Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

55
RANCANG BANGUN EMERGENCY SECURITY CALLER BERBASIS ANDROID UNTUK SITUASI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA STUDI KASUS KELURAHAN PONDOK RANGGON Skripsi/ Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi Persyaratan mencapai Gelar kesarjanaan NAMA : DODI HERCANDRA NPM : 201043500638 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA 2015

description

RANCANG BANGUN EMERGENCY SECURITY CALLER BERBASIS ANDROID UNTUK SITUASI

Transcript of Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

Page 1: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

RANCANG BANGUN EMERGENCY SECURITY CALLER BERBASIS

ANDROID UNTUK SITUASI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

STUDI KASUS KELURAHAN PONDOK RANGGON

Skripsi/ Tugas Akhir

Diajukan untuk melengkapi

Persyaratan mencapai

Gelar kesarjanaan

NAMA : DODI HERCANDRA

NPM : 201043500638

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK

MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

JAKARTA

2015

Page 2: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

i

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR

Nama : Dodi Hercandra

NPM : 201043500638

Program Studi : Teknik Informatika

Fakulta : Fakultas Teknik, Matematika, dan Ilmu

Pengetahuan Alam

Judul Skripsi/ Tugas Akhir : Rancang Bangun Emenrgency Security

Caller Berbasis Android Untuk Situasi

Kekerasan Dalam Rumah Tangga Study

Kasus Kelurahan Pondok Ranggon

Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Pada tanggal ........................

Pembimbing Materi Pembimbing Teknik

Aswin Fitriansyah, M.Kom Dewi Driyani, ST., M.M.

Page 3: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi/ Tugas Akhir ini

adalah karya saya sendiri. Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau

sebagian isi skripsi/ tugas akhir ini bukan hasil tulisan saya sendiri saya bersedia

menerima sanksi sesuai Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab IV Pasal 25

Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta, Februari 2015

Dodi Hercandra

Page 4: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

iii

ABSTRAK

A. Dodi Hercandra, NPM : 201043500638

B. RANCANG BANGUN EMERGENCY SECURITY CALLER BERBASIS

ANDROID UNTUK SITUASI KEKERASAN DALAM RUMAH

TANGGA STUDY KASUS KELURAHAN PONDOK RANGGON. Skripsi

: Jakarta : Fakultas Teknik, Matematika, Dan Ilmu Pengetahuan Alam :

Program Studi Teknik Informatika : Universitas Indraprasta PGRI, Februari,

2015

C. xvi + 6 Bab + 77 halaman

D. Kata Kunci : Emergency Security Caller, Android, Kekerasan Dalam Rumah

Tangga.

E. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem berbasis klien server

dengan media smartphone berbasis android untuk pelaporan dan

pemanggilan kepada pihak kepolisian untuk mendapatkan penanganan tindak

pidana kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di Jakarta Timur

khususnya wilayah kelurahan pondok ranggon.

Setelah menganalisa sistem emergency security caller untuk kasus kekerasan

dalam rumah tangga, penulis menemukan beberapa permasalahan,

diantaranya sering terjadi kendala dalam pelaporan kepada pihak kepolisian

dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga, respon dari pihak kepolisian

yang kurang cepat dalam penanganan kasus ini.

Metode yang penulis gunakan adalah metode kuantitatif, metode yang lebih

menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena

sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di

jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variabel dan indikator.

F. Daftar Pustaka : 1. Buku 11 buah (tahun 2003 sampai dengan tahun 2012)

2. Surat Kabar 2 buah

3. Internet 6 buah

G. Pembimbing : [Aswin Fitriansyah, M.Kom] Pembimbing Materi

[Dewi Driyani, ST., M.M] Pembimbing Teknik

Page 5: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

iv

“ Jangan Pernah Patah Semangat .....

....Ketika kamu berusaha ”

“Skripsi ini

Kupersembahkan

Buat Ayah, Ibu, dan

Kakak-kakak ku tercinta

pengorbananmu akan kukenang sepanjang masa”

Page 6: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

v

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi/ Tugas Akhir yang berjudul Rancang Bangun Emergency

Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah

Tangga Study Kasus Kelurahan Pondok Ranggon. Ini ditulis untuk memenuhi

salah satu syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan pada Universitas

Indraprasta PGRI. Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penulis

menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang

dengan tulus ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada :

1. Bapak Aswin Fitriansyah, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing Materi

Universitas Indraprasta PGRI.

2. Ibu Dewi Driyani, ST., M.M. selaku Dosen Pembimbing Teknik Universitas

Indraprasta PGRI.

3. Bapak Prof. Dr. Sumaryoto selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI.

4. Bapak Dr. Supardi U.S., MM., M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan

MIPA.

5. Bapak Adhi Susano, M.Kom. Selaku Ketua Prodi Teknik Informatika

Universitas Indraprasta PGRI.

6. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan Universitas Indraprasta PGRI.

Page 7: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

vi

7. Teman-teman mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI angkatan 2010 yang

selalu memberikan doa, motivasi, dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Kepada kedua orang tua saya yang tercinta yang selalu mendoakan dan

membimbing demi keberhasilan anaknya, dan telah memberikan dukungan

baik moril maupun material yang tidak terhitung jumlahnya.

9. Serta kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberi motivasi dan ikut serta membantu dalam penyelesaian laporan ini

hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya

baik bentuk, isi maupun teknik penyajiannya, oleh sebab itu kritikan yang bersifat

membangun dari berbagai pihak penulis terima dengan tangan terbuka serta

sangat diharapkan. Semoga kehadiran skripsi ini memenuhi sasarannya.

Jakarta, Februari 2014

Penulis

Page 8: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. ii

ABSTRAK ........................................................................................................ iii

LEMBAR MOTTO ........................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR SIMBOL ........................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Idintifikasi Masalah ......................................................................... 2

C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 3

D. Perumusan Masalah ......................................................................... 3

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

F. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 4

G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ...................... 7

A. Landasan Teori ................................................................................ 7

B. Penelitian yang Relevan .................................................................. 33

C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 35

Page 9: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 38

A. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 38

B. Metode Penelitian .......................................................................... 39

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 40

D. Langkah – Langkah Pengembangan Sistem .................................. 42

BAB IV RANCANGAN SISTEM ................................................................. 45

A. Definisi Masalah dan Penyelesaian .............................................. 45

B. Algoritma Penyelesaian dengan Flowchart dan Pseudocode....... 48

C. Pembahasan Algoritma ............................................................... 54

D. Rancangan Layer ......................................................................... 55

E. Penjelasan Rancangan Layar………………………………….. . 60

BAB V HASIL DAN UJI COBA ................................................................. 62

A. Penggunaan Program (Manual Book) .......................................... 62

B. Uji Coba Program dengan Contoh Data ...................................... 68

C. Pembahasan Hasil Uji Coba ......................................................... 71

D. Keunggulan dan Kelemahan Sistem ............................................ 75

BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 76

A. Simpulan ...................................................................................... 76

B. Saran ............................................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Activity ........................................................................... 14

