangan untuk evaluasi anggaran dan capaian kinerja kegiatan SKPD.

Selanjutnya hasil pengendalian dan evaluasi akan menjadi salah satu input

bagi penyusunan RKPD tahun berikutnya maupun data awal indikator RPJMD.

Secara keseluruhan, hasil kinerja program yang mendukung pencapaian

prioritas pembangunan berdasarkan misi RPJMD sampai dengan tahun 2018

termasuk dalam kategori “RENDAH” sampai dengan “SANGAT TINGGI” dengan

rata-rata capaian 82,57%. Sedangkan kinerja penyerapan anggaran belanja

langsung termasuk dalam katergori “SEDANG” sampai dengan “SANGAT

TINGGI” dengan rata-rata penyerapan mencapai 92,83 %. Adapun capaian


kinerja program dan anggaran yang mendukung 6 misi daerah sampai dengan

tahun kelima RPJMD terangkum dalam grafik ber ikut ini.

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

a) Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan Dengan Pelayanan

Dasar

1. Urusan Pendidikan

a. Masih kurangnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan;

b. Masih kurangnya kualitas dan kuantitas pendidik dan

kependidikan, yang disertai distribusinya yang belum merata;

c. Implementasi regulasi pendidikan belum optimal;

2. Urusan Kesehatan

a. Masih tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan;

b. Belum memadainya kualitas maupun kuantitas sarana dan

prasarana kesehatan pada semua tingkat layanan;

c. Distribusi tenaga kesehatan belum merata

d. Kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan

sehat masih relatif rendah.

3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

a. Masih ada ruas jalan kabupaten dalam kondisi tidak mantap


b. Perawatan jalan kurang optimal

c. Masih kurangnya tenaga teknis kebinamargaan

d. Terbatasnya upaya pemeliharaan bangunan utama irigasi dan

prasarana pendukungnya;

e. Belum optimalnya fungsi pengendalian dan penataan ruang;

f. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam penataan ruang;

g. Regulasi penataan ruang belum berjalan secara optimal

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

a. Masih rendahnya cakupan pelayanan air bersih dan air

minum

b. Masih rendahnya kualitas sanitasi (drainase,limbah, sampah,)

c. Kurangnya cakupan dan pengelolaan pelayanan

persampahan.

d. Masih terbatasnya prasarana penerangan jalan,

e. Kurangnya cakupan pelayanan listrik

f. Masih terdapatnya rumah tidak layak huni.

5. Sosial

a. Tingginya angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial;

b. Tumpang tindihnya bantuan sosial bagi PMKS;

c. Belum optimalnya upaya pemberdayaan sosial;

b) Urusan Pemerintahan Wajib Yang Tidak Berkaitan Dengan

Pelayanan Dasar

1. Tenaga Kerja

a. Rendahnya perlindungan terhadap tenaga kerja;

b. Kualitas tenaga kerja masih belum memadai;

c. Pemberdayaan terhadap eks-buruh migran masih rendah

2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Belum optimalnya pengarusutamaan gender

3. Pangan

a. Belum optimalnya pemanfaatan lahan terutama pada lahan

kritis;

b. Informasi cadangan pangan belum tersaji secara memadai

c. Masih rendahnya profesionalitas penyuluh.

d. Masih rendahnya diversifikasi pangan

4. Lingkungan Hidup


a. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam melakukan

pengolahan sampah dan limbah.

b. Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam rangka

pengelolaan sampah dengan prinsip 3 R (reduce-Reuse-

Recycle).

c. Masih rendahnya pemahaman dunia usaha dan masyarakat

usaha dalam memenuhi perizinan lingkungan dan upaya

tindak lanjut penanganan pencemaran lingkungan.

5. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

a. Masih belum optimalnya pelaksanaan layanan Administrasi

Kependudukan;

b. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya validitas

data penduduk dan melaporkan perubahan atas peristiwa

penting yang dialaminya.

6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

a. Terbatasnya kapasitas perangkat desa;

b. Belum optimalnya peran serta lembaga dan organisasi

kemasyarakatan dalam proses pembangunan;

c. Belum optimalnya pengelolaan BUMDES

7. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

a. Usia kawin muda dan jumlah pasangan usia subur yang tidak

ingin menunda kehamilan masih tinggi ;

b. Rendahnya kesadaran penggunaan alat kontrasepsi;

c. Kurangnya tenaga penyuluh KB;

8. Perhubungan

a. Kurangnya ketersediaan sarana prasarana keselamatan jalan;

b. Belum optimalnya penataan jalur/izin trayek dan moda

angkutan darat;

c. Belum optimalnya operasional pemantauan trayek,

pelaksanaan OPGAB (mobil patroli),

d. Belum tersedianya operasional/anggaran untuk pemantauan

angkutan orang,barang dan kendaraan tidak bermotor

e. Belum tersedianya regulasi trayek khusus untuk angkutan

barang

f. Masih terbatasnya sarana operasional Pengawasan Jalan,

rambu-rambu keselamatan jalan

g. Belum berjalannya management/rekayasa lalulintas (tatralok)


h. Masih minimnya PPNS dan perlengkapan operasional personil

i. Kurang berfungsinya terminal

j. Belum maksimalnya pengelolaan parkir

k. Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM

9. Komunikasi dan Informatika

a. Belum adanya sarana operasional utuk penertiban

b. Masih ada beberapa wilayah yang belum terlayani sinyal

telekomunikasi (blank spot area)

c. Masih kurangnya koordinasi dengan pihak provinsi,

kementrian pusat

10. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

a. Koperasi belum dikelola secara profesional ;

b. Kompetensi (inovasi, kreatifitas dan kewirausahaan) pengelola

Koperasi dan pengusaha UMKM masih rendah;

c. Masih lemahnya kerjasama dan networking antar pelaku

Koperasi dan UMKM serta penguasaan teknologi serta

manajemen dan informasi pasar;

d. Masih rendahnya akses KUKM kepada permodalan dan pasar;

11. Penanaman Modal

a. Kurangnya regulasi investasi daerah;

b. Investasi yang ada masih belum mampu mendorong

tumbuhnya sektor swasta/riil;

c. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung investasi

d. Data dan Peta Investasi Daerah masih kurang.

e. Kapasitas SDM belum memadai.

12. Kepemudaan dan Olahraga

a. Kurangnya sarana dan prasarana publik untuk memperluas

budaya olahraga di kalangan masyarakat;

b. Kurangnya sarana dan prasarana kepemudaan;

c. Belum optimalnya peran kelembagaan pemuda yang sudah

terbentuk

Urusan Pemerintah Pilihan

1. Kelautan dan Perikanan

a. Belum optimalnya pengelolaan potensi perikanan budidaya

dan perikanan tangkap;


b. Masih rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat;

c. Kurang memadainya sarana penangkapan ikan dan sarana

budidaya perikanan;

d. Rendahnya kapasitas SDM/masyarakat pesisir dan nelayan.

2. Pariwisata

a. Masih rendahnya pengelolaan dan keamanan Objek

Pariwisata;

b. Kurangnya infrastruktur dasar pariwisata;

c. Belum optimalnya promosi wisata;

d. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mendukung

pengembangan pariwisata;

e. Belum optimalnya keterkaitan pengembangan sekor

pariwisata dengan sektor-sektor lainnya seperti sektor

pertanian, usaha kecil menengah, budaya dan lain-lain.

3. Perdagangan dan Perindustrian

a. Daya Saing Industri dan Perdagangan masih rendah;

b. Iklim berusaha masih belum kondusif;

c. Kualitas Manajemen, wawasan dan pola pikir pengusaha lokal

masih rendah.

d. Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

perdagangan.

4. Transmigrasi

a. Masih rendahnya akses infrastruktur dan sarana penunjang

lainnya bagi para transmigran

c) Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan

1. Perencanaan Pembangunan

a. Masih rendahnya konsistensi perencanaan pembangunan

baik di tingkat pemerintah daerah maupun perangkat daerah

b. Masih rendahnya sinkronisasi dan keterpaduan proses

perencanaan pembangunan daerah

c. Perencanaan pembangunan belum optimal dilaksanakan

sebagai pedoman penyusunan kebijakan anggaran

d. Masih rendahnya evaluasi hasil capaian kinerja pembangunan

daerah


e. Masih rendahnya tingkat penyerapaan aspirasi masyarakat

melalui musyawarah pembangunan yang terakomodir dalam

penganggaran belanja daerah

2. Penelitian dan Pengembangan

a. Masih rendahnya penerapan hasil kajian maupun penelitian

ditingkat masyarkat

b. Belum dimanfaatkannya hasil kajian dalam penyusunan

dokumen perencanaan pembangunan daerah

c. Masih rendahnya inovasi daerah

3. Keuangan

a. Belum optimalnya pengelolaan sumber-sumber pendapatan

asli daerah

b. Belum optimalnya pengelolaan keuangan pemerintah daerah

c. Belum optimalnya pengelolaan barang milik daerah

4. Kepegawaian

a. Masih rendahnya tingkat kompetensi aparatur sipil negara

b. Belum memadainya distribusi aparatur sipil negara

c. Masih rendahnya kedisplinan pegawai daerah

d. Masih rendahnya pemahaman akan ruang lingkup tugas dan

fungsi pegawai di lingkungan instansinya.

e. fungsi pegawai di lingkungan instansinya.


BAB III

KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Bab ini memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan

perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator

pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan

kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan

perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan

pembiayaan daerah.

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Kebijakan pembangunan Kabupaten Parigi Moutong tahun 2020

dititik beratkan pada pencapaian Misi 3,4 dan 5 RPJMD 2019-2023. Misi

3 yaitu; Memajukan kualitas dan cakupan layanan pendidikan dan

Menggalakkan kesehatan berdaya saing, Misi 4 yaitu; Meningkatkan

kesejahteraan sosial yang berkeadilan dan Mengentaskan kemiskinan,

serta Misi 5 yaitu Mewujudkan pembangunan ekonomi yang adil dan

meningkatkan investasi berbasis pertanian dan pariwisata yang berdaya

saing. Misi 3 ini dimaknai sebagai salah satu upaya pemerintah daerah

untuk meningkatkan daya saing guna memacu percepatan pengentasan

kemiskinan dengan mempertahankan kinerja pembangunan daerah,

melalui penciptaan kolaborasi sektor ekonomi dengan sektor pendidikan

dan kesehatan dalam upaya untuk menciptakan pemberdayaan ekonomi

kerakyatan. Misi 4 ini juga mengemban tugas untuk meningkatkan

produktivitas masyarakat agar dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi

yang tinggi, ekslusif dan berkualitas yang dampaknya akan diwujudkan

dengan penurunan tingkat kemiskinan, mengurangi ketimpangan

pendapatan dan tingkat pengganguran serta membangkitkan daya saing

daerah agar mampu berkompetisi dengan daerah lainnya. Serta Misi ke 5

ini mengandung makna kesejahteraan yang merata dan berkeadilan,

hanya dapat dicapai bila seluruh masyarakat dapat menikmati dan


merasakan hasil-hasil pembangunan di seluruh Wilayah Kabupaten

Parigi Moutong.

Disamping itu upaya pengembangan perekonomian daerah akan

semakin dituntut untuk mampu menciptakan peluang sumber-sumber

pendapatan di daerah yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan

ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan PDRB riil, meningkatkan

produktifitas daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh

karena itu Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Parigi

Moutong tahun 2020 merupakan upaya perwujudan yang bersifat

terpadu yang menggabungkan dimensi kebijakan pengembangan

masyarakat, perwujudan pemerintah yang baik, integrasi ekonomi antar

wilayah, keterkaitan ekonomi global, pelayanan regional dan lokal,

pengelolaan tataruang wilayah termasuk pemanfaatan SDA serta

mendorong dengan segera untuk menangani secara khusus daerah-

daerah perbatasan dan daerah-daerah yang mempunyai masalah sosial,

ekonomi dan politik.

Dengan demikian, implementasi dari hasil perencanaan

pembangunan daerah harus sesuai dengan kemampuan pemerintah

daerah dan harus sejalan dengan kebutuhan masyarakat dimana dalam

pelaksanaannya membutuhkan keterlibatan masyarakat dan mewajibkan

masyarakat untuk mengawasi secara langsung seluruh pelaksanaan

kegiatan pembangunan.

Kebijakan perekonomian Kabupaten Parigi Moutong sangat

dipengaruhi oleh dinamika perkembangan ekonomi nasional dan global

serta propinsi Sulawesi Tengah. Oleh sebab itu, penyusunan asumsi

perekonomian Kabupaten Parigi Moutong tahun 2020 memperhitungkan

hasil analisis terhadap kinerja perekonomian global, nasional dan

provinsi Sulawesi tengah tahun sebelumnya sebagaimana berikut:

3.1.1. Perekonomian Nasional

Dari sisi nasional, pada tahun 2018 kondisi perekonomian nasional

sempat menghadapi tekanan, baik dari eksternal maupun internal yang

disebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang memicu

penurunan kinerja ekspor Indonesia ke negara tersebut. Berdasarkan


data BPS, pada tahun 2018 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar

5,17 persen naik bila dibandingkan tahun 2017 sebesar 5,07 persen.

Berdasarkan data Bank Indonesia, pada awal tahun 2019

perekonomian nasional terindikasi mulai mengalami kebangkitan dengan

indikator yang dapat dilihat dari pelemahan kredit yang tidak berlanjut,

optimisme konsumen yang sudah mengalami peningkatan, investasi

bangunan yang mulai pulih dilihat dari penjualan semen yang meningkat

serta penjualan kendaraan bermotor yang mulai menunjukkan perbaikan.

Tren perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan terus

berlanjut didorong oleh membaiknya permintaan domestik. Sumber

utama pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2016

berasal dari membaiknya konsumsi rumah tangga, meningkatnya

konsumsi pemerintah, dan mulai membaiknya aktivitas investasi. Kinerja

konsumsi rumah tangga yang lebih baik, didorong oleh membaiknya

indikator daya beli masyarakat dan masih kuatnya indikator ekspektasi

konsumen. Sementara itu, investasi pemerintah terakselerasi, sejalan

dengan meningkatnya realisasi belanja modal pemerintah. Hal ini

terindikasi dari percepatan proses lelang pada awal tahun untuk berbagai

proyek pemerintah. sementara itu, investasi swasta masih lemah, namun

diperkirakan akan menguat didorong oleh rangkaian paket kebijakan

pemerintah, termasuk berbagai deregulasi yang mendukung iklim

investasi. Di sisi lain, ekspor diperkirakan masih mengalami kontraksi

karena masih lemahnya pemulihan ekonomi dunia dan masih

menurunnya harga komoditas.

Dari sisi penawaran, sektor non-tradable tumbuh membaik

sementasra sektor tradable tumbuh terbatas. Semakin tingginya aktivitas

proyek infrastruktur pemerintah akan mendorong meningkatnya

pertumbuhan Lapangan Usaha (LU) konstruksi. Sementara itu,

membaiknya konsumsi swasta mendorong perbaikan kinerja LU

transportasi, khususnya angkutan udara dan komunikasi. Selain itu,

sektor informasi dan komunikasi diperkirakan meningkat sejalan dengan

semakin tingginya konsumsi data terkait bertambahnya transaksi dan

aplikasi online. LU penyediaan akomodasi dan makan minum juga

diperkirakan membaik didorong oleh terus meningkatnya jumlah


kunjunga wisatawan terkait kebijakan pembebasan visa untuk beberapa

Negara. Di sisi lain, masih lambatnya pemulihan ekonomi global

berdampak pada masih terbatasnya pertumbuhan LU tradable yaitu LU

pertambangan dan manufaktur.

Tabel 3.1 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Nasional

INDIKATOR 2018 2019 2020**

Pertumbuhan Ekonomi

(% , yoy) 6,2 – 7,8 5,4-5,8 5,3 - 5,6

Inflasi (% , yoy) 2,5 – 4,5 2,5-4,5% 2,0 - 4,0

Tingkat Suku Bunga

SPN 3 Bulan % 3,5 – 4,5 4,6-5,2

5,0 - 5,6

Nilai tukar (Rp/US$) 13.400 – 13.800 13.400-14.000 14.000 -15.000

Harga Minyak Mentah

Indonesia (US$/barel) 60 – 90

US$60 - US$70

per barel

US$60 - US$70

per barel

Lifting Minyak Bumi

(ribu barel per hari) 700 - 730 722-805 695 - 840.000

Lifting Gas (ribu barel

setara minyak per hari) 1.100 – 1.300 1.150 - 1.300 1.191 - 1.300

Sumber:

*) Asumsi dasar ekonomi makro APBN 2019-2020, Kementerian Keuangan **) Dokumen Nota Keuangan beserta APBN Tahun Anggaran 2019-2020, Kementerian Keuangan

Pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2019 diperkirakan akan

mencapai 5,4-4,5 persen, yang diharapkan akan lebih bertumpu pada

faktor-faktor domestik seperti aktivitas investasi, khususnya

infrastruktur, yang lebih tersebar ke berbagai kawasan dan terfokus pada

pengembangan potensi daerah. Peningkatan belanja modal pemerintah

dan transfer ke daerah akan menjadi langkah awal bagi strategi

pembangunan saat ini. Laju inflasi diperkirakan berada pada kisaran 2,5-

4,5 persen yang didukung oleh semakin membaiknya koordinasi

kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil. Nilai tukar rupiah diperkirakan

akan bergerak pada kisaran Rp.13.400-14.000 per dolar AS.

3.1.2. Perekonomian Sulawesi Tengah

Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 yang diukur

berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga

berlaku mencapai Rp150,64 triliun dan atas dasar harga konstan 2010

mencapai Rp103,62 triliun.


Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 (c-to-c) tumbuh 6,30

persen, melambat dibandingkan tahun 2017 sebesar 7,10 persen. Dari

sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib

sebesar 10,37 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi

dicapai oleh komponen impor barang dan jasa sebesar 125,41 persen.

Ekonomi Sulawesi Tengah triwulan IV tahun 2018 bila dibandingkan

triwulan IV tahun 2017 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,37 persen lebih lambat

bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 9,12

persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan

usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 18,05 persen. Dari sisi

pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen impor barang

dan jasa sebesar 175,92 persen.

Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah triwulan IV tahun 2018

dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami pertumbuhan

sebesar 0,55 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai

oleh lapangan usaha Konstruksi sebesar 15,95 persen. Dari sisi

pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen impor barang

dan jasa sebesar 223,82 persen.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi wilayah Sulawesi, Maluku,

dan Papua tahun 2018 tumbuh sebesar 6,75 persen (c-to-c) dengan

pertumbuhan tertinggi di Provinsi Maluku Utara yang tumbuh 7,92

persen.

3.1.3. Kondisi Ekonomi Daerah Parigi Moutong

3.1.3.1. Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Nilai PDRB Parigi Moutong atas dasar dasar harga berlaku pada

tahun 2017 mencapai 15,92 triliun rupiah. Secara nominal, nilai PDRB

ini mengalami kenaikan sebesar 1,61 triliun rupiah dibandingkan dengan

tahun 2016 yang mencapai 14,31 triliun rupiah. Naiknya nilai PDRB ini

dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha dan

adanya inflasi.

Berdasarkan harga konstan 2010, angka PDRB juga mengalami

kenaikan, dari 10,64 triliun rupiah pada tahun 2016 menjadi 11,24


triliun rupiah pada tahun 2017. Hal ini menunjukkan selama tahun 2017

Parigi Moutong mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar 5,64 persen,

lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan PDRB ini murni

disebabkan oleh meningkatnya produksi di seluruh lapangan usaha,

tidak dipengaruhi inflasi.

Besarnya peranan berbagai lapangan usaha ekonomi dalam

memproduksi barang dan jasa sangat menentukan struktur ekonomi

suatu daerah. Struktur ekonomi yang terbentuk dari nilai tambah yang

diciptakan oleh setiap lapangan usaha menggambarkan seberapa besar

ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari

setiap lapangan usaha.

Selama lima tahun terakhir (2013-2017) struktur perekonomian

Parigi Moutong didominasi oleh 3 (tiga) kategori lapangan usaha,

diantaranya: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Perdagangan Besar

dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor dan Konstruksi. Hal ini

dapat dilihat dari peranan masing-masing lapangan usaha terhadap

pembentukan PDRB Parigi Moutong.

Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Parigi Moutong pada

tahun 2017 dihasilkan oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan, yaitu mencapai 42,69 persen (angka ini menurun dari 45,18

persen di tahun 2013). Selanjutnya lapangan usaha Perdagangan Besar

dan Eceran, Reparasi Mobil, dan Sepeda Motor sebesar 16,98 persen

(meningkat dari 16,58 persen di tahun 2013), disusul oleh lapangan

usaha Konstruksi sebesar 12,57 persen (naik dari 12,38 persen di tahun

2013).

Tabel 3.2

Produk Domesti Regional Bruto (PDRB) Kab. Parigi Moutong

Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015 – 2019

NO LAPANGAN USAHA

2015

2016*

2017*

2018*

2019*

(1) (2) (4) (5) (6) (6) (7)

1. PERTANIAN,KEHUTANAN,DAN PERIKANAN

5.706.195,67 6.275.426 6.917.110 7.643.639,44 8.468.365,23

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

4.512.477,80

818.696

1.008.725 1.083.152,99 1.334.565,27


3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.522.887,78

361.193

417.802 457.759,21 526.101,98

4. PENGADAAN LISTRIK DAN GAS

514.934,89

1.097

1.024 1.139,11 1.059,54

5. PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH

2.189.868,39 8.702 10.190 10.893,03 12.755,45

6. KONSTRUKSI 216.977,59

1.994.112

2.298.812 2.344.661,97 2.687.300,82

7. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN

67.809,14 2.505.552 2.844.184 3.098.643,38 3.503.580,33

8. TRANSPORTASI & PERGUDANGAN

272.026,52

936.885

1.076.136 1.120.554,03 1.287.104,67

9. PENYEDIAAN AKOMODASI

922.691,36

121.784

149.933 149.392,53 182.063,74

10. INFORMASI DAN KOMUNIKASI

664.465,68

291.762

330.102 363.686,83 411.477,75

11. JASA KEUANGAN DAN

ASURANSI 310.249,78

107.692

125.256 155.975,99 181.414,79

12. REAL ESTATE 1.221,17

153.821

172.723 183.601,82 206.163,67

13. JASA PERUSAHAAN 7.431,35

25.125

29.501 32.502,27 38.163,00

14. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

1.719.798,38 624.006 721.342 749.704,65 851.685,34

15. JASA PENDIDIKAN 2.187.237,41

503.110

578.806 614.391,97 706.830,67

16. JASA KESEHATAN DAN SOSIAL

815.652,36 177.509 209.209 212.946,49 250.975,42

17. JASA LAINNYA 97.919,92

159.025

195.368 213.642,86 262.468,73

JUMLAH/TOTAL 13.261.195,55 14.318.048,26 16.284.690,65 18.436.288,59 20.912.076,41

Sumber: BPS dan Data diolah ‘* Angka Sementara

Pertumbuhan Ekonomi Kab. Parigi Moutong tahun 2015

sebesar 7,30% dan hal inilah yang menjadi dasar acuan

perhitungan/proyeksi untuk tahun berikutnya. Untuk tahun

2016 diperkirakan laju pertumbuhan ekonomi akan meningkat

sebesar 8,98%, hal ini disebabkan karena dampak program yang

dapat memacu dinamika perekonomian masyarakat. Tahun 2017

laju pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat sebesar 8,98%.

ini menunjukkan bahwa nilai tambah bruto seluruh Kategori

ekonomi yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Parigi Moutong

terus meningkat dari tahun ke tahun. Artinya balas jasa factor

produksi yang igunakan semakin meningkat. Secara riil pun,


peningkatan ini dapat dibuktikan dengan semakin meningkanya

nilai tambah bruto menurut haga pada tahun dasar.

Untuk tahun 2018, laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan

dapat mencapai 8,97%. Faktor – faktor yang diperkirakan akan

memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi kab.

Parigi Moutong antara lain: dampak dari pelaksanaan TTG tingkat

Nasional, pelaksanaan FORKKAB tingkat Provinsi,pelaksnaaan

Festival Pesona Teluk Tomini, pelaksanaan pembangunan

infrastruktur di beberapa wilayah dan investasi pemerintah serta

swasta, disamping itu berlakunya perdagangan bebas ASEAN

yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

peningkatan produksi yang berdampak pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Tahun 2018 diharapkan peningkatan pertumbuhan ekonomi

disebabkan karena adanya peningkatan pada Kategori

Pertanian,Kehutanan dan Perikanan, Kategori Perdagangan Besar

dan Eceran, Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

serta Kategori Konstruksi. Perkiraan ini berdasarkan pada

permintaan investasi di Kabupaten Parigi Moutong yang cukup

tinggi, utamanya pengembangan Pariwisata di wilayah-wilayah

Potensial.

3.1.3.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita Kabupaten

Parigi Moutong terus mengalami peningkatan baik dilihat Atas

Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan. Tabel

3.3 menunjukkan perkembangan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2016 sebesar 15.065.496

juta rupiah atau mengalami peningkatan sebesar 1.755.342

rupiah, jika dibandingkan tahun 2015 sebesar 13.310.154 juta

rupiah. Tahun 2018 sebesar 19.416.089 juta rupiah atau meningkat

sebesar 2.329.867 rupiah jika dibandingkan PDRB Perkapita

tahun 2017 sebesar 17.086.222.


Demikian pula jika dilihat PDRB Perkapita Atas Dasar Harga

Konstan terjadi peningkatan dari tahun ke tahun yaitu tahun

2016, PDRB Perkapita riil Kabupaten Parigi Moutong adalah

sebesar 10.879.460 juta rupiah, atau meningkat sebesar 747.743

juta rupiah dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 10.131.717

juta rupiah. Tahun 2017 PDRB Perkapita riil sebesar 11.691.014

juta rupiah atau naik sebesar 811.554 juta rupiah.

Dengan memperhatikan perkembangan PDRB Perkapita yang

terus-menerus mengalami kenaikan baik dilihat Atas Dasar Harga

Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan menunjukkan

peranan masyarakat yang cukup tinggi dalam memberikan andil

terhadap peningkatan produksi sebagai pelaku ekonomi, artinya

program-program ekonomi kerakyatan yang dilaksanakan di

Kabupaten Parigi Moutong menunjukkan keberhasilan.

