Quotation menjadi Message sebagai Currency

16
Quotation menjadi Message sebagai Currency Menumbuhkan Currencies dengan Quotations: Untuk bisa me-nyata-kan sesuatu, kita (masing-masing diri kita) perlu menyatakan hal itu: so we can stop searching and start finding (discovering) Sebelum kita bisa menjelaskan mengapa currency bisa salah – bisa inflasi dan bisa deflasi - kita perlu menjelaskan mengapa currency bisa benar – bisa tidak inflasi dan bisa tidak deflasi Neither exchange nor ordered relation would be conceivable to us unless our subjectivity could establish a relationship between a relator in general and an individual relatum . [Gotthard Günther] Didi Sugandi, [email protected] - 24 February 2013 “eksistensi karena” “eksistensi untuk”

description

Sebelum kita bisa menjelaskan mengapa currency bisa salah (bisa inflasi dan bisa deflasi), kita harus bisa menjelaskan mengapa currency bisa benar (bisa tidak inflasi dan bisa tidak deflasi). Untuk bisa me-nyata-kan sesuatu kita perlu menyatakannya.Message writing ini seperti menyatakan suatu akad dalam sebuah serah-terima, sebuah prakata (preface) yang menyediakan arah ke sesuatu yang lebih penting bagi quotation (signifier) dan currency (signified)

Transcript of Quotation menjadi Message sebagai Currency

Page 1: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Quotation menjadi Message sebagai Currency

Menumbuhkan Currencies dengan Quotations:

• Untuk bisa me-nyata-kan sesuatu, kita (masing-masing diri kita) perlu menyatakan hal itu:

so we can stop searching and start finding (discovering)

• Sebelum kita bisa menjelaskan mengapa currency bisa salah – bisa inflasi dan bisa deflasi - kita perlu menjelaskan mengapa currency bisa benar – bisa tidak inflasi dan bisa

tidak deflasi

•Neither exchange nor ordered relation would be conceivable to us unless our subjectivity could establish a relationship

between a relator in general and an individual relatum. [Gotthard Günther]Didi Sugandi, [email protected] - 24 February 2013

“eksistensi karena” “eksistensi untuk”

Page 2: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Mengapa Currency?

• Apa itu currency: John Kutyn: "Nature of Money": – "Money must be distinguished from currency. Currency is that

which is used in trade as a means of exchange. While money is a form of currency, currency is much broader. Money may be thought of as currency which is issued by authority of the state. Currency may be anything which either through custom or use is used in trade as a means of exchange. For example, a promissory note may be used as currency to effect exchanges of goods and services within a community. However, a promissory note is not issued under the authority of the state, is not a chattel, and being a debt , does not provide for a final discharge of debts. Since it is a debt, it’s acceptance depends on the character and credit of the person who made the promise to pay money. It has a dual purpose, it can be used to claim money from the issuer, or it can act as currency. Simply put, a promise to pay money is not money, though it may be used as currency.“

• Dalam ekonomi komunitas Cina: sebuah janji atau pengakuan utang misalnya yang ditulis pada secarik kertas (atau bahkan lisan!) bisa menjadi currency.

Page 3: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Mengapa memperbanyak macam currency itu penting

Menumbuhkan relasi struktural ontologis: 'kalau ada namanya, harus ada alamatnya' -> terkait re-usability : findability dan usability (bahkan untuk/oleh pikiran kita sendiri!) --- setiap data bukanlah data sampai ia melekat kepada 'maklum-nya' (meminjam pernyataan Ibn Arabi: "Pengetahuan bukanlah pengetahuan jika ia tidak melekat pada ma'lum-nya“ "Maklum adalah object dari data / informasi / pengetahuan' (atau ‘statement’ / pernyataan) Relasi struktural ontologis: concerns the truth or reality of things

Menumbuhkan relasi struktural epistemologis: (1) sesuatu harus bisa dipercaya, DAN (2) sesuatu itu harus bisa membuktikan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Relasi struktural epistemologis: concerns the respective clarity of states of mind

Sama halnya seperti pada konsep ‘laik terbang’, misalnya: Harus memenangkan kepercayaan – dipercayai - bahwa benda itu bisa terbang DAN Benda itu harus bisa membuktikan kepercayaan yang diberikan kepadanya: “bahwa benar ia bisa terbang”

Page 4: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Memperbanyak hal yang bisa menumbuhkan kepercayaan yang mampu mengemban kepercayaan itu (eksistensinya) sendiri