Gambar 2.2 Use Case Diagram ................................................................... 26

Gambar 2.3 Komponen Activity Diagram .................................................... 27

Gambar 2.4 Diagaram Sekuensial ................................................................. 28

Gambar 2.5 Collaboration Diagram ............................................................. 29

Gambar 2.6 Diagram Kelas …………………............................................... 30

Gambar 2.7 Diagram Statechart...................................................................... 31

Gambar 2.8 Diagram Komponen…................................................................ 32

Gambar 2.9 Diagram Deployment ................................................................. 32

Gambar 2.10 Kerangka Berfikir ..................................................................... 35

Gambar 4.1 Flowchart Login Server ............................................................. 49

Gambar 4.2 Flowchart Pengolahan Data Penambahan User ........................ 50

Gambar 4.3 Flowchart Pengolahan Data Edit User ...................................... 51

Gambar 4.4 Flowchart Pengolahan Data Hapus User ................................... 53

Gambar 4.5 Rancangan Layar server home website...................................... 55

Gambar 4.6 Rancangan Layar daftar panggilan ............................................ 56

Gambar 4.7 Rancangan Layar Daftar Polsek................................................. 56

Gambar 4.8 Rancangan Layar Daftar User ......................................... 57

Gambar 4.9 Rancangan Layar Utama Clien .................................................. 57

Gambar 4.10 Rancangan Layar daftar polsek klien......................................... 58

Gambar 4.11 Rancangan Layar Set PIN ......................................................... 58

Gambar 4.12 Rancangan Layar menu petunjuk .............................................. 59

Page 11: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

x

Gambar 4.13 Rancangan Layar menu informasi umum .................................. 59

Gambar 5.1 Halaman Login Admin................... ............................................. 62

Gambar 5.2 Menu Utama……......................................................................... 63

Gambar 5.3 Layar Laporan………………… ................................................. 64

Gambar 5.4 Daftar User .................................................................................. 65

Gambar 5.5 Edit Data User ............................................................................ 65

Gambar 5.6 Daftar Polsek…………….. ........................................................ 66

Gambar 5.7 Pengolahan Data Polsek ............................................................. 66

Gambar 5.8 Daftar Operator…………............................................................ 67

Gambar 5.9 Pengolahan Data Operator ......................................................... 67

Page 12: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Aktivitas Dan jadwal Kegiatan .......................................................... 38

Tabel 5.1 Rancangan Pengujian Sistem Server ................................................. 68

Tabel 5.2 Rancangan Pengujian Sistem Klien.................................................... 68

Tabel 5.3 Pengujian Fungsional Aplikasi Klien................................................. 69

Tabel 5.4 Pengujian Fungsional Sistem Server ................................................ 69

Tabel 5.5 Pengujian Interface Aplikasi Klien .................................................. 70

Tabel 5.6 Pengujian Interface Web Server ...................................................... 70

Tabel 5.7 Pengujian Kemanfaatan Sistem...................................................... 71

Tabel 5.8 Hasil Pengujian fungsional aplikasi klien ...................................... 72

Tabel 5.9 Hasil Pengujian Fungsional sistem server……………... ............... 72

Tabel 5.10 Hasil Pengujian Interface Aplikasi Klien…………... .................. 73

Tabel 5.11 Hasil Pengujian Interface Web Server……………………......... 73

Tabel 5.12 Klasifikasi skor angket kemanfaatan............................................ 74

Page 13: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

xii

DAFTAR SIMBOL

A. DIAGRAM USE CASE

Aktor

Menspesifikasikan himpunan peran yang pengguna

mainkan ketika berinteraksi dengan use case

Use Case

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan

sistem yang menghasilkan suatu hasil yang

terstruktur bagi suatu actor.

Extend

Menspesifikasikan bahwa use case target

memperluas perilaku dari usecase sumber pada satu

titik yang diberikan

Include

Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara

eksplisit

Page 14: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

xiii

B. DIAGRAM AKTIVITAS

Start point

Menggambarkan titik awal aktivitas

dari suatu proses, biasanya terletak

pada pojok kiri atas

End Point

Menggambarkan titik akhir aktivitas

dari suatu proses

Activities

Menggambarkan proses bisnis dan

dikenal sebagai activity state

Arus Data

Arus data yang dilakukan oleh system

Decision

Digunakan untuk menggambarkan

suatu keputusan/tindakan yang harus

diambil pada kondisi tertentu

Page 15: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

xiv

C. DIAGRAM SEKUENSIAL

Aktor

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan

sistem informasi dan mendapatkan manfaat dari sistem.

Objek

Berpartisipasi secara berurutan dengan mengirimkan dan

/ atau menerima pesan. Ditempatkan dibagian atas

diagram

Garis Hidup Objek

Menandakan kehidupan obyek selama urutan.

Pesan

Obyek mengirim suatu pesan ke obyek lain.

D. DIAGRAM KOLABORASI

Aktor

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan

sistem informasi dan mendapatkan manfaat dari sistem

Pesan

Obyek mengirim suatu pesan ke obyek lain

Obyek

Berpartisipasi secara berurutan dengan mengirimkan dan /

atau menerima pesan

Page 16: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

xv

E. DIAGRAM KELAS

Asosiasi

Koneksi yang saling terkait antar kelas

Realisasi

Relasi antar kelas den Interfacenya

Generalisasi

Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-

spesialisasi (umum-khusus)

Depedensi

Relasi antar kelas dengan makna

kebergantungan antar kelas

Agregasi

Relasi antar keseluruhan dengan bagian

F. DIAGRAM STATECHART

Start point

Menggambarkan titik awal aktivitas dari suatu proses,

biasanya terletak pada pojok kiri atas

End Point

Menggambarkan titik akhir aktivitas dari suatu proses

Activities

Menggambarkan proses bisnis dan dikenal sebagai activity

state

Arus Data

Arus data yang dilakukan oleh system

Page 17: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

xvi

G. FLOWCHART

Terminator

Pemulai dan atau pengakhir program

Garis Alir

Arah aliran program

Proses

Proses perhitungan/proses pengolahan data

Input/Output Data

Proses input/output data, parameter, informasi

Decision

Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang

memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya

Page 18: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan system operasi handphone telah mengalami kemajuan.

Sebagaimana kia kenal saat ini ada iOs, PalmOs, Symbian, Java, dan Android.

Adapun system yang sedang dikembangkan oleh Google adalah Android, yang

saat ini sangat popular di masyarakat dan mendukung fitur touch screen

beserta fitur canggih lainnya.

Menurut hasil survey dari Gartner, sebuah peruahaan riset dan konsultan

Teknologi Informasi (TI) ternama, terlihat adanya peningkatan pangsa pasar

Android lebih dari 700% dalam tahun 2010 yang memiiki nominal

smartphone terjual sebanyak 67.224.500. Hal ini menunjukan besarnya potensi

Android di masa depan.

