Raja Ampat

30
Studi, Investasi Pariwisata Daerah 21 April 2010 Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved 1 RAJA AMPAT, MUTIARA YANG BELUM TERASAH ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Raja Ampat dengan cara menganalisis kekurangan dan kelebihan yang ada, sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai potensi usaha yang dapat dijalankan di kabupaten tersebut. Analisis dilakukan di sektor pariwisata yang menjadi sektor unggulan, dan sektor-sektor lainnya yang menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi di kabupaten tersebut. Data dan informasi yang digunakan dalam riset ini diperoleh dari situs-situs resmi pemerintah daerah, beberapa situs perorangan, dan referensi beberapa buku penunjang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peranan pemerintah daerah dan ketersediaan infrastruktur sangatlah penting sebagai insentif investasi yang kondusif disuatu daerah. Sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Keyword: Kabupaten Raja Ampat, Pariwisata, Investasi.

Transcript of Raja Ampat

Page 1: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

1

RAJA AMPAT, MUTIARA YANG BELUM

TERASAH

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki oleh

Kabupaten Raja Ampat dengan cara menganalisis kekurangan dan

kelebihan yang ada, sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai

potensi usaha yang dapat dijalankan di kabupaten tersebut. Analisis

dilakukan di sektor pariwisata yang menjadi sektor unggulan, dan

sektor-sektor lainnya yang menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi

di kabupaten tersebut.

Data dan informasi yang digunakan dalam riset ini diperoleh dari

situs-situs resmi pemerintah daerah, beberapa situs perorangan, dan

referensi beberapa buku penunjang. Penelitian ini menyimpulkan

bahwa peranan pemerintah daerah dan ketersediaan infrastruktur

sangatlah penting sebagai insentif investasi yang kondusif disuatu

daerah. Sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan

kesejahteraan masyarakat.

Keyword: Kabupaten Raja Ampat, Pariwisata, Investasi.

Page 2: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

2

I. PENDAHULUAN

Papua Barat (sebelumnya Irian Jaya Barat disingkat Irjabar)

adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian barat

pulau Papua dengan ibukota Manokwari. Nama provinsi ini

sebelumnya adalah Irian Jaya Barat, yang ditetapkan dalam Undang-

Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah

menjadi Papua Barat. Papua Barat dan Papua merupakan provinsi

yang memperoleh status otonomi khusus. Provinsi ini juga telah

mempunyai KPUD sendiri dan menyelenggarakan pemilu untuk

pertama kalinya tanggal 5 April 2004.

Provinsi ini terletak di antara 4º30' LS - 1º30' LU dan 128º50' -

135º20' BT, mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan

kepulauan-kepulauan di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini

dibatasi oleh Samudra Pasifik, bagian barat berbatasan dengan

provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku, bagian timur dibatasi oleh

Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram dan tenggara

berbatasan dengan provinsi Papua. Provinsi ini terdiri dari sebelas

kabupaten kota sebagai berikut:

Tabel 1.1: Kabupaten-kabipaten di Papua Barat

No. Kabupaten/Kota Ibukota

1 Kabupaten Fakfak Fakfak

2 Kabupaten Kaimana Kaimana

3 Kabupaten Manokwari Manokwari

4 Kabupaten Maybrat Kumurkek

Page 3: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

3

5 Kabupaten Raja Ampat Waisai

6 Kabupaten Sorong Sorong

7 Kabupaten Sorong Selatan Teminabuan

8 Kabupaten Tambrauw Fef

9 Kabupaten Teluk Bintuni Bintuni

10 Kabupaten Teluk Wondoma Rasiei

11 Kota Sorong

Sumber: Wikipedia, diolah

Gambar 1.1: PDRB Papua Barat

Sumber: BPSP Papua Barat

Perekonomian provinsi Papua Barat secara umum ditopang oleh

beberapa sektor non-ekstraktif seperti industri pengolahan,

pengangkutan dan komunikasi, dan sektor konstruksi. Selain sektor-

sektor tersebut, terdapat beberapa sektor lain yang memiliki potensi

pertumbuhan yang baik karena memiliki pertumbuhan diatas 5%

seperti sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor perdagangan, hotel,

dan restoran, serta sektor jasa lainnya. Ketiga sektor terakhir

Page 4: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

4

merupakan sektor jasa dan utilities yang erat kaitannya dengan

kebutuhan pariwisata di provinsi Papua Barat.

II. TUJUAN PENELITAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelemahan

dan kelebihan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan kabupaten

Raja Ampat karena potensi sumber daya alamnya yang sangat besar.

Dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan tersebut, kita dapat

melihat unit-unit usaha mana yang dapat dikembangkan untuk

menarik investor, sehingga pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat di kabupaten tersebut dapat meningkat. Selain itu akan

dibahas pula sektor penunjang lainnya yang dijalankan pemerintah

daerah kabupaten meliputi daya saing sektor-sektor tersebut di dalam

provinsi papua maupun di Indonesia secara keseluruhan.

III. TINJAUAN PUSTAKA

Sektor unggulan suatu daerah dapat menjadi motor penggerak

pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Semakin absolut

keunggulan sektor tersebut, maka semakin besar pula multiplier effect

yang dapat terjadi. Efek tersebut dapat terjadi apabila terjadi

pertambahan nilai input yang berasal dari Investasi. Oleh karena itu

investasi merupakan suatu elemen penting dalam perekonomian.

Pengertian investasi secara umum adalah pembelian barang

modal baru oleh sektor bisnis. Berdasarkan teori penghitungan

pendapatan nasional (GDP) yang menggunakan pendekatan

Page 5: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

5

pengeluaran (expenditure apporach), dimana: Y = C + I + G + NX,

mencerminkan bahwa investasi merupakan satu dari empat indikator

utama penghitungan pendapatan nasional. Oleh karena itu, perubahan

pada investasi akan erat kaitannya dengan perubahan pada

pendapatan, dimana hubungan antara kedua akun tersebut adalah

positif. Ketika terjadi peningkatan pendapatan nasional, maka

pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Hubungan antara investasi

dan pendapatan nasional tersebut mencerminkan pentingnya

kebijakan pemerintah yang dapat memberikan insentif kepada

investor, baik dalam negeri atau luar negeri, untuk melakukan

investasi di dalam negeri.

Untuk menjamin masuknya investasi sebagai stimulus

perekonomian, dibutuhkan insentif bagi investor yang akan melakukan

investasi yang meliputi kemudahan dalam melakukan investasi secara

menyeluruh. Mayoritas insentif tersebut berasal dari kebijakan

pemerintah. Dari hasil survei KPPOD pada tahun 2007 di 243

kabupaten/kota dengan responden 12.187 perusahaan, hambatan

utama berusaha adalah pengelolaan infrastruktur (35,5%), tidak

adanya program pemda dalam pengembangan usaha sektor swasta

(14,8%), masalah akses lahan dan kepastian hukum (14%),

kurangnya interaksi pemda dan pelaku usaha (10%), biaya transaksi

atau pungutan di daerah (9,9%), serta pengurusan izin usaha (8,8%).

IV. TEMUAN HASIL RISET DAN ANALISIS

Salah satu kabupaten di Papua yang terkenal akan keindahannya

adalah kabupaten Raja Ampat. Kabupaten ini memiliki luas 46.296

Km² yang terdiri dari 610 pulau. Empat pulau terbesar di antaranya

Page 6: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

6

adalah Pulau Misool, Salawati, Batanta, dan Waigeo. Dari seluruh

pulau, hanya 35 pulau yang berpenghuni. Pulau lainnya tidak

berpenghuni dan sebagian besar belum memiliki nama.

Gambar 4.1: Kabupaten Raja Ampat

Sumber: Wikipedia

Pada sensus tahun 2000, jumlah penduduk kabupaten Raja

Ampat adalah sebanyak 27.071 penduduk dengan kepadatan tidak

sampai satu penduduk per kilometer persegi. Hal ini terjadi karena

80% lebih dari luas wilayah di kabupaten tersebut merupakan

perairan.

Luasnya perairan dan banyaknya kepulauan tersebut menjadikan

pemerintah kabupaten Raja Ampat memfokuskan kegiatan ekonomi di

beberapa sektor yang berhubungan dengan bahari, baik ekstraktif

maupun non-ekstraktif. Salah satunya adalah sektor pariwisata yang

memiliki potensi besar untuk menjadi motor utama perekonomian

kabupaten Raja Ampat. Berikut akan dibahas temuan sektor

perekonomian dan sektor-sektor lainnya.

Page 7: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

7

IV.1 Sektor Pariwisata

Jumlah wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang

berkunjung ke provinsi Papua Barat dari tahun ke tahun

memperlihatkan adanya peningkatan. Hal ini berpotensi bagi provinsi

Papua Barat dan kabupaten Raja Ampat pada khususnya, untuk

mendorong sektor pariwisatanya.

