Rambu Dan Marka Jalan

5
b) Larangan Yaitu bentuk pengaturan yang dengan tegas melarang para pengguna jalan untuk melakukan hal-hal tertentu, tidak ada pilihan lain kecuali tidak boleh dilakukan. Rambu larangan berbentuk lingkaran dengan warna dasar putih dan lambang atau tulisan berwarna hitam atau merah. Rambu larangan khusus berbentuk segi delapan sama sisi. c) Peringatan Menunjukkan kemungkinan adanya bahaya di jalan yang akan dilalui. Rambu peringatan berbentuk bujur sangkar berwarna dasar kuning dengan lambang atau tulisan berwarna hitam. Rambu pemberi jalan berbentuk segitiga sama sisi dengan titik sudutnya ditumpulkan. d) Anjuran Yaitu bentuk pengaturan yang bersifat mengimbau, boleh dilakukan boleh pula tidak. Pengemudi yang melakukan atau tidak melakukan anjuran tersebut tidak dapat disalahkan, dan tidak dapat dikenai sanksi. e) Petunjuk Yaitu memberi petunjuk mengenai jurusan, keaadan jalan, situasi, kota berikutnya, keberadaan fasilitas, dan lain-lain. Rambu petunjuk berbentuk persegi panjang. Keterangan tambahan dapat dipasang di bawah rambu utama dengan maksud melengkapi informasi tentang pesan yang tertera pada rambu utama. Persyaratan Bentuk dan Warna Bentuk dan warna digunakan untuk membedakan antara kategori- kategori rambu yang berbeda, di mana dapat : a) Meningkatkan kemudahan pengenal bagi pengemudi b) Membuat pengemudi dapat lebih cepat untuk bereaksi c) Menciptakan reaksi-reaksi standar terhadap situasi-situasi yang standar Secara khusus bentuk dan warna yang digunakan pada perambuan lalu lintas : a) Warna : Merah menunjukkan bahaya, Kuning menunjukkan peringatan, Biru menunjukkan aman (perintah), Hijau menunjukkan informasi umum. b) Bentuk : Bulat mununjukkan larangan, Segi empat pada sumbu diagonal menunjukkan peringatan bahaya dan petunjuk.

Transcript of Rambu Dan Marka Jalan

Page 1: Rambu Dan Marka Jalan

b) Larangan Yaitu bentuk pengaturan yang dengan tegas melarang para pengguna jalan untuk melakukan hal-hal tertentu, tidak ada pilihan lain kecuali tidak boleh dilakukan. Rambu larangan berbentuk lingkaran dengan warna dasar putih dan lambang atau tulisan berwarna hitam atau merah. Rambu larangan khusus berbentuk segi delapan sama sisi.c) Peringatan Menunjukkan kemungkinan adanya bahaya di jalan yang akan dilalui. Rambu peringatan berbentuk bujur sangkar berwarna dasar kuning dengan lambang atau tulisan berwarna hitam. Rambu pemberi jalan berbentuk segitiga sama sisi dengan titik sudutnya ditumpulkan.d) Anjuran Yaitu bentuk pengaturan yang bersifat mengimbau, boleh dilakukan boleh pula tidak. Pengemudi yang melakukan atau tidak melakukan anjuran tersebut tidak dapat disalahkan, dan tidak dapat dikenai sanksi.e) Petunjuk Yaitu memberi petunjuk mengenai jurusan, keaadan jalan, situasi, kota berikutnya, keberadaan fasilitas, dan lain-lain. Rambu petunjuk berbentuk persegi panjang. Keterangan tambahan dapat dipasang di bawah rambu utama dengan maksud melengkapi informasi tentang pesan yang tertera pada rambu utama.

Persyaratan Bentuk dan Warna Bentuk dan warna digunakan untuk membedakan antara kategori-kategori rambu yang berbeda, di mana dapat :a) Meningkatkan kemudahan pengenal bagi pengemudib) Membuat pengemudi dapat lebih cepat untuk bereaksic) Menciptakan reaksi-reaksi standar terhadap situasi-situasi yang standar Secara khusus bentuk dan warna yang digunakan pada perambuan lalu lintas :a) Warna : Merah menunjukkan bahaya,Kuning menunjukkan peringatan,Biru menunjukkan aman (perintah),Hijau menunjukkan informasi umum.b) Bentuk :Bulat mununjukkan larangan,Segi empat pada sumbu diagonal menunjukkan peringatan bahaya dan petunjuk.

