Rancangan Pembelajaran Matematika

48
1 BAB I PENDAHULUAN Rancangan pembelajaran berkenaan dengan rencana, mengembangkan, mengevaluasi dan mengatur proses pembelajaran secara efektif sehingga akan menjamin pelaksanaan pembelajaran yang kompeten bagi siswa. Rancangan pembelajaran didasarkan pada apa yang kita ketahui tentang teori-teori pembelajaran, teknologi informasi, analisis yang sistematis, dan metode managemen. Pendekatan rancangan pembelajaran mempertimbangkan pengajaran dari perspektif siswa daripada dari perspektif isi. Pendekatan ini biasa disebut pendekatan tradisional. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil pembelajaran, mencakup pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut. Apa tingkat kesiapan yang dipunyai siswa untuk pencapaian tujuan? Apa metode belajar-mengajar yang paling tepat dengan tujuan dan karakteristik siswa? Apa media atau sumber lainnya yang paling cocok? Apa pendukung, selain guru dan sumber tersedia, yang dibutuhkan guna menyukseskan pembelajaran? Bagaimana pencapaian tujuan ditentukan? Apa perbaikan diperlukan jika program ujicoba tidak sesuai dengan harapan? Menurut Morisson, Ross & Kemp (2007) terdapat empat komponen dasar dalam perencanaan desain pembelajaran. Keempat hal tersebut mewakili pertanyaan- pertanyaan berikut: 1. Untuk siapa program ini dikembangkan? (Karakteristik siswa) 2. Anda ingin siswa mempelajari apa? (Tujuan) 3. Isi pembelajaran seperti apa yang paling baik untuk dipelajari? (Metode pembelajaran) 4. Bagaimana cara anda mengukur hasil pembelajaran yang telah dicapai? (Prosedur evaluasi)

description

Evaluasi Pembelajaran

Transcript of Rancangan Pembelajaran Matematika

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Rancangan pembelajaran berkenaan dengan rencana, mengembangkan,

    mengevaluasi dan mengatur proses pembelajaran secara efektif sehingga akan

    menjamin pelaksanaan pembelajaran yang kompeten bagi siswa. Rancangan

    pembelajaran didasarkan pada apa yang kita ketahui tentang teori-teori pembelajaran,

    teknologi informasi, analisis yang sistematis, dan metode managemen.

    Pendekatan rancangan pembelajaran mempertimbangkan pengajaran dari

    perspektif siswa daripada dari perspektif isi. Pendekatan ini biasa disebut pendekatan

    tradisional. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil pembelajaran, mencakup

    pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

    Apa tingkat kesiapan yang dipunyai siswa untuk pencapaian tujuan?

    Apa metode belajar-mengajar yang paling tepat dengan tujuan dan

    karakteristik siswa?

    Apa media atau sumber lainnya yang paling cocok?

    Apa pendukung, selain guru dan sumber tersedia, yang dibutuhkan guna

    menyukseskan pembelajaran?

    Bagaimana pencapaian tujuan ditentukan?

    Apa perbaikan diperlukan jika program ujicoba tidak sesuai dengan

    harapan?

    Menurut Morisson, Ross & Kemp (2007) terdapat empat komponen dasar dalam

    perencanaan desain pembelajaran. Keempat hal tersebut mewakili pertanyaan-

    pertanyaan berikut:

    1. Untuk siapa program ini dikembangkan? (Karakteristik siswa)

    2. Anda ingin siswa mempelajari apa? (Tujuan)

    3. Isi pembelajaran seperti apa yang paling baik untuk dipelajari? (Metode

    pembelajaran)

    4. Bagaimana cara anda mengukur hasil pembelajaran yang telah dicapai?

    (Prosedur evaluasi)

  • 2

    Berdasarkan uraian di atas maka berikut adalah laporan dari rancangan

    pembelajaran dan evaluasi pada materi Bilangan Bulat di Kelas VII SMPN 1 Woja

    Dompu. Laporan tersebut didasarkan pada bab bab yang ada pada buku Designing

    Effective Instruction karangan Jerrold e. Kemp, Gary r. Morrison, Steven m. Ross.

    yang meliputi :

    1. Identifikasi masalah pembelajaran, dan menentukan tujuan untuk rancangan

    suatu program pembelajaran.

    2. Analisis karakteristik siswa yang seharusnya mendapat perhatian selama

    perencanaan.

    3. Identifikasi isi mata pelajaran, dan analisis tugas komponen-komponen yang

    berhubungan dengan sasaran dan tujuan.

    4. Merumuskan tujuan pembelajaran untuk siswa.

    5. Menyusun materi dalam setiap satuan pembelajaran untuk pengetahuan yang

    logis.

    6. Memilih strategi pembelajaran sehingga setiap siswa dapat menguasai tujuan.

    7. Merancang kegiatan pembelajaran dengan tiga pola untuk pengajaran dan

    pembelajaran

    8. Mengembangkan instrumen evaluasi untuk menilai tujuan. Memilih sumber

    untuk mendukung aktivitas pengajaran dan pembelajaran.

  • 3

    BAB II

    DESAIN PEMBELAJARAN

    A. OBJEK PEMBELAJARAN

    Tempat : SMPN I Woja Dompu

    Kelas / semester : VII

    Waktu : Senin, 07 Oktober 2013

    B. IDENTIFIKASI MASALAH PEMBELAJARAN

    Sebelum kita memulai desain pembelajaran, kita harus bertanya terlebih

    dahulu mengapa kita memerlukan pengajaran. Dalam kondisi seperti apakah

    disarankan untuk melakukan pengajaran itu?

    Disinilah tahap pengidentifikasian masalah dilakukan, untuk mengetahui

    apakah pengajaran yang dilakukan bisa dijadikan bagian dari solusi masalah yang

    ada. Sekali kita tahu akar permasalahannya, maka kita dapat mengetahui pengajaran

    seperti apakah yang dapat memecahkan persoalan tadi, dan seorang desainer

    pembelajaran harus sudah dapat menentukan cara yang paling sesuai dan tepat. Untuk

    itu para desainer dapat menggunakan salah satu atau kombinasi dari ketiga bentuk

    pendekatan yang berbeda-beda berikut dalam mengidentifikasi masalah, yaitu:

    1. Analisis Kebutuhan

    Ada 4 fase mengkonduksikan sebuah need assessment yaitu

    perencanaan, pengumpulan data, analisis data dan laporan akhir.

    Fase 1: Perencanaan

    Data yang dikumpulkan oleh penulis dalam fase planning ini meliputi

    tipe yang ada pada tipe kebutuhan dan sumber data untuk dapat merencanakan

    dan menghasilkan need assesment. Penulis mengambil data dengan

    wawancara siswa kelas VII SMPN I Woja Dompu untuk mendapatkan

    informasi tentang kesulitan belajar siswa maupun metode pembelajaran yang

    cocok dengan siswa. Untuk pengumpulan datanya penulis menggunakan

    wawancara langsung ke beberapa siswa.

  • 4

    Fase 2: Mengumpulkan data

    Pengumpulan data diperoleh dari observasi pada tanggal 07 Oktober

    2013 pada siswa kelas VII SMPN I Woja Dompu.

    Fase 3: Menganalisis data

    Dari data yang penulis peroleh melalui wawancara dengan 3 sampel

    tersebut. mengidentifikasi bahwa siswa kurang mampu untuk menyelesaikan

    masalah dalam materi Bilangan Bulat. Siswa kurang mampu untuk menentukan

    apa yang dibutuhkan dalam menyelesaikan soal tersebut. Siswa merasa kesulitan

    untuk menyelesaikan soal yang meliputi Memahami sifat-sifat operasi hitung

    bilangan bulat dan penggunaannya dalam pemecahan masalah. Siswa juga

    merasa guru kurang menarik dalam menyampaikan materi dan siswa kurang

    mendapat bantuan dari teman-temannya.

