R E N C A N A S T R A T E G I 2017 - anestesi-rshs-unpad.ac.id · PDF fileGambar 1.4 IPK...
-
Upload
trinhhuong -
Category
Documents
-
view
218 -
download
2
Transcript of R E N C A N A S T R A T E G I 2017 - anestesi-rshs-unpad.ac.id · PDF fileGambar 1.4 IPK...
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman i
R E N C A N A S T R A T E G I
2017 - 2020
PROGRAM STUDI/DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2016
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, penyusunan buku Rencana Strategi Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis I Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran dapat diselesaikan dengan baik. Rencana strategi ini merupakan
kelengkapan dari program kerjan dan Portfolio Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I
Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Rencana Strategi yang dituliskan dalam program kerja ini meliputi komponen-
komponen berdasarkan buku Pedoman Rencana Strategi Lembaga Akreditasi Mandiri
Pendidikan Tinggi Kesehatan yang terdiri dari Analisis SWOT dari Visi, Misi, Tujuan, dan
Sasaran, serta Strategi Pencapaiannya, tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan
penjaminan mutu, mahasiswa dan lulusan, sumber daya manusia, kurikulum, pembelajaran,
dan suasana akademik, pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi dan
penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama.
Semua profil tersebut telah dianalisis dan dilengkapi dengan data pendukung baik
dalam bentuk tabel maupun dokumen pendukung lainnya. Diharapkan hasil Rencana Strategi
ini dapat dipergunakan sebagai indikator kinerja program studi dalam rangka pengembangan
pendidikan sesuai dengan Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan di Program Studi Pendidikan
Dokter Spesialis I Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad. Bersama ini kami sampaikan
penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun Rencana
Strategi serta pihak-pihak lain yang telah membantu terselesaikannya buku Rencana Strategi
ini.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman iii
Bandung, September 2016
Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Dr. Iwan Fuadi, dr., SpAn-KNA., MKes.
NIP 197112091999031002
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... v
RANGKUMAN EKSEKUTIF ............................................................................................ 1
Susunan Tim Program Kerja & Rencana Strategi ............................................................... 5
BAB I ................................................................................................................................... 7
A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaiannya ............................ 8
B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu ...... 17
C. Mahasiswa dan Lulusan ...................................................................................... 33
D. Sumber Daya Manusia ........................................................................................ 44
E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik ............................................ 53
F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi. .............................. 68
G. Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama .............................. 75
BAB II ................................................................................................................................. 81
A. Analisis Antar Komponen .................................................................................. 81
B. Strategi dan Pengembangan ................................................................................ 102
C. Strategi Pencapaian ……………………………………………………………. 101
D. Formulir Kebijakan …………………………………………………………… 104
BAB III……………………………………………………………………………….. ..... 10807
Referensi .................................................................................................................................... vi
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Alur mekanisme penyusunan visi dan misi program studi .......................... 8
Gambar 1.2 Struktur organisasi Departemen/SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif
FK Unpad – RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ......................................... 17
Gambar 1.3 Jumlah peserta lulus seleksi penerimaan PPDS Anestesiologi dan Terapi
Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadajran tahun 2013-2015 .... 36
Gambar 1.4 IPK lulusan PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadajran Tahun 2013-2015 .................................................. 36
Gambar 2.1. Anatomi Kuadran ......................................................................................... 80
Gambar 2.2 Posisi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif Kuadran Hasil
Penghitungan SWOT ................................................................................... 99
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Distribusi Jumlah Staf pendidik Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif
FK Unpad yang Bidang Keahliannya Sesuai PS Berdasarkan Jenjang
Pendidikan.................................................................................................... 46
Tabel 1.2 Distribusi Jumlah Staf pendidik Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif
FK Unpad yang Bidang Keahliannya Sesuai PS Berdasarkan Profesi Dan
Masa Kerja ................................................................................................... 46
Tabel 1.3 Staf pendidik Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad di RS
Pendidikan Utama yang bidang keahliannya sesuai PS .............................. 47
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 1
RANGKUMAN EKSEKUTIF
Rencana Strategi dimulai dengan pembentukan Tim RENSTRA yang terdiri Tim
Penyusunan Rencana Strategi, tim program kerja dan tim pengumpulan data. Tim Penyusunan
Rencana Strategi memulai kerja dengan berkoordinasi dengan tim pengumpulan data tim
program kerja untuk menerjemahkan data dan dokumen yang ada untuk dilakukan analisis
oleh tim penyusunan Rencana Strategi.
Analisis dimulai dengan pengelompokan data dan dokumen terkait kedalam kelompok
standarisasi untuk memudahkan dalam penilaian dan analisis. Tiap data pada masing-masing
komponen dilakukan diskripsi narasi dan data obyektif untuk kemudian masing-masing
komponen dapat diketahui Kekuatan (S), Kelemahan (W), Peluang (O), dan Ancaman (T)
yang dapat diidentifikasi secara kualitatif untuk kemudian dilakukan analisis SWOT. Dalam
melakukan analisis SWOT, tiap komponen memiliki bobot penilaian yang berbeda.
Pembobotan dilakukan berdasarkan pertimbangan besar kecilnya pengaruh atau dampak yang
dapat ditimbulkan oleh komponen tersebut terhadap keberlangsungan program studi.Setelah
pembobotan pada masing–masing komponen, dilakukan pembobotan terhadap masing-masing
subkomponen serta dilakukan penilaian berdasarkan skala penilaian 1 sampai 4, agar dapat
dilakukan penilaian secara kuantitatif dan obyektif. Pembobotan dilakukan berdasarkan
keputusan bersama oleh tim penyusunan Rencana Strategi.
Penilaian pada komponen A. Visi, Misi, Tujuan, dan Sarana, serta Strategi
Pencapaiannya, program studi memiliki penilaian kekuatan (S) yang cukup (0,34)
dibandingkan kelemahan (0,30). Hal ini dikarenakan program studi memiliki visi, misi,
tujuan, dan sasaran yang realistis dan saling berkaitan, dimana kesemuanya disusun dengan
melibatkan seluruh civitas academica, alumni, dan pemangku kebijakan serta merujuk pada
Standar Pendidikan Nasional, Kolegium, Fakultas, dan RSUP Dr. Hasan Sadikin. Sehingga
visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat
berkaitan dengan pelayanan kesehatan. Namun program studi masih kurang dalam hal
mengupayakan seluruh civitas academica untuk memahami dan menghayati visi, misi
tersebut. Pada faktor eksternal, peluang (0,345) yang dapat dimanfaatkan antara lain
penambahan jumlah rumah sakit yang cukup pesat, terbukanya peluang kerjasama dengan
rumah sakit di daerah, dukungan pemerintah yang cukup tinggi, dan RSUP Dr Hasan Sadikin
sebagai Rumah Sakit Pendidikan utama yang telah terakreditasi JCI dan juga terakreditasi
sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Selain itu status RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai Pusat
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 2
Pelayanan Kesehatan tingkat 3 (PPK3) memberikan variasi kasus yang banyak bagi peserta
didik. Namun, masih terdapat beberapa ancaman (0,300) antara lain dukungan sarana dan
prasarana dari Rumah Sakit yang belum optimal, terdapat beberapa perubahan kebijakan di
bidang pendidikan dan pelayanan, serta jumlah pasien yang semakin berkurang di RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung sebagai PPK3.
Komponen B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan
Penjaminan Mutu, memiliki kekuatan yang cukup (0,435). Hal ini dikarenakan KPS diplih
dan diangkat melalui prosedur dan kriteria seleksi yang jelas, sehingga memberikan
pemimpin yang baik secara organisasi, operasional dan publik. Selain itu pimpinan sudah
membuat struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas, sehingga tata pamong berjalan
dengan baik. Pengelolaan program studi juga dilakukan secara transparan, akuntabel, adil,
bertanggungjawab, dan kredibel. Dengan adanya dedikasi yag baik dari masing-masing
individu juga membuat tata pamong terkoordinasi dan berjalan dengan baik. Dari faktor
eksternal, terdapat peluang yang cukup (0,420) untuk pengembangan berikutnya antara lain:
Fakultas dan Rumah sakit yang ikut berperan dalam evaluasi dan monitoring jalannya
program studi, juga Rumah Sakit ikut berperan dalam pembinaan tata kelola program studi.
Selain itu sudah alumni ikut serta memberikan masukkan untuk pengembangan pengelolaan
Prodi.
Komponen C. Mahasiswa dan Lulusan, memiliki penilaian kelemahan yang cukup
tinggi (0,640) dikarenakan angka kelulusan tepat waktu yang masih rendah, rasio jumlah staf
pendidik dan peserta didik yang belum sesuai, dan angka lulusan dengan IPK cumlaude masih
kurang. Meskipun memiliki kelemahan yang tinggi, program studi masih memiliki peluang
yang cukup tinggi (0,680), dikarenakan kebutuhan dokter spesialis anestesi yang masih tinggi
di Indonesia. Selain itu banyaknya jumlah alumni yang ikut berpartisipasi untuk kemajuan
departemen. Dengan adanya ikatan alumni yang baik, maka koordinasi alumni untuk ikut
berpartisipasi dalam proses pendidikan akan semakin mudah. Hal ini dapat menjadi landasan
untuk pengembangan prodi anestesi selanjutnya.
Komponen D. Sumber Daya Manusia, memiliki kelemahan yang cukup tinggi
(0,800) dikarenakan rasio staf pendidik dan peserta didik masih rendah. Namun program studi
masih memiliki peluang (0,580) yang dapat dimanfaatkan dengan baik, yaitu terbukanya
kesempatan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan dukungan dari Rumah Sakit
berupa kemudahan dalam proses pengajuan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Ditambah dengan adanya tawaran beasiswa untuk pengembangan staf memberikan peluang
yang baik untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya dalam kaitan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 3
proses pengelolaan prodi. Hubungan yang baik dengan instansi pendidikan lain juga menjadi
peluang yang bisa dimanfaatkan.
Komponen E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik, memiliki
kelemahan yang cukup tinggi (0,680) disebabkan jumlah SDM dengan beban kurikulum yang
belum seimbang. Hal ini berpengaruh terhadap jadwal kegiatan belajar mengajar yang belum
sesuai. Selain itu belum optimalnya kinerja sistem penjaminan mutu dan evaluasi menjadi
tambahan kelemahan Prodi. Namun, hal ini dapat diantisipasi dengan adanya peluang dari
faktor eksternal yang baik (0,740) berupa dukungan RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai Rumah
Sakit Pendidikan dalam hal pemberian fasilitas untuk pendidikan dan pelayanan, serta status
RSUP Dr. Hasan Sadikin yang telah terkareditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama,
KARS, dan JCI. Selain itu Fakultas juga membuka peluang kerjasama pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini diharapkan akan tetap menjadi peluang untuk
pengembangan Prodi.
Komponen F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, Serta Sistem Informasi, masih
memiliki beberapa kelemahan (0,138) antara lain: pengelolaan program studi yang masih
sangat tergantung dari dana mandiri dan alumni serta pemanfaatan sistem informasi yang
masih belum optimal. Namun sarana dan prasarana yang ada cukup memadai sehingga
menjadi nilai kekuatan (0,150) yang masih dapat diandalkan dalam proses pengelolaan Prodi.
Selain itu terdapat kesempatan untuk terus berkembang dari faktor eksternal/peluang (0,140),
dimana fakultas memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan dapat digunakan oleh
peserta didik, pengajuan anggaran yang sudah satu pintu dan melibatkan prodi dalam
perencanaannya, dan terdapat sistem informasi yang mendukung proses pendidikan. Selain itu
adanya alumni yang dapat memberikan dukungan sarana, prasarana, dan pendanaan. Serta
jejaring institusi pendidikan dan Rumah sakit memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
Meskipun demikian, masih terdapat ancaman (0,165) yang harus diwaspadai antara lain:
ketidakpastian dan ketidakjelasan anggaran yang dberikan oleh Fakultas kepada Prodi,
sebagian besar saran dan prasarana memiliki usia pakai yang sudah lama, serta belum
terintegrasinya sistem informasi antara Prodi, RSUP Dr. Hasan Sadikin, dan Fakultas.
Komponen G. Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama,
memiliki kekuatan (0,340) yang memberikan keunggulan. Dimana Prodi Anestesiologi dan
Terapi Intensif FK Unpad telah mengelola jurnal nasional yang terkreditasi, sehingga sangat
mendukung proses penelitian yang berjalan. Selain itu penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat telah terintegrasi pada kurikulum pendidikan. Program studi juga memiliki unit
penelitian dan publikasi ilmiah yang juga didukung oleh staf yang sudah memiliki agenda
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 4
penelitian serta variasi kasus yang cukup banyak sehingga memberikan peluang untuk
dilakukannya penelitian yang berkelanjutan dan semakin berkembang. Pada segi pengabdian
pada masyarakat, dengan jumlah staf dan peserta didik yang cukup, proses pengabdian
masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Keseluruhan analisis SWOT antar komponen menunjukkan bahwa program studi
memiliki kekuatan (3,025) yang masih kalah dengan kelemahan (3,148) yang ada. Pada faktor
eksternal, peluang yang ada (3,275) sangat tinggi sehingga pengaruh ancaman (2,565) tidak
memberikan pengaruh yang banyak, meskipun hal ini tetap memerlukan perhatian. Secara
umum, posisi program studi berada pada posisi yang stabil (Kuadran II), yang memerlukan
aggresive maintenance agar dapat mengurangi kelemahan yang ada serta meningkatkan
kekuatan internal program studi.
Dengan memperhatikan hasil analisis SWOT yang ada, program studi menyusun 5
strategi pengembangan yang diharapkan dapat memperkuat posisi program studi menjadi
lebih baik di masa mendatang. Kelima strategi pengembangan merupakan strategi yang
mencerminkan peningkatan setiap komponen untuk menjadi lebih baik. Hasil Rencana
Strategi ini akan dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi landasan dalam penyusunan
Rencana Strategi dan Pengembangan (RENSTRA) program studi Anestesiologi dan Terapi
Intensif FK UNPAD / RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, untuk menjadi dasar
pengembangan program kerja program studi di masa mendatang.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 5
Susunan Tim Penyusun Rencana Strategi Program Studi Anestesiologi & Terapi
Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Penasehat : Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Pengarah : Wakil Dekan I
Wakil Dekan II
Pendamping : Prof., Dr., Himendra Wargahadibrata, dr., SpAn-KIC., KNA.
Prof., Dr., Tatang Bisri, dr., SpAn-KNA., KAO., MKes.
Dr. Ike Sri Redjeki, dr., SpAn-KIC., KMN., MKes.
TIM INTI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGI
Penanggung jawab : Ruli Herman S, dr., SpAn-KIC, KAP, MKes.
Ketua : Dr. Iwan Fuadi, dr., SpAn-KNA., MKes.
Wakil Ketua : Ardi Zulfariansyah, dr., SpAn-KIC., MKes.
Tim Renstra
Koordinator : Ardi Zulfariansyah, dr., SpAn-KIC., MKes.
Anggota
Standar 1 : Nurita Dian KSS, dr., SpAn-KIC
Standar 2 : Dhany Budipratama, dr., SpAn-KIC
Standar 3 : Reza W. Sudjud, dr., SpAn-KAKV., KIC., MKes.
Standar 4 : M. Erias Erlangga, dr., SpAn., MKes.
Standar 5 : Osmond Muftilov Pison, dr., SpAn.
Standar 6 : Ricky Aditya, dr., SpAn-KIC., MKes.
Standar 7 : M. Andy Prihartono, dr., SpAn-KMN., MKes.
Tim Rencana Strategi
Koordinator : Dr. Suwarman, dr., SpAn-KIC., KMN., MKes.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 6
Anggota : Ezra Oktaliansyah, dr., SpAn-KIC., KAP., MKes
Dr. Erwin Pradian, dr., SpAn-KIC., KAR., MKes.
Dedi Fitri Yadi, dr., SpAn., MKes
Dr. Dewi Yulianti Bisri, dr., SpAn-KNA., KAO., MKes.
Radian Ahmad Halimi, dr., SpAn.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 7
BAB I
DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN
A. Pencapaian Renstra 2012 – 2016
Rencana Strategi dimulai dengan pembentukan Tim Renstra yang terdiri tim
Penyusunan Rencana Strategi dan Tim Pengumpulan Data. Tim Penyusunan Rencana
Strategi memulai kerja dengan berkoordinasi dengan tim pengumpulan data dan bersama
dengan tim renstra untuk menerjemahkan data dan dokumen yang ada untuk dilakukan
analisis oleh tim penyusunan Rencana Strategi.
Analisis dimulai dengan pengelompokan data dan dokumen terkait kedalam
kelompok standar dan untuk memudahkan dalam penilaian dan analisis. Tiap data pada
masing-masing komponen dilakukan diskripsi narasi dan data obyektif untuk kemudian
masing-masing komponen dapat diketahui Kekuatan (S), Kelemahan (W), Peluang (O),
dan Ancaman (T) yang dapat diidentifikasi secara kualitatif untuk kemudian dilakukan
analisis SWOT. Dalam melakukan analisis SWOT, tiap komponen memiliki bobot
penilaian yang berbeda. Pembobotan dilakukan berdasarkan pertimbangan besar kecilnya
pengaruh atau dampak yang dapat ditimbulkan oleh komponen tersebut terhadap
keberlangsungan program studi. Setelah pembobotan pada masing–masing komponen,
dilakukan pembobotan terhadap masing-masing subkomponen serta dilakukan penilaian
berdasarkan skala penilaian 1 sampai 4, agar dapat dilakukan penilaian secara kuantitatif
dan obyektif. Pembobotan dilakukan berdasarkan keputusan bersama oleh tim
penyusunan Rencana Strategi.
Pencapaian strategi tahun 2012 – tahun 2016, yang masih perlu perbaikan
walaupun mengalami kemajuan setiap tahun nya. Dari strategi satu yang masih perlu
perbaikan pada presentasi lulus tepat waktu dan pada bagian lulus dengan IPK 3.50. Dari
Strategi dua yang masih perlu perbaikan jumlah pendidik yang memiliki pendidikan S3
dan sedang mengikuti pendidikan S3. Dari strategi tiga pada bagian terealisasinya sarana
dan prasarana pelayanan sesuai yang di rencanakan dan pada bagian terakreditasi dengan
nilai A oleh . Hal ini menunjukkan usaha di setiap tahun nya sehingga percapaian strategi
kita sudah cukup baik karena dapat mencapai peningkatan bahkan dengan hasil
pencapaian 100%.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 8
B. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaiannya
1. Deskripsi Komponen
Penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran pada program studi Anestesiologi
FK Unpad dilakukan melalui mekanisme pelibatan seluruh pemangku kepentingan
(pihak pimpinan fakultas, Direksi Rumah Sakit Pendidikan Utama, Ketua program
Studi, sekretaris Program Studi, kepala, kepala departemen anestesi, staf
kependidikan, peserta didik, dan alumni). Hal ini kemudian diselaraskan dengan visi
utama FK Unpad sebagai unit pengelola program studi. Penyusunan visi ditentukan
untuk jangka panjang yang selanjutnya diterjemahkan pada misi program studi.
Evaluasi misi dilakukan setiap empat tahun sekali melalui Rencana Strategis
(Renstra) program studi. Program studi telah menyusun dan menetapkan Rencana
Strategis tahun 2017-2020.
Pada tahap awal dilakukan proses penyusunan draft awal. Mekanisme yang
dilakukan adalah dengan melakukan Rencana Strategi. Mekanisme Rencana Strategi
dilakukan dengan analisis SWOT (strength, weakness, opportunity and thread) baik
data akademik, pendukung dan data eksternal lainnya yang sesuai, untuk kemudian
dikaitkan dengan kondisi internal dan eksternal. Setelah terbentuk suatu Rencana
Strategi yang menyeluruh, kemudian dilakukan penyusunan naskah visi dan misi
organisasi
Selanjutnya naskah visi dan misi ini diterjemahkan menjadi tujuan dan
sasaran pencapaian bahkan juga strategi pencapaiannya. Naskah ini kemudian
dikonsultasikan ulang kepada seluruh pemangku kepentingan untuk dimintakan
umpan balik sebelum dilaksanakan penyempurnaan berdasarkan umpan balik
tersebut. Visi dan misi ini dituangkan dalam Rencana Strategis Program Studi yang
disosialisasikan kepada seluruh civitas academica.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 9
Gambar 1.1 Alur mekanisme penyusunan visi dan misi program studi
2. Rumusan visi program pendidikan yang konsisten dengan visi lembaga
Visi program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran adalah :
“Menjadi institusi pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi
Intensif yang unggul dan mampu mendorong daya saing bangsa pada tahun
2020”
Unggul : Terbaik dan melebihi standar dalam kualitas pendidikan, penelitian, dan
pelayanan masyarakat. Institusi pendidikan dokter spesialis Anestesiologi
dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
memiliki dua program pendidikan unggulan yaitu intensive care dan
neuroanestesi.
Berdaya saing : Kesanggupan, kemampuan dan kekuatan untuk bersaing dengan
program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif di Nasional dan
Internasional.
Evaluasi
pencapaian
visi dan misi
Analisis
SWOT
Perumusan
Visi dan MisiSosialisasi
Pelaksanaan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 10
Visi program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran menunjukkan keinginan untuk menjadi unggul dan berdaya
saing di tingkat Nasional yang akan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat sehingga berperan dalam peningkatan status kesehatan masyarakat
Indonesia.
Visi tersebut sejalan dengan visi Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran dan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu menjadi institusi
kesehatan yang unggul dan transformatif dalam meningkatkan status kesehatan
masyarakat.
3. Rumusan misi program Pendidikan yang diturunkan dari misi lembaga
Misi program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran adalah :
a. Menyelenggarakan pendidikan di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif yang
terintegrasi dengan pelayanan dan penelitian sesuai Standar Nasional Pendidikan
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif dan mengikuti perkembangan
Nasional dan Internasional yang mutahir.
b. Meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian serta publikasi baik Nasional
maupun Internasional.
c. Melakukan pengabdian kepada masyarakat di bidang Anestesiologi dan Terapi
Intensif yang berkualitas sesuai dengan standar profesi.
Misi ini sejalan dengan misi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
dan RSHS yaitu menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang terintegrasi
dengan pelayanan kesehatan yang akan meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Guna mencapai misi tersebut telah dirumuskan tahapan pengembangan dalam bentuk
pencapaian jangka pendek, pencapaian jangka menengah, pencapaian jangka
panjang. Berikut merupakan sasaran strategi pencapaian dalam Renstra 2017-2020:
• Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu, unggul dan berdaya saing
nasional.
• Terwujudnya peningkatan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran,
penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah serta dalam proses pelayanan dan
pengabdian kepada masyarakat.
• Terwujudnya sistem tata kelola yang efektif, efisien dan professional.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 11
• Terwujudnya publikasi nasional dan internasional terhadap hasil penelitian.
• Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat.
4. Rumusan tujuan program Pendidikan yang merujuk tujuan lembaga dan
merupakan turunan dari misinya.
Tujuan Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran merupakan penjabaran dari visi dan misi prodi yang sejalan
dengan visi dan misi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung. Rumusan dari tujuan program studi Anestesiologi dan
Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dijabarkan menjadi
Tujuan Umum dan Tujuan Khusus. Tujuan program studi adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Umum
Menghasilkan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif yang unggul
dan mampu mendorong daya saing bangsa.
b. Tujuan Khusus
1) Mempunyai pengetahuan dan memiliki ketrampilan di bidang Anestesiologi
dan Terapi Intensif sesuai standar Nasional dengan keunggulan di bidang
intensive care dan neuroanestesi sehingga mampu memberikan pelayanan dan
memecahkan permasalahan di masyarakat.
2) Mempunyai tanggung jawab profesi, moral dan dapat mengamalkan
pengetahuan di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif.
3) Mampu merencanakan dan melaksanakan pendidikan dan penelitian yang
berkualitas secara mandiri dalam rangka pengembangan di bidang
Anestesiologi dan Terapi Intensif serta berperan dalam kegiatan ilmiah
Internasional.
4) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat secara profesional di bidang
Anestesiologi dan Terapi Intensif.
5) Mampu bekerjasama dengan sejawat lain serta menjunjung tinggi etika dan
norma-norma yang berlaku.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 12
5. Sasaran yang merupakan target terukur, strategi pencapaian, dan kemampuan
pelaksanaan.
a. Sasaran Strategi
1) Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu, unggul dan mampu
mendorong daya saing bangsa.
2) Terwujudnya peningkatan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran,
penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah.
3) Terwujudnya sistem tata kelola yang efektif, efisien dan professional.
4) Terwujudnya publikasi nasional dan internasional terhadap hasil penelitian.
5) Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat.
b. Strategi Pencapaian
1) Jangka pendek (tahun 2017) :
a. Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu, unggul dan mampu
mendorong daya saing bangsa.
o Persentase lulus tepat waktu sebanyak 40%
o Persentase lulus ujian tulis BOARD Nasional pada kesempatan
pertama adalah 100%
o Lulus ujian OSCE Nasional pada kesempatan pertama adalah 100%
o Lulus ujian lisan Nasional pada kesempatan pertama adalah 100%
o Lulusan dengan IPK ≥ 3,50 adalah 50%
o Rasio pendidik dan peserta didik adalah 1:4
b. Terwujudnya peningkatan kemampuan pendidik dalam proses
pembelajaran, penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah.
o Jumlah pendidik yang memiliki pendidikan konsultan dan sedang
mengikuti pendidikan konsultan sebesar 100%
o Jumlah pendidik yang di tugaskan untuk mengikuti pendidikan S3
sejumlah 2 pendidik
o Belum ada penambahan jumlah guru besar
o Jumlah pendidik yang memiliki kualifikasi trainer baik Nasional
maupun Internasional adalah 80%
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 13
o Berpartisipasi sebagai penyaji makalah ilmiah dalam acara pertemuan
Nasional atau Internasional bagi setiap pendidik per tahun sebanyak 1
kali
o Tersusunnya satu pohon penelitian dalam 1 divisi
o Menjalin kerjasama dengan senter Internasional sebanyak 1 orang per
tahun
c. Terwujudnya sistem tata kelola yang efektif, efisien dan professional.
o Persentase ketepatan waktu dalam penyelesaian rotasi pendidikan
sebesar 70%
o Terealisasinya sarana dan prasarana pelayanan sesuai dengan yang
direncanakan minimal sebesar 10%
o Rekrutmen dan penempatan pendidik untuk mencapai kecukupan
tenaga pendidik pada subdivisi dan untuk memenuhi rasio pendidik
dan peserta didik program studi sebanyak 2 orang per tahun
o Terakreditasi dengan nilai A oleh Lam-PT-Kes
d. Terwujudnya publikasi nasional dan internasional terhadap hasil
penelitian.
o Jumlah minimal publikasi penelitian setiap pendidik di majalah ilmiah
Nasional dan/atau Internasional adalah 1 kali/tahun
e. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat.
o Jumlah minimal pengabdian masyarakat bagi setiap staf Pendidik 2
kali/tahun
o Jumlah minimal pengabdian masyarakat bagi peserta didik selama
pendidikan 2 kali/tahun
2) Jangka menengah (tahun 2018) :
a. Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu, unggul dan mampu
mendorong daya saing bangsa.
o Persentase lulus tepat waktu sebanyak 50%
o Persentase lulus ujian tulis BOARD Nasional pada kesempatan
pertama adalah 100%
o Lulus ujian OSCE Nasional pada kesempatan pertama adalah 100%
o Lulus ujian lisan Nasional pada kesempatan pertama adalah 100%
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 14
o Lulusan dengan IPK ≥ 3,50 adalah 60%
o Rasio pendidik dan peserta didik adalah 1:4
b. Terwujudnya peningkatan kemampuan pendidik dalam proses
pembelajaran, penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah.
o Jumlah pendidik yang memiliki pendidikan konsultan dan sedang
mengikuti pendidikan konsultan sebesar 100%
o Jumlah pendidik yang di tugaskan untuk mengikuti pendidikan S3
sejumlah 2 pendidik
o Ada penambahan 1 orang guru besar
o Jumlah pendidik yang memiliki kualifikasi trainer baik Nasional
maupun Internasional adalah 90%
o Berpartisipasi sebagai penyaji makalah ilmiah dalam acara pertemuan
Nasional atau Internasional bagi setiap pendidik per tahun sebanyak 1
kali
o Tersusunnya satu pohon penelitian dalam 2 divisi
o Menjalin kerjasama dengan senter Internasional sebanyak 1 orang per
tahun
c. Terwujudnya sistem tata kelola yang efektif, efisien dan professional.
o Persentase ketepatan waktu dalam penyelesaian rotasi pendidikan
sebesar 80%
o Terealisasinya sarana dan prasarana pelayanan sesuai dengan yang
direncanakan minimal sebesar 20%
o Rekrutmen dan penempatan pendidik untuk mencapai kecukupan
tenaga pendidik pada subdivisi dan untuk memenuhi rasio pendidik
dan peserta didik program studi sebanyak 2 orang per tahun
o Persiapan untuk akreditasi pertiga tahun
d. Terwujudnya publikasi nasional dan internasional terhadap hasil
penelitian.
o Jumlah minimal publikasi penelitian setiap pendidik di majalah ilmiah
Nasional dan/atau Internasional adalah 1 kali/tahun
e. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat.
o Jumlah minimal pengabdian masyarakat bagi setiap staf Pendidik 2
kali/tahun
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 15
o Jumlah minimal pengabdian masyarakat bagi peserta didik selama
pendidikan 2 kali/tahun
3) Jangka panjang (tahun 2019-2020) :
a. Terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu, unggul dan mampu
mendorong daya saing bangsa.
o Persentase lulus tepat waktu sebanyak 60%-70%
o Persentase lulus ujian tulis BOARD Nasional pada kesempatan
pertama adalah 100%
o Lulus ujian OSCE Nasional pada kesempatan pertama adalah 100%
o Lulus ujian lisan Nasional pada kesempatan pertama adalah 100%
o Lulusan dengan IPK ≥ 3,50 adalah 70%-80%
o Rasio pendidik dan peserta didik adalah 1:3
b. Terwujudnya peningkatan kemampuan pendidik dalam proses
pembelajaran, penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah.
o Jumlah pendidik yang memiliki pendidikan konsultan dan sedang
mengikuti pendidikan konsultan sebesar 100%
o Jumlah pendidik yang di tugaskan untuk mengikuti pendidikan S3
sejumlah 2 pendidik
o Ada penambahan 1 orang guru besar dalam kurun waktu 2 tahun
o Jumlah pendidik yang memiliki kualifikasi trainer baik Nasional
maupun Internasional adalah 100%
o Berpartisipasi sebagai penyaji makalah ilmiah dalam acara pertemuan
Nasional atau Internasional bagi setiap pendidik per tahun nya
sebanyak 2 kali
o Tersusunnya satu pohon penelitian dalam 3-4 divisi
o Menjalin kerjasama dengan senter Internasional sebanyak 1 orang per
tahun
c. Terwujudnya sistem tata kelola yang efektif, efisien dan professional.
o Persentase ketepatan waktu dalam penyelesaian rotasi pendidikan
sebesar 90%-100%
o Terealisasinya sarana dan prasarana pelayanan sesuai dengan yang
direncanakan minimal sebesar 30%-40%
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 16
o Rekrutmen dan peranempatan pendidik untuk mencapai kecukupan
tenaga pendidik pada subdivisi dan untuk memenuhi rasio pendidik
dan peserta didik program studi sebanyak 2 orang per tahun
o Persiapan untuk akreditasi pertiga tahun
d. Terwujudnya publikasi nasional dan internasional terhadap hasil
penelitian.
o Jumlah minimal publikasi penelitian setiap pendidik di majalah ilmiah
Nasional dan/atau Internasional adalah 1 kali/tahun
e. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat.
o Jumlah minimal pengabdian masyarakat bagi setiap staf Pendidik 2
kali/tahun
o Jumlah minimal pengabdian masyarakat bagi peserta didik selama
pendidikan 2 kali/tahun
6. Analisis keterkaitan antara visi, misi, tujuan, dan sasaran program Pendidikan
Visi dan misi program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran merujuk pada visi dan misi Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran dan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung,
sehingga visi dan misi tersebut saling mendukung. Visi dan misi program studi
dituangkan dalam tujuan dan sasaran yang ingin dicapai program studi, dan
kemudian dirumuskan sebagai strategi pencapaian. Dengan terlaksananya strategi
pencapaian dan misi, dan tercapainya tujuan dan sasaran program studi, maka visi
program studi dapat terwujud.
7. Analisa SWOT
a. Kekuatan (Strengths)
• Rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran yang realistis dan saling berkaitan
• Dalam penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran melibatkan seluruh civitas
academica, alumni, dan stakeholder
• Visi, misi, dan tujuan PRODI sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat berkaitan dengan pelayanan kesehatan
• Visi, misi, tujuan dan sasaran telah dirumuskan dengan merujuk pada standar
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 17
pendidikan Nasional, kolegium, Fakultas, dan RSUP Dr. Hasan Sadikin.
b. Kelemahan (Weaknesses)
• Tingkat pemahaman visi dan misi oleh civitas academica yang belum merata
dengan baik
• sampai saat ini perbandingan staf pendidik dan peserta didik masih belum
seimbang
• staf pendidik guru besar masih kurang
c. Peluang (Opportunities)
• Penambahan jumlah rumah sakit yang cukup pesat di Indonesia
• Terbukanya peluang Kerjasama dengan Rumah Sakit di Daerah karena
kebutuhan Ahli Anestesi yang masih tinggi dan belum meratanya penyebaran
dokter Anestesi di Indonesia
• Dukungan Pemerintah terhadap penambahan tenaga Ahli Anestesi untuk
meningkatkan pelayanan Rumah Sakit terhadap masyarakat
• Kasus di RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan
tingkat 3 (PPK3) cukup bervariasi
d. Ancaman (Threats)
• Dukungan sarana dan prasarana dari Rumah Sakit yang belum optimal
• Perubahan kebijakan di bidang pendidikan dan pelayanan dari pembuat
kebijakan yang memberikan pengaruh dalam pengelolaan sistem yang ada
• Jumlah pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai PPK3 semakin berkurang.
B. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
1. Sistem Tata Pamong
Tata Pamong adalah kepemimpinan yang memproses segala sumber daya
(masukan) yang ada dalam suatu organisasi dibawah kepemimpinan manajerial
yang terstruktur dan berjenjang, untuk mewujudkan visi, terlaksananya misi,
tercapainya tujuan, serta berjalannya rencana strategis secara kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggung jawab, dan adil. Sistem tata pamong Program Studi Ilmu
Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 18
disusun berdasarkan pedoman penyusunan struktur organisasi dan tata kelola yang
dikeluarkan oleh Universitas Padjadjaran dan RSUP Dr. Hasan Sadikin.
Struktur Organisasi Program Studi (Prodi) Anestesiologi dan Terapi Intensif
FK Unpad terdiri dari :
a. Unsur pimpinan: Ketua Program Studi.
b. Unsur pelaksana: Sekretaris Program Studi, Evaluator Semester, Penanggung
Jawab Divisi, penanggung jawab semester 1-8, Penanggung Jawab Stase,
Evaluator Semester.
c. Unsur pelaksana administrasi akademik: staf kependidikan.
d. Unsur kelompok staf pendidik.
Ketua Program Studi (KPS) Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK
Unpad/RSUP Dr. Hasan Sadikin dipilih berdasarkan seleksi dan uji kepatutan dan
kelayakan pada calon-calon yang memenuhi. Selanjutnya ditetapkan oleh Dekan
FK Unpad atas nama Rektor Universitas Padjadjaran. Ketua Program Studi
diangkat untuk periode lima tahun. Dalam penyelenggaraan proses pendidikan,
KPS dan SPS dibantu oleh para penanggung jawab yang merupakan staf
pendidikan.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 19
Struktur Organisasi Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I
Anestesiologi dan Terapi Intensif adalah sebagai berikut
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Departemen/SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif
FK Unpad – RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 20
2. Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya
Sistem organisasi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad/RSUP
Dr. Hasan Sadikin dijalakan berdasarkan uraian tugas dari para penanggungjawab.
Sehingga berjalan secara optimal sesuai dengan uraian tugas masing-masing
penanggungjawab. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing Satuan Kerja di
dalam Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad/RSUP Dr. Hasan Sadikin
antara lain :
a. Uraian Tugaas Kepala Departemen
1) Merumuskan dan mengusulkan program kerja tahunan beserta kebutuhan
sumber daya kepada Dekan FK
2) Menyusun rencana kegiatan bulanan berdasarkan program kerja tahunan
yang telah disahkan oleh Dekan FK
3) Merintis dan menggalang kerja sama internal maupun external bersama
Ketua Program Studi dalam rangka mendukung tridharma perguruan tinggi
4) Mendorong staf pendidik untuk meningkatkan kapasitasnya dalam bentuk
pemberian ijin untuk mengikuti kursus/seminar dll atau pendidikan formal
5) Menyelenggarakan pertemuan ilmiah berkala
6) Menyusun dan mengusulkan prosedur operasional standar POS) sesuai
kebutuhan untuk disahkan oleh Dekan FK
7) Mengusulkan pemberian tugas dosen yang dibutuhkan untuk
penyelenggaran program studi terkait kepada Dekan FK
8) Mengusulkan pemberian tugas dosen yang dibutuhkan untuk
penyelenggaraan penelitian di pusat studi
9) Mendukung kebutuhan sumber daya lain yang dibutuhkan oleh program
studi dan studi
10) Melakukan koordinasi dengan program studi dan pusat studi dalam rangka
pemenuhan sumber daya
11) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan secara periodik
12) Mengevaluasi kinerja staf pendidik dalam rangka pengembangan dan
pembinaan karir
13) Mengusulkan jabatan akademik, pangkat/golongan dosen kepada Dekan DK
Unpad
14) Memberi masukan hasil kinerja staf kependidikan kepada KABAG TU
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 21
15) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dekan FK Unpad dalam
rangka mendukung kelancaran organisasi Fakultas Kedokteran
b. Uraian Tugas Ketua Program Studi
1) Merumuskan dan mengusulkan program kerja akademik beserta kebutuhan
sumber daya kepada Dekan FK
2) Mengembangkan kurikulum pendidikan beserta metodenya berdasarkan
penelitian-penelitian terkini
3) Menyusun rencana kegiatan akademik setiap semester berdasarkan program
kerja tahunan yang telah disahkan oleh Dekan FK
4) Bersama kepala departemen merintis dan menggalang kerja sama internal
maupun external dalam rangka mendukung tridharma perguruan tinggi
5) Melakukan kegiatan sosialisasi program studi dengan berbagai metode dalam
rangka menarik minat calon mahasiswa
6) Menyusun dan mengusulkan prosedur operasional standar POS) sesuai
kebutuhan untuk disahkan oleh dekan FK
7) Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk setiap program studi
8) Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan serta menggerakkan pengajuan
ijin baru atau perpanjangan ijin program studi sebelum masa habis ijin
9) Mengusulkan kebutuhan dosen kepada departemen terkait dalam rangka
kelancaran proses akademik
10) Melaksanakan proses akademik sesuai dengan standar/ kurikulum
11) Menjaga dan melaksanakan program peningkatan mutu
12) Bertanggung jawab atas entry data dan validasi data akademik secara berkala
13) Menetapkan dan mengawasi tata tertib akademik
14) Membina dan memelihara disiplin dan kekompakan unit kerja
15) Mengawasi pelaksanaan kode etik civitas academica dan memberikan
masukan kepada Dekan FK bila terjadi pelanggaran
16) Memantau dan mengevaluasi proses akademik secara berkala
17) Melakukan koordinasi dengan departemen dalam rangka pemenuhan sumber
daya
18) Melakukan koordinasi dengan pusat studi dalam rangka memfasiltiasi
penelitian yang dilakukan oleh peserta didik
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 22
19) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dekan FK Unpad dalam
rangka mendukung kelancaran organisasi Fakultas Kedokteran
c. Uraian Tugas Sekretaris Program Studi
1) Mengatur rotasi PPDS sesuai dengan tahapannya selama 1 (satu) semester.
2) Mengatur jadwal jaga harian PPDS setiap bulan.
3) Memberikan persetujuan kepada PPDS untuk tidak mengikuti kegiatan
pendidikan PPDS (kehadiran: sakit, ijin, cuti) setelah berkoordinasi dengan
KPS.
4) Memantau absensi harian PPDS
5) Mengevaluasi dan memberikan persetujuan judul penelitian yang diajukan
oleh PPDS
6) Berkoordinasi dengan RS Satelit dan RS Afiliasi dalam pengiriman PPDS
ke Rumah Sakit Terkait.
7) Memberi masukan kepada KPS apabila diperlukan yang berkaitan dengan
pendidikan
8) Bertanggung jawab terhadap seluruh surat masuk dan keluar
9) Membantu KPS dalam melaksanakan tugas
10) Ikut bertanggung jawab pada permasalahan seluruh PPDS
11) Bertanggung jawab terhadap materi dan kegiatan penerimaan PPDS baru
12) Melaporkan hasil evaluasi pengayaan, hasil yudisium, hasil evaluasi lainnya
kepada KPS
13) Menyusun pembimbing I dan pembimbing II penelitian (tesis) PPDS.
d. Uraian Tugas Evaluator Dan Koordinator Pendidikan Sp1
1) Memantau pelaksanaan jadwal ilmiah dan ujian yang telah disusun oleh
penanggung jawab masing masing semester.
2) Mengkoordinir pengumpulan hasil penilaian PPDS dari masing masing
semester dan RS Jejaring.
3) Membuat jadwal ilmiah PPDS dan memantau kelancaran pelaksanaannya.
4) Memantau absensi acara ilmiah PPDS, daftar hadir, pembimbing dan
moderator ilmiah.
5) Memeriksa hasil kehadiran ilmiah PPDS setiap semester dan staf
pembimbing.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 23
6) Menerima laporan hasil nilai setiap semester dari setiap penanggung jawab
tahapan.
7) Melaporkan hasil evaluasi bulanan dan akhir semester PPDS kepada KPS.
8) Melakukan koordinasi dengan penanggung jawab rotasi untuk menentukan
rotasi PPDS.
9) Membuat laporan kemajuan semester setiap peserta didik.
10) Memberikan pertimbangan kepada KPS dalam menjatuhkan sanksi
akademik kepada peserta didik
e. Uraian Tugas Koordinator Penelitian Dan Publikasi Ilmiah
1) Memberikan dorongan, membantu serta mengkoordinasikan kegiatan
penelitian dan publikasi karya ilmiah dari staf atau PPDS.
2) Membimbing penelitian PPDS-1.
3) Mempublikasikan hasil kegiatan ilmiah atau penelitian yang dilakukan oleh
staf atau PPDS.
4) Membuat laporan publikasi dan penelitian tahunan Prodi Pendidikan
Anestesiologi dan Terapi Intensif Universitas Padjadjaran
f. Uraian Tugas Sekretariat Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif
Universitas Padjadjaran
1) Menyelenggarakan kegiatan administrasi menyangkut dokumentasi dan
perekaman catatan setiap kegiatan Prodi baik dalam bidang pendidikan,
pelayanan medik dan pengabdian masyarakat
2) Mengatur dan menata alur keluar – masuk setiap dokumen yang dikirimkan
atau diterima oleh Prodi.
3) Mengarahkan dan membantu peserta didik atau PPDS dalam hal ini
menyangkut pencatatan dan pemberkasan persyaratan administrasi selama
menempuh pendidikan.
4) Menyiapkan segala keperluan dan perlengkapan yang diperlukan dalam
kegiatan rapat pada Prodi.
5) Membantu dalam pengurusan kenaikan pangkat pegawai, cuti, dan
sebagainya
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 24
g. Uraian Tugas Gugus Kendali Mutu
1) Membantu KPS dalam kelancaran kegiatan akademik semester.
2) Memonitor dan membahas proses belajar mengajar yang sedang
berlangsung serta mengevaluasi pembelajaran pada akhir semester.
3) Memonitor dan mengevaluasi kinerja staf pendidik
4) Membuat rekomendasi rekrutmen staf berdasarkan kebutuhan sesuai Renstra
Prodi.
5) Melakukan Rencana Strategi internal Program Studi secara berkala
b. Uraian Tugas Penanggung Jawab Divisi
1) Berkoordinasi dengan penanggung jawab semester atas nilai evaluasi dan
kendala yang dihadapi oleh peserta didik dalam menjalani rotasi pendidikan
anestesi dan terapi intensif
2) Mengatur jadwal pemberian materi dan jadwal evaluasi pengayaan PPDS di
setiap rotasi pendidikan anestesi dan terapi intensif
3) Membuat rencana dan jadwal pembelajaran mengenai Anestesi sesuai rotasi
pendidikan anestesi dan terapi intensif dengan berpedoman kepada Modul
Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif (KATI)
4) Membuat rencana dan jadwal evaluasi hasil pembelajaran
5) Melaporkan hasil pembelajaran dan evaluasi pada Tim Evaluasi Departemen
Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad / RSHS
c. Uraian Tugas Penanggung Jawab Stase
1) Berkoordinasi dengan penanggung jawab divisi untuk menjamin kegiatan
pendidikan dan pelayanan anestesi dan terapi intensif dapat berlangsung
dengan optimal
2) Berkoordinasi dengan penanggung jawab semester atas nilai evaluasi dan
kendala yang dihadapi oleh peserta didik dalam menjalani stase pendidikan
anestesi dan terapi intensif
3) Mengatur jadwal pemberian materi dan jadwal evaluasi pengayaan peserta
didik di setiap stase pendidikan anestesi dan terapi intensif
4) Membuat rencana dan jadwal pembelajaran mengenai Anestesi sesuai stase
pendidikan anestesi dan terapi intensif dengan berpedoman kepada Modul
Kolegium Anestesi.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 25
5) Membuat rencana dan jadwal evaluasi hasil pembelajaran
6) Berkoordinasi dengan penanggung jawab divisi dalam menyusun laporan
evaluasi hasil pendidikan anestesi dan terapi intensif
7) Melaporkan hasil pembelajaran dan evaluasi kepada penanggung jawab
semester.
d. Uraian Tugas Penanggung Jawab Semester
1) Membuat jadwal ujian praktek dan lisan yang sesuai dengan semester
masing-masing.
2) Mengajukan jadwal kepada komisi ujian kolegium dalam pelaksanaan ujian
tulis nasional (penanggung jawab semester V)
3) Mengelola hasil evaluasi pelaksanaan pendidikan peserta didik
4) Mengkoordinir pengumpulan buku log book pasien dan buku kemajuan
PPDS
5) Bertanggung jawab atas segala permasalahan pendidikan dari PPDS semester
I.
6) Melaporkan hasil nilai PPDS setiap akhir semester kepada KPS/SPS dan
evaluator
7) Berkoordinasi dengan KPS apabila ada kendala dari peserta didik semester
VII yang menyelesaikan penelitiannya.
3. Sistem Pengelolaan Program Studi
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional Program Studi Anestesiologi
dan Terapi Intensif FK Unpad/RSUP Dr. Hasan Sadikin mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pengembangan staf, pengawasan, pengarahan, representasi, dan
penganggaran.
a. Perencanaan
Perencanaan di dalam sistem pengelolaan dilakukan dalam upaya mencapai misi
dan tujuan Program Studi, secara berkesinambungan. Perencanaan disusun
berasarkan hasil Rencana Strategi yang selanjutnya disusun bertahap dengan
melihat rencana jangka panjang (5 tahun) dalam bentuk Renstra, serta rencana
jangka pendek (1 tahun) dalam bentuk Rapat Kerja yang dilaksanakan setiap
tahun.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 26
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian prodi dilakukan dengan pembagian, koordinasi, dan
pengendalian tugas, dengan alur koordinasi berdasarkan Prosedur Tetap dan
SOP/Standar Prosedur Baku (SPB) yang telah disusun. Ketua Program Studi
mendistribusikan otoritas pekerjaan kepada setiap staf pendidikan dan memegang
kendali atas akuntabilitas masing-masing personil dapat dilihat dalam bentuk
laporan, logbook, absensi.
a. Pengembangan Staf
Pengembangan staf dilakukan berdasarkan Renstra dan kebutuhan yang
disesuaikan dengan perkembangan pelayanan di Rumah Sakit. Ketua Program
Studi selanjutnya memberikan kesempatan kepada staf pendidik untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kemampuan masing masing
staf dan kebutuhan.
b. Pengarahan
Dalam upaya mencapai misi dan tujuan organisasi, secara terus menerus
dilakukan pengarahan terhadap staf melalui motivasi, komunikasi, dinamika
kelompok, kepemimpinan, dan penegakkan kedisiplinan, sekaligus membantu
mereka mencapai karir yang diharapkan. Rapat kerja pendidikan setiap tahun
untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
c. Pengawasan
Dalam upaya membentuk standar kinerja yang baik, dilaksanakan pengendalian
internal dan eksternal secara berkesinambungan. Dengan melakukan rapat
evaluasi bulanan, rapat evaluasi akhir semester. Proses pengawasan dimaksudkan
untuk menjamin proses pendidikan untuk membentuk standar kerja yang baik
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
d. Penganggaran
Penganggaran terkait dengan RKAT yang disusun oleh Program studi
Anestesiologi dan Terapi Intensif antara lain diperuntukan dalam kegiatan:
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 27
• Bidang Pendidikan: Penyusunan rencana anggaran dan program kegiatan
tahunan yang berbentuk pengiriman staf dan peserta didik dalam kegiatan
berkelanjutan.
• Bidang Penelitian: Penyusunan rencana dan program kegiatan tahunan yang
berbentuk penelitian yang berkelanjutan.
• Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat: Penyusunan rencana dan program
kegiatan tahunan yang berbentuk pengiriman staf dan peserta didik pada
kegiatan bakti sosial kedaerah, ketempat terjadinya bencana maupun
memberikan pelatihan kegawat daruratan untuk awam Maupin anak sekolah.
• Peningkatan fasilitas Sarana dan Prasarana: pembelian buku, kebutuhan lab
skill, IT
Perencanaan terhadap anggaran belanja pendidikan dilakukan dengan membuat
Rencana Anggaran Belanja (RAB) setiap tahun sesuai dengan RENSTRA dari
Fakultas Kedokteran Unpad.
4. Sistem Kepemimpinan Dan Pengalihan Serta Akuntabilitas Pelaksanaan Tugas
Ketua Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNPAD
ditetapkan dan diangkat dengan SK Dekan FK UNPAD atas usulan dari Kepala
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNPAD. Ketua Program Studi
bertanggung jawab kepada Dekan FK UNPAD dan selalu berkoordinasi dengan
Kepala Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif. Selain berkapasitas untuk
memimpin secara operasional kegiatan pendidikan, KPS harus mampu membentuk
hubungan yang harmonis dengan pihak eksternal menyangkut kepentingan para
peserta didiknya.
Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan
operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Terkait
kepemimpinan operasional, KPS mempunyai tugas memimpin, mengorganisasikan,
mengembangkan dan mengelola program studi. KPS dibantu oleh SPS, penanggung
jawab rotasi, penganggung jawab divisi, dan penanggung jawab semester dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan. Dalam pelaksanaan kegiatan
harian, KPS berkoordinasi dengan staf kependidikan dalam pengelolaan administrasi.