Tabel 4.1: Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung Ke Papua Barat

Tahun 2006 2007 2008

Tamu Asing 1100 200 2000

Tamu Indonesia 72560 242000 442600

Total 73660 242200 444600 Sumber: BPS, diolah

Gambar 4.2: Wisatawan Yang Berkunjung Ke Provinsi Papua Barat

Sumber: BPS, diolah

Kepulauan Raja Ampat merupakan salah satu tempat di provinsi

Papua Barat yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek

wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

400000

450000

500000

0

500

1000

1500

2000

2500

2006 2007 2008

Wisatawan Lokal (juta)Wisatawan Asing (juta)

Page 8: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

8

menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan

terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga

diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah

air pada saat ini.

IV.1.1 Transportasi

Moda transportasi menuju kabupaten Raja Ampat saat ini

memang belum sebanyak objek-objek wisata lain. TIdak seperti pulau

Bali yang menyediakan penerbangan hingga puluhan kali ke berbagai

kota besar di Indonesia dan luar negeri, atau kota Manado yang

terkenal dengan Taman Laut Bunakennya yang menyediakan lebih dari

sepuluh penerbangan yang menghubungkan Manado dan Jakarta.

Perjalanan menuju kabupaten Raja Ampat yang paling populer

adalah melalui kota Sorong, salah satu kota terbesar di provinsi Papua

Barat. Perjalanan menuju Sorong dapat ditempuh dari beberapa kota

besar di Indonesia, bahkan kota-kota lainnya di asia tenggara seperti

Singapura, Kuala Lumpur, dan Davao di Filiphina. Beberapa maskapai

penerbangan yang menyediakan rute Jakarta Sorong mengharuskan

penumpangnya transit di Manado atau Makassar. Maskapai-maskapai

tersebut antara lain adalah Lion air, Merpati Nusantara Airlines, dan

Garuda Indonesia. Harga tiket yang berlaku berkisar antara

Rp1.200.000 hingga Rp.3.500.000 tergantung pada pilihan kelas dan

ketersediaan tiket. Sedangkan maskapai luar negeri yang melayani

penerbangan menuju Sorong, yang juga transit di Manado, antara lain

adalah Silk Air dan Cebu Air Pacific dengan harga tiket berkisar di

angka S$450.

Page 9: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

9

Perjalanan dari Sorong kemudian dilanjutkan menuju Waisai,

ibukota kabupaten Raja Ampat. Perjalanan ini dapat ditempuh dengan

menggunakan kapal cepat yang dapat disewa dengan tarif sekitar

Rp2.000.000 per kapal per trip. Sekali perjalanan, kapal tersebut

dapat memuat lebih dari sepuluh orang. Waktu tempuh yang

diperlukan sekitar satu setengah jam untuk mencapai Waisai. Dari

Waisai, para wisatawan dapat memilih untuk tinggal di pulau tersebut

atau menyewa kapal-kapal kecil untuk menuju pulau-pulau lainnya.

IV.1.2 Masyarakat Sekitar

Masyarakat Kepulauan Raja Ampat umumnya nelayan tradisional

yang berdiam di kampung-kampung kecil yang letaknya berjauhan dan

berbeda pulau. Mereka adalah masyarakat yang ramah menerima

tamu dari luar, apalagi kalau kita membawa oleh-oleh buat mereka

berupa pinang ataupun permen. Barang ini menjadi semacam 'pipa

perdamaian indian' di Raja Ampat. Acara mengobrol dengan makan

pinang disebut juga "Para-para Pinang" seringkali bergiliran satu sama

lain saling melempar mob, istilah setempat untuk cerita-cerita lucu.

Mereka adalah pemeluk Islam dan Kristen dan seringkali di

dalam satu keluarga atau marga terdapat anggota yang memeluk

salah satu dari dua agama tersebut. Hal ini menjadikan masyarakat

Raja Ampat tetap rukun walaupun berbeda keyakinan.

IV.1.3 Objek Wisata

Kepulauan Raja Ampat sangat terkenal dengan wisata bawah

airnya. Salah satu kegiatan yang paling sering dilakukan oleh para

wisatawan adalah diving. Spot diving di Raja Ampat termasuk kedalam

Page 10: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

10

sepuluh spot diving terbaik di dunia yang dinilai dari keragaman

spesies ikan dan terumbu karang yang sangat banyak. Berbagai spot

diving yang sangat terkenal diantara diver-diver di seluruh dunia

antara lain1:

Gambar 4.3 Wisata di Raja Ampat

1. Pulai Misool

2. Tanjung Kri

1 Gambar diambil dari www.rajaampat-liveaboard.com

Page 11: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

11

3. Sardine Reef

4. The Passage

Page 12: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

12

5. Nudibranck Rock

6. Mike’s Point

Page 13: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

13

7. Pulau Wai

Raja Ampat terletak di segi tiga karang (Coral Triangle) yang

terdiri dari Indonesia, Filiphina, Malaysia, Papua New Guinea, Jepang,

dan Australia. Kondisi ini menjadikan kawasan tersebut memiliki

kekayaan organisme bawah laut yang sangat besar, termasuk terumbu

karangnya.

