RABU, 12 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA 2014, Indonesia ... filekrutmen kepemimpinan In-donesia ke...

1
K RISIS kepemimpin- an nasional meng- hinggapi Indonesia. Diprediksi, masya- rakat belum menemukan gur pemimpin yang mampu membawa perubahan untuk 2014. Ketua Gerakan Integritas Na- sional (GIN) Nathan Setiabudi mengungkapkan pihaknya risau akan kualitas proses re- krutmen kepemimpinan In- donesia ke depan yang belum menunjukkan perbaikan. “Tahun 2014 masih menjadi awan gelap. Kepemimpinan masih ditentukan dengan cerita lama tapi pemeran baru,” un- gkapnya saat berbicara dalam Diskusi Kebangsaan dan Pe- luncuran Gerakan Integritas Nasional di Jakarta, kemarin. Hadir sejumlah tokoh se- perti mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syai Maarif, mantan anggota Dewan Syuro Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Salahuddin Wa- hid, dan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Endriartono Sutarto. Sinyalemen Nathan itu me- rujuk pada mekanisme pemi- lihan pemimpin melalui partai politik (parpol) yang tidak menunjukkan perubahan. Ia khawatir kepemimpinan di 2014 dilakukan dengan jalur transaksional. Sistem ini terbukti telah gagal memilih pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan bangsa. Kepemimpinan secara tran- saksional, lanjut tokoh Perse- kutuan Gereja-Gereja Seluruh Indonesia (PGI) itu akan meru- sak segala sendi pemerintahan. Pejabat publik bakal ditentukan secara jual beli. Jual beli ini tidak selalu melibatkan uang, tapi kekuasaan. “Akibatnya sistem politik kita akan menjadi terlalu mu- dah untuk dibeli. Bayangkan saja, seluruh pejabat pemerin- tah hasil jual beli,” jelasnya. Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Salahud- din Wahid merasa khawatir dengan rendahnya kualitas integritas pemimpin. Tokoh NU yang akrab disapa Gus Solah itu menyebutkan pragmatisme pemimpin bakal menjebak negara ini dalam permasalah- an peradaban yang berlarut- larut. Gus Solah menekankan masyarakat umum selaku calon konstituen berhak menguji integritas terhadap calon yang diajukan parpol. Menurutnya, pencarian pe- mimpin tidak dapat dilakukan dari internal parpol. Sebaiknya, penjaringan pemimpin untuk 2014 harus dilakukan secara bersama-sama. Istana gerah Kritik silih berganti yang dilakukan para tokoh nasional di awal tahun ini terhadap kepemimpinan nasional mem- buat jengkel pihak Istana Ne- gara. Sebelumnya, para tokoh lin- tas agama dalam pencanangan tahun melawan kebohongan di Jakarta, Senin (10/1) meng- anggap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang memasuki periode ke-2 ini gagal mengemban amanat rakyat. Bahkan, pada kesempatan itu sejumlah aktivis prodemokrasi membacakan 9 kebohongan lama dan 9 kebohongan baru pemerintahan SBY. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menilai, apa yang diungkapkan aktivis bahwa pemerintah melakukan kebo- hongan malah menunjukkan kebodohan mereka. Pasalnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kondisi perekonomian nasional terus membaik. Hal itu diungkapkan Julian kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin. “Saya yakin itu bukan bera- sal dari tokoh agama. Karena Presiden sangat menghormati para tokoh lintas agama. Begi- tu juga, Presiden tahu bahwa tokoh lintas agama tidak akan membuat pernyataan seperti itu,” ujar doktor ilmu politik tersebut. Julian juga menambahkan, bahwa pernyataan yang dikelu- arkan oleh para aktivis tersebut merupakan sebuah dinamika biasa saja dan merupakan hak masing-masing aktivis untuk berbicara, karena Indonesia merupakan negara demokrasi. “Dan harusnya mereka ber- terima kasih pada pemerintah. Mungkin mereka akan mendapatkan perlakukan lain jika di negara lain,” tegasnya. (Mad/P-3) [email protected] 2014, Indonesia Krisis Pemimpin Memang ada pemimpin bangsa baru, tapi itu