3.1.3.3 Pertumbuhan PDRB menurut Lapangan Usaha

Sumbangan Sektor-sektor Ekonomi terhadap pembentuk

struktur perekonomian daerah tahun 2015, berturut-turut dari

yang tinggi kerendah dapat kami sajikan sebagai berikut : laju

pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto riil menurut

lapangan usaha yang meliputi sektor Pertanian,

Kehutanan,Perikanan sebesar 4,18%, Pertambangan dan

Penggalian sebesar 7,8%, Industri Pengolahan 7,66% Pengadaan

Listrik dan Gas 10,88%, Pengadaan Air dan Pengelolaan Sampah

9,01%, Konstruksi 9,35%, Perdagangan Besar dan Eceran 6,38%,

Transportasi dan Pergudangan 8,3%, Penyediaan Akomodasi

13,15%, Informasi dan Komunikasi 11,09%, Jasa Keuangan dan

Asuransi 7,35%, Real Estate 10,3%, Jasa Perusahaan 9,97%,

Administrasi Pemerintahan 8,55%, Jasa Pendidikan 7,75%, Jasa

Kesehatan dan Sosial 8,41% dan Jasa Lainnya 12,61% dengan

laju pertumbuhan ekonomi tahun 2015 sebesar 7,30%

Tabel 3.3 Laju Pertumbuhan PDRB Seri 2010 Menurut Lapangan Usaha

Kab. Parigi Moutong Tahun 2015 – 2019


NO LAPANGAN USAHA 2015 2016* 2017* 2018* 2019*

(1) (2) (4) (5) (6) (6) (7)

1. PERTANIAN,KEHUTANAN,DAN PERIKANAN

4,18 4,18 4,18 4,18 4,19

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

7,8 7,80 7,79 7,79 7,79

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 7,66 7,66 7,66 7,68 7,67

4. PENGADAAN LISTRIK DAN GAS

10,88 10,88 10,87 10,87 10,87

5. PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH

9,01 9,01 9,00 9,00 9,00

6. KONSTRUKSI 9,35 9,35 9,34 9,34 9,32

7. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN

6,38 6,38 6,37 6,37 6,37

8. TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN

8,3 8,30 8,29 8,29 8,29

9. PENYEDIAAN AKOMODASI

13,15 13,15 13,14 13,14 13,15

10. INFORMASI DAN KOMUNIKASI

11,09 11,09 11,08 11,08 11,08

11. JASA KEUANGAN DAN ASURANSI

7,35 7,35 7,35 7,35 7,35

12. REAL ESTATE 10,3 10,30 10,29 10,29 10,30

13. JASA PERUSAHAAN 9,97 9,97 9,96 9,96 9,96

14. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

8,55 8,55 8,54 8,54 8,54

15. JASA PENDIDIKAN 7,75 7,75 7,74 7,74 7,74

16. JASA KESEHATAN DAN SOSIAL

8,41 8,41 8,40 8,40 8,40

17. JASA LAINNYA 12,61 12,61 12,60 12,60 12,60

JUMLAH/TOTAL 152,74 152,66 152,61 152,55 152,62

Keterangan:* angka proyeksi Sumber: BPS Kab. Parigi Moutong dan analisa Makro Ekonomi Parigi Moutong tahun 2016

Perkembangan struktur PDRB Kab. Parigi Moutong tahun

2018 diperkirakan akan terus meningkat sampai dengan tahun

2019, karena Pembangunan masih bertumpuh pada sektor

Pertanian dan Pengembangan pada sektor ekonomi, Pariwisata

dan jasa. Kegiatan ekonomi disektor tersebut akan mendorong

permintaan disektor perdagangan, hotel dan industri pengolahan

yang merupakan dampak dari berlakunya Pasar Bebas ASEAN.

Sehingga akan mendorong perdagangan Internasional melalui

kegiatan eksport dan Impor. Oleh karena itu peran Pemerintah

kab. Parigi Moutong untuk terus mengembangkan produksi lokal

yang berbasis masyarakat agar mampu bersaing dipasar

internasional, nasional dan regional melalui perluasan Pasar dan

peningkatan daya saing sehingga diharapkan akan mampu

mendorong investasi Jangka Panjang.


Menyangkut kondisi perekonomian nasional bersadarkan

Proyeksi Bank Dunia, bahwa perekonomian indonesia dalam

jangka 5 tahun kedepan akan mengalami trend peningkatan yang

cukup baik terutama pada sektor ekonomi jika dilihat dari

konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal kerja melalui

Investasi diberbagai sektor menunjukkan peningkatan yang

cukup signifikan dan hal ini akan berdampak pula terhadap

kebijakan daerah, secara khusus di Kabupaten Parigi Moutong.

Oleh karena itu laju pertumbuhan PDRB berdasarkan lapangan

usaha secara sektoral diperlihatkan pada tabel 3.3. Tabel tersebut

menunjukkan peningkatan di hampir semua sektor.

Dengan demikian secara makro regional, kondisi

perekonomian daerah kab. Parigi Moutong sangat mendukung

terciptanya suasana optimis terhadap proyeksi perekonomian

makro ekonomi, sehingga untuk mewujudkan misi Kab. Parigi

Moutong sebagai Kabupaten terdepan yang tertuang didalam

RPJMD 2013-2018 masih terbuka lebar, hal inilah yang meyakini

Pemerintah Daerah Kab. Parigi Moutong untuk dapat mencapai

tujuan karena didukung oleh faktor internal dan eksternal yang

akan menciptakan percepatan maupun lompatan pembangunan.

3.1.3.4. Inflasi

Tingkat inflasi di Kabupaten Parigi Moutong pada tahun 2012

sebesar 5,87% lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat inflasi

provinsi Sulawesi Tengah maupun tingkat inflasi nasional, namun

tahun 2013 tingkat inflasi Kabupaten Parigi Moutong melonjak menjadi

7,57%, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kenaikkan

harga bahan bakar minyak yang mencapai lebih dari 30%, sehingga

mengakibatkan naiknya harga-harga secara umum, utama bahan-

bahan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Untuk tahun 2015

sebesar 4,65% dan tahun 2016 sebesar 4,1%. Kondisi ini didasari oleh

faktor bahwa kondisi perekonomian nasional dan regional mengalami

perbaikan-perbaikan baik terhadap kebijakan fiskal nasional maupun

terhadap kebijakan distribusi barang dan jasa. Tabel 3.4 menunjukkan

data inflasi tahunan sampai tahun 2016.


Tabel 3.4

Tingkat Inflasi Kab. Parigi Moutong Tahun 2013 - 2014

TAHUN KAB. PARIGI MOUTONG

(1) (2)

2013 7,57

2014 7,13

2015 7,18

2016

2017 7,18

2018 6,01

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Parigi Moutong

3.1.3.5. Ketenagakerjaan.

Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Parigi Moutong

tahun 2009 mencapai 3,75 % dari total angkatan kerja yang ada.

Trend yang terus menurun dari tahun ke tahun memberikan

indikasi bahwa penyerapan tenaga kerja terjadi hampir di semua

sektor. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Parigi Moutong yang

terus meningkat, memberikan pengaruh terhadap meluasnya

kesempatan kerja bagi masyarakat yang dampaknya dapat

menurunkan tingkat pengguran terbuka. Tahun 2013 tingkat

pengguran terbuka telah berkurang menjadi 3,00 %. Sementara

itu tingkat pengangguran terbuka diproyeksikan terus menurun

sebesar 2,17% tahun 2014, sebesar 2,27% tahun 2015 dan

sebesar 1,99% tahun 2016.

Jumlah angkatan kerja tahun 2010 sebesar 200.038 jiwa

dengan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar 73,58 %.

Sedangkan jumlah angkatan kerja tahun 2013 sebesar 211.965

jiwa dengan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) sebesar

67,11%. Adapun tingkat pengangguran terbuka dan tingkat

partisipasi angkatan kerja disajikan pada tabel 3.6 sebagai

berikut;


Tabel 3.6 Tingkat Pengangguran Terbuka dan Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja Tahun 2013 – 2018

Sumber : BPS Kabupaten Parigi Moutong

3.1.3.6 Kemiskinan

Perkembangan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Parigi

Moutong dalam 5 (lima) tahun terakhir ini menunjukkan trend

penurunan yang cukup signifikan yaitu penduduk miskin tahun

2014 sebesar 74.960 jiwa atau 75,5% menjadi 82.610 jiwa atau

18,05% tahun 2015. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table

3.8 dibawah ini. Data tersebut menunjukkan angka kemiskinan

Kabupaten Parigi Moutong yang mengalami penurunan meskipun

melambat. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya

pengaruh kebijakan pemerintah yang mendorong kenaikan inflasi

diantaranya pengaruh kebijakan kenaikan BBM dan Tarif Dasar

Listrik, perubahan iklim yang sulit diprediksi sehingga

mempengaruhi jadwal tanam dan akibat perubahan tersebut juga

menyebabkan terjadinya bencana alam di beberapa daerah

kecamatan dan desa di Kabupaten Parigi Moutong.

Tabel. 3.7

Trend Penduduk Miskin Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2014-2018

Tahun Pengangguran

Terbuka TPAK

2013 3,00 67,11

2014 2,17 68,58

2015 2,27 70,21

2016* 1,99 71,86

2017* 1,72 73,5

2018* 1,44 75,14


TAHUN JUMLAH JIWA (%)

2014 74.960 16,60

2015 82.610 18,05

2016 82.380 17,8

2017* 82.199 16,8

2018* 82.018 15,80

Sumber : BPS Kabupaten Parigi Moutong

Dengan memperhatikan trend penurunan jumlah penduduk

miskin tahun-tahun sebelumnya, maka proyeksi penurunan

jumlah penduduk miskin tahun-tahun yang akan datang

disesuaikan dengan kemampuan pemerintah daerah dalam

mengalokasikan program/kegiatan yang langsung menyentuh

kebutuhan masyarakat miskin. Oleh karena itu proyeksi

penurunan jumlah penduduk miskin tahun 2014 sebesar 73.63

jiwa atau terjadi penurunan sebesar 17,03% dengan jumlah

penduduk Kabupaten Parigi Moutong tahun 2014 diperkirakan

sebesar 449.197 jiwa. Tahun 2015 target penurunan jumlah

penduduk miskin sebesar 72.087 jiwa atau 15,75% dengan

jumlah penduduk tahun 2015 diperkirakan sebesar 457.698 jiwa

dan tahun 2016 target penurunan jumlah penduduk miskin

sebesar 70.071 jiwa atau terjadi penurunan sebesar 15,04%

dengan perkiraan jumlah penduduk tahun 2016 sebesar 465.902

jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.8 sebagai

berikut:

Tabel. 3.8 Proyeksi Penurunan Penduduk Miskin

Sumber: Parigi Moutong dalam Angka (diolah kembali) * Angka sementara

NO KABUPATEN

REALISASI

TAHUN 2014

% TAHUN

2015 %

TAHUN 2016

% TAHUN

2017 %

TAHUN 2018*

% TAHUN 2019*

%

1 Jumlah penduduk Miskin (Jiwa)

75.460 17,03 82.610 18.05 82.380 17.80 82.880 17.55 75.000-88.000

14-15 75.000-88.000

14-15


Tahun 2017 proyeksi penurunan penduduk miskin 69,066

atau 14,57%. Hal ini menjadi komitmen pemerintah kabupaten

parigi Moutong yang diimplementasikan dengan berbagai program

penanggulangan kemiskinan dan didukung dengan berbagai

program pengentasan kemiskinan oleh pemerintah provinsi

Sulawesi Tengah dan pemerintah pusat.

Dengan keinginan yang kuat untuk mempercepat penurunan

jumlah penduduk miskin di Kabupaten Parigi Moutong,

Pemerintah Daerah telah menetapkan strategi jitu yang dapat

dinikmati langsung pada sasaran kelompok masyarakat,

khususnya penduduk miskin. Jumlah masyarakat miskin di

Kabupaten Parigi Moutong tahun 2013 sebesar 75.463 jiwa yang

tersebar di 23 (dua puluh tiga) kecamatan dan 278 (dua ratus

tujuh puluh delapan) desa dan 5 (lima) kelurahan/desa, terbagi

atas 11.598 KK kelompok paling miskin, 9.658 KK kelompok

miskin decile 2, 9.947 KK kelompok miskin decile 3 dan 12.789

KK adalah masyarakat miskin yang selayaknya mendapat

perhatian khusus dari semua pihak, agar proses reduksi

kemiskinan dapat berangsur terminimalisir, sehingga seluruh

rumah tangga sasaran tersebut dapat terpapar pada intervensi

program yang ada. Berdasarkan kondisi kemiskinan Kabupaten

Parigi Moutong yang masih besar dan lebih tinggi dibandingkan

dengan angka Provinsi maupun Nasional maka pemerintah

Kabupaten Parigi Moutong pada tahun 2018 melaksanakan

Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Desa (PPK-BD)

yang merupakan rumusan Program Pemerintah Kabupaten Parigi

Moutong. Kegiatan yang dilaksanakan pada PPK-BD adalah

kegiatan yang memiliki arti penting dalam upaya penanggulangan

kemiskinan, yang diusulkan melalui mekanisme partisipasi aktif

masyarakat (Musrenbangdesa dan Musyawarah lainnya). PPK-BD

bersumber dari APBDes. PPK-BD ini dapat disinergikan dengan

program kegiatan penanggulangan kemiskinan yang ada pada

masing-masing Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Parigi

Moutong. Lokasi sasaran PPK-BD merupakan daerah kantong


kemiskinan atau dengan kata lain lokasi tersebut memiliki jumlah

penduduk miskin yang besar di Kecamatan se-Kabupaten Parigi

Moutong. Tahun 2018 lokasi PPK-BD berlokasi di 46 Desa pada 3

Kecamatan yaitu Kecamatan Tinombo,Kecamatan Palasa dan

Kecamatan Tinombo Selatan.

Untuk melihat indeks kedalaman kemiskinan dalam suatu

periode tertentu di wilayah Kabupaten Parigi Moutong maka secara

rinci dapat dilihat tabel berikut ini:

Tabel. 3.9 Realisasi dan Proyeksi Indeks Kedalaman Kemiskinan

No Kabupaten

2014

2015

2016*

2017*

2018*

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Indeks

Kedalaman Kemiskinan

2,92 3,24 2-3 2-3 2-3

Sumber: BPS dan RPJMD Kab. Parigi Moutong 2013-2018

Jika dilihat perkembangan antar waktu Indeks Kedalaman

Kemiskinan di Kabupaten Parigi Moutong periode Tahun 2014

sampai 2015 mengalami kenaikan pada tahun 2015 indeks

kedalaman kemiskinan yaitu sebesar 3,24% dari tahun 2014 yaitu

sebesar 2,92%.

Untuk melihat indeks keparahan kemiskinan dalam suatu

periode tertentu di wilayah Kabupaten Parigi Moutong maka secara

rinci dapat dilihat tabel perkembangan tingkat kemiskinan di

Kabupaten Parigi Moutong tahun 2014-2019 sebagai berikut ini :

Tabel. 3.10 Realisasi dan Proyeksi Indeks Keparahan Kemiskinan

NO Kabupaten

2014

2015

2016*

2017*

2018* 2019*

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Indeks

Keparahan Kemiskinan

0,78 0,88 0,80-0,85 0,80-0,85 0,80-0,85 0,80-0,85

Sumber: BPS dan RPJMD Kab. Parigi Moutong 2013-2018

* Angka Sementara


Jika dilihat tabel tersebut di atas indeks keparahan

kemiskinan Kabupaten Parigi Moutong selama periode Tahun 2014

sampai dengan Tahun 2015, hanya berhasil turun di Tahun 2014

menjadi 0,78% kemudian naik lagi menjadi 0,88% di Tahun 2015.

Asumsi dasar ekonomi makro nasional sebagaimana tertuang

di RKP tahun 2019, yaitu pertumbuhan ekonomi 5,4 sampai 5,8 persen,

dan nflasi sebesar 2,5 sampai 4,5 persen. Kondisi perekonomian nasional

tahun 2015 sempat menghadapi tekanan baik yang bersifat eksternal

maupun internal yang disebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi

meskipun demikian fundamental perekonomian Indonesia tetap dianggap

baik. Berdasarkan data Bank Indonesia pada awal tahun 2018

perekonomian nasional terindikasi mulai mengalami kebangkitan dengan

indikator dari pelemahan kredit yang tidak berlanjut, optimisme

konsumen yang sudah mengalami peningkatan, investasi bangunan yang

mulai pulih dilihat dari penjualan semen yang semakin meningkat serta

penjualan kenderaan bermotor yang mulai menunjukan perbaikan.

Sumber utama pendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun

2019 berasal dari membaiknya konsumsi rumah tangga, meningkatnya

konsumsi pemerintah dan mulai membaiknya aktivitas investasi. Kinerja

konsumsi rumah tangga yang lebih baik didorong oleh membaiknya indikator

daya beli masyarakat dan masih kuatnya indikator ekspektasi konsumen.

Sementara itu investasi pemerintah terakselerasi sejalan dengan

meningkatnya realisasi belanja modal pemerintah.

Tabel 3.11

Prospek Ekonomi Makro Kabupaten Parigi Moutong 2019 dan 2020

INDIKATOR 2019** 2020**

Pertumbuhan Ekonomi (%,

yoy) 5,64 5,9

Inflasi (%, yoy) 6-7,0 4,0-5,0

Pendapatan perkapita

ADHB

ADHK

27-30 jt

11-15 Jt

28-31 jt

11-15 Jt

Angka kemiskinan 15-14,5 14,57-13,0


TPT 2,21-3,00 2-2,50

Sumber: *) Asumsi dasar ekonomi makro

**) Dokumen RPJMD kabupaten Parigi Moutong 2019-2023

Berdasarkan pantauan terhadap berbagai faktor baik kondisi

ekonomi global maupun nasional serta berbagai kebijakan yang akan

ditempuh pemerintah, diproyeksikan perekonomian Kabupaten Parigi

Moutong pada tahun 2019 diperkirakan tumbuh meningkat mencapai

kisaran 5,64 persen (yoy). Angka perkiraan tersebut berada di atas

perkiraan sebelumnya terkait realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2016

sebesar 5.57 persen yang cenderung stagnan karena dipengaruhi oleh

pertumbuhan ekonomi Nasional.

Juga memperhatikan arah kebijakan ekonomi makro secara

nasional, provinsi Sulawesi Tengah, serta memperhatikan kondisi yang

telah dicapai Kabupaten Parigi Moutong, maka sasaran ekonomi makro

Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2019, antara lain: pertumbuhan

ekonomi yang akan dicapai sebesar 8,5-8,75persen dengan laju inflasi

diproyeksikan sebesar 4,0-5,0 persen. Pendapatan perkapita masyarakat

atas harga berlaku (ADHB) ditargetkan sebesar Rp. 28,000.000, - s/d

Rp. 31,000.000, -. Sedangkan angka kemiskinan Tahun 2017 ditargetkan

14,57-13,00 persen, atau rata-rata pertahun turun sebesar 1,10 persen,

dengan asumsi – asumsi:

a. Mengingat sektor Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan

memberikan kontribusi yang paling besar terhadap PDRB

Kabupaten Parigi Moutong, maka akan terus digenjot

produktivitasnya khususnya, tanaman pangan, tanaman

hortikultura semusim, peternakan dan perikanan.

b. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil, mempunyai

kontribusi yang posisitif terhadap PDRB Kabupaten Parigi Moutong,

maka sektor ini akan terus ditingkatkan yang meliputi, kegiatan

ekonomi dibidang perdagangan besar dan eceran dari berbagai jenis

barang.

c. Sektor Konstruksi juga terus didorong, terutama yang berkaitan

dengan konstruksi pekerjaan gedung maupun konstruksi bangunan

sipil, misalnya jalan, jembatan.


d. Kinerja Sektor Pertambangan dan Penggalian diharapkan akan

terus memberikan kontribusi terhadap PDRB, dengan tetap

memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.

e. Tingkat Kemiskinan akan terus ditekan melalui Program – Program

Pemberdayaan Masyarakat dan bantuan modal lainnya.

f. Fluktuasi harga minyak mentah dunia menyebabkan pemerintah

mengeluarkan kebijakan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak

(BBM) sesuai harga keekonomiannya sehingga hal tersebut akan

memicu peningkatan inflasi. Mengingat peranan BBM sebagai

komoditi pokok, sehingga kenaikan sedikit saja akan membawa

“efek domino” ke sektor-sektor lain terutama industri dan

transportasi yang selanjutnya akan mempengaruhi harga barang

dan jasa. Selain itu resiko inflasi juga berasal bahan makanan yang

terjadi sebagai akibat faktor cuaca dan penurunan produksi.

Berdasarkan kondisi perekonomian daerah tahun 2017, maka

prospek perekonomian pada tahun 2019 dan 2020 diperkirakan

sebagai berikut:

a. Pertumbuhan ekonomi Tahun 2019 diperkirakan 5,64% dan

tahun 2020 ditargetkan sebesar 5,9%.

b. Inflasi pada tahun 2019 diperkirakan sebesar 6-7 % tahun 2020

ditargetkan sebesar 4-5 %.

c. Angka kemiskinan diperkirakan akan semakin menurun seiring

dengan program pengentasan kemiskinan berbasis desa berjalan

semakin baik.

Dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi pada

tahun 2020 sebesar 5,9%, maka perlu upaya untuk mendongkrak

pertumbuhan sektor-sektor potensial dan menarik investor untuk

berinvestasi di Kabupaten Parigi Moutong. Program dan kegiatan

juga difokuskan pada peningkatan peran dan sinergitas sektor

pertanian, pariwisata, industri dan perdagangan.

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Perubahan paradigma managemen pengelolaan keuangan negara

sangat besar pengaruhnya terhadap pengelolaan keuangan di daerah,

nasib suatu daerah ditentukan oleh kemampuan daerah untuk dapat


mengelola keuangan daerahnya sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Oleh karena itu daerah dapat menjadi daerah

yang kuat dan maju serta mandiri atau menjadi tidak berdaya tergantung

pada cara mengelola keuangannya. Pengelolaan keuangan daerah yang

dilakukan secara ekonomis, efisien, dan efektif atau memenuhi value for

money serta partisipasi, transparansi, akuntabilitas dan keadilan akan

mendorong pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya mengurangi jumlah

pengangguran serta menurunkan tingkat kemiskinan. Untuk pengelolaan

daerah tidak hanya dibutuhkan sumber daya manusia, tetapi juga

sumber daya ekonomi berupa keuangan yang dituangkan dalam suatu

anggaran pemerintah daerah.

Pengelolaan keuangan di daerah meliputi mobilisasi pendapatan,

penetapan alokasi belanja daerah, dan mobilisasi pembiayaan. Untuk

memenuhi sufficient condition bagi pengelolaan keuangan daerah yang

baik maka daerah perlu memahami dan menggali potensi/keunggulan

daerah serta mengidentifikasi pokok-pokok permasalahan yang ada.

Kapasitas fiskal daerah pada dasarnya akan tercermin dalam volume

APBD. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

perubahan atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004

tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah,

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah serta lebih teknis mengacu pada Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah yang direvisi menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 59 Tahun 2007, dan revisi kedua menjadi Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006. APBD

merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu)

tahun anggaran, yang terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah dan

pembiayaan daerah (penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah).

Kebijakan dalam pengelolaan APBD memegang peranan yang sangat

strategis dalam mencapai sasaran pembangunan daerah karena APBD


merupakan salah satu instrument penting kebijakan fiskal daerah.

Kebijakan Desentralisasi Fiskal Daerah mengandung tiga misi utama

yaitu menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumberdaya,

meningkatkan kualitas pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat

dan memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk ikut

serta (berpartisipasi) dalam proses pembangunan.

Arah kebijakan keuangan daerah yang meliputi arah kebijakan

pendapatan, belanja, dan pembiayaan di dimaksudkan untuk

memberikan arahan-arahan sekaligus rambu-rambu bagi pelaksanaan

keuangan di Kabupaten Parigi Moutong. Melalui arah kebijakan ini

diharapkan pertama, keuangan daerah dapat menopang, bukan

menghambat proses pembangunan daerah yang berkelanjutan sesuai

dengan visi daerah. Kedua, diharapkan bahwa keuangan daerah dapat

menyediakan pelayanan dasar secara memadai bagi kesejahteraan

masyarakat. Ketiga, diharapkan pula bahwa keuangan daerah dapat

meminimalkan resiko fiskal sehingga kesinambungan anggaran daerah

dapat terjamin.

3.2.1. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2019

dan Tahun 2020

Memperhatikan kinerja perekonomian Kabupaten Parigi Moutong

pada waktu yang lalu, kondisi perekonomian regional, kondisi

perekonomian dan kondisi politik nasional dan global, diperkirakan

perekonomian Kabupaten Parigi Moutong masih akan dihadapkan

pada sejumlah permasalahan sebagai berikut:

a) Penanggulangan kemiskinan.

b) Bencana Alam akibat gempa bumi, banjir, longsor dan rob masih

terjadi.

c) Penguatan ekonomi lokal.

d) Pengembangan agribisnis dan optimalisasi sektor Pariwisata

guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang

berkualitas.


e) Pemerataan pembangunan antar wilayah untuk mengurangi

ketimpangan wilayah.

Dengan kejadian bencana alam yang terjadi pada wilayah Kota Palu,

Sigi, Donggala dan Parigi Moutong (Padagimo) akibat aktifitas hebat

patahan Palu Koro telah memberikan dampak signifikan pada

kerusakan infrastruktur wilayah dan terpuruknya ekonomi daerah,

sehingga wilayah Parigi Mautong tak dapat dihindari berada pada seisar

Palu Koro yang merupakan salah satu seisar paling aktif didunia.

Namun demikian, selain tantangan tersebut, diperkirakan bahwa pada

tahun 2020 mulai terdapat peluang ekonomi yang dapat dimanfaatkan

sebaik-baiknya oleh Kabupaten Parigi Moutong terutama terkait dengan

pengembangan potensi ekonomi lokal dan peningkatan produktivitas

pertanian serta pariwisata daerah.

Adapun tantangan dan prospek perekonomian daerah tahun 2019

dan tahun 2020 adalah sebagai berikut:

1. Pertumbuhan ekonomi diperlukan dan diringi dengan pemerataan

dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Meningkatnya

ketimpangan distribusi pendapatan yang ditandai dengan indeks gini

rasio dapat memicu timbulnya konflik sosial dalam masyarakat.

2. Pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan

perlu dioptimalkan pelaksanaannya, upaya pengembangan ekonomi

masyarakat terus ditingkatkan guna meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dalam rangka peningkatan daya saing serta pemerataan

pembangunan ekonomi antar daerah kabupaten/kota secara

berkesinambungan.

3. Tingginya angkatan kerja jika tidak dibarengi dengan peningkatan

lapangan kerja akan meningkatkan pengangguran terbuka.

4. PDRB Perkapita yang meningkat bukan satu-satunya indikator

peningkatan kesejahteraan masyarakat, tetapi perlu adanya

pemerataan pertumbuhan ekonomi disemua sektor. Terciptanyan

pertumbuhan ekonomi disemua sektor menunjukan adanya

perkembangan mata rantai perekonomian dimasyarakat. Jika

kondisi ini terwujud maka output perkapita masyarakat dapat benar-


benar meningkat secara riil yang turut mempengaruhi naiknya daya

beli masyarakat.

5. Kondisi Wilayah Kabupaten Parigi Moutong yang tidak merata

penyebaran penduduknya terutama pada daerah-daerah wilayah

pedesaan, daerah pedalaman dan terpencil, sekaligus sebagian dari

penyebab terjadinya kesenjangan pembangunan dan belum

memadainya aksesibiltas dan jangkauan pelayanan terhadap sarana

dan prasarana infrastruktur, seperti transportasi, irigasi, perumahan

dan pemukiman, telekomunikasi serta kelistrikan.

6. Pengusaha di Kabupaten Parigi Moutong berada pada kategori usaha

kecil, sehingga sulit berkembang kerana keterbatasan permodalan,

kemampuan manajerial usaha, kurangnya wawasan usaha dan

terbatasnya akses terhadap sumber daya produktif seperti teknologi,

pasar dan informasi. Masih belum optimalnya infrastruktur yang

mendukung sehingga jumlah investor yang berinvestasi masih

kurang.

7. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan menunjukan peningkatan.

Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa sektor, antara lain Industri,

perdagangan, hotel restoran, keuangan persewaan dan jasa

perusahaan

8. Aksesibilitas dari dan menuju Kabupaten Parigi Moutong yang

semakin mudah diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

kelancaran perekonomian.

9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2014-2019, yang

mana pembangunan wilayah Sulawesi diarahkan untuk menjadi

salah satu lumbung pangan nasional dengan meningkatkan

produktivitas dan nilai tambah pertanian tanaman pangan,

perkebunan dan perikanan, memperluas perrdagangan dan

pariwisata yang bertaraf internasional. Hal ini diharapkan akan

berdampak terhadap perekonomian Kabupaten Parigi Moutong, yang

mempunyai potensi di bidang perkebunan, pertanian, kelautan dan

pariwisata.