• Untuk bisa diakui (dipercaya) dan bisa membuktikan pengakuan (kepercayaan) yang diletakkan di dalam dirinya, yang perlu mewujud pada sesuatu adalah sebuah kualitas 'aku adalah dia sebagai aku‘; Sebaik-baiknya sesuatu ialah ketika:

Hayek in “A Commodity Reserve Currency”, 1943:“Since the collection of commodities could always be exchanged against a fixed sum of money [price], its aggregate price [price-level] could never fall below that figure [price]; and, since money would be redeemable at the same (or an only slightly different) rate, their aggregate price [price-level] could never rise above that figure [price]” – [bracketed notes added by me: Didi Sugandi]

Ketika currencies juga in terms of ‘segala-sesuatu-yang-lain-selain-dirinya‘ – ia menumbuhkan ‘bilateral exchange values’of each and every other values - (barang-barang, komoditas dsb) laksana dirinya, - maka ia (sebagai “nilai agregasi”, pluralistik) tak akan mengalami inflasi ataupun deflasi.

“ia adalah ‘segala-sesuatu-lainnya' laksana (sebagai) dirinya”

Filosofi Sunda lawas mengenal: 'aing innya eta ingnya aing‘ yang maknanya adalah “aku adalah dia sebagai aku’. “Segala-sesuatu-lainnya - ‘the others’ - dalam bahasa Sunda dinamakan sebagai ‘dia”. Bukan aku (dia) namun aku juga (aing)

Page 5: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Messages sebagai Currencies• Seperti setiap hal yang lain-lain juga:

– Ada ‘good promise’, dan ada ‘bad promise’; Ada ‘good standard’ dan ada ‘bad standard’; Ada ‘good money’, dan ada ‘bad money’; Ada ‘good message’ dan ada ‘bad message’; dsb..

• Tetapi tidak akan ada ‘good money’ tiba-tiba. Tidak akan ada ‘good-anything’ tiba-tiba. Ataupun kebalikannya. Tidak akan ada yang tiba-tiba tidak ada. (Kecuali dengan campur tangan Tuhan )

• Tidak ada sesuatu hal-pun yang bisa menjadi benar/baik hanya karena iatiba-tibadidefinisikan atau dideskripsikan sebagai “benar/baik”. Demikian pula kebalikannya.

• Namun bisa ia mewujudkan dirinya sendiri (wajada) dalam proses exchange (serah-terima) antara fungsi “content dan form”, antara “suatu penghubung” (relator: form: “menjadi penghubung”) dengan “hal-hal-yang-dihubungkan” (relatum: content: “sebagai keterhubungan”).

• Ini adalah belajar being in the HOW (baca: in the way in which it happens) bagaimana the Orders dan atau Rules emerge, berfungsi, dan bertumbuh (evolve) bukan hanya karena pengaruh manajerial (directed) tetapi juga secara natural, organik, spontaneous, mendayagunakan instrumen untuk discovery - mengungkap relasi-relasi kolektif of each and every other things yang lebih penting (karena potential bisa dipercaya) bagi kolektif itu sendiri.

Quotation menjadi Message sebagai Currency

Page 6: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Pentingnya Proses di dalam apa kita me-wajada-kan, me-NYATA-kan:

becoming in the HOW (=“in the way in which it happens”)

• …the monopoly of government of issuing money has not only deprived us of good money but has also deprived us of the only process by which we can find out what would be good money [F. A. Hayek, A FREE-MARKET MONETARY SYSTEM]

• “We do not even quite know what exact qualities we want because in the two thousand years in which we have used coins and other money, we have never been allowed to experiment with it, we have never been given a chance to find out what the best kind of money would be”. - [ibid.]

• Proses penting itu adalah berjalan – bertindak, narindak, melangkah di dalam ‘bagaimana mendaya-gunakan instrumen untuk penemuan - discovery’: – Bagaimana memiliki ability to make better use of symbolic utterance,

to connect the idea with some actions– Cognition dan volition (the power of choosing or determining: will)

• Lihat juga Searching for possible continuations melalui pengungkapan kebedaan: "computing with collaborative minds" [Didi Sugandi, 2006]

Page 7: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Friedrich Hayek dalam paparan pada the Gold and Monetary Conference, New Orleans, November 10,

1977:

“if we ever again are going to have a decent money, it will not come from government: it will be issued by private enterprise, because providing the public with good money which it can trust and use can not only be an extremely profitable business; it imposes on the issuer a discipline to which the government has never been and cannot be subject. It is a business which competing enterprise can maintain only if it gives the public as good a money as anybody else”

ideas appear in two capacities, as it were, as part of their object and as ideas about that object. While in the natural sciences the contrast between the object of our study and our explanation of it coincides with the distinction between ideas and objective facts, in the social sciences it is necessary to draw a distinction between those ideas which are constitutive of the phenomena we want to explain and the ideas which either we ourselves or the very people whose actions we have to explain may have formed about these phenomena and which are not the cause of, but theories about, the social structures [F A Hayek; THE COUNTER-REVOLUTION OF SCIENCE, p.36 downloadable here ]

