Rancangan Metil Salisilat

8
A. JUDUL Analisi obat dalam sedian semi padat. Analisis Metil Salisilat dalam Sediaan obat gosok ( balsam aneka merk dan counterpain ) dengan metode Asidimetri. B. TUJUAN Memilih dan menerapkan metode analisis untuk analisis obat sediaan semi padat C. DASAR TEORI : Metil salisilat adalah sebuah senyawa organik dan merupakan sebuah ester. Ester adalah sebuah kombinasi dari sebuah asam organik dan sebuah alkohol. Metil salisilat juga dikenal sebagai minyak gandapura dan ditemukan secara alami didalam tanaman. Metil salisilat digambarkan sebagai sebuahsenyawa yang sangat aromatik, cairannya kuning agak terang. Metil salisilatdiperkirakan menjadi pelindung untuk tanaman yang menghasilkan minyak.Dahulu, Metil Salisilat dihasilkan dari destilasi ranting birch manis dan tanaman gandapura. Sekarang, metil salisilat disintesis dan didapatkan dari esterifikasi asam salisilat dengan metanol. Metil salisilat dapat berupa cairan minyak kuning atau merah. Dapat berwarna bening juga. Dalam air, metil salisilat terlarut. Asam salisilat terdiri

description

Rancangan Metil Salisilat

Transcript of Rancangan Metil Salisilat

A. JUDUL Analisi obat dalam sedian semi padat.Analisis Metil Salisilat dalam Sediaan obat gosok ( balsam aneka merk dan counterpain ) dengan metode Asidimetri.

B. TUJUAN Memilih dan menerapkan metode analisis untuk analisis obat sediaan semi padat

C. DASAR TEORI :Metil salisilat adalah sebuah senyawa organik dan merupakan sebuah ester. Ester adalah sebuah kombinasi dari sebuah asam organik dan sebuah alkohol. Metil salisilat juga dikenal sebagai minyak gandapura dan ditemukan secara alami didalam tanaman. Metil salisilat digambarkan sebagai sebuahsenyawa yang sangat aromatik, cairannya kuning agak terang. Metil salisilatdiperkirakan menjadi pelindung untuk tanaman yang menghasilkan minyak.Dahulu, Metil Salisilat dihasilkan dari destilasi ranting birch manis dan tanaman gandapura. Sekarang, metil salisilat disintesis dan didapatkan dari esterifikasi asam salisilat dengan metanol. Metil salisilat dapat berupa cairan minyak kuning atau merah. Dapat berwarna bening juga. Dalam air, metil salisilat terlarut. Asam salisilat terdiri dari jarum seperti Kristal yang rasanya manis. Dapat larut dibanyak zat termasuk alkohol, benzena, dan air mendidih. Metanol adalah bagian dari metil salisilat dan gugus hidroksilnya bereaksi dengan asam asetat. Hasilnya adalah asam asetilsalisilat yang dikenal sebagai aspirin (Irwandi, 2014. Hal: 34).Suatu ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugusCO2R dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibentukdengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dan suatu alkohol, suatu reaksi yang disebut reaksi esterifikasi. Esterifikasi berkataliskan asam dan merupakan reaksi yang reversible (Fessenden, 1982. Hal : 82).Asam salisilat merupakan salah satu bahan kimia yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari serta mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi karena dapat digunakan sebagai bahan intermediat dari pembuatan obat-obatan seperti antiseptik dan analgesik. Salah satu turunan dari asam salisilat adalah metil salisilat. Metil salisilat sering digunakan sebagai bahan farmasi, penyedap rasa pada makanan, minuman, gula-gula, pasta gigi, antiseptik,dan kosmetik serta parfum. Metil salisilat telah digunakan untuk pengobatan sakit saraf, sakit pinggang, radang selaput dada, dan rematik, juga sering digunakan sebagai obat gosok dan balsem (Supardani dan Pranoto, 2006). Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam-basa maka disebut sebagai titrasi asam-basa, titrasi redoks untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi-oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatkan pembentukan reaksi kompleks, dan lain sebagainya (Day dan Underwood, 1986). Larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut dengan titran. Titran ditambahkan sedikit demi sedikit (dari dalam buret) pada titrat (larutan yang dititrasi) sampai terjadi perubahan warna indikator. Baik titrat maupun titran biasanya berupa larutan. Titik dimana reaksi itu tepat lengkap, disebut titik ekivalen (setara) atau titik akhir teoritis. Pada saat titik ekivalen ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Pada saat tercapai titik ekivalen maka pH-nya 7 (netral). Semakin jauh titik akhir titrasi dengan titik ekivalen maka semakin besar kesalahan titrasi. Oleh karena itu, pemilihan indikator menjadi sangat penting agar warna indikator berubah saat titik ekivalen tercapai.. Denganmenggunakan data volume titran, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titran (Sukmariah, 1990).Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan metode titrasi asidimetri, yaitu salah satu titrasi penetralan dimana larutan asam digunakan sebagai titran untuk menentukan kadar suatu larutan basa (titrat). Indikator yang dipakai dalam titrasi ini adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH, yaitu fenolftalein. Penambahan indikator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes. Indikator asam basa akan memiliki warna yang berbeda dalam keadaan tak terionisasi dengan keadaan terionisasi. Sebagai contoh untuk indikator fenolftalein (PP), dalam keadaan tidak terionisasi (dalam larutan asam) tidak akan berwarna (colorless) dan akan berwarna merah keunguan dalam keadaan terionisasi (dalam larutan basa). Pada kasus ini, asam lemah tidak berwarna dan ionnya berwarna merah muda terang. Penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri, dan mengubah indikator menjadi tak berrwarna (Keenan, dkk., 1991).D. ALAT DAN BAHAN Alat Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain :1. neraca analitik, 2. tabung reaksi, 3. pembakar bunsen, 4. kaki tiga, 5. korek api, 6. spatula,7. labu ukur, 8. labu erlenmeyer, 9. beaker glass, 10. pipet tetes, 11. pipet volume, 12. buret, 13. statif.

Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain :1. Obat gosok ( balsam, dan conterpain )2. FeCl3,3. akuades, 4. NaOH 1 N, 5. Indikator fenolftalein, 6. H2SO4 1 N.

E. PROSEDUR KERJAA. Pemutusan Ikatan Metil Salisilat Menjadi Asam Salisilat 1. Menimbang Balsam sebanyak 10 gram2. memasukkan dalam beaker glass 3. menambahkan NaOH 1 N sebanyak 40 ml 4. merefluks selama 1 jam catatan didapatkan dua lapisan, diambil lapisan yang mengandung analit yaitu yang berwarna kuning jernih

B. Identifikasi Kualitatif 1. mengambil beberapa mililiter Sampel hasil refluks ke dalam tabung reaksi 2. menambahkan 5 ml akuades 3. menetesi sampel hasil refluks dengan FeCl3 hingga membentuk warna ungu

C. Identifikasi Kuantitatif 1. Mengambil sampel sebanyak 10 mL2. memasukkan sampel dalam labu erlenmeyer 3. menambahkan 2-3 tetes indikator fenolftalein 4. menitrasi dengan H2SO4 1 N sampai terjadi perubahan wana dari merah muda menjadi bening 5. mereplikasi ( mengulang titrasi ) sebanyak 3 kali

DAFTAR PUSTAKA

Day, R. A. dan A. L. Underwood. 1986. Analisa Kimia Kuantitatif. Penerbit Erlangga : Jakarta.Fessenden dan Fessenden. 1981. Kimia Oragnik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta:ErlanggaIrwandi, Dedi. 2014. Experiments of Organic Chemistry. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta P.IPA-FITK Press.Keenan, C. W., dkk. 1991. Ilmu Kimia untuk Universitas Jilid I. Penerbit Erlangga : Jakarta. Sukmariah. 1990. Kimia Kedokteran Edisi 2. Bina Rupa Aksara : Jakarta.Supardani, D. A. dan A. Pranoto. 2006. Perancangan Pabrik Asam Salisilat dari Phenol. Jurusan Teknik Kimi FTI Institut Teknologi Bandung : Bandung.