10. Program – Program yang dilakukan Kementrian Pertanian, misalnya

Pemantapan Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan


Kedelai (Pajala) diharapkan memberikan dampak yang baik terhadap

Kedaulatan Pangan di Kabupaten Parigi Moutong.

Secara khusus sebagai upaya menangkap peluang ekonomi dengan

target investasi yang makin baik di Kabupaten Parigi Moutong di masa

akan datang, untuk itu kebijakan ekonomi difokuskan untuk

pengembangan pertanian dan industri untuk mendukung Pariwisata

daerah. Kebijakan yang dirumuskan dalam percepatan pembangunan

ekonomi tahun 2020 sebagai berikut:

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, program diarahkan pada:

a. Peningkatan nilai investasi pada sektor agribisnis.

b. Perlusan akses pasar produk pertanian melalui Peningkatan

kerjasama penyaluran logistik hasil sumberdaya alam untuk

wilayah timur melalui kerjasama ekonomi Pemerintah daerah

Kabupaten Parigi-Moutong-Kota Bitung.

c. Penguatan dan pendampingan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah.

d. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM).

e. Peningktan peran Bumdes didalam mendorong pertumbuhan

ekonomi pedesaan.

2. Meningkatkan daya saing sektor pertanian, pariwisata, industri dan

perdagangan, program diarahkan pada:

a. Peningkatan kunjungan wisata melalui penyelenggaraan Ivent

nasional dan regular (Festival Pesona Teluk Tomini).

b. Peningkatan infrastruktur destinasi wisata unggulan daerah.

c. Peningkatan kuantitas dan kualitas produk dan produktivitas

sektor pertanian, pariwisata, industri dan perdagangan.

d. Peningkatan standarisasi dan sertifikasi produk sektor

pertanian, pariwisata, industri dan perdagangan.

e. Pemanfaatan pemasaran online bagi akses Pasar produk pertanian

dan IKM unggulan daerah.

f. Pengembangan dan penguatan desa wisata.

3. Meningkatkan kesempatan kerja, program yang diarahkan pada

peningkatan kualitas tenaga kerja.


4. Meningkatkan prasarana dan sarana perekonomian, program

diarahkan kepada pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur

perekonomian mengurangi ketimpangan pembnagunan antar

kecamatan dan antar desa;

5. Menurunkan angka kemiskinan, melalui upaya Optimalisasi Program

Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Desa (PPK-BD) dalam

program diarahkan pada:

a. Peningkatan peran TKPKD didalam perencanaan dan

koordinasi penanggulangan kemiskinan.

b. Penanggulangan kemiskinan melalui perbaikan infrastruktur

berbasis desa sangat tertinggal dan tertinggal.

c. Perkuatan dan perluasan akses penduduk miskin terhadap

pelayanan dasar (Pendidikan dan Kesehatan).

d. Pendampingan dan pemberdayaan keluarga miskin dalam

kegiatan ekonomi produktif desa dengan mengoptimalkan

Dana Desa.

e. Bedah rumah bagi rumah tidak layak huni.

f. Perbaikan aksesibilitas pada wilayah terisolasi dan terpencil

pada kecamatan yang memiliki kantong kemiskinan tinggi

dan komunitas adat terpencil.

g. Pendampingan usaha penduduk miskin khususnya pada

nelayan dan kominitas adat terpencil (KAT).

h. Lokasi sasaran PPK-BD merupakan daerah kantong

kemiskinan atau dengan kata lain lokasi tersebut memiliki

jumlah penduduk miskin yang besar di Kecamatan se-

Kabupaten Parigi Moutong. Tahun 2020 Target lokasi PPK-

BD sasaran berlokasi di 46 Desa pada 3 Kecamatan yaitu

Kecamatan Tinombo, Kecamatan Palasa dan Kecamatan

Tinombo Selatan.

6. Meningkatkan peranserta stakholders (swasta, perguruan tinggi,

pelaku usaha dan lembaga masyarakat) dalam penguatan

ekonomi lokal. Program diarahkan pada:


a. Peningkatan intensitas koordinasi lintas Perangkat Daerah

(PD) dan pelaku usaha dalam pendampingan dan

pemberdayaan masyarakat.

b. Peningkatan jejaring kerjasama pemerintah-swasta-

masyarakat dan akademisi.

c. Pengembangkan industry kecil dan menengah berbasis

potensi unggulan daerah (pangan dan huluagro).

7. Mitigasi Bencana melalui:

a. Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana pada wilayah

bencana dan wilayah terdampak bencana.

b. Pelatihan Penilaian Kerusakan dan Kerugian Akibat Bencana

c. Fasilitasi Penanganan Darurat/Pemulihan Awal Akibat

Bencana

d. Pembentukan Desa Tangguh Bencana Parimo

e. Pelatihan & Sosialisasi Budaya Sadar Bencana

f. Penyediaan Stock Logistik dan jadub korban bencana

g. Pembangunan Hunian Tetap (HUNTAB) bagi korban bencana

diwilayah Parigi Moutong.

3.2.2. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah.

Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui

sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan daerah merupakan

komponen yang sangat penting dan strategis dalam struktur APBD,

mengingat peranannya dalam membiayai anggaran belanja daerah,

pemberian pelayanan kepada publik, mengendalikan defisit anggaran dan

meningkatkan kapasitas fiskal daerah. Pendapatan Daerah meliputi

semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah (RKUD),

yang menambah ekuitas dana lancar yang merupakan hak daerah dalam

satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Daerah.

Pendapatan daerah sebagaimana ketentuan yang berlaku

dikelompokkan menjadi tiga jenis. Pengelompokan tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), meliputi Pendapatan Pajak Daerah,

Pendapatan Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan


Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang sah;

2. Dana Perimbangan, meliputi Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan

Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus;

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, meliputi Pendapatan Hibah,

Pendapatan Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus,

serta Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah

Lainnya.

Adapun Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan daerah dapat

dilihat pada tabel 3.12 berikut ini :

Tabel 3.12 Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan


Tahun 2016 – 2020

NO URAIAN REALISASI

TAHUN 2016 (Rp)

REALISASI TAHUN 2017

(Rp)


(Rp)

Proyeksi/Target Tahun 2019 (Rp)

Proyeksi/Target Tahun 2020* (Rp)

(1) (2) (4) (5) (6) (7)

1. Pendapatan Asli Daerah

85.951.297.970,67 77,021,184,904.00 100,540,445,580.00 112,414,568,000,00 115.598.968.404,00

1.1 Hasil Pajak daerah

11.099.800.000,00

12,523,000,000.00

14,388,000,000.00 14.403.000.000,00 15.275.000.000,00

1.2 Hasil Retribusi Daerah

4.127962.000,00

4,876,312,500.00

5,276,101,176.00 8,814.000.000,00 11.126.400.000,00

1.3

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan

1.549.245.221,00 1,058,666,404.00 1,058,666,404.00 1.058.666.404,00 1.058.666.404,00

1.4 Lain-lain PAD yang Sah

69.174.290.749,67

58,563,206,000.00

79,817,678,000.00 88.138.902.000,00 88.138.902.000,00

2. Dana Perimbangan

1.185.482.385.340,00

1,039,454,398,000.00

1.094.385.424.000,00 1.221.162.931.000,00 820.367.725.000,00

2.1 Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak

15.381.162.340

24,678.008,400.00

40,793.863.000.00

33.414.514.000,00 33.414.514.000,00

2.1 DAU 746.942.048.000,00

746,942,048,000.00

750.918,302,000.00

786.953.211.000,00 786.953.211.000,00

2.1 DAK 423.159.175.000,00

267,834,342,000.00

302.673.259.000,00 400.795.206.000,00 -

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah

238.425.760.341,00 248,662,099,697.00

252.169.389.720.00

289.107.139.200,00 279.154.676.752,00

3.1 Hibah 2.431.205.750,00

3,032,753,428.00

- 4.952.462.448,00 4.952.462.448,00


NO URAIAN REALISASI

TAHUN 2016 (Rp)


(Rp)


(Rp)

Proyeksi/Target Tahun 2019 (Rp)

Proyeksi/Target Tahun 2020* (Rp)

3.2

Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya

30.189.475.269,00

30,189,475,269.00

42.656.075.720,00

44.114.190.752,00 44.144.190.752,00 -

3.3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

203.419.444.000,00

215,439,871,000.00

207.013.314.000,00

235.010.486.000,00 235.010.486.000,00

3.4

Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya

2.385.635.322,00 - - 5.000.000.000,00 -

PENDAPATAN DAERAH

1.564.698.486.957,99 1.365.137.682.601,00 1,447.095.259.300.00

1.622.684.638.604,00 1.215.121.370.156,00

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kab. Parigi Moutong

‘* Angka Sementara

Dengan memperhatikan Tabel 3.12 tersebut diatas, maka proporsi

Dana Perimbangan terhadap APBD masih relatif besar, hal ini

mengindikasikan bahwa Kabupaten Parigi Moutong dalam pendanaan

daerah masih sangat tergantung kepada dana transfer dari pemerintah

pusat. Dengan demikian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Parigi

Moutong harus diupayakan menjadi sumber pembiayaan utama bagi

belanja daerah di Kabupaten Parigi Moutong. Mulai Tahun 2014 Pajak

Bumi dan Bangunan (PBB) sudah masuk menjadi Pajak Daerah,

diharapkan dapat memperkuat posisi PAD harus dan Pendapatan Daerah

Kabupaten Parigi Moutong secara keseluruhan.

Oleh karena itu untuk mewujudkan peningkatan Pendapatan Asli

Daerah di Kabupaten Parigi Moutong, maka langkah-langkah yang harus

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan manajemen tata-kelola pemungutan dan penerimaan

Pendapatan Daerah untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi yang

dibarengi dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan

kecepatan pelayanan dengan biaya yang terjangkau.

2. Meningkatkan Pendapatan Daerah melalui perluasan obyek dan

intensifikasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah secara optimal;

3. Pendayagunaan asset daerah;

4. Mengadakan peninjauan kembali (annual-review) atas berbagai

Peraturan Daerah yang sudah tidak sesuai lagi dengan

perkembangan zaman.


5. sosialisasi dan penegakan Peraturan Daerah bidang pendapatan

(Law Enforcement).

6. Melakukan peningkatan koordinasi dan rekonsiliasi data baik

dengan pemerintah pusat dan Propinsi dalam pengelolaan Bagi

Hasil Pajak dan Non Pajak serta dana transfer lainnya.

3.2.3. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah tersebut, dimana

terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang

penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama

antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah atau antar pemerintah

daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Dalam

menentukan besaran belanja yang dianggarkan senantiasa akan

berlandaskan pada prinsip disiplin anggaran, yaitu prinsip kemandirian

yang selalu mengupayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan

sesuai dengan potensi daerah, prinsip prioritas yang diartikan bahwa

pelaksanaan anggaran selalu mengacu pada prioritas utama

pembangunan daerah, prinsip efisiensi dan efektifitas anggaran yang

mengarahkan bahwa penyediaan anggaran dan penghematan sesuai

dengan skala prioritas.

Arah Kebijakan Belanja Daerah Kabupaten Parigi Moutong tahun

2020 dimaksudkan untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran

pembangunan. Kebijakan belanja tersebut dimulai sejak proses

perencanaan, pelaksanaan sampai pada proses pertanggungjawaban.

Karena dalam proses tersebut harus memperhatikan Arah Kebijakan

Belanja Daerah yang juga merupakan Kebijakan Fiskal Daerah, dengan

memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi, transparansi dan akuntabel.

Adapun Arah Kebijakan Belanja Daerah Tahun 2020 adalah sebagai

berikut;

1) Kebijakan belanja daerah memprioritaskan terlebih dahulu pos belanja

yang wajib dikeluarkan, antara lain belanja pegawai (gaji dan tunjangan

PNS), belanja bunga, dan belanja barang dan jasa yang wajib dikeluarkan

pada tahun berkenan.


2) Melaksanakan program prioritas yang telah ditetapkan dalam tahun

2020 untuk mewujudkan Parigi Moutong sebagai Kabupaten terdepan

melalui kegiatan-kegiatan dibidang pendidikan, kesehatan,

pengembangan wilayah, pembangunan dan peningkatan infrastruktur

guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah serta pengembangan

sektor basis masyarakat dalam rangka peningkatan produtifitas

masyarakat melalui sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan

peternakan untuk meningkatkan produktifitas masyarakat ekonomi

lemah kebawah dalam rangka penanggulangan kemiskinan.

3) Menetapkan tolok ukur dan target kinerja pada setiap indikator kinerja

yang meliputi masukan, keluaran dan hasil disesuai dengan tugas pokok

dan urusan.

4) Belanja Daerah Kabupaten Parigi Moutong akan dilaksanakan sesuai

dengan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan daerah yang efektif, efisien,

transparan dan akuntabel sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5) Mendukung kebijakan belanja modal sebesar 25 % dari total APBD.

6) Mendukung program/kegiatan strategis yang terkait dengan agenda

provinsi dan nasional, dengan tetap memprioritaskan pembangunan

daerah serta memiliki skala pelayanan regional maupun nasional.

Tabel 3.13

Realisasi dan Proyeksi/Target Belanja Daerah Kabupaten Parigi Moutong

Tahun 2016 - 2020

NO URAIAN REALISASI

TAHUN 2016 (Rp)

Proyeksi/Target Tahun berjalan 2017

(Rp)

Proyeksi/Target Tahun 2018

(Rp)


(Rp)

Proyeksi/Target Tahun 2020*

(Rp)

(1) (2) (3) (3) (4) (5)

1. BELANJA 1.564.698.486.957,99 1.359.184.497.494,00 1,460,376,806,300.00 1.622.789.542.985,00 1.212.721.370.156,00

1.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG

847,543.654.075,21

860.421.248.823,00

911.812.591.953.00

953.986.610.425,00 926.539.420.123,00

1.1.1 Belanja Pegawai 583.741.550.167,76 527.241.994.078,00 541.521.053.580.00 601.242.166.547,00 601.242.166.547,00

1.1.2 Belanja Bunga 1.037.759.545,85 1.243.665.552,00 1,243,665,552.00 935.725.576,00 935.725.576,00

1.1.3 Belanja Hibah 12.616.847.500,00 27.135.515.000,00 66.873.933.703.00 28.346.302.800,000 2.800.820.000,00

1.1.4 Belanja Bantuan Sosial

600.000.000,00

5.500.000.000,00

10.180.000.000.00

.500.000.000,00 500.000.000,00

1.1.5

Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Pemerintahan

1.452.156.200,00 1.739.931.200,00 1,966.410.118.00 2.321.700.000,00 2.484.640.000,00

1.1.6 Belanja bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/

246.725.176.200,60 296.800.142.993,00 289.267.529.000.00 319.880.715.502,00 317.816.068.000,00


Kota Pemerintahan desa

1.1.7 Belanja Tidak Terduga

1.370.164.461,00 760.000.000,00 760,000,000.00 760.000.000,00 760.000.000,00

2.2 BELANJA LANGSUNG

717.154.832.882,78

498.763.248.671,00

548.564.214.347.00

668.802.932.560,00 286.181.950.033,00

2.2.1 Belanja Pegawai 55.382.834.700,00 60.842.081.806,90 67.167.186.200.00 59.066.129.676,00 48.083.453.075,00

2.2.2 Belanja Barang dan Jasa

291.080.239.760,94

246.826.152.919,32

272.542.685.445,16 337.993.368.809,00 230.392.053.912,00

2.2.3 Belanja Modal 370.691.758.421,84 191.095.013.944,78 208.854.342.701,84 271.743.434.075,00 7.706.443.046,00

BELANJA DAERAH 1.564.698.486.957,99 1.359.184.497.494,00 1.460.376.806.300,00 1.622.789.542.985,00 1.212.721.370.156,00



3.2.4. Arah Kebijakan Pembiayaan

Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik

yang berasal dari penerimaan daerah maupun pengeluaran daerah, yang

perlu dibayar atau yang akan diterima kembali, yang dalam

penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit

dan/atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan

antara lain dapat berasal dari pencairan sisa lebih perhitungan tahun

yang lalu, dari pinjaman, dan dari hasil divestasi. Sementara,

pengeluaran pembiayaan antara lain dapat digunakan untuk pembayaran

kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan

penyertaan modal oleh pemerintah.

Pembiayaan merupakan transaksi keuangan untuk menutup defisit

atau untuk memanfaatkan surplus. Defisit atau surplus terjadi apabila

ada selisih antara Anggaran Pendapatan Daerah dan Belanja Daerah.

Pembiayaan disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan yang

perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali,

baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-

tahun anggaran berikutnya.

Gambaran realisasi dan proyeksi/target Pembiayaan Daerah

Kabupaten Parigi Moutong selama kurun waktu 2016 -2020 selengkapnya

dapat dilihat pada tabel 3.14 berikut ini :

Tabel 3.14

Realisasi dan Proyeksi/Target Pembiayaan Kabupaten Parigi Moutong

Tahun 2016 - 2020


NO URAIAN REALISASI

TAHUN 2016 (Rp)


(Rp)


(Rp)


(Rp)

Proyeksi/Target Tahun 2020*

(Rp)

(1) (2) (4) (5) (6) (7)

3. PEMBIAYAAN DAERAH

54.839.043.306,32 5.953.185.107,00 13.281.547.000.00 104.904.381,00

(2.400.000.000,00)

3.1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

57.172.376.639,32 3.894.387.893,00 19.629.120.000,00 13.019.477.381,00- -

3.1.1

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya

57.172.376.639,32 3.894.387.893,00 19.629.120.000,00 13.019.477.381,00

-

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan

- - - -

3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

- - - -

3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah

- - - -

3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman

- - - -

3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah

- - - -

3.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH

2.333.333.333,00 9.847.573.000,00

6.347,573.000.00

12.914.573.000,00 2.400.000.000,00

3.2.1 Pembentukan dana cadangan untuk pemilukada

- - - -

3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

- 7.447.573.000,00 3.947.573.000,00 10.947.573.000,00 -

3.2.3

Pembayaran Pokok Utang

2.333.333.333,00 2.400.000.000,00 2.400.000.000,00 1.967.000.000,00 2.400.000.000

3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah

- - - -

PEMBIAYAAN DAERAH

54.839.043.306,32 (5.953.185.107,00 13.281.547.000,00 104.904.381,00 (2.400.000.000,00)



Kebijakan pengelolaan pembiayaan daerah Kabupaten Parigi

Moutong tahun 2020 adalah sebagai berikut:

1. Menjaga agar keuangan daerah tetap dalam kondisi surplus

anggaran, dan jika terjadi defisit anggaran sedapat mungkin

ditutup dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun

lalu.

2. Menyediakan dana untuk pembayaran pokok utang pinjaman luar

negeri sesuai Naskah Perjanjian Penerusan Pinjaman No. SLA-

1203/DP3/2006 tanggal 5 Juli 2006 antara Pemerintah dan

Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong.


BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

Sasaran dan prioritas pembangunan dalam Rencana Kerja

Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Parigi Moutong tahun 2020

mengacu pada RPJMD Kabupaten Parigi Moutong tahun 2019-2023 dan

RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016-2020 serta Tahap ketiga

dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Parigi Moutong 2005-2025 yang diarahkan untuk lebih memantapkan

pembangunan daerah secara menyeluruh di berbagai bidang dengan

menekankan pencapaian daya saing perekonomian daerah ditopang oleh

kuatnya kemandirian dan keunggulan daerah. Pada tahap ketiga ini

melalui upaya peningkatan keunggulan kompetitif Kabupaten Parigi

Moutong dalam bidang pertanian dan diversifikasi usaha pertanian yang

ditingkatkan untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan

masyarakat Kabupaten Parigi Moutong yang lebih baik, sehingga dapat

meningkatkan kontribusi Kabupaten Parigi Moutong terhadap pencapaian

pembangunan menyeluruh baik provinsi maupun nasional, dengan fokus

pembangunan lebih diorientasikan dalam mewujudkan Kabupaten Parigi

Moutong keluar dari status sebagai daerah kantong kemiskinan di

provinsi Sulawesi Tengah. Rumusan visi RPJMD Kabupaten Parigi

Moutong Tahun 2019-2023 yaitu :

“MEMANTAPKAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TERDEPAN, MAJU, ADIL, MERATA, BERKELANJUTAN

DAN BERDAYA SAING”

Dalam Rangka pencapaian visi yang telah di tetapkan, dengan

memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan kedepan,

serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Parigi Moutong Tahun 2019-2023 ditetapkan 8 (delapan) misi adalah

sebagai berikut :

1. Memantapkan reformasi birokrasi dan tata kelola keuangan daerah

yang akuntabel

2. Memantapkan pembangunan infrastruktur yang maju dan merata

di seluruh wilayah


3. Memajukan kualitas dan cakupan layanan pendidikan dan

menggalakkan kesehatan berdaya saing

4. Meningkatkan kesejahteraan sosial yang berkeadilan dan

mengentaskan kemiskinan

5. Mewujudkan pembangunan ekonomi yang adil dan meningkatkan

investasi berbasis pertanian dan pariwisata yang berdaya saing

6. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan

desa/kelurahan-kecamatan terdepan

7. Meningkatkan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan dan

mitigasi kebencanaan

8. Meningkatkan keamanan dan ketertiban diseluruh wilayah

Guna mewujudkan pencapaian visi Pemerintah Kabupaten Parigi

Moutong tahun 2019-2023 maka rencana kerja pembangunan daerah

tahun 2020 berfokus terhadap upaya untuk mewujudkan sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Parigi Moutong

tahap ketiga tahun 2019-2023 dengan tetap memperhatikan

permasalahan pembangunan terkini serta prioritas pembangunan

Kabupaten Parigi Moutong tahun 2019.

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi yang telah di

tetapkan di perlukan adanya kerangka yang jelas pada setiap misi,

menyangkut tujuan dan sasaran yang hendak di capai, tujuan dan

sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan, akan memberikan arah

bagi pelaksanaan urusan pemerintahan yang baik urusan terkait aspek

kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum maupun aspek daya

saing daerah. Tujuan merupakan pernyataan tentang hal-hal perlu

dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu

strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah akan di

terjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang ingin dicapai, sementara itu

sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional untuk

dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.


Sasaran pembangunan Nasional yang akan dicapai pada akhir

Tahun 2020 sebagai berikut:

1) Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 – 5,5 %.

2) Inflasi diharapkan dapat terkendali pada kisaran 2,0 – 4,0 %.

3) Tingkat kemiskinan menurun menjadi sebesar 8,5 – 9,0 %.

4) Tingkat pengangguran menjadi sebesar 4,8 – 5,1 %.

Sasaran pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah yang akan dicapai

pada akhir tahun 2020 adalah;

1. Pertumbuhan Ekonomi sebesar 6,25% – 6,5 %

2. Tingkat Kemiskinan sebesar 13,5% - 14%

3. Tingkat Pengangguran 4 – 4,5 %

4. Inflasi diharapkan terkendali pada kisaran : 4,5 – 5,0 %

Adapun rumusan tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang

hendak dicapai pada tahun 2020 yang disusun dengan mengacu pada

RPJMD Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2019-2023 disajikan pada tabel

IV.I dibawah ini:


Tabel 4.1

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RKPD tahun 2020

No Misi

TUJUAN SASARAN

URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR

1 Memantapkan reformasi birokrasi dan tata kelola

keuangan daerah yang akuntabel

1 Meningkatkan kinerja pemerintah

daerah melalui penerapan PARIMO GO

1 Indeks reformasi birokrasi

1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

1 Nilai akuntabilitas kinerja Pemerintah (SAKIP)

2 Meningkatnya Kinerja Pelayanan Publik

2 Indeks kepuasan masyarakat

3 Meningkatnya

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah

3 Opini hasil

pemeriksaan oleh BPK

4 Meningkatnya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

4 Persentase Perangkat Daerah yang menggunakan sistem informasi.

2 Memantapkan

pembangunan infrastruktur yang maju dan merata di seluruh wilayah

2 Meningkatkan

infrastruktur daerah guna mendukung konektivitas wilayah

2 Indeks kualitas

infrastruktur

5 Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan

5 Persentase panjang jalan dalam kondisi baik

6 Meningkatnya infrastruktur perhubungan (darat dan laut)

6 Persentase tersedianya sarana dan prasarana perhubungan

7 Meningkatnya Pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi melalui PARIMO-GO.

7 Proporsi individu yang

menggunakan internet


No Misi

TUJUAN SASARAN


8 Persentase Ruang Terbuka Publik yang memiliki Hotspot Area (Kecamatan)

9 Persentase Desa yang memiliki akses internet

8 Meningkatnya cakupan

lahan pertanian yang teraliri

10 Luas lahan pertanian

yang teraliri irigasi

9 Meningkatnya penduduk yang memiliki akses air minum layak

11 Persentase rumah tangga berakses air minum

10 Meningkatnya penduduk

yang memiliki akses sanitasi layak

12 Persentase rumah

tinggal bersanitasi

11 Tersedianya perumahan dan pemukiman kota bagi warga

13 Rasio pemukiman layak huni

12 Meningkatnya kapasitas energi

14 Rasio Elektrifikasi

3 Memajukan kualitas dan cakupan layanan pendidikan dan menggalakkan kesehatan berdaya saing

3 Meningkatkan daya saing Sumberdaya Manusia Parigi Moutong melalui program PARIMO CERDAS dan PARIMO SEHAT

3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

13

Meningkatnya kualitas pendidikan yang berdaya saing

15 Harapan lama sekolah

16 Rata-rata lama sekolah

14 Meningkatnya derajat kesehatan Masyarakat

17 Usia Harapan Hidup

18 Angka Kematian Bayi (per 1000 Kelahiran)

19 Cakupan KB aktif

20 Prevalensi Stunting


No Misi

TUJUAN SASARAN


4 Meningkatkan kesejahteraan sosial yang berkeadilan dan mengentaskan kemiskinan

4 Mengurangi kesenjangan antar wilayah dan pengentasan kemiskinan melalui PROGRAM GARDA EMAS PARIMO dan

TAHURA PARIMO

4 Indeks Gini

15 Menurunnya persentase penduduk miskin

20 Persentase penduduk miskin

21 Indeks kedalaman kemiskinan

22 Indeks keparahan

kemiskinan

23 Persentase angka PMKS

16 Menurunnya tingkat pengangguran terbuka (TPT)

24 Tingkat pengangguran terbuka (TPT)

25 Jumlah kesempatan

kerja

26 Rasio penduduk yang bekerja

27 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

17 Meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan (NTP=100)

28 Nilai Tukar Petani (NTP)

18 Meningkatkan kepemilikan lahan Petani Miskin

29 Petani yang mendapatkan bantuan sertifikat Lahan

5 Meningkatkan ketersedian pangan

5 Skor Pola Pangan Harapan

(SPPH)

19 Meningkatnya cadangan

pangan utama

30 Persentase ketersediaan

pangan utama

5 Mewujudkan pembangunan ekonomi yang adil dan meningkatkan investasi

6 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang adil dan inklusif melalui

6 Laju pertumbuhan Ekonomi (LPE)

20 Meningkatnya PDRB perkapita

31 PDRB Perkapita


No Misi

TUJUAN SASARAN


berbasis pertanian dan pariwisata yang berdaya saing

PROGRAM MUTIARA PARIMO KHATULISTIWA

21 Meningkatnya kontribusi sektor unggulan terhadap PDRB

32 Persentase kontribusi sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan terhadap

PDRB

33 Persentase kontribusi sektor Pariwisata terhadap PDRB

34 Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Parigi Moutong

35 Jumlah destinasi wisata yang tertata baik

36 Persentase kontribusi sektor Usaha Mikro

Kecil terhadap PDRB

37 Persentase kontribusi sektor Industri

Pengolahan terhadap PDRB


No Misi

TUJUAN SASARAN


38 Persentase kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB

39 Persentase Koperasi aktif

22 Meningkatnya investasi PMA dan PMDN

40 Jumlah Perusahaan yang berinvestasi di bidang agribisnis

41 Realisasi investasi PMA dan PMDN

42 Jumlah Investor dalam negeri (PMDN)

23 Meningkatnya pendapatan masyarakat di sektor pertanian

43 Persentase kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB

6 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa/kelurahan-kecamatan terdepan.