dihasilkan dari proses transaksional. SATU lagi kader Partai Demokrat masuk bui. Kemarin, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Bupati Nias Bi- nahati Benedictus Baeha, yang juga Ketua Partai Demokrat Kabupaten Nias. Binahati ditahan KPK seba- gai tersangka pengelolaan dana bantuan bencana alam gempa dan tsunami yang menghan- curkan Nias, beberapa tahun silam. Status tersangka telah disandangnya sejak 16 Novem- ber 2010. “Untuk kepentingan pe- nyidikan KPK, tersangka akan dititipkan selama 20 hari ke de- pan terhitung sejak 11 Januari 2011. Saat ini tersangka di tahan di Rumah Tahanan Cipinang,” ungkap juru bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Jakarta, kemarin. Sebelum memasuki mobil tahanan, Binahati menye- but keterlibatan wakilnya, Temazaro Harefa, dalam kasus tersebut. “Dia memang ikut menerima dana,” ujar Binahati yang hadir di kantor KPK sejak pukul 10.00 WIB. Binahati diduga telah me- nyelewengkan dana bantuan senilai Rp3,8 miliar, dengan menggelembungkan harga dalam pengadaan sejumlah barang untuk keperluan pemu- lihan lokasi bencana di Nias. Saat itu, Binahati merangkap posisi Kepala Pelaksana Ha- rian (Kalakhar) Penanggulang- an Bencana Alam Kabupaten Nias. Atas perbuatannya, bupati ini diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Binahati menjadi kepala daerah pertama yang ditahan pada 2011. Sebelumnya, KPK telah menahan dua kepala daerah aktif, yakni Wali Kota Bekasi Mochtar Mohammad dalam kasus dugaan penyalah- gunaan APBD dan Gubernur Sumatra Utara dan Syamsul Arin, dalam kasus dugaan ko- rupsi APBD sewaktu menjabat Bupati Langkat. Pemimpin KPK Bibit Sa- mad Rianto mengungkapkan, dana bantuan gempa tsunami diberikan untuk Kabupaten Nias sebesar Rp9,48 miliar dan Provinsi Nanggroe Aceh Darus- salam Rp47 miliar. “Namun, dalam penyaluran- nya terjadi penggelembungan harga dalam pembelian barang dan jasa. (ED/*/P-4) PERNYATAAN Ketua DPR Marzuki Alie, bahwa rencana pembangunan gedung baru telah disepakati seluruh fraksi, tidak terbukti. Fraksi Gerindra melalui surat A 396/F.P-Gerin- dra/DPR RI/I/2011 tertanggal 10 Januari 2011 menyatakan penolakan rencana pemba- ngunan gedung senilai Rp1,3 triliun itu. Wakil Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani menuturkan, fraksinya telah menyampaikan penolakan sejak 1 Oktober 2010. Pembangunan gedung baru DPR dinilai tidak mendesak. “Pem- bangunan itu akan menunjuk- kan hilangnya sensitivitas. Kalau dikonversi untuk jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat) untuk 22 juta warga miskin, bisa naik 100% dari alokasi jamkes- mas yang sudah ditetapkan,” ujar Ahmad saat menyatakan sikap fraksinya, di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Ia menegaskan, rencana pem- bangunan gedung seharusnya diimplementasikan dengan rencana pemindahan ibu kota ke luar Jakarta, sehingga tak sekadar menghamburkan dana. “Kebutuhan pembangunan gedung baru di ibu kota yang baru nanti tidak dapat dihin- dari. Gedung ini akan mubazir karena tidak bisa dihuni lama,” paparnya. Marzuki menyatakan, dalam rapat pembahasan gedung baru, tidak ada fraksi yang menyatakan penolakan (Media Indonesia, 7/1). Klaim yang sama juga datang dari Wakil Ketua DPR Anis Mat- ta. “Kita sudah rapat sebelum masa reses yang lalu. Kita me- nanyakan ke semua fraksi dan mereka setuju semua. Hanya, fraksi-fraksi punya persyaratan soal fasilitas,” kata Anis. Melalui surat resmi itu, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan, sikap fraksi mereka sudah jelas. “Fraksi Partai Gerindra secara tegas menolak rencana pembangu- nan gedung baru dan meminta kepada pimpinan DPR untuk membatalkannya. Pernyataan pimpinan DPR RI itu tidak benar dan merupakan pembo- hongan publik.” Saat dimintai konrmasi ten- tang penolakan Fraksi Gerindra itu, Marzuki Alie mengatakan, rapat pembahasan pembangun- an