But how come? The answer is: “It’s in the how, in the way it is constituted or realized, not in the way it is defined or theorized” Hal ini tidak sulit untuk dimengerti jika kita ingat sesuatu yang dikatakan Hayek:

Page 8: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Two kinds of competitionyang menumbuhkan relasi proemial : messages menghantar (mediating) dan mendekatkan (immediating)

- menjadi prakata (preface) ke sesuatu yang lebih penting dari dirinya

sendiri1. one competition leading to the choice of standard which may come to be

generally accepted, – Kondisi ini mungkin untuk tercapai karena sifat “publishing”-nya. Karena peng-

umuman-nya maka validasi atau verifikasi data – apakah correspond dengan objective facts atau tidak - akan lebih dini, lebih segera terungkap. Data teragregasi (=“content”: relatum) yang mudah terverifikasi correspond dengan objective facts-nya akan menjadi terpercaya: ‘standard’

2. another one leading to the selection of the particular institutions [entities] which can be trusted in issuing money [currency] of that standard.– Kondisi ini mungkin untuk tercapai karena sifat aggregative (re-)sourcing sistem

Lawang itu sendiri; Pada gilirannya nanti sistem (=form : “relator”) akan melahirkan tatanan spontan (spontaneous, emerging order) yang “menyulitkan untuk membohongi (berbohong)” sekaligus juga “menyulitkan untuk dibohongi”. Insentif untuk menyatakan data yang benar semakin nyata. Dua kompetisi ini penumbuh relasi struktural antara “content of form (=hal-

hal yang dihubungkan: relata jika plural, relatum jika singular)” dengan “form” (= penghubung, relator) - adalah kompetisi hakiki, yang dimaksud oleh Hayek. Proemial adalah prelude, prefacing = an action or event serving as an introduction to something more important. Proemial (Greek: prooimion = prelude) - Maka kompetisi ini sebenarnya perihal men-serah-terima-kan (exchange): mensegerakan relasi-relasi yang lebih penting dibanding dirinya sendiri, namun ia sendiri semakin menjadi dirinya sendiri, terkait “content maupun “form” [Lihat juga “An operator (NOT admissible in classic logic) which exchanges form and content - by Gotthard Günther” ]

Page 9: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Quotation menjadi Message - yang “memberi guna (quality)”,

memungkinkan ia menjadi “good message”• Quotation adalah pernyataan/message yang diumumkan.

Dalam bahasa Sanskrit quotation adalah “patraka”; “Price-quotation” dalam bahasa Sanskrit adalah “mulyapatraka” (“Mulya” adalah “pricy/costly”: ingat ungkapan “logam mulia” dsb)

• Dalam kodifikasi pengetahuan - untuk bisa 'berlaku' (conceivable, intelligible, bisa dibayangkan, bisa dimengerti) bagi orang lain atau oleh sebanyak-banyaknya orang – Message perlu mewujud sebagai the signifier  (penanda) sekaligus juga menjadi the signified (yang ditanda-kan).

• Dalam metabahasa lanjut kita bisa lihat bahwa currency adalah suatu manifestasi (wujud) sebuah'note' - sebuah message - maka currency (atau uang, misalnya) seharusnya adalah laksana*)– signifier (penanda, tag) dan sekaligus– signified (yang di-tanda-kan, mark)

Agar bisa ia menjadi sebuah prelude/preface, prakata (akad) yang menumbuhkan proses penemuan arah ke relasi “more important” bagi keduabelah pihak: signifier dan signified

• *) Dalam bahasa Sanskrit kata laksana memiliki pengertian ‘quality yang mendefinisikan (define)‘ dan ‘quality’ itu sendiri adalah makna dari kata Sanskrit ‘gunah’ (guna)

Page 10: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Message-writing ke dalam sistem Lawang adalah

meng-akad-kan: me-NYATA-kan arah ke discovery “relasi yang lebih penting”

• Perkara ontologis itu begini: “kalau namanya

ada, alamatnya harus ada”. Kalau ada

sifatnya, dzatnya harus ada; Kalau ada data,

informasi, maka object dari data, object dari

informasi (dalam bahasa Arabik:

"ma'lum"-nya) harus ada.