    Fase 4: Menyusun laporan akhir

    Penulis berusaha menyimpulkan dari hasil analisis data bahwa siswa

    sebagai sampel tersebut memperoleh nilai yang tidak maksimal karena mareka

    kurang bisa menguasai materi matematika khususnya Bilangan Bulat. Mereka

    kurang bisa mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan dalam menyelesaikan

    soal memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan penggunaannya

    dalam pemecahan masalah. Sehingga siswa memerlukan latihan-latihan dalam

    pemecahan masalah matematika. Guru juga diharapkan dapat melakukan

    pembimbingan yang lebih khusus kepada siswa yang kurang mampu dalam

    pelajaran karena siswa tersebut belum tentu memiliki keberanian dalam

    mengungkapkan kesulitan mereka ketika pelajaran.

  • 5

    2. Analisis Tujuan

    Fase 1 : Identifikasi sasaran

    Sasaran adalah siswa kelas VII SMPN I Woja Dompu dapat memahami sifat-

    sifat operasi hitung bilangan bulat dan penggunaannya dalam pemecahan

    masalah.

    Fase 2 : Menentukan tujuan :

    Siswa dapat:

    1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat.

    2. Menyebutkan bilangan bulat

    3. Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat

    4. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

    masalah.

    Fase 3 : Menyaring tujuan

    Siswa dapat :

    1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat.

    2. Menyebutkan bilangan bulat

    3. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

    masalah.

    Fase 4 : Peringkat tujuan

    Siswa dapat :

    1. Menyebutkan bilangan bulat

    2. Melakukan operasi hitung bilangan bulat.

    3. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

    masalah.

    Fase 5 : Menyaring lagi tujuan

    Siswa dapat:

    1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat.

    2. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

    masalah.

  • 6

    Fase 6 : Peringkat akhir

    Siswa dapat menentukan :

    1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat.

    2. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

    masalah.

    C. KARAKTERISTIK SISWA

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, komponen dasar pertama dalam

    suatu perencanaan desain pembelajaran adalah siswa. Proses pembelajaran pada

    hakikatnya bertujuan untuk membelajarkan siswa agar memperoleh tujuan yang ingin

    dicapai, oleh sebab itu siswa harus dijadikan pusat dari segala kegiatan. Dengan

    demikian, analisis siswa merupakan suatu hal yang sangat penting sebelum

    merencanakan suatu desain pembelajaran untuk mengetahui kondisi siswa, seperti

    informasi apa saja yang harus diterima ataupun yang dimiliki oleh siswa sesuai

    dengan kurikulum? Masalah apa saja yang mereka hadapi dalam proses belajar? dan

    lain sebagainya.

    Penulis melihat karakteristik siswa melalui informasi akademik dan gaya

    belajar. Informasi akademik penulis memperoleh data dari nilai ujian akhir semester

    II dan nilai harian siswa. Penulis mencoba mengidentifikasi gaya belajar siswa

    melalui wawancara.

    Dari hasil pengumpulan data yang telah disajikan diatas dapat disingkat

    menjadi gambaran dari 3 sampel sebagai berikut :

    Ada 3 siswa SMPN 1 Woja Dompu. 1 sampel terbilang keluarga yang

    mampu dan 2 sampel dari keluarga menengah keatas, tetapi cara berpakaiannya

    sederhana namun rapi. Kalau di lihat sepintas pada sampel satu seperti anak pendiam,

    dan dua diantaranya adalah anak yang periang. Melalui wawancara langsung,

    diperoleh hasil bahwa gaya belajar siswa beragam. Sampel pertama memiliki gaya

    belajar visual (belajar dengan cara melihat), siswa yang bergaya belajar visual, yang

    memegang peranan penting adalah mata/penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode

    pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak/dititikberatkan pada

  • 7

    peragaan/media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran

    tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau

    menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus

    melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran.

    Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka

    berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan

    menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar,

    dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya

    untuk mendapatkan informasi. Sedangkan untuk sampel kedua dan ketiga, lebih

    cenderung memiliki gaya belajar auditori (belajar dengan cara mendengar). Siswa

    yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat

    pendengarannya), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya

    hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat

    belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang

    guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone

    suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya.

    Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori

    mendengarkannya. Anak-anak seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat

    dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

    Jika pelajaran berlangsung sampel pertama selalu berbicara atau bergurau

    dengan temannya, tetapi selalu mencatat dengan rapi. Jika ulangan berlangsung

    sampel pertama selalu gelisah, menoleh ke kanan dan ke kiri, seakan tidak siap untuk

    mengikuti ulangan. Siswa itu juga sering kehilangan konsentrasi pada waktu ulangan.

    Sedangkan sampel kedua dan ketiga lebih tenang dibandingkan sampel pertama

    tersebut.

    Sampel pertama tersebut merasa kurang bisa berkonsentrasi dalam menerima

    pelajaran hal ini disebabkan karena mereka sering bergurau didalam kelas waktu

    pelajaran. Sampel tersebut itu juga tidak bisa mengatur waktu dengan baik.

    Sampel ketiga siswa tersebut lebih mudah belajar bersama dengan temannya

    dari pada belajar sendiri di kamar. Kondisi belajar yang mereka inginkan adalah,

  • 8

    mereka dapat belajar bersama dengan teman mereka dan mereka melihat dan

    mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh temannya.

    Karena alasan diatas dapat disimpulkan bahwa dari ketiga sampel aja

    mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda pastinya dalam satu kelas itu juga

    banyak beragam gaya belajar yang dimiliki siswa.

    ANALISIS TUGAS

    Berdasarkan identifikasi kebutuhan yang telah diperoleh, penulis menganalisis

    tugas yang digunakan adalah analisis topik.

    1. Analisis Topik

    Topik : Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan penggunaannya

    dalam pemecahan masalah.

    Bilangan Bulat

    1. Tentukan bilangan bulat yang terletak diantara:

    a. 2 < 4

    b. 5 < 10

    2. Suatu gedung apartemen mempunyai 25 lantai. Kamar Andi terletak dilantai

    ke-8. Jika Andi ingin mengambil kunci di resepsionis lantai lima dan

    kemudian ke kamarnya Rudi di lantai 24. Tentukan banyak lantai yang dilalui

    Andi dalam perjalanannya?

    a. Analisis Prosedur

    Prosedur yang akan diajarkan kepada siswa adalah sebagai berikut:

    1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat.

    a. Gambar garis bilangan

    b. Arahkan garis bilangan tersebut kearah positif dan negative

    c. Tuliskan dalam lembar kerja apa saja yang diketahui pada soal dalam

    bentuk uraian

    d. Tuliskan apa yang ditanyakan dalam soal

  • 9

    2. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

    masalah.

    a. Gambarkan garis bilangan sederhana

    b. Tuliskan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat (sifat pengurangan,

    penjumlahan, perkalian, dan pembagian)

    c. Tuliskan Soal-soal yang berkaitan dengan sifat-sifat bilangan bulat

    d. Tuliskan dalam lembar kerja apa saja yang diketahui dalam soal dalam

    bentuk uraian

    e. Tuliskan apa yang ditanyakan dalam soal

    f. Tuliskan rencana penyelesaian, yang berisi: langkah-langkah dalam

    pemecahan masalah

    g. Selesaikan soal berdasarkan data yang diperoleh dan rencana

    penyelesaian

    h. Tuliskan kesimpulan dari hasil perhitungan yang diperoleh

    D. TUJUAN PEMBELAJARAN

    Sesuatu yang akan dicapai oleh siswa disebut tujuan pengajaran. Tujuan

    pengajaran menawarkan cara bagi para guru untuk merancang pengajaran yang

    tepat, khususnya untuk memilih dan mengatur kegiatan pengajaran dan sumber

    daya yang akan memfasilitasi pembelajaran yang efektif. Selain itu, tujuan

    pembelajaran berguna untuk membimbing siswa. Alasannya adalah bahwa siswa

    akan menggunakan tujuan pembelajaran untuk mengidentifikasi keterampilan

    dan pengetahuan yang harus mereka kuasai. Penulis mengelompokkan tujuan

    pembelajaran sebagai berikut:

    a. Ranah kognitif

    Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).

    Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah

    kognitif. Ranah kognitif memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:

    1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)

    2. Pemahaman (comprehension)

  • 10

    3. Penerapan (application)

    4. Analisis (analysis)

    5. Sintesis (syntesis)

    6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)

    Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang

    mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat,

    sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk

    menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau

    prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan

    demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang

    kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke

    tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.