gedung baru DPR telah di- lakukan berulang kali. Sampai pembahasan terakhir, semua fraksi setuju. Pembangunan gedung baru DPR merupakan rencana strategi DPR yang telah dibahas di dalam Badan Uru- san Rumah Tangga (BURT). “Di dalam BURT sendiri, Ge- rindra menempatkan Pius Lus- trilanang selain sebagai Wakil Ketua BURT yang juga sebagai perwakilan partai tersebut ber- sama seluruh fraksi lainnya,” kata Marzuki. (*/P-4) KEJAKSAAN Agung Republik Indonesia dan Australia me- nyepakati pertukaran narapi- dana. Salah satunya adalah warga Australia yang menjadi terpidana kasus penyelund- upan mariyuana, Schapelle Leigh Corby. “Di Australia ada 12 ribu narapidana asal Indonesia. Rata-rata divonis lima tahun. Pemerintah Australia me- minta pertukaran narapidana, salah satunya Schapelle Leigh Corby,” terang Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapus- penkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Babul Khoir Hara- hap di Jakarta, kemarin. Corby menjadi terpidana dalam kasus penyelundupan mariyuana seberat 4,2 kg. Mahkamah Agung (MA) telah memvonis 20 tahun penjara dan denda Rp100 juta subsider enam bulan kurungan bagi Corby. Persoalan pertukaran narapi- dana adalah hasil pertemuan antara Jaksa Agung RI Basrief Arief dan Wakil Jaksa Agung Australia Roger Wilkins. Per- temuan berlangsung di Kan- tor Kejagung RI di Jakarta, kemarin. Selain itu, lanjutnya, per- temuan itu membahas menge- nai nasib pengemplang dana bantuan likuiditas Bank In- donesia (BLBI) Adrian Kiki Ariawan yang saat ini berada di Australia. Ia menjelaskan, pemerintah Australia meminta pembaruan perjanjian ekstra- disi, khususnya terkait aset koruptor seperti Adrian Kiki. Adrian adalah terpidana penjara seumur hidup karena mengemplang dana BLBI pada PT Bank Surya yang merugikan negara Rp1,5 triliun. Dia divo- nis secara in absentia oleh PN Jakarta Pusat pada 13 Novem- ber 2002. Dia ditangkap pada 28 November lalu dan ditahan di Perth, Australia Barat. Seusai kunjungan ke Austra- lia pada Maret 2010, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengaku telah meminta Australia untuk seimbang da- lam permintaan ekstradisi. Sebab, sebelum kunjungan ke Australia, Indonesia telah mengekstradisi tiga terpidana ke Australia, yakni Charles terpidana kasus paedol Alfred Barnett, terpidana kasus penye- lundupan manusia Hadi El Ah- madi, dan terpidana pelecehan seksual Paul Francis Callahan. Pada 2010, pemerintah juga mengekstradisi Timothy Geo- ffrey Lee yang terlibat kasus penyelundupan obat terlarang. Pemerintah juga mengekstra- disi Robert James McNeice yang terlibat penipuan di Australia. Sebaliknya Indonesia me- minta lima terpidana yang be- rada di Australia, yakni Adrian Kiki, terpidana kasus pemalsu- an Jason Sunana Tanuwidjaja, terpidana kasus kejahatan den- gan kekerasan Christopher John James, terpidana kasus penggelapan Sofyan Sarabin, dan terpidana kasus kekerasan terhadap anak-anak Peter Dun- das Walbran. Akan tetapi, beberapa jam kemudian, Basrief Arief justru membantah penjelasan Babul. Menurut dia, pertemuan de- ngan pihak Australia tidak membahas ekstradisi. “Saya kan Jaksa Agung baru, jadi mereka berkunjung untuk salam kenal dan melanjutkan kerja sama bidang hukum.” (*/P-1) Ditahan KPK, Bupati Nias tidak Mau Sendiri Gerindra Tuding Ketua DPR Bohong tentang Proyek Gedung Baru Kejaksaan tidak Akur soal Corby ARYO BHAWONO 4 RABU, 12 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA P OLKAM MI/SUSANTO KORUPSI DANA TSUNAMI: Bupati Nias Binahati Benedictus Baeha menutupi wajahnya dengan majalah seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, kemarin. Binahati resmi dijadikan tersangka terkait dugaan korupsi dana bantuan bencana tsunami sebesar Rp3,8 miliar. KE In ny da w te up Le na Ra Pe m sa Co Pe pe (K ha da m M m da en Co da ANTARA Schapelle Leigh Corby Terpidana