7 Meningkatkan daya saing daerah

7 Indeks daya saing daerah

24 Meningkatnya daya saing kecamatan

44 Indeks daya saing kecamatan

8 Meningkatkan sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan

masyarakat dan pengarusutamaan gender dan perlindungan anak

8 Indeks Pembangunan Gender

25 Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan

45 Persentasi keterwakilan perempuan dalam parlemen

26 Meningkatnya upaya perlindungan anak

46 Indeks komposit Kesejahteraan Anak (IKKA)


No Misi

TUJUAN SASARAN


27 Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak

47 persentase penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak

9 Meningkatkan kemandirian Desa

9 Indeks Desa Membangun

28 Meningkatnya status Desa 48 Persentase Desa Maju

49 Persentase Desa Berkembang

50 Persentase Desa Tertinggal

51 Persentase Desa Sangat Tertinggal

7 Meningkatkan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan dan mitigasi kebencanaan

10 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menopang pengurangan resiko bencana melalui prograam PARIMO HIJAU

BERKELANJUTAN

10 Indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH)

29 Meningkatnya penanganan sampah

52 Persentase jumlah sampah yang tertangani

30 Meningkatnya kewaspadaan dan mitigasi terhadap bencana

53 Persentase pemenuhan SPM Kebencanaan

31 Meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam pemanfaatan ruang untuk pendirian bangunan (pemukiman)

54 Ketaatan terhadap RTRW

11 Indeks Resiko Bencana (IRB)

32 Meningkatnya Ketangguhan masyarakat

terhadap bencana

55 Persentase Desa Terdepan Tangguh

Bencana

8 Meningkatkan keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah

11 Meningkatkan penerapan nilai-nilai keagamaan

12 Indeks Pembangunan Masyarakat

33 Meningkatnya ketentraman dan ketertiban

56 Indeks rasa Aman


No Misi

TUJUAN SASARAN


dalam kehidupan bermasyarakat melalui PROGRAM PARIMO BERIMAN

34 Meningkatnya toleransi umat beragama

57 Indeks Toleransi

35 Menningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

58 Indeks Gotong Royong


4.2. Prioritas dan Sasaran Pembangunan

Untuk mencapai tujuan pembangunan daerah perlu

ditetapkan prioritas dan sasaran pembangunan dalam rangka

mewujudkan pembangunan daerah Kabupaten Parigi Moutong.

Prioritas dan sasaran pembangunan Parigi Moutong 2020 adalah

penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

2019-2023 yang merupakan satu kesatuan perencanaan yang tidak

dapat dipisahkan, sehingga berkesinambungan dan berkelanjutan

dari tahun ke tahun. Penentuan prioritas pembangunan daerah

kabupaten Parigi Moutong tahun 2020 disesuaikan dengan tahun

kedua dari RPJMD yang difokuskan pada percepatan pembangunan

di semua bidang, dengan sebagian besar modal pembangunan

berasal dari kekuatan sendiri. Keterkaitan priorotas dan sasaran

pembangunan tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini


Tabel 4.2. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

NO PRIORITAS

SASARAN

Satuan Target

2020 URAIAN INDIKATOR

1. PARIMO GO 1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja

pemerintah daerah


Nilai B

2 Meningkatnya Kinerja

Pelayanan Publik

2 Indeks kepuasan masyarakat Predikat Baik

3 Meningkatnya akuntabilitas

pengelolaan keuangan

daerah

3 Opini hasil pemeriksaan oleh BPK Opini WTP

4 Meningkatnya

pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK)

4 Persentase Perangkat Daerah

yang menggunakan sistem informasi.

Persen 65-75

5 Meningkatnya kualitas

infrastruktur jalan

5 Persentase panjang jalan dalam

kondisi baik

Persen 58,57

6 Meningkatnya infrastruktur

perhubungan (darat

dan laut)

6 Persentase tersedianya sarana dan prasarana jasa perhubungan

Persen 20

7 Meningkatnya Pemanfaatan teknologi

informasi dan

komunikasi melalui

PARIMO-GO.

7 Proporsi individu yang menggunakan internet

Persen 30%

8 Persentase Ruang Terbuka Publik yang memiliki Hotspot Area

(Kecamatan)

Persen 25%


NO PRIORITAS

SASARAN

Satuan Target 2020

URAIAN INDIKATOR

9 Persentase Desa yang memiliki

akses internet

Persen 60,79


lahan pertanian yang

teraliri

10 Luas lahan pertanian yang teraliri

irigasi

Ha 7.050

9 Meningkatnya

penduduk yang memiliki akses air

minum layak

11 Persentase rumah tangga

berakses air minum

Persen 70,68

10 Meningkatnya penduduk yang

memiliki akses sanitasi

layak

12 Persentase rumah tinggal bersanitasi

Persen 60,81

11 Tersedianya perumahan dan

pemukiman kota bagi

warga

13 Rasio pemukiman layak huni Persen 31,82-

12 Meningkatnya

kapasitas energi

14 Rasio Elektrifikasi Persen 90,60

2 PARIMO CERDAS 13

Meningkatnya kualitas

pendidikan yang

berdaya saing

15 Harapan lama sekolah Tahun 13,78

16 Rata-rata lama sekolah Tahun 8

3. PARIMO SEHAT 14 Meningkatnya derajat kesehatan Masyarakat

17 Usia Harapan Hidup Tahun 63,98

18 Angka Kematian Bayi

(per 1000 Kelahiran)

Persen 5-0

19 Cakupan KB aktif Persen 82,88

20 Prevalensi Stunting Persen 30,00


NO PRIORITAS

SASARAN

Satuan Target 2020

URAIAN INDIKATOR

4. GARDA MAS PARIMO 15 Menurunnya

persentase penduduk miskin

20 Persentase penduduk miskin Persen 15,46

21 Indeks kedalaman kemiskinan Poin 1,50

22 Indeks keparahan kemiskinan Poin 0,30

23 Persentase angka PMKS Persen ……….

16 Menurunnya tingkat pengangguran terbuka

(TPT)


Persen 2,00

25 Jumlah kesempatan kerja Orang 233.660

26 Rasio penduduk yang bekerja Persen 75

27 Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja

Persen 77,95

17 Meningkatnya

kesejahteraan petani dan nelayan (NTP=100)

28 Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 97

5. TAHURA PARIMO 18 Meningkatkan

kepemilikan lahan

Petani Miskin

29 Petani yang mendapatkan

bantuan sertifikat Lahan

Orang 100

19 Meningkatnya

cadangan pangan utama

30 Persentase ketersediaan pangan

utama

Persen 75


31 PDRB Perkapita Rp. (juta) 38

Rp. (juta) 26,15

6. PARIMO KHATULISTIWA 21 Meningkatnya kontribusi sektor

unggulan terhadap

PDRB

32 Persentase kontribusi sektor Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan terhadap PDRB

Persen 45,94


Persen 0,90


NO PRIORITAS

SASARAN

Satuan Target 2020

URAIAN INDIKATOR

34 Jumlah wisatawan yang

berkunjung ke Kabupaten Parigi Moutong

Orang 293.131

35 Jumlah destinasi wisata yang

tertata baik

Lokasi 3

7. UKM/IKM PARIMO MAJU 36 Persentase kontribusi sektor Usaha Mikro Kecil terhadap

PDRB

Persen 0,80

37 Persentase kontribusi sektor Industri Pengolahan terhadap

PDRB

Persen 3,56

38 Persentase kontribusi sektor


Persen 17,27

39 Persentase Koperasi aktif Persen 95

8. PARIMO KHATULISTIWA 22 Meningkatnya investasi PMA dan PMDN


Perusahaan

2

41 Realisasi investasi PMA dan

PMDN

persen 8

42 Jumlah Investor dalam negeri

(PMDN)

Investor 3

23 Meningkatnya pendapatan

masyarakat di sektor

pertanian


Persen 45,94

24 Meningkatnya daya

saing kecamatan

44 Indeks daya saing kecamatan Poin ……

25 Meningkatnya peran

perempuan dalam

pembangunan

45 Persentasi keterwakilan

perempuan dalam parlemen

Persen 10


NO PRIORITAS

SASARAN

Satuan Target 2020

URAIAN INDIKATOR

26 Meningkatnya upaya

perlindungan anak

46 Indeks komposit Kesejahteraan

Anak (IKKA)

Poin ……

27 Meningkatnya

perlindungan terhadap perempuan dan anak

47 persentase penanganan kasus

kekerasan terhadap perempuan dan anak

Persen 5 - 11

9. SATU MILYAR SATU

KECAMATAN

28 Meningkatnya status

Desa

48 Persentase Desa Maju Persen 5,76

49 Persentase Desa Berkembang Persen 60,79

50 Persentase Desa Tertinggal Persen 28,78


Persen 4,68

10 PARIMO HIJAU BERKELANJUTAN



Persen 20

30 Meningkatnya

kewaspadaan dan

mitigasi terhadap bencana

53 Persentase pemenuhan SPM

Kebencanaan

Persen 30

31 Meningkatnya kepatuhan masyarakat

dalam pemanfaatan

ruang untuk pendirian bangunan

(pemukiman)

54 Ketaatan terhadap RTRW Persen 79

32 Meningkatnya

Ketangguhan

masyarakat terhadap bencana

55 Persentase Desa Terdepan

Tangguh Bencana

Persen 15


4.2.1 Prioritas dan Isu Strategis Pembangunan Daerah

Berdasarkan permasalahan utama pembangunan daerah

seperti yang diuraikan sebelumnya, isu strategis pembangunan

nasional dalam RPJMN, isu strategis pembangunan Provinsi serta

pokok-pokok pikiran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD)

sehingga isu strategis pembangunan daerah pada RKPD

Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020 berpedoman pada isu

strategis yang ada di RKPD tahun 2019. Adapun isu strategi

pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020 adalah

sebagai berikut :


d. Masih kurangnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan;

e. Masih kurangnya kualitas dan kuantitas pendidik dan


f. Implementasi regulasi pendidikan belum optimal;

7. Urusan Kesehatan

e. Masih tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan;

f. Belum memadainya kualitas maupun kuantitas sarana dan


g. Distribusi tenaga kesehatan belum merata

h. Kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan



h. Masih ada ruas jalan kabupaten dalam kondisi tidak mantap

i. Perawatan jalan kurang optimal

j. Masih kurangnya tenaga teknis kebinamargaan

k. Terbatasnya upaya pemeliharaan bangunan utama irigasi dan


l. Belum optimalnya fungsi pengendalian dan penataan ruang;

m. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam penataan ruang;

n. Regulasi penataan ruang belum berjalan secara optimal



g. Masih rendahnya cakupan pelayanan air bersih dan air

minum

h. Masih rendahnya kualitas sanitasi (drainase,limbah,

sampah,)

i. Kurangnya cakupan dan pengelolaan pelayanan

persampahan.

j. Masih terbatasnya prasarana penerangan jalan,

k. Kurangnya cakupan pelayanan listrik

l. Masih terdapatnya rumah tidak layak huni.

10. Sosial.

d. Tingginya angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial;

e. Tumpang tindihnya bantuan sosial bagi PMKS;

f. Belum optimalnya upaya pemberdayaan sosial;

Urusan Pemerintahan Wajib Yang Tidak Berkaitan Dengan

Pelayanan Dasar

13. Tenaga Kerja

d. Rendahnya perlindungan terhadap tenaga kerja;

e. Kualitas tenaga kerja masih belum memadai;

f. Pemberdayaan terhadap eks-buruh migran masih rendah


a. Belum optimalnya pengarusutamaan gender

15. Pangan

e. Belum optimalnya pemanfaatan lahan terutama pada lahan

kritis;

f. Informasi cadangan pangan belum tersaji secara

memadai

g. Masih rendahnya profesionalitas penyuluh.

h. Masih rendahnya diversifikasi pangan

16. Lingkungan Hidup

d. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam melakukan



e. Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam rangka


Recycle).

f. Masih rendahnya pemahaman dunia usaha dan masyarakat




e. Koperasi belum dikelola secara profesional ;

f. Kompetensi (inovasi, kreatifitas dan kewirausahaan)

pengelola Koperasi dan pengusaha UMKM masih rendah;

g. Masih lemahnya kerjasama dan networking antar pelaku



h. Masih rendahnya akses KUKM kepada permodalan dan

pasar;

18. Penanaman Modal

f. Kurangnya regulasi investasi daerah;

g. Investasi yang ada masih belum mampu mendorong


h. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung investasi

i. Data dan Peta Investasi Daerah masih kurang.

j. Kapasitas SDM belum memadai.



e. Belum optimalnya pengelolaan potensi perikanan budidaya


f. Masih rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat;

g. Kurang memadainya sarana penangkapan ikan dan sarana

budidaya perikanan;

h. Rendahnya kapasitas SDM/masyarakat pesisir dan nelayan.

6. Pariwisata


f. Masih rendahnya pengelolaan dan keamanan Objek

Pariwisata;

g. Kurangnya infrastruktur dasar pariwisata;

h. Belum optimalnya promosi wisata;

i. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mendukung


j. Belum optimalnya keterkaitan pengembangan sekor




e. Daya Saing Industri dan Perdagangan masih rendah;

f. Iklim berusaha masih belum kondusif;

g. Kualitas Manajemen, wawasan dan pola pikir pengusaha

lokal masih rendah.

h. Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

perdagangan.

Dalam rangka menjawab isu strategi yang tertuang dalam

RKPD 2019 tersebut perlu dirumuskan tema pembangunan

Daerah Kabupaten Parigi Moutong tahun 2020. Adapun tema

pembangunan Kabupaten Parigi Moutong 2020 adalah:

“Penguatan Infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi inklusif

bertumpu pada pertanian dan pariwisata

serta Peningkatan daya saing SDM”

Untuk mewujudkan tema pembangunan daerah pada tahun

2020, selanjutnya ditetapkan prioritas pembangunan daerah

Kabupaten Parigi Moutong agar dapat memberi arah

pembangunan yang jelasa. Adapun prioritas pembangunan

Kabupaten Parigi Moutong tahun 2020 adalah sebagi berikut:

1. Parimo Cerdas

2. Parimo Sehat

3. Parimo Khatulistiwa

4. Parimo Go


5. Tahura Parimo

6. UKM/IKM Parimo Maju

7. Garda Mas Parimo

8. Parimo Hijau Berkelanjutan

9. Satu Milyar Satu Kecamatan

10. Parimo beriman

Keterkaitan antara Prioritas Nasional tahun 2020 dan

prioritas daerah Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020 dapat

dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini :

Tabel 4.3. Keterkaitan Prioritas Nasional dengan Prioritas Pembangunan Daerah

Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2019

No Prioritas Nasional 2020 Prioritas Pembangunan Daerah

Kabupaten Parigi Moutong 2020

1

Pembangunan Manusia dan

Pengentasan Kemiskinan

i. Parimo Cerdas

ii. Parimo Sehat

iii. Garda Mas Parimo

2 Infarstruktur dan Pemerataan Wilayah

iv. Parimo Go

v. Satu Milyar Satu Kecamatan

3 Nilai Tambah Sektor Rill Industriliasi dan Kesempatan

Kerja

vi. Parimo Khatulistiwa

vii. Tahura Parimo

viii. UKM/IKM Parimo Maju

4 Ketahanan pangan, air dan

Lingkungan Hidup

ix. Parimo hijau berkelanjutan

5 Stabilitas Pertahanan dan

Keamanan

x. Parimo Beriman

Keterkaitan antara Prioritas Provinsi Sulawesi Tengah tahun

2020, dan prioritas daerah Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020

dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini:


Tabel 4.1

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RKPD tahun 2020

No Misi

TUJUAN SASARAN


1 Memantapkan reformasi birokrasi dan tata kelola

keuangan daerah yang akuntabel

1 Meningkatkan kinerja pemerintah

daerah melalui penerapan PARIMO GO




2 Meningkatnya Kinerja Pelayanan Publik


3 Meningkatnya

akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah

3 Opini hasil

pemeriksaan oleh BPK



2 Memantapkan

pembangunan infrastruktur yang maju dan merata di seluruh wilayah

2 Meningkatkan

infrastruktur daerah guna mendukung konektivitas wilayah

2 Indeks kualitas

infrastruktur





7 Meningkatnya Pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi melalui PARIMO-GO.

7 Proporsi individu yang

menggunakan internet


No Misi

TUJUAN SASARAN





lahan pertanian yang teraliri

10 Luas lahan pertanian

yang teraliri irigasi



10 Meningkatnya penduduk

yang memiliki akses sanitasi layak

12 Persentase rumah

tinggal bersanitasi




14 Rasio Elektrifikasi

3 Memajukan kualitas dan cakupan layanan pendidikan dan menggalakkan kesehatan berdaya saing



13







19 Cakupan KB aktif


No Misi

TUJUAN SASARAN


20 Prevalensi Stunting

4 Meningkatkan kesejahteraan sosial yang berkeadilan dan mengentaskan kemiskinan

4 Mengurangi kesenjangan antar wilayah dan pengentasan kemiskinan melalui PROGRAM GARDA

EMAS PARIMO dan TAHURA PARIMO

4 Indeks Gini




22 Indeks keparahan kemiskinan




25 Jumlah kesempatan kerja



17 Meningkatnya





5 Meningkatkan

ketersedian pangan

5 Skor Pola

Pangan Harapan (SPPH)

19 Meningkatnya cadangan pangan utama

30 Persentase ketersediaan pangan utama

5 Mewujudkan 6 Meningkatkan 6 Laju


No Misi

TUJUAN SASARAN


pembangunan ekonomi yang adil dan meningkatkan investasi berbasis pertanian dan pariwisata yang berdaya saing

pertumbuhan ekonomi yang adil dan inklusif melalui PROGRAM MUTIARA PARIMO KHATULISTIWA

pertumbuhan Ekonomi (LPE)


31 PDRB Perkapita

21 Meningkatnya kontribusi

sektor unggulan terhadap PDRB

32 Persentase kontribusi

sektor Pertanian, Perikanan dan


33 Persentase kontribusi sektor Pariwisata

terhadap PDRB



36 Persentase kontribusi sektor Usaha Mikro Kecil terhadap PDRB

37 Persentase kontribusi sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB


No Misi

TUJUAN SASARAN










6 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa/kelurahan-kecamatan terdepan.





8 Meningkatkan sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan

masyarakat dan pengarusutamaan gender dan perlindungan anak







No Misi

TUJUAN SASARAN






28 Meningkatnya status Desa 48 Persentase Desa Maju




7 Meningkatkan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan dan mitigasi kebencanaan

10 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menopang pengurangan resiko bencana melalui prograam PARIMO HIJAU

BERKELANJUTAN









32 Meningkatnya Ketangguhan masyarakat

terhadap bencana

55 Persentase Desa Terdepan Tangguh

Bencana

8 Meningkatkan keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah

11 Meningkatkan penerapan nilai-nilai keagamaan



56 Indeks rasa Aman


No Misi

TUJUAN SASARAN


dalam kehidupan bermasyarakat melalui PROGRAM PARIMO BERIMAN


57 Indeks Toleransi




4.2. Prioritas dan Sasaran Pembangunan

Untuk mencapai tujuan pembangunan daerah perlu

ditetapkan prioritas dan sasaran pembangunan dalam rangka

mewujudkan pembangunan daerah Kabupaten Parigi Moutong.

Prioritas dan sasaran pembangunan Parigi Moutong 2020 adalah

penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

2019-2023 yang merupakan satu kesatuan perencanaan yang tidak

dapat dipisahkan, sehingga berkesinambungan dan berkelanjutan

dari tahun ke tahun. Penentuan prioritas pembangunan daerah

kabupaten Parigi Moutong tahun 2020 disesuaikan dengan tahun

kedua dari RPJMD yang difokuskan pada percepatan pembangunan

di semua bidang, dengan sebagian besar modal pembangunan

berasal dari kekuatan sendiri. Keterkaitan priorotas dan sasaran

pembangunan tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini


Tabel 4.2. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

NO PRIORITAS

SASARAN

Satuan Target

2020 URAIAN INDIKATOR

1. PARIMO GO 1 Meningkatnya akuntabilitas kinerja

pemerintah daerah


Nilai B

2 Meningkatnya Kinerja

Pelayanan Publik

2 Indeks kepuasan masyarakat Predikat Baik

3 Meningkatnya akuntabilitas

pengelolaan keuangan

daerah

3 Opini hasil pemeriksaan oleh BPK Opini WTP

4 Meningkatnya

pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK)

4 Persentase Perangkat Daerah

yang menggunakan sistem informasi.

Persen 65-75

5 Meningkatnya kualitas

infrastruktur jalan

5 Persentase panjang jalan dalam

kondisi baik

Persen 58,57

6 Meningkatnya infrastruktur

perhubungan (darat

dan laut)

6 Persentase tersedianya sarana dan prasarana jasa perhubungan

Persen 20

7 Meningkatnya Pemanfaatan teknologi

informasi dan

komunikasi melalui

PARIMO-GO.


Persen 30%

8 Persentase Ruang Terbuka Publik yang memiliki Hotspot Area

(Kecamatan)

Persen 25%


NO PRIORITAS

SASARAN

Satuan Target 2020

URAIAN INDIKATOR

9 Persentase Desa yang memiliki

akses internet

Persen 60,79


lahan pertanian yang

teraliri

10 Luas lahan pertanian yang teraliri

irigasi

Ha 7.050

9 Meningkatnya

penduduk yang memiliki akses air

minum layak

11 Persentase rumah tangga

berakses air minum

Persen 70,68

10 Meningkatnya penduduk yang

memiliki akses sanitasi

layak


Persen 60,81

11 Tersedianya perumahan dan

pemukiman kota bagi

warga

13 Rasio pemukiman layak huni Persen 31,82-

12 Meningkatnya

kapasitas energi

14 Rasio Elektrifikasi Persen 90,60

2 PARIMO CERDAS 13

Meningkatnya kualitas

pendidikan yang

berdaya saing

15 Harapan lama sekolah Tahun 13,78

16 Rata-rata lama sekolah Tahun 8

3. PARIMO SEHAT 14 Meningkatnya derajat kesehatan Masyarakat

17 Usia Harapan Hidup Tahun 63,98

18 Angka Kematian Bayi

(per 1000 Kelahiran)

Persen 5-0

19 Cakupan KB aktif Persen 82,88

20 Prevalensi Stunting Persen 30,00


NO PRIORITAS

SASARAN

Satuan Target 2020

URAIAN INDIKATOR

4. GARDA MAS PARIMO 15 Menurunnya

persentase penduduk miskin

20 Persentase penduduk miskin Persen 15,46

21 Indeks kedalaman kemiskinan Poin 1,50

22 Indeks keparahan kemiskinan Poin 0,30

23 Persentase angka PMKS Persen ……….

16 Menurunnya tingkat pengangguran terbuka

(TPT)


Persen 2,00

25 Jumlah kesempatan kerja Orang 233.660

26 Rasio penduduk yang bekerja Persen 75

27 Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja

Persen 77,95

17 Meningkatnya


28 Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 97

5. TAHURA PARIMO 18 Meningkatkan

kepemilikan lahan

Petani Miskin

29 Petani yang mendapatkan

bantuan sertifikat Lahan

Orang 100

19 Meningkatnya

cadangan pangan utama

30 Persentase ketersediaan pangan

utama

Persen 75


31 PDRB Perkapita Rp. (juta) 38

Rp. (juta) 26,15

6. PARIMO KHATULISTIWA 21 Meningkatnya kontribusi sektor

unggulan terhadap

PDRB

32 Persentase kontribusi sektor Pertanian, Perikanan dan


Persen 45,94


Persen 0,90


NO PRIORITAS

SASARAN

Satuan Target 2020

URAIAN INDIKATOR

34 Jumlah wisatawan yang

berkunjung ke Kabupaten Parigi Moutong

Orang 293.131

35 Jumlah destinasi wisata yang

tertata baik

Lokasi 3

7. UKM/IKM PARIMO MAJU 36 Persentase kontribusi sektor Usaha Mikro Kecil terhadap

PDRB

Persen 0,80

37 Persentase kontribusi sektor Industri Pengolahan terhadap

PDRB

Persen 3,56

38 Persentase kontribusi sektor


Persen 17,27

39 Persentase Koperasi aktif Persen 95

8. PARIMO KHATULISTIWA 22 Meningkatnya investasi PMA dan PMDN


Perusahaan

2

41 Realisasi investasi PMA dan

PMDN

persen 8

42 Jumlah Investor dalam negeri

(PMDN)

Investor 3

23 Meningkatnya pendapatan

masyarakat di sektor

pertanian


Persen 45,94

24 Meningkatnya daya

saing kecamatan

44 Indeks daya saing kecamatan Poin ……

25 Meningkatnya peran

perempuan dalam

pembangunan

45 Persentasi keterwakilan

perempuan dalam parlemen

Persen 10


NO PRIORITAS

SASARAN

Satuan Target 2020

URAIAN INDIKATOR

26 Meningkatnya upaya

perlindungan anak

46 Indeks komposit Kesejahteraan

Anak (IKKA)

Poin ……

27 Meningkatnya

perlindungan terhadap perempuan dan anak

47 persentase penanganan kasus

kekerasan terhadap perempuan dan anak

Persen 5 - 11

9. SATU MILYAR SATU

KECAMATAN

28 Meningkatnya status

Desa

48 Persentase Desa Maju Persen 5,76

49 Persentase Desa Berkembang Persen 60,79

50 Persentase Desa Tertinggal Persen 28,78


Persen 4,68

10 PARIMO HIJAU BERKELANJUTAN



Persen 20

30 Meningkatnya

kewaspadaan dan

mitigasi terhadap bencana

53 Persentase pemenuhan SPM

Kebencanaan

Persen 30

31 Meningkatnya kepatuhan masyarakat

dalam pemanfaatan

ruang untuk pendirian bangunan

(pemukiman)

54 Ketaatan terhadap RTRW Persen 79

32 Meningkatnya

Ketangguhan

masyarakat terhadap bencana

55 Persentase Desa Terdepan

Tangguh Bencana

Persen 15


4.2.2 Prioritas dan Isu Strategis Pembangunan Daerah

Berdasarkan permasalahan utama pembangunan daerah

seperti yang diuraikan sebelumnya, isu strategis pembangunan

nasional dalam RPJMN, isu strategis pembangunan Provinsi serta

pokok-pokok pikiran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD)

sehingga isu strategis pembangunan daerah pada RKPD

Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020 berpedoman pada isu

strategis yang ada di RKPD tahun 2019. Adapun isu strategi

pembangunan Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020 adalah

sebagai berikut :


g. Masih kurangnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan;

h. Masih kurangnya kualitas dan kuantitas pendidik dan


i. Implementasi regulasi pendidikan belum optimal;

12. Urusan Kesehatan

i. Masih tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan;

j. Belum memadainya kualitas maupun kuantitas sarana dan


k. Distribusi tenaga kesehatan belum merata

l. Kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan



o. Masih ada ruas jalan kabupaten dalam kondisi tidak mantap

p. Perawatan jalan kurang optimal

q. Masih kurangnya tenaga teknis kebinamargaan

r. Terbatasnya upaya pemeliharaan bangunan utama irigasi dan


s. Belum optimalnya fungsi pengendalian dan penataan ruang;

t. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam penataan ruang;

u. Regulasi penataan ruang belum berjalan secara optimal


m. Masih rendahnya cakupan pelayanan air bersih dan air

minum


n. Masih rendahnya kualitas sanitasi (drainase,limbah,

sampah,)

o. Kurangnya cakupan dan pengelolaan pelayanan

persampahan.

p. Masih terbatasnya prasarana penerangan jalan,

q. Kurangnya cakupan pelayanan listrik

r. Masih terdapatnya rumah tidak layak huni.