    Contoh daftar kata kerja ranah kognitif (Cl C6); Benjamin S. Bloom

    NO. TINGKAT KOGNITIF KATA KERJA 1. Pengetahuan (C1) Menyebutkan, memilih, mengidentifikasi,

    mengutip, menjelaskan, menggambar, mendaftar, menunjukkan, dll

    2. Pemahaman (C2) Membedakan, memperkirakan, Menjelaskan, menyimpulkan, menghitung, membandingkan, mengubah, membedakan, mencontohkan, dll

    3. Penerapan (C3) Menghitung, mengembangkan, melakukan, menggunakan, mentransfer, menugaskan, mengurutkan, menentukan, menerapkan, dll

    4. Analisis (C4) Membuat diagram, membedakan, menghubungkan, menjabarkan, memecahkan, menganalisis, dll

    5. Sintesis (C5) Memformulasikan, membuat prediksi, menghubungkan, menyusun, merancang, meningkatkan, mengumpulkan, dll

    6. Evaluasi (C6) Membandingkan, menilai, memutuskan, memperjelas, merangkum, menafsirkan mengkritik, mengarahkan, dll

  • 11

    Adapun tujuan pembelajaran dengan kata kerja melakukan, dan menggunakan

    sifat-sifat pada materi topik Operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah

    diantaranya adalah:

    Topik: Bilangan Bulat

    Tujuan Umum:

    1. Siswa dapat melakukan operasi hitung bilangan bulat.

    2. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat

    3. Siswa dapat menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam

    pemecahan masalah.

    b. Ranah Psikomotor

    Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan

    keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima

    pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya

    merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan

    hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-

    kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan

    aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan

    sebagainya.

    Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui:

    1. Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama

    proses pembelajaran praktik berlangsung

    2. Sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes

    kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan

    sikap

    3. Beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan

    kerjanya.

  • 12

    Contoh daftar kata kerja ranah Psikomotor (A1-A5); Davc (1970)

    Adapun tujuan pembelajaran dalam ranah psikomotor pada materi Bilangan Bulat

    diantaranya adalah:

    Siswa dapat menggabungkan sifat-sifat operasi bilangan untuk pemecahan

    masalah dengan benar

    Siswa dapat mengidentifikasi operasi bilangan bulat untuk menyelesaikan soal

    dengan tepat

    Siswa dapat mengoperasikan sendiri sifat-sifat yang terdapat dalam operasi

    hitung bilangan bulat.

    Siswa dapat memulai menyelesaikan masalah yang diberikan dengan sifat-

    sifat yang ada.

    c. Ranah Afektif

    Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.

    Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi,

    dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan

    perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi.

    Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai

    tingkah laku.

    Contoh daftar kata kerja ranah Afektif (A1-A5); Krathwol (1964)

    NO. TINGKAT PSIKOMOTOR KATA KERJA 1. Peniruan (P) Mengaktifkan, menyesuaikan, mengatur,

    menggabungkan, mengubah, mengumpulkan, membangun, dll

    2. Manipulasi (P) Mengoreksi, merancang, memperbaiki, memilah, mengidentifikasi, mengisi, mereparasi, mencampur, dll

    3. Ketetapan (P) Mengalihkan, menggantikan, memutar, menarik, mengoperasikan, memindahkan, mengirim, dll

    4. Artikulasi (P) Mempertajam, membentuk, menempel, mensketsa, memulai, mendengarkan, dll

  • 13

    Kategori ketiga tujuan pengajaran adalah ranah afektif, yang melibatkan

    tujuan tentang sikap, apresiasi, nilai, dan emosi seperti menikmati, merawat/

    memelihara/ menjaga, dan menghormati. Tujuan pembelajaran dalam ranah afektif

    diantaranya adalah:

    a. Memperhatikan penjelasan guru dengan baik.

    b. Mengajukan pertanyaan jika merasa kurang mengerti.

    c. Mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.

    d. Antusias dan serius dalam mengikuti proses pembelajaran

    e. Siswa mampu bekerjasama dengan teman sekelompoknya untuk menemukan

    solusi masalah

    f. Siswa mampu berbagi pengetahuan dengan teman sekelompoknya untuk

    menemukan solusi masalah

    g. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

    NO. TINGKAT AFEKTIF KATA KERJA 1. Menerima (A) Memilih, mempertanyakan, memberi,

    mengikuti, mematuhi, dll 2. Menanggapi (A) Menjawab, membantu, mengajukan,

    mendukung, menyetujui, melaporkan, dll 3. Menilai (A) Mengansumsi, meyakini, melengkapi,

    menggabungkan, menekankan, mengusulkan, dll

    4. Mengelola (A) Mengubah, mengklasifikasi, mengkombinasi, membangun, membentuk pendapat, mengelola, dll

    5. Menghayati (A) Mengubah prilaku, mempengaruhin, mendengarkan, mengkualifikasi, memecahkan, menunjukkan, dll

  • 14

    Model Mager And Beach

    Adapun tujuan pembelajaran berdasar model Mager And Beach pada materi

    topik operasi hitung bilangan bulat diantaranya adalah

    Tujuan Kinerja Tingkat Kesulitan

    Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat

    Melakukan operasi hitung bilangan bulat. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung

    bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

    Mengingat

    Manipulasi

    Pemecahan masalah

    Mudah

    Agak sulit

    Sulit

    Konten Kinerja Model

    Adapun tujuan pembelajaran berdasar model konten kinerja pada materi bilangan

    bulat diantaranya adalah:

    Penampilan Konten Mengingat kembali Aplikasi

    Fakta Garis bilangan

    Konsep

    Siswa dapat mengingat kembali sifat-sifat dan definisi Bilangan Bulat

    Siswa dapat menemukan rumus atau menyelesaikan masalah tentang operasi bilangan bulat dengan menggunakan sifat-sifat atau definisi dari bilangan bulat.

    Prinsip dan ketentuan

    Siswa dapat mengingat kembali sifat-sifat operasi bilangan bulat: misal, dalam penjumlahan, terdapat sifat tertutup, komutatif dan assosiatif.

    Siswa dapat menemukan operasi yang digunakan adalah komutatif jika + = +

    Prosedur

    Siswa dapat mengingat kembali langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang

    Siswa dapat menyelesaikan masalah/menghitung pengurangan, penjumlahan, perkalian,

  • 15

    berkaitan dengan operasi bilangan yang diperlukan.

    dan pembagian bilangan bulat

    Siswa dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat.

    Interpersonal

    Siswa mampu berbagi pengetahuan dengan teman sekelompoknya untuk menemukan solusi masalah dan memodelkan masalah

    Sikap Siswa dapat berpartisipasi

    aktif dalam kegiatan pembelajaran

    E. MENGURUTKAN DAN MENGENALKAN ISI

    Sequencing adalah perencanaan suatu materi yang efisien

    untuk membantu peserta didik mencapai tujuan. Skema pertama, pembelajaran

    terkait, menunjukkan cara mengurutkan materi berdasarkan karakteristik

    pembelajaran yang diidentifikasi dalam analisis pembelajaran. Skema ini

    mempertimbangkan kesulitan materi, minat peserta didik, informasi pra-syarat,

    dan perkembangan kognitif peserta didik. Penulis menggunakan pendekatan

    Learning related Sequencing karena topik ini masih berhubungan dengan topik-

    topik prasyarat, sehingga dalam mempelajari melalui tahap mengingat kembali

    dan menghubungkan topik dengan kehidupan yang dekat dengan siswa. Adapun

    startegi mengurutkan materi didasarkan pada lima konsep berikut:

    a. Identifikasi prasyarat, Ajarkan keterampilan yang diperlukan lebih dulu untuk

    melakukan keterampilan lain. Dalam mengajarkan operasi hitung bilangan

    bulat, terlebih dahulu siswa harus diajarkan tentang membaca garis bilangan.

    Selain itu, kemampuan mereka dalam materi bilangan bulat juga harus baik.

    Artinya siswa telah mampu menguasai materi bilangan bulat baik sifat-sifat

    operasi hitungnya, melakukan operasi hitungnya, dll.