Pada tahun 2013 media masa lokal sering memberitakan adanya tindak

pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di wilayah Jakarta. Misalnya

kasus pemukulan seorang suami kepada istrinya yang terjadi di rumah

kontrakannya di Jalan Damai 2, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung,

Jakarta Timur pada Minggu (14/7/13) dan kasus penyiksaan seorang ayah

kepada anak tirinya dengan cara menyundutkan rokok dibagian tubuhnya.

Kejadian itu terjadi dirumahnya sendiri, Jalan Sepakat 3, Pondok Ranggon,

Cipayung, Jakarta Timur pada Selasa sore 22/10/13.

Page 19: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

2

Kejadian tersebut terjadi dalam situasi yang tertutup dan mencekam

karena korban dalam keadaan terancam, sehingga korban tidak sempat

menghubungi tetangga ataupun aparat keamanan dengan cara konvensional.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu aplikasi emergency yang mampu

menghubungkan polisi tanpa diketahui oleh pelaku yang sedang melakukan

tindakan penganiayaan. Maka penulis memilih judul skripsi yaitu Rancang

Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android untuk Kasus Kekerasan

Dalam Rumah Tangga Study Kasus Kelurahan Pondok Ranggon.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah korban KDRT yang berada dalam ancaman

keselamatannya terkendala dalam hal pelaporan kepada pihak kepolisian. Hal

tersebut mengakibatkan transfer informasi tentang terjadinya tindak pidana

kekerasan dalam rumah tangga tersebut tidak tersampaikan dengan cepat dan

penangan kasus KDRT itu pun kurang efisien. Hal ini disebabkan belum

adanya aplikasi khusus untuk mempermudah masyarakat dalam proses

pelaporan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Aplikasi mobile device yang

kini dibutuhkan masyarakat akan mendukung percepatan laporan kepada pihak

berwajib dalam hal ini kepolian daerah sekitar. Informasi yang diterima oleh

pihak kepolisian mengenai kekerasan dalam rumah tangga untuk ditindak

lanjuti secara cepat membutuhkan data yang valid dan dapat dipertanggung

jawabkan.

Page 20: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

3

C. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini disebutkan sebagai berikut :

1. Penerapan aplikasi mobile device sebagai clien yang digunakan untuk

mengakses database yang berupa webite yang berisi informasi mengenai

lokasi pusat pengaduan kepada pihak berwajib dalam hal ini kepolisian.

Semua hal yang dibutuhkan untuk pelaporan kepada pihak yang berwajib

bias diakses dengan cepat menggunakan aplikasi yang berada pada mobile

device.

2. Penggunaan aplikasi eclips yang dilengkapi dengan ADT 16.0.1. Plugin,

Android-SDK_r16 untuk mendevelop aplikasi kedalam handphone, setelah

di desain sebelumnya menggunakan eclips. Minimal penggunaan Android

dengan API 14. Sementara itu database yang digunakan oleh server adalah

MySQL.

3. Objek penelitian ini dikhususkan untuk wilayah Pondok Ranggon, Jakarta

Timur.

D. Perumusan Masalah

Melihat dari latar belakang masalah diatas, penulis dapat merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membangun system emergency security caller berbasis android

untuk situasi kekerasan dalam rumah tangga yang dapat mempermudah

pelaporan dan mendapatkan reaksi cepat dari pihak kepolisian ?

Page 21: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

4

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan merancang sistem berbasis klien server

dengan media smartphone berbasis Android untuk pelaporan dan pemanggilan

kepada pihak kepolisian untuk mendapatkan penanganan tindak pidana

kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi di Jakarta Timur khususnya

wilayah Kelurahan Pondok Ranggon. Sehingga korban kekerasan dalam

rumah tangga dapat segera mendapatkan penanganan dari pihak kepolisain.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian Emergency Security Caller untuk situasi KDRT ini memiliki

beberapa manfaat, yaitu :

a. Untuk pihak kepolisian, manfaat yang diperoleh adalah penerimaan

informasi yang cepat dan akurat mengenai terjadinya tindak pidana

kekerasan dalam rumah tangga.

b. Untuk korban KDRT dapat menghubungi pihak kepolisian tanpa resiko

dicurigai oleh pelaku KDRT dan mendapatkan penanangan yang maksimal

atas kejadian kriminal yang dialami.

c. Untuk masyarakat yang dapat menggunakan aplikasi ini untuk memberikan

informasi tindak kriminal tanpa harus datang langsung ke kantor polisi atau

digunakan menelpon kantor polisi se- Jakarta Timur secara efektif.

d. Untuk penulis, manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah dapat

menerapkan ilmu yang selama ini dipelajari dan sebagai syarat untuk

memenuhi gelar sarjana.

Page 22: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

5

e. Sebagai rujukan bagi peneliti lain dalam mengembangkan aplikasi

berorientasi pada manfaat untuk masyarakat.

f. Diharapkan kedepannya ada aplikasi mobile device yang tidak hanya

memberikan informasi lokasi dan pin clien saja, tapi mungkin dapat

menambahkan gambar lokasi secara detail atau profile clien yang lengkap.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan sistematis dalam

memahami penulisan skripsi ini, maka penulisan skripsi ini dibagi dalam 6

bab, yaitu :

Bab 1 Pendahuluan

Dalam bab ini berisi hal - hal yang paling mendasar mengenai penulisan

skripsi ini, mulai dari latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, keguaan penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab 2 Landasan Teori, Penelitian Yang Relevan dan Kerangka Berfikir

Bab ini berisi beberapa teori yang digunakan dalam penyusunan dan

penelitian skripsi. Dalam landasan teori yang berkaitan dengan aplikasi

android yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat khususnya untuk

aplikasi emergency security caller kekerasan dalam rumah tangga. Dalam bab

ini juga dijelaskan darimana penulis mendapatkan beberapa pedoman dari

peneliti sebelumnya. Serta adanya kerangka berfikir yang menerangkan secara

singkat pola alur dariada penelian yang dilaksanakan.

Page 23: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

6

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang waktu dan tempat penelitian serta metode

penelitian berdasarkan study kasus pada lingkungan yang telah ditentukan,

mengenai langkah – langkah penelitian dan pengumpulan data.

Bab 4 Analisis Sistem Berjalan

Bab ini berisi tentang penyelesaian dari masalah yang ada diatas,

algoritma penyelesaian masalah menggunakan Flowchart, perancangan layar

dan penjelasan mengenai perancangan layar.

Bab 5 Hasil dan Uji Coba

Bab ini berisi bagaimana cara penggunana aplikasi yang telah dibuat,

dana uji coba dari pada aplikasi yang telah dibuat, pembahasan dari pada hasil

uji coba aplikasi.

Bab 6 Penutup

Bab ini berisi uraian tentang pokok kesimpulan dan saran yang perlu

disampaikan kepada semua pihak yang berkepentingan dalam penelitian,

baik untuk penulis atau pembaca.