15. Sosial.

g. Tingginya angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial;

h. Tumpang tindihnya bantuan sosial bagi PMKS;

i. Belum optimalnya upaya pemberdayaan sosial;

Urusan Pemerintahan Wajib Yang Tidak Berkaitan Dengan

Pelayanan Dasar

19. Tenaga Kerja

g. Rendahnya perlindungan terhadap tenaga kerja;

h. Kualitas tenaga kerja masih belum memadai;

i. Pemberdayaan terhadap eks-buruh migran masih rendah


b. Belum optimalnya pengarusutamaan gender

21. Pangan

i. Belum optimalnya pemanfaatan lahan terutama pada lahan

kritis;

j. Informasi cadangan pangan belum tersaji secara

memadai

k. Masih rendahnya profesionalitas penyuluh.

l. Masih rendahnya diversifikasi pangan

22. Lingkungan Hidup

g. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam melakukan


h. Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam rangka


Recycle).


i. Masih rendahnya pemahaman dunia usaha dan masyarakat




i. Koperasi belum dikelola secara profesional ;

j. Kompetensi (inovasi, kreatifitas dan kewirausahaan)

pengelola Koperasi dan pengusaha UMKM masih rendah;

k. Masih lemahnya kerjasama dan networking antar pelaku



l. Masih rendahnya akses KUKM kepada permodalan dan

pasar;

24. Penanaman Modal

k. Kurangnya regulasi investasi daerah;

l. Investasi yang ada masih belum mampu mendorong


m. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung investasi

n. Data dan Peta Investasi Daerah masih kurang.

o. Kapasitas SDM belum memadai.



i. Belum optimalnya pengelolaan potensi perikanan budidaya


j. Masih rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat;

k. Kurang memadainya sarana penangkapan ikan dan sarana

budidaya perikanan;

l. Rendahnya kapasitas SDM/masyarakat pesisir dan nelayan.

9. Pariwisata

k. Masih rendahnya pengelolaan dan keamanan Objek

Pariwisata;

l. Kurangnya infrastruktur dasar pariwisata;

m. Belum optimalnya promosi wisata;


n. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mendukung


o. Belum optimalnya keterkaitan pengembangan sekor




i. Daya Saing Industri dan Perdagangan masih rendah;

j. Iklim berusaha masih belum kondusif;

k. Kualitas Manajemen, wawasan dan pola pikir pengusaha

lokal masih rendah.

l. Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

perdagangan.

Dalam rangka menjawab isu strategi yang tertuang dalam

RKPD 2019 tersebut perlu dirumuskan tema pembangunan

Daerah Kabupaten Parigi Moutong tahun 2020. Adapun tema

pembangunan Kabupaten Parigi Moutong 2020 adalah:

“Penguatan Infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi inklusif

bertumpu pada pertanian dan pariwisata

serta Peningkatan daya saing SDM”

Untuk mewujudkan tema pembangunan daerah pada tahun

2020, selanjutnya ditetapkan prioritas pembangunan daerah

Kabupaten Parigi Moutong agar dapat memberi arah

pembangunan yang jelasa. Adapun prioritas pembangunan

Kabupaten Parigi Moutong tahun 2020 adalah sebagi berikut:

11. Parimo Cerdas

12. Parimo Sehat

13. Parimo Khatulistiwa

14. Parimo Go

15. Tahura Parimo

16. UKM/IKM Parimo Maju

17. Garda Mas Parimo

18. Parimo Hijau Berkelanjutan

19. Satu Milyar Satu Kecamatan


20. Parimo beriman

Keterkaitan antara Prioritas Nasional tahun 2020 dan

prioritas daerah Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020 dapat

dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini :

Tabel 4.3. Keterkaitan Prioritas Nasional dengan Prioritas Pembangunan Daerah


No Prioritas Nasional 2020 Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Parigi Moutong 2020

1

Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan

i. Parimo Cerdas

ii. Parimo Sehat

iii. Garda Mas Parimo

2 Infarstruktur dan Pemerataan

Wilayah

iv. Parimo Go

v. Satu Milyar Satu Kecamatan

3

Nilai Tambah Sektor Rill

Industriliasi dan Kesempatan

Kerja

vi. Parimo Khatulistiwa

vii. Tahura Parimo

viii. UKM/IKM Parimo Maju

4 Ketahanan pangan, air dan

Lingkungan Hidup

ix. Parimo hijau berkelanjutan

5 Stabilitas Pertahanan dan

Keamanan

x. Parimo Beriman

Keterkaitan antara Prioritas Provinsi Sulawesi Tengah tahun

2020, dan prioritas daerah Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020

dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini:


Tabel 4.4

Keterkaitan Prioritas Provinsi Sulawesi Tengah dengan Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2020

No Prioritas Pembangunan

Provinsi Sulawesi Tengah

2020

Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Parigi Moutong 2020

1

Percepatan Reformasi

Birokrasi Menuju Birokrasi

Yang Bersih Dan Melayani

Serta Terwujudnya Kepastian

Hukum Dan Perlindungan

HAM, untuk mewujudkannya

didukung oleh beberapa

program aksi utama, sebagai

berikut

Parimo GO

2

Terbangunnya Ketentraman,

Ketertiban Dan Perlindungan

Masyarakat Serta Harmonisasi Politik Daerah

Serta Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI) dan Kebangsaan

Parimo Beriman

3

Akselerasi pembangunan dan peningkatan infrastruktur

serta penataan ruang guna

konektivitas dan pemerataan pembangunan antar wilayah

kabupaten/kota

Satu Milyar Satu Kecamatan

4 Mendukung percepatan kemandirian energi baru

terbarukan

5

Percepatan pemberdayaan ekonomi kerakyatan,

pengentasan kemiskinan dan

kesejahteraan sosia

Garda Mas Parimo

6 Pemantapan Iklim Investasi dan Penanaman Modal yang

Kondusif dan Market Friendly

UKM/IKM Parimo Maju

7

Melanjutkan Pengelolaan Sumberdaya Agribisnis dan

Maritim Serta Pariwisata yang

Berdaya Saing

Parimo Khatulistiwa

8

Revitalisasi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan

Lingkungan Hidup Secara Berkelanjutan

Parimo Hijau Berkelanjutan

9 Optimalisasi Pengelolaan Parimo Cerdas


No

Prioritas Pembangunan

Provinsi Sulawesi Tengah 2020

Prioritas Pembangunan Daerah

Kabupaten Parigi Moutong 2020

Pendidikan Menengah Dan

Khusus Sesuai Standar Pelayanan

Minimal (SPM)

10

Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Prima Bagi

Masyarakat

Yang Terjangkau Dan Berkualitas

Parimo Sehat

BAB V


RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH

Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong merupakan

dokumen rencana tahunan memuat program dan kegiatan yang

merupakan penjabaran RPJMD Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2019-

2023, dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan

dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan, rencana

program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun dengan

memperhatikan evaluasi pembangunan tahunan dan capaian kinerja

yang direncanakan dalam RPJMD, isu strategis yang berkembang,

aspirasi masyarakat serta pokok-pokok pikiran DPRD.

Dalam mendukung pencapaian sasaran Prioritas Pembangunan,

dirumuskan Program dan Kegiatan Prioritas RKPD Tahun 2020 untuk

mendukung terwujudnya capaian visi, misi dan tujuan pembangunan

jangka menengah sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Parigi

Moutong Tahun 2019-2023. Program dan Kegiatan Prioritas Pemerintah

Kabupaten Parigi Moutong pada Rencana Kerja Kabupaten Parigi

Moutong tahun 2020 yang telah disinkronkan dengan prioritas

pembangunan nasional dan prioritas pembangunan Provinsi Sulawesi

Tengah sebagaimana diuraikan dalam Tabel 5.1 sebagai berikut:


TABEL 5.1

Rencana Program dan Kegiatan Prioritas

NO PRIORITAS PROGRAM KEGIATAN TARGET Sumber

Dana

LOKASI OPD

Vol Satuan PAGU Desa Kecamatan

1 Parimo Sehat Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Daerah Terpencil Pembangunan Pustu Balinggi

1 Unit 350.000.000 Dusun III Desa Balinggi Kecamatan Balinggi

Dusun III Desa Balinggi Kecamatan Balinggi

Dinas Kesehatan

2 Parimo Sehat Program Peningkatan Sarana, Prasarana Kesehatan dan SDM

Pengadaan Ambulance/ Mobil Jenazah Pengadaan Mobil Ambulance Desa

1 Unit 175.000.000 Desa Donggulu Selatan Kecamatan Kasimbar

Desa Donggulu Selatan Kecamatan Kasimbar

Dinas Kesehatan

3 Parimo Sehat Pengadaan Ambulance/ Mobil Jenazah Pengadaan Mobil Puskesmas

1 Unit 200.000.000 Desa Bugis Utara Kecamatan Mepanga

Desa Bugis Utara Kecamatan Mepanga

Dinas Kesehatan

4 Parimo Sehat Pengadaan Ambulance/ Mobil Jenazah Pengadaan Mobil Ambulance

1 Unit 200.000.000 Desa Mengsung Desa Mengsung Dinas Kesehatan

5 Parimo Sehat Pengadaan Sarana Puskesmas Pembangunan Puskesmas Rawat Inap

1 Unit 600.000.000 Dusun 3, Desa Ongka Kecamatan Ongka Malino

Dusun 3, Desa Ongka Kecamatan Ongka Malino

Dinas Kesehatan

6 Parimo Sehat Pengadaan Sarana Puskesmas Pembangunan Tembok Pustu

2 Unit 150.000.000 Desa Bobalo Kecamatan Palasa

Desa Bobalo Kecamatan Palasa

Dinas Kesehatan

7 Parimo Sehat Pengadaan Sarana Puskesmas Pembangunan Gedung Posyandu

1 Unit 200.000.000 Dusun II Desa Olaya Kecamatan Parigi

Dusun II Desa Olaya Kecamatan Parigi

Dinas Kesehatan

8 Parimo Sehat Pengadaan Sarana Puskesmas Pembangunan Aula dan

1 Paket 500.000.000 Dusun II Desa Palasa Kecamatan Palasa

Dusun II Desa Palasa Kecamatan

Dinas Kesehatan



Dana

LOKASI OPD


Pagar Puskesmas Palasa

9 Parimo Sehat Pengadaan Sarana Puskesmas Rehabilitas Gedung Pustu

1 Unit 300.000.000 Dusun II Desa Kayuboko Kecamatan Parigi

Dusun II Desa Kayuboko Kecamatan Parigi

Dinas Kesehatan

10 Parimo Sehat Pengadaan Sarana Puskesmas Rehab Gedung Pustu

1 Unit 200.000.000 RT. 07 Dusun II Desa Tindaki Kecamatan Parigi Selatan

RT. 07 Dusun II Desa Tindaki Kecamatan Parigi Selatan

Dinas Kesehatan

11 Parimo Sehat Pengadaan Sarana Puskesmas Pembangunan Pustu

1 Unit 300.000.000 Dusun IV Desa Sausu Gandasari Kecamatan Sausu

Dusun IV Desa Sausu Gandasari Kecamatan Sausu

Dinas Kesehatan

12 Parimo Sehat Pengadaan Sarana Puskesmas Pembangunan Pustu

1 Unit 300.000.000 Dusun IV Desa Sausu Piore Kecamatan Sausu

Dusun IV Desa Sausu Piore Kecamatan Sausu

Dinas Kesehatan

13 Parimo Sehat Pengadaan Sarana Puskesmas Pembangunan Poskesdes

1 Unit 250.000.000 Desa Sidoan Barat Kecamatan Sidoan

Desa Sidoan Barat Kecamatan Sidoan

Dinas Kesehatan

14 Parimo Sehat Pengadaan Sarana Puskesmas Penempatan Tenaga Medis di Lambani

1 Orang 0 Dusun V Lambanai Kecamatan Tinombo Selatan

Dusun V Lambanai Kecamatan Tinombo Selatan

BKPSDM

15 Parimo Sehat Pengadaan Sarana Puskesmas Pekerjaan Penyediaan Fasilitas Kesehatan

1 Unit 100.000.000 Desa Ambesia Barat Kecamatan Tomini

Desa Ambesia Barat Kecamatan Tomini

Dinas Kesehatan

16 Parimo Sehat Pengadaan Sarana Puskesmas Rehab Pustu

1 Paket 150.000.000 Dusun II Kecamatan Toribulu

Dusun II Kecamatan Toribulu

Dinas Kesehatan

17 Parimo Sehat Pengadaan Sarana Puskesmas Rehab Berat Pustu

1 Unit 2.000.000.000 Dusun II Desa Tolai Barat Kecamatan Torue

Dusun II Desa Tolai Barat Kecamatan Torue

Dinas Kesehatan



Dana

LOKASI OPD


18 Parimo Sehat Pengadaan Sarana Puskesmas Pembangunan Pagar Puskesmas

300 Meter 150.000.000 Dusun I Kecamatan Sidoan

Dusun I Kecamatan Sidoan

Dinas Kesehatan

19 Parimo Sehat Pembangunan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit (VVP,VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III dan Non Kelas) Pembangunan Ruang Perawatan

1 Unit 75.000.000 Desa Muara Jaya Kecamatan Sidoan

Desa Muara Jaya Kecamatan Sidoan

Dinas Kesehatan

20 Parimo Sehat Pembangunan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit (VVP,VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas III dan Non Kelas) Pembangunan Rumah Dinas Dokter

1 Unit 75.000.000 Desa Muara Jaya Kecamatan Sidoan

Desa Muara Jaya Kecamatan Sidoan

Dinas Kesehatan

21 Parimo Sehat Program Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga

Pengembangan Lingkungan Sehat Pelatihan Pola Hidup Sehat

1 Kelompok

200.000.000 Kelurahan Maesa Kecamatan Parigi

Kelurahan Maesa Kecamatan Parigi

Dinas Kesehatan

22 Parimo Sehat Pengembangan Lingkungan Sehat Pengadaan Jamban Keluarga

10 Unit 100.000.000 Desa Pombalowo Kecamatan Parigi

Desa Pombalowo Kecamatan Parigi

Dinas Kesehatan

23 Parimo Sehat Pengembangan Lingkungan Sehat Pekerjaan Pembangunan Jamban Keluarga



Dinas Kesehatan

24 Parimo Sehat Pengembangan Lingkungan Sehat Penyuluhan Narkoba

1 Kali 5.000.000 Desa Bolano Tengah Kecamatan Bolano Tengah

Desa Bolano Tengah Kecamatan Bolano Tengah

Dinas Kesehatan



Dana

LOKASI OPD


25 Parimo Sehat Pengembangan Lingkungan Sehat Pekerjaan Pembangunan Jamban Sekolah

1 Unit 35.000.000 Desa Tomini Kecamatan Tomini

Desa Tomini Kecamatan Tomini

Dinas Kesehatan

26 Parimo Sehat Program Penataan Administrasi Kependudukan

Peningkatan Pelayanan Publik Dalam Bidang Kependudukan Pembuatan KK, KTP-E dan Akte

150 KK 150.000.000 Desa Palasa Kecamatan Palasa

Desa Palasa Kecamatan Palasa

Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil

27 Parimo Cerdas

Program Pendidikan Anak Usia Dini

Pengadaan Meubelair Sekolah TK/PAUD Pembangunan PAUD

1 Unit 300.000.000 Dusun I Desa Sendana Kecamatan Kasimbar

Dusun I Desa Sendana Kecamatan Kasimbar

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

28 Parimo Cerdas

Pengadaan Meubelair Sekolah TK/PAUD Pengembangan Sarana Prasarana

1 Paket 50.000.000 Desa Pangi Kecamatan Parigi Utara

Desa Pangi Kecamatan Parigi Utara


29 Parimo Cerdas

Pengadaan Meubelair Sekolah TK/PAUD Pembangunan Fasilitas PAUD

1 Paket 50.000.000 Dusun III Desa Uevolo Kecamatan Siniu

Dusun III Desa Uevolo Kecamatan Siniu


30 Parimo Cerdas

Pengadaan Meubelair Sekolah TK/PAUD Pekerjaan Pengadaan Mobileur Gedung PAUD

50 Buah 25.000.000 Dusun I Desa Ambesia Barat Kecamatan Tomini

Dusun I Desa Ambesia Barat Kecamatan Tomini


31 Parimo Cerdas

Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas TK/PAUD Rehabilitas Gedung PAUD

1 Unit 65.000.000 Desa Torarangan Kecamatan Siniu

Desa Torarangan Kecamatan Siniu




Dana

LOKASI OPD


32 Parimo Cerdas

Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas TK/PAUD Pembangunan Gedung PAUD Permata Bunda

1 Unit 300.000.000 Desa Dusunan Kecamatan Tinombo

Desa Dusunan Kecamatan Tinombo


33 Parimo Cerdas

Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas TK/PAUD Gedung PAUD

2 Unit 100.000.000 Desa Ogoalas Kecamatan Tinombo

Desa Ogoalas Kecamatan Tinombo


34 Parimo Cerdas

Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas TK/PAUD Renovasi Gedung PAUD DDI

1 Unit 150.000.000 Dusun III Desa Tolai Kecamatan Tolai

Dusun III Desa Tolai Kecamatan Tolai


35 Parimo Cerdas

Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas TK/PAUD Pembangunan Pagar Gedung PAUD Karya Bakti

1 Unit 25.000.000 Dusun I Desa Ambesia Barat Kecamatan Tomini

Dusun I Desa Ambesia Barat Kecamatan Tomini


36 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas TK/PAUD Penambahan Ruang Belajar PAUD

1 Paket 60.000.000 Dusun I Desa Gurinda Kecamatan Mepanga

Dusun I Desa Gurinda Kecamatan Mepanga


37 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas TK/PAUD Bangunan SDK

2 Kelas 1.000.000.000 Desa Sialopa Kecamatan Moutong

Desa Sialopa Kecamatan Moutong


38 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas TK/PAUD Pembangunan Ruang Kelas PAUD Tunas Bangsa

2 Kelas 1.000.000.000 Dusun III Desa Palasa Kecamatan Palasa

Dusun III Desa Palasa Kecamatan Palasa




Dana

LOKASI OPD


39 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas TK/PAUD Pembangunan Gedung PAUD

1 Unit 350.000.000 Desa Sigenti Barat Kecamatan Tinombo Selatan

Desa Sigenti Barat Kecamatan Tinombo Selatan


40 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas TK/PAUD Pekerjaan Pembangunan Gedung PAUD

1 Unit 200.000.000 Dusun II Desa Ambesia Barat Kecamatan Tomini

Dusun II Desa Ambesia Barat Kecamatan Tomini


41 Parimo Cerdas

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar

Rehabilitas Sedang/Berat Bangunan Sekolah Pembangunan Pagar SD Inpres 1 Suli

200 Meter 50.000.000 Desa Beraban Kecamatan Balinggi

Desa Beraban Kecamatan Balinggi


42 Parimo Cerdas

Rehabilitas Sedang/Berat Bangunan Sekolah Pembangunan Gedung Sekolah SDN Kasimbar Utara

5 Ruang 500.000.000 Desa Kasimbar Utara Kecamatan Kasimbar

Desa Kasimbar Utara Kecamatan Kasimbar


43 Parimo Cerdas

Rehabilitas Sedang/Berat Bangunan Sekolah Rehab SDN 1 Kasimbar

3 Ruang 300.000.000 Dusun Kasteng Desa Kasimbar Kecamatan Kasimbar

Dusun Kasteng Desa Kasimbar Kecamatan Kasimbar


44 Parimo Cerdas

Rehabilitas Sedang/Berat Bangunan Sekolah Rehab SDK Toriapes

3 Ruang 300.000.000 Desa Kasimbar Kecamatan Kasimbar

Desa Kasimbar Kecamatan Kasimbar


45 Parimo Cerdas

Rehabilitas Sedang/Berat Bangunan Sekolah Rehab Rumah Dinas SDN 1

1 Unit 150.000.000 Dusun Kasteng Desa Kasimbar Kecamatan Kasimbar

Dusun Kasteng Desa Kasimbar Kecamatan Kasimbar




Dana

LOKASI OPD


46 Parimo Cerdas

Rehabilitas Sedang/Berat Bangunan Sekolah Rehab Rumah Dinas SDN II

1 Unit 150.000.000 Dusun Tompis Kecamatan Kasimbar

Dusun Tompis Kecamatan Kasimbar


47 Parimo Cerdas

Rehabilitas Sedang/Berat Bangunan Sekolah Pemeliharaan/Rehab Gedus SD (Paska Gempa Bumi)

2 Unit 300.000.000 Desa Ogodopi Kecamatan Kasimbar

Desa Ogodopi Kecamatan Kasimbar


48 Parimo Cerdas

Rehabilitas Sedang/Berat Bangunan Sekolah Pembangunan Perpustakaan SDN 1

1 Unit 90.000.000 Desa Pesona Kecamatan Kasimbar

Desa Pesona Kecamatan Kasimbar


49 Parimo Cerdas

Rehabilitas Sedang/Berat Bangunan Sekolah Pembangunan Gedung SD

3 Unit 750.000.000 Dusun III Desa Sumber Tani Kecamatan Kasimbar

Dusun III Desa Sumber Tani Kecamatan Kasimbar


50 Parimo Cerdas

Rehabilitas Sedang/Berat Bangunan Sekolah SDK

1 Unit 300.000.000 Dusun VI Desa Patingke Kecamatan Tinombo

Dusun VI Desa Patingke Kecamatan Tinombo


51 Parimo Cerdas

Rehabilitas Sedang/Berat Bangunan Sekolah Rehabilitas Perumahan Sekolah

1 Paket 300.000.000 Dusun III Desa Sigenti Selatan Kecamatan Tinombo Selatan

Dusun III Desa Sigenti Selatan Kecamatan Tinombo Selatan


52 Parimo Cerdas

Rehabilitas Sedang/Berat Bangunan Sekolah Pembangunan Gedung Al-Khairaat

1 Unit 500.000.000 Dusun II Desa Siluntung Kecamatan Tinombo Selatan

Dusun II Desa Siluntung Kecamatan Tinombo Selatan




Dana

LOKASI OPD


53 Parimo Cerdas

Rehabilitas Sedang/Berat Bangunan Sekolah Pembangunan Pagar Sekolah

200 Meter 300.000.000 Desah Lembah Bomban Kecamatan Bolano

Desah Lembah Bomban Kecamatan Bolano


54 Parimo Cerdas

Rehabilitas Sedang/Berat Bangunan Sekolah Pembangunan Gedung SD

1 Unit 200.000.000 Desa Sidomukti Kecamatan Bolano

Desa Sidomukti Kecamatan Bolano


55 Parimo Cerdas

Pengadaan Mebeulair Sekolah Buku Perpustakaan

1000 Buku 50.000.000 Dusun II, IX Desa Malakosa Kecamatan Balinggi

Dusun II, IX Desa Malakosa Kecamatan Balinggi


56 Parimo Cerdas

Pembangunan Jamban Sekolah WC Sekolah Dasar

2 Unit 10.000.000 Dusun II, IX Desa Malakosa Kecamatan Balinggi

Dusun II, IX Desa Malakosa Kecamatan Balinggi


57 Parimo Cerdas

Pembangunan Jamban Sekolah Pembangunan Jamban

6 Unit 110.000.000 Dusun III Desa Buranga Kecamatan Ampibabo

Dusun III Desa Buranga Kecamatan Ampibabo


58 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas Sekolah Pembangunan Gedung SDK

2 Gedung 150.000.000 Dusun III Desa Petingka Kecamatan Kasimbar

Dusun III Desa Petingka Kecamatan Kasimbar


59 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas Sekolah Penambahan Ruang Kegiatan Belajar Untuk SDK

3 Ruang 450.000.000 Dusun III Desa Trimuspari Kecamatan Ongka Malino

Dusun III Desa Trimuspari Kecamatan Ongka Malino


60 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas Sekolah Penambahan Ruang Kelas Belajar

1 Unit 250.000.000 SD Salubanga Kecamatan Sausu

SD Salubanga Kecamatan Sausu




Dana

LOKASI OPD


61 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas Sekolah Penambahan RKB di SDK

3 Unit 225.000.000 Dusun 5 Desa Bainaa Selatan Kecamatan Sidoan

Dusun 5 Desa Bainaa Selatan Kecamatan Sidoan


62 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas Sekolah Pembangunan ruang Kelas SDK

3 Unit 225.000.000 Desa Ogobagis Kecamatan Sidoan

Desa Ogobagis Kecamatan Sidoan


63 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas Sekolah Pembangunan Ruang Sekolah Dasar

1 Unit 650.000.000 Desa Sipayo Kecamatan Sidoan

Desa Sipayo Kecamatan Sidoan


64 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas Sekolah Penambahan Ruang Kelas RKB SDN Siney Tengah

4 Ruang 400.000.000 Desa Siney Tengah Kecamatan Tinombo Selatan

Desa Siney Tengah Kecamatan Tinombo Selatan


65 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas Sekolah Pekerjaan Pembangunan Gedung SDK




66 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas Sekolah Pembangunan Gedung Madrasah Alkhairat

1 Unit 500.000.000 Desa Tolole Kecamatan Ampibabo

Desa Tolole Kecamatan Ampibabo


67 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas Sekolah Penambahan Ruang Kelas SDA

2 Lokasi 150.000.000 Desa Pangku Kecamatan Ampibabo

Desa Pangku Kecamatan Ampibabo


68 Parimo Cerdas

Pembangunan Rumah Dinas Kepala Sekolah, Guru dan Penjaga Sekolah Rehab Perumahan

3 Ruang 300.000.000 SD Inpres Despot Pesona Desa Pesona Atas Kecamatan Kasimbar

SD Inpres Despot Pesona Desa Pesona Atas Kecamatan Kasimbar




Dana

LOKASI OPD


Guru SDN Inpres Despot Pesona

69 Parimo Cerdas

Pembangunan Rumah Dinas Kepala Sekolah, Guru dan Penjaga Sekolah Rehab Perumahan Guru SDN 2 Posona

2 Ruang 300.000.000 SDN 2 Posona Desa Silampayang Kecamatan Kasimbar

SDN 2 Posona Desa Silampayang Kecamatan Kasimbar


70 Parimo Cerdas

Pembangunan Rumah Dinas Kepala Sekolah, Guru dan Penjaga Sekolah Rehab Perumahan Rumah Dinas Guru SDN Padang Raya

2 Unit 75.000.000 Desa Lambunu Utara Kecamatan Lambunu

Desa Lambunu Utara Kecamatan Lambunu


71 Parimo Cerdas

Pembangunan Perpustakaan Sekolah Pembangunan Gedung Perpustakaan SDN Padang Raya




72 Parimo Cerdas

Rehabilitas Ruang Kelas SD Pembangunan Rehab Ruangan Kelas dan Kantor SDN Padang Raya