Terumbu karang yang berada di perairan kabupaten Raja Ampat

pertama kali ditemukan oleh pakar terumbu karang dunia, John

Vernon, pada sebuah survey yang dilakukan oleh dua lembaga

konservasi dunia, Conservation International dan The Nature

Conservation, pada tahun 2002. Penelitian tersebut menemukan lebih

dari terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di

dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan

catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini

menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Tak

Page 14: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

14

satupun tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies

karang sebanyak ini.

Ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik

kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%,

yaitu di selat Dampier (selat antara pulau Waigeo dan pulau Batanta),

Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Timur Selatan dan Kepulauan

Wayag. Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah

terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi

ditemukan juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. Di beberapa

tempat seperti di kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah,

bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan

dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup

walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari

langsung.

Selain terumbu karang, objek bahari yang ditawarkan juga

meliputi berbagai jenis spesies ikan, mulai dari yang biasa ditemui di

perairan di Indonesia, hingga yang jarang ditemui. Spesies yang unik

yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis kuda

laut katai, wobbegong, dan ikan pari manta. Terdapat lebih dari 1.084

spesies ikan terdapat di daerah ini yang secara garis besar dibagi

menjadi tiga kelompok yang dominan, yakni ikan-ikan gobi (Gobiidae),

ikan damsel (Pomacentridae), dan ikan maming (Labridae).

Objek bahari lain di kabupaten Raja Ampat yang menarik

perhatian banyak para wisatawan adalah pantai. Pantai-pantai yang

terdapat di kepulauan Raja Ampat ini berbentuk pantai berpasir putih.

Pasir di pantai-pantai tersebut memiliki struktur ringan dan berwarna

putih bersih, serupa dengan pasir di pantai Gili Trawangan di Provinsi

Page 15: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

15

Nusa Tenggara Barat. Berikut adalah beberapa gambar pantai yang

terdapat di Kabupaten Raja Ampat.

Gambar 4.4 Pantai di Kabupaten Raja Ampat

Pantai Yanpepir

Sumber: www.thesevenseas.net

Pantai di Pulau Salawati

Sumber: www.bureketo.blogspot.com

Page 16: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

16

Gambar 4.5 Pantai di Pulau Misool

Sumber: www.moreindonesia.com

Alternatif lain selain wisata bahari di kabupaten raja ampat

adalah wisata peninggalan sejarah dan outbond ke hutan konservasi.

Peninggalan sejarah yang terdapat di kabupaten ini antara lain adalah

peninggalan prasejarah berupa cap tangan yang diterakan pada

dinding batu karang yang berada sangat dekat dengan permukaan laut

dan tidak berada di dalam gua. Lokasi situs ini ada di pulau Misool.

Menurut perkiraan, usia cap-cap tangan ini sekitar 50.000 tahun dan

menjadi bagian dari rangkaian petunjuk jalur penyebaran manusia dari

kawasan barat Nusantara menuju Papua dan Melanesia.

Kegiatan di hutan konservasi antara lain dengan melakukan

outbond untuk melihat dan mempelajari berbagai macam spesies

Page 17: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

17

tumbuhan. Kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan adalah

dengan melakukan bird view, yaitu kegiatan melihat dan

mendengarkan suara-suara burung yang hidup secara liar di hutan-

hutan konservasi tersebut. Berikut adalah beberapa gambar tentang

kehidupan hutan di Kabupaten Raja Ampat.

Gambar 4.6 Lorenta National Park

Sumber: www.richmountain.wordpress.com

Hutan Pulau Batanta

Sumber: www.lombokmarine.com

Page 18: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

18

Bird Watching di Hutan Konservasi Waigeo

Sumber:www.kikilmacan.blogspot.com

IV.1.4 Akomodasi

Tidak terlalu banyak pilihan hotel yang terdapat di kabupaten

Raja Ampat. Bahkan data ketersediaan hotel dan pengunjung hotel

tidak tersedia di halaman situs Biro Pusat Statistik (BPS). Namun

setidaknya terdapat beberapa hotel yang dapat digunakan oleh para

wisatawan untuk bermalam di kabupaten Raja Ampat, contohnya

adalah Kri Eco Resorts yang terdapat di pulau Kri dan Sorido Bay

Resort yang juga terletak di pulau Kri. Tarif yang dikenakan adalah

sebesar EUR115 per malam atau sekitar Rp1.400.000.

Page 19: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

19

Alternatif lain dari kedua hotel tersebut adalah dengan bermalam

di homestay berupa rumah-rumah para penduduk yang memang

difungsikan sebagai tempat bagi para wisatawan untuk bermalam.