Page 24: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

7

BAB II

LANDASAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN

KERANGKA BERFIKIR

A. Landasan Teori

1. Sistem operasi Android

a. Pengenalan Sistem Operasi Android

Sistem operasi untuk telpon seluler yang merupakan hasil

modifikasi Linux. Sejauh ini Android termasuk system operasi yang

cepat sekali memperbarui software mereka. Android menyediakan

kesempatan terbuka bagi para pengembang (developer) untuk

menciptakan aplikasi kreasi sendiri untuk ditanamkan pasa system

operasi ini. (Andry, 2011:2)

Awalnya, Google Inc. membeli perusahaan Android Inc.,

perusahaa start up yang saat ini tengah fokus membuat piranti lunak

untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah

Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras,

peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel,

Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Pada saat konferensi perdana terkait Android, 5 November 2007

Android bersama Open Headset Alliance menyatakan dukungan

pengembangan standart terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak,

Page 25: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

8

Google merilis kode – kode Android dibawah lisensi Apache,

sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.

Pertama yang mendapatkan dukungan penuh dari Google atau Google

Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas

distribusinya tanpa ada dukungan langsung Google atau dikenal sebagai

Open Headset Distribution (OHD).

b. Sejarah Sistem Operasi Android

Andorid pada mulanya perusahaan kecil yang berada di Palo Alto.

Pada Juli 2000, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan

yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri

Android Inc. bekerja pada Google, diantaranya Andy Rubin, Rich

Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap

fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telpon

seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki

pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin

bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung

oleh karnel Linux. Hal ini menunjukan indikasi bahwa Google mulai

melirik untuk terjun dalam persaingan pasar telpon seluler.

Perkembangan Android terbagi menjadi beberapa versi hingga saat ini.

(Andry, 2011:4).

Beberapa versi Android tersebut antara lain :

Page 26: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

9

1) Android Versi 1.1

Google merilis Android versi 1.1, pada tanggal 9 Maret 2009.

Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi,

jam alarm, pencarian suara, pengiriman pesan dengan gmail, dan

pemberitahuan email.

2) Android Versi 1.5 (Cupcake)

Google merilis telpon seluler dengan menggunakan Android

dan SDK (Software Development Kit) pada pertengahan Mei 2009,

yaitu versi 1.5 (Cupcake). Pada versi ini ada beberapa tambahan dan

pembaruan fitur yaitu kemampuan merekam dan menonton video

dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke

Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP,

kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi

layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuikan dengan sistem.

3) Android versi 1.6 (Donut)

Google merilis Donut (versi 1.6) pada September dengan

menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibandingkan

sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan control applet VPN.

Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk

memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang

diintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-

speech engine, kemampuan dial kontak, teknologi test to change

Page 27: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

10

speech (tidak tersedia pada semua ponsel), pengadaan resolusi

VWGA.

4) Android Versi 2.0/2.1 (Éclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android

dengan versi 2.0/2.1 (Elcair), perubahan yang dilakukan adalah

pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan

UI dengan browser baru dan dukungan HTML 5, daftar kontak yang

baru support kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

5) Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan.

Perubahan – perubahan umumnya terhadap versi – versi sebelumnya

antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dalam

aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, integrasi V8 JavaScript engine

yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan

rendering pada browser,pemasangan aplikasi dalam SD Card,

kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto upgrade

dalam aplikasi Android Market.

6) Android versi 2.3 (Gingerbread)

Pada tanggal 6 Desember 2010, Android versi 2.3

(Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang

didapatkan dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan

permainan (gaming),peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka

(user interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan

Page 28: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

11

WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone

virtualization, dan bass boots), dukungan jumlah kamera yang lebih

dari satu.

7) Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)

Android Honeycamb dirancang khusus untuk tablet. Android

versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User interface

pada Honeycamb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet.

Honeycamb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi

perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat

dengan menjalankan Honeycamb adalah MotorolaXoom. Perangkat

tablet dengan platform Android 3.0 yang masuk ke Indonesia pada

Mei 2011 diproduksi oleh Asus. Perangkat tersebut bernama Eee Pad

Transformer.

8) Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)

Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur

Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk

membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan

penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jejaring social, perangkat

tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi

informasi dengan menggunakan NFC.

9) Android versi 4.1 (Jelly Bean)

Google mengumumkan peluncuran Androi versi 4.1 (jelly bean)

pada tanggal 27 juni 2012, dengan membawa beberapa kelebihan

Page 29: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

12

yaitu, peningkatan beberapa fungsi dan performa dari user interface,

peningkatan performa tersebut termasuk “ Project Butter”, dimana

semakin meningkatnya performa responsifitas dari android tersebut,

maka akan lebih ringan juga halus dalam pengoprasiannya. Juga

khususnya untuk tablet akan memiliki kelebihan “Dual boot”.

Dimana tablet pertama yang memakainya adalah Nexus 7, yang

diluncurkan pada tanggal 13 Juli 2012.

c. Sistem Android

Platform Android adalah karnel Linux versi 2.6 yang cukup

responsible untuk berbagai driver device, sumber daya akses,

manajemen daya, dan tugas lainnya. Driver perangkat yang disediakan

meliputi display, kamera, keypad, WiFi, kartu memori, audio, dan IPC

(interprocess communication). Meskipun inti dari Android adalah Linux,

namun tidak semuanya, contohnya seperti T-Mobile G1 yang

dikembangkan menggunakan Java dan dijalankan melalui VM Dalvik.

Sejumlah C/C++ library berbeda di tingkat berikutnya, yakni

diatas karnel seperti OpenGL, WebKit, FreeType, Secure Socet Layar

(SSL), C runtime library(libc), SQLite, dan Media. Librari Sistem C

berdasarkan Berkeley Software Distribution (BSD) disetel untuk kira

kira ukuran aslinya untuk tertanam berbasis Linux perangkat. Media

library berdasarkan pada OpenCORE PacketVideo itu. Librari ini

mampu untuk merekam dan pemutaran format audio dan video.

Page 30: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

13

Perangkat berbasis android hanya mempunyai satu layar

foregraound. Normalnya saat menghidupkan android, yang pertama

terlihat adalah home. Kemudian bila menjalankan sebuah aplikasi,

misalnya catur, User Interfacennya (UI) akan menumpuk diatas layar

sebelumnya (home). Kemudian bila melihat help-nya catur, maka UI

help akan menimpa UI sebelumnya(catur), begitu seterusnya. Semua

proses diatas akan direkam di application stack oleh system Activity

manager. Menekan tombol back hanya kembali ke halaman sebelumnya.

Analoginya mirip dengan browser dimana kertika meng-klik tombol

back browser akan kembali menampilkan halaman sebelumnya.

Setiap Useer Interface diwakili oleh kelas Activity (Activity class).