KPS bertanggung jawab dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan
operasionalisasi pengelolaan program studi dan melaporkan secara berkala kepada
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 28
Fakultas Kedokteran Unpad. Secara organisasi, KPS melakukan koordinasi secara
internal program studi serta koordinasi eksternal dengan TKP-PPDS FK UNPAD,
Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif, RS Dr. Hasan Sadikin, RS satelit dan
afiliasi, dan masyarakat. Kepemimpinan KPS dilaksanakan dengan melibatkan
partisipasi dari staf pendidikan. Pengimplementasian sistem kepemimpinan ini
meliputi pertemuan rutin antara unsur pimpinan dan unsur pelaksana akademik baik
staf pendidik maupun staf kependidikan yang bertujuan antara lain:
a. Perkembangan dan kemajuan pencapaian hasil pendidikan dan pengajaran
b. Kendala atau permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh staf kependidikan
atau PPDS
c. Penyampaian aspirasi atau ide dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan
mutu pendidikan
d. Penghargaan kepada staf kependidikan dan peserta didik yang berprestasi
e. Pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik dan tindak lanjutnya
Dalam kepemimpinan organisasional, Ketua Program Studi (KPS), dalam
melaksanakan kepemimpinannya senantiasa berpedoman pada uraian tugas masing-
masing sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku dan berhubungan satu sama
lain berdasarkan pada garis komando atau garis koordinasi. Kepemimpinan KPS
dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi dari staf pendidikan dengan cara
meminta masukan dan umpan balik terhadap perencanaan serta pelaksanaan
kegiatan, sehingga kegiatan yang berjalan merupakan milik bersama dalam suatu
rapat pendidikan rutin yang berasaskan pada musyawarah untuk mufakat.
Berkaitan dengan kepemimpinan Publik, KPS bersama dengan Kepala
Departemen berkoordinasi dalam hal hubungan dengan pihak luar termasuk dengan
pelaksanaan kerjasama misalnya dalam hal pelaksanaan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Berkoordinasi dengan kepala Departemen, KPS membuat
kerjasama dengan rumah sakit afiliasi maupun satelit.
Bila ketua program berhalangan, maka tugas-tugasnya secara langsung akan
diambil alih oleh sekretaris program, atau koordinator terkait. Demi tercapainya
pelaksanaan tugas yang akuntabel, maka setiap individu yang ada dalam jajaran
organisasi dipilih sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi tertentu.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 29
5. Partisipasi Civitas Academica Dalam Pengembangan Kebijakan, Serta
Pengelolan Dan Koordinasi Pelaksanaan Program
Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan, selalu berkoordinasi dengan
pimpinan FKUP melalui rapat-rapat rutin maupun rapat yang diadakan secara
khusus. Rapat rutin diadakan misalnya dalam menghadapi tahun ajaran baru dan
penentuan judisium. Sedangkan rapat khusus diadakan misalnya untuk menjatuhkan
sanksi pada mahasiswa yang melanggar aturan. Selain dengan pimpinan fakultas,
program studi juga mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai unit penunjang
dan pendukung, misalnya pada saat penyusunan kalender akademik, persiapan
penerimaan mahasiswa baru, persiapan pelaksanaan ujian dan pelaksanaan judisium.
Staf pendidik dan staf kependidikan terlibat langsung pada aspek
perencanaan, pelaksanaan, monitoring-evaluasi dan proses review. Beberapa
instrumen monitoring seperti kuesioner untuk penilaian dosen, proses, mahasiswa,
sarana- prasarana dan staf kependidikan telah menjadi bagian dari kegiatan rutin
program studi. Kegiatan ini sudah rutin dilakukan sejak satu tahun terakhir. Masukan
dari instrumen ini menjadi dasar pertimbangan pengambilan kebijakan.
6. Perencanaan Program Jangka Panjang (RENSTRA) dan Monitoring
Pelaksanaannya sesuai dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Program
Renstra program jangka panjang disusun berdasarkan Rencana Strategi
bersama fakultas dan universitas untuk melakukan monitoring pelaksanaan program
dan kesesuai dengan visi, misi, sasaran, dan tujuan program studi. Rencana Strategi
dilakukan dengan mengacu pada capaian atau target yang telah ditentukan
sebelumnya. Renstra dapat dilakukan revisi dan pembaruan bila didapatkan
perubahan-perubahan yang cukup fundamental yang dapat mempengaruhi
pencapaian target terukur dan atau mempengaruhi kesesuaian dengan visi dan misi
program studi.
7. Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan
Secara keseluruhan setiap komponen organisasi membentuk suatu sistem
yang harus dipahami oleh seluruh staf sehingga tidak terjadi malfungsi. Sistem
koordinasi yang berjenjang ini dilakukan untuk memastikan terlaksananya kinerja
yang efektif dan efisien, alur deputisasi yang jelas, serta akuntabilitas yang sesuai
dengan otoritas masing-masing personil sehingga fungsi dan tugas pokok setiap
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 30
personil dapat berjalan secara optimal. Pelaksanaan tata pamong mengikuti prinsip-
prinsip demokrasi di dalam pengambilan keputusan. Kebijakan ditingkat program
studi didasarkan pada hasil rapat antara unsur pimpinan dan unsur pelaksana
akademik, untuk kemudian disosialisasikan kepada peserta didik. Pola
kepemimpinan dan kebijakan ini dinilai cukup efektif dan efisien jika dilihat dari
kelancaran pelaksanaan program, kesesuaian dengan perencanaan dan analisis umpan
balik dari pemangku kepentingan internal dan eksternal.
8. Evaluasi Program dan Pelacakan Lulusan
Evaluasi Program Studi dilakukan dengan mengukur sejauh mana
penjaminan mutu dapat dicapai dalam pelaksanaannya. Evaluasi program dilakukan
terhadap kegiatan studi, belajar mengajar, kemajuan penelitian, lama studi sampai
pendidikan berakhir, dan kurikulum. Umpan balik mengenai program studi dalam
rangka jaminan mutu diperoleh antara lain dari alumni, pengguna lulusan dan dosen.
Pelacakan lulusan dan manfaatnya bagi pengguna dilakukan dengan mengirimkan
kuesioner lewat pos atau surat elektronik. Data menunjukkan bahwa umumnya
lulusan merasa terbantu dengan kurikulum yang diterapkan di program studi,
sehingga membuat mereka berpikir kritis, sedangkan pengguna lulusan untuk
wilayah kota Bandung dan sekitarnya sebagian besar merasa puas dengan kualitas
lulusan. Ikatan alumni juga membentuk media sendiri untuk menjalin kerjasama,
keakraban, dan tukar menukar informasi. Evaluasi peserta didik dilakukan dengan
mengisi kartu kemajuan mahasiswa (buku log) yang dikontrol oleh program studi
dan pembimbing.
9. Perencanaan dan Pengembangan Program, dengan Memanfaatkan Hasil
Evaluasi Internal dan Eksternal.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berlangsung
dengan begitu cepat serta peningkatan tuntutan kualitas pelayanan kesehatan
menuntut pula pengembangan proses pendidikan dokter spesialis, khususnya
Pendidikan Dokter Spesialis I Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad harus
dapat mengimbangi kebutuhan pelayanan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengembangan
inovasi yang terus menerus dengan tersedianya akses informasi yang memadai,
merupakan salah satu upaya untuk memfasilitasi dan menjamin terciptanya inovasi
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 31
dibidang pendidikan dan penelitian untuk mendorong peningkatan kualitas
pendidikan dan penelitian yang berkelanjutan. Hasil penelitiannya bukan saja sebagai
informasi ilmiah baru tetapi berguna untuk pelayanan, yang akhirnya untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia dan kemanusiaan itu sendiri. Salah satu kriteria
normatif dan standar mutu yang diperhatikan adalah kurikulum baku yang digunakan
sebagai acuan.
10. Dampak Hasil Evaluasi Program.
Dilihat dari berbagai dimensi pengelolaan lembaga, hasil evaluasi program
studi berdampak pada pengelolaan program studi yang lebih baik. Kepemimpinan
mendapat dukungan dari seluruh staf akademik dan pimpinan fakultas. Selain itu
berdampak juga pada adanya perencanaan dan pengembangan yang sudah mulai
disusun dengan basis kinerja dan melibatkan para dosen.
11. Hubungan dengan Penjaminan Mutu pada Tingkat Lembaga
Penjaminan mutu di Program Studi dilaksanakan sesuai aturan dan kebijakan
yang ada di tingkat lembaga (Fakultas Kedokteran). Hal tersebut dilakukan agar
terjadi keseragaman di seluruh program studi yang ada di fakultas kedokteran. Unit
Penjaminan Mutu (UPM) merupakan unit yang bertugas menetapkan pedoman
penjaminan mutu dan standar mutu di tingkat fakultas. Dalam hal pelaksanaan proses
penjaminan mutu maka gugus kendali mutu di tingkat prodi melakukan koordinasi
dengan UPM.
12. Dampak Proses Penjaminan Mutu Terhadap Mahasiswa
Proses penjaminan mutu diharapkan mampu memberi jaminan kualitas
pendidikan atau akademik peserta didik. Penjaminan mutu dilakukan lewat
kurikulum yang digunakan oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar di
program studi. Dengan menerapkan aturan seperti ini, maka peserta didik akan
berusaha menyelesaikan setiap tugas tepat waktu.
13. Metodologi Baku Mutu
Dalam menerapkan penjaminan mutu Program Studi Pendidikan Dokter
Spesialis I Anestesiologi dan Terapi Intensif, menggunakan acuan baku mutu yang
tertuang pada Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (SPMI-PT) Dirjen
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 32
Dikti Kemendikbud 2014, Standar Akreditasi Komponen BAN PT, Pedoman
Penjaminan Mutu Satuan Penjaminan Mutu Unpad. Model baku mutu ini kemudian
diolah dan dikembangkan sehingga menjadi panduan penjaminan mutu internal
Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif.
14. Pengembangan dan Penilaian Pranata Kelembagaan
Pengembangan pranata dan kelembagaan melalui monitoring dan evaluasi
(Monev) dilakukan baik secara horisontal antar program studi sejenis atau secara
vertikal dengan stakeholder dengan harapan adanya perbaikan atau pengembangan
dalam proses belajar mengajar. Pengembangan pranata kelembagaan dilakukan
dengan memperbaiki sarana dan prasarana yang menunjang pendidikan proses untuk
memperoleh hasil yang lebih baik serta dilakukan Rencana Strategi secara berkala.
15. Evaluasi Internal Berkelanjutan
Peningkatan mutu berkelanjutan merupakan prinsip yang sangat penting dan
mendasar dalam sistem jaminan mutu. Evaluasi mutu pada program studi dilakukan
secara internal dan berkelanjutan pada tingkat program studi melalui Gugus Kendali
Mutu maupun eksternal untuk dimanfaatkan dalam program perbaikan dan
pengembangan program studi. Pengelolaan mutu mencakup bidang akademik
maupun pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan.
16. Pemanfaatan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal dalam Perbaikan dan
Pengembangan Program
Hasil evaluasi internal dan eksternal diimplementasikan dalam proses
akademik peserta didik lewat kurikulum belajar mengajar yang sesuai dengan
tuntutan ilmu pengetahuan dan masyarakat, sehingga mampu bersaing dengan
lulusan program studi yang sama di perguruan tinggi lain secara nasional. Hal ini
selalu dilakukan terus menerus sehingga program studi tetap melakukan perbaikan
sebagai pengembangan program, termasuk evaluasi kurikulum.
17. Kerjasama dan Kemitraan Instansi Terkait dalam Pengendalian Mutu
Kerjasama dan kemitraan dalam pengendalian mutu terjadi pada umumnya
dengan kolegium dan pihak fakultas, yaitu dalam hal pelatihan yang diikuti,
pedoman yang digunakan dan proses penelaahan yang dilakukan. Hasil dari proses
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 33
penelaahan tersebut dijadikan acuan dalam pengembangan program untuk menuju
perbaikan yang berkelanjutan.
18. Analisis SWOT
a. Kekuatan (Strengths)
• Memiliki prosedur dan kriteria seleksi jabatan KPS dan SPS
• Memiliki struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas
• Terdapat panduan untuk pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
• Pengelolaan prodi dilakukan secara transparan, akuntabel, adil, bertanggung
jawab, dan kredibel.
• Koordinasi tata pamong sudah berjalan baik
• Memiliki kepemimpinan operasional, organisasi, dan publik yang baik
• Masing-masing individu pada struktur organisasi program studi memiliki
dedikasi yang tinggi untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
b. Kelemahan (Weaknesses)
• Program penjaminan mutu dan evaluasi belum berjalan optimal
• Sistem pengarsipan dan administrasi yang masih belum optimal
c. Peluang (Opportunities)
• Adanya peran dari fakultas dan rumah sakit dalam monitoring evaluasi dan
penjaminan mutu
• Adanya partisipasi dari alumni untuk pengembangan pengelolaan prodi
• Dukungan dan binaan manajemen rumah sakit terhadap tata kelola prodi
d. Ancaman (Threats)
• Kurangnya koordinasi antara pimpinan rumah sakit dan fakultas.
C. Mahasiswa dan Lulusan
1. Sistem Rekrutmen Peserta Didik Baru
Sistem rekruitmen peserta didik baru dilaksanakan berdasarkan dengan
ketentuan yang berlaku di Universitas Padjadjaran. Sistem ini melibatkan pihak
Universitas, Fakultas dan Prodi Anestesiologi dan terapi intensif sesuai kriteria
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 34
peserta didik, sistem pengambilan keputusan dan prosedur penerimaan peserta didik
baru.
Proses perekrutan berlangsung setahun dua kali dan diawali dengan
pendaftaran secara online di situs resmi Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru di
www.smup.unpad.ac.id. Sistem rekrutmen dan seleksi calon Peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Program Studi Anestesiologi dan Terapi
Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran mengacu pada pedoman
penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran
(SMUP) dan Buku Panduan Program Pendidikan Dokter Spesialis-1/PPDS-1
Anestesiologi dan Terapi Intensif 2017.
Persyaratan Umum
1) Warga Negara Indonesia lulusan Fakultas Kedokteran yang telah terakreditasi
2) Warga Negara Asing yang mendapat persetujuan Dirjen Dikti dan memenuhi
ketentuan Konsil Kedokteran Indonesia
3) Mengisi formulir pendaftaran Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran dengan diketik atau ditulis tangan sendiri
(dengan huruf balok) yang terdiri atas 3 (tiga) set masing – masing 6 (enam)
halaman, dapat di unduh di http://smup.ac.id atau http://pendaftaran.unpad.ac.id.
4) Surat Permohonan untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis
Fakultas Kedokteran yang diketik atau ditulis tangan sendiri (dengan huruf
balok) ditujukan kepada Yth. Rektor UNPAD melalui Dekan Fakultas
Kedokteran UNPAD, tembusan kepada Koordinator PPDS Fakultas Kedokteran
UNPAD, dan kepada Ketua Program Studi terkait di Lingkungan FK UNPAD.
5) Fotokopi bukti pembelian PIN (personal identification number) dari Bank Negara
Indonesia (BNI)/bank yang ditunjuk.
6) Fotokopi kartu ujian SMUP yang sudah ditanda tangan dan cap jempol tangan
kiri.
7) Hasil pencetakan biodata online yang sudah ditempel pas foto berwarna ukuran
3x4, tanda tangan diatas materai dan cap jempol tangan kiri.
8) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
9) Fotokopi ijazah Sarjana Kedokteran yang telah dilegalisasi oleh pimpinan
fakultas.
10) Fotokopi ijazah Profesi yang telah dilegalisasi oleh pimpinan fakultas.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 35
11) Fotokopi transkrip akad bemik S.Ked. yang telah dilegalisasi oleh pimpinan
fakultas.
12) Fotokopi transkrip akademik profesi yang telah dilegalisasi oleh pimpinan
fakultas.
13) Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)
yang masih berlaku
14) Fotokopi Surat Ijin Praktek (SIP) Dokter yang masih berlaku.
15) Setelah lulus dokter minimal 1 tahun terhitung sejak dinyatakan lulus UKDI dan
telah bekerja di Institusi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit Pemerintah atau
Swasta, maupun klinik) selama 1 tahun sejak diterbitkannya SIP dan dinyatakan
dalam surat keterangan telah bekerja oleh pimpinan institusi.
16) Bagi dokter yang melaksanakan internship, telah bekerja di institusi pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit Pemerintah atau Swasta, maupun klinik) selama 1 tahun
sejak diterbitkannya SIP dan dinyatakan dalam surat keterangan telah bekerja
oleh pimpinan institusi.
17) Surat rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setempat yang menyatakan
tidak pernah melakukan mal praktik atau pelangaran kode etik kedokteran
18) Surat keterangan berbadan sehat dari rumah sakit pemerintah termasuk
pemeriksaan buta warna (tidak buta warna)
19) Surat keterangan bebas penggunaan NAPZA (Narkotik, Psikotropik, dan Zat
Adiktif lainnya) dari rumah sakit pemerintah
20) Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari kepolisian setingkat
POLRESTA
21) Khusus bagi calon pelamar yang berasal dari instansi TNI dan POLRI, Surat
Kelakuan Baik (SKCK) dikeluarkan oleh kesatuan masing-masing yang telah
dilegalisasi
22) Bagi yang telah melaksanakan PTT wajib melampirkan fotokopi SK
pengangkatan dan penempatan PTT, serta surat keterangan selesai masa bakti
dari Kementrian Kesehatan
23) Bagi Pegawai Negeri wajib melampirkan fotokopi SK CPNS (80%) dan PNS
(100%)
24) Bagi pelamar yang berasal dari TNI dan POLRI wajib melampirkan SPRIN
pertama dan SPRIN terakhir
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 36
25) Bagi pelamar yang dikirim oleh instansi pemerintah atau swasta, harus
melampirkan surat pernyataan jaminan pembiayaan dari instansi yang mengirim
26) Bagi yang pernah mengikuti seleksi PPDS Fakultas Kedokteran dimana pun
tetapi tidak diterima, wajib melampirkan surat penolakan dari Fakultas
Kedokteran penyelengara PPDS yang pernah diikuti
27) Tidak sedang menempuh seleksi PPDS 1 di Universitas lain di periode yang
sama
28) Seluruh persyaratan diatas masing-masing dibuat 3 rangkap
Persyaratan Khusus
1) IPK untuk tingkat sarjana kedokteran dan profesi dokter masing-masing tidak
kurang dari 2.75
2) Wajib memiliki sertifikat telah mengikuti dan lulus kursus ACLS
3) Usia maksimal 35 tahun saat memulai pendidikan
4) Pas foto 4 x 6 berwarna (2 buah)
5) Fotokopi sertifikat pendukung (ATLS, FCCS,dll)
6) Surat rekomendasi atasan (kalau ada)
7) Surat tugas belajar (kalau ada)
8) Surat penempatan dimana saudara akan bekerja nanti setelah pendidikan (surat
resmi yang dikeluarkan direktur rumah sakit/kepala dinas)
9) Fotokopi sertifikas UKDI
Seleksi Calon Peserta PPDS-1 :
1) Tes kemampuan bahasa inggris (dikoordinasikan oleh SMUP TKP PPDS-1)
2) Tes kemampuan belajar advance (dikoordinasikan oleh SMUP TKP PPDS-1)
3) Tes Psikometrik dan kognitif (dikoordinasikan oleh SMUP melalui TKP PPDS-
1)
4) Wawancara (dilakukan oleh Program Studi masing-masing)
5) Tes akademik (dilakukan oleh Program Studi masing-masing)
Untuk memilih calon yang memenuhi persyaratan, data hasil dari semua
seleksi administrasi dan seleksi akademik yang berhasil dikumpulkan, diberi skor
dan bobot, sehingga lebih obyektif, berdasarkan matriks yang bersumber dari
Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif. Hasil penilaian dirapatkan Tim
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 37
rekruitmen sebagai pertimbangan terakhir untuk menentukan jumlah dan siapa yang
diterima, terutama untuk nilai yang berimbang. Baik yang diterima dan tidak,
dilaporkan ke TKP PPDS, Dekan, dan Rektor untuk diteruskan ke pelamar dengan
tembusan ke kolegium.
Jumlah PPDS yang diterima harus memperhatikan kemampuan Institusi
Pendidikan Dokter Spesialis (IPDS) untuk mendidik dari segi jumlah staf pendidik
aktif (pendidik aktif : PPDS = 1 : 3), sarana dan prasarana IPDS/Rumah Sakit
Pendidikan termasuk RS Jejaringnya, jumlah dan macam kasus, sehingga dapat
melaksanakan kurikulum nasional yang telah ditentukan.
Cara rekruitmen ini dimaksudkan untuk memudahkan IPDS mendidik PPDS
sehingga dapat menghasilkan dokter Spesialis Anestesi yang sesuai dengan visi/misi
FK. UNPAD dan RSHS dan kebutuhan masyarakat. Secara berangsur penilaian akan
ditingkatkan agar mutu internasional dapat tercapai.
Biaya pendidikan
Besarnya biaya pendidikan untuk setiap peserta didik tergantung pada status
kepegawaian atau tempat kerja peserta didik yang ditentukan oleh pihak universitas
sesuai dengan SK Rektor No : 1358/UN.6.RKT/KU/2012 tanggal 1 Maret 2012.
Untuk penerimaan periode September 2017, sesuai Peraturan Rektor Unpad No. 8
Tahun 2017.
Pengumuman Penerimaan Peserta PPDS-1
Daftar kelulusan calon peserta akan ditandatangani oleh Rektor Universitas
Padjadjaran dan akan diumumkan melalui website: www.smup.unpad.ac.id dan
melalui surat yang ditandatangani oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran. Peserta yang diterima harus segera menghubungi sekretariat TKP-PPDS
untuk mengurus persyaratan administrasi selaku mahasiswa Universitas Padjadjaran,
penerimaan mahasiswa PPDS oleh Dekan FK UNPAD dan Direktur Rumah Sakit
Pendidikan, dan pengumuman lain yang dipandang perlu.
2. Profil mahasiswa
a. Akademik
Jumlah calon peserta didik yang mendaftarkan ke bagian Anestesiologi
dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada tahun
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 38
2013-2015 adalah 146 orang. Jumlah calon peserta yang diterima pada tahun
2013-2015 73 orang. Dari data ini dapat dilihat bahwa program pendidikan
dokter spesialis-1 ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran diminati oleh banyak calon peserta didik. Saat ini
perbandingan total peserta didik dengan staf pendidik adalah 1:4-5. Dalam grafik
dapat dillihat adanya penurunan penerimaan peserta didik baru, ini dilakukan
untuk menurunkan perbandingan total peserta didik dengan staf pendidik agar
didapatkan proses pendidikan yang efektif.
Gambar 1.3 Jumlah peserta lulus seleksi penerimaan PPDS Anestesiologi
dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadajran
tahun 2013-2015
Evaluasi keberhasilan dinilai melalui kemampuan peserta didik dalam
menyelesaikan masa studi PPDS (termasuk lulus pada Ujian Tulis dan Lisan
Nasional) secara tepat waktu dengan IPK lebih dari 3,00 (sangat memuaskan).
Angka kelulusan tepat waktu Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif masih
rendah, dengan lama pendidikan rata-rata 8-9 semester. Indeks Prestasi
Kumulatif lulusan berada pada rata-rata 3,5 – 3,74. Angka kegagalan
menyelesaikan pendidikan sebesar 0-10% pada setiap angkatan (pada tahun
2013-2015). Dari data ini dapat dilihat bahwa angka kelulusan tepat waktu yang
masih kurang dan lulusan dengan IPK cum laude masih kurang. Ini mungkin
disebabkan oleh semangat peserta didik yang masih kurang.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 39
Gambar 1.4 IPK lulusan PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadajran Tahun 2013-2015
Peserta didik di bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran juga memiliki prestasi di bidang akademik
diantaranya juara lomba ilmiah baik ditingkat nasional maupun internasional.
b. Kemandirian dan Kreativitas
Peserta didik mempunyai organisasi di bawah pembinaan KPS.
Organisasi ini dibentuk secara resmi berdasarkan keputusan KPS. Dengan
adanya organisasi ini peserta didik diajarkan untuk mandiri dalam beberapa
aspek, seperti membuat jadwal jaga, memberikan usulan rotasi pelayanan sesuai
dengan target pendidikan. Ini dapat memperlancar proses pendidikan yang
dijalani dan sebagai penghubung antara peserta didik dan staf.
Peserta didik juga mengadakan kegiatan olahraga rutin seperti Futsal dan
bersepeda secara rutin tiap minggunya dan mengikuti beberapa kompetisi baik di
internal RSHS maupun eksternal.
3. Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan
Peserta didik juga berperan dalam menyukseskan kegiatan pendidikan
tersebut. Keterlibatannya bukan hanya dalam proses pendidikan dan pelayanan,
tetapi juga terlibat dengan sistem yang ada dalam proses tersebut.
Berbagai kegiatan akademik yang diikuti oleh mahasiswa maupun staf
pendidik, seperti seminar, lokakarya, simposium, keterlibatan staf pendidik dan
mahasiswa dalam penelitian tim, keikutsertaan dalam seminar nasional/internasional,
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 40
termasuk dalam mengikuti lomba-lomba tingkat nasional dan beberapa diantaranya
dapat menjadi pemenang.
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk berperan dalam penysunan rotasi
divisi, jadwal jaga, kuliah khusus dan identifikasi serta upaya-upaya pemecahan
masalah-masalah akademik dan non-akademik.
4. Kegiatan Ekstra-Kurikuler
Mahasiswa diberi kesempatan dalam mengembangkan minat dan bakat yang
bersifat non-akademik dalam kegiatan ekstrakurikuler. Adapun manfaat, fungsi, dan
tujuan diadakannya kegiatan ekstrakurikuler ini adalah sebagai wadah penyaluran
hobi, minat, dan bakat para peserta didik secara positif dan dapat mengasah
kemampuan, daya kreatifitas, jiwa sportifitas, meningkatkan rasa percaya diri,
menjaga kebugaran dan stamina peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di
Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
antara lain vocal group, futsal, supercamp, gerak jalan, bulutangkis dan bersepeda.