Tarif yang dikenakan relatif lebih rendah dibandingkan kedua hotel

diatas. Tarif ditentukan berdasarkan kesepatakan antara wisatawan

dan pemilik rumah.

IV.2 Sektor Penunjang Perekonomian Lainnya

IV.2.1 Sektor Perkebunan

Perkebunan Raja Ampat didominasi oleh tanaman tanaman

pantai dan dataran rendah seperti kelapa sawit dan kelapa dalam. Hal

ini paralel dengan kenyataan bahwa hampir seluruh wilayah daratan

kabupaten Raja Ampat merupakan daerah pantai dan dataran rendah.

Tanaman perkebunan tersebut diprioritaskan di wilayah pulau Pam,

pulau Kofiau, dan pulau Salawati. Selain tanaman pesisir tersebut,

perkebunan di Raja Ampat juga meliputi perkebunan sayur mayur

seperti tomat, kacang panjang, dan cabe, dan komoditas perkebunan

lainnya.

Sektor perkebunan di kabupaten Raja Ampat ini secara relatif

masih kalah dengan sektor yang sama di kabupaten-kabupaten lain.

Sebagai contoh adalah tingkat produktivitas tanaman kelapa sebesar

0,2 ton per hektar, atau berada pada peringkat produktivitas terendah

dibandingkan kabupaten lain.

Page 20: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

20

Gambar 4.3: Persentase Produksi Tanaman Kelapa Per Hektar Lahan

Sumber: BPSP Papua Barat, diolah

Komoditas perkebunan yang cukup baik tingkat produktivitasnya

di kabupaten Raja Ampat adalah coklat dengan tingkat produktivitas

1,029 ton per hektar. Angka tersebut berada pada peringkat kedua

tertinggi bila dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya.

Namun komoditas coklat di Papua Barat secara keseluruhan tidaklah

signifikan bila dibandingkan dengan produksi coklat nasional, yaitu

rata-rata sebesar 0,39% dari total produksi nasional.

Gambar 4.4: Persentase Produksi Coklat Per Hektar Lahan

Sumber: BPSP Papua Barat, diolah

Fakfak5%

Kaimana13%

Teluk Mondama

7%

Teluk Bintuni

16%Manokwari10%

Sorong Selatan

36%

Sorong Selatan

10%

Raja Ampat3%

Fakfak6%

Kaimana2%

Teluk Mondama

34%

Teluk Bintuni12%

Manokwari9%

Sorong Selatan

2%

Sorong Selatan

5%

Raja Ampat30%

Page 21: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

21

Tabel 4.2: Produksi Coklat Papua Barat dan Nasional (Dalam Ton)

Tahun Nasional

Papua

Barat Persentase

2004 38849.30 140.27 0.3611

2005 39810.90 148.34 0.3726

2006 41318.00 161.64 0.3912

2007 43199.20 170.23 0.3941

2008 44785.50 180.16 0.4023

2009 45887.10 190.63 0.4154

Rata-rata persentase = 0.3894 Sumber: BPS dan BPSP Papua Barat, diolah

4.2.2 Sektor Pertambangan

Sektor pertambangan di kabupaten Raja Ampat cukup

menjanjikan. Terlihat dari cukup banyaknya jumlah titik pertambangan

yang melakukan eksplorasi di kabupaten ini. Setidaknya terdapat 21

titik pertambangan di kabupaten Raja Ampat dari total 86 titik

pertambangan di provinsi Papua Barat. Titik-titik tambang tersebut

tersebar di beberapa pulau di kabupaten Raja Ampat yaitu pulau

Salawah, pulau Waigeo, pulau Gag, pulau Batanta, dan pulau Misool.

Berbeda dengan provinsi tetangga yang mayoritas merupakan

pertambangan tembaga dan emas seperti yang dikelola oleh PT.

Freeport, mayoritas titik tambang yang terdapat di kabupaten Raja

Ampat melakukan eksplorasi batu bara dan nikel, diikuti dengan

minyak dan gas, besi, dan tembaga.

Sektor pertambangan tersebut cukup menjanjikan sebagai motor

pendorong pertumbuhan ekonomi di kabupaten Raja Ampat dan Papua

Barat, namun regulasi tentang eksplorasi harus diatur dan diawasi

Page 22: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

22

dengan baik sehingga tidak terjadi eksploitasi alam yang dapat

mengganggu sektor lain seperti sektor pariwisata, sehingga kasus

terganggunya kegiatan pariwisata akibat kegiatan pertambangan yang

terjadi di Belitung, Sumatra Selatan, tidak terjadi di kabupaten Raja

Ampat.