• Perkara epistemologi itu begini: "kalau

sesuatu dipercaya, ia harus bisa membuktikan

kepercayaan yang diberikan kepadanya". Dalam bahasa Inggeris

ini perkara "intelligibility". Sesuatu

itu intelligible (laik) kalau memenuhi dua

syarat: (1) memperoleh kepercayaan dan (2)

bisa membuktikan kepercayaan yang

diberikan kepadanya.

Page 11: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Cukup dengan menggunakan SMS saja - (selain via internet / web browser)

• Untuk BERTANYA (Query) ke sistem LAWANG, kirim sms ke nomor XXX-XXX-XXXX berisi:– TD<spasi>Nama_komoditi<koma>Nama_Kota<koma>

Nama_pasar • Untuk MENGISI (Posting) ke sistem LAWANG, kirim sms ke nomor

XXX-XXX-XXXX berisi:– SD<spasi>Nama_komoditi<koma>Nama_pasar<koma>Na

ma_Kota<koma>Harga<koma>Kuantitas<koma>Satuan

Note: “Kuantitas” adalah kuantitas yang ada/dimiliki“Satuan” misalnya: kg, liter, ekor dlsb. yang berlaku umum di suatu pasar daerah tertentu.

Page 12: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Tetapi karena kita melukisnya bersama, kita perlu melihat gambar besarnya – ‘hasilnya’ - juga

• Walau hanya sekedar mengisi databukan bertanya seorang user akan mendapat respon dari sistem segera setelah ia mem-posting sebuah data: stata sistem (system state) termutakhir meng-ikut-sertakan input terakhir dari kontributor - yakni data dari user tersebut.

• Sangat crucial, penting; Seseorang perlu ikut merasakan – mengalami menjadi dan sebagai subjective subject, bukan sekedar objective subject - bahwa ia adalah unsur dari pembentukan stata sistem. Karena itulah maka sistem (“Lawang”) perlu menumbuhkan dan memelihara responsiveness-nya (sistem harus interaktif) dan real-time. Menulis, menyatakan message (“mem-posting data”) adalah ibarat menyatakan akad dalam suatu serah-terima (exchange), yaitu menumbuhkan message itu sendiri menjadi prakata (prelude, preface) laksana menyediakan proses menemukan arah ke “hubungan yang lebih penting” bagi kedua sisi: pihak signifier (quotation) maupun signified (currency)

• Melalui akses web-browser, peta harga (price map) interaktif dan realtime bisa disaksikan

• What such a competitive process can accomplish, Hayek argued, is the discovery of possibilities and preferences that no one had hitherto realized (Hayek, 1968).

Page 13: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Interaksi dasar dengan sistem Lawang via SMS

• Dalam sistem Lawang, harga terhubungkan, “attached” dengan object dari harga tersebut yakni “barang/benda-nya”. “Ini harganya, yang ini (atau itu) bendanya”. Spesifik.

• Quantity akan tercatatkan.

Page 14: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Appendiks 1: A relation, a relationship and the relatum (Gotthard Günther)

• Jangan dirancukan: • Hubungan = relation• Keterhubungan = relationship (= berupa relator = Penghubung)• Hal-hal yang dihubungkan = relatum jika individual; Jika plural: relata

• Relata adalah entitas-entitas (plural) yang dihubungkan oleh keterhubungan (relationship), oleh the relator (penghubung); Sebuah hubungan (relation) adalah totalitas yang mewujud – emerge karena keterhubungan (relationship) DAN hal-hal plural yang dihubungkan (relata). Maka, Hubungan (Relation) adalah keduanya: Keterhubungan (berupa Relator) DAN Hal-hal jamak yang dihubungkan (the Relata). 

• Ketiga pembedaan ini: Hubungan (relation), Penghubung (relator), dan Hal-hal yang secara individual dihubungkan (relatum) akan memampukan kita mengerti soal BAGAIMANA pembedaan form dan content atau, antara subjektivitas dan objektivitas tercermin dalam “suatu algoritma” spesifik (= HOW = “the way in which it happens” - “processuality” - bukan sekedar dalam pendeskripsiannya/teorinya).

• Pembedaan antara form dan content of form secara algoritmatikal ekuivalen dengan pembedaan antara keterhubungan (relationship: berupa relator) dan ‘individual yang dihubungkan’ (relatum). Selalu, ketika istilah'subject' digunakan ia dimaknai sebagai relator dan ketika, disadari atau tidak, merujuk 'objects' ia adalah perihal relata. Namun ketika istilah 'relation' digunakan (yakni “penghubung” DAN “yang dihubungkan”) ia terjebak merujuk situasi majemuk subjek-objek lebur tak-bisa diurai. Akhirnya subjektivitas yang terlibatkan pada relasi menyeluruh selalu adalah objective subject bukannya subjective subject - yang akibatnya menimbulkan pemisahan: dalam proses self-reference, sebagai image dirinya sendiri (“the I”) dan pada proses hetero-reference sebuah image dari other egos, “the Thous” (Du, the Yous).