Transcript of RABU, 12 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA 2014, Indonesia ... filekrutmen kepemimpinan In-donesia ke...

Page 1: RABU, 12 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA 2014, Indonesia ... filekrutmen kepemimpinan In-donesia ke depan yang belum menunjukkan perbaik an. ... Arifi n, dalam kasus dugaan ko-rupsi

KRISIS kepemimpin-an nasional meng-hinggapi Indone sia. Diprediksi, ma sya-

rakat belum menemukan fi gur pemimpin yang mampu membawa perubahan untuk 2014.

Ketua Gerakan Integritas Na-sional (GIN) Nathan Setiabudi mengungkapkan pihaknya risau akan kualitas proses re-krutmen kepemimpinan In-donesia ke depan yang belum menunjukkan perbaik an.

“Tahun 2014 masih menjadi awan gelap. Kepemimpinan masih ditentukan dengan cerita lama tapi pemeran baru,” un-gkapnya saat berbicara dalam Diskusi Kebangsaan dan Pe-luncuran Gerakan Integritas Nasional di Jakarta, kemarin. Hadir sejumlah tokoh se -perti mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafi i Maarif, mantan anggota Dewan Syuro Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Salahuddin Wa-hid, dan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Endriartono

Sutarto. Sinyalemen Nathan itu me-

ru juk pada mekanisme pemi-lihan pemimpin melalui partai politik (parpol) yang tidak menunjukkan perubahan.

Ia khawatir kepemimpinan di 2014 dilakukan dengan jalur transaksional. Sistem ini terbukti telah gagal memilih pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan bangsa.

Kepemimpinan secara tran-saksional, lanjut tokoh Perse-kutuan Gereja-Gereja Seluruh Indonesia (PGI) itu akan meru-sak segala sendi pemerintahan. Pejabat publik bakal ditentukan secara jual beli. Jual beli ini tidak selalu melibatkan uang, tapi kekuasaan.

“Akibatnya sistem politik kita akan menjadi terlalu mu-dah untuk dibeli. Bayangkan saja, seluruh pejabat pemerin-tah hasil jual beli,” jelasnya.

