Raja’

11
Raja’ Kelas : XI IPA 1 Anggota : Aldio Pilliang (Penjawab) Dhiaulhaq Bustomi (Moderator) Galuh Kristanto Genta Radewa (Pembaca) Muhammad Fitra Saputra (Notulen) Muhammad Fikri Ramadhan (Pembaca) Sulthan Raihan Ramzy. (Penjawab)

description

@saputrafitra on twitter, line, wechat

Transcript of Raja’

Page 1: Raja’

Raja’

Kelas : XI IPA 1

Anggota :

Aldio Pilliang (Penjawab)

Dhiaulhaq Bustomi (Moderator)

Galuh Kristanto Genta Radewa (Pembaca)

Muhammad Fitra Saputra (Notulen)

Muhammad Fikri Ramadhan (Pembaca)

Sulthan Raihan Ramzy. (Penjawab)

Page 2: Raja’

1. Pengertian dan Perintah Raja’

Menurut bahasa, raja’berarti harap.

Secara isilah, raja’artinya ketetapanhati yang penuh harapan kepada rahmat atau kasibh sayan Allah S.W.T

Raja’ merupakan sikap rendah hati yang selalu mengharap rida dan kasih sayang Allah S.W.T

Raja’ juga menjadi sikap seseorang dengan kesadaran bahwa manusia manusia memiliki kekurangan dan kelemahan, kekurangan dan kelemahan itu yang membuat dirinya menjadi maksiat.

Jika seseorang hanya berharap saja tanpa mau berusaha, hal ini disebut berangan-angan pada sesuatu yang mustahil atau yang disebut dengan tamammi, yang dampaknya nanti menyebabkan seseorang berputus asa, putus harapan terhadap rahmat dan rida Allah.

Page 3: Raja’

Raja’ merupakan kebalikan dari sikap putus asa, sikap yang sangat dibenci oleh Allah S.W.T

Seorang yang beriman kepada Allah SWT tentunya memiliki sifat raja’. Dengan sifat raja’ tersebut maka akan tercermin suatu sikap yang khusnudzon, berhaluan maju, dan berpikir yang islami.

Khusnudzon adalah sifat yang terpuji yaitu sifat yang menunjukkan prasangka yang baik. Sifat kebalikannya adalah su’udzan yaitu suatu prasangka buruk.

Perilaku Raja’ hanya akan dimiliki oleh seseorang yang memiliki keyakinan kepada kebesaran dan kekuasaan Allah S.W.T . Selama ada rasa sombong dalam diri seseorang, ia tidak akan memiliki sifat Raja’

Page 4: Raja’

2. Ciri-ciri Seorang Muslim Yang Memiliki Sifat Raja’

a) Optimistis

b) Senantiasa berfikir positif dan dinamis atas usahanya yang ia lakukan

c) Munculnya sikap ulet, pantang menyerah dalam menghadapi cobaan.

d) Selalu bertawakkal kepada Allah. Selalu berusaha meningkatkan diri untuk lebih baik.

e) Memiliki sifat bersyukur kepada Allah.

f) Berfikir dengan kritis.

Page 5: Raja’

3. Manfaat dan Hikmah Raja’

a) Memperoleh keridaan Allah

b) Terhindar dari perbuatan dosa

c) Mendapatkan kepuasan hidup

d) Mendekatkan diri kita pada Allah S.W.T

e) Sarana penyelesaian persoalan hidup

f)  Memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat

Page 6: Raja’

Dalil Naqli Raja’

Arti : Berkata Ya'qub: "Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu?"[759]. Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyanyang diantara para penyanyang. (Q.S Yusuf / 12 : 64)

Page 7: Raja’

Dalil Naqli Raja’

Arti : Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (Q.S Yusuf : 87)

Page 8: Raja’

Dalil Naqli Raja’

Arti : Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."

Page 9: Raja’

Dalil Naqli Raja’

Arti : Fir'aun menjawab: "Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, maka datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang benar." (Q.S Al-’Araf/ 7 : 106)

Page 10: Raja’

Dalil Naqli Raja’

Arti : Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa[1314] semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Zumar 39 : 53)

Page 11: Raja’

Pertanyaan

1. Mengapa kita senantiasa mengharapkan kasih sayang dari Allah SWT? (Dina Purnamasari)

Karena Allah memiliki sikap penyayang. Dan juga allah merupakan tuhan kita. Allah pasti menyayangi hambanya terutama yang taat akan perintahnya.

2. Apakah boleh kita berharap banyak kepada Allah SWT? (Jafar A)

Tentu saja boleh, akan tetapi kita sebagai manusia tidak boleh berharap terlalu banyak. Harus disertai dengan tawakal (berusaha) dan juga di seimbangi dengan doa

3. Cara mendapat Ridho Allah SWT? (Lulu Alya A)

Seperti diketahui ridho Allah SWT terletak pada ridho orang tua. Maksudnya, kita dalam melakukan sesuatu harus mendapat ridha orang tua. Jika mendapat ridho orang tua insya allah mendapat ridho Allah SWT