73 Parimo Cerdas

Program Wajib Belajar Pendidikan Menengah Pertama

Penambahan Ruang Kelas SMP Pembangunan Madrasah Ibtidaiyah

1 Unit 150.000.000 Dusun II Desa Donggulu Selatan Kecamatan Kasimbar

Dusun II Desa Donggulu Selatan Kecamatan Kasimbar


74 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas SMP Bangunan

1 Unit 5.000.000.000 Desa Moutong Kecamatan

Desa Moutong Kecamatan




Dana

LOKASI OPD


MTs Moutong Moutong

75 Parimo Cerdas

Penambahan Ruang Kelas SMP Penambahan Ruang Kelas Bagi Sekolah SMP

3 Ruang 50.000.000 Desa Tolole Raya Kecamatan Ampibabo

Desa Tolole Raya Kecamatan Ampibabo


76 Parimo Cerdas

Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan SMP Pembangunan Gedung Sekolah SMP

1 Unit 500.000.000 Dusun IV Desa Sendana Kecamatan Kasimbar

Dusun IV Desa Sendana Kecamatan Kasimbar


77 Parimo Cerdas

Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan SMP Pembangunan Pagar Sekolah MIS dan SMP Satap

300 Meter 240.000.000 Desa Tovalo Kecamatan Kasimbar

Desa Tovalo Kecamatan Kasimbar


78 Parimo Cerdas

Program Pendidikan Non Formal

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal Pelatihan Peningkatan Pendidikan Anak Putus Sekolah

1 Kegiatan

100.000.000 Desa Mertasari Kecamatan Parigi

Desa Mertasari Kecamatan Parigi


79 Parimo Cerdas

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal Pembangunan Perpustakaan Desa

1 Unit 120.000.000 Dusun 5 Desa Bainaa Selatan Kecamatan Sidoan

Dusun 5 Desa Bainaa Selatan Kecamatan Sidoan


80 Parimo Cerdas

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal

1 Unit 75.000.000 Desa Ogobagis Kecamatan Sidoan

Desa Ogobagis Kecamatan Sidoan




Dana

LOKASI OPD


Pembangunan Perpustakaan Desa

81 Parimo Cerdas

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal Pengadaan Alat Bermain PAUD

5 Unit 100.000.000 Desa Tolai Kecamatan Tolai

Desa Tolai Kecamatan Tolai


82 Parimo Cerdas

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal Pembangunan Gedung SMK

1 Paket 1.000.000.000 Desa Kotanagaya Kecamatan Lambunu

Desa Kotanagaya Kecamatan Lambunu


83 Parimo Cerdas

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal Pembangunan Gedung dan Buku Bacaan untuk Anak-Anak Desa Tirtanagaya

1 Set 145.000.000 Desa Tirtanagaya Kecamatan Lambunu

Desa Tirtanagaya Kecamatan Lambunu


84 Parimo Cerdas

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal Pembangunan Gedung Madrasah Ibtidaiyah

4 Ruang 175.000.000 Desa Anutapura Kecamatan Lambunu

Desa Anutapura Kecamatan Lambunu


85 Parimo Cerdas

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal Pembangunan Gedung

1 Unit 70.000.000 Desa Bolano Utara Kecamatan Bolano

Desa Bolano Utara Kecamatan Bolano




Dana

LOKASI OPD


TPA

86 Parimo Cerdas

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Non Formal Pembangunan TPA

1 Unit 50.000.000 Desa Sritabaang Kecamatan Bolano

Desa Sritabaang Kecamatan Bolano


87 Parimo Cerdas

Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah Pengadaan Sarana Prasarana Seni Budaya Gambelan Gong dan Alat Alat Musik

3 Unit 550.000.000 Desa Astina Kecamatan Torue

Desa Astina Kecamatan Torue


88 Parimo Khatulistiwa

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Pengembangan Jaringan Kerja Sama Promosi Pariwisata Pengembangan Pariwisata

1 Paket 150.000.000 Desa Siney Tengah Kecamatan Tinombo Selatan


Dinas Pariwisata, Kepemudaan Dan Olahraga


Pengembangan Jaringan Kerja Sama Promosi Pariwisata Pembangunan Tempat Wisata Pantai Bahari

1 Paket 500.000.000 Dusun 1 Dusun 1 Dinas Pariwisata, Kepemudaan Dan Olahraga


Pengembangan Jaringan Kerja Sama Promosi Pariwisata Pengembangan Wisata Bahari

1 Paket 150.000.000 Desa Malanggo Pesisir

Desa Malanggo Pesisir



Pengembangan Jaringan Kerja Sama Promosi Pariwisata Pengembangan

1 Paket 150.000.000 Desa Siney Tengah Kecamatan Tinombo Selatan





Dana

LOKASI OPD


Pariwisata


Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pembangunan Sarana Wisata Mangrove

30 Meter 30.000.000 Desa Lemo Tengah Kecamatan Ampibabo

Desa Lemo Tengah Kecamatan Ampibabo



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pembangunan Destinasi Wisata Pantai

2 Ha 200.000.000 Dusun V Desa Sendana Kecamatan Kasimbar

Dusun V Desa Sendana Kecamatan Kasimbar



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pembangunan Sarana Wisata Mangrove

30 Meter 30.000.000 Desa Lemo Tengah Kecamatan Ampibabo

Desa Lemo Tengah Kecamatan Ampibabo



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Destinasi Wisata Air Panas, Air Terjun Sio Faroi

1 ls 200.000.000 Desa Kasimbar Barat Kecamatan Kasimbar

Desa Kasimbar Barat Kecamatan Kasimbar



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pembangunan Kawasan Objek Wisata Eboni

1 ls 200.000.000 Desa Tovalo Kecamatan Kasimbar

Desa Tovalo Kecamatan Kasimbar



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Tempat Pariwisata Air

1 Paket 30.000.000 Desa Ambesia Barat Kecamatan Tomini





Dana

LOKASI OPD


Terjun


Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pengembangan Objek Wisata Bahari

1 Paket 400.000.000 Desa Tibu Kecamatan Tinombo

Desa Tibu Kecamatan Tinombo



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Penataan Tempat Pariwisata Pantai

1 Paket 40.000.000 Desa Tilung Kecamatan Tomini

Desa Tilung Kecamatan Tomini



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pengembangan Destinasi Pariwisata

1 Paket 2.000.000.000 Dusun III Desa Tolai Barat Kecamatan Torue

Dusun III Desa Tolai Barat Kecamatan Torue



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggul

1 pulau 1.000.000.000 Pulau Lolaya Moutong Tengah Kecamatan Moutong

Pulau Lolaya Moutong Tengah Kecamatan Moutong



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pembangunan Destinasi Wisata Pantai

2 Ha 200.000.000 Dusun V Desa Sendana Kecamatan Kasimbar

Dusun V Desa Sendana Kecamatan Kasimbar



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pembangunan Jembatan Eko Wisata Mangrof

2 Unit 300.000.000 Dusun IV Desa Sausu Kecamatan Sausu

Dusun IV Desa Sausu Kecamatan Sausu




Dana

LOKASI OPD



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pekerjaan Peningkatan Tempat Pariwisata

500 Meter 50.000.000 Dusun 2 Desa Tomini Kecamatan Tomini

Dusun 2 Desa Tomini Kecamatan Tomini



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pembukaan Jalan Akses Wisata Air Terjun

10000 Meter 900.000.000 Desa Sidoan Barat Kecamatan Sidoan




Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pengadaan Pakaian Adat

2 Pasang 2.000.000 Desa Bolano Utara Kecamatan Bolano




Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pengadaan Pakaian Syara'





Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pengadaan Alat Samra Gorontalo





Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Bantuan Peralatan Qosidah

3 Paket 1.000.000 Desa Sri Tabaang Kecamatan Bolano

Desa Sri Tabaang Kecamatan Bolano



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pembangunan Sarana Tempat Wisata

1 Paket 50.000.000 Desa Tolole Kecamatan Ampibabo





Dana

LOKASI OPD



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pengadaan Kostum Seragam Kesenian Tari Bali

6 Pasang 3.000.000 Desa Lembah Bomban Kecamatan Bolano

Desa Lembah Bomban Kecamatan Bolano



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pembangunan Tempat Wisata

1 Unit 100.000.000 Desa Ampibabo Timur Kecamatan Ampibabo

Desa Ampibabo Timur Kecamatan Ampibabo



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pembangunan Objek Wisata Alam Pompanasori

1 Paket 300.000.000 Dusun II Desa Avolua Kecamatan Parigi Utara

Dusun II Desa Avolua Kecamatan Parigi Utara



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pengembangan Wisata Polu Soboa

1 Paket 1.000.000.000 Desa Siendeng Kecamatan Bolano Lambunu

Desa Siendeng Kecamatan Bolano Lambunu



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pengembangan Wisata Bendung Lambunu

1 Paket 1.000.000.000 Desa Tirtanagaya Kecamatan Bolano Lambunu

Desa Tirtanagaya Kecamatan Bolano Lambunu



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pengadaan Alat Kesenian Hadroh Modern

1 Paket 25.000.000 Desa Sidomukti Kecamatan Bolano

Desa Sidomukti Kecamatan Bolano




Dana

LOKASI OPD



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pembangunan Sarana Tempat Wisata

1 Paket 50.000.000 Desa Tolole Kecamatan Ampibabo




Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pengadaan alat musik Tradisional Bali (Gamelan Bali)

1 Paket 25.000.000 Desa Wanamukti Barat Kecamatan Bolano

Desa Wanamukti Barat Kecamatan Bolano



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan program pengembangan destinasi pariwisata

1 Unit 50.000.000 Dusun Ogomojolo Kecamatan Palasa

Dusun Ogomojolo Kecamatan Palasa



Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pembuatan Gazebo





Penataan Daerah Tujuan Wisata Unggulan Pembangunan Gedung Pentas Seni





Program Penataan Administrasi Kependudukan

Peningkatan Pelayanan Publik Pembuatan KK, KTP-E dan Akte

150 KK 1.500.000 Desa Palasa Kecamatan Palasa

Desa Palasa Kecamatan Palasa

Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil


Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahtraan Sosial

Pemberdayaan Masyarakat Komunitas Adat Terpencil Pembangunan KAT

100 Unit 7.500.000.000 Desa Sidoan Barat Kecamatan Sidoan


Dinas Sosial



Dana

LOKASI OPD



Pemberdayaan Masyarakat Komunitas Adat Terpencil Rehab Rumah KAT (yang sudah berdiri 11 tahun)

70 Unit 1.750.000.000 Desa Sidoan Barat Kecamatan Sidoan


Dinas Sosial


Pemberdayaan Masyarakat Komunitas Adat Terpencil Rehab Rumah KAT

60 KK 600.000.000 Desa Ogoalas Kecamatan Tinombo

Desa Ogoalas Kecamatan Tinombo

Dinas Sosial


Pemberdayaan Masyarakat Komunitas Adat Terpencil Pembangunan Rumah KAT

20 Unit 700.000.000 Desa Taipaobal Kecamatan Tinombo

Desa Taipaobal Kecamatan Tinombo

Dinas Sosial


Pemberdayaan Masyarakat Komunitas Adat Terpencil Pembangunan Rumah KAT

75 Unit 750.00.000 Desa Tibu Kecamatan Tinombo

Desa Tibu Kecamatan Tinombo

Dinas Sosial


Program Pengelolaan Keragaman Budaya

Pengembangan Kesenian dan Kebudayaan Daerah Pengadaan Sarana Seni Budaya Gamelang dan Gong

3 Unit 550.000.000 Desa Astina Kecamatan Torue

Desa Astina Kecamatan Torue

Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan


Program Pengembanan Nilai Budaya

Pelestarian dan Aktualisasi adat budaya daerah Pembangunan Rumah Adat

1 Unit 80.000.000 Desa Bolano Utara Kecamatan Bolano


Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan



Dana

LOKASI OPD


130 Parimo Cerdas

Program Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya

Kegiatan Pelatihan Pengelolaan kawasan Budidaya

30 Orang Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

Dinas Kelautan dan Perikanan

131 Parimo Cerdas

kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pengembangan dan pengelolalaan Kawasan Budidaya


Kab. Parigi Moutong

132 Parimo Cerdas

Pelatihan Analisis dan Pencegahan Kesehatan ikan dan Lingkungan


Kab. Parigi Moutong

133 Parimo Cerdas

Kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan pengendalian Kesehatan Ikan dan lingkungan


Kab. Parigi Moutong

134 Parimo Cerdas

kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Perbenihan Ikan


Kab. Parigi Moutong

135 Parimo Cerdas

Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Perbenihan Ikan


Kab. Parigi Moutong

136 Parimo Cerdas

Program Optimalisasi Pengolahan dan PemasaranProduksi Perikanan

Pelatihan Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perikanan

70 Orang Parigi Parigi Dinas Kelautan dan Perikanan

137 Parimo Cerdas

Kegiatan Sosialisasi Pengolahan Dan Pemasaran Produksi hasil Perikanan


Kab. Parigi Moutong

138 Parimo Cerdas

Program Perizinan dan Penyelenggaraan TPI

Pelatihan Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI


Kab. Parigi Moutong




Dana

LOKASI OPD


139 Parimo Cerdas

kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan dan Penyelenggaraan TPI


Kab. Parigi Moutong

140 Parimo Cerdas

Kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan


Kab. Parigi Moutong

141 Parimo Cerdas

Pelatihan Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan

1 Dokumen

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

142 Parimo Cerdas

kegiatan Sosialisasi perizinan Usaha perikanan


Kab. Parigi Moutong

143 Parimo Cerdas

Program Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil dan Pembudidaya Ikan

Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pembinaan nelayan kecil dan pembudidaya Ikan


Kab. Parigi Moutong


144 Parimo Cerdas

kegiatan Pelatihan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan


Kab. Parigi Moutong

145 Parimo Cerdas

Pelatihan Kelembagaan Usaha dan perlindungan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan


Kab. Parigi Moutong

146 Parimo Cerdas

147 Parimo Cerdas

Program Pengembangan Mata Pencaharian (READ SI)

Sekolah Lapang Padi dan Non Padi di Desa Baru


Kab. Parigi Moutong

Dinas Tanaman Pangan, Hortkultura

dan Perkebunan

148 Parimo Cerdas

Sekolah Lapang Kakao di Desa Baru


Kab. Parigi Moutong



Dana

LOKASI OPD


149 Parimo Cerdas

Sekolah Lapang Perkebunan lainnya di Desa Baru


Kab. Parigi Moutong

150 Parimo Cerdas

Sekolah Lapang Pekarangan di Desa Baru


Kab. Parigi Moutong

151 Parimo Cerdas

Sekolah Lapang Pekarangan di Desa Lama


Kab. Parigi Moutong

152 Parimo Cerdas

Sekolah Lapang Buah-buahan/sayuran di Desa Baru


Kab. Parigi Moutong

153 Parimo Cerdas

Sekolah Lapang Buah-buahan/sayuran di DesaLama


Kab. Parigi Moutong

154 Parimo Cerdas

155 Parimo Cerdas

Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

Kegiatan Pelatihan Petugas Pemeriksa Sampel


Kab. Parigi Moutong

Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan

156 Parimo Cerdas

kegiatan Pertemuan Petugas Pos Terpadu


Kab. Parigi Moutong

157 Parimo Cerdas

Kegiatan Pertemuan Petugas Kesehatan Hewan Luar Daerah


Kab. Parigi Moutong

158 Parimo Cerdas

159 Parimo Cerdas

Program Pemberdayaan Kelompok dan asosiasi

kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelompok

10 Kelompok

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong


Hewan

160 Parimo Cerdas



Dana

LOKASI OPD


161 Parimo Cerdas

Program peningkatan saranan dan prasarana, pengolahan, pemasaran dan penyuluhan peternakan

kegiatan Sosialisasi Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pengolahan hasil peternakan

2 Kelompok

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong


Hewan

162 Parimo Cerdas

kegiatan Pertemuan Teknis penyuluh peternakan

2 Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

163 Parimo Cerdas

kegiatan Pembinaan penyuluh peternakan

1 Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

164 Parimo Cerdas

165 Parimo Cerdas

program Pengembangan Penganekaragaman Pangan

kegiatan Pembinaan dan pengembangan kawasan rumah pangan lestari (KRPL)

150 RT Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

Dinas Ketahanan Pangan

166 Parimo Cerdas

kegiatan Sosialisasi kader pangan


Kab. Parigi Moutong

167 Parimo Cerdas

kegiatan Pelatihan kader pangan


Kab. Parigi Moutong

168 Parimo Cerdas

169 Parimo Cerdas

Program Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

kegiatan Sosialisasi apresiasi mutu pangan dan gizi


Kab. Parigi Moutong


170 Parimo Cerdas

171 Parimo Cerdas

Program Percepatan Diversifikasi Konsumsi Pangan

kegiatan Gerakan makan beragam, bergizi, berimbang dan aman


Kab. Parigi Moutong




Dana

LOKASI OPD


172 Parimo Cerdas

100 Ton Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

173 Parimo Sehat Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan

Kegiatan Penanganan daerah rawan pangan

4 Kelompok

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong


174 Parimo Sehat Kegiatan Penyusunan data base potensi produk pangan

2 Buku Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

175 Parimo Sehat Kegiatan Pemanfaatan perkarangan untuk pengembangan pangan


Kab. Parigi Moutong

176 Parimo Sehat Kegiatan Penyediaan cadangan pangan daerah

100 Ton Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

177 Parimo Sehat Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan

4 Kelompok

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

178 Parimo Sehat Kegiatan Pengembangan lumbung pangan desa

1 Dokumen

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

179 Parimo Sehat Kegiatan Pengembangan model distribusi pangan

4 Kelompok

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

180 Parimo Sehat Kegiatan Pengembangan sistem informasi pasar

12 Laporan Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

181 Parimo Sehat Kegiatan Penyuluhan sumber pangan alternatif

4 Dokumen

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

182 Parimo Sehat Kegiatan Pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat

1 Dokumen

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

183 Parimo Sehat Kegiatan Pengembangan

1 Desa Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong



Dana

LOKASI OPD


cadangan pangan protein hewani

184 Parimo Sehat Kegiatan Penyusunan laporan sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG)

12 Laporan Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

185 Parimo Sehat 0,19 Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

186 Parimo Sehat Program Pengembangan Penganekaragaman Pangan

Kegiatan Lomba cipta menu bergizi, seimbang dan aman (B2SA)

4 Rayon Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong


187 Parimo Sehat Pembinaan dan pengembangan kawasan rumah pangan lestari (KRPL)


Kab. Parigi Moutong

188 Parimo Sehat Kegiatan Pelatihan kader pangan


Kab. Parigi Moutong


Kab. Parigi Moutong

190 Parimo Sehat Program Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

Kegiatan Demplot pangan organik/keamanan pangan

1 Kelompok

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong


191 Parimo Sehat Kegiatan pengawasan keamanan pangan

5 Kelompok

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

192 Parimo Sehat Kegiatan Sosialisasi apresiasi mutu pangan dan gizi


Kab. Parigi Moutong


Kab. Parigi Moutong



Dana

LOKASI OPD


194 Parimo Sehat Program Pengembangan Otoritas Komponen Keamanan Daerah

Uji residu pestisida/kimia pangan olahan masyarakat

5 Sampel Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong



Kab. Parigi Moutong

196 Parimo Sehat Program Percepatan Diversifikasi Konsumsi Pangan

Kegiatan Gerakan makan beragam, bergizi, berimbang dan aman


Kab. Parigi Moutong



Kab. Parigi Moutong

198 Parimo Sehat Program Peningkatan Produksi dan Mutu hasil produksi Tanaman Pangan

Penyediaan sarana dan Prasarana produksi tanaman pangan

0,5 Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

Dinas Tanaman Pangan,

Hortikultura dan Perkebunan

199 Parimo Sehat Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

200 Parimo Sehat Program Pengembangan dan Peningkatan Produksi Hortikultura dan perkebunan

Penyediaan sarana dan Prasarana produksi Hortikultura dan Perkebunan

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong



201 Parimo Sehat Pengembangan dan Peningkatan hasil Perkebunan (DBCHT)

0,2 Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

202 Parimo Sehat

203 Parimo Sehat Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan

Pengembangan Varietas Unggul Padi Sawah

1 Kecamatan Parigi Selatan, Torue dan

Sausu

Kecamatan Parigi Selatan, Torue

dan Sausu



204 Parimo Sehat 1 Kab. Parigi Kab. Parigi



Dana

LOKASI OPD


Moutong Moutong

205 Parimo Sehat Program Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian

Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani

10 Kelompok

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong



206 Parimo Sehat Program Optimalisasi Pengolahan dan PemasaranProduksi Perikanan

Kegiatan Pelatihan Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Perikanan

70 Orang Parigi Parigi Dinas Kelautan dan Perikanan

207 Parimo Sehat Kegiatan Sosialisasi Pengolahan Dan Pemasaran Produksi hasil Perikanan

55 Orang Parigi Parigi

208 Parimo Sehat Kegiatan Promosi Ragam Olahan hasil Perikanan

3 Kegiatan

Parigi, Palu, dan Daerah Lainnya


209 Parimo Sehat Kegiatan Peningkatan Kualitas Olahan hasil Perikanan

3 Kegiatan



210 Parimo Sehat Kegiatan Pendataan Angka Konsumsi Ikan

1 Dokumen

Parigi Parigi

211 Parimo Sehat 1 Kecamatan Torue, Kecamatan Parigi Barat, Kecamatan Bolano Lambunu

Kecamatan Torue,

Kecamatan Parigi Barat, Kecamatan Bolano Lambunu


Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Kegiatan Pelatihan Petani dan Pelaku Agrobisnis

3 Kelompok

Desa Tolai Barat , Desa Bolano Barat, Desa Lobu Mandiri

Desa Tolai Barat , Desa Bolano

Barat, Desa Lobu Mandiri




Pembentukan Kelompok tani untuk menunjang destinasi

1 Kelompok

Desa Ogomojolo Desa Ogomojolo



Dana

LOKASI OPD


agrowisata


0,5 Kecamatan Palasa, Kecamatan Tinombo,

Kecamatan Sidoan

Kecamatan Palasa,

Kecamatan Tinombo,

Kecamatan Sidoan


Program Pengembangan dan Peningkatan Produksi Hortikultura dan perkebunan

Penyediaan sarana dan Prasarana produksi Hortikultura dan Perkebunan

Bambasiang, palas Tanngki,Ogoalas,Tibu,Sidoan,Bainaa

Selatan dan Dusunan

Bambasiang, palas

Tanngki,Ogoalas,Tibu,Sidoan,Baina

a Selatan dan Dusunan




Pengembangan dan Peningkatan hasil Perkebunan (DBCHT) (Komoditi bawang merah, bawang putih, dan Tembakau)

20 Kelompok

Bambasiang, palas Tanngki,Ogoalas,Tibu,Sidoan,Bainaa

Selatan dan Dusunan

Bambasiang, palas

Tanngki,Ogoalas,Tibu,Sidoan,Baina

a Selatan dan Dusunan


23 Kecamatan 23 Kecamatan


Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian

23 Kecamatan 23 Kecamatan Dinas Tanaman Pangan,




Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan

Kegiatan Penyediaan cadangan pangan daerah

Kecamatan Palasa, Kecamatan Tinombo,

Kecamatan Tinombo Selatan

Kecamatan Palasa,

Kecamatan Tinombo,






Dana

LOKASI OPD



Kegiatan Penyuluhan sumber pangan alternatif



Kecamatan Palasa,

Kecamatan Tinombo,



Kegiatan Penanganan daerah rawan pangan



Kecamatan Palasa,

Kecamatan Tinombo,



0,2 23 Kecamatan 23 Kecamatan


Program Pembinaan Industri Kecil dan Menengah

Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya (Bawang Goreng Palasa)

25 IKM Bambasiang, palasa

Tangki,Ogoalas

Bambasiang, palasa

Tangki,Ogoalas

Dinas Perindustrian dan Perdagangan


Kegiatan Pengembangan Industri Hasil Pengolahan Ikan dan Pertanian


0,15 Kecamatan Parigi Kecamatan Parigi


Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Pengembangan Pasar dan distribusi Barang/Produk

Parigi Parigi Dinas Perindustrian dan Perdagangan


0,02 Kecamatan Parigi Kecamatan Parigi


Program Peningkatan dan Pengembangan Export

Pengembangan Informasi Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri

1 Kegiatan

Parigi Parigi Dinas Perindustrian dan Perdagangan



Dana

LOKASI OPD



0,95 Kecamatan Palasa, Kecamatan Tinombo,


Kecamatan Palasa,

Kecamatan Tinombo,



Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

fasilitasi sistem informasi perencanaan dan pengembangan kelembagaan koperasi (koperasi Petani)

Koperasi

Bambasiang, palasa

Tangki,Ogoalas

Bambasiang, palasa

Tangki,Ogoalas

Dinas Koperasi dan UKM


Program Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

Pengembangan Klaster Usaha UKM (Industri Rokok Skala Rumah Tangga)

4 UKM Desa Tibu, Sidoan, Bainaa Selatan

Desa Tibu, Sidoan, Bainaa

Selatan

Dinas Koperasi dan UKM


Kecamatan Kasimbar,

kecamatan Torue, Kecamatan Bolano, Kecamatan Parigi,

Kecamatan Ampibabo,

Kecamatan Taopa, Kecamatan Palasa,

Kecamatan Tinombo,


Kecamatan Kasimbar,

kecamatan Torue, Kecamatan

Bolano, Kecamatan Parigi,

Kecamatan Ampibabo, Kecamatan

Taopa, Kecamatan

Palasa, Kecamatan Tinombo,



Program Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya

Penyediaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perikanan Budidaya

13 Unit Kawasan Pesisir Kawasan Pesisir Dinas Kelautan dan Peternakan



Dana

LOKASI OPD



Penyediaan Sarana dan Prasarana Perbenihan Ikan

6 Unit Desa Kahutilistiwa, Desa Ogomojolo

Desa Kahutilistiwa,

Desa Ogomojolo


Penyediaan Sarana Produksi Perbenihan Ikan

6 Paket Desa Kahutilistiwa, Desa Ogomojolo

Desa Kahutilistiwa,

Desa Ogomojolo


Program Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil dan Pembudidaya Ikan

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pembinaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan

2150 Unit Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong

Dinas Kelautan dan Peternakan


fasilitasi Pendidikan Masyarakat Pesisir


Kab. Parigi Moutong


Sosialisasi Kebijakan Pembinaan nelayan kecil dan pembudidaya Ikan


Kab. Parigi Moutong


Pelatihan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan


Kab. Parigi Moutong


Fasililitasi akses permodalan bagi nelayan dan pembudidaya

100 Dokumen

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong


Pedataan dan verifikasi pelaku usaha perikanan


Kab. Parigi Moutong


Penyediaan Sarana dan Prasarana Penguatan Kelembagaan Usaha dan Perlindungan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan

25 Unit Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong


Penguatan Kelembagaan Nelayan Skala kecil dan

40 Kelompok

Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong



Dana

LOKASI OPD


pembudidaya


Sosialisasi Kebijakan Kelembagaan Usaha dan perlindungan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan


Kab. Parigi Moutong


Pelatihan Kelembagaan Usaha dan perlindungan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan


Kab. Parigi Moutong


Penyediaan Fasilitas jaminan Perlindungan Pelaku Usaha Perikanan


Kab. Parigi Moutong


1


Program Pemberdayaan Kelompok dan Asosiasi

Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelompok (Kandangn komunal limbah Pertanian untuk Pakan, Limbah Ternak untuk gas)

15 Kelompok

Desa Khatulistiwa Desa Khatulistiwa Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan



Program Peningkatan Produksi Hasil Peterrnakan

Pendistribusian Bibit Ternak Ruminansia kepada masyarakat (Pengembangan sapi donggala)