P e n g a s u h P e s a n t r e n Tebuireng, Jombang, Salahud-din Wahid merasa khawatir dengan rendahnya kualitas integritas pemimpin. Tokoh NU yang akrab disapa Gus Solah itu menyebutkan pragmatisme

pemimpin bakal menjebak ne gara ini dalam permasalah-an peradaban yang berlarut-larut.

Gus Solah menekankan masyarakat umum selaku calon konstituen berhak menguji integritas terhadap calon yang diajukan parpol.

Menurutnya, pencarian pe-mimpin tidak dapat dilakukan dari internal parpol. Sebaiknya, penjaringan pemimpin untuk 2014 harus dilakukan secara bersama-sama.

Istana gerah

Kritik silih berganti yang dilakukan para tokoh nasional di awal tahun ini terhadap kepemimpinan nasional mem-buat jengkel pihak Istana Ne-gara.

Sebelumnya, para tokoh lin-tas agama dalam pencanangan tahun melawan kebohongan di Jakarta, Senin (10/1) meng-anggap pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang memasuki periode ke-2 ini gagal mengemban amanat rakyat. Bahkan, pada kesempatan itu sejumlah aktivis prodemokrasi membacakan 9 kebohongan lama dan 9 kebohong an baru pemerintahan SBY.

Juru Bicara Presiden Julian

Aldrin Pasha menilai, apa yang diungkapkan aktivis bahwa pemerintah melakukan kebo-hongan malah menunjukkan kebodohan mereka. Pasalnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kondisi pe rekonomian nasional terus membaik.

Hal itu diungkapkan Julian kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.

“Saya yakin itu bukan bera-sal dari tokoh agama. Karena Presiden sangat menghormati para tokoh lintas agama. Begi-tu juga, Presiden tahu bahwa tokoh lintas agama tidak akan membuat pernyataan seperti itu,” ujar doktor ilmu politik tersebut.

Julian juga menambahkan, bahwa pernyataan yang dikelu-arkan oleh para aktivis tersebut merupakan sebuah dinamika biasa saja dan merupakan hak masing-masing aktivis untuk berbicara, karena Indonesia merupakan negara demokrasi. “Dan harusnya mereka ber-terima kasih pada pemerintah.

Mungkin mereka akan mendapatkan perlakukan lain jika di negara lain,” tegasnya. (Mad/P-3)

[email protected]

2014, Indonesia Krisis Pemimpin

Memang ada pemimpin bangsa baru, tapi itu dihasilkan dari proses transaksional.

S AT U l a g i k a d e r P a r t a i Demokrat masuk bui. Kemarin, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Bupati Nias Bi-nahati Benedictus Baeha, yang juga Ketua Partai Demokrat Kabupaten Nias.

Binahati ditahan KPK seba-gai tersangka pengelolaan dana bantuan bencana alam gempa dan tsunami yang menghan-curkan Nias, beberapa tahun silam. Status tersangka telah disandangnya sejak 16 Novem-ber 2010.

“Untuk kepentingan pe-nyidikan KPK, tersangka akan dititipkan selama 20 hari ke de-pan terhitung sejak 11 Januari 2011. Saat ini tersangka di tahan di Rumah Tahanan Cipinang,” ungkap juru bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.

Sebelum memasuki mobil tahanan, Binahati menye-but keterlibatan wakilnya, Temazaro Harefa, dalam kasus tersebut. “Dia memang ikut menerima dana,” ujar Binahati yang hadir di kantor KPK sejak pukul 10.00 WIB.

Binahati diduga telah me-nyelewengkan dana bantuan senilai Rp3,8 miliar, dengan menggelembungkan harga dalam pengadaan sejumlah barang untuk keperluan pemu-lihan lokasi bencana di Nias. Saat itu, Binahati merangkap posisi Kepala Pelaksana Ha-rian (Kalakhar) Penanggulang-an Bencana Alam Kabupaten Nias.