• Jadi jelas mengapa logika klasik tak mampu menangani problem subjektivitas. Sebuah two-valued logic (kalau itu memang relasional) hanya deals dengan relations, artinya: sintesa pre-established antara relationship (relator) dan relatum. Maka theory of types atau bahkan metalanguage juga mengimplikasikan relations sebagai relata. Apa yang tak pernah dibahas teori tradisional itu adalah prosesualitas tentang relationship (sebagai relator) sebagaimana (= menjadi) penghubung individual relatum. Penting disadari bahwa ini adalah prosesualitas, bukan teori atau pendeskripsian koneksi–koneksi yang mungkin antara sebuah relation dengan sebuah relatum.

Page 15: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Appendiks 2: Cognition and Volition [Gotthard Günther]

• How could the distinction between form and content be reflected in any sort of logical algorithm if the classic tradition of logic insists that in all logical relations that are used in abstract calculi the division between form and content is absolute?

• Neither exchange nor ordered relation would be conceivable to us unless our subjectivity could establish a relationship between a relator in general and an individual relatum. Thus the proemial relationship provides a deeper foundation of logic as an abstract potential from which the classic relations of symmetrical exchange and proportioned order emerge.

 • It does so, because the proemial relationship constitutes relation as such; it defines the

difference between relation and unity—or, which is the same—between a distinction and what is distinguished, which is again the same as the difference between subject and object.

– [from Gotthard Günther, Cognition and Volition, Cybernetics Technique in Brain Research and the Educational Process, 1971 Fall Conference of American Society for Cybernetics, Washington D.C., 119-135], selengkapnya di http://www.vordenker.de/ggphilosophy/c_and_v.pdf

– Proemial adalah prelude, prefacing = an action or event serving as an introduction to something more important. Proemial (Greek: prooimion = prelude)

– Definition of VOLITION• 1 - an act of making a choice or decision; also : a choice or decision made• 2 - the power of choosing or determining : will

• Good Message bisa laksana prakata, akad (‘preface’) ke “something more important”

Page 16: Quotation menjadi Message sebagai Currency

Rujukan• A Commodity Reserve Currency [from F.A. Hayek – Individualism and Economic

Order] https://www.facebook.com/notes/didi-sugandi/a-commodity-reserve-currency-from-fa-hayek-individualism-and-economic-order/413375102413

• A FREE-MARKET MONETARY SYSTEM [F. A. Hayek] https://www.facebook.com/notes/didi-sugandi/a-free-market-monetary-system-f-a-hayek/409719222413

• Cabai Merah dan Kebenaran-nya: Hak-nya [versi Reloaded1, 13 Mei 2011] https://www.facebook.com/notes/didi-sugandi/cabai-merah-dan-kebenaran-nya-hak-nya-versi-reloaded1-13-mei-2011/10150184426277414

• LawangTani: Layanan informasi harga pasar produk pertanian mewujudkan real societal economy: real goods, real price, real time https://www.facebook.com/notes/didi-sugandi/lawangtani-layanan-informasi-harga-pasar-produk-pertanian-mewujudkan-real-societ/418518102413

• Kodifikasi Pengetahuan untuk "computing with collaborative minds“ https://www.facebook.com/notes/didi-sugandi/kodifikasi-pengetahuan-untuk-computing-with-collaborative-minds/10150490128777414

• Kepercayaan laksana*) sesuatu yang dipertukarkan: informasi harga, harga dan pemrosesan informasi https://www.facebook.com/notes/didi-sugandi/kepercayaan-laksana-sesuatu-yang-dipertukarkan-informasi-harga-harga-dan-pemrose/10151040001322414

• Kodifikasi Pengetahuan (Knowledge Codification) – (set of pictures @ my FB Album) https://www.facebook.com/media/set/?set=a.3192931181717.247683.1219040856&type=3

• Menumbuhkan rantai-nilai & rantai-guna (a set of pictures @ my FB Album) https://www.facebook.com/media/set/?set=a.3119186458145.246221.1219040856&type=3

• “An operator (NOT admissible in classic logic: "Aristotelian") which exchanges form and content - by Gotthard Günther” https://www.facebook.com/notes/didi-sugandi/an-operator-not-admissible-in-classic-logic-aristotelian-which-exchanges-form-an/10151242494887414