Dalam kegiatan ini, peserta didik juga telah menjuarai berbagai pertandingan dan
mendapat penghargaan.
5. Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa (Minat Calon Mahasiswa Dan
Kebutuhan Akan Lulusan Program Pendidikan)
Sebuah sistem dalam perjalanannya tidak hanya berlangsung dalam satu
siklus dan ini otomatis menjadi sebuah tuntutan yang harus berlangsung terus.
Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa akan terus berlanjut, karena hal ini merupakan
regenerasi yang harus berjalan demi kehidupan pendidikan yang harus hidup.
Keberlanjutan Penerimaan baik di peserta didik maupun di Staf Pengajar selalu
berlangsung. Penerimaan peserta didik dalam setiap tahunnya berlangsung sebanyak
dua kali.
Peminatan para calon peserta didik terhadap Bagian Anestesiologi dan Terapi
intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada setiap periode penerimaan
baik dan sesuai dengan jumlah penerimaan peserta didik yang diharapkan. Setiap
peserta didik yang telah lulus memiliki tempat, baik sebagai staf pelayanan medis
maupun sebagai staf pendidik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kebutuhan akan lulusan tidak hanya karena faktor internal yaitu institusi
pendidikan tetapi juga karena kebutuhan akan masyarakat lewat pemerintah di mana
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 41
kebutuhan secara kuantitas masih dibutuhkan. Hal ini dapat kita lihat melalui lulusan
alumni yang langsung terpakai karena tuntutan kebutuhan tersebut, utamanya dalam
bidang kesehatan dalam hal ini kebutuhan rumah sakit di berbagai daerah.
6. Pelayanan untuk mahasiswa
Wujud dari komitmen pimpinan program studi akan pentingnya pelayanan
kepada peserta didik diwujudkan pada tersedianya layanan yang bersifat suportif dan
menyeluruh. Bentuk layanan itu berupa :
a. Bimbingan dan konseling
Bimbingan pada peserta didik diantaranya saat laporan pagi (setiap hari),
presentasi referat, case report, dan journal reading, audit mortalitas dan
morbiditas, coaching pada tindakan anestesi dan laporan kasus mingguan ICU.
Selain itu, terdapat pelayanan konseling bersama tim (dimulai dari staf pendidik
wali hingga Tim Bimbingan dan Konseling/TBK Departemen) yang siap setiap
saat menerima residen yang bermasalah/ membutuhkan konseling; bila perlu,
rujukan dilanjutkan ke fakultas dan universitas.
b. Pembinaan Soft Skill
Pelayanan soft skill bagi peserta didik tersedia berupa kegiatan ilmiah
mengenai etik kedokteran, informed concent, hubungan pasien-dokter,
humaniora, filsafat ilmu, metodologi penelitian, critical thinking, evidence based
medicine, dan lain-lain. Selain itu, terdapat acara siraman rohani rutin 2 minggu
sekali setiap hari Jumat.
Bentuk pelayanan lainnya pada peserta didik adalah tersedia wadah untuk
menyalurkan minat dan bakat peserta didik di bidang seni (vocal group) dan
olahraga (futsal, basket, bulutangkis, bersepeda). Kegiatan tersebut dilakukan
secara rutin maupun insidental. Beberapa hasil kegiatan tersebut adalah vocal
group mendapat predikat juara pada beberapa kompetisi dan sering menerima
undangan untuk mengisi berbagai acara nasional maupun internasional.
7. Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan
Kompetensi yang diharapkan pada lulusan sesuai dengan standar nasional
pendidikan dan Standar Kompetensi dokter spesialis anestesi yang dibuat oleh
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 42
kolegium dan disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Kompetensi yang
diharapkan berupa pencapaian perilaku, pengetahuan dan keterampilan di bidang
Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Dari syarat kompetensi tersebut, dibuatlah modul-modul dan mata ajar agar
capaian pembelajaran dapat dipenuhi. Kompetensi lulusan spesialis Anestesi terdiri
dari Kompetensi Umum, Kompetensi Dasar dan Kompetensi Lanjut. Kompetensi
umum berisi penjabaran dari perilaku, kemampuan komunikasi, patient safety, dan
sikap terhadap pasien, sejawat dan senior. Kompetensi dasar dan lanjut merupakan
capaian pengetahuan dan keterampilan di bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Hasil kompetensi ini dinilai dengan cara melakukan penjaringan umpan balik dari
pengguna lulusan.
8. Hasil Pembelajaran
a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan
Kurikulum nasional ditetapkan oleh kolegium Anestesiologi dan Terapi
Intesif yang diterjemahkan ke dalam buku Panduan Program Pendidikan Dokter
Spesialis-1/PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran Bandung 2017. Untuk mencapai target kompetensi,
peserta didik melakukan rotasi dan jaga di rumah sakit pendidikan utama dan
rumah sakit jejaring. Pencapaian kompetensi direkapitulasi dalam buku log yang
dievaluasi setiap semester. Setiap tingkat pendidikan memiliki target
kompetensinya masing-masing. Kompetensi yang dicapai dalm pendidikan yang
dilakukan di Universitas Padjadjaran sudah sesuai dengan apa yang ditetapkan
pada kolegium. Hal ini dibuktikan dengan kenyataan bahwa semua peserta didik
dan lulusan Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad berhasil
lulus pada Ujian Nasional baik lisan maupun tulisan sesuai dengan tingkatannya
masing masing. Ujian Nasional ini merupakan tolak ukur kompetensi Dokter
Spesialis Anestesi sesuai dengan yang ditentukan oleh kolegium.
Pada periode selanjutnya, akan dilakukan Ujian OSCE bagi peserta didik
yang telah menyelesaikan rotasi pendidikan sebagai tambahan tolak ukur untuk
menilai kompetensi dokter spesialis anestesi. Prodi Anestesiologi dan Terapi
Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran saat ini sudah mulai
mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi ujian tersebut yang akan
dilaksanakan pada akhir tahun 2017.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 43
b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan
pemanfaat lulusan
Penilaian akan kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan
kebutuhan pemanfaat lulusan dipantau secara eksternal melalui kuesioner yang
diisi oleh alumni. Melalui kegiatan alumni (temu alumni, grup media sosial)
dapat menjadi sarana komunikasi untuk melihat kondisi dan kompetensi lulusan
di tempatnya bekerja.
c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian
Pendidikan mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan)
Evaluasi kemajuan peserta didik dimulai sejak peserta didik mengikuti
PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif. Evaluasi kemajuan meliputi
perkembangan peserta didik setiap rotasi melalui proses ujian yang meliputi
afektif, kognitif, dan psikomotor. Hasil kemajuan akhir dilihat pada akhir
semester melalui proses judicium. Evaluasi keberhasilan dinilai melalui
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masa studi PPDS (termasuk lulus
pada Ujian Tulis dan Lisan Nasional) secara tepat waktu dengan IPK lebih dari
3,00 (sangat memuaskan).
Angka kelulusan tepat waktu Program Studi Anestesiologi dan Terapi
Intensif masih rendah, dengan lama pendidikan rata-rata 8-9 semester. Indeks
Prestasi Kumulatif lulusan berada pada rata-rata 3,5 – 3,74. Angka kegagalan
menyelesaikan pendidikan sebesar 0-10% pada setiap angkatan (pada tahun
2013-2015).
d. Kepuasan pemanfaatan lulusan
Untuk mengevaluasi kepuasan pemanfaatan lulusan dilakukan dengan
cara menyebarkan kuesioner kepada pengguna lulusan. Evaluasi ini baru dimulai
pada tahun 2017, dan masih sedikit umpan balik yang didapat.
9. Partisipasi Alumni
Partisipasi dari alumni kepada bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran berupa sumbangan dana, kerja sama
sebagai rumah sakit afiliasi, menjadi staf pendidik tidak tetap, pengembangan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 44
pendidikan di rumah sakit jejaring dan fasilitas rumah singgah/wisma untuk peserta
didik selama melaksanakan stase di rumah sakit afiliasi.
10. Analisis SWOT
a. Kekuatan (Strengths)
• Sistem seleksi penerimaan peserta didik baru memiliki standard baku dan
objektif
• Peserta didik mempunyai kualitas yang baik
• Layanan program pendidikan kepada peserta didik untuk membina dan
mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan kesejahteraan berjalan
dengan baik
b. Kelemahan (Weaknesses)
• Perbandingan peserta didik dengan staf pendidik masih belum sesuai
• Jumlah penerimaan peserta didik belum konsisten dengan daya tampung
• Angka kelulusan tepat waktu yang masih kurang
• Lulusan dengan IPK cum laude masih kurang
c. Peluang (Oppurtunities)
• Jumlah alumni yang banyak dapat dimanfaatkan dalam partisipasi alumni
untuk kemajuan departemen
• Kebutuhan dokter spesialis anestesi yang masih tinggi di Indonesia.
• Ikatan alumni sudah terbentuk sehingga memudahkan koordinasi alumni
dalam partisipasinya untuk kemajuan departemen
d. Ancaman (Threats)
• Keputusan akhir jumlah peserta didik yang diterima ditentukan oleh
pimpinan universitas
D. Sumber Daya Manusia
1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Staf Pendidik dan Tenaga kependidikan
Pelaksanaan sistem seleksi kepegawaian dan pengembangan dilaksanakan
sesuai prioritas rekrutmen dan mengacu pada tatacara penerimaan staf yang sesuai
dengan peraturan tata cara penerimaan staf yang diterbitkan oleh pimpinan Fakultas
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 45
Kedokteran Unpad. Calon staf pendidik mengisi surat permohonan untuk menjadi
staf di Departemen/SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad –RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung dan melampirkan kelengkapan administrasi yang
dibutuhkan sebagai syarat seleksi. Setelah itu calon staf akan mengikuti tahapan
wawancara dengan kepala departemen lalu akan diadakan pengambilan keputusan
melalui rapat pleno staf.
a. Sistem seleksi/perekrutan
Sistem seleksi perekrutan calon staf dilakukan sesuai dengan Protap
Rekrutmen Calon Staf Departemen/SMF Anestesiologi & Terapi Intensif FK
Unpad – RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Hal ini dilakukan dengan cara
mengembangkan pola rekrutmen sesuai dengan rasio staf pendidik dan peserta
didik dan kebutuhan kualifikasi keahlian spesifik staf pendidik untuk
pengembangan divisi di Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK
Unpad RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Saat ini sistem yang berjalan sudah
memenuhi ketentuan yang berlaku.
b. Penempatan
Staf pendidik yang telah direkrut, ditempatkan pada bidang peminatan
sesuai dengan kebutuhan yang direkomendasikan oleh divisi kepada kepala
departemen. Masing-masing staf pendidik yang telah ditempatkan mengerjakan
tugas-tugas yang diperintahkan oleh departemen dengan berdasarkan surat tugas
sesuai dengan tempat pada divisi atau bidang peminatan yang ditugaskan. Pada
pelaksanaannya hal tersebut sudah terwujud. Namun secara global, rasio staf
pendidik dan peserta didik masih belum ideal.
c. Pengembangan
Fakultas Kedokteran UNPAD dan Rumah Sakit Hasan Sadikin
memberikan kesempatan dalam pengembangan SDM untuk meningkatkan
kualitas staf pendidik dengan cara meningkatkan jenjang pendidikan sesuai
bidang ilmu. Staf pendidik diharuskan untuk melanjutkan ke pendidikan
konsultan dan S3 yang sesuai dengan program studi dan didukung oleh adanya
beasiswa yang diperoleh dari pemerintah pusat dan instansi lainnya. Staf
pendidik diberikan kesempatan untuk mengembangkan kualitas dengan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 46
mengikuti seminar baik sebagai peserta, pembicara maupun moderator di tingkat
nasional ataupun internasional.
Saat ini perencanaan pengembangan untuk SDM sudah terprogram,
namun belum berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi
antara Fakultas Kedokteran UNPAD dan Rumah Sakit Hasan Sadikin dalam
kaitan pengembangan sumber daya manusia serta tidak adanya dukungan dana
yang optimal dari fakultas kepada staf yang menjalani tugas belajar.
Pengembangan staf dilakukan sesuai dengan kebijakan kepala
departemen dan ketua program studi yang ada di dalam program kerja pada
rencana strategi program studi yaitu:
1) Meningkatkan kualitas staf pendidik yang ada dengan mengikutkan staf pada
program pendidikan strata yang lebih tinggi dan pendalaman pendidikan
profesi yang diminati, serta mengikutkan dalam sertifikasi staf pendidik
2) Memberi kesempatan staf untuk mengikuti seminar, simposium, kursus atau
pendidikan pengembangan profesi di dalam atau di luar negeri
3) Menjadi pembicara atau pertemuan pakar di dalam atau di luar negeri
4) Mengikuti rapat-rapat antar institusi, organisasi profesi.
5) Menjadi nara sumber pada diskusi kasus bersama multidisiplin
6) Dilibatkan dalam proses belajar mengajar untuk program S1, S2, Dokter,
Sp1 dan Sp2 dan S3
Pengembangan kapasitas penelitian dilakukan melalui kegiatan-kegiatan
penelitian di divisi atau bidang masing-masing dengan alokasi anggaran dari
Program Studi, Fakultas, dan atau Universitas, Kegiatan penelitian kependidikan
kedokteran melalui pengiriman staf mengikuti berbagai workshop internasional
kependidikan.
d. Pemberhentian Staf pendidik dan Tenaga Pendidikan
Pemberhentian staf pendidik yang memiliki status sebagai pegawai
negeri sipil diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri
sipil secara umum. Tata cara pemberhentian dilakukan dengan mengeluarkan
surat keputusan yang mengacu pada ketentuan yang berlaku di Fakultas
Kedokteran Unpad/RSUP Dr. Hasan Sadikin Departemen Anestesiologi dan
Terapi Intensif dan ditandatangani oleh kepala Departemen bila terjadi
pelanggaran terhadap afektif, attitude dan knowledge serta psikomotor yang
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 47
mengalami ketidakmampuan secara akademik maupun profesional apapun
penyebabnya. Keputusan ini ditetapkan dalam rapat pleno departemen
Anestesiologi dan Terapi Intensif . Selanjutnya hal tersebut ditindaklanjuti
dengan penertiban surat rekomendasi pemberhentian staf yang ditujukan kepada
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan Direktur RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung.
2. Pengelolaan Staf Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
a. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pendidikan
Monitoring dan evaluasi kinerja pendidikan dilakukan terhadap program
pendidikan yang telah disusun berdasarkan kurikulum yang pelaksanaanya
dibebankan kepada masing-masing staf pengajar sesuai dengan beban kerja
masing-masing. Pelaksanaan tanggung jawab masing-masing tenaga pengajar
tehadap pelaksanaan program pendidikan dimonitoring dengan menggunakan
penilaian penilaian Indeks Kinerja Individu (IKI), Indeks Kinerja Unit (IKU)
yang dilakukan setiap bulan dan LKD (Lembar Kinerja Staf pendidik), BKD
(Beban Kinerja Staf pendidik) dilakukan penilaian setiap semester. Kegiatan ini
mencakup Kegiatan Belajar Mengajar, kegiatan penelitian dan karya ilmiah,
pengabdian kepada masyarakat.
Hasil monitoring ini dianalisis dan dievaluasi setiap akhir semester yang
hasilnya disampaikan pada KPS dan Kepala Departemen untuk ditindak lanjuti.
Sistem monitoring ini berguna untuk memastikan bahwa tujuan pendidikan
terhadap peserta didik dapat diwujudkan.
b. Rekam Jejak Akademik
Kegiatan pendidikan dan pelayanan seluruh staf pendidik dicatat dan
dimasukkan ke dalam rekam jejak staf pendidik antara lain:
1) Log Book staf pendidik dan peserta didik
2) Absensi pada setiap kegiatan bimbingan ilmiah (jurnal, tinjauan kepustakaan,
laporan kasus, penelitian)
3) Surat tugas yang dikeluarkan oleh Kepala Departemen Anestesiologi dan
Terapi Intensif pada setiap kegiatan yang ditujukan bagi staf pendidik
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 48
3. Profil staf pendidik dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman,
ketersediaan (kecukupan, kesesuaian, dan rasio staf pendidik-peserta didik)
Tabel 1.1 Distribusi Jumlah Staf pendidik Prodi Anestesiologi dan Terapi
Intensif FK Unpad yang Bidang Keahliannya Sesuai PS
Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No Jabatan Akademik
Jumlah Staf pendidik
Berdasarkan Jenjang Pendidikan
S-1 S-2/Sp S3/Sp.K
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Asisten Ahli - 1 3
2 Lektor - - 2
3 Lektor Kepala - - -
4 Guru Besar - - 1
5 Pendidik Klinis Madya - - 1
6 Pendidik Klinis Muda - 1 2
7 Pendidik Klinis Pertama - - 2
8 Jabatan Fungsional Umum - - 5
9 Staf Pendidik Klinis 3 1
Jumlah 0 5 17
Tabel 1.2 Distribusi Jumlah Staf pendidik Prodi Anestesiologi dan Terapi
Intensif FK Unpad yang Bidang Keahliannya Sesuai PS
Berdasarkan Profesi Dan Masa Kerja.
No Kompetensi Bidang Jumlah
1 Sp <5th Anestesiologi dan terapi intensif 3
2 Sp 5 – 10 th Anestesiologi dan terapi intensif -
3 Sp >10th Anestesiologi dan terapi intensif 2
4 Sp.K Anestesiologi dan terapi intensif 17
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 49
Tabel 1.3 Staf pendidik Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad di RS Pendidikan Utama yang bidang keahliannya sesuai PS
No Nama Dosen di RS
Pendidikan Utama
NIDN(1) Tgl. Lahir
Jabatan
Akademik S1 S2 S3 Sp1 Sp2 Bidang Keahlian
1
Prof. Dr. Tatang Bisri,
dr., SpAn-KNA,
KAO***
0007024903***
194902071977031002
Ciamis,
7 Februari 1949 Guru Besar
FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
Neuroanestesi;
Obstetri Anestesi;
Anestesi Umum
2
Ruli Herman
Sitanggang, dr., SpAn-
KIC, KAP, M.Kes
195512071983121001
Bandung,
7 Desember
1955
Dokter
Pendidik
Klinis Madya
FK
UNPAD
FK
UNPAD -
FK
UNPAD
FK
UNPAD
Intensive Care;
Pediatrik
Anestesi;
Anestesi Umum;
Perfusionis
3
Dr. Tinni Trihartini
Maskoen, dr., SpAn-
KIC, KMN
195402111983022001
Bandung,
11 Februari
1954
Lektor FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
Intensive Care
Manajemen Nyeri
Anestesi Umum
4 Doddy Tavianto, dr.,
SpAn 196505031991031004
Pekalongan,
3 Mei 1965
Dokter
Pendidik
Klinis Muda
FK UGM - - FK
UNPAD -
Anestesi Umum
Kardiologi
Anestesi;
5
Rudi Kurniadi, dr.,
SpAn- KAR, MM,
M.Kes
195901251989021001 Kuningan,
25 Januari 1959
Direktur
SDM dan
Pendidikan
FK
UNPAD
FK
UNPAD -
FK
UNPAD
FK
UNPAD
Regional Anestesi
Anestesi Umum
6
Ezra Oktaliansah, dr.,
SpAn-KIC, KAP,
M.Kes
196810121999071001 Tanjungkarang,
12 Oktober 1968
Dokter
Pendidik
Klinis Muda
FK
UNSRI
FK
UNPAD -
FK
UNPAD
FK
UNPAD
Intensive Care;
Pediatrik
Anestesi;
Anestesi Umum
7
Dr. Erwin Pradian, dr.,
SpAn-KIC, KAR,
M.Kes
196902202005011001
Bandung,
20 Februari
1969
Dokter
Pendidik
Klinis Muda
FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
Intensive Care;
Regional
Anestesi;
Anestesi Umum
8
Dr. Iwan Fuadi, dr.,
SpAn-KNA,
M.Kes***
0009127110***
197112091999031002
Bandung,
9 Desember
1971
Lektor FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
Neuroanestesi;
Anestesi Umum
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 50
No Nama Dosen di RS
Pendidikan Utama
NIDN(1) Tgl. Lahir
Jabatan
Akademik S1 S2 S3 Sp1 Sp2 Bidang Keahlian
9 Dr. Suwarman, dr.,
SpAn-KIC, M.Kes***
0024027209***
197202242006041002
Bandung,
24 Februari
1972
Asisten Ahli FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNHAS
Intensive Care;
Anestesi Umum;
Manajemen Nyeri
10 Dedi Fitri Yadi, dr.,
SpAn, M.Kes***
0018107406***
197410182006041002
Bandung, 18
Oktober 1974 Asisten Ahli
FK
UNPAD
FK
UNPAD -
Santo
Thomas
Universit
y
-
Regional
Anestesi;
Anestesi Umum;
Manajemen Nyeri
11
Reza Widianto
Sudjud, dr., SpAn-
KAKV, KIC,
M.Kes***
0010017906***
197901102009121004
Bandung,
10 Januari 1979 Asisten Ahli
FK
UNPAD
FK
UNPAD -
FK
UNPAD
RS
HARKIT
Kardiologi
Anestesi;
Anestesi Umum;
Intensive Care
12 Indriasari, dr., SpAn-
KIC, M.Kes 197802212010122001
Bandung,
21 Februari
1978
Dokter
Pendidik
Klinis
Pertama
FK
UNPAD
FK
UNPAD -
FK
UNPAD
FK
UNPAD
Intensive Care;
Anestesi Umum
13
Dr. Dewi Yulianti
Bisri, dr., SpAn-KNA,
KAO, M.Kes***
0003077909***
197907032010122001
Bandung,
3 Juli 1979 Asisten Ahli
FK
UNJANI
FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
FK
UNPAD
Neuroanestesi;
Obstetri Anestesi;
Anestesi Umum
14 Ardi Zulfariansyah,
dr., SpAn-KIC, M.Kes 197501092002121003
Tanjungkarang,
9 Januari 1975
Jabatan
Fungsional
Umum
FK
UNSRI
FK
UNPAD -
FK
UNPAD
FK
UNPAD
Intensive Care;
Anestesi Umum
15
Iwan Abdul Rachman,
dr., SpAn-KNA,
M.Kes
197812102012121002 Pontianak, 19
Desember 1976
Dokter
Pendidik
Klinis
Pertama
FK
UNJANI
FK
UNPAD -
FK
UNPAD
FK
UNPAD
Neuroanestesi;
Anestesi Umum
16
Muhammad Andy
Prihartono, dr., SpAn-
KMN, M.Kes
198003072014121002 Surabaya,
7 Maret 1980
Jabatan
Fungsional
Umum
FK
UNJANI
FK
UNPAD -
FK
UNPAD
FK
UNHAS
Anestesi Umum;
Manajemen
Nyeri;
Regional Anestesi
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 51
No Nama Dosen di RS
Pendidikan Utama
NIDN(1) Tgl. Lahir
Jabatan
Akademik S1 S2 S3 Sp1 Sp2 Bidang Keahlian
17 Ricky Aditya, dr.,
SpAn, KIC M.Kes 198104152014121001
Bandung, 15
April 1981
Jabatan
Fungsional
Umum
FK
UNPAD
FK
UNPAD -
FK
UNPAD
FK
UNPAD
Anestesi Umum ;
Kardiologi
anestesi (perfusi) ;
Intensive care
18 Dhany Budipratama,
dr., SpAn-KIC 197806152014121002
Bandung,
15 Juni 1978
Jabatan
Fungsional
Umum
FK
UNPAD - -
FK
UNPAD
FK
UNPAD
Anestesi Umum ;
Intensive care
19 Nurita Dian Kesriani,
dr., SpAn-KIC
198001052014122000
2
Pematang
Siantar,
5 Januari 1980
Jabatan
Fungsional
Umum
FK
UNPAD - -
FK
UNPAD
FK
UNPAD
Anestesi Umum ;
Intensive care
20
Muchammad Erias
Erlangga, dr., SpAn,
M.Kes
198307152016045001 Bandung, 15 Juli
1983
Staf pendidik
klinis
FK
UNPAD
FK
UNPAD -
FK
UNPAD - Anestesi Umum
21 Radian Ahmad
Halimi, dr., SpAn 198509012016043001
Bandung,
1 September
1985
Staf pendidik
klinis
FK
UNPAD - -
FK
UNPAD - Anestesi Umum
22 Osmond Muftilov
Pison Sirait, dr., SpAn 198601032016043001
Jakarta,
3 Januari 1986
Staf pendidik
klinis
FK
UNPAD - -
FK
UNPAD - Anestesi Umum
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 52
4. Analisa SWOT
a. Kekuatan (Strengths)
• Memiliki staf yang memiliki reputasi nasional dan ahli di bidangnya
• Memiliki pola rekrutmen yang cukup baik
• Sebagian besar staf berusia muda
• Terdapat upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang baik
• Adanya pengembangan karir staf pendidik departemen Anestesiologi dan
Terapi Intensif
• Monitoring dan evaluasi kinerja staf dan tenaga pendidikan sudah optimal
• Staf pendidik memiliki sertifikasi dan telah mengikuti lokakarya maupun
workshop di bidang kependidikan.
b. Kelemahan (Weaknesses)
• Rasio staf pendidik dan peserta didik masih belum sesuai
c. Peluang (Opportunites)
• Terbukanya kesempatan dari fakultas untuk peningkatan kualitas sumber
daya manusia.
• Rumah Sakit memberikan kemudahan dalam program peningkatan kualitas
sumber daya manusia.
• Terdapat beasiswa dari pemerintah pusat dan instansi lainnya untuk
pengembangan sumber daya manusia.