Atas perbuatannya, bupati ini diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi. Binahati menjadi kepala

daerah pertama yang ditahan pada 2011. Sebelumnya, KPK telah menahan dua kepala daerah aktif, yakni Wali Kota Bekasi Mochtar Mohammad dalam kasus dugaan penyalah-gunaan APBD dan Gubernur Sumatra Utara dan Syamsul Arifi n, dalam kasus dugaan ko-rupsi APBD sewaktu menjabat Bupati Langkat.

Pemimpin KPK Bibit Sa-mad Rianto mengungkapkan, dana bantuan gempa tsunami diberikan untuk Kabupaten Nias sebesar Rp9,48 miliar dan Provinsi Nanggroe Aceh Darus-salam Rp47 miliar.

“Namun, dalam penyaluran-nya terjadi penggelembungan harga dalam pembelian barang dan jasa. (ED/*/P-4)

PERNYATAAN Ketua DPR Marzuki Alie, bahwa rencana pembangunan gedung baru telah disepakati seluruh fraksi, tidak terbukti. Fraksi Gerindra melalui surat A 396/F.P-Gerin-dra/DPR RI/I/2011 tertanggal 10 Januari 2011 menyatakan penolakan rencana pemba-ng unan gedung senilai Rp1,3 triliun itu.

Wakil Ketua Fraksi Gerindra

Ahmad Muzani menuturkan, fraksinya telah menyampaikan penolakan sejak 1 Oktober 2010. Pembangunan gedung baru DPR dinilai tidak mendesak. “Pem-bangunan itu akan menunjuk-kan hilangnya sensitivitas. Kalau dikonversi untuk jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat) untuk 22 juta warga miskin, bisa naik 100% dari alokasi jamkes-mas yang sudah ditetapkan,”

ujar Ahmad saat menyatakan sikap fraksinya, di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Ia menegaskan, rencana pem-bangunan gedung seharusnya diimplementasikan dengan rencana pemindahan ibu kota ke luar Jakarta, sehingga tak sekadar menghamburkan dana. “Kebutuhan pembangunan gedung baru di ibu kota yang baru nanti tidak dapat dihin-

dari. Gedung ini akan mubazir karena tidak bisa dihuni lama,” paparnya.

Marzuki menyatakan, dalam rapat pembahasan gedung baru, tidak ada fraksi yang menyatakan penolakan (Media Indonesia, 7/1).

Klaim yang sama juga datang dari Wakil Ketua DPR Anis Mat-ta. “Kita sudah rapat sebelum masa reses yang lalu. Kita me-

nanyakan ke semua fraksi dan mereka setuju semua. Hanya, fraksi-fraksi punya persyaratan soal fasilitas,” kata Anis.

Melalui surat resmi itu, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan, sikap fraksi mereka sudah jelas. “Fraksi Partai Gerindra secara tegas menolak rencana pembangu-nan gedung baru dan meminta

kepada pimpinan DPR untuk membatalkannya. Pernyataan pimpinan DPR RI itu tidak benar dan merupakan pembo-hongan publik.”

Saat dimintai konfi rmasi ten-tang penolakan Fraksi Gerindra itu, Marzuki Alie mengatakan, rapat pembahasan pembangun-an gedung baru DPR telah di-lakukan berulang kali. Sampai pembahasan terakhir, semua

fraksi setuju. Pembangunan gedung baru DPR merupakan rencana strategi DPR yang telah dibahas di dalam Badan Uru-san Rumah Tangga (BURT).

“Di dalam BURT sendiri, Ge-rindra menempatkan Pius Lus-trilanang selain sebagai Wakil Ketua BURT yang juga sebagai perwakilan partai tersebut ber-sama seluruh fraksi lainnya,” kata Marzuki. (*/P-4)

KEJAKSAAN Agung Repu blik Indonesia dan Australia me-nyepakati pertukaran narapi-dana. Salah satunya adalah warga Australia yang menjadi terpidana kasus penyelund-upan mariyuana, Schapelle Leigh Corby.