Setiap activity mempunyai siklus yang dapat dilihat di gambar 2.1.

sebuah aplikasi dapat terdiri dari satu atau lebih activity yang diproses

oleh Linux. (Huda, 2012: 10)

Page 31: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

14

da

Gambar 2.1. Siklus Activity

Sumber : http://www.hptekno.com

1) Activity

Normalnya setiap activity menampilkan satu buah user interface

kepada pengguna. Misalnya sebuah activity menampilkan daftar menu

minuman, kemudian pengguna dapat memilih satu jenis minuman.

Contoh lainnya pada aplikasi sms, dimana data activity digunakan untuk

menusil pesan, activity berikutnya untuk menampilkan nomor kontak

tujuan, atau activity lainnya digunakan untuk menampilkan pesan –

pesan lama. Meskipun activity–activity diatas terdapat dalam satu

aplikasi sms, namun masing-masing activity berdiri sendiri. Untuk

pindah dari satu activity ke activity lainnya dapat melakukan suatu even

misalnya tombol diklik atau melalui trigger tertentu. (Huda, 2012: 12)

Starting

Running

Destroyed

Stoppe

d

Pause

(1). onCreate ( )

(2). onStart ( )

(3). onRestoreInsstanceState( )*

(4). onResume ( ) (3).onResume

(2). onStart

(1). onRestart (1).

onSaveInstanceState()*

(2). onPause ( ) onResume (

)

(1).

onSaveInstanceState()*

(2). onStop( )

<Process

killed>

onDestroy( )

or

<Process

killed>

Page 32: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

15

2) Service

Service tidak memiliki user interface, namun berjalan dibelakang

layar. Missalnya music player, sebuah activity digunakan untuk memilih

lagu kemudian diplay. Agar music player bisa berkajalan dibelakang

aplikasi lain maka harus menggunakan service.

3) Intens

Adalah mekanisme untuk menggambarkan sebuah action secara

detai bagaimana cara mengambil sebuah foto.

4) Content Providers

Menyediakan cara untuk mengakses data yang dibutuhkan oleh

suatu activity, misalnya kita menggunakan aplikasi berbasis (MAP).

Activity membutuhkan cara untuk mengakses dara kontak untuk

prosedur navigasi. Disinilah peran content providers.

5) Resource

Resource digunakan untuk menyimpan file–file non–coding yang

diperlukan pada sebuah aplikasi misalnya file icon, file gambar, file

audio, file video atau yang lain. Gambar berformat JPG atau PNG

sebuah aplikasi bisanya disimpan dalam folder res/drawble, icon aplikasi

disimpan dalam res/drawble-ldpi dan file audio disimpan dalam folder

res/raw. File XML untuk membentuk sebuah user interface disimpan

dalam folder res/layout.

Page 33: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

16

2. Eclipse

Eclipse merupakan sebuah editor, secara default editor ini belum bisa

dipakai untuk mendevelop android. Agar bisa digunakan untuk membuat

aplikasi android maka harus diinstal plugin ADT (Android Development

Tools). Setelah terinstal, maka eclipse sudah siap diggunakan, namun

belum dilengkapi library dan emulator. Untuk memenuhinya, sehingga

perlu diinstal SDK Android (StKamurt DevelopmentKit). (Huda, 2012:15)

Hal yang harus dimiliki sebelum mendevelop aplikasi di handphone

Android ada 3 buah file sebagiamana disebutkan dibawah ini.

a. Eclipse

b. ADT 16.0.1 Plugin

c. Android-SDK_r16

3. Location Based Services (LBS)

LBS merupakan Layanan IP nirkabel yang menggunakan informasi

geografis untuk memberikan layanan informasi lokasi kepada pengguna.

Beberapa layanan aplikasi yang memberikan petunjuk posisi/lokasi peranti

mobile berada. Location Based Services (LBS) memberikan layanan

personalisas kepada pengguna perangkat bergerak (mobile devices) yang

disesuaikan dengan lokasi mereka saa ini. (http://blog.uad.ac.id/ardi/2011/)

LBS adalah layanan informasi yang dapat diakses melalui mobile

device dengan menggunakan mobile network, yang dilengkapi kemampuan

untuk memandaatkan lokasi dari mobike devices tersebut. LBS

memberikan kemungkinan komunikasi dan interaksi dua arah. Oleh karena

Page 34: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

17

itu pengguna memneritahukan penyedaan layanan untuk mendaptkan

informasi yang dia butuhkan, dengan referensi posisi pengguna tersebut.

4. Global Positioning System (GPS)

GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi dengan

menggunakan satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Departemen

Pertahanan Keamanan Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk

memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi dan informasi menggunakan

waktu secara kontinu. GPS terdiri dari tiga segmen utama, segmen angkasa

(space segment) yang terdiri dari satelit – satelit GPS, segmen sistem

control (control segment) yang terdiri dari stasion – stasion pemonitoran

dan pengontrolan satelit, dan segmen pemakai (user segment) yang terdiri

dari pemakai GPS termasuk alat – alat penerima dan pengolah sinyal data

GPS. Sistem GPS terdiri dari 233 satelit. (Harnindito, 2012:17)

Konsep dasar pada penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi

(peningkatan ke belakang) dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak

secara simultan ke beberapa satelit GPS yang kordinatnya telah diketahui.

Pada pelaksanaan pengkuran penentuan posisi dengan GPS pada dasarnya

ada dua jenis alat penerima sinyal satelit (receiver) GPS yang dapat

digunakan yaitu :

a. Tipe navigasi digunakan untuk penentuan posisi yang tidak menuntut

ketelitian tinggi.

b. Tipe geodetic digunakan untuk penentuan posisi yang menuntut

ketelitian tinggi.

Page 35: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

18

5. Google Maps

Google Maps adalah suatu jasa peta globe virtual gratis dan online

yang disediakan oleh Google dan dapat ditemukan di

http://maps.google.com/. Google Maps API merupakan aplikasi interface

yang dapat diakses menggunakan JavaScript agar Google Maps dapat

ditampilkan pada halaman web yang sedang kita bangun. Untuk dapat

mengakses Google Maps, maka kita harus melakukan pendaftaran API Key

terlebih dahulu dengan pendaftaran berupa nama domain web yang kita

bangun.(http://agusharyanto.net/wordpress/?p=480)

6. PHP

a. Pengertian PHP

PHP adalah kependekan dari PHP: Hypertext Preprocessor. PHP

pertama kali dikembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf yang

didesain sebagai alat tracking pengujung web site Lerdorf. PHP

memiliki kemampuan mengakses database dan diintegrasikan dengan

HTML. PHP bersifat open source dan mirip dengan bahasa Perl dan C.