• Adanya hubungan yang baik dengan instansi lain untuk pengembangan
sumber daya manusia.
d. Ancaman (Threats)
• Kurangnya koordinasi antara Fakultas dan Rumah Sakit dalam kaitan
pengembangan sumber daya manusia
• Tidak ada dukungan dana yang optimal dari fakultas kepada staf yang
menjalani tugas belajar
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 53
E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
1. Kesesuaian dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran
Sistem pembelajaran dan suasana akademik Program Studi Anestesiologi dan
Terapi Intensif FK Unpad telah sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran program
studi. Kesesuaian dengan visi dapat dilihat dengan adanya program unggulan berupa
neuroanestesi, intensive care, regional anestesi dan basic interventional pain. Selain
itu, program pelayanan, penelitian, publikasi ilmiah dan pengabdian kepada
masyarakat telah terintegrasi kedalam kurikulum. Hal ini membuktikan bahwa
kurikulum yang disusun sudah sesuai dengan misi program studi. Sistem
pembelajaran bertahap yang terintegrasi dengan pelayanan berlandaskan tanggung
jawab profesi dan moral serta menjunjung tinggi etika dan norma yang berlaku
sesuai dengan tujuan pendidikan. Adanya publikasi nasional dan internasional serta
pengabdian masyarakat yang ditunjukkan dengan kegiatan bakti sosial dengan
fakultas kedokteran telah menunjukkan kesesuaian sasaran pendidikan Anestesiologi
dan Terapi Intensif FK Unpad.
2. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders
Stakeholders yang dimaksud adalah peserta didik dan alumni, kolegium,
komunitas layanan kesehatan nasional, dan komunitas keilmuan kedokteran nasional.
Kurikulum program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Universitas
Padjajaran sudah relevan dengan tuntutan kebutuhan stakeholders. Hal ini dapat
dinilai dengan umpan balik yang diberikan stakeholders kepada program studi.
3. Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi, penataan/
organisasi)
Struktur kurikulum Program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK
Unpad memiliki beban studi sebesar 124,78 SKS dengan masa tempuh dalam waktu
8 (delapan) semester dengan persentase beban studi (SKS) sebesar 77.32% dan
kompetensi pendukung memiliki persentase sebesar 22,68%. Mata ajaran yang
diperoleh selama 8 semester sebanyak 60 mata ajaran yang di dalamnya terdapat 37
kompetensi utama dan 23 kompetensi pendukung. Terdapat stase dan Modul Standar
Nasional Pendidikan Tinggi yang diberikan selama 8 semester untuk mendukung
kegiatan perkuliahan, tutorial dan praktek peserta didik/ peserta didik.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 54
Keleluasan kurikulum pendidikan dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi
Intensif FK Unpad berisi kompetensi yang wajib dimiliki oleh peserta didik mengacu
pada kebutuhan nasional (standar KKNI), standar profesi Kolegium Anestesi dan
Terapi Intensif (KATI), dan kebutuhan lokal (standar institusi dan wilayah) yang
terus berkembang dengan memenuhi standar internasional World Federation Society
of Anesthesiologist (WFSA).
Kedalaman kurikulum pendidikan dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi
Intensif FK Unpad dilakukan memalui proses pembelajaran di kamar operasi elektif
dan gawat darurat, perawatan di ruangan intensif dan semiintensif, poliklinik
anestesi, pembelajaran di luar kamar operasi, tutorial pagi, laporan kasus, journal
reading, dan diskusi multidisiplin.
Koherensi kurikulum pendidikan dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi
Intensif FK Unpad sesuai dengan tahapan pendidikan yaitu:
• Tahap 1 (Pemahaman dan adaptasi) terdiri dari 4 semester (1,2,3 dan 4), pada
tahap ini peserta didik diharapkan mampu merubah pola pikir serta kemampuan
sikap, pengetahuan dan keterampilannya agar dapat menjalani masa studi tahap
berikutnya.
• Tahap 2 (pendalaman) terdiri dari 2 semester (5 dan 6). Tahap ini bertujuan untuk
memberi bekal kepada peserta didik agar pada akhir tahap ini mempunyai
kemampuan dan keterampilan yang diharapkan seperti tatalaksana anestesi pada
pasien gawat darurat, terapi intensif, penanggulangan nyeri akut dan kronis dan
penanganan penyulit yang mungkin timbul.
• Tahap 3 (Pemantapan) terdiri dari 2 semester (7 dan 8). Tahap ini didapatkan
pemantapan dari capaian pembelajaran sikap, pengetahuan dan keterapilan sesuai
yang diinginkan. Selain itu kemampuan nonmedik dengan melaksanakan tugas-
tugas manajerial sebagai chief residen, melakukan tugas pengaturan ketenagaan
peserta PPDS, tugas sebagai pembimbing, serta tata laksana konsultasi antar
disiplin ilmu.
Keleluasaan, kedalaman dan koherensi kurikulum ini berguna agar peserta
didik dapat memahami ilmu yang diajarkan dan diterapkan dalam proses belajar. Di
bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Unpad sesuai dengan kurikulum standar
KATI dengan keunggulan yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik.
Program pendidikan Anestesiologi dan Terapi Intensif Unpad memiliki
struktur organisasi yang terdiri dari :
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 55
a. Unsur pimpinan: Ketua Program Studi.
b. Unsur pelaksana: Sekretaris Program Studi, Evaluator Semester, Penanggung
Jawab Divisi, penanggung jawab semester 1-8, Penanggung Jawab Stase,
Evaluator Semester.
c. Unsur pelaksana administrasi akademik: staf kependidikan.
d. Unsur kelompok staf pendidik.
Struktur organisasi ini bertanggung jawab untuk terselenggaranya pendidikan
sesuai dengan kurikulum, dan secara administratif dapat mempertanggung jawabkan
tugasnya kepada Kepala Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif.
4. Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin ilmu)
Materi pembelajaran diberikan berdasarkan tingkat semester dan jenis
kompetensi melalui tahapan pendidikan yang terintergrasi dalam modul dan stase
yang meliputi kompetensi umum dan lanjut. Struktur kurikulum program studi
Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad terbagi menjadi MKDU (semester 1),
tahap 1 (semester 2-4), tahap 2 (semester 5-6) dan tahap 3 (semester 7-8). Antara
tahapan pendidikan saling berkaitan dan berintegrasi baik secara ilmu sehingga
penanganan pasien oleh peserta didik dilakukan dengan baik. Antara bidang ilmu
anestesi saling berkaitan dan mendukung satu sama lain.
5. Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat dan
kepentingan internal lembaga
Lulusan program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif diharapkan mampu
melakukan tindakan anestesi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sesuai
dengan kompetensi dan keunggulannya seperti ilmu neuroanestesi, intensive care,
regional anestesi dan basic interventional pain karena Rumah Sakit Dr. Hasan
Sadikin merupakan rumah sakit rujukan nasional. Mata pelajaran dan pelayanan
anestesi baik dikamar operasi, rawat jalan, ruang resusitasi atau poliklinik anestesi
merupakan kompetensi untuk memenuhi tuntutan pelayanan anestesi rawat jalan/ one
day care secara menyeluruh yang aman dan nyaman kepada masyarakat dengan
mengutamakan prinsip patient safety.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 56
6. Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/ kebutuhan peserta didik
serta individu/kelompok
Lulusan dokter spesialis anestesi diharapkan dapat memenuhi segala
kebutuhan dan harapan masyarakat disegala aspek. Kebutuhan peserta didik
ditunjang dengan adanya stase dan 39 modul sesuai dengan panduan KATI dan
ditunjang keunggulan yang dimiliki akan memberikan nilai tambah kepada peserta
didik untuk melakukan pendalaman ilmu anestesi yang merupakan unggulan
Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif dibawah bimbingan staf pendidik.
7. Peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan diri : melanjutkan
pendidikan, mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan
pemahaman materi khusus dengan bidang pendidikannya, mengembangkan
keterampilan yang dapat dialihkan, terorientasi ke arah karir dan pemerolehan
pekerjaan.
Struktur kurikulum memberikan peluang peserta didik untuk
mengembangkan diri secara dini dalam pendidikan anestesi. Selain itu, program studi
Anestesiologi dan Terapi Intensif juga memiliki kerjasama dengan berbagai pihak
dalam pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang dapat dialihkan
(transferable skills). Materi dan metode pembelajaran yang diberikan di dalam
kurikulum dirancang sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat melakukan
pekerjaan diberbagai tempat, baik tempat yang memiliki sarana dan prasarana
lengkap sampai tempat yang sangat minim fasilitas sarana dan prasarana dengan
tetap mempertahankan standar keselamatan pasien.
8. Misi pembelajaran
a. Pengembangan/ pelatihan kompetensi yang diharapkan
Target kompetensi pada kurikulum Program studi Anestesiologi dan
Terapi Intensif FK Unpad meliputi kompetensi utama dan kompetensi
pendukung sesuai panduan Kolegium Anestesi dan Terapi Intensif (KATI) serta
program unggulan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad. Metode
pengajaran dan pelatihan yang disampaikan disesuaikan dengan ragam mata ajar
dan tahapan kompetensi peserta didik. Metode pengajaran yang diberikan
meliputi: kuliah, diskusi, coaching, bedside teaching, tutorial, diskusi
multidisplin, workshop dan laporan kegiatan dan jaga.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 57
b. Efisiensi internal dan eksternal
Kegiatan pendidikan yang terintegrasi baik pada setiap tahapannya yang
dimulai pada tahap MKDU, tahap 1, tahap 2 dan tahap 3. Kurikulum yang
terencana untuk pengembangan peserta didik telah disusun baik dari sisi jadwal
dan waktu pembelajaran, jumlah sks dan materi yang akan diberikan sehingga
efisiensi dapat tercapai. Kerjasama dengan jejaring lain telah diperhitungkan
sesuai kompetensi peserta didik sehingga tercipta efisiensi dalam proses
pembelajaran.
9. Mengajar
a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan
Penyusunan strategi pembelajaran melalui metode dan media
pembelajaran peserta didik dilakukan sesuai dengan tahapan pendidikan. Ragam
mata ajar dan tuntutan capaian keluaran yang berbeda sesuai tingkat peserta
didik menyebabkan metode tiap mata ajar bisa berbeda-beda. Metode yang
diterapkan dalam prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif adalah sebagai berikut:
kuliah, diskusi, demonstrasi, coaching, bedside teaching, tutorial, dan workshop.
Media pembelajaran yang digunakan seperti manekin, skill laboratorium,
penggunaan LCD, white board, buku ajar, textbook, dan video.
b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah
Staf pendidik adalah mereka yang karena keahliannya diberi wewenang
menilai, mendidik dan membimbing pada Program Pendidikan Dokter Spesialis
Anestesiologi baik dalam meningkatkan keterampilan, peningkatan bidang
ilmiah/ pengetahuan, dan menilai hasil belajar peserta didik. Kualifikasi staf
pendidik disesuaikan dengan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan mata
kuliah. Struktur kurikulum dan keunggulan merangsang peserta didik
menyesuaikan materi pembelajaran sesuai dengan kurikulum dan keunggulan
yang ada agar dapat berdaya saing secara nasional.
c. Efisiensi dan produktivitas
Jumlah staf pendidik masih belum optimal karena rasio jumlah staf
pendidik dengan peserta didik belum sesuai harapan. Hal ini dapat mengurangi
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 58
efisiensi dan produktifitas staf pendidik dalam memberikan materi kepada
peserta didik.
d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar
Struktur kegiatan akademik yang dilakukan oleh Ketua Program Studi
(KPS) dibantu oleh Sekretaris Program Studi (SPS) untuk mengendalikan dan
mengkoordinasikan proses belajar mengajar dengan dibantu oleh evaluator
semester dan penanggung jawab semester pada masing-masing mata ajar.
Penanggung jawab semester berkoordinasi dengan penanggung jawab stase
dalam pemberian mata ajar yang terintegrasi dengan modul, dan melakukan
evaluasi sesuai dengan buku panduan PPDS 1 Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Struktur kegiatan mengajar disesuaikan dengan materi ajar yang akan
disampaikan. Rentang kegiatan mengajar disesuaikan dengan jumlah beban SKS
dari setiap mata ajar, akan tetapi diskusi dapat dilakukan diluar kegiatan
mengajar.
e. Penggunaan teknologi informasi
Media pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan
meliputi penggunaan multimedia seperti video, layanan e- jurnal internasional
dan e-library. Selain itu pemberian fasilitas berupa hot-spot wifi yang sangat
mudah diakses di seluruh ruangan Program Studi Anestesiologi dan Terapi
Intensif FK Unpad, sangat membantu dalam mendapatkan akses internet dan
referensi ilmiah terkini.
10. Belajar
a. Keterlibatan peserta didik
Keterlibatan peserta didik dalam proses belajar mengajar menjadi
perhatian utama dalam metode pembelajaran di program studi Anestesiologi dan
Terapi Intensif FK Unpad. Peserta didik dipacu secara aktif dan mandiri untuk
mampu mengembangkan pengetahuan sesuai bidangnya dengan menelaah
sumber-sumber pustaka yang dipercaya. Dalam melakukan telaah akademik,
mahasiwa diberikan keleluasaan dalam melakukan diskusi dengan staf pendidik.
Selain itu, ilmu pengetahuan yang semakin berkembang, membawa peserta didik
kepada suasana ilmiah, dengan kajian-kajian dari para ahli. Berkaitan dengan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 59
peningkatan keterampilan peserta didik belajar langsung dengan bimbingan
supervisi di lapangan (OK, PACU, Brakhitherapi, ruang CT Scan, Cath lab,
ruang bersalin, ICU, HCU, resusitasi dan poliklinik). Dengan ini diharapkan
visi, misi dan tujuan pendidikan dapat tercapai.
b. Bimbingan skripsi/ tesis/ disertasi
Selama masa pendidikan seorang peserta didik PPDS-1 Anestesiologi
dan Terapi Intensif FK UNPAD diwajibkan untuk membuat 1 (satu) buah
penelitian yang berpedoman pada buku panduan penulisan skripsi/tesis/disertasi
yang dikeluarkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Peserta
didik mendapatkan pembekalan cara pembuatan tesis melalui mata kuliah
MKDU yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Selain itu peserta didik juga diberikan kesempatan untuk mengajukan judul
penelitian lebih awal yaitu pada semester 2, sehingga diharapkan peserta didik
mempunyai waktu yang lebih banyak untuk mendalami materi penelitiannya.
Selama penyusunan usulan penelitian, pelaksanaan penelitian dan pembuatan
tesis, peserta didik dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen pembimbing yang akan
mendampingi sampai penelitian selesai.
Staf pendidik maksimal membimbing skrip 4 orang peserta didik dan
setiap bimbingan akan dicatat dalam logbook. Staf pengajar bertanggung jawab
atas keaslian penelitian dalam pengembangan ilmu, penguasaan teori dan
kedalaman penalaran, ketepatan metodologi, sistematika pemikiran dan
kesimpulan calon sarjana serta kaidah-kaidah penulisan skripsi.
c. Peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan :
1) Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya
Pengetahuan dan pemahaman akan materi khusus pendidikan
anestesi menjadi titik dalam mengembangkan keilmuan peserta didik. Materi
khusus yang menjadi dasar seperti fisiologi, farmakologi dan patofisiologi
menjadi perhatian yang ditekankan selama proses pendidikan. Peserta didik
diharapkan menguasai pemahaman akan ilmu yang menjadi dasar dari
pendidikan anestesi. Pengembangan pengetahuan dan pemahaman peserta
didik terhadap bidang tertentu dapat dilakukan dengan kebebasan dalam
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 60
menentukan tugas karya ilmiah dengan bimbingan dari staf pendidik dan
peran aktif serta kemandirian menjadi prinsip utama.
2) Keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable)
Pendidikan Anestesiologi dan Terapi Intensif sangat terkait erat
dengan berbagai macam tindakan kegawatdaruratan maupun tindakan
selama pembiusan di kamar operasi dan poliklinik. Ketrampilan atau skill ini
dapat ditransfer selama peserta didik menjalani stase di rumah sakit. Dengan
demikian, bimbingan ketrampilan yang baik dari supervisor yang kompeten
akan mengarahkan peserta didik pada kompetensi keterampilan yang
diharapkan. Prinsip bertanggung jawab menjadi dasar dalam peningkatan
keterampilan dan manekin digunakan untuk meningkatan kemampuan
keterampilan peserta didik.
3) Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri
Kegiatan pendidikan di rumah sakit pendidikan dan rumah sakit
jejaring memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memahami
kemampuan diri dan memanfaatkannya dibawah supervisi. Kompetensi
peserta didik akan meningkat sehingga secara bertahap akan memahami
akan kemampuan diri dan memanfaatkannya secara komprehensif meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional seorang dokter spesialis
anestesi. Melalui pemahaman tersebut, peserta didik akan semakin mudah
dan terampil dalam memberikan pertolongan dan penanganan terhadap
pasien.
4) Kemampuan belajar mandiri
Kemampuan belajar secara mandiri dibangun dan ditekankan sejak
awal pendidikan dimulai. Sistem pendidikan di program studi Anestesiologi
dan Terapi Intensif FK Unpad adalah student centered seperti tutorial dan
diskusi sehingga diperlukan kemandirian dan peran aktif dari peserta didik.
Kurikulum disusun dengan metode untuk memicu semangat belajar para
peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pemahaman yang
diperlukan untuk pelayanan kepada pasien. Dengan pendampingan atau
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 61
supervisi, kesalahan terhadap hasil belajar secara mandiri ini akan dapat
dihindari, sehingga prinsip patient safety akan tetap dijalankan.
5) Nilai, motivasi dan sikap
Pemberian tugas menyusun makalah dengan topik tertentu akan
memberikan mahasiswa peluang untuk mengembangkan nilai, motivasi dan
sikap. Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi akan bersikap positif dalam
mengerjakan tugas dengan harapan mendapat nilai yang maksimal.
Keberhasilan sistem pembelajaran ini diharapkan tercermin dari para lulusan
prodi yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan pembelajaran. Selain itu
program studi memiliki program rutin non-akademis yang dapat
meningkatkan motivasi, nilai dan sikap dari peserta didik, seperti acara
peserta didik dan staf, outbound, vokal grub, bersepeda dan kajian rutin
keagamaan.
11. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar
a. Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian Pendidikan
peserta didik.
Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi peserta
didik mengacu pada Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif (KATI), serta
tuntutan capaian pembelajaran yang ditentukan oleh KKNI (Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia) kebutuhan lokal (standar institusi dan wilayah)
yang terus berkembang dengan memenuhi standar internasional (World
Federation Society of Anesthesiologist-WFSA) baik dalam kompetensi utama
dan pendukung. Kemajuan peserta didik tercantum dalam logbook dan
penyelesaian pendidikan dinilai dari ujian yang dilakukan selama stase dan
diumumkan saat yudisium.
b. Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan peserta didik
Penilaian/ evaluasi dilakukan kepada semua peserta didik PPDS-1
Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNPAD. Setiap divisi/ stase membuat
program kerja kegiatan dan evaluasi untuk peserta didik yang tengah menjalani
stase berdasarkan standar kompetensi Dokter Spesialis-1 Anestesiologi dan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 62
Terapi Intensif. Selama konsultasi dan bimbingan di setiap stase, peserta didik
diwajibkan mengisi logbook dengan daftar kegiatan/ tindakan yang dilakukan di
stase tersebut, termasuk audit medik internal, dan ditandatangani/ diverifikasi
oleh penanggung jawab stase.
Peserta didik mendapatkan minimal 3 kali bimbingan skill/ coaching
setiap stase (36 kali/ tahun) dan tercatat dalam logbook sebelum mengerjakan
tindakan dengan pendampingan chief peserta didik, sesuai tahap pendidikan.
Kegiatan ilmiah rutin seperti case report, journal reading, textbook reading dan
referat juga menjadi strategi dalam penilaian kemajuan peserta didik.
Evaluasi kompetensi peserta didik dinilai dari tiga kompetensi, yaitu :
1) Kemampuan kognitif, meliputi :
a) Ujian kompetensi
• Ujian tulis
• Ujian Lisan
• Ujian lisan komprehensif/ ujian CR
b) Sidang Penelitian (Usulan Penelitian dan Tesis)
c) Kompetensi dasar dinilai melalui:
• Jumlah tindakan anestesi yang telah dikerjakan; data diperoleh dari
catatan tindakan yang dikerjakan selama menjalani masa studi di
dalam log book masing-masing peserta didik, dan direkapitulasi ke
dalam laporan.
• Jumlah laporan ilmiah yang telah dikerjakan; data diperoleh dari
laporan yang dicatat ke dalam log book dan direkapitulasi.
a. Ujian Kompetensi Nasional
• Ujian Lisan Nasional Oleh Kolegium Anestesiologi dan Terapi
Intensif Indonesia (KATI).
2) Keterampilan
Di evaluasi melalui Ujian praktek yang dilakukan di stase tertentu. Ujian
praktek diadakan di setiap stase. Ujian praktek anestesi meliputi ujian
praktek Anestesi Umum, Anestesi Regional, Anestesi Pediatrik,
Neuroanestesi, dan ICU. Selain itu, kompetensi keterampilan juga dinilai
melalui jumlah tindakan anestesi yang telah dikerjakan. Data mengenai
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 63
jumlah tindakan tersebut diperoleh dari catatan tindakan yang dikerjakan
selama menjalani masa studi di dalam log book masing-masing peserta
didik, dan direkapitulasi ke dalam laporan.
3) Perilaku
Kemampuan peserta didik untuk berperilaku yang baik di ukur selama
menjalani masa studi. Sumber penilaian berasal dari survei/ kuesioner etika
profesional meliputi etika, kerja sama, kemampuan berkomunikasi, dan
patient safety. Lembar survei tersebut diisi oleh staf pendidik, teman sejawat
peserta didik, serta staf paramedis dan non-medis. Selain itu di evaluasi juga
melalui daftar hadir pendidikan, daftar hadir ilmiah, ketepatan waktu
penyelesaian tugas ilmiah, penilaian morbiditas atau mortalitas melalui audit
internal.
c. Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang
peserta didik pada akhir jenjang pendidikan)
Yudisium bagi peserta didik PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif
FK Unpad dilakukan secara rutin pada setiap akhir semester. Sebelum yudisium
diadakan rapat evaluasi oleh tim pendidikan dan dihadiri oleh KPS, SPS, tim
evaluator serta penanggung jawab semester.
12. Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi staf pendidik–peserta didik,
baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang
mendorong perkembangan dan kegiatan akademik/profesional
Rumah sakit Dr. Hasan Sadikin yang terakreditasi sebagai rumah sakit
pendidikan utama, KARS dan JCI telah memberikan fasilitas penunjang pendidikan
untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik
serta interaksi staf pendidik dan peserta didik. Sarana di dalam kampus seperti
beberapa acara ilmiah diantaranya adalah morning report, jurnal reading, referat,
laporan kasus, workshop dan laporan mingguan ICU berfokus pada peningkatan
pemahaman dalam manajemen pelayanan kepada pasien. Kegiatan ini berfokus
mengasah dari segi keilmuan dan mengasah peserta didik untuk berani dan mampu
dalam menyampaikan pendapat serta mempresentasikannya. Dengan kata lain,
kemampuan dalam berkomunikasi juga dilatih. Di sisi lain, kegiatan di luar kampus
dalam bentuk seminar/ simposium juga sangat mendukung dalam meningkatkan
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 64
profesionalisme peserta didik dan diharapkan setiap peserta didik pernah terlibat
secara aktif dalam presentasi di acara berskala nasional dan atau internasional.
13. Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik staf pendidik, peserta didik
dan civitas academica lainnya
Interaksi akademik peserta didik dan pengajar dilakukan dalam proses belajar
baik kegiatan akademik dan nonakademik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
seperti bakti sosial yang bekerjasama dengan instansi lain diluar anestesi, pertemuan
ilmiah, pelatihan Basic Life Support (BLS) di lingkungan rumah sakit dan fakultas
kedokteran, tindakan di poliklinik anestesi dilakukan bersama antara staf pendidik
dan peserta didik untuk meningkatkan kuantitas interaksi.
14. Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang
kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
Suasana akademik dan nonakdemik di lingkungan Program studi
Anestesiologi dan Terapi Intensif didesain untuk merangsang iklim yang kondusif
bagi pengembangan keilmuan bagi segenap civitas akademika.
Kegiatan yang dilakukan seperti :
a. Program pendidikan
1) Pelatihan Basic Life Support ke instansi di lingkungan Rumah Sakit dan
Fakultas Kedokteran.
2) Pengiriman peserta didik ke pertemuan ilmiah tingkat nasional, regional,
maupun internasional.
b. Program Pelayanan Kesehatan
Pelayanan di seluruh Unit pelayanan Departemen Anestesiologi dan Terapi
Intensif termasuk kamar operasi, ruang resusitasi, tindakan anestesi di luar kamar
operasi (brakhiterapi, ct-scan, MRI, cathlab) poliklinik anestesi, ruang Intensif
(ICU), ruang high care (HCU).
c. Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
1) Baksos yang terintegrasi dengan program Fakultas Kedokteran Unpad.
2) Penelitian karya akhir.
3) Bakti sosial bekerja sama dengan yayasan atau instansi lain di luar fakultas
kedokteran.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 65
15. Keikutsertaan civitas academica dalam kegiatan akademik (seminar,
simposium, diskusi, eksibisi) di kampus
Kegiatan akademikyang dilakukan bersama antara staf pendidik dan peserta
didik, seperti seminar dan lokakarya bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan sekaligus menunjukkan kontribusi civitas akademika dalam ilmu
pengetahuan. Diskusi multidisiplin antara bagian di rumah sakit rutin dilakukan
untuk membagi ilmu dan penanganan pasien secara komprehensif.
16. Pengembangan kepribadian ilmiah
Kepribadian ilmiah bagi civitas akademika dikembangkan melalui kegiatan
pendidikan dan penelitian. Untuk mengembangkan kepribadian ilmiah dosen dapat
dilakukan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi dosen untuk
meningkatkan pengetahuan sesuai bidang ilmunya melalui pendidikan yang lebih
tinggi, mengikuti kegiatan kursus singkat dan pelatihan penyusunan karya ilmiah dan
buku ajar.