Ukuran HurufKemudahan membaca ditentukan oleh ukuran huruf, dan lebar dari ketebalan huruf. Rasio (perbandingan) tinggi : lebar biasanya antara 1 : 1 dan 2 : 1. Rasio tinggi : lebar ketebalan huruf biasanya antara 9 : 1 dan 5 : 1.Ukuran huruf dapat dihitung dari Rumus 6.1.

H = L201

= 2tg V 1+S ∕ tan A

201 Rumus 6.1

dengan :H = tinggi huruf kecil yang diperlukan (tinggi huruf besar = 1,33 H)L = Jarak dari titik rambu mulai dibaca sampai rambu ke rambu tersebut1 = Kemudahan membaca (legibility)V1 = Kecepatan awal

Page 2: Rambu Dan Marka Jalan

S = tinggi rambuA = sudut ketinggian rambu dari titik pembacaan rambu yang paling dekat

Penyelenggaraan RambuPerencanaan, pengadaan dan pemeriharaan rambu dilakukan oleh Direktur Jendral

Perhubungan Darat atau pejabat yang ditunjuk untuk jalan nasional dan jalan tol kecuali jalan nasional yang berada dalam ibukota kabupaten daerah tingkat II atau yang berada dalam kotamadya daerah tingkat II, untuk jalan propinsi kecuali jalan propinsi yang berada dalam ibukota kabupaten daerah tingkat II dan kotamadya daerah tingkat II oleh pemerintah tingkat I, sedang untuk jalan kabupaten oleh pemerintah daerah tingkat II kabupaten, dan jalan propinsi yang berada dalam ibukota kabupaten daerah tingka t II oleh pemda tingkat II kabupaten dengan persetujuan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I serta jalan nasional yang berada dalam ibukota kabupaten daerah tingkat II oleh pemda tingkat II kabupaten dengan persetujuan Direktur Jendral, demikian halnya untuk Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya.Kekuatan Hukum RambuPengaturan lalu lintas yang bersifat perintah dan atau larangan yang berupa rambu lalu lintas ditetapkan dengan :a) Keputusan Dirjen atau pejabat yang ditunjuk untuk penganturan lalu lintas pada jalan nasional dan jalan tol, kecuali jalan nasional yang terletak di ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II dan Kotamadya Daerah Tingkat II, serta diumumkan dalam Berita Negara.b) Peraturan Daerah Tingkat I, untuk oengaturan pada jalan propinsi kecuali jalan propinsi yang berada dalam ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II dan jalan propinsi yang berada dalam Kotamadya Daerah Tingkat II, serta diumumkan dalam Berita Daerah.c) Peraturan Daerat tingkat II, untuk pengaturan lalu lintas pada jalan kabupaten/kotamadya, jalan nasional dan jalan propinsi serta diumumkan dalam Berita Daerah.6.3 Marka JalanMarka jalan adalah tanda berupa garis, gambar, anak panah, dan lambing pada permukaan jalan yang berfungsi mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Posisi marka jalan adalah membujur, melintang, dan serong. Tentang marka jalan di atur dalam PP No.43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.Fungsi marka jalan adalah untuk mengatur lalu lintas atau memperingatkan atau menuntun pengguna jalan dalam berlalu lintas di jalan. Marka jalan mengandung pesan perintah, peringatan, maupun larangan.Marka membujur, berupa :a) Garis utuh, berfungsi sebagai larangan bagi kendaraan untuk melintasi garis tersebut;b) Garis putus-putus, merupakan pembatas lajur yang berfungsi mengarahkan lalu lintas dan atau memperingatkan akan adanya Marka Membujur yang berupa garis utuh di depan;c) Garis ganda yang terdiri dari garis utuh dan garis putus-putus, menyatakan bahwa kendaraan yang berada sisi garis utuh di larang melintas garis ganda tersebut, sedangkan kendaraan yang berada pada sisi garis putus-putus dapat melintas garis ganda tersebut;d) Garis ganda yang terdiri dari dua garis utuh,dinyatakan bahwa kendaraan di larang melintasi garis ganda tersebut.Marka SerongMarka Serong berupa garis utuh di latang dilintasi kendaraan dan untuk menyatakan pemberitahuan awal atau akhir pemisah jalan, pengarah lalu lintas dan pulau lalu lintas, sedang marka serong yang dibatasi dengan rangka garis utuh digunakan untuk menyatakan daerah yang tidak boleh dimasuki kendaraan dan sebagai pemberitahuan awal sudah mendekati pulau lalu lintas. Tetapi marka serong

