rancangan

4
RANCANGAN PERCOBAAN Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Fenol Dari Ekstrak Metanol Biji Pepaya (Carica Papaya Linn) I. TUJUAN PERCOBAAN Mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa yang terkandung di dalam ekstrak metanol biji papaya (carica papaya Linn) II. DASAR TEORI Senyawa organik bahan alam dapat berupa metabolit primer dan metabolit sekunder. Ahli kimia organik berpendapat bahwa metabolit sekunder adalah bahan alam yang terpenting dan berperan pada kelangsungan hidup. Sejak permulaan abad ini, para peneliti kimia semakin tertarik dengan senyawa organik bahan alam untuk diisolasi dan digunakan sebagai bahan untuk keperluan mahluk hidup (Manitto, 1992). Salah satu tumbuhan yang mengandung senyawa metabolit sekunder adalah biji pepaya. Biji pepaya yang tak asing lagi bagi masyarakat, dan termasuk salah satu diantara tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional. Secara umum biji pepaya digunakan untuk mencegah dan membasmi cacing yang bersarang di dalam saluran pencernaan, mencegah penyakit kulit, kontrasepsi pria, bahan baku obat masuk angin dan sebagai sumber untuk mendapatkan minyak dengan kandungan asam-asam lemak tertentu. Selain mengandung asam-asam lemak, biji pepaya diketahui mengandung senyawa kimia lain seperti golongan fenol, alkaloid, dan saponin. 1

description

praktikum

Transcript of rancangan

RANCANGAN PERCOBAANIsolasi Dan Identifikasi Senyawa FenolDari Ekstrak Metanol Biji Pepaya (Carica Papaya Linn)

I. TUJUAN PERCOBAANMengisolasi dan mengidentifikasi senyawa yang terkandung di dalam ekstrak metanol biji papaya (carica papaya Linn)

II. DASAR TEORISenyawa organik bahan alam dapat berupa metabolit primer dan metabolit sekunder. Ahli kimia organik berpendapat bahwa metabolit sekunder adalah bahan alam yang terpenting dan berperan pada kelangsungan hidup. Sejak permulaan abad ini, para peneliti kimia semakin tertarik dengan senyawa organik bahan alam untuk diisolasi dan digunakan sebagai bahan untuk keperluan mahluk hidup (Manitto, 1992).Salah satu tumbuhan yang mengandung senyawa metabolit sekunder adalah biji pepaya. Biji pepaya yang tak asing lagi bagi masyarakat, dan termasuk salah satu diantara tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional. Secara umum biji pepaya digunakan untuk mencegah dan membasmi cacing yang bersarang di dalam saluran pencernaan, mencegah penyakit kulit, kontrasepsi pria, bahan baku obat masuk angin dan sebagai sumber untuk mendapatkan minyak dengan kandungan asam-asam lemak tertentu. Selain mengandung asam-asam lemak, biji pepaya diketahui mengandung senyawa kimia lain seperti golongan fenol, alkaloid, dan saponin.

III. ALAT DAN BAHANA. Alat yang digunakan1. Seperangkat alat kromatografi (KLT dan Kolom)2. Spektrofotometer UV-Vis dan IR3. Berbagai Alat Gelas

B. Bahan yang digunakan1. Biji Pepaya2. Metanol3. Kloroform4. n-heksana5. H2SO4 pekat6. CH3COOH anhidrat7. KBr8. Silika Gel9. Etil Asetat10. Eter11. Etanol12. Aquades

IV. PROSEDUR KERJAMembersihkan biji pepaya dan mengeringkan dengan cara dianginkan di udara terbuka yang terlindungi dari sinar matahari kemudian menghaluskan hingga terbentuk serbuk.A. Ekstraksi 1. Menimbang sebanyak 600 gram sampel serbuk kering biji pepaya 2. Kemudian memaserasi dengan metanol selama 4 x 24 jam, setiap 24 jam pelarut diganti dengan yang baru hingga filtrat tidak berwarna. 3. Memisahkan filtrat dengan menggunakan rotari evaporator hingga diperoleh ekstrak kental metanol.

B. Pemisahan dan Pemurnian1. Ekstrak metanol yang telah diuji fitokimianya dianalisis dengan menggunakan kromatografi lapis tipis sampai diperoleh pola pemisahan yang baik untuk melihat pola noda (kandungan senyawa). 2. Memisahkan ekstrak metanol sebanyak 10 gr dengan kromatografi kolom dengan fasa diam silica gel GF60 dan dielusi berturut-turut. 3. Menganalisis hasil pemisahan dengan kromatografi lapis tipis untuk melihat pola noda yang sama untuk digabungkan. 4. Menggabungkan hasil kromatografi kolom yang mempunyai harga (Rf) sama, sehingga diperoleh fraksi-fraksi kemudian menguapkan pelarutnya.

C. Uji Kemurnian Menguji hasil kromatogrfi kolom secara KLT dengan menggunakan beberapa campuran eluen. Bila tetap menghasilkan noda satu maka fraksi tersebut dapat dikatakan sebagai isolat relatif murni secara KLT.

D. Identifikasi UV-Vis dan IR

Hasil isolat pemisahan dan pemurnian dari ekstrak metanol yang telah diuiji fitokimia dan telah di KLT, selanjutnya dianalisis dengan Spektrofotometer UV-Vis dan Spektrofotometer Infra merah.

V. DAFTAR PUSTAKA

Olii, Helda, Weny J. A Musa, dan Mardjan Paputungan. 2014. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Fenol dari Ekstrak Metanol Biji Pepaya (Carica Papaya Linn).http://download.portalgaruda.org/article.php?article=137511&val=3591 (akses pada tanggal 5 Maret 2015)3