Kepribadian ilmiah mahasiswa dapat dikembangkan melalui kegiatan
perkuliahan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Mahasiswa diperkenalkan
bagaimana menumbuhkan sikap ilmiah dalam menyelesaikan tugas, membuat
makalah, memberikan presentasi, diskusi dan kegiatan praktik di perpustakaan atau
kegiatan kuliah lapangan. Pengembangan perilaku ilmiah dalam melaksanakan
penelitian misalnya dengan seobjektif mungkin mengolah data penelitian dan
melaporkannya, mampu memanfaatkan peralatan sesuai dengan fungsinya dan
menggunakan peralatan/instrumen yang handal dan sahih.
17. Hasil pembelajaran :
a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan
Lulusan dokter spesialis Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK
Unpad telah mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan visi dan misi
yang telah ditetapkan. Hasil pembelajaran dibuktikan oleh peserta didik ditiap
tahap pendidikan melalui ujian nasional (ujian tulis dan ujian lisan) dengan hasil
kelulusan 100%.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 66
b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan
pemanfaat lulusan
Dengan kompetensi yang dicapai dalam proses pendidikan dokter
spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif di FK Unpad, diharapkan lulusannya
mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan tanpa mengesampingkan
keselaman pasien. Secara umum berdasarkan capaian kompetensi melalui
tahapan pendidikan, lulusan program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK
Unpad dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan berbagai sarana kesehatan. Hal
ini dapat dibuktikan dengan banyaknya lulusan yang bekerja diberbagai rumah
sakit di Indonesia.
Namun yang perlu menjadi catatan adalah jumlah lulusan yang masih
belum memenuhi kebutuhan terutama pada daerah di luar pulau jawa. Hal ini
terjadi karena distribusi lulusan yang masih terkonsentrasi di pulau jawa. Oleh
karena itu, dengan keberlanjutan pendidikan Anestesi di FK Unpad diharapkan
kebutuhan ini bisa dipenuhi di masa yang akan datang.
c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian
pendidikan peserta didik (termasuk IPK dan yudisium lulusan)
Kemajuan hasil belajar secara umum sesuai yang diharapkan. Lulusan
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad telah ujian akhir
nasional dengan kelulusan 100% dan first taker, IPK rata-rata > 3.50 dan
diantaranya berhasil menjuarai pertemuan ilmiah berskala nasional dan
internasional.
d. Kepuasan lulusan
Secara umum lulusan puas dengan pembelajaran yeng telah ditempuh.
Hal ini tampak pada hasil kuosioner evaluasi tahunan peserta didik PPDS 1
terhadap proses belajar mengajar. Kegiatan yang dilaksanakan dalam proses
pembelajaran seperti tutorial pagi, diskusi multidisiplin, acara audit
morbiditas/mortalitas direspon dengan baik oleh para lulusan. Mereka meyakini
bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dalam penanganan pasien.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 67
18. Pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan
Lulusan dokter spesialis anestesi dapat langsung menjalankan pekerjaannya
setelah lulus dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Lulusan telah bekerja
dalam beberapa bidang seperti : Rumah sakit, sarana kesehatan lain, mengikuti
Program Pendidikan Dokter Spesialis II (PPDS II), Program Doktoral (S3) dan
menjadi staf pengajar di institusi pendidikan kedokteran. Lulusan bekerja pada
instansi antara lain: Pemerintah Daerah, Kementerian Kesehatan, Kemenristek-
DIKTI, TNI/POLRI dan pihak swasta. Lulusan dokter spesialis anestesi UNPAD
juga memiliki beberapa alumni yang memiliki prestasi yang menonjol baik nasional,
regional dan internasional.
19. Produk program Pendidikan berupa model-model, karya inovatif, hak paten,
hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil penelitian
Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
Universitas Padjajaran dalam perannya melaksanakan pendidikan juga menghasilkan
beberapa karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi maupun
internasional.
Beberapa buku telah dihasilkan sebagai suatu produk yang dikembangkan
sendiri dan diterbitkan oleh penerbit sebagai buku referensi. Namun karya ciptaan
tersebut belum semua memiliki hak atas kekayaan intelektual.
20. Analisa SWOT
a. Kekuatan (Strengths)
• Memiliki kurikulum yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dan
Standar Kompetensi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
• Suasana akademik telah tercipta melalui kegiatan akademik dan nonakademik
yang berjalan dan terdokumentasi dengan baik
• Memiliki kurikulum unggulan dibidang Neuroanestesi, Intensive Care,
Regional Anestesi dan Interventional Pain Management
b. Kelemahan (Weaknesses)
• Kegiatan belajar mengajar masih ada yang tidak sesuai jadwal
• Jumlah SDM dengan beban kurikulum belum seimbang
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 68
• Kinerja sistem penjaminan mutu dan ealuasi belum optimal
c. Peluang (Opportunities)
• Fakultas membuka peluang kerjasama pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat
• Rumah sakit memberikan fasilitas sebagai sarana penunjang pendidikan
• RS Dr. Hasan Sadikin terakreditasi sebagai rumah sakit pendidikan utama
• RS Dr. Hasan Sadikin terakreditasi KARS
d. Ancaman (Threats)
• Perubahan kebijakan baik dari Kolegium atau Universitas mengenai
pendidikan Dokter Spesialis yang berpeluang mempengaruhi sistem
pendidikan
• Koordinasi antara Fakultas dan Rumah Sakit berkaitan dengan pelaksanaan
pendidikan dan pelayanan masih belum optimal.
F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi.
1. Sistem Alokasi Dana
Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad membuat
Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) setiap tahunnya dalam rapat tahunan.
Hasil Rapat berupa RKAT yang berisi Rencana anggaran biaya (RAB) tahunan,
pengajuan dana rutin untuk kegiatan pembelajaran serta pengajuan pembelian sarana
alat kesehatan yang menunjang proses pendidikan, penelitian, pelayanan, serta
pengabdian kepada masyarakat. Hasil rapat tahunan yang berupa RKAT kemudian
diajukan kepada FK Unpad. Akan tetapi angaran yang diajukan belum ditindak
lanjuti oleh pihak FK Unpad hingga saat ini
Dana mandiri peserta didik, beasiswa peserta didik yang berasal dari
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi (Kemenristekdikti), dan Kementerian Hukum dan Pertahanan (Kemenhan)
secara langsung dibayarkan kepada FK Unpad. Namun dana tersebut tidak
disalurkan ke Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 69
2. Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana
Pengelolaan dana yang diperoleh dari Usaha sendiri, Pemerintah dan sumber
lain telah dikelola dengan baik, dengan membuat laporan pertanggung jawaban
internal secara rutin. Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif belum
mendapatkan dana yang berasal dari FK Unpad seperti RKAT yang diusulkan setiap
tahunnya.
3. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya
Proses pengadaan barang yang terkait dengan proses pendidikan dilakukan
melalui proses pengajuan dari Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif ke
Unit Layanan Pengadaan FK Unpad terlebih dahulu dengan membuat usulan ke
Wakil Dekan II. Selain itu juga Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif bisa
mengajukan usulan pengadaan barang yang berkaitan pelayanan ke Unit Layanan
Pengadaan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Pengajuan pengadaan barang sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran
Tahunan yang telah dibuat. Pengajuan pengadaan barang yang telah disetujui oleh
FK Unpad/RSUP Dr. Hasan Sadikin, akan diproses Unit Layanan Pengadaan, setelah
selesai kemudian akan dilakukan serah terima barang.
Sehubungan dengan anggaran yang diusulkan tidak pernah terealisasi,
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dikelola secara mandiri
dengan memanfaatkan sumber dana yang diperoleh dari Usaha sendiri dan sumber
lain.
Barang tersebut digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar dan
pengembangan para staf.
4. Pengelolaan, Pemanfaatan, dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pengelolaan sarana dan prasarana pelayanan yang berada di RSUP Dr. Hasan
Sadikin dan merupakan bagian dari sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang
merupakan milik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pemeliharaannya menjadi beban
RSUP Dr. Hasan Sadikin. Sarana dan prasarana yang terkait dengan pendidikan dan
pengadaannya berasal dari dana dari FK Unpad, maka pemeliharaannya menjadi
beban FK Unpad namun sampai saat ini bentuk pemeliharaan dan pelaksanaan dari
FK Unpad masih belum jelas. Pemeliharaan sarana dan prasarana masih dilakukan
secara mandiri oleh Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 70
Sarana dan prasarana di Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK
Unpad dikelola secara maksimal, baik dari segi pemanfaatan dan perawatannya.
Prioritas utama pemanfaatan sarana dan prasarana adalah untuk kepentingan
pendidikan dan pelatihan khususnya untuk peserta didik.
5. Ketersediaan dan Mutu Gedung, Ruang Kuliah, Laboratorium, Perpustakaan,
dll.
Untuk menunjang kegiatan pembelajaran, Program Studi Anestesiologi dan
Terapi Intensif FK Unpad memiliki fasilitas gedung yang lengkap dan secara garis
besar dikelompokkan sebagai berikut:
a. Kelompok Kegiatan Pelayanan
1) Ruang Operasi terletak di gedung Instalasi Bedah Sentral lantai 3 terdiri dari
: 3 ruang operasi emergency dan 9 ruang operasi elektif. Lantai 4 terdiri dari
: 5 ruang operasi elektif, 2 ruang operasi One Day Surgery, 3 ruang tindakan
Endoscopy dan 2 ruang tindakan sedasi yang digunakan untuk tindakan
intratekal dan ovum pick up.
2) Ruang Post Anesthesia Care Unit terletak di gedung Instalasi Bedah Sentral
lantai 3 dan 4
3) Ruang Resusitasi, terletak di lantai 1 ruang Intalasi Gawat Darurat
4) Ruang Intensive Care Unit terletak di gedung Instalasi Bedah Sentral lantai
2
5) Ruang High Care Unit terletak di gedung kemuning lantai 1
6) Ruang Poliklinik Anestesi terletak di gedung instalasi rawat jalan lantai 1
dan 1 poliklinik spesialis di gedung Anggrek
7) Ruang Cath Lab terletak di gedung parahyangan lantai 2 dan gedung
Cardiac Centre lantai 6
8) Ruang Brakhiterapi terletak di gedung radiologi intervensi atau radioterapi
9) Ruang CT Scan terletak di departemen Radiologi lantai 1
10) Ruang bersalin Obgyn terletak di gedung instalasi gawat darurat lantai 2
11) Ruang Spect/CT terletak di gedung Departemen Ilmu Kedokteran Nuklir
dan Pencitraan Molekuler lantai 1 dan gedung Cardiac Centre lantai
basement
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 71
b. Kelompok Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
1) Ruang Kuliah dengan fasilitas wifi, terletak di dalam departemen
anestesiologi dan terapi intensif
2) Ruang Perpustakaan dengan fasilitas wifi, terletak di dalam departemen
anestesiologi dan terapi intensif
3) Ruang Sekretariat Publikasi Ilmiah, terletak di dalam departemen
anestesiologi dan terapi intensif
4) Ruang Pertemuan 1 dengan fasilitas wifi, terletak di dalam departemen
anestesiologi dan terapi intensif
5) Ruang Pertemuan 2 dengan fasilitas wifi, terletak di dalam departemen
anestesiologi dan terapi intensif
6) Ruang Pertemuan 3 dengan fasilitas wifi, terletak di dalam departemen
anestesiologi dan terapi intensif
7) Ruang Skill Lab 1 dengan fasilitas wifi, terletak di dalam departemen
anestesiologi dan terapi intensif
8) Ruang Skill Lab 2 dengan fasilitas wifi, terletak di dalam departemen
anestesiologi dan terapi intensif
c. Kelompok Kegiatan Administrasi
1) Ruang Kepala Departemen
2) Ruang Ketua Program Studi
3) Ruang Sekretariat
4) Ruang Konsulen (setiap staf pengajar, memiliki 1 meja kerja)
5) Kamar jaga konsulen
6) Kamar jaga residen
Seluruh ruangan terhubung dengan konektifitas wifi
6. Fasilitas Komputer dan Pendukung Pembelajaran dan Penelitian
Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad memiliki dua
skill lab, yaitu tempat peserta didik belajar melakukan tindakan anestesi sebelum ke
pasien. Penggunaan skill lab rutin pada peserta didik pada semester 1 dan 2 untuk
memberikan keterampilan yang cukup sebelum terjun dalam penanganan pasien.
Fasilitas komputer tersedia pada ruang komputer, ruang konference, ruang
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 72
sekretariat, dan kamar jaga yang disertai fasilitas WIFI yang dapat diakses oleh staf
pendidik dan peserta didik.
7. Kesesuaian Dan Kecukupan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK
Unpad sudah cukup lengkap, dengan data penggunaan yang tercatat dalam Rencana
Strategi Standar 6 poin 6.2.
8. Keberlanjutan Pengadaan, Pemeliharaan dan Pemanfaatannya
Pengadaan sarana dan prasarana di Program Studi Anestesiologi dan Terapi
Intensif bertujuan untuk:
a. Peningkatan keterampilan dan kemampuan peserta program studi
b. Peningkatan kualitas pelayananan
c. Peningkatan pendayagunaan potensi penelitian dan pengembangan kebijakan dan
prosedur pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana di Program Studi
Anestesiologi dan Terapi Intensif mengikuti mekanisme satu pintu di FK Unpad,
maka Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif secara rutin mengajukan
usulan pengadaan sarana dan prasarana kepada FK Unpad untuk ikut
direncanakan dalam daftar rencana anggaran yang akan diusulkan.
9. Rancangan Pengembangan Sistem Informasi
Sistem informasi adalah hal yang penting untuk menunjang aktifitas
akademis di lingkungan Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif,
sehubungan dengan pengembangan Program Studi Dokter Spesialis Anestesiologi
dan Terapi Intensif, menjadi organisasi yang modern dengan tingkat beban kerja
yang kompleks sehingga memerlukan kecepatan, validitas dan relevansi data.
Pengembangan sistem informasi yang berbasis teknologi diharapkan akan
menyediakan data/ informasi yang akurat.
Sistem informasi di Program Studi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi
Intensif pada umumnya dijalankan berbasis komputer sudah mulai dijalankan.
Tujuan dari pengembangan sistem informasi berbasis komputer ini diharapkan
mampu mengolah data dengan lebih cepat, tepat dan konsisten, serta keamanan data
yang lebih terjamin.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 73
Selain itu, tersedia juga fasilitas WIFI, untuk memudahkan penggunaan
internet baik untuk para peserta didik maupun staf pengajar dalam rangka
mendukung kegiatan pendidikan di lingkungan Program Studi Dokter Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad.
10. Kecukupan dan Kesesuaian Sumber Daya, Sarana dan Prasarana
Pendukung Untuk Pemberdayaan Sistem Informasi
Dalam rangka mendukung pemberdayaan sistem informasi, Program Studi
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif memiliki beberapa peralatan yang
tersedia yaitu sistem pengolahan data telah terkomputerisasi, semua komputer telah
terhubung dengan internet, akses terhadap perpustakaan elektonik internasional.
11. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi
Sistem informasi di Program Studi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi
Intensif secara langsung diharapkan dapat berjalan efisien dan efektif, dan
dimanfaatkan tenaga pendidik serta peserta didik.
Manfaat yang diharapkan antara lain:
a. Berkurangnya tingkat kesalahan (increased accuracy)
b. Mengurangi waktu untuk memperbaiki kesalahan
c. Mempercepat waktu tanggap
d. Mempercepat waktu penyediaan laporan (informasi)
e. Meningkatkan sistem keamanan informasi
12. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet)
Komputer di perpustakaan Program Studi Dokter Spesialis Anestesiologi dan
Terapi Intensif bisa digunakan oleh pendidik serta peserta didik. Dengan akses
internet ini telah memudahkan bagi civitas akademika untuk mendapatkan informasi,
antara lain:
a. Bagi peserta didik, memudahkan untuk mendapatkan informasi, literatur dan
bertukar informasi seputar akademis baik dengan sesama peserta didik atau
dengan pengajar
b. Bagi pengajar, memudahkan untuk mendapatkan informasi medis terkini dan
sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian-penelitian berikutnya.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 74
c. Program Studi telah memiliki website sehingga memungkinkan pihak luar untuk
mendapatkan informasi tetang profil, kegiatan yang dilakukan dan kabar – kabar
terkini dari program studi ini.
13. Analisa SWOT
a. Kekuatan (Strengths)
• Sarana dan prasarana serta sistem informasi cukup memadai dalam
menunjang pendidikan, pelayanan dan penelitian
b. Kelemahan (Weaknesses)
• Pemanfaatan sistem informasi masih belum optimal
• Pengelolaan program studi masih sangat tergantung dari dana mandiri dan
alumni
c. Peluang (Opportunities)
• Memiliki jejaring intitusi pendidikan dan rumah sakit dengan sarana dan
prasarana yang memadai
• Fakultas memiliki sarana dan prasarana yang memadai dan dapat digunakan
peserta didik
• Pengajuan anggaran sudah satu pintu dan melibatkan program studi dalam
perencanaannya
• Sudah terdapat sistem informasi RSHS dan Fakultas Kedokteran yang
mendukung proses pendidikan
• Adanya alumni yang memberikan dukungan berupa sarana, prasarana, serta
pendanaan.
d. Ancaman (Threats)
• Ketidakpastian dan ketidakjelasan anggaran yang diberikan oleh Fakultas
kepada program studi
• Sebagian sarana dan prasarana memiliki usia pakai yang sudah lama
• Belum terintegrasinya sistem informasi antara program studi, RSHS dan
fakultas.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 75
G. Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama
1. Mutu, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan dana
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir telah dihasilkan 151 karya ilmiah yang
telah dipublikasikan berupa makalah ilmiah, jurnal maupun penelitian. Dari jumlah
tersebut, tercatat sebanyak 42 karya ilmiah telah dipublikasikan berskala nasional
yang telah terakreditasi, dan 9 karya ilmiah yang telah dipublikasikan secara
internasional.
Program studi selalu mengacu pada visi, misi dan tujuan program studi
pendidikan dokter spesialis anestesi dan terapi intensif untuk menjaga mutu,
produktivitas, relevansi sasaran, efisiensi pemanfaatan dana penelitian dana
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ditujukan untuk
peningkatan kemampuan, pengembangan keilmuan dan penerapannya dalam
pendidikan dan pelayanan kedokteran. Pengabdian kepada masyarakat diberikan
dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat maupun pendidikan kepada masyarakat.
Pelayanan kepada masyarakat telah menyatu dalam pelayanan anestesi di Rumah
Sakit Pendidikan Utama maupun Rumah sakit jejaring ditambah dengan berbagai
kegiatan yang telah dilakukan seperti bakti sosial ataupun menjadi tim bantuan
kesehatan. Pendidikan kepada masyarakat secara tidak langsung menyatu dengan
pelayanan itu sendiri, selain beberapa kegiatan atau kursus yang melibatkan
masyarakat sebagai peserta. Pelayanan kepada masyarakat yang dilaksanakan di
rumah sakit jejaring menunjukkan kerjasama yang baik antara program studi dengan
instansi lain yang dapat pula digunakan untuk mentransfer dan pembaharuan terkini
dari keilmuan anestesi dan terapi intensif. Selain itu optimalisasi SDM dan pelayanan
anestesi dapat dilakukan melalui kerjasama dengan rumah sakit jejaring. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir telah dilakukan
sebanyak 106 kali yang diikuti oleh seluruh staf pendidik dan peserta didik.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 76
2. Agenda, Keberlanjutan, Diseminasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat
Program studi telah merencanakan agenda rutin kegiatan ilmiah. Selama ini
hasil kegiatan penelitian dipublikasikan dalam bentuk jurnal dalam negeri maupun
luar negeri. Kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pelatihan-
pelatihan yang selama ini dilaksanakan merupakan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan erat dengan kegiatan pendidikan anestesi di program studi anestesi
universitas Padjadjaran sehingga penerapannya lebih mudah untuk dilaksanakan dan
memberikan manfaat baik untuk peserta didik maupun masyarakat.
3. Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Bersama Staf
pendidik dan Peserta didik
Sejalan dengan misi program studi anestesiologi dan terapi intensif FK
UNPAD dan Tridarma perguruan tinggi, program studi mengintegrasikan kegiatan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kedalam kurikulum pendidikan.
Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir program studi anestesiologi dan terapi intensif
FK UNPAD terlibat dalam 106 kegiatan bakti sosial dimana didalamnya melibatkan
seluruh tenaga pendidik beserta peserta didik yang ditugaskan secara bergiliran.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan baik secara mandiri maupun
bekerja sama dengan instansi lain dan berlangsung secara berkala.
Selain itu, program studi anestesiologi dan terapi intensif FK UNPAD juga
melakukan kegiatan penelitian. Seluruh tenaga pendidik bertanggung jawab menjadi
pembimbing dalam penelitian yang dilakukan oleh peserta didik. Disamping itu,
tenaga pendidik juga melakukan penelitian untuk pengembangan keilmuan
khususnya bidang anestesiologi dan terapi intensif.
4. Banyak dan mutu kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang dilakukan oleh peserta didik
Sebagaimana visi, misi dan tujuan pendidikan, kegiatan penelitian yang
dilakukan oleh peserta didik menjadi hal yang mutlak dilakukan. Tidak hanya
sebagai syarat kelulusan, akan tetapi juga diharapkan mampu memberikan
sumbangsih terhadap kemajuan ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu terapan dan
aplikasinya serta meningkatkan mutu dan kualitas dari peserta didik itu sendiri.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan oleh peserta didik,
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 77
mampu memberikan masukan positif terhadap peningkatan kemampuan peserta
didik. Di samping itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah memberikan
pengalaman tersendiri bagi peserta didik dalam hal komunikasi, pengembangan sikap
empati dan afektif di mana hal-hal tersebut tidak akan maksimal bila hanya diajarkan
secara formal.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa kegiatan pengabdian
masyarakat selama kurun waktu 3 tahun terakhir ini tercatat 106 kegiatan pengabdian
kepada masyarakat yang tidak hanya dilakukan di wilayah Jawa Barat, tetapi telah
dilakukan juga di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur. Walaupun kegiatan pengabdian masyarakat
dilakukan di tempat dengan sarana dan prasarana yang terbatas, tetap memperhatikan
standar minimal pelayanan anestesi demi keselamatan pasien.
Dalam 3 tahun terakhir tercatat sebanyak 18 tenaga pendidik yang memiliki
agenda penelitian serta 83 peserta didik yang telah melakukan kegiatan penelitian.
Dari penelitian tersebut tercatat beberapa penelitian yang dipublikasikan baik dalam
jurnal nasional terakreditasi maupun internasional.
5. Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat merupakan bukti
peningkatan pemahaman keilmuan, peningkatan kompetensi, peningkatan
kemampuan komunikasi dan kepekaan sosial. Penelitian, pemecahan permasalahan
kesehatan, dan landasan ilmiah anestesiologi dan terapi intensif merupakan bagian
dari kompetensi yang diajarkan di samping penguasaan keterampilan itu sendiri.
6. Banyak dan Mutu Kegiatan Penelitian dan Publikasi Staf pendidik
Dalam 3 tahun terakhir tercatat 51 penelitian dan publikasi ilmiah yang telah
dilakukan oleh tenaga pendidik, 42 penelitian diantaranya dipublikasikan di jurnal
nasional terakreditasi dan 9 penelitian lainnya di jurnal berskala internasional.
7. Hubungan Kerjasama dan Kemitraan Penelitian dengan Lembaga Dalam dan
Luar Negeri
Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga dalam dan
luar negeri saat ini belum terjalin.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 78
8. Mutu dan Kurun Waktu Penyelesaian Skripsi/ Tesis/ Disertasi (Termasuk
Proses Penulisan Tesis dan Pembimbingannya)
Penyusunan karya tulis ilmiah di departemen anestesiologi dan terapi intensif
sudah sesuai dengan panduan penulisan karya tulis ilmiah yang dikeluarkan oleh
fakultas kedokteran Universitas Padjadjaran. Penelitian-penelitian yang dilakukan
oleh peserta didik dan tenaga pendidik di departemen anestesiologi dan terapi
intensif telah sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki.
Penyelesaian tugas akhir/ skripsi/ tesis/ disertasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam proses penyelesaian pendidikan. Jumlah peserta didik yang
menyelesaikan tugas akhir tepat waktu masih sedikit. Hal yang perlu diperhatikan
adalah perencanaan yang baik mengenai kurun waktu yang diperlukan dalam
menyelesaikan satu tesis/ skripsi/ disertasi mulai dari tahap pengajuan proposal,
proses pembimbingan sampai dengan penyelesaiannya.
9. Publikasi Hasil Penelitian, Karya Inovatif, dan Rangkuman Skripsi/ Tesis/
Disertasi
Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dihasilkan 151 karya tulis ilmiah yang
telah dipublikasikan berupa makalah ilmiah, jurnal maupun penelitian. Dari jumlah
tersebut, tercatat sebanyak 42 karya tulis ilmiah telah dipublikasikan dalam jurnal
nasional terakreditasi, dan 9 karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan secara
internasional.
10. Kerjasama Dengan Instansi yang Relevan
Kerjasama dengan instansi yang relevan diharapkan dapat memperluas akses
lahan pembelajaran bagi peserta didik. Dengan adanya kerjasama dengan rumah
sakit lain yang tersebar diseluruh Indonesia, memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk meningkatkan kemandirian dan keterampilan peserta didik.
Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir tercatat telah dilakukan 18 kerjasama
dengan rumah sakit lain yang tersebar diseluruh Indonesia.
11. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama
Proses monitoring dan evaluasi merupakan aspek yang tidak terpisahkan
dalam pelaksanaan kerjasama. Hal ini bertujuan untuk menilai apakah proses
kerjasama ini telah berjalan sesuai dengan visi, misi dan tujuan program studi. Saat
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 79
ini proses monitoring dan evaluasi telah berjalan dengan adanya tim gugus kendali
mutu.