PHP biasanya digunakan bersamaan dengan web server Apache di

beragam system operasi. (Suntoyo, 2007:20)

PHP merupakan program server-side, yaitu script yang membuat

dokumen hyper text markup language (html) secara on the fly. Berikut

ini adalah contoh penulisan kode PHP :

Page 36: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

19

<html>

<head>

<title>contoh

</title>

</head>

<body>

<?php

echo ini contoh PHP

?>

</body>

</html>

b. Script PHP

Setiap kode program PHP disebut dengan script. Script berupa file

teks, yang dapat dibuat dengan menggunakan program editor file teks

biasa. Cirri yang membedakan script PHP dengan script yang lainnya

yaitu:

1) Embedded Script

Merupakan jenis script PHP yang cara penulisannya disisipkan

ke dalam script HTML. Script PHP digunakan apabila isi dari suatu

dokument HTML diiinginkan dari hasil eksekusi suatu script PHP.

Page 37: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

20

2) Non Embedded Script

Merupakan jenis script PHP yang penulisannya yang cara

penulisannya murni memakai tag–tag PHP. Untuk memulai penulisan

script PHP terdapat empat sintaks yang berbeda yaitu :

a) Cara I : <?echo(-script PHP||);?>

b) Cara II: <?php echo (-script PHP||);?>

c) Cara III: <%echo(-script PHP||):%>

d) Cara IV: <%=$namaVariabel:%>

c. Konsep Kerja PHP

Telah dijelaskan diatas bahwa PHP merupakan program

serverside, yaitu script yang membuat dokumen hyper text markup

language (html) secara on the fly. Dokumen HTML yang dihasilkan dari

suatu aplikasi bukan dokumen HTML, hal ini disebabkan script PHP

dapat dituliskan dalam dua cara yaitu secara embedded dan

nonembedded.

Pada dasarnya PHP digunakan untuk menggali database yang ada

dalam pihak server dengan menggunakan script khusus yang mirip

dengan C++. Setelah data yang dipanggil ditampilkan, maka script PHP

tersebut akan berubah menjadi script HTML murni dalam source code

web browser yang digunakan.

Dalam pemanggilan data tersebut, PHP tidak berdiri sendiri dan

harus disokong oleh aplikasi lain, misalnya : HTML (sebagai pengatur

Page 38: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

21

tampilan) dan MySQL (sebagai aplikasi database yang terintegrasi

dengan PHP).

Dari seorang client melakukan request ke web server untuk dapat

menjalankan dokumen *.php-nya menggunakan PHP Engine untuk

dijalankan sesuai dengan format dokumen, apakah *.html, *.jpg, *.gif,

*.png, *.pdf, atau *.swf.

7. DBMS (Database Management System)

DBMS merupakan suatu perangkat lunak computer yang dirancang

secara khusus untuk memudahkan dalam pengelolaan database. DBMS

(Data Base Management System) merupakan perantara bagi pemakai

dengan basis data dalam media penyimpanan. Bahasa basis data dibagi

menjadi dua bentuk, yaitu : (Kadir, 2003: 35)

a. Data Definition Language (DDL)

Jenis bahasa ini menspesifikasikan struktur/skema data yang

menggambarkan/mewakili desain basis data secara keseluruhan. Dengan

bahasa ini kita dapat membuat table baru, membuat indeks, mengubah

table, dan lain-lain. Hasil kompilasi perintah DDL adalah kumpulan

table yang disimpan dalam file khusus yang disebut kamus data. Kamus

data adalah suatu meta data (superdata) yaitu data yang mendeskripsikan

data sesungguhnya.

b. Data Manipulation Language (DML)

Merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk

melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Data

Page 39: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

22

Manipulation Language (DML) merupakan bahasa yang memudahkan

pemakai dalam mengakses data yang dipresentasikan oleh model data.

DML terdiri dari dua jenis, yaitu :

1) Prosedural

Jenis ini mensyaratkan agar pemakai menentukan data apa yang

diinginkan serta bagaimana cara mendapatkannya.

2) Non procedural

Jenis ini membuat pemakai dapat menentukan data apa yang

diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.

c. Database Server dengan MySQL

MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama

MySQLAB, yang kala itu bernama TcXDataKonsult AB, sejak sekitar

1994 – 1995, meski cikal bakal kodenya bias disebut ada sejak 1979.

Tujuan mula-mula TcX membuat MySQL pada waktu itu juga memang

untuk mengembangkan aplikasi web untuk klien-TcX adalah

perusahaan pengembang software dan konsultan database. Kala itu

Michael Widenius, atau Monty pengembang satu-satunya di TcX,

memiliki aplikasi UNIREG dan rutin ISAM yang dibuat sendiri dan

sedang mencari anarmuka SQL untuk ditempelkan diatasnya. Mula-mula

TcX memakai mSQL, atau miniSQL. Barangkali mSQL adalah satu

satunya kode database open source yang tersedia dan cukup sederhana

saat itu. Meskipun sudah ada Postgre. Namun ternyata menurut Monty,

Page 40: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

23

mSQL tidaklah cukup cepat maupun fleksibel. Versi pertama mSQL

bahkan tidak memiliki indeks. Setelah mencoba menghubungi David

Hughes, pembuat mSQL dan ternyata mengetahui bahwa David Hughes

tengah sibuk mengembangkan versi dua, maka keputusan yang diambil

Monty yaitu membuat sendiri mesin SQL yang antar mukanya mirip

dengan mSQL tapi memiliki kemampuan yang lebih sesuai kebutuhan.

Maka lahirlah MySQL.(Medcom, 2004:33)

MySQL merupakan software DBMS yang sangat popular

dikalangan pemrograman web, khususnya yang berbasis open source.

Hal ini disebabkan karena kemudahannya untuk digunakan. Disamping

dukungan ke dalam bebagai platform, kecepatan aksesnya dapat

diandalkan. MySQL mudah digunakan (easy-to-use) sebagai sistem

manajemen data base relational (RDBMS) yang digunakan untuk

database pada website. Selain itu, kemudahannya dalam integrasi

keberbagai aplikasi web dapat membantu dalam pengembangan system

informasi online. MySQL mempunyai dua lisensi, yaitu open source

dibawah GNU General Public License (GPL) dan commercial dibawah

MySQLAB. Pada awalnya MySQL hanya dapat dioperasikan pada satu

platform saja. Namun dalam perkembangannya, MySQL dapat

dioperasikan dalam berbagai platform seperti Windows, FreeBSD,

ataupun Linux (Sanjaya 2005:45).

Page 41: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

24

8. AJAX (Asynchronous JavaScript & XML)

AJAX diperkenalkan pertama kali pada tahun 2005 oleh Jesse Garret

dari Adaptive Path. Aplikasi AJAX adalah apikasi yang bekerja secara

asynchronously, yakni dalam proses pengiriman dan penerimaan data dari

user ke server tidak perlu me-reload kembali seluruh halaman, melainkan

hanya melakukan penggantian pada bagian web yang hendak diubah.

Dalam penggunannya AJAX menggunakan objek XMLHttpRequest.

