Rancangan AI GC MS Daun Pandan.docx

5
RANCANGAN PERCOBAAN ANALISIS INSTRUMEN GC-MS JUDUL : Uji Alkaloid Ekstrak Daun Pandan Wangi dan Analisisnya Menggunakan GC-MS. TUJUAN : 1. Untuk mengidentifikasi kandungan alkaloid dalam daun pandan. 2. Untuk mengidentifikasi senyawa yang terkandung dalam ekstrak etil asetat daun Pandan Wangi TEMPAT : Laboratorium FKIP Kimia UNLAM Banjarmasin I. DASAR TEORI Bahan-bahan hayati telah digunakan oleh manusia untuk memenuhi berbagai keperluan hidup. Indonesia yang beriklim tropis memiliki sumber daya alam hayati yang sangat beranekaragam. Tumbuh-tumbuhan hutan tropik Indonesia memiliki peranan dalam era teknologi yang tidak kalah penting dengan sumber daya alam lainnya seperti gas, batu bara, mineral, dan lain-lain. Dari segi kimia, sumber daya alam hayati ini merupakan sumber senyawa kimia yang tak terbatas jenis maupun jumlahnya. Dengan demikian keanekaragaman hayati dapat diartikan sebagai keanekaragaman kimiawi yang mampu menghasilkan bahan- bahan kimia, baik untuk kebutuhan manusia maupun organisme lain seperti untuk obat-obatan, insektisida,

description

instrumen

Transcript of Rancangan AI GC MS Daun Pandan.docx

RANCANGAN PERCOBAAN ANALISIS INSTRUMENGC-MS

JUDUL: Uji Alkaloid Ekstrak Daun Pandan Wangi dan Analisisnya Menggunakan GC-MS.TUJUAN: 1. Untuk mengidentifikasi kandungan alkaloid dalam daun pandan. 2. Untuk mengidentifikasi senyawa yang terkandung dalam ekstrak etil asetat daun Pandan WangiTEMPAT : Laboratorium FKIP Kimia UNLAM Banjarmasin

I. DASAR TEORIBahan-bahan hayati telah digunakan oleh manusia untuk memenuhi berbagai keperluan hidup. Indonesia yang beriklim tropis memiliki sumber daya alam hayati yang sangat beranekaragam. Tumbuh-tumbuhan hutan tropik Indonesia memiliki peranan dalam era teknologi yang tidak kalah penting dengan sumber daya alam lainnya seperti gas, batu bara, mineral, dan lain-lain. Dari segi kimia, sumber daya alam hayati ini merupakan sumber senyawa kimia yang tak terbatas jenis maupun jumlahnya. Dengan demikian keanekaragaman hayati dapat diartikan sebagai keanekaragaman kimiawi yang mampu menghasilkan bahan-bahan kimia, baik untuk kebutuhan manusia maupun organisme lain seperti untuk obat-obatan, insektisida, kosmetika, dan sebagai bahan dasar sintesa senyawa organik yang lebih bermanfaat (Achmad, 1985).Pengobatan secara tradisional sebagian besar menggunakan ramuan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan baik berupa akar, kulit batang, kayu, daun, bunga, atau bijinya. Agar pengobatan secara tradisional dapat dipertanggungjawabkan maka diperlukan penelitian ilmiah seperti penelitian di bidang farmakologi, toksikologi, identifikasi, dan isolasi zat kimia aktif yang terdapat dalam tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang banyak digunakan sebagai obat tradisional adalah pandan wangi, dengan nama ilmiah Pandanus amaryllifolius Roxb, termasuk genus pandanus dari suku Pandanaceae. Daun pandan wangi sering digunakan sebagai bahan penyedap, pewangi, dan pemberi warna hijau pada masakan. Selain itu juga berkhasiat untuk menghitamkan rambut, menghilangkan ketombe, rambut rontok, lemah saraf, tidak nafsu makan, rematik, sakit disertai gelisah, serta pegal linu (Dalimartha, 2002).Daun pandan wangi mengandung alkaloid, saponin, flavonoida, tanin, polifenol, dan zat warna (Sugati dan Jhonny, 1991). Komposisi utama yang menyebabkan aroma pada pandan wangi tidak diketahui dengan pasti. Kemungkinan senyawa utama penyusun aroma pada daun pandan wangi adalah 2-acetyl-1-pyrroline (2AP)(Buttery, 1983)Sebuah penelitian (Sukandar, 2007) melaporkan tumbuhan pandan wangi memiliki beberapa senyawa kimia yang menjadi komponen penyusun minyak atsiri daun pandan wangi (P. amaryllifolius Roxb.) yaitu : 3-alil 6-metoksi fenol, 3-metil 2 (5H) furanon, dietil ester 1,2-benzenadikarboksilat, dan 1,2,3-propanetril ester asam dodekanoat.

II. ALAT DAN BAHAN :Alat-alat yang digunakan antara lain :1. Neraca analitik1 buah2. Lumpang dan alu1 buah3. Gunting1 buah4. Gelas kimia 100 mL2 buah5. Tabung reaksi2 buah6. Spatula1 buah7. Batang pengaduk1 buah8. Erlenmeyer2 buah9. Rak tabung reaksi1 buah10. Kaca arloji1 buah11. Gelas ukur 10 mL1 buah12. Corong biasa1 buah13. Pipet tetes2 buah14. GC-MS 6890 N-59731 buah

A. Bahan yang digunakan, yaitu:1. Amoniak 25%2. Kloroform3. Kertas saring4. H2SO4 5%5. Etanol6. Etil asetat7. Aquades8. Sampel ( daun pandan)

PROSEDUR KERJA :1. Identifikasi AlkaloidEkstraksi Alkaloid1. Memotong-motong dua atau empat gram daun pandan menjadi potongan kecil dan menggerus bersama dengan 10 mL kloroform menggunakan lumpang dan alu.2. Menambahkan kloroform-amonia (10 mL) kedalam hasil gerusan, mengaduk dan kemudian menyaring ke dalam tabung reaksi.3. Menambahkan sekitar 1 mL larutan 5% asam sulfat kedalam ekstrak kloroform-amonia, mengocok dan membiarkan kedua lapisan memisah. 4. Mengambil lapisan air (ekstrak alkaloid total) dan menempatkan ke dalam dua tabung reaksi.

2. Analisis dengan GC-MSMengeringkan dan menghaluskan 25 g daun pandan wangi.1. Memaserasi dengan etil asetat (3 x 24 jam). 2. Menyaring ekstrak, lalu memekatkan filtrat pada suhu 4065oC hingga diperoleh padatan gum berwarna.3. Mengidentifikasi kandungan senyawanya menggunakan GC-MS dengan kondisi suhu oven (50o C 290o C), Interface (290o C), kontrol mode (split), tekanan (20.8 psi), total flow (23.7 ml/min), split ratio : (200 : 1), split flow (199 ml/min), gas (He), dan detector (MSD).