12. Hasil Kerjasama yang Saling Menguntungkan
Terkait dengan pemanfaatan rumah sakit daerah sebagai lahan pendidikan,
program studi memperoleh berbagai manfaat tidak hanya bagi peserta didik tetapi
juga bagi rumah sakit yang menjadi mitra kerjasama. Manfaat yang telah dirasakan
antara lain:
a. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pengalaman yang lebih banyak
sebagai dokter spesialis Anestesi baik dari segi kemampuan klinis maupun
manajerial
b. Menambah ketrampilan bagi peserta didik
c. Meningkatkan jumlah kasus yang ditangani oleh peserta didik
d. Pelayanan anestesi di rumah sakit mitra menjadi terbantu dengan adanya peserta
didik.
13. Kepuasan pihak-pihak yang bekerja sama
Kepuasan pihak-pihak yang bekerja sama terlihat dari adanya umpan balik
dari rumah sakit mitra yang menunjukkan kepuasan terhadap kerjasama yang
berjalan, selain itu dapat juga dilihat dari adanya keberlanjutan kerjasama antara
program studi anestesiologi dan terapi intensif FK Universitas Padjadjaran hingga
saat ini.
14. Analisa SWOT
a. Kekuatan (Strengths)
• Program studi mengelola jurnal nasional yang sudah terakreditasi
• Jumlah staf pendidik dan peserta didik yang cukup untuk kegiatan
pengabdian kepada masyarakat
• Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sudah terintegrasi dengan
kurikulum pendidikan
• Program studi memiliki unit penelitian dan publikasi ilmiah
• Jenis kasus yang bervariasi sebagai sumber penelitian
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 80
• Staf pendidik memiliki agenda penelitian yang terkoordinasi dengan program
studi
b. Kelemahan (Weaknesses)
• Staf pendidik yang menulis suatu karya ilmiah belum mengurus untuk
mendapatkan HAKI
• Belum adanya alokasi pada RAB untuk kegiatan penelitian
c. Peluang (Opportunities)
• Adanya lembaga sosial yang memiliki agenda pengabdian kepada masyarakat
yang membutuhkan dukungan program studi anestesi
• Fakultas dan RS pendidikan memiliki lembaga riset
• Fakultas dan universitas memiliki komitmen yang tinggi terhadap kegiatan
penelitian
• Fakultas dan universitas telah membuka kerjasama dengan lembaga-lembaga
penelitian nasional dan internasional
• Media publikasi nasional dan internasional sebagai sarana publikasi hasil riset
dan penelitian maupun makalah ilmiah yang dihasilkan
• Fakultas dan universitas mendukung adanya kegiatan penelitian pada staf
• Adanya unit publikasi ilmiah dan HAKI di fakultas yang dapat memfasilitasi
publikasi dan pendaftaran HAKI
• Banyak rumah sakit di Jawa Barat yang dapat digunakan sebagai sarana
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
• Fakultas memfasilitasi program studi untuk menjalin kerjasama dengan pusat
pendidikan atau lembaga di dalam dan luar negeri
d. Ancaman (Threats)
• Sumber pendanaan untuk melakukan penelitian tidak konsisten
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 81
BAB II
ANALISIS SWOT
A. Analisis Antar Komponen
1. Analisis SWOT
Untuk mengetahui gambaran Program Pendidikan Anestesiologi dan Terapi
Intensif FK UNPAD/RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dilakukan analisis SWOT.
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk mengambarkan dan
mengevaluasi organisasi berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal
(luar) organisasi. Faktor internal meliputi kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weakness). Faktor eksternal meliputi peluang (opportunites) dan ancaman (threats).
Analisis dilakukan terhadap tujuh komponen yang mempengaruhi kinerja organisasi,
yaitu:
a. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaian
b. Tata pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu
c. Peserta didik dan Lulusan
d. Sumberdaya Manusia
e. Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik
f. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, dan Sistem Informasi
g. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama
Kegiatan ini melibatkan seluruh anggota tim Rencana Strategi yang terdiri
dari Kepala Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Ketua Program Studi,
Tim Koordinator Bidang Minat, seluruh staf, chief residen, dan peserta didik.
Langkah analisis diawali dengan mengindentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman masing-masing komponen. Kemudian pada hasil identifikasi SWOT
dilakukan penetapan nilai bobot dan skala yang penilaiannya berdasarkan judgement
tim evaluasi. Nilai bobot ditetapkan berdasarkan sbesarnya kontribusi masing-
masing komponen terhadap kinerja organisasi.
Skala penilaian yang digunakan terdiri atas empat tingkat. Pada hasil
identifikasi yang merupakan kekuatan dan peluang, digunakan skala penilaian yang
terdiri dari empat tingkat yang terdiri atas:
1) Sangat Baik atau Sangat Berbobot/berpegaruh
2) Baik atau Cukup Berbobot/berpengaruh
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 82
3) Cukup atau Sedikit Berbobot/berpengaruh
4) Kurang atau Tidak Berbobot/berpengaruh
Skor pada hasil identifikasi ini bernilai negatif. Selanjutnya, dilakukan
pembandingan antara faktor eksternal dan faktor internal. Dari hasil perhitungan
tersebut dituangkan dalam diagram cartesius. Gambaran posisi organisasi
berdasarkan analisis SWOT dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.1. Anatomi Kuadran
a. Kuadran I (Pengembangan dan Pertumbuhan)
Dalam keadaan ini pengembangan dan pertumbuhan secara agresif
sangat dimungkinkan karena organisasi memiliki kekuatan-kekuatan untuk
memanfaatkan peluang-peluang yang ada.Pengembangan dan Pertumbuhan ini
dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari alternatif-alternatif
berikut:
1) Memperluas kerjasama antar institusi di tingkat nasional dan internasional
2) Meningkatkan upaya advokasi pada pimpinan fakultas dan Universitas untuk
mendapatkan dukungan maksimal dan berkesinambungan
3) Meningkatkan suasana akademik dan atmosfer penelitian untuk
meningkatkan kualitas lulusan dan meningkatkan produk penelitian dan
publikasi
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 83
b. Kuadran II (Stabilisasi / Rasionalisasi)
Organisasi/Perusahaan pada kuadran ini tetap masih dapat
berkembang/tumbuh, asal pandai/jeli dalam memilih arena untuk bersaing atas
dasar kekuatan yang di milikinya
c. Kuadran III (Defensif / Penciutan kegiatan)
Organisasi yang berada pada kuadran ini, kemungkinan untuk
tumbuh/berkembang sudah sangat kecil karena banyak kelemahannya. Dalam
kondisi demikian satu- satunya pilihan adalah bertahan sekedar hidup, menjaga
agar apa yang sudah ada tidak hilang
d. Kuadran IV (Diversifikasi)
Usaha diversifikasi (mengembangkan usaha-usaha baru) mungkin perlu
dilakukan apabila peluang-peluang pengembangan lebih lanjut dalam usaha
yang sekarang kurang menarik/terbatas.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 84
2. Faktor Internal
No Komponen Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1 Visi, Misi, Tujuan, dan
Sasaran, serta Strategi
Pencapaiannya.
a. Rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran yang realistis
dan saling berkaitan
b. Dalam penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran
melibatkan seluruh civitas academica, alumni, dan
stakeholder
c. Visi, misi, dan tujuan PRODI sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan masyarakat berkaitan dengan
pelayanan kesehatan
d. Visi, misi, tujuan dan sasaran telah dirumuskan
dengan merujuk pada standar pendidikan Nasional,
kolegium, Fakultas, dan RSUP Dr. Hasan Sadikin.
a. Tingkat pemahaman visi dan misi oleh
sivitas akademika yang belum merata
dengan baik
b. Sampai saat ini perbandingan tenaga
pendidik dan peserta didik masih belum
seimbang
c. Masih kurangnya tenaga pendidik guru
besar saat ini
2 Tata Pamong,
Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan, dan
Penjaminan Mutu.
a. Memiliki prosedur dan kriteria seleksi jabatan KPS
dan SPS
b. Memiliki struktur organisasi dan uraian tugas yang
jelas
c. Terdapat panduan untuk pelaksanaan Monev
d. Pengelolaan prodi dilakukan secara transparan,
akuntabel, adil, bertanggungjawab, dan kredibel.
e. Koordinasi tata pamong sudah berjalan baik
f. Memiliki kepemimpinan operasional, organisasi, dan
publik yang baik
g. Masing-masing individu pada struktur organisasi
Program Studi memiliki dedikasi yang tinggi untuk
menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
a. Program penjaminan mutu dan evaluasi
belum berjalan optimal
b. Sistem pengarsipan dan administrasi yang
masih belum optimal
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 85
No Komponen Kekuatan (S) Kelemahan (W)
3 Mahasiswa dan Lulusan. a. Sistem seleksi penerimaan peserta didik baru memiliki
standard baku dan objektif
b. Peserta didik mempunyai kualitas yang baik
c. Layanan program pendidikan kepada peserta didik untuk
membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat,
seni, dan kesejahteraan berjalan dengan baik
a. Perbandingan peserta didik dengan staf
pendidik masih belum sesuai
b. Jumlah penerimaan peserta didik belum
konsisten dengan daya tampung
c. Angka kelulusan tepat waktu yang masih
kurang
d. Lulusan dengan IPK cum laude masih
kurang
4 Sumber Daya Manusia. a. Memiliki staf yang memiliki reputasi nasional dan ahli di
bidangnya
b. Memiliki staf pendidik S3 dan konsultan sub spesialis
per divisi
c. Memiliki pola rekrutmen yang cukup baik
d. Sebagian besar staf berusia muda
e. Terdapat upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia yang baik
f. Adanya pengembangan karir staf pendidik departemen
Anestesiologi dan Terapi Intensif
g. Monitoring dan evaluasi kinerja staf dan tenaga
pendidikan sudah optimal
h. Staf pendidik memiliki sertifikasi dan telah mengikuti
lokakarya maupun workshop di bidang kependidikan
a. Rasio staf pendidik dan peserta didik
masih belum sesuai
b. Adanya KPS dan beberapa staf pendidik
yang pensiun
5 Kurikulum,
Pembelajaran, dan
Suasana A
kademik.
a. Memiliki kurikulum yang sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan dan Standar Kompetensi Dokter
Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
b. Suasana akademik telah tercipta melalui kegiatan
akademik dan nonakademik yang berjalan dan
terdokumentasi dengan baik
c. Memiliki kurikulum unggulan dibidang Neuroanestesi,
Intensive Care, Regional Anestesi dan Interventional
Pain Management
a. Kegiatan belajar mengajar masih ada yang
tidak sesuai jadwal
b. Jumlah SDM dengan beban kurikulum
belum seimbang
c. Kinerja sistem penjaminan mutu dan
ealuasi belum optimal
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 86
No Komponen Kekuatan (S) Kelemahan (W)
6 Pembiayaan, Sarana dan
Prasarana, serta Sistem
Informasi.
a. Sarana dana prasarana cukup memadai baik fungsi
maupun jumlah dalam menunjang pendidikan,
pelayanan dan penelitian
a. Pemanfaatan sistem informasi masih
belum optimal
b. Pengelolaan Program Studi masih sangat
tergantung dari dana mandiri dan alumni
7 Penelitian, Pengabdian
kepada Masyarakat, dan
Kerjasama.
a. Program studi mengelola jurnal nasional yang sudah
terakreditasi
b. Jumlah staf dan peserta didik yang cukup untuk kegiatan
pengabdian kepada masyarakat
c. Penelitian dan program pengabdian kepada masyarakat
sudah terintegrasi dengan kurikulum pendidikan
d. Program studi memiliki unit penelitian dan publikasi
ilmiah
e. Jenis kasus yang bervariasi sebagai sumber penelitian
f. Staf pengajar memiliki agenda penelitian yang
terkoordinasi dengan program studi
a. Staf yang menulis suatu karya ilmiah
belum mengurus untuk mendapatkan
HAKI
b. Belum adanya alokasi pada RAB untuk
kegiatan penelitian
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 87
3. Faktor Eksternal
No Komponen Peluang (O) Ancaman (T)
1 Visi, Misi, Tujuan, dan
Sasaran, serta Strategi
Pencapaiannya.
a. Penambahan jumlah rumah sakit yang cukup pesat di
Indonesia
b. Terbukanya peluang Kerjasama dengan Rumah Sakit
di Daerah karena kebutuhan Ahli Anestesi yang masih
tinggi dan belum meratanya penyebaran dokter
Anestesi di Indonesia
c. Dukungan Pemerintah terhadap penambahan tenaga
Ahli Anestesi untuk meningkatkan pelayanan Rumah
Sakit terhadap masyarakat
d. Kasus di RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai PPK3
cukup bervariasi
a. Dukungan sarana dan prasarana dari Rumah
Sakit yang belum optimal
b. Perubahan kebijakan di bidang pendidikan
dan pelayanan dari pembuat kebijakan yang
memberikan pengaruh dalam pengelolaan
sistem yang ada
c. Jumlah pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin
sebagai PPK3 semakin berkurang
2 Tata Pamong,
Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan, dan
Penjaminan Mutu.
a. Adanya peran dari Fakultas dan Rumah Sakit dalam
monitoring evaluasi dan penjaminan mutu
b. Adanya masukkan dari alumni untuk pengembangan
pengelolaan Prodi
c. Dukungan dan binaan manajemen Rumah Sakit
terhadap tata kelola Prodi
a. Kurangnya koordinasi antara pimpinan
rumah sakit dan fakultas.
3 Mahasiswa dan Lulusan. a. Jumlah alumni yang banyak dapat dimanfaatkan
dalam partisipasi alumni untuk kemajuan departemen
b. Kebutuhan dokter spesialis anestesi yang masih tinggi
di Indonesia
c. Ikatan alumni sudah terbentuk sehingga memudahkan
koordinasi alumni dalam partisipasinya untuk
kemajuan departemen
a. Keputusan akhir jumlah peserta didik yang
diterima ditentukan oleh pimpinan
Universitas
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 88
No Komponen Peluang (O) Ancaman (T)
4 Sumber Daya Manusia. a. Terbukanya kesempatan dari fakultas untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia
b. Rumah Sakit memberikan kemudahan dalam program
peningkatan kualitas sumber daya manusia
c. Terdapat beasiswa dari pemerintah pusat dan instansi
lainnya untuk pengembangan sumber daya manusia
d. Hubungan yang baik degan instansi pendidikan lain
untuk pengembangan sumber daya manusia
a. Kurangnya koordinasi antara Fakultas dan
Rumah Sakit dalam kaitan pengembangan
sumber daya manusia
b. Tidak ada dukungan dana yang optimal dari
Fakultas kepada staf yang menjalani tugas
belajar
5 Kurikulum,
Pembelajaran, dan
Suasana Akademik.
a. Fakultas membuka peluang kerjasama pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat
b. Rumah sakit memberikan fasilitas sebagai sarana
penunjang pendidikan
c. RS Dr. Hasan Sadikin terakreditasi sebagai rumah sakit
pendidikan utama
d. RS Dr. Hasan Sadikin terakreditasi KARS dan JCI
a. Perubahan kebijakan baik dari Kolegium
atau Universitas mengenai pendidikan
Dokter Spesialis yang berpeluang
mempengaruhi sistem pendidikan
b. Koordinasi antara Fakultas dan Rumah
Sakit berkaitan dengan pelaksanaan
pendidikan dan pelayanan masih belum
optimal
6 Pembiayaan, Sarana dan
Prasarana, serta Sistem
Informasi.
a. Memiliki jejaring institusi pendidikan dan rumah sakit
dengan sarana dan prasarana yang memadai
b. Fakultas memiliki sarana dan prasarana yang memadai
dan dapat digunakan peserta didik
c. Pengajuan anggaran sudah satu pintu dan melibatkan
program studi dalam perencanaannya
d. Sudah terdapat sistem informasi RSHS dan Fakultas
Kedokteran yang mendukung proses pendidikan
e. Adanya alumni yang memberikan dukungan berupa
sarana, prasarana, serta pendanaan.
a. Ketidakpastian dan ketidakjelasan anggaran
yang diberikan oleh Fakultas kepada
program studi
b. Sebagian sarana dan prasarana memiliki
usia pakai yang sudah lama
c. Belum terintegrasinya sistem informasi
antara program studi, RSHS dan fakultas
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 89
No Komponen Peluang (O) Ancaman (T)
7 Penelitian, Pengabdian
kepada Masyarakat, dan
Kerjasama.
a. Adanya lembaga-lembaga sosial yang memiliki
agenda pengabdian kepada masyarakat yang
membutuhkan dukungan program studi anestesi
b. Fakultas dan RS pendidikan memiliki lembaga riset
c. Fakultas dan universitas memiliki komitmen yang
tinggi terhadap kegiatan penelitian
d. Fakultas dan universitas telah membuka kerjasama
dengan lembaga-lembaga penelitian nasional dan
internasional
e. Media publikasi nasional dan internasional sebagai
sarana publikasi hasil riset dan penelitian maupun
makalah ilmiah yang dihasilkan
f. Fakultas dan Universitas sangat mendukung adanya
kegiatan penelitian pada staf
g. Adanya unit publikasi ilmiah dan HAKI di Fakultas
yang dapat memfasilitasi publikasi dan pendaftaran
HAKI
h. Banyak rumah sakit di Jawa Barat yang dapat
digunakan sebagai sarana pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
i. Fakultas memfasilitasi program studi untuk menjalin
kerjasama dengan pusat pendidikan atau lembaga di
dalam dan luar negeri
a. Sumber pendanaan untuk melakukan
penelitian tidak konsisten
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 90
4. Hasil Analisis SWOT
a. Analisis Kekuatan (Strenghts)
No. Kekuatan
Bobot
Faktor
Bobot
Subfaktor
Skala
Penilaian Nilai
a b c
axbxc 4 3 2 1
1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta
Strategi Pencapaian 0,1
a Rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran
yang realistis dan saling berkaitan 0,4 4
0,160
b
Dalam penyusunan visi, misi, tujuan dan
sasaran melibatkan seluruh civitas
academica, alumni, dan stakeholder
0,3 3 0,090
c
Visi, misi, dan tujuan PRODI sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan masyarakat
berkaitan dengan pelayanan kesehatan
0,2 3 0,060
d
Visi, misi, tujuan dan sasaran telah
dirumuskan dengan merujuk pada standar
pendidikan Nasional, kolegium, Fakultas,
dan RSUP Dr. Hasan Sadikin.
0,1 3 0,030
Sub Jumlah 1 0,340
2 Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan dan Penjaminan Mutu 0,15
a Memiliki prosedur dan kriteria seleksi
jabatan KPS dan SPS 0,1 3 0,045
b Memiliki struktur organisasi dan uraian
tugas yang jelas 0,15 3 0,068
c Terdapat panduan untuk pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi 0,1 2 0,030
d
Pengelolaan prodi dilakukan secara
transparan, akuntabel, adil,
bertanggungjawab, dan kredibel.
0,2 3 0,090
e Koordinasi tata pamong sudah berjalan baik 0,1 3 0,045
f Memiliki kepemimpinan operasional,
organisasi, dan publik yang baik 0,15 3 0,068
g
Masing-masing individu pada struktur
organisasi Program Studi memiliki dedikasi
yang tinggi untuk menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya
0,2 3 0,090
Sub Jumlah 1 0,435
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 91
No. Kekuatan
Bobot
Faktor
Bobot
Subfaktor
Skala
Penilaian Nilai
a b c
axbxc 4 3 2 1
3 Mahasiswa dan Lulusan 0,2
a Sistem seleksi penerimaan peserta didik
baru memiliki standard baku dan objektif 0,4 3 0,240
b Peserta didik mempunyai kualitas yang
baik 0,2 2 0,080
c Peserta didik mempunyai reputasi yang
baik 0,1 3 0,060
d
Layanan program pendidikan kepada
peserta didik untuk membina dan
mengembangkan penalaran, minat, bakat,
seni, dan kesejahteraan berjalan dengan
baik
0,3 3 0,180
Sub Jumlah 1 0,560
4 Sumber Daya Manusia 0,2
a Memiliki staf yang memiliki reputasi
nasional dan ahli di bidangnya 0,3 3 0,180
b Memiliki pola rekrutmen yang cukup baik 0,3 3 0,180
c Sebagian besar staf berusia muda 0,05 2 0,020
d Terdapat upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang baik 0,3 3 0,180
e
Adanya pengembangan karir staf pendidik
departemen Anestesiologi dan Terapi
Intensif
0,1 3 0,060
f
Monitoring dan evaluasi kinerja staf dan
tenaga pendidikan sudah optimal 0,05 3 0,030
g
Staf pendidik memiliki sertifikasi dan
telah mengikuti lokakarya maupun
workshop di bidang kependidikan
0,1 3 0,060
h Memiliki staf pendidik S3 dan konsutan
sub spesialis per divisi 0,05 3 0,030
Sub Jumlah 1 0,580
5 Kurikulum Pembelajaran dan Suasana
Akademik 0,2
a
Memiliki kurikulum yang sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan dan Standar
Kompetensi Dokter Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif
0,4 4 0,320
b
Suasana akademik telah tercipta melalui
kegiatan akademik dan nonakademik yang
berjalan dan terdokumentasi dengan baik
0,3 3 0,180
c
Memiliki kurikulum unggulan dibidang
Neuroanestesi, Intensive Care, Regional
Anestesi dan Interventional Pain
Management
0,3 2 0,120
Sub Jumlah 1 0,620
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 92
No. Kekuatan
Bobot
Faktor
Bobot
Subfaktor
Skala
Penilaian Nilai
a b c
axbxc 4 3 2 1
6 Pembiayaan, Sarana dan Prasarana
dan Sistem informasi 0,05
a
Sarana dan prasarana cukup memadai baik
fungsi maupun jumlah dalam menunjang
pendidikan, pelayanan dan penelitian
1 3 0,150
Sub Jumlah 1 0,150
7 Penelitian, Pengabdian Pada
Masyarakat 0,1
a Program studi mengelola jurnal nasional
yang sudah terakreditasi 0,1 3 0,030
b
Jumlah staf dan peserta didik yang cukup
untuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
0,1 4 0,040
c
Penelitian dan program pengabdian
kepada masyarakat sudah terintegrasi
dengan kurikulum pendidikan
0,3 4 0,120
d Program studi memiliki unit penelitian dan
publikasi ilmiah 0,1 3 0,030
e Jenis kasus yang bervariasi sebagai
sumber penelitian 0,3 3 0,090
f Staf pengajar memiliki agenda penelitian
yang terkoordinasi dengan program studi 0,1 3 0,030
Sub Jumlah 1 1 0,340
Keterangan : Skala Penilaian
(4) Sangat Baik atau Sangat Berbobot/berpegaruh
(3) Baik atau Cukup Berbobot/berpengaruh
(2) Cukup atau Sedikit Berbobot/berpengaruh
(1) Kurang atau Tidak Berbobot/berpengaruh
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 93
b. Analisis Kelemahan (Weaknesses)
No. Kelemahan
Bobot
Faktor
Bobot
Subfaktor
Skala
Penilaian Nilai
a b c
axbxc 4 3 2 1
1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta
Strategi Pencapaian 0,1
a
Tingkat pemahaman visi dan misi oleh
civitas academica yang belum merata
dengan baik
0,4 3 0,120
b
Sampai saat ini perbandingan staf
pendidik dan peserta didik masih belum
seimbang
0,3 3 0,090
c Staf pendidik guru besar masih kurang 0,3 3 0,090
Sub Jumlah 1 0,300
2 Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan dan Penjaminan Mutu 0,15
a Program penjaminan mutu dan evaluasi
belum berjalan optimal 0,6 3 0,270
b Sistem pengarsipan dan administrasi yang
masih belum optimal 0,4 2 0,120
Sub Jumlah 1 0,390
3 Mahasiswa dan Lulusan 0,2
a Jumlah perbandingan total peserta didik
dengan staf pendidik masih belum sesuai 0,4 4 0,320
b Penerimaan peserta didik belum konsisten
dengan daya tampung 0,4 3 0,240
c Angka kelulusan tepat waktu yang masih
kurang 0,1 2 0,040
d Lulusan dengan IPK cum laude masih
kurang 0,1 2 0,040
Sub Jumlah 1 0,640
4 Sumber Daya Manusia 0,2
a
Rasio staf pendidik dan peserta didik
masih belum sesuai 1 4 0,800
Sub Jumlah 1 1,800
5 Kurikulum Pembelajaran dan Suasana
Akademik 0,2
a Kegiatan belajar mengajar masih ada yang
tidak sesuai jadwal 0,3 3 0,180
b Jumlah SDM dengan beban kurikulum
belum seimbang 0,4 4 0,320
c Kinerja sistem penjaminan mutu dan
ealuasi belum optimal 0,3 3 0,180
Sub Jumlah 1 0,680
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 94
Keterangan : Skala Penilaian
(4) Sangat Baik atau Sangat Berbobot/berpegaruh
(3) Baik atau Cukup Berbobot/berpengaruh
(2) Cukup atau Sedikit Berbobot/berpengaruh
(1) Kurang atau Tidak Berbobot/berpengaruh
No. Kelemahan
Bobot
Faktor
Bobot
Subfaktor
Skala
Penilaian Nilai
a b c
axbxc 4 3 2 1
6 Pembiayaan, Sarana dan Prasarana
dan Sistem informasi 0,05
a Pemanfaatan sistem informasi masih
belum optimal 0,25
2 0,025
b Pengelolaan Program Studi masih sangat
tergantung dari dana mandiri dan alumni 0,75
3 0,113
Sub Jumlah 1 0,138
7 Penelitian, Pengabdian Pada
Masyarakat 0,1
a
Para staf yang menulis suatu karya ilmiah
belum mengurus untuk mendapatkan
HAKI
0,7 2 0,140
b Belum adanya alokasi pada RAB untuk
kegiatan penelitian 0,3
2
0,060
Sub Jumlah 1 0,200
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 95
c. Analisis Peluang (Opportunities)
No. Peluang
Bobot
Faktor
Bobot
Subfaktor
Skala
Penilaian Nilai
a b c
axbxc 4 3 2 1
1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta
Strategi Pencapaian 0,1
a Penambahan jumlah rumah sakit yang
cukup pesat di Indonesia 0,1 3 0,030
b
Terbukanya peluang Kerjasama dengan
Rumah Sakit di Daerah karena kebutuhan
Ahli Anestesi yang masih tinggi dan
belum meratanya penyebaran dokter
Anestesi di Indonesia
0,3 3 0,090
c
Dukungan Pemerintah terhadap
penambahan tenaga Ahli Anestesi untuk
meningkatkan pelayanan Rumah Sakit
terhadap masyarakat
0,15
3 0,045
d Kasus di RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai
PPK3 cukup bervariasi 0,45 4 0,180
Sub Jumlah 1 0,345
2 Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan dan Penjaminan Mutu 0,15
a
Adanya peran dari Fakultas dan Rumah
Sakit dalam monitoring evaluasi dan
penjaminan mutu
0,4 3 0,180
b Adanya masukkan dari alumni untuk
pengembangan pengelolaan Prodi 0,2 2 0,060
c Dukungan dan binaan manajemen Rumah
Sakit terhadap tata kelola Prodi 0,4 3 0,180
Sub Jumlah 1 0,420
3 Mahasiswa dan Lulusan 0,2
a
Jumlah alumni yang banyak dapat
dimanfaatkan dalam partisipasi alumni
untuk kemajuan bagian
0,4
3 0,240
b Kebutuhan dokter spesialis anestesi yang
masih tinggi di Indonesia 0,4
4
0,320
c
Ikatan alumni sudah terbentuk sehingga
memudahkan koordinasi alumni dalam
partisipasinya untuk kemajuan departemen
0,2 3 0,120
Sub Jumlah 1 0,680
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 96
No. Peluang
Bobot
Faktor
Bobot
Subfaktor
Skala
Penilaian Nilai
a b c
axbxc 4 3 2 1
4 Sumber Daya Manusia 0,2
a
Terbukanya kesempatan dari fakultas
untuk peningkatan kualitas sumber daya
manusia
0,3 3 0,180
b
Rumah Sakit memberikan kemudahan
dalam program peningkatan kualitas
sumber daya manusia
0,3 3 0,180
c
Terdapat beasiswa dari pemerintah pusat
dan instansi lainnya untuk pengembangan
sumber daya manusia
0,3 3 0,180
d
Hubungan yang baik degan instansi
pendidikan lain untuk pengembangan
sumber daya manusia
0,1 2 0,040
Sub Jumlah 1 0,580
5 Kurikulum Pembelajaran dan Suasana
Akademik 0,2
a
Fakultas membuka peluang kerjasama
pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat
0,2 3 0,120
b Rumah sakit memberikan fasilitas sebagai
sarana penunjang pendidikan 0,4 4 0,320
c RS Dr. Hasan Sadikin terakreditasi
sebagai rumah sakit pendidikan utama 0,3 4 0,240
d RS Dr. Hasan Sadikin terakreditasi KARS
dan JCI 0,1 3 0,060
Sub Jumlah 1 0,740
6 Pembiayaan, Sarana dan Prasarana
dan Sistem informasi 0,05
a
Memiliki jejaring institusi pendidikan dan
rumah sakit dengan sarana dan prasarana
yang memadai
0,3 3 0,045
b
Fakultas memiliki sarana dan prasarana
yang memadai dan dapat digunakan
peserta didik
0,3 3 0,045
c
Pengajuan anggaran sudah satu pintu dan
melibatkan program studi dalam
perencanaannya
0,1 2 0,010
d
Sudah terdapat sistem informasi RSHS
dan Fakultas Kedokteran yang mendukung
proses pendidikan
0,2 3 0,030
e
Adanya alumni yang memberikan
dukungan berupa sarana, prasarana, serta
pendanaan.