(Suntoyo,2007:40)

Adapun keuntungan menggunakan AJAX dalam pengembangan

website sebagai berikut :

a. High Interactivity, aplikasi AJAX lebih interaktif dibandingkan aplikasi

konvensional.

b. High Usability, update data tidak me-reload keseluruhan halaman.

c. High Speed, aplikasi AJAX lebih cepat dibandingkan dengan aplikasi

web konvensional.

Cara membuat objek XMLHttpRequest yang merupakan penerapan

AJAX antara browser Internet Explorer dengan lainnya berbeda.

a. Untuk browser Internet Exploler pembuatan XMLHttpRequest dengan

cara var xmlhttp=newActiveXObject(-Microsof.XMLHTTP).

b. Untuk browser Mozila, Safari, Chrome pembuatan XMLHttpRequest

dengan cara var xmlhttp=new XMLHttpRequest();.

Objek XMLHttpRequest memiliki property sebagai berikut:

Page 42: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

25

a. Onreadystatechange, untuk menangani even yang bekerja setiap kali

status berubah.

b. Readystate, untuk mengembalikan status obyek.

c. ResponseText, untuk mengembalikan response dalam bentuk string.

d. ResponseXML, untuk mengembalikan response dalam bentuk XML.

e. Status, mengembalikan status sebuah nomor.

f. StatusText, mengembalikan status sebagai string test.

9. UML (Unifiead Modelling Language)

UML adalah salah satu tool pemodelan system berorientasi objek

yang digunakan untuk memperhatikan banyak pandangan terhadap suatu

sistem yang akan dibangun. Beberapa diagram UML yang digunakan untuk

menunjukkan berbagai aspek dalam sistem yaitu : (Sholiq, 2006: 17)

a. Diagram use case

b. Diagram aktivitas

c. Diagram sekuesial

d. Diagram kolaborasi

e. Diagram kelas

f. Diagram statechart

g. Diagram komponen

h. Diagram deployment

Adapun penjelasan masing-masing diagram UML, yang akan

dijelaskan dengan rinci sebagai berikut

Page 43: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

26

1) Diagram Use Case (Use case Diagram)

Diagram use case terdiri dari tiga komponen, yaitu use case, actor,

dan relasi, yang menunjukkan interaksi antara use case dan actor dalam

suatu system.

Pengertian actor disini adalah seseorang atau apa saja yang

berhubungan dengan system yang sedang dibangun. Adapun use case

menggambarkan semua yang ada dalam ruang lingkup system dan

bagaimana seseorang menggunakan system. Actor dan use case

dihubungkan dengan realasi.

Jenis relasi secara umum terbagi menjadi tiga, yaitu :

1) Relasi asosiasi, yakni relasi antara actor dengan use case.

2) Realsi include, dan extend, yakni relasi antar use case.

3) Relasi generaslisasi, yakni realsi antar actor.

Penggambaran actor, use case, dan relasi ditunjukkan pada gambar

berikut. Adapun untuk relasi menggunakan tanda panah.

Nama use

case

aktor

relasi

komponen use case

use case 2

use case

1

use case

4

<<include>

>>

<<include>

>

Page 44: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

27

Gambar 2.2. Use Case Diagram

2) Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Activity Diagram salah satu diagram UML yang menggambarkan

aliran kejadian dalam use case system. Adapun penggambarannya

ditunjukan gambar 2.3 berikut ini.

Gambar 2.3. Komponen activity Diagram

Initial state

Action

state

Synchronizer Bar

Final

state

Decision

state

Transitio

n

Action 1

Action 2 Action 3

Decisio

n

N

o

Action 4

Y

es

Komponen Activity

Diagram

Contoh penggambaran activity Diagram

use case

3

aktor

<<include>

>

contoh penggambaran use

case

Page 45: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

28

3) Diagram sekuesial (Sequence Diagram)

Diagram sekuensial digunakan untuk menunjukkan aliran

fungsionalitas dalam use case. Diagram ini termasuk dalam kategori

diagram interaksi yang lebih fokum menampilkan pusat pengaturan. Ada

tiga langkah dalam pembuatan diagram interaksi, termasuk dalam hal ini

diagram sekuesial

a) Menemukan obyek-obyek.

b) Menemukan aktor.

c) Menambahkan beberapa pesan ke diagram.

Gambar 2.4. Penggambaran Diagram Sekuesial

Gambar 2.4 mununjukan contoh pembuatan diagram sekuesial

yang menggunakan tiga obyek dan tiga class. Dalam class tersebut dapat

ditambahkan pula dengan beberapa pesan untuk penjelasan.

4) Diagram kolaborasi

Obyek

1

Obyek

3

Obyek

2

Class 1

Class 2

Sequence diagram

Class 3

Page 46: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

29

Diagram kolaborasi termasuk dalam kategori diagram interaksi

sebagaimana sekuesial diagram, namun lebih fokus untuk menampilkan

aliran data. Pembuatan diagram kolaborasi sama dengan sekuesial

diagram yakni menentukan aktor, obyek, dan menambahkan pesan.

Gambar 2.5. Collaboration Diagram

Gambar 2.5 menunjukkan contoh pembuatan collaboration

diagram yang menggunakan dua obyek dan terdapat dua pesan satu arah

dari actor menuju obyek 2.

5) Diagram Kelas (Class Diagram)

Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas atau

paket-paket di dalam sistem dan relasi antar kelas tersebut. Diagram ini

membantu pengembangan mendapatkan struktur system sebelum

menuliksan kode program dan memastikan bahwa system adalah

rancangan terbaik.

Obyek 1

Obyek 2

1: pesan

1

2 :

pesan

akto

r Collaboration diagram

Page 47: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

30

Dalam class diagram terdapat empat hal yang perlu ditampilkan,

yaitu nama kelas, daftar atribut, daftar operasi, dan daftar relasi. Nama

kels yaitu nama kelas yang memiliki atribut dan operasi. Daftar atribut

adalah informasi yang berhubungan dengan kelas dan merupakan

variabel–variabel yang digunakan oleh kelas tersebut. Adapun

pengertian operasi di sini adalah perilaku yang berhububungan dengan

suatu kelas dan terkadang meruakan fungsi tertentu. Penggambaran class

diagram ditunjukkan pada gambar 2.6.

Relasi dalam class diagram ada lima jenis sebagai berikut.

a) Assosiasi, yakni koneksi yang saling terkait antar kels.

b) Depedensi, yakni menghubungkan dua buah kelas tetapi dengan cara

selalu searah (unidirectional) dan menunjukkan suatu kelas tidak

instanisasi (sebagai variabel instan) oleh kelas lain.

c) Aggregasi, yakni relasi antara keseluruhan dengan bagian.

d) Realisasi, yakni relasi antar kelas dan interface-nya, paket dan

interface-nya, suatu komponen dengan interface-nya atau antara

sebuah use case dan use case realization.

e) Generalisasi, yakni relasi pewarisan antar dua elemen-elemen model

yang memungkinkan satu kelas mewarisi atribut dan operasi yang

didefinisikan secara publik.