4.2.3 Sektor Perikanan

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya bahwa 80% wilayah

kabupaten Raja Ampat merupakan perairan, otomatis sektor perikanan

adalah salah satu sektor yang diharapkan oleh pemerintah daerah

menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kabupaten tersebut.

Tercatat bahwa pemerintah daerah telah mencanangkan beberapa

wilayah pulau yang menjadi titik penangkapan ikan utama seperti

kepulauan Ayau, pulau Waigeo, oulau Batanta, pulau Sulawati, dan

pulau Kofiau. Jenis ikan yang biasa ditangkap oleh nelayan antara lain

adalah ikan cakalang dan ikan madhidang.

Total produksi sektor pertanian kabupaten Raja Ampat adalah

sebesar 4.604,1 ton pada tahun 2005. Namun sektor tersebut masih

belum bisa menjadi sektor unggulan kabupaten karena secara relatif,

jumlah produksi tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan

keseluruhan produksi sektor perikanan di provinsi Papua Barat, atau

hanya sebesar 5,25%, jauh dibawah kabupaten Sorong, Manokwari,

dan Fakfak.

Page 23: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

23

Gambar 4.5: Persentase Total Produksi Sektor Perikanan Provinsi Papua Barat Sumber: BPSP Papua Barat, diolah

Tidak semua wilayah perairan di kabupaten Raja Ampat ini

menjadi wilayah yang legal untuk kegiatan nelayan. Pada tahun 2008

disetujui sebuah kesepakatan antara penduduk lokal dan pemerintah

daerah yang tertuang dalam deklarasi Kawasan Konservasi Laut

Daerah (KKLD). Deklarasi tersebut membatasi kegiatan nelayan pada

beberapa wilayah perairan tertentu seperti di kawasan teluk Mayabilit.

Selain itu, deklarasi ini juga meregulasi pemakaian pukat harimau,

bahan peledak, dan alat-alat penangkapan ikan lain yang berbahaya

bagi keragaman hayati di perairan Raja Ampat. Hal ini dapat

mendukung kelangsungan kehidupan bawah laut kawasan Raja Ampat

termasuk dengan pelestarian spesies-spesies ikan tertentu dan

terumbu karang.

Fak Fak23% Kaimana

5%

Teluk Wondama

2%Teluk Bintuni

2%

Manokwari24%

Sorong2%

Raja Ampat5%

Kota Sorong37%

Page 24: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

24

4.2.4 Kehutanan

Hutan di pulau Irian merupakan tutupan hutan yang terluas di

Indonesia. Selain itu hutan-hutan tersebut juga menjadi pemasok

oksigen utama ke seluruh dunia. Oleh karena itu, sejak praktek

pembalakan liar dan ladang berpindah marak di Indonesia, pemerintah

pusat beserta pemerintah daerah dan lembaga-lembaga independen

seperti Greenpeace menggalakkan program perlindungan dan

konservasi hutan untuk mencegah menghilangnya hutan-hutan Papua

tesebut.

Begitu pula dengan kabupaten Raja Ampat yang juga memiliki

tutupan hutan yang cukup luas. Di wilayah ini terdapat setidaknya

empat wilayah konservasi hutan yang terletak di cagar alam pulau

Salawati Utara, pulau Batanta Barat, pulau Misool Selatan, dan pulau

Waigeo Barat. Keempat cagar alam tersebut memiliki luas sekitar

339.638 hektar atau hampir 50% dari total luas daratan. Jumlah

tersebut adalah jumlah cagar alam kedua terbanyak dalam satu

kabupaten di provinsi Papua Barat. Jumlah cagar alam terbanyak

terdapat di kabupaten Manokwari.

Mengingat luasnya lahan konservasi alam di kabupaten Raja

Ampat tersebut, maka luas hutan yang dapat dipergunakan untuk

kegiatan produksi hanya sebesar 16,8% dari total luas hutan.

Persentase tersebut mendudukkan kabupaten Raja Ampat di posisi

ketujuh dalam kategori luas hutan yang dapat diproduksi. Hal ini

mengurangi kemungkinan kabupaten tersebut memiliki keunggulan

komparatif dalam sektor kehutanan.

Page 25: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

25

Gambar 4.6: Persentase Hutan Produksi Terhadap Total Luas Hutan

Sumber: BPSP Papua Barat, diolah

Meskipun perbandingan antara hutan konservasi dan hutan

produksi tersebut relatif timpang, hal tersebut tidak menjadikan sektor

kehutanan sebagai sektor “melempem” di kabupaten tersebut. Walau

tidak dapat digunakan untuk produksi kayu dan turunannya, wilayah

konservasi hutan dapat mendukung meningkatnya pariwisata di

kabupaten tersebut. Hutan konservasi bisa dijadikan objek wisata yang

mampu menarik minat wisatawan untuk kegiatan dengan konsep back

to nature.