  • 16

    b. Familiarity, Mulailah dari informasi yang paling akrab hingga informasi yang

    paling abstrak. Dimulai dari siswa mengerjakan soal yang menggunakan

    konsep konsep bilangan bulat yang erat dengan kehidupan misalnya

    menghitung panjang kramik yang terdapat dilantai dengan menggunakan

    operasi hitung penjumlahan, dan pengurangan, serta bantuan teman disekitar

    dengan syarat tertentu, agar menggambarkan bagaimana penerapan garis

    bilangan. Kemudian diarahkan untuk mengerjakan soal dengan operasi hitung

    beserta sifat-sifatnya.

    c. Difficulty, mulailah dengan hal yang sederhana sebelum yang lebih sulit.

    Pembelajaran dimulai dengan memberikan siswa masalah-masalah yang lebih

    mudah terlebih dahulu baik menurut variasi soalnya maupun tingkat

    perhitungannya. Jika siswa sudah dirasa mampu dalam menguasai konsep

    maka soal yang diberikan kepada siswa ditingkatkan lagi dalam tingkat

    kesulitannya.

    d. Interest, mulailah dengan topik atau tugas yang dapat menciptakan minat

    siswa. Dalam memberikan soal pemecahan masalah kepada siswa, dimulai

    dengan memberikan siswa soal yang menarik, yaitu soal cerita yang

    berhubungan dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa tertarik untuk

    menyelesaikan tugas yang diberikan dan menimbulkan minat dan motivasi

    siswa dalam mempelajari materi tersebut.

    e. Development, pastikan bahwa siswa telah mencapai tingkat perkembangan

    yang sesuai sebelum mengajar tugas atau topik. Mengajar siswa tentang

    bilangan bulat topik menentukan operasi hitung bilangan sebelum siswa

    mempelajari sifat-sifat operasi bilangan bulat tersebut.

    Dari urutan diatas dan analisis karakteristik siswa kelas VII SMPN 1 Woja

    Dompu maka strategi pra-pembelajaran yang digunakan penulis adalah pretes.

    Strategi Fungsi Struktur Isi Siswa Atribut Tugas Pretes Untuk

    mengingatkan siswa pada apa yang

    Panjang instruksi secara relatif bentuknya pendek

    Di atas IQ rata-rata

    Siswa harus mengenal kontennya jika pertanyaannya

  • 17

    diharapkan menjadi lebih bermakna.

    F. STRATEGI PEMBELAJARAN

    Pembelajaran dimulai dengan urutan konten dan strategi preinstructional.

    Elemen berikutnya dalam proses ini adalah untuk merancang pembelajaran.

    Tujuan utama merancang desain pembelajaran adalah untuk merancang

    pembelajaran yang efektif dan efisien yang menghasilkan hasil yang dapat

    diandalkan setiap kali disampaikan kepada pelajar. Topik menentukan operasi

    hitung bilangan bulat dengan menggunakan sifat-sifat operasi bilangan merupakan topik

    yang memuat fakta, konsep, prinsip dan aturan.

    Penulis mencoba merancang strategi pengajaran sebagai berikut:

    No Kegiatan Pembelajaran Strategi Implementasi 1 Kegiatan awal

    Menyampaikan tujuan pembelajaran

    Mengingatkan siswa tentang bilangan bulat

    Mengingat kembali

    Guru melakukan Tanya jawab tentang topik bilangan bulat

    2 Kegiatan inti Menyampaikan sifat-

    sifat operasi hitung bilangan

    Memberikan contoh soal dengan penyelesaian untuk masing-masing topik

    Memberikan latihan soal pemecahan masalah kepada siswa terkait dengan materi bilangan bulat

    Aturan-Integrasi Integrasi Elaborasi, praktek

    Menjelaskan kepada siswa

    sifat-sifat operasi hitung bilangan tersebut

    Guru menyajikan beberapa bentuk soal pemecahan masalah dengan pembahasan alternatif jawaban.

    Siswa menyelesaikan beberapa soal pemecahan masalah yang disajikan guru dengan berbagai tingkatan kesulitan.

    3 Kegiatan akhir Kesimpulan Tugas

    Integrasi Elaborasi, praktek

    Siswa bersama guru

    menyimpulkan materi yang telah dibahas.

    Siswa menyelesaikan soal yang disajikan guru sebagai bentuk evaluasi

  • 18

    G. STRATEGI PENYAMPAIAN PEMBELAJARAN

    Penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team

    Achievement Division (STAD) untuk pencapaian pembelajaran, dimana model

    ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John

    Hopkin (dalam Slavin, 1995) merupakan pembelajaran kooperatif yang paling

    sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh

    guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif.

    Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe

    pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim

    belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat

    kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa

    bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai

    pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan

    catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Tipe pembelajaran inilah

    yang akan diterapkan dalam pembelajaran matematika.

    Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan

    Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara

    siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi

    pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan

    STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu

    mengunakan presentasi Verbal atau teks.

    Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran

    matematika yang relevan dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Team

    Achievement Divisions (STAD) adalah materi-materi yang hanya untuk

    memahami fakta-fakta, konsep-konsep dasar dan tidak memerlukan penalaran

    yang tinggidan juga hapalan, misalnya bilangan bulat, himpunan-himpunan,

    bilangan jam, dll. Dengan penyajian materi yang tepat dan menarik bagi siswa,

    seperti halnya pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memaksimalkan proses

    pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

  • 19

    Adapun langkah-langkah pembelajarannya dilakukan dengan langkah

    sebagai berikut:

    1. Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok

    Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan lembar

    jawaban yang akan dipelajarai siswa dalam kelompok-kelomok kooperatif.

    Kemudian menetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah

    maksimal 4 - 6 orang, aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada :

    a) Kemampuan akademik (pandai, sedang dan rendah)

    Yang didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu diingat

    pembagian itu harus diseimbangkan sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa

    dengan siswa dengan tingkat prestasi seimbang.

    b) Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat (pendiam

    dan aktif), dll

    2. Penyajian Materi Pelajaran

    a. Pendahuluan

    Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok dan

    menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa

    tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari. Materi pelajaran

    dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran. Siswa

    mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes

    berikutnya

    b. Pengembangan

    Dilakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa

    dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan.

    Pertanyaan-peranyaan diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa

    telah memahami konsep maka dapat beralih kekonsep lain.

    c. Praktek terkendali

    Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara

    menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab

  • 20

    atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan tugas

    jangan menyita waktu lama.

    3. Kegiatan kelompok

    Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan

    dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran juga digunakan untuk melatih

    kooperatif. Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang

    konsep dan menjawab pertanyaan. Dalam kegiatan kelompok ini, para siswa

    bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban,

    atau memperbaiki miskonsepsi. Kelompok diharapkan bekerja sama dengan

    sebaik-baiknya dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran.

    4. Evaluasi

    Dilakukan selama 45 - 60 menit secara mandiri untuk menunjukkan apa

    yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam kelompok. Setelah kegiatan

    presentasi guru dan kegiatan kelompok, siswa diberikan tes secara individual.

    Dalam menjawab tes, siswa tidak diperkenankan saling membantu. Hasil evaluasi

    digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai

    perkembangan kelompok.

    5. Penghargaan kelompok

    Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi karena

    skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata

    kelompok. Dari hasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi

    kelompok diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, hebat

    dan super.

    6. Perhitungan ulang skor awal dan pengubahan kelompok

    Satu periode penilaian (3 4 minggu) dilakukan perhitungan ulang skor

    evaluasi sebagai skor awal siswa yang baru. Kemudian dilakukan perubahan

    kelompok agar siswa dapat bekerja dengan teman yang lain.

  • 21

    Keunggulan model pembelajaran STAD

    a) Setiap siswa memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi yang

    substansial kepada kelompoknya, dan posisi anggota kelompok adalah setara

    Allport (dalam Slavin, 2005:103).

    b) siswa memiliki dua bentuk tanggung jawab belajar. Yaitu belajar untuk dirinya

    sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar (Rusman, 2011:

    203).

    c) siswa saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran oleh rekan

    sebaya (peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru

    (Rusman, 2011: 204)

    d) Melatih siswa dalam mengembangkan aspek kecakapan sosial di samping

    kecakapan kognitif (Isjoni, 2010:72).

    e) Peran guru juga menjadi lebih aktif dan lebih terfokus sebagai fasilitator,

    mediator, motivator dan evaluator (Isjoni, 2010:62).