“Di Australia ada 12 ribu narapidana asal Indonesia. Rata-rata divonis lima tahun. Pemerintah Australia me-minta pertukaran narapidana, salah satunya Schapelle Leigh Corby,” terang Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapus-penkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Babul Khoir Hara-hap di Jakarta, kemarin.

Corby menjadi terpidana dalam kasus penyelundupan mariyuana seberat 4,2 kg. Mahkamah Agung (MA) telah memvonis 20 tahun penjara dan denda Rp100 juta subsider enam bulan kurungan bagi Corby.

Persoalan pertukaran narapi-dana adalah hasil pertemuan

antara Jaksa Agung RI Basrief Arief dan Wakil Jaksa Agung Australia Roger Wilkins. Per-temuan berlangsung di Kan-tor Kejagung RI di Jakarta, kemarin.

Selain itu, lanjutnya, per-temuan itu membahas menge-nai nasib pengemplang dana bantuan likuiditas Bank In-donesia (BLBI) Adrian Kiki Ariawan yang saat ini berada di Australia. Ia menjelaskan, pemerintah Australia meminta pembaruan perjanjian ekstra-

disi, khususnya terkait aset koruptor seperti Adrian Kiki.

Adrian adalah terpidana penjara seumur hidup karena mengemplang dana BLBI pada PT Bank Surya yang merugikan negara Rp1,5 triliun. Dia divo-nis secara in absentia oleh PN Jakarta Pusat pada 13 Novem-ber 2002. Dia ditangkap pada 28 November lalu dan ditahan di Perth, Australia Barat.

Seusai kunjungan ke Austra-lia pada Maret 2010, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengaku telah meminta Australia untuk seimbang da-lam permintaan ekstradisi.

Sebab, sebelum kunjungan ke Australia, Indonesia telah mengekstradisi tiga terpidana ke Australia, yakni Charles terpidana kasus paedofi l Alfred Barnett, terpidana kasus penye-lundupan manusia Hadi El Ah-madi, dan terpidana pelecehan seksual Paul Francis Callahan.

Pada 2010, pemerintah juga mengekstradisi Timothy Geo-

ffrey Lee yang terlibat kasus penyelundupan obat terlarang. Pemerintah juga mengekstra-disi Robert James McNeice yang terlibat penipuan di Australia.

Sebaliknya Indonesia me-minta lima terpidana yang be-rada di Australia, yakni Adrian Kiki, terpidana kasus pemalsu-an Jason Sunana Tanuwidjaja, terpidana kasus kejahatan den-gan kekerasan Christopher John James, terpidana kasus penggelapan Sofyan Sarabin, dan terpidana kasus kekerasan terhadap anak-anak Peter Dun-das Walbran.

Akan tetapi, beberapa jam kemudian, Basrief Arief justru membantah penjelasan Babul. Menurut dia, pertemuan de-ngan pihak Australia tidak membahas ekstradisi.

“Saya kan Jaksa Agung baru, jadi mereka berkunjung untuk salam kenal dan melanjutkan kerja sama bidang hukum.” (*/P-1)Ditahan KPK, Bupati

Nias tidak Mau Sendiri

Gerindra Tuding Ketua DPR Bohong tentang Proyek Gedung Baru

Kejaksaan tidak Akur soal Corby

ARYO BHAWONO

4 RABU, 12 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIAPOLKAM

MI/SUSANTO

KORUPSI DANA TSUNAMI: Bupati Nias Binahati Benedictus Baeha menutupi wajahnya dengan majalah seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, kemarin. Binahati resmi dijadikan tersangka terkait dugaan korupsi dana bantuan bencana tsunami sebesar Rp3,8 miliar.

KEInnydawteupLe

naRaPemsaCoPepe(Kha

damMmdaenCo

da

ANTARA

Schapelle Leigh CorbyTerpidana