V. ANALISIS HASIL TEMUAN RISET

Berdasarkan temuan-temuan diatas, kita dapat menganalisis

keunggulan dan kelemahan dari kabupaten Raja Ampat. Lebih dari itu,

kita dapat melihat unit bisnis atau peluang bisnis apa yang dapat

berkembang di kabupaten tersebut sehingga pemerintah daerah dapat

menentukan strategi investasi yang akan diambil.

Fakfak9%

Kaimana6%

Teluk Mondama

13%

Teluk Bintuni13%

Manokwari4%

Sorong Selatan

15%Sorong Selatan

13%

Raja Ampat

7%

Kota Sorong20%

Page 26: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

26

Keunggulan :

a. Kabupaten Raja Ampat mempunyai banyak potensi pariwisata yang

sangat potensial dan dapat dikembangkan, baik itu wisata bahari,

wisata budaya, wisata sejarah, dan wisata alam. Potensi tersebut

menjadikan sektor pariwisata menjadi sektor yang memiliki

keunggulan absolut dibandingkan sektor-sektor lainnya.

b. Komitmen pemerintah terhadap Industri Pariwisata ini cukup baik,

terlihat dari usaha regulasi pemerintah daerah melestarikan sumber

daya alam. Regulasi tersebut dapat mencegah eksploitasi sumber

daya alam yang dapat merugikan keberlangsungan sektor

pariwisata.

c. Kebijakan pemerintah pusat mengeluarkan peraturan visa on arrival

bagi penduduk negara-negara tertentu di beberapa bandara

internasional yang menjadi salah satu pintu masuk menuju

Kabupaten Raja Ampat.

d. Masyarakat lokal yang terbuka terhadap kehadiran para pendatang

baru. Hal ini membuat para wisatawan merasa nyaman untuk

mengunjungi kabupaten tersebut seperti halnya objek-objek wisata

lainnya di Indonesia. Selain itu toleransi yang tinggi juga mendorong

terciptanya keharmonisan antar umat beragama di kabupaten

tersebut.

e. Adanya sektor penunjang lainnya yang dapat menjadi sumber

penerimaan pemerintah daerah ketika sektor pariwisata yang

menjadi sektor unggulan dan kompetitif belum dapat berkontribusi

secara maksimal.

Page 27: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

27

Kelemahan :

a. Kondisi geografis kabupaten Raja Ampat yang berupa kepulauan

cenderung menyulitkan mobilitas dari satu tempat ke tempat

lainnya. Hal tersebut didukung dengan keterbatasan armada kapal

yang dapat menyambung satu pulau dengan pulau lainnya. Dengan

terbatasnya armada tersebut, biaya yang dikenakan kepada

wisatawan menjadi relatif tinggi.

b. Kurang tersedianya keberadaan infrastruktur dan fasilitas yang

dapat menunjang kenyamanan para wisatawan selama tinggal di

kabupaten tersebut. Infrastruktur dan fasilitas tersebut meliputi

hotel-hotel yang dapat diakses melalui internet dan fasilitas

penunjang seperti bank, ATM, convenient store, koneksi internet,

dan BTS telepon seluler.

c. Kurangnya publikasi tentang keindahan alam Raja Ampat melalui

program-program resmi pemerintah.

Berdasarkan pemaparan diatas kita bisa menemukan peluang

bisnis atau unit bisnis yang bisa berkembang di kabupaten Raja

Ampat. Mengingat lokasi kabupaten teresebut yang cukup jauh dari

objek wisata unggulan Indonesia lainnya seperti Taman Laut Bunaken

atau Bali, maka rata-rata pendatang di kabupaten tersebut

menghabiskan waktu yang relatif lama di kabupaten ini. Oleh karena

itu, salah satu unit bisnis yang dapat dibangun adalah penginapan

yang nyaman namun dengan biaya yang terjangkau. Semakin mahal

biaya per malam dari penginapan tersebut dikhawatirkan akan

meningkatkan beban biaya yang harus ditanggung para wisatawan.

Selain itu, paket-paket wisata yang terintergrasi dengan penginapan,

Page 28: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

28

seperti diving dan outbond, juga dapat menjadi peluang bisnis yang

baik.