    H. BERBAGAI BENTUK EVALUASI

    Tujuan dari evaluasi secara keseluruhan adalah untuk menentukan

    keberhasilan siswa dalam belajar. Penulis memilih bentuk evaluasi sumatif karena

    diarahkan untuk mengukur sejauh mana hasil mata pelajaran pokok dicapai pada

    akhir pelajaran. Evaluasi sumatif sebagai sumber informasi penting oleh karena itu

    dimungkinkan menjadi hasil dari unit posttest dan ujian akhir untuk kursus (mata

    pelajaran) tersebut. Melalui evaluasi ini dapat diperoleh informasi hasil dari

    pembelajaran. Setelah siswa mengerjakan soal yang diberikan guru, maka akan

    diperoleh hasil belajar siswa. Jika dari hasil evaluasi menunjukkan hasil yang kurang

    maksimal maka perlu ada perbaikan. Melalui hasil evaluasi ini juga dapat diperoleh

    informasi untuk alternatif solusi apa yang akan digunakan untuk dapat membuat

    pembelajaran menjadi lebih baik.

    Untuk evaluasi tujuan pada ranah afektif yang mencakup watak perilaku

    seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi

    ke dalam lima jenjang, yaitu:

  • 22

    1. Receiving atau attending ( menerima atua memperhatikan)

    2. Responding (menanggapi) mengandung arti adanya partisipasi aktif

    3. Valuing (menilai atau menghargai)

    4. Organization (mengatur atau mengorganisasikan)

    5. Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan suatu nilai

    atau komplek nilai)

    I. PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI

    Berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah diuraikan sebelumnya, instrumen

    penilaian yang dipilih oleh penulis adalah soal essay. Pertanyaan essai adalah soal

    yang sangat baik untuk mengukur tingkat berpikir kognitif siswa pada level yang

    tinggi. Penulis menyajikan soal dimulai dari yang sederhana hingga ke bentuk yang

    lebih rumit.

    Sebelumnya soal latihan bentuk pemecahan masalah juga disajikan karena

    sama halnya dengan soal essay, soal pemecahan masalah adalah soal yang sangat baik

    untuk mengukur tingkat berpikir kognitif siswa pada level yang tinggi seperti

    aplikasi, analisis, sintesis. Sehingga diharapkan dapat membantu siswa untuk dapat

    berpikir lebih kritis.

    Ada dua hal yang menjadi karakteristik evaluasi, yaitu:

    1. Evaluasi merupakan proses

    Dalam suatu pelaksanaan evaluasi seharusnya terdiri dari berbagai macam

    tindakan yang harus dilakukan. Dengan demikian, evaluasi bukanlah hasil atau

    produk, akan tetapi rangkaian kegiatan. Evaluasi dilakukan untuk menentukan

    judgement terhadap sesuatu.

    2. Berhubungan dengan pemberian nilai atau arti

    Berdasarkan hasil pertimbangan evaluasi apakah sesuatu itu memiliki nilai

    atau tidak. Dengan kata lain, evaluasi dapat menunjukkan kualitas yang dinilai.

  • Adapun contoh instrument evaluasi untuk pretest/posttest, dibawah

    J. SUMBER BELAJAR

    Kesuksesan kegiatan pengajaran/pembelajaran bergantung pada

    penggunaan sumber belajar yang sesuai

    Jika sumber belajar

    dapat memenuhi satu atau lebih tujuan belajar berikut :

    Memotivasi peserta didik dengan menangkap perhatian mereka dan

    merangsang minat pada suatu materi

    Libatkan peserta didik secara perwakilan tetapi berarti dalam pengalam

    belajar

    Mengimplementasikan bentuk belajar individual untuk setiap individu

    Menggambarkan

    Berkontribusi dalam pembentukan sikap dan pengembangan apresiasi

    23

    Adapun contoh instrument evaluasi untuk pretest/posttest, dibawah ini:

    SUMBER BELAJAR

    esuksesan kegiatan pengajaran/pembelajaran bergantung pada

    penggunaan sumber belajar yang sesuai.

    Jika sumber belajar dipilih dengan hati-hati dan dipersiapkan, mereka

    dapat memenuhi satu atau lebih tujuan belajar berikut :

    vasi peserta didik dengan menangkap perhatian mereka dan

    merangsang minat pada suatu materi

    Libatkan peserta didik secara perwakilan tetapi berarti dalam pengalam

    Mengimplementasikan bentuk belajar individual untuk setiap individu

    Menggambarkan dan menjelaskan isi materi dan ketrampilan kinerja

    Berkontribusi dalam pembentukan sikap dan pengembangan apresiasi

    esuksesan kegiatan pengajaran/pembelajaran bergantung pada

    hati dan dipersiapkan, mereka

    vasi peserta didik dengan menangkap perhatian mereka dan

    Libatkan peserta didik secara perwakilan tetapi berarti dalam pengalam

    Mengimplementasikan bentuk belajar individual untuk setiap individu

    dan menjelaskan isi materi dan ketrampilan kinerja

    Berkontribusi dalam pembentukan sikap dan pengembangan apresiasi

  • 24

    Memberikan kesempatan untuk menganalisis diri dalam kinerja individu dan

    perilaku

    Berikut sumber belajar yang akan digunakan dalam rancangan ini diantaranya

    adalah :

    Sumber : Buku matematika SMP kelas VII yang relevan dengan materi bilangan

    bulat.

    Bahan Ajar :

    Lembar Kerja Siswa (LKS Privat), dan jika diperlukan guru membuat media

    yang dapat digunakan untuk mempelajari arah-arah garis bilangan.

  • 25

  • 26

    PEDOMAN WAWANCARA SISWA

    1. Apakah (nama) senang belajar secara berkelompok dalam pembelajaran

    matematika pada materi Bilangan Bulat?

    2. Apakah (nama) senang jika pada semua pembelajaran matematika dengan

    menggunakan alat peraga? Mengapa?

    3. Apakah (nama) senang mengikuti pembelajaran matematika jika guru tidak

    langsung memberikan rumus terlebih dahulu? Mengapa?

    4. Apakah (nama) senang jika dapat menemukan sendiri sifat-sifat operasi bilangan

    dari hasil penyelidikan atau investigasi? Mengapa?

    5. Apakah (nama) senang pembelajaran matematika pada materi bilangan bulat

    dilaksanakan dengan model pembelajaran STAD yang telah dilaksanakan?

    Mengapa ?

    6. Apakah (nama) senang jika pembelajaran materi lain juga di lakukan dengan

    pembelajaran STAD seperti pembelajaran yang telah dilaksanakan? Mengapa ?

    7. Apakah penggunaan alat peraga sangat diperlukan untuk memahami materi

    bilangan bulat?

    8. Menurut (nama) apakah pembelajaran matematika dengan materi bilangan bulat

    dengan STAD kelompok seperti yang telah dilaksanakan sangat baik untuk

    diterapkan? Mengapa?

    9. Menurut (nama) bagaimana seharusnya peran guru dalam pembelajaran di kelas?

    10. Menurut (nama) bagaimana seharusnya peran siswa dalam pembelajaran di

    kelas?

    11. Apakah (nama) dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan

    bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari?

    12. Apakah (nama) tidak mengalami kesulitan untuk memahami materi saat

    mengikuti pembelajaran matematika pada materi bilangan bulat melalui STAD

    kelompok? Mengapa?

    13. Apakah (nama) mudah mengingat materi bilangan bulat setelah mengikuti

    pembelajaran matematika dengan STAD seperti yang telah dilaksanakan?

    Mengapa?

  • 27

    ANGKET TANGGAPAN SISWA TERHADAP

    PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STAD

    Berilah tanda chek () pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat

    Anda pada kolom yang telah disediakan!

    No. Aspek Yang Dinilai Menarik Cukup Menarik

    Kurang Menarik

    Sangat Tidak

    Menarik KEMENARIKAN 1. Materi pelajaran yang Anda

    pelajari.