65 Ekor Kab. Parigi Moutong

Kab. Parigi Moutong


Hewan



Dana

LOKASI OPD



1 Tinombo, Palasa, Tinombo Selatan, Kasimbar, Bolano, Tomini, Kasimbar,

Parigi Utara

Tinombo, Palasa, Tinombo Selatan, Kasimbar, Bolano, Tomini, Kasimbar,

Parigi Utara


Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja

Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja


Kab. Parigi Moutong

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi


Pelatihan tenaga kerja produktif bagi masyarakat petani dan nelayan pra sejahtera

20 Orang Kecamatan Tinombo, Palasa

dan Tinombo Selatan

Kecamatan Tinombo, Palasa

dan Tinombo Selatan

255 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

256 Parimo Cerdas

Program Kerjasama Informasi dan Media Massa

Pembangunan BTS 1 unit 2.500.000.000

,00

APBN Desa Patingke Tinombo KOMINFO

257 Parimo Cerdas



,00

APBN Desa lombok barat Tinombo KOMINFO

258 Parimo Cerdas



,00

APBN Desa Taipa obal Tinombo KOMINFO

259 Parimo Cerdas



,00

APBN Desa Ogoalas Tinombo KOMINFO

260 Parimo Cerdas

Program Peningkatan dan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan

Peningkatan Jalan Menuju Sekolah

2 Km 2.000.000.000

,00

APBD II Desa Pebounang Palasa Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Dana

LOKASI OPD


261 Parimo Cerdas

Program Kerjasama Informasi dan Media


,00

APBN Desa Bambasiang Palasa KOMINFO

262 Parimo Cerdas



300 Meter 300.000.000,0

0

APBD II Desa Toboli Barat Parigi Utara Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan

263 Parimo Cerdas

Program Pembangunan Jalan Dan Jembatan

Pembangunan Jalan Menuju Pesantren

500 Meter 500.000.000,0

0

APBD II Desa Baliara Parigi Barat Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan

264 Parimo Cerdas


Peningkatan Jalan Menuju Sekolah( TK & Tempat Ibadah)

3 Km 3.000.000.000

,00

APBD II Desa Lobu Mandiri Parigi Barat Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan

265 Parimo Cerdas


Pembangunan BTS 1 Unit 2.500.000.000

,00

APBN Desa Posona Kasimbar KOMINFO

266 Parimo Cerdas


Pembangunan BTS 1 Unit 2.500.000.000

,00

APBN Desa Silampayang Kasimbar KOMINFO

267 Parimo Cerdas


Peningkatan Jalan 1000 Meter 1.000.000.000

,00

APBD I Desa Gurinda Mepanga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan

268 Parimo Cerdas


Peningkatan Jalan 7 Km 7.000.000.000

,00

APBD II Desa Sausu Trans Sausu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan

269 Parimo Cerdas



,00

APBN Desa Sausu Sausu KOMINFO



Dana

LOKASI OPD


270 Parimo Cerdas


Pembangunan Jembatan Menuju Sekolah

1 Unit 1.500.000.000

,00

APBD II Desa Dolago Padang

Parigi Selatan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan

271 Parimo Cerdas



200 Meter 200.000.000,0

0

APBD II Desa Lemo Induk Ampibab Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan

272 Parimo Cerdas


Pembangunan Jalan Lingkar Desa

2000 Meter 400.000.000,0

0

APBD II Pelawa Baru Parigi Tengah Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan

273 Parimo Sehat Program Penyehatan Lingkungan Permukiman

Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong

500 Meter 150.000.000,0

0

APBD II Desa Tinombo Tinombo Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan

274 Parimo Sehat Program Penyediaan dan Pemenuhan Air Minum

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Bersih

1 Paket 100.000.000,0

0

APBD II Desa Ogoalas Tinombo Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan

275 Parimo Sehat Program Pengembangan Perumahan

Fasilitasi dan stimulasi Pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu (Rumah Layak Huni )

30 unit 525.000.000,0

0

Dak Afirmasi

Taipa Obal Tinombo Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



50 unit 875.000.000,0

0

Dak Afirmasi

Desa Patingke Tinombo Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



50 unit 875.000.000,0

0

Dak Afirmasi

Desa Tibu Tinombo Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Dana

LOKASI OPD



Fasilitasi dan stimulasi Pembabgunan perumahan masyarakat kurang mampu ( Rumah layak Huni )

50 Unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Katulistiwa Tinombo Selatan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



50 Unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Poly Tinombo Selatan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



50 unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Bambasiang Palasa Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



50 unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Dongkalan Palasa Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



50 unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Pebounang Palasa Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



50 unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Palasa Tangki Palasa Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Bersih

1 Paket 200.000.000,0

0

APBD II Desa Bambasiang Palasa Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Dana

LOKASI OPD




20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Kampal Parigi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Maesa Parigi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



25 unit 437.500.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Masigi Parigi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



40 unit 700.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Olaya Parigi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Pombalowo Parigi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Mertasari Parigi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



40 unit 700.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Bambalemo Parigi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Dana

LOKASI OPD




20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Bambalemo Ranomaisi

Parigi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Toboli Barat Parigi Utara Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



40 unit 700.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Parigimpu'u Parigi Barat Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Air Panas Parigi Barat Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

296 Parimo Sehat Program Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

Pelatihan Pengolahan Sampah Organik

2 Kelompok

30.000.000,00

APBD II Baliara Dusun 1,2,3 Parigi Barat DLH



40 unit 700.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Laemanta Kasimbar Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Silampayang Kasimbar Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Dana

LOKASI OPD




30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Paningka Kasimbar Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Laemanta Utara

Kasimbar Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Ogodopi Kasimbar Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



50 unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Posona Atas Kasimbar Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



50 unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Sumber Tani Kasimbar Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Replikasi Bantuan Rumah Swadaya Savontaloko

10 unit 175.000.000,0

0

APBD II Kecamatan Kasimbar

Kasimbar Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih

1 Unit 100.000.000,0

0

APBD II Desa Posona Dusun V

Kasimbar Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Dana

LOKASI OPD


306 Parimo Sehat Program Lingkungan Sehat Perumahan

Penyediaan sarana dan prasarana perumahan dan kawasan permukiman (Drainase)

600 Meter 600.000.000,0

0

APBD II Desa Tilung Tomini Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Fasilitasi dan stimulasi Pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu ( Rumah layak Huni )

40 unit 700.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Persatuan Sejati

Ongka Malino Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Peningkatan kualitas kawasan permukiman (Jalan Lingkungan )

100 Meter 100.000.000,0

0

APBD II Desa Kayu Jati Ongka Malino Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Tomoli Toribulu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Torubulu Toribulu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Sienjo Toribulu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Singura Toribulu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Dana

LOKASI OPD




20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Tomoli Selatan

Toribulu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Sibalago Toribulu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Toribulu Selatan

Toribulu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Tomoli Utara Toribulu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



10 unit 175.000.000,0

0

APBD II Kecamatan Toribulu Toribulu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



1 Unit 300.000.000,0

0

APBD II Desa Gio Timur Moutong Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



40 unit 700.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Tulandengi Pantai

Moutong Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Dana

LOKASI OPD




50 Unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Moutong Tengah




60 Unit 1.050.000.000

,00

DAK Afirmasi

Desa Sialopa Moutong Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



50 Unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Olonggata Moutong Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



60 Unit 1.050.000.000

,00

DAK Afirmasi

Desa Moutong Timur




55 unit 962.500.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Moubang Mepanga Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Malakosa Balinggi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Balinggi Jati Balinggi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Dana

LOKASI OPD




25 unit 437.500.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Suli Indah Balinggi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Tumpapa Indah

Balinggi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



25 unit 437.500.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Catur Karya Balinggi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Penyediaan sarana dan prasarana perumahan dan kawasan permukiman ( Drainase )

400 M 400.000.000,0

0

APBD II Desa Tumpapa Balinggi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



40 unit 700.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Sausu Trans Sausu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Sausu Piore Sausu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Maleali Sausu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Dana

LOKASI OPD




20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Sausu Pakareme

Sausu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Sausu Gandasari




20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Sausu Taliabo




20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Sausu Auma Sausu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



10 unit 175.000.000,0

0

APBD II Desa Sausu Sausu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Penyediaan sarana dan prasarana perumahan dan kawasan permukiman ( Drainase )

300 Meter 300.000.000,0

0

APBD II Desa Torue Torue Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Peningkatan kualitas kawasan permukiman ( Jalan Lingkungan )

100 Meter 100.000.000,0

0

APBD II Desa Tolai Torue Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Fasilitasi dan stimulasi Pembabgunan perumahan masyarakat kurang mampu (

50 unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Margapura Bolano Lambunu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Dana

LOKASI OPD


Rumah layak Huni )



50 Unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Siendeng Bolano Lambunu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



1 Unit 200.000.000,0

0

APBD II Desa Samabahari Bolano Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



1 Unit 200.000.000,0

0

APBD II Desa Bolano Barat Bolano Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



50 unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Sri Tabaang Bolano Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



35 unit 612.500.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Bolano Tengah

Bolano Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



50 Unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Ogo Bagis Sidoan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Fasilitasi dan stimulasi Pembabgunan perumahan masyarakat

50 Unit 875.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Sidoan Barat Sidoan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Dana

LOKASI OPD


kurang mampu ( Rumah layak Huni )



40 unit 700.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Masari Parigi Selatan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



40 unit 700.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Dolago Parigi Selatan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



40 unit 700.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Dolago Padang

Parigi Selatan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



40 unit 700.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Desa Olobaru Parigi Selatan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Ampibabo Utara Ampibab Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Buranga Ampibab Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Dana

LOKASI OPD




30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Sidole Ampibab Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Ogolugus Ampibab Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Sidole Barat Ampibab Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Ampibabo Timur Ampibab Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Sidole Timur Ampibab Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



30 unit 525.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Tolole Raya Ampibab Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



20 unit 350.000.000,0

0

DAK Afirmasi

Tomoli Ampibab Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Dana

LOKASI OPD




10 unit 175.000.000,0

0

APBD II Kecamatan Ampibabo

Ampibab Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Replikasi bantuan Rumah Swadaya Savontaloko

10 unit 175.000.000,0

0

APBD II Desa Siniu Siniu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Program Pengelolaan dan Pengendalian Banjir dan Abrasi

Pembangunan Prasarana Pengaman Pantai

500 Meter 100.000.000,0

0

APBD II Desa Tibu Tinombo Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




750 Meter 150.000.000,0

0

APBD II Desa Tinombo Tinombo Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Peningkatan jalan kantong produksi

1 Km 1.000.000.000

,00

APBD II Desa Patingke Tinombo Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




1 Km 1.000.000.000

,00

APBD II Desa Ogoalas Tinombo Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




1 Km 1.000.000.000

,00

APBD II Desa Tibu Tinombo Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




1 Km 1.000.000.000

,00

APBD II Desa Dusunan Tinombo Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan


Program Lingkungan Sehat Perumahan

Penyediaan sarana dan prasarana perumahan dan kawasan permukiman ( Jalan Lingkungan )

300 Meter 300.000.000,0

0

APBN Desa Tinombo Tinombo Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Dana

LOKASI OPD





270 Meter 270.000.000,0

0

APBN Desa baina'a barat Tinombo Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman




300 Meter 300.000.000,0

0

APBN Desa silabia Tinombo Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Tanggul Pengaman Abrasi Pantai ( Daerah Rawan Bencana )

27 Meter 243.000.000,0

0

APBD II Desa Dusunan Tinombo BPBD




,00

APBD II Desa Poly Tada Utara

Tinombo Selatan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




,00

APBD II Desa Silutung Tinombo Selatan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




,00

APBD II Desa Khatulistiwa Tinombo Selatan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




,00

APBD II Desa Malanggo Pesisir





2 Km 200.000.000,0

0

APBD II Desa Tada Utara Tinombo Selatan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Dana

LOKASI OPD




Penyediaan sarana dan prasarana perumahan dan kawasan permukiman (Jalan lingkungan)

300 Meter 300.000.000,0

0

APBN Desa sigega bersehati

Tinombo Selatan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Program Pengelolaan dan rehabilitasi Ekosistem Pesisir Laut

Penanaman Mangrove 1 Ha 100.000.000,0

0

APBD II Desa Malanggo Pesisir

Tinombo Selatan DLH




1 km 1.000.000.000

,00

APBN Desa Moutong tengah




Peningkatan Jalan Menuju Wisata Air terjun

1 Km 1.000.000.000

,00

APBD II Desa Palasa Lambori (ogomojolo)

Palasa Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan


Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi , Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

Rehabilitasi Intake irigasi

1 Unit 200.000.000,0

0

APBD II Desa Palasa Palasa Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Pembangunan/peningkatan jalan kantong produksi

1 Km 1.000.000.000

,00

APBD II Desa Bambasiang Palasa Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Pembangunan/peningkatan jalan kantong produksi

1 Km 1.000.000.000

,00

APBD II Desa Palasa Tangki Palasa Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Penyediaan Sarana dan Prasarana perumahan dan kawasan permukiman ( Jalan

300 Meter 300.000.000,0

0

APBN Desa Palasa Palasa Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Dana

LOKASI OPD


Lingkungan)



Penyediaan Sarana dan Prasarana perumahan dan kawasan permukiman ( Jalan Lingkungan)

250 Meter 250.000.000,0

0

APBN Desa Eeya Palasa Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Penyediaan Sarana dan Prasarana perumahan dan kawasan permukiman ( Jalan Lingkungan)

250 Meter 250.000.000,0

0

APBN Desa Palasa Lambori

Palasa Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman


Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan Jasa angkutan (Mobil Pedesaan )

1 Unit 150.000.000,0

0

APBN Desa Palasa Palasa DISHUB



Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan

3 Km 3.000.000.000

,00

APBD II Desa Bambalemo Ranomaisi

Parigi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




2 Km 2.000.000.000

,00

APBD II Desa Olaya Dusun III, IV, V




Peningkatan Jembatan 2 Unit 150.000.000,0

0

APBD II Desa Olaya Dusun IV




Rehab/Pemel Bantaran & Tanggul Sungai

500 Meter 50.000.000,00

APBD I Desa Pombalowo Parigi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Dana

LOKASI OPD




Penyediaan Sarana dan Prasarana perumahan dan kawasan permukiman (Jalan Lingkungan)

250 Meter 250.000.000,0

0

APBN Desa lebo Parigi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Penanaman Pohon Bantaran Sungai

1000 Pohon 100.000.000,0

0

APBD II Desa Olaya Parigi DLH



Pembangunan Jalan Desa

5 Km 500.000.000,0

0

APBD II Desa Pangi Dusun I, II, III

Parigi Utara Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Pembangunan Jembatan

1 Unit 100.000.000,0

0

APBD II Desa Sakina Jaya Parigi Utara Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




1 Unit 100.000.000,0

0

APBD II Desa Pangi (Kayubura)





,00

APBD II Desa Avulua Dusun I, III



Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan Jasa angkutan (Tambatan Perahu )

1 Unit 50.000.000,00

APBN Desa Avulua Parigi Utara DISHUB




1 Unit 150.000.000,0

0

APBN Desa Avulua Parigi Utara DISHUB



Dana

LOKASI OPD





1 Unit 150.000.000,0

0

APBN Desa Lobu Mandiri Parigi Barat DISHUB




,00

APBD II Desa Donggulu Selatan





2 Unit 130.000.000,0

0

APBD II Desa Kasimbar - Palapi





180 Meter 100.000.000,0

0

APBD II Desa Kasimbar - Palapi





0,00

APBD I Desa Kasimbar - Tambu





200 Meter 200.000.000,0

0

APBD II Desa Kasimbar Kasimbar Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman




1 Unit 150.000.000,0

0

APBN Desa Peningka Kasimbar DISHUB




1 Unit 150.000.000,0

0

APBN Desa Silampayang Kasimbar DISHUB



Dana

LOKASI OPD





1 Km 100.000.000,0

0

APBD II Desa Tomini Dusun III

Tomini Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Peningkatan Jalan 750 Meter 750.000.000,0

0

APBD II Desa Tomini Barat Dusun II,III

Tomini Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




1 Km 200.000.000,0

0

APBD II Desa Ongka Dusun V

Ongka Malino Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




,00

APBD II Desa Ongka Dusun I,III

Ongka Malino Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




0

APBD II Desa Tomoli Utara Toribulu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




0

APBD II Desa Toribulu Toribulu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Penyediaan sarana dan parasarana perumahan dan kawasan permukiman ( Jalan ingkungan )

270 Meter 270.000.000,0

0

APBN Desa toribulu Toribulu Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman




,00

APBD I Desa Ogobayas Mepanga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Dana

LOKASI OPD




Rehab Jaringan Irigas Tersier D.I Mepanga Hilir dan D.I Malino

2.350 M² 152.750.000,0

0

APBD I Desa Kotaraya Timur

Mepanga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




0,00

APBD I Kota Raya - Toli-Toli

Mepanga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




200 Meter 200.000.000,0

0

APBD II Desa Mepanga Mepanga Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman



Tanggul Pengaman Abrasi Pantai (Daerah Rawan Bencana)

27 Meter 243.000.000,0

0

APBD II Desa Ogotion Mepanga BPBD




1 Unit 150.000.000,0

0

APBN Desa Karya agung Mepanga DISHUB



Peningkatan Jalan 1,5 Km 1.500.000.000

,00

APBD II Desa Olonggata (Air Terjun)

Moutong Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




,00

APBD II Desa Boloung (Air Terjun)





1 Unit 2.000.000.000

,00

APBD II Desa Olonggata Moutong Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




1 Unit 1.000.000.000

,00

APBD II Desa Boloung Moutong Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan



Dana

LOKASI OPD


Pertanahan



Pembangunan Jalan Desa

3 Km 3.000.000.000

,00

APBD II Desa Sijoli Dusun 1 dan Dusun II





280 m 280.000.000,0

0

APBD II Desa tuladengi pantai





250 m 250.000.000,0

0

APBN Desa Pandelalap Moutong Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman




300 m 30.000.000,00

APBN Desa Sejoli Moutong Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman




,00

APBD II Desa Balinggi Jati Balinggi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




,00

APBD II Tumpapa Indah Balinggi

Balinggi Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan Jasa angkutan (Mobil

1 Unit 150.000.000,0

0

APBN Desa Suli Balinggi DISHUB



Dana

LOKASI OPD


Pedesaan )




,00

APBD II Desa Sausu Peore (Pantai Duo)

Sausu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




500 Meter 500.000.000,0

0

APBD II Desa Sausu Gandasari

Sausu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




0

APBD II Desa Tolai Barat Dusun III, IV, V

Torue Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




1,5 Km 100.000.000,0

0

APBD II Desa Purwosari Dusun I

Torue Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




,00

APBD II Desa Tirtanagaya - Petunasugi

Bolano Lambunu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Peningkatan Jalan 1,6 Km 750.000.000,0

0

APBD II Desa Lambunu - Ogorandu

Bolano Lambunu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Pembangunan Jembatan Cabang 3

1 Unit 3.500.000.000

,00

APBN Cabang Tiga Bolano Lambunu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan


Program Peningkatan dan Rehabilitasi/Pemelihara


,00

APBD II Desa Ganonggolsari

Bolano Lambunu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan



Dana

LOKASI OPD


an Jalan Dan Jembatan Pertanahan




200 Meter 500.000.000,0

0

APBD II Desa Samabahari, Bajo Bolano Tengah

Bolano Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan


Program Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

Penyediaan Sarana dan Prasarana Persampahan (Motor 3 Roda)

1 unit 50.000.000,00

APBD II Desa Samabahari Bolano DLH




1 Unit 150.000.000,0

0

APBN Desa Bolano Tengah

Bolano DISHUB




,00

APBD II Desa Ogobagis Sidoan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




,00

APBD II Desa Bondoyong Sidoan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




1 Km 1.000.000.000

,00

APBD II Desa Sidoan Sidoan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




1 Km 1.000.000.000

,00

APBD II Desa Bainaa Selatan

Sidoan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Dana

LOKASI OPD





300 Meter 300.000.000,0

0

APBN Desa lado Sidoan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman




1 Paket 350.000.000,0

0

APBN Desa Bainaa Sidoan DISHUB




1 Paket 350.000.000,0

0

APBN Sidoan Timur Sidoan DISHUB




1 Unit 350.000.000,0

0

APBN Desa Sidoan Sidoan DISHUB




2 Unit 950.000.000,0

0

APBN Desa Lado Sidoan DISHUB




2 Unit 500.000.000,0

0

APBN Bainaa Selatan Sidoan DISHUB




1 Unit 150.000.000,0

0

APBN Desa Bolano Tengah

Sidoan DISHUB



Dana

LOKASI OPD





,00

APBD II Desa Tindaki Parigi Selatan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




0

APBD II Desa Boyantongo Parigi Selatan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Penyediaan sarana dan prasarana perumahan dan kawasan permukiman (Drainase)

395 Meter 395.000.000,0

0

APBD II Desa Nambaru Parigi Selatan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman




,00

APBD II Desa Tanampedagi Ampibab Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




300 Meter 300.000.000,0

0

APBD II Desa Lemo Ampibab Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




500 Meter 500.000.000,0

0

APBD II Desa Buranga Ampibab Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Tanggul Pengaman Abrasi Pantai (Daerah Rawan Bencana)

27 Meter 243.000.000,0

0

APBD II Desa Tolole Ampibab BPBD




1 unit 700.000.000,0

0

APBN Desa Tolole Ampibab DISHUB



Dana

LOKASI OPD





,00

APBD II Desa Taopa Taopa Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan




1 Unit 1.000.000.000

,00

APBD II Desa Tuladenggi Sibatang Dusun IV

Taopa Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Peningkatan Jalan Menuju Pantai Moian

5 Km 5.000.000.000

,00

APBD II Desa Palapi - Moian Taopa Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan



Pembangunan Jalan Lingkar Desa

3 Km 3.000.000.000

,00

APBD II Desa Siniu Dusun 1 Siniu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan


BAB VI

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan oleh pemerintah

daerah Kabupaten Parigi Moutong dalam bentuk kinerja nyata dari

seluruh perangkat daerah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

urusan pemerintahan konkuren yang menjadi wewenang pemerintah

kabupaten. Dalam menyelenggaran pemerintahan daerah, perlu

dilakukan penetapan kinerja. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan

tolok ukur kinerja yang harus dicapai dalam pembangunan jangka

menengah sampai dengan Tahun 2023.

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi

gambaran tentang target keberhasilan mewujudkan visi dan misi Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2019 – 2023

yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah dan

indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditetapkan

menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada akhir periode perencanaan.

Penetapan IKU daerah yang memberi gambaran ukuran

keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2019 – 2023 disajikan pada Tabel 6.1

Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi

Moutong Tahun 2020. Pada tabel ini disajikan indikator kinerja tujuan

dan sasaran RPJMD.

Tabel 6.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah


TUJUAN SASARAN

Satuan

TARGET

URAIAN INDIKATOR URAIAN INDIKATOR 2020

1 Meningkatkan kinerja pemerintah daerah melalui penerapan


B



Nilai B


TUJUAN SASARAN

Satuan

TARGET


PARIMO GO 2 Meningkatnya Kinerja Pelayanan Publik


Predikat Baik

3 Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah

3 Opini hasil pemeriksaan oleh BPK

Opini WTP



Persen 65-75

2 Meningkatkan infrastruktur daerah guna mendukung konektivitas wilayah

2 Indeks kualitas infrastruktur

Poin



Persen 58,57



Persen Meningkat

7 Meningkatnya Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi melalui PARIMO-GO.


Persen 30%


Persen 25%


Persen 60,79

8 Meningkatnya cakupan lahan pertanian yang teraliri

10 Luas lahan pertanian yang teraliri irigasi

Ha 7.050



Persen 70,68-74,58

10 Meningkatnya penduduk yang memiliki akses sanitasi layak


Persen 60,81-66,35


TUJUAN SASARAN

Satuan

TARGET




Persen 31,82-37,64


14 Rasio Elektrifikasi Persen 90,60-93,00



Indeks 64,01-64,42

13



Tahun 13,78


Tahun 8



Tahun 63,98


Persen 5-0

19 Cakupan KB aktif Persen 82,88-85,60

4 Mengurangi kesenjangan antar wilayah dan pengentasan kemiskinan melalui PROGRAM GARDA EMAS PARIMO dan TAHURA PARIMO

4 Indeks Gini Poin 0,29-0,28



Persen 15,46-14,45


Poin 1,50-1,00

22 Indeks keparahan kemiskinan

Poin 0,30


Persen Menurun



Persen 2,00-1,50

25 Jumlah kesempatan kerja

Orang 233.660


Persen 75


Persen 77,95-79,40

17 Meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan (NTP=100)


Poin 97



Orang 100

5 Meningkatkan ketersedian pangan

5 Skor Pola Pangan Harapan (SPPH)

Meningkat

19 Meningkatnya cadangan pangan utama

30 Persentase ketersediaan pangan utama

Persen Meningkat


TUJUAN SASARAN

Satuan

TARGET


6 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang adil dan inklusif melalui PROGRAM MUTIARA PARIMO KHATULISTIWA

6 Laju pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Persen 5,90-6,16


31 PDRB Perkapita Berlaku Rp. (juta)

38-40,22

Konstan Rp. (juta)

26,15-27,37

21 Meningkatnya kontribusi sektor unggulan terhadap PDRB

32 Persentase kontribusi sektor Pertanian, Perikanan dan Kehutanan terhadap PDRB

Persen 45,94-46,49


Persen 0,90-1,00


Orang 293.131


Lokasi 7-13

36 Persentase kontribusi sektor Usaha Mikro Kecil terhadap PDRB

Persen 0,80-0,85

37 Persentase kontribusi sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB

Persen 3,56-4,04


Persen 17,27-17,45


Persen 95-100



Perusahaan 2


Rp. (Milyar) Meningkat


Investor 3



Persen 45,94



Poin 4


TUJUAN SASARAN

Satuan

TARGET




Poin Meningkat

8 Meningkatkan sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat dan pengarusutamaan gender dan perlindungan anak


Poin Meningkat



Persen 10-15



Poin Meningkat



Persen Menurun



0 5,50-6%

28 Meningkatnya status Desa

48 Persentase Desa Maju

Persen 5,76


Persen 60,79


Persen 28,78


Persen 4,68

10 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menopang pengurangan resiko bencana melalui prograam PARIMO HIJAU BERKELANJUTAN


Meningkat



Persen Meningkat



Persen Meningkat



Persen 79


Poin Menurun

32 Meningkatnya Ketangguhan masyarakat terhadap bencana

55 Persentase Desa Terdepan Tangguh Bencana

Persen 15-20

11 Meningkatkan penerapan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan


55-60


56 Indeks rasa Aman

Indeks Meningkat


TUJUAN SASARAN

Satuan

TARGET


bermasyarakat melalui PROGRAM PARIMO BERIMAN


57 Indeks Toleransi Indeks Meningkat



Indeks Meningkat

Sedangkan IKK Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong disajikan

pada Tabel 6.2 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian

Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Parigi

Moutong Tahun 2019. Tabel ini memuat berbagai indikator kinerja

berdasarkan 3 (tiga) aspek yaitu aspek kesejahteraan masyarakat, aspek

pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah.

Tabel 6.2

Penetapan Indikator Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah


NO Bidang Urusan Dan Indikator Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 2020

1 2 5

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1.1.1.1

Pertumbuhan PDRB % 6,16 -6,43

1.1.1.2

Produk Domestik Regional Bruto

- ADH Berlaku (Jutaan) 18.030.355,22 –

19.084.609,33

- ADH Konstan (Jutaan) 12.991.580,94 –

13.867.620,90

1.1.1.

3 Laju inflasi (%) 3,00 2,00

Gini Rasio 0,29 0,28

1.1.1.4

PDRB per kapita 0,52 0,79

- ADH Berlaku (Jutaan) 38,00 40,22

- ADH Konstan (Jutaan) 26,15 27,37

1.1.1.5

Kemiskinan 0,52 0,79

- Persentase Kemiskinan 15,46 14,45

- Indeks Kedalaman Kemiskinan 1,50 1,00

- Indeks Keparahan Kemiskinan 0,30 0,30

- Jumlah Penduduk Miskin (000) 76.017,66 72.323,08




1 2 5

- Perkembangan Garis Kemiskinan 425.333,22 454.618,83

1.1.1.