Page 48: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

31

Gambar 2.6. Pembuatan class diagram

6) Diagram statechart

Diagram statechart menunjukkan siklus hidup sebuah objek

tunggal, dari saat dibuat sampai objek tersebut dihapus. Diagram ini

lebih tepat digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis sebuah kelas.

Gambar 2.7. Contoh Pembuatan statechart diagram

Gambar 2.7 menunjukkan contoh pembuatan statchart diagram

yang terdiri atas tiga aksi dalam suatu kelas tertentu. Untuk membuat

statechart diagram diawali dengan initial state dan diakhri dengan final

state.

7) Diagram komponen (Component Diagram)

Aksi 1

Aksi 2

Aksi 4

Aksi 3

Perintah

1

Perintah

2

Perintah

5 Perintah

6

Perintah

4

Perintah

3

Initial State

Final

State

Statechart Diagram

Page 49: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

32

Diagram komponen adalah digram UML yang menampilkan

komponen dalam system dan hubungan antara mereka. Seseorang yang

bertanggung jawab untuk mengkompilasi dan men-deploy system akan

mengetahui source code mana yang terlebih dahulu harus

dikompilasikan menggunakan diagram ini.

Diagram komponen akan menunjukkan adanya ketergantungan

suatu komponen dengan komponen lainnya, atau diistilahkan dengan

dependensi.

Gambar 2.8. Penggambaran Component Diagram

8) Diagram deployment (Deployment Diagram)

Diagram deployment menampilkan semua titik (node) dalam suatu

jaringan, hubungan antar komponen, dan proses-proses yang

dijalankanpada masing-masing titik. Gambar 2.9 menunjukkan contoh

sebuah diagram deployment.

Komponen B Komponen A

Page 50: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

33

Gambar 2.9. Contoh penggambaran deployment diagram

B. Penelitian yang Relevan

Berikut ini adalah skripsi-skripsi yang penulis jadikan sumber penelitian yang

relevan :

1. Nama : Didik Heru Purnomo

Judul Skripsi : Aplikasi Pencarian Toko berbasis Java Mobile

Phone via GPRS

Tahun : 2007

Tempat : Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Isi penelitian : Memberikan pelayanan akses informasi suatu toko

dengan menggunakan sarana handphone sebagai

mobile device. Terbagi atas dua, yakni klien dan

server. Klien menggunakan bahasa J2ME,

sedangkan server menggunakan PHP.

Hasil : Sebuah aplikasi mobile device untuk pencarian

informasi toko.

2. Nama : Christian Wisnu Purnadi

Judul Skripsi : Aplikasi Peta Mobile untuk Pencarian Jalur

Page 51: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

34

Terpendek Pada Sistem Operasi Android (Mobile

Map Application For The Shortest Path Searching

On Android Operating System)

Tahun : 2010

Tempat : Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Isi Penelitian : Aplikasi untuk mencari jalur terpendek para

pengguna Android menggunakan metode Djikstra.

Hasil Penelitian : Sebuah aplikasi peta mobile untuk mencari jalur

terpendek dengan system operasi android.

3. Nama : Ignatius Dimas Nugraha

Judul Skripsi : Aplikasi Pencarian Lokasi Fasilitas Umum

Berbasis Foursquare APIv2 pada Sistem Operasi

Android.

Tahun : 2012

Tempat : Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Isi Penelitian : Penelitian ini mengembangkan aplikasi yang

dapat

melakukan pencarian local fasilitas umum

disekitar pengguna dengan memanfaatkan

teknologi Location Based Services (LBS).

Aplikasi ini menggunakan data foursquare dimana

data tersebut akan terus berkembang seiring

berjalannya waktu. Dalam pengembangan aplikasi

Page 52: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

35

ini dibuat 2 buah fitur yaitu fitur terhadap data dari

foursquare dan system auto check in.

Hasil Penelitian : Sebuah aplikasi pencarian lokasi umum.

C. Kerangka Berfikir

1. UU No.23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam

Rumah Tangga. bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

rasa aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan sesuai dengan

falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

Rancang Bangung

Emergency Security

Caller berbasis Android

untuk kejadian

Kekerasan Dalam

Rumah Tangga (KDRT)

Kondisi saat ini :

1. Korban KDRT yang

berada dalam ancaman

keselamatannya

terkendala dalam hal

pelaporan kepada pihak

kepolisian.

2. Lambatnya Informasi

yang diterima oleh

kepolisian dalam kasus

KDRT

Kondisi yang diharapkan:

1. Untuk korban KDRT dapat

menghubungi pihak kepolisian tanpa

resiko dicurigai oleh pelaku KDRT

dan mendaptakan penanganan yang

maksimal atas kejadian kriminal

yang dialami.

2. Untuk pihak kepolisian, penerimaan

informasi yang cepat dan akurat

memudahkan polisi menangani

kasus ini.

Page 53: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

36

Gambar 2.10. Kerangka berfikir

1. Penjelasan dari bagan kerangka berfikir

a. Teori yang berkaitan dengan kekerasan dalam rumah tangga

Dijelaskan juga dalam UU No.23 Tahun 2004 Tentang

Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. bahwa setiap warga

negara berhak mendapatkan rasa aman dan bebas dari segala bentuk

kekerasan sesuai dengan falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

b. Kondisi saat ini

Dengan kondisi saat ini dimana korban KDRT yang berada dalam

ancaman keselamatannya terkendala dalam hal pelaporan kepada pihak

yang berwajib, dalam hal ini kepolisian.

Lambatnya informasi yang diterima oleh pihak kepolisian dalam

kasus kekerasan dalam rumah tangga.

c. Kondisi yang diharapkan

Faktor Pendukung :

1. Perangkat keras (hardware) :

Laptop/PC, Handphone

2. Perangkat lunak (software) :

MySQL, Eclips

3. Manusia (brainware) :

User(klien), kepolisian(server).

4. Data

Page 54: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

37

Dengan kondisi saat ini diharapkan untuk korban KDRT dapat

menghubungi pihak kepolisian tanpa resiko dicurigai oleh pelaku KDRT

dan mendaptakan penanganan yang maksimal atas kejadian kriminal

yang dialami. Untuk pihak kepolisian, penerimaan informasi yang cepat

dan akurat memudahkan polisi menangani kasus ini.

d. Faktor pendukung

Adapun factor pendukung dari pembuatan aplikasi tersebut yaitu :

1) Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras yang digunakan untuk Rancang bangun emergency

security caller ini meliputi :

a. Laptop atau Komputer

b. Handphone

2) Perangkat lunak (software)

Perangkat lunak yang digunakan adalah :

a. MySQL sebagai data base webserver

b. Eclips sebagai editor untuk membuat aplikasi pada handphone

3) Intelejensi manusia (brainware)

a. User pengguna sebagai clien

b. Kepolisian sebagai server

4) Data

Page 55: Rancang Bangun Emergency Security Caller Berbasis Android Untuk Situasi Kekerasan Dalam Rumah Tangg1

38