    2. Buku siswa yang Anda pelajari. 3. Bahasa yang digunakan dalam

    buku siswa.

    4. Gambar yang ada pada buku siswa.

    5. Jalannya diskusi kelompok dalam pembelajaran.

    6. Jalannya diskusi kelas dalam pembelajaran.

    7. Cara guru mengajar. No. Aspek Yang Dinilai Sangat

    Baru Cukup Baru

    Kurang Baru

    Sangat Usang

    KEBARUAN 8. Materi pelajaran yang Anda

    pelajari.

    9. Buku siswa yang Anda pelajari. 10. Jalannya diskusi kelompok dalam

    pembelajaran.

    11. Cara guru mengajar.

    No. Aspek Yang Dinilai Sangat Mudah

    Dipahami

    Mudah Dipahami

    Sukar Dipahami

    Sangat Sukar

    Dipahami KEMUDAHAN 12. Bahasa yang digunakan dalam

    buku siswa.

    13. Gambar yang ada pada buku siswa.

    14. Masalah dan tugas yang ada pada buku siswa.

    15. Cara guru memberikan petunjuk pada setiap kegiatan belajar.

  • 28

    No. Aspek Yang Dinilai Sangat

    Senang Cukup Senang

    Kurang Senang

    Tidak Senang

    KESENANGAN 16. Kegiatan pembelajaran yang

    Anda lakukan di kelas.

    17. Kegiatan diskusi kelompok.

    18. Kegiatan diskusi kelas.

    19. Peran guru di kelas.

    Nama Siswa : .......................................................

    Kelas : ...............................................

    Sekolah : .......................................................

  • 29

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Woja Dompu

    Bidang Study : Matematika

    Kelas/Semester : VII/Ganjil

    Pokok Bahasan : Bilangan Bulat

    Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan

    penggunaannya dalam pemecahan masalah.

    Kompetensi Dasar :

    1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat.

    2. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan pemecahan masalah.

    Indikator :

    1. Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat

    2. Melakukan operasi hitung bilangan bulat.

    3. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

    masalah.

    Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit

    A. Tujuan Pembelajaran :

    Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat:

    1. Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat

    2. Melakukan operasi hitung bilangan bulat.

    3. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

    masalah.

  • 30

    B. Materi Pembelajaran

    Bilangan Bulat :

    a. Pengertian Bilangan Bulat, Penjumlahan dan pengurangan bulangan bulat,

    Perkalian bilangan bulat, Pembagian bilangan bulat, Pangkat dan Akar

    bilangan Bulat.

    C. Strategi Pembelajaran

    Pendekatan Pembelajaran : Konstruktivisme

    Model Pembelajaran : Kooperatif tipe STAD (Students Team

    Achievement Division)

    Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab

    D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

    Pertemuan Ke-1

    (2 x 45 menit)

    No Langkah Kegiatan Pengorganisasian

    Waktu Metode

    1 Pendahuluan

    1. Appersepsi

    Guru mengingatkan kembali mengenai bilangan bulat

    2. Motivasi

    Guru memberikan penjelasan singkat mengenai

    bilangan bulat dan penerapannya dalam kehidupan

    sehari-hari.

    3. Guru mengidentifikasi topik dan mengatur siswa dalam

    kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5

    orang siswa.

    5 menit

    3 menit

    5 menit

    Ceramah

    2 Kegiatan inti.

    Eksplorasi

    1. Guru memaparkan sebuah topik yang akan dipelajari

    7 menit

    Diskusi,

    Tanya

    jawab.

  • 31

    hari ini pada siswa.

    2. Siswa memahami konsep sifat-sifat operasi hitung

    bilangan dalam topik Bilangan Bulat

    3. Siswa secara mandiri bersama kelompoknya bekerja

    sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

    Elaborasi

    1. Siswa mengkaji, mengidentifikasi dan mengumpulkan

    informasi tentang materi ajar seputar bilangan bulat,

    yang nantinya akan dipresentasikan tiap kelompok

    2. Siswa dalam kelompoknya saling memberikan

    kontribusi, saling bertukar dan berdiskusi tentang

    semua gagasan.

    3. Siswa menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan

    bilangan bulat dengan langkah-langkah penyelesaian.

    4. Siswa merencanakan dan membuat laporan hasil

    diskusi.

    5. Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang

    sedang berlangsung dan memberikan bantuan

    seperlunya pada kelompok yang mengalami kendala

    dalam pengkajian topik.

    6. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk

    mempresentasikan hasil kerja kelompoknya masing-

    masing di depan kelas.

    7. Siswa dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk

    bertanya atau memberikan tambahan jawaban pada

    kelompok penyaji, berdasarkan kriteria yang telah

    ditentukan sebelumnya oleh seluruh kelompok.

    50 menit

  • 32

    Konfirmasi

    1. Guru mengumumkan kelompok mana yang dinilai

    cukup baik dalam penyampaian materi yang telah

    didiskusikan.

    2. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang

    materi yang belum dipahami.

    3. Siswa bersama guru melakukan refleksi untuk

    pembelajaran pada hari ini.

    10 menit

    3 Penutup

    Refleksi

    Guru memberikan pertanyaan seputar materi yang telah

    didiskusikan, dan siswa menjawab sesuai yang mereka

    pahami, guna penguatan pemahaman siswa.

    Kesimpulan

    Guru memberikan kesimpulan bahwa:

    - Siswa cukup pandai menggali informasi dari materi

    yang diajarkan.

    - Siswa dan guru merangkum isi pembelajaran yang

    meliputi pemahaman akan sifat-sifat operasi hitung

    bilangan, baik penjumlahan, pengurangan, perkalian,

    pembagian, dan pangkat serta akar pada bilangan bulat.

    10 menit Klasik

  • 33

    Pertemuan Ke-2 (2 45 menit)

    No Langkah Kegiatan Pengorganisasian

    Waktu Metode

    1 Pendahuluan

    1. Apersepsi dan Motivasi

    Guru mengingatkan kembali mengenai sifat-sifat

    operasi bilangan bulat yang yaitu sifat penjumlahan,

    sifat pengurangan, perkalian, pembagian dan pangkat

    serta akar pada bilangan bulat.

    2. Guru mengarahkan untuk membentuk kembali

    kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan

    sebelumnya

    7 menit

    3 menit

    Ceramah

    2 Kegiatan inti.

    Eksplorasi

    1. Guru mulai melanjutkan materi lanjutan dari bilangan

    bulat tentang pangkat dan akar bilangan bulat.

    2. Siswa memahami konsep pangkat dan akar pada topic

    Bilangan Bulat.

    3. Siswa secara mandiri bersama kelompoknya bekerja

    sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

    Elaborasi

    1. Siswa mengkaji, mengidentifikasi dan mengumpulkan

    informasi tentang materi ajar seputar bilangan bulat,

    yang didalamnya terdapat penerapan tentang operasi

    hitung dan sifat-sifat bilangan bulat yang nantinya

    akan dipresentasikan tiap kelompok.

    2. Siswa dalam kelompoknya saling memberikan

    kontribusi, saling bertukar dan berdiskusi tentang

    semua gagasan.

    7 menit

    50 menit

    Diskusi,

    Tanya

    jawab.

  • 34

    3. Siswa menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan

    bilangan bulat, baik operasi hitung maupun sifat-

    sifatnya.

    4. Siswa merencanakan kembali dan membuat laporan

    hasil diskusi bersama anggota kelompok yang sama

    seperti pertemuan sebelumnya.

    5. Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang

    sedang berlangsung dan memberikan bantuan

    seperlunya pada kelompok yang mengalami kendala

    dalam pengkajian topik.

    6. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan

    untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

    masing-masing di depan kelas secara bergantian.

    7. Siswa dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk

    bertanya atau memberikan tambahan jawaban pada

    kelompok penyaji, berdasarkan kriteria yang telah

    ditentukan sebelumnya oleh seluruh kelompok.

    Konfirmasi

    1. Guru mengumumkan kelompok mana yang dinilai

    cukup baik dalam penyampaian materi yang telah

    didiskusikan dan member penghargaan pada tiap

    kelompok yang terbaik.