5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 64,42 64,83

- Angka Harapan Hidup 63,98 64,38

- Harapan Lama Sekolah 13,78 14,44

- Rata-rata Lama Sekolah 8,00-9,00

- Pengeluaran (000) 10.202,60-10.559,90

ASPEK PELAYANAN UMUM

PELAYANAN URUSAN WAJIB

TERKAIT PELAYANAN DASAR

1 Pendidikan

1.1 Angka Melek Huruf 97,5 – 98,5

1.2 Angka Rata-Rata Lama Sekolah 8 – 9

1.3 Pendidikan Dasar

1.3.1 Angka Partisipasi Sekolah

a. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD/MI 98,5 – 99,5

b. Angka Partisipasi Sekolah (APS)

SLTP,SMP/MTs 95 – 97

1.3.2 Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia

Sekolah

a. Rasio Ketersediaan Sekolah SD/MI

- Jumlah gedung sekolah SD/MI 466 – 470

- Jumlah penduduk kelompok umur 7-12 tahun 112.000 – 120.000

- Rasio ketersediaan sekolah (per 10.000

penduduk usia 7-12 tahun) 41,61 – 39,17

b. Rasio Ketersediaan Sekolah SMP/MTs

- Jumlah gedung sekolah SMP/MTs 154 - 158

- Jumlah penduduk kelompok umur 13-15

tahun 29.595 - 30.068

- Rasio ketersediaan sekolah (per 10.000

penduduk usia 13-15 tahun) 52,04 - 52,55

1.3.3 Rasio Guru/Murid

a. Rasio Guru SD/MI

- Jumlah Guru SD/MI 5.530 - 6.039

- Jumlah Murid SD/MI 65.973 - 70.693

- Rasio Guru SD/MI 0,084 - 0,085

b. Rasio Guru SMP/MTs

- Jumlah Guru SMP/MTs 2.139 - 2.207

- Jumlah Murid SMP/MTs 26.575 - 27.848

- Rasio Guru SMP/MTs 0,080 - 0,079

1.3.4 Rasio Guru Murid Per kelas rata-rata

a. Rasio Guru Murid SD/MI per kelas rata-rata




1 2 5

- Jumlah Guru SD/MI per kelas 5.530 - 6.039

- Jumlah Murid SD/MI 65.973 - 70.693

- Rasio Guru Murid Per kelas rata-rata (per 1000

siswa) 11,93 - 11,71

b. Rasio Guru Murid SMP/MTs per kelas rata-rata

- Jumlah Guru SMP/MTs per kelas 2.139 - 2.207

- Jumlah Murid SMP/MTs 26.575 - 27.848

- Rasio Guru Murid Per kelas rata-rata (per 1000

siswa) 12,42 - 12,62

1.3.5 Fasilitas Pendidikan

a. Sekolah Pendidikan SD/MI Kondisi Bangunan

Baik 442,7 - 446,5

b. Sekolah Pendidikan SMP/MTs Kondisi Bangunan Baik

150 - 154

1.3.6 Angka Kelulusan (AL)

a. Angka Kelulusan SD/MI 96 - 100

b. Angka Kelulusan SMP/MTs 98 - 100

1.3.7 Angka Partisipasi Kasar

a. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI 100 - 102

b. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs 94,66 - 95,99

1.3.8 Angka Partisipasi Murni (APM)

a. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 94,54 - 96,41

b. Angka Partisipasi Murni (APM)

SMP/MTs/Paket B 74,88 - 78,14

1.3.9 Angka Pendidikan yang Ditamatkan

a. Angka Pendidikan yang ditamatkan SD/MI 53,67 - 61,12

b. Angka Pendidikan yang ditamatkan SMP/MTs 32,17 - 38,94

1.4.1 Angka Partisipasi Sekolah (APS) 81,06 - 84,56

a. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA/SMK/MA 81,06 - 84,56

1.4.2 Rasio Ketersediaan Sekolah SMA/SMK/MA

a. Jumlah gedung sekolah SMA/SMK/MA 74 - 76

b. Jumlah penduduk kelompok umur 16-19 tahun

27.195

-

27.962

c. Rasio ketersediaan sekolah (per 10.000

penduduk usia 16-19 tahun) 2,721 - 2,718

1.4.3 Rasio Guru/Murid




1 2 5

a. Jumlah Guru SMA/SMK/MA 1.376 - 1.444

b. Jumlah Murid SMA/SMK/MA 20.690 - 22.415

c. Rasio Guru SMA/SMK/MA 6,65 - 6,44

1.4.4 Rasio Guru Murid Per kelas rata-rata

a. Jumlah Guru SMA/SMK/MA per kelas 1.376 - 1.444

b. Jumlah Murid SMA/SMK/MA 20.690 - 22.415

c. Rasio Guru Murid Per kelas rata-rata (per 1000

siswa) 66,50 - 64,42

1.4.5 Fasilitas Pendidikan

- Sekolah Pendidikan SMA/SMK/MA Kondisi

Bangunan Baik 69,00 - 72,00

1.4.7 Angka Kelulusan (AL)

- Angka Kelulusan SMA/SMK/MA 95 - 100

1.4.8 Angka Melanjutkan (AM)

- Angka Melanjutkan dari SMA/SMK/MA ke

Perguruan Tinggi (PT) 3.150 - 3.377

1.5 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

a. Jumlah siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan

Anak 11.907 - 14.347

b. Jumlah Anak Usia 4-6 tahun 42.700 - 47.377

c. % PAUD 27,89 - 30,28

1.6 Angka Partisipasi Kasar

- Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK 93,18 - 95,21

1.7 Angka Partisipasi Murni (APM)

- Angka Partisipasi Murni (APM))

SMA/SMK/MA/Paket C 71,92 - 75,27

1.8 Angka Pendidikan yang Ditamatkan

- Angka Pendidikan yang ditamatkan

SMA/MA/SMK 18,25 - 20,07

1.9 Angka Harapan Lama Sekolah 13,62 - 14,21

2 Kesehatan

2.2 Angka Usia Harapan Hidup (tahun)

2.6 Persentase Balita Gizi Buruk (%) 0,30 - 0

2.7 Rasio Posyandu per satuan Balita 8,35 - 5

2.8 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per

100.000 penduduk 22 - 20

2.8.1 Jumlah Puskesmas 22 - 23

2.8.2 Jumlah Poliklinik 8 - 10

2.8.3 Jumlah Pustu 88 - 92

2.8.4 Jumlah Penduduk 491.771 - 500.487

2.8.5 Rasio Puskesmas per Penduduk 0,045 - 0,046

2.8.6 Rasio Poliklinik per Penduduk 0,016 - 0,020

2.8.7 Rasio Pustu per Penduduk 0,179 - 0,184




1 2 5

2.9 Rasio Rumah Sakit per 1.000 penduduk 0,006 - 0,006

2.10 Rasio Dokter 3,190 - 3,602

2.10.1 Jumlah Dokter 157 - 180

a. Dokter Umum 66 - 74

b. Dokter Spesialis 49 - 56

c. Dokter Gigi 42 - 50

2.10.2 Jumlah Penduduk 491.771 - 500.487

2.10.3 Rasio Dokter per 10.000 Penduduk 3,190 - 3,602

2.11 Rasio Tenaga Medis Per Satuan Penduduk 0,004 - 0,004

2.11.1 Jumlah Tenaga Medis 1961 - 2068

a. Jumlah Perawat 961 - 1005

b. Jumlah Bidan 860 - 905

c. Jumlah Apoteker 141 - 158

2.11.2 Jumlah Penduduk 491.771 - 500.487

2.11.3 Rasio Tenaga Medis per 1.000 penduduk -

2.13.2 Jumlah Seluruh Desa/Kelurahan 303 - 303

2.13.3 Cakupan (%) 90 - 100

2.14 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

95 - 100

2.14.1 Jumlah Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 28 - 18

2.14.2 Jumlah seluruh Balita Gizi Buruk 31 - 21

2.14.3 Cakupan (%) 91,32 - 83,75

2.15.3 Prevalensi Stunting (%) 30 - 28

2.16 Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit DBD 95 - 100

2.17.2 Jumlah penduduk miskin 76.018 - 72.323

% Penduduk miskin 15,46 14,45

2.19 Cakupan puskesmas

2.19.1 Jumlah Puskesmas 22 - 23

2.19.2 Jumlah kecamatan 23 - 23

2.19.3 Cakupan (%) 95,65 - 100,00

2.20 Cakupan Puskesmas Pembantu

2.20.1 Jumlah Puskesmas Pembantu 88 - 92

2.20.2 Jumlah Desa/Kelurahan 303 - 303

2.20.3 Cakupan (%) 29,04 - 30,36

3 Pekerjaan Umum

3.1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi

baik 58,57 64,17

3.1.1 Panjang jalan kondisi baik 1006,22 1102,28

3.1.2 Panjang jalan seluruhnya 1.717,88

A. Proporsi panjang jaringan jalan Negara dalam kondisi baik

81%




1 2 5

- Panjang jalan kondisi baik 276,62

- Panjang jalan seluruhnya 339,60

B. Proporsi panjang jaringan jalan Propinsi dalam

kondisi baik 95%

- Panjang jalan kondisi baik 44,14 Km

- Panjang jalan seluruhnya 46,64 Km

C. Proporsi panjang jaringan jalan Kabupaten dalam kondisi baik

62%

- Panjang jalan kondisi baik 784,44 - 792,44

- Panjang jalan seluruhnya 1270

3.2 Rasio Jaringan Irigasi 0,94 - 0,95

3.2.1 Panjang saluran irigasi 31.097,77 –

31.695,80

3.2.2 Luas lahan budidaya pertanian 33.136,76

33.407,44

3.3 Panjang jalan dilalui Roda 4 1.006,22 -

1.102,28

3.3.1 Jumlah panjang jalan (KM) 1.717,88

3.3.2 Jumlah penduduk 491.771 -

500.487

3.5 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (

> 40 KM/Jam ) 58,57 - 64,17

3.5.1 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 563,76 - 658,51

3.5.2 Panjang seluruh jalan kabupaten di daerah

tersebut 1270

3.7 Persentase Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik

95,00 - 100

3.7.1 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik 31097,77 – 31695,80

3.7.2 Luas irigasi Kabupaten 31097,77 - 31695,8

0

4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

4.1 Persentase rumah tangga pengguna air bersih 70,68 - 74,58

4.1.1 Jumlah rumah tangga pengguna air bersih

79.861 -

85.955

4.1.2 Jumlah seluruh rumah tangga 112.983 - 115.257

4.2 Persentase Rumah tangga pengguna listrik 93,03 - 94,83

4.2.1 Jumlah rumah tangga pengguna listrik

105.108 -

109.298


4.3 % Rumah tangga ber-Sanitasi 60,81 - 66,35




1 2 5

4.3.1 Jumlah rumah tangga ber-sanitasi

68.708 -

76.471


4.4 Rasio tempat ibadah per satuan penduduk 3,24 - 3,23

4.4.1 Jumlah tempat ibadah 1.596 - 1.617

4.4.2 Jumlah penduduk 491.771 - 500.487

4.5.2 Jumlah penduduk 491.771 - 500.487

4.6 Rasio rumah layak huni 31,82 - 37,64

4.6.1 Jumlah rumah layak huni 103209 - 106978

4.6.2 Jumlah Penduduk 491.771 - 500.487

5. Ketentraman, Ketertiban Umum dan

Perlindungan Masyarakat

5.1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000

penduduk 3,22 - 3,43

5.1.1 Jumlah polisi pamong praja 158 - 172

5.1.2 Jumlah penduduk 491.771 - 500.487

5.5 Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten

6 Sosial

6.1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

5 - 10

TIDAK TERKAIT PELAYANAN DASAR

1 Tenaga Kerja

1.1 Angka partisipasi angkatan kerja 71,20 - 72,96

1.1.1 Angkatan kerja 15 tahun keatas 255.981 – 271.457

1.1.2 Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas 359.500 - 372.067

1.2.2 Jumlah perusahaan 39 - 44

1.3 Tingkat partisipasi angkatan kerja 77,25 - 79,40

1.3.1 Jumlah penduduk angkatan kerja 255.981 - 271.457

1.3.2 Jumlah penduduk usia kerja (15-64 tahun) 331.383 - 341.889

1.4 Pencari kerja yang ditempatkan 60,14 - 66,91

1.4.1 Jumlah pencari kerja yang ditempatkan

2.043 -

2.795

1.4.2 Jumlah pencari kerja yang mendaftar 3.397 - 4.178

1.5 Tingkat pengangguran terbuka 1,50 - 1,00

1.5.1 Jumlah penganggur terbuka usia angkatan

kerja 3.840 - 2.715

1.5.2 Jumlah penduduk angkatan kerja 255.981 - 271.457

2 Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

2.1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga

pemerintah 25,00 - 30,00




1 2 5

2.1.1 Pekerja perempuan dilembaga pemerintah 19.142 - 22.993

2.1.2 Jumlah pekerja perempuan 76.567 - 76.644

2.2 Partisipasi perempuan di lembaga swasta 46,79 - 47,02

2.2.1 Pekerja perempuan dilembaga swasta 35.828 - 36.036

2.2.2 Jumlah pekerja perempuan 76.567 - 76.644

2.3 Rasio KDRT 0,02 - 0

2.3.1 Jumlah KDRT

2.3.2 Jumlah rumah tangga 112.983

115.257

2.5 Persentasi partisipasi angkatan kerja perempuan

95,47 - 95,41

2.5.1 Jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan 76.567 - 76.644

2.5.2 jumlah angkatan kerja perempuan 80.199 - 80.335

2.6 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

15 - 11

3 Pangan

3.2.2 Jumlah penduduk 491.771 –

500.487

4 Pertanahan

4.1.2 Jumlah penduduk 491.771 –

500.487

5 Lingkungan Hidup

5.1 Persentase Penduduk berakses air minum 70,68 - 74,58

5.1.1 Penduduk berakses air minum

347.605 -

373.246

5.1.2 Jumlah Penduduk 491.771 - 500.487

6 Administrasi Kependudukan dan

Pencatatan Sipil

6.1 Ketersediaan database kependudukan skala

Kabupaten Ada - Ada

62 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Ada - Ada

7 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

7.1 Posyandu aktif 100 - 100

7.1.1 Jumlah posyandu aktif 454 - 456

7.1.2 Total posyandu 454 - 456

8 Pengendalian penduduk dan Keluarga

Berencana

8.1 Rata-rata jumlah anak per keluarga

8.1.1 Jumlah Anak 9.201 - 9.620

8.1.2 Jumlah Keluarga 112.983 - 115.257




1 2 5

8.2 Rasio akseptor KB 16,99 - 17,23

8.2.1 Jumlah akseptor KB 16.195 - 16.506

8.2.2 Jumlah pasangan usia subur 95.313 - 95.785

8.3 Cakupan peserta KB aktif 82,88 - 85,60

8.3.1 Jumlah peserta program KB aktif 79.000 - 81.996

8.3.2 Jumlah pasangan usia subur 95.313 - 95.785

8.4 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera

I 43,91 - 38,91

8.4.1 Jumlah keluarga pra sejahtera dan sejahtera I 49.612 - 44.847

8.4.2 Jumlah Keluarga 112.983 - 115.257

9 Perhubungan

a. Bis 18 - 20

b. Kereta api - - -

c. Kapal laut - - -

d. Pesawat udara - - -

9.2 Rasio izin trayek 0,10294 - 0,15434

9.2.1 Jumlah penduduk 491.771 - 500.487

9.3 Jumlah uji kir angkutan umum -

9.3.1 Jumlah kenderaan bermotor wajib uji 4.075 - 4.418

9.3.2 Jumlah kenderaan bermotor yang sudah uji 3.695

- 4.115

9.3.3 Persentase kenderaan diuji 90,66 - 93,16

9.4 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis -

9.4.1 Pelabuhan Laut 2 - 3

9.4.2 Bandar Udara 1 -

9.4.3 Terminas Bis 1 -

9.5 Angkutan darat -

9.5.1 Jumlah angkutan darat 748 - 765

9.6 Kepemilikan KIR angkutan umum 73 - 77

9.6.1 Jumlah angkutan umum yang tidak memiliki KIR pada tahun n

37 - 42

9.6.2 Jumlah angkutan umum pada tahun n 50 - 54

9.7 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)

30 Menit - 50

Menit

9.8 Biaya pengujian kelayakan angkutan umum 56.000 - 60.000

10 Komunikasi dan Informatika

10.2.1 Jumlah wartel/warnet

10.2.2 Jumlah penduduk 491.771 - 500.487

11 Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

11.1 Persentase koperasi aktif 68,75 - 72,98

11.1.1 Jumlah koperasi aktif 149 - 161




1 2 5

11.1.2 Jumlah seluruh koperasi 217 - 221

12 Penanaman Modal

12.3.1 Jumlah tenaga kerja bekerja pada perusahaan 151 - 155

13 Kepemudaan dan Olahraga

13.1 Jumlah organisasi pemuda 27 - 32

13.2 Jumlah organisasi olahraga 154 - 158

13.2.1 Jumlah penduduk 491.771 - 500.487

13.3 Lapangan olahraga 503 - 506

13.3.1 Jumlah lapangan olahraga di Kabupaten 503 - 506

13.3.2 Jumlah penduduk 491.771 - 500.487

14 Statistik

14.1 Buku ”kabupaten dalam angka” Ada -

14.2 Buku ”PDRB kabupaten” Ada -

15 Persandian

15.1 Tersedianya SOP Persandian Ada -

16 Kebudayaan

16.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya 3 - 5

16.2 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 28 - 35

16.3 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang

dilestarikan 20 - 25

16.3.1 Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

20 - 25

16.3.2 Total benda, situs & Kawasan yang dimiliki

daerah 20 - 25

17 Perpustakaan

17.1 Jumlah perpustakaan 63 - 65

17.2 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun 26.231 - 26.291

17.3 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan

daerah 679 - 870

17.3.1 Jumlah koleksi judul buku yang tersedia diperpustakaan daerah

678,5 - 870,25

17.3.2 Jumlah koleksi buku yang tersedia

diperpustakaan daerah 1.904 - 2.176

18 Kearsipan




1 2 5

18.1 Pengelolaan arsip secara baku Ada -

18.1.1 Jumlah OPD yang telah menerapkan arsip secara baku

33 -

PELAYANAN URUSAN PILIHAN

1 Kelautan dan Perikanan

1.1 Produksi perikanan (Ton)

1.3 Produksi perikanan laut 15.878 - 16.327

1.4 Produksi perikanan umum 35,02 - 47,38

2 Pariwisata

2.1 Kunjungan wisata 293.131 - 296.004

2.1.1 wisatawan Domestik 289.624 - 292.463

2.1.2 wisatawan Mancanegara 3.507 - 3.541

2.1.3 Jumlah seluruh kunjungan wisata 293.131 - 296.004

2.2 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB 0,90 - 1,00

2.2.1 Jumlah kontribusi PDRB dari sektor pariwisata 117.418 - 138.463

2.2.2 Jumlah PDRB 12.991.58

1 -

13.867.

621

3 Pertanian

3.1 Tanaman Pangan dan Holtikultura

3.1.1 Produktivitas padi atau bahan pangan utama

lokal lainnya per hektar 3,94 - 4,10

3.1.2 Produksi tanaman padi/bahan pangan utama

lokal lainnya (ton) 340.790 - 369.434

3.1.3 Luas areal tanaman padi/bahan pangan utama

lokal lainnya (ha) 86.582 - 90.129

3.2 Kontribusi sektor pertanian/perkebunan

terhadap PDRB 45,94 - 46,49

3.2.1 Jumlah kontribusi PDRB dari sektor

pertanian/perkebunan 5.968.125 -

6.446.4

73

3.2.2 Jumlah PDRB 12.991.58

1 -

13.867.621

3.3 Luas Panen dan produksi Sayur-sayuran 384.191 - 448.151

3.3.1 Produktivitas tanaman sayur-sayuran 125,70 - 128,31

3.3.2 Produksi tanaman sayur-sayuran (ton) 381.159 - 444.686

3.3.3 Luas Panen tanaman sayur-sayuran 3.032 - 3.466

3.4 Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap

PDRB 25,93 - 26,06

3.3.1 Jumlah kontribusi sektor pertanian (palawija) 1.547.764 - 1.680.0

29




1 2 5

3.3.2 Jumlah PDRB sektor pertanian/perkebunan 5.968.125 - 6.446.4

73

3.5 Luas panen dan produksi tanaman buah-buahan

102.192 - 116.790

3.5.1 Produktivitas tanaman Buah-buahan 2,11 - 2,15

3.5.2 Produksi tanaman Buah-buahan (ton) 215.264 - 251.141

3.5.3 Luas panen tanaman buah-buahan (ha) 102.192 - 116.790

3.6 Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB

39,05 - 39,22

3.6.1 Jumlah kontribusi perkebunan(tanaman keras) 2.330.470 - 2.528.5

27

3.6.2 Jumlah PDRB sektor pertanian/perkebunan 5.968.125 - 6.446.4

73

3.7 Populasi ternak besar dan kecil (ekor)

3.7.1 Populasi ternak besar (ekor) 37.407 - 40.743

a. Sapi 37.276 - 40.578

b. Kerbau 21 - 28

c. Kuda 110 - 138

3.7.2 Populasi ternak kecil (ekor) 79.887 - 84.697

a. Kambing 44.122 - 46.729

b. Babi 35.766 - 37.968

3.7.3 Populasi unggas (ekor) 1.272.537 - 1.319.4

75

a. Ayam Kampung 586.586 - 616.589

b. Ayam Ras 21.559 - 22.890

c. Ayam Buras 619.550 - 634.230

d. Itik 44.841 - 45.766

4 Perdagangan

4.1 Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB 17,27 - 17,45


perdagangan 2.243.830 -

2.419.3

83

4.1.2 jumlah PDRB 12.991.58

1 -

13.867.

621

5 Perindustrian

7.1 Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB 3,56 - 4,04

7.1.1 Jumlah kontribusi PDRB dari sektor industry 461.945 - 560.862

7.1.2 Jumlah PDRB 12.991.58

1 -

13.867.621

7.2.2 Jumlah PDRB sektot industri 461.945 - 560.862

6 Ketransmigrasian

8.1 Kontibusi transmigrasi terhadap PDRB 0,93 - 0,94




1 2 5


transmigrasi

120.825

- 129.764

PENUNJANG URUSAN

1 Perencanaan

1.1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD

yang ditetapkan dengan PERDA

Ada

Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD

yang ditetapkan dengan PERDA/PERBUP

Ada

Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang ditetapkan dengan PERBUP

Ada

Tingkat konsistensi program RPJMD ke dalam RKPD

100

Tingkat konsistensi program RKPD ke dalam APBD

100

Kesesuaian rencana pembangunan dengan

RTRW

100

2 Pengawasan

Level SPIP III

Persentase/Jumlah temuan BPK

Persentase tindak lanjut temuan

Persentase pelanggaran disiplin ASN

3 Keuangan

3.1 Opini BPK atas LKPD WTP

Persentase SILPA

Persentase kegiatan yang tidak terlaksana

3.2 Proporsi PAD terhadap Pendapatan Daerah 11,87

3.3 Proporsi Pajak Daerah terhadap PAD 9,52

3.4 Proporsi Retribusi Daerah terhadap PAD 3,08

3.5 Pendapatan Asli Daerah 206.953.591.025

3.6 Pajak Daerah 19.695.733.200

3.7 Retribusi Daerah 6.384.082.423

3.8 Pendapatan Daerah 1.743.564.278.277

4 Kepegawaian dan DIKLAT

5 Sekretariat Dewan


BAB VII

PENUTUP

Berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku

serta sesuai dengan tujuan dan fungsinya, RKPD Kabupaten Parigi

Moutong tahun 2020 merupakan dokumen rencana operasional

pembangunan di tahun 2020, memusatkan pada pencapaian arah,

tujuan, sasaran dan target prioritas rencana pembangunan jangka

pendek tahun 2020. Penetapan prioritas rencana pembangunan tahun

2020 mengacu pada isu-isu strategis serta pendekatan kewilayahan, yang

kemudian difokuskan pada program dan kegiatan bagi pencapaian

prioritas rencana pembangunan.

Adapun pelaksanaan program dan kegiatan dalam mencapai

sasaran–sasaran pembangunan yang tertuang dalam RKPD tahun 2020,

Perangkat Daerah dan Pemerintah Kabupaten wajib menerapkan prinsip–

prinsip efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas. Disamping

itu pula pelaksanaan program dan kegiatan mengisyaratkan keterpaduan

dan sinkronisasi antar kegiatan, baik antar kegiatan dalam satu program

maupun kegiatan antar program dalam satu instansi dan antar instansi,

dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang melekat pada

masing–masing Perangkat Daerah.

Dalam rangka mewujudkan keterpaduan dan sinkronisasi

pelaksanaan kegiatan yang diprogramkan, telah dilaksanakan proses

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah yang

dimulai dari Musrenbang Tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan,

Kabupaten dan Provinsi hingga Musrenbang Nasional. RKPD tahun 2020

merupakan acuan bagi Perangkat Daerah dan Pemerintah Daerah

Kabupaten maupun masyarakat termasuk dunia usaha sehingga tercapai

sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan. Untuk menjamin

terlaksananya dan terwujudnya sinergitas kinerja pembangunan bagi

semua pihak terkait, maka ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan

sebagai berikut :

1. Perangkat Daerah Kabupaten, Pemerintah Daerah Kabupaten, serta

masyarakat termasuk dunia usaha berkewajiban untuk melaksanakan


program–program RKPD tahun 2020 dengan sebaik-baiknya. Berkaitan dengan

pendanaan pembangunan, peran serta kontribusi masyarakat dan dunia usaha

perlu terus digali dan didorong suntuk dapat berperan serta secara maksimal dan

sekaligus berperan sebagai pengawas pelaksanaan pembangunan.

2. RKPD tahun 2020 menjadi acuan dan pedoman bagi Perangkat Daerah dalam

menyusun kebijakan publik terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2020.

3. Masyarakat luas dapat berperan serta seluas–luasnya dalam pelaksanaan

program pembangunan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku dan dapat berperan serta dalam pengawasan terhadap pelaksanaan

kebijakan dan kegiatan dalam program-program pembangunan.

4. Pada akhir tahun anggaran 2020 setiap Perangkat Daerah wajib melakukan

evaluasi pelaksanaan kegiatan yang meliputi evaluasi terhadap pencapaian

sasaran kegiatan yang ditetapkan.

5. Untuk menjaga efektifitas pelaksanaan program, setiap Perangkat Daerah wajib

melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan, melakukan tindakan koreksi yang

diperlukan dan melaporkan hasil pemantauan secara berkala 3 (tiga) bulanan

kepada Bupati sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan, Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2020 sebagai pedoman bagi penyusunan

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2020.

RKPD Tahun 2020 berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan tanggal

31 Desember 2020. Langkah persiapan dimulai sejak tanggal ditetapkan hingga

pelaksanaannya, perlu terus dilakukan dengan memperhatikan dan menerapkan

prinsip koordinasi, sinkronisasi, sinergitas, efektivitas dan efisiensi dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Demikian untuk pelaksanaannya.

BUPATI PARIGI MOUTONG,

SAMSURIZAL TOMBOLOTU

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH …Musrenbang provinsi (RKPD PROV) Gambaran Daerah Gambar...

Documents

Transcript of RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH …Musrenbang provinsi (RKPD PROV) Gambaran Daerah Gambar...