0,1 2 0,010
Sub Jumlah 1 0,140
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 97
No. Peluang
Bobot
Faktor
Bobot
Subfaktor
Skala
Penilaian Nilai
a b c
axbxc 4 3 2 1
7 Penelitian, Pengabdian Pada
Masyarakat 0,1
a
Adanya lembaga-lembaga sosial yang
memiliki agenda pengabdian kepada
masyarakat yang membutuhkan dukungan
program studi anestesi
0,1 4 0,040
b Fakultas dan RS pendidikan memiliki
lembaga riset 0,2 4 0,080
c
Fakultas dan universitas memiliki
komitmen yang tinggi terhadap kegiatan
penelitian
0,1 4 0,040
d
Fakultas dan universitas telah membuka
kerjasama dengan lembaga-lembaga
penelitian nasional dan internasional
0,1 3 0,030
e
Media publikasi nasional dan internasional
sebagai sarana publikasi hasil riset dan
penelitian maupun makalah ilmiah yang
dihasilkan
0,1 4 0,040
f
Fakultas dan Universitas sangat
mendukung adanya kegiatan penelitian
pada staf
0,1 4 0,040
g
Adanya unit publikasi ilmiah dan HAKI di
Fakultas yang dapat memfasilitasi
publikasi dan pendaftaran HAKI
0,1 4 0,040
h
Banyak rumah sakit di Jawa Barat yang
dapat digunakan sebagai sarana
pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat
0,1 3 0,030
i
Fakultas memfasilitasi program studi
untuk menjalin kerjasama dengan pusat
pendidikan atau lembaga di dalam dan
luar negeri
0,1 3 0,030
Sub Jumlah 1 0,370
Keterangan : Skala Penilaian
(4) Sangat Baik atau Sangat Berbobot/berpegaruh
(3) Baik atau Cukup Berbobot/berpengaruh
(2) Cukup atau Sedikit Berbobot/berpengaruh
(1) Kurang atau Tidak Berbobot/berpengaruh
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 98
d. Analisis Ancaman (Threats)
No. Ancaman
Bobot
Faktor
Bobot
Subfaktor
Skala
Penilaian Nilai
a b c
axbxc 4 3 2 1
1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta
Strategi Pencapaian 0,1
a Dukungan sarana dan prasarana dari
Rumah Sakit yang belum optimal 0,4 3 0,120
b
Perubahan kebijakan di bidang pendidikan
dan pelayanan dari pembuat kebijakan
yang memberikan pengaruh dalam
pengelolaan sistem yang ada
0,3 3 0,090
c Jumlah pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin
sebagai PPK3 semakin berkurang 0,3 3 0,090
Sub Jumlah 1 0,300
2 Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan dan Penjaminan Mutu 0,15
a Kurangnya koordinasi antara pimpinan
rumah sakit dan fakultas. 1 2 0,300
Sub Jumlah 1 0,300
3 Mahasiswa dan Lulusan 0,2
a
Keputusan akhir jumlah peserta didik yang
diterima ditentukan oleh pimpinan
Universitas
1 3 0,600
Sub Jumlah 1 0,600
4 Sumber Daya Manusia 0,2
a
Kurangnya koordinasi antara Fakultas dan
Rumah Sakit dalam kaitan pengembangan
sumber daya manusia
0,5 2 0,200
b Tidak ada dukungan dana yang optimal
kepada staf yang menjalani tugas belajar 0,5 2 0,200
Sub Jumlah 1 0,400
5 Kurikulum Pembelajaran dan Suasana
Akademik 0,2
a
Perubahan kebijakan baik dari Kolegium
atau Universitas mengenai pendidikan
Dokter Spesialis yang berpeluang
mempengaruhi sistem pendidikan
0,6 3 0,360
b
Koordinasi antara Fakultas dan Rumah
Sakit berkaitan dengan pelaksanaan
pendidikan dan pelayanan masih belum
optimal
0,4 3 0,240
Sub Jumlah 1 0,600
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 99
No. Ancaman
Bobot
Faktor
Bobot
Subfaktor
Skala
Penilaian Nilai
a b c
axbxc 4 3 2 1
6 Pembiayaan, Sarana dan Prasarana
dan Sistem informasi 0,05
a
Ketidakpastian dan ketidakjelasan
anggaran yang diberikan oleh Fakultas
kepada program studi
0,5 4 0,100
b Sebagian sarana dan prasarana memiliki
usia pakai yang sudah lama 0,3 3 0,045
c Belum terintegrasinya sistem informasi
antara program studi, RSHS dan fakultas 0,2 2 0,020
Sub Jumlah 1 0,165
7 Penelitian, Pengabdian Pada
Masyarakat 0,1
a Sumber pendanaan untuk melakukan
penelitian tidak konsisten 1 2 0,200
Sub Jumlah 1 0,200
Keterangan : Skala Penilaian
(4) Sangat Baik atau Sangat Berbobot/berpegaruh
(3) Baik atau Cukup Berbobot/berpengaruh
(2) Cukup atau Sedikit Berbobot/berpengaruh
(1) Kurang atau Tidak berbobot/berpengaruh
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 100
Rekapitulasi Hasil Penghitungan SWOT
No Komponen Kekuatan
(S)
Kelemahan
(W)
Peluang
(O)
Ancaman
(T)
1
Visi, Misi, Tujuan, dan
Sasaran, serta Strategi
Pencapaiannya.
0,340 0,300 0,345 0,300
2
Tata Pamong, Kepemimpinan,
Sistem Pengelolaan, dan
Penjaminan Mutu.
0,435 0,390 0,420 0,300
3 Mahasiswa dan Lulusan. 0,560 0,640 0,680 0,600
4 Sumber Daya Manusia. 0,580 0,800 0,580 0,400
5 Kurikulum, Pembelajaran, dan
Suasana Akademik. 0,620 0,680 0,740 0,600
6
Pembiayaan, Sarana dan
Prasarana, serta Sistem
Informasi.
0,150 0,138 0,140 0,165
7 Penelitian, Pengabdian kepada
Masyarakat, dan Kerjasama. 0,340 0,200 0,370 0,200
TOTAL 3,025 3,148 3,275 2,565
Sumbu X (Faktor Internal) : S - W = 3,025 – 3,148 = - 0,123
Sumbu Y (Faktor Eksternal) : O - T = 3,275 – 2,765 = + 0,710
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 101
-0.75
0
0.75
-0.75 0 0.75Kelemahan
Kekuatan
d. Gambaran Posisi Kuadran
Gambar 2.2 Posisi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif Kuadran Hasil Penghitungan
SWOT
Anatomi Kuadran :
1. Kuadran I : Pengembangan dan Pertumbuhan
2. Kuadran II : Stabilisasi dan Konsolidasi Intern
3. Kuadran III : Bertahan
4. Kuadran IV : Diversifikasi produk
Dari gambar kuadran analisis SWOT, program studi Anestesiologi dan Terapi
Intensif berada di Kuadran II yang termasuk Stabilisasi / Rasionalisasi. Pada posisi ini,
program studi masih dapat berkembang / tumbuh, asalkan memiliki strategi yang tepat,
teliti dan jeli dalam memilih arena untuk pengembangan diri atau bersaing atas dasar
kekuatan yang dimiliki, dan cukup pandai dalam memanfaatkan peluang yang ada.
Program studi harus melakukan aggressive maintenance mengingat peluang yang
didapatkan masih cukup banyak untuk optimalkan.
Program studi harus dapat mengurangi kelemahan yang ada dengan
mengoptimalkan kekuatan dan peluang yang ada. Meskipun ancaman yang ada tidak
banyak, tetap diperlukan strategi dalam mencegahnya dengan memanfaatkan peluang dan
kekuatan yang ada.
I Growth
II Stabil
IV Diversifikasi
III Defensif
X
Y
Peluang
Ancaman
Aggressive Maintenance
Stabil
Rapid Growth
Conglomerat Diversification
Concentric Diversification
Nice
Turn Arround Giurella
Selective Maintenance
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 102
B. Strategi dan Pengembangan
Berdasarkan hasil analisis SWOT, program Studi Anestesiologi dan Terapi
Intensif menggunakan prinsip Aggressive maintenance di mana, untuk mengurangi
kelemahan yang ada dengan memanfaatkan peluang yang ada semaksimal mungkin
dengan mempertimbangkan kekuatan yang dimiliki. Oleh sebab itu, dirumuskan strategi
sebagai berikut :
1. Meningkatkan peluang kerjasama Pendidikan dan Penelitian dengan institusi nasional
dan internasional
2. Melakukan pemetaan menyeluruh terhadap masa studi, jumlah rotasi / stase, jumlah
dan varisasi kasus, dan jumlah peserta didik
3. Memperbaiki program penjaminan mutu internal yang komprehensif, obyektif dan
berkesinambungan
4. Melakukan pemetaan kebutuhan dan beban kerja staf pengajar / staf pendidik dan
tenaga kependidikan terkait dengan sinkronisasi terhadap pendidikan, penelitian dan
pelayanan / pengabdian kepada masyarakat, dengan sistem evaluasi yang efektif,
efisien dan terpadu yang berlandaskan pengembangan sumber daya manusia
5. Memperbaiki dan meningkatkan sistem informasi dan administrasi pada pendidikan,
pelayanan dan penelitian yang efektif, efisien dan terpadu serta menyeluruh, termasuk
pendanaan, dan sarana dan prasarananya
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 103
SASARAN
STRATEGI PENCAPAIAN
STRATEGI SASARAN MUTU Target
2017
Target
2018
Target
2019
Target
2020
1 - Persentase lulus tepat waktu
- Persentase lulus ujian tulis
BOARD Nasional pada
kesempatan pertama
- Lulus ujian OSCE Nasional
pada kesempatan pertama
- Lulus ujian lisan Nasional
pada kesempatan pertama
- Lulusan dengan IPK ≥ 3,50
- Rasio pendidik dan peserta
didik.
40%
100%
100%
100%
50%
1:4
50%
100%
100%
100%
60%
1:4
60%
100%
100%
100%
70%
1:4
70%
100%
100%
100%
80%
1:3
2 - Jumlah pendidik yang
memiliki pendidikan
konsultan dan sedang
mengikuti pendidikan
konsultan.
- Jumlah pendidik yang
ditugaskan untuk mengikuti
pendidikan S3 (orang per
tahun).
- Penambahan jumlah Guru
besar (orang per tahun)
- Jumlah pendidik yang
memiliki kualifikasi trainer
baik Nasional maupun
Internasional
- Berpartisipasi sebagai
penyaji makalah ilmiah
dalam acara pertemuan
Nasional atau Internasional
bagi setiap pendidik per
tahun.
100%
2
0
80%
1
100%
2
1
90%
1
100%
2
0
100%
2
100%
2
1
100%
2
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 104
- Tersusunnya satu pohon
penelitian (kumulatif)
- Menjalin kerjasama dengan
center Internasional (per
tahun).
1 divisi
1
2 divisi
1
3 divisi
1
4 divisi
1
3 - Persentase ketepatan waktu
dalam penyelesaian rotasi
pendidikan.
- Terealisasinya sarana dan
prasarana pelayanan sesuai
dengan yang direncanakan.
- Rekrutmen dan penempatan
pendidik untuk mencapai
kecukupan tenaga pendidik
pada subdivisi dan untuk
memenuhi rasio pendidik
dan peserta didik program
studi (orang per tahun)
- Terakreditasi dengan nilai A
oleh Lam-PT-Kes
70%
10%
2
√
80%
20%
2
-
90%
30%
2
-
100%
40%
2
-
4 Jumlah minimal publikasi
penelitian setiap pendidik di
majalah ilmiah Nasional
dan/atau Internasional per tahun
1 1 1 1
5 - Jumlah minimal pengabdian
masyarakat bagi setiap staf
Pendidik per tahun
- Jumlah minimal pengabdian
masyarakat bagi peserta
didik selama pendidikan
2
2
2
2
2
2
2
2
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 105
Penjabaran RENSTRA dalam Kegiatan Pencapaian
Tahap I. 2016-2017 :
Mempersiapkan landasan pendidikan yang berkualitas, terukur dan berkesinambungan
sebagai dasar untuk mampu meletakkan dasar penelitian yang unggul.
Tahap II. 2017-2018 :
Pelaksanaan penelitian dan pendidikan pada berbagai bidang unggulan dan bekerja
sama secara multidisiplin untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien menjadi pelayanan
prima berstandar internasional. Merevisi kurikulum (implementasi modul yang dimodifikasi),
merevisi buku panduan agar sesuai dengan acuan dari Fakultas, dan Dikti, merevisi pedoman
pelayanan pasien.
Tahap III. 2018-2019 :
Penguatan diseminasi dan implementasi hasil penelitian unggulan bagi terwujudnya
pelayanan prima. Dibuat panduan pengajuan dan pelaksanaan penelitian untuk menyediakan
data dasar epidemiologi pelayanan dan pendidikan di Program Studi dan Departemen,
menugaskan kepada koordinator penelitian untuk meyediakan judul – judul penelitian
epidemiologis yang berkualitas. Membuat kurikulum bersama sama dengan Prodi-Prodi
Anestesiologi dan Terapi Intensif seluruh Indonesia yang berdasarkan sistem divisi dan modul
yang terintegrasi. Meningkatkan kemampuan monitoring dan sistem evaluasi pendidikan serta
penjaminan mutu dari sistem pendidikan di Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Tahap IV. 2019-2020 :
Monitoring dan evaluasi dan penjaminan mutu dari program penelitian dan pendidikan
yang telah dilakukan revisi – revisi. Dilakukan analisis ulang untuk kemungkinan perbaikan
sesuai dengan kebutuhan saat itu.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 106
FORMULIR KEBIJAKAN
Masalah Sebab Pemecahan Kebijakan Rencana
Pencapaian
Jumlah tenaga
pengajar kurang
Pengangkatan
staf
Depdiknas
terbatas
Kebijakan
zero growth
Pengajuan
kebutuhan staf
dari Bagin ke
Fakultas
Bagian banyak
mengangkat
staf muda
Regenerasi
sesuai
kebutuhan
2015-2019
Penambahan staf 2
orang/tahun
Motivasi dan
kinerja staf
untuk mengajar
kurang
Sibuk dengan
pelayanan
anestesi yang
lebih
menjanjikan
secara
financial.
Tuntutan
pelayanan
prima
Penghargaan
terhadap
kegiatan
mengajar
Kurang
Pembagian
tugas untuk
pendidikan
Mengurangi
aktifitas
pengajar dalam
pelayanan
Kehadiran
dimasukkan
dalam system
point reward
Untuk setiap
kegiatan
belajar
mengajar
dimasukkan
kedalam
system point
reward, yang
Komitmen
seluruh staf
untuk
menerapkan
system point
reward yang
disepakati dan
melaksanakan
kewajiban
mengajar sesuai
dengan jadwal
Berikut merupakan
contoh reward yang
diusulkan :
1.Diberi kesempatan
melanjutkan sekolah
ke jenjang yang
lebih tinggi
2.Dibebaskan dari
biaya symposium /
workshop ataupun
kongres
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 107
yang belum
terperinci
dinilai
outcome bukan
asal hadir tapi
tidak ada yang
dikerjakan
Membuat
perincian tugas
Tidak adanya
penanggung
jawab sarana
dan prasarana
Pembagian
tugas belum
jelas
Penunjukkan
penanggung
jawab saran
dan prasarana
Diterbitkannya
SK Kepala
Bagian
mengenai
penanggung
jawab sarana
dan prasarana
Adanya SK untuk
setiap penanggung
jawab sarana dan
prasarana
Perbedaan
antara
kurikulum dan
modul yang
digunakan
dalam proses
belajar-mengajar
Kurangnya
perhatian staf
pengajar
terhadap
kurikulum
yang baru
Revisi
kurikulum
secara berkala
Disampaikan
dalam setiap
rapat besar
bagian
Bagian
menentukan
revisi kurikulum
mengacu kepada
kebutuhan
Bagian
menerbitkan
buku panduan
Pendidikan
untuk
S0,S1,PPDS-1
Adanya buku
pedoman
pelaksanaan
panduan pendidikan
dengan system
modul pada tahun
2008 yang akan
dievaluasi setiap
tahun
Staf masih ada
yang belum
mengikuti
Pekerti dan AA
Staf pengajar
berhalangan
pada saat
pelaksanaan
kursus
tersebut
Staf pengajar
memprioritask
an untuk
mengikuti
kursus
Bagian
mewajibkan staf
pengajar untuk
mengikuti
kursus Pekerti
dan AA
Setiap tahun 1 orang
staf yang mengikuti
kursus Pekerti dan
AA
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 108
Belum ada
jadwal Pekerti
dan AA lagi
Minimal setiap
staf
mempunyai
buku panduan
proses belajar
mengajar
untuk dibaca
Bagian
mengusahakan
buku panduan
belajar-mengajar
(akta V)
Semua staf memiliki
buku akta V pada
setiap tahunnya
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman 109
BAB III
PENUTUP
Rencana Strategi ini disusun berdasarkan situasi dan kondisi pada program studi
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif secara berkesinambungan dan disusun dengan
mempertimbangkan isi dari program kerja dan dokumen yang dibutuhkan dalam standarisasi
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif. Sistem Rencana Strategi menjadi dasar dalam
pengembangan strategi dan pengembangan serta landasan dalam penyusunan Rencana
Strategi dan Pengembangan (RENSTRA) program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK
UNPAD/RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Rencana Strategi ini juga bermanfaat untuk meningkatkan self awareness terhadap
situasi dan kondisi yang ada sehingga ke depannya dapat dilakukan berbagai langkah
kebijakan yang dianggap perlu untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang serta
meminimalkan kelemahan dan ancaman, sehingga dapat meraih apa yang telah dicita-citakan
dalam visi dan misinya dan perwujudan visi misi terlaksanan atas dukungan semua pihak
yang telah bekerja secara professional untuk mencapai masa datang yang lebih baik.
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman vi
REFERENSI
Republik Indonesia; Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembar Negara RI Tahun 2003 nomor 78), Jakarta 2003
Republik Indonesia; Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembar Negara RI Tahun 2004 nomor 116), Jakarta 2004
Republik Indonesia; Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembar Negara RI Tahun 2012 nomor 158), Jakarta 2012
Republik Indonesia; Undang-undang nomor 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
(Lembar Negara RI Tahun 2013 nomor 132), Jakarta 2013
Republik Indonesia; Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2005 nomor 41), Jakarta 2005
Republik Indonesia; Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan PP no 19
tahun 2005 (Lembar Negara RI Tahun 2013 nomor 71), Jakarta 2013
Republik Indonesia; Peraturan Pemerintah nomor 04 tahun 2014 tentang Penyelenggara
Pendidikan Tinggi dan Pengelola Perguruan Tinggi (Lembar Negara RI Tahun 2014
nomor 16), Jakarta 2014
Republik Indonesia; Peraturan Presiden nomor 30 tahun 2014 tentang Statuta Universitas
Padjadjaran (Lembar Negara RI Tahun 2014 nomor 100), Jakarta 2014
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia; Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(Berita Negara RI Tahun 2014 nomor 769), Jakarta 2014
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia; Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan nomor 50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi (Berita Negara RI Tahun 2014 nomor 788), Jakarta 2014
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia; Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 28 tahun 2005 tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi,
Jakarta 2005
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman vii
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia; Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 6 tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 28 tahun 2005 tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi,
Jakarta 2010
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia; Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi, Jakarta 2002
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia; Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi, Jakarta 2000
Departemen Kesehatan Republik Indonesia; Peraturan Menteri Kesehatan nomor
519/MENKES/PER/III/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit, Jakarta 2011
Konsil Kedokteran Indonesia; Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 11 tahun 2012
tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia (Berita Negara RI Tahun 2013 nomor
342), Jakarta 2012
Konsil Kedokteran Indonesia; Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 10 tahun 2012
tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia (Berita Negara RI Tahun 2013
nomor 341), Jakarta 2012
Konsil Kedokteran Indonesia; Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 14 tahun 2013
tentang Adaptasi Dokter dan Dokter Gigi Warga Negara Asing (Berita Negara RI
Tahun 2014 nomor 297), Jakarta 2013
Konsil Kedokteran Indonesia; Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 17 tahun 2013
tentang Registrasi Sementara dan Registrasi Bersyarat Bagi Dokter dan Dokter Gigi
Warga Negara Asing (Berita Negara RI Tahun 2014 nomor 298), Jakarta 2013
Konsil Kedokteran Indonesia; Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 17 tahun 2012
tentang Penyelenggara Program Adaptasi Dokter dan Dokter Gigi Warga Negara
Indonesia Lulusan Luar Negeri (Berita Negara RI Tahun 2012 nomor 452), Jakarta
2012
Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif; Buku Katalog Pendidikan Dokter Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif, KARI 2008
Rencana Strategi Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unpad-2016 Halaman viii
Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif; Buku Standar Pendidikan Profesi Dokter
Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, KARI 2008
WFME office, University of Copenhagen; Postgraduated Medical Education.WFME Global
Standards for Quality Improvement, Denmark 2003
ACGME Program Requirements for Graduate Medical Education in Clinical Informatics
(Review Committees for Anesthesiology, Diagnostic Radiology, Emergency
Medicine, Family Medicine, Internal Medicine, Medical Genetics, Pathology,
Pediatrics, or Preventive Medicine) approved February 3, 2014
The American Board of Anesthesiology, inc. The First Step Toward Board Certification and
Maintenance of Certification in Anesthesiology. AMABS 2013
ACGME Program Requirements for Graduate Medical Education in Anesthesiology.
Effective: July 1, 2008
Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran; Buku Alumni
“Moments to Remembers”, Surabaya 2013
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo; Buku Profil dan Panduan Informasi RS Pendidikan
RSUD Dr. Soetomo, Surabaya 2014
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran; Buku Program Pendidikan Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran,
Surabaya 2013
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran; Buku Panduan Pendidikan Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran,
Surabaya 2011
Konsil Kedokteran Indonesia; Buku Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia, Jakarta
2012
Konsil Kedokteran Indonesia; Buku Standar Kompetensi Dokter Indonesia, Jakarta 2012