    2. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang

    materi yang belum dipahami kepada guru langsung.

    3. Siswa bersama guru melakukan refleksi untuk

    pembelajaran pada hari ini.

    10 menit

    3 Penutup

    Refleksi

    13 menit Klasik,

    tugas

  • 35

    - Guru memberikan pertanyaan seputar materi yang telah

    didiskusikan, dan siswa menjawab sesuai yang mereka

    pahami, guna penguatan pemahaman siswa.

    - Guru memberikan tugas individu sebelum mengakhiri.

    Kesimpulan

    Guru memberikan kesimpulan bahwa:

    - Siswa cukup pandai menggali informasi dari materi

    yang diajarkan.

    - Siswa dan guru merangkum isi pembelajaran yang

    meliputi menentukan operasi hitung untuk bilangan

    bulat yang diberikan serta mengidentifikasi sifat-sifat

    operasi hitung bilangan bulat.

    - Guru serta siswa sama-sama dapat memahami topik

    tentang bilangan bulat tersebut.

    - Guru mengakiri dengan salam penutup.

    individu

    E. Sumber /Alat/Bahan

    - Sumber :

    a. Buku matematika SMP kelas VII yang relevan dengan materi bilangan bulat.

    b. Lembar Kerja Siswa (LKS Privat)

    - Alat/Bahan :

    White Board, Laptop, LCD, Board marker, Kertas Karton, Spidol Kecil

    F. Penilaian

    1. Teknik Penilaian

    - Diskusi kelompok dan Tes tulis, serta Penugasan individu

    Aspek Penilaian:

    Kehadiran

    Keaktifan

    Pretest dan Postest

  • 36

    G. Bentuk Instrumen

    PRETEST/POSTEST

    (PEMAHAMAN KONSEP)

    (WAKTU 40 MENIT)

    Jawablah semua soal di bawah ini pada lembar jawab yang telah disediakan dengan

    benar!

    1. Suatu gedung apartemen mempunyai 25 lantai. Kamar Andi terletak dilantai ke-

    8. Jika Andi ingin mengambil kunci di resepsionis lantai lima dan kemudian ke

    kamarnya Rudi di lantai 24. Tentukan banyak lantai yang dilalui Andi dalam

    perjalanannya?

    2. Suatu permainan mempunyai skor maksimal 10 dan skor minimal -10. Jika Andi

    bermain 5 kali dan mendapat skor 10, 8, x, -7 dan -2. Jika jumlah skor yang

    diperoleh Andi adalah 18, tentukan nilai x yang memenuhi !

    3. Hitunglah hasil kali dan pembagian berikut ini.

    a. (14 x 2) (60 : (-5)) b. (46 : 2) x (39 :3)

    4. Jika p = 4, q = -2, r = 6, Tentukan nilai dari:

    a.

    b.

    c.

    .

    d.

    5. Tentukan hasil dari:

    a. (-5)2 x (-5)3

    b. (3 x (-5))2

    6. Tentukan nilai P.

    a. (p + 1)2 = 49 b. (2p + 1)3 = -343 c. p + 49 = 25

  • 37

    CUPLIKAN LKS Privat

    BILANGAN BULAT

    Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan penggunaannya dalam

    pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 3. Melakukan operasi hitung bilangan bulat. 4. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan pemecahan masalah. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi bab ini, diharapkan siswa dapat : 5. Melakukan operasi hitung bilangan bulat. 6. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan

    masalah.

    Ringkasan Materi

    A. Pengertian Bilangan Bulat

    Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan negatif, bilangan nol

    dan bilangan positif.

    - Bilangan negatif = ,-3, -2, -1

    - Bilangan nol = 0

    - Bilangan positif = 1, 2, 3,

    - Maka kumpulan bilangan bulat = {,-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,}

    Bilangan bulat positif dan negatif dapat digamabar pada bilangan, seperti berikut.

    -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

    Bilangan bulat negatif terletak di sebelah kiri bilangan nol. Bilangan bulat positif

    terletak di sebelah kanan bilangan nol.

    Dari gamabar di atas terlihat bahwa nilai sebuah bilangan pada garis bilangan,

    semakin ke kanan semakin besar nilainya, sebaliknya semakin ke kiri semakin

    kecil nilainya.

    Contoh :

  • 38

    2 < 4 karena 2 terletak disebelah kiri dari 4, atau 2 berada disebelah bawah dari

    4.

    -2 > -4 karena -2 terletak di sebelah kanan dari -4, atau -2 berada di atas dari -4.

    Pada garis bilangan, berlaku :

    1. Jika a terletak di sebelah kiri b, maka a < b.

    2. Jika a terletak disebelah kanan b, maka a > b.

    B. Penjumlahan dan Pengurangan Pada Bilangan Bulat

    1. Metode penjumlahan dan Pengurangan

    a. Dengan mistar sederhana

    Contoh : Dengan mistar sederhana, Hitunglah :

    2 + 3 =

    -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 Mistar 2

    Jadi, 2+3=5

    -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 Mistar 1

    5 2 =

    -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 Mistar 2

    Jadi, 5-2=3

    -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Mistar 1

    b. Dengan garis bilangan

    Contoh : dengan garis bilangan, Hitunglah :

    3 + 4 =

    4

    3

    -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

    -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

    -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

  • 39

    5 6 =

    -8

    5

    -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7

    -3

    c. Tanpa alat bantu

    - Jika kedua bilangan bertanda sama, jumlahkan kedua bilangan tersebut

    dan hasilnya berilah tanda kedua bilangan tersebut.

    Contoh :

    a) 3 + 5 = 8

    b) -3 + (-5) = - (3+5) = -8

    - Jika kedua bilangan berlawanan tanda, tanpa memperhatikan tandanya

    kurangkanlah bilangan yang besar dengan bilangan yang kecil, kemudian

    berilah tanda sama dengan bilangan yang lebih besar. Jika kedua bilangan

    itu sama besar, maka hasilnya adalah nol (0).

    Contoh :

    a) 15 + (-26) = -11

    b) -29 + 29 = 0

    - Pengurangan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari

    Contoh :

    Hani membeli pensil seharga Rp. 1.700,00 dan penghapus seharga Rp

    800,00. Jika ia membawa uang Rp 5.000,00. Tentukan sisa uang Hani ?

    Jawab :

    Sisa uang Hani = Rp 5.000,00 Rp 1.700,00 Rp 800,00

    = Rp 2.500,00

    2. Invers (lawan) jumlah suatu bilangan

    Perhatikan bahwa = -25 +25 = 25 + (-25) = 0

  • 40

    Bilangan -25 disebut invers (lawan) dari 25, demikian juga 25 merupakan

    invers (lawan) dari -25. Selanjutnya dikatakan bahwa invers suatu bilangan

    adalah suatu bilangan yang jika diijumlahkan dengan lawan bilangan tersebut

    hasilnya sama dengan nol.

    Contoh :

    a) Invers dari 20 adalah -20, karena 20 + (-20) = 0

    b) Invers dari -18 adalah 18, karena -18 + 18 = 0

    3. Sifat-sifat penjumlahan pada bilangan bulat.

    a. Sifat Tertutup

    a + b = c (dimana a,b, dan c merupakan bilangan bulat).

    Contoh : 4 + (-2) = 2. Dimana 4 adalah bilangan bulat, (-2) adalah

    bilangan bulat 4 + (-2) = 2 juga bilangan bulat.

    b. Sifat Komutatif (Pertukaran)

    Untuk sembarang bilangan bulat a dan b selalu berlaku : a + b = b + a

    Contoh : -8 + 5 = -3

    5 + (-8) = -3

    Maka -8 + 5 = 5 + (-8) = -3

    c. Sifat Assosiatif (Pengelompokan)

    Untuk sembarang bilangan bulat a,b dan c berlaku : (a + b) + c = a+(b + c)

    Contoh : (-4 + 3) + 6 = -1 + 6 = 5

    -4 + (3 + 6) = -4 + 9 = 5

    Maka (-4 + 3) + 6 = -4 + (3 + 6) = 5

    Untuk setiap bilangan bulat a berlaku : a + (-a) = -a +a = 0

    Selanjutnya a disebut invers dari a atau sebaliknya.