Selain itu ada beberapa sektor pendukung yang bisa menjadi

peluang bisnis, seperti jasa transportasi, jasa agen perjalanan, dan

pemandu wisata. Seiring meningkatnya kunjungan wisatawan baik

domestik maupun asing ke kabupaten Raja Ampat dan keyakinan akan

terus bertambahnya jumlah wisatatawan, terlebih lagi apabila

pemerintah menggalakkan promosi wisata Raja Ampat, maka peluang

untuk menanamkan modal di jasa transportasi ini sangat prospektif,

terutama dalam kerjasama dengan maskapai asing dan pemilik kapal

penyeberangan.

VI. PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

Kabupaten Raja Ampat memiliki banyak sektor ekonomi yang

potensial yang ditunjang dengan kekayaan sumber daya alam yang

sangat besar. Namun sektor ekonomi yang memiliki keunggulan

absolut adalah sektor pariwisata. Sektor ini memiliki potensi menjadi

salah satu tujuan wisata yang sangat besar di dunia. Hal tersebut

didukung oleh keanekaragaman spesies terumbu karang dan ikan yang

sangat banyak dalam satu wilayah perairan.

Sektor unggulan kedua yang berpotensi untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi adalah perkebunan coklat. Sektor ini berpotensi

menjadi sektor unggulan karena produktivitas kabupaten Raja Ampat

yang relatif tinggu diatas rata-rata kabupaten lainnya di provinsi Papua

Barat. Namun hal ini masih terkendala kalahnya tingkat produktivitas

Page 29: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

29

provinsi Papua Barat dibandingkan provinsi-provinsi lainnya di

Indonesia.

Untuk mengoptimalkan sektor pariwisata menjadi pendorong

pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan aliran investasi untuk membangun

sarana dan fasilitas penunjang untuk mempermudah para wisatawan.

Investasi tersebut meliputi investasi di bidang transportasi dan

akomodasi. Kebijakan dan penyediaan infrastruktur oleh pemerintah

juga merupakan hal penting dalam mengoptimalkan sektor tersebut

karena akan menjadi stimulus bagi investor untuk melakukan kegiatan

usaha di kabupaten tersebut.

VI.2 SARAN

Berdasarkan temuan dan analisis diatas, maka saran yang

dapat diberikan kepada pemerintah adalah:

1. Pemerintah memfokuskan peningkatan kinerja sektor pariwisata

sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi kabupaten Raja Ampat,

tanpa melupakan perbaikan kinerja di sektor-sektor pendukung.

2. Komitmen pemerintah dalam memberikan insentif bagi investor

dengan menjalankan kebijakan-kebijakan yang jelas dan akuntabel

sangat diperlukan untuk menjaga keberlangsungan kinerja sektor

pariwisata di kabupaten Raja Ampat

Page 30: Raja Ampat

Stu

di,

Invest

asi

Pari

wis

ata

Daera

h

21 April 2010

Vibiz Regional Research Center © 2010 Lepmida.com, All Rights Reserved

30

REFERENSI

www.bps.go.id

www.coraltrianglecenter.org

www.diverajaampat.org

www.gorajaampat.com/

www.indonesia.go.id

www.irjabar.bps.go.id

www.papuabaratprov.go.ig

www.rajaampat-liveaboard.com

www.wikipedia.com

ANALIS

Fadjar AD, Direktur Eksekutif

[email protected]

Muhammad Hanri, Analis

[email protected]

Susan Meliana , Analis

[email protected]

Ronald Sianipar , Analis

[email protected]

DISCLAIMER

The information provided on this report is not intended for distribution to, or use by, any person or entity in any jurisdiction or country

where such distribution or use would be contrary to law or regulation or which would subject Lepmida.com or any of its affiliates and

subsidiaries to any registration requirement within such jurisdiction or country. Neither the information, nor any opinion contained in

this report constitutes a solicitation, or offer by Lepmida.com to buy or sell any securities, futures, options or other financial instruments

or provide any investment advice or service. Disclaimer of Warranty and Limitation of Liability of The information on this report is

provided "AS IS". Although the information provided on this report is obtained or compiled from sources Lepmida.com believes to be

reliable, Lepmida.com does not guarantee the accuracy, validity, timeliness or completeness of any information or data made available

on this report for any particular purpose. Neither Lepmida.com, nor any of its directors, officers or employees, will be liable or have any

responsibility of any kind for any loss or damage incurred by the viewer in the event of any failure or interruption of this site, or

resulting from the act or omission of any other party involved in making this site or the data contained therein available to the viewer , or

from any other cause relating to the access to, inability to access, or use of the report or these materials, whether or not the circumstances

giving rise to such cause may have been within the control of Lepmida.com or of any vendor providing software or services support. In

no event will Lepmida.com or any such parties be liable to the viewer for any direct, special, indirect, consequential, incidental damages

or any other damages of any kind even if Lepmida.com have been advised of the possibility thereof.