Page 3: Rambu Dan Marka Jalan

yang dibatasi dengan garis putus-putus digunakan untuk menyatakan kendaraan tidak boleh memasuki daerah tersebut sampai mendapat kepastian selamat.Marka Lambang Marka Lambang berupa panah, segitiga atau tulisan untuk mengulangi maksud dari rambu-rambu lalu lintas atau untuk memberi tahu pemakaian jalan yang tidak dinyatakan dengan rambu lalu lintas. Marka Lambang seperti dinyatakan di atas digunakan khusus untuk menyatakan pemberhentian mobil, bus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, di samping itu pula menyatakan pemisah arus lalu lintas sebelum mendekati persimpangan yang ada tanda lambangnya berbentuk panah.Marka LainnyaMarka Lainnya diantaranya adalah marka untuk penyeberangan pejalan kaki yang dinyatakan dengan Zebra Cross yaitu Marka berupa garis- garis utuh yang membujur tersusun melintang jalur lalu lintas dan marka berupa dua garis utuh melintang jalur lalu kintas sedang untuk menyatakan tempat penyeberangan sepeda dipergunakan dua garis putus-putus berbentuk bujur sangkar atau belah ketupat dan paku jalan yang memantulkan cahaya dapat di sebut dengan marka lainnya. Fasilitas Pendukung Marka Jalan di bagi menjadi 3 yaitu :a) Paku Jalan (Road Studs) dapat dari logam plastik atau keramik. Paku Jalan terutama digunakan sebagai tanda garis tengah jalan chevron, karena dapat mengganggu kestabilan pengendara sepeda motor jika di pasang pada lokasi-lokasi yang lain maka paku jalan ini tidak boleh menonjol 15 milimeter di atas permukaan jalan apabila dilengkapi dengan reflector maksimal tingginya adalah 40 milimeter di atas permukaan jalan. Alat pemantul (reflector) agar dapat di lihat pada malam hari. Paku jalan ini biasanya digunakan pada marka garis membujur sebagai batas pemisah lajur ataupun sebagai batas kiri dan kanan badan jalan.b) Delineator di buat dari bahan plastik atau fiberglass, digunakan sebagai tanda pembatas tepi jalan biasanya berbentuk lempengan tiang-tiang dan mempergunakan cat berwarna merah atau putih yang memantulkan cahaya saat terkena cahaya lampu kendaraan di malam hari.c) Traffic Cones merupakan alat pengendali lalu lintas yang bersifat sementara yang berbentuk kerucut berwarna merah dan dilengkapi dengan alat pemantul cahaya (reflector).

Garis putih tunggal, utuhLarangan bagi kendaraan untuk melintasi garis tersebut.

Garis putih tunggal, putus-putusGaris yang membagi arus lalu lintas dan dapat dilintasi oleh kendaraan untuk menyalip.

Garis putih ganda, putus-putus dan utuhKendaraan pada sisi garis utuh di larang melintas garis tersebut.

Garis putih ganda, utuhKendaraan di larang melintasi garis tersebut untuk melewati kendaraan lain, untuk membelok, tidak pula untuk parkir berhadapan dengan garis tersebut.

Garis kuning, utuhBatas tepi pekerjaan jalan. Memisahkan arus lalu lintas, sama dengan garis ganda utuh.