  • 41

    C. Perkalian Pada Bilangan Bulat

    Sifat-sifat yang berlaku :

    1. Tertutup

    Jika a, b, dan c adalah sembarang bilangan bulat, berlaku : a x b = c

    Contoh : 5 x 6 = 30

    2. Komutatif (pertukaran)

    Jika a dan b adalah sembarang bilangan bulat, berlaku : a x b = b x a

    Contoh : 7 x 8 = 8 x 7 = 56

    3. Assosiatif (pengelompokan)

    Jika a, b, dan c adalah sembarang bilangan bulat, berlaku : (a x b) x c =

    a x (b x c)

    Contoh : (3 x 4) x 2 = 3 x (4 x 2) = 24

    4. Distributif (penyebaran)

    Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c, berlaku :

    (i) a x (b c) = (a x b) (a x c) distribusi kiri

    (ii) (a b) x c = (a x c) (b x c) distribusi kanan

    Contoh :

    a. 5 x (6 + 4) = (5 x 6) + (5 x 4) = 30 + 20 = 50

    b. (6 4) x 5 = (6 x 5) (4 x 5) = 30 20 = 10

    5. Bilangan nol pada perkalian

    Jika a adalah sembarang bilangan bulat, berlaku 0 x a = a x 0 = 0

    Contoh : 0 x 4 = 4 x 0 = 0

    0 x (-8) = (-8) x 0 = 0

    6. Bilangan satu pada perkalian

    Jika a adalah sembarang bilangan bulat, berlaku a x 1 = 1 x a = a

    Bilangan satu (1) disebut Unsur Identitas pada perkalian.

    Contoh : 12 x 1 = 1 x 12 = 12

    (-4) x 1 = 1 x (-4) = -4

    Ingat

    ( + ) x ( + ) = ( + ) ( - ) x ( + ) = ( - )

    ( + ) x ( - ) = ( - ) ( - ) x ( - ) = ( + )

  • 42

    D. Permbagian Pada Bilangan Bulat

    Sifat sifat yang berlaku :

    1. Tidak Tertutup

    Jika a dan b bilangan bulat, bilangan c belum tentu bilangan

    bulat, dimungkinkan bilangan pecahan.

    Contoh : 1. 8 : 2 = 4 : 4 adalah bilangan bulat

    2. 8 3 =

    adalah bilangan tidak bulat tetapi pecahan

    2. Tidak Komutatif

    Contoh : a. 10 2 = 2 10 =

    =

    } maka disimpulkan 10 : 2 2 : 10

    3. Tidak Assosiatif

    Contoh : (24 : 4) : 2 = 6 : 2 = 3

    24 : (4 : 2) = 24 : 2 = 12

    Disimpulkan bahwa (24 : 4) : 2 24 : (4 : 2)

    E. Pangkat dan Akar Pada Bilangan Bulat

    1. Pangkat Dua dan Akar Pangkat Dua

    Jika = y maka = x atau / = x

    Contoh :

    6 = 66 = 36

    (6) = 6(6) = 36

    (6) = 36 maka 36

    = 36/ = 6

    2. Pangkat Tiga dan Akar Pangkat Tiga.

    Jika = , maka

    = atau

    =

    Jika ()= -b, maka

    = -a atau (-b)

    = -a

    Contoh :

    5 = 555 = 125 maka 125

    = 5

    (5) = 5(5) 5 = 125 maka 125

    = -5

    a : b = c

    a : b b : a

    (a : b) : c a : (b : c)

  • 43

    Nama Anggota Kelompok:

    1. ............

    2.

    3.

    4.

    5.

    LKS (Lembar Kegiatan Siswa)

    LATIHAN

    1. Sebutkan sifat-sifat operasi hitung bilangan dan berikan contoh pada masing-

    masing sifat.

    2. Tentukan bilangan bulat yang terletak diantara: a. 5 < 9 b. 4 < 8

    2. Jika n adalah bilangan bulat, tentukan nilai n agar menjadi kalimat yang benar.

    a. 16 n = -5 b. n 8 = -15 c. n (-17) = 23

    3. Jarak Surabaya Jakarta adalah 694 km. Kota Solo terletak diantara Surabaya Jakarta. Jika jarak Solo Jakarta adalah 320 km. Tentukan jarak Solo Surabaya?

    4. Salin dan lengkapi tabel berikut.

    a b c a x (b c) a x b a x c (a x b) + (a + c) 4 3 6 4 3 -6 4 -3 -6 -4 -3 -6 4 -3 6

  • 44

    LEMBAR PENYELESAIAN

  • 45

    LEMBAR VALIDASI SOAL PEMECAHAN MASALAH

    Soal pemecahan masalah digunakan untuk mengidentifikasi profil pemecahan

    masalah siswa. Dalam soal tersebut, terdapat butir yang meminta siswa untuk

    memecahkan masalah matematika.

    Petunjuk:

    1. Berdasarkan pendapat Bapak/ibu berilah tanda cek () pada kotak yang

    tersedia

    2. Jika ada yang perlu dikomentari, tulislah pada bagian komentar/saran atau

    pada soal pemecahan masalah

    Tinjauan No Indikator Soal pemecahan

    masalah Ya Tidak Materi

    1 Soal pemecahan masalah adalah soal yang tidak dapat dijawab dengan prosedur rutin yang telah diketahui siswa

    2 Situasi yang digunakan dalam soal pemecahan masalah adalah situasi yang dikenal siswa

    3 Soal pemecahan masalah divergen dalam jawaban maupun cara penyelesaian

    4 Berkaitan dengan lebih dari satu pengetahuan/konsep matematika siswa

    5 Isi materi sesuai dengan tingkat kelas yang digunakan

    Komunikasi 6 Rumusan butir pertanyaan menggunakan kata Tanya/perintah yang menuntut jawaban uraian

    7 Informasi mudah dimengerti dan jelas tertangkap maknanya

    8 Rumusan butir soal tidak menimbulkan penafsiran ganda

    Bahasa 9 Rumusan butir soal menggunakan bahasa yang sederhana, kominikatif dan mudah dipahami

    10 Rumusan butir soal menggunakan kata atau kalimat yang tidak menimbulkan makna ganda atau salah pengertian

    11 Rumusan butir soal menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar

    12 Rumusan butir soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat (bias budaya)

    Simpulan

  • 46

    Untuk baris simpulan mohon diisi:

    LD: layak digunakan

    LDP: layak digunakan dengan perbaikan

    TLD: tidak layak digunakan

    Komentar/Saran:

    Malang,2012

    Validator

    ()

  • 47

    LEMBAR VALIDASI BUTIR SOAL TES

    Mata Pelajaran : Matematika

    Pokok Bahasan : Bilangan Bulat

    Nama Validator :

    Petunjuk :

    1. Berdasarkan pendapat Bapak / Ibu berilah tanda cek ( v ) pada kolom yang tersedia

    2. Jika ada yang perlu dikomentari, tulislah pada lembar komentar / saran untuk tiap

    butir soal yang bersangkutan

    Kriteria Penilaian Kategori Tinjauan No. Indikator Ya Tidak

    Materi 1. Soal sesuai dengan indikator

    2. Batasan jawaban yang hendak diukur sudah jelas

    3. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran

    4. Isi materi tes sesuai dengan sekolah dan tingkat kelas

    Konstruksi 5.

    Rumusan butir soal menggunakan kata tanya/ perintah yang menuntut jawaban uraian

    6. Rumusan butir soal tidak menimbulkan penafsiran ganda

    Bahasa 7.

    Rumusan butir soal menggunakan bahasa yang sederhana, komunikatif dan mudah dipahami

    8. Rumusan butir soal menggunakan kata-kata/kalimat yang tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah penafsiran

    9. Rumusan butir soal menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar

    10. Rumusan butir soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat

    Kesimpulan

  • 48

    Keterangan

    Untuk kolom kesimpulan mohon diisi :

    LD = layak digunakan

    LDP = layak digunakan dengan perbaikan

    TLD = tidak layak digunakan ( diganti )

    Malang, Desember 2013

    Validator

    (.)